www.wikidata.id-id.nina.az
Pagaruyung beralih ke halaman ini Untuk nagari dengan nama yang sama lihat Pagaruyung Tanjung Emas Tanah Datar Untuk kegunaan lain lihat Pagaruyung disambiguasi Kerajaan Pagaruyung Bahasa Minang Karajaan Pagaruyuang nama lain Pagaruyung Darul Qarar adalah kerajaan yang pernah berdiri di bagian tengah pulau Sumatra yang wilayahnya sekarang menjadi bagian daratan Provinsi Sumatra Barat sebagian Provinsi Riau dan bagian pesisir barat Provinsi Sumatera Utara Pagaruyung Darul Qararڤݢرويڠ دار القرار Pagaruyuang ملاياڤورا Malayapura1347 1825Bendera Cap MohorIbu kotaPagaruyungBahasa yang umum digunakanMinang Melayu Kuno SanskertaAgamaDari Buddha berubah menjadi IslamPemerintahanMonarkiMaharajadiraja Sultan Yang Dipertuan Pagaruyung Sejarah Didirikan1347 Perang Padri1825Didahului oleh Digantikan olehKerajaan DharmasrayaKemaharajaan MajapahitKerajaan SigunturKonfederasi Sungai PaguKonfederasi Luhak Nan TigoKerajaan IndrajatiKesultanan BarusKerajaan Malayapura Kesultanan MalakaKerajaan IndragiriKerajaan JambiKesultanan InderapuraKesultanan AcehPendudukan Kaum Padri atas Kerajaan PagaruyungKerajaan TambusaiKerajaan RambahKerajaan Rokan IV KotoKedatukan TapungKerajaan Kampar KiriKerajaan KuantanKedatukan SingingiKesultanan Siak Sri InderapuraHindia BelandaNama kerajaan ini dirujuk dari nama pohon Nibung atau Ruyung 1 selain itu juga dapat dirujuk dari inskripsi cap mohor Sultan Tunggul Alam Bagagar dari Pagaruyung 2 yaitu pada tulisan beraksara Jawi dalam lingkaran bagian dalam yang berbunyi Jawi سلطان توڠݢل عالم باݢݢر ابن سلطان خليفة الله يڠ ممڤوڽاءي تختا کراجأن دالم نݢري ڤݢرويڠ دار القرار جوهن برداولة ظل الله في العالم Latin Sulthan Tunggul Alam Bagagar ibnu Sulthan Khalifatullah yang mempunyai tahta kerajaan dalam negeri Pagaruyung Darul Qarar Johan Berdaulat Zhillullah fil Alam 3 sayangnya pada cap mohor tersebut tidak tertulis angka tahun masa pemerintahannya Kerajaan ini runtuh pada masa Perang Padri setelah ditandatanganinya perjanjian antara Kaum Adat dengan pihak Belanda yang menjadikan kawasan Kerajaan Pagaruyung berada dalam pengawasan Belanda 4 Sebelumnya kerajaan ini tergabung dalam Malayapura 5 sebuah kerajaan yang pada Prasasti Amoghapasa disebutkan dipimpin oleh Adityawarman 6 yang mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Bhumi Malayu di Suwarnabhumi Termasuk pula di dalam Malayapura adalah kerajaan Dharmasraya dan beberapa kerajaan atau daerah taklukan Adityawarman lainnya 7 Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Berdirinya Pagaruyung 1 2 Pengaruh Hindu Budha 1 3 Pengaruh Islam 1 4 Hubungan dengan Belanda dan Inggris 1 5 Runtuhnya Pagaruyung 2 Wilayah kekuasaan 2 1 Pengaruh 3 Sistem pemerintahan 3 1 Raja 3 2 Menteri 3 3 Pemerintahan Darek dan Rantau 3 3 1 Darek 3 3 2 Rantau 4 Catatan kaki 5 Bacaan lanjut 6 Lihat pula 7 Pranala luarSejarahBerdirinya Pagaruyung Artikel utama Adityawarman nbsp Arca Bhairawa di Museum Nasional Republik Indonesia Jakarta Munculnya nama Pagaruyung sebagai sebuah kerajaan Melayu tidak dapat diketahui dengan pasti dari Tambo yang diterima oleh masyarakat Minangkabau tidak ada yang memberikan penanggalan dari setiap peristiwa peristiwa yang diceritakan bahkan jika menganggap Adityawarman sebagai pendiri dari kerajaan ini Tambo sendiri juga tidak jelas menyebutkannya Namun dari beberapa prasasti yang ditinggalkan oleh Adityawarman menunjukan bahwa Adityawarman memang pernah menjadi raja di negeri tersebut tepatnya menjadi Tuan Surawasa sebagaimana penafsiran dari Prasasti Batusangkar Dari manuskrip yang dipahat kembali oleh Adityawarman pada bagian belakang Arca Amoghapasa 8 disebutkan pada tahun 1347 Adityawarman memproklamirkan diri menjadi raja di Malayapura Adityawarman merupakan putra dari Adwayawarman seperti yang terpahat pada Prasasti Kuburajo dan anak dari Dara Jingga putri dari Kerajaan Dharmasraya seperti yang disebut dalam Pararaton Ia sebelumnya bersama sama Mahapatih Gajah Mada berperang menaklukkan Bali dan Palembang 9 pada masa pemerintahannya kemungkinan Adityawarman memindahkan pusat pemerintahannya ke daerah pedalaman Minangkabau Dari prasasti Suruaso yang beraksara Melayu menyebutkan Adityawarman menyelesaikan pembangunan selokan untuk mengairi taman Nandana Sri Surawasa yang senantiasa kaya akan padi 10 yang sebelumnya dibuat oleh pamannya yaitu Akarendrawarman yang menjadi raja sebelumnya sehingga dapat dipastikan sesuai dengan adat Minangkabau pewarisan dari mamak paman kepada kamanakan kemenakan telah terjadi pada masa tersebut 11 walaupun kemungkinannya adat Minangkabau baru diterapkan oleh Kerajaan Pagaruyung setelah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat terutama di wilayah Luhak Nan Tigo di awal pemerintahannya Sementara pada sisi lain dari saluran irigasi tersebut terdapat juga sebuah prasasti yang beraksara Nagari atau Tamil sehingga dapat menunjukan adanya sekelompok masyarakat dari selatan India dalam jumlah yang signifikan pada kawasan tersebut 10 Adityawarman pada awalnya dikirim untuk menundukkan daerah daerah penting di Sumatra dan bertahta sebagai raja bawahan uparaja dari Majapahit 12 Namun dari prasasti prasasti yang ditinggalkan oleh raja ini belum ada satu pun yang menyebut sesuatu hal yang berkaitan dengan Bhumi Jawa dan kemudian dari berita Tiongkok diketahui Adityawarman pernah mengirimkan utusan ke Tiongkok sebanyak 6 kali selama rentang waktu 1371 sampai 1377 11 Setelah meninggalnya Adityawarman kemungkinan Majapahit mengirimkan kembali ekspedisi untuk menaklukan kerajaan ini pada tahun 1409 12 Legenda legenda Minangkabau mencatat pertempuran dahsyat dengan tentara Majapahit di daerah Padang Sibusuk Konon daerah tersebut dinamakan demikian karena banyaknya mayat yang bergelimpangan di sana Menurut legenda tersebut tentara Jawa berhasil dikalahkan Sebelum kerajaan ini berdiri sebenarnya masyarakat di wilayah Minangkabau sudah memiliki sistem politik semacam konfederasi yang merupakan lembaga musyawarah dari berbagai Nagari dan Luhak Dilihat dari kontinuitas sejarah kerajaan Pagaruyung merupakan semacam perubahan sistem administrasi semata bagi masyarakat setempat Etnis Minang Pengaruh Hindu Budha nbsp Prasasti AdityawarmanPengaruh Hindu Budha di Sumatra bagian tengah telah muncul kira kira pada abad ke 13 13 yaitu dimulai pada masa pengiriman Ekspedisi Pamalayu oleh Kertanagara dan kemudian pada masa pemerintahan Adityawarman dan putranya Ananggawarman Kekuasaan dari Adityawarman diperkirakan cukup kuat mendominasi wilayah Sumatra bagian tengah dan sekitarnya 7 Hal ini dapat dibuktikan dengan gelar Maharajadiraja yang disandang oleh Adityawarman seperti yang terpahat pada bahagian belakang Arca Amoghapasa yang ditemukan di hulu sungai Batang Hari sekarang termasuk kawasan Kabupaten Dharmasraya Dari prasasti Batusangkar disebutkan Ananggawarman sebagai yuvaraja melakukan ritual ajaran Tantris dari agama Buddha yang disebut hevajra yaitu upacara peralihan kekuasaan dari Adityawarman kepada putra mahkotanya hal ini dapat dikaitkan dengan kronik Tiongkok tahun 1377 tentang adanya utusan San fo ts i kepada Kaisar Tiongkok yang meminta permohonan pengakuan sebagai penguasa pada kawasan San fo ts i 14 Beberapa kawasan pedalaman Sumatra tengah sampai sekarang masih dijumpai pengaruhi agama Buddha antara lain kawasan percandian Padangroco kawasan percandian Padanglawas dan kawasan percandian Muara Takus Kemungkinan kawasan tersebut termasuk kawasan taklukan Adityawarman 12 Sedangkan tercatat penganut taat ajaran ini selain Adityawarman pada masa sebelumnnya adalah Kubilai Khan dari Mongol dan raja Kertanegara dari Singhasari 15 Pengaruh Islam nbsp Istano Basa Pagaruyung tempat raja bertakhtaPerkembangan agama Islam setelah akhir abad ke 14 sedikit banyaknya memberi pengaruh terutama yang berkaitan dengan sistem patrialineal dan memberikan fenomena yang relatif baru pada masyarakat di pedalaman Minangkabau Pada awal abad ke 16 Suma Oriental yang ditulis antara tahun 1513 dan 1515 mencatat dari ketiga raja Minangkabau hanya satu yang telah menjadi muslim sejak 15 tahun sebelumnya 16 Pengaruh Islam di Pagaruyung berkembang kira kira pada abad ke 16 yaitu melalui para musafir dan guru agama yang singgah atau datang dari Aceh dan Malaka Salah satu murid ulama Aceh yang terkenal Syaikh Abdurrauf Singkil Tengku Syiah Kuala yaitu Syaikh Burhanuddin Ulakan adalah ulama yang dianggap pertama tama menyebarkan agama Islam di Pagaruyung Pada abad ke 17 Kerajaan Pagaruyung akhirnya berubah menjadi kesultanan Islam Raja Islam yang pertama dalam tambo adat Minangkabau disebutkan bernama Sultan Alif 17 Dengan masuknya agama Islam maka aturan adat yang bertentangan dengan ajaran agama Islam mulai dihilangkan dan hal hal yang pokok dalam adat diganti dengan aturan agama Islam Pepatah adat Minangkabau yang terkenal Adaik basandi syarak syarak basandi Kitabullah yang artinya adat Minangkabau bersendikan pada agama Islam sedangkan agama Islam bersendikan pada Al Qur an Namun dalam beberapa hal masih ada beberapa sistem dan cara cara adat masih dipertahankan dan inilah yang mendorong pecahnya perang saudara yang dikenal dengan nama Perang Padri yang pada awalnya antara Kaum Padri ulama dengan Kaum Adat sebelum Belanda melibatkan diri dalam peperangan ini 18 Islam juga membawa pengaruh pada sistem pemerintahan kerajaaan Pagaruyung dengan ditambahnya unsur pemerintahan seperti Tuan Kadi dan beberapa istilah lain yang berhubungan dengan Islam Penamaan negari Sumpur Kudus yang mengandung kata kudus yang berasal dari kata Quddus suci sebagai tempat kedudukan Rajo Ibadat dan Limo Kaum yang mengandung kata qaum jelas merupakan pengaruh dari bahasa Arab atau Islam Selain itu dalam perangkat adat juga muncul istilah Imam Katik Khatib Bila Bilal Malin Mu alim yang merupakan pengganti dari istilah istilah yang berbau Hindu dan Buddha yang dipakai sebelumnya misalnya istilah Pandito pendeta Hubungan dengan Belanda dan Inggris Terdapat keselarasan yang mengagumkan dalam corak penulisan bukan saja dalam buku prosa dan puisi tetapi juga dalam perutusan surat dan pengalaman saya sendiri telah membuktikan kepada saya bahwa tidak ada masalah dalam menterjemahkan surat daripada raja raja dari kepulauan Maluku maupun menterjemahkan surat daripada raja Kedah dan Terengganu di Semenanjung Malaya atau dari Minangkabau di Sumatra Pendapat dari William Marsden butuh rujukan Pada awal abad ke 17 kerajaan ini terpaksa harus mengakui kedaulatan Kesultanan Aceh 19 dan mengakui para gubernur Aceh yang ditunjuk untuk daerah pesisir pantai barat Sumatra Namun sekitar tahun 1665 masyarakat Minang di pesisir pantai barat bangkit dan memberontak terhadap gubernur Aceh Dari surat penguasa Minangkabau yang menyebut dirinya Raja Pagaruyung mengajukan permohonan kepada VOC dan VOC waktu itu mengambil kesempatan sekaligus untuk menghentikan monopoli Aceh atas emas dan lada 20 Selanjutnya VOC melalui seorang regentnya di Padang Jacob Pits yang daerah kekuasaannya meliputi dari Kotawan di selatan sampai ke Barus di utara Padang mengirimkan surat tanggal 9 Oktober 1668 ditujukan kepada Sultan Ahmadsyah Iskandar Zur Karnain Penguasa Minangkabau yang kaya akan emas serta memberitahukan bahwa VOC telah menguasai kawasan pantai pesisir barat sehingga perdagangan emas dapat dialirkan kembali pada pesisir pantai 21 Menurut catatan Belanda Sultan Ahmadsyah meninggal dunia tahun 1674 22 dan digantikan oleh anaknya yang bernama Sultan Indermasyah 23 Ketika VOC berhasil mengusir Kesultanan Aceh dari pesisir Sumatra Barat tahun 1666 2 melemahlah pengaruh Aceh pada Pagaruyung Hubungan antara daerah daerah rantau dan pesisir dengan pusat Kerajaan Pagaruyung menjadi erat kembali Saat itu Pagaruyung merupakan salah satu pusat perdagangan di pulau Sumatra disebabkan adanya produksi emas di sana Demikianlah hal tersebut menarik perhatian Belanda dan Inggris untuk menjalin hubungan dengan Pagaruyung Terdapat catatan bahwa tahun 1684 seorang Portugis bernama Tomas Dias melakukan kunjungan ke Pagaruyung atas perintah gubernur jenderal Belanda di Malaka 24 Sekitar tahun 1750 kerajaan Pagaruyung mulai tidak menyukai keberadaan VOC di Padang dan pernah berusaha membujuk Inggris yang berada di Bengkulu bersekutu untuk mengusir Belanda walaupun tidak ditanggapi oleh pihak Inggris 25 Namun pada tahun 1781 Inggris berhasil menguasai Padang untuk sementara waktu 26 dan waktu itu datang utusan dari Pagaruyung memberikan ucapan selamat atas keberhasilan Inggris mengusir Belanda dari Padang 27 Menurut Marsden tanah Minangkabau sejak lama dianggap terkaya dengan emas dan waktu itu kekuasaan raja Minangkabau disebutnya sudah terbagi atas raja Suruaso dan raja Sungai Tarab dengan kekuasaan yang sama 27 Sebelumnya pada tahun 1732 regent VOC di Padang telah mencatat bahwa ada seorang ratu bernama Yang Dipertuan Puti Jamilan telah mengirimkan tombak dan pedang berbahan emas sebagai tanda pengukuhan dirinya sebagai penguasa bumi emas 28 Walaupun kemudian setelah pihak Belanda maupun Inggris berhasil mencapai kawasan pedalaman Minangkabau tetapi mereka belum pernah menemukan cadangan emas yang signifikan dari kawasan tersebut 29 Sebagai akibat konflik antara Inggris dan Prancis dalam Perang Napoleon di mana Belanda ada di pihak Prancis maka Inggris memerangi Belanda dan kembali berhasil menguasai pantai barat Sumatra Barat antara tahun 1795 sampai dengan tahun 1819 Thomas Stamford Raffles mengunjungi Pagaruyung pada tahun 1818 yang sudah mulai dilanda peperangan antara kaum Padri dan kaum Adat Saat itu Raffles menemukan bahwa ibu kota kerajaan mengalami pembakaran akibat peperangan yang terjadi 30 Setelah terjadi perdamaian antara Inggris dan Belanda pada tahun 1814 maka Belanda kembali memasuki Padang pada bulan Mei tahun 1819 Belanda memastikan kembali pengaruhnya di pulau Sumatra dan Pagaruyung dengan ditanda tanganinya Traktat London pada tahun 1824 dengan Inggris Runtuhnya Pagaruyung Artikel utama Perang Padri Dari reruntuhan kota Pagaruyung ini menjadi bukti bahwa di sini pernah berdiri sebuah peradaban Melayu yang luar biasa menyaingi Jawa situs dari banyak bangunan kini tidak ada lagi hancur karena perang yang masih berlangsung Pendapat dari Thomas Stamford Raffles butuh rujukan Kekuasaan raja Pagaruyung sudah sangat lemah pada saat saat menjelang perang Padri meskipun raja masih tetap dihormati Daerah daerah di pesisir barat jatuh ke dalam pengaruh Aceh sedangkan Inderapura di pesisir selatan praktis menjadi kerajaan merdeka meskipun resminya masih tunduk pada raja Pagaruyung Sedangkan daerah pesisir timur sudah lebih dulu dibawah pengaruh Kesultanan Melaka dan di masa mendatang pada daerah yang lain saat terjadinya perebutan kekuasaan atas sebagian besar wilayah Kerajaan Pagaruyung oleh Kaum Padri pun di antaranya menjadi wilayah yang merdeka seperti Kampar Kiri Singingi dan Kuantan Pada awal abad ke 19 pecah konflik antara Kaum Padri dan Kaum Adat Dalam beberapa perundingan tidak ada kata sepakat antara mereka Seiring itu dibeberapa negeri dalam Kerajaan Pagaruyung bergejolak dan puncaknya Kaum Padri dibawah pimpinan Tuanku Pasaman menyerang Pagaruyung pada tahun 1815 Sultan Arifin Muningsyah terpaksa menyingkir dan melarikan diri dari ibu kota kerajaan ke Lubuk Jambi 31 32 Karena terdesak oleh Kaum Padri keluarga kerajaan Pagaruyung meminta bantuan kepada Belanda dan sebelumnya mereka telah melakukan diplomasi dengan Inggris sewaktu Raffles mengunjungi Pagaruyung serta menjanjikan bantuan kepada mereka 2 Pada tanggal 10 Februari 1821 4 Sultan Tunggul Alam Bagagarsyah yaitu kemenakan dari Sultan Arifin Muningsyah yang berada di Padang 22 beserta 19 orang pemuka adat lainnya menandatangani perjanjian dengan Belanda untuk bekerja sama dalam melawan Kaum Padri Walaupun sebetulnya Sultan Tunggul Alam Bagagar waktu itu dianggap tidak berhak membuat perjanjian dengan mengatasnamakan kerajaan Pagaruyung 2 Akibat dari perjanjian ini Belanda menjadikannya sebagai tanda penyerahan kerajaan Pagaruyung kepada pemerintah Belanda 18 Kemudian setelah Belanda berhasil merebut Pagaruyung dari Kaum Padri pada tahun 1824 atas permintaan Letnan Kolonel Raaff Yang Dipertuan Pagaruyung Raja Alam Muningsyah kembali ke Pagaruyung tetapi pada tahun 1825 Sultan Arifin Muningsyah raja terakhir di Minangkabau ini wafat dan kemudian dimakamkan di Pagaruyung 22 nbsp Pasukan Belanda dan Padri saling berhadapan di medan perang Lukisan sekitar tahun 1900 Sementara Sultan Tunggul Alam Bagagarsyah pada sisi lain ingin diakui sebagai Raja Pagaruyung tetapi pemerintah Hindia Belanda dari awal telah membatasi kewenangannya dan hanya mengangkatnya sebagai Regent Tanah Datar 22 Kemungkinan karena kebijakan tersebut menimbulkan dorongan pada Sultan Tunggul Alam Bagagar untuk mulai memikirkan bagaimana mengusir Belanda dari negerinya 2 Setelah menyelesaikan Perang Diponegoro di Jawa Belanda kemudian berusaha menaklukkan Kaum Padri dengan kiriman tentara dari Jawa Madura Bugis dan Ambon 33 Namun ambisi kolonial Belanda tampaknya membuat kaum adat dan Kaum Padri berusaha melupakan perbedaan mereka dan bersekutu secara rahasia untuk mengusir Belanda Pada tanggal 2 Mei 1833 Sultan Tunggul Alam Bagagar ditangkap oleh Letnan Kolonel Elout di Batusangkar atas tuduhan pengkhianatan Ia dibuang ke Batavia Jakarta sekarang sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di pekuburan Mangga Dua 34 Setelah kejatuhannya pengaruh dan prestise Kerajaan Pagaruyung tetap tinggi terutama pada kalangan masyarakat Minangkabau yang berada di rantau Salah satu ahli waris Kerajaan Pagaruyung diundang untuk menjadi penguasa di Kuantan 35 Begitu juga sewaktu Raffles masih bertugas di Semenanjung Malaya dia berjumpa dengan kerabat Pagaruyung yang berada di Negeri Sembilan dan Raffles bermaksud mengangkat Yang Dipertuan Ali Alamsyah yang dianggapnya masih keturunan langsung raja Minangkabau sebagai raja di bawah perlindungan Inggris 2 Sementara setelah berakhirnya Perang Padri Tuan Gadang di Batipuh meminta pemerintah Hindia Belanda untuk memberikan kedudukan yang lebih tinggi daripada sekadar Regent Tanah Datar yang dipegangnya setelah menggantikan Sultan Tunggul Alam Bagagar tetapi permintaan ini ditolak oleh Belanda 36 hal ini nantinya termasuk salah satu pendorong pecahnya pemberontakan tahun 1841 di Batipuh selain masalah cultuurstelsel 22 Wilayah kekuasaanMenurut Tome Pires dalam Suma Oriental 16 tanah Minangkabau selain dataran tinggi pedalaman Sumatra tempat di mana rajanya tinggal juga termasuk wilayah pantai timur Arcat antara Aru dan Rokan ke Jambi dan kota kota pelabuhan pantai barat Panchur Barus Tiku dan Pariaman Dari catatan tersebut juga dinyatakan tanah Indragiri Siak dan Arcat merupakan bagian dari tanah Minangkabau dengan Teluk Kuantan sebagai pelabuhan utama raja Minangkabau tersebut Namun belakangan daerah daerah rantau seperti Siak Gasib Kampar Pekan Tua dan Indragiri kemudian lepas dan ditaklukkan oleh Kesultanan Malaka dan Kesultanan Aceh 37 Wilayah pengaruh politik Kerajaan Pagaruyung adalah wilayah tempat hidup tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Minangkabau Wilayah ini dapat dilacak dari pernyataan Tambo legenda adat berbahasa Minang ini 38 Dari Sikilang Aia Bangih Hinggo Taratak Aia Hitam Dari Durian Ditakuak Rajo Hinggo Aia Babaliak MudiakSikilang Aia Bangih adalah batas utara sekarang di daerah Pasaman Barat berbatasan dengan Natal Sumatra Utara Taratak Aia Hitam adalah daerah Bengkulu Durian Ditakuak Rajo adalah wilayah di Kabupaten Bungo Jambi Yang terakhir Aia Babaliak Mudiak adalah wilayah di hilir sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Riau sekarang Secara lengkapnya di dalam tambo dinyatakan bahwa Alam Minangkabau wilayah Kerajaan Pagaruyung adalah sebagai berikut Nan salilik Gunuang Marapi Saedaran Gunuang Pasaman Sajajaran Sago jo Singgalang Saputaran Talang jo Kurinci Dari Sirangkak nan Badangkang Hinggo Buayo Putiah Daguak Sampai ka Pintu Rajo Hilia Hinggo Durian Ditakuak Rajo Sipisau pisau Hanyuik Sialang Balantak Basi Hinggo Aia Babaliak Mudiak Sailiran Batang Bangkaweh Sampai ka ombak nan badabua Sailiran Batang Sikilang Hinggo lauik nan sadidieh Ka timua Ranah Aia Bangih Rao jo Mapek Tunggua Gunuang Mahalintang Pasisia Banda Sapuluah Taratak Aia Hitam Sampai ka Tanjuang Simalidu Pucuak Jambi Sambilan Lurah Daerah Luhak Nan Tigo Daerah di sekeliling Gunung Pasaman Daerah sekitar Gunung Sago dan Gunung Singgalang Daerah sekitar Gunung Talang dan Gunung Kerinci Daerah Pariangan Padang Panjang dan sekitarnya Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Mukomuko Daerah Jambi sebelah barat Daerah yang berbatasan dengan Jambi Daerah sekitar Indragiri Hulu Daerah sekitar Gunung Sailan dan Singingi Daerah Rantau Hilir Kampar Kabupaten Pelalawan Daerah sekitar Danau Singkarak dan Batang Ombilin Daerah hingga Samudra Indonesia Daerah pinggiran Batang Sikilang Pasaman Barat Daerah yang berbatasan dengan Samudra Indonesia Daerah sebelah timur Sungai Beremas Pasaman Barat Daerah di kawasan Rao dan Mapat Tunggul Pasaman Daerah perbatasan dengan Tapanuli selatan Daerah sepanjang pantai barat Sumatra Daerah sekitar Silauik dan Lunang Daerah hingga Tanjung Simalidu Daerah sehiliran Batang Hari Pengaruh Pengaruh Kerajaan Pagaruyung melingkupi hampir seluruh Pulau Sumatra seperti yang ditulis William Marsden dalam bukunya The history of Sumatra 1784 27 Beberapa kerajaan lainnya di luar Sumatra juga mengakui kedaulatan Pagaruyung walaupun bukan dalam hubungan pemberian upeti Ada sebanyak 62 hingga 75 kerajaan kecil di Nusantara yang menginduk pada Pagaruyung yang tersebar di Filipina Brunei Thailand dan Malaysia serta di Sumatra Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat di Indonesia Hubungan tersebut dibedakan berdasarkan gradasi hubungan yakni sapiah balahan garis keturunan perempuan kuduang karatan garis keturunan laki laki kapak radai serta timbang pacahan yang merupakan keturunan kerajaan 39 Sistem pemerintahanRaja Artikel utama Raja Pagaruyung Adityawarman pada awalnya menyusun sistem pemerintahannya mirip dengan sistem pemerintahan yang ada di Majapahit 17 masa itu meskipun kemudian menyesuaikannya dengan karakter dan struktur kekuasaan kerajaan sebelumnya Dharmasraya dan Sriwijaya yang pernah ada pada masyarakat setempat Ibu kota diperintah secara langsung oleh raja sementara daerah pendukung tetap diperintah oleh Datuk setempat 40 Pagaruyung memiliki sistem raja triumvirat yang disebut rajo tigo selo tiga orang raja yang bersila yang terdiri atas 41 Raja Alam yang berkedudukan di Pagaruyung Raja Adat yang berkedudukan di Buo Raja Ibadat yang berkedudukan di Sumpur Kudus Menteri Raja raja Pagaruyung memiliki empat orang pembesar utama yang disebut Basa Ampek Balai yaitu Bandaro yang berkedudukan di Sungai Tarab Makhudum yang berkedudukan di Sumanik Indomo yang berkedudukan di Suruaso Tuan Gadang yang berkedudukan di Batipuh Belakangan pengaruh Islam menempatkan Tuan Kadi yang berkedudukan di Padang Ganting menggeser kedudukan Tuan Gadang di Batipuh dan bertugas menjaga syariah agama butuh rujukan Sebagai aparat pemerintahan masing masing Basa Ampek Balai punya daerah daerah tertentu tempat mereka berhak menagih upeti sekadarnya yang disebut rantau masing masing pembesar tersebut Bandaro memiliki rantau di Bandar X rantau Tuan Kadi adalah di VII Koto dekat Sijunjung Indomo punya rantau di bagian utara Padang sedangkan Makhudum punya rantau di Semenanjung Melayu di daerah permukiman orang Minangkabau di sana butuh rujukan Selain itu dalam menjalankan roda pemerintahan kerajaan juga mengenal aparat pemerintah yang menjalankan kebijakan dari kerajaan sesuai dengan fungsi masing masing yang sebut Langgam nan Tujuah Mereka terdiri dari Pamuncak Koto Piliang Perdamaian Koto Piliang Pasak Kungkuang Koto Piliang Harimau Campo Koto Piliang Camin Taruih Koto Piliang Cumati Koto Piliang Gajah Tongga Koto Piliang butuh rujukan Pemerintahan Darek dan Rantau Dalam laporannya Tome Pires telah memformulasikan struktur wilayah dari tanah Minangkabau dalam darek land dan rantau sea coast 16 walaupun untuk beberapa daerah pantai timur Sumatra seperti Jambi dan Palembang disebutkan telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa Kerajaan Pagaruyung membawahi lebih dari 500 nagari yang merupakan satuan wilayah otonom pemerintahan Nagari nagari ini merupakan dasar kerajaan dan mempunyai kewenangan yang luas dalam memerintah Suatu nagari mempunyai kekayaannya sendiri dan memiliki pengadilan adatnya sendiri Beberapa buah nagari kadang kadang membentuk persekutuan Misalnya Bandar X adalah persekutuan sepuluh nagari di selatan Padang Kepala persekutuan ini diambil dari kaum penghulu dan sering diberi gelar raja Raja kecil ini bertindak sebagai wakil Raja Pagaruyung Dalam pembentukan suatu nagari sejak dahulunya telah dikenal dalam istilah pepatah yang ada pada masyarakat adat Minang itu sendiri yaitu Dari Taratak manjadi Dusun dari Dusun manjadi Koto dari Koto manjadi Nagari Nagari ba Panghulu Jadi dalam sistem administrasi pemerintahan di kawasan Minang dimulai dari struktur terendah disebut dengan Taratak kemudian berkembang menjadi Dusun kemudian berkembang menjadi Koto dan kemudian berkembang menjadi Nagari Biasanya setiap nagari yang dibentuk minimal telah terdiri dari 4 suku yang mendomisili kawasan tersebut 17 Darek Luhak nan TigoLuhak Tanah Data Luhak Agam Luhak LimopuluahTampuak Tangkai Pariangan Salapan Koto dan Tujuah Langgam Di Hilia Ampek Ampek Angkek HuluLimo Kaum Duo Baleh Koto dan Sambilan Koto Di Dalam Tanjuang Nan Tigo Lubuak Nan Tigo Tabek Sawah Tangah dan Limo Kaum Bunsu Matua Palembayan LarehSungai Tarok Salapan Batua Nan Baikua Bakapalo Bakapak Baradai Bagombak Bakatitiran Di Ujuang Tunjuak dan Langgam Nan Tujuah Sapuluah Koto Maninjau LuhakBatipuah Sapuluah Koto Garagahan Lubuak Basuang RanahPagaruyuang Buo Sumpu Kudus Sumaniak Saruaso dan Padang Gantiang sekitarnya Tigo Koto Batu Kambiang dan Sitalang SandiDuo Puluah Koto Bonjo dan Lubuak Sikapiang Sehilir Kampar Kanan Ujuang Luhak Kubuang Tigo Baleh dan sekitarnyaKoto Tujuah dan sekitarnyaTujuah Koto Sungai LansekAlam Surambi Sungai PaguDi daerah Darek atau daerah inti Kerajaan Pagaruyung terbagi atas 3 luhak Luhak Nan Tigo yaitu Luhak Tak nan Data belakangan menjadi Luhak Tanah Data Luhak Agam dan Luhak Limopuluah Sementara pada setiap nagari pada kawasan luhak ini diperintah oleh para penghulu yang mengepalai masing masing suku yang berdiam dalam nagari tersebut Penghulu dipilih oleh anggota suku dan warga nagari untuk memimpin dan mengendalikan pemerintahan nagari tersebut Keputusan pemerintahan diambil melalui kesepakatan para penghulu di Balai Adat setelah dimusyawarahkan terlebih dahulu Di daerah inti Kerajaan Pagaruyung Raja Pagaruyung tetap dihormati walau hanya bertindak sebagai penengah dan penentu batas wilayah Rantau Raja Pagaruyung mengendalikan secara langsung daerah Rantau Ia boleh membuat peraturan dan memungut pajak di sana Rantau merupakan suatu kawasan yang menjadi pintu masuk ke alam Minangkabau Rantau juga berfungsi sebagai tempat mencari kehidupan kawasan perdagangan Rantau di Minangkabau dikenal dengan Rantau Nan Duo terbagi atas Rantau Di Hilia kawasan pesisir timur dan Rantau Di Mudiak kawasan pesisir barat Masing masing luhak memiliki wilayah rantaunya sendiri Penduduk Tanah Datar merantau ke arah barat selatan dan timur penduduk Agam merantau ke arah utara dan barat sedangkan penduduk Limopuluah merantau ke arah timur Selain itu terdapat daerah perbatasan wilayah luhak dan rantau yang disebut sebagai Ujuang Darek Kapalo Rantau Di daerah rantau seperti di Pasaman kekuasaan penghulu ini sering berpindah kepada raja raja kecil yang memerintah turun temurun Di Inderapura raja mengambil gelar sultan Sementara di kawasan lain mengambil gelar Yang Dipertuan Besar Pembagian daerah rantau adalah sebagai berikut Rantau Di HiliaRantau sehilir batang Sumpu Rokan dan sekitarnya Daerah Tuanku Sontang Cubadak Duo Koto Kabuntaran Talu Rao Mapek Tunggua Rokan Kunto Tambusai Rambah Kapanuahan Tanah PutiahRantau sehilir batang Tapuang Kiri dan Kanan Tapuang Kiri Tapuang KananTaratak Buluah dan Tigo Kampuang Taratak Buluah Tigo Kampuang Buluah Cino Lubuak Siam dan Buluah Nipis Rantau sehilir batang Kampar Kiri dan Singingi Rantau Kampar Kiri Batu Sanggan Ludai Ujuang Bukik Kuntu Lipek Kain dan Gunuang Sailan dan Lapan Koto Sitingkai Rantau SingingiNan Kurang Aso Tigo Puluah Kampar Hilir Rantau sehilir batang Kuantan Ampek Baleh Koto Aia Amo Paru Sungai Batuang Aia Amo dan Kamang Rantau Nan Kurang Aso Duo Puluah dan sekitarnya Tigo Lorong Paranok Rantau sehilir batang Hari Rantau Duo Baleh Koto Lubuak Gadang Lubuak Malako Bidar Alam Abai Dusun Tangah Sungai Kunyik dan Lubuak Ulang Aliang Sambilan Koto Silago Ampek Baleh Koto Aia Amo Timpeh Pulau Punjuang Siguntua Sitiuang Padang Laweh Koto BasaRantau PasisiaBatahan Aia Bangih dan ParikLanggam Pasaman dan sekitarnya Sungai Aua Muaro Kiawai dan Rabi Jonggor Pasaman Lingkuang Aua Aia Gadang dan Aua Kuniang Sasak Kapa dan Koto BaruKinaliTiku Pariaman Tiku dan Duo Baleh Koto Sungai Garinggiang Pilubang dan Limo Koto Gunuang Padang Alai Kudu Gantiang Limau Puruik Sikucua dan Campago Tujuah Koto Tandikek Sungai Durian Batu Kalang Koto Dalam Koto Baru Sungai Sariak dan Ampalu Piaman Sabatang Panjang Sakarek Ulu dan Sakarek Ilia Nan Sabarih Kurai Taji Sunua Pauah Kamba Padang Bintuangan Kapalo Koto Ulaan Tapakih dan Katapiang Duo Kali Sabaleh Anam Lingkuang Sintuak dan Lubuak Aluang sekitarnya Sintuak Toboh Gadang Lubuak Aluang dan Sungai Buluah Padang Salapan Suku dan sekitarnya Kasang Koto Tangah Nanggalo Pauah Sambilan Pauah Limo Limau Manih Lubuak Kilangan Nan Duo Puluah Bunguih dan Taluak Kabuang Nan Salapan SukuKoto Sabaleh TarusanBayang Nan Tujuah Koto Nan SalapanBanda SapuluahRanah Indojati Indopuro Tapan Lunang Silauik Ampek Baleh Koto Mukomuko Limo Koto Mukomuko Teramang Mukomuko Ipuah MukomukoUjuang Darek Kapalo Rantau luhak Tanah Data Sumpu Kudus Alam Surambi Sungai Pagu Duo Kali Sabaleh Anam Lingkuang Tujuah Koto Sungai Lansek Ujuang Darek Kapalo Rantau luhak Agam Bonjo dan Lubuak Sikapiang Garagahan Lubuak Basuang Sitalang dan Tigo Koto Batu Kambiang Gunuang Padang Alai Tandikek Ujuang Darek Kapalo Rantau luhak Limo Puluah Galugua Ateh Muaro Sungai Lolo Galugua Bawah Galugua Tigo Baleh Koto Kampar Kapua Nan Sambilan Anam Koto Pangkalan Koto Alam Manggilang Gunuang Malintang Pangkalan Tanjuang Balik dan Tanjuang Pauah Limo Koto Kuok Salo Bangkinang Aia Tirih dan Rumbio Tigo Koto Sibalimbiang Tigo Koto Di Hilia Kampa Tambang dan Tarantang Di kawasan Rantau Pasisia Panjang atau Banda Sapuluah Bandar Sepuluh dipimpin oleh Rajo nan Ampek 4 orang yang bergelar raja Raja Airhaji Raja Bungo Pasang Raja Kambang Raja Palangai Kawasan ini merupakan semacam konfederasi dari 10 daerah atau nagari negeri yang masing masing dipimpin oleh 10 orang penghulu Nagari nagari tersebut adalah Airhaji Bungo Pasang atau Painan Banda Salido Kambang Palangai Lakitan Tapan Tarusan Batang Kapeh Ampek Baleh Koto Mukomuko Limo Koto MukomukoNagari nagari ini kemudian dikenal sebagai bagian dari Kerajaan Inderapura termasuk daerah Anak Sungai yang mencakup lembah Manjuto dan Airdikit disebut sebagai nagari Ampek Baleh Koto dan Muko muko Limo Koto Selain ketiga daerah daerah rantau tadi terdapat suatu daerah rantau yang terletak di wilayah Semenanjung Malaya Malaysia sekarang Beberapa kawasan rantau tersebut menjadi nagari kemudian masyarakatnya membentuk konfederasi semacam Luhak dan pada masa awal meminta dikirimkan raja sebagai pemimpin atau pemersatu mereka kepada Yang Dipertuan Pagaruyung kawasan tersebut dikenal sebagai Negeri Sembilan nagari nagari tersebut adalah Jelai Jolai Jelebu Jolobu Johol Johol Klang Kolang Naning Naning Pasir Besar Pasie Bosa Rembau Ghombau Segamat Sogamat Sungai Ujong Sungai Ujong Catatan kaki Anonim 1822 Malayan Miscellanies Vol II The Geneology of Rajah of Pulo Percha Printed And Published at Sumatra Mission Press Bencoolen a b c d e f Amran Rusli 1981 Sumatra Barat hingga Plakat Panjang Penerbit Sinar Harapan Lihat Cap mohor Bagagarsyah dari Pagaruyung a b Stuers H J J L 1849 De vestiging en uitbreiding der Nederlanders ter westkust van Sumatra P N van Kampen Parameter coauthor yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Casparis J G 1975 Indonesian palaeography a history of writing in Indonesia from the beginnings to C A Part 1500 E J Brill ISBN 978 90 04 04172 1 Mhd Nur et al 2016 Perjuangan Sultan Alam Bagagar Syah Dalam Melawan Penjajah Belanda di Minangkabau pada Abad ke 19 Agam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan a b Casparis J G 1989 Peranan Adityawarman Putera Melayu di Asia Tenggara Tamadun Melayu 3 918 943 Kern J H C 1907 De wij inscriptie op het Amoghapaca beeld van Padang Candi Batang Hari districten 1269 Caka Tijdschrift voor Indische Taal Land en Volkenkunde Berg C C 1985 Penulisan Sejarah Jawa terj Jakarta Bhratara a b Casparis J G 1990 An ancient garden in West Sumatra Kalpataru 9 40 49 a b Kozok U 2006 Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang Tertua Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 603 6 a b c Muljana S 2005 Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara negara Islam di Nusantara Yogyakarta PT LKiS Pelangi Aksara ISBN 979 98451 16 3 Mahawitthayalai Sinlapakō n 2003 Sanskrit in Southeast Asia Sanskrit Studies Centre Silpakorn University ISBN 974 641 045 8 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Suleiman S 1977 The archaeology and history of West Sumatra Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional Departemen P amp K Poesponegoro M D 1992 Sejarah nasional Indonesia Jaman kuno Jakarta PT Balai Pustaka ISBN 979 407 408 X Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan a b c Cortesao Armando 1944 The Suma Oriental of Tome Pires London Hakluyt Society 2 vols a b c Batuah A Dt amp Madjoindo A Dt 1959 Tambo Minangkabau dan Adatnya Jakarta Balai Pustaka a b Kepper G 1900 Wapenfeiten van het Nederlands Indische Leger 1816 1900 M M Cuvee Den Haag Kathirithamby Wells J 1969 Achehnese Control over West Sumatra up to the Treaty of Painan of 1663 JSEAH 10 3 453 479 Basel J L 1847 Begin en Voortgang van onzen Handel en Voortgang op Westkust TNI 9 2 1 95 NA VOC 1277 Mission to Pagaruyung fols 1027r v a b c d e Dobbin C E 1983 Islamic revivalism in a changing peasant economy central Sumatra 1784 1847 Curzon Press ISBN 0 7007 0155 9 SWK 1703 VOC 1664 f 117 18 Haan F de 1896 Naar midden Sumatra in 1684 Batavia s Hage Albrecht amp Co M Nijhoff 40p 8vo wrs Tijdschrift voor Indische Taal Land en Volkenkunde Deel 39 Kato Tsuyoshi 2005 Adat Minangkabau dan merantau dalam perspektif sejarah PT Balai Pustaka ISBN 979 690 360 1 Raffles Sophia 1835 Chapter V Memoir of the life and public services of Sir Thomas Stamford Raffles Volume I J Duncan a b c Marsden William 1784 The history of Sumatra containing an account of the government laws customs and manners of the native inhabitants with a description of the natural productions and a relation of the ancient political state of that island Andaya B W 1993 To live as brothers southeast Sumatra in the seventeenth and eighteenth centuries University of Hawaii Press ISBN 0 8248 1489 4 Miksic John 1985 Traditional Sumatran Trade Bulletin de l Ecole francaise d Extreme Orient Raffles Sophia 1835 Chapter XII Memoir of the life and public services of Sir Thomas Stamford Raffles Volume I J Duncan Francis E 1859 Herinneringen uit den Levensloop van een Indisch Ambtenaar van 1815 tot 1851 Medegedeeld in briefen door E Francis van Dorp Nain Sjafnir Aboe 2004 Memorie Tuanku Imam Bonjol MTIB transl Padang PPIM Teitler G 2004 Het einde Padri Oorlog Het beleg en de vermeestering van Bondjol 1834 1837 Een bronnenpublicatie Amsterdam De Bataafsche Leeuw Hamka 12 Februari 1975 Pidato Prof Dr Hamka dalam upacara pemakaman kembali Sultan Alam Bagagar Syah di Balai Kota Jakarta Jakarta Penerbit Pustaka Panjimas Anon 1893 Mededelingen Kwantan TBG 36 325 42 Radjab M 1964 Perang Paderi di Sumatra Barat 1803 1838 Balai Pustaka Cheah Boon Kheng Abdul Rahman Haji Ismail 1998 Sejarah Melayu the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society Djamaris Edwar 1991 Tambo Minangkabau Jakarta Balai Pustaka Pagaruyung Simbol Perekat Nusantara Kompas com 22 Juni 2013 Diakses 23 Juni 2015 Muljana S 2006 Sriwijaya Yogyakarta PT LKiS Pelangi Aksara ISBN 979 8451 62 7 Mochtar Naim 2002 Menelusuri jejak Melayu Minangkabau Yayasan Citra Budaya Indonesia hlm 6 ISBN 978 979 95830 8 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bacaan lanjutAmran Rusli 1981 Sumatra Barat hingga Plakat Panjang Penerbit Sinar Harapan Hamka Prof Dr 12 02 1975 Pidato Prof Dr Hamka dalam upacara pemakaman kembali Sultan Alam Bagagar Syah di Balai Kota Jakarta Penerbit Pustaka Panjimas Jakarta Periksa nilai tanggal di date bantuan Stuers Hubert Joseph Jean Lambert 1849 De vestiging en uitbreiding der Nederlanders ter westkust van Sumatra P N van Kampen Parameter coauthor yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Lihat pulaDaftar Raja Pagaruyung Perang PadriPranala luar Indonesia Asdhiana I Made ed 2013 06 22 Pagaruyung Simbol Perekat Nusantara Kompas com Diakses tanggal 2021 11 02 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Pagaruyung amp oldid 23247713