www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk aktor bernama sama secara homofonik lihat Aditya Warman Adityawarman merupakan pelanjut dari Dinasti Mauli penguasa pada Kerajaan Melayu yang sebelumnya beribu kota di Dharmasraya dan dari manuskrip pengukuhannya ia menjadi penguasa di Malayapura Swarnnabhumi atau Kanakamedini pada tahun 1347 dengan gelar Maharajadiraja Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa 1 dan di kemudian hari ibu kota dari kerajaan ini pindah ke daerah pedalaman Minangkabau Adityawarman merupakan putra dari Adwayadwaja Adwayawarman perwira Singasari salah satu pemimpin ekspedisi Pamalayu dari hasil pernikahan dengan Dara Jingga putri Dharmasraya Beliau merupakan bangsawan berdarah Singasari Malang Jawa Timur Dharmasraya Sumatra Barat AdityawarmanMaharaja dirajaAdityawarman sebagai Bhairawa koleksi Museum Nasional JakartaBerkuasa1347 1375 MPendahuluAkarendrawarmanPenerusAnanggawarmanNama lengkapSrimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali WarmadewaAyahAdwayawarmanIbuDara Jingga Daftar isi 1 Asal usul 2 Peran di Majapahit 3 Kontroversi mengenai Adityawarman 3 1 Identifikasi dengan Arya Damar 3 2 Identifikasi dengan Akarendrawarman 3 3 Hubungan dengan Kerajaan Pagaruyung 4 Berita dari Tiongkok 5 Pindah ke Bhumi Malayu 6 Pemerintahan Malayapura 7 Agama 8 Penghormatan 9 Silsilah Adityawarman 10 Referensi 11 Lihat pula 12 Pranala luarAsal usul SuntingBerdasarkan Prasasti Kuburajo 2 Adityawarman adalah putra dari Adwayawarman Akan tetapi dalam Prasasti Bukit Gombak disebutkan bahwa Adityawarman adalah putra dari Adwayadwaja 3 Nama ini mirip dengan nama salah seorang pejabat penting Kerajaan Singhasari Rakryan Mahamantri Dyah Adwayabrahma yang pada tahun 1286 mengantar Arca Amoghapasa untuk dipahatkan di Dharmasraya sebagai hadiah dari Raja Singhasari Kertanagara kepada Raja Melayu Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa Ada juga sejarawan yang berpendapat Adwayawarman adalah pemimpin ekspedisi Pamalayu sehingga disebut juga merupakan nama lain Mahisa Anabrang Adityawarman dalam Pararaton 4 dan Kidung Panji Wijayakrama disebut dengan nama Tuhan Janaka yang bergelar Mantrolot Warmadewa Ibunya bernama Dara Jingga putri Kerajaan Melayu di Dharmasraya Dara Jingga bersama adiknya Dara Petak ikut bersama tim Ekspedisi Pamalayu yang kembali ke Jawa pada tahun 1293 Ahli waris Kertanagara yang bernama Raden Wijaya mengambil Dara Petak sebagai permaisuri dan bahwa Dara Jingga sira alaki dewa yaitu bersuamikan kepada seorang dewa bangsawan Pendapat lain mengatakan bahwa Adityawarman juga merupakan anak dari Raden Wijaya yang berarti Raden Wijaya bukan hanya memperistri Dara Petak melainkan juga Dara Jingga Penafsiran ini mungkin karena dalam Nagarakretagama disebutkan Raden Wijaya telah memperistri keempat putri Kertanagara 5 Muhammad Yamin berpendapat bahwa Adityawarman lahir di Siguntur Kabupaten Dharmasraya Sumatra Barat sekarang Ketika muda ia berangkat pergi ke Majapahit karena ayah atau ibunya mempunyai perhubungan darah dengan permaisuri raja Majapahit pertama Kertarajasa Jayawardana Adityawarman dianggap saudara dari Raja Jayanegara yang tidak memiliki putra Oleh karena itu menurut adat Adityawarmanlah yang paling dekat untuk pengganti mahkota 6 nbsp Prasasti KuburajoPeran di Majapahit SuntingMenurut sebagian sejarahwan Adityawarman dilahirkan dan dibesarkan di Majapahit 7 8 pada masa pemerintahan Raden Wijaya 1294 1309 Menurut Pararaton raja kedua Majapahit yaitu Jayanagara adalah putra Raden Wijaya yang lahir dari Dara Petak Dengan demikian hubungan antara Adityawarman dengan Jayanagara adalah saudara sepupu sesama cucu raja Melayu dari Kerajaan Dharmasraya Dari versi lain mereka disebutkan juga saudara seayah sesama anak Raden Wijaya alias Kertarajasa Jayawardana 9 Dengan hubungan kekeluargaan yang begitu dekat maka ketika Jayanagara menjadi raja Adityawarman dikirim sebagai duta besar Majapahit untuk Tiongkok selama dua kali yaitu pada tahun 1325 dan 1332 Dalam kronik Dinasti Yuan ia disebut dengan nama Sengk ia lie yu lan 8 Pengiriman utusan ini menunjukkan adanya usaha perdamaian antara Majapahit dengan bangsa Mongol setelah terjadinya perselisihan dan peperangan pada masa Singhasari dan zaman Raden Wijaya Pada masa pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi adik Jayanagara Adityawarman diangkat sebagai Wreddhamantri atau Perdana menteri Hal ini tersebut pada Prasasti Manjusri tahun 1343 yang menyatakan bahwa Adityawarman selaku wreddhamantri menempatkan arca Manjucri salah satu sosok bodhisattva di tempat pendarmaan Jina Buddha dan membangun candi Buddha Candi Jago di bhumi jawa untuk menghormati orang tua dan para kerabatnya 10 11 12 Dan sebelumnya namanya juga tercatat dalam prasasti Blitar yang bertarikh 1330 sebagai Sang Arya Dewaraja Mpu Aditya Dari Piagam Bendasari terdapat istilah tanda rakryan makabehan yang menyatakan urutan jabatan di Majapahit setelah raja di mana disebutkan secara berurutan dimulai dengan jabatan wreddamantri sang aryya dewaraja empu Aditya sang aryya dhiraraja empu Narayana rake mapatih ring Majapahit empu Gajah Mada dan seterusnya 13 Jadi dengan demikian jelas terlihat kedudukan Adityawarman begitu sangat tinggi di Majapahit melebihi kedudukan dari Gajah Mada pada waktu itu Kontroversi mengenai Adityawarman SuntingIdentifikasi dengan Arya Damar Sunting Arya Damar adalah tokoh dalam Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan yaitu sebagai bupati Palembang yang berjasa membantu Gajah Mada menaklukkan Bali pada tahun 1343 Di dalam Babad Arya Tabanan diceritakan bahwa Arya Damar adalah keturunan bangsawan wangsa ksatria bahasa Bali arya yang berasal dari Kediri 14 Sejarawan Prof C C Berg menganggapnya identik dengan Adityawarman 9 Identifikasi dengan Akarendrawarman Sunting Berdasarkan analisis sumber primer seperti Desawarnana Pararaton dan prasasti prasasti di Jawa Timur maupun di Sumatra Barat Profesor Uli Kozok 15 16 meragukan kalau Adityawarman putra langsung Dara Jingga Dalam Desawarnana dikatakan bahwa Dara Jingga melahirkan anak yang di kemudian hari menjadi raja di Malayu Dara Jingga tiba di Jawa pada tahun 1292 dan prasasti Adityawarman pertama tertanggal 1347 Menurut Kozok putra Dara Jingga bukan Adityawarman melainkan pendahulunya barangkali Akarendrawarman nbsp Prasasti Bukit GombakHubungan dengan Kerajaan Pagaruyung Sunting Dari beberapa prasasti peninggalan Adityawarman memang belum ada ditemukan kata kata Pagaruyung begitu juga tambo yang ada pada masyarakat juga tidak secara jelas menyebutkan nama dari raja mereka dalam hal ini nama Adityawarman itu sendiri Namun yang pasti Adityawarman memang menjadi raja di wilayah Pagaruyung dari salah satu prasastinya menyebutkan bahwa ia sebagai Suravasawan atau Tuan Surawasa Surawasa berubah tutur menjadi Suruaso sebuah nagari yang berbatasan dengan nagari Pagaruyung sekarang Berita dari Tiongkok SuntingCatatan Dinasti Ming 1368 1644 menyebut di San fo tsi Sumatra terdapat tiga orang raja 8 Mereka adalah Sengk ia li yu lan alias Adityawarman Ma ha na po lin pang Maharaja Palembang dan Ma na cha wu li Maharaja Dharmasraya Sebelumnya pada masa Dinasti Yuan 1271 1368 Adityawarman juga pernah dikirim oleh Jayanegara sebanyak dua kali sebagai duta ke Tiongkok Nama yang sama pada masa Dinasti Ming masih merujuk kepada Adityawarman yang kemudian kembali mengirimkan utusan sebanyak 6 kali pada rentang tahun 1371 sampai 1377 17 Berita ini dapat dikaitkan dengan penemuan Kitab Undang Undang Tanjung Tanah di Kerinci yang diperkirakan berasal dari zaman Adityawarman Naskah tersebut menyebutkan tentang adanya Maharaja Dharmasraya Jika dikaitkan dengan piagam yang dipahat pada bahagian belakang Arca Amoghapasa Adityawarman bergelar Maharajadiraja dan membawahi Dharmasraya dan Palembang 18 Melihat gelar yang disandang oleh Adityawarman terlihat ia menggabungan beberapa nama yang pernah dikenal sebelumnya Mauli merujuk garis keturunannya kepada Dinasti Mauli penguasa Dharmasraya dan gelar Sri Udayadityavarman pernah disandang oleh salah seorang raja Sriwijaya serta menambahkah Rajendra nama penakluk Sriwijaya raja Chola dari Koromandel Hal ini dilakukannya untuk mempersatukan seluruh keluarga penguasa yang ada di bhumi malayu sesuai dengan manuskrip pengukuhannya sebagai Maharajadiraja bahwa Adityawarman menyebutkan dirinya sebagai pelindung persatuan dan menentang perpecahan dalam kerajaannya Pindah ke Bhumi Malayu Sunting nbsp Arca Amoghapasa pada bagian belakangnya terpahat prasasti Amoghapasa sedangkan bagian alas lapik disebut dengan prasasti Padang RocoPada tahun 1339 Adityawarman dikirim sebagai uparaja atau raja bawahan Majapahit untuk wilayah Swarnnabhumi nama lain pulau Sumatra dan selanjutnya Adityawarman pun menjalankan beberapa misi penaklukkan 8 Namun dari prasasti prasasti yang ditinggalkan oleh Adityawarman belum ada satu pun yang menyebutkan hubungannya dengan bhumi jawa 17 Kemudian pada tahun 1347 Adityawarman mendirikan kerajaan baru bernama Malayapura sebagai kelanjutan kerajaan Melayu sebelumnya sebagaimana seperti yang terpahat pada bagian belakang Arca Amoghapasa 1 Dari prasasti Kuburajo di Limo Kaum yang menggunakan aksara Dewanagari juga menyebutkan bahwa Adityawarman menjadi raja di Kanakamedini Swarnnadwipa Dari prasasti Suruaso yang beraksara Melayu menyebutkan Adityawarman menyelesaikan pembangunan selokan untuk mengairi taman Nandana Sri Surawasa yang senantiasa kaya akan padi 19 yang sebelumnya dibuat oleh pamannya yaitu Akarendrawarman yang menjadi raja sebelumnya sehingga dapat dipastikan sesuai dengan adat Minangkabau pewarisan dari mamak paman kepada kamananakan keponakan telah terjadi pada masa tersebut 18 Selain itu juga terlihat kepedulian Adityawarman untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakatnya dengan tidak bergantung kepada hasil hutan dan tambang saja Ada pendapat yang mengatakan kenapa Adityawarman tidak bertahta di Dharmasraya karena dia tidak memiliki hak atas kerajaan Dharmasraya tidak dapat dibuktikan karena dari sisi ibunya Dara Jingga adalah salah seorang putri dari Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa raja Melayu sebagaimana yang disebut pada Pararaton dan lagi pula dari manuskrip pada bagian belakang Arca Amoghapasa Adityawarman jelas menyatakan dirinya sebagai raja dari bangsa Mauli serta memulihkan keadaan sebelumnya 1 Arca Amoghapasa ini sebelumnya merupakan hadiah dari Kertanagara dan ditempatkan di Dharmasraya sebagaimana tersebut dalam prasasti Padang Roco 20 Kemungkinan yang menyebabkan Adityawarman untuk memindahkan pusat kerajaannya lebih ke dalam yaitu daerah pedalaman Pagaruyung atau Suruaso adalah sebagai salah satu strategi untuk menghindari konfrontasi langsung dengan kerajaan Majapahit yang pada masa itu lagi gencarnya melakukan penaklukan perluasan wilayah di bawah Mahapatih Gajah Mada karena dari gelar yang disandang oleh Adityawarman jelas menunjukan kesetaraan gelar dengan gelar raja di Majapahit sehingga hal ini dapat menunjukan bahwa Adityawarman memang melepaskan diri dari pengaruh kerajaan Majapahit Namun ada juga pendapat lain berasumsi bahwa Adityawarman pindah ke daerah pedalaman untuk dapat langsung mengontrol sumber emas yang terdapat pada kawasan Bukit Barisan tersebut 21 Walaupun memerintah dari kawasan pedalaman namun hubungan perdagangan dengan pihak luar tetap terjaga hal ini terlihat dari catatan Tiongkok yang menyebutkan Adityawarman pernah mengirimkan utusan sebanyak 6 kali Selain itu salah satu dari prasasti yang ditemukan di Suruaso juga terdapat prasasti yang beraksara Nagari Tamil jadi pengaruh India selatan pun telah sampai ke ranah Minang Setelah Adityawarman meninggal dunia ia digantikan oleh putranya yang bernama Ananggawarman sebagaimana tersebut dalam Prasasti Batusangkar yang bertarikh 1375 yang menyebutkan Adiytawarman dan putranya Ananggawarman melakukan upacara hewajra dalam ritual tersebut Adityawarman diibaratkan telah menuju kepada tingkat ksetrajna Hayam Wuruk sebagai raja Majapahit waktu itu membiarkan saja pemberontakan tersebut tetapi begitu Wikramawardhana naik tahta sebagai penganti Hayam Wuruk mulai mengirimkan pasukan untuk menumpas pemberontakan tersebut pada tahun 1409 8 dan 1411 pertempuran kedua pasukan terjadi di Padang Sibusuk hulu sungai Batang Hari di mana kedua dua serangan pasukan kerajayaan Majapahit dapat dipukul mundur Namun akibat dari serangan tersebut pengaruh kerajaan ini terhadap daerah jajahannya melemah di mana daerah daerah jajahan seperti Siak Kampar dan Indragiri melepaskan diri dan kemudian daerah daerah ini ditaklukkan oleh Kesultanan Malaka dan Kesultanan Aceh 22 dan kemudian hari menjadi negara negara merdeka Pemerintahan Malayapura SuntingSetelah memindahkan pusat pemerintahan ke daerah pedalaman Minang Adityawarman menyusun sistem pemerintahannya mirip dengan sistem pemerintahan yang ada di Majapahit 23 pada masa itu dan menyesuaikannya dengan karakter dan struktur kekuasaan kerajaan Dharmasraya dan Sriwijaya yang pernah ada pada masyarakat setempat Di mana ibu kota diperintah secara langsung oleh Raja sementara daerah pendukung tetap diperintah oleh Datuk setempat 24 Perbandingan sistem pemerintahan di Majapahit dengan sistem pemerintahan Adityawarman Sistem Pemerintahan Majapahit Sistem Pemerintahan MalayapuraMahamantri Katrini Tiga Mahamentri Mahamantri Hino Mahamantri Sirikan Mahamantri Halu Rajo Tigo Selo Tiga Raja Bersama Rajo Alam Rajo Adat Rajo IbadatCatur Rakryan Empat Penguasa Rakryan Demung Rakryan Kanuruhun Rakryan Rangga Rakryan Temenggung Basa Ampek Balai Empat Menteri Utama Bandaro Makhudum Indomo Tuan GadangDua Dharmadhyaksa Tujuh Upapati Tujuh Upapati Pamegat Tirwan Pamegat Manghuri Pamegat Kandamuhi Pamegat Pamwatan Pamegat Jambi Pamegat Kandangan Tuha Pamegat Kandangan Rare Rajo Duo Selo Langgam nan Tujuah Langgam nan Tujuah Pamuncak Koto Piliang Perdamaian Koto Piliang Pasak Kungkuang Koto Piliang Harimau Campo Koto Piliang Camin Taruih Koto Piliang Cumati Koto Piliang Gajah Tongga Koto PiliangPanca ri Wilatikta Lima orang kepercayaan Rakryan Mapatih Gajah Mada Rakryan Demung Rakryan Kanuruhun Rakryan Rangga Rakryan Temenggung Basa Ampek Balai Tuan Kadhi Mancanagara RantauAgama SuntingAdityawarman diperkirakan penganut yang taat dari Vajrayana yang merupakan suatu aliran agama Buddha dan juga mengikuti Ajaran Siwa Buddha sebagaimana yang banyak dianut oleh para bangsawan Singhasari dan Majapahit Adityawarman juga memperlambangkan dirinya dalam arca Amoghapasa Dari prasasti Bukit Gombak disebutkan bahwa ia juga telah membangun sebuah vihara di Swarnabhumi Selama masa pemerintahannya di pedalaman Minangkabau Adityawarman banyak meninggalkan prasasti prasasti namun belum semuanya dapat diterjemahkan selain itu beberapa pengaruh Adityawarman yang sampai sekarang masih dapat ditelusuri di antaranya penamaan biaro bahasa Minang artinya biara atau vihara sampai sekarang masih menjadi nama sebuah nagari yaitu Biaro Gadang di kabupaten Agam dan selain itu nama Parhyangan semacam tempat pemujaan yang kemudian berubah tutur menjadi nama nagari Pariangan di kabupaten Tanah Datar Penghormatan SuntingSebagai salah seorang tokoh utama dalam sejarah Melayu nama Adityawarman sangat dikenal bagi masyarakat Indonesia pada umumnya Salah satu bentuk penghormatan untuknya ialah dengan mengabadikan namanya pada sebuah museum yang bernama Museum Adityawarman di Kota Padang Sumatra Barat 25 Selain itu di beberapa daerah namanya juga diabadikan sebagai nama jalan Silsilah Adityawarman SuntingDi bawah ini adalah silsilah Adityawarman TribhuwanarajaMaharaja Dharmasraya Raden WijayaPendiriMajapahit Dara Petak Akarendrawarman Dara Jingga Adwayawarman JayanagaraRaja ke 2Majapahit AdityawarmanMaharajadirajaMalayapura AnanggawarmanRaja ke 2Malayapura WijayawarmanRaja ke 3Malayapura Puti Panjang Rambut IIRaja ke 4Malayapura Referensi Sunting a b c Kern J H C 1907 De wij inscriptie op het Amoghapaca beeld van Padang Candi Batang Hari districten 1269 Caka Tijdschrift voor Indische Taal Land en Volkenkunde Kern J H C 1913 Grafsteenopschrift van Koeboer Radja Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde van Nederlands Indie p 401 404 Djafar Hasan 1992 Prasasti Prasasti Masa Kerajaan Melayu Kuno dan Permasalahannya Seminar Sejarah Melayu Kuno Jambi 7 8 Desember 1992 Jambi Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi bekerjasama dengan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi Mangkudimedja R M 1979 Serat Pararaton Alih aksara dan alih bahasa Hardjana HP Jakarta Departemen P dan K Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Muljana Slamet 2006 Tafsir Sejarah Nagarakretagama Yogyakarta LKIS ISBN 979 25 5254 5 Yamin Muhammad Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara Djakarta Balai Pustaka hlm 39 Hardjowardojo R Pitono 1966 Adityawarman Sebuah Studi tentang Tokoh Nasional dari Abad XIV Djakarta Bhratara a b c d e Slamet Muljana 2005 Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara negara Islam di Nusantara Yogyakarta LKiS ISBN 979 98451 16 3 a b Berg C C 1985 Penulisan Sejarah Jawa terj Jakarta Bhratara Brandes J L A 1904 Beschrijving van de ruine bij de desa Toempang genaamd Tjandi Djago in de Residentie Pasoeroean s Gravenhage Batavia Nijhoff Albrecht Bosch F D K 1921 De inscriptie op het Mansjuri beeld van 1265 Caka Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde 77 194 201 Kozok Uli Reijn Eric van Adityawarman three incriptions of the Sumatran king of all supreme kings Indonesia and the Malay World Vol 38 Issue 110 March 2010 pp 135 158 ISSN 1469 8382 electronic 1363 9811 paper doi 10 1080 13639811003665488 Jurnal berbayar Al Fayyadl Muhammad amp Muljana Slamet 2005 Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit Yogyakarta LKIS ISBN 979 8451 35 X Darta A A Gde A A Gde Geriya A A Gde Alit Geria 1996 Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan Denpasar Upada Sastra http www mediaindonesia com Diarsipkan 2008 07 11 di Wayback Machine Asal Usul Raja Adityawarman Diarsipkan 2013 01 20 di Wayback Machine diakses pada 11 Juli 2010 us detiknews com Sejarah Adityawarman Diarsipkan 2010 04 16 di Wayback Machine diakses pada 11 Juli 2010 a b Casparis J G de 1992 Kerajaan Malayu dan Adityawarman Seminar Sejarah Malayu Kuno Jambi 7 8 Desember 1992 Jambi Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi bekerjasama dengan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi hlm 235 256 a b Kozok Uli 2006 Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang Tertua Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 603 6 Casparis J G 1990 An ancient garden in West Sumatra Kalpataru 40 49 Muljana Slamet 1981 Kuntala Sriwijaya Dan Suwarnabhumi Jakarta Yayasan Idayu Miksic John 1985 Traditional Sumatran Trade Bulletin de l Ecole francaise d Extreme Orient Cheah Boon Kheng Abdul Rahman Haji Ismail 1998 Sejarah Melayu the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society A Dt Batuah amp A Dt Madjoindo 1959 Tambo Minangkabau dan Adatnya Jakarta Balai Pustaka Muljana Slamet 2006 Sriwijaya Yogyakarta LKIS ISBN 979 8451 62 7 wisatamelayu com Museum Adityawarman Diarsipkan 2011 08 05 di Wayback Machine diakses pada 11 Juli 2010 Didahului oleh Akarendrawarman Raja Malayapura1339 1375 Diteruskan oleh AnanggawarmanLihat pula SuntingKerajaan Pagaruyung Kerajaan Dharmasraya Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Singhasari Kerajaan Majapahit nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Adityawarman Pranala luar Suntinghttp lib ui ac id file file digital 20322904 T PDF 20Adityawarman full 20text pdf Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Adityawarman amp oldid 24071586