www.wikidata.id-id.nina.az
Naskah Tanjung Tanah adalah kitab undang undang yang dikeluarkan oleh kerajaan Melayu pada abad ke 14 Naskah ini merupakan naskah Melayu yang tertua dan juga satu satunya yang tertulis dalam aksara Sumatera Kuno yang juga disebut sebagai aksara Malayu Selain bahasa Melayu naskah ini juga menggunakan bahasa Sanskerta 1 Naskah Tanjung Tanah dibersihkan secara simbolis dalam acara kenduri sko di Tanjung Tanah pada 13 Mei 2022 Daftar isi 1 Penemuan 2 Bahan Naskah Tanjung Tanah 3 Analisis radiokarbon 4 Naskah Kitab Undang Undang Tanjung Tanah 4 1 Arti beberapa kata 5 Referensi 6 Bacaan lanjutPenemuan suntingNaskah ini ditemukan di Tanjung Tanah di Mendapo Seleman terletak sekitar 15 kilometer dari Sungai Penuh Kerinci dan masih disimpan sampai sekarang oleh pemiliknya Naskah Tanjung Tanah sebetulnya ditemukan dua kali pertama pada tahun 1941 oleh Petrus Voorhoeve yang pada saat itu menjabat sebagai taal ambtenar pegaw ai bahasa pada zaman kolonial untuk wilayah Sumatra dan kemudian didaftarkan oleh sekretarisnya dengan nomor 252 di dalam Tambo Kerinci 2 3 Penemuan kedua oleh Uli Kozok pada tahun 2002 1 Kozok lalu membawa sampel naskah ini ke Wellington Selandia Baru untuk diperiksa di laboratorium menggunakan metode penanggalan radiokarbon Hasil pengujian ini memperkuat dugaan Kozok bahwa naskah Tanjung Tanah adalah naskah Melayu yang tertua Tarikh penangggalan naskah secara penanggalan radiokarbon diperoleh kisaran antara tahun 1304 dan 1436 dan berdasarkan data sejarah kemungkinan ditulis sebelum tahun 1397 Mengingat bahwa pada periode tersebut yaitu antara 1377 dan 1397 ditandai oleh ketidakpastian dan diwarnai peperangan dapat diduga bahwa naskah ini malahan ditulis sebelum tahun 1377 yaitu selama masa pemerintahan Adityawarman 4 Bahan Naskah Tanjung Tanah suntingNaskah Tanjung Tanah ini telah diteliti oleh Tokyo Restoration amp Conservation Center pada Oktober 2004 dan hasilnya menunjukan bahwa bahannya adalah daluang Broussonetia papyrifera L L Her ex Vent 5 6 Daluang juga disebut dluwang atau daluwang merupakan salah satu bahan yang telah digunakan sejak dahulu sebagai kain tapa atau sebagai bahan tulis 7 Pemeriksaan mikroskop juga menunjukkan bahwa naskah ini tidak diolesi dengan kanji dan pada seratnya masih terdapat pektin serta hemiselulosa Biasanya serat kayu yang utuh selalu dibalut oleh serat larut pektin dan hemiselulosa Pada proses pemurnian kulit kayu daluang untuk digunakan menjadi bahan tulis kadar kedua hidrat arang biasanya menyusut sehingga tinggal serat murni Adanya kadar pektin serta hemiselulosa dalam sampel naskah Tanjung Tanah menjadi indikator bahwa proses pembuatan naskah termasuk sederhana Di samping itu permukaan daluang Tanjung Tanah juga termasuk kasar dibandingkan dengan naskah daluang lainnya yang diperiksa sebagai bahan pembandingnya 4 Analisis radiokarbon suntingSampel kecil yang dengan izin pemilik naskah Tanjung Tanah diambil dari salah satu halaman yang kosong yang tidak mengandung tulisan dikirim ke Rafter Radiocarbon Laboratory di Wellington Selandia Baru 4 untuk dianalisis dengan menggunakan spektrometer pemercepat masa accelerator mass spectrometry AMS 8 AMS dapat disebut terobosan baru dalam metode pengukuran radiokarbon karena memungkinan analisis radiokarbon pada sampel yang sangat kecil volumenya Dengan menggunakan spektrometer akurasi penentuan umur menjadi semakin tingi karena metode tersebut mampu melacak unsur C 14 dari bahan uji coba yang amat kecil Analisis sampel naskah Tanjung Tanah yang diadakan di Laboratorium Rafter menghasilkan umur radiokarbon 553 40 tahun before present BP yang sama dengan tahun 1397 M 40 tahun 1357 1437 M karena tahun 1950 dianggap sebagai present sesuai dengan ketentuan konvensi yang berlaku Akan tetapi umur yang konvensional tersebut tidak persis sama dengan umur yang sebenarnya karena waktu paruh karbon 14 adalah 5 730 tahun Dimana waktu paruh adalah waktu yang diperlukan untuk meluruhkan setengah dari inti atom Artinya apabila proses peluruhan dimulai pada satu kilogram material radioaktif material tersebut akan luruh menjadi setengah kilogram dari unsur tersebut Selanjutnya setengah kilogram material tersebut akan menjadi setengahnya lagi setelah waktu paruhnya dan seterusnya Setelah memperhatikan faktor faktor yang memengaruhi karbon 14 dan selanjutnya penye suaian dilakukan dengan menggunakan kalibrasi INTCAL98 9 Setelah diadakan kalibrasi maka terdapat dua kemungkinan tentang umur naskah Tanjung Tanah Dengan probabilitas 95 4 naskah Tanjung Tanah jatuh pada kurun waktu 1304 dan 1370 M 44 3 atau antara tahun 1380 dan 1436 M 51 7 Persentase yang di kurung adalah distribusi probabilitas yang untuk kedua kurun waktu hampir sama sehingga kita harus menerima kenyataan bahwa penanggalan tidak dapat diadakan dengan sangat tepat Namun jelas bahwa pohon yang digunakan untuk menghasilkan kertas daluang ditebang antara tahun 1304 dan 1436 Masehi Naskah Kitab Undang Undang Tanjung Tanah suntingTransliterasi naskah Tanjung Tanah 4 telah disajikan dalam dua versi yaitu transliterasi kritis dan transliterasi diplomatis Transliterasi kritis merupakan salinan teliti secara huruf demi huruf tanda demi tanda sedapatnya mencerminkan setiap ciri atau kekhususan teks asli Sedangkan transliterasi diplomatis yang merupakan salinan luwes yang bertujuan memperkirakan bagaimana bacaan teks tersebut sebagaimana yang dimaksudkan Arti beberapa kata sunting Beberapa kata kata yang terdapat di dalam UU Tanjung Tanah jika ditelusuri masih digunakan oleh masyarakat yang berada di sekitar kawasan tersebut di sumatera yakni di wilayah Kerinci ditempat ditemukannya Naskah undang undang ini serta wilayah yang berdekatan dengan kerinci termasuk minangkabau Anjing Mawu 4 Kata mawu sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat kerinci untuk binatang yang telah terlatih dengan baik Anjing mawu artinya anjing terlatih Burung mawu artinya burung peliharaan yang akan segera berbunyi jika kita bersiul Silakan rujuk Naskah UU Tanjung Tanah pada alih bahasa nomor 10 Namun dalam penggunaan sehari hari sudah berubah makna jika pengucapan di arahkan kepada personal yang bermakna orang yang bertingkah aneh lain dari kebiasaan sebelumnya Referensi sunting a b Kozok U 2004 The Tanjung Tanah code of law The oldest extant Malay manuscript Cambridge St Catharine s College and the University Press Voorhoeve Petrus 1941 Tambo Kerinci In Stukken uit Kerintji verzameld door P Voorhoeve Leiden KITLV Library Voorhoeve Petrus 1970 Kerintji Documents Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde 126 369 399 a b c d e Kozok Uli 2006 Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang Tertua Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 603 6 www rarefruit org Broussonetia papyrifera Diarsipkan 2010 12 19 di Wayback Machine diakses pada 15 Juli 2010 plants usda gov Broussonetia papyrifera diakses pada 15 Juli 2010 Teygeler Rene 1995 Dluwang van bast tot boek Den Haag Koninklijke Bibliotheek Budzikiewicz H Grigsby R D 2006 Mass spectrometry and isotopes a century of research and discussion Mass spectrometry reviews 25 1 146 57 doi 10 1002 mas 20061 PMID 16134128 Stuiver M P J Reimer E Bard J W Beck G S Burr K A Hughen B Kromer G McCormac J van der Plicht and M Spurk 1998 INTCAL98 Radiocarbon age calibration 24000 0 cal BP Radiocarbon 40 1041 1083 Bacaan lanjut suntingKozok Uli 2006 Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang Tertua Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 603 6 ulikozok com Alih Bahasa nbsp Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Naskah Tanjung Tanah amp oldid 21229722