www.wikidata.id-id.nina.az
Jayanagara lahir 1294 wafat 1328 adalah maharaja kedua kemaharajaan Majapahit yang memerintah pada tahun 1309 1328 dengan bergelar abhiseka Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa Adhiswara Pemerintahan Jayanagara terkenal sebagai masa pergolakan dalam sejarah awal kekaisaran Majapahit Menurut kitab Pararaton ia sendiri meninggal akibat dibunuh oleh Ra Tanca tabib istananya JayanagaraSri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa AdhiswaraIlustrasi JayanagaraMaharaja Majapahit ke 2BerkuasaMajapahit 1309 1328 PendahuluKertarajasa JayawardhanaPenerusTribhuwana WijayatunggadewiBhre DahaBerkuasa1295 1309PenerusRajadewi Maharajasa Dyah WiyatInformasi pribadiKelahiranGarbhopati Kalagemet1294Kematian1328 MajapahitPemakaman1329Istana Kapopongan Antawulan Trowulan DinastiWangsa RajasaNama lengkapJayanagaraAyahKertarajasa JayawardhanaIbuIndreswari biologis Tribuaneswari adopsi AgamaSiwa Buddha Daftar isi 1 Asal Usul 2 Naik Takhta 2 1 Raja Muda 2 2 Raja Majapahit 3 Pemberontakan yang Terjadi 4 Hubungan dengan Tiongkok 5 Kematian Jayanagara 6 KepustakaanAsal Usul SuntingMenurut Pararaton nama asli Jayanagara adalah Kalagemet putra Wijaya dan Dara Petak Ibunya ini berasal dari Kerajaan Dharmasraya di Pulau Sumatra Ia dibawa Kebo Anabrang ke tanah Jawa sepuluh hari setelah pengusiran pasukan Mongol oleh pihak Majapahit Wijaya yang sebelumnya telah memiliki dua orang istri putri Kertanagara kemudian menjadikan Dara Petak sebagai istri Tinuheng Pura atau istri yang dituakan di istana Menurut Pararaton pengusiran pasukan Mongol dan berdirinya Kerajaan Majapahit terjadi pada tahun 1294 Sedangkan menurut kronik Cina dari dinasti Yuan pasukan yang dipimpin oleh Ike Mese itu meninggalkan Jawa tanggal 24 April 1293 Naskah Nagarakretagama juga menyebut angka tahun 1293 Sehingga jika berita berita di atas dipadukan maka kedatangan Kebo Anabrang dan Dara Petak dapat diperkirakan terjadi pada tanggal 4 Mei 1293 dan kelahiran Jayanagara terjadi dalam tahun 1294 Nama Dara Petak tidak dijumpai dalam Nagarakretagama dan prasasti prasasti peninggalan Majapahit Menurut Nagarakretagama Wijaya bukan hanya menikahi dua tetapi empat orang putri Kertanagara yaitu Tribhuwaneswari Narendraduhita Jayendradewi dan Gayatri Sedangkan Jayanagara dilahirkan dari istri yang bernama Indreswari Hal ini menimbulkan dugaan kalau Indreswari adalah nama lain Dara Petak Naik Takhta SuntingRaja Muda Sunting Nagarakretagama menyebutkan Jayanagara diangkat sebagai yuwaraja atau raja muda di Kadiri atau Daha pada tahun 1295 Nama Jayanagara juga muncul dalam prasasti Penanggungan tahun 1296 sebagai putra mahkota Mengingat Raden Wijaya menikahi Dara Petak pada tahun 1293 maka Jayanagara dapat dipastikan masih sangat kecil ketika diangkat sebagai raja muda Tentu saja pemerintahannya diwakili oleh Lembu Sora yang disebutkan dalam prasasti Pananggungan menjabat sebagai patih Daha Dari prasasti tersebut dapat diketahui pula bahwa Jayanagara adalah nama asli sejak kecil atau Garbhopati bukan nama gelar atau abhiseka Sementara nama Kalagemet yang diperkenalkan Pararaton jelas bernada ejekan karena nama tersebut bermakna jahat dan lemah hal itu dikarenakan kepribadian Jayanagara yang dipenuhi prilaku amoral namun lemah sebagai penguasa sehingga banyak pemberontakan yang timbul dalam masa pemerintahannya Raja Majapahit Sunting Jayanagara naik takhta menjadi raja Majapahit menggantikan ayahnya yang menurut Nagarakretagama meninggal dunia tahun 1309 Dari Piagam Sidateka yang bertarikh 1323 Jayanagara menetapkan susunan mahamantri katrini dalam membantu pemerintahannya yaitu sebagai berikut Rakryan Mahamantri Hino Dyah Sri Rangganata Rakryan Mahamantri Sirikan Dyah Kameswara Rakryan Mahamantri Halu Dyah WiswanataPemberontakan yang Terjadi SuntingMenurut Pararaton pemerintahan Jayanagara diwarnai banyak pemberontakan oleh para pengikut ayahnya Hal ini disebabkan karena Jayanagara adalah raja berdarah campuran Jawa Melayu bukan keturunan Kertanagara murni Pemberontakan pertama terjadi ketika Jayanagara naik takhta yaitu dilakukan oleh Ranggalawe pada tahun 1295 dan kemudian Lembu Sora pada tahun 1300 Dalam hal ini pengarang Pararaton kurang teliti karena Jayanagara baru menjadi raja pada tahun 1309 Mungkin yang benar ialah pemberontakan Ranggalawe terjadi ketika Jayanagara diangkat sebagai raja muda atau putra mahkota Mungkin pula pemberontakan Ranggalawe sebenarnya terjadi pada tahun 1309 Pararaton juga memberitakan pemberontakan Juru Demung tahun 1313 Gajah Biru tahun 1314 Mandana dan Pawagal tahun 1316 serta Ra Semi tahun 1318 Akan tetapi menurut Kidung Sorandaka Juru Demung dan Gajah Biru mati bersama Lembu Sora tahun 1300 sedangkan Mandana Pawagal dan Ra Semi mati bersama Nambi tahun 1316 Berita pemberontakan Nambi tahun 1316 dalam Pararaton juga disebutkan dalam Nagarakretagama dan diuraikan panjang lebar dalam Kidung Sorandaka Menurut Nagarakretagama pemberontakan Nambi tersebut dipadamkan langsung oleh Jayanagara sendiri Di antara pemberontakan pemberontakan yang diberitakan Pararaton yang paling berbahaya adalah pemberontakan Ra Kuti tahun 1319 Ibu kota Majapahit bahkan berhasil direbut kaum pemberontak sedangkan Jayanagara sekeluarga terpaksa mengungsi ke desa Badander dikawal para prajurit bhayangkari yang dipimpin oleh Gajah Mada Kemudian Gajah Mada kembali ke ibu kota menyusun kekuatan Berkat kerja sama antara para pejabat dan rakyat ibu kota Kelompok Ra Kuti dapat dihancurkan Sewaktu menjadi raja Jayanagara masih berusia muda sehingga dimanfaatkan orang orang yang merasa tidak puas untuk memberontak Mereka merasa tidak puas terhadap kebijakan Raja terdahulu yaitu Raden Wijaya yang menurut ukuran mereka tidak memberikan kedudukan yang mereka inginkan dianggap tidak sepadan dengan jasanya sewaktu berjuang bersama Raden Wijaya Maka timbullah beberapa pemberontakan pada masa Raja Jayanagara diantaranya adalah Pemberontakan Ranggalawe 1309 gt Ranggalawe sangat kecewa karena pengangkatan Nambi sebagai Patih di Istana Majapahit dia hanya diberikan kedudukan yang lebih rendah sebagai penguasa wilayah Tuban Pemberontakannya dapat segera dihancurkan dan Ranggalawe dibunuh oleh Kebo Anabrang di pertempuran Sungai Tambak Beras Pemberontakan Lembu Sora 1311 gt Lembu Sora memberontak karena mendapat hasutan dari seorang pejabat Majapahit yang bernama Mahapati Mahapati sebenarnya juga musuh dalam selimut bagi Raja Jayanagara yang selalu membuat intrik dan konspirasi dalam Istana Pemberontakan Lembu Sora dapat digagalkan pihak Istana yang dipimpin oleh Nambi Pemberontakan Nambi 1316 gt Nambi memberontak karena dianggap akan menjadi raja meskipun Nambi sudah diberi kedudukan yang tinggi sebagai Patih istana Oleh hasutan Mahapati Jayanegara kemudian menyerang Nambi Nambi bersama Ra Semi sempat membuat pertahanan di Pajarakan tetapi akhirnya dapat dihancurkan juga oleh Jayanegara Pemberontakan Kuti 1319 gt Pemberontakan para Dharmaputra yang dipimpin Ra Kuti berhasil menduduki istana kerajaan sehingga Raja Jayanagara terpaksa meninggalkan Istana Oleh para pasukan Bhayangkari di bawah pimpinan Gajah Mada raja disembunyikan di tempat yang sangat dirahasiakan yaitu di desa Badander Atas inisiatif dan usaha dari Gajah Mada maka akhirnya pihak kerajaan dapat menyusun kekuatan dan merebut kembali istana Akhirnya raja Jayanagara dapat kembali lagi ke istana Hubungan dengan Tiongkok SuntingDaratan Tiongkok saat itu dikuasai oleh Dinasti Yuan atau bangsa Mongol Pada tahun 1321 seorang pengembara misionaris bernama Odorico da Pordenone mengunjungi Pulau Jawa dan sempat menyaksikan pemerintahan Jayanagara Ia mencatat pasukan Mongol kembali datang untuk menjajah Jawa tetapi berhasil dipukul mundur oleh pihak Majapahit Hal ini mengulangi kegagalan mereka pada tahun 1293 Namun hubungan antara Majapahit dengan Mongol kemudian membaik Catatan dinasti Yuan menyebutkan pada tahun 1325 pihak Jawa mengirim duta besar bernama Seng kia lie yulan untuk misi diplomatik Tokoh ini diterjemahkan sebagai Adityawarman putra Dara Jingga atau sepupu Jayanagara sendiri Ayah Adityawarman adalah bekas pejabat Singosari yaitu Mahamantri I Hino Dyah Adwayabrahma Kematian Jayanagara SuntingPada tahun 1328 M sembilan tahun setelah pemberontakan Ra Kuti Jayanagara mati di tangan Ra Tanca seorang pelantun syair yang sering diminta menghibur sang prabu Cerita pembunuhan itu bermula pada 1328 saat Tanca yang juga seorang tabib diminta mengoperasi bisul yang diderita Jayanagara Dalam operasi bisul yang ketiga kalinya itu Tanca menikam Jayanagara di tempat tidurnya Gajah Mada yang menunggu di samping raja segera bangkit menusuk Tanca dan mati seketika itu juga Namun peristiwa pembunuhan itu masih simpang siur Ada beberapa versi sejarah tentang siapa sang pembunuh dan apa motifnya 1 Versi pertama dari Slamet Muljana dalam Tafsir Sejarah Nagara Kretagama menyebutkan bahwa Jayanagara dilanda rasa takut kehilangan takhtanya sehingga ia pun melarang kedua adiknya yaitu Dyah Gitarja Tribhuwana Tunggadewi dan Dyah Wiyat Rajadewi Maharajasa menikah karena khawatir iparnya bisa menjadi saingan Bahkan muncul desas desus kalau kedua putri yang lahir dari Gayatri itu hendak dinikahi oleh Jayanagara sendiri Desas desus itu disampaikan Ra Tanca kepada Gajah Mada yang saat itu sudah menjadi abdi kesayangan Jayanagara Ra Tanca juga menceritakan tentang istrinya yang diganggu oleh Jayanagara Namun Gajah Mada seolah tidak peduli pada laporan tersebut dan tidak mengambil tindakan apa apa Tanca pun menunggu kesempatan yang baik Kebetulan Raja Jayanagara yang menderita bisul menghendaki pembedahan kepadanya Momen mengobati sang raja pun digunakan Tanca sebagai jalan untuk membunuhnya di tempat tidur 2 Versi kedua lain menurut arkeolog Belanda N J Krom dalam Hindoe Javaansche Geschiedenis sebagaimana dikutip Parakitri T Simbolon dalam Menjadi Indonesia istri Tanca menyebarkan berita bahwa dirinya dicabuli Jayanagara Mendengar hal itu Gajah Mada malah balik menuduh dan mengadukan Tanca menebarkan fitnah 3 Versi lain yang lebih menyentak tulis Parakitri T Simbolon menurut N J Krom lagi dalam tradisi Bali disebutkan bahwa justru Gajah Mada yang menjadi otak pembunuhan tersebut Konon isu Raja Jayanagara mencabuli istri Ra Tanca adalah siasat dari Gajah Mada Dan Ra Tanca hanya diperalat oleh Gajah Mada untuk membunuh Jayanagara Slamet Muljana juga menafsirkan bahwa Gajah Mada yang pada hakikatnya tidak suka pada sikap Jayanagara menggunakan Tanca sebagai alat untuk memusnahkan sang prabu Untuk menyelimuti perbuatannya dia segera membunuh Tanca tanpa proses pengadilan 4 Versi terakhir diutarakan oleh Muhammad Yamin dalam Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara menyebut bahwa Tanca terus menerus merasa tak senang pada raja atas kejadian yang menimpa Kuti kawan Tanca sesama dharmaputera Dia menulis bahwa awal sengketa berasal dari mulut seorang perempuan yaitu istri Darmaputera Ra Tanca Istri ini mengeluarkan perkataan bahwa dia mendapat gangguan dari Sang Prabu Kabar angin menimbulkan kegemparan dalam keraton dan di pusat pemerintahahan Gajah Mada kemudian memeriksa Tanca Namun waktu pemeriksaan berjalan Jayanagara sakit dan meminta Tanca membedah bisulnya Kesempatan itu digunakan Tanca untuk melepaskan dendamnya membunuh raja Yamin pengagum dan penemu wajah Gajah Mada membela Gajah Mada menulis Di belakang lakon yang menyedihkan hati ini terbayang pula suatu tuduhan kepada Gajah Mada bahwa dialah yang mendorong Ra Tanca berlaku demikian karena kabarnya Sang Prabu salah lihat dan salah raba kepada istri Gajah Mada yang teguh setia itu Namun tuduhan ini tak beralasan dan berlawanan dengan kesetian hatinya kepada Seri Mahkota 5 Kematian jayanegara disebabkan karena meminum racun yang dibuat oleh tabib ra tanca dan pembantunya Hal itu dilakukan sang tabib karena adanya hasutan dari para pemberontak Menurut Pararaton Jayanagara didharmakan dalam candi Srenggapura di Kapopongan dengan arca di Antawulan gapura paduraksa Bajang Ratu kemungkinan besar adalah gapura yang tersisa dari kompleks Srenggapura Sedangkan menurut Nagarakretagama ia dimakamkan di dalam pura berlambang arca Wisnuparama Jayanagara juga dicandikan di Silapetak dan Bubat sebagai Wisnu serta di Sukalila sebagai Buddha jelmaan Amoghasiddhi Jayanagara meninggal dunia tanpa memiliki keturunan Oleh karena itu takhta Majapahit diteruskan oleh Ibu Suri Gayatri sebagai satu satunya istri Raden Wijaya yang masih hidup Namun karena Gayatri telah menjadi seorang Bhiksuni kekuasaan Majapahit jatuh pada putri sulungnya yaitu Dyah Gitarja yang bergelar Tribhuwana WijayatunggadewiKepustakaan SuntingSlamet Muljana 2005 Menuju Puncak Kemegahan terbitan ulang 1965 Yogyakarta LKIS Slamet Muljana 1979 Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya Jakarta Bhratara Kumpulan Sejarah Indonesia https www facebook com KumpulanSejarahIndonesia posts 464135513681551Didahului oleh Raden Wijaya Raja Majapahit1309 1328 Diteruskan oleh Tribhuwana Wijayatunggadewi Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Jayanagara amp oldid 24142979