www.wikidata.id-id.nina.az
Nambi lahir wafat Lamajang 1316 adalah pemegang jabatan rakryan patih pertama dalam sejarah Kerajaan Majapahit Ia ikut berjuang mendirikan kerajaan tersebut namun kemudian gugur sebagai korban fitnah pada pemerintahan raja kedua Majapahit Jayanegara NambiRaja Lamajang Tigang Juru ke 2Masa jabatan 1300 1316PendahuluArya WirarajaPatih Majapahit ke 1Masa jabatan 1295 1300Penguasa monarkiRaden WijayaJayanegaraPenggantiWahanaInformasi pribadiMeninggal1316LamajangKebangsaanMajapahitKarier militerPihakSinghasari MajapahitPertempuran perangInvasi Mongol ke Jawa Perang LumajangPararaton dan Kidung Harsa Wijaya menceritakan bahwa Nambi adalah putra Arya Wiraraja Di lain pihak Kidung Harsa Wijaya dan Kidung Sorandaka menceritakan bahwa Nambi adalah putra Pranaraja Terjadi perdebatan panjang di mana Slamet Muljana menyatakan bahwa Nambi adalah putra Pranaraja sedang Ronggolawe adalah putra Arya Wiraraja Namun dalam analisis terbarunya Mansur Hidayat mengemukakan pendapatnya bahwa Nambi dan Ranggalawe dimungkinkan adalah putra Arya Wiraraja Daftar isi 1 Peran Awal 2 Jabatan di Majapahit 3 Perang Lumajang dan Kematian Nambi 4 Nama Ayah 5 ReferensiPeran Awal SuntingPararaton dan Kidung Panji Wijayakrama menyebut Nambi sebagai salah satu abdi Raden Wijaya yang ikut mengungsi ke tempat Arya Wiraraja di Songeneb nama lama Sumenep ketika Kerajaan Singasari runtuh diserang pasukan Jayakatwang tahun 1292 Sedangkan menurut Kidung Harsawijaya Nambi adalah putra Arya Wiraraja yang baru kenal Raden Wijaya di Songeneb Pararaton mengatakan bahwa Nambi adalah seorang putra Arya Wiraraja yang telah menjadi sahabat Raden Wijaya sejak menjadi salah salatu panglima di Singhasari Kidung Harsawijaya mengisahkan pula Nambi kemudian dikirim ayahnya untuk membantu Raden Wijaya membuka Hutan Tarik di perbatasan antara kabupaten Sidoarjo dengan kabupaten Mojokerto menjadi sebuah desa pemukiman bernama Majapahit Kisah ini berlawanan dengan Kidung Panji Wijayakrama dan Kidung Ranggalawe yang menyebut nama putra yang dikirim Arya Wiraraja adalah Ranggalawe bukan Nambi Pararaton selanjutnya mengisahkan pada saat Raden Wijaya menyerang Kadiri pada tahun 1293 Nambi ikut berjasa membunuh seorang pengikut Jayakatwang yang bernama Kebo Rubuh Dalam berbagai medan perjuangan Nambi diceritakan orang yang mempunai kecerdikan administrasi dan intelektual sehingga pada masa Majapahit berdiri ia dipercaya menjadi seorang Maha Patih pertama kerajaan ini Jabatan di Majapahit SuntingPararaton mengisahkan setelah kekalahan Jayakatwang tahun 1293 Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit dan mengangkat diri menjadi raja Jabatan patih atau semacam perdana menteri diserahkan kepada Nambi Berita ini diperkuat oleh prasasti Sukamerta tahun 1296 yang memuat daftar nama para pejabat Majapahit antara lain Rakryan Patih Mpu Nambi Menurut Kidung Panji Wijayakrama dan Kidung Ranggalawe pengangkatan Nambi inilah yang memicu terjadinya pemberontakan Ranggalawe di Tuban tahun 1295 Ranggalawe merasa tidak puas atas keputusan tersebut karena Nambi dianggap kurang berjasa dalam peperangan Atas izin Raden Wijaya Nambi berangkat memimpin pasukan Majapahit menyerang Tuban Dalam perang itu Ranggalawe mati di tangan Kebo Anabrang Menurut Mansur Hidayat penulis sejarah Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru ini Nambi adalah salah seorang putra Arya Wiraraja yang tetap ikut berperan di dalam pendirian kerajaan Majapahit Pengangkatannya sebagai Maha Patih tidak disetujui oleh saudaranya sendiri yaitu Ranggalawe yang menginginkan Lembu Sora yang merupakan paman dari pihak ibu menjadi Patih karena dinilai punya keberanian Akibat perang dengan Ranggalawe ini Ranggalawe yang merupakan seorang putra kesayangan Arya Wiraraja gugur sehingga menjadikan ayahnya bersedih dan sangat marah Arya Wiraraja kemudian membangun ibu kota berbenteng yang kemudian dikenal dengan nama Arnon atau Kuto Renon ang dalam bahasa Jawa kuno adalah Kuto artinya kota berbenteng dan Renon atau Renu artinya marah Jadi Kutorenon sendiri berarti sebuah ibu kota berbenteng yang dibangun karena marah Akibat kejadian ini Nambi pun tidak diterima oleh Arya Wiraraja sampai masa sakitnya pada tahun 1314 Masehi Di dalam pemerintahan Majapahit sendiri Mpu Nambi adalah salah seorang pendukung setia Wangsa Rajasa sehingga ketika Prabu Jayanagara naik tahta dan menggantikan Tribuwana Tunggadewi Mpu Nambi lah yang berada di garda depan untuk menentangnya Hal inilah yang membuat hubungan kedua petinggi Majapahit itu menjadi renggang dan kemudian dimanfaatkan oleh seorang tokoh bernama Mahapati Perang Lumajang dan Kematian Nambi SuntingKematian Nambi terjadi pada tahun 1316 Kisahnya disinggung dalam Nagarakretagama dan Pararaton serta diuraikan panjang lebar dalam Kidung Sorandaka jaDikisahkan pada masa pemerintahan Jayanagara 1309 1328 putra Raden Wijaya Nambi masih menjabat sebagai patih Saat itu ada tokoh licik bernama Mahapati yang mengincar jabatannya Ia selalu berusaha menciptakan ketegangan di antara Jayanagara dan Nambi Suatu hari terdengar berita bahwa ayah Nambi sakit keras Nambi pun mengambil cuti untuk pulang ke Lamajang nama lama Lumajang Sesampai di sana ayahnya telah meninggal Mahapati datang melayat menyampaikan ucapan dukacita dari raja Ia juga menyarankan agar Nambi memperpanjang cutinya Nambi setuju Mahapati lalu kembali ke ibu kota untuk menyampaikan permohonan izinnya Akan tetapi dihadapan raja Mahapati menyampaikan berita bohong bahwa Nambi menolak untuk kembali ke ibu kota karena sedang mempersiapkan pemberontakan Jayanagara termakan hasutan tersebut Ia pun mengirim pasukan dipimpin Mahapati untuk menumpas Nambi Nambi tidak menduga datangnya serangan mendadak Ia pun membangun benteng pertahanan di Gending dan Pejarakan Namun keduanya dapat dihancurkan oleh pasukan Majapahit Akhirnya Nambi sekeluarga pun tewas pula dalam peperangan itu Babad Pararaton menceritakan kejatuhan Lamajang pada tahun saka Naganahut wulan Naga mengigit bulan dan dalam Babad Negara Kertagama disebutkan tahun Muktigunapaksarupa yang keduanya menujukkan angka tahun 1238 Saka atau 1316 Masehi Pararaton mengisahkan Nambi mati dalam benteng pertahanannya di desa Rabut Buhayabang karena dikeroyok oleh Jabung Tarewes Lembu Peteng dan Ikal Ikalan Bang Sedangkan menurut Nagarakretagama yang memimpin penumpasan Nambi bukan Mahapati melainkan langsung oleh Jayanagara sendiri Jatuhnya Lamajang ini kemudian membuat kota kota pelabuhannya seperti Sadeng dan Patukangan melakukan perlawanan yang kemudian dikenal sebagai Pasadeng atau perang sadeng dan ketha pada tahun 1331 masehi Tentang meninggalnya Mpu Nambi sendiri ada 2 pendapat yang sama kuatnya di mana pertama Nambi meninggal di daerah bernama Randu Agung karena ada sebuah situs bernama Candi Randu Agung di Lumajang yang dipercaya masyarakat sebagai tempat perabuan Nambi Kedua adalah di ibu kota Arnon sendiri di mana perang Lamajang yang terakhir berlangsung di ibu kota dan Mpu Nambi bertahan habis habisan sampai titik darah penghabisan Dalam penelitian J Mageman diberitakan bahwa di Situs Biting terdapat komplek percandian raja raja Lamajang Nama Ayah SuntingNama ayah Nambi menurut Pararaton dan Kidung Harsawijaya adalah Arya Wiraraja sedangkan dalam Kidung Sorandaka adalah Pranaraja hal ini menimbulkan pendapat bahwa Pranaraja adalah nama lain Arya Wiraraja Pendapat tersebut tidak sesuai dengan naskah prasasti Kudadu tahun 1294 yang menyebut Arya Wiraraja dan Pranaraja sebagai dua orang tokoh yang berbeda Keduanya sama sama menjabat sebagai pasangguhan di mana masing masing bergelar Rakryan Mantri Arya Wiraraja Makapramuka dan Rakryan Mantri Pranaraja Mpu Sina Selain itu Kidung Panji Wijayakrama dan Kidung Ranggalawe menyebut Arya Wiraraja adalah ayah dari Ranggalawe alias Arya Adikara yaitu saingan politik Nambi Versi ini diperkuat oleh prasasti Kudadu 1294 yang menyebut adanya nama Arya Adikara dan Arya Wiraraja dalam daftar pejabat Majapahit tetapi keduanya tidak ditemukan lagi dalam prasasti Sukamerta 1296 sedangkan nama Pranaraja Mpu Sina masih dijumpai Alasan yang bisa diajukan ialah setelah kematian Ranggalawe tahun 1295 Arya Wiraraja merasa sakit hati dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pasangguhan Ia kemudian mendapatkan daerah Lamajang sesuai janji Raden Wijaya pada masa perjuangan Adapun Pranaraja Mpu Sina diperkirakan juga berasal dari Lamajang Sesudah pensiun ia kembali ke daerah itu sampai akhir hayatnya pada tahun 1316 di daerah tempat kekuasaan Arya Wiraraja yang merupakan ayahnya Menurut Mansur Hidayat seorang penulis buku Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru Nambi dan Ronggolawe adalah sama sama anak Arya Wiraraja karena sumber sumber yang diceritakan sama sama kuat Contoh bahwa Nambi adalah putra Arya Wiraraja karena ketika Arya Wiraraja sakit Nambi menjenguknya dan mengambil cuti dan kemudian juga berperang mempertahankan kerajaan ayahnya Lamajang Tigang Juru Referensi SuntingSlamet Muljana 1979 Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya Jakarta Bhratara Slamet Muljana 2005 Menuju Puncak Kemegahan terbitan ulang 1965 Yogyakarta LKIS Mansur hidayat Sejarah Lumajang Melacak Ketokohan Arya Wiraraja dan Keemasan Lamajang Tigang juru Denpasar Cakra Press 2012 Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur Denpasar Pustaka Larasan 2013 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Nambi amp oldid 24228547