www.wikidata.id-id.nina.az
Halaman ini berisi artikel tentang agama Jawanik yang bersifat non monoteistik Untuk agama Jawanik yang bersifat monoteistik lihat Kapitayan Kejawen Jawa Kajawen Carakan ꦏꦗꦮ ꦤ Pegon ك ج و ين adalah pandangan hidup yang dianut di sebagian Pulau Jawa oleh suku Jawa Kejawen merupakan kumpulan pandangan hidup dan filsafat sepanjang peradaban orang Jawa yang menjadi pengetahuan kolektif bersama hal tersebut dapat dilihat dari ajarannya yang universal dan selalu melekat berdampingan dengan agama yang dianut pada zamannya Simbol religius Hyang dalam Aksara Jawa dengan menggunakan cakrabindu artinya simbol yang disucikan Daftar isi 1 Etimologi 2 Hari hari penting 3 Kitab dan Teks Utama 4 Beberapa Aliran Kejawen 5 Kepustakaan 6 Pranala luarEtimologi Sunting Seorang petapa Jawa sedang bersemadi di bawah pohon beringin pada era Hindia Belanda 1916 Kata Kejawen berasal dari kata Jawa yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa Kejawaan Penamaan kejawen bersifat umum biasanya karena bahasa pengantar ibadahnya menggunakan bahasa Jawa Dalam konteks umum Kejawen sebagai filsafat yang memiliki ajaran ajaran tertentu terutama dalam membangun Tata Krama aturan berkehidupan yang mulia Kejawen sebagai agama itu dikembangkan oleh pemeluk agama Kapitayan jadi sangat tidak arif jika mengatasnamakan Kejawen sebagai agama di mana semua agama yang dianut oleh orang Jawa memiliki sifat sifat kejawaan yang kental Kejawen dalam opini umum berisikan tentang seni budaya tradisi ritual sikap serta filosofi orang orang Jawa Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa laku olah spiritualis kejawen yang utama adalah Pasa Berpuasa dan Tapa Bertapa Penganut ajaran kejawen biasanya tidak menganggap ajarannya sebagai agama dalam pengertian seperti agama monoteistik seperti Islam atau Kristen tetapi lebih melihatnya sebagai seperangkat cara pandang dan nilai nilai yang dibarengi dengan sejumlah laku mirip dengan ibadah Ajaran kejawen biasanya tidak terpaku pada aturan yang ketat dan menekankan pada konsep keseimbangan Sifat Kejawen yang demikian memiliki kemiripan dengan Konfusianisme bukan dalam konteks ajarannya Penganut Kejawen hampir tidak pernah mengadakan kegiatan perluasan ajaran tetapi melakukan pembinaan secara rutin Simbol simbol laku berupa perangkat adat asli Jawa seperti keris wayang pembacaan mantra penggunaan bunga bunga tertentu yang memiliki arti simbolik dan sebagainya Simbol simbol itu menampakan kewingitan wibawa magis sehingga banyak orang termasuk penghayat kejawen sendiri yang dengan mudah memanfaatkan kejawen dengan praktik klenik dan perdukunan yang padahal hal tersebut tidak pernah ada dalam ajaran filsafat kejawen Ajaran ajaran kejawen bervariasi dan sejumlah aliran dapat mengadopsi ajaran agama pendatang baik Hindu Buddha Islam maupun Kristen Gejala sinkretisme ini sendiri dipandang bukan sesuatu yang aneh karena dianggap memperkaya cara pandang terhadap tantangan perubahan zaman Hari hari penting SuntingSultan Agung Hanyakrakusuma dianggap sebagai filsuf peletak fondasi Kejawen Muslim yang kemudian sangat mempengaruhi upacara upacara penting terutama yang paling tampak adalah penanggalan dalam menentukan hari hari penting Hari hari penting kejawen tidak lepas dari Kelahiran Pernikahan Mangkat kematian yang ketiganya adalah kehidupan dalam tradisi Jawa Orang Jawa akan mendapatkan nama pada ketiga peristiwa tersebut yaitu nama saat kelahiran nama saat pernikahan nama saat mangkat nama kematian dengan menambahkan bin binti nama orang tua di belakang nama kelahiran Semua hari hari penting itu ditetapkan sesuai kalender Jawa yang memiliki Primbon sebagai aturan aturan dalam menentukan hari penting dan tata caranya Berikut adalah hari hari penting dalam Kejawen Suran Tahun Baru 1 Sura Sepasaran upacara kelahiran dan akikah bagi muslim Mantenan pernikahan dengan segala upacaranya Mangkat upacara kematian Mengirim doa kenduri wirid ngaji 7 hari 40 hari 100 hari 1000 hari 3000 hari Megeng Pasa Tanggal 28 dan 29 bulan Ruwah bulan Arwah digunakan untuk mengirim doa kepada yang telah mangkat berangkat terlebih dahulu juga waktu Munjung mengirim makanan lengkap nasi dan lauk kepada orang yang dituakan dalam keluarga untuk mengikat silaturahmi Megeng Sawal Tanggal 29 dan 30 bulan Pasa digunakan untuk mengirim doa kepada yang telah mangkat berangkat terlebih dahulu juga waktu Munjung mengirim makanan lengkap nasi dan lauk kepada orang yang dituakan dalam keluarga untuk mengikat silaturahmi bagi yang tidak ada kesempatan pada Megeng Pasa Riadi Kupat Hari Raya Kupat Tanggal 3 4 dan 5 bulan Sawal bagi orang tua yang ditinggalkan anaknya sebelum menikah Karena filsafat kejawen juga beragama hari besar agama juga merupakan hari penting kejawen Berikut ini adalah beberapa hari penting tambahan untuk kejawen muslim Hari Raya Idulfitri Hari Raya Iduladha Hari Raya Jumat Muludan Maulid Kanjeng Nabi Muhammad S A W Sekaten Syahadatain Para penganut kejawen sangat menyukai berpuasa dalam ajaran Islam karena dianggap sama dengan ajaran leluhurnya selain juga tafakur yang dianggap sama dengan bertapa Pasa Weton Puasa pada hari kelahiranya sesuai penanggalan Jawa Pasa Sekeman Puasa pada hari Senin dan Kamis Pasa Wulan Puasa pada setiap tanggal 13 14 dan 15 pada setiap bulan kalender Jawa Pasa Dawud Puasa selang seling sehari puasa sehari tidak Pasa Ruwah Puasa pada hari hari bulan Ruwah bulan Arwah Pasa Sawal Puasa enam hari pada bulan Sawal kecuali tanggal 1 Sawal Pasa Apit Kayu Puasa 10 hari pertama pada bulan ke 12 kalender Jawa Pasa Sura Puasa pada tanggal 9 dan 10 bulan Sura Selain puasa di atas kejawen juga memiliki puasa biasanya untuk menggambarkan kezuhudan kesungguhan dalam mencapai keinginan jenis puasa tersebut adalah sebagai berikut Pasa Mutih Puasa ini dilakukan dengan jalan hanya boleh makan nasi putih tanpa garam dan lauk pauk atau makanan kecil dan lain lain serta minumnya juga air putih di agama Islam disebut Puasa Nazar Pasa Patigeni Puasa tidak boleh makan minum dan tidur serta hanya boleh di kamar saja tanpa disinari cahaya lampu Pasa Ngebleng Puasa tidak boleh makan dan minum tidak boleh keluar kamar boleh sekadar keluar tetapi sekadar buang hajat dan boleh tidur tetapi sebentar saja Pasa Ngalong Puasa tidak makan dan minum tetapi boleh tidur sebentar saja dan boleh pergi Pasa Rowot Puasa yang tidak boleh makan nasi dan hanya boleh makan buah buahan atau sayur sayuran saja Pasa Wungon Puasa yang tidak boleh makan dan minum duduk bersila kedua tangan diletakkan di atas lutut sambil berkonsentrasi apa yang diinginkan Pasa Tapa Jejeg Puasa yang tidak boleh makan dan minum serta harus berdiri minimal 12 jam lamanya Pasa Lowong Puasa yang tidak boleh makan dan minum dalam waktu yang ditentukan sendiri misalnya 3 jam atau 6 jam Kitab dan Teks Utama SuntingKejawen tidak memiliki Kitab Suci tetapi orang Jawa memiliki bahasa sandi yang dilambangkan dan disiratkan dalam semua sendi kehidupannya dan mempercayai ajaran ajaran Kejawen tertuang di dalamnya tanpa mengalami perubahan sedikitpun karena memiliki pakem aturan yang dijaga ketat kesemuanya merupakan ajaran yang tersirat untuk membentuk laku utama yaitu Tata Krama Aturan Hidup Yang Luhur untuk membentuk orang Jawa yang hanjawani memiliki akhlak terpuji hal hal tersebut terutama banyak tertuang dalam jenis karya tulis sebagai berikut Kakawin Sastra Kawi Kitab sastra metrum kuno lama berisi wejangan nasihat berupa ajaran yang tersirat dalam kisah perjalanan yang berjumlah 5 kitab ditulis menggunakan aksara Jawa Kuno dan bahasa Jawa Kuno Macapat Sastra Carakan Kitab sastra metrum anyar baru berisi wejangan nasihat berupa ajaran yang tersirat dalam kisah perjalanan yang terdiri lebih dari 82 kitab ditulis menggunakan aksara Jawa dan bahasa Jawa beberapa ditulis menggunakan huruf Pegon Babad Sejarah Kitab yang menceritakan sejarah nusantara berjumlah lebih dari 15 kitab ditulis menggunakan aksara Jawa Kuno dan bahasa Jawa Kuno serta aksara Jawa dan bahasa Jawa Suluk Jalan Spiritual Kitab tata cara menempuh jalan supranatural untuk membentuk pribadi hanjawaniyang luhur dan dipercaya siapa saja yang mengalami kesempurnaan akan memperoleh kekuatan supranatural yang berjumlah lebih dari 35 kitab ditulis menggunakan aksara Jawa dan bahasa Jawa beberapa ditulis menggunakan huruf Pegon Suluk juga merupakan jenis sastra yang ditembangkan Kidung Doa doa Sekumpulan doa doa atau mantra mantra yang dibaca dengan nada khas sama seperti halnya doa lain ditujukan kepada tuhan bagi pemeluknya masing masing yang berjumlah 7 kitab ditulis menggunakan aksara Jawa dan bahasa Jawa Piwulang Pengajaran Secara bahasa berarti yang diulang ulang berupa kitab yang mengajarkan tatanan terdiri dari Pituduh Perintah dan Wewaler Larangan untuk membentuk pribadi yang hanjawani ditulis menggunakan aksara Jawa dan bahasa Jawa Primbon Himpunan Secara bahasa berarti induk kumpulan atau rangkuman berupa kitab praktik praktis dalam pelaksanaan tatanan adat sepanjang waktu juga biasanya dilengkapi cara untuk membaca gelagat alam semesta untuk memprediksi kejadian ditulis menggunakan aksara Jawa dan bahasa JawaNaskah naskah di atas mencakup seluruh sendi kehidupan orang Jawa dari kelahiran sampai kematian dari resep makanan kuno sampai asmaragama kamasutra dan ada ribuan naskah lainya yang menyiratkan kitab kitab utama di atas dalam bentuk karya tulis biasanya dalam bentuk ajaran nasihat falsafah kaweruh pengetahuan dan sebagainya Beberapa Aliran Kejawen SuntingLihat pula Daftar organisasi penghayat kepercayaan Indonesia Terdapat ratusan aliran kejawen dengan penekanan ajaran yang berbeda beda Beberapa jelas jelas sinkretik yang lainnya bersifat reaktif terhadap ajaran agama tertentu Namun biasanya ajaran yang banyak anggotanya lebih menekankan pada cara mencapai keseimbangan hidup dan tidak melarang anggotanya mempraktikkan ajaran agama lain Kejawen memiliki beberapa cabang aliran diantaranya Padepokan Cakrakembang Sapta Dharma Kawruh Begia Maneges Abangan Pangestu SumarahKepustakaan SuntingCatatan singkat tentang organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1997Proyek Inventarisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Endraswana Suwardi 2011 Kebatinan Jawa dan jagad mistik Kejawen Yogyakarta Lembu Jawa ISBN 9789791650250 Ensiklopedi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa PDF edisi ke 4 Jakarta Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2010 2003 ISBN 978 979 16071 1 7 Geertz Clifford 1982 1960 Abangan santri priyayi dalam masyarakat Jawa Religion of Java Jakarta Pustaka Jaya OCLC 23574765 Hafidy H M As ad El 1977 Aliran aliran Kepercayaan dan Kebatinan di Indonesia Jakarta Ghalia Indonesia Hurmain 1991 Aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mistikisme dalam Islam Bumi Pustaka Ilyas Abd Mutholib Drs Imam Abd Ghofur Drs 1988 Aliran kepercayaan amp kebatinan di Indonesia Jakarta Amin Imam Suwarno S 2005 Konsep Tuhan manusia mistik dalam berbagai Kebatinan Jawa Jakarta RajaGrafindo Persada ISBN 9789797690106 Kartapradja Kamil 1985 Aliran kebatinan dan kepercayaan di Indonesia Jakarta Yayasan Masagung Mulder Niels 1980 1978 Kebatinan dan Hidup Sehari hari Orang Jawa Kelangsungan dan Perubahan Kulturil Mysticism and Everyday Life in Contemporery Java cultural persistence and change Jakarta Gramedia Popov Igor Dr Igor Popov LLM 2017 6 Agama agama asli Buku rujukan semua aliran dan perkumpulan agama di Indonesia Singaraja Toko Buku Indra Jaya hlm 96 104 Rasjidi Mohammad Dr H Mohammad Rasjidi 1967 Islam dan Kebatinan Jakarta Bulan Bintang Romdon 1993 Tashawwuf dan aliran kebatinan perbandingan antara aspek aspek mistikisme Islam dengan aspek aspek mistikisme Jawa Yogyakarta Lembaga Studi Filsafat Islam ISBN 9789795670018 Simuh Dr 1995 Sufisme Jawa transformasi tasawuf Islam ke mistik Jawa Yogyakarta Yayasan Bentang Budaya Stange Paul Dr 2009 Kejawen Modern Hakikat dalam Penghayatan Sumaroh PDF Diterjemahkan oleh Chandra Utama Yogyakarta LKiS ISBN 978 979 978 53 8 1 Stange Paul Dr 2007 1998 Politik Perhatian Rasa dalam Kebudayaan Jawa PDF edisi ke 2 Yogyakarta LKiS ISBN 978 979 1283 08 3 Subagya Rahmat 1973 Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan agama Yogyakarta Kanisius Tjahjono Pramadi 2018 11 30 Peranan Kejawen dan Islam dalam Praktik Ziarah serta Upacara Labuhan di Parangkusuma Yogyakarta DUNAMIS Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 3 1 74 doi 10 30648 dun v3i1 179 ISSN 2541 3945 Pranala luar Sunting Inggris JagadKejawen The Javanese Culture amp Spirituality Inggris Kejawen Kawruh amp Spiritual Jawa Jawa Javanese Manuscripts Inggris A center for Javanese Metaphysics and Kundalini Yoga Inggris Sumarah Inggris Introducing to Javanese moral behavior etiquettes amp tradition Diarsipkan 2012 11 16 di Wayback Machine Inggris Enter the Book of Being Inggris SUMARAH A Study of the Art of Living Inggris Religion at Java Diarsipkan 2013 12 30 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kejawen amp oldid 24064888