Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.
Menurut Nuning Minarsih, Attitude itu sangat penting dan sangat memengaruhi kualitas dari seseorang.
Komponen utama sikap
Sikap mempunyai tiga komponen utama: kesadaran, perasaan, dan perilaku.
Keyakinan bahwa "Diskriminasi itu salah" merupakan sebuah pernyataan evaluatif. Opini semacam ini adalah komponen kognitif dari sikap yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap -komponen afektifnya. Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam pernyataan seperti "Saya tidak menyukai John karena ia mendiskriminasi orang-orang minoritas." Akhirnya, perasaan bisa menimbulkan hasil akhir dari perilaku. Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Sehingga sikap dapat diartikan bahwa hasil evaluasi diri seseorang terhadap suatu kondisi lingkungan berdasarkan dengan keadaan yang sedang dihadapi.
Perilaku mengikuti sikap
Pada akhir tahun 1960-an, hubungan yang diterima tentang sikap dan perilaku ditentang oleh sebuah tinjauan dari penelitian. Berdasarkan evaluasi sejumlah penelitian yang menyelidiki hubungan sikap-perilaku, peninjau menyimpulkan bahwa sikap tidak berhubungan dengan perilaku atau, paling banyak, hanya berhubungan sedikit. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sikap memprediksi perilaku masa depan secara signifikan dan memperkuat keyakinan semula dari Festinger bahwa hubungan tersebut bisa ditingkatkan dengan memperhitungkan variabel-variabel pengait.
Sikap kerja utama
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya.
Keterlibatan pekerjaan
Keterlibatan pekerjaan adalah tingkat di mana seseorang memihak sebuah pekerjaan, berpartisipasi secara aktif di dalamnya, dan menganggap kinerja penting sebagai bentuk penghargaan diri.
Komitmen organisasional
Komitmen organisasional adalah tingkat di mana seseorang memihak sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi itu. Tiga dimensi terpisah komitmen organisasional adalah:
- Komitmen Afektif
- Komitmen Berkelanjutan
- Komitmen Normatif
Lihat pula
- Perilaku manusia
- Perilaku
- Sifat (perilaku), dapat diubah
- Watak, tidak dapat diubah
- Kepribadian
- Karakter
- Temperamen
- Kebebasan
- Peraturan
- Kebencian
- Andhap asor (rendah hati)
Referensi
- ^ Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, 2007, Jakarta: Salemba Empat, hal. 92-102.
- ^ Breckler, S. J. (Inggris)"Empirical Validation of Affect, Behavior, and Cognition as Distinct Component of Attitude," Journal of Personality and Social Psychology, Mei 1984, hal. 1191-1205.
- ^ Wicker, A. W. (Inggris)A Theory of Cognitive Dissonance, Stanford: Stanford University Press, 1957.
- Kras, S. J. "Attitudes and Prediction of Behavior," Personality and Social Psychology Bulletin, Januari 1995, hal. 58-75.
- Meyer, J. P. "Commitment to Organizations and Occupations," Journal of Applied Psychology, 1993, hal. 538-551.