www.wikidata.id-id.nina.az
Kesultanan Gowa kadang disebut Kerajaan Gowa atau Kerajaan Gowa Tallo atau Kesultanan Makassar bahasa Makassar ᨀ ᨔ ᨈᨊ ᨁ ᨓ adalah sebuah Kesultanan yang berpusat di daerah Sulawesi Selatan tepatnya di jazirah selatan dan pesisir barat semenanjung yang didiami oleh suku Makassar Wilayah inti bekas kerajaan ini sekarang berada di bawah Kabupaten Gowa Kotamadya Makassar Kabupaten Takalar kabupaten Maros sebagian kabupaten Pangkep kabupaten Bantaeng kabupaten jeneponto kabupaten Sinjai kabupaten Bulukumba dan kabupaten Selayar saat ini Imperium Gowa tallokesultanan Makassar1320 19051936 1957BenderaWilayah inti imperium Kesultanan Gowa Tallo pada abad ke 17Ibu kotaTamalate 1320 1548 Somba Opu 1548 1670 Kalegowa 1670 1680 Ujung Tanah 1680 1684 Mangallekana 1684 1692 Kalegowa 1692 1702 Balla Kiria 1702 1720 Katangka 1720 1722 Pabineang 1722 1727 Mallengkeri 1727 1753 Kalegowa 1753 1895 Jongaya 1895 1906 Sungguminasa 1936 1957 Bahasa resmiMakassarAgamaIslam Sunni pada 1607 PemerintahanMonarki absolutSultan sombayya ri Gowa kaisar 1320Tumanurung bainea 1653 1669I Mallombasi Daeng Mattawang Muhammad Baqir Karaeng Bonto Mangngape Sultan Hasanuddin Tumenanga ri Balla pangkana 1956 1978 Menyatakan diri sebagai somba terakhir Andi Idjo daeng mattawang Karaeng laloang sultan Muhammad abdul Kadir aiduddin tumenanga ri jongayaDidahului oleh Digantikan olehTidak ada Republik IndonesiaIstana Tamalate yang berada di Sungguminasa Gowa Sulawesi SelatanBerawal dari chiefdom yang didirikan pada awal abad ke 14 1320 Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya bersama Kerajaan Tallo sekitar tahun 1511 hingga 1669 ketika kerajaan ini memegang hegemoni militer dan perdagangan atas wilayah timur Nusantara termasuk di antaranya sebagian besar Sulawesi beberapa bagian dari Maluku dan Nusa Tenggara pesisir timur Kalimantan hingga Wilayah Utara Dalam prosesnya menjadi kekaisaran maritim Kerajaan Gowa mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pemerintahan ekonomi dan militer Perubahan sosial budaya yang drastis juga terjadi seiring mengeratnya hubungan antara Kerajaan Gowa dan dunia luar terutama setelah Kerajaan Gowa mengadopsi Islam sebagai agama resmi pada awal 1607 Kekalahan Kerajaan Gowa dalam Perang Makassar yang terjadi pada tahun 1669 mengakibatkan lepasnya wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa di luar Sulawesi Selatan sementara sebagian kecil wilayahnya diberikan kepada VOC Meski begitu Kerajaan Gowa tetap bertahan sebagai negeri merdeka hingga awal abad ke 20 ketika pemerintah kolonial Belanda mengalahkan Gowa dalam Ekspedisi Sulawesi Selatan dan menjadikannya daerah jajahan Daftar isi 1 Warisan Kesultanan Gowa 2 Sejarah 2 1 Sejarah awal 2 2 Masa kesultanan 3 Budaya dan masyarakat 4 Ekonomi 5 Daftar penguasa 6 Lihat pula 7 Rujukan 7 1 Sitiran 7 2 Daftar pustakaWarisan Kesultanan Gowa SuntingBalla Lompoa Masjid Katangka Palabuhan Paotere Benteng Ujung Pandang Makam raja raja Gowa Makam raja raja Tallo Baju Bodo Perahu Palari Songkok Guru Coto Makassar Lontara Makassar Perahu Patorani Perahu BanawaSejarah SuntingSejarah awal Sunting Artikel utama Sejarah awal Gowa dan Tallo nbsp Catatan sejarah Gowa yang ditulis dalam bahasa dan aksara MakassarNaskah Lontara Patturioloang Gowa menyebutkan bahwa keturunan penguasa Kerajaan Kesultanan Gowa berawal dari perkawinan Tumanurung yang secara harfiah dapat diartikan orang tidak diketahui asal muasalnya secara pasti dengan seorang bangsawan yang hanya dikenali dengan Karaeng Bayo 2 3 sebagai perkawinan antara wanita bangsawan setempat dan penguasa 4 5 Bangsawan bangsawan Bate Salapanga di Gowa pun bersepakat membentuk negeri dan mengangkat mereka berdua suami istri sebagai penguasa 6 Bukti genealogis dan arkeologis mengisyaratkan bahwa pembentukan negeri Gowa terjadi pada sekitar tahun 1320 Masehi 7 8 Para ahli mengaitkan kemunculan Kerajaan Gowa dan negeri negeri di Sulawesi Selatan lainnya dengan intensifikasi pertanian dan pemusatan pemerintahan besar besaran pada abad ke 14 yang dipicu oleh naiknya permintaan luar bagi beras Sulawesi Selatan 9 10 11 Kepadatan penduduk turut meningkat seiring dengan pergantian dari budaya meladang kepada budi daya padi lahan basah secara intensif Hutan hutan di pedalaman semenanjung pun dibuka untuk memberi tempat bagi pemukiman pemukiman agraris baru 12 termasuk Gowa yang awalnya juga merupakan chiefdom pedalaman yang berbasiskan budi daya padi 8 Dalam perang tahta antara dua putra Sombaya ri Gowa atau Raja di Kerajaan Gowa yang ke enam bernama tunatakalopi atau Harya tarunaba 13 14 yang masih putra brawijaya V menikahi putri gowa sehingga memiliki putra bergelar Bhatara Gowa pada akhir abad ke 15 Batara Gowa Tuniawanga ri Parallakkenna mengalahkan saudaranya Karaeng Loe ri Sero Karaeng Loe ri Sero kemudian menuju ke muara Sungai Tallo dan mendirikan negeri baru yang dikemudian hari dinamakan Tallo 15 16 yang kemudian berkembang menjadi negara maritim berbasis niaga 17 18 Hingga abad ke 16 bagian barat Sulawesi Selatan terdiri dari negeri negeri sama kuat yang saling bersekutu dan bersaing satu sama lain tanpa ada satu pun yang mampu menguasai keseluruhannya 19 Putra Batara Gowa Karaeng Tumapaʼrisiʼ Kallonna berkuasa sekitar 1511 1546 memecahkan keadaan status quo ini dengan menaklukkan pesisir Garassi serta menyerang setidaknya tiga belas negeri bersuku Makassar lainnya 20 21 22 Pada akhir 1530 an atau awal 1540 an Kerajaan Gowa memenangkan perang melawan Kerajaan Tallo dan sekutu sekutunya 23 24 Kerajaan Gowa pun menjadi negeri paling dominan di tanah suku Makassar dan diakui sebagai saudara tua oleh Kerajaan Tallo 25 26 Sombaya Tumapaʼrisiʼ Kallonna mengembangkan birokrasi kerajaan dengan menunjuk Daeng Pamatteʼ sebagai sabannaraʼ syahbandar pertama 27 Penyusunan catatan sejarah serta hukum tertulis kerajaan juga dimulai pada masa pemerintahannya 28 20 Ia juga kemungkinan merupakan penguasa Kerajaan Gowa yang pertama kali membangun benteng Somba Opu 29 30 Penguasa Kerajaan Gowa berikutnya Karaeng Tunipalangga memerintah sekitar 1546 1565 memperluas pengaruh Kerajaan Gowa melalui serangkaian agresi militer Ia juga melakukan inovasi dalam bidang teknologi persenjataan dan pertahanan 31 32 30 Pada masa pemerintahannya Kerajaan Gowa mengalahkan seluruh pesaingnya di pesisir barat dan memperluas pengaruhnya hingga ke wilayah Sulawesi Tengah 33 34 Sombaya Tunipalangga juga menerima orang orang Melayu dan Nusantara Barat lainnya untuk bermukim dan sekaligus berniaga di negerinya 35 Ia bahkan mengadakan perjanjian dengan salah satu pemimpin mereka dan memperbolehkan mereka untuk tinggal secara permanen di dalam wilayah Kerajaan Gowa tanpa harus mengikuti hukum adat setempat 36 37 38 Para pedagang ini kemungkinan juga turut terlibat dalam reformasi ekonomi yang berkontribusi pada kemajuan pesat Kerajaan Gowa sebagai bandar persinggahan utama di Nusantara bagian timur kala itu 39 Sombaya Tunipalangga juga mengembangkan birokrasi Keraiaan Gowa lebih lanjut dengan menciptakan jabatan Tumilalang atau Tumailalang yang artinya orang di dalam menteri dalam negeri 40 untuk mengambil alih tugas tugas nondagang sabannaraʼ 41 42 serta mengangkat Tumakkajannangngang atau kepala pengrajin yang bertugas mengawasi pekerjaan Dari versi lain jabatan Tumakkajannangngang atau lengkapnya Anrongguru Lompona Tukkajannangnganga adalah jabatan Panglima Angkatan perang Kerajaan Kesultanan Gowa yang di masa pemerintahan Raja Sultan atau Sombaya ri Gowa ke 15 jabatan tersebut diduduki oleh putra Beliau yaitu I Mallombasi Daeng Mattawang Sultan Hasanuddin Tumenanga ri Balla pangkana yang dijuluki oleh admiral VOC Cornelius Spellman dengan julukan De Haantjes van Het Osten atau Ayam Jantan dari Timur dalam bahasa Makassarnya Jangang Pallakina Butta Irayayya dan juga pada masa akhir Kesultanan Gowa para masa pemerintahan Sombaya ri Gowa XXXVI Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin Tumenanga ri Jongaya yang dijabat oleh salah satu kerabatnya yang bernama Andi Laoddanriu Karaeng Bontonompo serikat serikat pengrajin di Makassar 43 44 Perluasan pengaruh Kerajaan Gowa di pesisir barat memicu respons agresif dari Kerajaan Bone di sebelah timur Perang meletus pada awal 1560 an dan baru berakhir pada 1565 dengan kekalahan Gowa Karaeng Tunibatta saudara dan penerus Sombaya Tunipalangga mati dipenggal Nibatta oleh musuh 45 46 47 Selepas kematian Tunibatta penguasa Kerajaan Tallo I Mappatakangkang Tana Daeng Padulung Tumenanga ri Makkoayang naik sebagai Tuma bicara butta atau juru bicara negeri perdana menteri pertama Gowa dan mengangkat Karaeng Tunijalloʼ putra Karaeng Tunibatta sebagai penguasa Gowa 48 49 Sejak saat itu penguasa Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo berbagi posisi dalam memimpin keseluruhan negeri Gowa dan negeri Tallo secara bersama sama 50 51 Karaeng Tunijalloʼ mengakhiri peperangan dengan menandatangani Perjanjian Caleppa atau Ulu Kanaya ri Caleppa antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone 46 47 yang mempertahankan kedamaian di semenanjung selama kurang lebih enam belas tahun berikutnya 52 Selama itu pula Sombaya Tunijalloʼ dan Karaeng Tumenanga ri Makkoayang melanjutkan kebijakan kebijakan pro perniagaan penguasa sebelumnya dan mengikat persahabatan dengan negeri negeri lain di Nusantara 53 54 55 Masa kesultanan Sunting Bagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya nbsp Gambar Sultan Hasanuddin dalam perangko yang diterbitkan tahun 2006 Pada tahun 1666 di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Speelman VOC berusaha menundukkan kerajaan kerajaan kecil di Sulawesi tetapi belum berhasil menundukkan Kesultanan Gowa Di lain pihak setelah Sultan Hasanuddin naik tahta ia berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan kerajaan kecil di Indonesia bagian timur untuk melawan VOC Kompeni Pertempuran terus berlangsung Kompeni menambah kekuatan pasukannya hingga pada akhirnya Gowa terdesak dan semakin lemah sehingga pada tanggal 18 November 1667 bersedia mengadakan Perjanjian Bungaya di Bungaya Gowa merasa dirugikan karena itu Sultan Hasanuddin mengadakan perlawanan lagi Akhirnya pihak Kompeni minta bantuan tentara ke Batavia Pertempuran kembali pecah di berbagai tempat Sultan Hasanuddin memberikan perlawanan sengit Bantuan tentara dari luar menambah kekuatan pasukan VOC hingga akhirnya Kompeni berhasil menerobos benteng terkuat milik Kesultanan Gowa yaitu Benteng Somba Opu pada tanggal 12 Juni 1669 Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan wafat pada tanggal 12 Juni 1670 Kesultanan Gowa telah mengalami pasang surut dalam perkembangan sejak Raja Gowa ke 1 Tumanurung hingga mencapai puncak keemasannya pada abad ke 17 hingga kemudian mengalami masa penjajahan di bawah kekuasaan Belanda Dalam pada itu sistem pemerintahan mengalami transisi pada masa Raja Gowa ke 36 Andi Idjo Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin menyatakan Kesultanan Gowa bergabung menjadi bagian Republik Indonesia yang merdeka dan bersatu dan berubah bentuk dari kerajaan menjadi Daerah Tingkat II Kabupaten Gowa Sehingga dengan perubahan tersebut Andi Idjo pun tercatat dalam sejarah sebagai Raja Gowa terakhir dan sekaligus Bupati Kabupaten Gowa pertama Budaya dan masyarakat Sunting nbsp Deretan kapal Pinisi di Pelabuhan Paotere Sebagai negara maritim maka sebagian besar masyarakat Gowa adalah nelayan dan pedagang Mereka giat berusaha untuk meningkatkan taraf kehidupannya bahkan tidak jarang dari mereka yang merantau untuk menambah kemakmuran hidupnya Walaupun masyarakat Gowa memiliki kebebasan untuk berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya tetapi dalam kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka anggap sakral Norma kehidupan masyarakat diatur berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut Pangadakkang Dan masyarakat Gowa sangat percaya dan taat terhadap norma norma tersebut Di samping norma tersebut masyarakat Gowa juga mengenal pelapisan sosial yang terdiri dari lapisan atas yang merupakan golongan bangsawan dan keluarganya disebut dengan Anakarung atau Karaeng sedangkan rakyat kebanyakan disebut to Maradeka dan masyarakat lapisan bawah disebut dengan golongan Ata 56 Dari segi kebudayaan maka masyarakat Gowa banyak menghasilkan benda benda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran Mereka terkenal sebagai pembuat kapal Jenis kapal yang dibuat oleh orang Gowa dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo Kapal Pinisi dan Lombo merupakan kebanggaan rakyat Sulawesi Selatan dan terkenal hingga mancanegara Ekonomi SuntingBagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Kerajaan Makassar adalah kerajaan Maritim dan berkembang sebagai pusat perdagangan di wilayah Indonesia bagian Timur Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor yaitu letak yang strategis mempunyai pelabuhan yang baik jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 yang menyebabkan banyak pedagang yang pindah ke Indonesia Timur Sebagai pusat perdagangan Makassar berkembang menjadi pelabuhan internasional yang banyak disinggahi pedagang asing seperti Portugis Inggris Denmark dan sebagainya yang datang untuk berdagang di Makassar Daftar penguasa Sunting nbsp I Mangngimangi Daeng Matutu Karaeng Bontonompo Sultan Muhammad Thahir Muhibuddin Tumenanga ri Sungguminasa bertahta 1936 1946 mendengarkan pidato pengangkatan pejabat gubernur Celebes Tn Bosselaar awal tahun 1930 an nbsp Istana Balla Lompoa di Sungguminasa Kabupaten Gowa pada tahun 2013 Tumanurung Bainea 1320 Tumassalangga Barayang I Puang Loe Lembang I Tuniata Banri Karampang ri Gowa Tunarangka Lopi 1400 Batara Gowa Tuniawanga ri Parallakkenna I Pakere Tau Tunijallo ri Passukki I Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa risi Kallonna 1510 1546 I Mariogau Daeng Bonto Karaeng Lakiyung Tunipalangga 1546 1565 I Tajibarani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta I Manggorai Daeng Mammeta Karaeng Bontolangkasa Tunijallo 1565 1590 I Tepukaraeng Daeng Parabbung Tunipasulu 1590 1593 I Mangnga rangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna Berkuasa mulai tahun 1593 wafat tanggal 15 Juni 1639 merupakan penguasa Kesultanan Gowa pertama yang memeluk agama Islam I Mannuntungi Daeng Mattola Karaeng Ujung Karaeng Lakiyung Muhammad Said Sultan Malikussaid Tumenanga ri Papang Batunna Lahir 11 Desember 1605 berkuasa mulai tahun 1639 hingga wafatnya 6 November 1653 I Mallombasi Daeng Mattawang Muhammad Baqir Karaeng Bonto Mangngape Sultan Hasanuddin Tumenanga ri Balla pangkana Lahir tanggal 12 Januari 1631 berkuasa mulai tahun 1653 sampai 1669 dan wafat pada 12 Juni 1670 diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No 087 TK 1973 tanggal 6 November 1973 I Mappasomba Daeng Uraga Sultan Amir Hamzah Tumammalianga ri Allu Lahir 31 Maret 1656 berkuasa 29 Januari 1669 hingga wafatnya 7 Mei 1674 I Mappaosong Daeng Mangngewai Karaeng Bisei Sultan Muhammad Ali Tumatea ri Jakattara Lahir 29 November 1654 berkuasa mulai 3 Oktober 1674 sampai 27 Juli 1677 di kudeta oleh VOC Belanda bersama Sekutunya lokalnya Diasingkan ke Batavia Jayakarta Jakattara 16 September 1678 dan wafat 15 Maret 1681 I Mappadulung Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone 𝐒𝐮𝐥𝐭𝐚𝐧 𝐀𝐛𝐝𝐮𝐥 𝐉𝐚𝐥𝐢𝐥 Tumamenanga ri Lakiyung Berkuasa pada 27 Juli 1677 hingga wafatnya 17 September 1709 La Pareppa Tosappewalie Karaeng Anak Moncong Sultan Ismail Muhtajuddin Tumenanga ri Somba Opu Berkuasa 16 Februari 1710 di keluarkan sebagai Raja di Gowa 24 Agustus 1712 I Mappau rangi Karaeng Boddia Sultan Sirajuddin Tumenanga ri Pasi Berkuasa 31 Agustus 1712 I Manrabbia Sultan Najamuddin I Mappaurangi Karaeng Boddia Sultan Sirajuddin Tumenanga ri Pasi Menjabat untuk kedua kalinya pada tahun 1735 I Mallawagau Sultan Abdul Chair Al Manshur 1735 1742 I Mappaba basa Sultan Abdul Quddus 1742 1753 Amas Madina Sultan Usman Fakhruddin Batara Gowa diasingkan oleh Belanda ke Sri Lanka 1747 1795 I Mallisujawa Daeng Riboko Arungmampu Sultan Imaduddin Tumenanga ri Tompobalang 1767 1769 I Temassongeng I Makkaraeng Karaeng Katangka Sultan Zainuddin Tumenanga ri Mattoanging 1770 1778 I Mannawarri I Sumaele Karaeng Bontolangkasa Karaeng Mangasa Sultan Abdul Hadi Tumenanga ri Lambusu na atau ri Sambungjawa 1778 1810 I Mappatunru I Manginnyarrang Karaeng Lembangparang Sultan Abdul Rauf Tumenanga ri Katangka 1816 1825 I La Oddanriu Daeng Mangngeppe Karaeng Katangka Sultan Abdul Rahman Tumenanga ri Suangga 1825 1826 I Kumala Daeng Parani Karaeng Lembangparang Sultan Abdul Kadir Muhammad Aidid Tumenanga ri Kakoasanna 1826 wafat 30 Januari 1893 I Malingkaang Daeng Nyonri Karaeng Katangka Sultan Muhammad Idris Tumenanga ri Kalabbiranna 1893 wafat 18 Mei 1895 I Makkulau Daeng Serang Karaeng Lembangparang Sultan Husain Tumenanga ri Bundu na atau Somba Ilanga ri Lampanna Memerintah sejak tanggal 18 Mei 1895 1906 di Mahkotai di Makassar pada tanggal 5 Desember 1895 I Mangngimangi Daeng Matutu Karaeng Bontonompo Sultan Muhammad Thahir Muhibuddin Tumenanga ri Sungguminasa 1936 1946 Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin Tumenanga ri Jongaya 1956 1978 sekaligus raja Gowa terakhir 57 dan menjadi bupati pertama kabupaten Gowa saat bergabung menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia Lihat pula SuntingSuku Makassar Kesultanan Aceh Kesultanan Banten Kesultanan Bolango Kesultanan Gorontalo Kesultanan Kutai Kesultanan Tidore Kesultanan Ternate Kesultanan LinggaRujukan SuntingSitiran Sunting Akbar Adil 2019 Jaringan Pelayaran dan Perdagangan Beras di Sulawesi Selatan pada Tahun 1946 1950 Tesis hlm 47 Cummings 2002 hlm 25 149 153 Abidin 1983 Bulbeck 1992 hlm 32 34 Bulbeck 2006 hlm 287 Cummings 2002 hlm 25 Bulbeck 1992 hlm 34 231 473 475 antara lain a b Bulbeck 1993 Bulbeck amp Caldwell 2000 hlm 107 Druce 2009 hlm 34 36 Pelras 1996 hlm 100 103 Pelras 1996 hlm 98 100 PARA KETURUNAN PRABU BRAWIJAYA V MAJAPAHIT MENJADI PARA PENGUASA NUSANTARA DAN MENURUNKAN PARA RAJA JAWA SELANJUTNYA DEMAK PAJANG MATARAM DAN SETERUSNYA Global Cyber News dalam bahasa Inggris 2020 07 13 Diakses tanggal 2023 07 06 Kebumen Pemerintah Kabupaten SILSILAH RAJA MAJAPAHIT INILAH DAFTAR 117 ANAK PRABU BRAWIJAYA V Diantaranya Mungkin Leluhur Anda Website Resmi Desa Tepakyang Kecamatan ADIMULYO Kabupaten Kebumen Diakses tanggal 2023 07 06 Cummings 2007b hlm 100 105 Bulbeck 1992 hlm 430 432 Reid 1983 Cummings 2007a hlm 2 5 83 85 Bulbeck 1992 hlm 123 125 a b Cummings 2007a hlm 32 33 Druce 2009 hlm 241 242 Bulbeck 1992 hlm 125 Bulbeck 1992 hlm 117 118 Cummings 2000 hlm 29 Cummings 2014 hlm 215 218 Bulbeck 1992 hlm 127 131 Bulbeck 1992 hlm 105 107 Cummings 2002 hlm 216 Cummings 2007a hlm 57 a b Bulbeck 1992 hlm 126 Cummings 2007a hlm 33 36 56 59 Andaya 1981 hlm 25 26 Druce 2009 hlm 232 235 244 Bougas 1998 hlm 92 Sutherland 2004 hlm 79 Cummings 2007a hlm 34 Andaya 1981 hlm 27 Cummings 2014 hlm 219 221 Andaya 2011 hlm 114 115 Gibson 2007 hlm 45 Cummings 2002 hlm 112 Bulbeck 1992 hlm 107 Gibson 2005 hlm 45 Bulbeck 2006 hlm 292 Cummings 2007a hlm 36 a b Pelras 1996 hlm 131 132 a b Andaya 1981 hlm 29 Reid 1981 Bulbeck 1992 hlm 102 Cummings 1999 hlm 109 110 Cummings 2007a hlm 86 Druce 2014 hlm 152 Cummings 2007a hlm 41 Cummings 2002 hlm 22 Pelras 1994 hlm 139 Kerajaan Gowa Tallo Kesultanan Makassar Lengkap Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 06 10 Diakses tanggal 2015 08 10 SEJARAH KABUPATEN GOWA Website Resmi Pemerintah Kabupaten Gowa dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 11 01 Daftar pustaka Sunting Abidin Andi Zainal 1983 The Emergence of Early Kingdoms in South Sulawesi A Preliminary Remark on Governmental Contracts from the Thirteenth to the Fifteenth Century Southeast Asian Studies 20 4 1 39 doi 10 14724 jh v2i1 14 Andaya Leonard Y 1981 The Heritage of Arung Palakka A History of South Sulawesi Celebes in the Seventeenth Century Ann Arbor University of Michigan ISBN 9789024724635 2011 Chapter 6 Eastern Indonesia A Study of the Intersection of Global Regional and Local Networks in the Extended Indian Ocean Dalam Halikowski Smith Stephan C A Reinterpreting Indian Ocean Worlds Essays in Honour of Kirti N Chaudhuri Cambridge Scholars Publishing hlm 107 141 ISBN 9781443830447 Bougas Wayne A 1998 Bantayan An Early Makassarese Kingdom 1200 1600 A D Archipel 55 1 83 123 doi 10 3406 arch 1998 3444 Bulbeck Francis David 992 A Tale of Two Kingdoms The Historical Archaeology of Gowa and Tallok South Sulawesi Indonesia Tesis Ph D Australian National University 1993 New Perspectives on early South Sulawesi History Baruga Sulawesi Research Bulletin 9 10 18 Caldwell Ian 2000 Land of iron the Historical Archaeology of Luwu and the Cenrana valley Results of the Origin of Complex Society in South Sulawesi Project OXIS University of Hull Centre for South East Asian Studies ISBN 9780903122115 2006 Chapter 13 The Politics of Marriage and the Marriage of Polities in Gowa South Sulawesi During the 16th and 17th Centuries Dalam Fox James J Origins Ancestry and Alliance Explorations in Austronesian Ethnography Canberra ANU Press hlm 283 319 ISBN 9781920942878 Cummings William P 2000 Reading the Histories of a Maros Chronicle Bijdragen Tot de Taal Land en Volkenkunde 156 1 1 31 doi 10 1163 22134379 90003851 JSTOR 27865583 2002 Making Blood White Historical Transformations in Early Modern Makassar Honolulu University of Hawaii Press ISBN 9780824825133 2007a A Chain of Kings The Makassarese Chronicles of Gowa and Talloq Leiden KITLV Press ISBN 9789067182874 2007b Islam Empire and Makassarese Historiography in the Reign of Sultan Ala uddin 1593 1639 Journal of Southeast Asian Studies 38 2 197 214 doi 10 1017 S002246340700001X JSTOR 20071830 2014 Chapter 10 Re evaluating state society and the dynamics of expansion in precolonial Gowa Dalam Wade Geoff Asian Expansions The Historical Experiences of Polity Expansion in Asia Routledge hlm 214 232 ISBN 9781135043537 Druce Stephen C 2009 The Lands West of the Lakes A History of the Ajattappareng Kingdoms of South Sulawesi 1200 to 1600 CE Leiden Brill ISBN 9789004253827 2014 Dating the tributary and domain lists of the South Sulawesi kingdoms Dalam Ampuan Haji Brahim bin Ampuan Haji Tengah Cetusan minda sarjana Sastera dan budaya Bandar Seri Begawan Dewan Bahasa dan Pustaka hlm 145 156 ISBN 9789991709604 Gibson Thomas 2005 And the Sun Pursued the Moon Symbolic Knowledge and Traditional Authority among the Makassar Honolulu University of Hawaii Press ISBN 9780824828653 2007 Islamic Narrative and Authority in Southeast Asia From the 16th to the 21st century New York Springer Publishing ISBN 9780230605084 Pelras Christian 1994 Religion Tradition and the Dynamics of Islamization in South Sulawesi Indonesia 57 1 133 154 1996 The Bugis Oxford Blackwell Publishers ISBN 9780631172314 Reid Anthony 1981 A Great Seventeenth Century Indonesian Family Matoaya and Pattingalloang of Makassar Masyarakat Indonesia 8 1 1 28 Sutherland Heather 2004 The Makassar Malays Adaptation and Identity c 1660 1790 Dalam Barnard Timothy Contesting Malayness Malay Identity Across Boundaries NUS Press hlm 76 106 ISBN 9789971692797 1 Indonesia Kerajaan Islam di Pulau Sulawesi Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kesultanan Gowa amp oldid 24262276