www.wikidata.id-id.nina.az
Kesultanan Riau Lingga adalah salah satu kerajaan Melayu yang didirikan di Pulau Lingga Kesultanan ini dibentuk pada tahun 1824 dari pecahan wilayah Kesultanan Johor Riau atas perjanjian yang disetujui oleh Britania Raya dan Belanda Pendirinya adalah Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah Wilayah Kesultanan Riau Lingga terletak di provinsi Kepulauan Riau dan sebagian kecil Indragiri Hilir Pusat pemerintahan Kesultanan Riau Lingga awalnya berada di Tanjung Pinang tetapi kemudian dipindahkan ke Pulau Lingga Kesultanan Riau berakhir pada tanggal 3 Februari 1911 dan dikuasai Hindia Belanda Kesultanan ini berperan dalam pengembangan Bahasa Melayu Riau sebagai bahasa standar yang kemudian ditetapkan sebagai Bahasa Indonesia 1 Kesultanan Riau Lingga Melayu کسلطانن رياوليڠݢ Jawi Sultanaat van Riau en Lingga Belanda 1824 1911Bendera LambangKekuasaan Kesultanan Riau Lingga berwarna merah terdiri dari banyak pulau di perairan Laut Tiongkok Selatan dan kantong di Kateman Sumatra StatusProtektorat Hindia BelandaIbu kotaPenyengat Inderasakti Administratif 1824 1900 Kerajaan dan administratif 1900 1911 Daik Kerajaan 1824 1900 Bahasa yang umum digunakanMelayuAgamaIslam SunniPemerintahanMonarkiSultan 1819 1832Abdul Rahman 1832 1835Muhammad II 1835 1857Mahmud IV 1857 1883Sulaiman II 1885 1911Abdul Rahman IIYang Dipertuan Muda 1805 1831Jaafar 1831 1844Abdul 1844 1857Ali II 1857 1858Abdullah 1858 1899Muhammad YusufEra SejarahHindia Belanda Perjanjian Inggris Belanda 18241824 Dihapuskan oleh Belanda1911Didahului oleh Digantikan olehKesultanan Johor Hindia BelandaSekarang bagian dari Indonesia Singapura Daftar isi 1 Pendirian 2 Pemerintahan 3 Politik 4 Keagamaan 5 Kebudayaan 6 Sultan Sultan 6 1 Sultan Abdurrahman 1819 1832 6 2 Sultan Muhammad Syah 1832 1841 6 3 Sultan Mahmud Muzafar Syah 1841 1857 6 4 Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah 1857 1883 6 5 Sultan Abdurrahman Muazam Syah 1883 1913 7 Peninggalan 7 1 Masjid Raya Pulau Penyengat 7 2 Mushaf Al Qur an 7 3 Naskah keagamaan 7 4 Naskah pengobatan 7 5 Naskah administrasi kesultanan 8 Referensi 9 Daftar PustakaPendirian SuntingPada awalnya Kesultanan Riau adalah bagian dari Kerajaan Bintan dan kesultanan Melaka yang kemudian diteruskan oleh Kesultanan Johor Riau Pada tahun 1811 Sultan Mahmud Syah III yang berkuasa di Kesultanan Johor Riau wafat sehingga terjadi perselisihan dalam penentuan pewaris Akhirnya pihak Britania Raya dan Belanda ikut campur dalam menentukan pewaris Kesultanan Johor Riau Pihak Britania Raya mendukung putra tertua dari Sultan Mahmud Syah III yaitu Tengku Hussain Sebaliknya Belanda mendukung adik tiri dari Tengku Hussain yaitu Abdul Rahman Penyelesaian pewaris Kesultanan ditentukan dalam Traktat London yang diadakan pada tahun 1824 Keputusannya adalah membagi Kesultanan Johor Riau menjadi dua Kesultanan yaitu Kesultanan Johor dan Kesultanan Riau Lingga Kesultanan Johor berada dalam pengaruh Britania Raya sedangkan Kesultanan Riau berada dalam pengaruh Belanda Abdul Rahman kemudian ditetapkan sebagai sultan pertama dari Kesultanan Lingga dengan gelar Muazzam Syah ءال القدسي أسرة تقطن حلب وينتهي نسبهم إلى القطب الجليل الشيخ أبي عبد الله الحسين الشهير بقضيب البان الموصلي ابن السيد عيسى المكنى بأبي ربيعة ابن السيد أبي الخضر يحيى بن أبي المحاسن علي الموصلي ابن السيد عبد الله ابن أبي جعفر محمد الثعلب بن عبد الله الاكبر بن محمد الأكبر المشهور بالثائر ابن السيد موسى الثاني بن عبد الله الشيخ الصالح الملقب بالرضا ابن السيد موسى الجون بن عبد الله المحض بن الحسن المثنى ابن الإمام الحسن رضي الله عنهم وسموا بالقدسي نسبة إلى جدهم الذي سمي بالقدسي لكونه ولد في بيت المقدس ولهم فرع في فلسطين وقد تولى عدد منهم نقابة الأشراف في بيت المقدس وحلب وفي دمشق أسرة تعرف بآل القدسي وأرومة هذا البيت في القدس الشريف تعرف بآل الحسيني وسيأتي ذكرهم في ذرية الإمام الحسين رضي الله عنه ءال القدسي أسرة دمشقية وجدهم الأعلى هو السيد عبد الرزاق القدسي بن مصطفى بن عبد الحي بن أحمد بن عمر بن بكري بن أحمد ابن الشيخ الزاهد العابد محمد بن أحمد بن علي بن إبراهيم بن محمد بن موسى بن إبراهيم بن موسى الثالث الأبرش بن محمد الاعرج بن موسى الثاني ويقال له أبو سبحة ابن الأمير إبراهيم المرتضى ابن الإمام موسى الكاظم ابن الإمام جعفر الصادق ابن الإمام محمد الباقر ابن الإمام علي زين العابدين السجاد ابن الإمام الحسين السبط رضي الله تعالى عنهم Al Qudsi Al Hasani Al Qudsi adalah suatu keluarga yang berasal dari Hallab Aleppo Syria Silsilah keturunan Al Qudsi menyambung Quthbul Jalil Syaikh Abi Abdullah Al Husein yang dikenal dengan Qudhaib Alban Al Maushuli di mana nasabnya bersambung kepada Abdullah Ar Ridha bin Musa Al Jaun bin Abdullah Al Mahdi bin Hasan Al Mutsanna bin Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib Al Qudsi Al Husaini Di samping itu keluarga Al Qudsi ada juga yang bersambung silsilahnya kepada Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib Salah satu keluarga Al Qudsi ini adalah Sayyid Abdurrazzaq Al Qudsi di mana silsilahnya bersambung kepada Musa Al Kadzim bin Ja far Ash Shadiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husein bin Ali bin Abu Thalib SILSILAH AL HASANI 1 Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam2 Fatimah Az Zahra3 Hasan Al Mujtaba4 Hasan Al Mutsanna5 Abdullah Al Mahdi6 Musa Al Jun7 Abdullah Ar Ridha8 Musa Ats Tsani9 Muhammad Ats Tsa ir10 Abdullah Al Akbar11 Abi Ja far Muhammad Ats Tsa lib12 Abdullah13 Abul Mahasin Ali Al Mawsili14 As Sayyid Abul Khadir Yahya15 As Sayyid Isa Abu Rabi ah16 Al Qutubul Jalil Asy Syaikh Abi Abdullah Husein Qadib Alban Al MawsiliSILSILAH HUSAINI 1 Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam2 Fatimah Az Zahra3 Husein Asy Syahid4 Ali Zainal Abidin As Sajjad5 Muhammad Al Baqir6 Ja far Ash Shadiq7 Musa Al Kadzim8 Al Amir Ibrahim Al Murthada9 Musa Ats Tsani10 Muhammad Al Araj11 Musa Ats Tsalits Al Abrasy12 Ibrahim13 Musa14 Muhammad15 Ibrahim16 Ali17 Ahmad18 Asy Syaikh Az Zahid Al Abid Muhammad19 Ahmad20 Bakri21 Umar22 Ahmad23 Abdul Hay24 Musthafa25 Abdurrazzaq Al QudsiPemerintahan SuntingPemerintahan di Kesultanan Lingga dibagi antara sultan yang dipertuan muda dan ulama Sultan memerintah dalam bidang militer politik ekonomi dan perdagangan Pusat pemerintahannya berada di Pulau Lingga Sultan yang dipilih berasal dari para bangsawan Melayu Yang dipertuan muda bertugas sebagai penasehat sultan Pusat pemerintahannya berada di Pulau Penyengat Jabatan yang dipertuan muda diberikan kepada bangsawan Bugis Peran ulama di Kesultanan Lingga adalah sebagai penasehat Yang Dipertuan Muda dalam bidang rihlah ilmiah 2 Pemilihan Pulau Lingga sebagai pusat pemerintahan karena lokasinya yang strategis dalam bidang pertahanan Pulau ini memiliki dataran yang luas di sekeliling Sungai Daik Selain itu sungainya dapat dilayari hingga ke bagian hulu sehingga pasukan Hindia Belanda sulit menjangkaunya Perairan sungai ini juga berubah ubah sesuai dengan pasang surut air sehingga sangat sulit dijangkau oleh kapal pada waktu tertentu 3 Politik SuntingPolitik dalam negeri Kesultanan Riau cukup stabil Pembagian kekuasaan antara Suku Bugis dan Suku Melayu dapat terkendali 4 Sebaliknya Kesultanan Riau Lingga berada di wilayah dengan perpolitikan luar negeri yang rumit dan tidak stabil Kerajaan kerajaan yang ada di sekitarnya sering melakukan persaingan antarkekuasaan Selain itu pejabat pemerintahan dari Kesultanan Riau Lingga juga sering berselisih Kondisi politik semakin rumit setelah kedatangan Portugal Hindia Belanda Britania Raya dan Jepang Wilayah wilayah di Kepulauan Riau Semenanjung Melaka dan pesisir timur Pulau Sumatra tidak dapat sepenuhnya dikendalikan 5 Keagamaan SuntingKesultanan Riau Lingga menjadi salah satu pusat kegiatan pembelajaran Islam di kawasan Melayu Para ulama berdatangan ke Pulau Penyengat untuk mengajarkan ilmu keislaman Bersamaan dengan ini di Kesultanan Riau Lingga juga mulai banyak penganut paham tasawuf 6 Tarekat yang berkembang pesat adalah tarekat Naqsyabandiyah 7 Pada masa Kesultanan Lingga paham fikih dan tasawuf yang paling berpengaruh adalah pemikiran Abu Hamid Al Ghazali Pemikirannya diajarkan oleh Raja Ali Haji yang telah berguru kepada para ulama di Madinah dan Mekkah 8 Kebudayaan SuntingKesultanan Riau Lingga telah mengembangkan tradisi tulis menulis untuk kepentingan ilmu pengetahuan dalam bidang sastra dan keagamaan Naskah naskah ditulis menggunakan Abjad Jawi huruf pegon 9 Kesultanan Riau Lingga membuat kamus Bahasa Melayu dan menjadikannya sebagai sebuah bahasa standar 10 Pada tahun 1850 Kesultanan Riau membangun sebuah percetakan surat kabar dengan tulisan dalam Abjad Jawi dan Abjad Latin Jenis cetakannya adalah cetakan litograf Selain itu di Kesultanan Riau Lingga juga dibentuk perkumpulan para cendekiawan yang menulis karya karya ilmiah dan menerjemahkan buku buku berbahasa asing terutama buku keagamaan yang menggunakan bahasa Arab 11 Kesultanan Riau Lingga juga mengembangkan Bahasa Melayu terutama bahasa lisan di kalangan istana Bahasa Melayu ini kemudian disebarkan untuk digunakan oleh masyarakat umum 12 Bahasa Melayu kemudian disempurnakan menjadi bahasa baku di Pulau Penyengat 13 Pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Muzafar Syah Kerajaan Riau Lingga menetapkan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi Bahasa ini kemudian ditetapkan sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda Indonesia yang diadakan pada tahun 1928 dengan sebutan baru yaitu Bahasa Indonesia 14 Sultan Sultan SuntingSultan Abdurrahman 1819 1832 Sunting Sultan Abdurrahman adalah sultan pertama dari Kesultanan Riau Lingga Ia adalah putra dari Sultan Mahmud Syah III yang berkuasa di Kesultanan Johor Riau Setelah ayahnya wafat kesultanannya dibagi menjadi dua yaitu Kesultanan Johor Singapura dan Kesultanan Riau Lingga Pembagian wilayahnya ditentukan oleh Britania Raya dan Hindia Belanda dalam Traktat London yang ditetapkan pada tahun 1824 Wilayah Kesultanan Johor Singapura mencakup Johor Singapura Pahang dan Terengganu Sedangkan wilayah Kesultanan Riau Lingga mencakup Pulau Lingga Pulau Singkep Batam dan Natuna 15 Sultan Muhammad Syah 1832 1841 Sunting Sultan Muhammad Syah menggantikan ayahnya yaitu Sultan Abdurrahman yang wafat pada 12 Rabiul Awal 1284 H 1832 M Ayahnya dimakamkan di Bukit Cengkil Daik Nama asli dari Sultan Muhammad Syah adalah Tengku Besar Sultan Muhammad Syah wafat pada tahun 1841 dan dimakamkan di Bukit Cengkeh Sebelum wafat ia telah menunjuk putranya yang bernama Tengku Mahmud sebagai pewaris 16 Sultan Mahmud Muzafar Syah 1841 1857 Sunting Pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Muzafar Syah Kesultanan Riau Lingga menjadi salah satu kerajaan yang memiliki pengaruh besar bagi Hindia Belanda Kekuasaannya diberhentikan oleh Gubernur Jenderal Belanda pada tanggal 23 September 1857 17 Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah 1857 1883 Sunting Pengganti Sultan Mahmud Muzafar Syah adalah pamannya yang bernama Tengku Sulaiman Gelarnya adalah Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah Pelantikannya sebagai sultan diadakan pada tanggal 10 Oktober 1857 Ia memerintah hingga wafat pada tanggal 17 September 1883 Pemakamannya berada di Bukit Cengkeh 17 Sultan Abdurrahman Muazam Syah 1883 1913 Sunting Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah tidak mempunyai keturunan sehingga penggantinya adalah putri Sultan Mahmud Muzafar Syah yang bernama Fatimah Suami dari Fatimah adalah Yang Dipertuan Muda ke 10 bernama Raja Muhammad Yusuf sehingga kekuasaannya diberikan kepada anaknya yang bernama Raja Abdurrahman Setelah dilantik pada tahun 1883 Raja Abdurrahman diberi gelar Sultan Abdurrahman Muazam Syah Pada 1903 ia memindahkan pusat pemerintahan ke Pulau Penyengat Kesultanan Lingga mengalami perkembangan pesat selama masa pemerintahannya Sultan Abdurrahman Muazam Syah mendirikan perkumpulan Rusydiah di Pulau Penyengat yang kemudian menjadi pusat perkembangan politik budaya dan kemasyarakatan Ia menjadi sultan terakhir dari Kesultanan Lingga setelah Hindia Belanda memutuskan untuk membubarkan kerajaan ini pada tanggal 10 Februari 1911 Keputusan ini ditetapkan karena Sultan Abdurrahman Muazam Syah tidak patuh terhadap pemerintahan Hindia Belanda Setelah diberhentikan sebagai sultan ia bersama para bangsawan akhirnya pindah ke Singapura 18 Peninggalan SuntingMasjid Raya Pulau Penyengat Sunting Masjid Raya Sultan Riau didirikan di Pulau Penyengat Pada masa Kesultanan Riau Lingga masjid ini digunakan sebagai pusat administrasi kesultanan Riau Di dalam masjid terdapat banyak naskah kuno berupa Al Qur an hasil tulisan tangan 19 Mushaf Al Qur an Sunting Mushaf Al Qur an Kesultanan Lingga ditemukan di Masjid Raya Pulau Penyengat dan di Museum Linggam Cahaya Sebagian besar mushaf telah lapuk tidak utuh dan penulisnya anonim Mushaf mushaf yang utuh dan tidak anonim yaitu mushaf Ali bin Abdullah al Bugisi al Syafi i 1752 M dan mushaf Abdul Rahman Stanbul 1867 M 20 Naskah keagamaan Sunting Naskah naskah keagamaan dari Kesultanan Lingga ditemukan di Pulau Lingga Bentuknya terbagi menjadi dua jenis yaitu cetakan dan tulis tangan Pembahasan dari naskah naskah tersebut adalah tentang ilmu fikih tauhid hadis dan tasawuf Sebagian besar naskah tidak mencatumkan nama penulis dan tahun penulisannya Naskah nasah ini disimpan di Museum Daik Lingga dan di kediaman Tengku Husin yang merupakan salah satu keturunan dari penguasa Kesultanan Lingga 21 Naskah pengobatan Sunting Naskah naskah pengobatan yang ditemukan menggunakan Abjad Jawi Pemilik naskah bernama Raja Malik Salah satu naskah berjudul Kitab Obat Sopak Isinya membahas tentang penggunaan metode zikir asmaul husna dalam mengobati belang belang berwarna putih yang muncul di tangan atau kaki Selain itu ditemukan sebuah naskah yang membahas tentang pengobatan yang dapat meningkatkan kualitas hubungan suami istri dalam berumah tangga Naskah ini ditulis dalam Bahasa Melayu 22 Naskah administrasi kesultanan Sunting Isi dari naskah naskah administrasi yang ditemukan adalah mengenai keadaan pemerintahan pada masa keemasan dari Kesultanan Naskah ditulis dengan Abjad Jawi dan disimpan di Museum Lingga Cahaya Naskah penting yang penting di antaranya yaitu tentang pembukaan lahan perkebunan di Pulau Selayar 1327 H keterangan kelahiran dan kematian penduduk 1307 H keterangan penunjukan dan hasil kerja kapten kapal 1311 H dan pengangkatan raja Riau yang bernama Raja Muhammad 1855 M 23 Referensi Sunting Sunandar 2015 hlm 188 Syahid 2005 hlm 301 Rehayati dan Farihah 2017 hlm 173 Syahid 2005 hlm 303 Syahid 2005 hlm 302 Syahid 2005 hlm 306 Syahid 2005 hlm 308 Rehayati dan Farihah 2017 hlm 173 174 Jamal dan Harun 2014 hlm 55 Jamal dan Harun 2014 hlm 59 Jamal dan Harun 2014 hlm 60 Firdaus Elmustian dan Melay 2018 hlm 15 16 Firdaus Elmustian dan Melay 2018 hlm 20 Firdaus Elmustian dan Melay 2018 hlm 24 Firdaus Elmustian dan Melay 2018 hlm 156 Firdaus Elmustian dan Melay 2018 hlm 156 157 a b Firdaus Elmustian dan Melay 2018 hlm 157 Firdaus Elmustian dan Melay 2018 hlm 158 159 Jamal dan Harun 2014 hlm 60 61 Jamal dan Harun 2014 hlm 63 64 Jamal dan Harun 2014 hlm 64 65 Jamal dan Harun 2014 hlm 66 Jamal dan Harun 2014 hlm 67 Daftar Pustaka SuntingFirdaus Elmustian dan Melay R Ed 2018 Tamadun Melayu Lingga PDF Lingga Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga ISBN 978 602 53286 0 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Jamal K dan Harun I 2014 Inventarisasi naskah Klasik Kerajaan Lingga Sosial Budaya 11 1 55 69 ISSN 2407 1684 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Rehayati R dan Farihah I 2017 Transmisi Islam Moderat oleh Raja Ali Haji di Kesultanan Riau Lingga pada Abad Ke 19 Ushuluddin 25 2 172 187 doi 10 24014 jush v25i2 3890 ISSN 2407 8247 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Sunandar Heri 2015 Aspek Sosio Politis Naskah dan Arkeologi Al Fikra 14 2 186 212 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Syahid Achmad Desember 2005 Sufistikasi Kekuasaan pada Kesultanan Riau Lingga Abad XVIII XIX M Ulumuna IX 2 295 312 ISSN 2355 7648 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kesultanan Lingga amp oldid 23710603