www.wikidata.id-id.nina.az
Kerajaan Soya atau disebut juga Zoja 7 adalah sebuah kerajaan di Pulau Ambon Kerajaan Soya didirikan pada abad ke 13 dan dipimpin oleh seorang raja bernama Latu Selemau dengan permaisurinya Pera Ina yang beretnis Jawa 8 Kerajaan ini merupakan kerajaan tertua di Jazirah Leitimur Kerajaan Soya terletak di Negeri Soya saat ini atau disekitar gunung Sirimau yang juga dikenal sebagai ikon utama dan merupakan cikal bakal berdirinya Kota Ambon 9 Kerajaan SoyaAbad ke 13LambangStatusKerajaanIbu kotaSohia 1 Bahasa yang umum digunakanBahasa tana 2 3 Melayu Ambon 4 AgamaKekristenan sebelumnya Hindu dan Islam 5 6 PemerintahanMonarkiRaja Abad ke 13 1500anLatu Selemau 24 Desember 1638 1664Thomas da Silva 1664 1672Pedro da Silva pernah berkuasa pada tahun 1876Stephanus Jacob Rehatta pernah berkuasa pada tahun 1996Leonard Lodiwijk Rehatta 2006 2022John Lodwyk Rehatta 2022 Rido RehattaSejarah DidirikanAbad ke 13 Pembangunan Gereja Tua Soya1546 Kepemimpinan Kerajaan Soya dipindahkan ke keluarga RehattaSekitar abad ke 19Didahului oleh Digantikan olehPeradaban Alifuru Hindia BelandaSekarang bagian dari Indonesia Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Pendirian Kerajaan Soya 1 2 Masa penyebaran Hindu 1 3 Masa kolonial Portugis 1 4 Masa kolonial Belanda 1 5 Masa kolonial Inggris 2 Sistem pemerintahan 3 Penguasa kerajaan 3 1 Daftar penguasa 3 2 Silsilah Latoe Consina 4 Kependudukan 4 1 Migrasi orang Alifuru 4 2 Jumlah penduduk 5 Peninggalan 5 1 Baileo Samasuru 5 2 Tempayan Soya 5 3 Gereja Tua Soya 5 4 Benteng Victoria 6 Lihat juga 7 Catatan 8 Referensi 9 Daftar pustaka 10 Pranala luarSejarah SuntingPendirian Kerajaan Soya Sunting Berdasarkan penuturan dan cerita cerita para tetua leluhur yang mendiami negeri Soya berasal dari Nusa Ina Pulau Seram yang antara lain dari Seram Utara kurang lebih tepatnya dekat Sawai suatu wilayah yang bernama Soya serta dari Seram Barat sekitar daerah Tala 1 Selama berabad abad pulau Ambon telah terlibat secara intensif dalam periode kolonialisme pertama oleh Portugis dan kemudian oleh Belanda Artinya relatif banyak yang ditulis tentang Ambon pada periode ini Di beberapa buku wilayah itu disebut Soya Ketika melihat apa yang telah ditulis tentang Soya perlu diingat bahwa informasi tersebut mungkin diwarnai karena dilihat dari sudut pandang Barat Eropa Juga referensi dari periode kekuasaan Portugis dan Belanda tidak sesuai dengan posisi dominan Soya di wilayah tersebut pada periode sebelum kedatangan orang Barat 10 11 Terdapat dua versi cerita yang diwariskan yakni negeri Soya dan Batu Merah Versi masyarakat Batu Merah Latu Selemau memerintah di tahun 1500an kala itu Soya masih berdiri sebagai sebuah kerajaan Islam berdaulat 5 Dari sumber cerita yang ada para leluhur orang Soya datang secara bergelombang yang kemudian menetap di negeri Soya Mereka membentuk klan baru yang kemudian menjadi nama pada tempat kediamannya yang baru Nama ini sama dengan nama di tempat asalnya Hal itu dimaksudkan sebagai kenang kenangan atau peringatan Negeri Soya kemudian berkembang menjadi sebuah kerajaan dengan sembilan negeri kecil yang dikuasai oleh Raja Soya kesembilan negeri kecil tersebut antara lain 1 Uritetu suatu negeri yang diperintah oleh orang kaya letaknya sekitar Hotel Anggrek Uritetu artinya dibalik bukit Honipopu adalah sebuah negeri yang diperintah oleh orang kaya Negeri ini terletak di sekitar kantor pemerintahan Kota Ambon saat ini Hatuela juga berada dibawah pimpinan orang kaya letaknya di antara Batu Merah dan Tantui sekarang Hatuela artinya batu besar Amantelu dipimpin oleh seorang patih yang letaknya dekat Karang Panjang Amantelu artinya kampung tiga Haumalamang dipimpin seorang patih letaknya diperkirakan di negeri Baru dekat Air Besar Ahuseng dipimpin oleh orang kaya letaknya di Kayu Putih sekarang Pera dipimpin oleh orang kaya letaknya di negeri Soya sekarang Erang dipimpin oleh orang kaya letaknya di belakang negeri Soya sekarang Erang berasal dari nama Erang Tapinalu atau Huamual di Seram Sohia negeri tempat kedudukan raja Soya letaknya antara Gunung Sirimau dan Gunung Horiel Perlu juga dicatat bahwa Soya dibagi menjadi dua wilayah Soya Atas terletak di atas pegunungan adalah bagian dari Soya yang ditinggalkan di negeri perbukitan tua dipimpin oleh seorang patih Soya Bawah adalah bagian dari Soya dekat Kota Ambon yang dipimpin oleh seorang raja Ini juga termasuk Amatelo Amatelu Ahusu Ahuseng dan Uritetu Perpecahan itu mungkin terjadi antara tahun 1576 ketika Benteng Victoria kemudian didirikan oleh Portugis pada 1625 ketika situasi di sekitar benteng kurang lebih terbentuk 12 11 Masa penyebaran Hindu Sunting Kedatangan agama Hindu ke kepulauan Maluku khususnya Maluku Tengah belum dapat dipastikan kapan terjadi Orang yang paling berkemungkinan membawa Hindu gaya Jawa untuk pertama kalinya ke masyarakat Ambon adalah ketiga bangsawan bersaudara dari Tuban yakni Patturi Pattikawa dan Nyai Mas Namun yang pasti Hindu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Ambon setidaknya pada masa Majapahit menguasai Maluku Para pengiring ketiga bangsawan bersaudara tersebut adalah yang paling berkemungkinan besar memperkenalkan sistem pemerintahan kerajaan Hindu Jawa kepada Kerajaan Hitu Hal itulah yang menyebabkan raja Hitu hanya menjadi lambang persatuan sementara pemerintahannya dijalankan oleh keempat perdana patih Di Hitu sendiri Patturi dan Pattikawa menurunkan garis perdana Tanahitumessen sedangkan Nyai Mas menikah dengan Latu Lopulalang Raja Selaksa Pedang raja Nusaniwe 13 Hal tersebut menyebabkan timbulnya hubungan pertalian darah antara Hitulama dengan Nusaniwe yang nantinya akan disebut sebagai pela gandong 14 Seiring dengan banyaknya peninggalan Majapahit pada suku Ambon Jazirah Leitimur dikatakan sebagai pusat Hindu suku Ambon 15 Pada kemudian hari ditemukan bukti bukti pernikahan politik antara putri putri Jawa dengan penguasa Ambon seperti di Soya yang kala itu sudah menjadi kerajaan Hindu Penguasanya Latu Selemau Sri Mahu memperistri seorang putri Majapahit bernama Pera Ina dan karenanya mendapatkan gelar berbau Jawa yang masih digunakan oleh raja Soya hingga saat ini 6 Sistem hubungan antarnegeri yang dikenal dengan uli persekutuan mulai muncul pada zaman Hindu seiring dengan dikenalnya paruh masyarakat 16 Masa kolonial Portugis Sunting Pada tahun 1512 Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kaki di Ambon tepatnya disisi barat laut Hitu Antara Hitu dan Portugis hubungan yang awalnya baik dengan cepat memburuk Akan tetapi orang Leitimur yang terus menerus berperang dengan Muslim Hitu senang dengan bantuan orang Portugis yang sekarang telah menetap di sisi selatan Hitu dekat Rumahtiga 11 Sekitar tahun 1536 orang kaya Hatiwi Hative juga disebut Hatiwe atau Hatiwe yang saat itu terletak di pantai selatan Hitu dan telah memeluk agama Katolik Tahun tahun berikutnya warga Amantelo Amantelu dan Nusaniwe mengikuti Leitimur 11 Pada tahun 1546 seorang misionaris Basque bernama Franciscus Xaverius Rasul Hindia mengunjungi tujuh negeri Kristen di Ambon Tidak diketahui apakah Soya adalah salah satunya Dapat diasumsikan bahwa penduduk Soya telah mengenal Portugis selama periode ini 17 18 Soya disebutkan oleh Rumphius Ambonsche Landbeschrijving hlm 214 sebagai salah satu dari 31 daerah di Leitimur dimana terdapat sekolah sekolah Kristen pada tahun 1561 setelah Kristenisasi di Kepulauan Lease dimulai sekitar tahun 1540 dengan konversi Hatiwe Dengan masuknya agama Katolik banyak orang Ambon mengadopsi nama Portugis Oleh karena itu bukan berarti orang Ambon yang bernama Portugis adalah keturunan Portugis 19 12 11 Namun perkembangan Katolik tidak berlangsung lama karena kehadiran kolonial Belanda yang menggantikan kekuasaan Portugis di Ambon mulai berlangsung semenjak tahun 1602 Dan ketika Belanda mengambil alih kekuasaan dari tangan Portugis tercatat bahwa jumlah orang Kristen hanya sekitar 16 000 orang Kemerosotan kuantitas maupun kualitas hidup orang Kristen pada masa itu digambarkan oleh G P H Locher dengan kata kata Veel meer dan naam christenen waren aij niet dalam bahasa Indonesia Mereka tidak lebih daripada orang orang Kristen nama 20 Tulisan tulisan Portugis menyebut Soya untuk pertama kalinya sebagai tempat di mana sagu tersedia dalam jumlah besar Sekitar tahun 1571 ketika pembangunan benteng baru menurut Wessels dekat Nusaniwe dimulai dan keberadaan bahan makanan di sekitarnya merupakan syarat 18 11 Pada tahun 1569 koloni Portugis dibawah Goncalo Pereira Marramaque mendirikan sebuah benteng kayu di pantai utara pulau Ambon Hingga pada tahun 1572 benteng kemudian dipindahkan ke sisi selatan teluk 21 Benteng sementara yang didirikan kemungkinan terletak di antara Galala dan Hatiwi kecil di muara Wai Tua di seberang desa Rumaata Ini adalah benteng Portugis kedua benteng ketiga kemudian dibangun pada tahun yang sama di bekas Uritetu yang terletak di Batu Merah kemudian disebut Rodenberg oleh orang Belanda dekat dengan kota Ambon saat ini Daerah ini bersama dengan desa terdekat Amantelo Amantelu dan Ahusen berada di bawah uli Soya pada saat itu 17 11 Ketika benteng kayu ini mungkin salah terletak di dekat Nusaniwe menurut Wessels tidak lagi mencukupi dan Portugis ingin membangun benteng batu beberapa kepala negeri memberontak Mereka takut akan dominasi permanen Portugis yang begitu dekat dengan negeri mereka dan mereka merencanakan penyerangan terhadap Portugis Patih Soya mencoba memenangkan saudara iparnya yang merupakan patih dari Halong untuk rencana ini Namun ia memperingatkan Portugis agar rencana itu tidak terlaksana Portugis mencurigai patih Nusaniwe Ruy de Sousa merencanakan penyerangan dan memenjarakannya Dia berhasil melarikan diri dan sebagai balas dendam bersama dengan negeri tetangga melakukan serangan yang mengejutkan di Halong 18 11 Kapten kapal Sancho da Vasconcelos memegang peranan penting ketika Portugis berencana meninggalkan Ambon sekitar tahun 1572 Dia dengan keras menentang ini dan jika perlu bersiap untuk tinggal dengan hanya tiga puluh orang untuk membela orang Kristen lokal melawan Moor Muslim Hitu Pada akhirnya Portugis memutuskan untuk pindah dari Hitu yang sekarang bermusuhan ke Leitimur di Teluk Ambon Kepala negeri yang memiliki ketergantungan pada Leitimur termasuk Soya menawarkan bantuan dalam membangun benteng Mereka senang dengan dukungan Portugis melawan Muslim Hitu 11 Jacobs 1975 juga menyebutkan perlawanan beberapa negeri terhadap benteng baru Portugis Selain ketakutan akan kekuatan Portugis yang semakin besar ancaman dari Ternate yang berpengaruh juga bisa menjadi alasannya Terlepas dari kenyataan bahwa desa Nusaniwe Kilang Soya Hutumuri Puta dan Halong telah memberikan izin sebelumnya untuk pembangunan benteng Ahusen Soya dan Puta bersekongkol melawan kapten Portugis Vasconcelos 11 Terlepas dari segalanya benteng batu itu tetap dibangun di lokasi kota Ambon saat ini Batu pertama diletakkan pada tanggal 25 Maret 1576 dan benteng tersebut diberi nama Nossa Senhora da Anunciada Kemudian pada Juli 1576 benteng baru diresmikan Didalam bangunan berukuran persegi yang dimahkotai dengan empat menara satu di setiap sudut terdapat kediaman kapten ruang pertemuan beberapa gudang dan tempat tinggal para pejabat militer 21 Banyak orang dari Hatiwi Tawiri Halong dan desa lainnya pindah bersamanya Rumah rumah sedang dibangun di sekitar benteng mengawali pembangunan kota Ambon 17 11 Hingga kemudian perlawanan Soya terhadap Portugis dilancarkan Perlawanan masyarakat Soya tersebut dipimpin oleh tujuh anak Latu Selemau yang menguasai Soa Ahuseng Soa Amangtelu Soa Uritetu Soa Labuhan Honipopu dan Soa Atas Perlawanan ini ternyata tidak membuahkan hasil Kerajaan Soya takluk kepada Portugis Kekalahan ini berhasil merubah keadaan dan status Kerajaan Soya dari sebuah kerajaan yang berdaulat menjadi bagian dari daerah yang dikuasai Portugis Rakyatnya kemudian diinjili dan dibaptis oleh Fransiscus Xaverius dan menjadikan orang Soya beragama Katolik 1 Dusun Amantelu menjadi pemukiman pertama yang secara sukarela dikonversi ke Katolik oleh Portugis diikuti oleh Ahusen dan kemudian Uritetu 11 Orang Soya yang tidak mau menyerah kemudian terus bertahan di puncak Gunung Sirimau 1 Singkatnya dapat disimpulkan bahwa Ambon sebagian dikuasai oleh Portugis selama hampir seratus tahun dari tahun 1512 sampai 1605 Selama periode itu banyak desa di Leitimur termasuk Soya masuk Katolik seluruhnya atau sebagian 11 Masa kolonial Belanda Sunting Pada tahun 1605 armada VOC di bawah Pimpinan Steven van der Hagen memasuki Dataran Honipopu dan menyerang benteng Portugis dari arah laut serta mengambil alih benteng Portugis dan diberi nama Victoria 1 Penduduk desa Katolik di dekat benteng merasa terancam dengan hilangnya dukungan dari Portugis Mereka takut Muslim Hitu akan memanfaatkan situasi ini dan mundur dalam jumlah besar ke lanskap pegunungan yang tidak dapat diakses Portugis yang masih ada menjadi penengah antara pengungsi Ambon dan Belanda Disepakati bahwa warga yang mengungsi dapat dengan aman kembali ke rumah mereka dan kebebasan beragama dijamin Pada akhir Februari kepala negeri Kristen yang paling penting bergabung dengan Steven Van der Hagen Diantaranya twe Coningen as van Quylan Kilang ende Soya menurut Cort van Verhael apa yang dilakukan oleh Laksamana Steven van der Hagen sampai ke Ambon bersama Portugis dan Jesuit Mereka menyerah kepada Belanda Protestan dan sebagai gantinya mendapat perlindungan dan kebebasan untuk menjalankan agama Katolik mereka Benteng Portugis kemudian diberi nama Fort Victoria Benteng Victoria oleh Belanda 18 11 Kemenangan VOC atas Portugis membuka peluang bagi penyebaran paham agama Kristen Protestan oleh pendeta pendeta VOC Hasilnya banyak orang yang awalnya menganut Katolik beralih menjadi Protestan Tindakan penginjilan ini dikaitkan dengan kepentingan VOC dalam menegakkan hukum hukum kolonial di Pulau Ambon Dengan hak hak istimewa yang mereka miliki dari Kerajaan Belanda mereka gunakan untuk mengangkat pegawai pribumi termasuk juga mendidik dan mentahbiskan pendeta pribumi baru untuk kepentingan penginjilan diantaranya Lazarus Hitijahubessy yang diutus ke negeri Soya untuk menyebarkan Injil pada tahun 1817 Melalui penginjilannya negeri Soya menjadi Kristen Pengkristenan ini ternyata berpengaruh terhadap adat istiadat masyarakat Soya Secara adaptif nilai nilai Kekristenan dimasukan ke dalam adat maupun upacara adat seperti rapat negeri kain gandong naik baileo cuci air cuci negeri naik ke puncak Gunung Sirimau dan pesta bulan Desember sebagai tanda persiapan atau penyambutan Natal Kristus 1 Rumphius memberikan gambaran tentang Soya pada akhir abad ke 17 Dalam bukunya yang berjudul Ambonsche Landbeschrijving ia juga membedakan Soya menjadi dua negeri Soija Tua Soya Tua atau Soya Atas mengarah jauh di pegunungan benteng sebelah timur rumah rumah sebagian besar berdiri diatas dan diantara tebing diatas satu sama lain seperti penghubung yang di tengahnya ada bukit sempit kecil sulit untuk didaki seperti bentang alam tak terjamah Menurut penulis Soya yang lebih tua ini berada di bawah kepemimpinan patih bernama Ussen kemudian dibawah Andries Tehi Soya yang lebih muda terletak lebih dekat ke kota Ambon terdiri dari negeri semacam itu dibawah Soija Soya dan penduduknya tinggal bersama raja di kasta pertama di bawah raja Thomas da Silva kemudian di bawah Bernhard da Silva Jumlah penduduknya 901 jiwa yang terdiri dari 261 pria Desa ini memiliki 83 datij dati tanah adat dan dibagi menjadi empat soa Heriaim di bawah raja Ririmassapait dua soa pertama secara kolektif disebut Eriaim Rihata dan 4 soa dibawah patih yang terakhir Dua terakhir secara kolektif disebut Sopele 11 Pada abad ke 17 Soya adalah negeri Kristen ketiga di Leitimur dengan delegasi di Landraad Dua negeri yang paling awal adalah Nusaniwe dan Kilang Tepatnya pada 1617 Grote Landraad Dewan Tanah Besar didirikan Terdiri dari 14 kepala negeri termasuk raja Soya Duarte da Silva juga dikenal sebagai Latoe Consina Latuconsina Mereka kemudian disebut orang kaya yang berfungsi sebagai kepala negeri Grote Landraad bertemu kira kira sekali setiap dua minggu Hal hal seperti kerja rodi pertanian cengkih dan urusan peradilan dibahas Orang kaya menerima kompensasi atas pekerjaan mereka di Landraad Misalnya mereka menerima uang mantel untuk tampil berpakaian rapi di pertemuan itu Pada prinsipnya para kepala desa itu memiliki kursi di Landraad yang memimpin kora kora mereka sendiri di hongi 12 22 11 Pada Agustus 1620 beberapa anak kepala negeri dikirim ke Belanda untuk mempelajari bahasa Belanda Diantaranya adalah Andrea da Silva putra raja Soya Mereka kembali pada tahun 1631 22 11 Pada tahun 1625 Gubernur H Speult meminjamkan sebagian tanah di sekitar Benteng Victoria dan lembah lembah di dekatnya kepada penduduk Soya dan Nusaniwe Namun pada tahun 1683 surat surat pinjaman ini ditarik kembali karena tanahnya telah menjadi terlantar dan liar 22 11 Pada tahun 1627 Laurenso da Silva diangkat ke Landraad menggantikan almarhum Latoe Consina Setahun kemudian Don Lorenso Laurenso da Silva raja Soya pergi ke Batavia bersama kapitan Hitoe Tepil dan tiga orang kaya Leitimur lainnya kemudian pada tahun 1629 sebagian dari kelompok itu kembali Di antara mereka tidak ada raja Soya 23 11 Pada periode antara tahun 1633 hingga 1637 terjadi perbedaan pendapat karena adanya larangan babi dan sapi liar di kota Ambon beberapa sapi Raja Soya ditembak 12 11 Pada tahun 1635 timbul masalah antara Soya dan pemerintah Belanda Hal ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa pengkhotbah Jacobus Vertregt memulai dengan otoritasnya sendiri untuk menuliskan nama semua pria wanita dan anak anak di Leitimur Dia mengatakan untuk dapat menentukan ukuran sekolah Namun orang Ambon menduga bahwa penghitungan itu dimaksudkan untuk memperkirakan kekuatan perlawanan apapun Tidak lama kemudian orang Ambon menyiapkan semua ransel dan karung mereka dan melarikan diri tanpa diketahui ke pegunungan tanpa izin kami dapat menyadarinya menurut Rumphius 11 Pada Februari 1637 Perang Ambon ketiga pecah dan hanya lima belas orang kaya yang tersisa bersama Belanda Diantara mereka juga ada saudara laki laki raja Soya Jordan da Silva Butuh waktu hingga Februari 1637 sebelum orang kaya yang melarikan diri kembali ke Benteng Victoria untuk menyelesaikan perselisihan tersebut Mereka menjelaskan apa yang menyebabkan mereka melarikan diri ke pegunungan dan mereka juga menyampaikan beberapa keluhan lebih lanjut yang dicatat oleh Rumphius sebagai berikut 11 Poin poin perhatian yang ditanamkan oleh orang Leijtimore Leitimur 11 Bahwa Raja Soija Soya dan orangkaijen orang kaya lainnya yang sedang menjabat di pemerintahan Gubernur Jochum Roelofsz secara memalukan diusir dari meja Tentang pengurungan orangkaijen Waij dan Baguala Aksi serupa juga diperlihatkan kepada Laurens Marcus hooft van Hative oleh Artus Gijsels di Eijland Kelang Kilang Bahwa pangeeijen yang terus menerus pada siang dan malam meresahkan mereka Bahwa ketika Corcorren berangkat beberapa dari mereka menghilang ketika para perwira Belanda kemudian mengejar ke laut dengan pedang untuk memanggil mereka Bahwa mereka tidak dapat menemukan sesuatu yang baik dalam menuliskan orang orang dari semua negory negeri wanita dan anak anak maupun pria Yang terbatas adalah pergi ke khotbah apakah perlu melakukan sesuatu atau tidak Bahwa ketika Nagelennya mengantarkan quaemen ke Casteel mereka sebagian besar dirampas oleh penimbangan dan latihan quadrer di Cooplieden Dalam satu dan yang lain dia memiliki hak umum kepuasan dan diampuni atas kesalahan yang dilakukannya dengan teguran keras dan serius bahwa mereka selanjutnya harus mengharapkan ketidaksetiaan seperti itu untuk melihat apakah itu tidak akan menjadi seperti ini 24 11 Pada tahun yang sama orang kaya Leitimur bertemu lagi di benteng dan mengajukan permintaan lain yang terdiri dari tujuh poin Sebagai tanggapan mereka disingkirkan dengan tajam mengambil catatan jenderal sebagai d Comp ini ingin menetapkan hukum Namun demikian orang Ambon bertemu di sejumlah titik Misalnya sumpah pejabat VOC di kora kora dilarang dan mereka dijanjikan pengaduan tentang kecurangan oleh pedagang cengkeh ditindak serius 25 11 Pada akhir tahun 1638 seorang dukun yang disewa oleh masyarakat Soya menunjuk pada Pattij van Zoija Patih Soya sebagai penyebab penyakit serius yang dialami oleh raja Soya Lourenso da Silva Baik patih maupun dukun dipenjara yang pertama untuk melindunginya dari rakyat Pada tanggal 24 Desember 1638 setelah menahan banyak rasa sakit raja Soya meninggal Saudaranya Thomas da Silva menggantikannya Tidak jelas apakah ini merupakan konflik berkepanjangan antara raja Soya Bawah dan patih Soya Atas 26 11 Pada tanggal 19 Februari 1650 banyak orang berkumpul di benteng Termasuk raja Soya dalam sebuah komite Namun tidak jelas tentang apa sebenarnya ini 27 11 Tentang kontak antara dewan VOC dan kepala negeri Knaap menulis bahwa sejak tahun 1662 kepala negeri secara teratur diundang ke apa yang disebut festival orang kaya dimana makanan yang sangat banyak disajikan Selain itu ada lebih banyak kontak rutin dengan anggota Groot Landraad Pada tahun 1666 gubernur dan anggota pemerintah Ambon lainnya pergi ke pesta untuk menghormati pernikahan raja Soya dan putri orang kaya Latuhalat 12 11 Pada tahun 1667 raja Soya mengadu kepada Inspektur Speelman tentang pencurian dan pelanggaran petak tanam warga Soya di Kota Ambon Kota Ambon sendiri didirikan di wilayah Soya Penduduk non Ambon di Kota Ambon terlibat dalam pertanian skala kecil di dalam dan sekitar kota Dengan atau tanpa izin tanah gersang milik orang Ambon itu kemudian direklamasi 12 11 Soya Bawah adalah salah satu wilayah yang mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat pada paruh kedua abad ke 17 Akibatnya sebagian penduduk harus pindah ke daerah lain untuk bercocok tanam Misalnya untuk persediaan makanan sendiri mereka melakukan perjalanan jauh jauh ke daerah tenggara Hitu 12 11 Masyarakat Soya secara tradisional terbiasa memancing di sungai dengan mencampurkan racun pembunuh ikan Karena hampir semua sungai di wilayah Soya mengalir ke laut dekat Kota Ambon dan penduduk kota ini bergantung pada pasokan air minum mereka VOC kemudian melarang bentuk penangkapan ikan ini 12 11 Di distrik Victoria pada tahun 1679 Kilang Nusaniwe dan Soya termasuk di antara kora kora besar Sedang yang berukuran kecil Hatiwe Halong dan Latuhalat 12 11 Pada tahun 1686 keluarga raja Soya memelihara 28 ekor sapi yang digembalakan di belakang Kota Ambon 12 11 Masa kolonial Inggris Sunting Pada abad ke 19 ketika Ambon untuk sementara berada di bawah kekuasaan Inggris Nusaniwe Kilang dan Soya masih menjadi tiga negeri utama Oleh karena itu para raja di negeri negeri ini memiliki keistimewaan tertentu Misalnya mereka dapat diikuti oleh anggota keluarganya sendiri mereka dapat membawa pedang mereka memiliki payung besar dan kanopi di kora kora mereka mereka dikawal oleh penjaga benteng saat mereka lewat dan mereka dapat duduk dihadapan para penjaga dan gubernur 11 Berlawanan dengan hak hak yang diberikan juga terdapat kewajiban kewajiban yang mengikat para raja Kewajiban kewajiban ini dirinci dalam instruksi yang memandu tindakan semua raja patih dan orang kaya Ada sanksi bagi yang melanggar peraturan ini Salah satu hukuman terberat bagi kepala negeri adalah dicabut kekuasaannya dan diusir dari wilayahnya 19 28 11 Sistem pemerintahan SuntingRaja Soya yang pertama adalah Latu Selemau dan seorang permaisuri bernama Pera Ina Dibawah pemerintahan Latu Selemau Kerajaan Soya dan sembilan negeri kecil yang berada di bawah kekuasaannya merupakan suatu kesatuan besar Dalam masa kejayaannya Latu Selemau dianugerahi beberapa gelar antara lain Nusa Piring Pahlawan atau Piring Pekanussa Salah satu gelar yang lebih agung merupakan bukti kebesarannya yakni Latu Selemau Agam Raden Mas Sultan Labu Inang Mojopahit Gelar ini berkenaan dengan hubungan politik dan hubungan dagang bahkan perkawinan antara Kerajaan Soya dengan orang orang dari Kemaharajaan Majapahit 8 1 Adapun sistem pemerintahan negeri Soya pada mulanya merupakan sistem Saniri Latupatih yakni sebuah sistem yang terdiri dari upulatu sebutan untuk raja kapitan kepala kepala soa disebut jou patih dan orang kaya kepala adat disebut maueng dan kepala kewang Saniri Latupatih dilengkapi dengan marinyo yang biasanya bertindak sehari hari sebagai yang menjalankan fungsi hubungan masyarakat dan pembantu bagi badan tersebut Saniri Latupatih dapat dianggap sebagai badan eksekutif 1 Kemudian Saniri Besar yaitu persidangan besar yang biasanya diadakan sekali setahun atau jika diperlukan Persidangan Saniri Besar dihadiri oleh Saniri Latupatih dan semua laki laki yang telah dewasa dan orang orang tua yang berada dan berdiam dalam negeri Persidangan Saniri Besar merupakan suatu bentuk implementasi sistem demokrasi langsung atau direct democraties Dalam perkembangannya kemudian dibentuk pula Saniri Negeri yang terdiri dari Saniri Latupatih ditambah dengan unsur unsur yang ada dalam negeri misalnya pemuda dan organisasi organisasi dari anak negeri yang ada Persidangan Saniri Negeri dapat dianggap sebagai persidangan legislatif 8 1 Penguasa kerajaan SuntingDaftar penguasa Sunting Berikut ini daftar penguasa Kerajaan Soya yang digelari raja Latu Selemau pendiri kerajaan Soya sekaligus raja pertamanya dan berkuasa dari abad ke 13 hingga tahun 1500an diberi gelar Dom Rodrigos Brandos Fresdimas serta selanjutnya diterima sebagai orang Portugis setelah dibaptis 1 20 Duarte da Meneses 11 Latuconsina dikenal juga sebagai Duarte da Silva raja Soya beragama Kristen yang pertama 11 Lourenso da Silva diangkat menjadi raja pada tahun 1627 11 Thomas da Silva mulai memerintah pada 24 Desember 1638 sampai wafatnya tahun 1664 11 Pedro da Silva mulai memerintah 1664 dan memerintah selama 8 tahun hingga tahun 1672 11 Eduard da Silva pernah berkuasa pada tahun 1672 11 Bernardus da Silva pernah berkuasa pada tahun 1686 11 Canulandus da Silva pernah berkuasa pada tahun 1688 11 Juan da Silva pernah berkuasa pada tahun 1836 11 Hingga kemudian kepemimpinan Kerajaan Soya dipindahkan ke keluarga Rehatta 11 Stephanus Jacob Rehatta pernah berkuasa pada tahun 1876 1 Rene Rehatta pernah berkuasa pada tahun 1986 11 Ruben Rehatta 11 Leonard Lodiwijk Rehatta pernah berkuasa pada tahun 1996 1 John Lodwyk Rehatta 2006 2022 29 Rido Rehatta 2022 30 Silsilah Latoe Consina Sunting Raja Kristen pertama Soya adalah Latoe Consina ia dibaptis oleh Portugis di Hunuth dan disebut Duarte da Silva Rumphius dalam buku Ambonsche Landbeschrijving memulai garis keturunan raja raja Soya Duarte da Silva menggantikan kapten Duarte da Meneses Latoe Consina tinggal dibawah Herman Speult memiliki lima orang putra dan seorang putri Berikut ini daftar silsilah Latoe Consina hanya anak laki laki yang terdaftar 11 Latoe Consina juga disebut Duarte da Silva ia merupakan penerus kapten Duarte da Meneses yang memiliki lima putra dan seorang putri Bartolomeus Soerinacul ia berangkat ke Larentoeke Larantuka bersama Portugis dan tinggal di sana Djuan Sibori tidak ada keturunan Laurenso Wanihutu Laurenso Consina ia menikah dengan saudara perempuan Mattuena raja tua Hitu Ia memiliki empat putra dan seorang putri Andreas Pattijmara ia pernah ke Belanda dan kemudian menetap di Oma Pedro da Silva ia datang ke pemerintahan pada tahun 1664 dan memerintah selama delapan tahun meninggal tanpa putra Manuel Tukar ia meninggal tanpa putra pada tahun 1672 Barthomoleus da Sijlva ia meninggal dalam pertempuran Banten Thomas da Silva ia memerintah sampai kematiannya pada tahun 1664 Ia memiliki tiga putra dan lima putri Eduard da Silva ia merupakan penerus Don Pedro pada tahun 1672 Ia memiliki enam putra dan seorang putri Joean Coulipa Isaac da Sijlva atau Pattij Carras Cornelis da Sijlva Jacob da Silva Domingos da Sijlva Willem da Sijlva Willem Latuary ia mempunyai dua putra dan seorang putri Salomo Paul da Silva Manuel Locorij ia dan dua kakak laki lakinya masih hidup pada tahun 1672 Ia memiliki tiga putra Hieronijmo Bessi Joan da Silva Joris Haluet Jordan da Sijlva atau Latuhuhol Ia memiliki dua putra dan dua putri Bartholomeus da Sijlva ia memiliki empat putra Latoemoeli Bernhardus Pellecohan atau Keijtsjili Kornelius Lowadin Domingos Coepak atau Kapten LaalaKependudukan SuntingMigrasi orang Alifuru Sunting Tak dapat dipungkiri bahwa sejarah terbentuknya negeri Soya sekarang ini memiliki korelasi yang sangat historis dengan kehadiran Soya di masa prasejarah yang berawal dari cerita migrasi sekelompok orang Alifuru dari pulau Seram Khususnya bagi kelompok Soya awal atau Soya mula mula menurut penuturan lisan para leluhur dan diwariskan dari generasi ke generasi dituturkan bahwa Soya itu berasal dari sebuah negeri di kawasan Sawai Seram Utara yang bernama Soya juga Sementara penuturan lainnya juga mengakui bahwa selain dari Seram Utara ada juga yang datang dari sekitar daerah Tala di Seram Barat 20 Dalam sejarah migrasi dan penyebaran penduduk yang keluar dari pulau Seram ke beberapa tempat termasuk ke wilayah Kepulauan Lease dikonstatir bahwa para penduduk tersebut keluar menyeberangi lautan dengan menggunakan peralatan perahu dalam bentuk teknologi yang masih sangat sederhana yang disebut gosepa atau rakit Menurut tradisi sejarah lisan manusia Soya awal yang termasuk dalam salah satu kelompok migran manusia perahu tersebut datang dari pulau Seram ke negeri Soya sekarang ini melalui 3 gelombang lalu menetap di negeri Soya membentuk klan baru dan kemudian memilih nama tempat kediamannya yang baru tersebut sama dengan nama tempat asalnya Hal mana dimaksudkan sebagai tanda dan peringatan tentang siapakah mereka dan dari mana sebelumnya mereka datang 20 Melalui data risetnya tentang tempat tempat suci di Soya dan sekaligus pula gambaran mengenai posisi dari perahu soa sebagai artefak pengakuan sejarah leluhur mengenai kedatangan kelompok marga yang datang dan mendiami negeri Soya dalam urutan pertama kedua dan ketiga Bartels membuat ilustrasi dalam disertasinya tersebut Pada ilustrasi tersebut dikemukakan tentang posisi tiga perahu yang direkonstruksi kemudian dari batu megalit dan ditempatkan di puncak bukit yang rata yang bernama Samurele 20 Bartels menguraikan lebih lanjut ketika terjadi migrasi manusia Soya awal dari Seram ke lokasi negeri Soya saat ini usai peristiwa pica Nunusaku antara lain sebagai berikut 20 Perahu batu soa pertama sekaligus dengan tingkat yang tertinggi yang menjadi soa raja berada terpisah di sebelah kanan ketika memasuki alun alun Kedua perahu batu lainnya berdampingan di sisi yang berlawanan dengan soa kedua di sebelah kanan dan yang ketiga di sebelah kiri Di tempat itu dilakukan dewan musyawarah kampung di mana orang orang yang berkedudukan tinggi dari setiap soa akan duduk di perahu masing masing sementara pejabat dari dua soa rendah menghadapi batu perahu raja Batu batu lainnya yang turut membentuk perahu melambangkan peringkat masing masing kelompok Dengan demikian perahu yang pertama batu yang di tengah sekaligus yang terbesar adalah tempat kedudukan raja Sri Mahu Batu di belakangnya adalah tempat kedudukan istrinya Pera Ina Batu yang ada di haluan perahu milik matarumah Huwa a yang punya tingkat kepangkatan lebih tinggi daripada matarumah Pesulima dengan batu di buritan perahu Rajanya berasal dari pulau Jawa Setelah menetap untuk sementara di Lessidi Huamoal dia terus berlayar ke pulau Ambon dengan dua kora kora perahu yang juga memuat anggota matarumah Huwa a dan Pesulima yang telah bergabung dengan kelompoknya di Lessidi Pertama tama mereka mendiami kampung yang disebut Kamuala berlokasi di antara Hatu dan Laha di sisi Leihitu Teluk Ambon Namun akibat epidemi penyakit kulit yang berat mereka terpaksa meninggalkan tempat itu dan membangun tempat baru yang berlokasi di hutan hutan sagu Honipopu dekat Amantelu yang merupakan daerah kekuasaan Soya Akhirnya Patih Soya mengajak mereka pindah ke Soya di mana Sri Mahu menjadi raja yang memimpin Soya dalam pepan dengan musuh bebuyutannya kampung tetangga Ema Demikian pula soa yang kedua memiliki lima tempat duduk dan soa yang ketiga tiga tempat duduk semuanya mewakili berbagai mata rumah di dalam masyarakat perahu asli mereka Setiap rumah tau matarumah yang ada memilih salah satu batu yang dianggap sebagai batu peringatan kedatangan mereka pada pertama kalinya di Negeri Soya Batu batu ini dianggap sebagai perahu perahu yang membawa mereka ke tempat dimana mereka akhirnya berdiam dan disebut sebagai batu teung Saat ini di Soya dapat ditemukan beberapa teung 1 Teung Samurele untuk rumah tau Rehatta Teung Saupele untuk rumah tau Huwa a Teung Paisina untuk rumah tau Pesulima Teung Souhitu untuk rumah tau Tamtelahittu Teung Rulimena untuk rumah tau Soplanit Teung Pelatiti untuk rumah tau Latumalea Teung Hawari untuk rumah tau Latumanuwey Teung Soulana untuk rumah tau de Wana Teung Soukori untuk rumah tau Salakory Teung Saumulu untuk rumah tau Ririmasse Teung Rumania untuk rumah tau Hahury Teung Neurumanguang untuk rumah tau LapuiTeung teung ini seharusnya berjumlah 14 buah dua diantaranya masih perlu diselidiki Diantara teung teung yang ada ada dua tempat yang mempunyai arti tersendiri bagi anggota angota klan tersebut yakni Baileo Samasuru yaitu tempat mengadakan rapat dan berbicara serta Tonisou yaitu suatu perkampungan khusus bagi rumah tau Rehatta yang di dalamnya disebut sebuah teung 1 Beberapa diantara rumah tau tersebut tidak lagi menetap di negeri Soya begitu pula negeri kecil yang pernah ada telah hilang disebabkan beberapa faktor dan perkembangan yang terjadi didalam masyarakatnya 1 Jumlah penduduk Sunting Dari segi kependudukan Soya mengalami pasang surut populasi sesuai dengan dinamika sejarah dan perkembangan konteks sosial politik ekonomi budaya dan demografis yang dialami oleh negeri Soya 20 Berdasarkan beberapa data dokumenter tentang sensus penduduk Soya dapat terlihat perbandingan laju perkembangan demografis Soya semenjak abad ke 17 hingga 2017 Pendataan inipun terbatas pada beberapa sumber dokumenter yang tersimpan yang diperoleh oleh Cooley ketika melakukan riset disertasinya 20 Tahun Jumlah penduduk Sumber data1691 911 jiwa F L Cooley a 1855 107 jiwa1959 712 jiwa1997 5 295 jiwa Likumahwa b 2010 3 854 jiwa Pieter c 2017 8 679 jiwa RPJM d Fenomena pasang surut populasi negeri Soya tersebut di atas dapat dimengerti dari beberapa faktor yang turut melatarinya antara lain kehadiran kolonialisme yang signifikan turut memengaruhi laju pertumbuhan penduduk Bahkan menurut pencermatan Cooley justru pada era kolonial itulah terjadi kemerosotan jumlah penduduk perubahan batas wilayah petuanan negeri yang diakibatkan dengan hadirnya beberapa kawasan yang terpisah atau mekar menjadi negeri baru secara administratif dampak konflik sektarian Maluku tahun 1999 yang menyebabkan cukup banyak warga memilih untuk mengungsi ke tempat lainnya Hal ini patut dimengerti karena semenjak tahun 1999 hingga memuncak pada tanggal 28 April tahun 2002 momentum terbakarnya gedung Gereja Tua Soya fakta fakta historis tersebut sesungguhnya sangat memengaruhi psikotraumatik masyarakat Soya sendiri bahkan berdampak pada beberapa tahun kemudian situasi pasca konflik yang semakin kondusif dan relatif aman damai diikuti dengan geliat pembangunan dan perkembangan sosial politik dan ekonomi yang kian membaik turut berdampak pada kehadiran penduduk yang meningkat Paling sedikit ada dua sebab yakni kembalinya orang Soya dari pengungsian sementara dan kesediaan Soya dalam merespon permintaan pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon untuk mengalokasikan beberapa kawasan di wilayah petuanan negeri Soya sebagai tempat penampungan permanen bagi para pengungsi jemaat jemaat Kristen dari lokasi lainnya di kota Ambon yang menjadi korban konflik 20 Dari hasil riset yang dilakukan diakui bahwa dalam situasi kontemporer saat ini disinyalir bahwa konfigurasi penduduk asli dan pendatang di Soya saat ini cukup berimbang hampir 50 50 Suatu jumlah persentasi konfigurasi yang berubah cukup signifikan dalam 8 dekade ke belakang Apabila merujuk pada data yang dikonstatir oleh Cooley terungkap bahwa angka sensus di tahun 1930 menunjukkan bahwa di beberapa wilayah subbagian kota Ambon menurut penulis tentunya termasuk wilayah petuanan negeri Soya terdapat hampir 90 terdiri dari penduduk asli dan 10 terdiri dari pendatang 20 Berdasarkan dokumen RPJM Rencana Pembangunan Jangka Menengah pemerintah negeri Soya untuk tahun 2015 tahun 2020 disebutkan bahwa jumlah penduduk Negeri Soya rujukan data tahun 2015 sebanyak 8 679 jiwa dengan komposisi laki laki sebanyak 4 302 jiwa dan perempuan sebanyak 4 377 jiwa Penduduk Soya tersebut tersebar pada 4 lokasi yakni pada negeri induk pusat pemerintahan sebanyak 823 jiwa 174 KK dusun Kayu Putih sebanyak 3 257 jiwa 674 KK dusun Tabea Jou sebanyak 679 jiwa 354 KK dusun Air Besar sebanyak 1 477 jiwa 376 KK 20 Peninggalan SuntingBaileo Samasuru Sunting Baileo Samasuru adalah rumah adat negeri Soya yang telah ada sebelum kedatangan bangsa Portugis dan Belanda ke pulau Ambon Tidak seperti baileo lainnya di Kepulauan Maluku Baileo Samasuru tidak berbentuk bangunan permanen melainkan sebuah tanah lapang yang terdapat batu batu bersusun dan tidak memiliki atap maupun dinding 31 Tempayan Soya Sunting Tempayan Soya adalah sebuah tempayan yang dianggap sakral oleh masyarakat Soya Letaknya tidak jauh dari Gereja Tua Soya kira kira sekitar 500 meter terdapat tempayan atau wadah air berbahan tanah liat berdiameter sekitar 50 60 sentimeter Diceritakan bahwa air di dalam Tempayan Soya tidak pernah habis dan selalu ada bahkan ketika musim kemarau Tempayan Soya dalam bahasa setempat dipanggil dengan sebutan Tampayang Sirimau Tampayang Soya atau Tampayang Tua 32 Menurut kisah legenda masyarakat Soya mengenai tempayan ini konon air yang ditampungnya sakti dan dianggap mampu menyembuhkan segala macam penyakit Kisah mengenai air di Tempayan Soya diceritakan secara generasi ke generasi Dikisahkan ada seorang putri raja Soya yang bernama Luhu ia dikisahkan menyukai seorang perwira militer Belanda sayangnya sang raja tidak merestui hubungan keduanya Luhu pun bunuh diri arwahnya yang tidak tenang kerap menculik para pria sebagai suami atau juga anak anak yang dulu pernah didambakannya semasa hidupnya Bila ditemukan korbannya sudah dalam keadaan meninggal atau bila masih hidup sang korban dikuasai oleh alam bawah sadarnya 32 Demi menyadarkan korban yang masih hidup raja Soya memberinya air untuk diminum Namun setelah sembuh sang korban tak akan lagi pernah ingat akan kejadian yang pernah menimpanya Air ini berada di dalam sebuah tempayan yang berlokasi di gunung Sirimau tempayan inilah yang kemudian disebut sebagai Tempayan Soya 32 Dalam versi lain disebutkan bahwa tempayan tersebut merupakan kenang kenangan untuk raja Soya yang diberikan oleh Kemaharajaan Majapahit atas pengakuannya terhadap kerajaan terbesar di Nusantara tersebut Bahkan raja Soya pada saat itu diberikan gelar oleh raja Majapahit dengan sebutan Upulatu Sirimau Mas Raden Labu Inang Mojopahit yang bila diterjemahkan berarti penguasa Sirimau putra raja Majapahit beberapa sumber lain menuliskan Latu Selemau Agam Raden Mas Sultan Labu Inang Mojopahit yang diartikan sebagai penguasa Selemau tuan emas yang jantan putra bungsu raja Majapahit 32 Gereja Tua Soya Sunting Gereja Tua Soya adalah sebuah gereja tua peninggalan Portugis yang diperkirakan dibangun pada tahun 1546 32 Walaupun bentuknya sederhana namun gereja ini telah memberikan andil bagi sejarah pekabaran Injil di Maluku khususnya di negeri Soya Kekristenan di negeri Soya harus diakui tidak dapat dilepaskan dari hadirnya Joseph Kham yang bertemu dengan orang orang Kristen di negeri Soya pada tahun 1821 Jika digambarkan dalam angka maka perkembangan Kekristenan pada saat itu dengan anggota Sidi 22 orang anggota baptis dewasa 21 orang anak sekolah 10 orang anak di luar sekolah 7 orang dan anak yang dibaptis 1 orang Dari angka tersebut dapat dikatakan bahwa proses pekabaran Injil di negeri Soya ternyata berjalan lambat Hal ini disebabkan karena kondisi masyarakat Soya yang masih terisolir dan karenanya tidak mudah menyerahkan diri untuk dibaptis sebagai akibat peperangan dengan Portugis 1 Perkembangan gedung Gereja Tua Soya pada awalnya tidak diketahui Untuk menampung kebutuhan kegiatan ibadah pada tahun 1876 raja Stephanus Jacob Rehatta memimpin orang Soya untuk memperbaiki serta memperluas bangunan gereja secara semi permanen dan dipergunakan sampai tahun 1927 Pada masa kepemerintahan Leonard Lodiwijk Rehatta gedung Gereja Tua Soya kembali diperbaharui tahun 1927 1 Pada tahun 1996 gedung gereja ini kembali dipugar dan direstorasi dibawah panduan bidang Museum Sejarah dan Kepurbakalaan Kanwil Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Hasil ini hanya bertahan hingga 28 April 2002 pada saat terjadi konflik sektarian Maluku Saat itu negeri Soya diserang oleh perusuh yang mengakibatkan korban jiwa meninggal 11 orang 12 orang luka berat dan sejumlah lain luka ringan Disamping itu 22 buah rumah hangus terbakar rata dengan tanah Gereja Tua Soya kemudian berhasil dibangun kembali dan diresmikan oleh ketua Sinode GPM J Ruhulessin dan Gubernur Maluku saat itu Karel Albert Ralahalu 1 Gereja Tua Soya saat ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya Letak gereja ini berada di tengah tengah negeri Soya merupakan tempat yang sangat strategis karena berdampingan dengan sekolah dan balai pertemuan serta rumah raja Soya 1 Benteng Victoria Sunting nbsp Gerbang Benteng Victoria yang dibangun kembali pada masa kolonial BelandaBenteng Victoria adalah salah satu benteng peninggalan Portugis di Nusantara Benteng ini juga dikenal dengan nama Benteng Kota Laha Benteng Victoria terletak di kecamatan Sirimau pusat Kota Ambon 33 Benteng Victoria juga merupakan benteng tertua di Kota Ambon 34 Benteng Victoria dibangun oleh Portugis pada tahun 1575 tetapi kemudian diambil alih oleh Belanda 33 Benteng ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di pulau Ambon dan saat ini menjadi markas Kodam Pattimura 35 Pada masa kolonial Belanda Benteng Kota Laha diambil alih oleh Belanda dari Portugis diubah namanya menjadi Benteng Victoria 34 Sebelumnya oleh Portugis benteng ini diberi nama Nossa Senhora Annucida baru kemudian direbut oleh Belanda pada 1605 dan dinamai Victoria yang berarti kemenangan Benteng ini mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa besar yang mengguncang Ambon pada sekitar tahun 1754 Setelah direnovasi benteng itu berganti nama menjadi Nieuw Victoria yang artinya kemenangan baru Belanda menggunakan tempat tersebut sebagai pusat pemerintahan pertahanan dan pembentukan kekuatan tentara 36 Di benteng ini Pattimura digantung oleh Belanda pada 6 Desember 1817 37 Lihat juga SuntingBenteng Victoria benteng peninggalan Portugis Kerajaan Tanah Hitu kerajaan Islam di utara pulau Ambon Soya negeri desa adat di Kota Ambon Catatan Sunting Merujuk pada sumber data yang diperoleh Cooley dalam risert disertasinya Lihat Cooley Mimbar hlm 36 37 Merujuk pada sumber data yang diperoleh Likumahwa dalam riset tesisnya Lihat Likumahwa Analisa hlm 71 Merujuk pada sumber data yang diperoleh Pieter dalam riset tesisnya Lihat Pieter Mitos hlm 33 Merujuk pada sumber data terbaru yang penulis peroleh dari data statistik negeri Soya diambil bulan Desember 2017 dan juga digunakan dalam rujukan Pemerintah Negeri Soya dalam dokumen RPJM Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negeri Soya Tahun 2015 2020 Tanpa Tempat Tahun dan Penerbit hlm 8 Referensi Sunting a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Kekristenan di Negeri Soya Prosiding Kongres Internasional Bahasa Daerah Maluku Kebocoran Diglosia dan Pemertahanan Bahasa Tana Sebagai Bahasa Adat di Kabupaten Maluku Tengah Unsur Serapan Bahasa Portugis Dalam Bahasa Melayu Ambon a b Dulu Namanya Kerajaan Zoya Sekarang Z Diganti S 3 Selesai a b Bartels 2017 hlm 516 Cuci Negeri Tradisi Turun Temurun dari Negeri Soya a b c Pola Komunikasi Interpersonal Dalam Perspektif Psikologi Komunikasi Pada Pasangan Suami Istri Beretnis Jawa Ambon Asal Mula Nama Sirimau ambon go id Pemerintah Kota Ambon Diakses tanggal 03 04 2023 Periksa nilai tanggal di access date bantuan Mearns 1999 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av Geschiedenis van Soya 1500 tot 1700 in de literatuur en een overzicht van de rajas www pesulimahistory com dalam bahasa Belanda Belanda Diakses tanggal 04 04 2023 Periksa nilai tanggal di access date bantuan a b c d e f g h i j Knaap 1987 Bartels 2017 hlm 520 Bartels 2017 hlm 521 Bartels 2017 hlm 519 Bartels 2017 hlm 526 a b c Jacobs 1975 a b c d Wessels 1926 a b Heeres 1908 a b c d e f g h i j k Penelusuran Konteks Potret Soya dan Kekristenan a b Ramerini Marco Koster Dietrich Ambon The Portuguese in the Moluccas Indonesia www colonialvoyage com dalam bahasa Inggris Colonial Voyage Diakses tanggal 6 April 2023 a b c Rumphius 1910 Rumphius 1910 hlm 57 65 68 Rumphius amp Amb hist hlm 125 136 Rumphius 1910 hlm 146 148 Rumphius 1910 hlm 168 Rumphius 1910 hlm 287 Rumphius amp Amb lb Walikota Resmi Melantik Raja Negeri Soya Batu Penjuru Pembangunan Gereja Bethfage Jemaat Soya Diletakkan Sekkot Pemerintah Siap Dukung Negeri Soya Ambon mulai prosesi tradisi cuci negeri ada baileo unik tanpa atap dan dinding a b c d e Tempayan Soya Gunung Sirimau Wadah yang Selalu Terisi Air Secara Gaib a b Benteng Victoria Pemerintah Kota Ambon Diakses tanggal 12 Mei 2014 a b Pesona Maluku www raptim Indonesia co id Diakses tanggal 12 Mei 2014 Benteng Victoria Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Ambon www actual co Diakses tanggal 12 Mei 2014 Mengumpulkan Sejarah dengan Mengunjungi Benteng Victoria www griyawisata com Diakses tanggal 12 Mei 2014 pranala nonaktif permanen Lihat Meriam Raksasa di Benteng Victoria arkeologi web id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 05 12 Diakses tanggal 12 Mei 2014 Daftar pustaka SuntingGerrit Knaap 1987 Kruidnagelen en Christenen de Vereningde Oost indische Compagnieen de Bevolking van Ambon 1656 1696 dalam bahasa Belanda Dordrecht Belanda Foris Publications ISBN 9789067652209 OCLC 17804571 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jacobs Huberts 1980 The Portuguese Town of Ambon 1567 1605 dalam bahasa Inggris Lisbon Portugal International Seminar on Indo Portuguese History OCLC 653353165 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Rumphius Georgius Everhardus 1910 De Ambonsche Historie dalam bahasa Belanda Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde van Nederlandsch Indie Martinus Nijhoff OCLC 6015272475 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pranala luar Sunting Belanda History of Soya di Pesulima History Didahului oleh Peradaban Alifuru Kerajaan KristenAbad ke 13 Diteruskan oleh Hindia Belanda Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Soya amp oldid 24433808