www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk tujuan geo politik dan ideologis masa depan Jerman Nazi lihat Orde Baru Nazisme Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya Anda dapat memohon permintaan penyuntingan diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan memohon untuk melepaskan pelindungan masuk atau buatlah sebuah akun Orde Baru sering kali disingkat Orba adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Jenderal Soeharto di Indonesia Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 3 Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998 Dalam jangka waktu tersebut ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela dan pengekangan kebebasan berpendapat Republik Indonesia1966 1998Bendera Lambang negaraSemboyan Bhinneka Tunggal Ika Ideologi Pancasila 1 2 Lagu kebangsaan Indonesia Raya source source track track track track track track track track track track track track track track track track track track track Peta Indonesia tahun 1978Ibu kota dan kota terbesar JakartaBahasa yang umum digunakanIndonesiaAgamaHanya diakui a Islam Protestan Katolik Hindu BuddhaDemonimOrang IndonesiaPemerintahanRepublik kesatuan konstitusional presidensial di bawah kediktatoran militer juga di bawah sistem partai dominan 1971 1998 Presiden 1967 1998SoehartoWakil Presiden 1973 1978Hamengkubuwana IX 1978 1983Adam Malik 1983 1988Umar Wirahadikusumah 1988 1993Soedharmono 1993 1998Try Sutrisno 1998Bacharuddin Jusuf HabibieLegislatifMajelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Majelis Tinggi Utusan daerah dan golongan Majelis RendahDewan Perwakilan Rakyat DPR Era SejarahPerang Dingin Transisi ke Orde Baru Supersemar dikeluarkan11 Maret 1966 Kepresidenan Soeharto dimulai12 Maret 1966 Pelantikan Soeharto sebagai Presiden definitif27 Maret 1968 Serangan Indonesia atas Timor Portugis7 Desember 1975 Kerusuhan Mei 199812 15 Mei 1998 Soeharto berhenti menjabat Presiden21 Mei 1998Luas Total1 904 569 km2Penduduk 1966103 025 426 1978140 621 730 1998201 581 000Mata uangRupiah Rp a href ISO 4217 html title ISO 4217 IDR a Kode ISO 3166IDDidahului oleh Digantikan olehOrde Lama 1959 1965 Timor Portugis Reformasi Indonesia 1998 sekarang UNTAETSekarang bagian dariIndonesia Timor Leste Daftar isi 1 Latar belakang 2 Supersemar dan kebangkitan 2 1 Kelahiran Surat Perintah Sebelas Maret 1966 Supersemar 2 2 Pemberangusan Partai Komunis Indonesia 2 3 Pembentukan Kabinet Ampera 3 Kebijakan ekonomi 3 1 Rencana Pembangunan Lima Tahun Repelita 3 2 Swasembada beras 3 3 Pemerataan kesejahteraan penduduk 4 Penataan Kehidupan Politik 4 1 Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan Organisasi masanya 4 2 Penyederhanaan Partai Politik 4 3 Pemilihan Umum 4 4 Peran Ganda Dwi Fungsi ABRI 4 5 Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila P4 5 Penataan Politik Luar Negeri 5 1 Kembali menjadi anggota PBB 5 2 Normalisasi Hubungan dengan Negara lain 5 2 1 Pemulihan Hubungan dengan Singapura 5 2 2 Pemulihan Hubungan dengan Malaysia 5 2 3 Pembekuan Hubungan dengan RRT 6 Penataan Kehidupan Ekonomi 6 1 Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi 6 2 Kerjasama Luar Negeri 6 3 Pembangunan Nasional 6 3 1 Trilogi Pembangunan 6 3 2 Pelaksanaan Pembangunan Nasional 6 3 3 Pelita I 6 3 4 Pelita II 6 3 5 Pelita III 6 3 6 Pelita IV 6 3 7 Pelita V 6 3 8 Pelita VI 7 Warga Tionghoa 8 Konflik Perpecahan Pasca Orde Baru 9 Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru 10 Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru 11 Krisis finansial Asia 12 Pasca Orde Baru 13 Lihat pula 14 Referensi 15 Daftar pustakaLatar belakangMeski telah merdeka Indonesia pada tahun 1950 hingga 1960 an berada dalam kondisi yang relatif tidak stabil 4 Bahkan setelah Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949 keadaan politik maupun ekonomi di Indonesia masih labil karena ketatnya persaingan di antara kelompok kelompok politik 4 Keputusan Soekarno untuk mengganti sistem parlemen dengan Demokrasi Terpimpin memperparah kondisi ini dengan memperuncing persaingan antara angkatan bersenjata dengan Partai Komunis Indonesia yang kala itu berniat mempersenjatai diri 4 Sebelum sempat terlaksana peristiwa Gerakan 30 September terjadi dan mengakibatkan diberangusnya Partai Komunis Indonesia dari Indonesia 4 Sejak saat itu kekuasaan Soekarno perlahan lahan mulai melemah 5 Supersemar dan kebangkitanKelahiran Surat Perintah Sebelas Maret 1966 Supersemar Di kemudian hari Supersemar diketahui memiliki beberapa versi Gambar ini merupakan Supersemar versi Presiden Orde Baru lahir dari diterbitkannya Surat Perintah Sebelas Maret Supersemar pada tahun 1966 yang kemudian menjadi dasar legalitasnya 3 Orde Baru bertujuan meletakkan kembali tatanan seluruh kehidupan rakyat bangsa dan negara pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 3 Kelahiran Supersemar terjadi dalam serangkaian peristiwa pada tanggal 11 Maret 1966 Saat itu Sidang Kabinet Dwikora yang disempurnakan yang dipimpin oleh Presiden Soekarno sedang berlangsung 6 Di tengah tengah acara ajudan presiden melaporkan bahwa di sekitar istana terdapat pasukan yang tidak dikenal 3 Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan Presiden Soekarno menyerahkan pimpinan sidang kepada Wakil Perdana Menteri Waperdam II Dr Johannes Leimena dan berangkat menuju Istana Bogor didampingi oleh Waperdam I Dr Subandrio dan Waperdam III Chaerul Saleh 6 Leimena sendiri menyusul presiden segera setelah sidang berakhir 6 Di tempat lain tiga orang perwira tinggi yaitu Mayor Jenderal Basuki Rachmat Brigadir Jenderal M Yusuf dan Brigadir Jenderal Amir Machmud bertemu dengan Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Pangkopkamtib untuk meminta izin menghadap presiden 6 Segera setelah mendapat izin pada hari yang sama tiga perwira tinggi ini datang ke Istana Bogor dengan tujuan melaporkan kondisi di ibu kota Jakarta meyakinkan Presiden Soekarno bahwa Angkatan Bersenjata Republik Indonesia khususnya Angkatan Darat dalam kondisi siap siaga 6 Namun mereka juga memohon agar Presiden Soekarno mengambil tindakan untuk mengatasi keadaan ini 6 Menanggapi permohonan ini Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah yang ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan dalam rangka menjamin keamanan ketenangan dan stabilitas pemerintahan demi keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia 6 Perumusan surat perintah ini sendiri dibantu oleh tiga perwira tinggi ABRI yaitu Mayor Jenderal Basuki Rachmat Brigadir Jenderal M Yusuf Brigadir Jenderal Amir Machmud dan Brigadir Jenderal Sabur Komandan Pasukan Pengawal Presiden Tjakrabirawa 6 Surat perintah inilah yang kemudian dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar 6 Pemberangusan Partai Komunis Indonesia Soeharto 1949 Sebagai tindak lanjut keluarnya Surat Perintah Sebelas Maret Letnan Jenderal Soeharto mengambil beberapa tindakan Pada tanggal 12 Maret 1966 ia mengeluarkan surat keputusan yang berisi pembubaran dan larangan bagi Partai Komunis Indonesia serta ormas ormas yang bernaung dan berlindung atau senada dengannya untuk beraktivitas dan hidup di wilayah Indonesia 6 Keputusan ini kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden Pangti ABRI Mandataris MPRS No 1 3 1966 tanggal 12 Maret 1966 7 Keputusan pembubaran Partai Komunis Indonesia beserta ormas ormasnya mendapat sambutan dan dukungan karena merupakan salah satu realisasi dari Tritura 7 Pada tanggal 18 Maret 1966 Soeharto mengamankan 15 orang menteri yang dinilai tersangkut dalam Gerakan 30 September dan diragukan etika baiknya yang dituangkan dalam Keputusan Presiden No 5 Tanggal 18 Maret 1966 7 Ia kemudian memperbaharui Kabinet Dwikora yang disempurnakan dan membersihkan lembaga legislatif termasuk MPRS dan DPRGR dari orang orang yang dianggap terlibat Gerakan 30 September 7 Keanggotaan Partai Komunis Indonesia dalam MPRS dinyatakan gugur 7 Peran dan kedudukan MPRS juga dikembalikan sesuai dengan UUD 1945 yakni di atas presiden bukan sebaliknya 8 Di DPRGR sendiri secara total ada 62 orang anggota yang diberhentikan 7 Letnan Jenderal Soeharto juga memisahkan jabatan pimpinan DPRGR dengan jabatan eksekutif sehingga pimpinan DPRGR tidak lagi diberi kedudukan sebagai menteri 7 Pada tanggal 20 Juni hingga 5 Juli 1966 diadakanlah Sidang Umum IV MPRS dengan hasil sebagai berikut Ketetapan MPRS No IX MPRS 1966 tentang Pengesahan dan Pengukuhan Supersemar 9 Selain mengangkat Supersemar menjadi Ketetapan MPRS Ketetapan MPRS ini menyatakan bahwa Supersemar hanya berlaku hingga Terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum Ketetapan MPRS No X MPRS 1966 mengatur Kedudukan Lembaga Lembaga Negara Tingkat Pusat dan Daerah 9 Ketetapan MPRS No XII MPRS 1966 tentang Kebijaksanaan Politik Luar Negeri RI Bebas Aktif 9 Ketetapan MPRS No XIII MPRS 1966 tentang Pembentukan Kabinet Ampera 9 Ketetapan MPRS No XIX MPRS 1966 tentang Peninjauan Kembali Tap MPRS yang Bertentangan dengan UUD 1945 9 Ketetapan MPRS No XX MPRS 1966 tentang Sumber Tertib Hukum RI dan Tata Urutan Perundang undangan di Indonesia 9 Ketetapan MPRS ini yang banyak terinspirasi oleh Teori Hukum Murni Hans Kelsen menyatakan sumber hukum RI adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Dekrit Presiden Republik Indonesia 1959 Undang Undang Dasar 1945 dan Supersemar itu sendiri serta memisahkan decoupling Pancasila menjadi norma dasar grundnorm sumber segala hukum di Indonesia termasuk Undang Undang Dasar 1945 itu sendiri Ketetapan MPRS No XXV MPRS 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia Pernyataan sebagai Organisasi Terlarang Diseluruh Wilayah Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Paham atau Ajaran Komunisme Marxisme Leninisme 9 Komunisme Marxisme Leninisme sic dalam Penjelasan Ketetapan MPRS ini termasuk p aham atau ajaran yang terkait pada dasar dasar dan taktik perjuangan yang diajarkan oleh Lenin Stalin Mao Tse Tung dan lain lain namun Ketetapan ini memperbolehkan pembelajaran secara ilmiah seperti pada Universitas universitas paham Komunisme Marxisme Leninisme dalam rangka mengamankan Pancasila secara terpimpin dengan ketentuan bahwa Pemerintah dan DPR GR diharuskan mengadakan perundang undangan untuk pengamanan Hasil dari Sidang Umum IV MPRS ini menjadi landasan awal tegaknya Orde Baru dan dinilai berhasil memenuhi dua dari Tritura yaitu pembubaran Partai Komunis Indonesia dan pembersihan kabinet dari unsur unsur Partai Komunis Indonesia 9 Selain dibubarkan dan dibersihkan kader kader Partai Komunis Indonesia juga dibantai khususnya di wilayah pedesaan pedesaan di pulau Jawa 10 Pembantaian ini tidak hanya dilakukan oleh angkatan bersenjata Namun juga oleh rakyat biasa yang dipersenjatai 10 Selain kader ribuan pegawai negeri ilmuwan dan seniman yang dianggap terlibat juga ditangkap dan dikelompokkan berdasarkan tingkat keterlibatannya dengan Partai Komunis Indonesia 10 Sebagian diasingkan ke Pulau Buru sebuah pulau kecil di wilayah Maluku 11 Sejak pertengahan dekade 1980 an pada tanggal 30 September setiap tahunnya pemerintah menayangkan film yang menggambarkan Partai Komunis Indonesia sebagai organisasi yang keji 4 Pembentukan Kabinet Ampera Dalam rangka memenuhi tuntutan ketiga Tritura Letnan Jenderal Soeharto dengan dukungan Ketetapan MPRS No XIII MPRS 1966 membentuk kabinet baru yang diberi nama Kabinet Ampera 12 Tugas utama Kabinet Ampera adalah menciptakan stabilitas ekonomi dan stabilitas politik atau dikenal dengan nama Dwidarma Kabinet Ampera 12 Program kerja yang dicanangkan Kabinet Ampera disebut Caturkarya Kabinet Ampera yaitu 12 memperbaiki perikehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu seperti tercantum dalam Ketetapan MPRS No XI MPRS 1966 5 Juli 1968 melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional sesuai dengan Ketetapan MPRS No XI MPRS 1966 melanjutkan perjuangan antiimperialisme dan antikolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya Kabinet Ampera dipimpin oleh Presiden Soekarno namun pelaksanaannya dilakukan oleh Presidium Kabinet yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto 12 Akibatnya muncul dualisme kepemimpinan yang menjadi kondisi kurang menguntungkan bagi stabilitas politik saat itu 12 Soekarno kala itu masih memiliki pengaruh politik namun kekuatannya perlahan lahan dilemahkan 5 Kalangan militer khususnya yang mendapatkan pendidikan di negara Barat keberatan dengan kebijakan pemerintah Soekarno yang dekat dengan Partai Komunis Indonesia 5 Mengalirnya bantuan dana dari Uni Soviet dan Tiongkok pun semakin menambah kekhawatiran bahwa Indonesia bergerak menjadi negara komunis 5 Akhirnya pada 22 Februari 1967 untuk mengatasi situasi konflik yang semakin memuncak kala itu Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Soeharto 12 Penyerahan ini tertuang dalam Pengumuman Presiden Mandataris MPRS Panglima Tertinggi ABRI Tanggal 20 Februari 1967 12 Pengumuman itu didasarkan atas Ketetapan MPRS No XV MPRS 1966 yang menyatakan apabila presiden berhalangan pemegang Surat Perintah 11 Maret 1966 berfungsi sebagai pemegang jabatan presiden 12 Pada 4 Maret 1967 Jenderal Soeharto memberikan keterangan pemerintah di hadapan sidang DPRHR mengenai terjadinya penyerahan kekuasaan 12 Namun pemerintah tetap berpendirian bahwa sidang MPRS perlu dilaksanakan agar penyerahan kekuasaan tetap konstitusional 12 Karena itu diadakanlah Sidang Istimewa MPRS pada tanggal 7 12 Maret 1967 di Jakarta yang akhirnya secara resmi mengangkat Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia hingga terpilihnya presiden oleh MPR hasil pemilihan umum 12 Kebijakan ekonomiRencana Pembangunan Lima Tahun Repelita Di awal kekuasaannya Pemerintah Orde Baru mewarisi kemerosotan ekonomi yang ditinggalkan oleh pemerintahan sebelumnya 13 Kemerosotan ekonomi ini ditandai oleh rendahnya pendapatan perkapita penduduk Indonesia yang hanya mencapai 70 dollar AS tingginya inflasi yang mencapai 65 serta hancurnya sarana sarana ekonomi akibat konflik yang terjadi di akhir pemerintahan Soekarno 13 Untuk mengatasi kemerosotan ini pemerintah Orde Baru membuat program jangka pendek berdasarkan Tap MPRS No XXII MPRS 1966 yang diarahkan kepada pengendalian inflasi dan usaha rehabilitasi sarana ekonomi peningkatan kegiatan ekonomi dan pencukupan kebutuhan sandang 14 Program jangka pendek ini diambil dengan pertimbangan apabila inflasi dapat dikendalikan dan stabilitas tercapai kegiatan ekonomi akan pulih dan produksi akan meningkat 14 Soeharto kemudian memulihkan ekonomi dengan meminjam hutang kembali dan meminta untuk hutang sebelumnya untuk ditangguhkan 15 Mulai tanggal 1 April 1969 pemerintah menciptakan landasan untuk pembangunan yang disebut sebagai Rencana Pembangunan Lima Tahun Repelita 14 Repelita pertama yang mulai dilaksanakan tahun 1969 tersebut fokus pada rehabilitasi prasarana penting dan pengembangan iklim usaha dan investasi 14 Pembangunan sektor pertanian diberi prioritas untuk memenuhi kebutuhan pangan sebelum membangun sektor sektor lain 14 Pembangunan antara lain dilaksanakan dengan membangun prasana pertanian seperti irigasi perhubungan teknologi pertanian kebutuhan pembiayaan dan kredit perbankan 14 Petani juga dibantu melalui penyediaan sarana penunjang utama seperti pupuk hingga pemasaran hasil produksi 14 Repelita I membawa pertumbuhan ekonomi naik dari rata rata 3 menjadi 6 7 per tahun pendapatan perkapita meningkat dari 80 dolar AS menjadi 170 dolar AS dan inflasi dapat ditekan menjadi 47 8 pada akhir Repelita I pada tahun 1974 14 Repelita II 1974 1979 dan Repelita III 1979 1984 fokus pada pencapaian pertumbuhan ekonomi stabilitas nasional dan pemerataan pembangunan dengan penekanan pada sektor pertanian dan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku 14 Pada tahun 1984 Indonesia berhasil mencapai status swasembada beras dari yang tadinya merupakan salah satu negara pengimpor beras terbesar di dunia pada tahun 1970 an 14 Fokus Repelita IV 1984 1989 dan Repelita V 1989 1994 selain berusaha mempertahankan kemajuan di sektor pertanian juga mulai bergerak menitikberatkan pada sektor industri khususnya industri yang menghasilkan barang ekspor industri yang menyerap tenaga kerja industri pengolahan hasil pertanian dan industri yang dapat menghasilkan mesin mesin industri 16 Swasembada beras Sejak awal berkuasa pemerintah Orde Baru menitikberatkan fokusnya pada pengembangan sektor pertanian karena menganggap ketahanan pangan adalah prasyarat utama kestabilan ekonomi dan politik 17 Sektor ini berkembang pesat setelah pemerintah membangun berbagai prasarana pertanian seperti irigasi dan perhubungan teknologi pertanian hingga penyuluhan bisnis 17 Pemerintah juga memberikan kepastian pemasaran hasil produksi melalui lembaga yang diberi nama Bulog Badan Urusan Logistik 17 Mulai tahun 1968 hingga 1992 produksi hasil hasil pertanian meningkat tajam 17 Pada tahun 1962 misalnya produksi padi hanya mencapai 17 156 ribu ton 17 Jumlah ini berhasil ditingkatkan tiga kali lipat menjadi 47 293 ribu ton pada tahun 1992 yang berarti produksi beras per jiwa meningkat dari 95 9 kg menjadi 154 0 kg per jiwa 17 Prestasi ini merupakan sebuah prestasi besar mengingat Indonesia pernah menjadi salah satu negara pengimpor beras terbesar di dunia pada tahun 1970 an 17 Pemerataan kesejahteraan penduduk Pemerintah juga berusaha mengiringi pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan kesejahteraan penduduk melalui program program penyediaan kebutuhan pangan peningkatan gizi pemerataan pelayanan kesehatan keluarga berencana pendidikan dasar penyediaan air bersih dan pembangunan perumahan sederhana 17 Strategi ini dilaksanakan secara konsekuen di setiap pelita 18 Berkat usaha ini penduduk Indonesia berkurang dari angka 60 pada tahun 1970 an ke angka 15 pada tahun 1990 an 18 Pendapatan perkapita masyarakat juga naik dari yang hanya 70 dolar per tahun pada tahun 1969 meningkat menjadi 600 dolar per tahun pada tahun 1993 17 Pemerataan ekonomi juga diiringi dengan adanya peningkatan usia harapan hidup dari yang tadinya 50 tahun pada tahun 1970 an menjadi 61 tahun di 1992 17 Dalam kurun waktu yang sama angka kematian bayi juga menurun dari 142 untuk setiap 1 000 kelahiran hidup menjadi 63 untuk setiap 1 000 kelahiran hidup 17 Jumlah penduduk juga berhasil dikendalikan melalui program Keluarga Berencana KB 17 Selama dasawarsa 1970 an laju pertumbuhan penduduk mencapai 2 3 per tahun Pada awal tahun 1990 an angka tersebut dapat diturunkan menjadi 2 0 per tahun 17 Penataan Kehidupan PolitikPembubaran Partai Komunis Indonesia dan Organisasi masanya Dalam rangka menjamin keamanan ketenangan serta stabilitas pemerintahan Soeharto sebagai pengemban Supersemar telah mengeluarkan kebijakan butuh rujukan Membubarkan Partai Komunis Indonesia pada tanggal 12 Maret 1966 yang diperkuat dengan Ketetapan MPRS No IX MPRS 1966 Menyatakan Partai Komunis Indonesia sebagai partai terlarang di Indonesia Pada tanggal 8 Maret 1966 mengamankan 15 orang menteri yang dianggap terlibat Gerakan 30 September 1965 Penyederhanaan Partai Politik Pada tahun 1973 setelah dilaksanakan pemilihan umum yang pertama pada masa Orde Baru pemerintahan pemerintah melakukan penyederhanaan dan penggabungan fusi partai partai politik menjadi tiga kekuatan sosial politik Penggabungan partai partai politik tersebut tidak didasarkan pada kesamaan ideologi tetapi lebih atas persamaan program Tiga kekuatan sosial politik itu adalah butuh rujukan Partai Persatuan Pembangunan PPP yang merupakan gabungan dari NU Parmusi PSII dan PERTI Partai Demokrasi Indonesia PDI yang merupakan gabungan dari PNI Partai Katolik Partai Murba IPKI dan Parkindo Golongan KaryaPenyederhanaan partai partai politik ini dilakukan pemerintah Orde Baru dalam upaya menciptakan stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara Pengalaman sejarah pada masa pemerintahan sebelumnya telah memberikan pelajaran bahwa perpecahan yang terjadi di masa Orde Lama karena adanya perbedaan ideologi politik dan ketidakseragaman persepsi serta pemahaman Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia Pemilihan Umum Selama masa Orde Baru pemerintah berhasil melaksanakan enam kali pemilihan umum yaitu tahun 1971 1977 1982 1987 1992 dan 1997 Dalam setiap Pemilu yang diselenggarakan selama masa pemerintahan Orde Baru Golkar selalu memenangkan Pemilu 19 Pada Pemilu 1997 yang merupakan pemilu terakhir masa pemerintahan Orde Baru Golkar memperoleh 74 51 dengan perolehan 325 kursi di DPR 20 Ini merupakan perolehan suara terbanyak Golkar dalam pemilu 21 Adapun PPP memperoleh 89 kursi dan PDI mengalami kemorosotan perolehan suara dengan hanya mendapat 11 kursi di DPR 22 Kemorosotan perolehan suara PDIP disebabkan adanya konflik intern di tubuh partai berkepala banteng tersebut butuh rujukan PDI akhirnya pecah menjadi PDI Suryadi dan PDI Megawati Soekarno Putri yang sekarang menjadi PDIP Penyelenggaraan Pemilu yang teratur selama masa pemerintahan Orde Baru telah menimbulkan kesan bahwa demokrasi di Indonesia telah berjalan dengan baik butuh rujukan Apalagi Pemilu berlangsung dengan asas LUBER langsung umum bebas dan rahasia Namun dalam kenyataannya Pemilu diarahkan untuk kemenangan salah satu kontestan Pemilu saja yaitu Golkar Kemenangan Golkar yang selalu mencolok sejak Pemilu 1971 sampai dengan Pemilu 1997 menguntungkan pemerintah yang perimbangan suara di MPR dan DPR didominasi oleh Golkar Keadaan ini telah memungkinkan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia selama enam periode karena pada masa Orde Baru presiden dipilih oleh anggota MPR Selain itu setiap pertanggungjawaban rancangan Undang undang dan usulan lainnya dari pemerintah selalu mendapat persetujuan MPR dan DPR tanpa catatan butuh rujukan Peran Ganda Dwi Fungsi ABRI Menurut Connie Rahakundini Bakrie Orde Baru menempatkan militer sebagai pemain sentral dalam perpolitikan melalui doktrin Dwi Fungsi ABRI 23 Selain menjadi angkatan bersenjata ABRI juga memegang fungsi politik menjadikannya organisasi politik terbesar di negara Timbulnya pemberian peran ganda pada ABRI karena adanya pemikiran bahwa TNI adalah tentara pejuang dan pejuang tentara Kedudukan TNI dan POLRI dalam pemerintahan adalah sama di MPR dan DPR mereka mendapat jatah kursi dengan cara pengangkatan tanpa melalui Pemilu butuh rujukan Dasar hukum pelaksanaan Dwifungsi ABRI di antaranya yakni Ketetapan MPR yaitu sejak TAP MPR S No II Tahun 1969 hingga TAP MPR No IV Tahun 1978 24 Selain itu dasar hukumnya yakni Undang Undang UU No 15 dan 16 tahun 1969 yang diperbarui menjadi UU No 4 dan 5 tahun 1975 25 Pengukuhan peran ABRI sebagai kekuatan sosial politik ditegaskan dalam UU No 20 Tahun 1982 26 Dalam penjelasan pasalnya disebutkan bahwa prajurit ABRI dalam bidang sosial politik bertindak selaku dinamisator dan stabilisator 27 Peran dinamisator sebenarnya telah diperankan ABRI sejak zaman Perang Kemerdekaan Waktu itu Jenderal Soedirman telah melakukannya dengan meneruskan perjuangan walaupun pemimpin pemerintahan telah ditahan Belanda Demikian juga halnya yang dilakukan Soeharto ketika menyelamatkan bangsa dari perpecahan setelah Gerakan 30 September yang melahirkankan Orde Baru Sistem ini memancing kontroversi di tubuh ABRI sendiri 28 Banyak perwira khususnya mereka yang berusia muda menganggap bahwa sistem ini mengurangi profesionalitas ABRI 28 Masuknya pendidikan sosial dan politik dalam akademi militer mengakibatkan waktu mempelajari strategi militer berkurang 28 Secara kekuatan ABRI juga menjadi lemah dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya 28 Saat itu hanya ada 533 000 prajurit ABRI termasuk Polisi yang kala itu masih menjadi bagian dari ABRI 28 Angka ini yang hanya mencakup 0 15 persen dari total populasi sangat kecil dibanding Singapura 2 06 Thailand 0 46 dan Malaysia 0 68 28 Pendanaan yang didapatkan ABRI pun tak kalah kecil hanya sekitar 1 96 dari total PDB sementara angkatan bersenjata Singapura mendapatkan 5 48 dan Thailand 3 26 28 Selain itu peralatan dan perlengkapan yang dimiliki juga sedikit ABRI hanya memiliki 100 tank besar dan 160 tank ringan 28 Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila P4 Artikel utama Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Pada tanggal 12 April 1976 Presiden Soeharto mengemukakan gagasan mengenai pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila yang terkenal dengan nama Ekaprasatya Pancakarsa atau Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila P4 butuh rujukan Untuk mendukung pelaksanaan Pancasila dan Undang undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen maka sejak tahun 1978 pemerintah menyelenggarakan penataran P4 secara menyeluruh pada semua lapisan masyarakat Penataran P4 ini bertujuan membentuk pemahaman yang sama mengenai demokrasi Pancasila sehingga dengan adanya pemahaman yang sama terhadap Pancasila dan Undang undang Dasar 1945 diharapkan persatuan dan kesatuan nasional akan terbentuk dan terpelihara Melalui penegasan tersebut opini rakyat akan mengarah pada dukungan yang kuat terhadap pemerintah Orde Baru butuh rujukan Sehingga sejak tahun 1985 pemerintah menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal dalam kehidupan berorganisasi Semua bentuk organisasi tidak boleh menggunakan asasnya selain Pancasila Menolak Pancasila sebagai sebagai asas tunggal merupakan pengkhianatan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara Dengan demikian Penataran P4 merupakan suatu bentuk indoktrinasi ideologi dan Pancasila menjadi bagian dari sistem kepribadian sistem budaya dan sistem sosial masyarakat Indonesia Pancasila merupakan prestasi tertinggi Orde Baru dan oleh karenanya maka semua prestasi lainnya dikaitkan dengan nama Pancasila Mulai dari sistem ekonomi Pancasila pers Pancasila hubungan industri Pancasila demokrasi Pancasila dan sebagainya Pancasila dianggap memiliki kesakralan kesaktian yang tidak boleh diperdebatkan butuh rujukan Penataan Politik Luar NegeriPada masa Orde Baru politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif kembali dipulihkan MPR mengeluarkan sejumlah ketetapan yang menjadi landasan politik luar negeri Indonesia Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia harus didasarkan pada kepentingan nasional seperti pembangunan nasional kemakmuran rakyat kebenaran serta keadilan butuh rujukan Kembali menjadi anggota PBB Pada tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa PBB Keputusan untuk kembali menjadi anggota PBB dikarenakan pemerintah sadar bahwa banyak manfaat yang diperoleh Indonesia selama menjadi anggota pada tahun 1955 1964 butuh rujukan Kembalinya Indonesia menjadi anggota PBB disambut baik oleh negara negara Asia lainnya bahkan oleh PBB sendiri Hal ini ditunjukkan dengan dipilihnya Adam Malik sebagai Ketua Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974 Dan Indonesia juga memulihkan hubungan dengan sejumlah negara seperti India Thailand Australia dan negara negara lainnya yang sempat renggang akibat politik konfrontasi Orde Lama Normalisasi Hubungan dengan Negara lain Pemulihan Hubungan dengan Singapura Dengan perantaraan Dubes Pakistan untuk Myanmar Habibur Rachman hubungan Indonesia dengan Singapura berhasil dipulihkan kembali butuh rujukan Pada tanggal 2 Juni 1966 pemerintah Indonesia menyampaikan nota pengakuan atas Republik Singapura kepada Perdana Menteri Lee Kuan Yew butuh rujukan Lalu pemerintah Singapura menyampaikan nota jawaban kesediaan untuk mengadakan hubungan diplomatik dengan Indonesia Pemulihan Hubungan dengan Malaysia Penandatanganan persetujuan normalisasi hubungan Indonesia MalaysiaNormalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia dimulai dengan diadakannya perundingan di Bangkok pada 29 Mei 1 Juni 1966 yang menghasilkan Perjanjian Bangkok Isi perjanjian tersebut adalah 29 Rakyat Sabah diberi kesempatan menegaskan kembali keputusan yang telah mereka ambil mengenai kedudukan mereka dalam Federasi Malaysia Pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan hubungan diplomatik Tindakan permusuhan antara kedua belah pihak akan dihentikan Dan pada tanggal 11 Agustus 1966 penandatangan persetujuan pemulihan hubungan Indonesia Malaysia ditandatangani di Jakarta oleh Adam Malik Indonesia dan Tun Abdul Razak Malaysia Pembekuan Hubungan dengan RRT Pada tanggal 1 Oktober 1967 Pemerintah Republik Indonesia membekukan hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok RRT Keputusan tersebut dilakukan karena RRT telah mencampuri urusan dalam negeri Indonesia dengan cara memberikan bantuan kepada Gerakan 30 September baik untuk persiapan pelaksanaan maupun sesudah terjadinya pemberontakan tersebut butuh rujukan Selain itu pemerintah Indonesia merasa kecewa dengan tindakan teror yang dilakukan orang orang Cina terhadap gedung harta dan anggota anggota Kedutaan Besar Republik Indonesia di Peking Pemerintah RRT juga telah memberikan perlindungan kepada tokoh tokoh Gerakan 30 September di luar negeri serta secara terang terangan menyokong bangkitnya kembali Partai Komunis Indonesia Melalui media massanya RRT telah melakukan kampanye menyerang Orde Baru Pada 30 Oktober 1967 Pemerintah Indonesia secara resmi menutup Kedutaan Besar di Peking butuh rujukan Penataan Kehidupan EkonomiStabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau sebagai peninggalan pemerintah Orde Lama pemerintah Orde Baru melakukan langkah langkah Memperbaharui kebijakan ekonomi keuangan dan pembangunan Kebijakan ini didasari oleh Ketetapan MPRS No XXIII MPRS 1966 butuh rujukan MPRS mengeluarkan garis program pembangunan yakni program penyelamatan serta program stabilisasi dan rehabilitasi Program pemerintah diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional terutama stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi Yang dimaksud dengan stabilisasi ekonomi berarti mengendalikan inflasi agar harga barang barang tidak melonjak terus Rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan secara fisik sarana dan prasarana ekonomi Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila Langkah langkah yang diambil Kabinet Ampera yang mengacu pada Ketetapan MPRS tersebut adalah Mendobrak kemacetan ekonomi dan memperbaiki sektor sektor yang menyebabkan kemacetan Adapun yang menyebabkan terjadinya kemacetan ekonomi tersebut adalah Rendahnya penerimaan negara Tinggi dan tidak efisiennya pengeluaran negara Terlalu banyak dan tidak efisiennya ekspansi kredit bank Terlalu banyak tunggakan hutang luar negeri Penggunaan devisa bagi impor yang sering kurang berorientasi pada kebutuhan prasarana Debirokrasi untuk memperlancar kegiatan perekonomian Berorientasi pada kepentingan produsen kecilUntuk melaksanakan langkah langkah penyelamatan tersebut maka pemerintah Orde Baru menempuh cara butuh rujukan Mengadakan operasi pajak Melaksanakan sistem pemungutan pajak baru baik bagi pendapatan perorangan maupun kekayaan dengan cara menghitung pajak sendiri dan menghitung pajak orang Menghemat pengeluaran pemerintah pengeluaran konsumtif dan rutin serta menghapuskan subsidi bagi perusahaan Negara Membatasi kredit bank dan menghapuskan kredit impor Program stabilsasi ini dilakukan dengan cara membendung laju inflasi Pemerintah Orde Baru berhasil membendung laju inflasi pada akhir tahun 1967 1968 tetapi harga bahan kebutuhan pokok naik melonjak Sesudah dibentuk Kabinet Pembangunan pada bulan Juli 1968 pemerintah mengalihkan kebijakan ekonominya pada pengendalian yang ketat terhadap gerak harga barang khususnya sandang pangan dan kurs valuta asing Sejak saat itu ekonomi nasional relatif stabil sebab kenaikan harga bahan bahan pokok dan valuta asing sejak tahun 1969 dapat dikendalikan pemerintah butuh rujukan Program rehabilitasi dilakukan dengan berusaha memulihkan kemampuan berproduksi Selama sepuluh tahun terakhir masa pemerintahan Orde Lama Indonesia mengalami kelumpuhan dan kerusakan pada prasarana sosial dan ekonomi Lembaga perkreditan desa gerakan koperasi dan perbankan disalahgunakan dan dijadikan alat kekuasaan oleh golongan dan kelompok kepentingan tertentu Dampaknya lembaga negara tidak dapat melaksanakan fungsinya sebagai penyusun perbaikan tata kehidupan rakyat butuh rujukan Kerjasama Luar Negeri Pertemuan TokyoSelain mewariskan keadaan ekonomi yang sangat parah pemerintahan Orde Lama juga mewariskan utang luar negeri yang sangat besar yakni mencapai 2 2 2 7 miliar sehingga pemerintah Orde Baru meminta negara negara kreditor untuk dapat menunda pembayaran kembali utang Indonesia Pada tanggal 19 20 September 1966 pemerintah Indonesia mengadakan perundingan dengan negara negara kreditor di Tokyo butuh rujukan Pemerintah Indonesia akan melakukan usaha bahwa devisa ekspor yang diperoleh Indonesia akan digunakan untuk membayar utang yang selanjutnya akan dipakai untuk mengimpor bahan bahan baku Hal ini mendapat tanggapan baik dari negara negara kreditor Perundinganpun dilanjutkan di Paris Prancis dan dicapai kesepakatan sebagai berikut butuh rujukan Pembayaran hutang pokok dilaksanakan selama 30 tahun dari tahun 1970 sampai dengan 1999 Pembayaran dilaksanakan secara angsuran dengan angsuran tahunan yang sama besarnya Selama waktu pengangsuran tidak dikenakan bunga Pembayaran hutang dilaksanakan atas dasar prinsip nondiskriminatif baik terhadap negara kreditor maupun terhadap sifat atau tujuan kredit Pertemuan AmsterdamPada tanggal 23 24 Februari 1967 diadakan perundingan di Amsterdam Belanda yang bertujuan membicarakan kebutuhan Indonesia akan bantuan luar negeri serta kemungkinan pemberian bantuan dengan syarat lunas yang selanjutnya dikenal dengan IGGI Intergovernmental Group for Indonesia Pemerintah Indonesia mengambil langkah tersebut untuk memenuhi kebutuhannya guna pelaksanaan program program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi serta persiapan persiapan pembangunan butuh rujukan Di samping mengusahakan bantuan luar negeri tersebut pemerintah juga telah berusaha mengadakan penangguhan serta memperingan syarat syarat pembayaran kembali rescheduling hutang hutang peninggalan Orde Lama butuh rujukan Melalui pertemuan tersebut pemerintah Indonesia berhasil mengusahakan bantuan luar negeri Pembangunan Nasional Trilogi Pembangunan Setelah berhasil memulihkan kondisi politik bangsa Indonesia maka langkah selanjutnya yang ditempuh pemerintah Orde Baru adalah melaksanakan pembangunan nasional Pembangunan nasional yang diupayakan pemerintah waktu itu direalisasikan melalui Pembangunan Jangka pendek dan Pembangunan Jangka Panjang butuh rujukan Pambangunan Jangka Pendek dirancang melalui Pembangunan Lima Tahun Pelita Setiap Pelita memiliki misi pembangunan dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia Sedangkan Pembangunan Jangka Panjang mencakup periode 25 30 tahun Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat bangsa dan Negara Pembangunan nasional dilaksanakan dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 yaitu butuh rujukan Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah Indonesia Meningkatkan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosialPelaksanaan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan pemerintah Orde Baru berpedoman pada Trilogi Pembangunan dan Delapan jalur Pemerataan Inti dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan ekonomi yang stabil Isi Trilogi Pembangunan adalah butuh rujukan Pemerataan pembangunan dan hasil hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis Dan Delapan Jalur Pemerataan yang dicanangkan pemerintah Orde Baru adalah butuh rujukan Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat khususnya pangan sandang dan perumahan Pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan dan pelayanan kesehatan Pemerataan pembagian pendapatan Pemerataan kesempatan kerja Pemerataan kesempatan berusaha Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan Pelaksanaan Pembangunan Nasional Seperti telah disebutkan di muka bahwa Pembangunan nasional direalisasikan melalui Pembangunan Jangka Pendek dan Pembangunan Jangka Panjang Dan Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui program Pembangunan Lima Tahun Pelita Selama masa Orde Baru pemerintah telah melaksanakan enam Pelita yaitu butuh rujukan Pelita I Pelita I dilaksanakan mulai 1 April 1969 sampai 31 Maret 1974 dan menjadi landasan awal pembangunan masa Orde Baru Tujuan Pelita I adalah meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar dasar bagi pembangunan tahap berikutnya Sasarannya adalah pangan sandang perbaikan prasarana perumahan rakyat perluasan lapangan kerja dan kesejahteraan rohani Titik beratnya adalah pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian butuh rujukan Pelita II Pelita II mulai berjalan sejak tanggal 1 April 1974 sampai 31 Maret 1979 Sasaran utama Pelita II ini adalah tersedianya pangan sandang perumahan sarana prasarana mensejahterakan rakyat dan memperluas kesempatan kerja Pelaksanaan Pelita II dipandang cukup berhasil Pada awal pemerintahan Orde Baru inflasi mencapai 60 dan pada akhir Pelita I inflasi berhasil ditekan menjadi 47 Dan pada tahun keempat Pelita II inflasi turun menjadi 9 5 butuh rujukan Pelita III Pelita III dilaksanakan pada tanggal 1 April 1979 sampai 31 Maret 1984 30 Pelaksanaan Pelita III masih berpedoman pada Trilogi Pembangunan dengan titik berat pembangunan adalah pemerataan yang dikenal dengan Delapan Jalur Pemerataan Pelita IV Pelita IV dilaksanakan tanggal 1 April 1984 sampai 31 Maret 1989 Titik berat Pelita IV ini adalah sektor pertanian untuk menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri Dan di tengah berlangsung pembangunan pada Pelita IV ini yaitu awal tahun 1980 terjadi resesi butuh rujukan Untuk mempertahankan kelangsungan pembangunan ekonomi pemerintah mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal Dan pembangunan nasional dapat berlangsung terus Pelita V Pelita V dimulai 1 April 1989 sampai 31 Maret 1994 Pada Pelita ini pembangunan ditekankan pada sector pertanian dan industri Pada masa itu kondisi ekonomi Indonesia berada pada posisi yang baik dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6 8 per tahun butuh rujukan Posisi perdagangan luar negeri memperlihatkan gambaran yang menggembirakan Peningkatan ekspor lebih baik dibanding sebelumnya Pelita VI Periode Pelita VI dimulai 1 April 1994 sampai 31 Maret 1999 Program pembangunan pada Pelita VI ini ditekankan pada sektor ekonomi karena dipandang sebagai penggerak pembangunan Program pada sektor ekonomi dipusatkan pada bidang industri dan pertanian Pelita VI juga mengadakan program peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukung sektor ekonomi Pada periode ini pemerintahan Orde Baru berakhir akibat krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang melanda negara negara Asia Tenggara termasuk Indonesia Krisis ini menyebabkan gangguan terhadap pembangunan ekonomi 31 Warga TionghoaWarga keturunan Tionghoa juga dilarang berekspresi Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan mengganti nama Tionghoa menjadi nama Indonesia agar terkesan sebagai pribumi asli Indonesia Penggunaan aksara dan bahasa Tionghoa juga dilarang untuk penggunaan nama media massa dan perusahaan Satu satunya media massa berbahasa Mandarin yang diizinkan terbit adalah Harian Indonesia yang sebagian artikelnya ditulis dalam bahasa Indonesia 32 Harian ini dikelola dan diawasi oleh militer Indonesia dalam hal ini adalah ABRI meski beberapa orang Tionghoa Indonesia bekerja juga di sana Agama tradisional Tionghoa dilarang Akibatnya agama Konghucu kehilangan pengakuan pemerintah Pemerintah Orde Baru berdalih bahwa warga Tionghoa yang populasinya ketika itu mencapai kurang lebih 5 juta dari keseluruhan rakyat Indonesia dikhawatirkan akan menyebarkan pengaruh komunisme di Tanah Air butuh rujukan Padahal kenyataan berkata bahwa kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pedagang yang tentu bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh komunisme yang sangat mengharamkan perdagangan dilakukan butuh rujukan Selain itu warga keturunan Tionghoa juga harus memiliki SBKRI sebagai bukti kewarganegaraan Indonesia Hal ini ditentang oleh banyak pihak karena dianggap diskriminatif Pada akhirnya penggunaan SBKRI dihapus pada tahun 1996 dan diselesaikan dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia 33 Konflik Perpecahan Pasca Orde BaruPada masa Orde Baru pemerintah sangat mengutamakan persatuan bangsa Indonesia Setiap hari media massa seperti radio dan televisi mendengungkan slogan persatuan dan kesatuan bangsa Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa Bali dan Madura ke luar Jawa terutama ke Kalimantan Sulawesi Timor Timur dan Irian Jaya butuh rujukan Namun dampak negatif yang tidak diperhitungkan dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk setempat dan kecemburuan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkan bantuan pemerintah Muncul tuduhan bahwa program transmigrasi sama dengan jawanisasi yang sentimen anti Jawa di berbagai daerah meskipun tidak semua transmigran itu orang Jawa Pada awal Era Reformasi konflik laten ini meledak menjadi terbuka antara lain dalam bentuk konflik Ambon dan konflik Madura Dayak di Kalimantan 34 Sementara itu gejolak di Papua yang dipicu oleh rasa diperlakukan tidak adil dalam pembagian keuntungan pengelolaan sumber alamnya juga diperkuat oleh ketidaksukaan terhadap para transmigran Kelebihan sistem Pemerintahan Orde BaruPerkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS 70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS 1 565 butuh rujukan Sukses transmigrasi Sukses KB Sukses memerangi buta huruf Sukses swasembada pangan Pengangguran minimum Sukses REPELITA Rencana Pembangunan Lima Tahun Sukses Gerakan Wajib Belajar Sukses Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Sukses keamanan dalam negeri Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri butuh rujukan Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru butuh rujukan Semaraknya korupsi kolusi nepotisme Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan terutama di Aceh dan Papua Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun tahun pertamanya Bertambahnya kesenjangan sosial perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi terutama masyarakat Tionghoa Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan Kebebasan pers sangat terbatas diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan antara lain dengan program Penembakan Misterius atau disingkat sebagai petrus Tidak ada rencana suksesi penurunan kekuasaan ke pemerintah presiden selanjutnya Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur butuh rujukan Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70 aset kekayaaan negara dipegang oleh swastaKrisis finansial AsiaPada pertengahan 1997 Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia untuk lebih jelas lihat Krisis finansial Asia disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh butuh rujukan Rupiah jatuh inflasi meningkat tajam dan perpindahan modal dipercepat Para demonstran yang awalnya dipimpin para mahasiswa meminta pengunduran diri Soeharto Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh butuh rujukan Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden B J Habibie untuk menjadi presiden ketiga Indonesia Pasca Orde BaruMundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda akhirnya Orde Baru untuk kemudian digantikan Era Reformasi 35 Masih adanya tokoh tokoh penting pada masa Orde Baru di jajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini sering membuat beberapa orang mengatakan bahwa Orde Baru masih belum berakhir Oleh karena itu Era Reformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai Era Pasca Orde Baru Transformasi pemerrintahan dari Orde Baru ke Era Reformasi berjalan relatif lancar meskipun disertai dengan kerusuhan kelompok etnik dan berpisahnya Timor Timur Kelancaran transformasi pemerintahan ini lebih baik bila dibandingkan dengan negara Uni Soviet atau Yugoslavia B J Habibie berperan sebagai tokoh yang mendirikan landasan pemerintahan yang baru ini 36 Lihat pulaOrde Lama Kerusuhan Mei 1998 Tragedi Trisakti Jejak langkah Orde Baru Tokoh Orde Baru Kasus dugaan korupsi SoehartoReferensi Berdasarkan Penjelasan Pasal 1 Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1965 sejak ditetapkannya Undang Undang Nomor 5 Tahun 1969 ditetapkan sebagai Undang Undang Nomor 1 PNPS Tahun 1965 jo Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 477 74054 tanggal 18 November 1978 Pancasila U S Library of Congress 3 February 2017 Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 February 2017 Diakses tanggal 5 February 2017 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Vickers 2005 hlm 117 a b c d Mustofa Sh 2009 hlm 2 a b c d e Vatikiotis 1998 hlm 1 a b c d Vatikiotis 1998 hlm 2 a b c d e f g h i j Mustofa Sh 2009 hlm 3 a b c d e f g Mustofa Sh 2009 hlm 4 Mustofa Sh 2009 hlm 6 a b c d e f g h Mustofa Sh 2009 hlm 5 a b c Vatikiotis 1998 hlm 33 Vatikiotis 1998 hlm 34 a b c d e f g h i j k Mustofa Sh 2009 hlm 7 a b Mustofa Sh 2009 hlm 8 a b c d e f g h i j Mustofa Sh 2009 hlm 9 Sugianto Danang Orde Baru Pulihkan Ekonomi Pakai Utang dari Negara Blok Barat detikcom Diakses tanggal 2022 05 25 Mustofa Sh 2009 hlm 10 a b c d e f g h i j k l m Mustofa Sh 2009 hlm 11 a b Mustofa Sh 2009 hlm 12 Rully Chairul Azwar 2009 Politik komunikasi Partai Golkar di tiga era Dari partai hegemonik ke partai yang berorientasi pasar Grasindo hlm 60 ISBN 978 979 025 690 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bacharuddin Jusuf Habibie 2006 Detik detik yang menentukan jalan panjang Indonesia menuju demokrasi THC Mandiri hlm 5 ISBN 978 979 99386 6 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Firmanzah 2008 Mengelola partai politik komunikasi dan positioning ideologi politik pada era demokrasi Yayasan Obor Indonesia hlm 7 ISBN 978 979 461 680 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Firmanzah Persaingan Legitimasi Kekuasaan dan Marketing Politik Pembelajaran Politik Pemilu 2009 Yayasan Pustaka Obor Indonesia ISBN 978 602 433 321 8 Connie Rahakundini Bakrie 2007 Pertahanan negara dan postur TNI ideal Yayasan Obor Indonesia hlm 7 ISBN 978 979 461 665 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dwi fungsi dan kekaryaan ABRI Departemen Pertahanan Keamanan 1978 hlm 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Yudhagama TNI AD 1979 hlm 86 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jurdi Fajlurrahman 2019 Hukum Tata Negara Indonesia Kencana hlm 295 ISBN 978 623 218 050 5 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tambunan Arifin Sari Sarunganlan 1991 Pejuang dan prajurit konsepsi dan implementasi dwifungsi ABRI Pustaka Sinar Harapan hlm 370 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f g h Vatikiotis 1998 hlm 62 Nailufar Nibras Nada Nailufar Nibras Nada ed Berakhirnya Konfrontasi Indonesia Malaysia Kompas com Sudirman Adi 2019 Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer Yogyakarta Diva Press hlm 329 ISBN 9786023916573 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Nufus H dan Ishmatiika E N 2017 Pancasila dalam Praktik Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta hlm 83 84 ISBN 978 602 6708 16 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Hilangnya Identitas Orang Tionghoa Akibat Asimilasi Paksa Warga Tanpa Negara Konflik Antar etnis Kalimantan Mencegah Lebih Baik daripada Menindak diakses 24 Mei 2007 Andryanto S Dian 2021 05 21 Andryanto S Dian ed Kronologi Era Reformasi Ditandai dengan Presiden Soeharto Lengser Tempo co Diakses tanggal 2021 05 24 Subkhan A dan Tim Litbang EMC 2016 Tim Pena Mulia ed Top Sukses TKD Kampus Ikatan Dinas Bantul EMC hlm 327 ISBN 978 602 60236 9 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Daftar pustakaMustofa Sh Suryandari Titik Mulyati 2009 Sejarah Untuk SMA MA Kelas XII Program IPA Jakarta PT Grahadi ISBN 978 979 068 061 6 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Vatikiotis Michael R J 1998 Indonesian Politics Under Soeharto The Rise and Fall of the New Order London Routledge ISBN 0 203 25980 7 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Orde Baru Indonesia amp oldid 23887571