www.wikidata.id-id.nina.az
Jenderal TNI HOR Purn Chaerul Saleh gelar Datuk Paduko Rajo 13 September 1916 8 Februari 1967 1 adalah seorang pejuang dan tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri menteri dan ketua MPRS dari tahun 1957 sampai 1966 Ia juga mengajukan ide negara kepulauan dengan batas teritorial 12 mil laut yang di sahkan pada 13 Desember 1957 Atas jasa jasanya Chaerul dianugerahi gelar kehormatan Jenderal TNI Chaerul SalehChairul SalehKetua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Indonesia Ke 1Masa jabatan 1960 1966PresidenSoekarnoPendahuluTidak AdaPenggantiAbdul Harris NasutionMenteri Perindustrian Dasar amp Pertambangan IndonesiaMasa jabatan 10 Juli 1959 27 Agustus 1964PresidenSoekarnoPendahuluSuhartoPenggantiHadi ThayebArmunantoMenteri Negara Urusan Veteran Indonesia ke 3Masa jabatan 9 April 1957 6 Juli 1959PresidenSoekarnoPerdana MenteriDjoeanda KartawidjajaPendahuluDahlan IbrahimPenggantiSambas AtmadinataInformasi pribadiLahir 1916 09 13 13 September 1916 Sawahlunto Sumatra Barat Hindia BelandaMeninggal8 Februari 1967 1967 02 08 umur 50 Jakarta IndonesiaPartai politikPartai Nasional IndonesiaSuami istriYohana Siti Menara SaidahHubunganLanjumin Dt Tumangguang mertua Orang tuaAchmad Saleh ayah Zubaidah binti Ahmad Marzuki ibu PekerjaanPolitisiKarier militerPihak IndonesiaDinas cabangTNI Angkatan DaratPangkatJenderal TNI Kehormatan Daftar isi 1 Kehidupan awal 1 1 Masa kecil 1 2 Aktivisme 2 Masa penjajahan Jepang 2 1 Angkatan Baru Indonesia 2 2 Angkatan Pemuda 3 Detik detik proklamasi 3 1 Pemerintahan 4 Kehidupan pribadi 5 Karya 6 ReferensiKehidupan awal SuntingMasa kecil Sunting Chaerul lahir pada 13 September 1916 di Sawahlunto Sumatra Barat 2 Ia merupakan anak tunggal dari seorang dokter bernama Achmad Saleh yang pernah dicalonkan menjadi anggota Volksraad dan Zubaidah binti Ahmad Marzuki 3 Pada usia dua tahun orang tuanya bercerai dan ia dibawa pulang oleh sang ibu ke Lubuk Jantan Lintau Tanah Datar Karena ibunya sakit Chaerul diasuh oleh pamannya yang bernama Sulaeman Raja Mudo hingga berumur empat tahun 4 Sesudah itu ayahnya membawa Chaerul ke Medan dan menyekolahkannya di sekolah rakyat 5 Setelah ayahnya berpindah tugas ke Bukittinggi ia melanjutkan sekolahnya di Europeesche Lagere School ELS yang ada di sana dan akhirnya lulus pada 1931 6 Tamat ELS Ia masuk ke Hoogere Burgerschool HBS Bagian B di Medan dan diasuh oleh Suwis 7 Selama sekolah di Medan ia sering pulang ke Bukittinggi yang juga mempertemukannya dengan Yohana Siti Menara Saidah putri Lanjumin Dt Tumangguang yang kelak menjadi istrinya Karena Yohana Chaerul pindah ke Batavia 3 Chaerul hanya bersekolah selama tiga tahun di sini dan melanjutkan sekolah di Koning Willem III School te Batavia pada umur 18 tahun 8 Selama di Koning Chaerul menjadi ketua dari sebuah organisasi yang beranggotakan orang Indonesia saja bernama Oesaha Kita 9 Berikutnya ia melanjutkan pendidikan di Rechtshoogeschool te Batavia RHS pada 1937 sampai 1942 3 Aktivisme Sunting Saat masih menjadi mahasiswa Chaerul merupakan penggemar dari Mohammad Yamin Bahkan ia pernah mengajak temannya Zainal Sabaruddin Nasution mengunjungi Jalan Pejambon yang menjadi lokasi gedung Kementerian Luar Negeri pada saat ini untuk mendengarkan pidato dari Yamin saat menghadiri sidang Volksraad Chaerul juga pernah diundang untuk mengunjungi rumah Yamin bersama Sabaruddin Suyono Siegfried Achmad Astrawinata dan Soepeno di Pecenongan Sawah Besar Mereka berdiskusi tentang para pribumi yang didiskriminasi kemerdekaan serta masalah politik Akibat perisitiwa inii sebuah surat dari RHS terbit dan memberitahukan agar para mahasiswa untuk tidak mengikuti kegiatan politik dan hanya harus fokus dengan kegiatan akademik mereka 9 Selama menjadi pelajar di RHS Chaerul bergabung dengan Perhimpoenan Peladjar Peladjar Indonesia dan dalam waktu singkat menjadi sekretaris 10 Pada 1939 ia pun terpilih menjadi ketua 11 Chaerul melakukan perubahan yang radikal untuk organisasinya Pada masa jabatannya ia menyelenggarakan Studenten Kamp menginisiasi Club Huis balai pertemuan dan mengatur penerbitan media cetak Indonesia Raya sebagai organ PPPI Di Indonesia Raya Chaerul menerbitkan artikelnya berjudul Verbrokkelingen bahasa Indonesia Tercerai berai yang membahas kurang eratnya hubungan antarpartai politik sehingga tidak mampu melaksankan tugasnya sebagai partai politik 10 Chaerul bersama anggota PPPI lainnya menolak Petisi Soetardjo 12 Petisi itu menyebut bahwa Indonesia diajukan untuk memiliki pemerintahan otonom kepada Ratu Wilhelmina dari Belanda tetapi akhirnya ditolak dengan alasan pemerintah Indonesia dinilai belum matang untuk melakukan pemerintahan sendiri 13 Petisi ini mengajukan pemerintahan otonom untuk Indonesia tetapi tetap dalam Kerajaan Belanda layaknya dominion Adapun Chaerul menginginkan Indonesia sebagai negara merdeka 12 Chairul menjadi perwakilan PPPI dalam rapat Gabungan Politik Indonesia GAPI pada 1940 GAPI mengusulkan Indonesia berparlemen dengan anggota yang berasal dari Indonesia dan pemerintah bertanggung jawab terhadap parlemen 14 Untuk memperjuangkan ini pada rapat tersebut delegasi PPPI yang dipimpin Chaerul mengajukan mosi bila usul Indonesia Berparlemen ditolak oleh Pemerintah Hindia Belanda maka para anggota partai politik yang tergabung dalam GAPI akan keluar meninggalkan jabatannya sebagai pegawai Hindia Belanda Namun mosi itu ditolak oleh GAPI dan berakhir kepada utusan PPPI yang meninggalkan ruang rapat tetapi masih menjadi bagian Kongres Rakyat Indonesia 15 Pada waktu Bataviase Studenten Corps ingin mengajukan sebuah pernyataan setia terhadap Pemerintah Hindia Belanda pada saat Kerajaan Belanda berperang melawan Jerman Italia Jepang pada Perang Dunia II Mereka mengajak Unitas Studisorum Indonesiensis Indonesisch Verbond van Studeerenden Christen Studenten Vereeniging Roman Catholic Students Association Saint Bellarminus Studenten Islam Studieclub TASHOH dan PPPI Satu satunya oganisasi yang menolak ajakan ini adalah PPPI Chaerul bersama Soepeno dan Astrawinata yang keduanya menjadi wakil ketua menyatakan tujuannya adalah kemerdekaan Indonesia dan perang yang terjadi tidak ada hubungannya dengan tujuan yang ingin mereka capai 15 Pada 1940 masih dalam masa kepemimpinan Chaerul mereka menyewa club huis balai pertemuan di Jalan Laan Kadiman No 9 yang sekarang menjadi Jalan Gunung Sahari 16 Masa penjajahan Jepang SuntingPada awal pergantian kekuasaan antara Belanda dan Jepang pimpinan PPPI berniat melakukan penyambutan terhadap tentara Jepang di Jakarta sekaligus pernyataan syukur atas kalahnya Belanda kepada Jepang sehingga berakhirnya kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda Rencana ini dibicarakan pada 13 Maret 1942 dalam rapat anggota luar biasa di club huis yang telah pindah ke Gang Kernolong No 11 Kramat sejak awal tahun Rencana ini mendapat penolakan pada rapat oleh Rusmali Soedarisman Poerwokoesoemo dan Abu Hanifah karena mereka menganggap Jepang dan Belanda memiliki cara politik yang sama Walaupun mendapat penolakan rencana ini tetap dilaksanakan oleh Chaerul Soepeno dan Astrawinata Pada 15 Maret 1942 mereka berangkat bersama dengan 200 orang menuju Hotel Des Galerih melalui Simpang Harmoni dengan membawa bendera merah putih untuk menyambut kedatangan Jepang 17 Akan tetapi dugaan Rusmali Poerwokoesoemo dan Hanifah ternyata benar Tidak lama setelah itu pada tanggal 21 Maret 1942 Jepang mengeluarkan keputusan untuk membubarkan semua organisasi yang bergerak di bidang politik 18 Seiiring surat keputusan inilah PPPI akhirnya bubar di bawah kepemimpinan Chaerul sebagai ketua terakhir 19 Angkatan Baru Indonesia Sunting nbsp Gedung Joang 45Namun pergerakannya tidak langsung berhenti dia menjadi anggota dari Jawatan Propaganda Jepang atau yang dikenal dengan nama Sendenbu 20 Dia menjabat sebagai penasihat sanyo untuk Barisan Pelopor di bawah kepemimpinan Soekarno 21 Selama bekerja untuk Jepang Chaerul dipercaya juga memimpin kursus yang bernama Angkatan Baru Indonesia bersama Sukarni Kursus inilah yang menjadi cikal bakal dari Asrama Angkatan Baroe Indonesia atau Asrama Menteng 31 22 Lokasi asrama berada di Jalan Menteng No 31 Kebon Sirih Menteng Jakarta Pusat yang menjadi bekas dari Hotel Schomper yang dimiliki oleh L C Schomper yang diambil paksa oleh pemerintah Jepang setelah kekalahan Hindia Belanda Saat ini gedung Asrama ini digunakan sebagai Gedung Joang 45 23 Asrama ini didirikan oleh Hitoshi Shimizu dan disponsori oleh Sendenbu yang awalnya diperuntukkan untuk mendidik pengetahuan politik pemuda pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang Akan tetapi kesempatan ini dimanfaatkan Chaerul dan rekan rekannya untuk memberikan pendidikan tentang semangat nasionalisme Anggota dari Asrama ini terdiri dari 50 60 orang setiap angkatannya 24 Pada awalnya mereka menyusun susunan kepemimpinan asrama yang terdiri dari Soekarni sebagai ketua Chairul sebagai wakil ketua A M Hanafi sebagai sekretaris dan Ismail Wijaya sebagai bendahara Para pemberi materi untuk kegiatan di asrama ini terdiri dari Soekarno Mohammad Hatta Sunario Sastrowardoyo Mohammad Yamin dan Amir Syarifoeddin 25 Selain tokoh Indonesia beberapa tokoh dari Jepang juga memberikan materi pembelajaran seperti Bakki yang mengajarkan geopolitik Makatani mengajar Bahasa Jepang serta Shimizu mengajar pengetahuan umum 26 Pada pertengahan 1943 asrama ini pun dibubarkan karena dianggap membahayakan Jepang akibat terlalu mengedepankan nasionalisme 27 Angkatan Pemuda Sunting Pada pertengahan 1944 Pemerintah Jepang membentuk organisasi pemuda yang dikenal dengan nama Angkatan Pemuda Dua tokoh yang menjadi bagian organisasi ini adalah Sukarni dan Chaerul 28 Bersama Angkatan Muda Chaerul dan rekan rekannya mengadakan kongres Pemuda pada tanggal 16 Mei 1945 hingga 18 Mei 1945 di Villa Isola Kongres ini merupakan hasil prakarsa dari Djamal Ali Hamid dan M Tahir yang bertujuan untuk mendiskusikan penurunan kekuatan militer Jepang di Asia Pasifik 29 Kongres ini diikuti lebih dari 100 pemuda yang berasal dari beragam daerah di Pulau Jawa Raden Mas Bambang Soeprapto Dipokoesoemo S Karna Ibnu Parna Rochyati Sutiah dan Marthadi yang berasal dari Semarang sebagai perwakilan Angkatan Muda Republik Indonesia AMRI S W Lagiono Poerwokoesumo Mantoro Tirtonegoro Adi Sumarto dan Asrar dari Gerakan Pemuda Republik Indonesia yang berasal dari Yogyakarta Lalu Jamal Ali Soerjono atau yang lebih dikenal sebagai Pak Kasur Koswara yang berasal dari Bandung Selain Bandung Jawa Barat juga mengikutsertakan pemuda dari Cirebon yaitu Derajat dan Kusaeri dari Sukabumi Perwakilan Jawa Timur diwakilkan oleh Soemarsono dari Surabaya sebagai bagian dari Pemuda Republik Indonesia dan dari Kediri yang diwakili oleh Handoko Selaku pusat kepemimpinan Angkatan Pemuda Jakarta mengirimkan peserta yang terdiri dari Zus Ratulangi Anas Ma ruf Aidit Chaerul Kusnandar dan Sidik Kertapati Selain utusan daerah turut hadir Anwar Tjokroaminoto Harsono Tjokroaminoto Darwis Thaib serta mahasiswa dari Ika Dai Gako 30 Konferensi ini menjadi konferensi pertama yang menyanyikan lagu Indonesia Raya tanpa harus menyanyikan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo serta pengibaran bendera merah putih berkibar tanpa mengibarkan Hinomaru secara bersamaan hoho dengan merah putih 31 Setelah 3 hari konferensi konferensi ini pun menghasilkan dua resolusi 32 Semua golongan Indonesia terutama golongan pemuda dipersatukan dan dibulatkan di bawah satu pimpinan nasional Dipercepatnya pelaksanaan pernyataan kemerdekaan Indonesia Akan tetapi dikarenakan usaha mewujudukan kemerdekaan ini masih ada campur tangan Jepang maka muncullah penolakan dari Chaerul Sukarni dan Harsono Sebagai bentuk penolakan ini mereka merencakan konferensi lanjutan Konferensi lanjutan dilaksanakan di gedung Jawa Hokokai yang berlokasi di Jalan Gambir Selatan No 6 Jakarta Pada saat itu ada 49 oramg yang berkumpul pada konferensi ini 33 Dari 49 orang yang hadir dipilihlah Panitia Sementara Angkatan Baru yang terdiri dari 10 orang yaitu B M Diah Sukarni Soediro Syarief Thayeb Harsono Wikana Chaerul P Gultom Supeno dan Asmara Hadi B M Dia terpilih menjadi ketua di antara panitia sementara ini 34 Pada tanggal 8 Juni 1945 Panitia sementara ini bertemu dengan Sukarno dan mengatakan bahwa gerakan terasa lambat dan disarankan untuk mengambi keputusan secepatnya terkait nasib Indonesia 35 Pada tanggal 15 Juni 1945 terbentuklah gerakan bernama Angkatan Baroe Indonesia 36 Gerakan ini memiliki tujuan yang disebarkan pada surat kabar Asia Raja pada edisi pertengahan bulan Juni 1945 37 mencapai persatuan kompak di antara seluruh golongan masya rakat Indonesia menanamkan semangat revolusioner massa atas dasar kesadaran mereka sebagai rakyat yang berdaulat membentuk negara kesatuan Republik Indonesia mempersatukan Indonesia bahu membahu dengan Jepang tetapi jika perlu gerakan itu bermaksud untuk mencapai kemerdekaan dengan kekuatannya sendiri Pada sidang Chuo Sangi In ke VII muncul usulan untuk pembentukan organisasi yang bertujuan mengikutsertakan pemuda Gerakan ini disebut dengan Gerakan Rakyat Baroe yang rencananya akan dibentuk pada bulan Juli 1945 38 Kemudian pada tanggal 2 Juli 1945 Gerakan Rakyat Baru yang mengikutsertakan Chaerul Sukarni Diah Hadi Harsono Wikana Sudiro Supeno Adam Malik S K Trimurti Sutomo dan Pandu Kartawiguna setelah disetujui oleh yang baru Letnan Jenderal Y Nagano sebagai Saikō Shikikan yang baru Gerakan tersebut terdiri dari 80 orang yang berasal dari beragam latar belakang yaitu Indonesia Jepang Tionghoa Arab dan peranakan Eropa 37 Penolakan Chaerul Saleh terus berlanjut dalam sidang Gerakan Rakyat Baru pada tanggal 16 Juli di gedung Chuo Sangi In di Pejambon saat mebahas bentuk kenegaraan Golongan pemuda ingin mencantumkan kata kata Republik Indonesia di dalam Anggaran dasar tapi usul ini ditolak oleh golongan tua yaitu Soekarno Hatta Subarjo Yamin dan Abikusno Sebagai bentuk protes para pemuda secara demonstratif meninggal kan sidang satu per satu setelah menyampaikan alasan penolakan mereka yang dimulai oleh Adam Malik Chaerul pun turut menyampaikan aspirasinya dengan berkata Pemuda pemuda menghendaki Negara Republik Kesatuan dan ingin merdeka sekarang juga Siapa merintangi perjuangan kami adalah penghalang dan pengkhianat Di tengah konflik pihak jepang mendatangi Soekarno dengan membisikkan sesuatu Kemudian Soekarno mengatakan bahwa berdasarkan perintah Tokyo bentuk kenegaraan tidak boleh dibicarakans elama sidang sehingga pembicaraan bentuk kenegaraan ditangguhkan Sebagai respons kemarahan ini para pemuda meninggakan ruangan yaitu Chaerul B M Diah Trimurti dan pemuda lainnya kecuali Bung Tomo dan Moewardi 39 Pada tanggal 28 Juli 1945 Gerakan Rakyat Baru secara resmi dibentuk dengan turut serta menggabungkan Partai Masyumi dan Jawa Hokokai Meskipun di dalam gerakan ini para pemuda tidak menjabat di posisi yang telah disediakan sebagai bentuk penolakan 40 Ia juga menjadi panitia Seinendan dan anggota Angkatan Muda Indonesia Kemudian ia berbalik arah menjadi anti Jepang dan ikut membentuk Barisan Banteng serta menjadi anggota Putera pimpinan Soekarno Hatta Ki Hajar Dewantoro dan Kyai Haji Mas Mansyur 5 Detik detik proklamasi SuntingPada masa masa sebelum proklamasi rumah Chaerul di Jalan Pegangsaan Barat menjadi lokasi pertemuan para pemuda untuk berdiskusi tentang perjuangan kemerdekaan Untuk menghindari kecurigaan Jepang tempat tersebut disamarkan jadi tempat latihan silat Bahkan mereka mengundang 2 pelatih silat untuk memperkuat penyamaran ini Kemudian pada tanggal 12 Juli 1945 Chaerul terpilih sebagai ketua Comite Van Actie Semenjak jadi ketua dia sering merencanakan situasi dan siasat untuk merebut kuasa Jepang 41 Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu dengan pengumuman oleh Clement Attlee dan Harry S Truman bahwa Jepang melakukan kapitulasi yang diikuti pidato oleh Hirohito yang menyatakan bahwa Jepang mengakhiri perlawanan 42 Setelah pengumuman tersebut pada jam 10 pagi kelompok pemuda melakukan rapat di Taman Ismail Marzuki yang merupakan sebuah kebun binatang saat itu Mereka mencapai beberapa keputusan penting 43 Pemuda siap berjuang sampai titik darah penghabisan Persatuan total dari semua unsur dalam masyarakat Siap menjalani latihan secara intensif untuk membela tanah air Langkah lanjutan yang dilakukan oleh para pemuda adalah mengadakan rapat di sebuah ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta yang sekarang menjadi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada tanggal 15 Agustus 1945 di jam 8 malam Rapat ini menghasilkan beberapa keputusan yang dipimpin oleh Chaerul Mendesak Soekarno Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan hari itu juga Menunjuk Wikana Darwis Karimoeddin dan Subadio untuk menemui Soekarno Hatta dan menyampaikan keputusan rapat Namun dengan catatan kemerdekaan tidak diproklamasikan melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI Membagi tugas kepada mahasiswa pelajar dan pemuda di seluruh Jakarta untuk merebut kekuasaan dari Jepang 44 Rapat ini dihadiri oleh Chaerul Djohar Nur Kusnandar Subadio Soebianto Djojohadikoesoemo Margono Djojohadikoesoemo Wikana dan G S Armansjah 45 Kemudian Wikana dan Darwis pergi ke tempat tinggal Soekarno pada jam 10 malam untuk memberitahukan berita kapitulasi Jepang kepada Soekarno sekaligus mendesak Soekarno melakukan proklamasi segera 46 Namun desakan ditolak keras oleh Soekarno dengan berkata Inilah leherku saudara boleh membunuh saya sekarang juga Saya tidak bisa melepaskan tanggungjawab saya sebagai ketua PPKI Karena itu saya tanyakan kepada wakil wakil PPKI besok 47 Keputusan rapat tersebut disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada pukul 22 30 waktu Jawa jaman Jepang pukul 22 00 WIB di rumah kediaman Ir Sukarno Pegangsaan Timur sekarang jalan Proklamasi 56 Jakarta Tuntutan Wikana agar Proklamasi di nyatakan oleh Ir Sukarno pada keesokan harinya telah mene gangkan suasana karena ia juga menyatakan bahwa akan terjadi pertumpahan darah jika keinginan mereka tidak dilaksanakan Mendengar ancaman itu Ir Sukarno menjadi marah dan melon tarkan kata kata yang bunyinya kurang lebih sebagai berikut Inilah leherku saudara boleh membunuh saya sekarang juga Saya tidak bisa melepaskan tanggungjawab saya sebagai ketua PPKI Karena itu saya tanyakan kepada wakil wakil PPKI besok 220 Ketegangan itu disaksikan oleh tokoh tokoh nasionalisChaerul merupakan salah satu tokoh penting dibalik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Bersama Sukarni Wikana dan pemuda lainnya dari Menteng 31 ia menculik Soekarno dan Hatta dalam Peristiwa Rengasdengklok Mereka menuntut agar kedua tokoh ini segera membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia Pada tahun 1946 Chaerul bergabung dengan Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka Kelompok ini menuntut kemerdekaan 100 dan berdiri sebagai pihak oposisi pemerintah Oleh karenanya pada tanggal 17 Maret 1946 beberapa tokoh kelompok ini ditangkap termasuk diantaranya Chaerul Pada tanggal 6 Juli 1948 Tan Malaka mendirikan Gerakan Rakyat Revolusioner dan menunjuk Chaerul Saleh sebagai sekretaris pergerakan Setelah kematian Tan Malaka Chaerul bersama Adam Malik dan Sukarni berhimpun di dalam Partai Murba Tahun 1950 Chaerul memimpin Laskar Rakyat di Jawa Barat untuk menentang hasil Konferensi Meja Bundar KMB Ia kemudian ditangkap oleh Abdul Haris Nasution dan dibuang ke Jerman Disana ia kemudian melanjutkan studinya ke Fakultas Hukum Universitas Bonn dan mendirikan Perhimpunan Pelajar Indonesia PPI 48 Pemerintahan Sunting Pada bulan Desember 1956 sepulangnya dari Jerman Chaerul ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi Wakil Ketua Umum Legiun Veteran RI Satu tahun kemudian ia masuk Kabinet Djuanda dan menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Veteran Chaerul dikenal sebagai tokoh sosialis yang cemerlang Karena kepandaiannya itu ia beberapa kali menjadi orang kepercayaan Presiden Soekarno dan sebagai penyeimbang tokoh tokoh PKI di kabinet Pada tahun 1959 ia ditunjuk sebagai Menteri Muda Perindustrian Dasar dan Pertambangan pada Kabinet Kerja I Di kabinet berikutnya Kabinet Kerja II dan Kabinet Kerja III Chaerul menjadi Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan Pada tahun 1960 hingga 1966 ia juga menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Sebagai orang kepercayaan Soekarno Chaerul memiliki keberanian untuk menantang lawan lawan politiknya Tanggal 3 April 1961 Chaerul berkeliling Sumatra Barat dan berpidato di muka umum Ia menentang para pemimpin Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia seperti Natsir dan Syafruddin Prawiranegara yang dianggapnya menyetujui hasil KMB Tahun 1963 kariernya menanjak dan ia dipercaya sebagai Wakil Perdana Menteri III Pada bulan April 1964 Chaerul terlibat dalam intrik kekuasaan Ia mencoba untuk menduduki posisi Wakil Perdana Menteri I yang saat itu dijabat oleh Soebandrio Perhitungannya adalah jika Soekarno lengser maka ia yang akan naik menjadi Perdana Menteri Untuk menyingkirkan Soebandrio dari kedudukannya sebagai Menteri Luar Negeri ia juga akan menyodorkan Adam Malik Selain berusaha menggeser Soebandrio ia juga membendung Hatta yang sewaktu waktu bisa saja naik menjadi Wakil Perdana Menteri I Untuk itu ia menginstruksikan Selo Soemardjan untuk membentuk organisasi intelijen yang mengkonsolidasi kedudukannya Pada masa itu selain orang orang Murba Angkatan Darat dan PKI juga memposisikan dirinya sebagai pengganti Soekarno 49 Untuk menjatuhkan wibawa PKI di mata Soekarno pada sidang kabinet di akhir tahun 1964 Chaerul mengeluarkan sebuah dokumen yang menyatakan PKI akan melakukan kudeta terhadap Presiden Dokumen yang berjudul Resume Program dan Kegiatan PKI Dewasa Ini itu menyatakan bahwa revolusi Agustus 1945 telah gagal Dan PKI harus mengambil tindakan untuk merebut pimpinan revolusi Pembahasan dokumen itu terus berlanjut ke pertemuan partai politik di Bogor tanggal 12 Desember 1964 Disitu pimpinan PKI DN Aidit menuduh Chaerul telah membuat berita bohong dan sebagai antek Nekolim Dari pertemuan itu kemudian terbit Deklarasi Bogor yang meminta partai partai politik untuk tetap setia kepada pimpinan besar revolusi Soekarno 50 Dalam Gerakan 30 September semula nama Chaerul termasuk salah seorang tokoh yang akan diculik Namun Aidit mencoret namanya karena pada tanggal 30 September Chaerul sedang berada di Peking China Tanggal 18 Maret 1966 Chaerul Saleh ditahan oleh Soeharto tanpa melalui proses peradilan Ia dianggap sebagai menteri yang mendukung kebijakan Soekarno yang pro komunis 50 Ia meninggal pada tanggal 8 Februari 1967 dengan status tahanan politik Hingga sekarang tidak pernah ada penjelasan resmi dari pemerintah mengenai alasan penahanannya Kehidupan pribadi SuntingPada awalnya hubungan pernikahan Yohana dan Chaerul tidak mendapatkan restu dari orang tua Chaerul karena keluarga yohana memiliki penyakit genetik dan merupakan anak dari Tumanggung yang mengalahkan ayahnya dalam pemilihan Voolksraad Namun pada akhirnya mereka berdua tetap menikah pada tahun 1940 di Jalan Kesehatan II 25 51 Karya SuntingPerlawanan Rakyat Sumatra Barat terhadap Kolonialisme Belanda 1962Referensi Sunting Tak setuju perintis terima uang Diarsipkan 2017 04 04 di Wayback Machine Tempointeraktif 7 Mei 1977 Nisa Amirul 13 Desember 2022 Profil 4 Tokoh Golongan Muda yang Terlibat Peristiwa Rengasdengklok Bobo bobo grid id Diakses tanggal 24 Desember 2022 a b c Satyadarma 6 November 2021 Chaerul Saleh Pahlawan Bangsa yang Mati dalam Penjara Koran Sulindo Diakses tanggal 24 Desember 2022 Soewito Irna Hanny Nastoeti Hadi 1993 Chairul Saleh tokoh kontroversial Jakarta Tim Penulis hlm 22 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Politisi Murba Jenderal Kehormatan Tokoh Id dalam bahasa Inggris 20 April 2012 Diakses tanggal 25 Desember 2022 Abidin Mas oed 2005 Ensiklopedi Minangkabau Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau hlm 109 ISBN 978 979 3797 23 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Soewito 1992 hlm 8 Ningsih Widya Lestari 14 Desember 2022 Chaerul Saleh Pejuang Kemerdekaan yang Mati Tanpa Kejelasan Halaman all Kompas Diakses tanggal 25 Desember 2022 a b Soewito 1992 hlm 13 a b Soewito 1992 hlm 14 Rahman Momon Abdul Darmansyah Wardoyo Kusumo Winarti Siti Sugi 2006 Pergerakan Mahasiswa Pada Masa Hindia Belanda PDF Jakarta Museum Sumpah Pemuda hlm 58 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Mukthi M F 28 Oktober 2020 Penggalan Akhir Kiprah PPPI Historia Diakses tanggal 25 Desember 2022 Adryamarthanino Verelladevanka 12 Agutus 2021 Nibras Nada Nailufar ed Petisi Sutardjo Latar Belakang Isi Reaksi dan Penolakan Halaman all KOMPAS com Diakses tanggal 25 Desember 2022 Periksa nilai tanggal di date bantuan Gama Prabowo Prabowo 22 Desember 2020 Gischa Serafica ed Sejarah Gabungan Politik Indonesia GAPI KOMPAS com Diakses tanggal 25 Desember 2022 a b Rahman et al Misman hlm 58 Soewito 1992 hlm 15 Soewito 1992 hlm 18 Syarifuddin 2022 Bahan Pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia VI Palembang Bening Media Publishing hlm 23 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Rahman et al Misman hlm 61 Nurjanah Rina 15 Agustus 2017 Kusumadewi Anggi ed Menuju Merdeka Sebaran dan Gerakan Pemuda Radikal di Menteng kumparan Diakses tanggal 26 Desember 2022 Soewito 1992 hlm 19 Soewito 1992 hlm 19 20 Walid Wildan Ibnu 18 Februari 2019 Pradewo Bintang ed Gedung Menteng 31 Saksi Bisu Perjalanan Pemuda Indonesia JawaPos com Diakses tanggal 27 Desember 2022 Maulana Doni 18 April 2018 Angkatan Baru Indonesia Asrama dalam bahasa Inggris Dinas Kebudayaan Jakarta Diakses tanggal 27 Desember 2022 Adryamarthanino Verelladevanka 20 Mei 2022 Asrama Angkatan Baru Indonesia atau Asrama Menteng 31 KOMPAS Diakses tanggal 27 Desember 2022 Kurniadi H Eddy 1987 Peranan pemuda dalam pembangunan politik di Indonesia analistis studi berdasarkan pendekatan sejarah dan sosio kultural Angkasa hlm 94 ISBN 978 979 404 240 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Oktorino Nino 2013 Konflik Bersejarah Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia Elex Media Komputindo hlm 8 ISBN 978 602 02 2872 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Abdullah Taufik 2009 Nationalist activities during Japanese period Dalam Sato Shigeru The Encyclopedia of Indonesia in the Pacific War In cooperation with the Netherlands Institute for War Documentation dalam bahasa Inggris BRILL hlm 120 ISBN 978 90 04 19017 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Putri Risa Herdahita 26 Januari 2020 Villa Isola dari Vila Mewah hingga Sunda Empire Historia Diakses tanggal 27 Desember 2022 Soewito 1992 hlm 23 Poesponegoro Marwati Djoenoed Notosusanto Nugroho 1984 Sejarah nasional Indonesia VI Jakarta Balai Pustaka hlm 75 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan 16 Mei 1945 Kongres Pemuda Seluruh Jawa Rek Ayo Rek 16 Mei 2021 Diakses tanggal 28 Desember 2022 Ilham Osa Kurniawan Daradjadi 21 April 2021 Pejambon 1945 Konsensus Agung Para Peletak Fondasi Bangsa Jakarta Elex Media Komputindo hlm 94 ISBN 978 623 00 2017 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Djamaluddin Dasman 2018 Catatan B M Diah Peran Pivotal Pemuda Seputar Lahirnya Proklamasi 17 8 45 Jakarta Yayasan Pustaka Obor Indonesia hlm 112 ISBN 978 602 433 568 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Daradjadi amp Ilham 2021 hlm 95 Barus Kormen 16 Agustus 2021 16 Agustus 1945 Pemuda Menculik Soekarno Hatta Dibawa ke Rengas Dengklok Keduanya Dipaksa Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia Industry dalam bahasa Indonesia Diakses tanggal 28 Desember 2022 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link a b Poesponegoro amp Notosusanto 1984 hlm 76 Daradjadi amp Ilham 2021 hlm 96 Soewito 1992 hlm 26 Taufiq Fery 2020 PEKIK TAKBIR BUNG TOMO Perjalanan Hidup Kisah Cinta amp Perjuangannya Araska Publisher hlm 35 ISBN 978 623 7537 74 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sarumpaet Riris 2010 Seri Pengenalan Tokoh Sekitar Proklamasi Kemerdekaan PDF Direktorat Jenderal Kebudayaan hlm 42 43 ISBN 978 979 95807 2 6 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dharmasena Dharmasena 1995 hlm 12 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Soewito 1992 hlm 28 Aisyah Novia 14 Agustus 2021 Peristiwa Rengasdengklok Latar Belakang Kronologi dan Tokoh di Baliknya detikedu Diakses tanggal 29 Desember 2022 Soewito 1992 hlm 29 Detik Detik Proklamasi Museum Kepresidenan RI Balai Kirti 20 Mei 2019 Diakses tanggal 29 Desember 2022 Poesponegoro amp Notosusanto 1984 hlm 80 http www harianhaluan com Chaerul Saleh Si Bengal dari Lubuk Jantan Rosihan Anwar Sukarno Tentara PKI Segitiga Kekuasaan sebelum Prahara Politik 1961 1965 Yayasan Obor Indonesia 2006 a b Julius Pour Gerakan 30 September Pelaku Pahlawan amp Petualang Kompas 2010 Soewito 1992 hlm 16 17 Jabatan politikPosisi baru Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara1960 1966 Diteruskan oleh Abdul Harris NasutionDidahului oleh F J Inkiwang sebagai Menteri Perindustrian Menteri Perindustrian Dasar amp Pertambangan Indonesia1959 1964 Diteruskan oleh Hadi Thayeb sebagai Menteri Perindustrian DasarDiteruskan oleh Armunanto sebagai Menteri Pertambangan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Chaerul Saleh amp oldid 23360914