www.wikidata.id-id.nina.az
Burhanuddin Mohammad Diah 7 April 1917 10 Juni 1996 adalah seorang tokoh pers pejuang kemerdekaan diplomat dan pengusaha Indonesia B M DiahMenteri Penerangan Indonesia ke 18Masa jabatan 25 Juli 1966 6 Juni 1968PresidenSoekarnoSoehartoPendahuluW J RumambiPenggantiBoediardjoInformasi pribadiLahirBurhanuddin 1917 04 07 7 April 1917Koeta Radja Hindia BelandaMeninggal10 Juni 1996 1996 06 10 umur 79 Jakarta IndonesiaSuami istriSiti Latifah Herawati m 1942 wbr Anak3PekerjaanDiplomatTanda tangan Daftar isi 1 Masa kecil 2 Melanjutkan sekolah dan bekerja 3 Menikah dan mendirikan Merdeka 4 Penyelamat naskah asli Proklamasi 5 Mengabdi negara dan menjadi pengusaha 6 Keluarga 7 Penghargaan 8 Lihat pula 9 Referensi 10 Bacaan lebih lanjut 11 Pranala luarMasa kecil SuntingNama asli B M Diah yang sesungguhnya hanyalah Burhanuddin Nama ayahnya adalah Mohammad Diah yang berasal dari Barus Sumatera Utara Ayahnya adalah seorang pegawai pabean di Aceh Barat yang kemudian menjadi penerjemah Burhanuddin kemudian menambahkan nama ayahnya kepada namanya sendiri Ibunya Siti Sa idah istri pertama Diah adalah wanita Aceh yang menjadi ibu rumah tangga Burhanuddin anak bungsu dari delapan bersaudara juga mempunyai dua orang saudara tiri dari istri kedua ayahnya Mohammad Diah adalah seorang yang terpandang dan kaya di lingkungannya Namun hidupnya boros sehingga ketika ia lahir Burhanuddin tidak dapat menikmati kekayaan ayahnya Ditambah lagi karena seminggu setelah kelahirannya ayahnya meninggal dunia Ibunya kemudian mengambil alih tanggung jawab memelihara keluarganya Untuk itu ia terjun ke dunia usaha berjualan emas intan dan pakaian Namun delapan tahun kemudian Siti Sa idah pun berpulang sehingga Burhanuddin diasuh oleh kakak perempuannya Siti Hafsyah Burhanuddin belajar di HIS kemudian melanjutkan ke Taman Siswa di Medan Keputusan ini diambilnya karena ia tidak mau belajar di bawah asuhan guru guru Belanda Melanjutkan sekolah dan bekerja SuntingPada usia 17 tahun Burhanuddin berangkat ke Jakarta dan belajar di Ksatriaan Instituut sekarang Sekolah Ksatrian yang dipimpin oleh Dr E E Douwes Dekker Burhanuddin memilih jurusan jurnalistik tetapi ia banyak belajar tentang dunia kewartawanan dari pribadi Douwes Dekker Burhanuddin sesungguhnya tidak mampu membayar biaya sekolah Namun melihat tekadnya untuk belajar Dekker mengizinkannya terus belajar dan bahkan memberikan kesempatan kepadanya menjadi sekretaris di sekolah itu Setelah tamat belajar Burhanuddin kembali ke Medan dan menjadi redaktur harian Sinar Deli Ia tidak lama bekerja di sana karena satu setengah tahun kemudian ia kembali ke Jakarta dan bekerja di harian Sin Po sebagai tenaga honorer Tak lama kemudian ia pindah ke Warta Harian Tujuh bulan kemudian koran itu dibubarkan karena dianggap membahayakan keamanan Burhanuddin kemudian mendirikan usahanya sendiri bulanan Pertjatoeran Doenia Setelah tentara Jepang datang dan menjajah Indonesia Burhanuddin bekerja di Radio Hosokyoku sebagai penyiar siaran bahasa Inggris Namun pada saat yang sama ia pun merangkap bekerja di Asia Raja sebagai pembantu editor 1 Ketika ketahuan bahwa ia bekerja juga di tempat lain Burhanuddin pun dijebloskan ke penjara selama empat hari Pada Mei 1945 diadakan Kongres Pemuda di Villa Isola di Bandung untuk membentuk Angkatan Baroe yaitu sebuah federasi kelompok pemuda untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia B M Diah terpilih menjadi salah satu pemimpin utamanya 1 Menikah dan mendirikan Merdeka SuntingKetika bekerja di Radio Hosokyoku itulah Burhanuddin bertemu dengan Herawati seorang penyiar lulusan jurnalistik dan sosiologi di Amerika Serikat Mereka berpacaran dan tak lama kemudian pada 18 Agustus 1942 mereka menikah Pesta pernikahan mereka ini dihadiri pula oleh Bung Karno dan Bung Hatta Pada akhir September 1945 setelah diumumkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Diah bersama sejumlah rekannya seperti Joesoef Isak dan Rosihan Anwar mengangkat senjata dan berusaha merebut percetakan Jepang Djawa Shimbun yang menerbitkan Harian Asia Raja Meskipun Jepang telah menyerah kalah teman teman Diah ragu ragu mengingat Jepang masih memegang senjata Namun kenyataannya malah sebaliknya Tentara Jepang yang menjaga percetakan tidak melawan bahkan menyerah Percetakan pun jatuh ke tangan Diah dan rekan rekannya 2 Pada 1 Oktober 1945 B M Diah mendirikan Harian Merdeka Diah menjadi pemimpin redaksi Joesoef Isak menjadi wakilnya dan Rosihan Anwar menjadi redaktur Diah memimpin surat kabar ini hingga akhir hayatnya meskipun belakangan ia lebih banyak menangani PT Masa Merdeka penerbit Harian Merdeka Ketika baru berdiri Diah menjadi Pemimpin Redaksi Isak sebagai Wakil dan Rosihan sebagai Redaktur Belakangan Joesoef Isak seorang Soekarnois terpaksa diberhentikan atas desakan pemerintah Orde Baru Sementara Rosihan Anwar mendirikan surat kabarnya sendiri Harian Pedoman Pada April 1945 bersama istrinya Herawati Diah mendirikan koran berbahasa Inggris Indonesian Observer Ia dinilai sebagai penulis editorial yang baik seorang nasional pro Soekarno dan menentang militerisme Ia pernah bertolak pandangan dengan pihak militer setelah Peristiwa 17 Oktober sehingga ia terpaksa berpindah pindah tempat untuk menghindari kejaran petugas petugas militer Ketika pemerintah Orde Baru memutuskan untuk mengubah sebutan Tionghoa menjadi Cina dan Republik Rakyat Tiongkok menjadi Republik Rakyat Cina Harian Merdeka bersama Harian Indonesia Raya dikenal sebagai satu satunya pers yang gigih tetap mempertahankan istilah Tionghoa dan Tiongkok 3 Penyelamat naskah asli Proklamasi SuntingJurnalis Burhanuddin Muhammad Diah turut menjadi saksi pada saat Soekarno Hatta mengadakan pertemuan dengan tokoh tokoh PPKI di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di jalan Meiji Dori kini Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Pertemuan yang berlangsung pada tanggal 16 Agustus 1945 malam itu memiliki agenda menyusun naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia Pada saat Soekarno Moh Hatta dan Achmad Soebardjo menyusun draf proklamasi B M Diah para aktivis dan para pemuda lain menunggu di ruang tengah rumah Laksamana Maeda Kemudian ketika draf tersebut telah disetujui para wakil pemuda dan anggota PPKI yang hadir Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik naskah tersebut 4 Soekarno awalnya menulis draf teks proklamasi pada selembar kertas putih berukuran panjang 25 8 sentimeter lebar 21 3 sentimeter dan tebal 0 5 milimeter Kertas itu disobek dari sebuah buku kecil Setelah diutak atik oleh Soekarno Hatta dan sejumlah tokoh PPKI akhirnya jadilah sebuah draf teks proklamasi yang akan dibacakan keesokan harinya Soekarno menyerahkan secarik kertas tersebut ke Sayuti Melik untuk ditulis ulang menggunakan mesin ketik Karena mereka telah memiliki teks proklamasi yang sudah rapih menggunakan mesin ketik secarik kertas draf tadi dibuang ke keranjang sampah Setelah naskah tersebut selesai diketik dan ditandatangani Soekarno dan Hatta Sayuti Melik membuang begitu saja draf proklamasi tersebut Mengutip dari buku biografi B M Diah tertulis Setelah naskah tersebut disalin oleh Sayuti Melik naskah tersebut dibuang ke tempat sampah begitu saja Ungkap B M Diah dalam buku biografi berjudul Butir butir Padi B M Diah Tokoh Sejarah yang Menghati Zaman Rupanya naluri jurnalistik BM Diah bekerja Beberapa saat setelahnya ia mengambil draf teks proklamasi itu dari keranjang sampah dan menyimpannya Secarik kertas tersebut tampak sudah tidak bagus lagi kondisinya Siapa sangka apa yang dilakukan BM Diah menjadi kunci bagi kelengkapan arsip tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia Tidak hanya BM Diah yang berperan menyelamatkan arsip proklamasi kemerdekaan Sejumlah tokoh juga berperan penting menyelamatkan Indonesia dari kegelapan identitas Tanpa teks foto video dan audio tentang acara itu kita tidak memilki bukti otentik bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia pernah diproklamasikan 5 Mengabdi negara dan menjadi pengusaha SuntingSetelah Indonesia merdeka pada 1959 B M Diah diangkat menjadi duta besar untuk Cekoslowakia dan Hungaria Dari sana kemudian ia dipindahkan ke Inggris lalu ke Thailand semuanya untuk jabatan yang sama Pada 1968 ia diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi menteri penerangan Belakangan Diah diangkat menjadi anggota DPR dan kemudian anggota DPA Pada usia tuanya Diah mendirikan sebuah hotel di Jakarta Hyatt Aryaduta di tempat yang dulunya merupakan rumah orang tua Herawati Jabatan terakhir yang dipegangnya adalah sebagai Presiden Direktur PT Masa Merdeka dan Wakil Pemimpin PT Hotel Prapatan Jakarta Keluarga SuntingB M Diah meninggalkan seorang istri Herawati Diah Dari Herawati ia memperoleh dua orang anak perempuan bernama Nurdi dan Adiniawati Diah dan seorang anak laki laki yang bernama Nurman Diah mertua dari aktris Shelomita Diah Ia menghembuskan nafas terkahirnya di Jakarta 10 Juni 1996 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata 6 Penghargaan SuntingKarena perjuangan dan jasa jasanya bagi negara Diah dianugerahi tanda tanda penghargaan berikut Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Soeharto 10 Mei 1978 Piagam penghargaan dan Medali Perjuangan Angkatan 45 dari Dewan Harian Nasional Angkatan 45 17 Agustus 1995 Lihat pula SuntingAngkatan Baroe Daftar tokoh pers IndonesiaReferensi Sunting a b Rudolf Mrazek 1996 Sjahrir Politik dan Pengasingan di Indonesia Pustaka Obor hlm 455 Nopi Risky Arbangi Kata Kata Baku Pada Bacaan BM Diah dan Naskah Asli Proklamasi pada Kunci Jawaban Materi Tema 2 Kelas 6 SD Utara Times utaratimes pikiran rakyat com Diakses tanggal 2021 09 24 Inilah 8 Pahlawan Indonesia yang Jarang Dikenal Brain Berries Brain Berries 2021 03 31 Diakses tanggal 2021 09 24 Official Kawan GNFI Mengenal B M Diah Sosok Penyelamat Naskah Asli Proklamasi www goodnewsfromindonesia id Diakses tanggal 2021 09 24 Kuwado Fabian Januarius 2021 08 26 Kuwado Fabian Januarius ed Kisah Para Penyelamat Arsip Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kompas com Diakses tanggal 2021 09 24 BM Diah Wartawan Penyelamat Naskah Asli ProklamasiBacaan lebih lanjut SuntingB M Diah 1983 Angkatan Baru 45 Masa Merdeka Benedict Anderson 1983 Imagined Communities Reflections on the Origin and Spread of Nationalism Verso Pranala luar SuntingBM Diah Telah Tiada Jawa Pos Diarsipkan 2006 09 20 di Wayback Machine BM Diah Jalan Panjang Seorang Wartawan Suara Merdeka Diarsipkan 2006 06 26 di Wayback Machine Biografi Joesoef Isak Wakil Pemimpin Redaksi Merdeka Indonesia Merdeka Jabatan diplomatikJabatan baru Duta Besar Indonesia untuk Cekoslowakia1959 1962 Diteruskan oleh ArmunantoDidahului oleh Sunario Sastrowardoyo Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya1962 1964 Diteruskan oleh SoerjodipoeroDidahului oleh Mas Isman Duta Besar Indonesia untuk Thailand1964 1966 Diteruskan oleh Achmad YusufJabatan politikDidahului oleh W J Rumambi Menteri Penerangan1966 1968 Diteruskan oleh Boediarjo Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title B M Diah amp oldid 24343794