www.wikidata.id-id.nina.az
Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita cita berdirinya negara Indonesia yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda Daftar isi 1 Persiapan Kongres 2 Pelaksanaan 3 Peserta 4 Gedung 5 RujukanPersiapan Kongres SuntingUpaya mempersatukan organisasi organisasi pemuda pergerakan dalam satu wadah telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama 1926 Sebagai kelanjutannya tanggal 20 Februari 1927 diadakan pertemuan tetapi pertemuan ini belum mencapai hasil yang final Sebagai penggagas Kongres Pemuda Kedua adalah Perhimpunan Pelajar pelajar Indonesia PPPI sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Hindia Belanda Pada tanggal 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi untuk persiapan kongres kedua dan dilanjutkan pada 12 Agustus 1928 Pada pertemuan terakhir ini telah hadir perwakilan semua organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan kongres pada bulan Oktober 1928 dengan susunan panitia yang membagi jabatan pimpinan kepada satu organisasi pemuda tidak ada organisasi yang rangkap jabatan sebagai berikut Ketua Sugondo Djojopuspito Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia Wakil Ketua R M Joko Marsaid Jong Java Sekretaris Muhammad Yamin Jong Soematranen Bond Bendahara Amir Sjarifudin Jong Bataks Bond Pembantu I Johan Mohammad Cai Jong Islamieten Bond Pembantu II R Katjasoengkana Pemoeda Indonesia Pembantu III R C I Sendoek Jong Celebes Pembantu IV Johannes Leimena Jong Ambon Pembantu V Mohammad Rochjani Su ud Pemoeda Kaoem Betawi Pelaksanaan SuntingKongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat Rapat pertama Sabtu 27 Oktober 1928 diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond KJB Waterlooplein sekarang Lapangan Banteng Dalam sambutannya ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda Acara dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda Menurutnya ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah bahasa hukum adat pendidikan dan kemauan Rapat kedua Minggu 28 Oktober 1928 kongres diadakan di Gedung Oost Java Bioscoop membahas masalah pendidikan Kedua pembicara Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan harus pula mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah Anak juga harus dididik secara demokratis Pada rapat penutupan di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106 Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan Ramelan mengemukakan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak anak disiplin dan mandiri hal hal yang dibutuhkan dalam perjuangan Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair atas saran Sugondo kepada Supratman Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres Kongres akhirnya ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres Oleh para pemuda yang hadir rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia Peserta SuntingPara peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu seperti Jong Java Jong Ambon Jong Celebes Jong Bataks Bond Jong Sumatranen Bond Jong Islamieten Bond Sekar Rukun Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia Pemuda Kaum Betawi dll Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat yaitu Oey Kay Siang John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond Gedung SuntingArtikel utama Museum Sumpah Pemuda Bangunan di Jalan Kramat Raya 106 tempat dibacakannya Sumpah Pemuda adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong 1 Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April 20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974 Dalam perjalanan sejarah Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta dan saat ini dikelola Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2 Rujukan Sunting Gedung Sumpah Pemuda dan Sie Kok Liong Diarsipkan 2007 10 27 di Wayback Machine Suara Pembaruan Museum Sumpah Pemuda Bekas Kos Pemersatu Bangsa Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 10 19 Diakses tanggal 2013 10 28 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kongres Pemuda Kedua amp oldid 23735547