www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam matematika logaritma adalah fungsi invers dari eksponensiasi Dengan kata lain logaritma dari x adalah eksponen dengan bilangan pokok b yang dipangkatkan dengan bilangan konstan lain agar memperoleh nilai x Kasus sederhana dalam logaritma adalah menghitung jumlah munculnya faktor yang sama dalam perkalian berulang Sebagai contoh 1000 10 10 10 103 dibaca logaritma 1000 dengan bilangan pokok 10 sama dengan 3 atau dinotasikan sebagai 10log 1000 3 Logaritma dari x dengan bilangan pokok b dilambangkan blog x Terkadang logaritma dilambangkan sebagai logb x atau tanpa menggunakan tanda kurung logb x atau bahkan tanpa menggunakan bilangan pokok khusus log x Grafik fungsi logaritma dengan tiga bilangan pokok yang umum Titik khusus blog b 1 diperlihatkan oleh garis bertitik dan semua kurva fungsi memotong di blog 1 0 Ada tiga bilangan pokok logaritma yang umum beserta kegunaannya Logaritma dengan bilangan pokok 10 b 10 disebut sebagai logaritma umum yang biasanya dipakai dalam ilmu sains dan rekayasa Logaritma dengan dengan bilangan pokok bilangan e b 2 718 disebut sebagai logaritma alami yang dipakai dengan luas dalam matematika dan fisika karena dapat mempermudah perhitungan integral dan turunan Logaritma dengan bilangan pokok 2 b 2 disebut sebagai logaritma biner yang seringkali dipakai dalam ilmu komputer Logaritma diperkenalkan oleh John Napier pada tahun 1614 sebagai alat yang menyederhanakan perhitungan 1 Logaritma dipakai lebih cepat dalam navigator ilmu sains rekayasa ilmu ukur wilayah dan bidang lainnya untuk lebih mempermudah perhitungan nilai yang sangat akurat Dengan menggunakan tabel logaritma cara yang membosankan seperti mengalikan digit yang banyak dapat digantikan dengan melihat tabel dan penjumlahan yang lebih mudah Ini dapat dilakukan karena logaritma dari hasil kali bilangan merupakan logaritma dari jumlah faktor bilangan b log x y b log x b log y displaystyle b log xy b log x b log y asalkan bahwa b x dan y bilangan positif dan b 1 Mistar hitung yang juga berasal dari logaritma dapat mempermudah perhitungan tanpa menggunakan tabel namun perhitungannya kurang akurat Leonhard Euler mengaitkan gagasan logaritma saat ini dengan fungsi eksponensial pada abad ke 18 dan juga memperkenalkan huruf e sebagai bilangan pokok dari logaritma alami 2 Penerapan skala logaritmik dipakai dalam mengurangi kuantitas yang sangat besar menjadi lebih kecil Sebagai contoh desibel dB adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan rasio sebagai logaritma sebagian besar untuk kekuatan sinyal dan amplitudo contoh umumnya pada tekanan suara Dalam kimia pH mengukur keasaman dari larutan berair melalui logaritma Logaritma umumnya dipakai dalam rumus ilmiah dalam pengukuran kompleksitas algoritma dan objek geometris yang disebut sebagai fraktal Logaritma juga membantu untuk menjelaskan frekuensi rasio interval musik ditemukan di rumus yang menghitung bilangan prima atau hampiran faktorial memberikan gambaran dalam psikofisika dan dapat membantu perhitungan akuntansi forensik Konsep logaritma sebagai invers dari eksponensiasi juga memperluas ke struktur matematika lain Namun pada umumnya logaritma cenderung merupakan fungsi bernilai banyak Sebagai contoh logaritma kompleks merupakan invers dari fungsi eksponensial pada bilangan kompleks Mirip dengan contoh sebelumnya logaritma diskret dalam grup hingga merupakan invers fungsi eksponensial bernilai banyak yang memiliki kegunaan dalam kriptografi kunci publik Daftar isi 1 Alasan 2 Definisi 3 Identitas logaritma 3 1 Hasil kali hasil bagi pangkat dan akar 3 2 Mengubah bilangan pokok 4 Bilangan pokok khusus 5 Sejarah 6 Tabel logaritma mistar hitung dan penerapan bersejarah 6 1 Tabel logaritma 6 2 Perhitungan 6 3 Mistar hitung 7 Sifat analitik 7 1 Keberadaan 7 2 Karakterisasi melalui rumus hasil kali 7 3 Grafik fungsi logaritma 7 4 Turunan dan antiturunan 7 5 Representasi integral mengenai fungsi logaritma 7 6 Transendensi logaritma 8 Perhitungan 8 1 Deret pangkat 8 1 1 Deret Taylor 8 1 2 Deret lebih efisien 8 2 Hampiran purata aritmetika geometrik 8 3 Algoritma Feynman 9 Penerapan 9 1 Penerapannya dalam skala logaritmik 9 2 Penerapannya dalam psikologi 9 3 Penerapannya dalam teori peluang dan statistika 9 4 Penerapannya dalam kompleksitas perhitungan 9 5 Penerapannya dalam entropi dan ketidakteraturan 9 6 Penerapannya dalam bangunan fraktal 9 7 Penerapannya dalam musik 9 8 Penerapannya dalam teori bilangan 10 Perumuman 10 1 Logaritma kompleks 10 2 Kebalikan dari fungsi eksponensial lainnya 10 3 Konsep yang berkaitan 11 Lihat pula 12 Catatan 13 Referensi 14 Pranala luarAlasan Sunting nbsp Gambar memperlihatkan grafik logaritma dengan bilangan pokok 2 memotong sumbu x di x 1 dan melalui titik 2 1 4 2 dan 8 3 sebagai contoh log2 8 3 dan 23 8 Grafik tersebut dengan sembarang mendekati sumbu y namun tidak mendekati sumbu x Operasi aritmetika yang paling dasar adalah penambahan perkalian dan eksponen Kebalikan dari penambahan adalah pengurangan dan kebalikan dari perkalian adalah pembagian Mirip dengan contoh sebelumnya logaritma merupakan kebalikan atau invers dari operasi eksponensiasi Eksponensiasi adalah bilangan bilangan pokok b yang ketika dipangkatkan dengan y memberikan nilai x Ini dirumuskan sebagai b y x displaystyle b y x nbsp Sebagai contoh 2 pangkat 3 memberikan nilai 8 Secara matematis 2 3 8 displaystyle 2 3 8 nbsp Logaritma dengan bilangan pokok b adalah operasi invers yang menyediakan nilai keluaran y dari nilai masukan x Hal ini mengartikan bahwa y blog x ekuivalen dengan x by jika b bilangan real positif Jika b bukanlah bilangan real positif eksponensiasi dan logaritma dapat terdefinisi tetapi membutuhkan beberapa nilai sehingga definisi darinya semakin rumit Salah satu alasan bersejarah utamanya dalam memperkenalkan logaritma adalah rumus b log x y b log x b log y displaystyle b log xy b log x b log y nbsp yang dapat mempermudah perhitungan nilai perkalian dan pembagian dengan penjumlahan pengurangan dan melihat tabel logaritma Perhitungan ini dipakai sebelum komputer ditemukan Definisi SuntingDiberikan bilangan real positif b sehingga b 1 maka logaritma dari bilangan real positif x terhadap bilangan pokok b nb 1 adalah eksponen dengan bilangan pokok b yang dipangkatkan bilangan agar memperoleh nilai x Dengan kata lain logaritma bilangan pokok b dari x adalah bilangan real y sehingga by x 3 Logaritma dilambangkan sebagai blog x dibaca logaritma x dengan bilangan pokok b Terdapat definisi yang mirip dan lebih ringkas mengatakan bahwa fungsi blog invers dengan fungsi x bx Sebagai contoh 2log 16 4 karena 24 2 2 2 2 16 Logaritma juga dapat bernilai negatif contohnya 2log 1 2 1 karena 2 1 1 21 1 2 Logaritma juga berupa nilai desimal sebagai contoh 10log 150 kira kira sama dengan 2 176 karena terletak di antara 2 dan 3 dan begitupula 150 terletak antara 102 100 dan 103 1000 Adapun sifat logaritma bahwa untuk setiap b blog b 1 karena b1 b dan blog 1 0 karena b0 1 Identitas logaritma SuntingArtikel utama Daftar identitas logaritma Ada beberapa rumus penting yang mengaitkan logaritma dengan yang lainnya 4 Hasil kali hasil bagi pangkat dan akar Sunting Logaritma dari hasil kali merupakan jumlah logaritma dari bilangan yang dikalikan dan logaritma dari hasil bagi dari dua bilangan merupakan selisih logaritma Logaritma dari bilangan pangkat ke p sama dengan p dikali logaritma dari bilangan tersendiri dan logaritma bilangan akar ke p sama dengan logaritma dibagi dengan p Tabel berikut memuat daftar sifat sifat logaritma tersebut beserta contohnya Masing masing identitas ini diperoleh dari hasil substitusi dari definisi logaritma x b b log x displaystyle x b b log x nbsp atau y b b log y displaystyle y b b log y nbsp pada ruas kiri persamaan Rumus ContohHasil kali b log x y b log x b log y textstyle b log xy b log x b log y nbsp 3 log 243 3 log 9 27 3 log 9 3 log 27 2 3 5 textstyle 3 log 243 3 log 9 cdot 27 3 log 9 3 log 27 2 3 5 nbsp Hasil bagi b log x y b log x b log y textstyle b log frac x y b log x b log y nbsp 2 log 16 2 log 64 4 2 log 64 2 log 4 6 2 4 textstyle 2 log 16 2 log frac 64 4 2 log 64 2 log 4 6 2 4 nbsp Pangkat b log x p p b log x textstyle b log left x p right p b log x nbsp 2 log 64 2 log 2 6 6 2 log 2 6 textstyle 2 log 64 2 log left 2 6 right 6 cdot 2 log 2 6 nbsp Akar b log x p b log x p textstyle b log sqrt p x frac b log x p nbsp 10 log 1000 1 2 10 log 1000 3 2 1 5 textstyle 10 log sqrt 1000 frac 1 2 cdot 10 log 1000 frac 3 2 1 5 nbsp Mengubah bilangan pokok Sunting Logaritma blog x dapat dihitung sebagai hasil bagi logaritma x dengan logaritma b terhadap bilangan pokok sembarang k Secara matematis dirumuskan sebagai b log x k log x k log b displaystyle b log x frac k log x k log b nbsp Bukti konversi antara logaritma dari bilangan pokok sembarangDimulai dari identitas berikut x b b log x displaystyle x b b log x nbsp ini dapat menerapkan klog pada kedua ruas sehingga memperoleh k log x k log b b log x b log x k log b displaystyle k log x k log left b b log x right b log x cdot k log b nbsp Ketika mencari penyelesaian untuk blog x maka menghasilkan persamaan b log x k log x k log b displaystyle b log x frac k log x k log b nbsp Hal ini memperlihatkan faktor konversi dari nilai klog ke nilai blog yang serupa agar memperoleh bentuk 1 klog bKalkulator ilmiah merupakan alat yang menghitung logaritma dengan bilangan pokok 10 dan e 5 Logaritma terhadap setiap bilangan pokok b dapat ditentukan menggunakan kedua logaritma tersebut melalui rumus sebelumnya b log x 10 log x 10 log b e log x e log b displaystyle b log x frac 10 log x 10 log b frac e log x e log b nbsp Diberikan suatu bilangan x dan logaritma y blog x dengan b adalah bilangan pokok yang tidak diketahui Bilangan pokok tersebut dapat dinyatakan dengan b x 1 y displaystyle b x frac 1 y nbsp Rumus ini dapat diperlihatkan dengan mengambil persamaan yang mendefinisikan x bblog x by lalu dipangkatkan dengan 1 y Bilangan pokok khusus Sunting nbsp Grafik logaritma dengan bilangan pokok 0 5 2 dan eSecara khusus terdapat tiga bilangan pokok yang umum di antara semua pilihan bilangan pokok pada logaritma Ketiga bilangan pokok tersebut adalah b 10 b e konstanta bilangan irasional yang kira kira sama dengan 2 71828 dan b 2 logaritma biner Dalam analisis matematika logaritma dengan bilangan pokok e tersebar karena sifat analitik yang dijelaskan di bawah Di sisi lain logaritma dengan bilangan pokok 10 mudah dipakai dalam perhitungan manual dalam sistem bilangan desimal 6 10 log 10 x 10 log 10 10 log x 1 10 log x displaystyle 10 log 10x 10 log 10 10 log x 1 10 log x nbsp Jadi 10log x berkaitan dengan jumlah digit desimal dari bilangan bulat positif x jumlah digitnya merupakan bilangan bulat terkecil yang lebih besar dari 10log x 7 Sebagai contoh 10log 1430 kira kira sama dengan 3 15 Bilangan berikutnya merupakan jumlah digit dari 1430 yaitu 4 Dalam teori informasi logaritma alami dipakai dalam nat dan logaritma dengan bilangan pokok 2 dipakai dalam bit sebagai satuan dasar informasi 8 Logaritma biner juga dipakai dalam ilmu komputer dengan sistem biner ditemukan dimana mana Dalam teori musik rasio tinggi nada kedua yaitu oktaf ditemukan dimana mana dan jumlah sen antara setiap dua tinggi nada dirumuskan sebagai konstanta 1200 dikali logaritma dari rasio yaitu 100 sen per setengah nada dengan temperamen sama Dalam fotografi logaritma dengan bilangan pokok dua dipakai untuk mengukur nilai pajanan tingkatan cahaya waktu eksposur tingkap dan kecepatan film dalam stop 9 Tabel berikut memuat notasi notasi umum mengenai bilangan pokok beserta bidang yang dipakai Selain blog x adapula notasi logaritma lain yang ditulis sebagai logb x dan juga seperti log x Pada kolom Notasi ISO memuat penamaan yang disarankan Organisasi Standardisasi Internasional yakni ISO 80000 2 10 Karena notasi log x telah dipakai untuk ketiga bilangan pokok di atas atau ketika bilangan pokok belum ditentukan bilangan pokok yang dimaksud harus sering diduga tergantung konteks atau bidangnya Sebagai contoh log biasanya mengacu pada 2log dalam ilmu komputer dan log mengacu pada elog 11 Dalam konteks lainnya log seringkali mengacu pada 10log 12 Bilangan pokok b Nama blog x Notasi ISO Notasi lain Dipakai dalam bidang2 logaritma biner lb x 13 ld x log x lg x 14 2log x ilmu komputer teori informasi bioinformatika teori musik fotografie logaritma alami ln x nb 2 log x dipakai dalam matematika 18 dan beberapa bahasa pemrograman lainnya nb 3 elog x matematika fisika kimia statistik ekonomi teori informasi dan rekayasa10 logaritma biasa lg x log x 10log x dipakai dalam rekayasa biologi dan astronomi bidang berbagai rekayasa lihat desibel dan lihat di bawah tabel logaritma kalkulator genggam spektroskopib logaritma dengan bilangan pokok b blog x matematikaSejarah SuntingArtikel utama Sejarah logaritma Sejarah logaritma yang dimulai dari Eropa pada abad ketujuh belas merupakan penemuan fungsi terbaru yang memperluas dunia analisis di luar keterbatasan metode aljabar Metode logaritma dikemukakan secara terbuka oleh John Napier pada tahun 1614 dalam bukunya yang berjudul Mirifici Logarithmorum Canonis Descriptio 19 20 Namun teknik teknik lain sebelum penemuan Napier sudah ada dengan keterbatasan metode yang serupa contohnya seperti prosthafaeresis atau penggunaan tabel barisan yang dikembangkan dengan luas oleh Jost Burgi sekitar tahun 1600 21 22 Napier menciptakan istilah untuk logaritma dalam bahasa Latin Tengah logaritmus yang berasal dari gabungan dua kata Yunani logos proporsi rasio kata arithmos bilangan Secara harfiah logaritmus berarti bilangan rasio Logaritma umum dari bilangan adalah indeks dari perpangkatan sepuluh yang sama dengan bilangan tersebut 23 Bilangan yang sangat membutuhkan banyak angka merupakan kiasan kasar untuk logaritma umum dan Archimedes menyebutnya sebagai orde bilangan 24 Logaritma real pertama adalah metode heuristik yang mengubah perkalian menjadi penjumlahan sehingga memudahkan perhitungan yang cepat Ada beberapa metode yang menggunakan tabel yang diperoleh dari identitas trigonometri 25 dan metode tersebut dinamakan prosthafaeresis Penemuan fungsi yang dikenal saat ini sebagai logaritma alami berawal dari saat Gregoire de Saint Vincent mencoba menggambarkan kuadratur hiperbola persegi panjang Archimedes menulis risalah yang berjudul The Quadrature of the Parabola pada abad ke 3 SM tetapi kuadratur hiperbola menghindari semua upayanya hingga Saint Vincent menerbitkan hasilnya pada tahun 1647 Logaritma yang mengaitkan barisan dan deret geometri dalam argumen dan nilai barisan dan deret aritmetika meminta Antonio de Sarasa untuk mengaitkan kuadratur Saint Vincent dan tradisi logaritma dalam prosthafaeresis sehingga mengarah ke sebuah persamaan kata untuk logaritma alami yaitu logaritma hiperbolik Christiaan Huygens dan James Gregory mulai mengenali fungsi baru tersebut Leibniz memakai notasi Log y pada tahun 1675 26 dan tahun berikutnya ia mengaitkannya dengan integral d y y displaystyle int frac dy y nbsp Sebelum Euler mengembangkan konsep modernnya tentang logaritma alami kompleks Roger Cotes memperlihatkan hasil yang hampir sama pada tahun 1714 bahwa 27 log cos 8 i sin 8 i 8 displaystyle log cos theta i sin theta i theta nbsp Tabel logaritma mistar hitung dan penerapan bersejarah Sunting nbsp Penjelasan logaritma dalam Encyclopaedia Britannica pada tahun 1797 Dengan menyederhanakan perhitungan yang rumit sebelum adanya mesin hitung komputer logaritma berkontribusi pada kemajuan pengetahuan khususnya astronomi Logaritma sangat penting terhadap kemajuan dalam survei navigasi benda langit dan cabang lainnya Pierre Simon Laplace menyebut logaritma sebagai kecerdasan yang mengagumkan sebuah alat yang mengurangi pekerjaan berbulan bulan menjadi beberapa hari menggandakan kehidupan astronom dan menghindarinya dari kesalahan dan rasa jijik yang tak terpisahkan dari perhitungan yang panjang 28 dd Karena fungsi f x b x adalah fungsi invers dari blog x maka fungsi tersebut disebut sebagai antilogaritma 29 Saat ini antilogaritma lebih sering disebut fungsi eksponensial Tabel logaritma Sunting Sebuah alat penting yang memungkinkan penggunaan logaritma adalah tabel logaritma 30 Tabel logaritma pertama kali disusun oleh Henry Briggs pada tahun 1617 setelah penemuan Napier tetapi penemuannya menggunakan 10 sebagai bilangan pokok Tabel pertamanya memuat logaritma umum dari semua bilangan bulat yang berkisar antara 1 dengan 1000 dengan ketepatan yang dimiliki 14 digit dan kemudian ia membuat tabel dengan kisaran yang besar Tabel tersebut mencantumkan nilai 10 log x displaystyle 10 log x nbsp untuk setiap bilangan x displaystyle x nbsp dalam kisaran dan ketepatan tertentu Karena bilangan yang berbeda dengan faktor 10 memiliki logaritma yang berbeda dengan bilangan bulat logaritma dengan bilangan pokok 10 digunakan secara universal untuk perhitungan sehingga disebut logaritma umum Logaritma umum dari x displaystyle x nbsp dipisahkan menjadi bagian bilangan bulat yang dikenal sebagai karakteristik dan bagian pecahan bahasa Inggris fractional part yang dikenal sebagai mantissa Tabel logaritma hanya perlu menyertakan mantissa karena karakteristik logaritma umum dapat dengan mudah ditentukan dengan menghitung angka dari titik desimal 31 Karakteristik logaritma umum dari 10 x displaystyle 10 cdot x nbsp sama dengan satu ditambah karakteristik x displaystyle x nbsp dan mantissanya sama Dengan menggunakan tabel logartima dengan tiga digit nilai logaritma dari 3542 kira kira sama dengan 10 log 3542 10 log 1000 3 542 3 10 log 3 542 3 10 log 3 54 displaystyle 10 log 3542 10 log 1000 cdot 3 542 3 10 log 3 542 approx 3 10 log 3 54 nbsp Nilainya dengan ketepatan yang sangat tinggi dapat diperoleh melalui interpolasi 10 log 3542 3 10 log 3 54 0 2 10 log 3 55 10 log 3 54 displaystyle 10 log 3542 approx 3 10 log 3 54 0 2 cdot 10 log 3 55 10 log 3 54 nbsp Nilai 10 x displaystyle 10 x nbsp dapat ditentukan dengan pencarian terbalik pada tabel yang sama karena logaritma merupakan fungsi monoton Perhitungan Sunting Hasil kali atau hasil bagi dari dua bilangan positif c dan d biasanya dihitung sebagai penambahan dan pengurangan logaritma Hasil kali cd berasal dari antilogaritma dari penambahan dan hasil bagi c d berasal dari antilogaritma dari pengurangan melalui tabel yang sama c d 10 10 log c 10 10 log d 10 10 log c 10 log d displaystyle cd 10 10 log c 10 10 log d 10 10 log c 10 log d nbsp dan c d c d 1 10 10 log c 10 log d displaystyle frac c d cd 1 10 10 log c 10 log d nbsp Untuk perhitungan manual yang meminta ketelitian yang cukup besar melakukan pencarian kedua logaritma menghitung jumlah atau selisihnya dan mencari antilogaritma jauh lebih cepat daripada menghitung perkalian dengan metode sebelumnya seperti prosthafaeresis yang mengandalkan identitas trigonometri Perhitungan pangkat direduksi menjadi perkalian dan sedangkan perhitungan akar direduksi menjadi pembagian Pernyataan ini dapat dilihat sebagai c d 10 10 log c d 10 d 10 log c displaystyle c d left 10 10 log c right d 10 d 10 log c nbsp dan c d c 1 d 10 1 d 10 log c displaystyle sqrt d c c frac 1 d 10 frac 1 d 10 log c nbsp Perhitungan trigonometri dilengkapi dengan tabel tabel yang memuat logaritma umum dari fungsi trigonometri Mistar hitung Sunting Penerapan penting lainnya adalah mistar hitung sepasang skala yang dibagi secara logaritmik yang digunakan dalam perhitungan Adapun skala logaritmik yang tidak memiliki sorong mistar Gunter ditemukan tak lama setelah penemuan Napier dan disempurnakan oleh William Oughtred untuk menciptakan sepasang skala logaritmik yang dapat dipindahkan terhadap satu sama lain yaitu mistar hitung Angka yang ditempatkan pada skala hitung pada jarak sebanding dengan selisih antara logaritmanya Menggeser skala atas dengan tepat berarti menambahkan logaritma secara mekanis seperti yang diilustrasikan berikut ini nbsp Penggambaran skema mengenai mistar hitung Dimulai dari 2 pada skala di bawah lalu tambahkan dengan jarak ke 3 pada skala atas agar mencapai hasil kali 6 Mistar hitung bekerja karena ditandai sedemikian rupa sehingga jarak dari 1 ke x sebanding dengan logaritma x Sebagai contoh dengan menambahkan jarak dari 1 ke 2 pada skala di bagian bawah ke jarak dari 1 ke 3 pada skala di bagian atas menghasilkan hasil kali 6 yang dibacakan di bagian bawah Mistar hitung adalah sebuah alat menghitung yang penting bagi para insinyur dan ilmuwan hingga tahun 1970 an karena dengan mengorbankan ketepatan nilai memungkinkan perhitungan yang jauh lebih cepat daripada teknik berdasarkan tabel 32 Sifat analitik SuntingKajian yang lebih dalam mengenai logaritma memerlukan sebuah konsep yang disebut fungsi Fungsi merupakan sebuah kaidah yang dipetakan suatu bilangan akan menghasilkan bilangan lain 33 Contohnya seperti fungsi yang menghasilkan bilangan konstan b yang dipangkatkan setiap bilangan real x Fungsi ini secara matematis ditulis sebagai f x b x Ketika b positif dan tak sama dengan 1 maka f adalah fungsi terbalikkan ketika dianggap sebagai fungsi dengan interval dari bilangan real ke bilangan real positif Keberadaan Sunting Misalkan b adalah bilangan real positif yang tidak sama dengan 1 dan misalkan f x b x Pernyataan yang diikuti dari teorema nilai antara ini 34 merupakan hasil standar dalam analisis real yang mengatakan bahwa setiap fungsi monoton sempurna dan kontinu merupakan fungsi bijektif antara ranah bahasa Inggris domain dan kisarannya bahasa Inggris range Pernyataan saat ini mengatakan bahwa f yang menaik sempurna untuk b gt 1 atau menurun sempurna untuk 0 lt b lt 1 35 merupakan fungsi kontinu memiliki ranah R displaystyle mathbb R nbsp dan memiliki kisaran R gt 0 displaystyle mathbb R gt 0 nbsp Oleh karena itu f adalah fungsi bijeksi dari R displaystyle mathbb R nbsp ke R gt 0 displaystyle mathbb R gt 0 nbsp Dengan kata lain untuk setiap bilangan real positif y terdapat setidaknya satu bilangan real x sehingga b x y displaystyle b x y nbsp Misalkan b log R gt 0 R displaystyle b log colon mathbb R gt 0 to mathbb R nbsp yang menyatakan invers dari fungsi f Dalam artian blog y adalah bilangan real tunggal x sehingga b x y displaystyle b x y nbsp Fungsi ini disebut fungsi logaritma dengan bilangan pokok b atau fungsi logaritmik atau logaritma saja Karakterisasi melalui rumus hasil kali Sunting Pada dasarnya fungsi blog x juga dapat dikarakterisasikan melalui rumus hasil kali b log x y b log x b log y displaystyle b log xy b log x b log y nbsp Lebih tepatnya logaritma untuk setiap bilangan pokok b gt 1 yang hanya merupakan fungsi f naik dari bilangan real positif ke bilangan real memenuhi sifat bahwa f b 1 dan 36 f x y f x f y displaystyle f xy f x f y nbsp Grafik fungsi logaritma Sunting nbsp Grafik fungsi logaritma blog x berwarna biru diperoleh dengan mencerminkan grafik fungsi bx berwarna merah di garis diagonal x y Seperti yang dibahas sebelumnya fungsi blog invers terhadap fungsi eksponensial x b x displaystyle x mapsto b x nbsp Karena itu grafiknya berkorespondensi dengan satu sama lain saat menukar koordinat x dan koordinat y atau saat melakukan pencerminan di garis diagonal x y seperti yang diperlihatkan sebagai berikut sebuah titik t u b t pada grafik dari f menghasilkan sebuah titik u t blog u pada grafik logaritma dan sebaliknya Akibatnya blog x divergen menuju takhingga dalam artian semakin besar dari setiap bilangan yang diberikan jika x naik menuju takhingga asalkan b lebih besar dari satu Pada kasus tersebut blog x merupakan fungsi menaik Sedangkan untuk kasus b lt 1 blog x cenderung menuju ke negatif takhingga Ketika x mendekati nol blog x menuju ke negatif takhingga untuk b gt 1 dan menuju ke plus takhingga untuk b lt 1 Turunan dan antiturunan Sunting nbsp Grafik fungsi logaritma alami berwarna hijau beserta garis singgungnya di x 1 5 berwarna hitam Sifat analitik tentang fungsi adalah melalui fungsi inversnya 34 Jadi ketika f x b x adalah fungsi kontinu dan terdiferensialkan maka blog y fungsi kontinu dan terdiferensialkan juga Penjelasan kasarnya sebuah fungsi kontinu adalah terdiferensialkan jika grafiknya tidak mempunyai ujung yang tajam Lebih lanjut ketika turunan dari f x menghitung nilai ln b bx melalui sifat sifat fungsi eksponensial aturan rantai menyiratkan bahwa turunan dari blog x dirumuskan sebagai 35 37 d d x b log x 1 x ln b displaystyle frac d dx b log x frac 1 x ln b nbsp Artinya kemiringan dari garis singgung yang menyinggung grafik logaritma dengan bilangan pokok b di titik x blog x sama dengan 1 x ln b Turunan dari ln x adalah 1 x yang berarti ini menyiratkan bahwa ln x adalah integral tunggal dari 1 x yang mempunyai nilai 0 untuk x 1 Hal ini merupakan rumus paling sederhana yang mendorong sifat alami pada logaritma alami dan hal ini juga merupakan salah satu alasan pentingnya konstanta e Turunan dengan argumen fungsional rampat f x dirumuskan sebagai d d x ln f x f x f x displaystyle frac d dx ln f x frac f x f x nbsp Hasil bagi pada ruas kanan disebut turunan logaritmik dari f dan menghitung f x melalui turunan dari ln f x dikenal sebagai pendiferensialan logaritmik 38 Antiturunan dari logaritma alami ln x dirumuskan sebagai 39 ln x d x x ln x x C displaystyle int ln x dx x ln x x C nbsp Terdapat rumus yang berkaitan seperti antiturunan dari logaritma dengan bilangan pokok lainnya dapat diperoleh dari persamaan ini dengan mengubah bilangan pokoknya 40 Representasi integral mengenai fungsi logaritma Sunting nbsp Logaritma natural dari t adalah luas yang diwarnai di bawah grafik fungsi f x 1 x Logaritma alami dari t dapat didefinisikan sebagai integral tentu ln t 1 t 1 x d x displaystyle ln t int 1 t frac 1 x dx nbsp Definisi ini menguntungkan karena tidak bergantung pada fungsi eksponensial atau fungsi trigonometri apapun dan definisi ini merupakan sebuah integral dari fungsi timbal balik sederhana Penjelasan dalam integral ln t sama dengan luas antara sumbu x dan grafik fungsi 1 x yang berkisar dari x 1 ke x t Penjelasan ini juga merupakan akibat dari teorema dasar kalkulus dan bahkan turunan dari ln x sama dengan 1 x Rumus logaritma hasil kali dan pangkat dapat diperoleh melalui definisi ini 41 Sebagai contoh rumus hasil kali ln tu ln t ln u dapat disimpulkan sebagai ln t u 1 t u 1 x d x 1 1 t 1 x d x t t u 1 x d x 2 ln t 1 u 1 w d w ln t ln u displaystyle ln tu int 1 tu frac 1 x dx stackrel 1 int 1 t frac 1 x dx int t tu frac 1 x dx stackrel 2 ln t int 1 u frac 1 w dw ln t ln u nbsp Persamaan 1 membagi integral menjadi dua bagian sementara 2 mengubah variabel w menjadi x t Pada ilustrasi dibawah pembagian integral tersebut dapat disamakan dengan pembagian luasnya menjadi bagian berwarna kuning dan biru Dengan mengukur luas berwarna biru kembali secara vertikal melalui faktor t dan menyusutnya melalui faktor yang sama secara horizontal tidak mengubah ukuran luasnya Dengan memindahkan daerah biru ke daerah kuning luasnya menyesuaikan grafik fungsi f x 1 x lagi Oleh karena itu luas biru di sebelah kiri yang merupakan integral dari fungsi f x dengan interval dari t hingga tu sama dengan integral dari fungsi yang sama dengan interval 1 hingga u Hal ini membenarkan persamaan 2 melalui bukti geometri lainnya nbsp Sebuah bukti visual tentang rumus hasil kali dari logaritma naturalRumus pangkat ln tr r ln t dapat real dalam cara yang serupa ln t r 1 t r 1 x d x 1 t 1 w r r w r 1 d w r 1 t 1 w d w r ln t displaystyle ln t r int 1 t r frac 1 x dx int 1 t frac 1 w r left rw r 1 dw right r int 1 t frac 1 w dw r ln t nbsp Persamaan kedua menggunakan perubahan variabel w x 1 r melalui integral substitusi Jumlah keseluruhan timbal balik dari bilangan asli yang dirumuskan 1 1 2 1 3 1 n k 1 n 1 k displaystyle 1 frac 1 2 frac 1 3 cdots frac 1 n sum k 1 n frac 1 k nbsp disebut deret harmonik Deret ini sangat terkait erat dengan logaritma alami yang dinyatakan melalui pernyataan berikut ketika n cenderung menuju takhingga selisih dari k 1 n 1 k ln n displaystyle sum k 1 n frac 1 k ln n nbsp konvergen yakni mendekati dengan sembarang ke sebuah bilangan yang dikenal sebagai konstanta Euler Mascheroni g 0 5772 Kaitan antara deret harmonik dan logaritma natural membantu dalam menganalisis kinerja algoritma seperti quicksort 42 Transendensi logaritma Sunting Bilangan real yang bukan merupakan bilangan aljabar disebut bilangan transendental 43 Sebagai contoh p dan e adalah bilangan transendental sedangkan 2 3 displaystyle sqrt 2 sqrt 3 nbsp bukan Hampir semua bilangan real adalah transendental Logaritma merupakan sebuah contoh fungsi transendental Teorema Gelfond Schneider mengatakan bahwa logaritma biasanya memberikan nilai transendental 44 Perhitungan Sunting nbsp Tombol logaritma LOG sebagai bilangan pokok 10 dan LN sebagai bilangan pokok e pada sebuah kalkulator grafik TI 83 Plus Logaritma merupakan alat hitung yang mudah pada beberapa kasus seperti 10log 1000 3 Logaritma pada umumnya dapat dihitung melalui deret kuasa atau rata rata aritmetika geometrik atau didapatkan kembali dari tabel logaritma sebelum adanya perhitungan logaritma yang menyediakan ketepatan nilai konstan 45 46 Metode Newton sebuah metode berulang yang menyelesaikan persamaan melalui hampiran juga dapat dipakai untuk menghitung logaritma karena fungsi inversnya yaitu fungsi eksponensial dapat dihitung dengan cepat 47 Dengan melihat tabel logaritma metode yang mirip dengan CORDIC dapat dipakai untuk menghitung logaritma hanya dengan menggunakan operasi penambahan dan geseran bit 48 49 Terlebih lagi algoritma dari logaritma biner menghitung lb x secara berulang berdasarkan penguadratan x yang berulang dan menggunakan ekspresi 2 log x 2 2 2 log x displaystyle 2 log left x 2 right 2 cdot 2 log x nbsp Deret pangkat Sunting Deret Taylor Sunting nbsp Deret Taylor dari ln z berpusat di z 1 Animasi berikut memperlihatkan 10 hampiran pertama beserta dengan hampiran yang ke 99 dan yang ke 100 Hampiran tersebut tidak konvergen karena melebihi jarak 1 dari pusatnya Untuk setiap bilangan z yang memenuhi sifat 0 lt z 2 maka berlaku rumus nb 4 50 ln z z 1 1 1 z 1 2 2 z 1 3 3 z 1 4 4 k 1 1 k 1 z 1 k k displaystyle begin aligned ln z amp frac z 1 1 1 frac z 1 2 2 frac z 1 3 3 frac z 1 4 4 cdots amp sum k 1 infty 1 k 1 frac z 1 k k end aligned nbsp Pernyataan di atas merupakan tulisan singkat untuk mengatakan bahwa ln z dapat diaproksimasi sebagai bilangan yang lebih lebih akurat lagi melalui ekspresi berikut z 1 z 1 z 1 2 2 z 1 z 1 2 2 z 1 3 3 displaystyle begin array lllll z 1 amp amp z 1 amp amp frac z 1 2 2 amp z 1 amp amp frac z 1 2 2 amp amp frac z 1 3 3 vdots amp end array nbsp Sebagai contoh pendekatan ketiga saat z 1 5 memberikan nilai 0 4167 Nilai tersebut kira kira 0 011 lebih besar dari ln 1 5 0 405465 Deret ini yang mengaproksimasi ln z dengan ketepatan nilai sembarang menyediakan jumlah dari nilai yang dijumlahkan cukup besar Dalam kalkulus elementer ln z adalah limit dari deret ini dan juga merupakan deret Taylor dari logaritma alami di z 1 Deret Taylor dari ln z khususnya menyediakan alat yang berguna untuk mengaproksimasi ln 1 z ketika z bernilai kecil z lt 1 ln 1 z z z 2 2 z 3 3 z displaystyle ln 1 z z frac z 2 2 frac z 3 3 cdots approx z nbsp Sebagai contoh hampiran orde pertama memberikan nilai hampiran ln 1 1 0 1 ketika z 0 1 yang galatnya 5 lebih kecil dari nilai eksak 0 0953 Deret lebih efisien Sunting Deret lainnya berasal dari fungsi tangen hiperbolik invers ln z 2 artanh z 1 z 1 2 z 1 z 1 1 3 z 1 z 1 3 1 5 z 1 z 1 5 displaystyle ln z 2 cdot operatorname artanh frac z 1 z 1 2 left frac z 1 z 1 frac 1 3 left frac z 1 z 1 right 3 frac 1 5 left frac z 1 z 1 right 5 cdots right nbsp untuk setiap bilangan real z gt 0 nb 5 50 Dengan menggunakan notasi Sigma ruas kanan pada rumus di atas juga dapat ditulis sebagai ln z 2 k 0 1 2 k 1 z 1 z 1 2 k 1 displaystyle ln z 2 sum k 0 infty frac 1 2k 1 left frac z 1 z 1 right 2k 1 nbsp Deret ini dapat diturunkan dari deret Taylor di atas yang konvergen lebih cepat daripada deret Taylor khususnya jika z mendekati 1 Sebagai contoh untuk z 1 5 tiga suku pertama dari deret kedua memberikan nilai hampiran ln 1 5 dengan galatnya sekitar 3 10 6 Kekonvergenan cepat untuk z yang mendekati 1 dapat dimanfaatkan sebagai berikut diberikan sebuah hampiran dengan tingkat akurat yang rendah y ln z dan memasukkan ke rumus A z exp y displaystyle A frac z exp y nbsp maka logaritma dari z dirumuskan ln z y ln A displaystyle ln z y ln A nbsp Hampiran awalan y yang lebih baik adalah dengan membuat nilai A mendekati ke 1 sehingga nilai logaritma dapat dihitung lebih efisien Nilai A dapat dihitung melalui deret eksponensial sehingga nilainya konvergen dengan cepat asalkan nilai y tidak terlalu besar Dengan menghitung logaritma dari z yang lebih besar dapat direduksi menjadi nilai z yang lebih kecil dengan menulis z a 10b sehingga ln z ln a b ln 10 Terdapat metode yang sangat berkaitan dengannya dapat dipakai untuk menghitung logaritma dari bilangan bulat Dengan memasukkan z n 1 n displaystyle textstyle z frac n 1 n nbsp pada deret di atas maka deret tersebut dapat ditulis sebagai berikut ln n 1 ln n 2 k 0 1 2 k 1 1 2 n 1 2 k 1 displaystyle ln n 1 ln n 2 sum k 0 infty frac 1 2k 1 left frac 1 2n 1 right 2k 1 nbsp Jika diketahui logaritma dari suatu bilangan bulat n yang lebih besar maka deret tersebut menghasilkan sebauah deret yang konvergen dengan cepat untuk log n 1 dengan laju konvergensi dari 1 2 n 1 2 textstyle left frac 1 2n 1 right 2 nbsp Hampiran purata aritmetika geometrik Sunting Purata aritmetika geometrik atau rata rata aritmetika geometrik menghasilkan hampiran dari logaritma natural dengan tingkatan ketepatan yang tinggi Pada tahun 1982 Sasaki dan Kanada memperlihatkan bahwa purata ini sangat cepat untuk ketepatan di antara 400 dan 1000 letak desimal sementara metode deret Taylor biasanya lebih cepat ketika membutuhkan nilai yang kurang akurat Dalam karyanya ln x kira kira sama dengan ketepatan dari 2 p atau p bit yang tepat melalui rumus berikut karena Carl Friedrich Gauss 51 52 ln x p 2 M 1 2 2 m x m ln 2 displaystyle ln x approx frac pi 2 mathrm M left 1 2 2 m x right m ln 2 nbsp Notasi M x y menyatakan rata rata aritmetika geometrik dari x dan y Purata ini didapatkan dengan menghitung rerata x y 2 purata aritmetika dan x y textstyle sqrt xy nbsp purata geometrik dari x dan y secara berulang lalu misalkan kedua bilangan tersebut merupakan bilangan x dan y selanjutnya Kedua bilangan tersebut konvergen dengan cepat menuju ke limit yang sama yaitu M x y Agar pasti bahwa nilai yang diperlukan tepat maka pilih m sehingga x 2 m gt 2 p 2 displaystyle x 2 m gt 2 p 2 nbsp Bilangan m yang lebih besar membuat perhitungan M x y dengan nilai awal x dan y yang merupakan nilai yang sangat jauh mengambil langkah lebih lanjut agar nilainya konvergen tetapi memberikan nilai yang lebih tepat Konstanta seperti p dan ln 2 dapat dihitung melalui deret yang konvergen dengan cepat Algoritma Feynman Sunting Richard Feynman yang mengerjakan proyek Manhattan di Los Alamos National Laboratory mengembangkan sebuah algoritma pengolahan bit untuk menghitung nilai logaritma Algoritma tersebut menyerupai pembagian panjang dan kemudian dipakai dalam sebuah anggota dari rangkaian subkomputer Connection Machine Bahkan bahwa setiap bilangan real 1 lt x lt 2 yang dapat direpresentasikan sebagai hasil kali dari faktor yang berbeda dari bentuk 1 2 k dipakai dalam algoritma ini Algoritma ini dibangun secara berurutan bahwa hasil kali P yang dimulai dengan P 1 dan k 1 mengatakan bahwa jika P 1 2 k lt x maka P berubah menjadi P 1 2 k sehingga membuat nilai k displaystyle k nbsp menaik Algoritma tersebut berhenti ketika k cukup besar memberikan nilai akurat yang diinginkan Karena log x adalah jumlah dari suku berbentuk log 1 2 k yang berpadanan dengan nilai k dan faktor 1 2 k adalah hasil kali dari P maka log x dapat dihitung melalui operasi penambahan yang sederhana yaitu menggunakan tabel dari log 1 2 k untuk semua k Setiap bilangan pokok dapat dipakai untuk tabel logaritma 53 Penerapan Sunting nbsp Sebuah cangkang nautilus yang menampilkan bentuk spiral logaritmik Logaritma memiliki banyak penerapan di dalam maupun di luar matematika Ada beberapa kejadian penerapan logaritma yang berkaitan dengan gagasan kekararan skala Sebagai contoh setiap ruangan yang terdapat di dalam sebuah cangkang nautilus memiliki kira kira sama dengan jumlah salinan dari ruang selanjutnya yang ditimbang melalui faktor konstanta Contoh tersebut menyerupai bentuk spiral logaritmik 54 Hukum Benford mengenai distribusi dari angka yang ditunjuk juga dapat dijelaskan melalui kekeraran skala 55 Logaritma juga berkaitan dengan benda yang memiliki kemiripan terhadap diri sendiri Sebagai contoh logaritma muncul dalam analisis tentang algoritma yang menyelesaikan masalah dengan membaginya menjadi dua masalah lebih kecil yang serupa dan memotong kecil penyelesaiannya 56 Dimensi dari bentuk geometrik menyerupai diri sendiri dalam artian bahwa bentuk yang bagiannya menyerupai gambarnya secara keseluruhan juga dirumuskan melalui logaritma Skala logaritmik berguna untuk mengukur perubahan relatif nilai daripada selisih mutlaknya Terlebih lagi karena fungsi logaritmik log x menaik sangat lambat untuk nilai besarx skala logaritmik biasanya menekan data ilmiah yang berskala besar Logaritma juga muncul dalam rumus ilmiah numerik seperti persamaan roket Tsiolkovsky persamaan Fenske atau persamaan Nernst Penerapannya dalam skala logaritmik Sunting Artikel utama Skala logaritmik nbsp Grafik logaritma memperlihatkan kenaikan harga mata uang goldmark di Papiermark selama berlangsungnya hiperinflasi di Jerman pada tahun 1920 anSatuan kuantitas dalam ilmiah seringkali dinyatakan sebagai logaritma dari kuantitas lain dengan menggunakan skala logaritmik Sebagai contoh desibel merupakan satuan pengukuran yang dikaitkan dengan perhitungan dari kuantitas skala logaritmik Penguat desibel memberikan 10 kalinya logaritma biasa dari rasio daya atau 20 kalinya logaritma biasa dari rasio tegangan Satuan inilah yang dipakai untuk mengukur rugi tingkatan ketegangan saat mentransmisi sinyal elektrik 57 yang bertujuan untuk menjelaskan tingkatan kekuatan aras daya suara dalam akustik 58 serta mengukur penyerapan cahaya dalam bidang spektrometri dan optika Selain itu desibel juga dipakai dalam nisbah sinyal derau yang menjelaskan seberapa banyak derau dibandingkan dengan sinyal yang berguna 59 Mirip dengan tadi nisbah puncak sinyal derau biasanya dipakai menilai kualitas suara dan metode pemampatan citra melalui logaritma 60 Kekuatan gempa bumi diukur dengan mengambil logaritma umum dari energi yang dipancarkan saat terjadinya gempa dalam satuan skala magnitudo momen atau skala magnitudo Ritcher Sebagai contoh gempa berkekuatan 5 0 melepaskan 32 kali 101 5 dan gempa berkekuatan 6 0 melepaskan 1000 kali 103 energi berkekuatan 4 0 61 Skala logaritmik juga dipakai dalam magnitudo kentara untuk mengukur kecerahan bintang 62 Dalam kimia negatif dari logaritma desimal yang disebut sebagai kologaritma desimal ditunjukkan dengan huruf p 63 Sebagai contoh pH merupakan kologaritma desimal dari keaktifan dari ion berbentuk hidrogen H yang terbentuk dari air hidronium 64 Keaktifan dari ion hidronium dalam air yang netral bernilai 10 7 mol L 1 sehingga nilai pH adalah 7 Contoh lainnya nilai pH dari asam cuka biasanya sekitar 3 Perbedaan nilai sebesar 4 sesuai dengan rasio 104 berdasarkan aktivitasnya yaitu nilai dari aktivitas ion hidronium cuka sekitar 10 3 mol L 1 Konsep skala logaritmik dapat dipakai dalam grafik log linear semilog bertujuan untuk memberikan visual terkait satu sumbu yang biasanya berupa sumbu vertikal diukur menggunakan perhitungan logaritma Contohnya seperti grafik disamping menjelaskan nilai yang menaik dengan tajam dari 1 juta hingga 1 triliun ke dalam ruang yang sama pada sumbu vertikal saat grafiknya menaik dari 1 hingga 1 juta Pada grafik tersebut fungsi eksponensial f x a bx muncul sebagai garis lurus dengan kemiringan yang sama dengan logaritma dari b Selain itu skala logaritma yang dapat dipakai dalam grafik log log untuk mengukur sumbu vertikal dan horizontal sehingga menyebabkan fungsi f x a xk digambarkan sebagai garis lurus yang mempunyai kemiringan yang sama dengan bilangan yang dipangkat dengan k diterapkan pada saat memberikan visual dan menganalisis hukum pangkat 65 Penerapannya dalam psikologi Sunting Penerapan logaritma juga terdapat dalam beberapa hukum yang menjelaskan tentang persepsi manusia 66 67 Sebagai contoh hukum Hick menjelaskan kaitan logaritmik antara waktu saat orang mengambil keputusan beserta jumlah keputusan yang dimiliki 68 Hukum lainnya adalah hukum Fitts yang memprediksi bahwa waktu yang diperlukan saat bergerak ke daerah target dengan cepat sama dengan fungsi logaritmik dari jarak dan ukuran target 69 Dalam psikofisika hukum Weber Fechner mengatakan kaitan logaritmik dengan stimulus dan sensasi yang dirasakan contohnya seperti saat orang sedang membawa berat benda yang sesungguhnya dengan yang dirasakan 70 Namun hukum ini kurang realistis dengan model belakangan ini seperti hukum perpangkatan Stevens 71 Studi psikologi menemukan bahwa orang yang sedikit mempunyai pemahaman matematika cenderung mengestimasi nilai kuantitas dengan logaritma atau dengan kata lain bilangannya ditempatkan pada garis yang tidak ditandai berdasarkan perhitungan logaritma sehingga 10 yang ditempatkan mendekati 100 dianggap sebagai 100 yang ditempatkan mendekati 1000 Orang yang memiliki pemahaman yang lebih tinggi memandang hal tersebut sebagai linear yang mengestimasi letak angka 1000 yang berjarak 10 kali lebih jauh pada beberapa kasus namun logaritma dipakai pada saat memplot bilangan bilangan yang sulit untuk diplotkan secara linear 72 73 Penerapannya dalam teori peluang dan statistika Sunting nbsp Tiga fungsi kepadatan probabilitas PDF dari variabel acak dengan sebaran log normal Parameter lokasi m yang bernilai nol untuk semua tiga fungsi tersebut merupakan purata logaritma dari variabel acak bukan purata dari variabel tersendiri nbsp Sebaran digit pertama dalam bentuk persentase dengan batang berwarna merah dalam jumlah populasi dari 237 negara di dunia Titik berwarna hitam menunjukkan sebaran yang diprediksi menurut hukum Benford Dalam teori probabilitas hukum bilangan besar mengatakan bahwa untuk sebuah mata uang seimbang ketika jumlah pelemparan koin naik menuju takhingga maka kesebandingan dari gambar kepala atau ekor yang diamati mendekati satu setengah Fluktuasi dari nilai kesebandingan yang bernilai satu setengah dijelaskan melalui hukum yang menggunakan logaritma yaitu hukum logaritma teriterasi 74 Logaritma muncul pula dalam sebaran log normal Ketika logaritma dari variabel acak mempunyai sebaran normal maka variabel dikatakan mempunyai sebaran log normal 75 Sebaran log normal ditemukan dalam banyak bidang dengan suatu variabel dibentuk sebagai hasil kali dari banyaknya variabel acak indenpenden bernilai positif Contohnya seperti dalam mempelajari turbulensi 76 Logaritma dipakai untuk menghitung estimasi kemungkinan maksimum dari model statistika parametrik Fungsi kemungkinan pada model tersebut bergantung setidaknya satu parameter yang harus diestimasi Nilai maksimum dari fungsi kemungkinan muncul di nilai parameter yang sama sebagai nilai maksimum logaritma kemungkinan atau disebut log likelihood karena logaritma merupakan fungsi menaik Log likelihood adalah teknik yang memaksimumkan fungsi dengan mudah khususnya untuk kemungkinan yang dikali mengenai variabel acak independen 77 Hukum Benford menjelaskan kemungkinan digit dalam himpunan data yang banyak contohnya seperti tinggi bangunan Menurut hukum Benford kemungkinan bahwa digit desimal pertama suatu item dalam sampel data adalah d yang berkisar dari 1 hingga 9 sama dengan 10log d 1 10log d tanpa memperhatikan satuan pengukuran 78 Jadi sekitar 30 data dapat diduga mempunyai 1 sebagai digit pertama 18 dimulai dengan 2 dst Penyimpangan dari hukum Benford dihitung oleh para akuntan untuk membantu mendeteksi penipuan data akuntansi 79 Penerapannya dalam kompleksitas perhitungan Sunting Cabang dalam ilmu komputer yang mempelajari performa dari suatu algoritma dalam menyelesaikan persoalan atau masalah tertentu disebut analisis algoritma 80 Logaritma sangat penting dalam menjelaskan algoritma tersebut dengan membagi suatu masalah menjadi lebih kecil serta menghubungkan penyelesaian dari submasalah 81 Sebagai contoh cara algoritma pencarian biner bahasa Inggris binary searching algorithm dalam mencari bilangan dalam daftar yang tersortir adalah dengan memeriksa entri tengah dan meneruskannya di sebagian sebelum atau sesudah entri tengah jika tidak ditemukan bilangannya Umumnya algoritma ini memerlukan perbandingan 2log N dengan N adalah panjang daftar 82 Mirip dengan sebelumnya algoritma urut gabungan menyortir daftar yang belum tersortir dengan membagi daftar menjadi setengah bagian dan mengurutkan daftar daftar tersebut dahulu sebelum menggabungkan hasilnya Algoritma urut gabungan biasanya memerlukan waktu yang kira kira sebanding dengan N log N 83 Bilangan pokok logaritma tidak dijelaskan secara spesifik karena hasilnya hanya berubah oleh faktor konstanta saat ada bilangan pokok lain yang sedang dipakai Faktor konstanta biasanya diabaikan dalam analisis algoritma dalam model biaya seragam bahasa Inggris uniform cost model yang standar 84 Suatu fungsi f x dikatakan bertumbuh secara logaritmik jika f x setidaknya atau kira kira sebanding dengan logaritma dari x namun istilah ini dipakai sebagai fungsi eksponensial dalam menjelaskan pertumbuhan organisme secara biologis 85 Sebagai contoh setiap bilangan asli N dapat direpresentasikan dalam bentuk bilangan biner yang tidak lebih dari 2log N 1 bit Dengan kata lain jumlah memori diperlukan untuk menyimpan N pertumbuhan secara logaritmik dengan N Penerapannya dalam entropi dan ketidakteraturan Sunting nbsp Bola biliar di atas meja biliar oval Dua partikel yang bermula pada pusat meja dengan sudut luncur yang berbeda satu derajat akan memiliki jalur yang amat berbeda karena pemantulan pada pinggir meja biliarEntropi secara umum adalah ukuran dari ketidakteraturan dari suatu sistem Dalam termodinamika statistik sebuah entropi disimbolkan dengan S dari sebuah sistem didefinisikan dengan S k i p i ln p i displaystyle S k sum i p i ln p i nbsp Hasilnya adalah seluruh kondisi i yang mungkin dari sistem yang dimaksud contoh posisi dari partikel gas di dalam sebuah tangki Lebih lanjut lagi pi adalah kemungkinan bahwa kondisi i telah tercapai dan k adalah konstanta Boltzmann Sama halnya dengan entropi dalam teori informasi yang mengukur kuantitas dari informasi Jika penerima pesan mengharapkan sejumlah N pesan yang mungkin diterima dengan besar kemungkinan masing masing yang setara maka sejumlah informasi yang tersampaikan oleh pesan tersebut dapat dikuantifikasi dengan bit 2log N 86 Eksponen Lyapunov menggunakan logaritma untuk mengukur derajat ketidakteraturan dari sistem yang dinamis Contoh partikel yang bergerak di meja biliar oval di mana bahkan perubahan sekecil apapun dari kondisi awal dapat memberikan hasil yaitu jalur yang dilalui yang sangat berbeda Sistem yang dimaksud disebut dengan kekacauan di dalam sistem deterministik karena galat yang kecil namun terukur dari kondisi awal dapat diprediksi akan memberikan hasil akhir yang sangat berbeda 87 Setidaknya satu eksponen Lyapunov dari sistem kekacauan yang deterministik akan bernilai positif Penerapannya dalam bangunan fraktal Sunting nbsp Segitiga Sierpinski di sebelah kanan dibangun dengan menggantikan segitiga sama sisi secara berulang dengan tiga salinan dirinya yang lebih kecil Logaritma muncul dalam definiisi dimensi fraktal 88 Fraktal merupakan benda benda geometri yang menyerupai dirinya dalam artian bahwa benda geometri tersebut mereproduksi dirinya lebih kecil penjelasan kasarnya di seluruh strukturnya Contohnya seperti segitiga Sierpinski dengan dimensi Hausdorffnya adalah ln 3 ln 2 1 58 dapat diliputi dengan tiga salinan dirinya masing masing sisinya dibagi menjadi setengah dari panjang awalnya Adapula gagasan dimensi fraktal berdasarkan logaritma lainnya diperoleh dengan menghitung jumlah kotak yang diperlukan untuk meliputi frakal dalam himpunan Penerapannya dalam musik Sunting nbsp nbsp Empat oktaf yang berbeda diperlihatkan pada skala linear lalu diperlihatkan pada skala logaritmik saat mendengarkannya dengan menggunakan telinga Logaritma berkaitan dengan bunyi nada dan interval dalam musik Dalam temperamen sama perbandingan frekuensi bergantung pada interval di antara dua nada saja bukan pada frekuensi yang spesifik atau tinggi dari nada tunggal Sebagai contoh nada A mempunyai frekuensi 440 Hz dan B flat mempunyai frekuensi 466 Hz Interval antara nada A dengan B flat ini digolongkan sebagai semi nada karena intervalnya berada di antara B flat dan B yang mempunyai frekuensi 493 Hz Maka perbandingan frekuensinya adalah 466 440 493 466 1 059 2 12 displaystyle frac 466 440 approx frac 493 466 approx 1 059 approx sqrt 12 2 nbsp Peran logaritma dalam musik dapat dipakai untuk menjelaskan interval berikut suatu interval diukur dalam semi nada dengan mengambil logaritma dengan bilangan pokok 21 12 dari perbandingan frekuensi sedangkan logaritma dengan bilangan pokok 21 1200 dari perbandingan frekuensi menyatakan interval dalam sen ratusan semi nada Logaritma yang terakhir dipakai untuk pengodean yang lebih halus karena diperlukan untuk temperamen tak sama 89 Interval dua bunyi nada yang dimainkan dalam waktu yang sama Bunyi nada 1 12 play Semi nada play Just major third play Major third play Tritone play Oktaf play Rasio frekuensi r 2 1 72 1 0097 displaystyle 2 frac 1 72 approx 1 0097 nbsp 2 1 12 1 0595 displaystyle 2 frac 1 12 approx 1 0595 nbsp 5 4 1 25 displaystyle tfrac 5 4 1 25 nbsp 2 4 12 2 3 1 2599 displaystyle begin aligned 2 frac 4 12 amp sqrt 3 2 amp approx 1 2599 end aligned nbsp 2 6 12 2 1 4142 displaystyle begin aligned 2 frac 6 12 amp sqrt 2 amp approx 1 4142 end aligned nbsp 2 12 12 2 displaystyle 2 frac 12 12 2 nbsp Jumlah semi nada yang sama2 12 log r 12 2 log r displaystyle sqrt 12 2 log r 12 2 log r nbsp 1 6 displaystyle tfrac 1 6 nbsp 1 displaystyle 1 nbsp 3 8631 displaystyle approx 3 8631 nbsp 4 displaystyle 4 nbsp 6 displaystyle 6 nbsp 12 displaystyle 12 nbsp Jumlah sen yang sama2 1200 log r 1200 2 log r displaystyle sqrt 1200 2 log r 1200 2 log r nbsp 16 2 3 displaystyle 16 tfrac 2 3 nbsp 100 displaystyle 100 nbsp 386 31 displaystyle approx 386 31 nbsp 400 displaystyle 400 nbsp 600 displaystyle 600 nbsp 1200 displaystyle 1200 nbsp Penerapannya dalam teori bilangan Sunting Logaritma alami sangat berkaitan dengan salah satu topik dalam teori bilangan yaitu menghitung bilangan prima Untuk setiap bilangan bulat x jumlah bilangan prima kurang dari sama dengan x dinyatakan sebagai p x Teorema bilangan prima mengatakan bahwa p x kira kira sama dengan x ln x displaystyle frac x ln x nbsp yang berarti bahwa fungsi pencacahan bilangan prima kira kira sama dengan perbandingan dari p x dan pecahan yang mendekati 1 ketika x menuju ke takhingga 90 Akibatnya peluang dari bilangan yang dipilih secara acak di antara 1 dan x adalah bilangan prima berbanding terbalik dengan jumlah digit desimal x Pendekatan p x yang lebih baik merupakan fungsi integral Euler Li x yang didefinisikan sebagai L i x 2 x 1 ln t d t displaystyle mathrm Li x int 2 x frac 1 ln t dt nbsp Hipotesis Riemann yang merupakan salah satu konjektur matemtika terbuka yang paling terlama dapat dinyatakan dalam bentuk perbandingan p x dan Li x 91 Teorema Erdos Kac mengatakan bahwa jumlah faktor bilangan prima yang berbeda juga melibatkan logaritma alami Logaritma dari n faktorial n 1 2 n dirumuskan sebagai ln n ln 1 ln 2 ln n displaystyle ln n ln 1 ln 2 cdots ln n nbsp Rumus di atas dapat dipakai utnuk memperoleh sebuah hampiran dari n untuk setiap bilangan n yang lebih besar yaitu rumus Stirling 92 Perumuman SuntingLogaritma kompleks Sunting Artikel utama Logaritma kompleks Semua bilangan kompleks a yang menyelesaikan persamaan e a z displaystyle e a z nbsp disebut logaritma kompleks dari z ketika z dianggap sebagai bilangan kompleks Bilangan kompleks biasanya dinyatakan sebagai z x iy dengan x dan y adalah bilangan real dan i adalah satuan imajiner satuan yang dikuadratkan memberikan nilai 1 Bilangan kompleks dapat divisualisasikan melalui sebuah titik dalam bidang kompleks seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut Bentuk polar menulis bilangan kompleks tak nol z melalui titik nilai mutlak yang berarti jarak yang berupa bilangan bernilai real dan positif r sama dengan titik z ke titik asalnya Bentuk polar juga menulis sebuah sudut antara bilangan real pada sumbu Re yakni sumbu x Re dan garis yang melalui titik asal dan titik z Sudut tersebut disebut sebagai argumen dari z nbsp Bentuk polar dari z x iy f dan f adalah argumen dari z Nilai mutlak r dari z dinyatakan sebagair x 2 y 2 displaystyle textstyle r sqrt x 2 y 2 nbsp Dengan menggunakan pandangan geometris pada fungsi sinus dan kosinus beserta periodisitasnya dalam 2p setiap bilangan kompleks z dapat dinyatakan sebagai z x i y r cos f i sin f r cos f 2 k p i sin f 2 k p displaystyle z x iy r cos varphi i sin varphi r cos varphi 2k pi i sin varphi 2k pi nbsp untuk setiap bilangan bulat k Nyatanya argumen dari z tidak dijelaskan secara unik yakni bilangan f dan f f 2kp adalah argumen valid dari z untuk semua bilangan bulat k karena menambahkan 2kp radian atau k 360 nb 6 ke bilangan f berpadanan dengan lilitan di sekitar titik asal yang berputar berlawanan arah jarum jam sebanyak k putaran Hasil bilangan kompleks selalu z seperti yang diilustrasikan pada gambar untuk k 1 Setidaknya ada salah satu dari argumen z yang mungkin disebut sebagai argumen prinsip yang dilambangkan Arg z dipilih dengan memerlukan putaran f di selang p p 93 atau 0 2p 94 Daerah daerah tersebut dengan argumen z ditentukan sekali disebut cabang dari fungsi argumen Rumus Euler mengaitkan fungsi trigonometri sinus dan kosinus dengan eksponensial kompleks e i f cos f i sin f displaystyle e i varphi cos varphi i sin varphi nbsp Dengan menggunakan rumus di atas dan periodisitasnya lagi maka berlaku identitas berikut 95 z r cos f i sin f r cos f 2 k p i sin f 2 k p r e i f 2 k p e ln r e i f 2 k p e ln r i f 2 k p e a k displaystyle begin array lll z amp amp r left cos varphi i sin varphi right amp amp r left cos varphi 2k pi i sin varphi 2k pi right amp amp re i varphi 2k pi amp amp e ln r e i varphi 2k pi amp amp e ln r i varphi 2k pi e a k end array nbsp dengan ln r adalah fungsi logaritma real tunggal ak menyatakan logaritma kompleks dari z dan k bilangan bulat sembarang Karena itu logaritma kompleks dari z yang semua bilangan kompleks ak untuk e pangkat ak sama dengan z mempunyai tak berhingga banyaknya nilai a k ln r i f 2 k p displaystyle a k ln r i varphi 2k pi quad nbsp untuk bilangan bulat sembarang k nbsp Cabang prinsip p p dari prinsip logaritma kompleks Log z Titik berwarna hitam di z 1 berpadanan dengan nilai titik nol dan warna yang lebih cerah mengacu pada nilai mutlak lebih besar Rona dari warna mengkodekan argumen dari Log z Dengan mengambil k sehingga f 2kp ada di dalam selang yang ditentukan untuk argumen prinsip maka ak disebut nilai prinsip dari logaritma dinotasikan sebagai Log z Argumen prinsip setiap bilangan real positif x bernilai 0 jadi Log x adalah sebuah bilangan real yang sama dengan logaritma alami Akan tetapi rumus logaritma tentang darab dan perpangkatan bilangan di atas tidak memberikan perumuman terkait nilai prinsip dari logaritma kompleks 96 Ilustrasi tersebut menggambarkan Log z membatasi argumen z dengan interval p p Cara memadankan cabang dari logaritma kompleks mempunyai ketakkontinuan di sepanjang sumbu x real negatif seperti yang dapat dilihat pada lompatan hue di gambar Saat melintasi batas ketakkontinuan tersebut dimulai dari lompatan hingga batas lain yang ada di cabang yang sama dalam artian bahwa tiada perubahan dengan nilai k dari cabang tetangga kontinu yang berpadanan Lokus tersebut dinamakan potongan cabang Dengan menghapus perbatasan argumen maka relasi argumen dari z dan logaritma dari z menjadi fungsi bernilai banyak Kebalikan dari fungsi eksponensial lainnya Sunting Eksponensiasi muncul dalam cabang matematika dan fungsi inversnya seringkali mengacu pada logaritma Sebagai contoh logaritma matriks merupakan fungsi invers bernilai banyak dari eksponensial matriks 97 Contohnya lain seperti fungsi logaritma p adic fungsi invers dari fungsi eksponensial p adic Kedua fungsi tersebut didefinisikan melalui deret Taylor yang analog dengan kasus bilangan real 98 Dalam konteks geometri diferensial peta eksponensial memetakan ruang garis singgung di sebuah titik lipatan ke lingkungan titik tersebut Kebalikannya juga disebut peta logaritma 99 Dalam konteks grup hingga eksponensiasi dinyatakan dengan mengalikan satu anggota grup b dengan dirinya secara berulang Logaritma diskret merupakan bilangan bulat n yang menyelesaikan persamaan b n x displaystyle b n x nbsp dengan x adalah anggota dari grup Mengerjakan solusi eksponensiasi dapat dilakukan dengan efisien namun logaritma diskret dipercayai bahwa sangat sulit untuk menghitungnya dalam beberapa grup Asimetri dari grup tersebut mempunyai penerapan penting dalam kriptografi kunci publik contohnya seperti pertukaran kunci Diffie Hellman sebuah pertukaran kunci sehari hari yang memungkinkan pertukaran kunci kriptografi terhadap saluran informasi yang tidak diamankan 100 Logaritma Zech berkaitan dengan logaritma diskret dalam grup perkalian anggota taknol dari medan hingga 101 Adapun fungsi invers berupa logaritma lainnya Fungsi tersebut di antaranya logaritma ganda ln ln x yang merupakan kebalikan dari fungsi eksponensial ganda superlogaritma yang merupakan kebalikan dari tetrasi fungsi Lambert W yang merupakan kebalikan dari fungsi f w wew 102 dan logit yang merupakan kebalikan dari fungsi logistik 103 Konsep yang berkaitan Sunting Berdasarkan sudut pandang teori grup identitas log cd log c log d menyatakan isomorfisme grup antara bilangan riil positif terhadap perkalian bilangan riil positif terhadap penambahan Fungsi logaritmik hanya isomorfisme kontinu antara grup 104 Berdasarkan pengertian isomorfisme tersebut ukuran Haar ukuran Lebesgue dx pada riil berpadanan dengan ukuran Haar dx x pada bilangan real positif 105 Bilangan riil taknegatif tidak hanya terhadap operasi perkalian namun juga terhadap operasi penambahan dan bilangan riil taknegatif membentuk semigelanggang yang disebut sebagai semigelanggang probabilitas bahkan membentuk semigelanggang Maka logaritma yang mengambil perkalian dengan penambahan perkalian logaritma dan mengambil penambahan dengan penambahan logaritma memberikan isomorfisme semigelanggang di antara semigelanggang probabilitas dan semigelanggang logaritma Konsep ini juga terdapat di dalam analisis kompleks dan geometri aljabar yang logaritmik satu bentuk df f adalah bentuk diferensial dengan pole logaritmik 106 Selain itu terdapat polilogaritma sebuah fungsi yang didefinisikan sebagai Li s z k 1 z k k s displaystyle operatorname Li s z sum k 1 infty z k over k s nbsp Fungsi ini mempunyai kaitan dengan logaritma alami dengan Li1 z ln 1 z Terlebih lagi ketika z 1 nilai dari Lis 1 sama dengan fungsi zeta Riemann yang dinyatakan sebagai z s 107 Lihat pula SuntingEksponen desimal dex Fungsi eksponensial Indeks artikel logaritma Notasi logaritmikCatatan Sunting Perbatasan x dan b dijelaskan pada bagian Sifat analitik Beberapa para matematikawan menolak notasi ini Dalam otobiografinya pada tahun 1985 Paul Halmos mengkritik bahwa notasi ln bersifat kekanak kanakan karena menurutnya para matematikawan menggunakan notasi tersebut 15 Notasi tersebut ditemukan oleh seorang matematikawan bernama Irving Stringham 16 17 Contohnya seperti C Java Haskell and BASIC Deret yang sama berlaku untuk nilai utama dari logaritma kompleks untuk bilangan kompleks z yang memenuhi z 1 lt 1 Deret yang sama berlaku untuk nilai utama dari logaritma kompleks untuk bilangan kompleks z dengan bagian real positif Lihat radian untuk konversi antara 2p dengan 360 derajat Referensi Sunting Hobson Ernest William 1914 John Napier and the invention of logarithms 1614 a lecture University of California Libraries Cambridge University Press Remmert Reinhold 1991 Theory of complex functions New York Springer Verlag ISBN 0387971955 OCLC 21118309 Kate S K Bhapkar H R 2009 Basics Of Mathematics Pune Technical Publications ISBN 978 81 8431 755 8 pranala nonaktif permanen chapter 1 Semua pernyataan di bagian ini dapat ditemukan pada Shailesh Shirali 2002 bagian 4 Sebagai contoh Douglas Downing 2003 hlm 275 atau Kate amp Bhapkar 2009 hlm 1 1 Bernstein Stephen Bernstein Ruth 1999 Schaum s outline of theory and problems of elements of statistics I Descriptive statistics and probability Schaum s outline series New York McGraw Hill ISBN 978 0 07 005023 5 hlm 21 Downing Douglas 2003 Algebra the Easy Way Barron s Educational Series Hauppauge NY Barron s ISBN 978 0 7641 1972 9 chapter 17 hlm 275 Wegener Ingo 2005 Complexity theory exploring the limits of efficient algorithms Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 21045 0 hlm 20 Van der Lubbe Jan C A 1997 Information Theory Cambridge University Press hlm 3 ISBN 978 0 521 46760 5 Allen Elizabeth Triantaphillidou Sophie 2011 The Manual of Photography Taylor amp Francis hlm 228 ISBN 978 0 240 52037 7 Quantities and units Part 2 Mathematics ISO 80000 2 2019 EN ISO 80000 2 Goodrich Michael T Tamassia Roberto 2002 Algorithm Design Foundations Analysis and Internet Examples John Wiley amp Sons hlm 23 One of the interesting and sometimes even surprising aspects of the analysis of data structures and algorithms is the ubiquitous presence of logarithms As is the custom in the computing literature we omit writing the base b of the logarithm when b 2 Terjemahan Salah satu hal yang menarik dan terkadang yang paling mengejutkan dalam aspek dari analisis struktur data beserta algoritma adalah bahwa keberadaan logaritma ada dimana mana Menjadi kebiasaan dalam literatur komputer kita menghilangkan penulisan bilangan pokok b dari logaritma ketika b 2 Parkhurst David F 2007 Introduction to Applied Mathematics for Environmental Science edisi ke illustrated Springer Science amp Business Media hlm 288 ISBN 978 0 387 34228 3 Gullberg Jan 1997 Mathematics from the birth of numbers nbsp New York W W Norton amp Co ISBN 978 0 393 04002 9 See footnote 1 in Perl Yehoshua Reingold Edward M December 1977 Understanding the complexity of interpolation search Information Processing Letters 6 6 219 22 doi 10 1016 0020 0190 77 90072 2 Paul Halmos 1985 I Want to Be a Mathematician An Automathography Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 96078 4 Irving Stringham 1893 Uniplanar algebra being part I of a propaedeutic to the higher mathematical analysis The Berkeley Press hlm xiii Roy S Freedman 2006 Introduction to Financial Technology Amsterdam Academic Press hlm 59 ISBN 978 0 12 370478 8 Lihat Teorema 3 29 di Rudin Walter 1984 Principles of mathematical analysis edisi ke 3rd ed International student Auckland McGraw Hill International ISBN 978 0 07 085613 4 Napier John 1614 Mirifici Logarithmorum Canonis Descriptio The Description of the Wonderful Rule of Logarithms dalam bahasa Latin Edinburgh Scotland Andrew Hart Hobson Ernest William 1914 John Napier and the invention of logarithms 1614 Cambridge The University Press Folkerts Menso Launert Dieter Thom Andreas 2016 Jost Burgi s method for calculating sines Historia Mathematica 43 2 133 147 arXiv 1510 03180 nbsp doi 10 1016 j hm 2016 03 001 MR 3489006 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan O Connor John J Robertson Edmund F Jost Burgi 1552 1632 Arsip Sejarah Matematika MacTutor Universitas St Andrews William Gardner 1742 Tables of Logarithms Pierce R C Jr January 1977 A brief history of logarithms The Two Year College Mathematics Journal 8 1 22 26 doi 10 2307 3026878 JSTOR 3026878 Enrique Gonzales Velasco 2011 Journey through Mathematics Creative Episodes in its History 2 4 Hyperbolic logarithms hlm 117 Springer ISBN 978 0 387 92153 2 Florian Cajori 1913 History of the exponential and logarithm concepts American Mathematical Monthly 20 5 35 75 107 148 173 205 Stillwell J 2010 Mathematics and Its History edisi ke 3 Springer Bryant Walter W 1907 A History of Astronomy London Methuen amp Co hlm 44Teks asli a n admirable artifice which by reducing to a few days the labour of many months doubles the life of the astronomer and spares him the errors and disgust inseparable from long calculations Abramowitz Milton Stegun Irene A ed 1972 Handbook of Mathematical Functions with Formulas Graphs and Mathematical Tables edisi ke 10th New York Dover Publications ISBN 978 0 486 61272 0 bagian 4 7 hlm 89 Campbell Kelly Martin 2003 The history of mathematical tables from Sumer to spreadsheets Oxford scholarship online Oxford University Press ISBN 978 0 19 850841 0 bagian 2 Spiegel Murray R Moyer R E 2006 Schaum s outline of college algebra Schaum s outline series New York McGraw Hill ISBN 978 0 07 145227 4 hlm 264 Maor Eli 2009 E The Story of a Number Princeton University Press bagian 1 13 ISBN 978 0 691 14134 3 Devlin Keith 2004 Sets functions and logic an introduction to abstract mathematics Chapman amp Hall CRC mathematics edisi ke 3rd Boca Raton Fla Chapman amp Hall CRC ISBN 978 1 58488 449 1 atau lihat referensinya di fungsi a b Lang Serge 1997 Undergraduate analysis Undergraduate Texts in Mathematics edisi ke 2nd Berlin New York Springer Verlag doi 10 1007 978 1 4757 2698 5 ISBN 978 0 387 94841 6 MR 1476913 bagian III 3 a b Lang 1997 bagian IV 2 Dieudonne Jean 1969 Foundations of Modern Analysis 1 Academic Press hlm 84 item 4 3 1 Calculation of d dx Log b x Wolfram Alpha Wolfram Research diakses tanggal 15 Maret 2011 Kline Morris 1998 Calculus an intuitive and physical approach Dover books on mathematics New York Dover Publications ISBN 978 0 486 40453 0 hlm 386 Calculation of Integrate ln x Wolfram Alpha Wolfram Research diakses tanggal 15 Maret 2011 Abramowitz amp Stegun eds 1972 hlm 69 Courant Richard 1988 Differential and integral calculus Vol I Wiley Classics Library New York John Wiley amp Sons ISBN 978 0 471 60842 4 MR 1009558 bagian III 6 Havil Julian 2003 Gamma Exploring Euler s Constant Princeton University Press ISBN 978 0 691 09983 5 bagian 11 5 dan 13 8 Nomizu Katsumi 1996 Selected papers on number theory and algebraic geometry 172 Providence RI AMS Bookstore hlm 21 ISBN 978 0 8218 0445 2 Baker Alan 1975 Transcendental number theory Cambridge University Press ISBN 978 0 521 20461 3 hlm 10 Muller Jean Michel 2006 Elementary functions edisi ke 2nd Boston MA Birkhauser Boston ISBN 978 0 8176 4372 0 bagian 4 2 2 hlm 72 dan 5 5 2 hlm 95 Hart Cheney Lawson et al 1968 Computer Approximations SIAM Series in Applied Mathematics New York John Wiley bagian 6 3 hlm 105 11 Zhang M Delgado Frias J G Vassiliadis S 1994 Table driven Newton scheme for high precision logarithm generation IEE Proceedings Computers and Digital Techniques 141 5 281 92 doi 10 1049 ip cdt 19941268 ISSN 1350 2387 bagian 1 for an overview Meggitt J E April 1962 Pseudo Division and Pseudo Multiplication Processes IBM Journal of Research and Development 6 2 210 26 doi 10 1147 rd 62 0210 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kahan W 20 May 2001 Pseudo Division Algorithms for Floating Point Logarithms and Exponentials a b Abramowitz amp Stegun eds 1972 hlm 68 Sasaki T Kanada Y 1982 Practically fast multiple precision evaluation of log x Journal of Information Processing 5 4 247 50 diakses tanggal 30 Maret 2011 Ahrendt Timm 1999 Fast Computations of the Exponential Function Stacs 99 Lecture notes in computer science 1564 Berlin New York Springer hlm 302 12 doi 10 1007 3 540 49116 3 28 ISBN 978 3 540 65691 3 Hillis Danny 15 January 1989 Richard Feynman and The Connection Machine Physics Today 42 2 78 Bibcode 1989PhT 42b 78H doi 10 1063 1 881196 Maor 2009 hlm 135 Frey Bruce 2006 Statistics hacks Hacks Series Sebastopol CA O Reilly ISBN 978 0 596 10164 0 bab 6 bagian 64 Ricciardi Luigi M 1990 Lectures in applied mathematics and informatics Manchester Manchester University Press ISBN 978 0 7190 2671 3 hlm 21 bagian 1 3 2 Bakshi U A 2009 Telecommunication Engineering Pune Technical Publications ISBN 978 81 8431 725 1 pranala nonaktif permanen bagian 5 2 Maling George C 2007 Noise dalam Rossing Thomas D Springer handbook of acoustics Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 30446 5 bagian 23 0 2 Tashev Ivan Jelev 2009 Sound Capture and Processing Practical Approaches New York John Wiley amp Sons hlm 98 ISBN 978 0 470 31983 3 Chui C K 1997 Wavelets a mathematical tool for signal processing SIAM monographs on mathematical modeling and computation Philadelphia Society for Industrial and Applied Mathematics ISBN 978 0 89871 384 8 Crauder Bruce Evans Benny Noell Alan 2008 Functions and Change A Modeling Approach to College Algebra edisi ke 4th Boston Cengage Learning ISBN 978 0 547 15669 9 bagian 4 4 Bradt Hale 2004 Astronomy methods a physical approach to astronomical observations Cambridge Planetary Science Cambridge University Press ISBN 978 0 521 53551 9 bagian 8 3 hlm 231 Norby Jens 2000 The origin and the meaning of the little p in pH Trends in Biochemical Sciences 25 1 36 37 doi 10 1016 S0968 0004 99 01517 0 PMID 10637613 IUPAC 1997 A D McNaught A Wilkinson ed Compendium of Chemical Terminology Gold Book edisi ke 2nd Oxford Blackwell Scientific Publications doi 10 1351 goldbook nbsp ISBN 978 0 9678550 9 7 Bird J O 2001 Newnes engineering mathematics pocket book edisi ke 3rd Oxford Newnes ISBN 978 0 7506 4992 6 bagian 34 Goldstein E Bruce 2009 Encyclopedia of Perception Encyclopedia of Perception Thousand Oaks CA Sage ISBN 978 1 4129 4081 8 hlm 355 56 Matthews Gerald 2000 Human Performance Cognition Stress and Individual Differences Hove Psychology Press ISBN 978 0 415 04406 6 hlm 48 Welford A T 1968 Fundamentals of skill London Methuen ISBN 978 0 416 03000 6 OCLC 219156 hlm 61 Paul M Fitts June 1954 The information capacity of the human motor system in controlling the amplitude of movement Journal of Experimental Psychology 47 6 381 91 doi 10 1037 h0055392 PMID 13174710 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan reprinted in Paul M Fitts 1992 The information capacity of the human motor system in controlling the amplitude of movement PDF Journal of Experimental Psychology General 121 3 262 69 doi 10 1037 0096 3445 121 3 262 PMID 1402698 diakses tanggal 30 March 2011 Banerjee J C 1994 Encyclopaedic dictionary of psychological terms New Delhi M D Publications hlm 304 ISBN 978 81 85880 28 0 OCLC 33860167 Nadel Lynn 2005 Encyclopedia of cognitive science New York John Wiley amp Sons ISBN 978 0 470 01619 0 lemmas Psychophysics and Perception Overview Siegler Robert S Opfer John E 2003 The Development of Numerical Estimation Evidence for Multiple Representations of Numerical Quantity PDF Psychological Science 14 3 237 43 CiteSeerX 10 1 1 727 3696 nbsp doi 10 1111 1467 9280 02438 PMID 12741747 diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 17 May 2011 diakses tanggal 7 January 2011 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dehaene Stanislas Izard Veronique Spelke Elizabeth Pica Pierre 2008 Log or Linear Distinct Intuitions of the Number Scale in Western and Amazonian Indigene Cultures Science 320 5880 1217 20 Bibcode 2008Sci 320 1217D CiteSeerX 10 1 1 362 2390 nbsp doi 10 1126 science 1156540 PMC 2610411 nbsp PMID 18511690 Breiman Leo 1992 Probability Classics in applied mathematics Philadelphia Society for Industrial and Applied Mathematics ISBN 978 0 89871 296 4 bagian 12 9 Aitchison J Brown J A C 1969 The lognormal distribution Cambridge University Press ISBN 978 0 521 04011 2 OCLC 301100935 Jean Mathieu and Julian Scott 2000 An introduction to turbulent flow Cambridge University Press hlm 50 ISBN 978 0 521 77538 0 Rose Colin Smith Murray D 2002 Mathematical statistics with Mathematica Springer texts in statistics Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 95234 5 bagian 11 3 Tabachnikov Serge 2005 Geometry and Billiards Providence RI American Mathematical Society hlm 36 40 ISBN 978 0 8218 3919 5 bagian 2 1 Durtschi Cindy Hillison William Pacini Carl 2004 The Effective Use of Benford s Law in Detecting Fraud in Accounting Data PDF Journal of Forensic Accounting V 17 34 diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 29 Agustus 2017 diakses tanggal 28 Mei 2018 Wegener Ingo 2005 Complexity theory exploring the limits of efficient algorithms Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 21045 0 hlm 1 2 Harel David Feldman Yishai A 2004 Algorithmics the spirit of computing New York Addison Wesley ISBN 978 0 321 11784 7 hlm 143 Knuth Donald 1998 The Art of Computer Programming Reading MA Addison Wesley ISBN 978 0 201 89685 5 bagian 6 2 1 hlm 409 26 Donald Knuth 1998 bagian 5 2 4 hlm 158 68 Wegener Ingo 2005 Complexity theory exploring the limits of efficient algorithms Berlin New York Springer Verlag hlm 20 ISBN 978 3 540 21045 0 Mohr Hans Schopfer Peter 1995 Plant physiology nbsp Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 58016 4 bab 19 hlm 298 Eco Umberto 1989 The open work Harvard University Press ISBN 978 0 674 63976 8 bagian III I Sprott Julien Clinton 2010 Elegant Chaos Algebraically Simple Chaotic Flows Elegant Chaos Algebraically Simple Chaotic Flows Edited by Sprott Julien Clinton Published by World Scientific Publishing Co Pte Ltd New Jersey World Scientific Bibcode 2010ecas book S doi 10 1142 7183 ISBN 978 981 283 881 0 bagian 1 9 Helmberg Gilbert 2007 Getting acquainted with fractals De Gruyter Textbook Berlin New York Walter de Gruyter ISBN 978 3 11 019092 2 Wright David 2009 Mathematics and music Providence RI AMS Bookstore ISBN 978 0 8218 4873 9 bab 5 Bateman P T Diamond Harold G 2004 Analytic number theory an introductory course New Jersey World Scientific ISBN 978 981 256 080 3 OCLC 492669517 teorema 4 1 P T Bateman amp Diamond 2004 Teoerma 8 15 Slomson Alan B 1991 An introduction to combinatorics London CRC Press ISBN 978 0 412 35370 3 bab 4 Ganguly S 2005 Elements of Complex Analysis Kolkata Academic Publishers ISBN 978 81 87504 86 3 Definisi 1 6 3 Nevanlinna Rolf Herman Paatero Veikko 2007 Introduction to complex analysis London Hilger Providence RI AMS Bookstore Bibcode 1974aitc book W ISBN 978 0 8218 4399 4 bagian 5 9 Moore Theral Orvis Hadlock Edwin H 1991 Complex analysis Singapore World Scientific ISBN 978 981 02 0246 0 bagian 1 2 Wilde Ivan Francis 2006 Lecture notes on complex analysis London Imperial College Press ISBN 978 1 86094 642 4 teorema 6 1 Higham Nicholas 2008 Functions of Matrices Theory and Computation Philadelphia PA SIAM ISBN 978 0 89871 646 7 bab 11 Neukirch Jurgen 1999 Algebraische Zahlentheorie Grundlehren der mathematischen Wissenschaften 322 Berlin Springer Verlag ISBN 978 3 540 65399 8 MR 1697859 Zbl 0956 11021 bagian II 5 Hancock Edwin R Martin Ralph R Sabin Malcolm A 2009 Mathematics of Surfaces XIII 13th IMA International Conference York UK September 7 9 2009 Proceedings Springer hlm 379 ISBN 978 3 642 03595 1 Stinson Douglas Robert 2006 Cryptography Theory and Practice edisi ke 3rd London CRC Press ISBN 978 1 58488 508 5 Lidl Rudolf Niederreiter Harald 1997 Finite fields nbsp Cambridge University Press ISBN 978 0 521 39231 0 Corless R Gonnet G Hare D Jeffrey D Knuth Donald 1996 On the Lambert W function PDF Advances in Computational Mathematics 5 329 59 doi 10 1007 BF02124750 ISSN 1019 7168 diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 14 Desember 2010 diakses tanggal 13 Februari 2011 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Cherkassky Vladimir Cherkassky Vladimir S Mulier Filip 2007 Learning from data concepts theory and methods Wiley series on adaptive and learning systems for signal processing communications and control New York John Wiley amp Sons ISBN 978 0 471 68182 3 hlm 357 Bourbaki Nicolas 1998 General topology Chapters 5 10 Elements of Mathematics Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 64563 4 MR 1726872 bagian V 4 1 Ambartzumian R V 1990 Factorization calculus and geometric probability nbsp Cambridge University Press ISBN 978 0 521 34535 4 bagian 1 4 Esnault Helene Viehweg Eckart 1992 Lectures on vanishing theorems DMV Seminar 20 Basel Boston Birkhauser Verlag CiteSeerX 10 1 1 178 3227 nbsp doi 10 1007 978 3 0348 8600 0 ISBN 978 3 7643 2822 1 MR 1193913 bagian 2 Apostol T M 2010 Logaritma dalam Olver Frank W J Lozier Daniel M Boisvert Ronald F Clark Charles W NIST Handbook of Mathematical Functions Cambridge University Press ISBN 978 0 521 19225 5 MR 2723248 Pranala luar Sunting nbsp Media terkait Logarithm di Wikimedia Commons nbsp Definisi kamus logaritma di Wiktionary nbsp A lesson on logarithms can be found on Wikiversity Inggris Weisstein Eric W Logarithm MathWorld Khan Academy Logarithms free online micro lectures Hazewinkel Michiel ed 2001 1994 Logarithmic function Encyclopedia of Mathematics Springer Science Business Media B V Kluwer Academic Publishers ISBN 978 1 55608 010 4 Colin Byfleet Educational video on logarithms diakses tanggal 12 October 2010 Edward Wright Translation of Napier s work on logarithms diarsipkan dari versi asli tanggal 3 December 2002 diakses tanggal 12 October 2010 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan nbsp Glaisher James Whitbread Lee 1911 Logarithm dalam Chisholm Hugh Encyclopaedia Britannica 16 edisi ke 11 Cambridge University Press hlm 868 77 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Logaritma amp oldid 22910943