www.wikidata.id-id.nina.az
Eksponensiasi adalah sebuah operasi matematika ditulis sebagai b n displaystyle b n melibatkan dua bilangan basis atau bilangan pokok b displaystyle b dan eksponen atau pangkat n displaystyle n diucapkan sebagai b displaystyle b pangkat n displaystyle n 1 2 Ketika n displaystyle n adalah bilangan bulat positif eksponensiasi adalah perkalian berulang dari basis yaitu b n displaystyle b n adalah darab dari mengalikan basis n displaystyle n 2 Grafik y bx untuk sebagai basis b basis 10 basis e basis 2 basis 1 2 Setiap kurva melewati titik 0 1 karena setiap bilangan bukan nol pangkat 0 adalah 1 Pada x 1 nilai y sama dengan basis karena setiap bilangan yang dipangkatkan 1 adalah bilangan itu sendiri Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Exponentiation di en wikipedia org Isinya masih belum akurat karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan Jika Anda menguasai bahasa aslinya harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat Lihat pula panduan penerjemahan artikel Templat Hasil perhitungan b n b b sebanyak n kali displaystyle b n underbrace b times dots times b text sebanyak n text kali Satu memiliki b1 b dan untuk nilai sembarang bilangan bulat positif m dan n apabila memiliki bn bm bn m Untuk memperluas sifat ini ke eksponen bilangan bulat non positif b0 didefinisikan sebagai 1 dan b n dengan n bilangan bulat positif dan b bukan nol didefinisikan sebagai 1 bn Khususnya b 1 sama dengan 1 b timbal balik dari b Definisi eksponensial diperluas untuk memungkinkan eksponen real atau kompleks Eksponen dengan eksponen bilangan bulat juga didefinisikan untuk berbagai macam struktur aljabar termasuk matriks Eksponen digunakan secara luas di berbagai banyak bidang yaitu ekonomi biologi kimia fisika dan ilmu komputer dengan aplikasi seperti bunga majemuk pertumbuhan populasi kinetika reaksi kimia perilaku gelombang dan kriptografi kunci publik Daftar isi 1 Terminologi 2 Eksponen bilangan bulat 2 1 Eksponen positif 2 2 Eksponen nol 2 3 Eksponen negatif 2 4 Identitas dan sifat 2 5 Pangkat jumlah 2 6 Interpretasi kombinatorial 2 7 Basis khusus 2 7 1 Pangkat sepuluh 2 7 2 Pangkat dua 2 7 3 Pangkat satu 2 7 4 Pangkat negatif satu 2 8 Eksponen besar 2 9 Fungsi pangkat 2 10 Daftar pangkat bilangan bulat 3 Eksponen rasional 4 Eksponen real 4 1 Limit eksponen rasional 4 2 Fungsi eksponensial 4 3 Pangkat melalui logaritma 5 Eksponen kompleks dengan basis real positif 6 Pangkat bilangan kompleks non bilangan bulat 6 1 Akar ke n pada bilangan kompleks 6 1 1 Akar satuan 6 2 Eksponensial kompleks 6 2 1 Nilai utama 6 2 2 Fungsi multinilai 6 2 3 Komputasi 6 2 3 1 Contoh 6 2 4 Kegagalan pangkat dan identitas logaritma 7 Eksponen irasional 8 Pangkat bilangan bulat dalam aljabar 8 1 Dalam sebuah grup 8 2 Dalam sebuah gelanggang 8 3 Matriks dan operator linear 8 4 Medan hingga 8 5 Atas himpunan 8 6 Dalam teori kategori 8 7 Dari bilangan kardinal dan ordinal 9 Eksponensial berulang 10 Limit pangkat 11 Komputasi yang efisien dengan eksponen bilangan bulat 12 Fungsi teriterasi 13 Dalam bahasa pemrograman 14 Lihat pula 15 Catatan 16 ReferensiTerminologi SuntingEkspresi b2 b b disebut persegi dari b atau kuadrat b karena luas persegi dengan panjang sisi b adalah b2 Demikian pula ekspresi b3 b b b disebut kubus dari b atau b pangkat tiga karena volume kubus dengan panjang rusuk b adalah b3 Karena itu adalah bilangan bulat positif eksponen menunjukkan berapa banyak salinan dari basis yang dikalikan bersama Misalnya 35 3 3 3 3 3 243 Basis 3 muncul 5 kali dalam perkalian karena eksponennya adalah 5 Maka 243 adalah pangkat ke 5 dari 3 atau 3 terpangkat ke 5 Kata pangkat terkadang dihilangkan jadi 35 dapat dibaca 3 ke 5 Oleh karena itu eksponensiasi bn dinyatakan sebagai b untuk pangkat n b untuk pangkat ke n b untuk ke n atau disingkat juga sebagai b untuk n Rumus dengan eksponensial bertingkat seperti 357 yang berarti 3 57 dan bukan 35 7 disebut juga sebagai menara pangkat Eksponen bilangan bulat SuntingOperasi eksponensial dengan eksponen bilangan bulat didefinisikan langsung dari operasi aritmetika dasar Eksponen positif Sunting Definisi eksponensial sebagai perkalian teriterasi dibuktikan secara formalisasi dengan menggunakan induksi 3 dan definisi ini digunakan segara untuk perkalian asosiasi Kasus dasarnya adalah b 1 b displaystyle b 1 b nbsp dan pengulangan adalah b n 1 b n b displaystyle b n 1 b n cdot b nbsp Asosiasi perkalian menyatakan bahwa untuk sembarang bilangan bulat positif m dan n adalah b m n b m b n displaystyle b m n b m cdot b n nbsp dan b m n b m n displaystyle b m n b mn nbsp Eksponen nol Sunting Menurut definisi setiap bilangan bukan nol terpangkat ke pangkat 0 adalah 1 2 4 b 0 1 displaystyle b 0 1 nbsp Definisi ini adalah satu satunya memungkinkan perluasan rumus b m n b m b n displaystyle b m n b m cdot b n nbsp ke nol eksponen Ini digunakan pada setiap struktur aljabar dengan perkalian yang memiliki identitas Secara intuitif b 0 displaystyle b 0 nbsp diartikan sebagai darab kosong dari salinan b Jadi persamaan b 0 1 displaystyle b 0 1 nbsp adalah kasus khusus dari konvensi umum untuk darab kosong Kasus 00 adalah rumit Dalam konteks dimana pangkat bilangan bulat yang dipertimbangkan nilai 0 umumnya ditetapkan ke 0 0 displaystyle 0 0 nbsp namun jika tidak pilihannya adalah apakah akan menetapkan nilai dan nilai apa yang akan ditetapkan mungkin bergantung pada konteks Untuk detail selengkapnya lihat Nol ke pangkat nol Eksponen negatif Sunting Eksponen dengan eksponen negatif didefinisikan oleh identitas berikut yang berlaku untuk sembarang bilangan bulat n dan bukan nol b b n 1 b n displaystyle b n frac 1 b n nbsp 2 Menaikkan 0 ke eksponen negatif tidak ditentukan tetapi dalam beberapa keadaan maka ditafsirkan sebagai tak hingga displaystyle infty nbsp Definisi eksponen dengan eksponen negatif ini adalah satu satunya yang memungkinkan perluasan identitas b m n b m b n displaystyle b m n b m cdot b n nbsp ke eksponen negatif pertimbangkan kasus m n displaystyle m n nbsp Definisi yang sama berlaku untuk elemen terbalikkan dalam monoid perkalian yaitu struktur aljabar dengan perkalian asosiatif dan identitas perkalian yang dilambangkan 1 misalnya matriks persegi dari dimensi tertentu Secara khusus dalam struktur ini invers dari elemen terbalikkan x secara standar dilambangkan sebagai x 1 displaystyle x 1 nbsp Identitas dan sifat Sunting Hukum Indeks beralih ke halaman ini Untuk kuda lihat Hukum Indeks kuda Identitas berikut ini sering disebut juga sebagai kaidah eksponen untuk semua eksponen bilangan bulat asalkan basisnya bukan nol 2 b m n b m b n b m n b m n b c n b n c n displaystyle begin aligned b m n amp b m cdot b n left b m right n amp b m cdot n b cdot c n amp b n cdot c n end aligned nbsp Tidak seperti penjumlahan dan perkalian eksponensial bukanlah komutatif misalnya 23 8 32 9 dan juga tidak seperti penjumlahan dan perkalian eksponensial bukanlah asosiatif misalnya 23 2 82 64 dimana 2 32 29 512 Tanpa tanda kurung urutan operasi konvensional untuk deret eksponensial dalam notasi superskrip adalah top down atau asosiatif kanan bukan bottom up 5 6 7 8 atau asosiatif kiri Maka b p q b p q displaystyle b p q b left p q right nbsp yang secara umum berbeda dengan b p q b p q displaystyle left b p right q b pq nbsp Pangkat jumlah Sunting pangkat jumlah biasanya dihitung dari pangkat penjumlahan dengan rumus binomial a b n i 0 n n i a i b n i i 0 n n i n i a i b n i displaystyle a b n sum i 0 n binom n i a i b n i sum i 0 n frac n i n i a i b n i nbsp Namun rumus ini hanya berlaku jika jumlah komuter yaitu ab ba yang menyatakan apabila ia termasuk dalam struktur yaitu komutatif Jika tidak a dan b adalah matriks persegi dengan ukuran yang sama rumus ini tidak digunakan Oleh karena itu dalam aljabar komputer banyak algoritma yang melibatkan eksponen bilangan bulat diubah ketika basis eksponensial tidak komuter Beberapa tujuan umum sistem aljabar komputer menggunakan notasi yang berbeda terkadang sebagai gantinya adalah untuk eksponensial dengan basis non komuter yang kemudian disebut eksponensial non komutatif Interpretasi kombinatorial Sunting Lihat pula Eksponen atas himpunan Untuk bilangan bulat tak negatif n dan m nilai dari nm adalah jumlah fungsi dari elemen himpunan m ke elemen himpunan n lihat eksponensial kardinal Fungsi tersebut diwakilankan sebagai rangkap m dari elemen himpunan n atau sebagai kata huruf m dari alfabet huruf n Beberapa contoh untuk nilai m dan n tertentu diberikan dalam tabel berikut nm nm yang merupakan rangkap m dari elemen himpunan 1 n 05 0 tidak ada14 1 1 1 1 1 23 8 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 32 9 1 1 1 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 1 3 2 3 3 41 4 1 2 3 4 50 1 Basis khusus Sunting Pangkat sepuluh Sunting Lihat pula Notasi ilmiah Artikel utama Pangkat 10 Dalam sistem bilangan basis sepuluh desimal pangkat bilangan bulat 10 ditulis sebagai digit 1 diikuti atau didahului oleh sejumlah nol yang ditentukan oleh tanda dan besaran eksponen Misalnya 103 1000 dan 10 4 00 001 Eksponen dengan basis 10 digunakan dalam notasi ilmiah untuk menyatakan bilangan besar atau kecil Misalnya 299 792 458 m s kecepatan cahaya dalam ruang hampa dalam meter per detik dapat ditulis sebagai 299 792 458 108 m s dan kemudian perkiraan sebagai 2998 108 m s Awalan SI berdasarkan pangkat 10 yang juga digunakan untuk menggambarkan jumlah kecil atau besar Misalnya awalan kilo berarti 103 1000 jadi satu kilometer adalah 1000 m Pangkat dua Sunting Artikel utama Pangkat dua pangkat negatif pertama 2 biasanya digunakan dan memiliki nama khusus misalnya setengah dan kuarterner pangkat 2 muncul dalam teori himpunan karena himpunan dengan anggota n memiliki himpunan pangkat himpunan dari semua himpunan bagian nya yang memiliki anggota 2n pangkat bilangan bulat 2 penting dalam ilmu komputer Bilangan bulat positif pangkat 2n memberikan jumlah bilangan untuk bit n bilangan bulat bilangan biner misalnya bita mengambil nilai 28 256 yang berbeda Sistem bilangan biner menyatakan bilangan sebagai jumlah dari pangkat 2 dan menyatakannya sebagai urutan 0 dan 1 dipisahkan oleh titik biner dimana 1 menunjukkan pangkat 2 yang muncul dalam penjumlahan eksponen ditentukan oleh tempat 1 ini eksponen nonnegatif adalah pangkat 1 sebelah kiri titik mulai dari 0 dan eksponen negatif ditentukan oleh peringkat sebelah kanan titik Pangkat satu Sunting pangkat satu adalah semua satu satunya 1n 1 Ppangkat nolJika eksponen n positif n gt 0 pangkat ke n dari nol adalah nol 0n 0 Jikalau eksponen n negatif n lt 0 pangkat ke n dari nol 0n tidak ditentukan maka dari itu harus sama dengan 1 0 n displaystyle 1 0 n nbsp dengan n gt 0 dan ini sebagai menjadi 1 0 displaystyle 1 0 nbsp Ekspresi 00 didefinisikan sebagai 1 atau maka tidak terdefinisikan lihat Nol pangkat nol Pangkat negatif satu Sunting Jika n adalah bilangan bulat genap maka 1 n 1 Jikalau n adalah bilangan bulat ganjil maka nilainya adalah 1 n 1 Oleh karena itu pangkat 1 berguna untuk menyatakan sebagai urutan bergantian Untuk diskusi serupa tentang pangkat bilangan kompleks i lihat Pangkat bilangan kompleks Eksponen besar Sunting Limit barisan pangkat dari bilangan besar dari satu divergen dengan kata lain barisan tersebut terikat tanpa batas bn sebagai n jika b gt 1Apabila dibaca sebagai b pangkat n cenderung sebagai n cenderung tak hingga ketika b memiliki nilai besar daripada satu pangkat suatu bilangan dengan nilai absolut kurang dari satu cenderung nol bn 0 sebagai n jika b lt 1Setiap pangkat satu tetap satu bn 1 untuk semua n jika b 1pangkat 1 berganti antara 1 dan 1 sebagai n berganti antara genap dan ganjil dan dengan demikian tidak cenderung ke limit apabila sebagai pertumbuhan n Jika b lt 1 bn berganti sebagai bilangan positif dan negatif besar dan n berganti sebagai genap dan ganjil dan dengan demikian tidak cenderung ke limit apabila sebagai pertumbuhan n Jika bilangan eksponen berubah cenderung ke 1 karena eksponen cenderung tak hingga maka limitnya belum tentu salah satu atas Kasus yang sangat penting adalah 1 1 n n e sebagai n Lihat Fungsi eksponensial dibawah ini Limit lain khususnya ekspresi yang menggunakan bentuk antara dijelaskan dalam Pangkat limit dibawah Fungsi pangkat Sunting nbsp Fungsi pangkat untuk n 1 3 5 displaystyle n 1 3 5 nbsp nbsp Fungsi pangkat untuk n 2 4 6 displaystyle n 2 4 6 nbsp Fungsi real dari bentuk f x c x n displaystyle f x cx n nbsp dimana c 0 displaystyle c neq 0 nbsp terkadang disebut sebagai fungsi pangkat butuh rujukan Ketika n displaystyle n nbsp adalah bilangan bulat dan n 1 displaystyle n geq 1 nbsp maka terdapat dua keluarga keujudan yaitu untuk n displaystyle n nbsp genap dan untuk n displaystyle n nbsp ganjil Secara umum untuk c gt 0 displaystyle c gt 0 nbsp bila n displaystyle n nbsp genap f x c x n displaystyle f x cx n nbsp cenderung ke arah positif ketakterhinggaan dengan penambahan x displaystyle x nbsp dan juga menuju tak hingga positif dengan turunan x displaystyle x nbsp Semua grafik dari keluarga fungsi pangkat genap memiliki bentuk umum y c x 2 displaystyle y cx 2 nbsp yang merata ditengah sebagai tingkatan n displaystyle n nbsp 9 Fungsi dengan simetri f x f x displaystyle f x f x nbsp seperti ini disebut fungsi genap Ketika n displaystyle n nbsp ganjil perilaku asimptotik f x displaystyle f x nbsp berbalik dari x displaystyle x nbsp positif ke x displaystyle x nbsp negatif Untuk c gt 0 displaystyle c gt 0 nbsp f x c x n displaystyle f x cx n nbsp juga cenderung ke arah positif ketakterhinggaan dengan tingkatan x displaystyle x nbsp tetapi menuju ketakterhinggaan negatif dengan turunan x displaystyle x nbsp Semua grafik dari keluarga fungsi pangkat ganjil memiliki bentuk umum y c x 3 displaystyle y cx 3 nbsp merata ditengah ketika tingkatan n displaystyle n nbsp dan kehilangan semua kerataan di garis lurus untuk n 1 displaystyle n 1 nbsp Fungsi dengan simetri seperti ini f x f x displaystyle f x f x nbsp disebut fungsi ganjil Untuk c lt 0 displaystyle c lt 0 nbsp perilaku asimtotik berlawanan berlaku untuk setiap kasus 9 Daftar pangkat bilangan bulat Sunting n n2 n3 n4 n5 n6 n7 n8 n9 n102 4 8 16 32 64 128 256 512 10243 9 27 81 243 729 2187 6561 19 683 59 0494 16 64 256 1024 4096 16 384 65 536 262 144 1 048 5765 25 125 625 3125 15 625 78 125 390 625 1 953 125 9 765 6256 36 216 1296 7776 46 656 279 936 1 679 616 10 077 696 60 466 1767 49 343 2401 16 807 117 649 823 543 5 764 801 40 353 607 282 475 2498 64 512 4096 32 768 262 144 2 097 152 16 777 216 134 217 728 1 073 741 8249 81 729 6561 59 049 531 441 4 782 969 43 046 721 387 420 489 3 486 784 40110 100 1000 10 000 100 000 1 000 000 10 000 000 100 000 000 1 000 000 000 10 000 000 000Eksponen rasional Sunting nbsp Dari atas ke bawah x1 8 x1 4 x1 2 x1 x2 x4 x8 Jika x adalah bilangan real nonnegatif dan n adalah bilangan bulat positif x 1 n displaystyle x frac 1 n nbsp atau x n displaystyle sqrt n x nbsp menunjukkan real positif unik akar ke n dari x yaitu bilangan real positif unik y sehingga y n x displaystyle y n x nbsp Jika x adalah bilangan real positif dan p q displaystyle frac p q nbsp adalah bilangan rasional dengan p dan q 0 bilangan bulat maka x p q textstyle x frac p q nbsp didefinisikan sebagai x p q x p 1 q x 1 q p displaystyle x frac p q left x p right frac 1 q x frac 1 q p nbsp Persamaan sebelah kanan diturunkan dengan menetapkan y x 1 q displaystyle y x frac 1 q nbsp dan menulis x 1 q p y p y p q 1 q y q p 1 q x p 1 q displaystyle x frac 1 q p y p left y p q right frac 1 q left y q p right frac 1 q x p frac 1 q nbsp Jika r adalah bilangan rasional positif 0 r 0 displaystyle 0 r 0 nbsp menurut definisi Semua definisi ini diperlukan untuk memperluas identitas x r s displaystyle x r s nbsp ke eksponen rasional Di sisi lain ada masalah dengan perluasan definisi ini ke basis yang bukan bilangan real positif Misalnya bilangan real negatif memiliki akar ke n real yang negatif jika n adalah ganjil dan tidak memiliki akar real jika n genap Dalam kasus terakhir kompleks mana pun akar ke n memilih satu untuk x 1 n displaystyle x frac 1 n nbsp identitas x a b x a b displaystyle x a b x ab nbsp Misalnya 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 displaystyle left 1 2 right frac 1 2 1 frac 1 2 1 neq 1 2 cdot frac 1 2 1 1 1 nbsp Lihat Eksponen real dengan basis negatif dan Pangkat bilangan kompleks Catatan untuk detail tentang cara menangani masalah ini Eksponen real SuntingUntuk bilangan real positif eksponensial untuk pangkat real dapat didefinisikan dalam dua cara yang setara baik dengan memperluas pangkat rasional ke real dengan kontinuitas Limit eksponen rasional dibawah atau dalam hal logaritma dari basis dan fungsi eksponensial Pangkat melalui logaritma dibawah Hasilnya bilangan real positif dan identitas dan sifat yang ditunjukkan atas untuk eksponen bilangan bulat tetap benar dengan definisi ini untuk eksponen real Definisi kedua lebih umum digunakan karena digeneralisasikan secara langsung ke kompleks eksponen Di sisi lain eksponensial ke pangkat real dari bilangan real negatif jauh lebih sulit untuk didefinisikan secara konsisten karena mungkin non real dan memiliki beberapa nilai lihat Eksponen real dengan basis negatif Apabila memilih salah satu dari nilai nilai ini yang disebut nilai utama tetapi tidak ada pilihan nilai utama yang identitasnya b r s b r s displaystyle left b r right s b rs nbsp adalah benar lihat Kegagalan pangkat dan identitas logaritma Oleh karena itu eksponensial dengan basis yang bukan bilangan real positif umumnya dipandang sebagai fungsi multinilai Limit eksponen rasional Sunting nbsp Limit e1 n adalah e0 1 ketika n cenderung ketakterhinggaan Karena bilangan irasional dapat dinyatakan sebagai limit barisan dari bilangan rasional eksponen bilangan real positif b dengan eksponen real sembarang x didefinisikan oleh kontinuitas dengan kaidah 10 b x lim r Q x b r b R x R displaystyle b x lim r in mathbb Q to x b r quad b in mathbb R x in mathbb R nbsp dimana limitnya diambil alih nilai rasional r saja Limit ini ada untuk setiap b positif dan setiap x real Misalnya jika x p diwakilankan desimal tanpa p 3 14159 dan monotonisitas dari pangkat rasional digunakan untuk mendapatkan interval dibatasi oleh pangkat rasional sekecil yang diinginkan dan dilambangkan sebagai b p displaystyle b pi nbsp b 3 b 4 b 3 1 b 3 2 b 3 14 b 3 15 b 3 141 b 3 142 b 3 1415 b 3 1416 b 3 14159 b 3 14160 displaystyle left b 3 b 4 right left b 3 1 b 3 2 right left b 3 14 b 3 15 right left b 3 141 b 3 142 right left b 3 1415 b 3 1416 right left b 3 14159 b 3 14160 right ldots nbsp Jadi batas atas dan batas bawah interval membentuk dua barisan yang memiliki limit yang sama dilambangkan dengan sebagai b p displaystyle b pi nbsp Apabila mendefinisikan b x displaystyle b x nbsp untuk setiap b positif dan x positif sebagai fungsi kontinu dari b dan x Fungsi eksponensial Sunting Artikel utama Fungsi eksponensial Fungsi eksponensial didefinisikan sebagai x e x displaystyle x mapsto e x nbsp dimana e 2 718 displaystyle e approx 2 718 nbsp adalah bilangan Euler Untuk menghindari penalaran lingkar definisi ini tidak dapat digunakan di sini Jadi diberikan definisi fungsi eksponensial dinotasikan exp x displaystyle exp x nbsp dan dari bilangan Euler bebas dari eksponensial Kemudian sebuah bukti dibuat sketsa bahwa apabila jika menggunakan definisi eksponensial yang diberikan pada bagian sebelumnya maka memiliki exp x e x displaystyle exp x e x nbsp Terdapat banyak cara ekuivalen untuk mendefinisikan fungsi eksponensial salah satunya adalah mendefinisikannya sebagai fungsi invers dari logaritma alami Tepatnya logaritma natural adalah antiturunan dari 1 x displaystyle 1 x nbsp yang mengambil nilai 0 untuk x 1 ln x 1 x d t t displaystyle ln x int 1 x frac dt t nbsp Apabila mendefinisikan logaritma sebagai fungsi meningkat dari real positif ke bilangan real Fungsi invers dan fungsi eksponensial dengan demikian merupakan fungsi naik dari bilangan real ke real positif yang biasa dilambangkan exp Satu satunya memiliki exp 0 1 displaystyle exp 0 1 nbsp dan identitas eksponensial exp x y exp x exp y displaystyle exp x y exp x exp y nbsp untuk setiap x dan y Bilangan Euler didefinisikan sebagai e exp 1 displaystyle e exp 1 nbsp Maka ini mengikuti dari persamaan sebelumnya bahwa exp x e x displaystyle exp x e x nbsp dengan x adalah bilangan bulat ini hasil dari definisi perkalian berulang dari eksponensial Jika x adalah real exp x e x displaystyle exp x e x nbsp dihasilkan dari definisi yang diberikan pada bagian sebelumnya dengan menggunakan identitas eksponensial jika x adalah rasional dan kontinuitas fungsi eksponensial sebaliknya Fungsi eksponensial memenuhi persamaan exp x n 0 x n n displaystyle exp x sum n 0 infty frac x n n nbsp Karena deret konvergen untuk setiap kompleks nilai x dengan persamaan yang memungkinkan pendefinisian fungsi eksponensial dan demikian pula e z displaystyle e z nbsp untuk argumen kompleks z Fungsi eksponensial diperluas masih memenuhi identitas eksponensial dan biasanya digunakan untuk mendefinisikan eksponensial untuk basis kompleks dan eksponen Pangkat melalui logaritma Sunting Definisi ex sebagai fungsi eksponensial didefinisikan bx untuk setiap bilangan real positif b dalam hal fungsi eksponensial dan logaritmik Secara khusus bahwa logaritma natural ln x adalah invers dari fungsi eksponensial ex maka ia memiliki b exp ln b e ln b displaystyle b exp ln b e ln b nbsp untuk setiap b gt 0 Untuk mempertahankan identitas e x y e x y displaystyle e x y e xy nbsp maka ia memiliki b x e ln b x e x ln b displaystyle b x left e ln b right x e x ln b nbsp Jadi e x ln b displaystyle e x ln b nbsp digunakan sebagai definisi alternatif dari bx untuk setiap real positif b Ini sesuai dengan definisi yang diberikan di atas menggunakan eksponen rasional dan kontinuitas dengan memperluas secara langsung ke eksponen kompleks mana pun Eksponen kompleks dengan basis real positif SuntingJika b adalah bilangan real positif eksponen dengan basis b dan kompleks eksponen didefinisikan melalui fungsi eksponensial dengan argumen kompleks lihat dibagian akhir Fungsi eksponensial diatas sebagai b z e z ln b displaystyle b z e z ln b nbsp dimana ln b displaystyle ln b nbsp menunjukkan logaritma natural dari b Maka ini memenuhi identitas b z t b z b t displaystyle b z t b z b t nbsp Secara umum b z t textstyle left b z right t nbsp tidak didefinisikan karena bz bukan bilangan real Jika suatu arti diberikan pada eksponen bilangan kompleks lihat Pangkat bilangan kompleks dibawah secara umum b z t b z t displaystyle left b z right t neq b zt nbsp kecuali z adalah real atau w adalah bilangan bulat Rumus Euler e i y cos y i sin y displaystyle e iy cos y i sin y nbsp mengekspresikan bentuk polar dari b z displaystyle b z nbsp dalam hal bagian real dan imajiner dari z yaitu b x i y b x cos y ln b i sin y ln b displaystyle b x iy b x cos y ln b i sin y ln b nbsp dimana nilai absolut dari faktor trigonometri adalah satu Maka hasilnya adalah b x i y b x b i y b x e i y ln b b x cos y ln b i sin y ln b displaystyle b x iy b x b iy b x e iy ln b b x cos y ln b i sin y ln b nbsp Pangkat bilangan kompleks non bilangan bulat SuntingPada bagian sebelumnya eksponen dengan eksponen non bilangan bulat telah didefinisikan hanya untuk basis real positif Untuk basis lain kesulitan muncul dengan kasus sederhana dari akar ke n yaitu dari eksponen 1 n displaystyle 1 n nbsp dimana n adalah bilangan bulat positif Meskipun teori umum eksponensial dengan eksponen bukan bilangan bulat yang berlaku untuk akar ke n kasus ini layak untuk dipertimbangkan terlebih dahulu karena tidak perlu menggunakan logaritma kompleks dan karena itu lebih mudah dipahami Akar ke n pada bilangan kompleks Sunting Setiap bilangan kompleks bukan nol z dapat ditulis dalam bentuk polar sebagai z r e i 8 r c o s 8 i sin 8 displaystyle z rho e i theta r cos theta i sin theta nbsp dimana r displaystyle rho nbsp adalah nilai absolut dari z dan 8 displaystyle theta nbsp adalah argumen Argumen didefinisikan hingga bilangan bulat kelipatan 2p ini berarti jika 8 displaystyle theta nbsp adalah argumen dari bilangan kompleks maka 8 2 k p displaystyle theta 2k pi nbsp juga merupakan argumen dari bilangan kompleks yang sama Bentuk polar dari darab dua bilangan kompleks diperoleh dengan mengalikan nilai absolut dan menambahkan argumen Oleh karena itu bentuk kutub dari akar ke n dari bilangan kompleks diperoleh dengan mengambil akar ke n dari nilai absolut dan membagi argumennya dengan n r e i 8 1 n r n e i 8 n displaystyle left rho e i theta right frac 1 n sqrt n rho e frac i theta n nbsp Jika 2 i p displaystyle 2i pi nbsp ditambahkan ke 8 displaystyle theta nbsp maka bilangan kompleks tersebut tidak berubah tetapi ini menambahkan 2 i p n displaystyle 2i pi n nbsp ke argumen akar ke n dan diberikan akar ke n yang baru Ini dilakukan kali n dan diberikan kepada akar ke n n dari bilangan kompleks Biasanya memilih salah satu dari akar ke n n sebagai akar utama Pilihan umum adalah memilih akar ke n sebagai p lt 8 p displaystyle pi lt theta leq pi nbsp yaitu akar ke n yang memiliki bagian real terbesar dan jika keduanya adalah dua dari bagian imajiner positif tersebut Ini membuat akar ke n utama sebuah fungsi kontinu dalam seluruh bidang kompleks kecuali untuk nilai real negatif dari radikan Fungsi ini sama dengan akar ke n biasa untuk radikan real positif Untuk radikan real negatif dan eksponen ganjil akar ke n utama bukanlah real meskipun akar ke n yang biasa adalah real Kelanjutan analitik menunjukkan bahwa prinsip akar ke n utama adalah fungsi unik diferensial kompleks yang memperluas fungsi akar ke n medan kompleks tanpa bilangan real yang bukan positif Jika bilangan kompleks dipindahkan sekitar nol dengan meningkatkan argumennya setelah kenaikan 2 p displaystyle 2 pi nbsp bilangan kompleks kembali ke posisi awal dan akar ke n nya adalah permutasi lingkar yang dikalikan dengan e 2 i p n e 2i pi n nbsp Ini menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk mendefinisikan fungsi akar ke n yang tidak kontinu pada seluruh medan kompleks Akar satuan Sunting Artikel utama Akar satuan nbsp Tiga akar ke 3 dari 1Bilangan kompleks w sedemikian rupa sehingga wn 1 untuk bilangan bulat positif n adalah akar satuan ke n Secara geometris akar satuan ke n terletak pada lingkaran satuan dari medan kompleks pada simpul simpul dari gon n beraturan dengan satu simpul pada bilangan real 1 Jika wn 1 akan tetapi wk 1 untuk semua bilangan asli k sehingga 0 lt k lt n maka w disebut akar satuan ke n primitif Satuan negatif 1 adalah satu satunya akar kuadrat primitif dari satuan satuan imajiner i adalah salah satu dari dua akar ke 4 primitif dari satuan yang lainnya adalah i Bilangan e2pi n adalah akar satuan n primitif dengan argumen positif terkecil Hal ini terkadang disebut akar kesatuan ke n utama meskipun terminologi ini tidaklah universal dan tidak boleh disamakan dengan nilai utama dari n 1 yaitu 1 11 12 13 Akar satuan ke n yang lain dinyatakan sebagai bentuk akar ke n utama yaitu e 2 p i n k e 2 p i n k displaystyle left e frac 2 pi i n right k e frac 2 pi i n k nbsp untuk 2 k n Eksponensial kompleks Sunting Mendefinisikan eksponensial dengan basis kompleks menyebabkan kesulitan serupa dengan yang dijelaskan pada bagian sebelumnya kecuali bahwa secara umum ada banyak kemungkinan nilai untuk z w z w nbsp Jadi salah satu nilai utama didefinisikan yang bukan kontinu untuk nilai z real dan nonpositif atau z w z w nbsp didefinisikan sebagai fungsi multinilai Dalam semua kasus logaritma kompleks digunakan untuk mendefinisikan eksponensial kompleks sebagai z w e w log z displaystyle z w e w log z nbsp dimana log z displaystyle log z nbsp adalah varian dari logaritma kompleks yang digunakan yaitu fungsi atau fungsi multinilai sedemikian rupa sehingga e log z z displaystyle e log z z nbsp untuk setiap z dalam ranah definisi Nilai utama Sunting Nilai utama dari logaritma kompleks adalah fungsi unik biasanya dilambangkan log displaystyle log nbsp sehingga untuk setiap bilangan kompleks bukan nol z e log z z displaystyle e log z z nbsp dan bagian imajiner dari z memenuhi p lt I m p displaystyle pi lt mathrm Im leq pi nbsp Nilai utama dari logaritma kompleks tidak didefinisikan untuk z 0 displaystyle z 0 nbsp hal itu disebut juga sebagai tidak kontinu pada nilai real negatif z dan holomorfik yaitu terdiferensial kompleks pada bagian lain Jika z adalah real dan positif nilai utama dari logaritma kompleks adalah logaritma alami log z ln z displaystyle log z ln z nbsp Nilai utama z w displaystyle z w nbsp didefinisikan sebagai z w e w log z displaystyle z w e w log z nbsp dimana log z displaystyle log z nbsp adalah nilai utama dari logaritma Fungsi z w z w displaystyle z w to z w nbsp adalah holomorfik kecuali diantara titik titik dimana z adalah real dan non positif Jika z adalah real dan positif nilai utama z w displaystyle z w nbsp sama dengan nilai biasa yang didefinisikan di atas Jika w 1 n displaystyle w 1 n nbsp dimana n adalah bilangan bulat nilai utama ini sama dengan yang didefinisikan di atas Fungsi multinilai Sunting Dalam beberapa konteks terdapat masalah dengan diskontinuitas pada nilai nilai utama log z displaystyle log z nbsp dan z w displaystyle z w nbsp pada nilai real negatif z Dalam hal ini akan berguna untuk mempertimbangkan fungsi fungsi ini sebagai fungsi multinilai Jika log z displaystyle log z nbsp menunjukkan salah satu nilai dari logaritma multinilai biasanya nilai utamanya nilai lainnya adalah 2 i k p log z displaystyle 2ik pi log z nbsp dimana k adalah bilangan bulat Demikian pula jika z w displaystyle z w nbsp adalah salah satu nilai eksponensial maka nilai lainnya diberikan oleh e w 2 i k p log z z w e 2 i k p w displaystyle e w 2ik pi log z z w e 2ik pi w nbsp dimana k adalah bilangan bulat Nilai k berbeda memberikan nilai z w displaystyle z w nbsp yang berbeda kecuali w adalah bilangan rasional yaitu apabila bilangan bulat d sehingga dw adalah bilangan bulat Maka hasil dari periodisitas ini dari fungsi eksponensial bahwa e a e b displaystyle e a e b nbsp jika dan hanya jika a b displaystyle a b nbsp adalah kelipatan bilangan bulat dari 2 p displaystyle 2 pi nbsp Jika w m n displaystyle w frac m n nbsp adalah bilangan rasional dengan m dan n bilangan bulat koprima dengan n gt 0 displaystyle n gt 0 nbsp maka z w displaystyle z w nbsp memiliki nilai persis n Dalam kasus m 1 displaystyle m 1 nbsp nilai nilai ini sama dengan yang dijelaskan dalam akar ke n bilangan kompleks Jika w adalah bilangan bulat maka hanya ada satu nilai yang sesuai dengan Eksponen bilangan bulat pangkat multinilai adalah holomorfik untuk z 0 displaystyle z neq 0 nbsp dalam arti bahwa grafik nya terdiri dari beberapa lembar yang mendefinisikan setiap fungsi holomorfik pada sekitar setiap titik Jika variasi z terus menerus sepanjang lingkaran pada sekitar 0 maka setelah titik balik nilai z w displaystyle z w nbsp berubah dari lapisan Komputasi Sunting Bentuk kanonik x i y displaystyle x iy nbsp dari z w displaystyle z w nbsp dihitung dari bentuk kanonik z dan w Meskipun ini dapat dijelaskan dengan satu rumus lebih jelas untuk membagi perhitungan dalam beberapa langkah Bentuk polar dari z Jika z a i b displaystyle z a ib nbsp adalah bentuk kanonik dari z a dan b sebagai real maka bentuk polar nya adalah z r e i 8 r cos 8 i sin 8 displaystyle z rho e i theta rho cos theta i sin theta nbsp dimana r a 2 b 2 displaystyle rho sqrt a 2 b 2 nbsp dan 8 atan2 a b displaystyle theta operatorname atan2 a b nbsp lihat atan2 untuk definisi fungsi ini Logaritma dari z Nilai utama dari logaritma ini adalah log z ln r i 8 displaystyle log z ln rho i theta nbsp dimana ln displaystyle ln nbsp menunjukkan logaritma alami Nilai logaritma lainnya diperoleh dengan menambahkan 2 i k p displaystyle 2ik pi nbsp untuk sembarang bilangan bulat k Bentuk kanonik dari w log z displaystyle w log z nbsp Jika w c d i displaystyle w c di nbsp dengan real c dan d nilai w log z displaystyle w log z nbsp adalah w log z c ln r d 8 2 d k p i d ln r c 8 2 c k p displaystyle w log z c ln rho d theta 2dk pi i d ln rho c theta 2ck pi nbsp nilai utama yang sesuai dengan k 0 displaystyle k 0 nbsp Hasil akhir Menggunakan identitas e x y e x e y displaystyle e x y e x e y nbsp dan e y ln x x y displaystyle e y ln x x y nbsp satu satunya menggunakan z w r c e d 8 2 k p cos d ln r c 8 2 c k p i sin d ln r c 8 2 c k p displaystyle z w rho c e d theta 2k pi left cos d ln rho c theta 2ck pi i sin d ln rho c theta 2ck pi right nbsp dengan k 0 displaystyle k 0 nbsp untuk nilai utama Contoh Sunting i i displaystyle i i nbsp Bentuk polar i adalah i e i p 2 displaystyle i e i pi 2 nbsp dan dengan demikian nilai log i displaystyle log i nbsp adalah log i i p 2 2 k p displaystyle log i i left frac pi 2 2k pi right nbsp Oleh karena itu i i e i log i e p 2 e 2 k p displaystyle i i e i log i e frac pi 2 e 2k pi nbsp Jadi semua nilai real i i displaystyle i i nbsp utama adalah e p 2 0 2079 displaystyle e frac pi 2 approx 0 2079 nbsp 2 3 4 i displaystyle 2 3 4i nbsp Demikian pula bentuk polar dari 2 adalah 2 2 e i p displaystyle 2 2e i pi nbsp Jadi metode yang dijelaskan di atas diberikan nilai 2 3 4 i 2 3 e 4 p 2 k p cos 4 ln 2 3 p 2 k p i sin 4 ln 2 3 p 2 k p 2 3 e 4 p 2 k p cos 4 ln 2 i sin 4 ln 2 displaystyle begin aligned 2 3 4i amp 2 3 e 4 pi 2k pi cos 4 ln 2 3 pi 2k pi i sin 4 ln 2 3 pi 2k pi amp 2 3 e 4 pi 2k pi cos 4 ln 2 i sin 4 ln 2 end aligned nbsp Dalam hal ini semua nilai memiliki argumen 4 ln 2 displaystyle 4 ln 2 nbsp yang sama dan nilai absolut yang berbeda Dalam kedua contoh semua nilai z w displaystyle z w nbsp memiliki argumen yang sama Secara umum ini benar jika dan hanya jika bagian real dari w adalah bilangan bulat Kegagalan pangkat dan identitas logaritma Sunting Beberapa identitas untuk pangkat dan logaritma untuk bilangan real positif akan gagal untuk bilangan kompleks tidak peduli seberapa pangkat kompleks dan logaritma kompleks didefinisikan sebagai fungsi bernilai tunggal Misalnya Identitas log bx x log b berlaku setiap b adalah bilangan real positif dan x adalah bilangan real Tetapi untuk cabang utama dari logaritma kompleks yang dimiliki i p log 1 log i 2 2 log i 2 i p 2 i p displaystyle i pi log 1 log left i 2 right neq 2 log i 2 left frac i pi 2 right i pi nbsp Terlepas dari cabang logaritma mana yang digunakan kegagalan identitas yang serupa akan tetap ada Yang terbaik yang bisa dikatakan jika hanya menggunakan hasil ini adalah bahwa log w z z log w mod 2 p i displaystyle log w z equiv z cdot log w pmod 2 pi i nbsp Identitas ini tidak berlaku bahkan ketika mempertimbangkan log sebagai fungsi multinilai Nilai yang mungkin menggunakan log wz berisi z log w sebagai himpunan bagian Menggunakan Log w untuk nilai utama log w dan m n sebagai bilangan bulat nilai yang berasal dari kedua sisi adalah log w z z Log w z 2 p i n 2 p i m z log w z Log w z 2 p i n displaystyle begin aligned left log w z right amp left z cdot operatorname Log w z cdot 2 pi in 2 pi im right left z cdot log w right amp left z cdot operatorname Log w z cdot 2 pi in right end aligned nbsp Identitas bc x bxcx dan b c x bx cx adalah absah jika b dan c adalah bilangan real positif dan x adalah bilangan real Tetapi perhitungan menggunakan cabang utama menunjukkan bahwa 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 displaystyle 1 1 cdot 1 frac 1 2 not 1 frac 1 2 1 frac 1 2 1 nbsp dan i 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 i i displaystyle i 1 frac 1 2 left frac 1 1 right frac 1 2 not frac 1 frac 1 2 1 frac 1 2 frac 1 i i nbsp Di sisi lain ketika x adalah bilangan bulat identitas absah nya untuk semua bilangan kompleks bukan nol Jika eksponensial dianggap sebagai fungsi multinilai maka nilai yang mungkin dari 1 1 1 2 adalah 1 1 Identitasnya berlaku tetapi mengatakan 1 1 1 1 2 adalah salah Identitas ex y exy berlaku untuk bilangan real x dan y tetapi dengan asumsi kebenarannya untuk bilangan kompleks mengarah ke paradoks berikut ditemukan pada tahun 1827 oleh Clausen 14 Untuk sembarang bilangan bulat n memiliki e 1 2 p i n e 1 e 2 p i n e 1 e displaystyle e 1 2 pi in e 1 e 2 pi in e cdot 1 e nbsp e 1 2 p i n 1 2 p i n e displaystyle left e 1 2 pi in right 1 2 pi in e qquad nbsp mengambil ke 1 2 p i n displaystyle 1 2 pi in nbsp pangkat kedua sisi e 1 4 p i n 4 p 2 n 2 e displaystyle e 1 4 pi in 4 pi 2 n 2 e qquad nbsp menggunakan e x y e x y displaystyle left e x right y e xy nbsp dan memperluas eksponen e 1 e 4 p i n e 4 p 2 n 2 e displaystyle e 1 e 4 pi in e 4 pi 2 n 2 e qquad nbsp menggunakan e x y e x e y displaystyle e x y e x e y nbsp e 4 p 2 n 2 1 displaystyle e 4 pi 2 n 2 1 qquad nbsp membagi dengan e tetapi ini salah jika bilangan bulat n adalah bukan nol Kesalahannya adalah sebagai berikut menurut definisi e y displaystyle e y nbsp adalah notasi untuk exp y displaystyle exp y nbsp fungsi yang sebenarnya dan x y displaystyle x y nbsp adalah notasi untuk exp y log x displaystyle exp y log x nbsp yang merupakan fungsi multinilai Jadi notasi ambigunya ketika x e Maka sebelum memperluas eksponen baris kedua seharusnya exp 1 2 p i n log exp 1 2 p i n exp 1 2 p i n displaystyle exp left 1 2 pi in log exp 1 2 pi in right exp 1 2 pi in nbsp Oleh karena itu ketika memperluas eksponen apabila implisit menduga bahwa log exp z z displaystyle log exp z z nbsp untuk nilai kompleks z adalah nilai salah karena logaritma kompleksnya adalah multinilai Dengan kata lain identitas salah ex y exy harus diganti dengan identitas e x y e y log e x displaystyle left e x right y e y log e x nbsp yang merupakan identitas hakiki antara fungsi multinilai Eksponen irasional SuntingArtikel utama Teorema Gelfond Schneider Jika b adalah real positif bilangan aljabar dan x adalah bilangan rasional telah ditunjukkan di atas bahwa bx adalah bilangan aljabar Ini sisa hakiki bahkan apabila jika menerima bilangan aljabar untuk b dengan satu satunya perbedaan bahwa bx mengambil beberapa nilai bilangan terbatas lihat di bawah yang merupakan aljabar Teorema Gelfond Schneider diberikan beberapa informasi tentang sifat bx ketika x adalah irasional yaitu bukan rasional Maka ini menyatakan Jika b adalah bilangan aljabar yang berbeda dari 0 dan 1 dan x adalah bilangan aljabar irasional maka semua nilai bx banyaknya tak hingga adalah transendental bukan aljabar Pangkat bilangan bulat dalam aljabar SuntingDefinisi eksponen dengan eksponen bilangan bulat positif sebagai perkalian berulang yang berlaku untuk operasi asosiatif apa pun yang dilambangkan sebagai perkalian nb 1 Definisi x 0 displaystyle x 0 nbsp memerlukan keberadaan identitas perkalian lebih lanjut 15 Sebuah struktur aljabar yang terdiri dari himpunan bersama dengan operasi asosiatif yang dilambangkan dengan perkalian dan identitas perkalian yang dilambangkan dengan 1 adalah monoid Dalam monoid eksponensial elemen x didefinisikan secara induktif oleh x 0 1 displaystyle x 0 1 nbsp x n 1 x x n displaystyle x n 1 xx n nbsp untuk setiap bilangan bulat nonnegatif n Jika n adalah bilangan bulat negatif x n displaystyle x n nbsp didefinisikan hanya jika x memiliki invers perkalian 16 Dalam hal ini invers dari x dinotasikan x 1 displaystyle x 1 nbsp dan x n displaystyle x n nbsp didefinisikan sebagai x 1 n displaystyle left x 1 right n nbsp Eksponen dengan eksponen bilangan bulat mematuhi hukum berikut untuk x dan y dalam struktur aljabar dan m dan n bilangan bulat x 0 1 x m n x m x n x m n x m n x y n x n y n jika x y y x dan khususnya jika perkaliannya adalah komutatif displaystyle begin aligned x 0 amp 1 x m n amp x m x n x m n amp x mn xy n amp x n y n quad text jika xy yx text dan khususnya jika perkaliannya adalah komutatif end aligned nbsp Definisi ini banyak digunakan di banyak bidang matematika terutama untuk geup gelanggang medan matriks persegi yang membentuk gelanggang Mereka berlaku juga untuk fungsi dari himpunan ke diri sendiri yang membentuk monoid bawah komposisi fungsi Ini termasuk sebagai contoh spesifik transformasi geometris dan endomorfisme dari struktur matematika Ketika ada beberapa operasi ulangan adalah umum untuk menunjukkan operasi berulang ulangan dengan menempatkan simbolnya di superskrip sebelum eksponen Misalnya jika f adalah fungsi real yang nilainya dapat dikalikan f n displaystyle f n nbsp menunjukkan eksponensial terhadap perkalian dan f n displaystyle f circ n nbsp ditunjukkan eksponensial sehubungan dengan komposisi fungsi Yaitu f n x f x n f x f x f x displaystyle f n x f x n f x f x cdots f x nbsp dan f n x f f f f x displaystyle f circ n x f f cdots f f x cdots nbsp Biasanya f n x displaystyle f n x nbsp dinotasikan f x n displaystyle f x n nbsp sedangkan f n x displaystyle f circ n x nbsp dilambangkan f n x displaystyle f n x nbsp Dalam sebuah grup Sunting Sebuah grup perkalian adalah himpunan dengan operasi asosiatif dilambangkan sebagai perkalian yang memiliki elemen identitas dan setiap elemen memiliki invers Jadi jika G adalah grup x n displaystyle x n nbsp didefinisikan untuk setiap x G displaystyle x in G nbsp dan setiap bilangan bulat n Himpunan dari semua pangkat suatu elemen dari grup membentuk subgrup Sebuah gruprup atau subgrup yang terdiri dari semua pangkat dari elemen tertentu x adalah grup siklik yang dihasilkan oleh x Jika semua pangkat x berbeda grupnya adalah isomorfik pada grup aditif Z displaystyle mathbb Z nbsp dari bilangan bulat Jika tidak grup siklik adalah hingga memiliki jumlah elemen hingga dan jumlah elemennya adalah urutan dari x Jika urutan x adalah n maka x n x 0 1 displaystyle x n x 0 1 nbsp dan grup siklik yang dihasilkan oleh x terdiri dari n pangkat pertama x mulai dengan acuh tak acuh dari eksponen 0 atau 1 Urutan elemen memainkan peran mendasar dalam teori grup Misalnya urutan suatu elemen dalam grup hingga selalu merupakan pembagi dari jumlah elemen grup tersebut urutan grup Kemungkinan urutan elemen grup penting dalam studi struktur grup lihat teorema Sylow dan dalam klasifikasi grup sederhana hingga Notasi superskrip juga digunakan untuk konjugasi yaitu gh h 1gh dimana g dan h adalah elemen dari grup Notasi ini tidak diubah dengan eksponensial karena superskrip bukan bilangan bulat Motivasi dari notasi ini adalah bahwa konjugasi memenuhi beberapa hukum eksponensial yaitu g h k g h k displaystyle g h k g hk nbsp dan g h k g k h k displaystyle gh k g k h k nbsp Dalam sebuah gelanggang Sunting Dalam sebuah gelanggang bahwa beberapa elemen bukan nol memenuhi x n 0 displaystyle x n 0 nbsp untuk beberapa bilangan bulat n Unsur tersebut disebut juga nilpoten Dalam gelanggang komutatif unsur unsur nilpoten membentuk ideal disebut juga nilradikal dari gelanggang Jika nilradikal direduksi menjadi ideal nol yaitu jika x 0 displaystyle x neq 0 nbsp menyatakan x n 0 displaystyle x n neq 0 nbsp untuk setiap bilangan bulat positif n ring komutatif dikatakan tereduksi Gelanggang tereduksi penting dalam geometri aljabar karena gelanggang koordinat dari himpunan aljabar Affin merupakan gelanggang tereduksi Lebih umum diberikan ideal I dalam gelanggang komutatif R himpunan elemen R yang memiliki pangkat I adalah ideal yang disebut radikal dari I Nilradikal adalah radikal dari zero ideal Sebuah ideal radikal adalah ideal yang sama dengan radikal diri Dalam gelanggang polinomial k x 1 x n displaystyle k x 1 ldots x n nbsp atas medan k sebuah ideal adalah radikal jika dan hanya jika itu adalah himpunan semua polinomial yang nol pada himpunan aljabar affin ini adalah konsekuensi dari Hilbertscher Nullstellensatz Matriks dan operator linear Sunting Jika A adalah matriks bujur sangkar maka hasil kali A dengan n itu sendiri disebut pangkat matriks Juga A 0 displaystyle A 0 nbsp didefinisikan sebagai matriks identitas 17 dan jika A adalah invers maka A n A 1 n displaystyle A n left A 1 right n nbsp pangkat matriks sering muncul dalam konteks sistem dinamik diskret dimana matriks A menyatakan transisi dari vektor keadaan x dari beberapa sistem ke keadaan berikutnya Ax dari sistem 18 Ini adalah interpretasi standar dari rantai Markov misalnya apabila A 2 x displaystyle A 2 x nbsp adalah status sistem setelah dua langkah waktu dan seterusnya maka A n x displaystyle A n x nbsp adalah status sistem setelah langkah kali n Matriks pangkat A n displaystyle A n nbsp adalah matriks transisi antara keadaan sekarang dan keadaan pada langkah kali n ke depan Jadi menghitung pangkat matriks setara dengan memecahkan evolusi sistem dinamis Dalam banyak kasus pangkat matriks dihitung dengan menggunakan nilai eigen dan vektor eigen Selain matriks operator linear yang umum juga merupakan eksponen Contohnya adalah turunan operator kalkulus d d x displaystyle d dx nbsp salah satu operator linear yang melakukan fungsi f x displaystyle f x nbsp untuk menghasilkan fungsi baru yaitu d d x f x f x displaystyle d dx f x f x nbsp pangkat ke n dari operator diferensiasi adalah turunan ke n d d x n f x d n d x n f x f n x displaystyle left frac d dx right n f x frac d n dx n f x f n x nbsp Contoh contoh ini adalah untuk eksponen diskret dari operator linear tetapi dalam keadaan juga diinginkan untuk mendefinisikan pangkat dari operator tersebut dengan eksponen kontinu Ini adalah titik awal dari teori matematika semigrup 19 Sama seperti pangkat matriks komputasi dengan eksponen diskret memecahkan sistem dinamis diskret begitu pula pangkat matriks komputasi dengan eksponen kontinu memecahkan sistem dengan dinamika kontinu Contohnya termasuk pendekatan untuk menyelesaikan persamaan panas persamaan Schrodinger persamaan gelombang dan persamaan diferensial parsial lainnya yang termasuk evolusi waktu Kasus khusus eksponensial operator turunan ke pangkat non bilangan bulat disebut turunan pecahan yang bersama dengan integral pecahan merupakan operasi dasar dari kalkulus pecahan Medan hingga Sunting Artikel utama Medan hingga Sebuah medan adalah struktur aljabar dimana perkalian penambahan pengurangan dan pembagian didefinisikan dan memenuhi sifat sifatnya yang sudah dikenal khususnya perkaliannya adalah asosiatif dan setiap elemen bukan nol memiliki perkalian invers Ini menyatakan bahwa eksponen dengan eksponen bilangan bulat didefinisikan dengan baik kecuali untuk pangkat nonpositif 0 Contoh umum adalah bilangan kompleks dan submedan bilangan rasional dan bilangan real yang telah dibahas sebelumnya dalam artikel ini dan semua tak hingga Sebuah medan hingga adalah medan dengan elemen bilangan hingga Jumlah elemen ini adalah bilangan prima atau pangkat prima yaitu memiliki bentuk q p k displaystyle q p k nbsp dimana p adalah bilangan prima dan k adalah bilangan bulat positif Untuk setiap q tersebut ada medan dengan elemen q Medan dengan elemen q semuanya adalah isomorfik yang memungkinkan bekerja seolah olah hanya ada satu medan dengan elemen q dilambangkan F q displaystyle mathbb F q nbsp Satu satunya adalah x q x displaystyle x q x nbsp untuk setiap x F q displaystyle x in mathbb F q nbsp Sebuah elemen primitif di F q displaystyle mathbb F q nbsp adalah elemen g seperti pada himpunan q 1 pangkat pertama g yaitu g 1 g g 2 g p 1 g 0 1 displaystyle g 1 g g 2 ldots g p 1 g 0 1 nbsp sama dengan himpunan elemen bukan nol dari F q displaystyle mathbb F q nbsp Ada f p 1 displaystyle varphi p 1 nbsp elemen primitif dalam F q displaystyle mathbb F q nbsp dimana f displaystyle varphi nbsp adalah fungsi totient Euler Dalam F q displaystyle mathbb F q nbsp identitas impian Fresman x y p x p y p displaystyle x y p x p y p nbsp adalah hakiki untuk eksponen p Seperti x p x displaystyle x p x nbsp di peta F q displaystyle mathbb F q nbsp maka F F q F q x x p displaystyle begin aligned F colon amp mathbb F q to mathbb F q amp x mapsto x p end aligned nbsp adalah linear atas F q displaystyle mathbb F q nbsp dan merupakan automorfisme medan disebut automorfisme Frobenius Jika q p k displaystyle q p k nbsp medan F q displaystyle mathbb F q nbsp memiliki k automorfisme yang merupakan pangkat pertama k antara komposisi dari F Dengan kata lain grup Galois dari F q displaystyle mathbb F q nbsp adalah siklik urutan k yang dihasilkan oleh automorfisme Frobenius Pertukaran kunci Diffie Hellman adalah aplikasi eksponensial dalam Medan hingga yang banyak digunakan untuk komunikasi aman Ini menggunakan fakta bahwa eksponensial secara komputasi tidak mahal sedangkan operasi kebalikannya logaritma diskret secara komputasi mahal Lebih tepatnya jika g adalah elemen primitif dalam F q displaystyle mathbb F q nbsp maka g e displaystyle g e nbsp dihitung secara efisien dengan eksponensial dari kuadrat untuk e bahkan jika q besar sementara tidak ada algoritma yang diketahui memungkinkan pengambilan e dari g e displaystyle g e nbsp jika nilai q adalah besar Atas himpunan Sunting Artikel utama Darab Kartesius Jika n adalah bilangan asli dan A adalah himpunan sembarang maka ekspresi An sering digunakan untuk menyatakan himpunan dari rangkap n elemen A Apabila ditulis An menyatakan himpunan fungsi dari himpunan 0 1 2 n 1 ke himpunan A rangkap n a0 a1 a2 an 1 mewakili fungsi i ke ai Untuk bilangan kardinal tak hingga dan himpunan A notasi Ak juga digunakan untuk menyatakan himpunan semua fungsi dari himpunan ukuran hingga A Ini terkadang ditulis kA untuk membedakannya dari eksponensial utama yang didefinisikan di bawah ini Eksponensial umum ini juga didefinisikan untuk operasi pada himpunan atau untuk himpunan dengan struktur tambahan Misalnya dalam aljabar linear untuk indeks jumlah langsung dari ruang vektor melalui himpunan indeks sembarang Artinya apabila berbicara tentang i N V i displaystyle bigoplus i in mathbb N V i nbsp dimana setiap Vi adalah ruang vektor Kemudian jika Vi V untuk setiap i jumlah langsung yang dihasilkan ditulis dalam notasi eksponensial sebagai V N atau cukup VN dengan pengertian bahwa jumlah langsung adalah bawaan Maka ini bisa diganti kembali himpunan N dengan bilangan kardinal n untuk mendapatkan Vn meskipun tanpa memilih himpunan standar tertentu dengan kardinalitas n yang didefinisikan isomorfisme hingga saja Diberikan V sebagai medan R dari bilangan real yang sebagai ruang vektor atas dan n menjadi beberapa bilangan asli maka ini mendapatkan ruang vektor umum yang dipelajari dalam aljabar linear dan ruang vektor real Rn Jika basis operasi eksponensial adalah himpunan operasi eksponensial adalah darab Kartesius kecuali dinyatakan yang lain Karena beberapa darab Cartesian menghasilkan rangkap n yang diwakili oleh suatu fungsi pada himpunan kardinalitas yang sesuai SN sebagai himpunan semua fungsi dari N hingga S dalam kasus ini S N f N S displaystyle S N equiv f colon N to S nbsp Ini cocok dengan eksponen bilangan kardinal dalam arti bahwa SN S N dimana X adalah kardinalitas X Ketika 2 didefinisikan sebagai 0 1 maka memiliki 2X 2 X dimana 2X biasanya dilambangkan dengan P X adalah himpunan pangkat dari X masing masing himpunan bagian Y dari X berkorespondensi secara unik dengan fungsi pada X yang mengambil nilai 1 untuk x Y dan 0 untuk x Y Dalam teori kategori Sunting Artikel utama Kategori tertutup Kartesius Dalam kategori tertutup Kartesius operasi eksponensial digunakan untuk kenaikkan objek sembarang ke pangkat objek lain Ini menggeneralisasi darab Kartesius dalam kategori himpunan Jika 0 adalah objek awal dalam kategori tertutup Kartesius maka objek eksponensial 00 adalah isomorfik ke objek terminal 1 Dari bilangan kardinal dan ordinal Sunting Artikel utama Aritmetika kardinal dan Aritmatika ordinal Dalam teori himpunan ada operasi eksponensial untuk kardinal dan bilangan ordinal Jika k dan l adalah bilangan kardinal ekspresi kl mewakili kardinalitas himpunan fungsi dari sembarang himpunan kardinalitas l ke himpunan kardinalitas k 20 Jika k dan l adalah hingga maka ini sesuai dengan operasi eksponensial aritmetika biasa Misalnya himpunan rangkap 3 elemen dari himpunan elemen 2 memiliki kardinalitas 8 23 Dalam aritmetika kardinal k0 adalah 1 bahkan jika k adalah kardinal tak hingga atau nol Eksponen bilangan kardinal berbeda dari eksponensial bilangan kardinal yang didefinisikan oleh proses batas yang melibatkan induksi transfinit Eksponensial berulang SuntingArtikel utama Tetrasi dan Hiperoperasi Sama seperti eksponensial bilangan asli dimotivasi oleh perkalian berulang adalah mendefinisikan operasi berdasarkan eksponensial berulang operasi ini terkadang disebut hiper 4 atau tetrasi Tetrasi iterasi mengarah ke operasi lain dan seterusnya sebuah konsep bernama hiperoperasi Urutan operasi ini dinyatakan oleh fungsi Ackermann dan notasi panah atas Knuth Sama seperti eksponensial pertumbuhan cepat daripada perkalian pertumbuhan cepat dari penambahan tetrasi adalah pertumbuhan cepat dari eksponensial Dinilai pada 3 3 fungsi penjumlahan perkalian eksponensial dan tetrasi menghasilkan 6 9 27 dan 7 625 597 484 987 masing masing pada 327 333 33 Limit pangkat SuntingNol pangkat nol memberikan sejumlah contoh limit yang berbentuk bentuk tak tentu 00 Limit dalam contoh ini ada tetapi memiliki nilai yang berbeda menunjukkan bahwa fungsi dua variabel xy tidak memiliki limit pada titik 0 0 Apabila mempertimbangkan pada titik mana fungsi ini memiliki limit Lebih tepatnya perhatikan fungsi f x y xy didefinisikan pada D x y R2 x gt 0 Kemudian D dilihat sebagai himpunan bagian dari R 2 yaitu himpunan semua pasangan x y dengan x y memiliki garis bilangan real diperluas R dengan darab topologi yang berisi titik titik dimana fungsi f memiliki limit Faktanya f memiliki limit di semua titik akumulasi dari D kecuali 0 0 0 1 dan 1 21 Dengan demikian apabila ini untuk mendefinisikan pangkat xy dengan kontinuitas 0 x y kecuali untuk 00 0 1 dan 1 yang tetap bentuk tak tentu Dibawah definisi ini dengan kontinuitas maka memperoleh x dan x 0 bila 1 lt x x 0 dan x bila 0 x lt 1 0y 0 dan y bila 0 lt y 0y dan y 0 bila y lt 0 pangkat ini diperoleh dengan mengambil limit xy untuk nilai positif dari x Metode ini tidak mengizinkan definisi xy ketika x lt 0 karena pasangan x y dengan x lt 0 bukan merupakan titik akumulasi dari D Disisi lain ketika n adalah bilangan bulat maka pangkat xn bermakna untuk semua nilai x termasuk yang negatif Maka ini membuat definisi 0n yang diperoleh diatas untuk n negatif menjadi bermasalah ketika nilainya adalah n karena dalam kasus ini xn karena x cenderung 0 melalui nilai positif tetapi bukan nilai negatif Komputasi yang efisien dengan eksponen bilangan bulat SuntingKomputasi bn menggunakan perkalian berulang membutuhkan n 1 operasi perkalian tetapi itu dapat dihitung lebih efisien dari itu seperti yang diilustrasikan oleh contoh berikut Untuk menghitung 2100 terapkan kaidah Horner ke eksponen 100 yang ditulis dalam biner 100 2 2 2 5 2 6 2 2 1 2 3 1 2 displaystyle 100 2 2 2 5 2 6 2 2 1 2 3 1 2 nbsp Kemudian hitung suku suku berikut secara berurutan baca kaidah Horner dari kanan ke kiri 22 42 22 23 8 23 2 26 64 26 2 212 4096 212 2 224 16 777 2162 224 225 33 554 432 225 2 250 1 125 899 906 842 624 250 2 2100 1 267 650 600 228 229 401 496 703 205 376Rangkaian langkah ini hanya membutuhkan 8 perkalian bukan 99 Secara umum jumlah operasi perkalian yang diperlukan untuk menghitung bn dikurangi menjadi n 2 log n 1 displaystyle sharp n lfloor 2 log n rfloor 1 nbsp dengan menggunakan pangkat dengan kuadrat dengan n displaystyle sharp n nbsp menunjukkan jumlah 1 dalam wakilan biner dari n Untuk beberapa eksponen 100 tidak termasuk di antaranya jumlah perkalian dikurangi lebih lanjut dengan menghitung dan menggunakan pangkat kaidah tambahan minimal Menemukan barisan perkalian minimal kaidah penambahan panjang minimal untuk eksponen untuk bn adalah soal yang sulit yang saat ini tidak ada algoritma efisien yang diketahui lihat Masalah jumlah himpunan bagian tetapi banyak algoritma heuristik yang cukup efisien tersedia 22 Namun dalam perhitungan praktis eksponensial dengan mengkuadratkan cukup efisien dan jauh lebih mudah diimplementasikan Fungsi teriterasi SuntingKomposisi fungsi adalah operasi biner yang didefinisikan pada fungsi sehingga kodomain dari fungsi yang ditulis sebelah kanan termasuk dalam domain dari fungsi yang ditulis sebelah kiri Ini dilambangkan g f displaystyle g circ f nbsp dan didefinisikan sebagai g f x g f x displaystyle g circ f x g f x nbsp untuk setiap x dalam domain f Jika domain suatu fungsi f sama dengan kodomainnya maka ia menyusun fungsi dengan sendiri dalam jumlah waktu yang berubah ubah dan ini mendefinisikan pangkat ke n dari fungsi di bawah komposisi biasanya disebut iterasi ke n dari fungsi tersebut Jadi f n displaystyle f n nbsp secara umum menunjukkan iterasi ke n dari f misalnya f 3 x displaystyle f 3 x nbsp berarti f f f x displaystyle f f f x nbsp 23 Ketika perkalian didefinisikan pada kodomain fungsi ini mendefinisikan perkalian pada fungsi perkalian sesetitik yang menginduksi eksponensial lain Saat menggunakan notasi fungsional dua jenis eksponensial umumnya dibedakan dengan menempatkan eksponen dari iterasi fungsional sebelum tanda kurung yang melampirkan argumen fungsi dan menempatkan eksponen perkalian sesetitik setelah tanda kurung Jadi f 2 x f f x displaystyle f 2 x f f x nbsp dan f x 2 f x f x displaystyle f x 2 f x cdot f x nbsp Ketika notasi fungsional tidak digunakan disambiguasi yang dilakukan dengan menempatkan simbol komposisi sebelum eksponen misalnya f 3 f f f displaystyle f circ 3 f circ f circ f nbsp dan f 3 f f f displaystyle f 3 f cdot f cdot f nbsp Untuk alasan historis eksponen dari perkalian berulang ditempatkan sebelum argumen untuk beberapa fungsi tertentu biasanya fungsi trigonometri Jadi sin 2 x displaystyle sin 2 x nbsp dan sin 2 x displaystyle sin 2 x nbsp berarti keduanya sin x sin x displaystyle sin x cdot sin x nbsp dan bukan sin sin x displaystyle sin sin x nbsp yang jarang dipertimbangkan Secara historis beberapa varian notasi ini digunakan oleh penulis yang berbeda 24 25 26 Dalam konteks ini eksponen 1 displaystyle 1 nbsp selalu menunjukkan fungsi invers jika ada Jadi sin 1 x sin 1 x arcsin x displaystyle sin 1 x sin 1 x arcsin x nbsp Untuk pecahan perkalian invers umumnya digunakan seperti pada 1 sin x 1 sin x displaystyle 1 sin x frac 1 sin x nbsp Dalam bahasa pemrograman SuntingBahasa pemrograman umumnya menyatakan eksponensial baik sebagai operator infiks atau sebagai fungsi awalan karena mereka adalah notasi linear yang tidak mendukung superskrip x y Algol Komodor BASIC TRS 80 Level II III BASIC 27 28 x y AWK BASIC J MATLAB Wolfram Language Mathematica R Microsoft Excel Analytica TeX dan turunannya TI BASIC bc untuk eksponen bilangan bulat Haskell untuk eksponen bilangan bulat nonnegatif Lua dan sebagian besar sistem aljabar komputer Penggunaan simbol yang bertentangan meliputi XOR dalam ekspansi aritmetika POSIX Shell AWK C C C D Go Java JavaScript Perl PHP Python Ruby dan Tcl Indirection Pascal dan rangkaian string OCaml dan Standard ML x y Haskell untuk basis pecahan eksponen bilangan bulat D