www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini bukan mengenai Bidang vektor Halaman ini berisi artikel tentang ruang linear vektor Untuk struktur dalam geometri kejadian lihat Ruang linear geometri Untuk perusahaan teknologi ruang lihat Sistem Ruang Vektor Ruang vektor adalah struktur matematika yang dibentuk oleh sekumpulan vektor yaitu objek yang dapat dijumlahkan dan dikalikan dengan suatu bilangan yang dinamakan skalar Skalar sering adalah bilangan riil tetapi kita juga dapat merumuskan ruang vektor dengan perkalian skalar dengan bilangan kompleks bilangan rasional atau bahkan medan Operasi penjumlahan dan perkalian vektor mesti memenuhi persyaratan tertentu yang dinamakan aksioma Contoh ruang vektor adalah vektor Euklides yang sering digunakan untuk melambangkan besaran fisika seperti gaya Dua gaya dengan jenis sama dapat dijumlahkan untuk menghasilkan gaya ketiga dan perkalian vektor gaya dengan bilangan riil adalah vektor gaya lain Vektor yang melambangkan perpindahan pada bidang atau pada ruang tiga dimensi juga membentuk ruang vektor Penjumlahan vektor dan perkalian skalar Sebuah vektor v biru ditambahkan ke vektor lain w merah ilustrasi atas Di bawah w diregangkan dengan faktor 2 menghasilkan jumlah v 2 w Ruang vektor merupakan subjek dari aljabar linear dan dipahami dengan baik dari sudut pandang ini karena ruang vektor dicirikan oleh dimensinya yang menspesifikasikan banyaknya arah independen dalam ruang Teori ruang vektor juga ditingkatkan dengan memperkenalkan struktur tambahan seperti norma atau hasilkali dalam Ruang seperti ini muncul dengan alamiah dalam analisis matematika dalam bentuk ruang fungsi berdimensi takhingga dengan vektornya adalah fungsi Secara historis gagasan awal yang berbuah pada konsep ruang vektor dapat dilacak dari geometri analitik abad ke 17 matriks sistem persamaan linear dan vektor Euklides Pembahasan modern yang lebih abstrak pertama kali dirumuskan oleh Giuseppe Peano pada akhir abad ke 19 yang meliput objek lebih umum daripada ruang Euklides namun kebanyakan teori tersebut dapat dipandang sebagai perluasan gagasan geometri klasik seperti garis bidang dan analognya yang berdimensi lebih tinggi Saat ini ruang vektor diterapkan di seluruh bidang matematika sains dan rekayasa Ruang vektor adalah konsep aljabar linear yang sesuai untuk menghadapi sistem persamaan linear menawarkan kerangka kerja untuk deret Fourier yang digunakan dalam pemampatan citra atau menyediakan lingkungan yang dapat digunakan untuk teknik solusi persamaan diferensial parsial Lebih jauh lagi ruang vektor memberikan cara abstrak dan bebas koordinat untuk berurusan dengan objek geometris dan fisis seperti tensor Pada gilirannya ini memungkinkan pemeriksaan sifat lokal manifold menggunakan teknik pelinearan Ruang vektor dapat dirampatkan ke beberapa arah dan menghasilkan konsep lebih lanjut dalam geometri dan aljabar abstrak Daftar isi 1 Pendahuluan dan definisi 1 1 Contoh pertama panah suatu bidang 1 2 Contoh kedua pasangan angka yang diurutkan 2 Definisi 3 Rumus alternatif dan konsekuensi dasar 4 Sejarah 5 Contoh 5 1 Ruang koordinat 5 2 Bilangan kompleks dan ekstensi bidang lainnya 5 3 Ruang fungsi 5 4 Persamaan linear 6 Definisi formal 7 Dalam peta linear 8 Lihat pula 9 Catatan 9 1 Kutipan 10 Referensi 10 1 Aljabar 10 2 Analisis 10 3 Referensi sejarah 10 4 Referensi lebih lanjut 11 Pranala luarPendahuluan dan definisi SuntingKonsep ruang vektor pertama tama akan dijelaskan dengan menjelaskan dua contoh khusus Contoh pertama panah suatu bidang Sunting Contoh pertama ruang vektor terdiri dari panah dalam bidang tetap dimulai dari satu titik tetap Ini digunakan dalam fisika untuk menjelaskan gaya s atau kecepatan Diberikan dua panah seperti v dan w jajaran genjang yang direntang oleh dua panah ini berisi satu panah diagonal yang juga dimulai dari titik awal Panah baru ini disebut jumlah dari dua panah dan dilambangkan v w 1 Dalam kasus khusus dari dua anak panah pada garis yang sama jumlahnya adalah panah pada garis ini yang panjangnya adalah jumlah atau perbedaan panjangnya tergantung pada apakah panah tersebut memiliki arah yang sama Operasi lain yang dapat dilakukan dengan panah adalah penskalaan diberikan bilangan riil a positif panah yang searah dengan v tetapi dilatasi atau dikecilkan dengan mengalikan panjangnya dengan a disebut perkalian dari v dengan a Itu dilambangkan av Jika a negatif av didefinisikan sebagai panah yang menunjuk ke arah yang berlawanan Berikut ini adalah beberapa contoh jika a 2 vektor yang dihasilkan aw memiliki arah yang sama dengan w tetapi direntangkan menjadi dua kali lipat panjang w gambar kanan bawah Sama halnya 2w adalah jumlah w w Bahkan 1 v v memiliki arah berlawanan dan panjang yang sama v vektor biru menunjuk ke bawah pada gambar kanan nbsp nbsp Contoh kedua pasangan angka yang diurutkan Sunting Contoh kunci kedua dari ruang vektor disediakan oleh pasangan bilangan riil x dan y Urutan komponen x dan y signifikan sehingga pasangan seperti itu juga disebut pasangan terurut Pasangan seperti itu ditulis sebagai x y Penjumlahan dari dua pasangan tersebut dan perkalian pasangan dengan bilangan didefinisikan sebagai berikut x 1 y 1 x 2 y 2 x 1 x 2 y 1 y 2 displaystyle x 1 y 1 x 2 y 2 x 1 x 2 y 1 y 2 nbsp dana x y a x a y displaystyle a x y ax ay nbsp Contoh pertama di atas berkurang menjadi yang satu ini jika panah diwakili oleh pasangan koordinat Kartesius dari titik ujungnya Definisi SuntingDalam artikel ini vektor direpresentasikan dengan huruf tebal untuk membedakannya dari skalar nb 1 Sebuah ruang vektor di atas bidang F adalah himpunan V bersama dengan dua operasi yang memenuhi delapan aksioma tercantum di bawah ini Berikut ini V V menunjukkan produk Cartesian dari V dengan dirinya sendiri dan menunjukkan pemetaan dari satu himpunan ke himpunan lainnya Elemen V biasanya disebut vektor Elemen F biasanya disebut skalar Simbol umum untuk menunjukkan ruang vektor termasuk U displaystyle U nbsp V displaystyle V nbsp dan W displaystyle W nbsp 1 Dalam dua contoh di atas bidang adalah bidang dari bilangan real dan himpunan vektor terdiri dari panah planar dengan titik awal tetap dan pasangan bilangan real Untuk memenuhi syarat sebagai ruang vektor himpunan V dan operasi penjumlahan dan perkalian harus mematuhi sejumlah persyaratan yang disebut aksioma 2 Ini tercantum dalam tabel di bawah ini di mana u v dan w menunjukkan vektor arbitrer di V dan a dan b menunjukkan skalar di F 3 4 Aksioma RumusAsosiatif tambahan u v w u v wKomutatif tambahan u v v uElemen identitas penambahan Ada elemen 0 V disebut vektor nol sepertivv 0 v untuk v V Elemen invers penambahan Untuk setiap v V ada elemen v V disebut aditif invers dari v seperti yang v v 0 Kompatibilitas dari perkalian skalar dengan perkalian bidang a bv ab v nb 2 Elemen identitas perkalian skalar 1v v dengan 1 menunjukkan multiplicative identity di F Distributivitas perkalian skalar sehubungan dengan penambahan vektor a u v au avDistributivitas perkalian skalar sehubungan dengan penambahan medan a b v av bvAksioma ini menggeneralisasi properti vektor yang diperkenalkan pada contoh di atas Memang hasil penjumlahan dua pasangan berurutan seperti contoh kedua di atas tidak bergantung pada urutan penjumlahan xv yv xw yw xw yw xv yv Demikian juga dalam contoh geometris vektor sebagai panah v w w v karena jajar genjang yang menentukan jumlah vektor tidak bergantung pada urutan vektor Semua aksioma lainnya dapat diverifikasi dengan cara yang sama pada kedua contoh Jadi dengan mengabaikan sifat konkret dari jenis vektor tertentu definisi menggabungkan dua dan lebih banyak contoh dalam satu pengertian ruang vektor Pengurangan dua vektor dan pembagian dengan skalar bukan nol dapat didefinisikan sebagai v w v w v a 1 a v displaystyle begin aligned mathbf v mathbf w amp mathbf v mathbf w frac mathbf v a amp frac 1 a mathbf v end aligned nbsp Ketika bidang skalar F adalah bilangan real R ruang vektor disebut ruang vektor nyata Jika bidang skalar adalah bilangan kompleks C ruang vektor disebut ruang vektor kompleks Kedua kasus ini adalah yang paling sering digunakan dalam bidang teknik Definisi umum ruang vektor memungkinkan skalar menjadi elemen dari setiap bidang F tetap Gagasan tersebut kemudian dikenal sebagai F ruang vektor atau ruang vektor di atas F Bidang pada dasarnya adalah sekumpulan angka yang memiliki operasi penambahan pengurangan perkalian dan pembagian nb 3 Misalnya bilangan rasional membentuk suatu bidang Berbeda dengan intuisi yang berasal dari vektor pada bidang dan kasus berdimensi lebih tinggi dalam ruang vektor umum tidak ada gagasan tentang kedekatan sudut atau jarak Untuk menangani hal hal tersebut jenis ruang vektor tertentu diperkenalkan lihat Ruang vektor dengan struktur tambahan di bawah untuk informasi selengkapnya Rumus alternatif dan konsekuensi dasar SuntingPenjumlahan vektor dan perkalian skalar adalah operasi memenuhi sifat penutupan u v dan av berada di V untuk a pada F dan u v ke V Beberapa sumber yang lebih tua menyebutkan sifat sifat ini sebagai aksioma yang terpisah 5 Dalam bahasa aljabar abstrak empat aksioma pertama ekivalen dengan mensyaratkan himpunan vektor menjadi grup Abelian di bawah tambahan Aksioma yang tersisa memberi grup ini struktur F modul Dengan kata lain ada ring homomorphism f dari bidang F ke dalam gelanggang endomorfisme dari grup vektor Kemudian perkalian skalar av didefinisikan sebagai f a v 6 Sejarah SuntingInformasi lebih lanjut Sejarah aljabar Ruang vektor berasal dari geometri affine melalui pengenalan koordinat pada bidang atau ruang tiga dimensi Sekitar 1636 ahli matematika Prancis Rene Descartes dan Pierre de Fermat mendirikan geometri analitik dengan mengidentifikasi solusi persamaan dua variabel dengan titik titik pada bidang kurva 7 Untuk mencapai solusi geometris tanpa menggunakan koordinat Bolzano diperkenalkan pada tahun 1804 operasi tertentu pada titik garis dan bidang yang merupakan pendahulu vektor 8 This work was made use of in the conception of barycentric coordinates by Mobius in 1827 9 Landasan dari definisi vektor adalah Bellavitis pengertian bipoint segmen berorientasi salah satu ujungnya adalah asal dan yang lain target Vektor dipertimbangkan kembali dengan penyajian bilangan kompleks oleh Argand dan Hamilton dan dimulainya Kuarternion oleh yang terakhir 10 Mereka adalah elemen dalam R2 dan R4 memperlakukan mereka menggunakan kombinasi linier s kembali ke Laguerre pada tahun 1867 yang juga mendefinisikan sistem persamaan linear Pada tahun 1857 Cayley memperkenalkan notasi matriks yang memungkinkan harmonisasi dan penyederhanaan peta linear Sekitar waktu yang sama Grassmann mempelajari kalkulus barycentric yang diprakarsai oleh Mbius Dia membayangkan kumpulan objek abstrak yang diberkahi dengan operasi 11 Dalam karyanya konsep kebebasan linear dan dimensi serta produk skalar hadir Sebenarnya karya Grassmann tahun 1844 melebihi kerangka vektor ruang karena perkaliannya yang mempertimbangkan juga membawanya ke apa yang sekarang disebut aljabar Matematikawan Italia Peano adalah orang pertama yang memberikan definisi modern ruang vektor dan peta linier pada tahun 1888 12 Perkembangan penting dari ruang vektor adalah karena pembangunan ruang fungsi oleh Henri Lebesgue Ini kemudian diresmikan oleh Banach dan Hilbert sekitar 1920 13 Pada saat itu aljabar dan bidang baru analisis fungsional mulai berinteraksi terutama dengan konsep konsep kunci seperti Ruang Lp dan ruang Hilbert 14 Juga pada saat ini studi pertama tentang ruang vektor berdimensi tak hingga telah dilakukan Contoh SuntingArtikel utama Contoh ruang vektor Ruang koordinat Sunting Contoh paling sederhana dari ruang vektor di atas bidang F adalah bidang itu sendiri dilengkapi dengan penjumlahan dan perkalian standarnya Lebih umum lagi semua n tupel urutan panjang n a1 a2 an dari elemen F membentuk ruang vektor yang biasanya dilambangkan Fn dan disebut ruang koordinat 15 Kasus n 1 adalah contoh paling sederhana yang disebutkan di atas di mana bidang F juga dianggap sebagai ruang vektor di atasnya Kasus F R and n 2 telah dibahas dalam pendahuluan di atas Bilangan kompleks dan ekstensi bidang lainnya Sunting Himpunan bilangan kompleks C Artinya angka yang bisa dituliskan dalam bentuk x iy untuk bilangan real x dan y di mana i adalah satuan imajiner bentuk ruang vektor di atas real dengan penjumlahan dan perkalian seperti biasa x iy a ib x a i y b dan c x iy c x i c y untuk bilangan real x y a b dan c Berbagai aksioma ruang vektor mengikuti fakta bahwa aturan yang sama berlaku untuk aritmatika bilangan kompleks Faktanya contoh bilangan kompleks pada dasarnya sama yaitu isomorfik dengan ruang vektor pasangan terurut bilangan real yang disebutkan di atas jika kita memikirkan bilangan kompleks x i y sebagai mewakili urutan x y di bidang kompleks kemudian kita melihat bahwa aturan penjumlahan dan perkalian skalar sama persis dengan yang ada di contoh sebelumnya Secara lebih umum ekstensi bidang menyediakan kelas lain dari contoh ruang vektor terutama dalam aljabar dan teori bilangan aljabar bidang F berisi bidang lebih kecil E adalah ruang vektor E dengan operasi perkalian dan penjumlahan yang diberikan F 16 Misalnya bilangan kompleks adalah ruang vektor R dan ekstensi bidang Q i 5 displaystyle mathbf Q i sqrt 5 nbsp adalah vektor ruang atas Q Ruang fungsi Sunting Artikel utama Ruang fungsi nbsp Penambahan fungsi Jumlah sinus dan fungsi eksponensial adalah sin exp R R displaystyle sin exp mathbb R to mathbb R nbsp dengan sin exp x sin x exp x displaystyle sin exp x sin x exp x nbsp Fungsi dari himpunan tetap W ke bidang F juga membentuk ruang vektor dengan melakukan penjumlahan dan perkalian skalar searah jarum jam Artinya jumlah dari dua fungsi f dan g adalah fungsi f g diberikan oleh f g w f w g w dan juga untuk perkalian Ruang fungsi seperti itu terjadi dalam banyak situasi geometris ketika W adalah garis nyata atau interval atau himpunan bagian lainnya dari R Banyak gagasan dalam topologi dan analisis seperti kontinuitas integrabilitas atau diferensiabilitas berperilaku baik sehubungan dengan linearitas penjumlahan dan kelipatan skalar dari fungsi yang memiliki sifat seperti itu masih memiliki sifat itu 17 Oleh karena itu himpunan fungsi tersebut adalah ruang vektor Mereka dipelajari secara lebih rinci menggunakan metode analisis fungsional lihat di bawah butuh klarifikasi Batasan aljabar juga menghasilkan ruang vektor ruang vektor F x diberikan oleh fungsi polinomial f x r0 r1x rn 1xn 1 rnxn dimana koefisien r0 rn berada di F 18 Persamaan linear Sunting Artikel utama Persamaan linear Persamaan diferensial linier dan Sistem persamaan linier Sistem persamaan linear homogen s terkait erat dengan ruang vektor 19 For example the solutions of a 3b c 04a 2b 2c 0diberikan dengan tiga kali lipat dengan sembarang a b a 2 dan c 5a 2 Mereka membentuk ruang vektor penjumlahan dan kelipatan skalar dari tiga kali lipat masih memenuhi rasio yang sama dari ketiga variabel jadi mereka juga solusi Matriks dapat digunakan untuk memadatkan beberapa persamaan linier seperti di atas menjadi satu persamaan vektor yaitu Ax 0 dimana A 1 3 1 4 2 2 displaystyle begin bmatrix 1 amp 3 amp 1 4 amp 2 amp 2 end bmatrix nbsp is matriks yang berisi koefisien dari persamaan yang diberikan x adalah vektor a b c Ax menunjukkan produk matriks dan 0 0 0 adalah vektor nol Dengan nada yang sama solusi dari persamaan diferensial linier homogen membentuk ruang vektor Sebagai contoh f x 2f x f x 0hasil f x a e x bx e x dimana a dan b adalah konstanta arbitrer dan ex adalah fungsi eksponensial alami Definisi formal SuntingSebuah ruang vektor atas medan F adalah himpunan V bersama sama dengan dua operasi yaitu penjumlahan vektor dan perkalian skalar dan memenuhi aksioma aksioma berikut untuk semua u v w V displaystyle mathbf u mathbf v mathbf w in V nbsp dan a b F displaystyle a b in F nbsp Aksioma PernyataanSifat asosiatif penjumlahan u v w u v w Sifat komutatif penjumlahan v w w v Elemen identitas penjumlahan Terdapat elemen 0 V dinamakan sebagai vektor nol sedemikian sehingga v 0 v untuk semua v V Elemen invers penjumlahan Untuk semua v V terdapat elemen w V dinamakan sebagai invers penjumlahan v sedemikan sehingga v w 0 Invers penjumlahan ini dilambangkan sebagai v Sifat distributif perkalian skalar terhadap penjumlahan vektor a v w av aw Sifat distributif perkalian skalar terhadap penjumlahan medan a b v av bv Kesesuaian perkalian skalar dengan perkalian medan a bv ab v 20 Elemen identitas pada perkalian skalar 1v v dengan 1 melambangkan entitas perkalian dalam F Dalam peta linear SuntingInformasi lebih lanjut Peta linear Kasus khusus yang penting adalah ketika V W di mana peta linearnya disebut endomorfisme linear dari V Terkadang istilah operator linear dipakai untuk kasus ini 21 Dalam kebiasaan yang lain operator linear membolehkan V dan W yang berbeda tetapi mereka harus merupakan urang vektor real 22 Terkadang istilah fungsi linear memiliki arti yang sama dengan peta linear sedangkan dalam geometri analisis artinya berbeda Sebuah peta linear selalu memetakan subruang linear ke subruang linear mungkin dengan dimension yang lebih rendah 23 contohnya pemetaan sebuah bidang yang melalui titik nol ke sebuah bidang garis lurus atau titik Peta linear biasanya dilambangkan sebagai matriks dan contoh sederhananya adalah transformasi linear rotasi dan pencerminan Dalam bahasa aljabar abstrak sebuah peta linear merupakan sebuah homoformisme modul Dalam bahasa teori kategori sebuah peta linear merupakan sebuah morfisme dalam kategori modul pada sebuah gelanggang Lihat pula SuntingVektor matematika dan fisika untuk daftar berbagai macam vektorSistem koordinat Kartesius Ruang vektor bertingkat Ruang metrik Vektor P Teorema Riesz Fischer Ruang matematika Ruang vektor urutanCatatan Sunting Ini juga umum terutama dalam fisika untuk menunjukkan vektor dengan panah di atasnya Templat Vec Aksioma ini dan selanjutnya mengacu pada dua operasi yang berbeda perkalian skalar bv dan perkalian lapangan ab Mereka tidak menegaskan asosiatif dari kedua operasi tersebut Secara lebih formal perkalian skalar adalah aksi monoid dari perkalian monoid bidang F pada ruang vektor V Some authors such as Brown 1991 batasi perhatian pada bidang R atau C tetapi sebagian besar teori tidak berubah untuk bidang arbitrer Kutipan Sunting a b Comprehensive List of Algebra Symbols Math Vault dalam bahasa Inggris 2020 03 25 Diakses tanggal 2020 08 23 Roman 2005 ch 1 p 27 5 Vector Spaces Mathematics LibreTexts dalam bahasa Inggris 2016 02 29 Diakses tanggal 2020 08 23 Weisstein Eric W Vector Space mathworld wolfram com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2020 08 23 van der Waerden 1993 Ch 19 Bourbaki 1998 II 1 1 Bourbaki menyebut grup homomorfisme f a homotheties Bourbaki 1969 ch Algebre lineaire et algebre multilineaire pp 78 91 Bolzano 1804 Mobius 1827 Hamilton 1853 Grassmann 2000 Peano 1888 ch IX Banach 1922 Dorier 1995 Moore 1995 Lang 1987 ch I 1 Lang 2002 ch V 1 Lang 1993 ch XII 3 p 335 Lang 1987 ch IX 1 Lang 1987 ch VI 3 Aksioma ini tidak menyatakan sifat asosiatif operasi karena ada dua operasi dalam hal ini perkalian skalar bv dan perkalian medan ab Transformasi linear dari V ke V sering disebut operator linear di V Rudin 1976 hlm 207 Misalkan V dan W adalah dua ruang vektor real Sebuat pemetaan dari V ke W disebut sebuah pemetaan linear atau transformasi linear atau operator linear dari V ke W apabila a u v a u a v textstyle a u v au av nbsp untuk setiap u v V textstyle u v in V nbsp a l u l a u textstyle a lambda u lambda au nbsp untuk setiap u V displaystyle u in V nbsp dan semua l real Bronshtein Semendyayev 2004 hlm 316 Rudin 1991 hlm 14 Berikut beberapa sifat dari pemetaan linear L X Y textstyle Lambda X to Y nbsp yang buktinya sangat mudah jadi kita tidak menuliskannya diasumsikan bahwa A X textstyle A subset X nbsp dan B Y textstyle B subset Y nbsp L 0 0 textstyle Lambda 0 0 nbsp Jika A merupakan sebuah subruang atau sebuah himpunan konveks atau sebuah himpunan seimbang hal yang sama berlaku juga di L A textstyle Lambda A nbsp Jika B merupakan sebuah subruang atau sebuah himpunan konveks atau sebuah himpunan seimbang hal yang sama berlaku juga di L 1 B textstyle Lambda 1 B nbsp Secara khusus himpunan L 1 0 x X L x 0 N L displaystyle Lambda 1 0 x in X Lambda x 0 N Lambda nbsp merupakan sebuah subruang dari X disebut ruang nol dari L textstyle Lambda nbsp Referensi SuntingAljabar Sunting Artin Michael 1991 Algebra Prentice Hall ISBN 978 0 89871 510 1 Blass Andreas 1984 Existence of bases implies the axiom of choice Axiomatic set theory Boulder Colorado 1983 Contemporary Mathematics 31 Providence R I American Mathematical Society hlm 31 33 MR 0763890 Brown William A 1991 Matrices and vector spaces nbsp New York M Dekker ISBN 978 0 8247 8419 5 Lang Serge 1987 Linear algebra Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 96412 6 Templat Lang Algebra Mac Lane Saunders 1999 Algebra edisi ke 3rd hlm 193 222 ISBN 978 0 8218 1646 2 Meyer Carl D 2000 Matrix Analysis and Applied Linear Algebra SIAM ISBN 978 0 89871 454 8 Roman Steven 2005 Advanced Linear Algebra Graduate Texts in Mathematics 135 edisi ke 2nd Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 24766 3 Spindler Karlheinz 1993 Abstract Algebra with Applications Volume 1 Vector spaces and groups CRC ISBN 978 0 8247 9144 5 van der Waerden Bartel Leendert 1993 Algebra dalam bahasa Jerman edisi ke 9th Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 56799 8 Analisis Sunting Bourbaki Nicolas 1987 Topological vector spaces Elements of mathematics Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 13627 9 Bourbaki Nicolas 2004 Integration I Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 41129 1 Braun Martin 1993 Differential equations and their applications an introduction to applied mathematics Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 97894 9 BSE 3 2001 1994 Tangent plane dalam Hazewinkel Michiel Encyclopedia of Mathematics Springer Science Business Media B V Kluwer Academic Publishers ISBN 978 1 55608 010 4 Choquet Gustave 1966 Topology Boston MA Academic Press Dennery Philippe Krzywicki Andre 1996 Mathematics for Physicists Courier Dover Publications ISBN 978 0 486 69193 0 Dudley Richard M 1989 Real analysis and probability The Wadsworth amp Brooks Cole Mathematics Series Pacific Grove CA Wadsworth amp Brooks Cole Advanced Books amp Software ISBN 978 0 534 10050 6 Dunham William 2005 The Calculus Gallery Princeton University Press ISBN 978 0 691 09565 3 Evans Lawrence C 1998 Partial differential equations Providence R I American Mathematical Society ISBN 978 0 8218 0772 9 Folland Gerald B 1992 Fourier Analysis and Its Applications Brooks Cole ISBN 978 0 534 17094 3 Gasquet Claude Witomski Patrick 1999 Fourier Analysis and Applications Filtering Numerical Computation Wavelets Texts in Applied Mathematics New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 98485 8 Ifeachor Emmanuel C Jervis Barrie W 2001 Digital Signal Processing A Practical Approach edisi ke 2nd Harlow Essex England Prentice Hall dipublikasikan tanggal 2002 ISBN 978 0 201 59619 9 Krantz Steven G 1999 A Panorama of Harmonic Analysis Carus Mathematical Monographs Washington DC Mathematical Association of America ISBN 978 0 88385 031 2 Kreyszig Erwin 1988 Advanced Engineering Mathematics edisi ke 6th New York John Wiley amp Sons ISBN 978 0 471 85824 9 Kreyszig Erwin 1989 Introductory functional analysis with applications Wiley Classics Library New York John Wiley amp Sons ISBN 978 0 471 50459 7 MR 0992618 Lang Serge 1983 Real analysis Addison Wesley ISBN 978 0 201 14179 5 Lang Serge 1993 Real and functional analysis Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 94001 4 Loomis Lynn H 1953 An introduction to abstract harmonic analysis Toronto New York London D Van Nostrand Company Inc hlm x 190 hdl 2027 uc1 b4250788 nbsp Templat Narici Beckenstein Topological Vector Spaces Templat Schaefer Wolff Topological Vector Spaces Treves Francois 1967 Topological vector spaces distributions and kernels Boston MA Academic Press Referensi sejarah Sunting Banach Stefan 1922 Sur les operations dans les ensembles abstraits et leur application aux equations integrales On operations in abstract sets and their application to integral equations PDF Fundamenta Mathematicae dalam bahasa Prancis 3 133 181 doi 10 4064 fm 3 1 133 181 ISSN 0016 2736 Bolzano Bernard 1804 Betrachtungen uber einige Gegenstande der Elementargeometrie Considerations of some aspects of elementary geometry dalam bahasa Jerman Bourbaki Nicolas 1969 Elements d histoire des mathematiques Elements of history of mathematics dalam bahasa Prancis Paris Hermann Dorier Jean Luc 1995 A general outline of the genesis of vector space theory Historia Mathematica 22 3 227 261 doi 10 1006 hmat 1995 1024 nbsp MR 1347828 Fourier Jean Baptiste Joseph 1822 Theorie analytique de la chaleur dalam bahasa Prancis Chez Firmin Didot pere et fils Grassmann Hermann 1844 Die Lineale Ausdehnungslehre Ein neuer Zweig der Mathematik dalam bahasa Jerman O Wigand reprint Grassmann Hermann 2000 Kannenberg L C ed Extension Theory diterjemahkan oleh Kannenberg Lloyd C Providence R I American Mathematical Society ISBN 978 0 8218 2031 5 Hamilton William Rowan 1853 Lectures on Quaternions Royal Irish Academy Mobius August Ferdinand 1827 Der Barycentrische Calcul ein neues Hulfsmittel zur analytischen Behandlung der Geometrie Barycentric calculus a new utility for an analytic treatment of geometry dalam bahasa Jerman diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 11 23 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Moore Gregory H 1995 The axiomatization of linear algebra 1875 1940 Historia Mathematica 22 3 262 303 doi 10 1006 hmat 1995 1025 nbsp Peano Giuseppe 1888 Calcolo Geometrico secondo l Ausdehnungslehre di H Grassmann preceduto dalle Operazioni della Logica Deduttiva dalam bahasa Italia Turin Peano G 1901 Formulario mathematico vct axioms via Internet ArchiveReferensi lebih lanjut Sunting Ashcroft Neil Mermin N David 1976 Solid State Physics nbsp Toronto Thomson Learning ISBN 978 0 03 083993 1 Atiyah Michael Francis 1989 K theory Advanced Book Classics edisi ke 2nd Addison Wesley ISBN 978 0 201 09394 0 MR 1043170 Bourbaki Nicolas 1998 Elements of Mathematics Algebra I Chapters 1 3 Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 64243 5 Bourbaki Nicolas 1989 General Topology Chapters 1 4 Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 64241 1 Coxeter Harold Scott MacDonald 1987 Projective Geometry edisi ke 2nd Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 96532 1 Eisenberg Murray Guy Robert 1979 A proof of the hairy ball theorem The American Mathematical Monthly 86 7 572 574 doi 10 2307 2320587 JSTOR 2320587 Eisenbud David 1995 Commutative algebra Graduate Texts in Mathematics 150 Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 94269 8 MR 1322960 Goldrei Derek 1996 Classic Set Theory A guided independent study edisi ke 1st London Chapman and Hall ISBN 978 0 412 60610 6 Griffiths David J 1995 Introduction to Quantum Mechanics Upper Saddle River NJ Prentice Hall ISBN 978 0 13 124405 4 Halmos Paul R 1974 Finite dimensional vector spaces Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 90093 3 Halpern James D Jun 1966 Bases in Vector Spaces and the Axiom of Choice Proceedings of the American Mathematical Society 17 3 670 673 doi 10 2307 2035388 nbsp JSTOR 2035388 Hughes Hallett Deborah McCallum William G Gleason Andrew M 2013 Calculus Single and Multivariable edisi ke 6 John Wiley amp Sons ISBN 978 0470 88861 2 Husemoller Dale 1994 Fibre Bundles edisi ke 3rd Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 94087 8 Jost Jurgen 2005 Riemannian Geometry and Geometric Analysis edisi ke 4th Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 25907 7 Kreyszig Erwin 1991 Differential geometry New York Dover Publications hlm xiv 352 ISBN 978 0 486 66721 8 Kreyszig Erwin 1999 Advanced Engineering Mathematics nbsp edisi ke 8th New York John Wiley amp Sons ISBN 978 0 471 15496 9 Luenberger David 1997 Optimization by vector space methods New York John Wiley amp Sons ISBN 978 0 471 18117 0 Mac Lane Saunders 1998 Categories for the Working Mathematician edisi ke 2nd Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 0 387 98403 2 Misner Charles W Thorne Kip Wheeler John Archibald 1973 Gravitation W H Freeman ISBN 978 0 7167 0344 0 Naber Gregory L 2003 The geometry of Minkowski spacetime New York Dover Publications ISBN 978 0 486 43235 9 MR 2044239 Schonhage A Strassen Volker 1971 Schnelle Multiplikation grosser Zahlen Fast multiplication of big numbers Computing dalam bahasa Jerman 7 3 4 281 292 doi 10 1007 bf02242355 ISSN 0010 485X Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Spivak Michael 1999 A Comprehensive Introduction to Differential Geometry Volume Two Houston TX Publish or Perish Stewart Ian 1975 Galois Theory nbsp Chapman and Hall Mathematics Series London Chapman and Hall ISBN 978 0 412 10800 6 Varadarajan V S 1974 Lie groups Lie algebras and their representations Prentice Hall ISBN 978 0 13 535732 3 Wallace G K Feb 1992 The JPEG still picture compression standard PDF IEEE Transactions on Consumer Electronics 38 1 xviii xxxiv CiteSeerX 10 1 1 318 4292 nbsp doi 10 1109 30 125072 ISSN 0098 3063 diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2007 01 13 diakses tanggal 2017 10 25 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Templat Weibel IHAPranala luar Sunting nbsp Wikibooks Aljabar linear memiliki halaman di Ruang vektor rill nbsp Wikibooks Aljabar linear memiliki halaman di Ruang vektor Hazewinkel Michiel ed 2001 1994 Vector space Encyclopedia of Mathematics Springer Science Business Media B V Kluwer Academic Publishers ISBN 978 1 55608 010 4 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ruang vektor amp oldid 22849518