www.wikidata.id-id.nina.az
Halaman ini berisi artikel tentang planet Untuk dewa Romawi lihat Jupiter mitologi Untuk kegunaan lain lihat Jupiter disambiguasi Jupiter atau Musytari terkadang secara tidak baku disebut sebagai Yupiter adalah planet terdekat kelima dari Matahari setelah Merkurius Venus Bumi dan Mars 11 Planet ini juga merupakan planet terbesar di Tata Surya 12 Jupiter merupakan raksasa gas dengan massa seperseribu massa Matahari dan dua setengah kali jumlah massa semua planet lain di Tata Surya Planet ini dan raksasa gas lain di Tata Surya yaitu Saturnus Uranus dan Neptunus kadang kadang disebut planet Jovian atau planet luar Jupiter telah dikenal oleh para astronom sejak zaman kuno 13 dan dikaitkan dengan mitologi dan kepercayaan religius banyak peradaban Bangsa Romawi menamai planet ini dari dewa Jupiter dalam mitologi Romawi 14 Saat diamati dari Bumi magnitudo tampak Jupiter dapat mencapai 2 94 yang cukup terang untuk menghasilkan bayangan 15 dan juga menjadikannya objek tercerah ketiga di langit malam setelah Bulan dan Venus walaupun Mars dapat menyaingi kecerahan Jupiter pada saat tertentu JupiterTampilan Jupiter dalam warna alaminya pada bulan Januari 2023 Terlihat salah satu bulan Jupiter Ganimede yang berada di kanan bawah Bintik Merah Raksasa a PenamaanPelafalan ˈ dʒ uː p ɪ t er simak 1 Nama alternatifMusytari المشتري Kata sifat bahasa InggrisJovianCiri ciri orbit 5 Epos J2000Aphelion816 520 800 km 5 458104 au Perihelion740 573 600 km 4 950429 au Sumbu semimayor778 547 200 km 5 204267 au Eksentrisitas0 048775Periode orbit4 332 59 hari 11 8618 tahun 10 475 8 hari matahari Jupiter 2 Periode sinodis398 88 hari 3 Kecepatan orbit rata rata13 07 km s 3 Anomali rata rata18 818 Inklinasi1 305 pada jalur ekliptika 6 09 pada khatulistiwa Matahari 0 32 pada bidang invariable 4 Bujur node menaik100 492 Argumen perihelion275 066 satelit yang diketahui79 3 Ciri ciri fisikJari jari rata rata69 911 6 km 6 b Jari jari khatulistiwa71 492 4 km 6 b 11 209 BumiJari jari kutub66 854 10 km 6 b 10 517 BumiKepepatan0 06487 0 00015Luas permukaan6 1419 1010 km2 b 7 121 9 BumiVolume1 4313 1015 km3 3 b 1321 3 BumiMassa1 8986 1027 kg 3 317 8 Bumi 1 1047 Matahari 8 Massa jenis rata rata1 326 g cm3 3 b Gravitasi permukaan24 79 m s2 3 b 2 528 gKecepatan lepas59 5 km s 3 b Periode rotasi sideris9 925 h 9 9 jam 55 menit 30 detik Kecepatan rotasi khatulistiwa12 6 km s 45 300 km jKemiringan sumbu3 13 3 Asensio rekta kutub utara268 057 17 jam 52 menit 14 detik 6 Deklinasi kutub utara64 496 6 Albedo0 343 Bond 0 52 geom 3 Suhu permukaan min rata rata maks Level 1 bar 165 K 3 0 1 bar 112 K 3 Magnitudo semu 1 6 hingga 2 94 3 Diameter sudut29 8 50 1 3 Atmosfer 3 Tekanan permukaan20 200 kPa 10 lapisan awan Tinggi skala27 kmKomposisi per volume89 8 2 0 hidrogen H2 10 2 2 0 helium He 0 3 metana CH4 0 026 amonia NH3 0 003 hidrogen deuterida HD 0 0006 etana C2H6 0 0004 air H2O Es amonia NH3 air H2O amonium hidrosulfida NH4SH Jupiter sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium Seperempat massa Jupiter merupakan helium walaupun jumlahnya hanya sepersepuluh komposisi Jupiter Planet ini mungkin memiliki inti berbatu yang terdiri dari unsur unsur berat 16 namun tidak memiliki permukaan yang padat layaknya raksasa gas lainnya Akibat rotasinya yang cepat planet ini berbentuk bulat pepat terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa Jupiter Atmosfer luar terbagi menjadi beberapa lapisan di lintang yang berbeda dan interaksi antara batas batas lapisan tersebut menghasilkan badai Salah satu dampaknya adalah Bintik Merah Raksasa yaitu badai besar yang telah diketahui keberadaannya semenjak abad ke 17 dengan menggunakan teleskop Di sekeliling Jupiter terdapat cincin yang tipis dan magnetosfer yang kuat Selain itu terdapat paling tidak 67 satelit alami termasuk empat satelit besar yang disebut satelit satelit Galileo yang pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610 Satelit terbesar Jupiter yaitu Ganimede memiliki diameter yang lebih besar daripada planet Merkurius Jupiter telah dijelajahi beberapa kali oleh wahana robotik seperti misi terbang lintas Pioneer Voyager dan Galileo Wahana terakhir yang mengunjungi Jupiter adalah wahana New Horizons pada akhir Februari 2007 saat sedang menuju Pluto Wahana tersebut menggunakan bantuan gravitasi dari Jupiter untuk membantu meningkatkan kecepatannya Ke depannya beberapa satelit yang mengelilingi Jupiter mungkin akan dijelajahi seperti satelit Europa yang mungkin memiliki samudra cair di bawah lapisan esnya Daftar isi 1 Struktur 1 1 Komposisi 1 2 Massa 1 3 Struktur dalam 2 Atmosfer 2 1 Lapisan awan 2 2 Bintik Merah Raksasa dan badai besar lainnya 3 Cincin 4 Magnetosfer 5 Orbit dan rotasi 6 Pengamatan 7 Penelitian dan penjelajahan 7 1 Penelitian pra teleskop 7 2 Penelitian menggunakan teleskop di permukaan 7 3 Penelitian radioteleskop 7 4 Penjelajahan wahana angkasa 7 4 1 Misi terbang lintas 7 4 2 Misi Galileo 7 4 3 Misi ke depan 7 4 4 Misi yang dibatalkan 8 Satelit satelit 8 1 Satelit satelit Galileo 8 2 Klasifikasi satelit 9 Interaksi dengan Tata Surya 9 1 Tubrukan 10 Kemungkinan keberadaan kehidupan 11 Mitologi 12 Catatan 13 Referensi 14 Bacaan lanjut 15 Pranala luarStruktur SuntingJupiter sebagian besar terdiri dari materi gas dan cair Planet ini merupakan planet terbesar di antara empat raksasa gas dan terbesar di Tata Surya dengan diameter sebesar 142 984 km 88 846 mi di khatulistiwanya Kepadatan Jupiter yaitu 1 326 g cm3 merupakan yang terbesar kedua di antara raksasa gas namun lebih rendah dari empat planet kebumian lainnya Komposisi Sunting Citra Jupiter yang diabadikan oleh wahana Cassini Titik hitam di gambar adalah bayangan Europa Bintik Merah Raksasa dapat dilihat di kanan bawah Atmosfer atas Jupiter terdiri dari 88 92 hidrogen dan 8 12 helium berdasarkan persen volume atau fraksi molekul Karena massa atom helium empat kali lebih besar dari massa atom hidrogen komposisi berubah bila dideskripsikan berdasarkan proporsi massa Maka atmosfer Jupiter terdiri dari 75 hidrogen dan 24 helium berdasarkan massa dengan satu persen sisanya merupakan massa unsur unsur lainnya Bagian dalam Jupiter mengandung materi yang lebih padat sehingga persebarannya berdasarkan massa kurang lebih 1 hidrogen 24 helium dan 5 unsur lain Atmosfer Jupiter mengandung metana uap air amonia dan senyawa berbasis silikon Terdapat pula karbon etana hidrogen sulfida neon oksigen fosfin dan sulfur Lapisan atmosfer terluar mengandung kristal amonia beku 17 18 Melalui pengukuran inframerah dan ultraviolet keberadaan benzena dan hidrokarbon lain juga ditemukan 19 Proporsi hidrogen dan helium di atmosfer hampir sama dengan komposisi nebula matahari primordial secara teoretis Kandungan neon di atmosfer atas hanya 20 bagian per juta kurang lebih sepersepuluh dari Matahari 20 Kandungan helium juga terkuras hingga hanya 80 dari komposisi helium Matahari Hal ini mungkin disebabkan oleh presipitasi unsur tersebut di bagian dalam planet 21 Keberlimpahan gas lembam berat di atmosfer Jupiter kurang lebih dua hingga tiga kali kandungan di Matahari Spektroskopi menunjukkan bahwa komposisi Saturnus mirip dengan Jupiter namun raksasa raksasa gas lain yaitu Uranus dan Neptunus relatif memiliki lebih sedikit hidrogen dan helium 22 Massa Sunting Diameter Jupiter sepuluh kali lebih kecil dari Matahari tetapi sepuluh kali lebih besar dari Bumi Keliling Bintik Merah Raksasa kurang lebih sebesar Bumi Massa Jupiter 2 5 kali lebih besar dari massa seluruh planet lain di Tata Surya planet ini begitu besar sehingga barisenter Jupiter dengan Matahari berada di luar permukaan Matahari pada jarak 1 068 radius matahari dari pusat Matahari Walaupun diameter Jupiter sepuluh kali lebih besar dari Bumi kepadatannya lebih rendah Volume Jupiter kurang lebih 1 321 kali Bumi tetapi massanya hanya 318 kali Bumi 3 23 Jari jari planet ini tercatat sebesar 1 10 radius matahari 24 dan massanya 0 001 kali massa matahari sehingga kepadatan dua objek tersebut serupa 25 Massa Jupiter MJ or MJup sering kali digunakan sebagai satuan untuk mendeskripsikan massa objek lain terutama eksoplanet dan katai coklat Misalnya eksoplanet HD 209458 b memiliki massa sebesar 0 69 MJ sementara massa Kappa Andromedae b tercatat sebesar 12 8 MJ 26 Berdasarkan permodelan teoretis jika Jupiter memiliki massa yang lebih rendah planet ini akan menciut 27 Bila massa sedikit berubah jari jari tidak akan banyak berubah dan bila massa lebih besar dari 500 M 1 6 massa Jupiter 27 bagian dalam Jupiter akan terkompresi akibat peningkatan gaya gravitasi sehingga volume planet akan berkurang walaupun jumlah materi bertambah Akibatnya Jupiter diduga memiliki diameter terbesar yang dapat dicapai oleh planet dengan komposisi dan sejarah evolusioner semacam itu Proses penciutan yang diiringi dengan peningkatan massa akan berlanjut hingga berlangsung ignisi bintang seperti yang terjadi pada katai coklat dengan massa sekitar 50 massa Jupiter 28 Walaupun massa Jupiter harus 75 kali lebih besar untuk memfusikan hidrogen dan menjadi bintang jari jari bintang katai merah terkecil hanya 30 persen lebih besar daripada Jupiter 29 30 Walaupun begitu Jupiter menghasilkan lebih banyak panas daripada yang diterima dari Matahari panas yang dihasilkan dalam suatu planet biasanya tidak berbeda dari jumlah radiasi matahari yang diterima 31 Panas tambahan ini dihasilkan oleh mekanisme Kelvin Helmholtz melalui kontraksi adiabatik Proses ini membuat Jupiter mengecil dengan laju 2 cm per tahun 32 Saat pertama kali terbentuk Jupiter jauh lebih panas dan diameternya dua kali lebih besar dari diameter saat ini 33 Struktur dalam Sunting Model yang menggambarkan bagian dalam Jupiter dengan inti berbatu yang dilapisi oleh lapisan hidrogen metalik cair Jupiter diduga terdiri dari inti yang padat lapisan hidrogen metalik dengan sedikit helium dan lapisan luar yang sebagian besar terdiri dari hidrogen molekuler 32 Hal lain di luar garis besar ini masih dianggap belum pasti Inti Jupiter biasanya dikatakan berbatu namun komposisi detailnya masih belum diketahui dan begitu pula properti material material pada suhu dan tekanan di kedalaman semacam itu lihat di bawah Pada tahun 1997 keberadaan inti pada planet Jupiter telah ditunjukkan melalui pengukuran gravitasi 32 yang diperkirakan memiliki massa 12 hingga 45 kali lebih besar dari Bumi atau kurang lebih 3 15 jumlah massa Jupiter 31 34 Keberadaan inti dalam sejarah Jupiter ditunjukkan oleh model pembentukan planet yang melibatkan pembentukan inti berbatu atau ber es yang cukup besar untuk mengumpulkan hidrogen dari helium dari nebula protomatahari Jika inti dianggap tidak ada Jupiter akan mengecil karena aliran konveksi hidrogen metalik cair yang panas bercampur dengan inti cair dan membawa isinya ke atas bagian dalam planet Mungkin saat ini tidak terdapat inti di Jupiter karena pengukuran gravitasional saat ini masih belum dapat membuktikan secara pasti bahwa hal tersebut tidak benar 32 35 Ketidakpastian permodelan bagian dalam Jupiter disebabkan oleh batas kesalahan dalam parameter yang diukur yaitu salah satu koefisien rotasi J6 yang digunakan untuk mendeskripsikan momen gravitasi planet jari jari khatulistiwa Jupiter dan suhunya pada tekanan 1 bar Wahana Juno yang diluncurkan pada Agustus 2011 diperkirakan dapat memperbaiki parameter tersebut dan membantu menyelesaikan misteri inti Jupiter 36 Wilayah inti dikelilingi oleh hidrogen metalik padat yang membentang hingga 78 jari jari planet 31 Helium dan neon berpresipitasi di lapisan ini sehingga mengurangi keberlimpahan unsur unsur tersebut di atmosfer atas 21 37 Di atas lapisan hidrogen metalik terdapat atmosfer dalam yang transparan dan terdiri dari hidrogen Pada kedalaman ini suhu berada di atas suhu kritis yaitu sebesar 33 K untuk hidrogen 38 Dalam keadaan ini hidrogen berada pada fase cair superkritis Untuk mempermudah pengkategorian hidrogen di lapisan atas yang membentang dari lapisan awan hingga kedalaman sekitar 1 000 km ada dalam bentuk gas 31 sementara hidrogen di lapisan dalam ada dalam bentuk cair Namun secara fisik tidak terdapat batas yang jelas dari atas ke bawah gas secara perlahan menjadi lebih panas dan padat 39 40 Semakin dekat ke inti semakin tinggi suhu dan tekanan Di wilayah transisi fase yaitu tempat hidrogen menjadi metalik karena suhunya melebihi suhu kritis suhunya diperkirakan sebesar 10 000 K dan tekanannya sebesar 200 GPa Suhu di batas inti diperkirakan sebesar 36 000 K dan tekanannya kurang lebih 3 000 4 500 GPa 31 Atmosfer SuntingJupiter memiliki atmosfer planet terbesar di Tata Surya dengan ketinggian yang membentang hingga 5 000 km 3 107 mi 41 42 Karena Jupiter tidak memiliki permukaan dasar atmosfer ditentukan terletak di bagian dengan tekanan atmosfer sebesar 10 bar atau sepuluh kali tekanan permukaan di Bumi 41 Lapisan awan Sunting source source source Animasi yang menunjukkan pergerakan awan Jupiter Jupiter dilapisi oleh awan yang terdiri dari kristal amonia dan kemungkinan amonium hidrosulfida Awan awan tersebut terletak di tropopause dan tersusun menjadi lapisan lapisan yang terletak di lintang yang berbeda Lapisan lapisan tersebut terbagi lagi menjadi zona dengan warna yang lebih cerah dan sabuk yang lebih gelap Interaksi antara pola sirkulasi yang saling berlawanan mengakibatkan terjadinya badai dan turbulensi Kecepatan angin sebesar 100 m s 360 km j umum ditemui di zonal jet Jupiter 43 Zona zona tersebut memiliki lebar warna dan intensitas yang berbeda setiap tahunnya namun cukup stabil sehingga dapat diberi penandaan 23 Kedalaman lapisan awal Jupiter tercatat sebesar 50 km 31 mi dan terdiri dari paling tidak dua dek awan dek bawah yang tebal dan wilayah yang tipis dan lebih jelas Mungkin terdapat lapisan awan air yang tipis di bawah lapisan amonia yang dibuktikan dengan ditemukannya kilatan di atmosfer Jupiter Hal ini disebabkan oleh polaritas air yang memungkinkan terjadinya pemisahan muatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan petir 31 Kekuatan pelepasan elektrik ini dapat mencapai seribu kali kekuatan petir di Bumi 44 Di awan awan air dapat berlangsung badai petir yang didorong oleh panas dari bagian dalam 45 Warna jingga dan coklat di awan Jupiter dihasilkan oleh senyawa yang berubah warna ketika terpapar dengan sinar ultraviolet dari Matahari Susunannya masih belum pasti namun substansi yang diduga terkait adalah fosfor sulfur atau kemungkinan hidrokarbon 31 46 Senyawa senyawa berwarna yang disebut kromofor ini bercampur dengan dek awan yang hangat di bagian bawah Zona zona terbentuk ketika sel konveksi membentuk amonia terkristalisasi yang menutupi awan di bagian bawah 47 Akibat kemiringan sumbu Jupiter yang rendah kutub kutub Jupiter menerima lebih sedikit radiasi matahari bila dibandingkan dengan wilayah khatulistiwa Konveksi di bagian dalam planet mengalirkan lebih banyak energi ke wilayah kutub sehingga menyeimbangkan suhu di lapisan awan 23 Bintik Merah Raksasa dan badai besar lainnya Sunting Pemandangan Bintik Merah Raksasa Jupiter ini diabadikan oleh wahana Voyager 1 pada 25 Februari 1979 saat wahana tersebut berada pada jarak 9 2 juta km 5 7 juta mi dari Jupiter Detail awan sebesar 160 km 99 mi 100 mi dapat terlihat di gambar ini Pola awan yang berwarna dan bergelombang di sebelah kiri merupakan wilayah dengan pergerakan gelombang yang sangat kompleks dan beragam Sebagai gambaran ukuran badai oval putih di bawah Bintik Merah Raksasa memiliki diameter yang kurang lebih sama dengan Bumi Ketampakan Jupiter yang paling dikenal adalah Bintik Merah Raksasa yaitu badai antisiklon yang lebih besar dari Bumi dan terletak di 22 sebelah selatan khatulistiwa Badai ini sudah ada paling tidak semenjak tahun 1831 48 dan kemungkinan dari tahun 1665 49 50 Model matematis menunjukkan bahwa badai ini stabil dan mungkin merupakan ketampakan permanen 51 Badai ini cukup besar sehingga dapat dilihat dengan menggunakan telesko dari Bumi dengan bukaan 12 cm atau lebih besar 52 Objek yang berbentuk oval ini berotasi melawan arah jarum jam dengan periode rotasi selama enam hari 53 Dimensi Bintik Merah Raksasa tercatat sebesar 24 40 000 km 12 14 000 km Diameternya cukup besar untuk menampung dua atau tiga diameter Bumi 54 Ketinggian maksimal badai ini adalah 8 km 5 mi 55 Badai semacam ini banyak ditemui pada raksasa gas dengan atmosfer yang bergolak Jupiter juga memiliki oval putih dan coklat yang biasanya lebih kecil dan tidak dinamai Oval putih biasanya terdiri dari awan yang relatif dingin di atmosfer atas Oval coklat merupakan awal yang lebih hangat dan terletak di lapisan awan normal Badai semacam ini dapat berlangsung selama beberapa jam hingga berabad abad source source source source source source Video ini menunjukkan pergerakan atmosfer dan Bintik Merah Raksasa Lihat video berukuran penuh di sini Bahkan sebelum wahana Voyager membuktikan bahwa Bintik Merah Raksasa merupakan badai terdapat bukti kuat bahwa bintik tersebut tidak terkait dengan ketampakan di permukaan karena pergerakannya berbeda dengan pergerakan atmosfer Jupiter kadang kadang lebih cepat dan kadang kadang lebih lambat Dalam sejarah bintik ini telah bergerak beberapa kali di Jupiter relatif terhadap patokan rotasi tetap manapun Pada tahun 2000 muncul ketampakan di belahan selatan yang mirip dengan Bintik Merah Raksasa namun lebih kecil Ketampakan ini merupakan gabungan dari beberapa badai oval yang lebih kecil dan berwarna putih Ketampakan gabungan ini dinamai Oval BA dan kadang kadang dijuluki Bintik Merah Kecil Intensitas badai tersebut semenjak itu meningkat dan warnanya berubah dari putih menjadi merah 56 57 58 Cincin Sunting Cincin Jupiter Artikel utama Cincin Jupiter Jupiter memiliki cincin yang tipis yang terdiri dari tiga bagian cincin halo cincin utama yang relatif terang dan cincin gossamer 59 Cincin tersebut tampaknya terbuat dari debu sementara cincin Saturnus terdiri dari es 31 Cincin utama Jupiter kemungkinan terdiri dari materi yang terlempar dari satelit Adrastea dan Metis Materi yang biasanya akan jatuh kembali ke satelit satelit tersebut tertarik ke arah Jupiter akibat gravitasinya yang kuat Materi materi tersebut pun mengorbit Jupiter dan terus dipertebal oleh materi hasil tubrukan lainnya 60 Dua bagian cincin lainnya kemungkinan terbentuk dari satelit Thebe dan Amalthea dengan cara yang sama 60 Telah ditemukan pula cincin berbatu di sepanjang orbit Amalthea yang mungkin terdiri dari materi yang berasal dari satelit tersebut 61 Magnetosfer SuntingArtikel utama Magnetosfer Jupiter Aurora di Jupiter Tiga titik yang cerah dihasilkan oleh tabung fluks magnetik yang terhubung dengan satelit Io di kiri Ganimede bawah dan Europa juga di bawah Wilayah yang sangat terang dan hampir berbentuk bulat yang disebut oval utama dan aurora kutub yang lebih redup juga dapat terlihat Medan magnet Jupiter 14 kali lebih kuat dari medan magnet Bumi dengan intensitas 4 2 gauss 0 42 mT di khatulistiwa dan 10 14 gauss 1 0 1 4 mT kedua kutub sehingga menjadikannya yang terkuat di Tata Surya setelah bintik matahari 47 Medan ini diyakini dihasilkan oleh arus eddy di inti hidrogen metalik cair Gunung berapi di Io menghasilkan sulfur dioksida yang membentuk torus gas di sekeliling orbit satelit tersebut Gas ini terionisasi di magnetosfer sehingga menghasilkan ion sulfur dan oksigen Ion ion ini bersama dengan ion hidrogen dari atmosfer Jupiter membentuk helai plasma di bidang khatulistiwa Jupiter Plasma di helai tersebut turut berotasi dengan Jupiter sehingga menyebabkan deformasi medan magnet dipol menjadi magnetodisk Elektron di helai plasma menghasilkan semburan radio dengan kekuatan 0 6 30 MHz 62 Di jarak sejauh 75 radius Jupiter interaksi magnetosfer dengan angin matahari menghasilkan kejutan busur Magnetosfer Jupiter dikelilingi oleh magnetopause yang terletak di dalam magnetosheath wilayah di antara magnetopause dan kejutan busur Angin matahari berinteraksi dengan wilayah ini dan memanjangkan magnetosfer di sisi yang membelakangi angin and merentangkannya hingga mencapai orbit Saturnus Empat satelit terbesar Jupiter mengorbit di dalam magnetosfer Jupiter yang melindungi satelit satelit tersebut dari angin matahari 31 Magnetosfer Jupiter menyebabkan pemancaran radio yang intens dari wilayah kutub planet Gunung berapi di Io mengeluarkan gas ke magnetosfer Jupiter sehingga menghasilkan torus partikel di sekeliling planet Saat Io bergerak melalui torus ini interaksi ini menghasilkan gelombang Alfven yang mengangkut materi yang terionisasi ke wilayah kutub Jupiter Akibatnya gelombang radio dihasilkan melalui mekanisme maser siklotron dan pancaran radio tersebut berbentuk kerucut Ketika Bumi melewati kerucut ini pancaran radio dari Jupiter dapat melebihi pancaran radio Matahari 63 Orbit dan rotasi Sunting Jupiter merah memerlukan 11 86 orbit Bumi biru untuk menyelesaikan orbitnya Pusat massa Jupiter dengan Matahari terletak di luar Matahari walaupun hanya pada jarak 1 068 radius Matahari dari pusat Matahari 64 Rata rata jarak antara Jupiter dengan Matahari adalah 778 juta km sekitar 5 2 rata rata jarak Bumi dari Matahari atau 5 2 SA dan planet ini menyelesaikan orbitnya setiap 11 86 tahun Periode orbit Jupiter merupakan dua per lima periode orbit Saturnus sehingga menghasilkan resonansi orbit 5 2 antara dua planet terbesar di Tata Surya 65 Orbit Jupiter yang elips terinklinasi 1 31 bila dibandingkan dengan Bumi Karena eksentrisitas orbit Jupiter tercatat sebesar 0 048 selisih antara perihelion dan aphelion Jupiter adalah 75 juta km Kemiringan sumbu Jupiter relatif kecil hanya 3 13 Akibatnya planet ini tidak mengalami perubahan musim yang signifikan terutama bila dibandingkan dengan Bumi dan Mars 66 Rotasi Jupiter merupakan yang tercepat di antara planet planet di Tata Surya Jupiter hanya memerlukan waktu selama sepuluh jam untuk menyelesaikan rotasinya Akibatnya terdapat tonjolan khatulistiwa yang dapat dilihat dengan menggunakan teleskop amatir di Bumi Planet ini berbentuk bulat pepat atau dalam kata lain diameter di garis khatulistiwa lebih panjang daripada diameter di antara kutub kutub Jupiter Diameter khatulistiwa planet ini adalah 9 275 km 5 763 mi yang lebih panjang daripada diameter antar kutub 40 Jupiter bukan planet yang padat sehingga atmosfer atasnya mengalami rotasi diferensial Rotasi atmosfer di kutub Jupiter 5 menit lebih lama daripada atmosfer di khatulistiwa Terdapat tiga sistem yang digunakan sebagai kerangka acuan untuk mencatat pergerakan ketampakan atmosferik Sistem I berlaku dari lintang 10 U hingga 10 S periode di sini merupakan yang tercepat di Jupiter yaitu 9 jam 50 menit 30 0 detik Sistem II berlaku di sebelah utara dan selatan lintang pada sistem I periodenya tercatat sebesar 9 jam 55 menit 40 6 detik Sistem III pertama kali didefinisikan oleh astronom radio dan terkait dengan rotasi magnetosfer Jupiter periodenya merupakan periode rotasi Jupiter yang resmi 67 Pengamatan Sunting Konjungsi Jupiter dengan Bulan Gerak maju mundur planet luar disebabkan oleh jaraknya dari Bumi Jupiter biasanya menjadi objek tercerah keempat di langit setelah Matahari Bulan dan Venus 47 Namun kadang kadang Mars tampak lebih cerah dari Jupiter Magnitudo visual Jupiter yang paling cerah adalah 2 9 saat sedang beroposisi sementara yang paling rendah adalah 1 6 saat sedang berkonjungsi dengan Matahari Diameter sudut Jupiter juga bervariasi antara 50 1 hingga 29 8 detik busur 3 Oposisi yang memudahkan pengamatan berlangsung saat Jupiter melewati perihelion dan hal ini terjadi satu kali per orbit Saat Jupiter mendekati perihelion pada Maret 2011 berlangsung oposisi yang memudahkan pengamatan pada September 2010 68 Bumi mendahului Jupiter setiap 398 9 hari dan durasi ini disebut periode sinodis Saat hal tersebut sedang terjadi Jupiter tampak melakukan gerak maju mundur tampak atau dalam kata lain Jupiter tampak bergerak ke belakang di langit malam dan kemudian bergerak ke depan lagi Karena orbit Jupiter terletak di luar Bumi sudut fase Jupiter dari Bumi tidak pernah melebihi 11 5 Dalam kata lain planet ini selalu tampak hampir sepenuhnya disinari saat dilihat dengan menggunakan teleskop di Bumi Hanya selama misi wahana wahana ke Jupiter citra Jupiter dalam bentuk sabit diperoleh 69 Teleskop kecil biasanya akan menunjukkan empat satelit satelit Galileo dan sabuk awan di atmosfer Jupiter 70 Teleskop besar akan menunjukkan Bintik Merah Raksasa bila sedang menghadap ke Bumi Penelitian dan penjelajahan SuntingPenelitian pra teleskop Sunting Model dalam Almagest yang menggambarkan pergerakan longitudinal Jupiter relatif terhadap Bumi Pengamatan terhadap Jupiter telah dilakukan oleh astronom astronom Babilonia dari abad ke 7 atau ke 8 SM 71 Sejarawan astronomi Tiongkok Xi Zezong telah mengklaim bahwa astronom Tiongkok Gan De telah menemukan satu satelit Jupiter pada tahun 362 SM dengan mata telanjang Jika benar penemuan ini mendahului Galileo selama dua milenium 72 73 Dalam karyanya pada abad ke 2 yang berjudul Almagest astronom Yunani Claudius Ptolemaeus membuat model planet geosentrik berdasarkan deferen dan episiklus untuk menjelaskan pergerakan Jupiter relatif terhadap Bumi dan memberinya periode orbit selama 4332 38 hari atau 11 86 tahun 74 Pada tahun 499 matematikawan dan astronom India Aryabhata juga menggunakan model geosentrik untuk memperkirakan periode orbit Jupiter sebesar 4332 2722 hari atau 11 86 tahun 75 Penelitian menggunakan teleskop di permukaan Sunting Pada tahun 1610 Galileo Galilei menemukan empat satelit terbesar Jupiter yaitu Io Europa Ganimede dan Kalisto yang diduga merupakan pengamatan satelit di luar Bumi pertama dengan menggunakan teleskop Galileo juga menemukan bahwa Bumi tidak dikelilingi oleh planet planet dan Matahari Pendapatnya yang mendukung teori heliosentrisme Copernicus membuatnya terancam diinkuisisi oleh gereja 76 Selama tahun 1660 an Cassini menggunakan teleskop baru untuk menemukan bintik bintik dan pita pita berwarna di Jupiter dan menemukan bahwa planet ini berbentuk pepat Ia juga dapat memperkirakan periode rotasi planet Jupiter 77 Lebih lagi pada tahun 1690 Cassini menyadari bahwa atmosfer Jupiter mengalami rotasi diferensial 31 Citra warna semu atmosfer Jupiter yang diabadikan oleh Voyager 1 yang menunjukkan Bintik Merah Raksasa dan oval putih yang lewat Bintik Merah Raksasa yaitu ketampakan berbentuk oval di belahan selatan Jupiter telah diamati pada tahun 1664 oleh Robert Hooke dan pada tahun 1665 oleh Giovanni Cassini walaupun hal ini masih diperdebatkan Heinrich Schwabe sendiri memproduksi gambar yang menunjukkan detail Bintik Merah Raksasa pada tahun 1831 78 Bintik Merah Raksasa dilaporkan tidak terlihat lagi beberapa kali antara tahun 1665 hingga 1708 sebelum tampak cukup jelas pada tahun 1878 Ketampakan bintik ini memudar lagi pada tahun 1883 dan pad permulaan abad ke 20 79 Baik Giovanni Borelli dan Cassini membuat tabel yang mencatat pegerakan satelit satelit Jupiter sehingga dapat memprediksi kapan satelit satelit tersebut akan tampak melewati Jupiter Pada tahun 1670 an telah diamati bahwa ketika Jupiter berada di sisi Matahari yang berlawanan dari Bumi peristiwa peristiwa tersebut akan berlangsung 17 menit lebih lama dari yang diperkirakan Ole Romer menarik kesimpulan bahwa ketampakan tidak terjadi seketika itu juga simpulan yang sebelumnya ditolak Cassini 18 dan rentang waktu ini dapat digunakan untuk memperkirakan kecepatan cahaya 80 Pada tahun 1892 E E Barnard mengamati satelit kelima Jupiter dengan menggunakan refraktor 36 inci 910 mm di Observatorium Lick California Penemuan objek yang relatif kecil ini membuatnya terkenal Satelit ini kemudian dinamai Amalthea 81 Satelit ini merupakan satelit planet terakhir yang ditemukan dengan menggunakan pengamatan langsung 82 Delapan satelit tambahan akan ditemukan sebelum terbang lintas wahana Voyager 1 pada tahun 1979 Citra inframerah Jupiter yang diabadikan oleh Very Large Telescope milik ESO Pada tahun 1932 Rupert Wildt mengidentifikasi pita absorpsi amonia dan metana di spektra Jupiter 83 Tiga ketampakan antisiklonik yang disebut oval putih diamati pada tahun 1938 Selama beberapa dasawarsa ketampakan ketampakan tersebut tetap menjadi ketampakan yang terpisah di atmosfer kadang kadang mereka saling mendekati namun tidak pernah bersatu Namun pada tahun 1998 kedua oval bergabung dan kemudian yang ketiga juga turut bersatu pada tahun 2000 sehingga menjadi Oval BA 84 Penelitian radioteleskop Sunting Pada tahun 1955 Bernard Burke dan Kenneth Franklin melacak semburan sinyal radio dari Jupiter sebesar 22 2 MHz 31 Periode semburan semburan tersebut sesuai dengan rotasi planet dan mereka juga dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan periode rotasi Semburan radio dari Jupiter memiliki dua bentuk semburan panjang yang berlangsung beberapa detik dan semburan pendek dengan durasi kurang dari seperseratus detik 85 Ilmuwan menemukan tiga jenis semburan radio yang dikeluarkan dari Jupiter Semburan radio dekametrik dengan panjang gelombang puluhan meter yang bervariasi dengan rotasi Jupiter dan dipengaruhi oleh interaksi Io dengan medan magnet Jupiter 86 Emisi radio desimetrik dengan panjang gelombang dalam sentimeter yang pertama kali diamati oleh Frank Drake dan Hein Hvatum pada tahun 1959 31 Sinyal ini berasal dari sabuk berbentuk torus di sepanjang khatulistiwa Jupiter Sinyal ini disebabkan oleh radiasi siklotron dari elektron yang mengalami percepatan di medan magnet Jupiter 87 Radiasi termal yang dihasilkan dari panas di atmosfer 31 Penjelajahan wahana angkasa Sunting Semenjak tahun 1973 sejumlah wahana telah mengunjungi Jupiter seperti wahana Pioneer 10 yang merupakan wahana pertama yang mendekati Jupiter dan mengirimkan informasi mengenai properti dan fenomena planet terbesar di Tata Surya ini 88 89 Penerbangan ke planet planet lain lain dicapai dengan biaya energi yang ditentukan berdasarkan perubahan tingkat percepatan wahana atau delta v Memasuki orbit transfer Hohmann antara Bumi ke Jupiter dari orbit Bumi rendah membutuhkan delta v sebesar 6 3 km s 90 yang dapat dibandingkan dengan 9 7 km s delta v yang dibutuhkan untuk mencapai orbit Bumi rendah 91 Untungnya bantuan gravitasi dapat digunakan untuk mengurangi biaya energi yang dihabiskan untuk mencapai Jupiter walaupun lama penerbangan menjadi lebih panjang 92 Misi terbang lintas Sunting Misi terbang lintas Wahana Tanggal pendekatan terdekat JarakPioneer 10 3 Desember 1973 130 000 kmPioneer 11 4 Desember 1974 34 000 kmVoyager 1 5 Maret 1979 349 000 kmVoyager 2 9 Juli 1979 570 000 kmUlysses 8 Februari 1992 93 408 894 km4 Februari 2004 93 120 000 000 kmCassini 30 Desember 2000 10 000 000 kmNew Horizons 28 Februari 2007 2 304 535 km Voyager 1 mengabadikan foto ini pada 24 Januari 1979 saat masih berada pada jarak lebih dari 25 juta mi 40 juta km Dimulai dari tahun 1973 beberapa wahana telah melakukan manuver terbang lintas yang memungkinkan pengamatan Jupiter secara dekat Misi misi Pioneer memperoleh citra citra dekat atmosfer Jupiter dan beberapa satelitnya Wahana wahana Pioneer menemukan bahwa medan radiasi di sekitar Jupiter jauh lebih kuat dari yang diperkirakan namun wahana wahana tersebut mampu bertahan Jalur wahana tersebut digunakan untuk memperkirakan massa sistem Jupiter Okultasi radio oleh planet ini juga memungkinkan pengukuran diameter Jupiter dan kepepatan di kutub 23 94 Enam tahun kemudian misi misi Voyager menambah pengetahuan manusia akan satelit satelit Galileo dan menemukan cincin Jupiter Voyager juga memastikan bahwa Bintik Merah Raksasa bersifat antisiklonik Perbandingan gambar yang diambil oleh Voyager dan Pioneer juga menunjukkan bahwa warna yang direfleksikan bintik ini berubah dari jingga menjadi coklat tua Torus atom atom terionisasi ditemukan di sepanjang jalur orbit Io dan gunung berapi juga ditemukan di permukaan satelit tersebut dan beberapa sedang meletus Saat melewati bagian belakang Jupiter wahana ini menemukan petir di atmosfer 23 95 Misi berikutnya yang mendekati Jupiter yaitu wahana matahari Ulysses melakukan terbang lintas untuk menjaga orbit kutub di sekeliling matahari Pada saat itu wahana ini meneliti magnetosfer Jupiter Karena Ulysses tidak dilengkapi dengan kamera tidak ada gambar yang diabadikan Terbang lintas kedua enam tahun kemudian dilakukan dari jarak yang lebih jauh 93 Pada tahun 2000 wahana Cassini yang sedang menuju Saturnus melintasi Jupiter dan mengirim kembali beberapa citra Jupiter yang beresolusi tinggi Pada 19 Desember 2000 wahana ini mengabadikan citra satelit Himalia namun resolusinya terlalu rendah untuk menunjukkan detail di permukaan 96 Wahana New Horizons yang sedang menuju Pluto melintasi Jupiter untuk mendapat bantuan gravitasi Wahana ini mencapai jarak terdekatnya pada 28 Februari 2007 97 Kamera wahana ini mengukur keluaran plasma dari gunung berapi di Io dan mempelajari keempat satelit Galileo secara resmi Selain itu wahana ini juga melakukan pengamatan jarak jauh terhadap satelit satelit luar seperti Himalia dan Elara 98 Pencitraan sistem Jupiter dimulai pada 4 September 2006 99 100 Misi Galileo Sunting Citra Jupiter yang diabadikan oleh wahana Cassini Sejauh ini satu satunya wahana yang pernah mengorbit Jupiter adalah wahana pengorbit Galileo yang mulai mengorbit pada 7 Desember 1995 Wahana ini mengorbit planet ini selama tujuh tahun dan juga melakukan terbang lintas di semua satelit Galileo dan Amalthea Wahana Galileo juga menyaksikan tubrukan komet Shoemaker Levy 9 di Jupiter pada tahun 1994 Walaupun banyak informasi yang diperoleh oleh wahana Galileo kapasitas wahana ini sebenarnya dibatasi oleh kegagalan antena transmisi radio high gain 101 Sebuah wahana atmosferik dilepaskan dari wahana Galileo pada Juli 1995 dan memasuki atmosfer Jupiter pada tanggal 7 Desember Wahana ini mengumpulkan data selama 57 6 menit sebelum hancur akibat tekanan saat itu yang kurang lebih 22 kali tekanan Bumi pada suhu 153 C 102 Wahana ini kemudian meleleh dan mungkin menguap Wahana pengorbit Galileo sendiri juga mengalami nasib yang serupa ketika wahana ini dengan sengaja diarahkan ke Jupiter pada 21 September 2003 dengan kecepatan lebih dari 50 km s agar tidak menabrak dan mencemari Europa satelit yang diduga memiliki kehidupan 101 Misi ke depan Sunting Saat ini terdapat misi NASA yang sedang menuju ke Jupiter untuk mempelajarinya secara rinci dari orbit kutubnya Wahana yang dinamai Juno ini diluncurkan pada Agustus 2011 dan akan tiba pada akhir tahun 2016 103 Misi ke sistem Jupiter lainnya adalah misi Jupiter Icy Moon Explorer JUICE oleh European Space Agency yang direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2022 104 Terdapat beberapa misi lain untuk ke planet Jupiter SMARA SMAll Reconnaissance of Atmospheres adalah misi konsep yang diusulkan ke planet Jupiter Misi tersebut akan melibatkan segerombolan probe kecil dengan berat kurang dari 1 kilogram yang akan menembus awan Jupiter pada tahun 2030 sehubungan dengan misi Jupiter Icy Moons Explorer milik ESA yang memancarkan data tentang atmosfer gas padat raksasa itu Menurut perkiraan ia dapat bertahan hingga 15 menit di atmosfer Jupiter dan mengirimkan informasi yang cukup untuk memberi para ilmuwan pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer Jupiter Mereka masing masing akan mengirimkan 20 megabit data 105 106 Misi ini dinamai berdasarkan buah yang terbawa angin yang dilepaskan oleh pohon maple Misi yang dibatalkan Sunting Karena mungkin terdapat samudra cair di bawah permukaan Europa Ganimede dan Kalisto satelit satelit ber es ini menjadi target penelitian Namun kesulitan pendanaan telah menghambat peluncuran misi Misi JIMO Jupiter Icy Moons Orbiter oleh NASA dibatalkan pada tahun 2005 107 Usulan misi gabungan NASA ESA yang disebut EJSM Laplace dikembangkan dan direncanakan akan diluncurkan sekitar tahun 2020 yang akan terdiri dari Jupiter Europa Orbiter milik NASA dan Jupiter Ganymede Orbiter milik Jupiter 108 Namun pada April 2011 ESA mengumumkan telah mengakhiri kerjasama ini akibat kesulitan dana NASA dan dampaknya terhadap jadwal misi ESA malah berencana untuk meneruskan penyelesaian seleksi Cosmic Vision L1 109 Satelit satelit Sunting Jupiter dan satelit satelit GalileoArtikel utama Satelit Jupiter Jupiter memiliki 67 satelit alami 110 Dari satelit satelit tersebut diameter 51 satelit tercatat kurang dari 10 kilometer dan baru ditemukan setelah tahun 1975 Empat satelit terbesar Jupiter yang dijuluki satelit satelit Galileo adalah Io Europa Ganimede dan Kalisto Satelit satelit Galileo Sunting Artikel utama Satelit satelit Galileo Satelit satelit Galileo Dari kiri ke kanan Io Europa Ganimede dan Kalisto Orbit orbit Io Europa dan Ganimede membentuk pola yang disebut resonansi Laplace setiap kali Io menyelesaikan empat orbit Jupiter Europa menyelesaikan dua orbit dan Ganimede menyelesaikan satu orbit Resonansi ini membuat efek gravitasi satelit satelit tersebut mengubah orbitnya menjadi berbentuk elips karena masing masing satelit menerima tarikan tambahan dari tetangganya setiap kali menyelesaikan satu orbit Di sisi lain gaya pasang surut dari Jupiter membulatkan orbit satelit satelit ini 111 Eksentrisitas orbit satelit satelit ini merenggangkan bentuk ketiga satelit tersebut sementara gravitasi Jupiter merenggangkannya saat sedang mendekati Jupiter dan bentuknya kembali lebih bulat saat menjauh Perenggangan pasang surut ini memanaskan bagian dalam satelit satelit akibat friksi Hal inilah yang menyebabkan Io memiliki aktivitas vulkanik walaupun efeknya juga dapat dilihat di permukaan Europa yang secara geologis muda sehingga menunjukkan terjadinya pelapisan kembali Satelit satelit Galileo dibandingkan dengan Bulan Nama Pelafalan Diameter Massa Jari jari orbit Periode orbitkm kg km hari Io ˈaɪ oʊ 3643 105 8 9 1022 120 421 700 110 1 77 7Europa jʊˈroʊpe 3122 90 4 8 1022 65 671 034 175 3 55 13Ganimede ˈɡaenimiːd 5262 150 14 8 1022 200 1 070 412 280 7 15 26Kalisto keˈlɪstoʊ 4821 140 10 8 1022 150 1 882 709 490 16 69 61 Klasifikasi satelit Sunting Satelit Europa Sebelum misi Voyager diluncurkan satelit satelit Jupiter disusun berdasarkan empat kategori yang didasarkan pada kesamaan elemen orbit Namun penemuan satelit satelit kecil telah memperumit klasifikasi Saat ini diduga terdapat enam kelompok utama walaupun beberapa lebih berbeda dari yang lain Pembagian dasar adalah pengelompokan delapan satelit dalam yang memiliki orbit yang hampir bulat di dekat bidang khatulistiwa Jupiter dan diduga terbentuk bersama Jupiter Satelit satelit lainnya terdiri dari satelit satelit ireguler kecil dengan orbit yang elips dan terinklinasi yang diduga merupakan asteroid yang tertangkap oleh gravitasi Jupiter atau pecahan asteroid yang tertangkap Satelit satelit ireguler dalam suatu kelompok memiliki elemen orbit yang serupa dan mungkin asal usulnya sama mungkin satelit besar atau objek yang tertangkap dan kemudian pecah 112 113 Satelit satelit regulerKelompok dalam Kelompok dalam terdiri dari empat satelit kecil dengan diameter kurang dari 200 km mengorbit dari radii kurang dari 200 000 km dan memiliki inklinasi orbit kurang dari setengah derajat Satelit satelit Galileo 114 Keempat satelit yang ditemukan oleh Galileo Galilei ini mengorbit dari jarak antara 400 000 hingga 2 000 000 km dan beberapa anggotanya merupakan salah satu yang terbesar di Tata Surya Satelit satelit iregulerThemisto Satelit ini merupakan satelit yang termasuk dalam kelompoknya sendiri dan mengorbit di antara satelit Galileo dan kelompok Himalia Kelompok Himalia Kelompok satelit yang mengorbit dari jarak 11 000 000 12 000 000 km dari Jupiter Carpo Satelit lain yang memiliki kelompoknya sendiri Satelit ini mengorbit Jupiter secara progradKelompok Ananke Satelit yang mengorbit secara retrograd ini memiliki batas yang kurang jelas dengan rata rata jarak 21 276 000 km dari Jupiter dan rata rata inklinasi 149 derajat Kelompok Carme Kelompok dengan orbit retrograd dengan batas yang cukup jelas dengan rata rata jarak 23 404 000 km dari Jupiter dan rata rata inklinasi 165 derajat Kelompok Pasiphae Kelompok retrograd yang tersebar dan terdiri dari satelit satelit terluar Interaksi dengan Tata Surya SuntingBersamaan dengan Matahari pengaruh gravitasi Jupiter telah membantu membentuk Tata Surya Orbit sebagian besar planet di Tata Surya lebih dekat dari bidang orbit Jupiter daripada bidang khatulistiwa Matahari Merkurius adalah satu satunya planet yang lebih dekat dengan khatulistiwa Matahari Celah Kirkwood di sabuk asteroid disebabkan oleh Jupiter dan planet ini juga mungkin mengakibatkan terjadinya Pengeboman Berat Akhir dalam sejarah Tata Surya dalam 115 Diagram ini menunjukkan asteroid asteroid Troya di orbit Jupiter dan juga sabuk asteroid utama Bersamaan dengan satelit satelitnya medan gravitasi Jupiter mengontrol beberapa asteroid yang telah menetap di titik Lagrangian sehingga asteroid asteroid ini mengikuti dan mendahului Jupiter di orbitnya Asteroid ini disebut asteroid Troya dan terbagi menjadi kelompok Yunani dan Troya Asteroid Troya pertama 588 Achilles ditemukan oleh Max Wolf pada tahun 1906 semenjak itu lebih dari dua ribu asteroid Troya telah ditemukan 116 The largest is 624 Hektor Sebagian besar komet berperiode pendek tergolong dalam kelompok Jupiter yang didefinisikan sebagai komet dengan sumbu semimayor yang lebih kecil dari Jupiter Komet kelompok Jupiter diyakini terbentuk di sabuk Kuiper di luar orbit Neptunus Saat sedang mendekati Jupiter orbit orbitnya mengalami perturbasi sehingga periode orbitnya menjadi lebih kecil dan kemudian orbitnya tersirkulerisasi oleh interaksi gravitasi reguler dengan Matahari dan Jupiter 117 Tubrukan Sunting Citra Teleskop Angkasa Hubble yang diabadikan pada 23 Juli yang menunjukkan bekas tubrukan sepanjang 5 000 mil yang disebabkan oleh peristiwa tubrukan Jupiter 2009 118 Jupiter telah dijuluki sebagai pembersih Tata Surya 119 karena gravitasinya yang besar dan letaknya di dekat Tata Surya dalam Planet ini merupakan planet yang paling sering ditubruk oleh komet 120 Sebelumnya diduga planet ini melindungi sistem Tata Surya dalam dari komet Namun simulasi komputer menunjukkan bahwa keberadaan Jupiter tidak mengurangi jumlah komet yang memasuki Tata Surya dalam 121 Topik ini masih kontroversial karena beberapa astronom meyakini bahwa Jupiter menarik komet ke arah Bumi dari sabuk Kuiper sementara astronom yang lain memercayai bahwa Jupiter melindungi Bumi dari awan Oort 122 Survey gambar gambar astronomis dalam sejarah pada tahun 1997 menunjukkan bahwa astronom Cassini mungkin telah mengabadikan bekas tubrukan pada tahun 1690 123 Bola api diabadikan oleh Voyager 1 saat mendekati Jupiter pada Maret 1979 124 Antara 16 Juli 1994 hingga 22 Juli 1994 lebih dari 20 pecahan dari komet Shoemaker Levy 9 SL9 sebelumnya disebut D 1993 F2 bertubrukan dengan belahan selatan Jupiter Tubrukan ini membantu memberi informasi mengenai komposisi atmosfer Jupiter 125 126 Pada 19 Juli 2009 bekas tubrukan ditemukan di bujur 216 derajat di Sistem 2 127 128 Tubrukan ini menyisakan bintik hitam di atmosfer Jupiter dengan ukuran yang kurang lebih sebesar Oval BA Pengamatan inframerah menunjukkan keberadaan titik cerah di tempat terjadinya tubrukan sehingga menunjukkan bahwa tubrukan ini memanasi atmosfer bawah Jupiter di dekat kutub selatan Jupiter 129 Sebuah bola api yang lebih kecil dari tubrukan yang diamati sebelumnya ditemukan pada 3 Juni 2010 oleh Anthony Wesley seorang astronom amatir di Australia dan nantinya ternyata juga direkam oleh seorang astronom amatir lain di Filipina 130 Bola api lain dilihat pada 20 Agustus 2010 131 Pada 10 September 2012 bola api lain ditemukan 124 132 Kemungkinan keberadaan kehidupan SuntingPada tahun 1953 percobaan Miller Urey menunjukkan bahwa kombinasi petir dan senyawa kimia dalam keadaan yang menyerupai atmosfer Bumi purba dapat membentuk senyawa organik termasuk asam amino yang menjadi dasar kehidupan Atmosfer yang disimulasikan terdiri dari air metana amonia dan hidrogen molekuler molekul molekul ini masih dapat ditemui di atmosfer Jupiter Atmosfer Jupiter memiliki sirkulasi udara yang kuat yang akan mengangkut senyawa senyawa tersebut ke wilayah yang lebih rendah Suhu yang lebih tinggi di bagian dalam atmosfer mengurai senyawa senyawa ini sehingga menghambat pembentukan kehidupan seperti di Bumi 133 Kehidupan seperti di Bumi dianggap tidak mungkin ada di Jupiter karena kandungan air di atmosfer yang rendah Selain itu bila memang ada permukaan yang padat permukaan tersebut akan memiliki tekanan yang sangat besar Pada tahun 1976 sebelum peluncuran wahana wahana Voyager diduga kehidupan berbasis air atau amonia dapat berkembang di atmosfer atas Jupiter Hipotesis ini didasarkan pada ekologi laut yang memiliki plankton sederhana yang melakukan fotosintesis di bagian atas ikan di bagian bawah yang memakan plankton dan predator laut yang memburu ikan 134 135 Kemungkinan keberadaan samudra di bawah permukaan satelit satelit Jupiter terutama Europa telah memicu spekulasi bahwa kehidupan lebih mungkin ada di sana Mitologi Sunting Jupiter dalam Liber Astronomiae karya Guido Bonatti edisi tahun 1550 Planet Jupiter telah dikenal semenjak zaman kuno Planet ini dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang di langit malam dan kadang kadang dapat terlihat pada siang hari saat posisi matahari rendah 136 Bagi bangsa Babilonia objek ini mewakili dewa Marduk Mereka menggunakan orbit planet ini di ekliptika yang kasarnya selama 12 tahun untuk menentukan konstelasi zodiak mereka 23 137 Bangsa Romawi menamainya Jupiter bahasa Latin Iuppiter Iupiter yang merupakan dewa utama dalam mitologi Romawi dan namanya berasal dari kata majemuk vokatif dalam bahasa Proto Indo Eropa yaitu Dyeu peter nominatif Dyeus peter berarti O Bapa Dewa Langit atau O Bapa Dewa Hari 138 Sementara itu kedudukan Jupiter serupa dengan Zeus Zeys yang juga disebut Dias Dias dan Dias kemudian menjadi nama planet ini dalam bahasa Yunani modern 139 Simbol astronomis untuk planet ini yaitu merupakan representasi petir dewa ini Nama dewa Yunani Zeus menjadi akar kata zeno yang digunakan untuk membentuk beberapa istilah yang terkait dengan Jupiter seperti zenografik 140 Dalam bahasa Inggris Jovian adalah bentuk adjektif Jupiter Adjektif jovial yang digunakan oleh astrolog pada Abad Pertengahan berarti bahagia yang merupakan suasana hati yang dikaitkan dengan pengaruh astrologis Jupiter 141 Bangsa Tiongkok Korea dan Jepang menyebut planet ini bintang kayu Hanzi 木星 Pinyin muxing berdasarkan salah satu dari lima unsur dalam filsafat Tiongkok 142 Taoisme Tiongkok memersonifikasi planet ini menjadi bintang Fu Bangsa Yunani kuno menyebutnya Fae8wn Phaethon yang berarti Terbakar Dalam astrologi Weda para astrolog Hindu menamai planet ini Brihaspati yang merupakan guru keagamaan para dewa 143 Dalam bahasa Inggris kata Thursday Kamis berasal dari Thor s day hari Thor karena dalam mitologi Jermanik dewa Thor dikaitkan dengan planet Jupiter 144 Dalam mitologi orang orang Turk dan Asia Tengah Jupiter disebut Erendiz Erentuz yang berarti bintang eren Ada banyak teori mengenai makna dari kata eren Orang orang ini juga memperhitungkan periode orbit Jupiter sebesar 11 tahun dan 300 hari Mereka meyakini bahwa beberapa peristiwa alami dan sosial terkait dengan pergerakan Erentuz di langit 145 Catatan Sunting Gambar ini diambil oleh NASA pada Januari 2023 Atmosfer Jupiter dan penampakannya terus berubah Pusat perhatian pada gambar ini adalah pada Bintik Merah Raksasa yang terkenal Bintik Merah ini terlihat semakin menyusut dibandingkan dengan pengamatan pada 150 tahun yang lalu Bulan es Jupiter yang juga menjadi bulan terbesar dalam Sistem Tata Surya Ganimede terlihat sedang mengorbit planet induknya di sisi kanan bawah Bintik Merah a b c d e f g h Merujuk pada level tekanan atmosfer 1 barReferensi Sunting Jupiter entri di Oxford English Dictionary disiapkan oleh J A Simpson dan E S C Weiner vol 8 edisi kedua Oxford Clarendon Press 1989 ISBN 0 19 861220 6 vol 8 ISBN 0 19 861186 2 set Seligman Courtney Rotation Period and Day Length Diakses tanggal 2009 08 13 a b c d e f g h i j k l m n o p q Williams Dr David R November 16 2004 Jupiter Fact Sheet NASA Diakses tanggal 2007 08 08 The MeanPlane Invariable plane of the Solar System passing through the barycenter 2009 04 03 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 05 14 Diakses tanggal 2009 04 10 dihasilkan dengan menggunakan Solex 10 Diarsipkan 2012 02 10 di Wayback Machine ditulis oleh Aldo Vitagliano lihat pula bidang invariabel Yeomans Donald K 2006 07 13 HORIZONS Web Interface for Jupiter Barycenter Major Body 5 JPL Horizons On Line Ephemeris System Diakses tanggal 2007 08 08 Select Ephemeris Type Orbital Elements Time Span 2000 01 01 12 00 to 2000 01 02 Target Body Jupiter Barycenter and Center Sun should be defaulted to a b c d e DOI 10 1007 s10569 007 9072 y 10 1007 s10569 007 9072 yRujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual Solar System Exploration Jupiter Facts amp Figures NASA 7 May 2008 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 12 26 Diakses tanggal 2009 05 11 Astrodynamic Constants JPL Solar System Dynamics 2009 02 27 Diakses tanggal 2007 08 08 Seidelmann P K Abalakin V K Bursa M Davies M E de Burgh C Lieske J H Oberst J Simon J L Standish E M Stooke P Thomas P C 2001 Report of the IAU IAG Working Group on Cartographic Coordinates and Rotational Elements of the Planets and Satellites 2000 HNSKY Planetarium Program Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 08 10 Diakses tanggal 2007 02 02 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Anonymous 1983 Probe Nephelometer Galileo Messenger NASA JPL 6 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 07 19 Diakses tanggal 2007 02 12 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jupiter KBBI Daring kbbi kemdikbud go id Diakses tanggal 16 Juni 2023 Pada tahun 2008 planet terbesar di luar Tata Surya yang diketahui adalah TrES 4 De Crespigny Rafe Emperor Huan and Emperor Ling PDF Asian studies Online Publications Archived from the original on 2006 09 07 Diakses tanggal 1 May 2012 Xu Huang apparently complained that the astronomy office had failed to give them proper emphasis to the eclipse and to other portents including the movement of the planet Jupiter taisui At his instigation Chen Shou Yuan was summoned and questioned and it was under this pressure that his advice implicated Liang Ji Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Stuart Ross Taylor 2001 Solar system evolution a new perspective an inquiry into the chemical composition origin and evolution of the solar system edisi ke 2nd illus revised Cambridge University Press hlm 208 ISBN 0 521 64130 6 Young astronomer captures a shadow cast by Jupiter Bad Astronomy Blogs discovermagazine com 2011 11 18 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 07 02 Diakses tanggal 2013 05 27 Saumon D Guillot T 2004 Shock Compression of Deuterium and the Interiors of Jupiter and Saturn The Astrophysical Journal 609 2 1170 1180 arXiv astro ph 0403393 Bibcode 2004ApJ 609 1170S doi 10 1086 421257 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Gautier D Conrath B Flasar M Hanel R Kunde V Chedin A Scott N 1981 The helium abundance of Jupiter from Voyager Journal of Geophysical Research 86 A10 8713 8720 Bibcode 1981JGR 86 8713G doi 10 1029 JA086iA10p08713 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Kunde V G et al September 10 2004 Jupiter s Atmospheric Composition from the Cassini Thermal Infrared Spectroscopy Experiment Science 305 5690 1582 86 Bibcode 2004Sci 305 1582K doi 10 1126 science 1100240 PMID 15319491 Diakses tanggal 2007 04 04 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Kim S J Caldwell J Rivolo A R Wagner R 1985 Infrared Polar Brightening on Jupiter III Spectrometry from the Voyager 1 IRIS Experiment Icarus 64 2 233 48 Bibcode 1985Icar 64 233K doi 10 1016 0019 1035 85 90201 5 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Niemann H B Atreya S K Carignan G R Donahue T M Haberman J A Harpold D N Hartle R E Hunten D M Kasprzak W T Mahaffy P R Owen T C Spencer N W Way S H 1996 The Galileo Probe Mass Spectrometer Composition of Jupiter s Atmosphere Science 272 5263 846 849 Bibcode 1996Sci 272 846N doi 10 1126 science 272 5263 846 PMID 8629016 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Mahaffy Paul Highlights of the Galileo Probe Mass Spectrometer Investigation NASA Goddard Space Flight Center Atmospheric Experiments Laboratory Diakses tanggal 2007 06 06 Ingersoll A P Hammel H B Spilker T R Young R E June 1 2005 Outer Planets The Ice Giants PDF Lunar amp Planetary Institute Diakses tanggal 2007 02 01 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e f Burgess Eric 1982 By Jupiter Odysseys to a Giant New York Columbia University Press ISBN 0 231 05176 X Shu Frank H 1982 The physical universe an introduction to astronomy Series of books in astronomy edisi ke 12th University Science Books hlm 426 ISBN 0 935702 05 9 Davis Andrew M Turekian Karl K 2005 Meteorites comets and planets Treatise on geochemistry 1 Elsevier hlm 624 ISBN 0 08 044720 1 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Jean Schneider 2009 The Extrasolar Planets Encyclopedia Interactive Catalogue Paris Observatory Tidak memiliki atau membutuhkan url bantuan a b Seager S 2007 Mass Radius Relationships for Solid Exoplanets The Astrophysical Journal 669 2 1279 1297 arXiv 0707 2895 Bibcode 2007ApJ 669 1279S doi 10 1086 521346 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Guillot Tristan 1999 Interiors of Giant Planets Inside and Outside the Solar System Science 286 5437 72 77 Bibcode 1999Sci 286 72G doi 10 1126 science 286 5437 72 PMID 10506563 Diakses tanggal 2007 08 28 Burrows A Hubbard W B Saumon D Lunine J I 1993 An expanded set of brown dwarf and very low mass star models Astrophysical Journal 406 1 158 71 Bibcode 1993ApJ 406 158B doi 10 1086 172427 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Queloz Didier November 19 2002 VLT Interferometer Measures the Size of Proxima Centauri and Other Nearby Stars European Southern Observatory Diakses tanggal 2007 01 12 a b c d e f g h i j k l m Elkins Tanton Linda T 2006 Jupiter and Saturn New York Chelsea House ISBN 0 8160 5196 8 a b c d Guillot T Stevenson D J Hubbard W B Saumon D 2004 Chapter 3 The Interior of Jupiter Dalam Bagenal F Dowling T E McKinnon W B Jupiter The Planet Satellites and Magnetosphere Cambridge University Press ISBN 0 521 81808 7 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Bodenheimer P 1974 Calculations of the early evolution of Jupiter Icarus 23 23 3 319 25 Bibcode 1974Icar 23 319B doi 10 1016 0019 1035 74 90050 5 Guillot T Gautier D Hubbard W B 1997 New Constraints on the Composition of Jupiter from Galileo Measurements and Interior Models Icarus 130 2 534 539 arXiv astro ph 9707210 Bibcode 1997astro ph 7210G doi 10 1006 icar 1997 5812 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Various 2006 McFadden Lucy Ann Weissman Paul Johnson Torrence ed Encyclopedia of the Solar System edisi ke 2nd Academic Press hlm 412 ISBN 0 12 088589 1 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Horia Yasunori Sanoa Takayoshi Ikomaa Masahiro Idaa Shigeru 2007 On uncertainty of Jupiter s core mass due to observational errors Proceedings of the International Astronomical Union Cambridge University Press 3 S249 163 166 doi 10 1017 S1743921308016554 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Lodders Katharina 2004 Jupiter Formed with More Tar than Ice The Astrophysical Journal 611 1 587 597 Bibcode 2004ApJ 611 587L doi 10 1086 421970 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 04 06 Diakses tanggal 2007 07 03 Zuttel Andreas 2003 Materials for hydrogen storage Materials Today 6 9 24 33 doi 10 1016 S1369 7021 03 00922 2 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Guillot T 1999 A comparison of the interiors of Jupiter and Saturn Planetary and Space Science 47 10 11 1183 200 arXiv astro ph 9907402 Bibcode 1999P amp SS 47 1183G doi 10 1016 S0032 0633 99 00043 4 a b Lang Kenneth R 2003 Jupiter a giant primitive planet NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 05 14 Diakses tanggal 2007 01 10 a b Seiff A 1998 Thermal structure of Jupiter s atmosphere near the edge of a 5 mm hot spot in the north equatorial belt Journal of Geophysical Research 103 E10 22857 22889 Bibcode 1998JGR 10322857S doi 10 1029 98JE01766 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan DOI 10 1007 s11214 005 1960 4 10 1007 s11214 005 1960 4Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual Ingersoll A P Dowling T E Gierasch P J Orton G S Read P L Sanchez Lavega A Showman A P Simon Miller A A Vasavada A R Dynamics of Jupiter s Atmosphere PDF Lunar amp Planetary Institute Diakses tanggal 2007 02 01 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Watanabe Susan ed February 25 2006 Surprising Jupiter Busy Galileo spacecraft showed jovian system is full of surprises NASA Diakses tanggal 2007 02 20 Kerr Richard A 2000 Deep Moist Heat Drives Jovian Weather Science 287 5455 946 947 doi 10 1126 science 287 5455 946b Diakses tanggal 2007 02 24 Strycker P D Chanover N Sussman M Simon Miller A 2006 A Spectroscopic Search for Jupiter s Chromophores DPS meeting 38 11 15 American Astronomical Society Bibcode 2006DPS 38 1115S Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Gierasch Peter J Nicholson Philip D 2004 Jupiter World Book NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005 01 05 Diakses tanggal 2006 08 10 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Denning W F 1899 Jupiter early history of the great red spot on Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 59 574 584 Bibcode 1899MNRAS 59 574D Kyrala A 1982 An explanation of the persistence of the Great Red Spot of Jupiter Moon and the Planets 26 1 105 7 Bibcode 1982M amp P 26 105K doi 10 1007 BF00941374 Philosophical Transactions Vol I 1665 1666 Project Gutenberg Diakses pada 2011 12 22 Sommeria Joel February 25 1988 Laboratory simulation of Jupiter s Great Red Spot Nature 331 6158 689 693 Bibcode 1988Natur 331 689S doi 10 1038 331689a0 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Covington Michael A 2002 Celestial Objects for Modern Telescopes Cambridge University Press hlm 53 ISBN 0 521 52419 9 Cardall C Y Daunt S J The Great Red Spot University of Tennessee Diakses tanggal 2007 02 02 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Jupiter Data Sheet Space com Diakses tanggal 2007 02 02 Phillips Tony March 3 2006 Jupiter s New Red Spot NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 10 19 Diakses tanggal 2007 02 02 Jupiter s New Red Spot 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 10 19 Diakses tanggal 2006 03 09 Steigerwald Bill October 14 2006 Jupiter s Little Red Spot Growing Stronger NASA Diakses tanggal 2007 02 02 Goudarzi Sara May 4 2006 New storm on Jupiter hints at climate changes USA Today Diakses tanggal 2007 02 02 Showalter M A 1987 Jupiter s ring system New results on structure and particle properties Icarus 69 3 458 98 Bibcode 1987Icar 69 458S doi 10 1016 0019 1035 87 90018 2 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan a b Burns J A 1999 The Formation of Jupiter s Faint Rings Science 284 5417 1146 50 Bibcode 1999Sci 284 1146B doi 10 1126 science 284 5417 1146 PMID 10325220 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Fieseler P D Adams Olen W Vandermey Nancy Theilig E E Schimmels Kathryn A Lewis George D Ardalan Shadan M Alexander Claudia J 2004 The Galileo Star Scanner Observations at Amalthea Icarus 169 2 390 401 Bibcode 2004Icar 169 390F doi 10 1016 j icarus 2004 01 012 Brainerd Jim 2004 11 22 Jupiter s Magnetosphere The Astrophysics Spectator Diakses tanggal 2008 08 10 Radio Storms on Jupiter NASA February 20 2004 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 02 13 Diakses tanggal 2007 02 01 Herbst T M Rix H W 1999 Guenther Eike Stecklum Bringfried Klose Sylvio ed Star Formation and Extrasolar Planet Studies with Near Infrared Interferometry on the LBT San Francisco Calif Astronomical Society of the Pacific hlm 341 350 Bibcode 1999ASPC 188 341H ISBN 1 58381 014 5 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Lihat bagian 3 4 Michtchenko T A 2001 Modeling the 5 2 Mean Motion Resonance in the Jupiter Saturn Planetary System Icarus 149 2 77 115 Bibcode 2001Icar 149 357M doi 10 1006 icar 2000 6539 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Interplanetary Seasons Science NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 10 16 Diakses tanggal 2007 02 20 Ridpath Ian 1998 Norton s Star Atlas edisi ke 19th Prentice Hall ISBN 0 582 35655 5 Horizons output Favorable Appearances by Jupiter Diakses tanggal 2008 01 02 Horizons Encounter with the Giant NASA 1974 Diakses tanggal 2007 02 17 How to Observe Jupiter WikiHow 28 July 2013 Diakses tanggal 28 July 2013 A Sachs May 2 1974 Babylonian Observational Astronomy Philosophical Transactions of the Royal Society of London Royal Society of London 276 1257 43 50 see p 44 Bibcode 1974RSPTA 276 43S doi 10 1098 rsta 1974 0008 JSTOR 74273 Xi Z Z 1981 The Discovery of Jupiter s Satellite Made by Gan De 2000 Years Before Galileo Acta Astrophysica Sinica 1 2 87 Bibcode 1981AcApS 1 87X Dong Paul 2002 China s Major Mysteries Paranormal Phenomena and the Unexplained in the People s Republic China Books ISBN 0 8351 2676 5 Olaf Pedersen 1974 A Survey of the Almagest Odense University Press hlm 423 428 tr with notes by Walter Eugene Clark 1930 The Aryabhatiya of Aryabhata PDF University of Chicago Press hlm 9 Stanza 1 Westfall Richard S Galilei Galileo The Galileo Project Diakses tanggal 2007 01 10 O Connor J J Robertson E F 2003 Giovanni Domenico Cassini University of St Andrews Diakses tanggal 2007 02 14 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Murdin Paul 2000 Encyclopedia of Astronomy and Astrophysics Bristol Institute of Physics Publishing ISBN 0 12 226690 0 SP 349 396 Pioneer Odyssey Jupiter Giant of the Solar System NASA 1974 Diakses tanggal 2006 08 10 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Roemer s Hypothesis MathPages Diakses tanggal 2007 01 12 Tenn Joe March 10 2006 Edward Emerson Barnard Sonoma State University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 09 17 Diakses tanggal 2007 01 10 Amalthea Fact Sheet NASA JPL October 1 2001 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 12 08 Diakses tanggal 2007 02 21 Dunham Jr Theodore 1933 Note on the Spectra of Jupiter and Saturn Publications of the Astronomical Society of the Pacific 45 42 44 Bibcode 1933PASP 45 42D doi 10 1086 124297 Youssef A Marcus P S 2003 The dynamics of jovian white ovals from formation to merger Icarus 162 1 74 93 Bibcode 2003Icar 162 74Y doi 10 1016 S0019 1035 02 00060 X Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Weintraub Rachel A September 26 2005 How One Night in a Field Changed Astronomy NASA Diakses tanggal 2007 02 18 Garcia Leonard N The Jovian Decametric Radio Emission NASA Diakses tanggal 2007 02 18 Klein M J Gulkis S Bolton S J 1996 Jupiter s Synchrotron Radiation Observed Variations Before During and After the Impacts of Comet SL9 NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 10 01 Diakses tanggal 2007 02 18 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link NASA Pioneer 10 Mission Profile Diarsipkan 2015 11 06 di Wayback Machine NASA Retrieved on 2011 12 22 NASA Glenn Research Center NASA Diakses pada 2011 12 22 Fortescue Peter W Stark John and Swinerd Graham Spacecraft systems engineering 3rd ed John Wiley and Sons 2003 ISBN 0 470 85102 3 hal 150 Hirata Chris Delta V in the Solar System California Institute of Technology Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 07 15 Diakses tanggal 2006 11 28 Wong Al May 28 1998 Galileo FAQ Navigation NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2000 10 17 Diakses tanggal 2006 11 28 a b c Chan K Paredes E S Ryne M S 2004 Ulysses Attitude and Orbit Operations 13 Years of International Cooperation PDF American Institute of Aeronautics and Astronautics Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2005 12 14 Diakses tanggal 2006 11 28 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Lasher Lawrence August 1 2006 Pioneer Project Home Page NASA Space Projects Division Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 01 01 Diakses tanggal 2006 11 28 Jupiter NASA Jet Propulsion Laboratory January 14 2003 Diakses tanggal 2006 11 28 Hansen C J Bolton S J Matson D L Spilker L J Lebreton J P 2004 The Cassini Huygens flyby of Jupiter Icarus 172 1 1 8 Bibcode 2004Icar 172 1H doi 10 1016 j icarus 2004 06 018 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Mission Update At Closest Approach a Fresh View of Jupiter Archived from the original on 2007 04 29 Diakses tanggal 2007 07 27 Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Pluto Bound New Horizons Provides New Look at Jupiter System Diakses tanggal 2007 07 27 New Horizons targets Jupiter kick BBC News Online January 19 2007 Diakses tanggal 2007 01 20 Alexander Amir September 27 2006 New Horizons Snaps First Picture of Jupiter The Planetary Society Archived from the original on 2007 02 21 Diakses tanggal 2006 12 19 Pemeliharaan CS1 Url tak layak link a b McConnell Shannon April 14 2003 Galileo Journey to Jupiter NASA Jet Propulsion Laboratory Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 10 02 Diakses tanggal 2006 11 28 Magalhaes Julio December 10 1996 Galileo Probe Mission Events NASA Space Projects Division Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 01 02 Diakses tanggal 2007 02 02 Goodeill Anthony 2008 03 31 New Frontiers Missions Juno NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 02 03 Diakses tanggal 2007 01 02 Esa selects 1bn euro Juice probe to Jupiter BBC News Online 2 May 2012 Diakses tanggal 2012 05 02 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Tiny Microprobes Could Explore Jupiter s Atmosphere By 2030 Space com Diakses tanggal 2016 03 07 http news softpedia com news A Swarm of Microprobes Preparing For Launch to Jupiter 471344 shtml Berger Brian 2005 02 07 White House scales back space plans MSNBC Diakses tanggal 2007 01 02 Laplace A mission to Europa amp Jupiter system ESA Diakses tanggal 2009 01 23 New approach for L class mission candidates ESA 19 Apr 2011 Sheppard Scott S The Giant Planet Satellite and Moon Page Departament of Terrestrial Magnetism at Carniege Institution for science Diakses tanggal 2012 09 11 Musotto S Varadi F Moore W B Schubert G 2002 Numerical simulations of the orbits of the Galilean satellites Icarus 159 2 500 504 Bibcode 2002Icar 159 500M doi 10 1006 icar 2002 6939 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 08 10 Diakses tanggal 2014 01 09 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Jewitt D C Sheppard S Porco C 2004 Bagenal F Dowling T McKinnon W ed Jupiter The Planet Satellites and Magnetosphere PDF Cambridge University Press ISBN 0 521 81808 7 Archived from the original on 2011 07 14 Diakses tanggal 2014 01 09 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Nesvorny D Alvarellos J L A Dones L Levison H F 2003 Orbital and Collisional Evolution of the Irregular Satellites The Astronomical Journal 126 1 398 429 Bibcode 2003AJ 126 398N doi 10 1086 375461 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Showman A P Malhotra R 1999 The Galilean Satellites Science 286 5437 77 84 doi 10 1126 science 286 5437 77 PMID 10506564 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kerr Richard A 2004 Did Jupiter and Saturn Team Up to Pummel the Inner Solar System Science 306 5702 1676 doi 10 1126 science 306 5702 1676a PMID 15576586 Diakses tanggal 2007 08 28 List Of Jupiter Trojans IAU Minor Planet Center Diakses tanggal 2010 10 24 Quinn T Tremaine S Duncan M 1990 Planetary perturbations and the origins of short period comets Astrophysical Journal Part 1 355 667 679 Bibcode 1990ApJ 355 667Q doi 10 1086 168800 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Dennis Overbye 2009 07 24 Hubble Takes Snapshot of Jupiter s Black Eye New York Times Diakses tanggal 2009 07 25 Lovett Richard A December 15 2006 Stardust s Comet Clues Reveal Early Solar System National Geographic News Diakses tanggal 2007 01 08 Nakamura T Kurahashi H 1998 Collisional Probability of Periodic Comets with the Terrestrial Planets An Invalid Case of Analytic Formulation Astronomical Journal 115 2 848 854 Bibcode 1998AJ 115 848N doi 10 1086 300206 Diakses tanggal 2007 08 28 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Horner J Jones B W 2008 Jupiter friend or foe I the asteroids International Journal of Astrobiology 7 3 4 251 261 arXiv 0806 2795 Bibcode 2008IJAsB 7 251H doi 10 1017 S1473550408004187 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Overbyte Dennis 2009 07 25 Jupiter Our Comic Protector Thew New York Times Diakses tanggal 2009 07 27 Tabe Isshi Watanabe Jun ichi Jimbo Michiwo Watanabe Jimbo 1997 Discovery of a Possible Impact SPOT on Jupiter Recorded in 1690 Publications of the Astronomical Society of Japan 49 L1 L5 Bibcode 1997PASJ 49L 1T Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Franck Marchis 2012 09 10 Another fireball on Jupiter Cosmic Diary blog Diakses tanggal 2012 09 11 Baalke Ron Comet Shoemaker Levy Collision with Jupiter NASA Diakses tanggal 2007 01 02 Britt Robert R August 23 2004 Remnants of 1994 Comet Impact Leave Puzzle at Jupiter space com Diakses tanggal 2007 02 20 Staff 2009 07 21 Amateur astronomer discovers Jupiter collision ABC News online Diakses tanggal 2009 07 21 Salway Mike July 19 2009 Breaking News Possible Impact on Jupiter Captured by Anthony Wesley IceInSpace IceInSpace News Diakses tanggal 2009 07 19 Grossman Lisa July 20 2009 Jupiter sports new bruise from impact New Scientist Bakich Michael 2010 06 04 Another impact on Jupiter Astronomy Magazine online Diakses tanggal 2010 06 04 Beatty Kelly 22 August 2010 Another Flash on Jupiter Sky amp Telescope Sky Publishing Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 08 27 Diakses tanggal 23 August 2010 Masayuki Tachikawa was observing 18 22 Universal Time on the 20th Kazuo Aoki posted an image Ishimaru of Toyama prefecture observed the event Hall George September 2012 George s Astrophotography Diakses tanggal 17 September 2012 10 Sept 2012 11 35 UT observed by Dan Petersen Heppenheimer T A 2007 Colonies in Space Chapter 1 Other Life in Space National Space Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 01 18 Diakses tanggal 2007 02 26 Life on Jupiter Encyclopedia of Astrobiology Astronomy amp Spaceflight Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 03 11 Diakses tanggal 2006 03 09 Sagan C Salpeter E E 1976 Particles environments and possible ecologies in the Jovian atmosphere The Astrophysical Journal Supplement Series 32 633 637 Bibcode 1976ApJS 32 737S doi 10 1086 190414 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Staff June 16 2005 Stargazers prepare for daylight view of Jupiter ABC News Online Archived from the original on 2011 05 12 Diakses tanggal 2008 02 28 Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Rogers J H 1998 Origins of the ancient constellations I The Mesopotamian traditions Journal of the British Astronomical Association 108 9 28 Bibcode 1998JBAA 108 9R Harper Douglas 2001 Jupiter Online Etymology Dictionary Diakses tanggal 2007 02 23 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Greek Names of the Planets Diakses tanggal 2012 07 14 In Greek the name of the planet Jupiter is Dias the Greek name of god Zeus Lihat juga artikel mengenai planet ini dalam bahasa Yunani Sebagai contoh lihat IAUC 2844 Jupiter 1975h International Astronomical Union October 1 1975 Diakses tanggal 2010 10 24 Kata tersebut telah digunakan semenjak tahun 1966 Lihat Query Results from the Astronomy Database Smithsonian NASA Diakses tanggal 2007 07 29 Jovial Dictionary com Diakses tanggal 2007 07 29 Tionghoa De Groot Jan Jakob Maria 1912 Religion in China universism a key to the study of Taoism and Confucianism American lectures on the history of religions 10 G P Putnam s Sons hlm 300 Diakses tanggal 2010 01 08 Jepang Crump Thomas 1992 The Japanese numbers game the use and understanding of numbers in modern Japan Nissan Institute Routledge Japanese studies series Routledge hlm 39 40 ISBN 0415056098 Korea Hulbert Homer Bezaleel 1909 The passing of Korea Doubleday Page amp company hlm 426 Diakses tanggal 2010 01 08 Guru Indian Divinity com Diakses tanggal 2007 02 14 Falk Michael Koresko Christopher 1999 Astronomical Names for the Days of the Week Journal of the Royal Astronomical Society of Canada 93 122 33 Bibcode 1999JRASC 93 122F doi 10 1016 j newast 2003 07 002 Turk Astrolojisi ntvmsnbc com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 01 04 Diakses tanggal 2010 04 23 Bacaan lanjut SuntingBagenal F Dowling T E McKinnon W B ed 2004 Jupiter The planet satellites and magnetosphere Cambridge Cambridge University Press ISBN 0 521 81808 7 Beebe Reta 1997 Jupiter The Giant Planet edisi ke Second Washington D C Smithsonian Institution Press ISBN 1 56098 731 6 Pranala luar SuntingCari tahu mengenai Jupiter pada proyek proyek Wikimedia lainnya Definisi dan terjemahan dari Wiktionary Gambar dan media dari WikiCommons Berita dari Wikinews Kutipan dari Wikiquote Teks sumber dari Wikisource Buku dari WikibooksHans Lohninger et al November 2 2005 Jupiter As Seen By Voyager 1 A Trip into Space Virtual Institute of Applied Science Diakses tanggal 2007 03 09 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Dunn Tony 2006 The Jovian System Gravity Simulator Diakses tanggal 2007 03 09 Simulasi 62 satelit satelit Jupiter Seronik G Ashford A R Chasing the Moons of Jupiter Sky amp Telescope Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 07 13 Diakses tanggal 2007 03 09 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Anonymous May 2 2007 In Pictures New views of Jupiter BBC News Diakses tanggal 2007 05 02 Cain Fraser Jupiter Universe Today Diakses tanggal 2008 04 01 Fantastic Flyby of the New Horizons spacecraft May 1 2007 NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 10 20 Diakses tanggal 2008 05 21 Moons of Jupiter articles in Planetary Science Research Discoveries Planetary Science Research Discoveries Universitas Hawaii NASA Video tubrukan Juni 2010 Bauer Amanda 2009 Jupiter Sixty Symbols Brady Haran untuk Universitas Nottingham Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Jupiter amp oldid 23694431