www.wikidata.id-id.nina.az
Halaman ini berisi artikel tentang satelit alami Bumi Untuk penanggalan lihat Bulan penanggalan Untuk kegunaan lain lihat Bulan disambiguasi Bulan adalah satelit alami Bumi satu satunya d 12 dan merupakan satelit terbesar kelima dalam Tata Surya Bulan juga merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya menurut ukuran planet yang diorbitnya e dengan diameter 27 kepadatan 60 dan massa 1 81 1 23 dari Bumi Di antara satelit alami lainnya Bulan adalah satelit terpadat kedua setelah Io satelit Jupiter BulanBulan purnama terlihat dari belahan utara BumiPenamaanNama alternatifRembulan 1 Candra 2 Sasi 3 Kamar 4 Lunar 5 Kata sifat bahasa Inggrislunar kamariahCiri ciri orbitPerigee363 295 km 0 0024 AU Apogee405 503 km 0 0027 AU Sumbu semimayor384 399 km 0 00257 AU 6 Eksentrisitas0 0549 6 Periode orbit27 321582 h 27 d 7 h 43 1 min 6 Periode sinodis29 530589 h 29 d 12 h 44 min 2 9 s Kecepatan orbit rata rata1 022 km sInklinasi5 145 ke ekliptika 7 antara 18 29 dan 28 58 ke khatulistiwa Bumi 6 Bujur node menaikMundur satu revolusi dalam 18 6 tahunArgumen perigeeMaju satu revolusi dalam 8 85 tahunSatelit dariBumiCiri ciri fisikJari jari rata rata1 737 10 km 0 273 Bumi 6 8 Jari jari khatulistiwa1 738 14 km 0 273 Bumi 8 Jari jari kutub1 735 97 km 0 273 Bumi 8 Kepepatan0 00125Keliling10 921 km khatulistiwa Luas permukaan3 793 107 km2 0 074 Bumi Volume2 1958 1010 km3 0 020 Bumi Massa7 3477 1022 kg 0 012300 Bumi 6 Massa jenis rata rata3 3464 g cm3 6 Gravitasi permukaan1 622 m s2 0 1654 g Kecepatan lepas2 38 km sPeriode rotasi sideris27 321582 h sinkron Kecepatan rotasi khatulistiwa4 627 m sKemiringan sumbu1 5424 ke ekliptika 6 687 ke bidang orbit 7 Albedo0 136 9 Suhu permukaan min rata rata maks Khatulistiwa 173º C 53º C 116º C85 N 10 203 C 143º C 43º CMagnitudo semu 2 5 sampai 12 9 a 12 74 rata rata bulan purnama 8 Diameter sudut29 3 sampai 34 1 menit busur 8 b Atmosfer 11 Tekanan permukaan10 7 Pa siang 10 10 Pa malam c Komposisi per volumeAr He Na K H RnBulan yang berwarna merah dan jingga terlihat dari Bumi saat gerhana Bulan ketika Bumi berada di antara Bulan dan Matahari Bulan berada pada rotasi sinkron dengan Bumi yang selalu memperlihatkan sisi yang sama pada Bumi dengan sisi dekat ditandai oleh mare vulkanik gelap yang terdapat di antara dataran tinggi kerak yang terang dan kawah tubrukan yang menonjol Bulan adalah benda langit yang paling terang setelah Matahari Meskipun Bulan tampak sangat putih dan terang permukaan Bulan sebenarnya gelap dengan tingkat kecerahan yang sedikit lebih tinggi dari aspal cair Sejak zaman kuno posisinya yang menonjol di langit dan fasenya yang teratur telah memengaruhi banyak budaya termasuk bahasa penanggalan seni dan mitologi Pengaruh gravitasi Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan dan pemanjangan waktu pada hari di Bumi Jarak orbit Bulan dari Bumi saat ini adalah sekitar tiga puluh kali dari diameter Bumi yang menyebabkan ukuran Bulan yang muncul di langit hampir sama besar dengan ukuran Matahari sehingga memungkinkan Bulan untuk menutupi Matahari dan mengakibatkan terjadinya gerhana matahari total Jarak linear Bulan dari Bumi saat ini meningkat dengan laju 3 82 0 07 cm per tahun meskipun laju ini tidak konstan 13 Bulan diperkirakan terbentuk sekitar 4 5 miliar tahun yang lalu tak lama setelah pembentukan Bumi Meskipun terdapat sejumlah hipotesis mengenai asal usul Bulan hipotesis yang paling diterima saat ini menjelaskan bahwa Bulan terbentuk dari serpihan serpihan yang terlepas setelah sebuah benda langit seukuran Mars bertubrukan dengan Bumi Bulan adalah satu satunya benda langit selain Bumi yang telah didarati oleh manusia Program Luna Uni Soviet adalah wahana pertama yang mencapai Bulan dengan pesawat ruang angkasa nirawak pada tahun 1959 program Apollo NASA Amerika Serikat merupakan misi luar angkasa berawak satu satunya yang telah mencapai Bulan hingga saat ini dimulai dengan peluncuran misi berawak Apollo 8 yang mengorbit Bulan pada tahun 1968 dan diikuti oleh enam misi pendaratan berawak antara tahun 1969 dan 1972 yang pertama adalah Apollo 11 Misi ini kembali ke Bumi dengan membawa 380 kg batuan Bulan yang digunakan untuk mengembangkan pemahaman geologi mengenai asal usul pembentukan struktur dalam dan sejarah geologi Bulan Setelah misi Apollo 17 pada 1972 Bulan hanya disinggahi oleh pesawat ruang angkasa nirawak Misi misi tersebut pada umumnya merupakan misi orbit sejak tahun 2004 Jepang Tiongkok India Amerika Serikat dan Badan Luar Angkasa Eropa telah meluncurkan wahana pengorbit Bulan yang turut bersumbangsih terhadap penemuan es air di kawah kutub Bulan Pasca Apollo dua negara juga telah mengirimkan misi rover ke Bulan yakni misi Lunokhod Soviet terakhir pada tahun 1973 dan misi berkelanjutan Chang e 3 RRC yang meluncurkan rover Yutu pada tanggal 14 Desember 2013 Misi berawak ke Bulan pada masa depan telah direncakan oleh berbagai negara baik yang didanai oleh pemerintah atau swasta Di bawah Perjanjian Luar Angkasa Bulan tetap bebas dijelajahi oleh semua negara untuk tujuan damai Daftar isi 1 Nama dan etimologi 2 Pembentukan 3 Karakteristik fisik 3 1 Struktur dalam 3 2 Geologi permukaan 3 2 1 Fitur vulkanis 3 2 2 Kawah tubrukan 3 2 3 Ketersediaan air 3 3 Medan gravitasi 3 4 Medan magnet 3 5 Atmosfer 3 6 Musim 4 Hubungan dengan Bumi 4 1 Orbit 4 2 Ukuran relatif 4 3 Penampakan dari Bumi 4 4 Efek pasang surut 4 5 Gerhana 5 Penelitian dan penjelajahan 5 1 Penelitian awal 5 2 Penjelajahan langsung pertama 1959 1976 5 2 1 Misi Uni Soviet 5 2 2 Misi Amerika Serikat 5 3 Misi saat ini 1990 sekarang 6 Astronomi dari Bulan 7 Status hukum 8 Dalam budaya 9 Lihat juga 10 Referensi 11 Bacaan lanjutan 12 Pranala luar 12 1 Sumber kartografi 12 2 Perangkat observasiNama dan etimologiDalam bahasa Inggris nama untuk satelit alami Bumi adalah moon 14 15 Kata benda moon berasal dari kata moone sekitar 1380 yang juga berkembang dari kata mone 1135 berasal dari kata bahasa Inggris Kuno mōna sebelum 725 Sama halnya dengan semua kata kerabat dalam bahasa Jermanik lainnya kata ini berasal dari bahasa Proto Jermanik mǣnōn 16 Sebutan lain untuk Bulan dalam bahasa Inggris modern adalah lunar berasal dari bahasa Latin Luna Sebutan lainnya yang kurang umum adalah selenic dari bahasa Yunani Kuno Selene Selhnh yang kemudian menjadi dasar penamaan selenografi 17 PembentukanArtikel utama Asal mula Bulan dan Hipotesis tubrukan besar source source source source source source source source track track track Evolusi Bulan Beberapa mekanisme yang diajukan mengenai pembentukan bulan menyatakan bahwa bulan terbentuk pada 4 527 0 010 miliar tahun yang lalu f sekitar 30 50 juta tahun setelah pembentukan tata surya 18 Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Rick Carlson menunjukkan bahwa bulan berusia sekurang kurangnya 4 4 hingga 4 45 miliar tahun 19 20 Hipotesis ini antara lain menjelaskan bahwa fisi bulan berasal dari kerak bumi akibat gaya sentrifugal 21 22 penangkapan gravitasi sebelum pembentukan bulan 23 dan pembentukan bumi dan bulan secara bersama sama di cakram akresi primordial 22 Hipotesis ini tidak menjelaskan tinggi momentum sudut dari sistem bumi bulan 24 Hipotesis yang berlaku saat ini menjelaskan bahwa sistem Bumi Bulan terbentuk akibat tubrukan besar ketika benda langit seukuran Mars bernama Theia bertabrakan dengan proto Bumi yang baru terbentuk memuntahkan material ke orbit di sekitarnya yang kemudian berkumpul untuk membentuk Bulan 25 Hipotesis ini mungkin merupakan hipotesis yang paling menjelaskan mengenai asal usul Bulan meskipun penjelasannya tidak sempurna Tubrukan besar diperkirakan umum terjadi pada awal pembentukan Tata Surya Pemodelan simulasi komputer mengenai tubrukan besar sesuai dengan ukuran momentum sudut sistem Bumi Bulan dan ukuran inti Bulan yang kecil Simulasi ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar materi pada Bulan berasal dari planet penabrak bukannya dari proto Bumi 26 Akan tetapi pengujian terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar materi Bulan berasal dari Bumi bukannya dari penabrak 27 28 29 Bukti meteorit menunjukkan bahwa materi benda langit lainnya seperti Mars dan Vesta memiliki oksigen dan komposisi isotop yang sangat berbeda dengan Bumi sedangkan Bulan dan Bumi memiliki komposisi isotop yang hampir identik Pencampuran materi yang menguap pasca tubrukan antara benda langit pembentuk Bulan dengan Bumi diperkirakan menyamakan komposisi isotop mereka 30 meskipun hal ini masih diperdebatkan 31 Besarnya energi yang dilepaskan saat terjadinya tubrukan besar dan akresi materi di orbit Bumi yang terjadi setelahnya akan melelehkan kulit bagian luar Bumi yang kemudian membentuk lautan magma 32 33 Bulan yang baru terbentuk juga memiliki lautan magma sendiri diperkirakan kedalamannya sekitar 500 km dari radius keseluruhan Bulan 32 Meskipun akurasi dalam menjelaskan pembentukan Bulan didukung oleh banyak bukti masih terdapat beberapa kesulitan yang tidak sepenuhnya bisa dijelaskan oleh hipotesis tubrukan besar terutama yang berkaitan dengan komposisi Bulan 34 Pada tahun 2001 tim di Carnegie Institute of Washington melaporkan penelitian yang mereka lakukan terhadap isotop batuan Bulan 35 Tim ini menemukan bahwa batuan Bulan yang dibawa ke Bumi melalui Program Apollo memiliki isotop yang identik dengan batuan Bumi dan berbeda dengan batuan pada kebanyakan benda langit lainnya di Tata Surya Karena sebagian besar materi yang lepas ke orbit dan membentuk Bulan diduga berasal dari Theia penemuan ini sama sekali tak terduga Pada tahun 2007 para peneliti dari California Institute of Technology mengumumkan bahwa kesamaan isotop antara Bumi dengan Theia kurang dari 1 36 Pada tahun 2012 analisis yang dilakukan terhadap sampel isotop Bulan menunjukkan bahwa Bulan memiliki komposisi isotop yang sama dengan Bumi 37 bertentangan dengan hipotesis yang menjelaskan bahwa Bulan terbentuk jauh dari orbit Bumi atau dari Theia Karakteristik fisikStruktur dalam Artikel utama Struktur dalam Bulan Struktur BulanKomposisi kimia permukaan Bulan berasal dari batuan kerak 38 Senyawa Rumus Komposisi wt Mare Dataran tinggisilika SiO2 45 4 45 5 alumina Al2O3 14 9 24 0 kapur CaO 11 8 15 9 besi II oksida FeO 14 1 5 9 magnesia MgO 9 2 7 5 titanium dioksida TiO2 3 9 0 6 sodium oksida Na2O 0 6 0 6 Total 99 9 100 0 Bulan tergolong benda langit diferensiasi yang secara geokimia memiliki komposisi kerak mantel dan inti yang berbeda dengan benda langit lainnya Bulan kaya akan besi padat di bagian inti dalam dengan radius sekitar 240 km dan fluida di bagian inti luar terutama yang terbuat dari besi cair dengan radius sekitar 300 km Di sekitar bagian inti Bulan terdapat lapisan pembatas berbentuk cair dengan radius sekitar 500 km 39 Struktur ini diperkirakan terbentuk akibat kristalisasi fraksional pada lautan magma sesaat setelah pembentukan Bulan 4 5 miliar tahun yang lalu 40 Kristalisasi lautan magma ini akan membentuk mantel mafik yang juga disebabkan oleh curah hujan dan peluruhan mineral olivin klinopiroksen dan ortopiroksen setelah tiga perempat lautan magma terkristalisasi mineral plagioklas berkepadatan rendah akan terbentuk dan mengapung ke bagian atas lapisan kerak 41 Cairan terakhir yang mengalami proses kristalisasi akan terjebak di antara kerak dan mantel dengan inkompabilitas dan unsur penghasil panas yang berlimpah 6 Sesuai dengan proses ini pemetaan geokimia dari orbit menunjukkan bahwa sebagian besar kerak Bulan bersifat anortosit 11 dan pengujian yang dilakukan terhadap sampel batuan Bulan yang berasal dari banjir lava di permukaan juga menjelaskan bahwa komposisi mantel mafik Bulan lebih kaya akan besi jika dibandingkan dengan Bumi 6 Teknik geofisika menjelaskan bahwa ketebalan rata rata kerak Bulan adalah 50 km 6 Bulan adalah satelit terpadat kedua di Tata Surya setelah Io 42 Akan tetapi inti dalam Bulan tergolong kecil dengan radius sekitar 350 km atau kurang 6 ukuran ini hanya 20 dari ukuran Bulan secara keseluruhan berbeda dengan benda langit kebumian lainnya yang ukuran inti dalamnya hampir 50 dari ukuran keseluruhan Komposisi Bulan belum diketahui secara pasti namun diduga perpaduan dari besi metalik dengan sejumlah kecil sulfur dan nikel analisis mengenai waktu rotasi variabel Bulan menunjukkan bahwa sebagian inti Bulan berbentuk cair 43 Geologi permukaan Artikel utama Geologi Bulan dan Batuan Bulan Lihat pula Topografi Bulan Sisi dekat Bulan Sisi jauh Bulan dengan mare gelap yang nyaris tidak ada 44 Topografi Bulan Kutub utara Bulan Kutub selatan Bulan Topografi Bulan telah diukur dengan menggunakan metode altimetri laser dan analisis gambar stereo 45 Bentuk topografi yang paling jelas terlihat adalah basin Kutub Selatan Aitken di sisi jauh dengan diameter sekitar sekitar 2 240 km yang merupakan kawah terbesar di Bulan serta kawah terbesar yang pernah ditemukan di Tata Surya 46 47 Titik terendah pada permukaan Bulan berada pada kedalaman 13 km 46 48 Sedangkan titik tertinggi terdapat di bagian timur laut yang diduga mengalami penebalan akibat pembentukan basin Kutub Selatan Aitken 49 Basin raksasa lainnya seperti Imbrium Serenitatis Crisium Smythii dan Orientale memiliki lebar dan ketinggian yang lebih rendah 46 Ketinggian rata rata sisi jauh Bulan kira kira 1 9 km lebih tinggi jika dibandingkan dengan sisi dekat 6 Fitur vulkanis Artikel utama Mare Dataran Bulan yang berwarna gelap dan bisa diamati dengan mata telanjang disebut dengan maria bahasa Latin untuk laut atau mare dalam bentuk tunggal karena dahulu kala para astronom mengira bahwa dataran ini dipenuhi oleh air 50 Dataran ini berupa kolam besar yang terbentuk dari lava basal Meskipun serupa dengan basal kebumian basal mare memiliki kandungan besi yang lebih tinggi dan kandungan mineral yang kurang 51 52 Sebagian besar lava ini meletus atau mengalir melalui proses yang bersamaan dengan pembentukan kawah tubrukan Beberapa bentuk geologi permukaan Bulan seperti gunung berapi perisai dan kubah vulkanis bisa ditemukan di maria di sisi dekat Bulan 53 Maria bisa ditemukan hampir di keseluruhan sisi dekat Bulan mencakup 31 dari total permukaan di sisi dekat 54 jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan maria pada sisi jauh yang persentasenya hanya 2 55 Hal ini diperkirakan terjadi karena tingginya konsentrasi unsur penghasil panas di bawah kerak di sisi dekat sebagaimana yang terlihat pada peta geokimia yang diperoleh dari spektrometer sinar gamma Lunar Prospector yang menyebabkan mantel mengalami pemanasan meleleh kemudian naik ke permukaan dan meletus 41 56 57 Sebagian besar basal mare Bulan meletus pada periode Imbrian sekitar 3 0 3 5 miliar tahun yang lalu meskipun hasil penanggalan radiometri menjelaskan waktunya lebih tua 4 2 miliar tahun yang lalu 58 dan letusan terakhir berdasarkan penanggalan hitungan kawah terjadi sekitar 1 2 miliar tahun yang lalu 59 Wilayah yang berwarna lebih terang pada Bulan disebut dengan terrae atau dataran tinggi secara umum karena wilayah ini lebih tinggi dari kebanyakan maria Berdasarkan penanggalan radiometri dataran tinggi Bulan terbentuk sekitar 4 4 miliar tahun yang lalu dan diduga merupakan kumulasi plagioklas dari lautan magma Bulan 58 59 Berbeda dengan Bumi tak ada gunung di Bulan yang diyakini terbentuk akibat peristiwa tektonik 60 61 62 Kawah tubrukan Kawah Daedalus di sisi jauh BulanLihat pula Daftar kawah di Bulan Proses geologi lainnya yang memengaruhi bentuk permukaan Bulan adalah kawah tubrukan 63 yaitu ketika kawah kawah terbentuk akibat tubrukan antara asteroid dan komet dengan pemukaan Bulan Diperkirakan terdapat sekitar 300 000 kawah dengan luas lebih dari 1 km di sisi dekat Bulan 64 Beberapa kawah ini dinamakan menurut nama para pakar ilmuwan seniman dan penjelajah 65 Skala waktu geologi Bulan didasarkan pada peristiwa tubrukan yang paling hebat termasuk Nectaris Imbrium dan Orientale dengan struktur yang dicirikan oleh lingkaran yang terbentuk dari materi yang menguap biasanya berdiamater ratusan hingga ribuan kilometer 66 Kurangnya aktivitas atmosfer cuaca dan proses geologi terkini membuktikan bahwa kawah kawah ini masih dalam kondisi baik Meskipun hanya sedikit kawah yang diketahui asal usul pembentukannya kawah kawah ini tetap berguna untuk menentukan usia relatif Bulan Karena kawah tubrukan menumpuk pada tingkat yang hampir konstan menghitung jumlah kawah per satuan luas dapat digunakan untuk memperkirakan usia permukaan Bulan 66 Usia radiometrik batuan kawah yang dibawa oleh misi Apollo berkisar dari 3 8 sampai 4 1 miliar tahun ini digunakan untuk menjelaskan waktu terjadinya tubrukan Pengeboman Berat Akhir 67 Dataran yang menyelimuti bagian atas kerak Bulan adalah permukaan yang sangat terkominusi terpecah menjadi partikel yang lebih kecil dan lapisan permukaan kebun kawah bernama regolith yang terbentuk akibat proses tubrukan Regolith yang paling halus yakni tanah Bulan dari kaca silikon dioksida memiliki tekstur seperti salju dan berbau seperti mesiu 68 Regolith di permukaan yang lebih tua umumnya lebih tebal daripada permukaan yang lebih muda ketebalannya bervariasi dari 10 20 m di dataran tinggi dan 3 5 m di maria 69 Di bawah lapisan regolith terdapat megaregolith lapisan batuan fraktur dengan ketebalan berkilo kilometer 70 Ketersediaan air Artikel utama Air Bulan Foto mozaik kutub selatan Bulan yang diambil oleh Clementine perhatikan bagian gelap permanen di kutub Air cair tidak bisa bertahan di permukaan Bulan Saat terkena radiasi Matahari air dengan cepat akan terurai melalui proses yang dikenal dengan fotodisosiasi dan lenyap ke luar angkasa Namun sejak tahun 1960 an para ilmuwan memperkirakan bahwa air es yang diangkut oleh komet saat terjadinya tubrukan atau yang dihasilkan oleh reaksi batuan Bulan yang kaya oksigen dan hidrogen dari angin surya meninggalkan jejak air yang mungkin bisa bertahan di kawah kutub selatan Bulan yang dingin dan gelap secara permanen 71 72 Simulasi komputer menunjukkan bahwa hampir 14 000 km2 permukaan Bulan berada pada bagian kutub yang gelap permanen 73 Ketersediaan air di Bulan dalam jumlah yang cukup adalah faktor penting dalam merencanakan proses kolonisasi Bulan karena akan menghemat biaya rencana altenatif untuk mengangkut air dari Bumi akan menghabiskan biaya yang sangat besar 74 Bertahun tahun yang lalu jejak air telah ditemukan di permukaan Bulan 75 Pada tahun 1994 eksperimen radar bistatik di wahana Clementine menunjukkan adanya kantong air beku di sekitar permukaan Bulan Namun pengamatan radar setelahnya oleh Arecibo menunjukkan bahwa penemuan tersebut mungkin adalah batuan yang terlontar dari kawah tubrukan muda 76 Pada 1998 spektrometer neutron di wahana Lunar Prospector menemukan adanya konsentrasi hidrogen yang tinggi di lapisan regolith dengan kedalaman satu meter di wilayah kutub 77 Pada 2008 analisis yang dilakukan terhadap batuan lava vulkanis yang dibawa ke Bumi oleh Apollo 15 menunjukkan adanya kandungan air dalam jumlah kecil pada interior batuan 78 Pada tahun 2008 wahana Chandrayaan 1 mengonfirmasi keberadaan air es di permukaan Bulan dengan menggunakan Moon Mineralogy Mapper Spektrometer mengamati adanya garis penyerapan hidroksil di bawah sinar Matahari yang membuktikan bahwa permukaan Bulan mengandung air es dalam jumlah besar Wahana tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi air es mungkin mencapai 1 000 ppm 79 Pada tahun 2009 LCROSS mengirim 2 300 kg impaktor ke kawah kutub yang gelap permanen dan mendeteksi sedikitnya terdapat 100 kg air dalam material ejektor 80 81 Analisis data LCROSS lainnya menunjukkan bahwa jumlah air yang terdeteksi mencapai 155 kg 82 Pada bulan Mei 2011 Erik Hauri melaporkan 83 adanya 615 1410 ppm inklusi leleh air pada sampel Bulan 74220 tanah kaca jingga dengan kandungan titanium tinggi yang berasal dari peristiwa vulkanis yang dikumpulkan dalam misi Apollo 17 pada tahun 1972 Inklusi ini tebentuk saat terjadinya letusan besar di Bulan sekitar 3 7 miliar tahun yang lalu Konsentrasi ini setara dengan magma di mantel atas Bumi Medan gravitasi Artikel utama Gravitasi Bulan Medan gravitasi Bulan telah diukur dengan menggunakan pelacakan pergeseran Doppler pada sinyal radio yang dipancarkan oleh pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bulan Bentuk gravitasi Bulan yang utama adalah konmas anomali gravitasi positif yang terkait dengan beberapa basin tubrukan besar sebagian disebabkan oleh aliran lava basaltik mare padat yang memenuhi basin tersebut 84 85 Anomali ini sangat memengaruhi orbit pesawat luar angkasa di sekitar Bulan Terdapat beberapa perdebatan mengenai gravitasi Bulan lava yang mengalir dengan sendirinya tidak bisa menjelaskan bentuk gravitasi Bulan dan beberapa konmas yang ada sama sekali tidak terkait dengan vulkanisme mare 86 Medan magnet Artikel utama Medan magnet Bulan Bulan memiliki medan magnet eksternal sekitar 1 100 nanotesla kurang dari seperseratus medan magnet Bumi Bulan tidak memiliki medan magnet dipolar global melainkan dihasilkan oleh geodinamo inti logam cair dan hanya memiliki magnetisasi kerak yang mungkin sudah ada pada awal sejarah Bulan ketika geodinamo masih beroperasi 87 88 Selain itu beberapa sisa magnetisasi berasal dari medan magnet sementara yang dihasilkan ketika terjadinya peristiwa tubrukan hebat dengan melalui perluasan plasma yang dihasilkan oleh tubrukan Hipotesis ini didukung oleh magnetisasi kerak yang berlokasi di dekat antipode basin tubrukan besar 89 Atmosfer Saat matahari terbit dan terbenam banyak awak Apollo yang melihat cahaya terang di permukaan Bulan 90 Artikel utama Atmosfer Bulan Bulan memiliki atmosfer yang sangat renggang bahkan hampir hampa dengan massa total kurang dari 10 ton metrik 91 Tekanan permukaannya adalah sekitar 3 10 15 atm 0 3 nPa ukurannya bervariasi menurut hari Bulan Sumber atmosfer Bulan meliputi pelepasan gas dan pelepasan atom akibat bombardemen tanah Bulan oleh ion angin surya 11 92 Unsur unsur yang terkandung pada atmosfer Bulan adalah sodium dan potasium yang dihasilkan oleh pelepasan atom unsur ini juga ditemukan pada atmosfer Merkurius dan Io Unsur lainnya termasuk helium 4 yang dihasilkan dari angin surya serta argon 40 radon 222 dan polonium 210 yang dilepaskan ke angkasa setelah dihasilkan melalui proses peluruhan radioaktif di dalam kerak dan mantel 93 94 Tidak adanya keberadaan spesies netral atom atau molekul di atmosfer seperti oksigen nitrogen karbon hidrogen dan magnesium yang terdapat pada regolith masih belum terjelaskan 93 Uap air terdeteksi oleh Chandrayaan 1 dan kandungannya bervariasi menurut garis lintang dengan titik maksimum 60 70 derajat uap air ini diduga dihasilkan melalui proses sublimasi air es di regolith 95 Gas gas ini bisa kembali ke regolith akibat gravitasi Bulan atau lenyap ke luar angkasa baik melalui tekanan radiasi surya atau jika terionisasi tersapu oleh medan magnet angin surya 93 Musim Kemiringan sumbu Bulan terhadap ekliptika hanya 1 5424 96 jauh lebih kecil dari Bumi 23 44 Karena hal ini variasi iluminasi surya pada Bulan memiliki musim yang jauh lebih sedikit dan detail topografi memiliki peran penting dalam efek perubahan musim 97 Berdasarkan foto yang diambil oleh wahana Clementine pada tahun 1994 terdapat empat wilayah pegunungan di pinggiran kawah Peary di kutub utara Bulan yang diduga tetap disinari oleh Matahari di sepanjang hari Bulan menciptakan puncak cahaya abadi Tidak ada wilayah seperti itu yang terdapat di kutub selatan Bulan Selain itu juga terdapat wilayah yang tidak menerima cahaya secara permanen di bagian bawah kawah kutub 73 dan kawah kawah gelap ini suhunya sangat dingin Lunar Reconnaissance Orbiter mencatat suhu musim panas terendah di kawah kutub selatan mencapai 35 K 238 C 98 dan hampir 26 K saat terjadinya titik balik matahari musim dingin di kawah Hermite di kutub utara Ini adalah suhu terdingin di Tata Surya yang pernah diukur oleh wahana antariksa bahkan lebih dingin dari suhu permukaan Pluto 97 Hubungan dengan Bumi Skema sistem Bumi Bulan tanpa skala konsisten Orbit Artikel utama Orbit Bulan dan Teori Bulan Bulan menyelesaikan orbit lengkap mengelilingi Bumi setiap 27 3 hari sekali g periode sideris Akan tetapi karena Bumi bergerak pada orbitnya mengelilingi Matahari pada waktu yang bersamaan dibutuhkan waktu yang sedikit lebih lama bagi Bulan untuk memperlihatkan fase yang sama ke Bumi yaitu sekitar 29 5 hari h periode sinodik 54 Tidak seperti kebanyakan satelit planet lainnya orbit Bulan lebih dekat ke bidang ekliptika daripada ke bidang khatulistiwa planet Orbit Bulan diperturbasi oleh Matahari dan Bumi dalam cara yang halus dan kompleks Misalnya bidang pergerakan orbit Bulan secara bertahap mengalami pergeseran yang memengaruhi aspek pergerakan Bulan lainnya Fenomena ini secara matematis dijelaskan oleh Hukum Cassini 99 Skala perbandingan ukuran dan jarak Bumi Bulan Garis kuning merupakan perjalanan cahaya dari Bumi ke Bulan sekitar 400 000 km atau 250 000 mil dalam 1 26 detik Ukuran relatif Ukuran Bulan relatif besar jika dibandingkan dengan ukuran Bumi yakni seperempat dari diameter dan 1 81 dari massa Bumi 54 Bulan adalah satelit alami terbesar di Tata Surya menurut ukuran relatif planet yang diorbitnya meskipun Charon lebih besar untuk ukuran planet katai Pluto yakni sekitar 1 9 dari massa Pluto 100 Meskipun demikian Bumi dan Bulan masih dianggap sebagai sistem planet satelit bukannya sistem planet ganda karena barisentrum kedua benda langit ini berlokasi 1 700 km sekitar seperempat radius Bumi di bawah permukaan Bumi 101 Penampakan dari Bumi Penampakan Bulan di langit barat High Desert California Terkadang bulan bisa dilihat dari pagi hariLihat pula Fase Bulan Pengamatan Bulan dan Cahaya bulan Bulan berada pada rotasi sinkron waktu yang dibutuhkan oleh Bulan untuk berputar pada porosnya kira kira sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit Bumi Oleh sebab itu Bulan selalu memperlihatkan sisi yang sama pada Bumi Pada awal sejarahnya perputaran Bulan lebih lambat dan terjadi penguncian pasang surut pada orientasi ini terutama karena efek friksional deformasi pasang surut yang dipicu oleh Bumi 102 Sisi Bulan yang menghadap Bumi disebut dengan sisi dekat sedangkan sisi yang membelakangi Bumi disebut dengan sisi jauh Sisi jauh sering kali disalah artikan sebagai sisi gelap meskipun pada kenyataannya sisi ini diterangi oleh cahaya sebagaimana halnya sisi dekat Sekali dalam sebulan sisi dekat yang gelap bisa disaksikan dari Bumi ketika terjadinya fase bulan baru 103 Bulan memiliki albedo yang sangat rendah dengan tingkat kecerahan yang sedikit lebih terang dari aspal hitam Meskipun demikian Bulan adalah benda langit yang paling terang di langit setelah Matahari 54 i Hal ini antara lain disebabkan oleh peningkatan kecerahan akibat efek oposisi pada fase bulan seperempat hanya sepersepuluh bagian Bulan yang terang bukannya seperempat 104 Selain itu konstansi warna pada sistem visual Bulan mengkalibrasi hubungan antara warna objek dan sekitarnya karena langit di sekitar Bulan relatif gelap Bulan yang diterangi Matahari tampak sebagai benda langit yang terang Bagian pinggir bulan purnama tampak sama terang dengan bagian tengahnya tanpa pengelaman tungkai karena sifat reflektif dari tanah Bulan yang merefleksikan lebih banyak cahaya ke arah Matahari daripada ke arah lainnya Bulan terlihat lebih besar saat berada dekat dengan cakrawala tetapi hal ini hanyalah efek psikologis semata yang dikenal dengan ilusi Bulan pertama kali dijelaskan pada abad ke 7 SM 105 Besaran busur rata rata bulan purnama adalah sekitar 0 52 di langit kira kira sama dengan ukuran Matahari yang terlihat dari Bumi lihat gerhana Perubahan sudut antara arah pencahayaan oleh Matahari dan penampakan dari Bumi dalam waktu sebulan dan fase Bulan yang dihasilkannya Ketinggian Bulan di langit bervariasi meskipun memiliki batas yang hampir sama dengan Matahari ketinggiannya berubah seiring dengan fase Bulan dan perubahan musim dalam setahun dengan ketinggian tertinggi terjadi saat bulan purnama pada waktu musim dingin Siklus simpul Bulan selama 18 6 tahun juga memiliki pengaruh ketika simpul naik orbit Bulan berada pada ekuinoks vernal deklinasi Bulan bisa bergerak sejauh 28 setiap bulannya Ini berarti Bulan bisa bergerak melintasi garis lintang hingga 28 dari khatulistiwa bukannya 18 Orientasi bulan sabit juga bergantung pada garis lintang di dekat khatulistiwa bulan sabit bisa diamati dengan teropong bintang 106 Jarak antara Bulan dengan Bumi bervariasi berkisar dari 356 400 km hingga 406 700 km pada perige titik terdekat dan apoge titik terjauh Pada tanggal 19 Maret 2011 Bulan saat fase penuh berada pada jarak terdekat dengan Bumi terdekat sejak tahun 1993 yakni 14 lebih dekat dari posisi terjauhnya di apoge 107 Fenomena ini disebut dengan bulan super yang berlangsung selama satu jam pada saat bulan purnama dan 30 lebih terang daripada biasanya akibat diameter sudutnya 14 lebih besar karena 1 14 2 1 30 displaystyle scriptstyle 1 14 2 approx 1 30 108 109 110 Pada tingkat terendahnya kecerahan Bulan dari Bumi akan berkurang jika dilihat dengan mata telanjang Persentase tingkat kecerahan Bulan ditentukan oleh rumus berikut 111 112 reduksi terasa 100 reduksi aktual 100 displaystyle textrm reduksi terasa 100 times sqrt textrm reduksi aktual over 100 Ketika reduksi aktual adalah 1 00 1 30 atau sekitar 0 770 reduksi terasa kira kira 0 877 atau 1 00 1 14 Hal ini menyebabkan meningkatnya reduksi terasa hingga 14 antara apoge dan perige Bulan pada fase yang sama 113 Terdapat perdebatan mengenai apakah permukaan Bulan berubah dari waktu ke waktu Saat ini fenomena tersebut dianggap sebagai ilusi semata yang diakibatkan oleh pengamatan Bulan dalam kondisi pencahayaan yang berbeda penglihatan astronomi yang buruk atau gambar yang tidak memadai Akan tetapi pelepasan gas kadang kadang juga terjadi dan diduga merupakan peristiwa yang menyebabkan fenomena Bulan sementara Baru baru ini muncul pendapat yang menyatakan bahwa sekitar 3 km diameter permukaan Bulan dimodifikasi oleh peristiwa pelepasan gas yang terjadi sekitar satu juta tahun yang lalu 114 115 Penampakan Bulan seperti halnya Matahari dipengaruhi oleh atmosfer Bumi efek umumnya adalah cincin halo 22 yang terbentuk saat cahaya Bulan dibiaskan oleh kristal es di awan cirrostratus dan terbentuknya cincin korona yang lebih kecil saat Bulan ditutupi oleh awan tipis 116 Efek pasang surut Artikel utama Gaya pasang surut Akselerasi pasang surut Pasang surut dan Teori pasang surut Pasang surut di Bulan umumnya disebabkan oleh adanya kecepatan perubahan intensitas daya tarik gravitasi Bulan pada salah satu sisi Bumi terhadap sisi lainnya atau disebut dengan gaya pasang surut Fenomena ini membentuk dua tonjolan pasang surut di Bumi yang akan terlihat jelas di permukaan laut setelah air surut 117 Karena Bumi berputar 27 kali lebih cepat daripada Bulan tonjolan ini bergerak bersama permukaan Bumi lebih cepat daripada pergerakan Bulan yang berputar mengelilingi Bumi sekali sehari sebagaimana Bulan berputar pada sumbunya 117 Pasang surut juga dipengaruhi oleh efek lainnya di antaranya gaya gesek air terhadap sumbu rotasi Bumi melalui lantai samudra inersia pergerakan air basin samudra yang mengalami pendangkalan dan osilasi antara basin samudra berbeda 118 Daya tarik gravitasi Matahari terhadap samudra Bumi hampir setengah dari daya tarik gravitasi Bulan dan gravitasi kedua benda langit ini berperan penting dalam menyebabkan pasang surut perbani dan musim semi 117 Librasi Bulan dalam waktu satu bulan Interaksi gravitasi antara Bulan dan tonjolan di sekitar Bulan berfungsi sebagai torsi pada rotasi Bumi yang menguras momentum sudut dan energi kinetik rotasi dari perputaran Bumi 117 119 Akibatnya momentum sudut disertakan ke orbit Bulan yang mempercepat rotasinya dan menyebabkan Bulan naik ke orbit yang lebih tinggi dan dengan periode yang lebih lama Oleh sebab itu jarak antara Bumi dengan Bulan juga akan meningkat dan perputaran Bumi akan melambat 119 Pengukuran dengan metode eksperimen rentang Bulan menggunakan reflektor laser yang dilakukan dalam misi Apollo menemukan bahwa jarak Bulan ke Bumi meningkat sekitar 38 mm per tahun 120 meskipun angka ini hanya 0 10 ppb tahun dari radius orbit Bulan Jam atom juga menunjukkan bahwa lama hari di Bumi meningkat sekitar 15 mikrodetik per tahun 121 yang secara perlahan lahan memperpanjang waktu UTC yang disesuaikan oleh detik kabisat Tarikan pasang surut Bulan akan terus berlanjut sampai perputaran Bumi dan periode orbit Bulan sesuai Namun Matahari akan berubah menjadi raksasa merah dan memusnahkan Bumi jauh sebelum hal tersebut terjadi 122 123 Permukaan Bulan juga mengalami pasang surut dengan amplitudo 10 cm yang berlangsung selama 27 hari lebih Fenomena ini disebabkan oleh dua hal yakni karena Bulan dan Bumi berada pada rotasi sinkron dan berbagai hal yang disebabkan oleh Matahari 119 Komponen Bumi yang diinduksi terbentuk karena librasi yang diakibatkan oleh eksentrisitas orbit Bulan jika orbit Bulan bulat sempurna maka yang akan muncul hanyalah pasang surut surya 119 Librasi juga mengubah sudut penampakan Bulan yang menyebabkan sekitar 59 permukaan Bulan terlihat dari Bumi 54 Efek kumulatif dari fenomena pasang surut memicu terjadinya gempa bulan Gempa bulan ini lebih jarang terjadi dan lebih lemah kekuatannya daripada gempa bumi meskipun gempa ini dapat bertahan hingga satu jam karena ketiadaan air yang berfungsi sebagai peredam getaran seismik Fenomena gempa bulan ini merupakan penemuan tak terduga dari seismometer yang diletakkan di Bulan oleh astronaut Apollo dari tahun 1969 hingga 1972 124 Gerhana Artikel utama Gerhana matahari Gerhana bulan dan Siklus gerhana Gerhana matahari 1999 Bulan melintas di hadapan Matahari dipotret oleh wahana STEREO B 125 Dari Bumi Bulan dan Matahari terlihat berukuran sama Dari satelit di orbit Bumi Bulan tampak lebih kecil dari Matahari Gerhana bisa terjadi saat Matahari Bumi dan Bulan berada pada satu garis lurus disebut dengan syzygy Gerhana matahari terjadi ketika bulan baru saat Bulan berada di antara Matahari dan Bulan Sebaliknya gerhana bulan terjadi saat bulan purnama ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan Ukuran Bulan yang terlihat dari Bumi kira kira sama dengan ukuran Matahari Akan tetapi ukuran Matahari jauh lebih besar daripada ukuran Bulan jarak antara Matahari dan Bulan yang sangat jauh menyebabkan ukuran kedua benda langit ini tampak sama dari Bumi Variasi ukuran ini yang disebabkan oleh orbit nonsirkuler juga hampir sama meskipun terjadi dalam siklus yang berbeda Hal ini mengakibatkan terjadinya gerhana matahari total saat Bulan tampak lebih besar daripada Matahari dan cincin saat Bulan tampak lebih kecil dari Matahari 126 Saat gerhana total Bulan sepenuhnya menutupi cakram Matahari dan korona surya yang bisa diamati dengan mata telanjang dari Bumi Karena jarak antara Matahari dan Bulan meningkat secara perlahan dari waktu ke waktu 117 diameter sudut Bulan mengalami penurunan Selain itu karena Matahari berevolusi menjadi raksasa merah ukuran Matahari dan diameter tampaknya di langit juga meningkat secara perlahan j Perpaduan kedua fenomena ini membuktikan bahwa ratusan juta tahun yang lalu Bulan akan selalu menutupi Matahari ketika terjadinya gerhana matahari dan mungkin tidak ada gerhana cincin yang terjadi pada saat itu Demikian pula ratusan juta tahun yang akan datang Bulan tak lagi menutupi Matahari sepenuhnya dan gerhana matahari total tidak akan terjadi 127 Orbit Bulan yang mengelilingi Bumi mengalami inklinasi sekitar 5 dari orbit Bumi mengelilingi Matahari sehingga gerhana tidak terjadi pada setiap bulan baru dan bulan purnama Gerhana akan terjadi jika Bulan berada di dekat persimpangan dua bidang orbit 128 Periodisasi dan rekurs gerhana matahari oleh Bulan serta gerhana bulan oleh Bumi bisa dijelaskan melalui teori saros yang memiliki jangka waktu sekitar 18 tahun 129 Karena Bulan menghalangi pandangan manusia sekitar setengah derajat lingkaran pada area langit k 130 fenomena terkait seperti okultasi terjadi saat sebuah bintang atau planet terang melintas di bagian belakang Bulan dan mengalami okultasi atau tersembunyi dari pandangan Serupa dengan fenomena ini gerhana matahari terjadi saat Matahari tersembunyi dari pandangan karena tertutup oleh Bulan Karena jarak Bulan lebih dekat dengan Bumi okultasi bintang tunggal tidak bisa terlihat dari tempat manapun di permukaan Bumi pada waktu yang bersamaan Presesi pada orbit Bulan juga menyebabkan terjadinya okultasi yang berbeda setiap tahunnya 131 Penelitian dan penjelajahanLihat pula Penjelajahan Bulan Kolonisasi Bulan dan Daftar benda buatan manusia di Bulan Peta Bulan karya Johannes Hevelius dari Selenographia 1647 peta pertama yang menyertakan zona librasi Bulan Penelitian awal Artikel utama Penjelajahan Bulan Sejarah awal Selenografi dan Teori Bulan Pemahaman mengenai siklus Bulan menandai awal perkembangan ilmu astronomi pada abad ke 5 SM astronom Babilonia telah mencatat siklus Saros 18 tahunan pada gerhana bulan 132 dan astronom India telah menjelaskan mengenai fenomena elongasi Bulan 133 Astronom Tiongkok Shi Shen abad ke 4 SM memberi petunjuk yang terkait dengan cara memperkirakan gerhana matahari dan bulan 134 Kemudian bentuk fisik Bulan dan sumber cahaya bulan mulai diketahui Filsuf Yunani kuno Anaxagoras w 428 SM mengemukakan bahwa Matahari dan Bulan merupakan dua buah batu bulat raksasa yang menghasilkan cahaya 135 136 Bangsa Tiongkok pada masa Dinasti Han percaya bahwa energi Bulan sama dengan qi dan teori mereka mengenai pengaruh radiasi Bulan menjelaskan bahwa cahaya Bulan berasal dari Matahari Jing Fang 78 37 SM mencatat kebulatan Bulan untuk pertama kalinya 137 Pada abad ke 2 M Lucian menulis sebuah novel yang mengisahkan mengenai seorang pahlawan yang melakukan perjalanan ke Bulan yang berpenghuni Pada tahun 499 M astronom India Aryabhata menulis dalam bukunya Aryabhatiya bahwa cahaya Matahari menyebabkan Bulan tampak bersinar 138 Astronom dan fisikawan Alhazen 965 1039 mengungkapkan bahwa cahaya matahari tidak dipancarkan dari Bulan seperti sebuah cermin tetapi cahaya tersebut dipancarkan ke segala arah dari setiap bagian permukaan Bulan yang diterangi oleh cahaya matahari 139 Shen Kuo 1031 1095 dari Dinasti Song mengemukakan sebuah alegori yang mengumpamakan fenomena bersinar dan memudarnya cahaya Bulan dengan sebuah bola yang berputar saat dibubuhi dengan bubuk putih dan dilihat dari samping maka akan terlihat bentuk sabit 140 Dalam deskripsi alam semesta karya Aristoteles 384 322 SM Bulan menandai batas antara unsur yang bisa berubah bumi air udara dan api dengan bintang bintang abadi aether pemikiran filsafat berpengaruh yang mendominasi sains selama berabad abad kemudian 141 Pada abad ke 2 SM Seleucus dari Seleucia mengemukakan teori bahwa pasang surut terjadi karena daya tarik Bulan dan ketinggian air pasang ditentukan oleh posisi relatif Bulan terhadap Matahari 142 Pada abad yang sama Aristarchus menghitung ukuran dan jarak Bulan dari Bumi dengan jarak sekitar dua puluh kali radius Bumi Teori ini kemudian dikembangkan oleh Ptolemy 90 168 M ia berpendapat bahwa jarak rata rata Bulan dari Bumi adalah 59 kali radius Bumi dan diameter 0 292 dari diameter Bumi Angka ini hampir mendekati jarak dan diameter yang sebenarnya yakni sekitar 60 untuk jarak dan 0 273 untuk diameter 143 Archimedes 287 212 SM merancang sebuah planetarium yang bisa menghitung laju pergerakan Bulan dan objek lainnya di Tata Surya 144 Pada Abad Pertengahan sebelum ditemukannya teleskop Bulan diyakini sebagai sebuah bola batu meskipun juga banyak yang percaya bahwa permukaan bulan sangat halus 145 Pada tahun 1609 Galileo Galilei untuk pertama kalinya membuat sebuah gambar teleskopis Bulan dalam bukunya yang berjudul Sidereus Nuncius dan menjelaskan bahwa permukaan Bulan tidak halus tetapi memiliki pegunungan dan kawah Pemetaan teleskopis Bulan terus berlanjut di sepanjang Abad Pertengahan pada abad ke 17 Giovanni Battista Riccioli dan Francesco Maria Grimaldi berhasil menciptakan sebuah sistem penamaan geologi Bulan yang tetap digunakan hingga saat ini Mappa Selenographica karya Wilhelm Beer dan Johann Heinrich Madler 1834 1836 serta buku Der Mond 1837 merupakan buku pertama yang secara akurat menjelaskan penelitian mengenai Bulan dari sudut pandang trigonometri termasuk ketinggian lebih dari seribu gunung di Bulan dan memperkenalkan penelitian Bulan dengan tingkat akurasi yang bisa diukur oleh geografi Bumi 146 Kawah Bulan pertama kali dicatat oleh Galileo dan awalnya dianggap sebagai gunung berapi sampai tahun 1870 an dan kemudian Richard Proctor menjelaskan bahwa kawah kawah tersebut terbentuk akibat tubrukan 54 Pendapatnya ini didukung oleh eksperimen yang dilakukan oleh geolog Grove Karl Gilbert pada tahun 1892 dan setelah perkembangan studi komparatif pada 1920 an hingga 1940 an 147 stratigrafi Bulan menjadi cabang ilmu astrogeologi baru pada tahun 1950 an 54 Penjelajahan langsung pertama 1959 1976 Misi Uni Soviet Artikel utama Program Luna dan Program Lunokhod Perang Dingin mendorong terjadinya Perlombaan Angkasa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat yang menyebabkan adanya akselerasi kepentingan dalam penjelajahan Bulan Setelah peluncur memiliki kemampuan yang diperlukan kedua negara ini mengirim wahana nirawak melalui misi orbit ataupun misi pendaratan di Bulan Wahana buatan Soviet Luna adalah wahana pertama yang berhasil mencapai tujuan Setelah meluncurkan tiga misi nirawak dan mengalami kegagalan pada tahun 1958 148 benda buatan manusia pertama yang keluar dari gravitasi Bumi dan melintas di dekat Bulan adalah Luna 1 benda buatan manusia pertama yang menabrak permukaan Bulan adalah Luna 2 dan foto pertama sisi jauh Bulan dipotret oleh Luna 3 semuanya dilakukan pada tahun 1959 148 Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan lunak di permukaan Bulan adalah Luna 9 dan wahana nirawak pertama yang mengorbit Bulan adalah Luna 10 keduanya terjadi pada tahun 1966 54 Sampel tanah dan batuan Bulan dibawa ke Bumi oleh tiga misi pengembalian sampel Luna yakni Luna 16 pada 1970 Luna 20 pada 1972 dan Luna 24 pada 1976 yang berhasil membawa 0 3 kg batuan dan tanah Bulan 149 Dua rover robotika perintis mendarat di Bulan pada tahun 1970 dan 1973 sebagai bagian dari program Lunokhod Soviet Misi Amerika Serikat Artikel utama Program Apollo dan Pendaratan di Bulan Foto pertama Bumi dari orbit Bulan yang dipotret oleh Apollo 8 pada malam Natal 1968 Afrika berada di terminator matahari terbenam Amerika di tutupi oleh awan dan Antarktika berada di ujung kiri terminator Neil Armstrong dan bendera Amerika Serikat di Bulan Amerika Serikat meluncurkan wahana nirawak untuk mengembangkan pemahaman mengenai permukaan Bulan demi kepentingan pendaratan berawak di kemudian hari program Surveyor Jet Propulsion Laboratory mendaratkan wahana pertamanya empat bulan setelah peluncuran Luna 9 Program Apollo berawak NASA dikembangkan secara paralel setelah serangkaian pengujian nirawak dan berawak pada wahana Apollo di orbit Bumi dan didorong oleh rencana peluncuran penerbangan Bulan Soviet Apollo 8 mengirimkan misi berawak pertama ke orbit Bulan pada tahun 1968 Misi berikutnya berhasil mendaratkan manusia untuk pertama kalinya di permukaan Bulan yang dipandang oleh banyak pihak sebagai puncak Perlombaan Angkasa 150 Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang berjalan di permukaan Bulan sebagai pemimpin misi Apollo 11 Amerika Serikat ia menjejakkan langkah pertamanya di permukaan Bulan pada pukul 02 56 UTC tanggal 21 Juli 1969 151 Misi Apollo 11 hingga 17 kecuali Apollo 13 yang pendaratannya dibatalkan berhasil kembali ke Bumi dengan membawa 382 kg tanah dan batuan Bulan dalam 2 196 sampel terpisah 152 Pendaratan Bulan Amerika Serikat dipicu oleh kemajuan teknologi yang cukup pesat pada akhir 1960 an misalnya kimia ablasi rekayasa perangkat lunak dan teknologi penetrasi atmosfer serta manajemen yang sangat kompeten sehubungan dengan upaya teknis yang besar 153 154 Sejumlah instrumen ilmiah dipasang di permukaan Bulan selama misi pendaratan Apollo Stasiun instrumen berumur panjang termasuk kapsul beraliran panas seismometer dan magnetometer dipasang di lokasi pendaratan Apollo 12 14 15 16 dan 17 Transmisi data langsung ke Bumi di akhiri pada tahun 1977 karena pertimbangan anggaran 155 156 tetapi setelah stasiun rentang laser Bulan menjadi instrumen pasif transmisi data masih terus dilakukan Komunikasi jarak di stasiun secara rutin diterima oleh stasiun Bumi dengan akurasi beberapa sentimeter dan data dari eksperimen ini digunakan untuk menentukan ukuran inti Bulan 157 Misi saat ini 1990 sekarang Lokasi pendaratan di Bulan Tanggal pendaratan dalam UTC Pasca Apollo dan Luna semakin banyak negara yang terlibat dalam penjelajahan Bulan secara langsung Pada tahun 1990 Jepang menjadi negara ketiga yang mengirimkan pesawat luar angkasa ke orbit Bulan dengan meluncurkan wahana Hiten Wahana ini diluncurkan dengan kapsul yang lebih kecil bernama Hagoromo di orbit Bulan tetapi transmisi data gagal dilakukan sehingga misi ini dihentikan 158 Pada tahun 1994 Amerika Serikat meluncurkan wahana Clementine ke orbit Bulan yang merupakan misi gabungan antara Departemen Pertahanan dan NASA Misi ini berhasil memotret peta topografi Bulan dalam jarak dekat dan mengambil foto multispektral permukaan Bulan untuk pertama kalinya 159 Misi ini diikuti oleh misi Lunar Prospector pada tahun 1998 yang berhasil menemukan adanya kelebihan hidrogen di kutub Bulan yang diduga disebabkan oleh keberadaan air es beberapa meter di atas regolith di dalam kawah gelap permanen 160 SMART 1 pesawat luar angkasa Eropa yang merupakan wahana bertenaga ion kedua berada di orbit Bulan sejak tanggal 15 November 2004 dan dihentikan setelah pengendalinya menabrak Bulan pada tanggal 3 September 2006 Misi ini merupakan misi pertama yang berhasil menyurvei secara rinci unsur kimia di permukaan Bulan 161 Tiongkok juga sangat berambisi untuk meluncurkan program penjelajahan Bulan dimulai dengan Chang e 1 yang berhasil mengorbit Bulan dari tanggal 5 November 2007 hingga akhirnya menabrak Bulan tanggal 1 Maret 2009 162 Dalam misi selama enam belas bulan wahana ini berhasil mengambil foto Bulan secara keseluruhan Tiongkok melanjutkan keberhasilan ini dengan meluncurkan Chang e 2 pada bulan Oktober 2010 yang mencapai Bulan dua kali lebih cepat daripada Chang e 1 Misi ini berhasil memetakan Bulan dalam resolusi yang lebih tinggi dalam waktu sekitar delapan bulan kemudian meninggalkan orbit Bulan untuk mengamati perluasan titik Lagrangian L2 Bumi Matahari Wahana ini terbang melintasi asteroid 4179 Toutatis pada 13 Desember 2012 dan kemudian lenyap ke angkasa luar Pada tanggal 14 Desember 2013 Chang e 3 melanjutkan misi pendahulunya dengan mengirimkan sebuah pendarat ke permukaan Bulan yang pada akhirnya meluncurkan sebuah penjelajah Bulan bernama Yutu Mandarin 玉兔 secara harfiah Kelinci Dengan demikian Chang e 3 merupakan wahana pertama yang melakukan pendaratan lunak di permukaan Bulan sejak Luna 24 pada tahun 1976 dan juga misi pertama yang meluncurkan penjelajah sejak Lunokhod 2 pada 1973 Tiongkok berencana untuk meluncurkan misi penjelajah lainnya Chang e 4 pada tahun 2015 serta misi pengambilan sampel Chang e 5 pada tahun 2017 Antara tanggal 4 Oktober 2007 dan 10 Juni 2009 Badan Penjelajahan Antariksa Jepang meluncurkan misi Kaguya Selene pengorbit Bulan yang dilengkapi dengan kamera video berdefinisi tinggi dan dua satelit pemancar radio kecil Misi ini berhasil memperoleh data geofisika Bulan dan mengambil video berdefinisi tinggi dari luar orbit Bumi untuk pertama kalinya 163 164 Misi penjelajahan Bulan pertama India Chandrayaan I mengorbit Bulan dari tanggal 8 November 2008 sampai kehilangan kontak pada 27 Agustus 2009 yang melakukan pemetaan fotogeologi dan mineralogi permukaan Bulan dalam resolusi tinggi Misi ini juga menemukan keberadaan molekul molekul air di dalam tanah Bulan 165 Indian Space Research Organisation berencana untuk meluncurkan Chandrayaan II pada tahun 2013 yang juga disertai dengan sebuah robot penjelajah Bulan milik Rusia 166 167 Akan tetapi kegagalan misi Fobos Grunt Rusia menyebabkan proyek ini mengalami penundaan Misi Bulan masa depan lainnya adalah Luna Glob Rusia yang meliputi sebuah pendarat nirawak rangkaian seismometer dan pengorbit yang serupa dengan misi Fobos Grunt Mars yang gagal 168 169 Penjelajahan Bulan yang didanai swasta dikembangkan oleh Google Lunar X Prize diumumkan pada 13 September 2007 yang menawarkan uang senilai US 20 juta bagi siapa saja yang bisa mendaratkan sebuah robot penjelajah di Bulan dan yang memenuhi kriteria tertentu lainnya 170 Shackleton Energy Company sedang mengembangkan sebuah program untuk melakukan operasi di kutub selatan Bulan dalam rangka mengumpulkan air untuk memasok Propellant Depot milik mereka 171 NASA berencana untuk melanjutkan misi berawak setelah adanya seruan dari Presiden AS George W Bush pada tanggal 14 Januari 2004 untuk meluncurkan misi berawak ke Bulan pada tahun 2019 serta membangun sebuah pangkalan di Bulan pada tahun 2024 172 173 Akan tetapi program tersebut dibatalkan demi rencana pendaratan berawak di sebuah asteroid pada tahun 2025 dan misi pengorbit Mars berawak yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2035 174 India juga menyatakan niatnya untuk mengirimkan misi berawak ke Bulan pada tahun 2020 175 Astronomi dari BulanSelama bertahun tahun Bulan diakui sebagai lokasi yang bagus bagi teleskop 176 Lokasinya relatif dekat sehingga penglihatan astronomi tidak akan menjadi masalah kawah tertentu di dekat kutub gelap dan dingin secara permanen dan dengan demikian sangat bermanfaat bagi teleskop inframerah dan teleskop radio di sisi jauh akan terlindung dari perbincangan radio di Bumi 177 Tanah Bulan meskipun menjadi kendala bagi bagian teleskop yang bergerak bisa dicampur dengan karbon nanotube dan epoksi 178 Sebuah teleskop zenith Bulan bisa dibuat dengan mudah menggunakan cairan ion 179 Pada bulan April 1972 misi Apollo 16 mengambil berbagai foto astronomi dan spektrum ultraungu dengan menggunakan Far Ultraviolet Camera Spectrograph 180 Status hukumArtikel utama Hukum ruang angkasa Meskipun panji panji Luna Uni Soviet tersebar di Bulan dan bendera Amerika Serikat secara simbolis ditancapkan di lokasi pendaratan oleh astronaut Apollo tidak satupun negara yang mengklaim kepemilikan atas bagian permukaan Bulan hingga saat ini 181 Rusia dan Amerika Serikat merupakan dua negara yang menandatangani Perjanjian Luar Angkasa pada tahun 1967 182 yang menyatakan bahwa Bulan dan keseluruhan luar angkasa adalah provinsi bagi seluruh umat manusia 181 Perjanjian ini juga membatasi pemanfaatan Bulan untuk tujuan damai secara eksplisit melarang instalasi sarana militer dan senjata pemusnah massal di Bulan 183 Perjanjian Bulan 1979 bertujuan untuk membatasi eksploitasi sumber daya Bulan oleh satu negara tetapi perjanjian ini belum ditandatangani oleh satupun negara penjelajah luar angkasa 184 Meskipun beberapa individu telah menyatakan klaimnya atas keseluruhan atau sebagian permukaan Bulan tidak satupun yang dianggap kredibel 185 186 187 Dalam budayaInformasi lebih lanjut Bulan dalam fiksi Kalender bulan Deifikasi bulan Efek bulan Bulan biru dan Bulan penanggalan Luna sang Rembulan dari Liber astronomiae edisi 1550 karya Guido Bonatti Fase Bulan yang teratur menjadikannya sebagai penunjuk waktu yang sangat akurat dan periode muncul dan menghilangnya Bulan di langit membentuk dasar bagi sebagian besar penanggalan kuno Tongkat hitungan artefak tulang yang berusia sekitar 20 30 000 tahun dipercaya oleh beberapa pihak sebagai penanda fase Bulan 188 189 190 30 hari dalam sebulan merupakan waktu perkiraan siklus Bulan Dalam bahasa Inggris kata benda month dan kata kerabat dalam bahasa Jermanik lainnya berasal dari kata Proto Jermanik mǣnṓth yang menunjukkan adanya penggunaan kalender bulan oleh bangsa Jermanik kalender Jermanik sebelum pengadopsian kalender matahari 191 192 193 Bulan sabit dan bintang disini adalah planet Venus merupakan simbol Islam ditampilkan pada bendera negara seperti Turki Aljazair dan Pakistan Bulan telah menjadi subjek dari banyak karya seni dan sastra serta inspirasi bagi bidang seni lainnya Bulan dijadikan sebagai motif dalam seni visual seni pertunjukan syair prosa dan musik Sebuah ukiran batu berusia 5 000 tahun di Knowth Irlandia diduga menggambarkan Bulan yang merupakan penggambaran Bulan paling awal yang ditemukan 194 Perbedaan visual antara dataran tinggi yang terang dan kawah maria yang gelap melahirkan pola yang dipandang oleh sejumlah budaya sebagai sosok Manusia di Bulan kelinci kerbau dan lain sebagainya Dalam sebagian besar budaya kuno dan prasejarah Bulan diumpamakan sebagai seorang dewi atau fenomena supernatural lainnya dan pandangan astrologi terhadap Bulan tetap tersebar hingga saat ini Bulan memiliki peran penting dalam Islam kalender Islam didasarkan pada periode Bulan dan di sebagian besar negara Muslim awal atau akhir bulan ditentukan oleh penampakan hilal atau bulan sabit pertama di atas cakrawala 195 Bintang dan bulan sabit yang awalnya merupakan simbol Kesultanan Utsmaniyah saat ini digunakan sebagai simbol masyarakat Muslim Membelah bulan bahasa Arab انشقاق القمر dipercaya oleh umat Muslim sebagai mukjizat nabi Muhammad 196 Bulan memiliki hubungan yang panjang dengan kegilaan dan irasionalitas dalam bahasa Inggris kata lunacy dan lunatic secara populer disingkat loony artinya gila berasal dari kata bahasa Latin Luna yang berarti Bulan Filsuf Aristoteles dan Pliny the Elder berpendapat bahwa bulan purnama menularkan kegilaan pada orang orang yang rentan Mereka percaya bahwa otak manusia yang sebagian besarnya terdiri dari air dipengaruhi oleh Bulan yang menguasai pasang surut tetapi gravitasi Bulan terlalu kecil untuk memengaruhi satu orang 197 Bahkan saat ini orang orang percaya bahwa pasien rumah sakit jiwa kecelakaan lalu lintas kasus pembunuhan atau bunuh diri akan meningkat pada saat bulan purnama meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut 197 Lihat juga Portal Tata Surya Buku BulanBuku Tata Surya Buku Wikipedia adalah koleksi artikel yang bisa diunduh atau dipesan dalam bentuk cetak Bulan Bumi yang lain Ilusi bulan Satelit alami 2006 RH120ReferensiCatatan Nilai maksimum didasarkan pada skala kecerahan dari nilai 12 74 yang diberikan untuk jarak khatulistiwa ke pusat Bulan atau 378 000 menurut NASA hingga jarak minimum Bumi Bulan yang dicantumkan disini setelah disesuaikan dengan radius khatulistiwa Bumi yakni 6 378 sehingga jaraknya adalah 350 600 km Nilai minimum saat bulan baru didasarkan pada skala yang sama dengan menggunakan jarak Bumi Bulan maksimum atau 407 000 km dan dengan menghitung kecerahan cahaya bulan pada saat bulan baru Kecerahan cahaya bulan adalah Albedo Bumi radius bumi Radius orbit Bulan 2 relatif terhadap pencahayaan langsung dari Matahari yang terjadi saat bulan purnama Albedo Bumi 0 367 Radius Bumi radius kutub radius khatulistiwa 6 367 km Kisaran nilai ukuran sudut yang dicantumkan berdasarkan pada skala sederhana dari nilai yang terdapat dalam referensi jarak khatulistiwa Bumi ke pusat Bulan adalah 378 000 km ukuran sudutnya adalah 1 896 detik busur Referensi yang sama mencantumkan jarak ekstrem Bumi Bulan adalah 407 000 km dan 357 km 000 Untuk menentukan ukuran sudut maksimum jarak minimum harus dikoreksi sesuai dengan radius khatulistiwa bumi yakni 6 378 km sehingga hasilnya 350 600 km Lucey et al 2006 menyatakan 107 partikel cm 3 pada siang hari dan 105 partikel cm 3 pada malam hari Akibat suhu permukaan khatulistiwa yang mencapai 390 K pada siang hari dan 100 K pada malam hari hukum gas ideal menghasilkan tekanan yang sebagaimana yang dicantumkan pada kotak info dibulatkan hingga mendekati urutan magnitudo 10 7 Pa pada siang hari dan 10 10 Pa pada malam hari Terdapat sejumlah asteroid dekat Bumi termasuk 3753 Cruithne yang mengko orbit Bumi orbit mereka menjauhi Bumi untuk beberapa periode waktu namun kemudian melakukan pengorbitan dalam waktu lama Morais et al 2002 Adapula quasi satelit mereka bukanlah satelit karena mereka tidak mengorbit Bumi Untuk informasi lebih lanjut lihat Satelit Bumi lainnya Charon secara proporsional lebih besar untuk ukuran Pluto tetapi Pluto telah direklasifikasi sebagai planet katai Usia ini dihitung dari penanggalan isotop batuan Bulan Lebih tepatnya periode sidereal Bulan bintang tetap ke bintang tetap adalah 27 321661 hari 27h 07j 43m 11 5d dan periode orbit tropis rata ratanya dari ekuinoks ke ekuinoks adalah 27 321582 hari 27h 07j 43m 04 7d Explanatory Supplement to the Astronomical Ephemeris 1961 pada hal 107 Lebih tepatnya periode sinodis rata rata Bulan antara rata rata konjungsi matahari adalah 29 530589 hari 29h 12j 44m 02 9d Explanatory Supplement to the Astronomical Ephemeris 1961 pada hal 107 Magnitudo tampak Matahari adalah 26 7 dan magnitudo tampak bulan purnama adalah 12 7 Lihat grafik di Matahari Fase hidup Saat ini diameter Matahari meningkat dengan laju sekitar lima persen per miliar tahun Angka ini hampir sama dengan laju diameter sudut Bulan yang berkurang karena surut dari Bumi Secara rata rata Bulan meliputi area seluas 0 21078 derajat persegi di langit malam Referensi Rembulan KBBI Daring Candra KBBI Daring Sasi KBBI Daring Kamar KBBI Daring Lunar KBBI Daring a b c d e f g h i j k l Wieczorek M et al 2006 The constitution and structure of the lunar interior Reviews in Mineralogy and Geochemistry 60 1 221 364 doi 10 2138 rmg 2006 60 3 a b Lang Kenneth R 2011 The Cambridge Guide to the Solar System 2nd ed Cambridge University Press a b c d e Williams Dr David R 2 February 2006 Moon Fact Sheet NASA National Space Science Data Center Diakses tanggal 31 December 2008 Matthews Grant 2008 Celestial body irradiance determination from an underfilled satellite radiometer application to albedo and thermal emission measurements of the Moon using CERES Applied Optics 47 27 4981 93 Bibcode 2008ApOpt 47 4981M doi 10 1364 AO 47 004981 PMID 18806861 A R Vasavada D A Paige and S E Wood 1999 Near Surface Temperatures on Mercury and the Moon and the Stability of Polar Ice Deposits Icarus 141 2 179 Bibcode 1999Icar 141 179V doi 10 1006 icar 1999 6175 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Lucey P Korotev Randy L et al 2006 Understanding the lunar surface and space Moon interactions Reviews in Mineralogy and Geochemistry 60 1 83 219 doi 10 2138 rmg 2006 60 2 Morais M H M 2002 The Population of Near Earth Asteroids in Coorbital Motion with the Earth Icarus 160 1 1 9 Bibcode 2002Icar 160 1M doi 10 1006 icar 2002 6937 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Salinan arsip PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2014 03 27 Diakses tanggal 2014 03 30 Naming Astronomical Objects Spelling of Names International Astronomical Union Diakses tanggal 29 March 2010 Gazetteer of Planetary Nomenclature Planetary Nomenclature FAQ USGS Astrogeology Research Program Diakses tanggal 29 March 2010 Barnhart Robert K 1995 The Barnhart Concise Dictionary of Etymology USA Harper Collins hlm 487 ISBN 978 0 06 270084 1 Oxford English Dictionary lunar a and n Oxford English Dictionary Second Edition 1989 Oxford University Press Diakses tanggal 23 March 2010 Kleine T 2005 Hf W Chronometry of Lunar Metals and the Age and Early Differentiation of the Moon Science 310 5754 1671 1674 Bibcode 2005Sci 310 1671K doi 10 1126 science 1118842 PMID 16308422 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Carnegie Institution for Science research Diakses tanggal 2013 10 12 Phys org s account of Carlson s presentation to the Royal Society Diakses tanggal 2013 10 13 Binder A B 1974 On the origin of the Moon by rotational fission The Moon 11 2 53 76 Bibcode 1974Moon 11 53B doi 10 1007 BF01877794 a b Stroud Rick 2009 The Book of the Moon Walken and Company hlm 24 27 ISBN 978 0 8027 1734 4 Mitler H E 1975 Formation of an iron poor moon by partial capture or Yet another exotic theory of lunar origin Icarus 24 2 256 268 Bibcode 1975Icar 24 256M doi 10 1016 0019 1035 75 90102 5 Stevenson D J 1987 Origin of the moon The collision hypothesis Annual Review of Earth and Planetary Sciences 15 1 271 315 Bibcode 1987AREPS 15 271S doi 10 1146 annurev ea 15 050187 001415 Taylor G Jeffrey 31 December 1998 Origin of the Earth and Moon Planetary Science Research Discoveries Diakses tanggal 7 April 2010 Canup R 2001 Origin of the Moon in a giant impact near the end of Earth s formation Nature 412 6848 708 712 Bibcode 2001Natur 412 708C doi 10 1038 35089010 PMID 11507633 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Earth Asteroid Collision Formed Moon Later Than Thought News nationalgeographic com 28 October 2010 Diakses tanggal 7 May 2012 Salinan arsip PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2018 07 27 Diakses tanggal 2021 02 04 Touboul M Kleine T Bourdon B Palme H Wieler R 2007 Late formation and prolonged differentiation of the Moon inferred from W isotopes in lunar metals Nature 450 7173 1206 9 Bibcode 2007Natur 450 1206T doi 10 1038 nature06428 PMID 18097403 Pahlevan Kaveh 2007 Equilibration in the aftermath of the lunar forming giant impact Earth and Planetary Science Letters 262 3 4 438 449 arXiv 1012 5323 Bibcode 2007E amp PSL 262 438P doi 10 1016 j epsl 2007 07 055 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Nield Ted 2009 Moonwalk summary of meeting at Meteoritical Society s 72nd Annual Meeting Nancy France Geoscientist 19 8 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 09 27 Diakses tanggal 2014 04 01 a b Warren P H 1985 The magma ocean concept and lunar evolution Annual review of earth and planetary sciences 13 1 201 240 Bibcode 1985AREPS 13 201W doi 10 1146 annurev ea 13 050185 001221 Tonks W Brian 1993 Magma ocean formation due to giant impacts Journal of Geophysical Research 98 E3 5319 5333 Bibcode 1993JGR 98 5319T doi 10 1029 92JE02726 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Daniel Clery 11 October 2013 Impact Theory Gets Whacked Science 342 183 Wiechert U et al October 2001 Oxygen Isotopes and the Moon Forming Giant Impact Science Science jurnal 294 12 345 348 Bibcode 2001Sci 294 345W doi 10 1126 science 1063037 PMID 11598294 Diakses tanggal 2009 07 05 Pahlevan Kaveh Stevenson David October 2007 Equilibration in the Aftermath of the Lunar forming Giant Impact EPSL 262 3 4 438 449 arXiv 1012 5323 Bibcode 2007E amp PSL 262 438P doi 10 1016 j epsl 2007 07 055 Titanium Paternity Test Says Earth is the Moon s Only Parent University of Chicago Astrobio net Diakses tanggal 2013 10 03 Taylor Stuart Ross 1975 Lunar science A post Apollo view New York Pergamon Press Inc hlm 64 NASA Research Team Reveals Moon Has Earth Like Core NASA January 6 2011 Nemchin A Timms N Pidgeon R Geisler T Reddy S Meyer C 2009 Timing of crystallization of the lunar magma ocean constrained by the oldest zircon Nature Geoscience 2 2 133 136 Bibcode 2009NatGe 2 133N doi 10 1038 ngeo417 a b Shearer C et al 2006 Thermal and magmatic evolution of the Moon Reviews in Mineralogy and Geochemistry 60 1 365 518 doi 10 2138 rmg 2006 60 4 Schubert J 2004 Interior composition structure and dynamics of the Galilean satellites Dalam F Bagenal et al Jupiter The Planet Satellites and Magnetosphere Cambridge University Press hlm 281 306 ISBN 978 0 521 81808 7 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Tampilkan authors link Williams J G 2006 Lunar laser ranging science Gravitational physics and lunar interior and geodesy Advances in Space Research 37 1 6771 arXiv gr qc 0412049 Bibcode 2006AdSpR 37 67W doi 10 1016 j asr 2005 05 013 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Landscapes from the ancient and eroded lunar far side esa Diakses tanggal 15 February 2010 Spudis Paul D Cook A Robinson M Bussey B Fessler B Cook Robinson Bussey Fessler January 1998 Topography of the South Polar Region from Clementine Stereo Imaging Workshop on New Views of the Moon Integrated Remotely Sensed Geophysical and Sample Datasets 69 Bibcode 1998nvmi conf 69S Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Spudis Paul D 1994 Ancient Multiring Basins on the Moon Revealed by Clementine Laser Altimetry Science 266 5192 1848 1851 Bibcode 1994Sci 266 1848S doi 10 1126 science 266 5192 1848 PMID 17737079 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Pieters C M Tompkins S Head J W Hess P C 1997 Mineralogy of the Mafic Anomaly in the South Pole Aitken Basin Implications for excavation of the lunar mantle Geophysical Research Letters 24 15 1903 1906 Bibcode 1997GeoRL 24 1903P doi 10 1029 97GL01718 Taylor G J 17 July 1998 The Biggest Hole in the Solar System Planetary Science Research Discoveries Hawai i Institute of Geophysics and Planetology Diakses tanggal 12 April 2007 Schultz P H March 1997 Forming the south pole Aitken basin The extreme games Conference Paper 28th Annual Lunar and Planetary Science Conference 28 1259 Bibcode 1997LPI 28 1259S Wlasuk Peter 2000 Observing the Moon Springer hlm 19 ISBN 978 1 85233 193 1 Norman M 21 April 2004 The Oldest Moon Rocks Planetary Science Research Discoveries Diakses tanggal 12 April 2007 Varricchio L 2006 Inconstant Moon Xlibris Books ISBN 978 1 59926 393 9 Head L W J W 2003 Lunar Gruithuisen and Mairan domes Rheology and mode of emplacement Journal of Geophysical Research 108 E2 5012 Bibcode 2003JGRE 108 5012W doi 10 1029 2002JE001909 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 03 12 Diakses tanggal 12 April 2007 a b c d e f g h Spudis P D 2004 Moon World Book Online Reference Center NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 04 17 Diakses tanggal 12 April 2007 Gillis J J Spudis 1996 The Composition and Geologic Setting of Lunar Far Side Maria Lunar and Planetary Science 27 413 404 Bibcode 1996LPI 27 413G Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Lawrence D J et al 11 August 1998 Global Elemental Maps of the Moon The Lunar Prospector Gamma Ray Spectrometer Science HighWire Press 281 5382 1484 1489 Bibcode 1998Sci 281 1484L doi 10 1126 science 281 5382 1484 ISSN 1095 9203 PMID 9727970 Diakses tanggal 29 August 2009 Parameter author separator yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Taylor G J 31 August 2000 A New Moon for the Twenty First Century Planetary Science Research Discoveries Hawai i Institute of Geophysics and Planetology Diakses tanggal 12 April 2007 a b Papike J 1998 Lunar Samples Reviews in Mineralogy and Geochemistry 36 5 1 5 234 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan a b Hiesinger H 2003 Ages and stratigraphy of mare basalts in Oceanus Procellarum Mare Numbium Mare Cognitum and Mare Insularum J Geophys Res 108 E7 1029 Bibcode 2003JGRE 108 5065H doi 10 1029 2002JE001985 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Munsell K 4 December 2006 Majestic Mountains Solar System Exploration NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 09 17 Diakses tanggal 12 April 2007 Richard Lovett Early Earth may have had two moons Nature News Nature com Diakses tanggal 2012 11 01 Was our two faced moon in a small collision Theconversation edu au Diakses tanggal 2012 11 01 Melosh H J 1989 Impact cratering A geologic process Oxford Univ Press ISBN 978 0 19 504284 9 Moon Facts SMART 1 European Space Agency 2010 Diakses tanggal 12 May 2010 Gazetteer of Planetary Nomenclature Categories for Naming Features on Planets and Satellites U S Geological Survey Diakses tanggal 8 April 2010 a b Wilhelms Don 1987 Geologic History of the Moon PDF U S Geological Survey Parameter chapter akan diabaikan bantuan Hartmann William K Quantin Cathy Mangold Nicolas 2007 Possible long term decline in impact rates 2 Lunar impact melt data regarding impact history Icarus 186 1 11 23 Bibcode 2007Icar 186 11H doi 10 1016 j icarus 2006 09 009 The Smell of Moondust NASA 30 January 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 03 08 Diakses tanggal 15 March 2010 Heiken G 1991 Lunar Sourcebook a user s guide to the Moon New York Cambridge University Press hlm 736 ISBN 978 0 521 33444 0 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Rasmussen K L 1985 Megaregolith thickness heat flow and the bulk composition of the Moon Nature 313 5998 121 124 Bibcode 1985Natur 313 121R doi 10 1038 313121a0 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Margot J L Campbell D B Jurgens R F Slade M A 4 June 1999 Topography of the Lunar Poles from Radar Interferometry A Survey of Cold Trap Locations Science 284 5420 1658 1660 Bibcode 1999Sci 284 1658M doi 10 1126 science 284 5420 1658 PMID 10356393 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ward William R 1 August 1975 Past Orientation of the Lunar Spin Axis Science 189 4200 377 379 Bibcode 1975Sci 189 377W doi 10 1126 science 189 4200 377 PMID 17840827 a b Martel L M V 4 June 2003 The Moon s Dark Icy Poles Planetary Science Research Discoveries Hawai i Institute of Geophysics and Planetology Diakses tanggal 12 April 2007 Seedhouse Erik 2009 Lunar Outpost The Challenges of Establishing a Human Settlement on the Moon Springer Praxis Books in Space Exploration Germany Springer Praxis hlm 136 ISBN 978 0 387 09746 6 Coulter Dauna 18 March 2010 The Multiplying Mystery of Moonwater Science NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 05 16 Diakses tanggal 28 March 2010 Spudis P 6 November 2006 Ice on the Moon The Space Review Diakses tanggal 12 April 2007 Feldman W C 1998 Fluxes of Fast and Epithermal Neutrons from Lunar Prospector Evidence for Water Ice at the Lunar Poles Science 281 5382 1496 1500 Bibcode 1998Sci 281 1496F doi 10 1126 science 281 5382 1496 PMID 9727973 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Saal Alberto E 2008 Volatile content of lunar volcanic glasses and the presence of water in the Moon s interior Nature 454 7201 192 195 Bibcode 2008Natur 454 192S doi 10 1038 nature07047 PMID 18615079 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Pieters C M 2009 Character and Spatial Distribution of OH H2O on the Surface of the Moon Seen by M3 on Chandrayaan 1 Science 326 5952 568 72 Bibcode 2009Sci 326 568P doi 10 1126 science 1178658 PMID 19779151 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Lakdawalla Emily 13 November 2009 LCROSS Lunar Impactor Mission Yes We Found Water The Planetary Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 01 22 Diakses tanggal 13 April 2010 Water and More An Overview of LCROSS Impact Results 41st Lunar and Planetary Science Conference 41 1533 2335 1 5 March 2010 Bibcode 2010LPI 41 2335C Colaprete A Schultz P Heldmann J Wooden D Shirley M Ennico K Hermalyn B Marshall W Ricco A Elphic R C Goldstein D Summy D Bart G D Asphaug E Korycansky D Landis D Sollitt L 22 October 2010 Detection of Water in the LCROSS Ejecta Plume Science 330 6003 463 468 Bibcode 2010Sci 330 463C doi 10 1126 science 1186986 PMID 20966242 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Hauri Erik 26 May 2011 High Pre Eruptive Water Contents Preserved in Lunar Melt Inclusions Science Express 10 1126 213 Bibcode 2011Sci 333 213H doi 10 1126 science 1204626 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Muller P 1968 Mascons lunar mass concentrations Science 161 3842 680 684 Bibcode 1968Sci 161 680M doi 10 1126 science 161 3842 680 PMID 17801458 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Richard A Kerr 12 April 2013 The Mystery of Our Moon s Gravitational Bumps Solved Science 340 128 Konopliv A 2001 Recent gravity models as a result of the Lunar Prospector mission Icarus 50 1 1 18 Bibcode 2001Icar 150 1K doi 10 1006 icar 2000 6573 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Garrick Bethell Ian Weiss iBenjamin P Shuster David L Buz Jennifer 2009 Early Lunar Magnetism Science 323 5912 356 359 Bibcode 2009Sci 323 356G doi 10 1126 science 1166804 PMID 19150839 Magnetometer Electron Reflectometer Results Lunar Prospector NASA 2001 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 05 27 Diakses tanggal 17 March 2010 Hood L L 1991 Formation of magnetic anomalies antipodal to lunar impact basins Two dimensional model calculations J Geophys Res 96 B6 9837 9846 Bibcode 1991JGR 96 9837H doi 10 1029 91JB00308 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Moon Storms Science nasa gov 2013 09 27 Diakses tanggal 2013 10 03 Globus Ruth 1977 Chapter 5 Appendix J Impact Upon Lunar Atmosphere Dalam Richard D Johnson amp Charles Holbrow Space Settlements A Design Study NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 05 31 Diakses tanggal 17 March 2010 Crotts Arlin P S 2008 Lunar Outgassing Transient Phenomena and The Return to The Moon I Existing Data PDF The Astrophysical Journal Department of Astronomy Columbia University 687 692 arXiv 0706 3949 Bibcode 2008ApJ 687 692C doi 10 1086 591634 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2009 02 20 Diakses tanggal 29 September 2009 a b c Stern S A 1999 The Lunar atmosphere History status current problems and context Rev Geophys 37 4 453 491 Bibcode 1999RvGeo 37 453S doi 10 1029 1999RG900005 Lawson S 2005 Recent outgassing from the lunar surface the Lunar Prospector alpha particle spectrometer J Geophys Res 110 E9 1029 Bibcode 2005JGRE 11009009L doi 10 1029 2005JE002433 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Sridharan R 2010 Direct evidence for water H2O in the sunlit lunar ambience from CHACE on MIP of Chandrayaan I Planetary and Space Science 58 6 947 Bibcode 2010P amp SS 58 947S doi 10 1016 j pss 2010 02 013 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Hamilton Calvin J Hamilton Rosanna L The Moon Views of the Solar System 1995 2011 a b Amos Jonathan 16 December 2009 Coldest place found on the Moon BBC News Diakses tanggal 20 March 2010 Diviner News UCLA 17 September 2009 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 03 07 Diakses tanggal 17 March 2010 V V Belet s kiĭ 2001 Essays on the Motion of Celestial Bodies Birkhauser hlm 183 ISBN 978 3 7643 5866 2 Space Topics Pluto and Charon The Planetary Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 04 19 Diakses tanggal 6 April 2010 Planet Definition Questions amp Answers Sheet International Astronomical Union 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 03 15 Diakses tanggal 24 March 2010 Alexander M E 1973 The Weak Friction Approximation and Tidal Evolution in Close Binary Systems Astrophysics and Space Science 23 2 459 508 Bibcode 1973Ap amp SS 23 459A doi 10 1007 BF00645172 Phil Plait Dark Side of the Moon Bad Astronomy Misconceptions Diakses tanggal 15 February 2010 Luciuk Mike How Bright is the Moon Amateur Astronomers Inc Diakses tanggal 16 March 2010 Hershenson Maurice 1989 The Moon illusion Routledge hlm 5 ISBN 978 0 8058 0121 7 Spekkens K 18 October 2002 Is the Moon seen as a crescent and not a boat all over the world Curious About Astronomy Diakses tanggal 16 March 2010 Full moon tonight is as close as it gets The Press Enterprise 18 March 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 03 22 Diakses tanggal 19 March 2011 Dr Tony Phillips 16 March 2011 Super Full Moon NASA Diakses tanggal 19 March 2011 Richard K De Atley 18 March 2011 Full moon tonight is as close as it gets The Press Enterprise Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 03 22 Diakses tanggal 19 March 2011 Super moon to reach closest point for almost 20 years The Guardian 19 March 2011 Diakses tanggal 19 March 2011 Georgia State University Dept of Physics Astronomy Perceived Brightness Brightnes and Night Day Sensitivity Georgia State University GA USA Diakses tanggal 25 January 2014 Lutron Measured light vs perceived light PDF From IES Lighting Handbook 2000 27 4 Lutron com Diakses tanggal 25 January 2014 Walker John May 1997 Inconstant Moon Earth and Moon Viewer Fourth paragraph of How Bright the Moonlight Fourmilab Switzerland Diakses tanggal 23 January 2014 14 karena respons logaritma mata manusia Taylor G J 8 November 2006 Recent Gas Escape from the Moon Planetary Science Research Discoveries Hawai i Institute of Geophysics and Planetology Diakses tanggal 4 April 2007 Schultz P H 2006 Lunar activity from recent gas release Nature 444 7116 184 186 Bibcode 2006Natur 444 184S doi 10 1038 nature05303 PMID 17093445 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan 22 Degree Halo a ring of light 22 degrees from the sun or moon Department of Atmospheric Sciences at the University of Illinois at Urbana Champaign Diakses tanggal 13 April 2010 a b c d e Lambeck K 1977 Tidal Dissipation in the Oceans Astronomical Geophysical and Oceanographic Consequences Philosophical Transactions of the Royal Society A 287 1347 545 594 Bibcode 1977RSPTA 287 545L doi 10 1098 rsta 1977 0159 Le Provost C 1995 Ocean Tides for and from TOPEX POSEIDON Science 267 5198 639 42 Bibcode 1995Sci 267 639L doi 10 1126 science 267 5198 639 PMID 17745840 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan a b c d Touma Jihad 1994 Evolution of the Earth Moon system The Astronomical Journal 108 5 1943 1961 Bibcode 1994AJ 108 1943T doi 10 1086 117209 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Chapront J 2002 A new determination of lunar orbital parameters precession constant and tidal acceleration from LLR measurements Astronomy and Astrophysics 387 2 700 709 Bibcode 2002A amp A 387 700C doi 10 1051 0004 6361 20020420 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Ray R 15 May 2001 Ocean Tides and the Earth s Rotation IERS Special Bureau for Tides Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 03 27 Diakses tanggal 17 March 2010 Murray C D and Dermott S F 1999 Solar System Dynamics Cambridge University Press hlm 184 ISBN 978 0 521 57295 8 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Dickinson Terence 1993 From the Big Bang to Planet X Camden East Ontario Camden House hlm 79 81 ISBN 978 0 921820 71 0 Latham Gary Ewing Maurice Dorman James Lammlein David Press Frank Toksoz Naft Sutton George Duennebier Fred Nakamura Yosio 1972 Moonquakes and lunar tectonism Earth Moon and Planets 4 3 4 373 382 Bibcode 1972Moon 4 373L doi 10 1007 BF00562004 Pemeliharaan CS1 Tampilkan authors link Phillips Tony 12 March 2007 Stereo Eclipse Science NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 06 10 Diakses tanggal 17 March 2010 Espenak F 2000 Solar Eclipses for Beginners MrEclipse Diakses tanggal 17 March 2010 Walker John July 10 2004 Moon near Perigee Earth near Aphelion Fourmilab Diakses tanggal December 25 2013 Thieman J 2 May 2006 Eclipse 99 Frequently Asked Questions NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 02 11 Diakses tanggal 12 April 2007 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Espenak F Saros Cycle NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 24 Diakses tanggal 17 March 2010 Guthrie D V 1947 The Square Degree as a Unit of Celestial Area Popular Astronomy 55 200 203 Bibcode 1947PA 55 200G Total Lunar Occultations Royal Astronomical Society of New Zealand Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 02 05 Diakses tanggal 17 March 2010 Aaboe A Britton J P Henderson J A Neugebauer Otto Sachs A J 1991 Saros Cycle Dates and Related Babylonian Astronomical Texts Transactions of the American Philosophical Society American Philosophical Society 81 6 1 75 doi 10 2307 1006543 JSTOR 1006543 One comprises what we have called Saros Cycle Texts which give the months of eclipse possibilities arranged in consistent cycles of 223 months or 18 years Sarma K V 2008 Astronomy in India Dalam Helaine Selin Encyclopaedia of the History of Science Technology and Medicine in Non Western Cultures edisi ke 2 Springer hlm 317 321 ISBN 978 1 4020 4559 2 Needham 1986 hlm 411 O Connor J J February 1999 Anaxagoras of Clazomenae University of St Andrews Diakses tanggal 12 April 2007 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Needham 1986 hlm 227 Needham 1986 hlm 413 414 Robertson E F November 2000 Aryabhata the Elder Scotland School of Mathematics and Statistics University of St Andrews Diakses tanggal 15 April 2010 A I Sabra 2008 Ibn Al Haytham Abu ʿAli Al Ḥasan Ibn Al Ḥasan Dictionary of Scientific Biography Detroit Charles Scribner s Sons hlm 189 210 at 195 Needham 1986 hlm 415 416 Lewis C S 1964 The Discarded Image Cambridge Cambridge University Press hlm 108 ISBN 978 0 521 47735 2 van der Waerden Bartel Leendert 1987 The Heliocentric System in Greek Persian and Hindu Astronomy Annals of the New York Academy of Sciences 500 1 569 Bibcode 1987NYASA 500 1A doi 10 1111 j 1749 6632 1987 tb37193 x PMID 3296915 Evans James 1998 The History and Practice of Ancient Astronomy Oxford amp New York Oxford University Press hlm 71 386 ISBN 978 0 19 509539 5 Discovering How Greeks Computed in 100 B C The New York Times 31 July 2008 Diakses tanggal 27 March 2010 Van Helden A 1995 The Moon Galileo Project Diakses tanggal 12 April 2007 Consolmagno Guy J 1996 Astronomy Science Fiction and Popular Culture 1277 to 2001 And beyond Leonardo The MIT Press 29 2 128 doi 10 2307 1576348 JSTOR 1576348 Hall R Cargill 1977 Appendix A LUNAR THEORY BEFORE 1964 NASA History Series LUNAR IMPACT A History of Project Ranger Washington D C Scientific and Technical Information Office NATIONAL AERONAUTICS AND SPACE ADMINISTRATION Diakses tanggal 13 April 2010 a b Zak Anatoly 2009 Russia s unmanned missions toward the Moon Diakses tanggal 20 April 2010 Rocks and Soils from the Moon NASA Diakses tanggal 6 April 2010 Coren M 26 July 2004 Giant leap opens world of possibility CNN Diakses tanggal 16 March 2010 Record of Lunar Events 24 July 1969 Apollo 11 30th anniversary NASA Diakses tanggal 13 April 2010 Martel Linda M V 21 December 2009 Celebrated Moon Rocks Overview and status of the Apollo lunar collection A unique but limited resource of extraterrestrial material PDF Planetary Science and Research Discoveries Diakses tanggal 6 April 2010 Launius Roger D July 1999 The Legacy of Project Apollo NASA History Office Diakses tanggal 13 April 2010 SP 287 What Made Apollo a Success A series of eight articles reprinted by permission from the March 1970 issue of Astronautics amp Aeronautics a publication of the American Institute of Aeronautics and Astronautics Washington D C Scientific and Technical Information Office National Aeronautics and Space Administration 1971 1 September 1977 NASA news release 77 47 page 242 PDF Siaran pers Diakses pada 16 March 2010 Appleton James 1977 OASI Newsletters Archive NASA Turns A Deaf Ear To The Moon Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 12 10 Diakses tanggal 29 August 2007 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Dickey J et al 1994 Lunar laser ranging a continuing legacy of the Apollo program Science 265 5171 482 490 Bibcode 1994Sci 265 482D doi 10 1126 science 265 5171 482 PMID 17781305 Hiten Hagomoro NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 06 14 Diakses tanggal 29 March 2010 Clementine information NASA 1994 Diakses tanggal 29 March 2010 Lunar Prospector Neutron Spectrometer NASA 2001 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 05 27 Diakses tanggal 29 March 2010 SMART 1 factsheet European Space Agency 26 February 2007 Diakses tanggal 29 March 2010 China s first lunar probe ends mission Xinhua 1 March 2009 Diakses tanggal 29 March 2010 KAGUYA Mission Profile JAXA Diakses tanggal 13 April 2010 KAGUYA SELENE World s First Image Taking of the Moon by HDTV Japan Aerospace Exploration Agency JAXA and NHK Japan Broadcasting Corporation 7 November 2007 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 03 16 Diakses tanggal 13 April 2010 Mission Sequence Indian Space Research Organisation 17 November 2008 Diakses tanggal 13 April 2010 Indian Space Research Organisation Future Program Indian Space Research Organisation Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 11 25 Diakses tanggal 13 April 2010 India and Russia Sign an Agreement on Chandrayaan 2 Indian Space Research Organisation 14 November 2007 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 12 17 Diakses tanggal 13 April 2010 Covault C 4 June 2006 Russia Plans Ambitious Robotic Lunar Mission Aviation Week Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 10 24 Diakses tanggal 12 April 2007 Russia to send mission to Mars this year Moon in three years TV Novosti 25 February 2009 Diakses tanggal 13 April 2010 About the Google Lunar X Prize X Prize Foundation 2010 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 02 28 Diakses tanggal 24 March 2010 Wall Mike 14 January 2011 Mining the Moon s Water Q amp A with Shackleton Energy s Bill Stone Space News pranala nonaktif permanen NASA 14 December 2004 President Bush Offers New Vision For NASA Siaran pers Diakses pada 12 April 2007 NASA 4 December 2006 NASA Unveils Global Exploration Strategy and Lunar Architecture Siaran pers Diakses pada 12 April 2007 NASAtelevision 15 April 2010 President Obama Pledges Total Commitment to NASA YouTube Diakses tanggal 7 May 2012 India s Space Agency Proposes Manned Spaceflight Program SPACE com 10 November 2006 Diakses tanggal 23 October 2008 Takahashi Yuki September 1999 Mission Design for Setting up an Optical Telescope on the Moon California Institute of Technology Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 11 06 Diakses tanggal 27 March 2011 Chandler David 15 February 2008 MIT to lead development of new telescopes on moon MIT News Diakses tanggal 27 March 2011 Naeye Robert 6 April 2008 NASA Scientists Pioneer Method for Making Giant Lunar Telescopes Goddard Space Flight Center Diakses tanggal 27 March 2011 Bell Trudy 9 October 2008 Liquid Mirror Telescopes on the Moon Science News NASA Diakses tanggal 27 March 2011 Far Ultraviolet Camera Spectrograph Lpi usra edu Diakses tanggal 2013 10 03 a b Can any State claim a part of outer space as its own United Nations Office for Outer Space Affairs Diakses tanggal 28 March 2010 How many States have signed and ratified the five international treaties governing outer space United Nations Office for Outer Space Affairs 1 January 2006 Diakses tanggal 28 March 2010 Do the five international treaties regulate military activities in outer space United Nations Office for Outer Space Affairs Diakses tanggal 28 March 2010 Agreement Governing the Activities of States on the Moon and Other Celestial Bodies United Nations Office for Outer Space Affairs Diakses tanggal 28 March 2010 The treaties control space related activities of States What about non governmental entities active in outer space like companies and even individuals United Nations Office for Outer Space Affairs Diakses tanggal 28 March 2010 Statement by the Board of Directors of the IISL On Claims to Property Rights Regarding The Moon and Other Celestial Bodies 2004 PDF International Institute of Space Law 2004 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2009 12 22 Diakses tanggal 28 March 2010 Further Statement by the Board of Directors of the IISL On Claims to Lunar Property Rights 2009 PDF International Institute of Space Law 22 March 2009 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2009 12 22 Diakses tanggal 28 March 2010 Marshack Alexander 1991 The Roots of Civilization Colonial Hill Mount Kisco NY Brooks A S and Smith C C 1987 Ishango revisited new age determinations and cultural interpretations The African Archaeological Review 5 65 78 Duncan David Ewing 1998 The Calendar Fourth Estate Ltd hlm 10 11 ISBN 978 1 85702 721 1 For etymology see Barnhart Robert K 1995 The Barnhart Concise Dictionary of Etymology Harper Collins hlm 487 ISBN 978 0 06 270084 1 For the lunar calendar of the Germanic peoples see Birley A R Trans 1999 Agricola and Germany Oxford World s Classics USA Oxford hlm 108 ISBN 978 0 19 283300 6 Smith William George 1849 Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology Oarses Zygia 3 J Walton hlm 768 Diakses tanggal 29 March 2010 Estienne Henri 1846 Thesaurus graecae linguae 5 Didot hlm 1001 Diakses tanggal 29 March 2010 Carved and Drawn Prehistoric Maps of the Cosmos Space Today Online 2006 Diakses tanggal 12 April 2007 Islamic Calendars based on the Calculated First Visibility of the Lunar Crescent University of Utrecht Diakses tanggal 2014 01 11 Muhammad Encyclopaedia Britannica 2007 Encyclopaedia Britannica Online p 13 a b Lilienfeld Scott O Arkowitz Hal 2009 Lunacy and the Full Moon Scientific American Diakses tanggal 13 April 2010 Bibliografi Needham Joseph 1986 Science and Civilization in China Volume III Mathematics and the Sciences of the Heavens and Earth Taipei Caves Books ISBN 978 0 521 05801 8 Bacaan lanjutanThe Moon Discovery 2008 BBC World Service Bussey B 2004 The Clementine Atlas of the Moon Cambridge University Press ISBN 0 521 81528 2 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Cain Fraser Where does the Moon Come From Universe Today Diakses tanggal 1 April 2008 podcast and transcript Jolliff B 2006 New views of the Moon Rev Mineral Geochem Chantilly Virginia Min Soc Amer 60 1 721 doi 10 2138 rmg 2006 60 0 ISBN 0 939950 72 3 Diakses tanggal 12 April 2007 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Jones E M 2006 Apollo Lunar Surface Journal NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 05 18 Diakses tanggal 12 April 2007 Exploring the Moon Lunar and Planetary Institute Diakses tanggal 12 April 2007 Mackenzie Dana 2003 The Big Splat or How Our Moon Came to Be Hoboken New Jersey John Wiley amp Sons Inc ISBN 0 471 15057 6 Moore P 2001 On the Moon Tucson Arizona Sterling Publishing Co ISBN 0 304 35469 4 Moon Articles Planetary Science Research Discoveries Spudis P D 1996 The Once and Future Moon Smithsonian Institution Press ISBN 1 56098 634 4 Taylor S R 1992 Solar system evolution Cambridge Univ Press hlm 307 ISBN 0 521 37212 7 Teague K 2006 The Project Apollo Archive Diakses tanggal 12 April 2007 Wilhelms D E 1987 Geologic History of the Moon U S Geological Survey Professional paper 1348 Diakses tanggal 12 April 2007 Wilhelms D E 1993 To a Rocky Moon A Geologist s History of Lunar Exploration Tucson Arizona University of Arizona Press ISBN 0 8165 1065 2 Diakses tanggal 10 March 2009 Pranala luarCari tahu mengenai Moon pada proyek proyek Wikimedia lainnya Definisi dan terjemahan dari Wiktionary Gambar dan media dari WikiCommons Berita dari Wikinews Kutipan dari Wikiquote Teks sumber dari Wikisource Buku dari Wikibooks Panduan wisata di Moon dari WikivoyageAPOD Video of lunar driveSumber kartografi Consolidated Lunar Atlas Lunar and Planetary Institute Diakses tanggal 26 February 2012 Gazetteer of Planetary Nomenclature USGS List of feature names Clementine Lunar Image Browser U S Navy 15 October 2003 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 04 07 Diakses tanggal 12 April 2007 3D zoomable globes Google Moon Google 2007 Diakses tanggal 12 April 2007 Moon World Wind Central NASA 2007 Diakses tanggal 12 April 2007 Aeschliman R Lunar Maps Planetary Cartography and Graphics Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 05 01 Diakses tanggal 12 April 2007 Maps and panoramas at Apollo landing sites Japan Aerospace Exploration Agency JAXA Diarsipkan 2012 03 05 di Wayback Machine Kaguya Selene imagesPerangkat observasi NASA s SKYCAL Sky Events Calendar NASA Eclipse Home Page Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 02 21 Diakses tanggal 27 August 2007 Find moonrise moonset and moonphase for a location 2008 Diakses tanggal 18 February 2008 HMNAO s Moon Watch 2005 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 02 04 Diakses tanggal 24 May 2009 See when the next new crescent moon is visible for any location Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bulan amp oldid 23862270