www.wikidata.id-id.nina.az
Gunung berapi gunung api atau vulkan secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas batuan dalam wujud cair atau lava yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus 1 Gunung berapi Mahameru atau Semeru di belakang Latar depan adalah Kaldera Tengger termasuk Bromo Jawa Timur Indonesia Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku dan mengambang di atas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak Oleh karena itu gunung berapi di Bumi sering ditemukan di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik Gunung berapi biasanya tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama lain Bahaya dari debu vulkanik adalah terhadap penerbangan khususnya pesawat jet karena debu tersebut dapat merusak turbin dari mesin jet 2 Letusan besar dapat mempengaruhi suhu dikarenakan asap dan butiran asam sulfat yang dimuntahkan letusan dapat menghalangi matahari dan mendinginkan bagian bawah atmosfer bumi seperti troposfer tetapi material tersebut juga dapat menyerap panas yang dipancarkan dari bumi sehingga memanaskan stratosfer Lebih lanjut istilah gunung api juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcano gunung api es dan mud volcano gunung api lumpur Gunung api es biasa terjadi di daerah garis lintang tinggi yang mempunyai musim dingin bersalju Gunung berapi terdapat di seluruh dunia tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik Pacific Ring of Fire 1 Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik dan lebih dimana Lempeng Pasifik saling bergesek dengan lempeng lempeng tetangganya Gunung berapi dapat dijumpai dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya Gunung berapi yang aktif mungkin berubah fase menjadi separuh aktif istirahat sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati 1 Namun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu yang sangat lama lebih dari ribuan tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali 3 Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan Apabila gunung berapi meletus magma yang terkandung di dalam kamar magma di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lava dimana lava ini dapat berubah menjadi lahar setelah mengalir dan bercampur dengan material material di permukaan bumi Selain dari aliran lava kehancuran yang disebabkan oleh letusan gunung berapi Ilmu yang mempelajari gunung berapi dinamakan Vulkanologi dimana ilmu ini mempelajari letusan gunung berapi untuk tujuan memperkirakan kemungkinan letusan yang bisa terjadi dari suatu gunung berapi sehingga dampak negatif letusan gunung berapi dapat ditekan Daftar isi 1 Wilayah pembentukan 1 1 Batas divergen antar lempeng 1 2 Batas konvergen antar lempeng 1 3 Titik panas 2 Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya 3 Klasifikasi gunung berapi berdasarkan aktivitas vulkanik 3 1 Aktif 3 2 Tidur 3 3 Mati 4 Klasifikasi gunung berapi berdasarkan frekuensi letusan di Indonesia 5 Skema peringatan gunung berapi di Indonesia 6 Jenis erupsi 6 1 Erupsi magmatik 6 2 Erupsi freatomagmatik 6 3 Erupsi freatik 7 Material erupsi 7 1 Gas vulkanik 7 2 Aliran lava 7 3 Tefra 8 Dampak terhadap manusia 8 1 Dampak buruk 8 2 Dampak baik 9 Lihat pula 10 ReferensiWilayah pembentukan SuntingGunung berapi di Bumi terbentuk dari aktivitas lempeng tektonik di kerak yang saling bergesekan dan menekan satu sama lain Oleh karenanya gunung berapi banyak ditemukan dekat dengan perbatasan lempeng tektonik Secara geologis Wilayah dimana gunung berapi terbentuk dibagi tiga yaitu Batas divergen antar lempeng Sunting Apabila kedua lempeng tektonik bergerak saling menjauhi satu sama lain maka kerak samudra yang baru akan terbentuk dari keluarnya magma ke permukaan dasar laut Wilayah antara kedua lempeng yang saling menjauh ini dinamakan dengan batas divergen 4 Aktivitas ini lalu akan memunculkan Punggung tengah samudra yang terbentuk dari pendinginan magma yang muncul ke permukaan Gunung berapi yang terbentuk dari aktivitas ini berada di bawah laut yang ditandai dengan fenomena Ventilasi hidrotermal Apabila punggung tengah samudra ini mencuat sampai ke permukaan laut maka kepulauan vulkanik akan terbentuk contohnya adalah Islandia Batas konvergen antar lempeng Sunting Berbeda dengan batas divergen yang tercipta dari pergerakan kedua lempeng tektonik yang saling menjauh Batas konvergen antar lempeng merupakan wilayah dimana dua lempeng atau lebih bertemu lalu saling menekan dan mengalami subduksi sehingga tepian di satu lempeng menindih tepian yang lain 4 Penindihan lempeng ini ditandai dengan terbentuknya bentang alam berupa palung di dasar laut Fenomena ini menimbulkan melelehnya material yang terdapat di mantel bumi sehingga material tersebut menjadi magma dan naik ke permukaan kerak yang tipis Gunung berapi di wilayah ini terbentuk dari pertemuan antara kedua lempeng kerak samudra atau antara lempeng kerak samudra dan benua Pertemuan antara kedua lempeng kerak benua biasanya tidak memicu pembentukan gunung berapi dikarenakan kerak benua memiliki ketebalan yang tidak dapat ditembus oleh magma di bawah permukaan Contoh dari gunung berapi ini adalah jajaran gunung berapi di Cincin Api Pasifik atau Gunung Etna di Italia Titik panas Sunting Titik panas merupakan suatu wilayah vulkanik dimana magma naik ke permukaan dikarenakan adanya celah di kerak bumi yang memungkinkan pergerakan tersebut Titik panas dapat ditemukan jauh dari batas antar kedua lempeng tektonik Pergerakan ini memunculkan gunung berapi yang memiliki ciri letusan efusif yang lemah dimana lava muncul ke permukaan secara halus Dikarenakan lempeng tektonik terus bergerak secara perlahan wilayah titik panas dapat membentuk gunung berapi yang berbeda beda sesuai dengan jalur pergerakan suatu lempeng Kepulauan Hawaii merupakan kepulauan yang terbentuk dari aktivitas vulkanik di titik panas di Samudra Pasifik Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya SuntingPerisai Tersusun dari batuan aliran lava yang dengan kekentalan rendah yang membeku sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi curam bentuknya akan berlereng landai dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik Gunung seperti ini umumnya hanya mengalami erupsi efusif yang relatif lemah Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai Islandia dan Afrika Timur 5 Stratovulkan Potongan melintang sebuah stratovulkan tidak sesuai skala Dapur magmaBatuan dasarPipa kawahDasar gunungSillDikeLapisan debu vulkanikFlankLapisan lava yang dimuntahkan oleh gunung berapiKepundanKerucut parasitAliran lavaVentKawahAwan debuTersusun dari tefra dan lava hasil erupsi dengan tipe letusan berubah ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis lapis dari beberapa jenis batuan Lapisan lava tersebut kemudian terakumulasi hingga membentuk suatu kerucut besar raksasa yang terkadang memiliki bentuk tidak beraturan Gunung Merapi di Yogyakarta Gunung Fuji di Jepang Gunung Mayon di Filipina Gunung Vesuvius dan Gunung Stromboli di Italia merupakan contoh dari gunung berapi jenis ini Lava yang berasal dari stratovulkan umumnya mengandung lebih banyak gas dan silika daripada lava yang dihasilkan oleh gunung berapi tipe perisai Kombinasi ini menyebabkan lava dari stratovulkan menjadi lebih kental 6 dan menghasilkan lebih banyak abu vulkanik Gunung berapi tipe stratovulkan juga memiliki lereng yang cukup curam contohnya Gunung Popocatepetl yang lerengnya memiliki gradien rata rata sekitar 14 04 25 dan gradien maksimum sebesar 32 21 63 7 Kerucut bara Cinder cone Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya Kaldera Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat di masa lalu yang melempar bagian atas dan tepi gunung sehingga membentuk cekungan Gunung Bromo merupakan jenis ini dimana kaldera tengger yang ada pada saat ini merupakan hasil letusan besar di masa lalu Maar Maar merupakan gunung berapi dengan ketinggian rendah dan diameter kepundan yang lebar dimana gunung berapi ini terbentuk dari letusan freatomagmatik yang disebabkan oleh tercampurnya magma dengan air di bawah tanah Saat tidak aktif maar biasanya terisi oleh air sehingga tampak seperti sebuah danau biasa Klasifikasi gunung berapi berdasarkan aktivitas vulkanik SuntingGunung gunung berapi memiliki perbedaan pada tingkat aktivitasnya Beberapa gunung berapi dapat meletus beberapa kali dalam setahun tetapi ada pula yang hanya meletus tiap puluhan ribu tahun sekali 8 47 Gunung berapi dapat diklasifikasikan secara informal sebagai aktif tidur atau mati meskipun batasan dari klasifikasi ini tidak begitu jelas 9 Aktif Sunting Lihat pula Daftar gunung berapi Erupsi Gunung Rinjani pada tahun 1994Tidak ada konsensus yang mampu mendefinisikan kapan gunung berapi dikatakan aktif 10 Umur dari sebuah gunung berapi bervariasi mulai dari beberapa minggu hingga jutaan tahun 11 Umur yang panjang ini terkadang jauh melampaui umur manusia atau bahkan peradaban di Bumi Contohnya sebuah gunung berapi telah meletus puluhan kali dalam beberapa ribu tahun terakhir meskipun gunung tersebut saat ini tidak menunjukkan tanda tanda aktivitas vulkanik Kondisi ini merupakan contoh gunung yang sebenarnya aktif tetapi tampak mati bagi manusia yang berumur jauh lebih pendek dibandingkan gunung tersebut Ilmuan biasanya menganggap sebuah gunung berapi mengalami erupsi atau akan mengalami erupsi berdasarkan beberapa faktor seperti aktivitas kegempaan emisi gas dari gunung dan sebagainya Sebagian besar ilmuwan menganggap gunung berapi aktif apabila gunung tersebut pernah mengalami erupsi dalam kurun waktu 10 000 tahun masa holosen kriteria yang sama juga digunakan oleh Program Global Volcanism Smithsonian Hingga September 2020 program tersebut mencatat 1420 gunung berapi aktif yang pernah mengalami erupsi pada masa Holosen 12 Sebagian besar gunung berapi tersebut terletak di Cincin Api Pasifik dan lebih dari 500 juta orang tinggal di dekat gunung berapi 13 Dasar lain yang digunakan dalam menentukan apakah gunung berapi aktif atau tidak adalah menggunakan catatan sejarah Dasar ini sebenarnya menimbulkan masalah baru karena catatan sejarah pada setiap daerah di dunia berbeda beda Di Tiongkok dan daerah Mediterania catatan sejarah mencatat peristiwa yang terjadi hingga 3000 tahun yang lalu tetapi catatan sejarah di barat laut Amerika Serikat dan Kanada hanya mencatat peristiwa yang terjadi kurang dari 300 tahun yang lalu Sejarah di Hawaii dan Selandia Baru bahkan hanya mencatat peristiwa yang terjadi sekitar 200 tahun yang lalu 14 Meskipun demikian Catalogue of the Active Volcanoes of the World yang diterbikan per bagian oleh Asosiasi Vulkanologi Internasional antara tahun 1951 dan 1975 menggunakan dasar ini untuk menyematkan status aktif pada 500 gunung berapi di dunia 14 Hingga tahun 2021 berikut adalah lima dari gunung berapi paling aktif di Indonesia 15 Gunung Merapi Gunung Sinabung Gunung Anak Krakatau Gunung Agung Gunung Karangetang Gunung SemeruTidur Sunting Gunung berapi tidur adalah gunung berapi yang tidak pernah tercatat mengalami erupsi tetapi bisa mengalami erupsi lagi di masa mendatang 16 Gunung berapi dapat tetap bertahan pada status ini dalam waktu yang lama seperti Yellowstone yang telah berada pada masa istirahat sejak 70 000 tahun yang lalu 17 Contoh lainnya adalah Gunung Sinabung yang telah beristirahat setidaknya selama 1200 tahun hingga akhirnya kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada tahun 2010 18 Mati Sunting Gunung Fourpeaked di Alaska yang erupsi pada September 2006 setelah disangka sebagai gunung matiGunung berapi mati atau padam adalah gunung berapi yang tidak pernah tercatat mengalami erupsi dan kemungkinan tidak akan mengalami erupsi karena tidak lagi memiliki suplai magma 16 Contoh dari gunung berapi mati adalah Gunung Hohentwiel di Jerman Gunung Shiprock di New Mexico dan Gunung Zuidwal di Belanda Istilah gunung mati sebenarnya masih diperdebatkan karena umur gunung jauh lebih panjang daripada umur manusia yang mengamatinya 19 Beberapa gunung bahkan mengalami erupsi setelah dinyatakan sebagai gunung mati seperti Gunung Fourpeaked di Alaska yang meletus pada tahun 2006 tanpa adanya catatan aktivitas vulkanik selama masa holosen 20 Klasifikasi gunung berapi berdasarkan frekuensi letusan di Indonesia SuntingKalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan erupsinya 21 Gunung api Tipe A tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang kurangnya satu kali sesudah tahun 1600 Gunung api Tipe B sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara Gunung api Tipe C sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia tetapi masih terdapat tanda tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara fumarola pada tingkah lemah Skema peringatan gunung berapi di Indonesia SuntingTingkatan status gunung berapi di Indonesia menurut Badan Geologi Kementerian ESDMStatus Makna TindakanAWAS Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan Koordinasi dilakukan secara harian Piket penuhSIAGA Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana Peningkatan intensif kegiatan seismik Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana Jika tren peningkatan berlanjut letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu Sosialisasi di wilayah terancam Penyiapan sarana darurat Koordinasi harian Piket penuhWASPADA Ada aktivitas apa pun bentuknya Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma tektonik dan hidrotermal Penyuluhan sosialisasi Penilaian bahaya Pengecekan sarana Pelaksanaan piket terbatasNORMAL Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma Level aktivitas dasar Pengamatan rutin Survei dan penyelidikanJenis erupsi SuntingSecara umum erupsi gunung berapi dibagi menjadi erupsi magmatik freatomagmatik dan freatik Erupsi magmatik Sunting Erupsi magmatik disebabkan oleh pelepasan gas akibat peristiwa dekompresi Magma dengan kekentalan rendah dan sedikit kandungan gas akan menghasilkan erupsi yang relatif lemah Sebaliknya magma kental yang memiliki kandungan gas dalam jumlah yang besar dapat menghasilkan erupsi yang kuat Jenis erupsi berikut merupakan erupsi yang namanya berasal dari peristiwa sejarah 22 Erupsi Hawaiian adalah erupsi gunung berapi yang memuntahkan lava mafik dengan kandungan gas yang relatif sedikit Erupsi ini hanya menghasilkan aliran lava cair tetapi hanya sedikit mengeluarkan tefra Jenis erupsi ini dapat membentuk gunung berapi landai dengan diameter lebar seperti Gunung Mauna Loa Nama erupsi ini berasal dari nama gunung gunung berapi di Hawaii Erupsi Strombolian memuntahkan magma dengan kekentalan dan kandungan gas yang lebih tinggi daripada erupsi Hawaiian Erupsi ini memiliki berupa letusan letusan kecil yang terjadi tiap beberapa menit Nama erupsi ini berasal dari Stromboli nama pulau dan gunung berapi di Italia Erupsi Vulkanian melepaskan magma dengan kekentalan yang lebih tinggi Nama erupsi ini berasal dari Vulcano sebuah pulau gunung berapi kecil di daerah Mediterania 23 150 Erupsi Pelean ditandai dengan aliran piroklastik dari sisi puncak gunung berapi yang runtuh akibat tekanan tinggi atau gempa bumi Nama erupsi ini berasal dari nama Gunung Pelee 23 152 Erupsi Plinian merupakan erupsi kuat yang melontarkan tefra dalam jumlah yang besar Erupsi ini juga dapat melontarkan sebagian besar kerucut gunung dan menyebabkan terbentuknya aliran piroklastik Nama ini berasal dari nama Plinius Muda yang mencatat erupsi Gunung Vesuvius pada tahun 79 M Erupsi Krakatoan merupakan erupsi dahsyat yang mampu melontarkan nyaris keseluruhan kerucut gunung Nama erupsi ini berasal dari nama Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda Intensitas erupsi gunung berapi diukur menggunakan Volcanic Explosivity Index VEI yang memiliki rentang skala 0 untuk erupsi Hawaiian hingga skala 8 untuk erupsi megakolosal 8 27 31 Erupsi freatomagmatik Sunting Artikel utama Erupsi freatomagmatikErupsi freatomagmatik diawali dengan interaksi antara magma dengan air tanah Akibat adanya perbedaan temperatur yang signifikan terjadi kenaikan tekanan dalam waktu singkat yang berujung pada ledakan Ledakan tersebut melontarkan uap air dan pecahan piroklastik ke udara 24 Tidak seperti erupsi freatik erupsi freatomagmatik juga melontarkan partikel juvenil 25 Erupsi freatik Sunting Artikel utama Erupsi freatikSama seperti erupsi freatiomagmatik erupsi freatik disebabkan oleh kontak antara air tanah dengan batuan panas atau magma Ledakan kemudian terjadi akibat adanya peningkatan temperatur air dalam waktu yang singkat Erupsi ini hanya melontarkan uap dan bagian dari dinding kawah 26 Material erupsi SuntingMaterial yang dilepaskan oleh gunung berapi saat erupsi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis 27 Gas vulkanik campuran dari uap air karbon dioksida dan belerang dapat berupa sulfur dioksida SO2 atau hidrogen sulfida H2S tergantung temperatur saat letusan Lava magma yang mencapai permukaan Bumi Tefra material padat dengan berbagai bentuk dan ukuran yang dilontarkan ke udaraGas vulkanik Sunting Konsentrasi gas vulkanik dari erupsi satu gunung bisa berbeda dari gunung lainnya Gas vulkanik dapat berupa hidrogen sulfida sulfur dioksida hidrogen klorida dan hidrogen fluorida Gas lain berupa hidrogen nitrogen dan karbon monoksida juga termasuk gas vulkanik yang dierupsikan gunung berapi 28 Aliran lava Sunting Artikel utama Lava dan Batuan vulkanik Bentuk dan tipe erupsi gunung berapi bergantung pada komposisi lava yang dierupsikannya Karakteristik paling penting dari magma adalah kekentalan dan jumlah gas yang terlarut di dalamnya Kedua karakteristik tersebut juga dipengaruhi oleh jumlah kandungan silika pada magma Magma yang mengandung banyak silika cenderung lebih kental dan mengandung lebih banyak gas daripada magma yang mengandung lebih sedikit kandungan silikanya 6 Tefra Sunting Artikel utama Tefra Tefra terbentuk ketika magma yang meletus akibat gas panas yang mengembang dalam waktu yang cepat Ledakan kuat ini menghasilkan partikel material yang beterbangan dari gunung berapi Partikel padat dengan diameter kurang dari 2 mm disebut sebagai abu vulkanik 29 Dampak terhadap manusia SuntingErupsi gunung berapi memberikan bahaya besar bagi peradaban manusia Meskipun demikian aktivitas vulkanik juga memberikan manfaat Dampak buruk Sunting Terdapat beberapa peristiwa yang merupakan akibat dari erupsi gunung berapi seperti aliran piroklastik lahar dan emisi karbon dioksida Aktivitas vulkanik juga menyebabkan beberapa peristiwa lain seperti gempa bumi fumarol kolam lumpur dan geiser Beberapa peristiwa tersebut sering kali memberikan dampak buruk secara langsung bagi aktivitas manusia Gas vulkanik dapat mencapai lapisan stratosfer sehingga dapat membentuk aerosol asam sulfat yang mampu menghamburkan radiasi dari Matahari dan menurunkan temperatur di permukaan Bumi 30 Hal seperti ini kemungkinan pernah terjadi pada Gunung Huaynaputina sekitar tahun 1600 ketika gas vulkanik di atmosfer menyebabkan terjadinya bencana kelaparan Rusia antara tahun 1601 1603 31 Reaksi kimia yang terjadi pada aerosol sulfat di stratosfer juga dapat merusak lapisan ozon Zat asam seperti hidrogen klorida HCl dan hidrogen fluorida HF dapat jatuh ke permukaan Bumi sebagai hujan asam 32 Erupsi eksplosif gunung berapi juga dapat melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida Abu vulkanik yang dilontarkan ke udara dapat membahayakan pesawat terutama pesawat jet Partikel yang masuk ke dalam mesin jet dapat meleleh akibat temperatur tinggi dan turbin mesin Selain itu abu vulkanik dengan kecepatan tinggi dapat merusak bagian luar pesawat instrumen navigasi dan sistem komunikasi 33 Gangguan gangguan seperti dapat menyebabkan terganggunya penerbangan akibat penundaan dan pengalihan rute penerbangan Musim dingin vulkanik diduga sempat terjadi 70 000 tahun yang lalu ketika terjadinya erupsi dahsyat Gunung Toba di Pulau Sumatra 34 Peristiwa ini mungkin telah menyebabkan terjadinya leher botol populasi yang memengaruhi genetika manusia zaman sekarang 35 Pada tahun 1815 erupsi Gunung Tambora menyebabkan anomali iklim global yang dikenal sebagai Year Without a Summer 36 Erupsi besar gunung berapi juga kemungkinan telah menyebabkan setidaknya satu peristiwa kepunahan masal 37 Dampak baik Sunting Meskipun erupsi gunung berapi dianggap sebagai bencana yang membahayakan manusia aktivitas vulkanik di masa lalu dapat mendukung perkembangan sumber daya di sekitarnya Abu vulkanik yang dilepaskan oleh gunung berapi mengandung zat nutrisi yang dapat menyuburkan tanah 38 Aktivitas vulkanik juga disertai dengan aliran panas dari dalam Bumi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi 39 Lihat pula Sunting Wikimedia Commons memiliki media mengenai Gunung berapi Gunung Daftar Gunung Berapi Geografi Gunung meletusReferensi Sunting a b c Nuswantoro Irwan 2011 Top 10 Di Dunia Jakarta Penebar Swadaya Grup hlm 15 ISBN 9789797882648 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Budiyati Dewi Septiana 2020 IPA untuk SMK MAK Kelas X Jakarta Gramedia Widiasarana Indonesia hlm 32 ISBN 9786020503196 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bersahabat Dengan Ancaman 2007 Grasindo 2007 hlm 18 ISBN 9789790250468 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Samadi Samadi 2007 Geografi SMA Kelas X Bandung Yudhistira hlm 76 ISBN 9789797468361 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Keller Edward A DeVecchio Duane E 2019 03 29 Natural Hazards Earth s Processes as Hazards Disasters and Catastrophes dalam bahasa Inggris Routledge hlm 396 ISBN 978 1 351 67370 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Walther 2008 11 21 Essentials of Geochemistry dalam bahasa Inggris Jones amp Bartlett Publishers hlm 273 ISBN 978 0 7637 8737 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Klemetti Erik 2016 12 07 Annotated Volcano A Volcano s Shape Can Tell You How It Will Erupt Wired dalam bahasa Inggris ISSN 1059 1028 Diakses tanggal 2021 01 29 a b Marti Molist Joan 2017 09 06 Assessing Volcanic Hazard dalam bahasa Inggris 1 Oxford University Press doi 10 1093 oxfordhb 9780190699420 013 32 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Geikie Archibald 1882 Textbook of Geology dalam bahasa Inggris Macmillan hlm 208 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Williams Matt 19 September 2016 What is the difference between active and dormant volcanoes phys org dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 25 Cas R Wright J 2012 12 06 Volcanic Successions Modern and Ancient A geological approach to processes products and successions dalam bahasa Inggris Springer Science amp Business Media hlm 294 ISBN 978 94 009 3167 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Venzke E ed 2013 Holocene Volcano List Global Volcanism Program Volcanoes of the World version 4 9 1 Smithsonian Institution Diakses tanggal 30 Januari 2021 Doocy Shannon Daniels Amy Dooling Shayna Gorokhovich Yuri 2013 The Human Impact of Volcanoes a Historical Review of Events 1900 2009 and Systematic Literature Review PLoS Currents dalam bahasa Inggris doi 10 1371 currents dis 841859091a706efebf8a30f4ed7a1901 ISSN 2157 3999 PMC 3644290 PMID 23857374 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 06 13 Diakses tanggal 2021 01 31 More than 500 million people live within the potential exposure range of a volcano Pemeliharaan CS1 Format PMC link a b Decker Robert Wayne Decker Barbara 1991 Mountains of Fire The Nature of Volcanoes Cambridge University Press hlm 7 ISBN 978 0 521 31290 5 Kahfi Kharishar 12 Februari 2019 Mountains rumbling Five most active volcanoes in the archipelago The Jakarta Post dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 25 a b Nelson Stephen A 4 Oktober 2016 Volcanic Hazards amp Prediction of Volcanic Eruptions Tulane University Diakses tanggal 5 September 2018 Lowenstern Jacob B Smith Robert B Hill David P 2006 08 15 Monitoring super volcanoes geophysical and geochemical signals at Yellowstone and other large caldera systems Philosophical Transactions of the Royal Society A Mathematical Physical and Engineering Sciences dalam bahasa Inggris 364 1845 2062 doi 10 1098 rsta 2006 1813 ISSN 1364 503X Andreastuti Supriati Paripurno EkoTeguh Gunawan Hendra Budianto Agus Syahbana Devy Pallister John 2019 09 15 Character of community response to volcanic crises at Sinabung and Kelud volcanoes Journal of Volcanology and Geothermal Research dalam bahasa Inggris 382 301 303 doi 10 1016 j jvolgeores 2017 01 022 ISSN 0377 0273 Asyhad Moh Habib 14 Februari 2014 Prof Dr Katili Tak Pernah Ada Gunung Api Mati Semua Halaman Intisari intisari grid id Diakses tanggal 2021 01 25 Cervelli P F West M 2007 12 01 The 2006 Eruption of Fourpeaked Volcano Katmai National Park Alaska AGU Fall Meeting Abstracts 31 Suryana Dayat 2012 Bali Bali dan Sekitarnya CreateSpace Independent Publishing Platform hlm 133 ISBN 9781480078611 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan McLeish Andrew 1992 Geological Science dalam bahasa Inggris Nelson Thornes hlm 63 64 ISBN 978 0 17 448221 5 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Dinwiddie Robert Lamb Simon Reynolds Ross 2011 10 03 Violent Earth Volcanoes Earthquakes Hurricanes Mudslides Tsunamis dalam bahasa Inggris Penguin hlm 150 152 ISBN 978 0 7566 8946 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Glossary Phreatomagmatic eruption USGS Volcano Hazard Program U S Geological Survey 2015 12 23 Diakses tanggal 2021 01 29 Houghton Bruce White James D L Van Eaton Alexa R 2015 01 01 Sigurdsson Haraldur ed The Encyclopedia of Volcanoes Second Edition dalam bahasa Inggris Amsterdam Academic Press hlm 538 doi 10 1016 b978 0 12 385938 9 00030 4 ISBN 978 0 12 385938 9 but the presence of small amounts of juvenile ejecta suggests that it was phreatomagmatic Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Glossary Phreatic eruption USGS Volcano Hazard Program U S Geological Survey 2015 12 23 Diakses tanggal 2021 01 29 Summerfield Michael A 2014 05 12 Global Geomorphology dalam bahasa Inggris Routledge hlm 113 ISBN 978 1 317 88511 5 Eruptions can be of three primary types each associated with a particular form of ejecta exhalative gas effusive lava and explosive tephra Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Giggenbach W F 1996 Monitoring and Mitigation of Volcano Hazards dalam bahasa Inggris Berlin Heidelberg Springer Berlin Heidelberg hlm 221 doi 10 1007 978 3 642 80087 0 7 ISBN 978 3 642 80089 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Schmidt R 1981 Descriptive nomenclature and classification of pyroclastic deposits and fragments recommendations of the IUGS Subcommission on the Systematics of Igneous Rocks Geology 9 797 doi 10 1007 BF01822152 Diakses tanggal 27 September 2020 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Naik Vaishali Horowitz Larry W Schwarzkopf M Daniel Lin Meiyun 2017 Impact of volcanic aerosols on stratospheric ozone recovery Journal of Geophysical Research Atmospheres dalam bahasa Inggris 122 17 9515 9516 doi 10 1002 2016JD025808 ISSN 2169 8996 Witze Alexandra 2008 04 11 The volcano that changed the world Nature dalam bahasa Inggris news 2008 747 doi 10 1038 news 2008 747 ISSN 0028 0836 Marti nez M Fernandez E Valdes J Barboza V Van der Laat R Duarte E Malavassi E Sandoval L Barquero J 2000 04 01 Chemical evolution and volcanic activity of the active crater lake of Poas volcano Costa Rica 1993 1997 Journal of Volcanology and Geothermal Research dalam bahasa Inggris 97 1 136 138 doi 10 1016 S0377 0273 99 00165 1 ISSN 0377 0273 Becker Rachel 2018 02 20 Why it s dangerous to fly through volcanic ash The Verge dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 30 Vogel Gretchen 2018 03 12 How ancient humans survived global volcanic winter from massive eruption Science AAAS dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 31 Whitehouse David 9 Juni 2003 When humans faced extinction BBC Diakses tanggal 30 Januari 2021 Klingaman William K Klingaman Nicholas P 2013 02 26 The Year Without Summer 1816 and the Volcano That Darkened the World and Changed History dalam bahasa Inggris St Martin s Publishing Group hlm 1 ISBN 978 1 250 01206 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Percival Lawrence M E Ruhl Micha Hesselbo Stephen P Jenkyns Hugh C Mather Tamsin A Whiteside Jessica H 2017 06 19 Mercury evidence for pulsed volcanism during the end Triassic mass extinction Proceedings of the National Academy of Sciences dalam bahasa Inggris 114 30 7929 7934 doi 10 1073 pnas 1705378114 ISSN 0027 8424 PMC 5544315 PMID 28630294 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Fiantis Dian Ginting Frisa Irawan Gusnidar Nelson M Minasny Budiman 2019 1 Volcanic Ash Insecurity for the People but Securing Fertile Soil for the Future Sustainability dalam bahasa Inggris 11 11 16 17 doi 10 3390 su11113072 Periksa nilai tanggal di date bantuan Deamer Kacey 9 Februari 2017 Magma Power Scientists Drill into Volcano to Harness its Energy livescience com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 31 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Gunung berapi amp oldid 23290128