www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel atau bagian artikel ini diterjemahkan secara buruk Kualitas terjemahannya masih kurang bagus Bagian bagian yang mungkin diterjemahkan dari bahasa lain masih perlu diperhalus dan disempurnakan Anda dapat mempertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menulis ulang artikel atau bagian artikel ini Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat Lihat pula panduan penerjemahan artikel Artikel atau bagian dari artikel ini diterjemahkan dari Mount Tambora di en wikipedia org Terjemahannya masih terlalu kaku kemungkinan besar karena kalimat Inggrisnya diterjemahkan kata per kata Maka dari itu terjemahan di artikel ini masih memerlukan penyempurnaan Pengguna yang mahir dengan bahasa yang bersangkutan dipersilakan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini atau Anda juga dapat ikut bergotong royong dalam ProyekWiki Perbaikan Terjemahan Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat Lihat pula panduan penerjemahan artikel Tambora beralih ke halaman ini Untuk kegunaan lain lihat Tambora disambiguasi Gunung Tambora atau Tomboro adalah sebuah gunung berapi kerucut aktif yang terletak di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat Indonesia Gunung ini terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Dompu yang mencakup lereng bagian barat dan selatan dan Kabupaten Bima yang mencakup lereng bagian timur dan utara Gunung Tambora merupakan salah satu gunung tunggal terpisah dari pegunungan terluas di Indonesia yang bertipikal seperti Gunung Slamet di Jawa Tengah Gunung ini terbentuk akibat zona subduksi aktif di bawahnya Pada masa lampau ketinggian Gunung Tambora mencapai sekitar 4 300 m 2 yang membuat gunung ini menjadi salah satu puncak tertinggi di Indonesia di masa lalu Gunung TamboraKaldera Gunung TamboraTitik tertinggiKetinggian2 850 m 9 350 ft Koordinat8 15 0 S 118 0 0 E 8 25000 S 118 00000 E 8 25000 118 00000 Koordinat 8 15 0 S 118 0 0 E 8 25000 S 118 00000 E 8 25000 118 00000 GeografiTamboraLokasi Gunung Tambora di IndonesiaLetakSemenanjung Sanggar SumbawaDaerahKabupaten Dompu dan Bima Nusa Tenggara Barat IndonesiaGeologiUsia batuanPleistosen Akhir HolosenJenis gunungGunung berapi kerucut trakibasalt trakiandesitBusur vulkanikBusur SundaLetusan terakhir1967 1 Gunung TamboraKaldera Tambora dapat dilihat pada semenanjung Pulau Sumbawa bagian utara Aktivitas vulkanis gunung berapi ini memuncak dengan letusan pada April 1815 yang mencapai skala tujuh VEI 3 Letusan tersebut menjadi letusan vulkanis terbesar sejak letusan Taupo pada tahun 181 4 Suara letusan tercatat terdengar hingga pulau Sumatra lebih dari 2 000 km ke barat Hujan abu vulkanis terjadi di Kalimantan Sulawesi Jawa dan Maluku Letusan tersebut menelan korban jiwa sedikitnya 71 000 orang dengan 11 000 12 000 di antaranya merupakan korban langsung dari letusan 4 Beberapa peneliti memperkirakan jumlah korban jiwa mencapai 92 000 orang tetapi angka ini diragukan karena dinilai terlalu besar 5 Letusan tersebut juga menyebabkan perubahan iklim dunia saat itu Tahun berikutnya 1816 sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas dengan adanya perubahan cuaca drastis di Amerika Utara dan Eropa akibat debu yang dihasilkan dari letusan Peristiwa tersebut menyebabkan kegagalan panen dan kematian ternak massal yang pada gilirannya menyebabkan wabah kelaparan terburuk pada abad ke 19 4 Pada sebuah ekskavasi tahun 2004 di wilayah Gunung Tambora sekelompok arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur 3 meter di bawah endapan piroklastik dari letusan tahun 1815 Temuan ini sering disebut sebagai Pompeii dari Timur akibat kemiripannya dengan Kota Pompeii di Italia yang terkubur material letusan vulkanis 6 Daftar isi 1 Geografi 2 Sejarah geologis 2 1 Pembentukan 2 2 Sejarah letusan 3 Letusan tahun 1815 3 1 Kronologi letusan 3 2 Akibat 3 3 Pengaruh global 4 Bukti arkeologi 5 Ekosistem 6 Pengamatan 7 Catatan kaki 8 Daftar pustaka 9 Pranala luarGeografi Sunting nbsp Pemandangan gunung Tambora dan sekelilingnya dari udara nbsp Kawah di puncak gunung Tambora Gunung Tambora terletak di Pulau Sumbawa bagian dari kepulauan Nusa Tenggara Gunung ini adalah bagian dari busur Sunda tali dari kepulauan vulkanik yang membentuk rantai selatan kepulauan Indonesia 7 Tambora membentuk semenanjung di pulau Sumbawa yang disebut Semenanjung Sanggar Di sisi utara semenanjung tersebut terdapat Laut Flores dan di sebelah selatan terdapat Teluk Saleh dengan panjang 86 km dan lebar 36 km Pada mulut Teluk Saleh terdapat pulau kecil yang disebut Pulau Moyo Selain seismolog dan vulkanolog yang mengamati aktivitas gunung tersebut gunung Tambora adalah daerah riset ilmiah arkeolog dan ahli biologi Gunung ini juga menarik wisatawan untuk mendaki gunung dan aktivitas margasatwa 8 9 Dompu dan Bima adalah kota yang letaknya paling dekat dengan gunung ini Di lereng gunung Tambora terdapat beberapa desa Di sebelah timur terdapat desa Sanggar Di sebelah barat laut terdapat desa Doro Peti dan desa Pesanggrahan Di sebelah barat terdapat desa Calabai Terdapat dua jalur pendakian untuk mencapai kaldera gunung Tambora Rute pertama dimulai dari desa Doro Mboha yang terletak di sisi tenggara gunung Tambora Rute ini mengikuti jalan beraspal melalui perkebunan kacang mede sampai akhirnya mencapai ketinggian 1 150 m di atas permukaan laut Rute ini berakhir di bagian selatan kaldera dengan ketinggian 1 950 m yang dapat dicapai oleh titik pertengahan jalur pendakian 10 Lokasi ini biasanya digunakan untuk berkemah untuk mengamati aktivitas vulkanik karena hanya memerlukan waktu satu jam untuk mencapai kaldera Rute kedua dimulai dari desa Pancasila di sisi barat laut gunung Tambora Jika menggunakan rute kedua maka kaldera hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki 10 Sejarah geologis SuntingPembentukan Sunting Tambora terletak 340 km di sebelah utara sistem palung Jawa dan 180 190 km di atas zona subduksi Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik 11 Gunung ini memiliki laju konvergensi sebesar 7 8 cm per tahun 12 Tambora diperkirakan telah berada di bumi sejak 57 000 BP penanggalan radiokarbon standar 3 Ketika gunung ini meninggi akibat proses geologi di bawahnya dapur magma yang besar ikut terbentuk dan sekaligus mengosongkan isi magma Pulau Moyo pun ikut terbentuk sebagai bagian dari proses geologi ini di mana teluk Saleh pada awalnya merupakan cekungan samudera sekitar 25 000 BP 3 Menurut penyelidikan geologi kerucut vulkanik yang tinggi sudah terbentuk sebelum letusan tahun 1815 dengan karakteristik yang sama dengan bentuk stratovolcano 13 Diameter lubang tersebut mencapai 60 km 7 Lubang utama sering kali memancarkan lava yang mengalir turun secara teratur dengan deras ke lereng yang curam Sejak letusan tahun 1815 pada bagian paling bawah terdapat endapan lava dan material piroklastik Kira kira 40 dari lapisan diwakili oleh 1 4 m aliran lava tipis 13 Scoria tipis diproduksi oleh fragmentasi aliran lava Pada bagian atas lava ditutup oleh scoria tuff dan bebatuan piroklastik yang mengalir ke bawah 13 Pada gunung Tambora terdapat 20 kawah 12 Beberapa kawah memiliki nama misalnya Tahe 877 m Molo 602 m Kadiendinae Kubah 1648 m dan Doro Api Toi Kawah tersebut juga memproduksi aliran lava basal Sejarah letusan Sunting Dengan menggunakan teknik penanggalan radiokarbon gunung Tambora telah meletus tiga kali sebelum letusan tahun 1815 tetapi besarnya letusan tidak diketahui 14 Perkiraan tanggal letusannya ialah tahun 3910 SM 200 tahun 3050 SM dan 740 150 tahun Ketiga letusan tersebut memiliki karakteristik letusan yang sama Masing masing letusan memiliki letusan di lubang utama tetapi terdapat pengecualian untuk letusan ketiga Pada letusan ketiga tidak terdapat aliran piroklastik Pada tahun 1812 gunung Tambora menjadi lebih aktif dengan puncak letusannya terjadi pada bulan April tahun 1815 14 Besar letusan ini masuk ke dalam skala tujuh Volcanic Explosivity Index VEI dengan jumlah semburan tefrit sebesar 1 6 1011 meter kubik 14 Karakteristik letusannya termasuk letusan di lubang utama aliran piroklastik korban jiwa kerusakan tanah dan lahan tsunami dan runtuhnya kaldera Letusan ketiga ini memengaruhi iklim global dalam waktu yang lama Aktivitas Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal 15 Juli 1815 14 Aktivitas selanjutnya kemudian terjadi pada bulan Agustus tahun 1819 dengan adanya letusan letusan kecil dengan api dan bunyi gemuruh disertai gempa susulan yang dianggap sebagai bagian dari letusan tahun 1815 4 Letusan ini masuk dalam skala kedua pada skala VEI Sekitar tahun 1880 30 tahun Tambora kembali meletus tetapi hanya di dalam kaldera 14 Letusan ini membuat aliran lava kecil dan ekstrusi kubah lava yang kemudian membentuk kawah baru bernama Doro Api Toi di dalam kaldera 15 Gunung Tambora masih berstatus aktif Kubah lava kecil dan aliran lava masih terjadi pada lantai kaldera pada abad ke 19 dan abad ke 20 16 Letusan terakhir terjadi pada tahun 1967 14 yang disertai dengan gempa dan terukur pada skala 0 VEI yang berarti letusan terjadi tanpa disertai dengan ledakan Letusan tahun 1815 SuntingArtikel utama Letusan Tambora 1815 Kronologi letusan Sunting nbsp Daerah yang diperkirakan terkena abu letusan Tambora tahun 1815 Daerah merah menunjukan ketebalan abu vulkanik Abu tersebut mencapai pulau Kalimantan dan Sulawesi ketebalan 1 cm Gunung Tambora mengalami ketidakaktifan selama beberapa abad sebelum tahun 1815 dikenal dengan nama gunung berapi tidur yang merupakan hasil dari pendinginan hydrous magma di dalam dapur magma yang tertutup 7 Di dalam dapur magma dalam kedalaman sekitar 1 5 4 5 km larutan padat dari cairan magma bertekanan tinggi terbentuk pada saat pendinginan dan kristalisasi magma Tekanan di kamar magma sekitar 4 5 kbar muncul dan temperatur sebesar 700 C 850 C 7 Pada tahun 1812 kaldera gunung Tambora mulai bergemuruh dan menghasilkan awan hitam 17 Pada tanggal 5 April 1815 letusan terjadi diikuti dengan suara guruh yang terdengar di Makassar Sulawesi 380 km dari gunung Tambora Batavia kini Jakarta di pulau Jawa 1 260 km dari gunung Tambora dan Ternate di Maluku 1400 km dari gunung Tambora Suara guruh ini terdengar sampai ke pulau Sumatra pada tanggal 10 11 April 1815 lebih dari 2 600 km dari gunung Tambora yang awalnya dianggap sebagai suara tembakan senapan 18 Pada pagi hari tanggal 6 April 1815 abu vulkanik mulai jatuh di Jawa Timur dengan suara guruh terdengar sampai tanggal 10 April 1815 Pada pukul 7 00 malam tanggal 10 April letusan gunung ini semakin kuat 17 Tiga lajur api terpancar dan bergabung 18 Seluruh pegunungan berubah menjadi aliran besar api 18 Batuan apung dengan diameter 20 cm mulai menghujani pada pukul 8 00 malam diikuti dengan abu pada pukul 9 00 10 00 malam Aliran piroklastik panas mengalir turun menuju laut di seluruh sisi semenanjung memusnahkan desa Tambora Ledakan besar terdengar sampai sore tanggal 11 April Abu menyebar sampai Jawa Barat dan Sulawesi Selatan Bau nitrat tercium di Batavia dan hujan besar yang disertai dengan abu tefrit jatuh akhirnya reda antara tangal 11 dan 17 April 1815 17 Letusan pertama terdengar di pulau ini pada sore hari tanggal 5 April mereka menyadarinya setiap seperempat jam dan terus berlanjut dengan jarak waktu sampai hari selanjutnya Suaranya pada contoh pertama hampir dianggap suara meriam sangat banyak sehingga sebuah detasemen tentara bergerak dari Djocjocarta dengan perkiraan bahwa pos terdekat diserang dan sepanjang pesisir perahu perahu dikirimkan pada dua kesempatan dalam pencarian sebuah kapal yang semestinya berada dalam keadaan darurat Laporan Thomas Stamford Raffles 18 Letusan tersebut masuk dalam skala tujuh pada skala Volcanic Explosivity Index 19 Letusan ini empat kali lebih kuat daripada letusan gunung Krakatau tahun 1883 Diperkirakan 100 km piroklastik trakiandesit dikeluarkan dengan perkiraan massa 1 4 1014 kg 4 Hal ini meninggalkan kaldera dengan ukuran 6 7 km dan kedalaman 600 700 m 17 Massa jenis abu yang jatuh di Makassar sebesar 636 kg m 20 Sebelum letusan gunung Tambora memiliki ketinggian kira kira 4 300 m 17 salah satu puncak tertinggi di Indonesia Setelah letusan tinggi gunung ini hanya setinggi 2 851 m 21 Letusan Tambora tahun 1815 adalah letusan terbesar dalam sejarah 4 17 Letusan gunung ini terdengar sejauh 2 600 km dan abu jatuh setidaknya sejauh 1 300 km 17 Kegelapan terlihat sejauh 600 km dari puncak gunung selama lebih dari dua hari Aliran piroklastik menyebar setidaknya 20 km dari puncak Akibat Sunting Semua tumbuh tumbuhan di pulau hancur Pohon yang tumbang bercampur dengan abu batu apung masuk ke laut dan membentuk rakit dengan jarak lintas melebihi 5 km 17 Rakit batu apung lainnya ditemukan di Samudra Hindia di dekat Kolkata pada tanggal 1 dan 3 Oktober 1815 4 Awan dengan abu tebal masih menyelimuti puncak pada tanggal 23 April Ledakan berhenti pada tanggal 15 Juli walaupun emisi asap masih terlihat pada tanggal 23 Agustus Api dan gempa susulan dilaporkan terjadi pada bulan Agustus tahun 1819 empat tahun setelah letusan Dalam perjalananku menuju bagian barat pulau aku hampir melewati seluruh Dompo dan banyak bagian dari Bima Kesengsaraan besar besaran terhadap penduduk yang berkurang memberikan pukulan hebat terhadap penglihatan Masih terdapat mayat di jalan dan tanda banyak lainnya telah terkubur desa hampir sepenuhnya ditinggalkan dan rumah rumah roboh penduduk yang selamat kesulitan mencari makanan Semenjak letusan diare menyerang warga di Bima Dompo dan Sang ir yang menyerang jumlah penduduk yang besar Diduga penduduk minum air yang terkontaminasi abu dan kuda juga meninggal dalam jumlah yang besar untuk masalah yang sama Letnan Philips yang diperintahkan Sir Stamford Raffles untuk pergi ke Sumbawa 18 Tsunami besar menyerang pantai beberapa pulau di Indonesia pada tanggal 10 April dengan ketinggian di atas 4 m di Sanggar pada pukul 10 00 malam 17 Tsunami setinggi 1 2 m dilaporkan terjadi di Besuki Jawa Timur sebelum tengah malam dan tsunami setinggi 2 m terjadi di Maluku Tinggi asap letusan mencapai stratosfer dengan ketinggian lebih dari 43 km 4 Partikel abu jatuh 1 sampai 2 minggu setelah letusan tetapi terdapat partikel abu yang tetap berada di atmosfer bumi selama beberapa bulan sampai beberapa tahun pada ketinggian 10 30 km 17 Angin bujur menyebarkan partikel tersebut di sekeliling dunia membuat terjadinya fenomena Matahari terbenam yang berwarna dan senja terlihat di London Inggris antara tanggal 28 Juni dan 2 Juli 1815 dan 3 September dan 7 Oktober 1815 17 Pancaran cahaya langit senja muncul berwarna orange atau merah di dekat ufuk langit dan ungu atau merah muda di atas Perkiraan kematian bervariasi tergantung dari sumber yang ada Zollinger 1855 memperkirakan 10 000 orang meninggal karena aliran piroklastik Di pulau Sumbawa terdapat 38 000 kematian karena kelaparan dan 10 000 lainnya karena penyakit dan kelaparan di pulau Lombok 22 Petroeschevsky 1949 memperkirakan sekitar 48 000 dan 44 000 orang terbunuh di Sumbawa dan Lombok 23 Beberapa pengarang menggunakan figur Petroeschevsky seperti Stothers 1984 yang menyatakan jumlah kematian sebesar 88 000 jiwa 17 Tanguy 1998 mengklaim figur Petroeschevsky tidak dapat ditemukan dan berdasarkan referensi yang tidak dapat dilacak 5 Tanguy merevisi jumlah kematian berdasarkan dua sumber sumber dari Zollinger yang menghabiskan beberapa bulan di Sumbawa setelah letusan dan catatan Raffles 18 Tanguy menunjukan bahwa terdapat banyak korban di Bali dan Jawa Timur karena penyakit dan kelaparan Diperkirakan 11 000 meninggal karena pengaruh gunung berapi langsung dan 49 000 oleh penyakit epidemi dan kelaparan setelah letusan 5 Oppenheimer 2003 menyatakan jumlah kematian lebih dari 71 000 jiwa seperti yang terlihat di tabel dibawah 4 Perbandingan letusan gunung Tambora dan letusan gunung lainnya Letusan Tahun Tinggi asap km VEI Perubahan musim panas Belahan bumi utara C KematianTaupo 181 51 7 tidak diketahuiBaekdu 969 25 6 7 Kuwae 1452 6 0 5 Huaynaputina 1600 46 6 0 8 1400Tambora 1815 43 7 0 5 gt 71 000Krakatau 1883 25 6 0 3 36 600Santamaria 1902 34 6 tidak terdapat perubahan 7 000 13 000Katmai 1912 32 6 0 4 2Gunung St Helens 1980 19 5 tidak terdapat perubahan 57El Chichon 1982 32 4 5 gt 2 000Nevado del Ruiz 1985 27 3 tidak terdapat perubahan 23 000Pinatubo 1991 34 6 0 5 1202Sumber Oppenheimer 2003 4 dan Smithsonian Global Volcanism Program untuk VEI 24 Pengaruh global Sunting Lihat pula Tahun tanpa musim panas nbsp Jumlah konsentrasi sulfat di inti es dari Tanah Hijau tengah tarikh tahun dihitung dengan variasi isotop oksigen musiman Terdapat letusan yang tidak diketahui pada tahun 1810 an Sumber Dai 1991 25 Letusan gunung Tambora tahun 1815 mengeluarkan sulfur ke stratosfer menyebabkan penyimpangan iklim global Metode berbeda telah memperkirakan banyaknya sulfur yang dikeluarkan selama letusan metode petrologi sebuah pengukuran berdasarkan pengamatan anatomi dan metode konsentrasi sulfat inti es menggunakan es dari Tanah Hijau dan Antartika Perkiraan beragam tergantung dari metode antara 10 Tg S hingga 120 Tg S 4 Pada musim semi dan musim panas tahun 1816 sebuah kabut kering terlihat di timur laut Amerika Serikat Kabut tersebut memerahkan dan mengurangi cahaya matahari seperti bintik pada matahari yang terlihat dengan mata telanjang Baik angin atau hujan tidak dapat menghilangkan kabut tersebut Kabut tersebut diidentifikasikan sebagai kabut aerosol sulfat stratosfer 4 Pada musim panas tahun 1816 negara di Belahan Utara menderita karena kondisi cuaca yang berubah disebut sebagai Tahun tanpa musim panas Temperatur normal dunia berkurang sekitar 0 4 0 7 C 17 cukup untuk menyebabkan permasalahan pertanian di dunia Pada tanggal 4 Juni 1816 cuaca penuh es dilaporkan di Connecticut dan dan pada hari berikutnya hampir seluruh New England digenggam oleh dingin Pada tanggal 6 Juni 1816 salju turun di Albany New York dan Dennysville Maine 4 Kondisi serupa muncul untuk setidaknya tiga bulan dan menyebabkan gagal panen di Amerika Utara Kanada mengalami musim panas yang sangat dingin Salju setebal 30 cm terhimpun didekat Kota Quebec dari tanggal 6 sampai 10 Juni 1816 1816 adalah tahun terdingin kedua di Belahan Bumi Utara sejak tahun 1400 Masehi setelah letusan gunung Huaynaputina di Peru tahun 1600 19 Tahun 1810 an adalah dekade terdingin dalam rekor sebagai hasil dari letusan Tambora tahun 1815 dan lainnya menduga letusan terjadi antara tahun 1809 dan tahun 1810 Perubahan temperatur permukaan selama musim panas tahun 1816 1817 dan tahun 1818 sebesar 0 51 0 44 dan 0 29 C 19 dan juga musim panas yang lebih dingin bagian dari Eropa mengalami badai salju yang lebih deras Perubahan iklim disalahkan sebagai penyebab wabah tifus di Eropa Tenggara dan Laut Tengah bagian timur di antara tahun 1816 dan tahun 1819 4 Banyak ternak meninggal di New England selama musim dingin tahun 1816 1817 Suhu udara yang dingin dan hujan besar menyebabkan gagal panen di Kepulauan Britania Keluarga keluarga di Wales mengungsi dan mengemis untuk makanan Kelaparan merata di Irlandia utara dan barat daya karena gandum haver dan kentang mengalami gagal panen Krisis terjadi di Jerman harga makanan naik dengan tajam Akibat kenaikan harga yang tidak diketahui menyebabkan terjadinya demonstrasi di depan pasar dan toko roti yang diikuti dengan kerusuhan pembakaran rumah dan perampokan yang terjadi di banyak kota kota di Eropa Ini adalah kelaparan terburuk yang terjadi pada abad ke 19 4 Bukti arkeologi SuntingPada musim panas tahun 2004 tim dari Universitas Rhode Island Universitas North Carolina di Wilmington dan direktorat vulkanologi Indonesia dipimpin oleh Haraldur Sigurdsson memulai sebuah penggalian arkeologi di gunung Tambora 6 Setelah enam minggu tim tersebut menggali bukti adanya kebudayaan yang hilang yang musnah karena letusan gunung Tambora Situs tersebut terletak 25 km sebelah barat kaldera di dalam hutan 5 km dari pantai Tim tersebut harus melewati endapan batu apung vulkanik dan abu dengan tebal 3 m Tim tersebut menggunakan radar penembus tanah untuk mencari lokasi rumah kecil yang terkubur Mereka menggali kembali rumah dan mereka menemukan sisa dua orang dewasa dan juga mangkuk perunggu peralatan besi dan artifak lainnya Desain dan dekorasi artifak memiliki kesamaan dengan artifak dari Vietnam dan Kamboja 6 Uji coba dilakukan menggunakan teknik karbonisasi memperjelas bahwa mereka terbentuk dari pensil arang yang dibentuk oleh panas magma Semua orang rumah dan kebudayaan dibiarkan seperti saat mereka berada tahun 1815 Sigurdsson menyebut kebudayaan ini sebagai Pompeii dari timur 26 27 Berdasarkan artifak yang ditemukan yang mayoritas benda perunggu tim menyatakan bahwa orang orang tersebut tidak miskin Bukti sejarah menunjukan bahwa orang di pulau Sumbawa terkenal di Hindia Timur untuk madu kuda kayu sepang caesalpinia sappan memproduksi dye merah dan cendana yang digunakan untuk dupa dan pengobatan 6 Daerah ini diketahui produktif dalam bidang pertanian Penemua arkeologi memperjelas bahwa terdapat kebudayaan yang hancur karena letusan tahun 1815 Sebutan Kerajaan Tambora yang hilang disebut oleh media 28 29 Dengan penemuan ini Sigurdsson bermaksud untuk kembali ke Tambora tahun 2007 untuk mencari sisa desa dan berharap dapat menemukan istana 6 Ekosistem SuntingTim penelitian yang dipimpin oleh ahli botani Swiss Heinrich Zollinger tiba di pulau Sumbawa tahun 1847 30 Misi Zollinger adalah untuk mempelajari letusan dan pengaruhnya terhadap ekosistem lokal Ia adalah orang pertama yang memanjat ke puncak gunung Tambora setelah letusan gunung tersebut Gunung tersebut masih tertutup oleh asap Ketika Zollinger memanjat kakinya tenggelam beberapa kali melalui kerak permukaan tipis menuju lapisan hangat yang seperti sulfur Beberapa tumbuh tumbuhan kembali tumbuh dan beberapa pohon diamati di lereng yang lebih rendah Hutan Casuarina dicatat pada 2 200 2 550 m 31 Beberapa Imperata cylindrica juga dapat ditemukan Penduduk mulai tinggal di gunung Tambora pada tahun 1907 Penanaman kopi dimulai pada tahun 1930 an di lereng bagian barat laut gunung Tambora di desa Pekat 32 Hutan hujan yang disebut Duabangga moluccana telah tumbuh dengan ketinggian 1 000 2 800 m 32 Penanaman tersebut mencakupi daerah seluas 80 000 hektare 800 km Hutan hujan ditemukan oleh tim Belanda dipimpin oleh Koster dan De Voogd tahun 1933 32 Mereka memulai perjalanan di daerah hampir tandus kering dan panas dan mereka memasuki hutan hebat dengan raksasa hutan yang besar dan megah Pada ketinggian 1 100 m mereka memasuki hutan montane Pada ketinggian 1 800 m mereka menemukan Dodonaea viscosa yang didominasi oleh pohon Casuarina Di puncak mereka menemukan sedikit Anaphalis viscida dan Wahlenbergia 56 spesies burung ditemukan tahun 1896 termasuk Crested White eye 33 12 spesies lainnya ditemukan pada tahun 1981 Beberapa penelitian ahli ilmu hewan menemukan spesies burung lainnya di gunung menghasilkan ditemukannya lebih dari 90 spesies burung Kakatua kecil Jambul kuning Murai Asia Tiong Emas Ayam hutan Hijau dan Perkici Pelangi diburu untuk dijual dan dipelihara oleh penduduk setempat Gosong berkaki jingga diburu untuk dimakan Eksploitasi burung menyebabkan berkurangnya populasi burung Yellow crested Cockatoo hampir punah di pulau Sumbawa 33 Sejak tahun 1972 perusahaan penebangan komersial telah beroperasi di daerah ini yang menyebabkan ancaman terhadap hutan hujan Perusahaan penebangan memegang izin untuk menebang kayu di daerah seluas 20 000 hektare 200 km atau 25 dari jumlah luas daerah 32 Bagian hutan hujan lainnya digunakan untuk berburu Di antara tanah berburu dan tanah penebangan terdapat cagar alam temat rusa kerbau babi hutan kelelawar rubah terbang dan berbagai spesies reptil dan burung dapat ditemukan 32 Pengamatan SuntingPopulasi Indonesia meningkat dengan cepat sejak letusan tahun 1815 Pada tahun 2006 populasi Indonesia telah mencapai 222 juta jiwa 34 dan 130 juta penduduk berada di pulau Jawa dan Bali 35 Sebuah letusan gunung berapi sebesar letusan Tambora tahun 1815 akan menyebabkan kematian yang lebih besar sehingga aktivitas vulkanik di Indonesia terus diamati termasuk gunung Tambora Aktivitas seismologi di Indonesia diamati oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia Pos pengamatan untuk gunung Tambora terletak di desa Doro Peti 36 Mereka memfokuskan aktivitas seismik dan tektonik dengan menggunakan seismometer Sejak letusan tahun 1880 tidak terdapat peningkatan aktivitas seismik 37 Pengamatan terus dilakukan di dalam kaldera terutama di kawah Doro Api Toi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah menegaskan peta mitigasi bahaya gunung Tambora Dua zona yang dinyatakan adalah zona bahaya dan zona waspada 36 Zona bahaya adalah daerah yang secara langsung terpengaruh oleh letusan aliran piroklastik aliran lava dan jatuhnya piroklastik lainnya Daerah ini termasuk kaldera dan sekelilingnya meliputi daerah seluas 58 7 km Orang dilarang tinggal di zona berbahaya Zona waspada termasuk daerah yang mungkin dapat secara langsung terpengaruh oleh letusan aliran lahar dan batuan apung lainnya Luas dari daerah waspada sebesar 185 km termasuk desa Pasanggrahan Doro Peti Rao Labuan Kenanga Gubu Ponda Kawindana Toi dan Hoddo Sungai yang disebut sungai Guwu yang terletak di bagian selatan dan barat laut gunung Tambora juga dimasukan kedalam zona waspada 36 Catatan kaki Sunting Tambora Global Volcanism Program Smithsonian Institution Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 02 20 Diakses tanggal 2006 10 17 Stothers R B 1984 The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath Science 224 4654 1191 1198 doi 10 1126 science 224 4654 1191 a b c Degens E T Buch B 1989 Sedimentological events in Saleh Bay off Mount Tambora Netherlands Journal of Sea Research 24 4 399 404 doi 10 1016 0077 7579 89 90117 8 a b c d e f g h i j k l m n o Oppenheimer C 2003 Climatic environmental and human consequences of the largest known historic eruption Tambora volcano Indonesia 1815 Progress in Physical Geography 27 2 230 259 doi 10 1191 0309133303pp379ra a b c Tanguy J C Scarth A Ribiere C Tjetjep W S 1998 Victims from volcanic eruptions a revised database Bulletin of Volcanology 60 2 137 144 doi 10 1007 s004450050222 a b c d e University of Rhode Island 2006 02 27 URI volcanologist discovers lost kingdom of Tambora Siaran pers Diakses pada 2006 10 06 a b c d Foden J 1986 The petrology of Tambora volcano Indonesia A model for the 1815 eruption Journal of Volcanology and Geothermal Research 27 1 2 1 41 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 10 Diakses tanggal 2007 10 06 Hobi Mendaki Gunung Menyambangi Kawah Raksasa Gunung Tambora dalam bahasa Indonesia Sinar Harapan 2003 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 01 07 Diakses tanggal 14 November Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Timur Potential Tourism as Factor of Economic Development in the Districts of Bima and Dompu Siaran pers Diakses pada 14 November pranala nonaktif permanen a b Aswanir Nasution Tambora Nusa Tenggara Barat dalam bahasa dalam bahasa Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 29 Diakses tanggal 13 November Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Foden J 1980 The petrology and tectonic setting of Quaternary Recent volcanic centres of Lombok and Sumbawa Sunda arc Chemical Geology 30 3 201 206 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 10 Diakses tanggal 2007 10 06 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan a b Sigurdsson H 1983 Plinian and co ignimbrite tephra fall from the 1815 eruption of Tambora volcano Bulletin of Volcanology 51 4 243 270 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 10 Diakses tanggal 2007 10 06 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan a b c Geology of Tambora Volcano Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 10 24 Diakses tanggal 10 Oktober Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b c d e f Tambora Eruptive History Global Volcanism Program Smithsonian Institution Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 10 09 Diakses tanggal 13 November Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Tambora Historic Eruptions and Recent Activities Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 27 Diakses tanggal 13 November Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Tambora Global Volcanism Program Smithsonian Institution Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 02 20 Diakses tanggal 7 Oktober Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b c d e f g h i j k l m Stothers Richard B 1984 The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath Science 224 4654 1191 1198 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 10 Diakses tanggal 2007 10 06 a b c d e f Raffles S 1830 Memoir of the life and public services of Sir Thomas Stamford Raffles F R S amp c particularly in the government of Java 1811 1816 and of Bencoolen and its dependencies 1817 1824 with details of the commerce and resources of the eastern archipelago and selections from his correspondence London John Murray cited by Oppenheimer 2003 a b c Briffa K R Influence of volcanic eruptions on Northern Hemisphere summer temperature over 600 years Nature 393 450 455 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 10 Diakses tanggal 2007 10 07 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Stothers Richard B 2004 Density of fallen ash after the eruption of Tambora in 1815 Journal of Volcanology and Geothermal Research 134 343 345 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 10 Diakses tanggal 2007 10 07 Monk K A 1996 The Ecology of Nusa Tenggara and Maluku Hong Kong Periplus Editions Ltd hlm hal 60 ISBN 962 593 076 0 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Zollinger 1855 Besteigung des Vulkans Tamboro auf der Insel Sumbawa und Schiderung der Eruption desselben im Jahren 1815 Wintherthur Zurcher and Furber Wurster and Co cited by Oppenheimer 2003 Petroeschevsky 1949 A contribution to the knowledge of the Gunung Tambora Sumbawa Tijdschrift van het K Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap Amsterdam Series 2 66 688 703 cited by Oppenheimer 2003 Large Holocene Eruptions Global Volcanism Program Smithsonian Institution Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 01 17 Diakses tanggal 7 November Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Dai J 1991 Ice core evidence for an explosive tropical volcanic eruption six years preceding Tambora Journal of Geophysical Research Atmospheres 96 17 361 17 366 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Pompeii of the East discovered BBC News 28 Februari 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 12 19 Diakses tanggal 9 Oktober Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Indonesian Volcano Site Reveals Pompeii of the East Update1 Bloomberg Asia 28 Februari 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 30 Diakses tanggal 9 Oktober Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Lost Kingdom Discovered on Volcanic Island in Indonesia National Geographic 27 Februari 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 11 14 Diakses tanggal 9 Oktober Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Lost kingdom springs from the ashes International Herald Tribune 1 Maret 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 03 12 Diakses tanggal 9 Oktober Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Heinrich Zollinger Zollinger Family History Research Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 03 06 Diakses tanggal 14 November Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Zollinger 1855 cited by Trainor 2002 a b c d e de Jong Boers B 1995 Mount Tambora in 1815 A Volcanic Eruption in Indonesia and its Aftermath Indonesia 60 37 59 a b Trainor C R 2002 Birds of Gunung Tambora Sumbawa Indonesia effects of altitude the 1815 catalysmic volcanic eruption and trade PDF Forktail 18 49 61 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 02 26 Diakses tanggal 2007 10 07 Badan Pusat Statistik 1 September 2006 Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 2005 2006 Siaran pers Diakses pada 26 September Salinan arsip PDF Archived from the original on 2006 09 27 Diakses tanggal 2007 10 07 Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Calder Joshua 3 Mei 2006 Most Populous Islands World Island Information Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 08 14 Diakses tanggal 26 September Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b c Tambora Hazard Mitigation Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 29 Diakses tanggal 13 November Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Tambora Geophysics dalam bahasa dalam bahasa Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 29 Diakses tanggal 13 November Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Daftar pustaka SuntingC R Harrington ed The Year without a summer world climate in 1816 Ottawa Canadian Museum of Nature 1992 ISBN 0 660 13063 7 Henry and Elizabeth Stommel Volcano Weather The Story of 1816 the Year without a Summer Newport RI 1983 ISBN 0 915160 71 4Pranala luar Sunting Gunung berapi dan vulkanik Indonesia Cascades Volcano Observatory USGS Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 09 03 Diakses tanggal 2007 10 06 Teks accessdate 2006 03 19 akan diabaikan bantuan Tambora Sumbawa Indonesia Volcano World Departmen Geosains di Universitas Negara Oregon Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 07 02 Diakses tanggal 2007 10 06 Tambora Global Volcanism Program Institusi Smithsonian Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 02 20 Diakses tanggal 2007 10 06 Pemandangan dari WikiSatellite di WikiMapia Diarsipkan 2010 12 15 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Gunung Tambora amp oldid 23994813