www.wikidata.id-id.nina.az
Diagram Hertzsprung Russell Tipe Spektrum Katai cokelat Katai putih Katai merah Subkatai Deret utama katai Subraksasa Bintang raksasa Raksasa terang Super raksasa Hiper raksasa Magnitudoabsolut MV Raksasa merah adalah bintang raksasa terang bermassa rendah atau menengah kira kira 0 3 8 massa matahari M dalam fase akhir dari evolusi bintang Atmosfer luarnya menggembung dan lemah membuat radiusnya membesar dan suhu permukaan rendah sekitar 5 000 K 4 700 C 8 500 F atau lebih rendah Raksasa merah muncul dalam berbagai warna dari kuning oranye ke merah termasuk tipe spektrum K dan M tetapi juga bintang kelas S dan sebagian besar merupakan bintang karbon Raksasa merah berbeda berdasarkan cara mereka menghasilkan energi Raksasa merah yang paling umum adalah bintang pada cabang raksasa merah RGB yang masih menggabungkan hidrogen menjadi helium dalam cangkang yang mengelilingi inti heliumnya yang membengkak bintang rumpun merah di bagian dingin dari cabang horizontal yang menggabungkan helium menjadi karbon di intinya melalui proses triple alpha Bintang raksasa asimtotik AGB bintang dengan cangkang pembakaran helium di luar inti karbon oksigen yang mengalami degenerasi dan cangkang pembakaran hidrogen tepat di luar itu Banyak dari bintang terang yang terkenal adalah raksasa merah karena bercahaya dan cukup umum Bintang K0 RGB seperti Arcturus berjarak 36 tahun cahaya dan Gamma Crucis adalah Bintang raksasa kelas M terdekat yang berjarak 88 tahun cahaya Daftar isi 1 Karakteristik 2 Evolusi 2 1 Bintang yang tidak menjadi raksasa merah 3 Planet 3 1 Prospek kelaihunian 3 2 Pembesaran planet 4 Contoh Raksasa merah terkenal 4 1 Cabang raksasa merah 4 2 Raksasa rumpun merah 4 3 Cabang raksasa asimtotik 5 Matahari sebagai Raksasa merah 6 Referensi 7 Pranala luarKarakteristik Sunting nbsp Bintang raksasa merah Mira Raksasa merah adalah bintang yang telah kehabisan pasokan hidrogen di intinya dan telah memulai fusi termonuklir hidrogen dalam cangkang yang mengelilingi inti Mereka memiliki jari jari puluhan hingga ratusan kali lebih besar dari Matahari Namun lapisan luar mereka bersuhu lebih rendah membuat warna mereka menjadi kuning oranye kemerahan Meskipun kepadatan energi selubungnya lebih rendah raksasa merah berkali kali lebih bercahaya daripada Matahari karena ukurannya yang besar Bintang bercabang raksasa merah memiliki luminositas hingga hampir tiga ribu kali Matahari L jenis spektrum K atau M memiliki suhu permukaan 3 000 4 000 K dan radius hingga sekitar 200 kali Matahari R Bintang di cabang horizontal lebih panas dengan hanya memiliki luminositas dalam kisaran kecil yaitu sekitar 75 L Bintang cabang raksasa asimtotik berkisar dari luminositas yang sama dengan bintang yang lebih terang dari cabang raksasa merah hingga beberapa kali lebih terang pada akhir fase denyut termal Beberapa bintang bintang cabang raksasa asimtotik diantaranya merupakan bintang karbon tipe CN dan CR akhir yang dihasilkan ketika karbon dan elemen lainnya dikonveksi ke permukaan yang disebut Dredge up 1 Dredge up pertama terjadi selama pembakaran cangkang hidrogen di cabang raksasa merah tetapi tidak menghasilkan karbon yang berlimpah di permukaan Dredge up yang kedua dan yang ketiga terjadi selama cangkang helium terbakar di bintang cabang raksasa asimtotik dan mengikat karbon ke permukaan pada bintang yang cukup masif Bagian bagian bintang raksasa merah tidak dapat didefinisikan dengan baik dan bertentangan dengan penggambaran mereka dalam banyak ilustrasi Sebaliknya karena kepadatan massa selubung yang sangat rendah bintang bintang tersebut tidak memiliki fotosfer yang terdefinisi dengan baik dan bagian bintang secara bertahap bertransisi menjadi korona 2 Raksasa merah paling indah memiliki spektrum kompleks dengan garis molekuler fitur emisi dan terkadang maser terutama dari bintang AGB yang berdenyut termal 3 Ciri penting lain dari raksasa merah adalah tidak seperti bintang mirip Matahari yang fotosfernya memiliki sejumlah besar butiran konveksi kecil butiran surya fotosfer raksasa merah serta fotosfer super raksasa merah hanya memiliki beberapa but Iran besar ciri ciri itulah yang menyebabkan variasi kecerahan bintang begitu umum pada kedua jenis bintang tersebut 4 Evolusi SuntingArtikel utama Evolusi bintang Bintang berukuran sedang nbsp Gambar ini melacak evolusi kehidupan bintang mirip Matahari dari kelahirannya di sisi kiri gambar hingga evolusinya menjadi raksasa Raksasa merah yang berevolusi dari deret utama memiliki massa kisaran sekitar 0 3 M menjadi sekitar 8 M 5 Ketika sebuah bintang awalnya terbentuk dari awan molekul yang runtuh di medium antarbintang ia mengandung sebagian besar hidrogen dan helium dengan sejumlah kecil logam dalam struktur bintang ini hanya mengacu pada unsur apa pun yang bukan hidrogen atau helium yaitu nomor atom lebih besar dari 2 Semua elemen ini tercampur secara beragam di seluruh bintang Bintang mencapai urutan utama ketika inti mencapai suhu yang cukup tinggi untuk memulai menggabungkan hidrogen beberapa juta kelvin dan membentuk kesetimbangan hidrostatis Selama kehidupan urutan utamanya bintang perlahan lahan mengubah hidrogen di intinya menjadi helium umur urutan utamanya berakhir ketika hampir semua hidrogen di inti telah menyatu Bagi Matahari umur urutan utama adalah sekitar 10 miliar tahun Bintang yang lebih masif membakar hidrogen lebih cepat secara tidak proporsional sehingga memiliki umur yang lebih pendek daripada bintang yang kurang masif 6 Ketika bintang menghabiskan bahan bakar hidrogen di intinya reaksi nuklir tidak dapat lagi berlanjut dan inti mulai berkontraksi karena gravitasinya sendiri Hal ini membawa hidrogen tambahan ke zona di mana suhu dan tekanan cukup untuk menyebabkan fusi berlanjut di dalam kulit di sekitar inti Cangkang pembakaran hidrogen menghasilkan situasi yang digambarkan sebagai prinsip cermin ketika inti di dalam cangkang berkontraksi lapisan bintang di luar cangkang terus mengembang Proses fisik terperinci yang menyebabkan hal ini rumit tetapi perilaku tersebut diperlukan untuk memenuhi kekekalan energi gravitasi dan termal secara simultandi bintang dengan struktur cangkang Inti berkontraksi dan memanas karena kurangnya fusi sehingga lapisan luar bintang mengembang pesat menyerap sebagian besar energi ekstra dari fusi cangkang Proses pendinginan dan perluasan ini adalah bintang sub raksasa Ketika selubung bintang cukup dingin ia menjadi konvektif bintang berhenti mengembang luminositasnya mulai meningkat dan bintang tersebut berubah jadi cabang raksasa merah dari diagram Hertzsprung Russell HR 6 nbsp Mira A bintang tua yang melepaskan lapisan luarnya Jalur evolusi yang dialami bintang saat bergerak di sepanjang cabang raksasa merah bergantung pada massa bintang Untuk Matahari dan bintang bintang yang kurang dari sekitar 2 M 7 inti akan menjadi cukup padat sehingga tekanan degenerasi elektron akan mencegahnya dari keruntuhan lebih lanjut Setelah inti mengalami degenerasi inti akan terus memanas hingga mencapai suhu sekitar 108 K cukup panas untuk mulai meleburkan helium ke karbon melalui proses tripel alfa Setelah inti yang merosot mencapai suhu ini seluruh inti akan memulai fusi helium hampir secara bersamaan dan disebut sebagai kilatan helium Pada bintang yang lebih masif inti yang runtuh akan mencapai 108 K sebelumnya cukup padat untuk mengalami degenerasi sehingga fusi helium akan dimulai dengan lebih lancar dan tidak menghasilkan kilatan helium 6 Fase peleburan inti helium dari kehidupan sebuah bintang disebut cabang horizontal pada bintang logam miskin dinamai demikian karena bintang bintang ini terletak pada garis yang hampir horizontal dalam diagram HR dari banyak gugus bintang Bintang sekering helium yang kaya logam terletak pada suatu wilayah yang disebut rumpun merah dalam diagram HR 8 Proses serupa terjadi ketika helium pusat habis dan bintang runtuh sekali lagi menyebabkan helium dalam cangkang mulai berfusi Pada saat yang sama hidrogen dapat memulai fusi dalam cangkang tepat di luar cangkang helium yang terbakar Ini menempatkan bintang ke cabang raksasa asimtotik fase raksasa merah kedua 9 Hasil fusi helium dalam pembentukan inti karbon oksigen Sebuah bintang di bawah sekitar 8 M tidak akan pernah memulai fusi dalam inti karbon oksigennya yang mengalami degenerasi 8 Sebaliknya pada akhir fase cabang raksasa asimtotik bintang akan mengeluarkan lapisan terluarnya dan membentuk nebula planet dengan inti bintang terbuka yang berubah menjadi katai putih Pengeluaran massa luar dan penciptaan nebula planet akhirnya mengakhiri fase raksasa merah dari evolusi bintang Fase raksasa merah biasanya berlangsung hanya sekitar satu miliar tahun total untuk bintang bermassa matahari yang hampir semua usianya dihabiskan di cabang raksasa merah Fase cabang horizontal dan cabang raksasa asimtotik berjalan puluhan kali lebih cepat 10 Jika bintang memiliki sekitar 0 2 hingga 0 5 M 8 ia cukup masif untuk menjadi raksasa merah tetapi tidak memiliki massa yang cukup untuk memulai fusi helium 5 Bintang bintang tahap ini tergolong dingin dan mengalami peningkatan luminositas tetapi tidak pernah mencapai ujung cabang raksasa merah dan kilatan inti helium Ketika kenaikan cabang raksasa merah berakhir lapisan terluarnya membengkak seperti bintang cabang raksasa pasca asimtotik dan kemudian menjadi katai putih Bintang yang tidak menjadi raksasa merah Sunting Bintang bermassa sangat rendah kelebihan konvektif 11 12 dan dapat terus meleburkan hidrogen menjadi helium untuk satu triliun 13 tahun sampai hanya sebagian kecil dari seluruh bintang yang merupakan hidrogen Luminositas dan suhu terus meningkat selama waktu ini seperti pada bintang deret utama yang lebih masif tetapi lamanya waktu yang terlibat berarti bahwa suhu pada akhirnya meningkat sekitar 50 dan luminositasnya meningkat hingga 10 kali lipat Akhirnya tingkat helium meningkat ke titik di mana bintang berhenti sepenuhnya dari konvektif dan hidrogen yang tersisa terkunci di inti dan dileburkan hanya dalam waktu beberapa miliar tahun lagi Bergantung pada massa suhu dan luminositasnya yang terus meningkat selama beberapa waktu selama pembakaran kulit hidrogen bintang bisa menjadi lebih panas dari Matahari dan puluhan kali lebih bercahaya daripada saat terbentuk meski masih tidak seterang Matahari Dalam waktu beberapa miliar tahun mereka menjadi kurang bercahaya dan lebih dingin meskipun pembakaran cangkang hidrogen terus berlanjut Ini mengubahnya menjadi katai putih helium yang indah 5 Bintang bermassa sangat tinggi berkembang menjadi bintang super raksasa yang mengikuti jalur evolusi yang membawa mereka maju mundur secara horizontal di atas diagram HR di ujung kanan membentuk super raksasa merah Bintang seperti ini biasanya mengakhiri hidup mereka sebagai supernova tipe II Bintang paling masif dapat menjadi bintang Wolf Rayet tanpa menjadi raksasa atau super raksasa sama sekali 14 15 Planet SuntingBintang Raksasa merah yang diketahui memiliki planet HD 208527 Type M HD 220074 dan pada Februari 2014 beberapa puluh raksasa merah type K juga mengandung planet termasuk Pollux Gamma Cephei dan Iota Draconis Prospek kelaihunian Sunting Meskipun secara tradisional bahwa evolusi bintang menjadi Raksasa merah akan membuatnya memiliki sistem planet jika memang ada mungkin tidak laik huni beberapa penelitian menunjukan bahwa selama evolusi dari 1 M bintang di sepanjang cabang raksasa merah bisa memiliki sebuah zona laik huni selama beberapa miliar tahun pada jarak 2 unit astronomi AU untuk waktu 100 juta tahun pada luar 9 AU memberikan cukup waktu bagi sebuah kehidupan untuk mengembangkan dunianya menjadi lebih baik Setelah tahap raksasa merah bintang tersebut membuat zona laik huninya pindah menjadi antara 7 hingga 22 AU untuk waktu satu miliar tahun lagi 16 Penelitian selanjutnya telah menyempurnakan skenario ini menunjukkan bagaimana bintang massa 1 M memiliki zona laik huni berlangsung dari 100 juta tahun untuk planet dengan orbit yang mirip dengan Mars hingga 210 juta tahun untuk planet yang mengorbit pada jarak Saturnus ke Matahari waktu maksimum 370 juta tahun yang sesuai untuk planet yang mengorbit di jarak Jupiter Namun sebuah planet mengorbit bintang bermassa 0 5 M bintang tersebut di orbit oleh objek yang setara dengan Jupiter dan Saturnus mereka berada dalam zona laik huni untuk durasi 5 8 miliar tahun dan 2 1 miliar tahun untuk masing masing planet untuk bintang yang lebih masif daripada Matahari waktunya jauh lebih singkat 17 Pembesaran planet Sunting Pada Juni 2014 lima puluh planet raksasa telah ditemukan di sekitar bintang raksasa Namun planet raksasa ini lebih masif dari planet raksasa yang ditemukan di sekitar bintang berjenis matahari Hal ini bisa jadi karena bintang raksasa lebih masif daripada Matahari bintang yang lebih kecil masih akan berada di deret utama dan belum akan menjadi raksasa dan bintang yang lebih masif diharapkan memiliki planet yang lebih masif Namun massa planet yang ditemukan di sekitar bintang raksasa tidak berkorelasi dengan massa bintang Oleh karena itu planet planet bisa tumbuh dalam massa selama fase raksasa merah bintang induk Pertumbuhan massa planet bisa jadi sebagian karena pertambahan angin bintang meskipun efek yang jauh lebih besar seperti lobus Roche luapan menyebabkan perpindahan massa dari bintang ke planet saat raksasa mengembang ke jarak orbit planet 18 Contoh Raksasa merah terkenal SuntingBanyak dari bintang terang yang terkenal adalah raksasa merah karena bercahaya dan cukup umum Bintang variabel cabang raksasa merah Gamma Crucis adalah bintang raksasa kelas M terdekat pada 88 tahun cahaya Bintang cabang raksasa merah K0 Arcturus berjarak 36 tahun cahaya Cabang raksasa merah Sunting Aldebaran a Tauri Arcturus a Bootis Gacrux g Crucis Raksasa rumpun merah Sunting Hamal a Arietis k Persei d AndromedaeCabang raksasa asimtotik Sunting Mira o Ceti x Cygni a HerculisMatahari sebagai Raksasa merah SuntingArtikel utama Akhir Matahari nbsp ukuran matahari saat ini masih deret utama dengan ukuran maksimum matahari sebagai Raksasa merah di masa depan Matahari akan berevolusi dari deret utama dalam waktu kurang lebih 5 miliar tahun memulai fase raksasa merahnya 19 Sebagai raksasa merah Matahari akan tumbuh begitu besar dan terus membesar sehingga akan menelan Merkurius Venus dan mungkin Bumi 20 Referensi Sunting Boothroyd Arnold I Sackmann I Juliana 1999 01 The CNO Isotopes Deep Circulation in Red Giants and First and Second Dredge up The Astrophysical Journal 510 1 232 250 doi 10 1086 306546 ISSN 0004 637X Periksa nilai tanggal di date bantuan Suzuki Takeru K 2007 04 20 Structured Red Giant Winds with Magnetized Hot Bubbles and the Corona Cool Wind Dividing Line The Astrophysical Journal 659 2 1592 1610 doi 10 1086 512600 ISSN 0004 637X Habing Harm J Olofsson Hans ed 2004 Asymptotic Giant Branch Stars Astronomy and Astrophysics Library doi 10 1007 978 1 4757 3876 6 ISSN 0941 7834 Schwarzschild M 1975 01 On the scale of photospheric convection in red giants and supergiants The Astrophysical Journal 195 137 doi 10 1086 153313 ISSN 0004 637X Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c Laughlin Gregory Bodenheimer Peter Adams Fred C 1997 06 10 The End of the Main Sequence The Astrophysical Journal 482 1 420 432 doi 10 1086 304125 ISSN 0004 637X a b c Zeilik Michael 1998 Introductory astronomy amp astrophysics Gregory Stephen A edisi ke 4th ed Belmont Drive CA Brooks Cole Cengage Learning ISBN 0 03 006228 4 OCLC 38157539 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Girardi L Bressan A Chiosi C Bertelli G Nasi E 1996 05 Evolutionary sequences of stellar models with new radiative opacities VI Z 0 0001 Astronomy and Astrophysics Supplement Series 117 1 113 125 doi 10 1051 aas 1996144 ISSN 0365 0138 line feed character di title pada posisi 42 bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c Asteroseismology and exoplanets listening to the stars and searching for new worlds IVth Azores International Advanced School in Space Sciences Campante Tiago L Santos Nuno C Monteiro Mario J P F G Cham Springer 2018 ISBN 978 3 319 59315 9 OCLC 1011183767 Sackmann I Juliana Boothroyd Arnold I Kraemer Kathleen E 1993 11 Our Sun III Present and Future The Astrophysical Journal 418 457 doi 10 1086 173407 ISSN 0004 637X Periksa nilai tanggal di date bantuan Alves David R Sarajedini Ata 1999 01 20 The Age dependent Luminosities of the Red Giant Branch Bump Asymptotic Giant Branch Bump and Horizontal Branch Red Clump The Astrophysical Journal 511 1 225 234 doi 10 1086 306655 ISSN 0004 637X Reiners A Basri G 2009 01 14 On the magnetic topology of partially and fully convective stars Astronomy amp Astrophysics 496 3 787 790 doi 10 1051 0004 6361 200811450 ISSN 0004 6361 line feed character di title pada posisi 48 bantuan Solar Type Activity in Main Sequence Stars Astronomy and Astrophysics Library 2005 doi 10 1007 3 540 28243 2 Habing H J 1992 Introductory Remarks on Late Stages of Evolution of Low Mass Stars Highlights of Astronomy 9 604 607 doi 10 1017 s1539299600009813 ISSN 1539 2996 Crowther Paul A 2007 09 Physical Properties of Wolf Rayet Stars Annual Review of Astronomy and Astrophysics 45 1 177 219 doi 10 1146 annurev astro 45 051806 110615 ISSN 0066 4146 Periksa nilai tanggal di date bantuan Maeder Andre Meynet Georges Ekstrom Sylvia Hirschi Raphael Georgy Cyril 2007 12 Massive Stars as Cosmic Engines Through the Ages Proceedings of the International Astronomical Union 3 S250 3 16 doi 10 1017 s1743921308020292 ISSN 1743 9213 Periksa nilai tanggal di date bantuan Lopez Bruno Schneider Jean Danchi William C 2005 07 10 Can Life Develop in the Expanded Habitable Zones around Red Giant Stars The Astrophysical Journal 627 2 974 985 doi 10 1086 430416 ISSN 0004 637X Ramirez Ramses M Kaltenegger Lisa 2016 05 16 HABITABLE ZONES OF POST MAIN SEQUENCE STARS The Astrophysical Journal 823 1 6 doi 10 3847 0004 637x 823 1 6 ISSN 1538 4357 Jones M I Jenkins J S Bluhm P Rojo P Melo C H F 2014 06 The properties of planets around giant stars Astronomy amp Astrophysics 566 A113 doi 10 1051 0004 6361 201323345 ISSN 0004 6361 Periksa nilai tanggal di date bantuan Taylor Redd Nola 2015 10 30 Small dim stars could still support life Science doi 10 1126 science aad4788 ISSN 0036 8075 SchrA der K P Connon Smith Robert 2008 05 01 Distant future of the Sun and Earth revisited Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 386 1 155 163 doi 10 1111 j 1365 2966 2008 13022 x ISSN 0035 8711 Pranala luar Sunting nbsp Media terkait Raksasa merah di Wikimedia Commons Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Raksasa merah amp oldid 23670449