www.wikidata.id-id.nina.az
Tata Surya a adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya Objek objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips lima planet kerdil katai 290 satelit alami yang telah diidentifikasi 5 b dan jutaan benda langit meteor asteroid komet lainnya Tata SuryaGambaran umum Tata Surya ukuran planet digambarkan sesuai skala sedangkan jaraknya tidak Umur4 568 juta tahunLokasiAwan Antarbintang Lokal Gelembung Lokal Lengan Orion Cygnus Bima SaktiMassa sistem1 0014 massa Matahari butuh rujukan Bintang terdekatProxima Centauri 4 2441 ly Alpha Centauri 4 37 ly Sistem keplanetan terdekatSistem Proxima Centauri 4 2441 ly Sistem keplanetanSumbu semi mayor planet terluar Neptunus 30 11 AU 4 5 juta km 2 8 juta mi Jarak ke jurang Kuiper 50 AUPopulasiBintang1 Matahari Planet yang diketahuiMerkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus NeptunusPlanet kerdil yang diketahuiCeresOrcusPlutoHaumeaQuaoarMakemake GonggongErisSednaSatelit alami yang diketahui677 284 satelit planet451 satelit planet minor 1 Planet minor yang diketahui1 199 224 2 3 Komet yang diketahui4 402 2 3 Satelit bulat yang dikenali19Orbit sekitar Pusat GalaksiInklinasi bidang invariabel ke galaksi60 19 ekliptik Jarak ke Pusat Galaksi27 000 1 000 lyKecepatan orbit220 km s 136 mi sPeriode orbit225 250 myrSifat terkait bintangKelas spektrumG2VGaris beku 5 AU 4 Jarak ke heliopause 120 AURadius bola Hill 1 3 lyDengarkan versi lisan dari artikel ini 8 menit source source Berkas suara ini dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal 10 September 2010 2010 09 10 sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini Bantuan Artikel lainnya Tata Surya terbagi menjadi Matahari empat planet bagian dalam sabuk asteroid empat planet bagian luar dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar Berdasarkan jaraknya dari Matahari kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius 57 9 juta km Venus 108 juta km Bumi 150 juta km Mars 228 juta km Jupiter 779 juta km Saturnus 1 430 juta km Uranus 2 880 juta km dan Neptunus 4 500 juta km Keempat planet terdalam yaitu Merkurius Venus Bumi dan Mars adalah planet kebumian yang terdiri atas batuan dan logam Sementara itu keempat planet terluar adalah planet raksasa yang jauh lebih besar dari planet kebumian Dua planet terbesar yaitu Jupiter dan Saturnus adalah planet raksasa gas yang sebagian bersar terdiri atas hidrogen dan helium Dua planet lainnya Uranus dan Neptunus adalah planet raksasa es yang terdiri atas senyawa dengan titik leleh lebih tinggi dari hidrogen dan helium disebut senyawa volatil seperti air amonia dan metana Sejak pertengahan 2008 ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet katai Orbit planet planet katai kecuali Ceres berada lebih jauh dari Neptunus Kelima planet katai tersebut ialah Ceres 415 juta km di sabuk asteroid dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima Pluto 5 906 juta km dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan Haumea 6 450 juta km Makemake 6 850 juta km dan Eris 10 100 juta km Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet katai itu dikelilingi oleh satelit alami Masing masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain Daftar isi 1 Asal usul 1 1 Hipotesis nebula 1 2 Hipotesis planetisimal 1 3 Hipotesis pasang surut bintang 1 4 Hipotesis kondensasi 1 5 Hipotesis bintang kembar 1 6 Hipotesis protoplanet 2 Sejarah penemuan 3 Struktur 3 1 Terminologi 3 2 Zona planet 3 3 Matahari 3 3 1 Medium antarplanet 3 4 Tata Surya bagian dalam 3 4 1 Planet planet bagian dalam 3 4 1 1 Merkurius 3 4 1 2 Venus 3 4 1 3 Bumi 3 4 1 4 Mars 3 4 2 Sabuk asteroid 3 4 2 1 Ceres 3 4 2 2 Kelompok asteroid 3 5 Tata Surya bagian luar 3 5 1 Planet planet luar 3 5 1 1 Jupiter 3 5 1 2 Saturnus 3 5 1 3 Uranus 3 5 1 4 Neptunus 3 5 2 Komet 3 5 3 Centaur 3 6 Daerah trans Neptunus 3 6 1 Sabuk Kuiper 3 6 1 1 Pluto dan Charon 3 6 1 2 Haumea dan Makemake 3 6 2 Piringan tersebar 3 6 2 1 Eris 3 7 Daerah terjauh 3 7 1 Heliopause 3 7 2 Awan Oort 3 7 3 Sedna 3 7 4 Batasan batasan 3 8 Dimensi 4 Konteks galaksi 4 1 Daerah lingkungan sekitar 5 Lihat pula 6 Catatan 7 Bacaan lebih lanjut 8 Referensi 9 Pranala luarAsal usulBanyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli beberapa di antaranya adalah Pierre Simon Laplace pendukung Hipotesis Nebula Gerard Kuiper pendukung Hipotesis Kondensasi Hipotesis nebula Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg 1688 1772 6 tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant 1724 1804 pada 1775 Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace 7 secara independen pada tahun 1796 Hipotesis ini yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant Laplace menyebutkan bahwa pada tahap awal Tata Surya masih berupa kabut raksasa Kabut ini terbentuk dari debu es dan gas yang disebut nebula dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa matahari Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat dan cincin cincin gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari Akibat gaya gravitasi gas gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka 8 Hipotesis planetisimal Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C Chamberlin dan Forest R Moulton pada tahun 1900 Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari pada masa awal pembentukan Matahari Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari dan bersama proses internal Matahari menarik materi berulang kali dari Matahari Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari Sementara sebagian besar materi tertarik kembali sebagian lain akan tetap di orbit mendingin dan memadat dan menjadi benda benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet Objek objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan sementara sisa sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid butuh rujukan Hipotesis pasang surut bintang Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917 Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka yang kemudian terkondensasi menjadi planet 8 Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi 8 Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut 9 Hipotesis kondensasi Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G P Kuiper 1905 1973 pada tahun 1949 Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa 10 Hipotesis bintang kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle 1915 2001 pada tahun 1956 Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan serpihan kecil Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya butuh rujukan Hipotesis protoplanet Teori ini dikemukakan oleh Carl Van Weizsaecker G P Kuipper dan Subrahmanyan Chandarasekar Menurut teori protoplanet di sekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk gumpalan gumpalan yang secara evolusi berangsur angsur menjadi gumpalan padat Gumpalan kabut gas tersebut dinamakan protoplanet butuh rujukan Sejarah penemuanLima planet terdekat ke Matahari selain Bumi Merkurius Venus Mars Jupiter dan Saturnus telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing masing planet butuh rujukan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda benda langit terbebas dari selubung mitologi Galileo Galilei 1564 1642 dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia lebih tajam dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang 11 Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta bukan Bumi yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus 1473 1543 Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus butuh rujukan Model heliosentris dalam manuskrip Copernicus Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens 1629 1695 yang menemukan Titan satelit Saturnus yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi Jupiter 12 Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler 1571 1630 dengan Hukum Kepler Dan puncaknya Sir Isaac Newton 1642 1727 dengan hukum gravitasi Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda benda langit selanjutnya butuh rujukan Pada 1781 William Herschel 1738 1822 menemukan Uranus 13 Perhitungan yang dilakukan pada orbit Uranus mendapati bahwa orbit planet tersebut terpengaruh oleh benda langit lain yang belum diketahui saat itu Menggunakan perhitungan yang sama para astronom menemukan Neptunus pada 1846 14 Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan pada orbit Uranus Kondisi ini memunculkan hipotesis planet lain Planet X yang masih belum ditemukan Pencarian tersebut berujung pada penemuan Pluto pada 1930 oleh Clyde Tombaugh 15 Pada saat Pluto ditemukan objek tersebut hanya diketahui sebagai satu satunya objek antariksa yang berada di luar orbit Neptunus Pada 1978 Charon satelit terbesar yang mengelilingi Pluto ditemukan Charon ditemukan melalui analisis piringan fotografik yang menunjukkan adanya benjolan di sisi Pluto 16 Para astronom kemudian menemukan sekitar 1 000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus disebut objek trans Neptunus yang juga mengelilingi Matahari 17 Terdapat sekitar 100 000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek objek trans Neptunus 18 Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar 1 250 km pada Juni 2002 Huya 750 km pada Maret 2000 Sedna 1 800 km pada Maret 2004 Orcus Vesta Pallas Hygiea Varuna dan 2003 EL61 1 500 km pada Mei 2004 butuh rujukan Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 2 700 km pada Oktober 2003 yang diberi nama oleh penemunya Xena Selain lebih besar dari Pluto objek ini juga memiliki satelit butuh rujukan Struktur Perbanding relatif massa planet Jupiter adalah 71 dari total dan Saturnus 21 Merkurius dan Mars yang total bersama hanya kurang dari 0 1 tidak tampak dalam diagram di atas Orbit orbit Tata Surya dengan skala yang sesungguhnya Illustrasi skala Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99 86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya 19 Jupiter dan Saturnus dua komponen terbesar yang mengedari Matahari mencakup kira kira 90 persen massa selebihnya c Hampir semua objek objek besar yang mengorbit Matahari terletak pada bidang edaran bumi yang umumnya dinamai ekliptika Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika sementara komet dan objek objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika 20 Planet planet dan objek objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi Matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara Matahari terkecuali Komet Halley butuh rujukan Hukum gerakan planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek objek Tata Surya sekeliling Matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan Matahari sebagai salah satu titik fokusnya Objek yang berjarak lebih dekat dari Matahari sumbu semi mayor nya lebih kecil memiliki tahun waktu yang lebih pendek Pada orbit elips jarak antara objek dengan Matahari bervariasi sepanjang tahun Jarak terdekat antara objek dengan Matahari dinamai perihelion sedangkan jarak terjauh dari Matahari dinamai aphelion Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion Orbit planet planet bisa dibilang hampir berbentuk lingkaran sedangkan komet asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk elips butuh rujukan Untuk mempermudah representasi kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya Pada kenyataannya dengan beberapa perkecualian semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari Matahari semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya Sebagai contoh Venus terletak sekitar sekitar 0 33 satuan astronomi SA lebih dari Merkurius d sedangkan Saturnus adalah 4 3 SA dari Jupiter dan Neptunus terletak 10 5 SA dari Uranus Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini hukum Titus Bode tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima butuh rujukan Hampir semua planet planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen Empat planet terbesar juga memliki cincin yang berisi partikel partikel kecil yang mengorbit secara serempak 21 Terminologi Secara informal Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah Tata Surya bagian dalam mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama Pada daerah yang lebih jauh Tata Surya bagian luar terdapat empat gas planet raksasa 22 Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper bagian terluar Tata Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek melampaui Neptunus 23 Secara dinamis dan fisik objek yang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan planet planet katai dan benda kecil Tata Surya Planet adalah sebuah badan yang mengedari Matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek objek kecil di sekitarnya Dengan definisi ini Tata Surya memiliki delapan planet Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus dan Neptunus Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan orbitnya dari objek objek Sabuk Kuiper 24 Planet katai adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi Matahari mempunyai massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah sekitarnya 24 Menurut definisi ini Tata Surya memiliki lima buah planet katai Ceres Pluto Haumea Makemake dan Eris 25 Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet katai adalah Sedna Orcus dan Quaoar Planet katai yang memiliki orbit di daerah trans Neptunus biasanya disebut plutoid 26 Sisa objek objek lain berikutnya yang mengitari Matahari adalah benda kecil Tata Surya 24 Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas es dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya Batu digunakan untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi lebih besar dari 500 K sebagai contoh silikat Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya bagian dalam merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet kebumian dan asteroid Gas adalah bahan bahan bertitik lebur rendah seperti atom hidrogen helium dan gas mulia bahan bahan ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya yang didominasi oleh Jupiter dan Saturnus Sedangkan es seperti air metana amonia dan karbon dioksida 27 memiliki titik lebur sekitar ratusan derajat kelvin Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit planet raksasa Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus yang sering disebut es raksasa serta berbagai benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus 28 Istilah volatil mencakup semua bahan bertitik didih rendah kurang dari ratusan kelvin yang termasuk gas dan es tergantung pada suhunya volatiles dapat ditemukan sebagai es cairan atau gas di berbagai bagian Tata Surya butuh rujukan Zona planet Zona Tata Surya yang meliputi planet bagian dalam sabuk asteroid planet bagian luar dan sabuk Kuiper Gambar tidak sesuai skala Di zona planet dalam Matahari adalah pusat Tata Surya dan planet terdekatnya adalah Merkurius jarak dari Matahari 57 9 106 km atau 0 39 SA diikuti oleh Venus 108 2 106 km 0 72 SA Bumi 149 6 106 km 1 SA dan Mars 227 9 106 km 1 52 SA Ukuran diameternya antara 4 878 km dan 12 756 km dengan massa jenis antara 3 95 g cm3 dan 5 52 g cm3 butuh rujukan Antara Mars dan Jupiter terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid kumpulan batuan metal dan mineral Kebanyakan asteroid asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer lihat Daftar asteroid dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih Ceres bagian dari kumpulan asteroid ini berukuran sekitar 960 km dan dikategorikan sebagai planet katai Orbit asteroid asteroid ini sangat eliptis bahkan beberapa menyimpangi Merkurius Icarus dan Uranus Chiron butuh rujukan Pada zona planet luar terdapat planet gas raksasa Jupiter 778 3 106 km 5 2 SA Uranus 2 875 109 km 19 2 SA dan Neptunus 4 504 109 km 30 1 SA dengan massa jenis antara 0 7 g cm3 dan 1 66 g cm3 butuh rujukan Jarak rata rata antara planet planet dengan Matahari bisa diperkirakan dengan menggunakan Hukum Titius Bode 29 Regularitas jarak antara jalur edaran orbit orbit ini kemungkinan merupakan efek resonansi sisa dari awal terbentuknya Tata Surya Anehnya planet Neptunus tidak muncul di baris matematis Titus Bode yang membuat para pengamat berspekulasi bahwa Neptunus merupakan hasil tabrakan kosmis butuh rujukan Matahari Artikel utama Matahari Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini Bintang ini berukuran 332 830 massa bumi Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik termasuk spektrum optik Matahari dikategorikan ke dalam bintang katai kuning tipe G V yang berukuran tengahan tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman karena dibandingkan dengan bintang bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti Matahari termasuk cukup besar dan cemerlang Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung Russell yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya Secara umum bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang Bintang bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama dan Matahari letaknya persis di tengah deret ini Akan tetapi bintang bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari Matahari adalah langka sedangkan bintang bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum 30 Dipercayai bahwa posisi Matahari pada deret utama secara umum merupakan puncak hidup dari sebuah bintang karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang Pada awal kehidupannya tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang 31 Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang populasi I Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium metal dalam sebutan astronomi dibandingkan dengan bintang populasi II 32 Unsur unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak Bintang bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur unsur yang lebih berat ini Bintang bintang tertua mengandung sangat sedikit metal sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal 33 Medium antarplanet Lembar aliran heliosfer karena gerak rotasi magnetis Matahari terhadap medium antarplanet Di samping cahaya matahari juga secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan plasma yang dikenal sebagai angin surya Semburan partikel ini menyebar keluar kira kira pada kecepatan 1 5 juta kilometer per jam 34 menciptakan atmosfer tipis heliosfer yang merambah Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA lihat juga heliopause Kesemuanya ini disebut medium antarplanet Badai geomagnetis pada permukaan Matahari seperti semburan Matahari dan lontaran massa korona coronal mass ejection menyebabkan gangguan pada heliosfer menciptakan cuaca ruang angkasa 35 Struktur terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran heliosfer heliospheric current sheet sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis Matahari terhadap medium antarplanet 36 37 Medan magnet bumi mencegah atmosfer bumi berinteraksi dengan angin surya Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa 38 Interaksi antara angin surya dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya aurora yang dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi 39 Heliosfer juga berperan melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya Medan magnet planet planet menambah peran perlindungan selanjutnya Densitas sinar kosmik pada medium antarbintang dan kekuatan medan magnet Matahari mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi meski tidak diketahui seberapa besar 40 Medium antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling tidak dua daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis Yang pertama awan debu zodiak terletak di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya zodiak Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk asteroid yang disebabkan oleh interaksi dengan planet planet 41 Daerah kedua membentang antara 10 SA sampai sekitar 40 SA dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalam Sabuk Kuiper 42 43 Tata Surya bagian dalam Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid Terutama terbuat dari silikat dan logam objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat dengan matahari radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Jupiter dan Saturnus Planet planet bagian dalam Artikel utama Planet kebumian Planet planet bagian dalam Dari kiri ke kanan Merkurius Venus Bumi dan Mars ukuran menurut skala Empat planet bagian dalam atau planet kebumian memiliki komposisi batuan yang padat 44 hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai satelit dan tidak mempunyai sistem cincin Komposisi Planet planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya Tiga dari empat planet ini Venus Bumi dan Mars memiliki atmosfer semuanya memiliki kawah meteor dan sifat sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan Planet yang letaknya di antara Matahari dan bumi Merkurius dan Venus disebut juga planet inferior Merkurius Artikel utama Merkurius Merkurius 0 4 SA dari Matahari adalah planet terdekat dari Matahari serta juga terkecil 0 055 massa bumi Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya 45 Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin surya 46 Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan Menurut dugaan hipotesis lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa dan perkembangan akresi penuhnya terhambat oleh energi awal Matahari 47 48 Venus Artikel utama Venus Venus 0 7 SA dari Matahari berukuran mirip bumi 0 815 massa bumi Dan seperti bumi planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi Venus tidak memiliki satelit Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 C kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer 49 Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi 50 Bumi Artikel utama Bumi Bumi 1 SA dari Matahari adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat satu satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup 70 bagian bumi ditutup oleh air sedangkan 30 bumi ditutupi oleh daratan Hidrosfernya yang cair adalah khas di antara planet planet kebumian dan juga merupakan satu satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet planet lainnya karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21 oksigen 51 Bumi memiliki satu satelit bulan satu satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya Mars Artikel utama Mars Mars 1 5 SA dari Matahari berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus 0 107 massa bumi Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi 52 Mars mempunyai dua satelit alami kecil Deimos dan Fobos yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars 53 Sabuk asteroid Artikel utama Sabuk asteroid Sabuk asteroid utama dan asteroid Troya Asteroid secara umum adalah objek Tata Surya yang terdiri dari batuan dan mineral logam beku 54 Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars dan Jupiter berjarak antara 2 3 dan 3 3 SA dari matahari diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Jupiter 55 Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis Semua asteroid kecuali Ceres yang terbesar diklasifikasikan sebagai benda kecil Tata Surya Beberapa asteroid seperti Vesta dan Hygiea mungkin akan diklasifikasi sebagai planet katai jika terbukti telah mencapai kesetimbangan hidrostatik 56 Sabuk asteroid terdiri dari beribu ribu mungkin jutaan objek yang berdiameter satu kilometer 57 Meskipun demikian massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi 58 Sabuk utama tidaklah rapat kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10 4 m disebut meteorid 59 Ceres Artikel utama Ceres Ceres Ceres 2 77 SA adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan diklasifikasikan sebagai planet katai Diameternya adalah sedikit kurang dari 1000 km cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk menggumpal membentuk bundaran Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada abad ke 19 tetapi di reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850 an setelah observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi 60 Ceres direklasifikasi lanjut pada tahun 2006 sebagai planet katai 61 Kelompok asteroid Asteroid pada sabuk utama dibagi menjadi kelompok dan keluarga asteroid bedasarkan sifat sifat orbitnya satelit asteroid adalah asteroid yang mengedari asteroid yang lebih besar Mereka tidak mudah dibedakan dari satelit satelit planet kadang kala hampir sebesar pasangannya Sabuk asteroid juga memiliki komet sabuk utama yang mungkin merupakan sumber air bumi 62 Asteroid asteroid Trojan terletak di titik L4 atau L5 Jupiter daerah gravitasi stabil yang berada di depan dan belakang sebuah orbit planet sebutan trojan sering digunakan untuk objek objek kecil pada Titik Langrange dari sebuah planet atau satelit 63 Kelompok Asteroid Hilda terletak di orbit resonansi 2 3 dari Jupiter yang artinya kelompok ini mengedari Matahari tiga kali untuk setiap dua edaran Jupiter Bagian dalam Tata Surya juga dipenuhi oleh asteroid liar yang banyak memotong orbit orbit planet planet bagian dalam Tata Surya bagian luar Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas gas raksasa dengan satelit satelitnya yang berukuran planet Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur juga berorbit di daerah ini Badan badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil contoh air amonia metan yang sering disebut es dalam peristilahan ilmu keplanetan yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya Planet planet luar Artikel utama Raksasa gas Raksasa raksasa gas dalam Tata Surya dan Matahari berdasarkan skala Keempat planet luar yang disebut juga planet raksasa gas atau planet jovian secara keseluruhan mencakup 99 persen massa yang mengorbit Matahari Jupiter dan Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen dan helium Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa es 64 Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi Jupiter Artikel utama Jupiter Jupiter 5 2 SA dengan 318 kali massa bumi adalah 2 5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium Sumber panas di dalam Jupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi permanen pada atmosfernya sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa Sejauh yang diketahui Jupiter memiliki 63 satelit Empat yang terbesar Ganimede Kalisto Io dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian seperti gunung berapi dan inti yang panas 65 Ganimede yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya berukuran lebih besar dari Merkurius Saturnus Artikel utama Saturnus Saturnus 9 5 SA yang dikenal dengan sistem cincinnya memiliki beberapa kesamaan dengan Jupiter sebagai contoh komposisi atmosfernya Meskipun Saturnus sebesar 60 volume Jupiter planet ini hanya memiliki massa kurang dari sepertiga Jupiter atau 95 kali massa bumi membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya 66 Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini dan 3 yang belum dipastikan dua di antaranya Titan dan Enceladus menunjukan aktivitas geologis meski hampir terdiri hanya dari es saja 67 Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti Uranus Artikel utama Uranus Uranus 19 6 SA yang memiliki 14 kali massa bumi adalah planet yang paling ringan di antara planet planet luar Planet ini memiliki kelainan ciri orbit Uranus mengedari Matahari dengan bujkuran poros 90 derajat pada ekliptika Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas 68 Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui yang terbesar adalah Titania Oberon Umbriel Ariel dan Miranda Neptunus Artikel utama Neptunus Neptunus 30 SA meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus memiliki 17 kali massa bumi sehingga membuatnya lebih padat Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Jupiter atau Saturnus 69 Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui Yang terbesar Triton geologinya aktif dan memiliki geyser nitrogen cair 70 Triton adalah satu satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah retrograde Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya yang disebut Trojan Neptunus Benda benda ini memiliki resonansi 1 1 dengan Neptunus Komet Artikel utama Komet Komet Hale Bopp Komet adalah badan Tata Surya kecil biasanya hanya berukuran beberapa kilometer dan terbuat dari es volatil Badan badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi secara umum perihelion nya terletak di planet planet bagian dalam dan letak aphelion nya lebih jauh dari Pluto Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam dekatnya jarak dari Matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi yang menghasilkan koma ekor gas dan debu panjang yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang 71 Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun Komet berperioda pendek dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper 72 sedangkan komet berperioda panjang seperti Hale bopp berasal dari Awan Oort Banyak kelompok komet seperti Kreutz Sungrazers terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal 73 Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata Surya tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit 74 Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena panas Matahari sering dikategorikan sebagai asteroid 75 Centaur Centaur adalah benda benda es mirip komet yang poros semi majornya lebih besar dari Jupiter 5 5 SA dan lebih kecil dari Neptunus 30 SA Centaur terbesar yang diketahui adalah 10199 Chariklo berdiameter 250 km 76 Centaur temuan pertama 2060 Chiron juga diklasifikasikan sebagai komet 95P karena memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati Matahari 77 Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk Kuiper sebaran ke dalam inward scattered Kuiper belt objects seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan tersebar outward scattered residents of the scattered disc 78 Daerah trans Neptunus Plot seluruh objek sabuk Kuiper Diagram yang menunjukkan pembagian sabuk Kuiper Daerah yang terletak jauh melampaui Neptunus atau daerah trans Neptunus sebagian besar belum dieksplorasi Menurut dugaan daerah ini sebagian besar terdiri dari dunia dunia kecil yang terbesar memiliki diameter seperlima bumi dan bermassa jauh lebih kecil dari bulan dan terutama mengandung batu dan es Daerah ini juga dikenal sebagai daerah luar Tata Surya meskipun berbagai orang menggunakan istilah ini untuk daerah yang terletak melebihi sabuk asteroid Sabuk Kuiper Artikel utama Sabuk Kuiper Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin raksasa mirip dengan sabuk asteroid tetapi komposisi utamanya adalah es Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA dan terdiri dari benda kecil Tata Surya Meski demikian beberapa objek Kuiper yang terbesar seperti Quaoar Varuna dan Orcus mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet katai Para ilmuwan memperkirakan terdapat sekitar 100 000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km tetapi diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi 79 Banyak objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit di luar bidang eliptika Sabuk Kuiper secara kasar bisa dibagi menjadi sabuk klasik dan resonansi Resonansi adalah orbit yang terkait pada Neptunus contoh dua orbit untuk setiap tiga orbit Neptunus atau satu untuk setiap dua Resonansi yang pertama bermula pada Neptunus sendiri Sabuk klasik terdiri dari objek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus dan terletak sekitar 39 4 SA sampai 47 7 SA 80 Anggota dari sabuk klasik diklasifikasikan sebagai cubewanos setelah anggota jenis pertamanya ditemukan 15760 1992QB1 81 Pluto dan Charon Artikel utama Pluto dan Charon Pluto dan ketiga satelitnya Pluto rata rata 39 SA sebuah planet katai adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper Ketika ditemukan pada tahun 1930 benda ini dianggap sebagai planet yang kesembilan definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet Pluto memiliki kemiringan orbit cukup eksentrik 17 derajat dari bidang ekliptika dan berjarak 29 7 SA dari Matahari pada titik prihelion sejarak orbit Neptunus sampai 49 5 SA pada titik aphelion Tidak jelas apakah Charon satelit Pluto yang terbesar akan terus diklasifikasikan sebagai satelit atau menjadi sebuah planet katai juga Pluto dan Charon keduanya mengedari titik barycenter gravitasi di atas permukaannya yang membuat Pluto Charon sebuah sistem ganda Dua satelit yang jauh lebih kecil Nix dan Hydra juga mengedari Pluto dan Charon Pluto terletak pada sabuk resonan dan memiliki 3 2 resonansi dengan Neptunus yang berarti Pluto mengedari Matahari dua kali untuk setiap tiga edaran Neptunus Objek sabuk Kuiper yang orbitnya memiliki resonansi yang sama disebut plutino 82 Haumea dan Makemake Artikel utama Haumea dan Makemake Haumea rata rata 43 34 SA dan Makemake rata rata 45 79 SA adalah dua objek terbesar sejauh ini di dalam sabuk Kuiper klasik Haumea adalah sebuah objek berbentuk telur dan memiliki dua satelit Makemake adalah objek paling cemerlang di sabuk Kuiper setelah Pluto Pada awalnya dinamai 2003 EL61 dan 2005 FY9 pada tahun 2008 diberi nama dan status sebagai planet katai Orbit keduanya berinklinasi jauh lebih membujur dari Pluto 28 dan 29 83 dan lain seperti Pluto keduanya tidak dipengaruhi oleh Neptunus sebagai bagian dari kelompok Objek Sabuk Kuiper klasik Piringan tersebar Artikel utama Piringan tersebar Hitam tersebar biru klasik hijau resonan Eris dan satelitnya Dysnomia Piringan tersebar berpotongan dengan sabuk Kuiper dan menyebar keluar jauh lebih luas Daerah ini diduga merupakan sumber komet berperioda pendek Objek piringan tersebar diduga terlempar ke orbit yang tidak menentu karena pengaruh gravitasi dari gerakan migrasi awal Neptunus Kebanyakan objek piringan tersebar memiliki perihelion di dalam sabuk Kuiper dan apehelion hampir sejauh 150 SA dari Matahari Orbit OPT juga memiliki inklinasi tinggi pada bidang ekliptika dan sering hampir bersudut siku siku Beberapa astronom menggolongkan piringan tersebar hanya sebagai bagian dari sabuk Kuiper dan menjuluki piringan tersebar sebagai objek sabuk Kuiper tersebar 84 Eris Artikel utama Eris Eris rata rata 68 SA adalah objek piringan tersebar terbesar sejauh ini dan menyebabkan mulainya debat tentang definisi planet karena Eris hanya 5 lebih besar dari Pluto dan memiliki perkiraan diameter sekitar 2 400 km Eris adalah planet katai terbesar yang diketahui dan memiliki satu satelit Dysnomia 85 Seperti Pluto orbitnya memiliki eksentrisitas tinggi dengan titik perihelion 38 2 SA mirip jarak Pluto ke Matahari dan titik aphelion 97 6 SA dengan bidang ekliptika sangat membujur Daerah terjauh Titik tempat Tata Surya berakhir dan ruang antar bintang mulai tidaklah persis terdefinisi Batasan batasan luar ini terbentuk dari dua gaya tekan yang terpisah angin surya dan gravitasi Matahari Batasan terjauh pengaruh angin surya kira kira berjarak empat kali jarak Pluto dan Matahari Heliopause ini disebut sebagai titik permulaan medium antar bintang Akan tetapi Bola Roche Matahari jarak efektif pengaruh gravitasi Matahari diperkirakan mencakup sekitar seribu kali lebih jauh Heliopause Voyager memasuki heliosheath Heliopause dibagi menjadi dua bagian terpisah Awan angin yang bergerak pada kecepatan 400 km detik sampai menabrak plasma dari medium ruang antarbintang Tabrakan ini terjadi pada benturan terminasi yang kira kira terletak di 80 100 SA dari Matahari pada daerah lawan angin dan sekitar 200 SA dari Matahari pada daerah searah jurusan angin Kemudian angin melambat dramatis memampat dan berubah menjadi kencang membentuk struktur oval yang dikenal sebagai heliosheath dengan kelakuan mirip seperti ekor komet mengulur keluar sejauh 40 SA di bagian arah lawan angin dan berkali kali lipat lebih jauh pada sebelah lainnya Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus benturan terminasi ini dan memasuki heliosheath pada jarak 94 dan 84 SA dari Matahari Batasan luar dari heliosfer heliopause adalah titik tempat angin surya berhenti dan ruang antar bintang bermula Bentuk dari ujung luar heliosfer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika fluida dari interaksi medium antar bintang dan juga medan magnet Matahari yang mengarah di sebelah selatan sehingga memberi bentuk tumpul pada hemisfer utara dengan jarak 9 SA dan lebih jauh daripada hemisfer selatan Selebih dari heliopause pada jarak sekitar 230 SA terdapat benturan busur jaluran ombak plasma yang ditinggalkan Matahari seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti Sejauh ini belum ada kapal luar angkasa yang melewati heliopause sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi ruang antar bintang lokal dengan pasti Diharapkan satelit NASA voyager akan menembus heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan mengirim kembali data tingkat radiasi dan angin surya Dalam pada itu sebuah tim yang dibiayai NASA telah mengembangkan konsep Vision Mission yang akan khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfer Awan Oort Artikel utama Awan Oort Gambaran seorang artis tentang Awan Oort Secara hipotesis Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri dari bertrilyun triliun objek es dipercaya merupakan sumber komet berperioda panjang Awan ini menyelubungi matahari pada jarak sekitar 50 000 SA sekitar 1 tahun cahaya sampai sejauh 100 000 SA 1 87 tahun cahaya Daerah ini dipercaya mengandung komet yang terlempar dari bagian dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet planet bagian luar Objek Awan Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh situasi situasi langka seperti tabrakan effek gravitasi dari laluan bintang atau gaya pasang galaksi gaya pasang yang didorong Bima Sakti 86 87 Sedna Artikel utama Sedna Foto teleskop Sedna 90377 Sedna rata rata 525 86 SA adalah sebuah benda kemerahan mirip Pluto dengan orbit raksasa yang sangat eliptis sekitar 76 SA pada perihelion dan 928 SA pada aphelion dan berjangka orbit 12 050 tahun Mike Brown penemu objek ini pada tahun 2003 menegaskan bahwa Sedna tidak merupakan bagian dari piringan tersebar ataupun sabuk Kuiper karena perihelionnya terlalu jauh dari pengaruh migrasi Neptunus Dia dan beberapa astronom lainnya berpendapat bahwa Sedna adalah objek pertama dari sebuah kelompok baru yang mungkin juga mencakup 2000 CR105 Sebuah benda bertitik perihelion pada 45 SA aphelion pada 415 SA dan berjangka orbit 3 420 tahun Brown menjuluki kelompok ini Awan Oort bagian dalam karena mungkin terbentuk melalui proses yang mirip meski jauh lebih dekat ke Matahari Kemungkinan besar Sedna adalah sebuah planet katai meski bentuk kebulatannya masih harus ditentukan dengan pasti Batasan batasan Lihat pula Planet X Banyak hal dari Tata Surya kita yang masih belum diketahui Medan gravitasi Matahari diperkirakan mendominasi gaya gravitasi bintang bintang sekeliling sejauh dua tahun cahaya 125 000 SA Perkiraan bawah radius Awan Oort di sisi lain tidak lebih besar dari 50 000 SA 88 Sekalipun Sedna telah ditemukan daerah antara Sabuk Kuiper dan Awan Oort sebuah daerah yang memiliki radius puluhan ribu SA bisa dikatakan belum dipetakan Selain itu juga ada studi yang sedang berjalan yang mempelajari daerah antara Merkurius dan matahari 89 Objek objek baru mungkin masih akan ditemukan di daerah yang belum dipetakan Dimensi Berikut perbandingan beberapa ukuran penting planet planet di Tata Surya Karakteristik Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus NeptunusJarak edaran juta km SA 57 91 0 39 108 21 0 72 149 60 1 00 227 94 1 52 778 41 5 20 1 426 72 9 54 2 870 97 19 19 4 498 25 30 07 Jangka revolusi tahun 0 24 88 hari 0 62 224 hari 1 00 1 88 11 86 29 45 84 02 164 79Jangka rotasi 58 65 hari 243 02 hari 23 jam 56 menit 24 jam 37 menit 9 jam 55 menit 10 jam 47 menit 17 jam 14 menit 16 jam 7 menitEksentrisitas edaran 0 206 0 007 0 017 0 093 0 048 0 054 0 047 0 009Inklinasi orbit terhadap ekliptika 7 00 3 39 0 00 1 85 1 31 2 48 0 77 1 77Inklinasi ekuator terhadap orbit 0 00 177 36 23 45 25 19 3 12 26 73 97 86 29 58Diameter ekuator km 4 879 12 104 12 756 6 805 142 984 120 536 51 118 49 528Massa dibanding Bumi 0 06 0 81 1 00 0 15 317 8 95 2 14 5 17 1Kepadatan rata rata g cm 5 43 5 24 5 52 3 93 1 33 0 69 1 27 1 64Suhu permukaan min 173 C 437 C 89 C 133 C rata rata 167 C 464 C 15 C 55 C 108 C 139 C 197 C 201 Cmaks 427 C 497 C 58 C 27 C Konteks galaksi Lokasi Tata Surya di dalam galaksi Bima Sakti Lukisan artis dari Gelembung Lokal Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti sebuah galaksi spiral yang berdiameter sekitar 100 000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 miliar bintang 90 Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebut Lengan Orion 91 Letak Matahari berjarak antara 25 000 dan 28 000 tahun cahaya dari pusat galaksi dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat galaksi sekitar 2 200 kilometer per detik Setiap revolusinya berjangka 225 250 juta tahun Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata Surya 92 Apex Matahari arah jalur Matahari di ruang semesta dekat letaknya dengan rasi bintang Herkules terarah pada posisi akhir bintang Vega 93 Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi kehidupan di Bumi Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengan kecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi karenanya bumi sangat jarang menerobos jalur lengan Lengan spiral galaksi memiliki konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar terhadap kehidupan di Bumi Situasi ini memberi Bumi jangka stabilitas yang panjang yang memungkinkan evolusi kehidupan 94 Tata Surya terletak jauh dari daerah padat bintang di pusat galaksi Di daerah pusat tarikan gravitasi bintang bintang yang berdekatan bisa menggoyang benda benda di Awan Oort dan menembakan komet komet ke bagian dalam Tata Surya Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan yang merusak kehidupan di Bumi Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga memengaruhi perkembangan bentuk hidup tingkat tinggi Walaupun demikian para ilmuwan berhipotesis bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang ini supernova telah memengaruhi kehidupan di Bumi pada 35 000 tahun terakhir dengan melemparkan pecahan pecahan inti bintang ke arah Matahari dalam bentuk debu radiasi atau bahan yang lebih besar lainnya seperti berbagai benda mirip komet 95 Daerah lingkungan sekitar Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah sesuatu yang dinamai Awan Antarbintang Lokal yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal yang terletak di tengah tengah wilayah yang jarang Gelembung Lokal ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium antarbintang dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya Gelembung ini penuh ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova yang belum lama terjadi 96 Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya 95 triliun km dari Matahari jumlah bintang relatif sedikit Bintang yang terdekat adalah sistem kembar tiga Alpha Centauri yang berjarak 4 4 tahun cahaya Alpha Centauri A dan B merupakan bintang ganda mirip dengan Matahari sedangkan Centauri C adalah katai merah disebut juga Proxima Centauri yang mengedari kembaran ganda pertama pada jarak 0 2 tahun cahaya Bintang bintang terdekat berikutnya adalah sebuah katai merah yang dinamai Bintang Barnard 5 9 tahun cahaya Wolf 359 7 8 tahun cahaya dan Lalande 21185 8 3 tahun cahaya Bintang terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalah Sirius sebuah bintang cemerlang dikategori urutan utama kira kira bermassa dua kali massa Matahari dan dikelilingi oleh sebuah katai putih bernama Sirius B Keduanya berjarak 8 6 tahun cahaya Sisa sistem selebihnya yang terletak di dalam jarak 10 tahun cahaya adalah sistem bintang ganda katai merah Luyten 726 8 8 7 tahun cahaya dan sebuah kerdial merah bernama Ross 154 9 7 tahun cahaya 97 Bintang tunggal terdekat yang mirip Matahari adalah Tau Ceti yang terletak 11 9 tahun cahaya Bintang ini kira kira berukuran 80 berat Matahari tetapi kecemerlangannya luminositas hanya 60 98 Planet luar Tata Surya terdekat dari Matahari yang diketahui sejauh ini adalah di bintang Epsilon Eridani sebuah bintang yang sedikit lebih pudar dan lebih merah dibandingkan mathari Letaknya sekitar 10 5 tahun cahaya Planet bintang ini yang sudah dipastikan bernama Epsilon Eridani b kurang lebih berukuran 1 5 kali massa Jupiter dan mengelilingi induk bintangnya dengan jarak 6 9 tahun cahaya 99 Lihat pula Portal Astronomi Portal Tata Surya Garis waktu penjelajahan Tata Surya Galaksi Bimasakti Alam semesta Alam semesta teramati KosmologiCatatan Kapitalisasi istilah ini beragam Persatuan Astronomi Internasional badan yang mengurusi masalah penamaan astronomis menyebutkan bahwa seluruh objek astronomi dikapitalisasi namanya Tata Surya Namun istilah ini juga sering ditemui dalam bentuk huruf kecil tata surya Lihat Daftar satelit untuk semua satelit alami dari delapan planet dan lima planet katai Massa Tata Surya tidak termasuk Matahari Jupiter dan Saturnus dapat dihitung dengan menambahkan semua massa objek terbesar yang dihitung dan menggunakan perhitungan kasar untuk massa awan Oort sekitar 3 kali massa Bumi 100 sabuk Kuiper sekitar 0 1 kali massa Bumi 79 dan sabuk asteroid sekitar 0 0005 kali massa Bumi 58 dengan total massa 37 kali massa Bumi atau 8 1 persen massa di orbit di sekitar Matahari Jika dikurangi dengan massa Uranus dan Neptunus keduanya 31 kali massa Bumi sisanya 6 kali massa Bumi merupakan 1 3 persen dari massa keseluruhan Astronom mengukur jarak di dalam Tata Surya dengan satuan astronomi SA Satu SA jaraknya sekitar jarak rata rata Matahari dan Bumi atau 149 598 000 km Pluto berjarak sekitar 38 SA dari Matahari Jupiter 5 2 SA Satu tahun cahaya adalah 63 240 SA Bacaan lebih lanjutAbdullah Mikrajuddin 2004 Sains Fisika SMP Untuk Kelas VII Jakarta Esis Erlangga ISBN 979 734 139 9 Indonesia Referensi Solar System Objects Objek Tata Surya NASA JPL Solar System Dynamics Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Juli 2021 Diakses tanggal 2 April 2022 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Pada 2 April 2022 a b Latest Published Data Data Publikasi Terbaru The International Astronomical Union Minor Planet Center Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Maret 2019 Diakses tanggal 2 April 2022 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mumma M J Disanti M A Dello Russo N Magee Sauer K Gibb E Novak R 2003 Remote infrared observations of parent volatiles in comets A window on the early solar system Observasi sumber bahan volatil di komet melalui infrared jarak jauh Sebuah jendela ke tata surya awal Advances in Space Research 31 12 2563 2575 Bibcode 2003AdSpR 31 2563M CiteSeerX 10 1 1 575 5091 doi 10 1016 S0273 1177 03 00578 7 JPL Solar System Dynamics JPL Dinamika Tata Surya ssd jpl nasa gov Diakses tanggal 2023 06 10 Swedenborg Emanuel 1734 Principia Latin Opera Philosophica et Mineralia English Philosophical and Mineralogical Works Principia Volume 1 See T J J 1909 The Past History of the Earth as Inferred from the Mode of Formation of the Solar System Proceedings of the American Philosophical Society 48 119 Diakses tanggal 2006 07 23 a b c M M Woolfson 1993 The Solar System Its Origin and Evolution Journal of the Royal Astronomical Society 34 1 20 Diakses tanggal 2008 04 16 Lebih dari satu parameter work dan journal yang digunakan bantuan Benjamin Crowell 1998 2006 5 Conservation Laws lightandmatter com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 12 14 Diakses tanggal 2009 10 15 Pemeliharaan CS1 Format tanggal link Gerard Kuiper 1905 1973 Astronomer NASA Solar System Exploration Diakses tanggal 2021 05 28 The Editors of Encyclopaedia Britannica ed January 8 2012 Galilean telescope Britannica Mustofa Agus Mengarungi Arsy Allah PADMA press ISBN 978 979 1070 44 7 Williams Matt 2017 04 16 Who Discovered Uranus Universe Today dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 31 Breitman Daniela 23 September 2016 Today in science Discovery of Neptune EarthSky Diakses tanggal 31 Januari 2021 McFadden Lucy Ann Johnson Torrence Weissman Paul 2006 12 18 Encyclopedia of the Solar System dalam bahasa Inggris Elsevier hlm 541 ISBN 978 0 08 047498 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Stern S Alan 2014 01 01 Spohn Tilman Breuer Doris Johnson Torrence V ed Encyclopedia of the Solar System Third Edition dalam bahasa Inggris Boston Elsevier hlm 910 911 doi 10 1016 b978 0 12 415845 0 00042 6 ISBN 978 0 12 415845 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jewitt D Morbidelli A Rauer H 2007 11 13 Trans Neptunian Objects and Comets Saas Fee Advanced Course 35 Swiss Society for Astrophysics and Astronomy dalam bahasa Inggris Springer Science amp Business Media hlm 80 ISBN 978 3 540 71958 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dick Steven J 2019 03 21 Classifying the Cosmos How We Can Make Sense of the Celestial Landscape dalam bahasa Inggris Springer hlm 123 ISBN 978 3 030 10380 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan M Woolfson 2000 The origin and evolution of the solar system Astronomy amp Geophysics 41 1 12 doi 10 1046 j 1468 4004 2000 00012 x Second alignment plane of solar system discovered ScienceDaily dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 31 Dones Luke 1998 Schmitt B De Bergh C Festou M ed Solar System Ices Based on Reviews Presented at the International Symposium Solar System Ices held in Toulouse France on March 27 30 1995 Astrophysics and Space Science Library dalam bahasa Inggris Dordrecht Springer Netherlands hlm 711 doi 10 1007 978 94 011 5252 5 29 ISBN 978 94 011 5252 5 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan nineplanets org An Overview of the Solar System Diakses tanggal 2007 02 15 Amir Alexander 2006 New Horizons Set to Launch on 9 Year Voyage to Pluto and the Kuiper Belt The Planetary Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 02 22 Diakses tanggal 2006 11 08 a b c The Final IAU Resolution on the definition of planet ready for voting IAU 2006 08 24 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 01 07 Diakses tanggal 2007 03 02 Dwarf Planets and their Systems Working Group for Planetary System Nomenclature WGPSN U S Geological Survey 2008 11 07 Diakses tanggal 2008 07 13 Plutoid chosen as name for Solar System objects like Pluto International Astronomical Union News Release IAU0804 Paris 11 June 2008 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 06 13 Diakses tanggal 2008 06 11 Feaga L 2007 Asymmetries in the distribution of H2O and CO2 in the inner coma of Comet 9P Tempel 1 as observed by Deep Impact Icarus 190 345 Bibcode 2007Icar 190 345F doi 10 1016 j icarus 2007 04 009 Michael Zellik 2002 Astronomy The Evolving Universe edisi ke 9th Cambridge University Press hlm 240 ISBN 0 521 80090 0 OCLC 223304585 46685453 Periksa nilai oclc bantuan Siregar Suryadi 2017 Fisika Tata Surya PDF Bandung Penerbit Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung hlm 7 ISBN 978 602 74668 6 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Smart R L Carollo D Lattanzi M G McLean B Spagna A 2001 The Second Guide Star Catalogue and Cool Stars Perkins Observatory Diakses tanggal 2006 12 26 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Nir J Shaviv 2003 Towards a Solution to the Early Faint Sun Paradox A Lower Cosmic Ray Flux from a Stronger Solar Wind Journal of Geophysical Research 108 1437 doi 10 1029 2003JA009997 Diakses tanggal 20090126 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan T S van Albada Norman Baker 1973 On the Two Oosterhoff Groups of Globular Clusters Astrophysical Journal 185 477 498 doi 10 1086 152434 Charles H Lineweaver 2001 03 09 An Estimate of the Age Distribution of Terrestrial Planets in the Universe Quantifying Metallicity as a Selection Effect University of New South Wales Diakses tanggal 2006 07 23 Solar Physics The Solar Wind Marshall Space Flight Center 2006 07 16 Diakses tanggal 2006 10 03 Phillips Tony 2001 02 15 The Sun Does a Flip Science NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 05 12 Diakses tanggal 2007 02 04 A Star with two North Poles Diarsipkan 2009 07 18 di Wayback Machine April 22 2003 Science NASA Riley Pete Linker J A Mikic Z Modeling the heliospheric current sheet Solar cycle variations 2002 Journal of Geophysical Research Space Physics Volume 107 Issue A7 pp SSH 8 1 CiteID 1136 DOI 10 1029 2001JA000299 Full text Diarsipkan 2009 08 14 di Wayback Machine Lundin Richard 2001 03 09 Erosion by the Solar Wind Science 291 5510 1909 DOI 10 1126 science 1059763 abstract full text Fazekas Andrew 2017 11 08 Sun Storm to Cause Stunning Auroras Here s How to Watch National Geographic News dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 31 Langner U W 2005 Effects of the position of the solar wind termination shock and the heliopause on the heliospheric modulation of cosmic rays Advances in Space Research 35 12 2084 2090 doi 10 1016 j asr 2004 12 005 Diakses tanggal 2007 02 11 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Long term Evolution of the Zodiacal Cloud 1998 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 09 29 Diakses tanggal 2007 02 03 ESA scientist discovers a way to shortlist stars that might have planets ESA Science and Technology 2003 Diakses tanggal 2007 02 03 Landgraf M 2002 Origins of Solar System Dust beyond Jupiter The Astronomical Journal 123 5 2857 2861 doi 10 1086 339704 Diakses tanggal 2007 02 09 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Denecke Edward J 2020 01 07 Let s Review Regents Earth Science Physical Setting 2020 dalam bahasa Inggris Simon and Schuster hlm 150 ISBN 978 1 5062 5398 5 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Schenk P Melosh H J 1994 Lobate Thrust Scarps and the Thickness of Mercury s Lithosphere Abstracts of the 25th Lunar and Planetary Science Conference 1994LPI 25 1203S Bill Arnett 2006 Mercury The Nine Planets Diakses tanggal 2006 09 14 Benz W Slattery W L Cameron A G W 1988 Collisional stripping of Mercury s mantle Icarus v 74 p 516 528 Cameron A G W 1985 The partial volatilization of Mercury Icarus v 64 p 285 294 Mark Alan Bullock The Stability of Climate on Venus PDF Southwest Research Institute Diakses pada 26 Desember 2006 Salinan arsip PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2007 06 14 Diakses tanggal 2009 04 07 Paul Rincon 1999 Climate Change as a Regulator of Tectonics on Venus PDF Johnson Space Center Houston TX Institute of Meteoritics University of New Mexico Albuquerque NM Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2007 06 14 Diakses tanggal 2006 11 19 Anne E Egger M A M S Earth s Atmosphere Composition and Structure VisionLearning com Diakses tanggal 2006 12 26 David Noever 2004 Modern Martian Marvels Volcanoes NASA Astrobiology Magazine Diakses tanggal 2006 07 23 Scott S Sheppard David Jewitt and Jan Kleyna 2004 A Survey for Outer Satellites of Mars Limits to Completeness The Astronomical Journal Diakses tanggal 2006 12 26 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Are Kuiper Belt Objects asteroids Are large Kuiper Belt Objects planets Cornell University Diakses tanggal 2009 03 01 Petit J M Morbidelli A Chambers J 2001 The Primordial Excitation and Clearing of the Asteroid Belt PDF Icarus 153 338 347 doi 10 1006 icar 2001 6702 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2007 02 21 Diakses tanggal 2007 03 22 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link IAU Planet Definition Committee International Astronomical Union 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 06 03 Diakses tanggal 2009 03 01 New study reveals twice as many asteroids as previously believed ESA 2002 Diakses tanggal 2006 06 23 a b Krasinsky G A 2002 Hidden Mass in the Asteroid Belt Icarus 158 1 98 105 doi 10 1006 icar 2002 6837 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Beech M 1995 On the Definition of the Term Meteoroid Quarterly Journal of the Royal Astronomical Society 36 3 281 284 Diakses tanggal 2006 08 31 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan History and Discovery of Asteroids DOC NASA Diakses tanggal 2006 08 29 Williams Matt 12 Agustus 2015 The dwarf planet Ceres phys org dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 31 Phil Berardelli 2006 Main Belt Comets May Have Been Source Of Earths Water SpaceDaily Diakses tanggal 2006 06 23 Emery J P Marzari F Morbidelli A French L M Grav T 2015 Michel Patrick DeMeo Francesca E Bottke William F ed Asteroids IV University of Arizona Press hlm 203 doi 10 2458 azu uapress 9780816532131 ch011 ISBN 978 0 8165 3213 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jack J Lissauer David J Stevenson 2006 Formation of Giant Planets PDF NASA Ames Research Center California Institute of Technology Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2009 03 26 Diakses tanggal 2006 01 16 Pappalardo R T 1999 Geology of the Icy Galilean Satellites A Framework for Compositional Studies Brown University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 30 Diakses tanggal 2006 01 16 Choi Charles Q 13 Mei 2019 Planet Saturn Facts About Saturn s Rings Moons amp Size Space com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 31 J S Kargel 1994 Cryovolcanism on the icy satellites U S Geological Survey Diakses tanggal 2006 01 16 pranala nonaktif permanen Hawksett David Longstaff Alan Cooper Keith Clark Stuart 2005 10 Mysteries of the Solar System Astronomy Now Diakses tanggal 2006 01 16 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Podolak M Reynolds R T Young R 1990 Post Voyager comparisons of the interiors of Uranus and Neptune NASA Ames Research Center Diakses tanggal 2006 01 16 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Duxbury N S Brown R H 1995 The Plausibility of Boiling Geysers on Triton Beacon eSpace Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 04 26 Diakses tanggal 2006 01 16 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kramer E A Bauer J M Fernandez Y R Stevenson R Mainzer A K Grav T Masiero J Nugent C Sonnett S 2017 The Perihelion Emission of Comet C 2010 L5 WISE The Astrophysical Journal dalam bahasa Inggris 838 1 doi 10 3847 1538 4357 aa5f59 pdf Duncan Martin Quinn Thomas Tremaine Scott 1988 The Origin of Short Period Comets The Astrophysical Journal 328 L72 A comet belt the Kuiper belt is plausible on cosmogonic grounds and appears to offer the most promising source for the SP comets Sekanina Zdenek 2001 Kreutz sungrazers the ultimate case of cometary fragmentation and disintegration Publications of the Astronomical Institute of the Academy of Sciences of the Czech Republic 89 p 78 93 Krolikowska M 2001 A study of the original orbits of hyperbolic comets Astronomy amp Astrophysics 376 1 316 324 doi 10 1051 0004 6361 20010945 Diakses tanggal 2007 01 02 Fred L Whipple 1992 04 The activities of comets related to their aging and origin Diakses tanggal 2006 12 26 Periksa nilai tanggal di date bantuan pranala nonaktif permanen John Stansberry Will Grundy Mike Brown Dale Cruikshank John Spencer David Trilling Jean Luc Margot 2007 Physical Properties of Kuiper Belt and Centaur Objects Constraints from Spitzer Space Telescope Diakses tanggal 2008 09 21 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Patrick Vanouplines 1995 Chiron biography Vrije Universitiet Brussel Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 05 02 Diakses tanggal 2006 06 23 List Of Centaurs and Scattered Disk Objects IAU Minor Planet Center Diakses tanggal 2007 04 02 a b Audrey Delsanti and David Jewitt 2006 The Solar System Beyond The Planets PDF Institute for Astronomy University of Hawaii Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2006 05 25 Diakses tanggal 2007 01 03 M W Buie R L Millis L H Wasserman J L Elliot S D Kern K B Clancy E I Chiang A B Jordan K J Meech R M Wagner D E Trilling 2005 Procedures Resources and Selected Results of the Deep Ecliptic Survey Lowell Observatory University of Pennsylvania Large Binocular Telescope Observatory Massachusetts Institute of Technology University of Hawaii University of California at Berkeley Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 01 18 Diakses tanggal 2006 09 07 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link E Dotto1 M A Barucci2 and M Fulchignoni 2006 08 24 Beyond Neptune the new frontier of the Solar System PDF Diakses tanggal 2006 12 26 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Fajans J L Friedland October 2001 Autoresonant nonstationary excitation of pendulums Plutinos plasmas and other nonlinear oscillators American Journal of Physics 69 10 1096 1102 DOI 10 1119 1 1389278 abstract full text Marc W Buie 2008 04 05 Orbit Fit and Astrometric record for 136472 SwRI Space Science Department Diakses tanggal 2008 07 13 David Jewitt 2005 The 1000 km Scale KBOs University of Hawaii Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002 12 15 Diakses tanggal 2006 07 16 Mike Brown 2005 The discovery of 2003 UB313 Eris the 10th planet largest known dwarf planet CalTech Diakses tanggal 2006 09 15 Stern SA Weissman PR 2001 Rapid collisional evolution of comets during the formation of the Oort cloud Space Studies Department Southwest Research Institute Boulder Colorado Diakses tanggal 2006 11 19 Bill Arnett 2006 The Kuiper Belt and the Oort Cloud nineplanets org Diakses tanggal 2006 06 23 T Encrenaz JP Bibring M Blanc MA Barucci F Roques PH Zarka 2004 The Solar System Third edition Springer hlm 1 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Durda D D Stern S A Colwell W B Parker J W Levison H F Hassler D M 2004 A New Observational Search for Vulcanoids in SOHO LASCO Coronagraph Images Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 08 30 Diakses tanggal 2006 07 23 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link A D Dolgov 2003 Magnetic fields in cosmology Diakses tanggal 2006 07 23 R Drimmel D N Spergel 2001 Three Dimensional Structure of the Milky Way Disk Diakses tanggal 2006 07 23 Leong Stacy 2002 Period of the Sun s Orbit around the Galaxy Cosmic Year The Physics Factbook Diakses tanggal 2007 04 02 C Barbieri 2003 Elementi di Astronomia e Astrofisica per il Corso di Ingegneria Aerospaziale V settimana IdealStars com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005 05 14 Diakses tanggal 2007 02 12 Leslie Mullen 2001 Galactic Habitable Zones Astrobiology Magazine Diakses tanggal 2006 06 23 Supernova Explosion May Have Caused Mammoth Extinction Physorg com 2005 Diakses tanggal 2007 02 02 Near Earth Supernovas NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 03 13 Diakses tanggal 2006 07 23 Stars within 10 light years SolStation Diakses tanggal 2007 04 02 Tau Ceti SolStation Diakses tanggal 2007 04 02 HUBBLE ZEROES IN ON NEAREST KNOWN EXOPLANET Hubblesite 2006 Diakses tanggal 2008 01 13 Alessandro Morbidelli 2006 Origin and dynamical evolution of comets and their reservoirs CNRS Observatoire de la Cote d Azur Diakses tanggal 2007 08 03 Pranala luar Indonesia Sebuah applet yang menunjukkan lokasi pada saat ini bintang bintang dan planet planet di langit malam Diarsipkan 2009 12 12 di Wayback Machine Indonesia Mengenal Tata Surya dan Proses Pembentukannya Inggris Animasi interaktif planet planet 145 tingkat zoom dan sejumlah efek waktu Inggris solarviews com tampilan multimedia Tata Surya Inggris Simulator Tata Surya milik NASA Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Tata Surya amp oldid 23778916