www.wikidata.id-id.nina.az
Hukum Titius Bode terkadang hanya disebut hukum Bode adalah sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa benda benda dalam beberapa sistem orbit termasuk Tata Surya mengorbit pada sumbu semi mayor dalam sebuah fungsi sekuen planet 1 Daftar isi 1 Rumus 2 Sejarah 3 Penjelasan teoretis 4 Data 5 Referensi 6 Bacaan tambahanRumus suntingSumbu semi mayor diwakili a displaystyle a nbsp setiap planet dimulai dari yang terdekat Matahari mengikuti besaran di mana sumbu Bumi bernilai 10 a 4 x displaystyle a 4 x nbsp dengan x 0 3 6 12 24 48 displaystyle x 0 3 6 12 24 48 ldots nbsp Selain pada nilai pertama masing masing x displaystyle x nbsp bernilai dua kali sebelumnya Terdapat rumus lain a 2 n 3 4 displaystyle a 2 n times 3 4 nbsp dengan n 0 1 2 displaystyle n infty 0 1 2 ldots nbsp Nilai hasilnya dapat dibagi 10 untuk dikonversi menjadi satuan astronomi au menghasilkan rumus a 0 4 0 3 2 m displaystyle a 0 4 0 3 times 2 m nbsp dengan m 0 1 2 displaystyle m infty 0 1 2 ldots nbsp Sejarah suntingAngka angka yang mendekati hukum Titius Bode pertama kali ditemukan dalam The Elements of Astronomy oleh David Gregory yang diterbitkan pada tahun 1715 Dia menyatakan bahwa jika jarak Bumi dari Matahari dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama akan didapati jarak Merkurius sekitar empat Venus tujuh Mars lima belas Jupiter lima puluh dua dan Saturnus sembilan puluh lima 2 Pola ini diadaptasi oleh beberapa orang seperti Christian Wolff seorang filsuf dan dua astronomer Jerman Johan Daniel Titius dan Johann Elert Bode dalam tulisan berbeda dalam masa yang berbeda pula 3 Pada tahun 1764 Charles Bonnet menuliskan dalam karyanya Contemplation de la Nature bahwa Kita tahu tujuh belas planet yang masuk ke dalam susunan tata surya kita yaitu planet planet besar dan satelitnya tetapi kita tidak yakin tidak ada lagi planet yang lain Pada tahun 1766 4 Titius menerjemahkan tulisan berbahasa Prancis tersebut ke bahasa Jerman dan menambahkan dua paragraf baru 5 Kutipan paragraf tambahan Titius 5 Perhatikan jarak satu planet ke planet lain dan ketahuilah bahwa hampir semua terpisah satu sama lain dalam proporsi yang sesuai dengan besaran tubuhnya Bagilah jarak dari Matahari ke Saturnus menjadi 100 bagian kemudian Merkurius dipisahkan oleh empat bagian ke Matahari Venus 4 3 7 bagian tersebut Bumi 4 6 10 Mars 4 12 16 Namun perhatikan bahwa dari Mars ke Jupiter terjadi penyimpangan dari perkiraan yang begitu tepat ini Dari Mars terdapat ruang 4 24 28 bagian tetapi sejauh ini tidak ada planet yang terlihat di sana Namun apakah ruang tersebut dibiarkan kosong Tidak sama sekali Oleh karena itu mari kita asumsikan bahwa di ruang ini terdapat satelit Mars yang masih belum ditemukan kita tambahkan juga kemungkinan bahwa Jupiter masih memiliki beberapa satelit yang lebih kecil di sekitarnya yang belum terlihat oleh teleskop Setelah ruang yang belum dijelajahi tersebut gaya tarik Jupiter muncul pada 4 48 52 bagian dan Saturnus pada 4 96 100 bagian Pada tahun 1768 di usia sembilan belas tahun Bode menerbitkan edisi kedua ringkasan astronomi Anleitung zur Kenntniss des gestirnten Himmels Panduan untuk Mengenal Langit Berbintang Bode menemukan hubungan yang dicetuskan oleh Titius dan memasukkannya sebagai catatan kaki dalam teksnya 5 Poin terakhir ini tampaknya mengikuti hubungan menakjubkan yang terlihat pada jarak enam planet dari Matahari Jika jarak Matahari ke Saturnus dimisalkan 100 bagian maka Merkurius dipisahkan oleh 4 bagian seperti itu ke Matahari Venus terpisah 4 3 7 Bumi 4 6 10 Mars 4 12 16 Sekarang muncul celah dalam prediksi yang begitu teratur ini Setelah Mars selanjutnya ada ruang 4 24 28 bagian di mana belum ada planet yang terlihat Dapatkah kita percaya bahwa Pendiri alam semesta telah mengosongkan ruang ini Tentu tidak Dari sini kita sampai pada jarak Jupiter sebesar 4 48 52 bagian dan akhirnya ke jarak Saturnus sebesar 4 96 100 bagian Ketika pertama kali diterbitkan hukum tersebut hampir dipenuhi oleh semua planet yang dikenal saat itu dari Merkurius sampai Saturnus dengan celah antara Mars dan Jupiter Pada tahun 1781 penemuan planet baru Uranus yang berjarak sesuai prediksi menjadikan Hukum Bode kemudian diterima secara luas Berdasarkan penemuan ini Bode mendesak pencarian planet kelima di antara Mars dan Jupiter Pada celah tersebut kemudian ditemukan Ceres asteroid terbesar di Tata Surya di tahun 1801 Namun penemuan planet Neptunus pada 1846 menunjukkan ketidakakuratan prediksi Bode 6 Penemuan sejumlah besar asteroid di daerah yang kemudian disebut sabuk asteroid juga menyebabkan Ceres tidak lagi disebut planet 7 Penjelasan teoretis suntingTidak ada penjelasan teoretis yang kuat yang mendasari hukum Titius Bode tetapi ada kemungkinan bahwa dengan kombinasi resonansi orbit dan kekurangan derajat kebebasan sistem planet yang stabil memiliki kemungkinan tinggi untuk memenuhi hubungan yang diprediksi hukum Titius Bode 8 Karena hal ini mungkin kebetulan matematis dan bukan hukum alam kadang kadang ia disebut sebagai aturan bukan hukum 9 Astrofisikawan Alan Boss menyatakan bahwa ini hanya kebetulan 10 dan jurnal ilmu keplanetan Icarus tidak lagi menerima tulisan ilmiah yang mencoba memberikan versi lain hukum tersebut 11 Data dari sistem eksoplanet juga tidak menunjukkan berlakunya aturan ini di sistem planet lain 12 Data suntingHukum Titius Bode memprediksi jarak setiap objek dalam satuan astronomi Di bawah ini jarak prediksi dibandingkan dengan jarak beberapa planet dan planet katai sebenarnya 13 nbsp Grafik delapan planet Pluto dan Ceres dibandingkan dengan sepuluh jarak objek pertama hasil prediksi Planet Jarak prediksi AU Jarak sebenarnya AU Merkurius 0 4 0 39Venus 0 7 0 72Earth 1 0 1 00Mars 1 6 1 52Asteroid 2 8 2 77Jupiter 5 2 5 20Saturnus 10 0 9 54Uranus 19 6 19 19Neptunus 38 8 30 07Pluto 77 2 39 52Referensi sunting Dawn Where Should the Planets Be The Law of Proportionalities Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 March 2016 Diakses tanggal 16 March 2018 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Gregory David Savilian Professor at Oxford 1715 The Elements of Astronomy Physical and Geometrical dalam bahasa Inggris J Nicholson hlm 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Yamani Avivah 2017 08 20 Jejak Asteroid dari Masa ke Masa Sabuk Asteroid langitselatan Diakses tanggal 11 Oktober 2020 Nieto M M 1970 Conclusions about the Titius Bode Law of Planetary Distances Astronomy and Astrophysics 8 105 a b c Linsky Jeffrey L Serio Salvatore 2012 12 06 Physics of Solar and Stellar Coronae G S Vaiana Memorial Symposium Proceedings of a Conference of the International Astronomical Union Held in Palermo Italy 22 26 June 1992 dalam bahasa Inggris Springer Science amp Business Media hlm 38 39 ISBN 978 94 011 1964 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Titius Bode Rule www spaceacademy net au Diakses tanggal 16 Oktober 2020 Woo Marcus 28 Agustus 2015 Ceres The planet that wasn t www bbc com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 16 Oktober 2020 Ceres also once enjoyed full membership in the solar system s planetary fraternity When astronomers discovered it in 1801 it was the only object known between Mars and Jupiter Its story echoes Pluto s After astronomers found more bodies in similar orbits objects that became part of what s now known as the asteroid belt they reclassified Ceres as an asteroid Scafetta N 2014 01 15 The complex planetary synchronization structure of the solar system Pattern Recognition in Physics 2 1 5 doi 10 5194 prp 2 1 2014 ISSN 2195 9250 Very likely any stable planetary system may satisfy a Titius Bode type relationship due to a combination of orbital resonance and shortage of degrees of freedom Carroll Bradley W Ostlie Dale A 2017 09 07 An Introduction to Modern Astrophysics dalam bahasa Inggris Cambridge University Press hlm 716 717 ISBN 978 1 108 42216 1 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ricciarelli John October 1 Is it a coincidence that most of the planets fall within the Titius B Astronomy com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 11 Oktober 2020 Elsevier Guide for authors Icarus ISSN 0019 1035 www elsevier com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 11 Oktober 2020 Icarus does not publish papers that provide improved versions of Bode s law or other numerical relations without a sound physical basis Huang Chelsea X Bakos Gaspar A 2014 07 21 Testing the Titius Bode law predictions for Kepler multi planet systems Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 442 1 14 doi 10 1093 mnras stu906 ISSN 1365 2966 The Titius Bode relation as been a recurrent theme in astronomy over the past two centuries Investigations were all based on our Solar System lacking other multiplanet systems It is for the first time that validity of the TB relation can be tested on a statistically meaningful sample thanks to hundred of multi planet discoveries made by the Kepler Space mission A mathematical formulation of Bode s Law Popular Astronomy 57 197 Bacaan tambahan suntingThe ghostly hand that spaced the planets New Scientist 9 April 1994 p13 Plants and Planets The Law of Titius Bode explained by H J R Perdijk Distancias planetarias y ley de Titius Bode Spanish by Dr Ramon Pares Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hukum Titius Bode amp oldid 22884650