www.wikidata.id-id.nina.az
Planet atau sayarah adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi termonuklir dan telah membersihkan daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal a 1 2 Skala objek berukuran planet Baris atas Uranus dan Neptunus baris kedua Bumi bintang katai putih Sirius B Venus baris bawah diperbesar atas Mars dan Merkurius bawah Bulan planet kerdil Pluto dan Haumea Kata planet sudah lama ada dan memiliki hubungan sejarah sains mitologi dan agama Oleh peradaban kuno planet dipandang sebagai sesuatu yang abadi atau perwakilan dewa Seiring kemajuan ilmu pengetahuan pandangan manusia terhadap planet berubah Pada tahun 2006 Persatuan Astronomi Internasional IAU mengesahkan sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planet di Tata Surya Definisi ini dipuji namun juga dikritik dan masih diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan karena tidak mencakup benda benda bermassa planet yang ditentukan oleh tempat atau benda orbitnya Meski delapan benda planet yang ditemukan sebelum 1950 masih dianggap planet sesuai definisi modern sejumlah benda angkasa seperti Ceres Pallas Juno Vesta masing masing objek di sabuk asteroid Matahari dan Pluto objek trans Neptunus yang pertama ditemukan yang dulunya dianggap planet oleh komunitas ilmuwan sudah tidak dipermasalahkan lagi Ptolomeus menganggap planet mengelilingi Bumi dengan gerakan deferen dan episiklus Walaupun ide planet mengelilingi Matahari sudah lama diutarakan baru pada abad ke 17 ide ini terbukti oleh pengamatan teleskop Galileo Galilei Dengan analisis data observasi yang cukup teliti Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet tidak berbentuk lingkaran melainkan elips Seiring perkembangan peralatan observasi para astronom mengamati bahwa planet berotasi pada sumbu miring dan beberapa di antaranya memiliki beting es dan musim layaknya Bumi Sejak awal Zaman Angkasa pengamatan jarak dekat oleh wahana antariksa membuktikan bahwa Bumi dan planet planet lain memiliki tanda tanda vulkanisme badai tektonik dan bahkan hidrologi Secara umum planet terbagi menjadi dua jenis utama raksasa gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu Sesuai definisi IAU ada delapan planet di Tata Surya Menurut jaraknya dari Matahari dekat ke jauh ada empat planet kebumian Merkurius Venus Bumi dan Mars kemudian empat raksasa gas Jupiter Saturnus Uranus dan Neptunus Enam planet di antaranya dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih Selain itu IAU mengakui lima planet kerdil 3 dan ratusan ribu benda kecil Tata Surya Mereka juga masih mempertimbangkan benda benda lain untuk digolongkan sebagai planet 4 Sejak 1992 ratusan planet yang mengelilingi bintang bintang lain planet ekstrasurya atau eksoplanet di Bima Sakti telah ditemukan Per 1 September 2021 4 834 eksoplanet yang diketahui di 3 572 sistem planet dan 795 sistem multiplanet terdaftar di Extrasolar Planets Encyclopaedia Ukurannya beragam mulai dari planet daratan mirip Bumi hingga raksasa gas yang lebih besar daripada Jupiter 5 Pada tanggal 20 Desember 2011 tim Teleskop Luar Angkasa Kepler menemukan dua eksoplanet seukuran Bumi Kepler 20e 6 dan Kepler 20f 7 yang mengorbit bintang mirip Matahari Kepler 20 8 9 10 Studi tahun 2012 yang menganalisis data mikrolensa gravitasi memperkirakan setiap bintang di Bima Sakti rata rata dikelilingi oleh sedikitnya 1 6 planet 11 Sejumlah astronom di Harvard Smithsonian Center for Astrophysics CfA melaporkan pada Januari 2013 bahwa sedikitnya 17 miliar eksoplanet seukuran Bumi tepatnya 0 8 1 25 massa Bumi dengan periode orbit 85 hari atau kurang berada di galaksi Bima Sakti 12 Daftar isi 1 Sejarah pengamatan planet 1 1 Babilonia 1 2 Astronomi Yunani Romawi 1 3 India 1 4 Astronomi Islam abad pertengahan 1 5 Renaisans Eropa 1 6 Abad ke 19 1 7 Abad ke 20 1 8 Abad ke 21 1 8 1 Definisi eksoplanet 1 8 2 Definisi 2006 1 9 Klasifikasi sebelumnya 2 Mitologi dan pemberian nama 3 Pembentukan 4 Tata Surya 4 1 Ciri ciri planet 5 Periode rotasi 5 1 Periode rotasi beberapa benda angkasa 6 Eksoplanet 7 Objek bermassa planet 7 1 Planet liar 7 2 Katai subcokelat 7 3 Bekas bintang 7 4 Planet satelit dan planet sabuk 8 Ciri ciri 8 1 Ciri ciri dinamis 8 1 1 Orbit 8 1 2 Kemiringan sumbu 8 1 3 Rotasi 8 1 4 Pembersihan orbit 8 2 Ciri ciri fisik 8 2 1 Massa 8 2 2 Diferensiasi internal 8 2 3 Atmosfer 8 2 4 Magnetosfer 8 3 Ciri ciri sekunder 9 Istilah terkait 10 Lihat pula 11 Catatan kaki 12 Referensi 13 Pranala luarSejarah pengamatan planet SuntingInformasi lebih lanjut Sejarah astronomi dan Definisi planet Lihat pula Garis waktu astronomi Tata Surya Cetakan model kosmologi geosentris dari Cosmographia Antwerp 1539 Ide tentang planet berubah ubah sepanjang sejarah mulai dari bintang pengelana abadi pada zaman antik hingga benda kebumian pada zaman modern Konsep ini meluas tidak hanya di Tata Surya saja tetapi sudah mencapai ratusan sistem luar surya lainnya Ambiguitas yang terdapat dalam definisi planet telah menjadi kontroversi di kalangan ilmuwan butuh rujukan Lima planet klasik yang dapat dilihat mata telanjang sudah diketahui sejak zaman kuno dan pengaruhnya sangat besar di dunia mitologi kosmologi agama dan astronomi kuno Pada zaman itu astronom mengetahui bagaimana cahaya cahaya tertentu bergerak melintasi langit relatif terhadap bintang lain Bangsa Yunani kuno menyebut cahaya tersebut planhtes ἀsteres planetes asteres bintang pengelana atau planhtoi saja planetoi pengelana 13 yang dari situlah kata planet terbentuk 14 15 Di Yunani Cina Babilonia kuno dan seluruh peradaban pra modern 16 17 diyakini bahwa Bumi berada di pusat Alam Semesta dan semua planet mengelilingi Bumi Alasan munculnya sudut pandang ini adalah bintang dan planet tampak berputar mengitari Bumi setiap hari 18 dan persepsi akal sehat bahwa Bumi bersifat padat dan tetap tidak bergerak dan diam butuh rujukan Babilonia Sunting Artikel utama Astronomi Babilonia Peradaban pertama yang dikenal memiliki teori fungsional tentang planet adalah bangsa Babilonia penduduk Mesopotamia pada milenium pertama dan kedua SM Teks astronomi planet tertua yang masih ada adalah Tablet Venus dari Ammisaduqa salinan daftar pengamatan gerakan planet Venus abad ke 7 SM yang diduga dirancang pada milenium kedua SM 19 MUL APIN adalah sepasang tablet kuneiform tertanggal abad ke 7 SM yang mencatat gerakan Matahari Bulan dan planet planet sepanjang tahun 20 Sejumlah astrolog Babilonia juga menetapkan dasar dasar astrologi Barat 21 Enuma anu enlil ditulis saat periode Neo Assyria pada abad ke 7 SM 22 terdiri dari daftar omen dan hubungannya dengan berbagai fenomena langit termasuk gerakan planet planet 23 24 Venus Merkurius dan planet terluar Mars Jupiter dan Saturnus diidentifikasi oleh sejumlah astronom Babilonia Semuanya adalah planet yang pernah diketahui manusia sampai ditemukannya teleskop pada awal zaman modern 25 Astronomi Yunani Romawi Sunting Lihat pula Astronomi Yunani 7 planet Ptolomeus 1 Bulan 2 Merkurius 3 Venus 4 Matahari 5 Mars 6 Jupiter 7 Saturnus Bangsa Yunani Kuno awalnya tidak setertarik bangsa Babilonia dalam mempelajari planet Pengikut Pythagoras pada abad ke 6 dan 5 SM tampaknya sudah mengembangkan teori keplanetannya sendiri yang terdiri dari Bumi Matahari Bulan dan planet planet mengelilingi Api Tengah di pusat Alam Semesta Pythagoras atau Parmenides dikabarkan merupakan orang pertama yang mengidentifikasi bintang senja dan bintang pagi Venus sebagai satu benda 26 Pada abad ke 3 SM Aristarkhus dari Samos mengusulkan sistem heliosentris yang berarti Bumi dan planet mengitari Matahari Akan tetapi sistem geosentris terus mendominasi peradaban dunia sampai Revolusi Ilmiah Maret 2020 Pada periode Helenistik abad ke 1 SM bangsa Yunani mulai mengembangkan skema matematika untuk memperkirakan posisi planet planet Skema yang berdasarkan geometri alih alih aritmetika Babilonia ini kelak mengusangkan teori kompleks dan kelengkapan Babilonia Kebanyakan pergerakan astronomis yang diamati dari Bumi dengan mata telanjang menggunakan skema ini Teori Yunani ini baru dijelaskan secara lengkap di Almagest karya Ptolomeus pada abad ke 2 M Model Ptolomeus ini begitu lengkap dan dominan sampai sampai semua teori astronomi sebelum ini dianggap usang dan Almagest menjadi teks astronomi resmi di dunia Barat selama 13 abad 19 27 Bangsa Yunani dan Romawi mengenal tujuh planet masing masing dianggap mengelilingi Bumi sesuai hukum kompleks Ptolomeus Planet planet tersebut adalah sesuai urutan Ptolomeus dari Bumi Bulan Merkurius Venus Matahari Mars Jupiter dan Saturnus 15 27 28 India Sunting Artikel utama Astronomi India dan Kosmologi Hindu Pada tahun 499 CE astronom India Aryabhata membuat model planet yang memasukkan rotasi Bumi di sumbunya Ia menjelaskan hal tersebut sebagai penyebab bintang tampak bergerak ke barat Ia juga meyakini bahwa orbit planet berbentuk elips 29 Pengikut Aryabhata sangat banyak di India Selatan tempat prinsip prinsipnya soal rotasi diurnal Bumi diakui dan sejumlah karya lanjutan yang didasarkan pada teori tersebut dibuat 30 Tahun 1500 Nilakantha Somayaji dari mazhab astronomi dan matematika Kerala merevisi model Aryabhata dalam karyanya yang berjudul Tantrasangraha 31 Dalam Aryabhatiyabhasya komentar terhadap Aryabhatiya nya Aryabhata ia mengembangkan model planet berupa Merkurius Venus Mars Jupiter dan Saturnus mengelilingi Matahari dan Matahari mengelilingi Bumi mirip sistem Tychonik yang kelak diusulkan Tycho Brahe pada akhir abad ke 16 Kebanyakan astronom mazhab Kerala yang menjadi pengikutnya menerima model planet usulannya 31 32 Astronomi Islam abad pertengahan Sunting Artikel utama Astronomi Islam abad pertengahan dan Kosmologi Islam Pada abad ke 11 transit Venus diamati oleh Ibnu Sina yang menetapkan bahwa Venus kadang berada di bawah Matahari 33 Pada abad ke 12 Ibnu Bajjah mengamati dua planet berupa titik hitam di permukaan Matahari yang kelak diketahui sebagai transit Merkurius dan Venus oleh astronom Maragha Qotb al Din Shirazi pada abad ke 13 34 Sayangnya Ibnu Bajjah dianggap mustahil telah mengamati transit Venus karena fenomena tersebut memang tidak pernah terjadi seumur hidupnya 35 Renaisans Eropa Sunting Plane Renaisans ca 1543 sampai 1781 1 Merkurius 2 Venus 3 Bumi 4 Mars 5 Jupiter 6 Saturnus Lihat pula Heliosentrisme Dengan dimulainya Revolusi Ilmiah pemahaman terhadap kata planet berubah dari sesuatu yang bergerak melintasi langit relatif terhadap lautan bintang menjadi benda yang mengelilingi Bumi atau sesuatu yang dianggap seperti itu pada zaman tersebut dan menjadi sesuatu yang langsung mengelilingi Matahari setelah model heliosentris Copernicus Galileo dan Kepler diakui publik pada abad ke 16 Maret 2020 Karena itu Bumi dimasukkan ke daftar planet 36 sementara Matahari dan Bulan tidak Awalnya ketika satelit satelit pertama Jupiter dan Saturnus ditemukan pada abad ke 17 kata planet dan satelit sering dipakai bolak balik namun satelit semakin sering dipakai pada abad selanjutnya 37 Sampai pertengahan abad ke 19 jumlah planet tumbuh pesat karena benda benda baru yang ditemukan mengelilingi Matahari langsung digolongkan sebagai planet oleh komunitas ilmuwan Maret 2020 Abad ke 19 Sunting Planet baru 1807 1845 1 Merkurius 2 Venus 3 Bumi 4 Mars 5 Vesta 6 Juno 7 Ceres 8 Pallas 9 Jupiter 10 Saturnus 11 Uranus Pada abad ke 19 para astronom mulai menyadari bahwa benda benda baru yang sebelumnya dikelompokkan sebagai planet selama nyaris setengah abad seperti Ceres Pallas dan Vesta justru jauh berbeda daripada planet tradisional Benda benda ini berada di kawasan yang sama antara Mars dan Jupiter sabuk asteroid dan massanya lebih kecil karena itu mereka digolongkan sebagai asteroid Karena tidak adanya definisi resmi kata planet akhirnya dipahami sebagai benda besar apapun yang mengitari Matahari Sejak ditemukannya celah raksasa antara asteroid dan planet dan penemuan penemuan baru berakhir setelah Neptunus ditemukan tahun 1846 definisi resmi tersebut akhirnya dihapus 38 Abad ke 20 Sunting Planet 1854 1930 2006 sekarang 1 Merkurius 2 Venus 3 Bumi 4 Mars 5 Jupiter 6 Saturnus 7 Uranus 8 Neptunus Pada abad ke 20 Pluto ditemukan Setelah serangkaian pengamatan awal menyimpulkan benda ini lebih besar daripada Bumi 39 benda ini langsung diterima sebagai planet kesembilan Pengamatan selanjutnya justru membuktikan bahwa benda ini berukuran lebih kecil tahun 1936 Raymond Lyttleton berpendapat bahwa Pluto bisa jadi satelit Neptunus yang keluar jalur 40 dan pada tahun 1964 Fred Whipple berpendapat bahwa Pluto mungkin saja berupa komet 41 Namun karena ukurannya lebih besar daripada semua asteroid yang diketahui dan tampaknya tidak eksis di dalam populasi yang lebih besar 42 status Pluto tetap planet sampai tahun 2006 Planet 1930 2006 1 Merkurius 2 Venus 3 Bumi 4 Mars 5 Jupiter 6 Saturnus 7 Uranus 8 Neptunus 9 Pluto Pada tahun 1992 astronom Aleksander Wolszczan dan Dale Frail menemukan sejumlah planet yang mengelilingi sebuah pulsar PSR B1257 12 43 Penemuan ini umumnya dianggap sebagai deteksi pasti terhadap sistem planet yang mengitari bintang lain Kemudian pada 6 Oktober 1995 Michel Mayor dan Didier Queloz dari Universitas Jenewa melaksankan deteksi pasti pertama terhadap eksoplanet yang mengelilingi sebuah bintang deret utama biasa 51 Pegasi 44 Penemuan eksoplanet berujung pada ambiguitas lain mengenai definisi planet pada titik ketika planet menjadi bintang Banyak eksoplanet yang sudah diketahui bermassa lebih besar daripada Jupiter mendekati benda benda bintang yang dikenal sebagai katai cokelat 45 Katai cokalt umumnya dianggap bintang karena mampu melakukan fusi deuterium isotop hidrogen yang lebih berat Jika bintang berukuran 75 kali Jupiter mampu memfusikan hidrogen hanya bintang berukuran 13 kali Jupiter yang bisa memfusikan deuterium Tetapi deuterium agak langka dan sebagian besar katai cokelat sudah duluan selesai memfusikan deuterium sebelum ditemukan sehingga sulit dibedakan dari planet planet supermasif 46 Abad ke 21 Sunting Dengan ditemukannya banyak objek di Tata Surya dan objek yang lebih besar di sistem lain pada paruh akhir abad ke 20 muncul permasalahan tentang hal hal yang membentuk suatu planet Ada perdebatan mengenai apakah suatu objek bisa dianggap planet jika berada di dalam populasi jauh seperti sabuk atau cukup besar untuk menciptakan energi sendiri melalui fusi termonuklir deuterium Maret 2020 Banyak astronom yang berpendapat agar Pluto dikeluarkan dari kelompok planet karena banyak benda sejenis yang ukurannya mirip ditemukan di wilayah Tata Surya yang sama sabuk Kuiper pada tahun 1990 an dan awal 2000 an Pluto terbukti hanyalah satu benda kecil di antara ribuan benda serupa lainnya Maret 2020 Sejumlah benda seperti Quaoar Sedna dan Eris disebutkan sebagai planet kesepuluh oleh pers tetapi tidak diakui secara luas oleh komunitas ilmuwan Penemuan Eris tahun 2005 benda yang 27 lebih besar daripada Pluto menciptakan rasa penasaran publik tentang definisi planet secara resmi Maret 2020 Melihat masalah ini IAU merancang definisi planet dan menetapkannya pada Agustus 2006 Jumlah planet berkurang menjadi delapan benda besar yang telah membersihkan orbitnya Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus dan Neptunus IAU juga membuat kelompok planet katai yang awalnya ditempati tiga benda Ceres Pluto dan Eris 47 Definisi eksoplanet Sunting Pada tahun 2003 International Astronomical Union IAU Working Group on Extrasolar Planets membuat pernyataan tentang definisi planet yang mencakup definisi pembuka berikut kebanyakan berfokus pada batasan antara planet dan katai cokelat 2 Perbandingan artistik Eris Pluto Makemake Haumea Sedna 2007 OR10 Quaoar Orcus dan Bumi Kotak ini lihatbicarasunting Objek yang massa sejatinya di bawah batas massa untuk fusi termonuklir deuterium saat ini terhitung 13 kali massa Jupiter untuk objek dengan kelimpahan isotop yang setara dengan Matahari 48 yang mengorbit bintang atau sisa bintang adalah planet tidak penting bagaimana terbentuknya Massa dan ukuran minimal yang disyaratkan untuk objek luar surya agar bisa dianggap planet harus sama seperti syarat planet Tata Surya Objek subbintang yang massa sejatinya di atas batas massa untuk fusi termonuklir deuterium adalah katai cokelat tidak penting bagaimana terbentuknya atau di mana lokasinya Objek berkelana bebas di gugus bintang muda yang massanya di bawah batas massa untuk fusi termonuklir deuterium bukanlah planet melainkan katai subcokelat atau nama apapun yang pantas Definisi ini mulai dipakai secara luas oleh astronom saat menerbitkan penemuan eksoplanet di jurnal akademik 49 Meski sementara definisi ini mulai efektif sampai definisi permanen secara resmi diadopsi Sayangnya definisi ini tidak menangani masalah batas rendah massa 50 sehingga menjauhi kontroversi seputar objek di dalam Tata Surya Definisi ini juga tidak menangani status planet katai cokelat yang punya orbit seperti 2M1207b Salah satu definisi katai subcokelat adalah benda bermassa planet yang terbentuk melalui kolaps awan bukannya akresi Perbedaan pembentukan antara katai subcokelat dan planet ini belum diakui secara universal Para astronom masih terbagi menjadi dua kubu dalam mempertimbangkan proses pembentukan planet sebagai bagian dari pengelompokannya 51 Satu alasan kekecewaan ini adalah kadang mustahil menentukan proses pembentukan planet Misalnya planet pengorbit bintang yang terbentuk oleh akresi bisa terlempar dari sistem dan menjadi pengelana bebas Sebaliknya katai subcokelat yang terbentuk oleh kolaps awan terbentuk sendiri di sebuah gugus bintang yang bisa terperangkap dalam orbit suatu bintang Planet katai 2006 sekarang Ceres Pluto Makemake Haumea Eris Syarat 13 kali massa Jupiter adalah perkiraan bukan sesuatu yang bersifat pasti Sebuah pertanyaan pun muncul Apa itu pembakaran deuterium Pertanyaan ini muncul karena objek objek besar akan membakar sebagian besar deuteriumnya dan objek kecil hanya membakar sedikit dan 13 massa Jupiter berada di antara keduanya Jumlah deuterium yang dibakar tidak hanya tergantung pada massa tetapi juga komposisi planetnya tepatnya pada jumlah helium dan deuterium yang ada 52 Kriteria lain yang memisahkan planet dan katai cokelat selain pembakaran deuterium proses pembentukan atau lokasi adalah apakah tekanan intinya didominasi oleh tekanan coulomb atau tekanan degenerasi elektron 53 54 Definisi 2006 Sunting Artikel utama Definisi planet IAU Masalah batasan rendah disampaikan pada rapat Majelis Umum IAU tahun 2006 Setelah debat panjang dan satu proposal gagal majelis memungut suara untuk mengesahkan resolusi yang mendefinisikan planet di Tata Surya sebagai 55 Benda langit yang a berada di orbit mengitari Matahari b memiliki massa yang cukup agar gravitasinya melebihi gaya benda tegar sehingga memiliki kesetimbangan hidrostatik nyaris bulat dan c telah membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya Sesuai definisi tersebut Tata Surya dianggap memiliki delapan planet Benda benda yang memenuhi dua syarat pertama namun tidak yang ketiga seperti Pluto Makemake dan Eris dikelompokkan sebagai planet katai dengan syarat mereka juga bukan merupakan satelit alami planet lain Awalnya komite IAU mengusulkan definisi yang mencakup banyak planet karena poin c belum dibuat 56 Setelah diskusi panjang pemungutan suara selanjutnya memutuskan benda benda tersebut dikelompokkan sebagai planet katai 57 Definisi ini didasarkan pada teori teori pembentukan planet yaitu ketika embrio planet sudah membersihkan orbitnya dari objek objek kecil Seperti yang dijelaskan astronom Steven Soter 58 Hasil akhir dari akresi cakram kedua adalah sedikitnya benda yang relatif besar planet baik di orbit bebas atau resonan yang mencegah tabrakan antarbenda Planet dan komet kecil termasuk KBO objek sabuk Kuiper berbeda dari planet karena mereka bisa bertabrakan dengan planet atau satu sama lain Pasca pemungutan suara IAU tahun 2006 muncul kontroversi dan perdebatan seputar definisi ini 59 60 Banyak astronom yang memutuskan tidak menggunakannya 61 Sebagian perdebatan tersebut terpusat pada keyakinan bahwa poin c membersihkan orbit seharusnya tidak disertakan dan objek objek yang sekarang dikategorikan planet katai harusnya menjadi bagian dari definisi planet yang lebih luas Di luar komunitas ilmuwan Pluto memiliki dampak budaya yang kuat di masyarakat karena status planetnya sejak ditemukan tahun 1930 Penemuan Eris diberitakan besar besaran oleh media sebagai planet kesepuluh sehingga klasifikasi ulang ketiga objek tersebut sebagai planet katai banyak menarik perhatian media dan publik 62 Klasifikasi sebelumnya Sunting Tabel berikut berisi daftar benda benda Tata Surya yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai planet Benda Klasifikasi terkini CatatanBulan Satelit Dikelompokkan sebagai planet pada zaman antik sesuai model geosentris yang sekarang usang Io Europa Ganimede dan Kalisto Satelit Empat satelit terbesar Jupiter dikenal dengan nama satelit satelit Galileo Galileo Galilei menyebutnya Planet Planet Medici yang diambil dari nama patronnya keluarga Medici Titan b Iapetus c Rhea c Tethys d dan Dione d Satelit Lima satelit terbesar Saturnus ditemukan oleh Christiaan Huygens dan Giovanni Domenico Cassini Ceres e Planet katai Asteroid pertama yang diketahui sejak ditemukan antara 1801 dan 1807 sampai dikelompokkan ulang sebagai asteroid pada 1850 an 64 Ceres sudah dikelompokkan sebagai planet katai pada 2006 Pallas Juno dan Vesta AsteroidAstrea Hebe Iris Flora Metis Hygeia Parthenope Victoria Egeria Irene Eunomia Asteroid Banyak asteroid ditemukan antara 1845 dan 1851 Perkembangan daftar planet yang cepat mendorong pengelompokan ulang benda benda ini sebagai asteroid oleh para astronom Klaim ini baru diakui pada tahun 1854 65 Pluto f Planet katai Benda trans Neptunus pertama yang diketahui yaitu planet minor dengan sumbu semi mayor di luar Neptunus Pada tahun 2006 Pluto dikelompokkan sebagai planet katai Eris Planet katai Ditemukan tahun 2003 benda trans Neputunus ini diakui pada tahun 2005 sebelum akhirnya dikelompokkan sebagai planet katai seperti Pluto pada tahun 2006 Mitologi dan pemberian nama SuntingLihat pula Nama hari dan Planet mata telanjang Dewa dewa Olympus yang menjadi sumber nama planet di Tata Surya Nama nama planet di dunia Barat berasal dari praktik pemberian nama Romawi yang justru berasal dari kebiasaan bangsa Yunani dan Babilonia Di Yunani kuno dua benda bersinar raksasa Matahari dan Bulan disebut Helios dan Selene planet terjauh Saturnus disebut Phainon sang penerang diikuti oleh Phaethon Jupiter cerah planet merah Mars dikenal dengan sebutan Pyroeis berapi api planet paling terang Venus disebut Phosphoros pembawa cahaya dan planet terakhir Merkurius disebut Stilbon berseri seri Bangsa Yunani juga membuat setiap planet suci bagi salah satu dewanya Dua Belas Dewa Olimpus Helios dan Selene adalah nama planet dan dewa Phainon dipersembahkan untuk Cronus Titan yang merupakan ayah para dewa Olimpus Phaethon dipersembahkan untuk Zeus putra Cronus yang menggulingkannya dari takhta raja Pyroeis dipersembahkan untuk Ares putra Zeus dan dewa perang Phosphoros dipimpin oleh Afrodit dewi cinta dan Hermes perantara para dewa dan dewa ilmu dan akal memimpin Stilbon 19 Praktik bangsa Yunani yang memberikan nama nama planet sesuai nama dewanya hampir seutuhnya berasal dari kebiasaan bangsa Babilonia Bangsa Babilonia mengambil nama Phosphoros dari nama dewi cintanya Ishtar Pyroeis dari dewa perang Nergal Stilbon dari dewa kebijaksanaan Nabu dan Phaethon dari dewa pemimpin Marduk 66 Ada banyak kesamaan antara aturan penamaan Yunani dan Babilonia padahal mereka berbeda zaman 19 Terjemahannya pun tidak sempurna Misalnya Nergal nya Babilonia adalah dewa perang dan bangsa Yunani menyamakannya dengan Ares Namun tidak seperti Ares Nergal adalah dewa penyakit dan akhirat 67 Saat ini banyak orang di dunia Barat mengenal planet dengan nama nama yang diambil dari dewa dewa Olympus Jika bangsa Yunani modern masih memakai nama kuno untuk menyebut planet sejumlah bahasa Eropa justru memakai nama Romawi Latin karena pengaruh Kekaisaran Romawi dan Gereja Katolik Bangsa Romawi seperti Yunani adalah orang Indo Eropa yang saling berbagi mitologi dengan nama nama yang berbeda namun tidak punya tradisi narasi seperti yang dipersembahkan budaya sastra Yunani untuk dewa dewanya Pada periode akhir Republik Romawi para penulis meminjam banyak sekali narasi Yunani dan menerapkannya ke mitologi mereka sampai keduanya tidak bisa dibedakan 68 Saat bangsa Romawi mempelajari astronomi Yunani mereka memberi nama planet sesuai nama dewa dewanya sendiri Mercurius untuk Hermes Venus Afrodit Mars Ares Iuppiter Zeus dan Saturnus Cronus Ketika planet planet selanjutnya ditemukan pada abad ke 18 dan 19 praktik pemberian namanya berlanjut untuk Neptunus Poseidon Uranus unik karena diambil dari nama dewa Yunani alih alih versi Romawinya Sejumlah orang Romawi sesuai kepercayaan yang mungkin berasal dari Mesopotamia tetapi berkembang di Mesir Yunani percaya bahwa tujuh dewa yang menjadi sumber nama planet tersebut menjaga Bumi secara bergilir Urutan giliran tersebut dari jauh ke dekat adalah Saturnus Jupiter Mars Matahari Venus Merkurius Bulan 69 Hasilnya hari pertama dimulai oleh Saturnus jam ke 1 hari kedua oleh Matahari jam ke 25 diikuti Bulan jam ke 49 Mars Merkurius Jupiter dan Venus Karena setiap hari diberi nama sesuai dewa yang mengawalinya begitu pula dengan urutan nama hari dalam kalender Romawi yang masih dipakai di sejumlah bahasa modern setelah siklus Nundinal ditolak 70 Dalam bahasa Inggris Saturday Sunday dan Monday adalah terjemahan langsung dari nama nama Romawi ini Nama hari yang lain berasal dari dari Tiw Tuesday Woden Wednesday Thunor Thursday dan Frige Friday dewa Anglo Saxon yang sama seperti Mars Merkurius Jupiter dan Venus Bumi Earth adalah satu satunya planet yang namanya dalam bahasa Inggris tidak diambil dari mitologi Yunani Romawi Karena Bumi sendiri baru diakui sebagai planet pada abad ke 17 36 tidak ada tradisi memberinya nama sesuai nama dewa Kata Earth berasal dari bahasa Anglo Saxon erda yang berarti daratan atau tanah dan pertama dipakai untuk menyebut Bumi sekitar tahun 1300 71 72 Sebagaimana bahasa Jermanik lainnya kata ini berasal dari bahasa Proto Jerman ertho daratan 72 dan terlihat kesamaannya pada kata earth dalam bahasa Inggris Erde dalam bahasa Jerman aarde dalam bahasa Belanda dan jord dalam bahasa Skandinavia Banyak bahasa Roman yang memakai kata Roman lama terra atau variasinya Kata tersebut dipakai dengan makna daratan kering bukannya laut 73 Bahasa bahasa non Roman memakai katanya sendiri Bangsa Yunani tetap memakai nama asli mereka Gh Ge Budaya non Eropa memakai sistem penamaan planet yang berbeda India memakai sistem berdasarkan Navagraha yang mencakup tujuh planet tradisional Surya untuk Matahari Chandra untuk Bulan dan Budha Shukra Mangala Bṛhaspati dan Shani untuk Merkurius Venus Mars Jupiter dan Saturnus dan nodus bulan naik dan turun Rahu dan Ketu Cina dan negara negara Asia Timur sudah lama terkena pengaruh budaya Cina seperti Jepang Korea dan Vietnam dengan sistem penamaan yang didasarkan pada lima elemen Cina air Merkurius logam Venus api Mars kayu Jupiter dan tanah Saturnus 70 Pembentukan SuntingArtikel utama Hipotesis nebula Ilustrasi cakram protoplanet Belum diketahui secara pasti bagaimana planet terbentuk Teori yang saat ini mendominasi adalah planet terbentuk saat sebuah nebula berubah menjadi cakram gas dan debu tipis Sebuah protobintang terbentuk di intinya dan dikelilingi oleh cakram protoplanet yang berputar Melalui akresi proses tabrakan tempel partikel partikel debu di cakram perlahan mengumpulkan massa untuk membentuk benda yang jauh lebih besar Konsentrasi massa di satu tempat disebut sebagai bentuk planetesimal dan konsentrasi tersebut mempercepat proses akresi dengan menarik material tambahan menggunakan daya tarik gravitasinya Konsentrasi tersebut semakin padat sampai akhirnya kolaps ke dalam dan membentuk protoplanet 74 Setelah memiliki diameter lebih besar daripada Bulan Bumi planet tersebut membentuk atmosfer tambahan sehingga meningkatkan daya tarik planetesimal dengan gaya hambat atmosfer 75 Tabrakan asteroid membentuk planet konsep artis Ketika protobintang tumbuh begitu besar sampai bisa menyalakan diri menjadi bintang cakram yang tersisa dilenyapkan dari dalam ke luar dengan fotoevaporasi angin matahari gaya hambat Poynting Robertson dan pengaruh lain 76 77 Masih banyak protoplanet yang mengelilingi bintang atau satu sama lain namun seiring waktu sebagian besar di antaranya akan bertabrakan membentuk satu planet yang lebih besar atau melepaskan material untuk diserap protoplanet atau planet yang lebih besar 78 Objek objek yang cukup besar tersebut akan menangkap sebagian materi di lingkungan orbitnya dan menjadi planet Sementara itu protoplanet yang berhasil menghindari tabrakan akan menjadi satelit alami planet melalui proses tangkapan gravitasi atau tetap berada di sabuk objek lain dan menjadi planet katai atau benda kecil Dampak energi planetesimal kecil serta peluruhan radioaktif akan menghangatkan planet yang sedang tumbuh sehingga planet tersebut setidaknya setengah meleleh Interior planet mulai berbeda beda massanya dan menciptakan inti yang lebih padat 79 Planet planet kebumian yang lebih kecil kehilangan sebagian besar atmosfernya karena akresi ini tetapi gas yang hilang bisa tergantikan oleh gas yang keluar dari mantel dan tubrukan komet planet kecil akan kehilangan atmosfer yang diperoleh melalui berbagai jenis mekanisme pelepasan 80 Melalui penemuan dan pengamatan sistem keplanetan di sekitar bintang selain Tata Surya para ilmuwan sudah mampu menguraikan merevisi atau bahkan mengganti teori ini Tingkat metalisitas istilah astronomi yang menjelaskan kelimpahan elemen kimia dengan nomor atom lebih besar dari 2 helium saat ini diyakini menjadi penentu kemungkinan suatu bintang dikelilingi planet 81 Oleh sebab itu sejumlah peneliti menduga bintang populasi I yang kaya logam lebih mungkin memiliki sistem planet yang lebih jelas daripada bintang populasi II yang kandungan logamnya kurang Tata Surya Sunting Planet dan planet katai di Tata Surya ukuran bisa dibandingkan jaraknya tidak Planet terdalam Kiri ke kanan Merkurius Venus Bumi dan Mars dengan warna asli ukuran bisa dibandingkan jaraknya tidak Empat raksasa gas Jupiter Saturnus Uranus Neptunus ukuran bisa dibandingkan jaraknya tidak Artikel utama Tata Surya Lihat pula Daftar benda bulat bergravitasi di Tata Surya Menurut IAU terdapat delapan planet dan lima planet katai yang diakui di Tata Surya Menurut jaraknya dari Matahari dekat ke jauh planet planet tersebut adalah Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus NeptunusJupiter adalah planet terbesar dengan massa 318 kali Bumi sementara Merkurius adalah planet terkecil dengan massa 0 055 kali Bumi Planet di Tata Surya dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan komposisinya Daratan Planet planet mirip Bumi yang permukaannya tertutup batuan Merkurius Venus Bumi dan Mars Dengan massa 0 055 kali Bumi Merkurius adalah planet daratan terkecil sekaligus planet terkecil di Tata Surya sementara Bumi adalah planet daratan terbesar Raksasa gas Jovian Planet planet yang terbentuk dari material gas dan lebih besar daripada planet kebumian Jupiter Saturnus Uranus Neputunus Jupiter dengan massa 318 kali Bumi adalah planet terbesar di Tata Surya sementara Saturnus hanya sepertiganya dengan ukuran 95 kali massa Bumi Raksasa es terdiri dari Uranus dan Neptunus adalah subkelas raksasa es yang berbeda dari raksasa gas karena massanya jauh lebih kecil hanya 14 dan 17 kali massa Bumi dan sedikitnya hidrogen dan helium di atmosfer sekaligus proporsi batu dan es yang justru lebih tinggi Planet katai Sebelum keputusan Agustus 2006 sejumlah objek diusulkan sebagai planet oleh para astronom Tetapi pada tahun 2006 beberapa objek dikelompokkan ulang menjadi planet katai berbeda dengan planet Saat ini ada lima planet katai di Tata Surya yang diakui keberadaannya oleh IAU Ceres Pluto Haumea Makemake dan Eris Beberapa objek lain di sabuk asteroid dan sabuk Kuiper sedang dipertimbangkan 50 di antaranya berkemungkinan besar diakui Ada 200 objek yang dapat ditemukan setelah seluruh sabuk Kuiper selesai dijelajahi Planet katai memiliki ciri ciri yang sama dengan planet namun juga terdapat beberapa perbedaan salah satunya adalah planet katai tidak dominan di orbitnya Sesuai definisinya semua planet katai adalah anggota dari populasi yang lebih besar Ceres adalah benda terbesar di sabuk asteroid sementara Pluto Haumea dan makemake adalah anggota sbauk Kuiper dan Eris adalah anggota cakram tersebar Beberapa peneliti seperti Mike Brown percaya bahwa mungkin ada lebih dari seratus objek trans Neptunus yang dapat digolongkan sebagai planet katai per definisi IAU 82 Ciri ciri planet Sunting Jenis Nama Diameter khatulistiwa a Massa a Radius orbit AU Periode orbit tahun a Inklinasi terhadap khatulistiwa Matahari Eksentrisitas orbit Periode rotasi hari Bulan yang diakui c Kemiringan sumbu Cincin AtmosferPlanet daratan Merkurius 0 382 0 06 0 31 0 47 0 24 3 38 0 206 58 64 0 0 04 tidak minimalVenus 0 949 0 82 0 72 0 62 3 86 0 007 243 02 0 177 36 tidak CO2 N2Bumi b 1 00 1 00 1 00 1 00 7 25 0 017 1 00 1 23 44 tidak N2 O2 ArMars 0 532 0 11 1 52 1 88 5 65 0 093 1 03 2 25 19 tidak CO2 N2 ArRaksasa gas Jupiter 11 209 317 8 5 20 11 86 6 09 0 048 0 41 67 3 13 ya H2 HeSaturnus 9 449 95 2 9 54 29 46 5 51 0 054 0 43 62 26 73 ya H2 HeUranus 4 007 14 6 19 22 84 01 6 48 0 047 0 72 27 97 77 ya H2 He CH4Neptunus 3 883 17 2 30 06 164 8 6 43 0 009 0 67 13 28 32 ya H2 He CH4Planet katai Ceres 0 08 0 000 2 2 5 3 0 4 60 10 59 0 080 0 38 0 tidak tidak adaPluto 0 18 0 002 2 29 7 49 3 248 09 17 14 0 249 6 39 5 sementaraHaumea 0 15 0 12 0 08 0 000 7 35 2 51 5 282 76 28 19 0 189 0 16 2 ya Makemake 0 12 0 000 7 38 5 53 1 309 88 28 96 0 159 0 d Eris 0 19 0 002 5 37 8 97 6 557 44 19 0 442 0 3 1 d a Diukur relatif terhadap Bumi b Lihat artikel Bumi untuk angka yang lebih absolut c Jupiter memiliki satelit terbanyak 67 di Tata Surya 83 d Seperti Pluto saat berada di perihelion atmosfer sementara terbentuk Periode rotasi SuntingArtikel utama Periode rotasi Periode rotasi suatu benda astronomis adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu revolusi mengitari sumbu rotasinya relatif terhadap bintang di belakangnya Periode ini berbeda dengan hari matahari planet yang mencakup rotasi tambahan untuk memenuhi bagian periode orbit planet selama satu hari Periode rotasi beberapa benda angkasa Sunting Planet Periode rotasiMatahari 25 379995 hari khatulistiwa 84 85 35 hari lintang tinggi 25d 9h 7m 11 6s 35dMerkurius 58 6462 hari 86 58d 15h 30m 30sVenus 243 0187 hari 86 87 243d 0h 26mBumi 0 99726968 hari 86 88 0d 23h 56m 4 100sBulan 27 321661 hari 89 sinkronis terhadap Bumi 27d 7h 43m 11 5s Mars 1 02595675 hari 86 1d 0h 37m 22 663sCeres 0 37809 hari 90 0d 9h 4m 27 0sJupiter 0 4135344 hari interior dalam 91 0 41007 hari khatulistiwa 0 41369942 hari lintang tinggi 0d 9h 55m 29 37s 86 0d 9h 50m 30s 86 0d 9h 55m 43 63s 86 Saturnus 0 44403 hari interior dalam 91 0 426 hari khatulistiwa 0 443 hari lintang tinggi 0d 10h 39m 24s 86 0d 10h 14m 86 0d 10h 38m 86 Uranus 0 71833 hari 86 87 91 0d 17h 14m 24sNeptunus 0 67125 hari 86 91 0d 16h 6m 36sPluto 6 38718 hari 86 87 sinkronis dengan Charon 6d 9h 17m 32s Haumea 0 163145 hari 92 0d 3h 54m 56sEksoplanet SuntingArtikel utama Eksoplanet Eksoplanet menurut tahun penemuannya data per 1 Januari 2013 Perbandingan Kepler 20e 6 dan Kepler 20f 7 dibandingkan dengan Venus dan Bumi Planet ekstasurya atau eksoplanet adalah planet yang berada di luar Tata Surya Sampai dengan 1 September 2021 terdapat 4 834 planet terkonfirmasi di dalam 3 572 sistem keplanetan 795 di antaranya memiliki lebih dari satu planet 93 94 95 96 Pada awal 1992 astronom radio Aleksander Wolszczan dan Dale Frail menemukan dua planet yang mengelilingi pulsar PSR 1257 12 43 Penemuan ini dibenarkan dan diakui sebagai deteksi pasti eksoplanet pertama di dunia Planet planet pulsar tersebut diyakini terbentuk dari sisa sisa supernova yang menghasilkan pulsar pada tahap kedua pembentukan planet atau hanyalah sisa inti berbatu raksasa gas yang selamat dari supernova dan pindah ke orbitnya sekarang Penemuan eksoplanet pertama yang mengorbit bintang deret utama biasa terjadi pada tanggal 6 Oktober 1955 ketika Michel Mayor dan Didier Queloz dari Universitas Jenewa menemukan sebuah eksoplanet di sekitar 51 Pegasi Dari 4 834 eksoplanet yang ditemukan pada 1 September 2021 5 sebagian besar di antaranya memiliki massa yang bisa disamakan dengan Jupiter atau bahkan lebih besar lagi Ada pula planet yang bermassa lebih kecil daripada Merkurius dan lebih besar daripada Jupiter 5 Eksoplanet terkecil yang pernah ditemukan ternyata mengorbit sisa sisa bintang yang disebut pulsar contohnya PSR B1257 12 97 Sudah ada sekitar selusin eksoplanet yang ditemukan dengan 10 sampai 20 kali massa Bumi 5 seperti planet planet yang mengorbit bintang Mu Arae 55 Cancri dan GJ 436 98 Kategori yang baru muncul adalah super Bumi yang diduga diisi planet kebumian lebih besar daripada Bumi namun lebih kecil daripada Neptunus atau Uranus Sampai sekarang sekitar 20 super Bumi tergantung batas massanya telah ditemukan termasuk OGLE 2005 BLG 390Lb dan MOA 2007 BLG 192Lb dua planet es yang ditemukan dengan mikrolensa gravitasi 99 100 Kepler 10b planet berdiameter 1 4 kali lipat Bumi menjadikannya super Bumi terkecil yang pernah diukur 101 dan lima dari enam planet yang mengorbit katai merah Gliese 581 Gliese 581 d secara kasar memiliki massa 7 7 kali lipat Bumi 102 sementara massa Gliese 581 c lima kali lipat Bumi dan awalnya dianggap sebagai planet kebumian pertama yang ditemukan di zona terhunikan suatu bintang 103 Studi yang lebih dalam menemukan bahwa planet ini terlalu mendekati kategori bintang dan planet terjauh di sistem ini Gliese 581 d meskipun lebih dingin daripada Bumi tetap bisa dihuni juka atmosfernya memiliki gas rumah kaca dalam jumlah yang memadai 104 Super Bumi lain Kepler 22b ditemukan mengorbit di zona terhunikan bintangnya 105 Pada tanggal 20 Desember 2011 tim Teleskop Antariksa Kepler menemukan eksoplanet seukuran Bumi pertama Kepler 20e 6 dan Kepler 20f 7 yang ditemukan sedang mengorbit bintang mirip Matahari Kepler 20 8 9 10 Perbandingan ukuran HR 8799 c abu abu dengan Jupiter Kebanyakan eksoplanet yang ditemukan berukuran lebih besar daripada Jupiter Belum jelas apakah planet planet besar yang baru ditemukan menyerupai raksasa gas di Tata Surya atau memang jenisnya berbeda contohnya raksasa amonia atau planet karbon Beberapa planet yang baru ditemukan yang disebut Jupiter panas memiliki orbit yang sangat dekat dengan bintang induknya dan orbitnya hampir berbentuk lingkaran Planet planet tersebut menerima radiasi bintang yang lebih banyak ketimbang raksasa gas di Tata Surya sehingga bisa dipertanyakan apakah mereka tergolong jenis planet yang sama atau tidak Selain itu kelompok benda Jupiter panas bernama planet Chthonia diduga eksis di suatu tempat Planet Chthonia ini orbitnya begitu dekat dengan bintangnya sampai sampai atmosfernya tersapu habis oleh radiasi bntang Banyak benda Jupiter panas ditemukan sedang mengalami proses penyapuan atmosfer namun sampai tahun 2008 tidak satupun planet Chthonia yang ditemukan 106 Pengamatan eksoplanet yang lebih teliti akan membutuhkan generasi peralatan yang baru seperti teleskop luar angkasa Saat ini wahana antariksa COROT dan Kepler seadng mencari variasi luminositas bintang karena transit planet Sejumlah proyek pembuatan jaringan teleskop luar angkasa juga telah diajukan Proyek proyek tersebut bertujuan mencari eksoplanet yang massanya setara dengan Bumi Beberapa di antaranya adalah Terrestrial Planet Finder dan Space Interferometry Mission dari NASA dan PEGASE dari CNES 107 New Worlds Mission adalah alat pelengkap yang beroperasi bersama Teleskop Antariksa James Webb Sayangnya anggaran untuk proyek proyek ini masih belum jelas Spektrum eksoplanet pertama ditemukan pada Februari 2007 HD 209458 b dan HD 189733 b 108 109 Frekuensi kemunculan planet planet kebumian semacam itu merupakan salah satu variabel persamaan Drake yang memperkirakan jumlah peradaban cerdas di galaksi Bima Sakti 110 Objek bermassa planet SuntingObjek bermassa planet PMO atau planemo adalah benda langit yang massanya berada di antara definisi planet cukup besar untuk memiliki kesetimbangan hidrostatik dikelilingi gravitasinya sendiri tetapi tidak cukup besar untuk memiliki fusi inti layaknya sebuah bintang 111 Sesuai definisinya semua planet adalah objek bermassa planet namun tujuan istilah tersebut adalah menjelaskan benda benda yang tidak memenuhi syarat planet pada umumnya Objek objek tersebut adalah planet katai satelit yang lebih besar planet pengelana bebas yang tidak mengorbit bintang seperti planet liar yang terlempar dari sistemnya dan objek yang terbentuk melalui kolaps awan alih alih akresi kadang disebut katai subcokelat Planet liar Sunting Artikel utama Planet liar Beberapa simulasi komputer pembentukan sistem bintang dan planet mengungkapkan bahwa sejumlah benda bermassa planet akan terlempar ke angkasa antarbintang 112 Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa benda semacam itu yang ditemukan berkelana di angkasa harus dikelompokkan sebagai planet tetapi yang lainnya berpendapat itu bisa jadi bintang bermassa rendah 113 114 Katai subcokelat Sunting Artikel utama Katai subcokelat Bintang terbentuk melalui keruntuhan gravitasi awan gas tetapi benda benda yang lebih kecil bisa terbentuk melalui keruntuhan awan Objek bermassa planet yang terbentuk seperti itu kadang disebut katai subcokelat Katai subcokelat bisa berkelana bebas contohnya Cha 110913 773444 atau mengorbit benda yang lebih besar contohnya 2MASS J04414489 2301513 Pada tahun 2006 komunitas astronom sempat percaya bahwa mereka menemukan sistem biner katai subcokelat Oph 162225 240515 yang disebut penemunya sebagai planemo atau objek bermassa planet Namun analisis terkini menetapkan bahwa massa mereka masing masing mungkin lebih besar daripada benda bermassa 13 kali Jupiter sehingga keduanya tergolong katai cokelat 115 116 117 Bekas bintang Sunting Di sistem bintang biner dekat salah satu bintang bisa kehilangan massanya karena diserap bintang yang lebih berat lihat pulsar bertenaga akresi Bintang yang menyusut berubah menjadi objek bermassa planet Contohnya adalah sebuah objek bermassa Jupiter yang mengorbit pulsar PSR J1719 1438 118 Planet satelit dan planet sabuk Sunting Beberapa satelit besar memiliki ukuran yang sama atau lebih besar daripada Merkurius misalnya satelit Galileo dan Titan Jupiter Alan Stern berpendapat bahwa lokasi bukanlah masalah dan ciri ciri geofisik saja yang perlu dipertimbangkan dalam definisi planet Ia mengusulkan istilah planet satelit untuk satelit berukuran planet Sama halnya planet planet kerdil di sabuk asteroid dan sabuk Kuiper harus dianggap planet menurut Stern 119 Ciri ciri SuntingWalaupun masing masing planet memeiliki ciri ciri fisik yang khas ada beberapa kesamaan di antara mereka Ciri ciri seperti cincin atau satelit alami sejauh ini baru diamati di planet Tata Surya sementara pada eksoplanet ada ciri ciri yang lain lagi Ciri ciri dinamis Sunting Lihat pula Hukum gerakan planet Kepler Orbit Sunting Orbit planet Neptunus dibandingkan dengan Pluto Lihat perpanjangan orbit Pluto dibandingkan Neptunus eksentrisitas serta sudut ekliptiknya yang besar inklinasi Menurut definisi terkini semua planet harus berevolusi mengitari bintang sehingga potensi planet liar apapun dianggap tidak ada Di Tata Surya semua planet mengorbit Matahari dengan arah yang sama seperti rotasi Matahari berlawanan arah jarum jam dilihat dari kutub utaranya Sedikitnya satu eksoplanet WASP 17b ditemukan mengorbit dengan arah yang berlawanan dengan rotasi bintangnya 120 Periode satu revolusi orbit planet disebut periode sidereal atau tahun 121 Tahun planet bergantung pada jarak dari bintangnya semakin jauh sebuah planet dari bintangnya tidak hanya semakin jauh jarak yang harus ditempuh tetapi juga semakin lambat kecepatannya karena pengaruh gravitasi bintang tidak terlalu besar Karena tidak ada orbit planet yang berbentuk lingkaran sempurna jarak masing masing planet bervariasi sepanjang tahun Titik terdekat suatu planet dengan bintangnya disebut periastron perihelion di Tata Surya sementara titik terjauhnya disebut apastron aphelion Ketika planet mendekati periastron kecepatannya meningkat karena planet menukar energi potensial gravitasi menjadi energi kinetik mirip seperti kecepatan benda jatuh di Bumi ketika planet mendekati apastron kecepatannya berkurang mirip seperti kecepatan benda dilempar ke atas lalu mencapai puncak jalur lemparannya 122 Setiap orbit planet dibentuk oleh serangkaian elemen Eksentrisitas suatu orbit menandakan seberapa panjang orbit sebuah planet Planet planet yang eksentrisitasnya rendah memiliki orbit yang lebih melingkar sementara planet bereksentrisitas tinggi memiliki orbit yang lebih elips Planet planet di Tata Surya memiliki eksentrisitas yang sangat rendah sehingga orbitnya nyaris lingkaran 121 Komet dan benda benda sabuk Kuiper serta beberapa eksoplanet memiliki eksentrisitas yang sangat tinggi sehingga orbitnya bisa terlalu elips 123 124 Ilustrasi sumbu semi mayor Sumbu semi mayor adalah jarak dari suatu planet ke titik separuh jalan di sepanjang diameter orbit elips terpanjangnya lihat gambar Jarak ini tidak sama seperti apastronnya karena tidak ada orbit planet yang tepat di tengah tengahnya terdapat bintang 121 Inklinasi planet menandakan seberapa jauh di atas atau bawah letak bidang referensinya Di Tata Surya bidang referensi adalah bidang orbit Bumi yang disebut ekliptika Untuk eksoplanet bidang yang disebut bidang langit ini adalah bidang garis pandang pengamat dari Bumi 125 Kedelapan planet Tata Surya terletak sangat dekat dengan ekliptika komet dan benda sabuk Kuiper seperti Pluto berada di sudut yang lebih ekstrem terhadap ekliptika 126 Titik tempat planet melintas di atas dan bawah bidang referensiya disebut nodus naik dan nodus turun 121 Bujur nodus naik adalah sudut antara bujur 0 bidang referensi dan nodus naik planet Argumen periapsis atau perihelion di Tata Surya adalah sudut antara nodus naik planet dan titik terdekat dengan bintangnya 121 Kemiringan sumbu Sunting Kemiringan sumbu Bumi sekitar 23 Planet juga memiliki kemiringan sumbu yang beragam derajatnya Kemiringan sumbu berada pada sudut terhadap bidang khatulistiwa bintangnya Hal ini mengakibatkan jumlah cahaya yang diterima setiap belahan planet tidak tentu sepanjang tahun saat belahan utara menjauh dari bintang belahan selatan mendekati bintang dan sebaliknya Karena itu setiap planet memiliki musim perubahan iklim sepanjang tahun Masa ketika setiap belahan berada di titik terjauh atau terdekat dari bintangnya disebut titik balik matahari Setiap planet memiliki dua titik balik di orbitnya ketika satu belahan mencapai titik balik musim panas siang terlama belahan lain mencapai titik balik musim dingin siang tersingkat Jumlah cahaya dan panas yang tidak menentu yang diterima setiap belahan menciptakan perubahan pola cuaca tahunan untuk setiap belahan planet Kemiringan sumbu Jupiter sangat kecil sampai sampai variasi musimnya juga sedikit Di sisi lain Uranus memiliki kemiringan sumbu yang sangat besar sampai sampai bisa mengalami siang abadi atau malam abadi ketika mencapai titik balik 127 Pada kelompok eksoplanet kemiringan sumbu tidak diketahui pasti meski banyak benda Jupiter panas dipercayai memiliki sedikit kemiringan sumbu atau tidak sama sekali karena letaknya yang dekat dengan bintangnya 128 Rotasi Sunting Planet berotasi di sumbu kasatmata yang menembus pusatnya Periode rotasi suatu planet disebut hari bintang Kebanyakan planet di Tata Surya berotasi dengan arah yang sama seperti orbitnya yaitu berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari kutub utara Matahari kecuali Venus 129 dan Uranus 130 yang berotasi searah jarum jam Tetapi kemiringan sumbu Uranus yang luar biasa besar berarti ada konvensi berbeda tentang kutub mana yang utara dan apakah planet tersebut berputar searah jarum jam atau tidak 131 Apapun itu tanpa melihat konvensinya Uranus memiliki rotasi mundur yang relatif terhadap orbitnya Rotasi suatu planet dapat terbentuk oleh beberapa faktor saat pembentukannya Momentum sudut bersihnya bisa tercipta oleh momentum sudut yang berasal dari objek objek akresi Akresi gas oleh raksasa gas juga memengaruhi momentum sudut Pada tahap tahap akhir pembentukan planet proses stokastik berupa akresi protoplanet dapat mengubah sumbu putar planet secara acak 132 Ada perbedaan panjang hari yang besar antarplanet Venus membutuhkan 243 hari Bumi untuk berotasi sedangkan raksasa gas beberapa jam saja 133 Periode rotasi eksoplanet tidak diketahui Namun letak mereka yang dekat dengan bintangnya berarti benda benda Jupiter panas terkunci secara tidal orbitnya sinkron dengan rotasinya Ini berarti mereka hanya menampakkan satu sisi ke bintangnya sehingga satu sisi selalu siang satu lagi selalu malam 134 Pembersihan orbit Sunting Ciri dinamis utama yang menentukan sebuah planet adalah benda tersebut telah membersihkan lingkungannya Planet yang telah membersihkan lingkungannya memiliki massa yang cukup untuk menyapu semua planetesimal di orbitnya Hasilnya planet mengorbit bintangnya secara tetap tidak berbagi orbit dengan beberapa objek berukuran serupa Ciri ini tercantum dalam definisi resmi planet IAU bulan Agustus 2006 Kriteria tersebut tidak mencakup benda benda keplanetan seperti Pluto Eris dan Ceres sehingga mereka tergolong planet katai 1 Walaupun sampai sekarang kriteria ini berlaku di Tata Surya saja sejumlah sistem luar surya muda ditemukan dengan bukti pembersihan orbit di cakram sirkumbintangnya 135 Ciri ciri fisik Sunting Massa Sunting Ciri ciri fisik utama yang menentukan sebuah planet adalah apakah benda tersebut cukup besar untuk memaksa gravitasinya sendiri mendominasi gaya elektromagnetik yang menyelubungi struktur fisiknya sehingga terciptalah kesetimbangan hidrostatik Ini berarti bahwa semua planet berbentuk sfer bola atau sferoidal Sampai titik massa tertentu bentuk suatu bojek bisa tidak tentu tetapi terlepas dari titik tersebut yang bervariasi tergantung penyusun kimianya gravitasi mulai menarik suatu objek ke pusat massanya sampai objek tersebut membentuk bola 136 Massa juga merupakan ciri utama yang membedakan planet dengan bintang Batas massa atas untuk keplanetan adalah 13 kali massa Jupiter 13MJ untuk objek objek dengan kelimpahan isotop matahari Lebih dari itu suatu objek memiliki kondisi yang tepat untuk melakukan fusi nuklir Selain Matahari tidak ada objek bermassa seperti itu di Tata Surya tetapi ada eksoplanet berukuran Matahari Batas 13MJ tidak diakui secara universal dan Extrasolar Planets Encyclopaedia berisi objek objek bermassa 20 kali Jupiter 137 dan Exoplanet Data Explorer 24 kali massa Jupiter 138 Planet terkecil yang pernah diketahui tidak termasuk planet kerdil dan satelit adalah PSR B1257 12A Ini adalah salah satu eksoplanet pertama yang ditemukan pada tahun 1992 yang mengelilingi sebuah pulsar Massanya sekitar separuh massa planet Merkurius 5 Planet terkecil yang mengorbit bintang deret utama selain Matahari adalah Kepler 37b Massa dan radiusnya agak lebih besar daripada Bulan Diferensiasi internal Sunting Ilustrasi interior Jupiter dengan inti berbatu yang diselubungi lapisan hidrogen metalik tebal Setiap planet mengawali eksistensinya dalam bentuk cair pada pembentukan awal material yang lebih padat dan berat tenggelam ke tengah sehingga material ringan tetap berada di dekat permukaan Masing masing memiliki interior berbeda yang terdiri dari inti planet padat yang diselimuti mantel cair atau padat Planet planet kebumian terjebak di dalam kerak padat 139 namun pada raksasa gas mantelnya luluh menjadi lapisan awan teratas Planet kebumian memiliki inti elemen magnetik seperti besi dan nikel serta mantel silikat Jupiter dan Saturnus diyakini memiliki inti batu dan logam yang diselimuti mantel hidrogen metalik 140 Uranus dan Neptunus yang ukurannya lebih kecil memiliki inti batu yang diselimuti mantel air amonia metana dan es 141 Gerakan cairan di dalam inti planet planet tersebut menghasilkan geodinamo yang menciptakan medan magnet 139 Atmosfer Sunting Lihat pula Atmosfer ekstraterestrial Atmosfer Bumi Semua planet di Tata Surya selain Merkurius 142 memiliki atmosfer dasar karena gravitasi massanya yang besar cukup kuat untuk menahan gas agar dekat dengan permukaan Raksasa gas yang lebih besar cukup besar untuk menyimpan banyak sekali gas ringan hidrogen dan helium sementara gas planet planet kecil lolos ke luar angkasa 143 Komposisi atmosfer Bumi berbeda dengan planet lain dikarenakan beragam proses kehidupan yang mentranspirasikan planet telah menghasilkan molekul oksigen bebas 144 Atmosfer planet dipengaruhi oleh berbagai insolasi atau energi internal sehingga berujung pada pembentukan sistem cuaca dinamis seperti badai di Bumi badai debu seplanet di Mars antisiklon seukuran Bumi di Jupiter disebut Titik Merah Besar dan lubang di atmosfer di Neptunus 127 Sedikitnya satu eksoplanet HD 189733 b diklaim memiliki sistem cuaca seperti itu sama seperti Titik Merah Besar namun ukurannya lebih besar dua kali lipat 145 Akibat letaknya yang terlalu dekat dengan bintang induknya benda benda Jupiter panas kehilangan atmosfernya karena radiasi bintang mirip ekor komet 146 147 Planet planet ini memiliki perbedaan suhu siang dan malam yang terlampau jauh sampai sampai mampu menghasilkan angin supersonik 148 Tetapi sisi siang dan malam HD 189733 b terlihat sama suhunya menandakan atmosfer planet ini efektif mendistribusikan kembali energi bintang ke seluruh planet 145 Magnetosfer Sunting Skema magnetosfer Bumi Salah satu ciri penting dari sebuah planet adalah momen magnet intrinsiknya yang menjadi cikal bakal magnetosfernya Keberadaan medan magnet menandakan bahwa planet tersebut secara geologi masih hidup Dengan kata lain planet termagnetkan memiliki aliran bahan konduktor listrik di interiornya yang menciptakan medan magnet Medan ini sangat memengaruhi interaksi planet dengan angin matahari Sebuah planet yang termagnetkan membuat selubung bernama magnetosfer yang tidak bisa ditembus angin matahari Magnetosfer dapat berukuran lebih besar daripada planet itu sendiri Kebalikannya planet yang tidak termagnetkan memiliki magnetosfer kecil yang tercipta oleh interaksi ionosfer dengan angin matahari tetapi tidak melindungi planet tersebut secara efektif 149 Dari delapan planet di Tata Surya hanya Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet 149 Selain itu satelit Jupiter Ganimede punya medan magnetik Dari semua planet termagnetkan medan Merkurius adalah yang terlemah dan tidak mampu memantulkan angin matahari Medan magnet Ganimede beberapa kali lipat lebih besar dan medan Jupiter adalah yang terkuat di Tata Surya kuat sekali sampai sampai planet ini memiliki ancaman kesehatan serius bagi misi berawak ke satelit satelitnya pada masa depan Medan magnet planet planet raksasa lainnya memiliki kekuatan yang agak setara dengan Bumi namun momen magnetnya lebih besar Medan magnet Uranus dan Neptunus sangat miring relatif terhadap sumbu rotasi dan terlepas dari pusat planetnya 149 Pada tahun 2004 tim astronom di Hawaii mengamati sebuah eksoplanet yang mengitari bintang HD 179949 Planet ini terliaht menciptakan titik matahari di permukaan bintang induknya Tim berhipotesis bahwa magnetosfer planet sedang mentransfer energi ke permukaan bintang dan meningkatkan suhunya dari 7 760 C menjadi 8 160 C 150 Ciri ciri sekunder Sunting Beberapa planet atau planet kerdil di Tata Surya seperti Neptunus atau Pluto memiliki periode orbit yang sejalan satu sama lain atau dengan benda benda yang lebih kecil hal ini lazim terjadi di sistem satelit Semua planet kecuali Merkurius dan Venus memiliki satelit alami yang biasa disebut bulan Bumi punya satu satelit Mars dua dan raksasa gas punya beberapa satelit dengan sistem keplanetan yang kompleks Banyak satelit raksasa gas memiliki ciri ciri yang sama seperti planet kebumian dan planet katai Beberapa di antaranya bahkan dianggap ramah kehidupan terutama Europa 151 152 153 Cincin Saturnus Empat raksasa gas juga dikitari oleh cincin planet dengan ukuran dan kerumitan yang beragam Cincin cincin ini terdiri dari debu atau partikel namun bisa menginangi anak bulan mungil yang gravitasinya membentuk dan mempertahankan strukturnya Meski asal usul terbentuknya tidak diketahui secara pasti cincin planet diyakini sebagai hasil satelit alami yang masuk batas Roche planet induknya dan hancur akibat gaya gelombang pasang 154 155 Tidak ada ciri sekunder yang terlihat pada planet planet ekstrasurya Akan tetapi katai subcokelat Cha 110913 773444 yang dianggap sebagai planet liar diyakini dikelilingi oleh sebuah cakram protoplanet mungil 113 Istilah terkait SuntingKomet Mnemonik planet Planet ganda Planet katai Planet liar Eksoplanet benda langit di luar Tata Surya Mesoplanet Planet minor benda langit yang lebih kecil daripada planet Planetar Planetesimal ProtoplanetLihat pula Sunting Portal Astronomi Langit ekstraterestrial Daftar benda hipotesis di Tata Surya Pendaratan di planet lain Penjelajahan luar angkasa Keterhunian planet Ilmu keplanetan Eksoplanetologi Planetologi teoretis Planet di astrologi Planet di fiksi ilmiahCatatan kaki Sunting a b c d This definition is drawn from two separate IAU declarations a formal definition agreed by the IAU in 2006 and an informal working definition established by the IAU in 2001 2003 for objects outside of the Solar System The 2006 definition while official applies only to the Solar System while the 2003 definition applies to planets around other stars The extrasolar planet issue was deemed too complex to resolve at the 2006 IAU conference a b Referred to by Huygens as a Planetes novus new planet in his Systema Saturnium a b c Both labelled nouvelles planetes new planets by Cassini in his Decouverte de deux nouvelles planetes autour de Saturne 63 a b c d Both once referred to as planets by Cassini in his An Extract of the Journal Des Scavans The term satellite however had already begun to be used to distinguish such bodies from those around which they orbited primary planets Classified as a dwarf planet in 2006 Regarded as a planet from its discovery in 1930 until redesignated as a trans Neptunian dwarf planet in August 2006 Referensi Sunting a b IAU 2006 General Assembly Result of the IAU Resolution votes International Astronomical Union 2006 Diakses tanggal 2009 12 30 a b Working Group on Extrasolar Planets WGESP of the International Astronomical Union IAU 2001 Diakses tanggal 2008 08 23 Ceres Pluto sebelumnya merupakan planet ke 9 di Tata Surya Makemake Haumea dan Eris Pluto and the Solar System IAU a b c d e Schneider Jean 16 January 2013 Interactive Extra solar Planets Catalog The Extrasolar Planets Encyclopaedia Diakses tanggal 2013 01 15 a b c NASA Staff 20 December 2011 Kepler A Search For Habitable Planets Kepler 20e NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 03 31 Diakses tanggal 2011 12 23 a b c NASA Staff 20 December 2011 Kepler A Search For Habitable Planets Kepler 20f NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 14 Diakses tanggal 2011 12 23 a b Johnson Michele 20 December 2011 NASA Discovers First Earth size Planets Beyond Our Solar System NASA Diakses tanggal 2011 12 20 a b Hand Eric 20 December 2011 Kepler discovers first Earth sized exoplanets Nature doi 10 1038 nature 2011 9688 a b Overbye Dennis 20 December 2011 Two Earth Size Planets Are Discovered New York Times Diakses tanggal 2011 12 21 Cassan Arnaud D Kubas J P Beaulieu M Dominik K Horne J Greenhill J Wambsganss J Menzies A Williams U G Jorgensen A Udalski D P Bennett M D Albrow V Batista S Brillant J A R Caldwell A Cole Ch Coutures K H Cook S Dieters D Dominis Prester J Donatowicz P Fouque K Hill N Kains et al 12 January 2012 One or more bound planets per Milky Way star from microlensing observations Nature 481 7380 167 169 arXiv 1202 0903 Bibcode 2012Natur 481 167C doi 10 1038 nature10684 PMID 22237108 Diakses tanggal 11 January 2012 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Staff January 7 2013 17 Billion Earth Size Alien Planets Inhabit Milky Way Space com Diakses tanggal January 8 2013 H G Liddell and R Scott A Greek English Lexicon ninth edition Oxford Clarendon Press 1940 Definition of planet Merriam Webster OnLine Diakses tanggal 2007 07 23 a b planet n Oxford English Dictionary 2007 Diakses tanggal 2008 02 07 Note select the Etymology tab Neugebauer Otto E 1945 The History of Ancient Astronomy Problems and Methods Journal of Near Eastern Studies 4 1 1 38 doi 10 1086 370729 Ronan Colin Astronomy Before the Telescope Astronomy in China Korea and Japan edisi ke Walker hlm 264 265 Kuhn Thomas S 1957 The Copernican Revolution Harvard University Press hlm 5 20 ISBN 0 674 17103 9 a b c d Evans James 1998 The History and Practice of Ancient Astronomy Oxford University Press hlm 296 7 ISBN 978 0 19 509539 5 Diakses tanggal 2008 02 04 Francesca Rochberg 2000 Astronomy and Calendars in Ancient Mesopotamia Dalam Jack Sasson Civilizations of the Ancient Near East III hlm 1930 Holden James Herschel 1996 A History of Horoscopic Astrology AFA hlm 1 ISBN 978 0 86690 463 6 Hermann Hunger ed 1992 Astrological reports to Assyrian kings State Archives of Assyria 8 Helsinki University Press ISBN 951 570 130 9 Lambert W G Reiner Erica 1987 Babylonian Planetary Omens Part One Enuma Anu Enlil Tablet 63 The Venus Tablet of Ammisaduqa Journal of the American Oriental Society 107 1 93 96 doi 10 2307 602955 JSTOR 602955 Kasak Enn Veede Raul 2001 Mare Koiva and Andres Kuperjanov ed Understanding Planets in Ancient Mesopotamia PDF PDF Electronic Journal of Folklore Estonian Literary Museum 16 7 35 Diakses tanggal 2008 02 06 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link A Sachs May 2 1974 Babylonian Observational Astronomy Philosophical Transactions of the Royal Society of London Royal Society of London 276 1257 43 50 45 amp 48 9 Bibcode 1974RSPTA 276 43S doi 10 1098 rsta 1974 0008 JSTOR 74273 Burnet John 1950 Greek philosophy Thales to Plato Macmillan and Co hlm 7 11 ISBN 978 1 4067 6601 1 Diakses tanggal 2008 02 07 a b Goldstein Bernard R 1997 Saving the phenomena the background to Ptolemy s planetary theory Journal for the History of Astronomy Cambridge UK 28 1 1 12 Bibcode 1997JHA 28 1G Ptolemy Toomer G J 1998 Ptolemy s Almagest Princeton University Press ISBN 978 0 691 00260 6 J J O Connor and E F Robertson Aryabhata the Elder Diarsipkan 2012 10 19 di Wayback Machine MacTutor History of Mathematics archive Sarma K V 1997 Astronomy in India in Selin Helaine editor Encyclopaedia of the History of Science Technology and Medicine in Non Western Cultures Kluwer Academic Publishers ISBN 0 7923 4066 3 p 116 a b Ramasubramanian K 1998 Model of planetary motion in the works of Kerala astronomers Bulletin of the Astronomical Society of India 26 11 31 23 4 Bibcode 1998BASI 26 11R Ramasubramanian etc 1994 Sally P Ragep 2007 Ibn Sina Abu ʿAli al Ḥusayn ibn ʿAbdallah ibn Sina Dalam Thomas Hockey The Biographical Encyclopedia of Astronomers Springer Science Business Media hlm 570 572 Bibcode 2000eaa bookE3736 doi 10 1888 0333750888 3736 ISBN 0 333 75088 8 S M Razaullah Ansari 2002 History of oriental astronomy proceedings of the joint discussion 17 at the 23rd General Assembly of the International Astronomical Union organised by the Commission 41 History of Astronomy held in Kyoto August 25 26 1997 Springer hlm 137 ISBN 1 4020 0657 8 Fred Espenak Six millennium catalog of Venus transits 2000 BCE to 4000 CE NASA GSFC Diakses tanggal 11 February 2012 a b Van Helden Al 1995 Copernican System The Galileo Project Diakses tanggal 2008 01 28 Lihat sitasi utama di Garis waktu penemuan planet planet Tata Surya dan bulannya Hilton James L 2001 09 17 When Did the Asteroids Become Minor Planets U S Naval Observatory Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 21 Diakses tanggal 2007 04 08 Croswell K 1997 Planet Quest The Epic Discovery of Alien Solar Systems The Free Press hlm 57 ISBN 978 0 684 83252 4 Lyttleton Raymond A 1936 On the possible results of an encounter of Pluto with the Neptunian system Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 97 108 Bibcode 1936MNRAS 97 108L Whipple Fred 1964 The History of the Solar System Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 52 2 565 594 Bibcode 1964PNAS 52 565W doi 10 1073 pnas 52 2 565 PMC 300311 PMID 16591209 Luu Jane X Jewitt David C 1996 The Kuiper Belt Scientific American 274 5 46 52 doi 10 1038 scientificamerican0596 46 a b DOI 10 1038 355145a0Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual Mayor Michel Queloz Didier 1995 A Jupiter mass companion to a solar type star Nature 378 6356 355 359 Bibcode 1995Natur 378 355M doi 10 1038 378355a0 IAU General Assembly Definition of Planet debate MediaStream cz 2006 Diarsipkan dari versi asli wmv tanggal 2013 01 26 Diakses tanggal 2008 08 23 Basri Gibor 2000 Observations of Brown Dwarfs Annual Review of Astronomy and Astrophysics 38 1 485 Bibcode 2000ARA amp A 38 485B doi 10 1146 annurev astro 38 1 485 Green D W E 2006 09 13 134340 Pluto 136199 Eris and 136199 Eris I Dysnomia PDF Circular No 8747 Central Bureau for Astronomical Telegrams International Astronomical Union Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 06 24 Diakses tanggal 2011 07 05 Saumon D Hubbard W B Burrows A Guillot T Lunine J I Chabrier G 1996 A Theory of Extrasolar Giant Planets Astrophysical Journal 460 993 1018 arXiv astro ph 9510046 Bibcode 1996ApJ 460 993S doi 10 1086 177027 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link See for example the list of references for Butler R P et al 2006 Catalog of Nearby Exoplanets University of California and the Carnegie Institution Diakses tanggal 2008 08 23 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Stern S Alan 2004 03 22 Gravity Rules The Nature and Meaning of Planethood SpaceDaily Diakses tanggal 2008 08 23 Whitney Clavin 2005 11 29 A Planet With Planets Spitzer Finds Cosmic Oddball NASA Diakses tanggal 2006 03 26 Spiegel Adam Burrows Milsom 2010 The Deuterium Burning Mass Limit for Brown Dwarfs and Giant Planets arXiv 1008 5150 astro ph EP Basri Gibor Brown Michael E 2006 Planetesimals To Brown Dwarfs What is a Planet Ann Rev Earth Planet Sci 34 193 216 arXiv astro ph 0608417 Bibcode 2006AREPS 34 193B doi 10 1146 annurev earth 34 031405 125058 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Boss Alan P Basri Kumar Liebert Martin Reipurth Zinnecker 2003 Nomenclature Brown Dwarfs Gas Giant Planets and Brown Dwarfs 211 529 Bibcode 2003IAUS 211 529B Staff 2006 IAU 2006 General Assembly Result of the IAU resolution votes IAU Diakses tanggal 2007 05 11 Rincon Paul 2006 08 16 Planets plan boosts tally 12 BBC Diakses tanggal 2008 08 23 Pluto loses status as a planet BBC 2006 08 24 Diakses tanggal 2008 08 23 Soter Steven 2006 What is a Planet Astronomical Journal 132 6 2513 19 arXiv astro ph 0608359 Bibcode 2006AJ 132 2513S doi 10 1086 508861 Rincon Paul 2006 08 25 Pluto vote hijacked in revolt BBC Diakses tanggal 2008 08 23 Britt Robert Roy 2006 08 24 Pluto Demoted No Longer a Planet in Highly Controversial Definition Space com Diakses tanggal 2008 08 23 Britt Robert Roy 2006 08 31 Pluto Down But Maybe Not Out Space com Diakses tanggal 2008 08 23 Moskowitz Clara 2006 10 18 Scientist who found 10th planet discusses downgrading of Pluto Stanford news Diakses tanggal 2008 08 23 Giovanni Cassini 1673 Decouverte de deux Nouvelles Planetes autour de Saturne Sabastien Mabre Craniusy pp 6 14 Hilton James L When did the asteroids become minor planets U S Naval Observatory Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 03 24 Diakses tanggal 2008 05 08 The Planet Hygea spaceweather com 1849 Diakses tanggal 2008 04 18 Ross Kelley L 2005 The Days of the Week The Friesian School Diakses tanggal 2008 08 23 Cochrane Ev 1997 Martian Metamorphoses The Planet Mars in Ancient Myth and Tradition Aeon Press ISBN 0 9656229 0 8 Diakses tanggal 2008 02 07 Cameron Alan 2005 Greek Mythography in the Roman World Oxford University Press ISBN 0 19 517121 7 Zerubavel Eviatar 1989 The Seven Day Circle The History and Meaning of the Week University of Chicago Press hlm 14 ISBN 0 226 98165 7 Diakses tanggal 2008 02 07 a b Falk Michael Koresko Christopher 1999 Astronomical Names for the Days of the Week Journal of the Royal Astronomical Society of Canada 93 122 133 Bibcode 1999JRASC 93 122F doi 10 1016 j newast 2003 07 002 earth n Oxford English Dictionary 1989 Diakses tanggal 2008 02 06 a b Harper Douglas 2001 09 Earth Online Etymology Dictionary Diakses tanggal 2008 08 23 Periksa nilai tanggal di date bantuan Harper Douglas 2001 09 Etymology of terrain Online Etymology Dictionary Diakses tanggal 2008 01 30 Periksa nilai tanggal di date bantuan Wetherill G W 1980 Formation of the Terrestrial Planets Annual Review of Astronomy and Astrophysics 18 1 77 113 Bibcode 1980ARA amp A 18 77W doi 10 1146 annurev aa 18 090180 000453 Inaba S Ikoma M 2003 Enhanced Collisional Growth of a Protoplanet that has an Atmosphere Astronomy and Astrophysics 410 2 711 723 Bibcode 2003A amp A 410 711I doi 10 1051 0004 6361 20031248 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Dutkevitch Diane 1995 The Evolution of Dust in the Terrestrial Planet Region of Circumstellar Disks Around Young Stars PhD thesis University of Massachusetts Amherst Bibcode 1995PhDT D Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 11 25 Diakses tanggal 2008 08 23 Matsuyama I Johnstone D Murray N 2005 Halting Planet Migration by Photoevaporation from the Central Source The Astrophysical Journal 585 2 L143 L146 arXiv astro ph 0302042 Bibcode 2003astro ph 2042M doi 10 1086 374406 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kenyon Scott J Bromley Benjamin C 2006 Terrestrial Planet Formation I The Transition from Oligarchic Growth to Chaotic Growth Astronomical Journal 131 3 1837 arXiv astro ph 0503568 Bibcode 2006AJ 131 1837K doi 10 1086 499807 Ringkasan Kenyon Scott J Personal web page Ida Shigeru Nakagawa Yoshitsugu Nakazawa Kiyoshi 1987 The Earth s core formation due to the Rayleigh Taylor instability Icarus 69 2 239 Bibcode 1987Icar 69 239I doi 10 1016 0019 1035 87 90103 5 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kasting James F 1993 Earth s early atmosphere Science 259 5097 920 6 Bibcode 1993Sci 259 920K doi 10 1126 science 11536547 PMID 11536547 Harvard Smithsonian Center for Astrophysics 2004 01 06 Lifeless Suns Dominated The Early Universe Siaran pers Diakses pada 2011 10 23 Astronomer Mike Brown Gps caltech edu Diakses tanggal 2011 11 04 Scott S Sheppard 2013 01 04 The Jupiter Satellite Page Now Also The Giant Planet Satellite and Moon Page Carnegie Institution for Science Diakses tanggal 2013 04 12 Rotation and pole position for the Sun and planets Rotation period in days is 360 divided by the coefficient of d Templat Pdflink pp7 8 a b c d e f g h i j k l m Clabon Walter Allen and Arthur N Cox 2000 Allen s Astrophysical Quantities Springer hlm 296 ISBN 0387987460 a b c This rotation is negative because the pole which points north of the ecliptic rotates in the opposite direction to most other planets Reference adds about 1 ms to Earth s stellar day given in mean solar time to account for the length of Earth s mean solar day in excess of 86400 SI seconds Clabon Walter Allen and Arthur N Cox 2000 Allen s Astrophysical Quantities Springer hlm 308 ISBN 0387987460 Chamberlain Matthew A 2007 Ceres lightcurve analysis Period determination Icarus 188 2 451 456 Bibcode 2007Icar 188 451C doi 10 1016 j icarus 2006 11 025 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan a b c d Rotation period of the deep interior is that of the planet s magnetic field Pedro Lacerda David Jewitt and Nuno Peixinho 2008 04 02 High Precision Photometry of Extreme KBO 2003 EL61 The Astronomical Journal 135 5 1749 1756 Bibcode 2008AJ 135 1749L doi 10 1088 0004 6256 135 5 1749 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 11 Diakses tanggal 2008 09 22 Schneider J Interactive Extra solar Planets Catalog The Extrasolar Planets Encyclopedia Diakses tanggal 1 September 2021 Exoplanet Archive Planet Counts Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 12 12 Diakses tanggal 2017 10 13 Johnson Michele Harrington J D February 26 2014 NASA s Kepler Mission Announces a Planet Bonanza 715 New Worlds NASA Diakses tanggal February 26 2014 The Habitable Exoplanets Catalog Planetary Habitability Laboratory UPR Arecibo Kennedy Barbara 2005 02 11 Scientists reveal smallest extra solar planet yet found SpaceFlight Now Diakses tanggal 2008 08 23 European Southern Observatory 2004 08 25 Fourteen Times the Earth Siaran pers Diakses pada 2011 10 23 Small Planet Discovered Orbiting Small Star ScienceDaily 2008 Diakses tanggal 2008 06 06 Beaulieu J P D P Bennett P Fouque A Williams et al 2006 01 26 Discovery of a Cool Planet of 5 5 Earth Masses Through Gravitational Microlensing Nature 439 7075 437 440 arXiv astro ph 0601563 Bibcode 2006Natur 439 437B doi 10 1038 nature04441 PMID 16437108 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link NASA S Kepler Mission Discovers Its First Rocky Planet NASA 2011 Diakses tanggal 2011 06 13 Gliese 581 d The Extrasolar Planets Encyclopedia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 10 Diakses tanggal 2008 09 13 New super Earth found in space BBC News 25 April 2007 Diakses tanggal 2008 08 23 von Bloh Bounama C Cuntz M Franck S et al 2007 The Habitability of Super Earths in Gliese 581 Astronomy and Astrophysics 476 3 1365 1371 arXiv 0705 3758 Bibcode 2007A amp A 476 1365V doi 10 1051 0004 6361 20077939 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Borucki William J Koch Batalha Bryson Rowe Fressin Torres Caldwell Christensen Dalsgaard 2012 Kepler 22b A 2 4 Earth radius Planet in the Habitable Zone of a Sun like Star PDF The Astrophysical Journal 745 2 120 Bibcode 2012ApJ 745 120B doi 10 1088 0004 637X 745 2 120 Lecavelier des Etangs A Vidal Madjar A McConnell J C Hebrard G 2004 Atmospheric escape from hot Jupiters Astronomy and Astrophysics 418 1 L1 L4 arXiv astro ph 0403369 Bibcode 2004A amp A 418L 1L doi 10 1051 0004 6361 20040106 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Anthony R Curtis ed Future American and European Planet Finding Missions Space Today Online Diakses tanggal 2008 02 06 Jet Propulsion Laboratory California Institute of Technology 2007 02 21 NASA s Spitzer First To Crack Open Light of Faraway Worlds Siaran pers Diakses pada 2011 11 23 Richardson L Jeremy Deming Drake Horning Karen Seager Sara Harrington Joseph 2007 Nature 445 title A spectrum of an extrasolar planet 7130 892 5 arXiv astro ph 0702507 Bibcode 2007Natur 445 892R doi 10 1038 nature05636 PMID 17314975 Tidak memiliki atau tanpa title bantuan Pemeliharaan CS1 Tanpa pipa link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Drake Frank 2003 09 29 The Drake Equation Revisited Astrobiology Magazine Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 06 28 Diakses tanggal 2008 08 23 G Basri amp E M Brown 2006 Annual Review of Earth and Planetary Sciences 34 193 216 Lissauer J J 1987 Timescales for Planetary Accretion and the Structure of the Protoplanetary disk Icarus 69 2 249 265 Bibcode 1987Icar 69 249L doi 10 1016 0019 1035 87 90104 7 a b Luhman K L Adame Lucia D Alessio Paola Calvet Nuria 2005 Discovery of a Planetary Mass Brown Dwarf with a Circumstellar Disk Astrophysical Journal 635 1 L93 arXiv astro ph 0511807 Bibcode 2005ApJ 635L 93L doi 10 1086 498868 Ringkasan NASA Press Release 2005 11 29 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Clavin Whitney November 9 2005 A Planet with Planets Spitzer Finds Cosmic Oddball Spitzer Space Telescope Newsroom Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 07 11 Diakses tanggal 2009 11 18 Close Laird M Zuckerman B Song Inseok Barman Travis Marois Christian Rice Emily L Siegler Nick MacIntosh Bruce Becklin E E et al 2007 The Wide Brown Dwarf Binary Oph 1622 2405 and Discovery of A Wide Low Mass Binary in Ophiuchus Oph 1623 2402 A New Class of Young Evaporating Wide Binaries Astrophysical Journal 660 2 1492 arXiv astro ph 0608574 Bibcode 2007ApJ 660 1492C doi 10 1086 513417 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Luhman K L Allers K N Jaffe D T Cushing M C Williams K A Slesnick C L Vacca W D 2007 Ophiuchus 1622 2405 Not a Planetary Mass Binary The Astrophysical Journal 659 2 1629 36 arXiv astro ph 0701242 Bibcode 2007ApJ 659 1629L doi 10 1086 512539 Britt Robert Roy 2004 09 10 Likely First Photo of Planet Beyond the Solar System Space com Diakses tanggal 2008 08 23 Bailes M Bates S D Bhalerao V Bhat N D R Burgay M Burke Spolaor S d Amico N Johnston S Keith M J 2011 Transformation of a Star into a Planet in a Millisecond Pulsar Binary Science 333 6050 1717 20 arXiv 1108 5201 Bibcode 2011Sci 333 1717B doi 10 1126 science 1208890 PMID 21868629 Should Large Moons Be Called Satellite Planets News discovery com 2010 05 14 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 05 Diakses tanggal 2011 11 04 D R Anderson et al Hellier C Gillon M Triaud A H M J Smalley B Hebb L Collier Cameron A Maxted P F L et al 2009 WASP 17b an ultra low density planet in a probable retrograde orbit arXiv 0908 1553 astro ph EP a b c d e Young Charles Augustus 1902 Manual of Astronomy A Text Book Ginn amp company hlm 324 7 Dvorak R Kurths J Freistetter F 2005 Chaos And Stability in Planetary Systems New York Springer ISBN 3 540 28208 4 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Moorhead Althea V Adams Fred C 2008 Eccentricity evolution of giant planet orbits due to circumstellar disk torques Icarus 193 2 475 arXiv 0708 0335 Bibcode 2008Icar 193 475M doi 10 1016 j icarus 2007 07 009 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Planets Kuiper Belt Objects The Astrophysics Spectator 2004 12 15 Diakses tanggal 2008 08 23 Tatum J B 2007 17 Visual binary stars Celestial Mechanics Personal web page Diakses tanggal 2008 02 02 Trujillo Chadwick A Brown Michael E 2002 A Correlation between Inclination and Color in the Classical Kuiper Belt Astrophysical Journal 566 2 L125 arXiv astro ph 0201040 Bibcode 2002ApJ 566L 125T doi 10 1086 339437 a b Harvey Samantha 2006 05 01 Weather Weather Everywhere NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 08 08 Diakses tanggal 2008 08 23 Winn Joshua N Holman Matthew J 2005 Obliquity Tides on Hot Jupiters The Astrophysical Journal 628 2 L159 arXiv astro ph 0506468 Bibcode 2005ApJ 628L 159W doi 10 1086 432834 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Goldstein R M Carpenter R L 1963 Rotation of Venus Period Estimated from Radar Measurements Science 139 3558 910 1 Bibcode 1963Sci 139 910G doi 10 1126 science 139 3558 910 PMID 17743054 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Belton M J S Terrile R J 1984 Bergstralh J T ed Uranus and Neptune In its Uranus and Neptune pp 327 347 SEE N85 11927 02 91 2330 327 Bibcode 1984urnp nasa 327B Parameter contribution akan diabaikan bantuan Borgia Michael P 2006 The Outer Worlds Uranus Neptune Pluto and Beyond Springer New York hlm 195 206 Lissauer Jack J 1993 Planet formation Annual review of astronomy and astrophysics 31 A94 12726 02 90 1 129 174 Bibcode 1993ARA amp A 31 129L doi 10 1146 annurev aa 31 090193 001021 Strobel Nick Planet tables astronomynotes com Diakses tanggal 2008 02 01 Zarka Philippe Treumann Rudolf A Ryabov Boris P Ryabov Vladimir B 2001 Magnetically Driven Planetary Radio Emissions and Application to Extrasolar Planets Astrophysics amp Space Science 277 1 2 293 Bibcode 2001Ap amp SS 277 293Z doi 10 1023 A 1012221527425 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Faber Peter Quillen Alice C 2007 07 12 The Total Number of Giant Planets in Debris Disks with Central Clearings arXiv 0706 1684 astro ph Brown Michael E 2006 The Dwarf Planets California Institute of Technology Diakses tanggal 2008 02 01 How One Astronomer Became the Unofficial Exoplanet Record Keeper www scientificamerican com Jason T Wright Onsi Fakhouri Marcy Eunkyu Han Ying Feng John Asher Johnson Howard Fischer et al 2010 The Exoplanet Orbit Database arXiv 1012 5676 astro ph SR a b Planetary Interiors Department of Physics University of Oregon Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 08 08 Diakses tanggal 2008 08 23 Elkins Tanton Linda T 2006 Jupiter and Saturn New York Chelsea House ISBN 0 8160 5196 8 DOI 10 1016 0032 0633 95 00061 5Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual Hunten D M Shemansky D E Morgan T H 1988 The Mercury atmosphere In Mercury A89 43751 19 91 University of Arizona Press pp 562 612 DOI 10 1086 426329 10 1086 426329Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual Zeilik Michael A Gregory Stephan A 1998 Introductory Astronomy amp Astrophysics edisi ke 4th Saunders College Publishing hlm 67 ISBN 0 03 006228 4 a b Knutson Heather A Charbonneau David Allen Lori E Fortney Jonathan J 2007 A map of the day night contrast of the extrasolar planet HD 189733 b Nature 447 7141 183 6 arXiv 0705 0993 Bibcode 2007Natur 447 183K doi 10 1038 nature05782 PMID 17495920 Ringkasan Center for Astrophysics press release 2007 05 09 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Space Telescope Science Institute 2007 01 31 Hubble Probes Layer cake Structure of Alien World s Atmosphere Siaran pers Diakses pada 2011 10 23 Ballester Gilda E Sing David K Herbert Floyd 2007 The signature of hot hydrogen in the atmosphere of the extrasolar planet HD 209458b Nature 445 7127 511 4 Bibcode 2007Natur 445 511B doi 10 1038 nature05525 PMID 17268463 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Harrington Jason Hansen Brad M Luszcz Statia H Seager Sara 2006 The phase dependent infrared brightness of the extrasolar planet Andromeda b Science 314 5799 623 6 arXiv astro ph 0610491 Bibcode 2006Sci 314 623H doi 10 1126 science 1133904 PMID 17038587 Ringkasan NASA press release 2006 10 12 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Kivelson Margaret Galland Bagenal Fran 2007 Planetary Magnetospheres Dalam Lucyann Mcfadden Paul Weissman Torrence Johnson Encyclopedia of the Solar System Academic Press hlm 519 ISBN 978 0 12 088589 3 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Gefter Amanda 2004 01 17 Magnetic planet Astronomy Diakses tanggal 2008 01 29 Grasset O Sotin C Deschamps F 2000 On the internal structure and dynamic of Titan Planetary and Space Science 48 7 8 617 636 Bibcode 2000P amp SS 48 617G doi 10 1016 S0032 0633 00 00039 8 Fortes A D 2000 Exobiological implications of a possible ammonia water ocean inside Titan Icarus 146 2 444 452 Bibcode 2000Icar 146 444F doi 10 1006 icar 2000 6400 Jones Nicola 2001 12 11 Bacterial explanation for Europa s rosy glow New Scientist Print Edition Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 01 26 Diakses tanggal 2008 08 23 Molnar L A Dunn D E Dunn 1996 On the Formation of Planetary Rings Bulletin of the American Astronomical Society 28 77 115 Bibcode 1996DPS 28 1815M Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Therese Encrenaz 2004 The Solar System edisi ke Third Springer hlm 388 390 ISBN 3 540 00241 3 Pranala luar Sunting Wikimedia Commons memiliki media mengenai Planets Lihat informasi mengenai planet di Wiktionary International Astronomical Union website Photojournal NASA NASA Planet Quest Exoplanet Exploration Diarsipkan 2011 02 25 di Wayback Machine Illustration comparing the sizes of the planets with each other the Sun and other stars IAU Press Releases since 1999 The status of Pluto A Clarification Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 12 14 Diakses tanggal 2013 04 15 Regarding the criteria for planethood and proposed planetary classification schemes article by Stern and Levinson Planetary Science Research Discoveries educational site with illustrated articles Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Planet amp oldid 23467010