www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Dewa berita surat kabar buku cendekiawan JSTORUntuk kegunaan lainnya lihat Dewa disambiguasi Untuk penyanyi lihat Dewa grup musik Dewa maskulin dan Dewi feminin adalah entitas supranatural yang menguasai unsur unsur alam atau aspek aspek tertentu dalam kehidupan manusia Mereka disembah dianggap suci dan keramat serta dihormati oleh manusia Mereka yang berjenis kelamin pria disebut Dewa sedangkan Dewi adalah sebutan untuk yang berjenis kelamin wanita Mars adalah dewa perang dan wali petani dan tentara dalam agama Romawi kunoDewa memiliki bermacam macam wujud biasanya berwujud manusia atau hewan Mereka hidup abadi dan memiliki kepribadian masing masing Mereka memiliki emosi dan kecerdasan seperti layaknya manusia Beberapa fenomena alam seperti petir hujan banjir badai dan sebagainya termasuk keajaiban dihubungkan dengan mereka sebagai pengatur alam Mereka dapat pula memberi hukuman kepada makhluk yang lebih rendah darinya Beberapa dewa tidak memiliki kemahakuasaan penuh sehingga mereka disembah dengan sederhana Daftar isi 1 Etimologi 2 Hubungan dengan manusia 3 Dewa yang tunggal 4 Pandangan 4 1 Agama Hindu 4 2 Agama Buddha 4 3 Mesir Kuno 4 4 Mitologi Yunani 4 5 Mitologi Romawi 4 6 Mitologi Nordik 5 Lihat pulaEtimologi SuntingKata dewa dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dewa atau daiwa bahasa Sanskerta yang berasal dari kata diw bahasa India Iran yang berasal dari kata deiwos atau deywos bahasa Proto India Eropa yang merupakan turunan dari kata diw atau dyew yang bermakna langit surga cahaya atau bersinar Kata dewa dalam bahasa Inggris deity berasal dari deite bahasa Prancis Pertengahan yang berasal dari deus bahasa Latin yang berasal dari devos atau deiuos bahasa Latin Lama yang berasal dari deiwos bahasa Proto Italia yang pada akhirnya memiliki akar serupa dengan kata dewa dalam bahasa Indonesia yaitu kata diw atau dyew dalam bahasa Proto India Eropa Kata dewa sama sekali tidak ada hubungannya dengan kata devil iblis setan Istilah dewa diidentikkan sebagai makhluk suci yang berkuasa terhadap alam semesta Meskipun pada aliran politeisme menyebut adanya banyak tuhan tetapi dalam bahasa Indonesia istilah yang dipakai adalah dewa contoh dewa Zeus bukan tuhan Zeus Biasanya istilah dewa dipakai sebagai kata sandang untuk menyebut penguasa alam semesta yang jamak bisa dibayangkan dan dilukiskan secara nyata sedangkan istilah tuhan dipakai untuk penguasa alam semesta yang maha tunggal dan abstrak tidak bisa dilukiskan tidak bisa dibayangkan Hubungan dengan manusia SuntingPara dewa dipercaya sebagai makhluk yang tak tampak dan tak dapat dijangkau Mereka hidup di tempat tempat suci atau tempat tempat yang jauh dari jangkauan manusia seperti surga neraka di atas langit di bawah Bumi di lautan yang dalam di atas puncak gunung tinggi di hutan belantara tetapi dapat berhubungan dengan manusia karena manifestasi atau kekuatan supranaturalnya Dalam beberapa agama monoteistik Tuhan dianggap tinggal di surga namun karena kemahakuasaannya Dia juga ada di mana mana sehingga dapat berhubungan dengan makhluq Nya kapanpun dan di mana pun tetapi secara kasatmata Dalam pandangan umat beragama monoteistik politeistik panteistik sesungguhnya Tuhan ada di mana mana tetapi untuk memuliakannya Dia disebutkan tinggal di surga Dalam politeisme para dewa digambarkan sebagai makhluk yang memiliki emosi dan wujud seperti manusia sangat berkuasa dan antara manusia dan para dewa ada perbedaan yang sangat menonjol Para Dewa tinggal di surga sedangkan manusia tinggal di bumi Karena para dewa tinggal di surga maka para dewa memiliki kekuasaan dan kesaktian untuk mengatur menghukum atau memberkati umat manusia Sementara para dewa berkuasa maka manusia memujanya dan memberikan persembahan agar dibantu dan diberkati oleh kemahakuasaan Nya Dewa yang tunggal SuntingDalam agama yang menganut paham monoteisme dewa hanya satu dan sebutan tuhan adalah sebutan yang umum dan layak tuhan merupakan sesuatu yang supranatural menguasai alam semesta maha kuasa tidak dapat dibayangkan dan tidak bisa dilukiskan Agama monoteisme enggan untuk mengakui adanya dewa dewa karena dianggap sebagai tuhan tersendiri Dalam agama Hindu dan Buddha meskipun meyakini satu tuhan tetapi ada makhluk yang disebut dewa yang diyakini di bawah derajat tuhan Dalam filsafat Hindu para dewa tunduk pada sesuatu yang mahakuasa yang mahaesa dan yang menciptakan mereka yang disebut Brahman sebutan Tuhan dalam agama Hindu Dalam agama Buddha para dewa bukanlah makhluk sempurna dan memiliki wewenang untuk mengatur umat manusia Para dewa tunduk pada hukum mistik yang mengikat diri mereka pada karma dan samsara Dalam hal ini tuhan adalah sesuatu yang agung dan mulia tidak bisa disamakan dengan dewa dan tidak ada yang sederajat dengannya Meskipun ada agama yang meyakini banyak dewa seperti Hindu dan Buddha namun jika memiliki konsep Ketuhanan yang Maha Esa para dewa dianggap sebagai makhluk suci atau malaikat dan tidak sederajat dengan tuhan Pandangan SuntingAgama Hindu Sunting Trimurti atau Tritunggal Hindu tiga perwujudan Tuhan yang utama menurut agama Hindu Dari kiri ke kanan Brahma berkulit merah berkepala empat Wisnu berkulit biru berlengan empat dan Siwa berkulit putih berlengan empat Dalam tradisi agama Hindu umumnya para dewa atau deva daiwa adalah manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa Brahman Para dewa merupakan pengatur kehidupan dan perantara tuhan dalam berhubungan dengan umatnya Dewa dewi tersebut seperti Brahma Wisnu Siwa Agni Baruna Aswin Kubera Indra Ganesa Yama Saraswati Laksmi Surya dan lain lain Karena ditemukan konsep ketuhanan yang maha esa dewa dewi dalam agama Hindu bukan tuhan tersendiri Dewa dewi dalam agama Hindu hidup abadi memiliki kesaktian dan menjadi perantara tuhan ketika memberikan berkah kepada umatnya Musuh para dewa adalah para asura Menurut agama Hindu para dewa tinggal di suatu tempat yang disebut Swargaloka atau Swarga suatu tempat di alam semesta yang sangat indah sering disamakan dengan surga Penguasa di sana ialah Indra yang bergelar raja surga atau pemimpin para dewa Agama Buddha Sunting Dalam agama Buddha Dewa adalah salah satu makhluk yang tidak setara dengan manusia memiliki kesaktian hidup panjang tetapi tidak abadi Agama Buddha mengenal banyak dewa tetapi mereka bukan tuhan mereka tidak sempurna dan tidak maha kuasa Mereka para dewa adalah makhluk yang sedang dalam usaha mencari kesempurnaan hidup Alam dewa sering juga disebut sebagai surga Para Dewa masih terikat pada karma dan samsara Alam dewa dalam Agama Buddha dibagi menjadi 6 yaitu Catummaharajika Bhumi Alam Empat Raja Dewa Di alam ini rata rata usia para dewa adalah 9 600 000 tahun Tavatimsa Bhumi Alam surga 33 dewa Di alam ini rata rata usia para dewa adalah 4 kali usia rata rata dewa alam Catummaharajika Tusita Bhumi Alam kenikmatan Biasanya para Bodhisattva yang hampir sempurna paramitanya hidup di alam ini sebelum terlahir menjadi manusia dan menjai Samma Sambuddha Di alam ini rata rata usia para dewa adalah 4 kali usia rata rata dewa alam Tavatimsa Nimmanarati Bhumi Alam surga para dewa yang menikmati kesenangan istana yang diciptakan Dewi Mahamaya ibu Siddharta Gautama setelah meninggal dunia terlahir di alam ini Di alam ini rata rata usia para dewa adalah 4 kali usia rata rata dewa alamTusita Paranimmita Vasavatti Bhumi Alam surga para dewa yang menikmati ciptaan para dewa lain Di alam ini rata rata usia para dewa adalah 4 kali usia rata rata dewa alam Nimmanarati Mesir Kuno Sunting Dewa Ra Menurut catatan sejarah bangsa Mesir Kuno menyembah banyak Dewa dan belum menemukan paham Ketuhanan Yang Maha Esa Menurut kepercayaan Mesir Kuno para Dewa merupakan makhluk makhluk yang lebih berkuasa daripada umat manusia dan mengatur aspek aspek kehidupan umat manusia Mereka memberkati manusia melindungi manusia menghukum manusia dan mencabut ajal manusia Dewa Dewi dalam kepercayaan bangsa Mesir Kuno merupakan penguasa setiap bagian dan unsur alam Para Dewa merupakan Tuhan tersendiri sesuai dengan kemahakuasaan yang dimilikinya Para Dewa yang menentukan nasib setiap orang Bangsa Mesir Kuno sangat memuliakan Dewa mereka Tempat memuja para Dewa dan sesuatu yang berkaitan dengan para Dewa seperti kitab pusaka dan kutukan sangat dikeramatkan Konon makam makam para Raja dan kuil kuil Mesir dilindungi Dewa dan mengandung suatu kutukan bagi orang yang berniat jahat Pada zaman Mesir Kuno Dewa yang banyak dipuja dan dianggap sebagai Dewa tertinggi adalah Dewa matahari Ra Amon Ra Ia merupakan Dewa yang banyak disembah di daratan Mesir Kuil Abu Simbel didirikan untuk memujanya Setelah itu Dewa yang banyak dipuja adalah Osiris Dewa kehidupan alam penguasa akhirat Selain itu juga ada Anubis Dewa kegelapan Mitologi Yunani Sunting 12 Dewa Olimpus dari Mitologi Yunani Menurut mitologi Yunani para Dewa adalah makhluk yang lahir seperti manusia tetapi memiliki kemahakuasaan untuk mengatur kehidupan manusia Mereka mengatur aspek aspek dalam kehidupan manusia Mereka tidak pernah sakit dan hidup abadi Setiap Dewa memiliki kemahakuasaan tersendiri sesuai dengan kepribadiannya Nenek moyang para Dewa adalah Khaos Para Titan adalah anak Gaia keturunan Khaos Para Titan mitologi melahirkan Dewa Dewi Yunani seperti Zeus putera Kronos yang selanjutnya Zeus melempar para Titan mitologi dan akhirnya ia bersama para Dewa yang lain menjadi makhluk yang berkuasa dan mengatur kehidupan manusia Menurut mitologi Yunani para Dewa tidak tinggal di surga tetapi tinggal di Gunung Olimpus Di sana mereka berkumpul dan dipimpin oleh Zeus raja para Dewa Sebelum kedatangan agama Kristiani penduduk Yunani menyembah para Dewa Mereka membuatkan kuil khusus untuk masing masing Dewa Dewa Dewi yang dipuja tersebut misalnya Zeus Hera Ares Poseidon Afrodit Demeter Apollo Artemis Hermes Athena Hefaistos Hades Helios dan lain lain Mitologi Romawi Sunting Mitologi Romawi hampir sama dengan mitologi Yunani hanya saja nama dewanya menggunakan nama nama Romawi Zeus disebut Jupiter Hera disebut Juno Ares disebut Mars Poseidon disebut Neptunus Afrodit disebut Venus Demeter disebut Keres Apollo disebut Cupid Artemis disebut Diana Hermes disebut Merkurius Athena disebut Minerva Hefaistos disebut Vulkan Hades disebut Pluto Helios disebut Sol Saturnus Uranus Fortuna dan lain lain Mitologi Nordik Sunting Dewa Dewi Nordik hidup abadi dengan memakan buah apel dari Idunn dan masih punya kesempatan hidup sampai Ragnarok tiba Dalam mitologi Nordik para Dewa merupakan makhluk yang mahakuasa seperti manusia namun hidup abadi Mereka bersaudara beristri dan memiliki anak Para Dewa dibagi menjadi dua golongan AEsir dan Vanir AEsir adalah Dewa Dewi langit sedangkan Vanir adalah Dewa Dewi bumi AEsir tinggal di Asgard sedangkan Vanir tinggal di Vanaheimr Menurut mitologi Nordik para Dewa tidak terkena penyakit dan tidak terkena dampak dari usia tua Para Dewa hidup abadi meskipun dapat terbunuh dalam pertempuran Para Dewa menjaga keabadiannya dengan memakan buah apel dari Idunn Dewi kesuburan dan kemudaan Para Dewa mampu bertahan hidup sampai Ragnarok tiba Lihat pula Sunting Lihat informasi mengenai dewa di Wiktionary Dewa Hindu ajaran agama Hindu mengenai Dewa Dewata Bhatara AEsir Vanir 12 Dewa Olympus Mitologi Tuhan Agama Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Dewa amp oldid 23650992