www.wikidata.id-id.nina.az
Suku Betawi Jawi اوراڠ بيتاوي Betawi Orang Betawicode bew is deprecated adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki kekerabatan etnis dengan Jawa Melayu dan Sunda Umumnya Orang Betawi mendiami wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya 3 Kemunculan Betawi pertama kali pada abad ke 18 sebagai suatu komunitas dari beberapa etnis yang menetap di Batavia Suku BetawiOrang BetawiPengantin Betawi dengan mengenakan pakaian tradisionalJumlah populasi6 807 968 2010 1 Daerah dengan populasi signifikan Indonesia DKI Jakarta2 700 722 1 Jawa Barat2 664 143 2 Banten1 365 614 2 Jawa Tengah9 519 2 Kalimantan Timur4 080 2 BahasaBetawiIndonesiaAgamaIslam Sunni 99 8 Kekristenan 0 2 Kelompok etnik terkaitMelayuJawaSundaTionghoa IndonesiaArab IndonesiaMardijkersIndo Daftar isi 1 Etimologi 2 Sejarah 2 1 Periode sebelum masehi 2 2 Periode setelah masehi 2 2 1 Periode awal 2 2 1 1 Abad ke 2 2 2 1 2 Abad ke 5 2 2 1 3 Abad ke 7 2 2 1 4 Abad ke 10 2 2 2 Periode kolonialisasi Eropa 2 2 2 1 Abad ke 16 2 2 2 2 Abad ke 19 2 2 2 3 Abad ke 20 2 2 3 Setelah kemerdekaan 3 Seni dan kebudayaan 3 1 Bahasa 3 2 Musik 3 3 Tari dan drama 3 4 Cerita rakyat 3 5 Senjata tradisional 3 6 Rumah tradisional 4 Kepercayaan 5 Perilaku dan sifat 6 Profesi 7 Tokoh 8 Kuliner 8 1 Masakan 8 2 Kue kue 8 3 Minuman 9 Lihat pula 10 Referensi 11 Bacaan lebih lanjut 12 Pranala luarEtimologi SuntingNama Betawi berasal dari kata Batavia yang lama kelamaan berubah menjadi Batavi dari kata Batawi lalu kemudian berubah menjadi Betawi disesuaikan dengan lidah masyarakat lokal Secara historis suku Betawi merupakan masyarakat multietnik yang membaur dan membentuk sebuah entitas baru Suku Betawi terlahir karena adanya percampuran genetik atau akulturasi budaya antara masyarakat yang mendiami Batavia setelah adanya percampuran budaya adat istiadat tradisi bahasa dan yang lainnya akhirnya dibuat sebuah komunitas besar di Batavia Komunitas ini lama kelamaan melebur menjadi suku dan identitas baru yang dinamakan Betawi 4 Penggunaan kata Betawi sebagai sebuah suku diawali dengan pendirian sebuah organisasi bernama Pemoeda Kaoem Betawi yang lahir pada tahun 1923 5 Sedangkan menurut penuturan Budayawan Betawi yang kontroversial Ridwan Saidi ada beberapa acuan mengenai asal mula kata Betawi Pitawi bahasa Melayu Polinesia Purba yang artinya larangan 6 Perkataan ini mengacu pada komplek bangunan yang dihormati di Candi Batujaya Sejarawan Ridwan Saidi mengaitkan bahwa Kompleks Bangunan Candi Batujaya di Karawang merupakan sebuah kota suci yang tertutup sementara Karawang merupakan Kota yang terbuka a Betawi Bahasa Melayu Brunei digunakan untuk menyebut giwang 7 Nama ini mengacu pada ekskavasi di Babelan Kabupaten Bekasi 8 yang banyak ditemukan giwang dari abad ke 11 M Flora Guling Betawi cassia glauca famili papilionaceae yang merupakan jenis tanaman perdu yang kayunya bulat seperti guling dan mudah diraut serta kukuh 9 Dahulu kala jenis batang pohon Betawi banyak digunakan untuk pembuatan gagang senjata keris atau gagang pisau Tanaman guling Betawi banyak tumbuh di Nusa Kelapa dan beberapa daerah di pulau Jawa dan Kalimantan Sementara di Kapuas Hulu Kalimantan Barat guling Betawi disebut Kayu Bekawi Ada perbedaan pengucapan kata Betawi dan Bekawi pada penggunaan kosakata k dan t antara Kapuas Hulu dan Betawi Melayu pergeseran huruf tersebut biasa terjadi dalam bahasa Melayu Ada kemungkinan nama Betawi yang berasal dari jenis tanaman pepohonan benar Menurut Ridwan Saidi pasalnya beberapa nama jenis flora selama ini memang digunakan pada pemberian nama tempat atau daerah yang ada di Jakarta seperti Gambir Krukut Bintaro Grogol dan banyak lagi Seperti Kecamatan Makasar nama ini tak ada hubungannya dengan orang Makassar di Sulawesi Selatan melainkan diambil dari jenis rerumputan 10 Sejarah SuntingPeriode sebelum masehi Sunting Sejarah penduduk asli Jakarta Sunda Kalapa diawali pada masa zaman batu yang menurut Sejarawan Sagiman MD sudah ada sejak zaman neolitikum Arkeolog Uka Tjandarasasmita dalam monografinya Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran 1977 secara arkeologis telah memberikan bukti bukti yang kuat dan ilmiah tentang sejarah penghuni Jakarta dan sekitarnya dari masa sebelum Tarumanagara pada abad ke 5 Dikemukakan bahwa paling tidak sejak zaman neolitikum atau batu baru 3500 3000 tahun yang lalu daerah Jakarta dan sekitarnya di mana terdapat aliran aliran sungai besar seperti Ciliwung Cisadane Kali Bekasi Citarum pada tempat tempat tertentu sudah didiami oleh masyarakat manusia yang menyebar hampir di seluruh wilayah Jakarta Dari alat alat yang ditemukan di situs situs itu seperti kapak beliung pahat pacul yang sudah diumpam halus dan memakai gagang dari kayu disimpulkan bahwa masyarakat manusia itu sudah mengenal pertanian mungkin semacam perladangan dan peternakan Bahkan juga mungkin telah mengenal struktur organisasi kemasyarakatan yang teratur 11 Sementara Yahya Andi Saputra Alumni Fakultas Sejarah Universitas Indonesia berpendapat bahwa penduduk asli Jakarta adalah penduduk Nusa Jawa Menurutnya dahulu kala penduduk di Nusa Jawa merupakan satu kesatuan budaya Bahasa kesenian dan adat kepercayaan mereka sama Dia menyebutkan berbagai sebab yang kemudian menjadikan mereka sebagai suku bangsa sendiri sendiri Pertama munculnya kerajaan kerajaan pada zaman sejarah Kedua kedatangan dan pengaruh penduduk dari luar Terakhir perkembangan kemajuan ekonomi daerah masing masing Penduduk asli Jakarta berbahasa Sunda Kuno Jadi penduduk asli Jakarta telah berdiam di Jakarta dan sekitarnya sejak zaman dahulu bersuku Sunda 12 Periode setelah masehi Sunting Periode awal Sunting Abad ke 2 Sunting Pada abad ke 2 Menurut Yahya Andi Saputra Jakarta dan sekitarnya termasuk wilayah kekuasaan Kerajaan Salakanagara atau Holoan yang terletak di kaki Gunung Salak Bogor Penduduk asli Betawi adalah rakyat Kerajaan Salakanagara Pada zaman itu perdagangan dengan China telah maju Bahkan pada tahun 432 M Salakanagara telah mengirim utusan dagang ke Tiongkok Abad ke 5 Sunting Pada akhir abad ke 5 berdiri kerajaan Hindu Tarumanagara di tepi sungai Citarum Menurut Yahya ada yang menganggap Tarumanagara merupakan kelanjutan Kerajaan Salakanagara Hanya saja ibu kota kerajaan dipindahkan dari kaki gunung Salak ke tepi sungai Citarum Penduduk asli Betawi menjadi rakyat kerajaan Tarumanagara Tepatnya letak ibu kota kerajaan di tepi sungai Candrabhaga yang oleh Poerbatjaraka diidentifikasi dengan sungai Bekasi Candra berarti bulan atau sasih jadi ucapan lengkapnya Bhagasasi atau Bekasi yang terletak di sebelah timur pinggiran Jakarta Di sinilah menurut perkiraan Poerbatjaraka letak istana kerajaan Tarumanengara yang termasyhur itu Raja Hindu ini ternyata seorang ahli pengairan Raja mendirikan bendungan di tepi kali Bekasi dan Kalimati Maka sejak saat itu rakyat Tarumanagara mengenal persawahan menetap Pada zaman Tarumagara kesenian mulai berkembang Petani Betawi membuat orang orangan sawah untuk mengusir burung Orang orangan ini diberi baju dan bertopi yang hingga kini masih dapat kita saksikan di sawah sawah menjelang panen Petani Betawi menyanyikan lagu sambil menggerak gerakkan tangan orang orangan sawah itu Jika panen tiba petani bergembira Sawah subur karena diyakini Dewi Sri menyayangi mereka Dewi Sri menurut mitologi Hindu adalah dewi kemakmuran Penduduk mengarak barongan yang dinamakan ondel ondel untuk menyatakan mereka punya kagumbiraan Ondel ondel pun diarak dengan membunyikan gamelan Nelayan juga bergembira menyambut panen laut Ikan segar merupakan rezeki yang mereka dapatkan dari laut Karenanya mereka mengadakan upacara nyadran Ratusan perahu nelayan melaut mengarak kepala kerbau yang dilarungkan ke laut Abad ke 7 Sunting Pada abad ke 7 Kerajaan Tarumanagara ditaklukkan Kerajaan Sriwijaya yang beragama Buddha Di zaman kekuasaan Sriwijaya berdatangan penduduk Melayu dari Sumatra Mereka mendirikan permukiman di pesisir Jakarta Kemudian bahasa Melayu menggantikan kedudukan bahasa Kawi sebagai bahasa pergaulan Ini disebabkan terjadinya perkawinan antara penduduk asli dengan pendatang Melayu Bahasa Melayu mula mula hanya dipakai di daerah pesisir saja kemudian meluas sehingga ke daerah kaki Gunung Salak dan Gunung Gede Bagi masyarakat Betawi keluarga punya arti penting Kehidupan berkeluarga dipandang suci Anggota keluarga wajib menjunjung tinggi martabat keluarga Dalam keluarga Betawi ayah disebut baba Tetapi ada juga yang menyebutnya babe mba abi atau abah pengaruh para pendatang dari Hadramaut Yaman Ibu disebut mak Tetapi tidak kurang banyaknya yang menyebut umi atau enya dari kata nyonya Anak pertama dinamakan anak bongsor dan anak bungsu dinamakan anak bontot Abad ke 10 Sunting Pada sekitar abad ke 10 Saat terjadi persaingan antara orang Melayu yaitu Kerajaan Sriwijaya dengan orang Jawa yang tak lain adalah Kerajaan Kediri Persaingan ini kemudian menjadi perang dan membawa Tiongkok ikut campur sebagai penengah karena perniagaan mereka terganggu Perdamaian tercapai kendali lautan dibagi dua sebelah Barat mulai dari Cimanuk dikendalikan Sriwijaya sebelah timur mulai dari Kediri dikendalikan Kerajaan Kediri Artinya pelabuhan Kalapa termasuk kendali Sriwijaya Sriwijaya kemudian meminta mitranya yaitu Syailendra di Jawa Tengah untuk membantu mengawasi perairan teritorial Sriwijaya di Jawa bagian barat Tetapi ternyata Syailendara abai maka Sriwijaya mendatangkan migran suku Melayu Kalimantan bagian barat ke Kalapa Pada periode itulah terjadi persebaran bahasa Melayu di Kerajaan Kalapa yang pada gilirannya karena gelombang imigrasi itu lebih besar ketimbang pemukin awal bahasa Melayu yang mereka bawa mengalahkan bahasa Sunda Kuno sebagai lingua franca di Kerajaan Kalapa Sejarahwan Ridwan Saidi mencontohkan orang pulo yaitu orang yang berdiam di Kepulauan Seribu menyebut musim di mana angin bertiup sangat kencang dan membahayakan nelayan dengan musim barat bahasa Melayu bukan musim kulon bahasa Sunda orang orang di desa pinggiran Jakarta mengatakan milir ke hilir dan orang hilir bahasa Melayu Kalimantan bagian barat untuk mengatakan ke kota dan orang kota Periode kolonialisasi Eropa Sunting Abad ke 16 Sunting Grup tari Topeng Betawi saat masa kolonial Hindia Belanda Ini adalah salah satu pengaruh budaya Sunda Perjanjian antara Surawisesa raja Kerajaan Pajajaran dengan bangsa Portugis pada tahun 1512 yang membolehkan Portugis untuk membangun suatu komunitas di Sunda Kalapa mengakibatkan perkawinan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis yang menurunkan darah campuran Portugis Dari komunitas ini lahir musik keroncong atau dikenal sebagai Keroncong Tugu Kesultanan Demak berhasil merebut Sunda Kalapa dari koalisi Pajarjaran dan Portugis Derah tersebut diubah namanya menjadi Jayakarta Jakarta Kemudian dimulailah islamisasi masyarakat sehingga saat itu masyarakat Jakarta berbudaya dan berbahasa jawa sama seperti wilayah pesisir lainnya yaitu Serang Indramayu dan Cirebon Itulah sebabnya hingga kini masih tersisa kosakata dan budaya jawa pada suku betawi Setelah VOC menjadikan Batavia sebagai pusat kegiatan niaganya Belanda memerlukan banyak tenaga kerja untuk membuka lahan pertanian dan membangun roda perekonomian kota ini Ketika itu VOC memaksa penduduk menggunakan bahasa melayu pasar Selain itu VOC juga banyak mendatangkan bawahan dari luar pulau Sejak saat itulah bahasa betawi menjadi kreol melayu VOC banyak membeli budak dari penguasa Bali karena saat itu di Bali masih berlangsung praktik perbudakan 13 Itulah penyebab masih tersisanya kosakata dan tata bahasa Bali dalam bahasa Betawi kini Kemajuan perdagangan Batavia menarik berbagai suku bangsa dari penjuru Nusantara hingga Tiongkok Arab dan India untuk bekerja di kota ini Pengaruh suku bangsa pendatang asing tampak jelas dalam busana pengantin Betawi yang banyak dipengaruhi unsur Arab dan Tiongkok Berbagai nama tempat di Jakarta juga menyisakan petunjuk sejarah mengenai datangnya berbagai suku bangsa ke Batavia Kampung Melayu Kampung Bali Kampung Ambon Kampung Jawa Kampung Makassar dan Kampung Bugis Rumah Bugis di bagian utara Jalan Mangga Dua di daerah kampung Bugis yang dimulai pada tahun 1690 Abad ke 19 Sunting Pada April 1967 di majalah Indonesia terbitan Cornell University Amerika sejarahwan Australia Lance Castles mengumumkan penelitiannya menyangkut asal usul orang Betawi Hasil penelitian yang berjudul The Ethnic Profile of Jakarta menyebutkan bahwa orang Betawi terbentuk pada sekitar pertengahan abad ke 19 sebagai hasil proses peleburan dari berbagai kelompok etnis yang menjadi budak di Batavia Secara singkat sketsa sejarah terjadinya orang Betawi menurut Castles dapat ditelusuri dari Daghregister yaitu catatan harian tahun 1673 yang dibuat Belanda yang berdiam di dalam kota benteng Batavia Catatan Thomas Stanford Raffles dalam History of Java pada tahun 1815 Catatan penduduk pada Encyclopaedia van Nederlandsch Indie tahun 1893 Sensus penduduk yang dibuat pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1930 Oleh karena klasifikasi penduduk dalam keempat catatan itu relatif sama maka ketiganya dapat diperbandingkan untuk memberikan gambaran perubahan komposisi etnis di Jakarta sejak awal abad ke 19 hingga awal abad ke 20 Sebagai hasil rekonstruksi angka angka tersebut mungkin tidak mencerminkan situasi yang sebenarnya namun menurut Castles hanya itulah data sejarah yang tersedia yang relatif meyakinkan walaupun hasil kajian yang dilakukan Castles mendapatkan banyak kritikan karena hanya menitikberatkan kepada skesta sejarah yang baru ditulis tahun 1673 Mengikuti kajian Castles antropolog Universitas Indonesia Dr Yasmine Zaki Shahab M A memperkirakan etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu antara tahun 1815 1893 Di zaman kolonial Belanda pemerintah selalu melakukan sensus yang dibuat berdasarkan bangsa atau golongan etnisnya Dalam data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan 1815 terdapat penduduk dari berbagai golongan etnis tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis Betawi Hasil sensus tahun 1893 menunjukkan hilangnya sejumlah golongan etnis yang sebelumnya ada Misalnya saja orang Arab dan Moor orang Melayu orang Bali Jawa Sunda orang Sulawesi Selatan orang Sumbawa orang Ambon dan Banda Kemungkinan kesemua suku bangsa Nusantara dan Arab Moor ini dikategorikan ke dalam kesatuan penduduk pribumi bahasa Belanda inlander di Batavia yang kemudian terserap ke dalam kelompok etnis Betawi Abad ke 20 Sunting Ondel Ondel menghiasi jalan selama festival selamatan saat peresmian sayap baru Hotel Des Indes 1923 Kesenian ondel ondel pada zaman dahulu disebut barongan Ini adalah salah satu pengaruh budaya Jawa Bali dilihat dari bentuk topengnya yang cenderung mirip dengan barong tidak seperti sekarang yang sudah dirubah dan dimodernisasi Pada zaman dahulu ondel ondel dipercaya bisa mengusir roh jahat dan menjaga Pada zaman kolonial Belanda tahun 1930 kategori orang Betawi yang sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus tahun tersebut Jumlah orang Betawi sebanyak 778 953 jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu Namun menurut Uka Tjandarasasmita penduduk asli Jakarta telah ada sejak 3500 3000 tahun sebelum masehi Antropolog Universitas Indonesia lainnya Prof Dr Parsudi Suparlan menyatakan kesadaran sebagai orang Betawi pada awal pembentukan kelompok etnis itu juga belum mengakar Dalam pergaulan sehari hari mereka lebih sering menyebut diri berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka seperti orang Kemayoran orang Senen atau orang Rawabelong Pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup yang lebih luas yakni Hindia Belanda baru muncul pada tahun 1923 saat Husni Thamrin tokoh masyarakat Betawi mendirikan Pemoeda Kaoem Betawi Baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan sebuah golongan yakni golongan orang Betawi Dr Yasmine Zaki Shahab M A berpendapat bahwa hingga beberapa waktu yang lalu penduduk asli Jakarta mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Melayu atau menurut lokasi tempat tinggal mereka seperti orang Kwitang orang Kemayoran orang Tanah Abang dan seterusnya Setelah tahun 1970 an yang merupakan titik balik kebangkitan kebetawian di Jakarta telah terjadi pergeseran lebel dari Melayu ke Betawi Orang yang dulu menyebut kelompoknya sebagai Melayu telah menyebut dirinya sebagai orang Betawi Ada juga yang berpendapat bahwa orang Betawi tidak hanya mencakup masyarakat campuran dalam benteng Batavia yang dibangun oleh Belanda tapi juga mencakup penduduk di luar benteng tersebut yang disebut masyarakat proto Betawi Penduduk lokal di luar benteng Batavia tersebut sudah menggunakan bahasa Melayu yang umum digunakan di Sumatra Kalimantan Semenanjung Malaka Brunei dan Thailand Selatan yang kemudian dijadikan sebagai bahasa Indonesia Setelah kemerdekaan Sunting Orkestra tanjidor merayakan Tahun Baru Imlek 1977 Ini adalah salah satu pengaruh budaya Belanda Sejak akhir abad yang lalu dan khususnya setelah kemerdekaan 1945 Jakarta dibanjiri imigran dari seluruh Indonesia sehingga orang Betawi dalam arti apapun juga tinggal sebagai minoritas Pada tahun 1961 suku Betawi mencakup kurang lebih 22 9 persen dari antara 2 9 juta penduduk Jakarta pada waktu itu Mereka semakin terdesak ke pinggiran bahkan ramai ramai digusur dan tergusur ke luar Jakarta Proses asimilasi dari berbagai suku yang ada di Indonesia hingga kini terus berlangsung dan melalui proses panjang itu pulalah salah satu caranya suku Betawi hadir Seni dan kebudayaan SuntingSeni dan Budaya asli Penduduk Jakarta atau Betawi dapat dilihat dari temuan arkeologis semisal giwang giwang yang ditemukan dalam penggalian di Babelan Kabupaten Bekasi yang berasal dari abad ke 11 masehi Selain itu budaya Betawi juga terjadi dari proses campuran budaya antara suku asli dengan dari beragam etnis pendatang atau yang biasa dikenal dengan istilah Mestizo Sejak zaman dahulu wilayah bekas kerajaan Salakanagara atau kemudian dikenal dengan Kalapa sekarang Jakarta merupakan wilayah yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara Percampuran budaya juga datang pada masa Kepemimpinan Raja Pajajaran Prabu Surawisesa di mana Prabu Surawisesa mengadakan perjanjian dengan Portugal dan dari hasil percampuran budaya antara Penduduk asli dan Portugal inilah lahir Keroncong Tugu Suku suku yang mendiami Jakarta sekarang antara lain Suku Betawi Jawa Sunda Melayu Minang Batak Bugis dan lainnya Selain dari penduduk Nusantara budaya Betawi juga banyak menyerap dari budaya luar seperti budaya Arab Tiongkok Belanda dan Portugis Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak tersingkirkan oleh penduduk pendatang Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke wilayah wilayah yang ada di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten Budaya Betawi pun tersingkirkan oleh budaya lain baik dari Indonesia maupun budaya barat Untuk melestarikan budaya Betawi didirikanlah cagar budaya di Situ Babakan Bahasa Sunting Artikel utama Bahasa Betawi Bahasa Betawi dituturkan dalam dan sekitar Jakarta modern bew Secara tradisional Bahasa Betawi Tengahan atau Bahasa Betawi dialek Jakarta terdaftar sebagai Bahasa Melayu lebih tepatnya Bahasa Melayu Kreol dikarenakan banyak kosakata serapan kemiripan beberapa kesamaan atau pengaruh kuat dari Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu dengan bentuk baku yang cenderung diakhiri dengan vokal e tinggi e talling Bahasa Betawi dialek Tengahan tidak begitu beragam kosakatanya dibandingkan dengan Bahasa Betawi dialek Pinggiran yang lebih terasa keberagaman kosakatanya karena banyak serapan dari Bahasa Sunda amp sebagian Bahasa Jawa serta beberapa kosakata serapan dari Bahasa lainnya Para pakar peneliti menyebutkan bahwa Bahasa Betawi ialah sebuah dialek dari bahasa Melayu yang biasa disebut Bahasa Melayu dialek Jakarta Melayu Batavia namun hal ini tak sepenuhnya benar karena Bahasa Betawi yang memiliki kedekatan kekerabatan dengan Bahasa Melayu ialah hanya dialek Tengahan Jakarta sedangkan untuk dialek Pinggiran lebih dekat dan berkerabat dengan Bahasa Sunda amp Jawa Bahasa Betawi dapat dikatakan sebuah rumpun dari Bahasa Melayu ataupun disebut sebagai Bahasa dagang Melayu Kreol Secara historis Bahasa Betawi tercipta karena adanya percampuran antar Bahasa yang ada di Batavia pada masa lalu sehingga terbentuklah Bahasa Betawi yang beragam kosakata dan dialeknya Sifat campur aduk dalam Bahasa Betawi dialek Tengahan Bahasa Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum yang merupakan hasil dari asimilasi kebudayaan baik yang berasal dari daerah daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing 14 Ada juga yang berpendapat bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Kalapa sekarang Jakarta juga dikelompokkan sebagai suku Betawi awal proto Betawi Menurut sejarah Kerajaan Tarumanagara yang berpusat di Sundapura pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatra Oleh karena itu tidak heran kalau penduduk asli Betawi yang pada awalnya berbahasa Kawi dan mendiami daerah sekitar pelabuhan Sunda Kalapa jauh sebelum Sumpah Pemuda sudah menggunakan bahasa Melayu bahkan ada juga yang mengatakan suku lainnya semisal suku Sunda yang mendiami wilayah inipun juga ikut menggunakan Bahasa Melayu yang umum digunakan di Sumatra dan Kalimantan Barat penggunaan bahasa ini dikarenakan semakin banyaknya pendatang dari wilayah Melayu lainnya semisal Kalimantan Barat dikarenakan dianggap abainya Syailendra ketika dimintai tolong oleh Sriwijaya untuk menjaga wilayah perairan laut sebelah barat Sungai Cimanuk sebagai hasil Perjanjian Damai Sriwijaya Kediri yang dimediasi oleh Tiongkok yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional Karena perbedaan bahasa yang digunakan antara suku Betawi dengan suku Sunda di wilayah lainnya tersebut maka pada awal abad ke 20 Belanda menganggap orang yang tinggal di sekitar Batavia sebagai etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya sebagai etnis Betawi Walau demikian masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol Pancoran Cilandak Ciliwung Cideng yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir menjadi Cideng dan lain lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik 15 yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian Oxford Inggris Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia bahasa informal atau bahasa percakapan sehari hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi Dialek Betawi sendiri terbagi atas dua jenis yaitu dialek Betawi tengah dan dialek Betawi pinggir Dialek Betawi tengah umumnya berbunyi e sedangkan dialek Betawi pinggir adalah a Dialek Betawi pusat atau tengah sering kali dianggap sebagai dialek Betawi sejati karena berasal dari tempat bermulanya kota Jakarta yakni daerah perkampungan Betawi di sekitar Jakarta Kota Sawah Besar Tugu Cilincing Kemayoran Senen Kramat hingga batas paling selatan di Meester Jatinegara Dialek Betawi pinggiran mulai dari Jatinegara ke selatan Condet Jagakarsa Depok Rawa Belong Ciputat hingga ke pinggir selatan hingga Jawa Barat Contoh penutur dialek Betawi tengah adalah Benyamin Sueb Ida Royani dan Aminah Cendrakasih karena mereka memang berasal dari daerah Kemayoran dan Kramat Sentiong Sedangkan contoh penutur dialek Betawi pinggiran adalah Mandra dan Pak Tile Contoh paling jelas adalah saat mereka mengucapkan kenape kenapa mengapa Dialek Betawi tengah jelas menyebutkan e sedangkan Betawi pinggir bernada a keras mati seperti ain mati dalam cara baca mengaji Al Quran Musik Sunting Gambang Kromong Dalam bidang kesenian misalnya orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab orkes Samrah berasal dari Melayu Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis Arab dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke Belanda an Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong Gambang Kromong Rebana Tanjidor dan Keroncong Betawi juga memiliki lagu tradisional seperti Kicir kicir Pengaruh budaya Jawa dengan sedikit unsur Sunda didalamnya juga ada dalam kebudayaan Betawi seperti pementasan wayang Tari dan drama Sunting Ondel Ondel Betawi Seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur unsur budaya masyarakat yang ada di dalamnya Contohnya tari Topeng Betawi 16 Yapong yang dipengaruhi tari Jaipong Sunda 17 Cokek tari silat dan lain lain Pada awalnya seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan Tiongkok seperti tari Yapong dengan kostum penari khas pemain Opera Beijing Namun Jakarta dapat dinamakan daerah yang paling dinamis Selain seni tari lama juga muncul seni tari dengan gaya dan koreografi yang dinamis Drama tradisional Betawi antara lain lenong dan tonil Pementasan lakon tradisional ini biasanya menggambarkan kehidupan sehari hari rakyat Betawi dengan diselingi lagu pantun lawak dan lelucon jenaka Kadang kadang pemeran lenong dapat berinteraksi langsung dengan penonton 18 Tari tradisional Betawi Tari Ronggeng Blantek Tari Gitek Balen Tari Topeng Gong Tari Lambang Sari Tari Ngarojeng Tari Cokek Tari Lenggo JingkeCerita rakyat Sunting Silat Betawi Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta selain cerita rakyat yang sudah dikenal seperti Si Pitung juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial Jagoan Tulen atau Si Jampang yang mengisahkan jawara jawara Betawi baik dalam perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal keras 19 Selain mengisahkan jawara atau pendekar dunia persilatan juga dikenal cerita Nyai Dasima yang menggambarkan kehidupan zaman kolonial Cerita lainnya ialah Mirah dari Marunda Murtado Macan Kemayoran Juragan Boing dan yang lainnya Senjata tradisional Sunting Senjata khas Jakarta adalah bendo atau golok yang bersarungkan dari kayu Rumah tradisional Sunting Rumah tradisional adat Betawi adalah rumah kebaya Terdapat pula rumah tradisional lain seperti rumah panggung Betawi Suku Betawi di Jakarta mengenal tradisi Bikin Rume yang dilakukan ketika hendak membangun rumah Kepercayaan SuntingSebagian besar Orang Betawi menganut agama Islam Angropolog Fachry Ali dari IAIN Pekalongan menyatakan Islam sebagai salah satu sumber identitas dan budaya Betawi sehingga tidak bisa dipisahkan 20 Forum Betawi Rempug FBR menyatakan salah satu etos organisasi mereka tiga S Sholat Silat dan Sekolah 21 Akademisi luar negeri seperti Susan Abeyasekere dari Monash University juga menyetujui orang Betawi sering menunjukan identitas islamnya dalam karya tulisan mereka 22 Walau begitu ada pula komunitas kecil Betawi yang menganut Kekristenan yakni Katolik dan Protestan Salah satu komunitas ini adalah dari Kampung Tugu Jakarta Utara Mereka menyatakan mereka keturunan campuran antara penduduk lokal dengan Mardijkers bangsa Portugis ataupun Belanda Hal ini wajar karena pada awal abad ke 16 Surawisesa raja Pajajaran mengadakan perjanjian dengan Portugis yang membolehkan Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kalapa sehingga terbentuk komunitas Portugis di Sunda Kalapa 23 Selain itu ada pula komunitas Kampung Sawah Meester Anthing menjadi orang Protestan pertama yang mencampurkan ritus ritus budaya dengan kekristenan yang menitikberatkan pada ngelmu dan hal hal mistik lainnya dan mendirikan jemaat disana Namun lambat laun komunitas ini terpecah menjadi tiga pada tahun 1895 Fraksi pertama dibawah guru Laban dan berpusat di Kampung Sawah Barat fraksi kedua kelompok Yoseh yang berpusan di Kampung Sawah Timur dan fraksi ketiga yang dipimpin Guru Nathanael yang kemudian memeluk Katolik cikal bakal Paroki Santo Servatius Kampung Sawah 24 25 Perilaku dan sifat Sunting Pakaian tradisional Betawi yang dikenal sebagai Baju Demang atau Ujung Serong Asumsi kebanyakan orang tentang masyarakat Betawi ini jarang yang berhasil baik dalam segi ekonomi pendidikan dan teknologi Padahal tidak sedikit orang Betawi yang berhasil Beberapa dari mereka adalah Muhammad Husni Thamrin Benyamin Sueb dan Fauzi Bowo Gubernur DKI Jakarta periode 2007 2012 Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain jiwa sosial mereka sangat tinggi walaupun kadang kadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius Orang Betawi juga sangat menjaga nilai nilai agama yang tercermin dari ajaran orang tua terutama yang beragama Islam kepada anak anaknya Masyarakat Betawi sangat menghargai pluralisme Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat Betawi dengan pendatang dari luar Jakarta Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi Terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong ondel ondel gambang kromong dan lain lain Memang tidak bisa dimungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri Namun tetap ada optimisme dari masyarakat Betawi terhadap generasi mendatang yang justru akan menopang modernisasi tersebut Profesi SuntingSebelum era Orde Baru profesi orang Betawi terbagi atas beberapa profesi menurut lingkup wilayah kampung mereka masing masing Semisal di kampung Kemanggisan dan sekitaran Rawabelong banyak dijumpai para petani kembang anggrek kamboja Jepang dan lain lain dan secara umum banyak menjadi guru pengajar dan pendidik Profesi pedagang pembatik juga banyak dilakoni oleh kaum betawi Petani dan pekebun juga umum dilakoni oleh warga Kemanggisan Kampung yang sekarang lebih dikenal dengan Kuningan adalah tempat para peternak sapi perah Kampung Kemandoran di mana tanah tidak sesubur Kemanggisan Mandor bek jagoan silat banyak di jumpai disana semisal Ji ih teman seperjuangan Si Pitung dari Rawabelong Di kampung Paseban banyak warga adalah kaum pekerja kantoran sejak zaman Belanda meski kemampuan pencak silat mereka juga tidak diragukan Guru pengajar ustaz dan profesi pedagang eceran juga kerap dilakoni Warga Tebet aslinya adalah orang orang Betawi gusuran Senayan karena saat itu program Ganefo yang dicetuskan oleh Bung Karno menyebabkan warga Betawi eksodus ke Tebet dan sekitarnya untuk terpaksa memuluskan pembuatan kompleks olahraga Gelora Bung Karno yang dikenal sekarang ini Karena salah satu asal muasal berkembangnya suku Betawi adalah dari asimilasi orang Nusantara Tionghoa India Arab Belanda Portugis dan lain lain profesi masing masing kaum disesuaikan pada cara pandang etnis dan bauran etnis dasar masing masing Tokoh SuntingArtikel utama Daftar tokoh Betawi Mohammad Hoesni Thamrin pahlawan nasional dari Betawi Abdullah Ali Dirut Bank BCA Abdullah Syafi i Ulama Pendiri Universitas Islam As Syafiiyah Aelke Mariska Aktris Model Al Fathir Muchtar Aktor Ali bin Abdurrahman Alhabsyi Ulama Alya Rohali Aktris Presenter Puteri Indonesia 1996 Amanda Rawles Aktris Model Penulis Anna Gilbert Aktris Asmirandah Aktris Penyanyi Ayu Ting Ting Penyanyi Aktris Presenter Benyamin Sueb Aktor Penyanyi Bokir Seniman Topeng Dahlia Poland Aktris Deddy Mizwar Aktor Sutradara Tokoh Perfilman Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 2018 Dewi Rezer Aktris Penyanyi Dewi Sandra Aktris Penyanyi Fauzi Bowo Gubernur DKI Jakarta 2007 2012 Firman Muntaco Sastrawan Ichsanuddin Noorsy Ahli Ekonomi Ida Royani Aktris Penyanyi Designer Iko Uwais Aktor Intan Nuraini Aktris Penyanyi Irwansyah Aktor Penyanyi Ismail Marzuki Pahlawan Nasional Seniman JJ Rizal Sejarawan Mandra Aktor Pelawak Mpok Nori Seniman Topeng Mochamad Iriawan Kapolda Metro Jaya Ketum PSSI Muhammad Husni Thamrin Pahlawan Nasional Nasir Seniman Topeng Nawi Ismail Sutradara Tokoh Perfilman Noer Alie Pahlawan Nasional Ulama Ridwan Saidi Anggota DPR RI Budayawan Rio Febrian Penyanyi Rosan Roeslani Pengusaha Ketum Kadin Saefullah Wali kota Jakarta Pusat Sekda DKI Jakarta Surya Saputra Aktor Suryadharma Ali Menteri Agama Tuty Alawiyah Mubalighat Menteri Pemberdayaan Perempuan Ussy Sulistyowati Aktris Penyanyi Wahidin Halim Gubernur Banten Wanda Hamidah Aktris Aktivis Politisi Zainuddin MZ Ulama Zee Zee Shahab Aktris PenyanyiKuliner SuntingArtikel utama Masakan Betawi Masakan Sunting Masakan khas Betawi antara lain gabus pucung laksa betawi sayur babanci sayur godog soto Betawi ayam sampyok kerak telor asinan Betawi soto tangkar dan nasi uduk 26 Kerak telor Soto Betawi Nasi uduk semur jengkol Ketoprak Asinan BetawiKue kue Sunting Kue kue khas Betawi misalnya kue cucur kue rangi kue talam kue kelen kue kembang goyang kerak telor sengkulun putu mayang andepite kue ape kue cente manis kue pepe kue dongkal kue geplak dodol betawi dan roti buaya kue pancong Minuman Sunting Minuman khas Betawi contohnya adalah es selendang mayang es goyang dan bir pletok Lihat pula SuntingRumah panggung Betawi Pakaian pengantin BetawiReferensi Sunting a b Kewarganegaraan Suku Bangsa Agama Dan Bahasa Sehari Hari Penduduk Indonesia Badan Pusat Statistik 2010 Diakses tanggal 18 Juli 2017 a b c d Kewarganegaraan Suku Bangsa Agama Bahasa 2010 PDF demografi bps go id Badan Pusat Statistik 2010 hlm 23 36 41 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2017 07 12 Diakses tanggal 17 Oktober 2021 Knorr Jacqueline 2014 Creole Identity in Postcolonial Indonesia Volume 9 of Integration and Conflict Studies Berghahn Books hlm 91 ISBN 9781782382690 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 12 11 Diakses tanggal 2018 05 26 Debunking the native Jakartan myth The Jakarta Post Jakarta 7 November 2011 Profil Kesenian Tanjidor di situs web LanggamBudaya ui ac id Asal Usul Kata Betawi Strategi Tahi Pasukan Belanda Yang Heroik amp kompas com Etimologi dari Giwang menurut Kamus Daerah Kamus Bahasa Daerah Online Berbagai Bahasa Daerah di Indonesia 1 Giwang bhs Sunda Artinya kerabu subang bhs Indonesia 2 Giwangkara bhs Sunda Artinya matahari bhs Indonesia 3 Giwang bhs Sunda Artinya gewang giwang 1 kurabu 2 halus suweng giwang 1 giwang bhs Indonesia Penelusuran Poerbatjaraka seorang ahli bahasa Sansakerta dan bahasa Jawa Kuno Kata Bekasi secara filologis berasal dari kata Candrabhaga Candra berarti bulan sasi dalam bahasa Jawa Kuno dan Bhaga berarti bagian Jadi Candrabhaga berarti bagian dari bulan Pelafalan kata Candrabhaga kadang berubah menjadi Sasibhaga atau Bhagasasi Dalam pengucapannya sering disingkat Bhagasi dan karena pengaruh bahasa Belanda sering ditulis Bacassie di Stasiun Lemahabang pernah ditemukan plang nama Bacassie Kata Bacassie kemudian berubah menjadi Bekasi sampai dengan sekarang Candrabhaga merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara yang berdiri sejak abad ke 5 Masehi Ada 7 prasasti yang menyebutkan adanya kerajaan Tarumanagara yang dipimpin oleh Maharaja Purnawarman yakni Prasasti Tugu Cilincing Jakarta Prasasti Ciaruteun Prasasti Muara Cianten Prasasti Kebon Kopi Prasasti Jambu Prasasti Pasir Awi ke enam prasasti ini ada di daerah Bogor dan satu prasasti di daerah Bandung Selatan Prasasti Cidangiang Diduga bahwa Bekasi merupakan salah satu pusat Kerajaan Tarumanagara Prasasti Tugu berbunyi dahulu kali yang bernama Kali Candrabhaga digali oleh Maharaja Yang Mulia Purnawarman yang mengalir hingga ke laut bahkan kali ini mengalir di sekeliling istana kerajaan Kemudian semasa 22 tahun dari tahta raja yang mulia dan bijaksana beserta seluruh panji panjinya menggali kali yang indah dan berair jernih Gomati namanya Setelah sungai itu mengalir disekitar tanah kediaman Yang Mulia Sang Purnawarman Pekerjaan ini dimulai pada hari yang baik yaitu pada tanggal 8 paro petang bulan Phalguna dan diakhiri pada tanggal 13 paro terang bulan Caitra Jadi selesai hanya 21 hari saja Panjang hasil galian kali itu mencapai 6 122 tumbak Untuk itu diadakan selamatan yang dipimpin oleh para Brahmana dan Raja mendharmakan 1000 ekor sapi Tulisan dalam prasasti ini menggambarkan perintah Raja Purnawarman untuk menggali kali Candrabhaga yang bertujuan untuk mengairi sawah dan menghindar dari bencana banjir yang kerap melanda wilayah Kerajaan Tarumanagara Lebih lanjut lihat Kabupaten Bekasi Fillet GJ 1888 Plaaantkundig Woordenboek van Nederlandsch Indie Amsterdam J H de Bussy Dari Gagang Keris Menjadi Betawi Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 01 07 Diakses tanggal 2013 01 01 Siapa dan Darimanakah Orang Betawi Diakses tanggal 2013 01 01 Penduduk Asli Betawi Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 07 31 Diakses tanggal 2013 01 01 Ensiklopedi Jakarta Cornelis Chastelein Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 07 17 Diakses tanggal 2011 09 03 Setiono Sugiharto 21 Juni 2008 The perseverance of Betawi language in Jakarta The Jakarta Post Jakarta Three Old Sundanese Poems KITLV Press 2007 Jakarta Traditional Dance Betawi Mask Dance Indonesia Travel Guide 4 Agustus 2015 Yapong Dance Betawi Traditional Dance Indonesia Tourism 27 Maret 2013 Lenong Encyclopedia of Jakarta Pemprov DKI Jakarta 13 Oktober 2013 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 10 13 Indra Budiari 13 Mei 2016 Betawi pencak silat lays low among locals The Jakarta Post Jakarta Arti Agama Islam bagi Orang Betawi NU Online Retrieved March 29 2021 Farish A Noor 2012 The Forum Betawi Rempug FBR of Jakarta an ethnic cultural solidarity movement in a globalising Indonesia RSIS Working Paper No 242 Singapore Nanyang Technological University Jakarta A History By Susan Abeyasekere Singapore Oxford University Press 1987 Betawi or not Betawi The Jakarta Post Jakarta 26 Agustus 2010 Firdaus Randy Ferdi 2015 12 20 Betawi rasa Kristiani di Kampung Sawah Bekasi merdeka com Diakses tanggal 2023 01 12 Ramadhian Nabilla 2022 12 27 Cerita di Balik Jemaat Misa Natal Gereja Kampung Sawah yang Pakai Baju Adat Betawi Halaman all KOMPAS com Diakses tanggal 2023 01 12 Indah Setiawati 8 November 2013 Weekly 5 A crash course in Betawi cuisine The Jakarta Post Diakses tanggal 5 August 2016 Bacaan lebih lanjut SuntingCastles Lance The Ethnic Profile of Jakarta Indonesia vol I Ithaca Cornell University April 1967 Guinness Patrick The attitudes and values of Betawi Fringe Dwellers in Djakarta Berita Antropologi 8 September 1972 hlm 78 159 Knoerr Jacqueline Im Spannungsfeld von Traditionalitat und Modernitat Die Orang Betawi und Betawi ness in Jakarta Zeitschrift fur Ethnologie 128 2 2002 hlm 203 221 Knoerr Jacqueline Kreolitat und postkoloniale Gesellschaft Integration und Differenzierung in Jakarta Frankfurt amp New York Campus Verlag 2007 Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya Shahab Yasmine ed Betawi dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan Potensi dan Tantangannya Jakarta LKB 1997 Wijaya Hussein ed Seni Budaya Betawi Pralokarya Penggalian Dan Pengembangannya Jakarta PT Dunia Pustaka Jaya 1976Pranala luar Sunting Portal Indonesia Percakapan umum dan kehidupan sehari hari orang Betawi Si Jali jali lagu daerah Betawi Kesalahan pengutipan Ditemukan tag lt ref gt untuk kelompok bernama lower alpha tapi tidak ditemukan tag lt references group lower alpha gt yang berkaitan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Suku Betawi amp oldid 23268505