www.wikidata.id-id.nina.az
De Mardijkers atau kaum mardiker adalah sebutan umum abad 17 18 untuk para bekas budak dari Asia atau Afrika yang telah dimerdekakan dan kemudian bersama keturunannya mengikuti budaya penjajahnya Dalam arti sempit kaum mardiker merujuk pada sekelompok bekas tawanan perang yang diperoleh Belanda VOC hasil kemenangannya menduduki wilayah jajahan Portugis di Asia India Melaka yang kemudian dibawa ke Batavia dan dimerdekakan setelah memenuhi syarat tertentu Di Jakarta keturunan kaum mardiker ini masih tersisa di antaranya di bilangan Kampung Tugu di wilayah Jakarta Utara Kelompok ini juga dikenal dengan sebutan Portugis Hitam Seorang Mardijker dan istrinya detail Churchill 1704 Daftar isi 1 Etimologi 2 Mardiker di Indonesia 3 Mardiker dan Kampung Tugu 4 Tentara 5 Lihat pula 6 Catatan kaki 7 Pranala luarEtimologiIstilah Belanda mardijkers dipinjam dari istilah Portugis mardicas yang asalnya dari perkataan Sanskerta maharddhika yang berarti kaya sejahtera atau hebat Dalam bahasa Jawa lama merdika dan kata turunannya perdikan kata itu mengacu pada orang atau tempat yang dibebaskan dari perbudakan kungkungan penguasaan atau kewajiban membayar pajak 1 33 Makna serupa dimiliki oleh kata serapan dalam Bahasa Indonesia merdeka yakni bebas dari perhambaan penjajahan dan sebagainya 2 Kaum mardiker semula merujuk pada kelompok budak dan tawanan perang tentara Portugis terdiri dari warga setempat wilayah yang ditaklukkan yang kemudian dimerdekakan dengan syarat mau memeluk agama Kristen Katolik dan bersedia menjadi milisi 3 20 Pendekatan ini kemudian ditiru serta diterapkan oleh Spanyol dan Belanda di wilayah wilayah jajahannya Setelah dibebaskan kelompok warga ini lalu mengidentifikasi diri sebagai orang Portugis meskipun sesungguhnya tidak ada atau hanya sedikit darah Portugis yang mengalir di tubuhnya Bukan hanya menganut agama bangsa penakluknya mereka pun kemudian memakai nama berbicara berpakaian dan bertingkah laku serta mengambil sebagian budaya Portugis Secara umum kelompok ini dikenal sebagai lusofon en lusophone 4 128 9Mardiker di IndonesiaKaum mardiker ini merupakan salah satu penghuni awal loji VOC di Jaccatra Jayakarta Catatan VOC tahun 1618 menyebutkan sekitar 70 warga mardiker yang menyandang nama nama Portugis telah berada di loji ini kemungkinan berasal dari kapal kapal Portugis yang berhasil dikalahkan atau dirampok ketika itu 1 32 Ketika VOC merebut Melaka dari tangan Portugis pada tahun 1641 tentaranya membawa pulang tawanan yang kebanyakan adalah kaum mardiker asal Bengali dan Koromandel yang menjadi milisi Portugis di Melaka Para tawanan ini kemudian dijadikan budak budak pekerja di Batavia dan dilarang untuk melaksanakan ibadah agama Katolik yang dianutnya Akan tetapi budak budak ini dapat dibebaskan jika mau berpindah keyakinan menjadi Kristen Protestan sebagaimana orang Belanda 5 Meskipun berkulit gelap sebagaimana umumnya orang Tamil kelompok mardiker ini memandang diri mereka sebagai orang Portugis Selain beragama Nasrani orang orang mardiker membedakan diri dari warga etnis Asia yang lainnya dengan mengambil nama nama Portugis atau Belanda untuk diri atau keturunan mereka 1 33 menggunakan bahasa Kreol Portugis 6 atau Portugis pasar 1 35 dan berpakaian seperti orang Portugis Puncak populasi kaum mardiker ini di masa penguasaan VOC adalah sekitar 7 500 orang dan saat itu menjadi kelompok terbanyak di antara penutur bahasa Kreol Portugis di Batavia 7 Dengan meningkatnya keamanan lingkungan di wilayah Ommelanden yaitu di luar benteng kota Batavia para mardiker ini berangsur angsur menyebar ke luar kota untuk mengelola lahan lahan pertanian 1 34 Jumlah kaum mardiker di dalam kota Batavia yang pada 1876 tercatat sebanyak 6 000 orang lambat laun turun menjadi 2 000 orang pada tahun 1685 8 53 Beberapa dari orang orang mardiker ini berhasil dalam usahanya memiliki lahan lahan luas dan rumah yang bagus di tengah kebunnya di Ommelanden dan memperoleh kehormatan yang cukup tinggi di masyarakat 1 34Kelompok mardiker juga terdapat di Kota Ambon Sebagaimana di Batavia orang orang ini berasal dari bekas budak budak Portugis yang telah dibebaskan beserta keturunannya Kelompok ini direkrut sebagai serdadu dan pengawal kota sekurangnya semenjak perlawanan Pattimura pada tahun 1817 9 627Kaum mardiker yang lain adalah yang berasal dari Filipina berdiam di Batavia di wilayah Papanggo sekarang Nama Papanggo berasal dari perkataan Belanda de Papangers 8 462 yang berarti orang orang Pampanga merujuk pada lokasi asalnya di wilayah Pampanga Luzon 10 Mardiker masih tercatat sebagai salah satu kelompok warga Batavia hingga tahun 1815 di bawah kelompok inheemsche Christenen yang berarti Kristen pribumi 5 Mardiker dan Kampung TuguSalah satu tempat yang dikenal erat hubungannya dengan kaum mardiker ini adalah Kampung Tugu yang dewasa ini termasuk wilayah Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Pada 1661 Pemerintah Kota Batavia memberikan sebagian lahan di kampung ini kepada 23 keluarga mardiker untuk mengembangkan pertanian 11 166Sejak itu masyarakat mardiker tumbuh dan berkembang di Kampung Tugu Mereka mempertahankan adat budaya kaum mardiker termasuk bahasa pakaian dan juga musik keroncong serta budaya lainnya Untuk mempertahankan keyakinan Protestannya pada 1678 Pemerintah Kota Batavia mengirimkan pendeta Melchior Leydekker untuk bekerja di kampung ini Pada tahun itu pula dibangun Gereja Tugu sebagai tempat ibadah warga setempat Sekurang kurangnya hingga pertengahan abad ke 20 orang orang Tugu berhasil mempertahankan identitas budayanya 11 166 70TentaraSetelah dibebaskan Mardijkers bertugas kembali di ketentaraan VOC dan secara tradisional keturunan merekapun menjadi serdadu Kemudian masuk juga mantan budak budak yang berasal dari India dan Afrika yang bercampur dengan budak budak yang berasal dari Sulawesi Bali dan Melayu Tahun 1777 masih terdapat 6 kompi Mardijkers sekitar 1 200 orang di dinas ketentaraan VOC yang bertugas menjaga perumahan Belanda di dalam kota Tahun 1803 masih tersisa satu kompi dan kompi terakhir dibubarkan tahun 1808 Lihat pulaBelanda HitamCatatan kaki a b c d e f Niemejer H 2012 Batavia masyarakat kolonial Abad XVII Jakarta Masup Jakarta xiv 449 hlm ISBN 978 602 96256 7 7 KBBI Daring merdeka Andaya L Y 1999 Interaction with the Outside World and adaptations in South Asian society 1500 1800 in N Tarling Ed The Cambridge History of Southeast Asia vol I 2 From c 1500 to c 1800 1 57 Cambridge Cambridge Univ Press Irving D R M 2018 Music and cosmopolitanism in the early modern Lusophone World in F Bethencourt Ed Cosmopolitanism in the Portuguese speaking World Leiden Koninklijke Brill a b Ganap V 2013 Krontjong Toegoe in Tugu Village Generic Form of Indonesian Keroncong Music Diarsipkan 2018 07 03 di Wayback Machine E Journal Associacao CULTURAL MUSEU CAVAQUINHO LIPI Punahnya bahasa Kreol Portugis Diarsipkan 2020 08 08 di Wayback Machine Diakses 13 VII 2018 Byrne J 2011 The Luso Asians and other Eurasians their domestic and diasphoric identities in L Jarnagin Ed Portuguese and Luso Asian Legacies in Southeast Asia 1511 2011 Vol I The making of the Luso Asian world intricacies and engagement 136 7 Singapore Institute of Southeast Asian Studies a b Simbolon P T 2007 Menjadi Indonesia Cet ke 3 Jakarta Penerbit Kompas Leirissa R Z 2000 Ambon and Ternate through the 19th century in R Tol K van Dijk G Acciaioli Eds Authority and enterprise among the people of South Sulawesi VKI 188 Leiden KITLV Press Pickell D 1991 East of Bali From Lombok to Timor Passport Books cuplikan a b Heuken A 2016 Tempat tempat bersejarah di Jakarta Ed 8 Jakarta Yay Cipta Loka Caraka Pranala luar Indonesia Pemda DKI Mardijker Diarsipkan 2018 07 13 di Wayback Machine Diakses 13 VII 2018 Indonesia Mardijkers Marechaussee Tentara Kontrakan Belanda Hitam dan KNIL Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Mardijkers amp oldid 22431591