www.wikidata.id-id.nina.az
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya Anda dapat memohon permintaan penyuntingan diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan memohon untuk melepaskan pelindungan masuk atau buatlah sebuah akun PT Bank Central Asia Tbk disingkat BCA IDX BBCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Group Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup produsen rokok terbesar keempat di Indonesia Djarum PT Bank Central Asia TbkJenisPublikKode emitenIDX BBCAIndustriJasa keuanganDidirikan10 Agustus 1955 perusahaan 21 Februari 1957 bank KantorpusatMenara BCA Jakarta IndonesiaTokohkunciDjohan Emir Setijoso Komisaris Utama Jahja Setiaatmadja CEO Armand Hartono Wakil CEO PendapatanRp 87 96 Triliun 2021 Laba bersihRp 31 42 Triliun 2021 Total asetRp 1 288 Triliun 2021 Total ekuitasRp 209 Triliun 2021 PemilikPT Djarum PT Dwimuria Investama Andalan 54 95 Publik 45 05 AnakusahaBCA InsuranceBCA LifeBCA FinanceBCA SyariahBCA MultifinanceBCA SekuritasBCA DigitalBCA Finance LimitedCentral Capital VenturaSitus webBCA co id KlikBCA com Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Perkembangan hingga 1997 1 2 Perkembangan 1997 2002 1 3 Perkembangan pasca divestasi 2 Komposisi Pemegang Saham 3 Dewan Komisaris dan Direksi 4 Penghargaan 5 Referensi 6 Pranala luarSejarahPerkembangan hingga 1997 PT Bank Central Asia Tbk didirikan pada 10 Agustus 1955 dengan nama NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory 1 Awalnya perusahaan ini bukanlah berbisnis perbankan melainkan sebuah perusahaan tekstil di Semarang 2 Tidak lama kemudian perusahaan tekstil tersebut berubah menjadi sebuah perusahaan bank pada 12 Oktober 1956 bernama NV Bank Asia Namanya kemudian berganti menjadi Central Bank Asia pada 13 Februari 1957 3 dan NV kemudian PT Bank Centraal Asia 4 5 6 pada 21 Februari 1957 Pada hari yang sama bank ini mulai beroperasi 7 yang tanggalnya kemudian ditetapkan sebagai hari jadi BCA Bank Centraal Asia kemudian mendapat izin pemerintah untuk beroperasi sebagai bank pada 14 Maret 1957 8 Belakangan dua orang pengusaha Liem Sioe Liong kemudian berganti nama menjadi Sudono Salim dan rekannya Tan Lip Soin membeli bank tersebut dari tangan pemilik lamanya Gunardi Mereka kemudian memindahkan kantor pusat bank itu ke Jakarta BCA merupakan bank kedua yang dimiliki oleh Liem setelah sebelumnya ia mendirikan Bank Windu Kentjana pada tahun 1954 2 Sejak 21 Mei 1974 nama PT Bank Centraal Asia disederhanakan menjadi PT Bank Central Asia 1 Awalnya kepemilikan saham BCA dikuasai oleh Liem dan keluarganya Setelah rekannya Soeharto naik menjadi Presiden RI kemungkinan sebagai bentuk balas jasa Liem menawarkan saham BCA kepada Soeharto Namun Pak Harto menolak dan kemudian saham BCA diserahkan kepada dua anaknya Siti Hardiyanti Rukmana Mbak Tutut dan Sigit Harjojudanto dengan masing masing sebanyak 10 dan 20 Belakangan angka ini dirubah dengan Sigit mendapat 16 7 dan Tutut 13 3 2 Totalnya keduanya memiliki 32 saham di BCA 9 Pada 31 Januari 1973 BCA melakukan merger pertamanya dengan Bank Sarana Indonesia 10 Meskipun demikian karena Liem tidak memiliki pengalaman berbisnis bank BCA hingga awal 1970 an masih merupakan bank kecil urutan ke 23 dari 58 bank swasta saat itu hanya memiliki 2 kantor cabang beraset hanya Rp 998 juta dan berstatus bank nondevisa Keadaan berubah ketika bankir Mochtar Riady berhasil dibujuk oleh Liem untuk bergabung di BCA pada tanggal 1 Mei 1975 2 dengan imbalan 17 5 saham BCA walaupun keluarga Liem masih menjadi pengendali utama 2 Ia memperbaiki sistem kerja di bank tersebut dan merapikan arsip arsip bank yang kala itu ruangannya jadi sarang laba laba 11 Mochtar kemudian menyadari bahwa Liem sebagai salah satu pengusaha terkuat di era Orde Baru merupakan potensi bagi pertumbuhan BCA Bisnis Liem berupa monopoli cengkih terigu Bogasari dan semen Indocement dimanfaatkan oleh Mochtar sebagai kunci menjaring nasabah sebesar besarnya Karena itulah logo BCA yang digunakan hingga kini sejak 1977 bermotif cengkih 2 Strategi seperti ekspansi cabang dan penurunan suku bunga pun dilakukan 8 Pada 30 Juni 1976 BCA melakukan merger kembali dengan Bank Gemari 10 yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Kantor Bank Gemari pun dijadikan kantor cabang BCA Merger itu membuat BCA bisa menjadi bank devisa 11 terhitung sejak 28 Maret 1977 1 Kemudian di tanggal 30 Maret 1979 BCA melakukan mergernya yang terakhir yaitu dengan PT Indo Commercial Bank 10 Dalam perkembangannya dibantu oleh anak Liem Anthony Salim dan Andree Salim Mochtar sejak tahun 1979 mulai mengembangkan BCA ke arah yang inovatif Di awal periode tersebut BCA mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia agar diperbolehkan mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku internasional bekerjasama dengan MasterCard 11 produk kartu kredit bernama BCA Card ini diluncurkan pada tahun 1979 sebagai kartu kredit pertama di Indonesia 12 BCA juga memperluas jaringan kantor cabang secara agresif sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi dengan menerapkan online system dan komputerisasi untuk jaringan kantor cabang BCA kemudian juga membangun banyak ATM dan memperkenalkan kartu ATM pada tahun 1987 12 Hasilnya BCA berkembang menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia pada akhir 1970 an 8 suatu prestasi yang masih dipertahankannya hingga kini Asetnya pun meroket dari Rp 998 juta pada 1974 menjadi Rp 24 8 miliar pada 1976 dan pada tahun 1986 menjadi Rp 1 triliun 13 Hal ini terjadi meskipun pada tahun 1980 an BCA sempat mengalami sejumlah tantangan seperti pengeboman dua cabangnya di tahun 1984 dan kerugian akibat permainan valas oleh anak Mochtar Andrew Riady pada tahun 1986 yang menyebabkannya dicopot dari posisi penting di BCA 2 Meskipun demikian kemajuan lebih pesat lagi didapat setelah munculnya Paket Kebijaksanaan Oktober 1988 PAKTO 88 yang meliberalisasi industri perbankan di Indonesia Sebagai respon atas PAKTO 88 BCA meluncurkan produk utamanya sampai saat ini yaitu Tabungan Hari Depan Tahapan pada tahun 1989 yang awalnya dipasarkan bersama beberapa bank lain 12 Pasca periode tersebut angka pinjaman dan aset BCA naik lebih dari 80 sedangkan cabangnya dibangun dengan masif dari 50 buah pada 1988 menjadi 173 di akhir 1989 ditambah 148 cabang baru di tahun 1990 Tahapan BCA kemudian dipasarkan secara masif dengan aneka promosi oleh bank ini 2 Di tahun 1991 BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif BCA bekerja sama dengan institusi terkemuka antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM BCA Mochtar sendiri kemudian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur BCA presiden direktur saat itu dijabat oleh Abdullah Ali karena ingin berfokus pada banknya sendiri Bank Lippo sejak Desember 1990 Mochtar lalu menyerahkan sahamnya kepada keluarga Liem Salim Group kembali sedangkan sebaliknya Salim menyerahkan kepemilikannya di Bank Lippo kepada keluarga Riady Lippo Group 2 Di tahun 1995 cabang BCA di Indonesia mencapai 450 ditambah kantor cabang di Hong Kong New York dan Singapura 11 dan menjadi bank terbesar kelima di Indonesia setelah sejumlah bank bank pemerintah 8 Asetnya menjelang akhir 1997 mencapai Rp 43 4 triliun 2 Pemasarannya kemudian diperkuat dengan beberapa kali undian Gebyar BCA dan acara bernama sama yang ditayangkan di stasiun TV milik Salim Group Indosiar 14 15 Perkembangan 1997 2002 nbsp Kantor cabang BCA di Jalan Raya Darmo Surabaya Kepemilikan Salim Group dalam banknya ini harus berakhir pada akhir 1990 an akibat sejumlah krisis Sebenarnya tanda tanda itu sudah muncul di akhir 1997 Di saat krisis finansial Asia 1997 mulai menimpa Indonesia di tanggal 14 November 1997 dua minggu setelah likuidasi 16 bank tersiar kabar burung dari Medan bahwa Liem sebagai pengendali BCA wafat dan cabangnya di Singapura ditutup Sontak saja masyarakat yang baru trauma atas likuidasi bank menyerbu kantor cabangnya dan menarik dananya bank run rush yang mencapai Rp 500 miliar Untuk menepis kabar tersebut Liem yang saat itu ada di Singapura kembali ke Jakarta dan hadir di peluncuran produk baru Indomobil untuk meyakinkan masyarakat lewat siaran televisi bahwa ia sehat sehat saja 2 16 Setelah rumor itu pergi Salim Group mulai menjajaki rencana konsolidasi bank dalam menghadapi krisis moneter Pada tanggal yang sama saat rumor palsu tentang kematian Liem beredar anaknya Anthony menyepakati pembelian 19 saham Bank Danamon yang direncanakan akan ditingkatkan bagi menyehatkan keuangan bank swasta tersebut Tidak hanya itu juga muncul wacana akan adanya merger antara BCA dengan sejumlah anak usahanya di bidang perbankan seperti Bank Windu Kentjana Bank Multicor Bank Risjad Salim Internasional dan Bank Yama 17 Meskipun demikian rencana tersebut kemudian hanya menjadi wacana dan ide meningkatkan kepemilikan saham di Bank Danamon sendiri harus dibatalkan akibat bank tersebut menderita kesulitan likuiditas dan harus diambilalih Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN pada April 1998 2 Akhirnya citra BCA sebagai bank kuat pun runtuh bersama dengan kejatuhan rekan Liem Presiden Soeharto pada Mei 1998 Keterkaitan Liem dengan sang Presiden membuat banyak cabang BCA dirusak dibakar dan dijarah pada Kerusuhan Mei 1998 diperkirakan mencapai 122 cabang dan 150 ATM di berbagai wilayah yang terdampak kerusuhan dengan kerugian Rp 3 miliar Tidak lama setelah itu BCA terdampak rush keduanya yang lebih dahsyat dibanding pada November 1997 yang berlangsung sejak 18 Mei dan makin besar sejak 21 Mei 1998 Hanya dalam beberapa hari 12 simpanan BCA sudah ditarik massal oleh nasabahnya Entah disengaja atau tidak yang pasti menurut Anthony Salim hal tersebut wajar mengingat keterkaitan BCA dengan rezim Orde Baru yang baru saja tumbang dan dibenci publik Bukannya mereda penarikan massal pun makin menggila ketika pada 25 Mei 1998 kabar burung lain beredar bahwa Liem meninggal 2 Meskipun Anthony dan Abdullah Ali berusaha menepis kabar kebangkrutan BCA dengan rencana menyuntikkan Rp 1 triliun ke bank tersebut dan upaya bantuan dari sejumlah bank untuk membantu BCA akhirnya pemerintah memutuskan untuk mengambilalih pengendalian BCA sebagai Bank Take Over BTO di tanggal 28 Mei 1998 Sebelumnya sejak 25 Mei BCA sudah diletakkan di bawah pengawasan BPPN sebagai bank dalam penyehatan 18 Menurut Liem pengambilalihan itu tidak adil karena mereka tidak diberi kesempatan lagi untuk menyelamatkan asetnya yang berharga tersebut Belakangan pemegang saham dari keluarga Cendana Sigit dan Tutut juga menyerahkan seluruh sahamnya ke pemerintah sejak Juni 1998 2 Sebagai ganti manajemen Salim Group pemerintah menempatkan orang orang BRI dan BNI sebagai pengelola baru bank ini 19 Beralihnya pengendalian BCA ke tangan pemerintah berhasil mengembalikan kepercayaan nasabahnya akan bank ini dimana di bulan Desember 1998 dana pihak ketiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis dan asetnya mencapai Rp 67 93 triliun lebih tinggi dari Desember 1997 yang sebesar Rp 53 36 triliun Rupanya BCA kemudian telah menyedot Bantuan Likuiditas Bank Indonesia BLBI dalam jumlah yang amat besar mencapai Rp 26 5 triliun pada rush tersebut yang diberikan pada 25 Mei 28 Mei dan 26 Juni 1998 18 20 Hutang tersebut masih belum ditambah suntikan modal pemerintah ke BCA dan denda yang diberikan setelah BCA diambilalih pemerintah ketika terbongkar bahwa BCA melanggar batas peminjaman lending limit ke perusahaan perusahaan milik Grup Salim sendiri diperkirakan mencapai 90 dari pinjamannya 14 20 dengan total semuanya mencapai US 5 miliar 2 21 Untuk menyelesaikannya Salim kemudian menyerahkan banyak asetnya 108 buah ke BPPN yang ditampung oleh PT Holdiko Perkasa mencapai Rp 52 7 triliun 22 Meskipun penyelesaian utang BCA ke pemerintah ini dalam perkembangannya menuai kontroversi karena adanya dugaan penggelembungan harga aset dan permainan harga yang diduga menguntungkan Salim 2 21 yang pasti sejak 11 Maret 2004 Anthony Salim sudah mendapatkan Surat Keterangan Lunas SKL dari BPPN yang melepaskannya dari masalah hutangnya diatas 23 Menurut Anthony kehilangan BCA merupakan suatu pengalaman menyedihkan bagi dirinya 2 Belakangan baru pada Januari 2017 Grup Salim baru memasuki dunia perbankan kembali dengan membeli Bank Ina Perdana 24 Sementara Salim Group menyelesaikan masalahnya di BCA pemerintah kemudian hadir sebagai pemegang saham 92 8 PT Bank Central Asia lewat skema rekapitalisasi menjadikannya pemegang saham mayoritas dari sebelumnya hanya mengendalikan operasionalnya sejak akhir Mei 1998 Diperkirakan pada tahun 1999 sekitar Rp 58 triliun disuntikkan ke BCA dalam bentuk obligasi untuk menyehatkan bank swasta terbesar di Indonesia ini 22 Kemudian pada 31 Mei 2000 setelah sempat tertunda beberapa kali pemerintah melepas 22 sahamnya BCA di Bursa Efek Jakarta menjadikannya perusahaan publik sampai sekarang dengan harga penawaran Rp 1 400 lembar kode emiten BBCA 25 26 Belakangan dengan secondary offering 10 saham BCA juga dilepas ke publik di Juni Juli 2001 13 membuat saham pemerintah menjadi 60 3 BPPN kemudian juga berusaha menyehatkan keuangan BCA yang hasilnya cukup baik sehingga sejak 27 April 2000 pengendalian BCA sudah dikembalikan dari BPPN ke tangan Bank Indonesia sebagai bank pertama yang sehat 27 Kemudian meskipun sempat menjadi polemik atas tekanan IMF yang memaksa pemerintah melepas sahamnya di BCA selambat lambatnya akhir 2001 28 pemerintah terpaksa membuka rencana penjualan BCA ke investor Dari yang awalnya hendak melepas 40 kemudian 30 akhirnya pemerintah dan DPR menyepakati divestasi 51 sahamnya di BCA pada Agustus September 2001 Pada pertengahan 2001 BPPN membuka tender untuk membeli saham BCA yang diminati 98 calon investor Belakangan jumlah ini menyusut menjadi 9 dan terakhir menjadi dua yaitu konsorsium Standard Chartered sebuah bank Inggris dan Farallon Capital sebuah manajer investasi Amerika Serikat di tanggal 26 Februari 2002 Hal ini terjadi setelah dari 4 peminat terakhir 28 Januari 2002 dua konsorsium lain dari GKBI dan Bank Mega gagal lulus seleksi tender ini 27 Akhirnya pada 15 Maret 2002 Farindo Investment Mauritius Limited konsorsium bentukan Farallon Capital resmi ditetapkan pemerintah sebagai pemenang tender 51 saham BCA dengan harga Rp 5 3 triliun 2 29 yang kemudian dilunasi pada April 2002 30 Dalam Farindo rupanya tergabung juga salah satu raksasa kretek di Indonesia Djarum lewat Alaerka Investment Ltd sebanyak 10 31 32 Bagaimanapun tender BCA ini pun juga tidak lepas dari kontroversi Tender dan penjualan ini tercatat sempat ditolak sejumlah karyawan BCA yang melakukan demo 33 34 ditolak oleh salah satu menteri saat itu Kwik Kian Gie 29 adanya anggapan Salim berusaha menggunakan proksi untuk merebut kembali bank miliknya seperti lewat Bank Mega dan Farindo Djarum 2 31 dan dugaan banyak pihak bahwa divestasi itu dilakukan dengan harga yang terlalu rendah di saat BCA yang memiliki aset keuntungan dan obligasi rekapitalisasi yang jauh lebih tinggi dibanding harga Rp 5 3 triliun 22 Perkembangan pasca divestasi Sebenarnya pasca beberapa kali pergantian kepemilikan tersebut tercatat pemilik lama masih memiliki sedikit saham Salim Group sendiri awalnya memiliki 7 2 sahamnya pasca BCA diambilalih pemerintah yang kemudian merosot menjadi hanya 1 76 milik Anthony Salim dan sampai saat ini masih dipegangnya 35 Saham itu berkurang akibat harus diserahkan lagi ke pemerintah dalam rangka pembayaran BLBI BCA 36 Kemudian pemerintah juga sempat memiliki sisa saham pasca penjualan BCA ke Farallon Saham ini dilepas pada tahun 2004 2005 masing masing 1 4 dan 5 02 oleh BPPN dan Pemerintah Republik Indonesia melalui Perusahaan Pengelola Aset PPA 13 Seperti telah dijelaskan bahwa pemegang saham BCA pasca divestasi adalah Farindo Investment yang merupakan perusahaan patungan Alaerka Djarum dan Farallon 31 Sebenarnya bisnis perbankan bukan barang baru bagi perusahaan milik keluarga Hartono tersebut karena sebelumnya mereka sudah memiliki Bank Haga dan Hagakita Awalnya kendali Djarum di konsorisum Farindo hanya sebesar 5 37 Belakangan di awal tahun 2007 Djarum lewat Alaerka membeli 92 18 saham Farallon di Farindo Investment menjadikan mereka pemegang saham pengendali Untuk memuluskan hal ini Djarum lalu menjual Bank Haga dan Hagakita ke Rabobank 38 Uniknya kemudian Rabobank justru menjual bisnisnya di Indonesia pada tahun 2020 kembali ke BCA yang juga dimiliki Djarum 39 Namun pada tanggal 25 Juni 2009 Farindo melepas 3 99 sahamnya di BCA menyisakan sekitar 47 15 40 Layaknya kesuksesan BCA dengan Sudono Salim yang pernah menghantarkannya sebagai orang terkaya di Indonesia nasib yang sama juga dialami oleh keluarga Hartono dimana dengan BCA dua bersaudara Robert Budi dan Michael Bambang Hartono kini juga berada di posisi tersebut 41 Belakangan sejak 11 November 2016 saham Farindo Investment telah dialihkan ke perusahaan duo Hartono lain yaitu PT Dwimuria Investama Andalan yang berbasis di Kudus Jawa Tengah kantor pusat Djarum 42 43 Kemudian sejak 12 April 2017 PT Dwimuria kembali menaikkan sahamnya di BCA menjadi 54 94 13 miliar lembar saham 44 Pada periode 2000 an BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan terutama perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA Tunai BCA internet banking KlikBCA mobile banking m BCA EDCBIZZ dan lain lain BCA mendirikan fasilitas Disaster Recovery Center di Singapura BCA meningkatkan kompetensi di bidang penyaluran kredit termasuk melalui ekspansi ke bidang pembiayaan mobil melalui anak perusahaannya BCA Finance Tahun 2007 BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap BCA meluncurkan kartu prabayar Flazz Card serta mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun keunggulan di bidang perbankan transaksi BCA secara proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama sebagai bank transaksi Tahun 2008 amp 2009 BCA telah menyelesaikan pembangunan mirroring IT system guna memperkuat kelangsungan usaha dan meminimalisasi risiko operasional BCA membuka layanan Solitaire bagi nasabah high net worth individual Kini BCA merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dengan aset pada Desember 2021 mencapai Rp 1 22 triliun menempatkan dirinya sebagai bank swasta terbesar dan bank terbesar ketiga 45 BCA juga merupakan satu dari sedikit bank besar yang saat ini dimiliki oleh pemegang saham lokal 46 Kapitalisasi pasarnya juga pada Maret 2022 sudah mencapai Rp 1 000 triliun yang merupakan angka terbesar di Bursa Efek Indonesia 47 dan merupakan perusahaan bank dengan kapitalisasi terbesar di Asia Tenggara 48 Harga sahamnya juga terus menunjukkan tren positif dengan naik dari Rp 1 400 lembar pada tahun 2000 menjadi Rp 30 000 lembar pada 2019 49 Tidak hanya itu BCA juga sudah berkembang menjadi perusahaan induk yang memayungi sejumlah perusahaan keuangan seperti BCA Finance perusahaan pembiayaan BCA Syariah bank syariah BCA Life asuransi jiwa dan lainnya 50 Per tanggal 31 Maret 2022 perseroan mencatatkan 1 241 kantor cabang 18 050 ATM dan lebih dari 29 juta rekening yang tersebar di seluruh Indonesia 51 Kantor pusat BCA kini berada di Menara BCA yang terletak di atas pusat perbelanjaan Grand Indonesia di Jl M H Thamrin Jakarta Pusat sejak 1 September 2008 Sebelumnya kantor pusat BCA sejak tahun 1987 adalah di Wisma BCA Jl Jenderal Sudirman dari tahun 1987 2008 kini bangunan ini sudah dibongkar dan sebelumnya tidak lagi dimiliki BCA sejak tahun 2000 dan pernah juga berkantor pusat di Asemka pada 1957 1987 saat ini masih menjadi kantor cabang 52 53 Komposisi Pemegang SahamPemegang Saham PT Bank Central Asia Tbk BCA per 31 Oktober 2020 adalah 54 Nama Jumlah saham dalam jutaan Prosentase KeteranganPT Dwimuria Investama Andalan 13 546 54 94 Robert Budi Hartono 51 dan Michael Bambang Hartono 49 Merupakan Pemegang Saham Pengendali BCA Lain lain 3 198 45 06 Terdiri dari 2 49 dimiliki oleh pihak pihak yang terafiliasi dengan PT Dwimuria Investama Andalan grup Djarum Dewan Komisaris dan Direksi memiliki 1 95 saham BCA Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris1 Presiden Komisaris Djohan Emir Setijoso2 Komisaris Tonny Kusnadi3 Komisaris Cyrillus Harinowo 4 Komisaris Raden Pardede 5 Komisaris Sumantri Slamet Dewan Direksi1 Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja 55 2 Wakil Presiden Direktur Armand Wahyudi Hartono3 Wakil Presiden Direktur Gregory Hendra Lembong4 Direktur Subur Tan5 Direktur Rudy Susanto6 Direktur Lianawaty Suwono7 Direktur Santoso8 Direktur Vera Eve Lim9 Direktur Haryanto Tiara Budiman10 Direktur Frengky Chandra Kusuma11 Direktur John Kosasih12 Direktur Antonius Widodo MulyonoPenghargaanIndonesia Top 40 Bank Award Iconomics 2021 56 PT Bank Central Asia Tbk meraih pengharagaan Indonesia Most Acclaimed Company 2022 with Outstanding Business Ecosystem Through Banking Digitization dalam acara Indonesia Most Acclaimed Companies Awards 2022 57 PT Bank Central Asia Tbk meraih penghargaan dalam ajang LPS Banking Award 2022 58 dalam katagori Bank Teraktif dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat Referensi a b c Akuntansi Dasar 1 Ringasan Teori Dan Soal a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Liem Sioe Liong s Salim Group The Business Pillar of Suharto s Indonesia Kisah sukses Liem Sioe Liong Nirmala Volume 1 Masalah 1 8 Dwi warsa Pusat Pemberitaan Angkatan Bersendjata ABRIDGED ACQUISITION PLAN SEJARAH BCA a b c d Chinese Business Enterprise Volume 1 1946 Aditjondro George J George Junus 2006 Korupsi kepresidenan reproduksi oligarki berkaki tiga istana tangsi dan partai penguasa edisi ke Cet 1 Yogyakarta LKiS ISBN 9789798451683 OCLC 80717920 a b c Sejarah Singkat PT Bank Central Asia Tbk a b c d Matanasi Petrik Bagaimana BCA Berjaya di Masa Orde Baru Tirto id Diakses tanggal 2018 04 11 a b c Mochtar Riady My Life Story a b c Grup Salim Kehilangan BCA Kini Punya Bank Mega amp Bank Ina a b Eksekutif Masalah 235 239 Demokrasi dan globalisasi meretas jalan menuju kejatidirian Informasi Masalah 209 214 Panji masyarakat Volume 1 a b BLBI Extraordinary Crime Satu Analisis Historis dan Kebijakan Warta ekonomi mingguan berita ekonomi amp bisnis Volume 10 Masalah 1 10 a b Financial Fragility and Instability in Indonesia a b The Rhythm of Strategy A Corporate Biography of the Salim Group of Indonesia a b c Catatan Hitam Lima Presiden Indonesia Sebuah Investigasi 1997 2007 Mafia Anthony Salim Telah Dapatkan Surat Lunas Utang Jalan Bank Ina di Tangan Salim Group si Mantan Pengelola BCA Sejarah Berdirinya Bank BCA dan Perkembangannya Sejarah dan Profil Singkat BBCA Bank Central Asia Tbk Bank BCA a b Perjalanan BCA Sejak 1997 Divestasi BCA Diputuskan Jumat a b Farindo Memenangkan Tender Saham BCA Historia Bisnis Farallon Lunasi 51 Persen Saham BCA BBCA a b c Beragam Upaya Budi Hartono Merebut Saham BCA Far Eastern Economic Review Volume 165 Demo Ratusan Kantor Cabang BCA Ditutup Demonstrasi Karyawan BCA Berlangsung di Daerah Terkuak Tak Ada Anthoni Salim di Pemegang Saham BCA Dijual Dunia EKUIN dan PERBANKAN Volume 15 Masalah 1 2 Behind Indonesia s headlines mengungkap cerita di balik berita 50 kasus asli Indonesia Lepas Bank Haga amp Hagakita Bos Djarum Kuasai BCA Usai akuisisi kelar BCA akan gabungkan Rabobank dengan BCA Syariah Farallon Lepas Saham Kinerja BBCA Masih Kinclong Bagaimana BCA Bikin Bos Djarum Makin Kaya Dwimura Investama pemilik mayoritas BCA PT Dwimuria Investama Andalan menjadi Pemegang 47 15 saham BBCA Dwimuria tambah kepemilikan BCA jadi 54 9 Daftar 4 Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia Perbankan Indonesia Mereka yang Mampu Bertahan di Masa Sulit Kapitalisasi Pasar Saham BCA Sentuh Rp 1 001 Triliun Market Cap BCA Menuju Rp 1 000 Triliun Tembus Harga Rp 30 100 Saham BCA Rekor Tertinggi Sejak IPO Ini Penyumbang Laba Terbesar dari 6 Anak Usaha Tentang BCA International Financial Centre 1 Sejarah berdirinya BCA dimulai dari 59 tahun lalu dengan nama https www bca co id id tentang bca Hubungan Investor Informasi Saham Kepemilikan Saham BCA Pemegang Saham Pengendali BCA https finansial bisnis com read 20110512 90 30420 jahja setiaatmadja jadi dirut bca Soetomo 14 September 2021 Berikut Ini Daftar Nama 40 Bank Peraih Penghargaan dari Iconomics JPNN com Diakses tanggal 14 September 2021 Genpi IT 23 Mei 2022 Berinovasi di Bidang Digital 103 Perusahaan Raih Penghargaan GenPi co Diakses tanggal 23 Mei 2022 jpnn chi 30 November 2022 Apresiasi Industri Perbankan LPS Banking Award 2022 Sukses Digelar JPNN COM Diakses tanggal 2022 11 30 Pranala luarSitus web resmi nbsp Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bank Central Asia amp oldid 24719732