www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kegunaan lain lihat Kretek disambiguasi Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Keretek berita surat kabar buku cendekiawan JSTORKretek adalah rokok yang berasal dari Indonesia Kretek terbuat dari tembakau dan cengkih serta dipadukan dengan saus perasa Asal usul nama Kretek berasal dari suara rokok saat dihisap Rokok ini sudah diproduksi sejak abad ke 19 dan pada saat ini rokok kretek adalah rokok yang paling banyak dihisap di Indonesia Dji Sam Soe contoh rokok kretek buatan Indonesia Daftar isi 1 Jenis 2 Sejarah 3 Awal usaha Kretek 4 Ambruknya rokok kretek Bal Tiga dan munculnya pesaing 5 Perkembangan industri kretek di pulau Jawa 6 Tarif cukai per batang atau per gram untuk hasil tembakau buatan dalam negeri mulai 1 Januari 2023 7 Lihat pula 8 Bacaan lebih lanjut 9 Artikel referensi 10 Pranala luarJenis SuntingTerdapat dua jenis rokok kretek yaitu rokok kretek non filter dan dengan filter Kretek yang non filter masih terbagi dari yang tingwe kependekan dari bahasa Jawa ngelinting dewe yang berarti melinting sendiri untuk diartikan sebagai lintingan tangan tanpa saus tambahan cerutu klobot dan lintingan mesin dengan tambahan saus cengkih Sedangkan kretek dengan filter berisi semacam gabus yang berfungsi menyaring nikotin dari pembakaran tembakau dan cengkih Sejarah Sunting nbsp Cengkih kering yang menjadi bahan pembuatan rokok kretek Kisah kretek bermula dari kota Kudus Tak jelas memang asal usul yang akurat tentang rokok kretek Menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari pada kurun waktu sekitar akhir abad ke 19 Awalnya penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian dada Ia lalu mengoleskan minyak cengkih Setelah itu sakitnya pun reda Djamari lantas bereksperimen merajang cengkih dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok 1 Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkih Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya Djamari merasa sakitnya hilang Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat dekatnya Berita ini pun menyebar cepat Permintaan rokok obat ini pun mengalir Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkih Lantaran ketika dihisap cengkih yang terbakar mengeluarkan bunyi keretek maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan rokok kretek Awalnya kretek ini dibungkus klobot atau daun jagung kering Dijual per ikat dimana setiap ikat terdiri dari 10 tanpa selubung kemasan sama sekali Rokok kretek pun kian dikenal Konon Djamari meninggal pada 1890 Identitas dan asal usulnya hingga kini masih samar Hanya temuannya itu yang terus berkembang Sepuluh tahun kemudian penemuan Djamari menjadi dagangan memikat di tangan Nitisemito perintis industri rokok di Kudus Bisnis rokok dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan pada 1908 usahanya resmi terdaftar dengan merek Tjap Bal Tiga Bisa dikatakan langkah Nitisemito itu menjadi tonggak tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia Menurut beberapa babad legenda yang beredar di Jawa rokok sudah dikenal sudah sejak lama Bahkan sebelum Haji Djamari dan Nitisemito merintisnya Tercatat dalam Kisah Roro Mendut yang menggambarkan seorang putri dari Pati yang dijadikan istri oleh Tumenggung Wiroguno salah seorang panglima perang kepercayaan Sultan Agung menjual rokok klobot rokok kretek dengan bungkus kulit jangung kering yang disukai pembeli terutama kaum laki laki karena rokok itu direkatkan dengan ludahnya Awal usaha Kretek SuntingNitisemito seorang buta huruf putra Ibu Markanah di desa Janggalan dengan nama kecil Rusdi Ayahnya Haji Sulaiman adalah kepala desa Janggalan Pada usia 17 tahun ia mengubah namanya menjadi Nitisemito Pada usia tersebut ia merantau ke Malang Jawa Timur untuk bekerja sebagai buruh jahit pakaian Usaha ini berkembang sehingga ia mampu menjadi pengusaha konfeksi Namun beberapa tahun kemudian usaha ini kandas karena terlilit hutang Nitisemito pulang kampung dan memulai usahanya membuat minyak kelapa berdagang kerbau namun gagal Ia kemudian bekerja menjadi kusir dokar sambil berdagang tembakau Saat itulah dia berkenalan dengan Mbok Nasilah pedagang rokok klobot di Kudus Mbok Nasilah yang juga dianggap sebagai penemu pertama rokok kretek menemukan rokok kretek untuk menggantikan kebiasaan nginang pada sekitar tahun 1870 Di warungnya yang kini menjadi toko kain Fahrida di Jalan Sunan Kudus Mbok nasilah menyuguhkan rokok temuannya untuk para kusir yang sering mengunjungi warungnya Kebiasaan nginang yang sering dilakukan para kusir mengakibatkan kotornya warung Mbok Nasilah sehingga dengan menyuguhkan rokok ia berusaha agar warungnya tidak kotor Pada awalnya ia mencoba meracik rokok Salah satunya dengan menambahkan cengkih ke tembakau Campuran ini kemudian dibungkus dengan klobot atau daun jagung kering dan diikat dengan benang Rokok ini disukai oleh para kusir dokar dan pedagang keliling Salah satu penggemarnya adalah Nitisemito yang saat itu menjadi kusir Nitisemito lantas menikahi Nasilah dan mengembangkan usaha rokok kreteknya menjadi mata dagangan utama Usaha ini maju pesat Nitisemito memberi label rokoknya Rokok Tjap Kodok Mangan Ulo Rokok Cap Kodok makan Ular Nama ini tidak membawa hoki malah menjadi bahan tertawaan Nitisemito lalu mengganti dengan Tjap Bulatan Tiga Lantaran gambar bulatan dalam kemasan mirip bola merek ini kerap disebut Bal Tiga Julukan ini akhirnya menjadi merek resmi dengan tambahan Nitisemito Tjap Bal Tiga H M Nitisemito Bal Tiga resmi berdiri pada 1914 di Desa Jati Kudus Setelah 10 tahun beroperasi Nitisemito mampu membangun pabrik besar diatas lahan 6 hektare di Desa jati Ketika itu di Kudus telah berdiri 12 perusahaan rokok besar 16 perusahaan menengah dan tujuh pabrik rokok kecil gurem Di antara pabrik besar itu adalah milik M Atmowidjojo merek Goenoeng Kedoe H M Ashadie merek Delima H M Muslich merek Djagung H Ali Asikin merek Djangkar Tjoa Khang Hay merek Trio dan M Sirin merek Garbis amp Manggis Sejarah mencatat Nitisemito mampu mengomandani 10 000 pekerja dan memproduksi 10 juta batang rokok per hari 1938 Kemudian untuk mengembangkan usahanya ia menyewa tenaga pembukuan asal Belanda Pasaran produknya cukup luas mencakup kota kota di Jawa Sumatra Sulawesi Kalimantan bahkan ke Negeri Belanda sendiri Ia kreatif memasarkan produknya misalnya dengan menyewa pesawat terbang Fokker seharga 200 gulden saat itu untuk mempromosikan rokoknya ke Bandung dan Jakarta nbsp Djarum merek rokok kretek yang terkenal Ambruknya rokok kretek Bal Tiga dan munculnya pesaing SuntingHampir semua pabrik itu kini telah tutup Bal tiga ambruk karena perselisihan di antara para ahli warisnya Munculnya perusahaan rokok lain seperti Nojorono Clas Mild 1932 Djamboe Bol 1937 Djarum 1951 dan Sukun semakin mempersempit pasar Bal Tiga ditambah dengan pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1942 di Pasifik masuknya tentara Jepang juga ikut memperburuk usaha Nitisemito Banyak aset perusahaan yang disita Pada tahun 1955 sisa kerajaan kretek Nitisemito akhirnya dibagi rata pada ahli warisnya Ambruknya pasaran Bal Tiga disebut sebut juga karena berdirinya rokok Minak Djinggo pada tahun 1932 Pemilik rokok ini Kho Djie Siong adalah mantan agen Bal Tiga di Pati Jawa Tengah Sewaktu masih bekerja pada Nitisemito Kho Djie Siong banyak menarik informasi rahasia racikan dan strategi dagang Bal Tiga dari M Karmaen kawan sekolahnya di HIS Semarang yang juga menantu Nitisemito Pada tahun 1932 Minak Djinggo yang penjualannya melesat cepat memindahkan markasnya ke Kudus untuk memperluas pasar Kho Djie Siong meluncurkan produk baru Nojorono Setelah Minak Djinggo muncul beberapa perusahaan rokok lain yang mampu bertahan hingga kini seperti rokok Djamboe Bol milik H A Ma roef rokok Sukun milik M Wartono dan Djarum yang didirikan Oei Wie Gwan Perusahaan rokok kretek Djarum berdiri pada 21 April 1951 dengan 10 pekerja Oei Wie Gwan mantan agen rokok Minak Djinggo di Jakarta ini mengawali bisnisnya dengan memasok rokok untuk Dinas Perbekalan Angkatan Darat Pada tahun 1955 Djarum mulai memperluas produksi dan pemasarannya Produksinya makin besar setelah menggunakan mesin pelinting dan pengolah tembakau pada tahun 1967 Di era keemasan Minak Djinggo dan di ujung masa suram Bal Tiga aroma bisnis kretek menjalar hingga ke luar Kudus Banyak juragan dan agen rokok bermunculan Di Magelang Solo dan Yogyakarta kebanyakan pabrik kretek membuat jenis rokok klembak Rokok ini berupa oplosan tembakau cengkih dan kemenyan Perkembangan industri kretek di pulau Jawa SuntingKretek juga merambah Jawa Barat Di daerah ini pasaran rokok kretek dirintis dengan keberadaan rokok kawung yakni kretek dengan pembungkus daun aren Pertama muncul di Bandung pada tahun 1905 lalu menular ke Garut dan Tasikmalaya Rokok jenis ini meredup ketika kretek Kudus menyusup melalui Majalengka pada 1930 an meski sempat muncul pabrik rokok kawung di Ciledug Wetan Sedangkan di Jawa Timur industri rokok dimulai dari rumah tangga pada tahun 1913 yang dikenal dengan Dji Sam Soe PT HM Sampoerna Tbk Tonggak perkembangan kretek dimulai ketika pabrik pabrik besar menggunakan mesin pelinting Tercatat PT Bentoel di Malang yang berdiri pada tanggal 12 September 1930 yang kedua memakai mesin pada tahun 1965 setelah HM Sampoerna 1960 mampu menghasilkan 6000 batang rokok per menit PT Gudang Garam Kediri dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk tidak mau ketinggalan begitu juga dengan PT Djarum Djamboe Bol Nojorono dan Sukun di Kudus Kini terdapat empat kota penting yang menggeliatkan industri kretek di Indonesia Kudus Kediri Surabaya dan Malang Industri rokok di kota ini baik kelas kakap maupun kelas gurem memiliki pangsa pasar masing masing Semua terutapa pabrik rokok besar telah mencatatkan sejarahnya sendiri Begitu pula dengan Haji Djamari sang penemu kretek Namun riwayat penemu kretek ini masih belum jelas Dan kisahnya hidupnya hanya diketahui di kalangan pekerja pabrik rokok di Kudus Tarif cukai per batang atau per gram untuk hasil tembakau buatan dalam negeri mulai 1 Januari 2023 SuntingTarif Cukai per batang 2023Jenis TarifSKM I Rp1 101SKM II Rp669SPM I Rp1 193SPM II Rp710SKT I Rp461 dan Rp361SKT II Rp214SKT III Rp118SKTF Rp1 101KLM I Rp461KLM II Rp25Lihat pula SuntingIndustri hasil tembakau Museum Kretek Gerbang Kudus Kota Kretek Genteng Kretek KudusBacaan lebih lanjut SuntingSmoke a global history of smoking 2004 disunting oleh Sander L Gilman and Zhou Xun Reaktion ISBN 1 86189 200 4 Hanusz Mark 2000 Kretek The Culture and Heritage of Indonesia s Clove Cigarettes Equinox Publishing ISBN 979 95898 0 0Artikel referensi Sunting Gessler Diana Hollingsworth The Sampoerna Legacy A Family amp Business History Pranala luar Sunting Indonesia Ketahui cara pendirian pabrik rokok di situs web Beacukai kediri com Indonesia Komunitas rokok kretek Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Keretek amp oldid 23548057