www.wikidata.id-id.nina.az
Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta Indonesia 1 Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat alat musik seperti gambang kromong gong kendang kempor suling dan kecrek serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan kongahyan dan sukong Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral yaitu menolong yang lemah membenci kerakusan dan perbuatan tercela Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu atau kini bahasa Indonesia dialek Betawi Pementasan lenong Daftar isi 1 Sejarah 2 Jenis lenong 3 Catatan 4 ReferensiSejarah suntingLenong berkembang sejak akhir abad ke 19 atau awal abad ke 20 Kesenian teatrikal tersebut mungkin merupakan adaptasi oleh masyarakat Betawi atas kesenian serupa seperti komedi bangsawan dan teater stambul yang sudah ada saat itu Selain itu Firman Muntaco seniman Betawi menyebutkan bahwa lenong berkembang dari proses teaterisasi musik gambang kromong dan sebagai tontonan sudah dikenal sejak tahun 1920 an Lakon lakon lenong berkembang dari lawakan lawakan tanpa Alur cerita yang dirangkai rangkai hingga menjadi pertunjukan semalam suntuk dengan lakon panjang dan utuh Pada mulanya kesenian ini dipertunjukkan dengan mengamen dari kampung ke kampung Pertunjukan diadakan di udara terbuka tanpa panggung Ketika pertunjukan berlangsung salah seorang aktor atau aktris mengitari penonton sambil meminta sumbangan secara sukarela Selanjutnya lenong mulai dipertunjukkan atas permintaan pelanggan dalam acara acara di panggung hajatan seperti resepsi pernikahan Baru di awal kemerdekaan teater rakyat ini murni menjadi tontonan panggung Setelah sempat mengalami masa sulit pada tahun 1970 an kesenian lenong yang dimodifikasi mulai dipertunjukkan secara rutin di panggung Taman Ismail Marzuki Jakarta Selain menggunakan unsur teater modern dalam plot dan tata panggungnya lenong yang direvitalisasi tersebut menjadi berdurasi dua atau tiga jam dan tidak lagi semalam suntuk Selanjutnya lenong juga menjadi populer lewat pertunjukan melalui televisi yaitu yang ditayangkan oleh TVRI mulai tahun 1970 an Beberapa seniman lenong yang menjadi terkenal sejak saat itu misalnya adalah Bokir Nasir Siti dan Anen Jenis lenong suntingTerdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman Dalam lenong denes dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti dinas atau resmi aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya ber seting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan oleh sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari hari Selain itu kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan lenong denes umumnya menggunakan bahasa yang halus bahasa Melayu tinggi sedangkan lenong preman menggunakan bahasa percakapan sehari hari Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat yang ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pendekar taat beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat Sementara itu contoh kisah lenong denes adalah kisah kisah 1001 malam Pada perkembangannya lenong preman lebih populer dan berkembang dibandingkan lenong denes Catatan sunting Lenong Ensiklopedi Jakarta Budaya dan Warisan Sejarah dalam bahasa Indonesia Jakarta go id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 10 13 Diakses tanggal 14 May 2012 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Referensi suntingSulhi M Lenong Mo Dibawa ke Mane Diarsipkan 2006 04 12 di Wayback Machine Intisari Juni 2001 Shahab A Lenong dari Ngamen ke Televisi Republika Online Jumat 21 Oktober 2005 Lenong Diarsipkan 2002 07 13 di Wayback Machine di situs Direktorat Jenderal Kebudayaan RI Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Lenong amp oldid 20319415