www.wikidata.id-id.nina.az
Krishna beralih ke halaman ini Untuk pengertian lain lihat Krishna disambiguasi Kresna atau Krishna Dewanagari क ष ण IAST kṛṣṇa dengarkan adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu berwujud pria berkulit gelap atau biru memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak Dalam seni lukis dan arca umumnya ia digambarkan sedang bermain seruling sambil berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping Legenda Hindu dalam kitab Purana dan Mahabharata menyatakan bahwa ia adalah putra kedelapan Basudewa dan Dewaki bangsawan dari kerajaan Surasena kerajaan mitologis di India Utara Secara umum ia dipuja sebagai awatara inkarnasi Dewa Wisnu kedelapan di antara sepuluh awatara Wisnu kresna biasanya dipuja dengan istrinya Radha dan Rukmini yang merupakan inkarnasi Dewi Lakshmi Dalam beberapa tradisi perguruan Hindu misalnya Gaudiya Waisnawa ia dianggap sebagai manifestasi dari kebenaran mutlak atau perwujudan Tuhan itu sendiri 1 dan dalam tafsiran kitab kitab yang mengatasnamakan Wisnu atau Kresna misalnya Bhagawatapurana ia dimuliakan sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa 2 Dalam Bhagawatapurana ia digambarkan sebagai sosok penggembala muda yang mahir bermain seruling sedangkan dalam wiracarita Mahabharata ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijaksana sakti dan berwibawa Selain itu ia dikenal pula sebagai tokoh yang memberikan ajaran filosofis dan umat Hindu meyakini Bhagawadgita sebagai kitab yang memuat kotbah Kresna kepada Arjuna tentang ilmu rohani Kresnaक ष णAwatara Sebagai Dewa WisnuEjaan Dewanagariक ष णEjaan IASTkṛṣṇaNama lainAcyuta Basudewa Bagawan Gopala Gowinda Hari Kesawa Madawa Narayana Wisnu dan lain lain GolonganDewa Awatara WisnuSenjataCakra SudarsanaWahanaGarudaPasanganRadha Rukmini MantraOm Namo Bhagawate WasudevayalbsKisah kisah mengenai Kresna muncul secara luas di berbagai ruang lingkup agama Hindu baik dalam tradisi filosofis maupun teologis 3 Berbagai tradisi menggambarkannya dalam berbagai sudut pandang sebagai dewa kanak kanak tukang kelakar pahlawan sakti dan Yang Mahakuasa 4 Kehidupan Kresna dibahas dalam beberapa susastra Hindu yaitu Mahabharata Hariwangsa Bhagawatapurana dan Wisnupurana Pemujaan terhadap dewa atau pahlawan yang disebut Kresna dalam wujud Basudewa Balakresna atau Gopala dapat ditelusuri sampai awal abad ke 4 SM Pemujaan Kresna sebagai Swayam Bhagawan atau Tuhan Yang Mahakuasa yang dikenal sebagai Kresnaisme muncul pada Abad Pertengahan dalam situasi Gerakan Bhakti Dari abad ke 10 M Kresna menjadi subjek favorit dalam seni pertunjukan Tradisi pemujaan di masing masing daerah mengembangkan berbagai macam wujud aspek Kresna seperti Jagadnata di Orissa Witoba di Maharashtra dan Shrinathji di Rajasthan Sekte Gaudiya Waisnawa yang terpusat pada pemujaan kepada Kresna didirikan pada abad ke 16 dan sejak tahun 1960 an juga telah menyebar di Dunia Barat sebagian besar disebabkan oleh organisasi Masyarakat Internasional Kesadaran Kresna International Society for Krishna Consciousness ISKCON 5 Daftar isi 1 Nama dan gelar 2 Penggambaran 3 Kepustakaan tentang Kresna 4 Kehidupan 4 1 Kelahiran 4 2 Masa kanak kanak dan remaja 4 3 Sang Pangeran 4 3 1 Permata Syamantaka 4 3 2 Para istri Kresna 4 3 3 Upacara Rajasuya 4 4 Baratayuda dan Bhagawadgita 4 5 Kehidupan di kemudian hari 5 Pemujaan 5 1 Aliran Waisnawa 5 2 Tradisi awal 5 3 Tradisi Bhakti 5 4 Penyebaran Gerakan Bhakti Kresna 5 5 Di Dunia Barat 6 Dalam kesenian 6 1 Adaptasi dalam budaya Indonesia 7 Dalam agama lain 7 1 Jainisme 7 2 Agama Buddha 7 3 Agama Baha i 7 4 Ahmadiyyah 7 5 Lainnya 8 Silsilah 9 Lihat pula 10 Catatan kaki 11 Daftar pustaka 12 Pranala luarNama dan gelar SuntingEjaan KresnaDewanagari क ष णJawa nbsp Bali nbsp IAST Latin kṛṣṇaIPA ˈkr ʂɳe Lihat pula Daftar gelar dan nama lain dari Kresna Dalam aksara Dewanagari Kṛṣṇa ditulis क ष ण dibaca Bantuan Pengucapan ˈkr ʂɳe dengan bunyi konsonan silabis Ṛ atau disebut pula vokal Ṛ dalam aksara Dewanagari disimbolkan dengan sedangkan dalam alfabet Fonetis Internasional disimbolkan dengan huruf r info Dalam aksara Jawa huruf vokal tersebut dialihaksarakan sebagai huruf Pa cerek huruf Ra repa dalam aksara Bali yang melambangkan bunyi re daripada r ditulis dengan huruf Latin Re karena bunyi konsonan silabis Ṛ seperti dalam bahasa Sanskerta tidak terdapat dalam bahasa Jawa dan Bali Maka dari itu kata क ष ण dialihaksarakan menjadi Kresna dibaca Bantuan Pengucapan ˈkresna nbsp Arca Kresna di Mayapur India Pada arca ini Kresna digambarkan berkulit hitam Kata kṛṣṇa dalam bahasa Sanskerta pada dasarnya merupakan kata sifat yang berarti hitam gelap atau biru tua Kata tersebut berhubungan dengan kata crn crn hitam dalam rumpun bahasa Slavia Sebagai kata benda feminin kata kṛṣṇa digunakan dengan makna malam hitam kegelapan dalam kitab suci Regweda dan sebagai iblis atau jiwa kegelapan dalam mandala bab IV Regweda Untuk nama diri kata Kṛṣṇa muncul dalam mandala VIII sebagai nama seorang penyair Sebagai salah satu nama Wisnu kata Kṛṣṇa terdaftar sebagai nama ke 57 dalam kitab Wisnu Sahasranama Seribu Nama Wisnu Berdasarkan nama tersebut Kresna sering kali digambarkan dalam arca dengan kulit hitam maupun biru Kresna juga dikenal dengan berbagai macam nama julukan dan gelar yang mencerminkan berbagai atribut dan hal hal yang berkaitan dengannya Dalam kitab Mahabarata dan Bhagawadgita Kresna disebut dengan berbagai nama sesuai karakteristiknya Beberapa nama tersebut di antaranya Acyuta yang kekal teguh Arisudana penghancur musuh Bagawan Yang Mahakuasa Gopala pelindung sapi Gowinda penggembala sapi Hresikesa penguasa indria Janardana juru selamat umat manusia Kesawa yang berambut indah Kesinisudana pembunuh raksasa Kesi Madawa suami dewi keberuntungan Madusudana pembunuh raksasa Madhu Mahabahu yang berlengan perkasa Mahayogi rohaniwan agung Purusottama manusia utama yang berkepribadian paling baik Warsneya keturunan Wresni Basudewa Wisnu Yadawa keturunan Yadu Yogeswara penguasa segala kekuatan batin Di antara berbagai namanya yang terkenal adalah Gowinda penggembala sapi atau Gopala pelindung para sapi merujuk kepada pengalaman masa kecil Kresna di Braj 6 7 Beberapa nama lainnya dianggap penting bagi wilayah tertentu misalnya Jagatnata penguasa alam semesta terkenal di Puri India Timur 8 Penggambaran Sunting nbsp Patung Kresna di Singapura yang menggambarkan adegan dalam Mahabharata ketika ia menunjukkan wujud aslinya kepada Arjuna sesaat sebelum perang di Kurukshetra dimulai nbsp Patung Balakresna yang tersimpan di Museum Nasional New Delhi India nbsp Arca Kresna di Kuli Sri Mariamman SingapuraBerkas Krishna in Brindavana jpgKresna Memainkan Seruling ilustrasi oleh MahabarataKresna dapat dikenali secara mudah dengan mengamati atribut atributnya Dalam wujud arca Kresna digambarkan berkulit hitam atau gelap atau bahkan putih Dalam budaya pewayangan Jawa Kresna digambarkan berkulit hitam sedangkan di Bali ia digambarkan berkulit hijau Dalam penggambaran umum misalnya lukisan modern Kresna biasanya digambarkan sebagai pemuda berkulit biru Warna hitam merupakan warna Dewa Wisnu menurut konsep Nawa Dewata sedangkan biru melambangkan keberanian kebulatan tekad pikiran yang mantap dalam menghadapi situasi sulit serta kesadaran yang sempurna 9 10 Warna biru juga melambangkan langit dan laut masing masing bermakna luas dan dalam yang membentuk suatu ketidakterbatasan sama halnya seperti Wisnu 11 Dia sering kali tampil dengan dhoti semacam kemben berbahan sutra berwarna kuning melambangkan cahaya yang melenyapkan kegelapan 11 Kepalanya dihiasi mahkota dengan bulu merak melambangkan galaksi berwarna warni dalam kegelapan 11 atau pusat energi di atas indria 12 Penggambaran umum biasanya menampilkannya sebagai anak kecil atau seorang lelaki dalam gaya santai sedang memainkan seruling 13 14 Dalam wujud ini ia biasanya ditampilkan berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping Kadang kala ditemani para sapi menegaskan posisinya sebagai penggembala ilahi Govinda Dalam agama Hindu sapi dianggap suci karena melambangkan Ibu Pertiwi 9 Peran Kresna sebagai kusir kereta Arjuna di medan perang Kurukshetra seperti yang tergambar dalam wiracarita Mahabharata adalah subjek umum lain dalam penggambaran Kresna Dalam hal ini ia ditampilkan sebagai sosok pria sering kali dengan karakteristik dewa dewi dalam kesenian Hindu misalnya banyak lengan maupun kepala dan dengan atribut Wisnu misalnya cakra Sebagai seorang kusir biasa ia ditampilkan dengan dua lengan Lukisan gua dari masa 800 SM di Mirzapur Uttar Pradesh India Utara yang menampilkan pertempuran kusir kusir kereta kuda salah satu di antaranya tampak akan melemparkan cakram yang kemungkinan besar dapat dikenali sebagai Kresna 15 Penggambaran dalam kuil sering kali menampilkan Kresna sebagai seorang pria yang berdiri tegak dalam gaya formal Dapat ditampilkan sendirian dapat pula dengan figur terkait dengannya 16 Balarama Baladewa kakaknya dan Subadra Adiknya atau istrinya yang utama yaitu Radha Rukmini dan Satyabama atau Kalindi Seringkali Kresna digambarkan bersama dengan permaisuri abadinya Yang merupakan pemimpin semua gopi wanita pemerah susu dia itu adalah Radha Sekte Waisnawa di Manipur tidak memuja Kresna saja tetapi juga aspeknya sebagai Radha Krishna 17 kombinasi antara Kresna dan Radha Hal ini juga merupakan karakteristik dari aliran Rudra Sampradaya 18 dan Nimbarka sampradaya 19 demikian pula aliran kepercayaan Swaminarayan Tradisi tersebut memuliakan Radha Ramana yang dipandang oleh pengikut Gaudiya sebagai wujud Radha Krishna 20 Kresna juga digambarkan dan dipuja sebagai anak kecil Balakresna dengan posisi merangkak atau menari biasanya dengan mentega di tangannya 21 22 Perbedaan di masing masing daerah tentang penggambaran Kresna dapat teramati dalam wujudnya yang bermacam macam misalnya Jagadnata di Orissa Witoba di Maharashtra 23 dan Shrinathji di Rajasthan Kepustakaan tentang Kresna SuntingSastra terawal yang secara eksplisit menyediakan deskripsi terperinci tentang Kresna sebagai seorang tokoh adalah kitab Mahabharata Pada kitab tersebut ia digambarkan sebagai perwujudan Dewa Wisnu 24 Kresna adalah tokoh yang muncul di berbagai cerita utama dalam wiracarita tersebut Delapan belas bab dalam jilid Mahabharata keenam Bismaparwa merupakan bagian istimewa yang menjadi kitab tersendiri yang disebut Bhagawadgita mengandung kotbah Kresna kepada Arjuna sepupunya sendiri dengan latar belakang sesaat sebelum perang Kurukshetra Baratayuda dimulai Akan tetapi perincian kehidupan Kresna saat kanak kanak dan remaja tidak terdapat dalam wiracarita tersebut melainkan dalam Bhagawatapurana Wisnupurana Brahmawaiwartapurana dan Hariwangsa Kitab Bhagawatapurana dan Wisnupurana diagungkan oleh pengikut Waisnawa sedangkan Hariwangsa adalah kitab pendukung yang menjelaskan hal yang belum dibahas dalam wiracarita Mahabharata nbsp Yasoda memandikan Kresna Ilustrasi dari naskah Bhagawatapurana sekitar abad ke 16 Chandogya Upanishad 3 17 6 yang ditulis sekitar masa 900 SM 700 SM menyebut Basudewa Kresna sebagai putra Dewaki dan murid dari Ghora Angirasa ahli nujum yang mengajari muridnya filsafat Chandogya Dengan pengaruh filsafat Chandogya Kresna memberi kotbah kepada Arjuna tentang pengorbanan yang dapat dibandingkan dengan purusha atau individu 25 26 27 28 Nama Kṛṣṇa muncul dalam kitab Buddha dengan ejaan Kaṇha secara fonetis sama dengan Kṛṣṇa 29 Menurut bukti dari Megastenes ahli etnografi Yunani sekitar 350 290 SM dan dalam Arthasastra karya Kautilya 400 300 SM Vasudeva Basudewa dipuja sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dalam konsep monoteisme yang kuat 30 Sekitar 150 SM Patanjali dalam kitab Mahabhashya karyanya menulis sebuah sloka sebagai berikut Semoga kejayaan Kresna dengan ditemani oleh Sangkarsana meningkat Sloka sloka lainnya disebutkan Dalam salah satu sloka disebutkan Janardana bersama dirinya sebagai yang keempat Kresna dengan tiga rekannya ketiganya adalah Sangkarsana Pradyumna dan Aniruda Sloka lainnya menyebut tentang alat musik yang dimainkan saat pertemuan di kuil Rama Baladewa Balarama dan Kesawa Kresna Patanjali juga menjelaskan pertunjukkan yang dramatis dan mimetis Krishna Kamsopacharam yang menggambarkan adegan terbunuhnya Kangsa oleh Basudewa Kresna 31 Pada abad ke 1 SM tampaknya ada bukti pemujaan lima pahlawan bangsa Wresni Baladewa Balarama Kresna Pradyumna Aniruda dan Samba dari sebuah prasasti yang ditemukan di Mora dekat Mathura India yang tampaknya menyebutkan tentang putra satrap Rajuwula yang Agung mungkin satrap Sodasa Sebuah citra tentang Wresni mungkin Basudewa dan Lima Kesatria 32 Prasasti Mora bertuliskan aksara Brahmi tersebut kini disimpan di Museum Mathura 33 34 Banyak kitab Purana menceritakan kehidupan Kresna atau beberapa hal penting darinya Dua Purana yakni Bhagawatapurana Srimadbhagawatam dan Wisnupurana yang mengandung kisah kehidupan dan ajaran Kresna secara terperinci adalah kitab yang paling dimuliakan secara teologis oleh aliran Gaudiya Waisnawa 35 Sekitar seperempat Bhagawatapurana dihabiskan untuk memuji kehidupan dan filsafatnya Kehidupan SuntingRiwayat Kresna dapat disimak dalam kitab Mahabharata Hariwangsa Bhagawatapurana Brahmawaiwartapurana dan Wisnupurana Latar belakang kehidupan Kresna pada masa kanak kanak dan remaja adalah India Utara yang mana sekarang merupakan wilayah negara bagian Uttar Pradesh Bihar Haryana sementara lokasi kehidupannya sebagai pangeran di Dwaraka sekarang dikenal sebagai negara bagian Gujarat Kelahiran Sunting nbsp Lukisan Basudewa menyeberangi sungai Yamuna untuk menyelundupkan Kresna ke Gokula dibuat sekitar abad ke 18 dari Himachal Pradesh India Menurut kepercayaan tradisional yang berdasarkan data data dalam sastra dan perhitungan astronomi Hindu hari kelahiran Kresna yang dikenal sebagai Janmashtami 36 jatuh pada tanggal 19 Juli tahun 3228 SM 37 38 Menurut Itihasa wiracarita Hindu dan Purana mitologi Hindu Kresna merupakan anggota keluarga bangsawan di Mathura ibu kota kerajaan Surasena di India Utara kini kawasan Uttar Pradesh Ia terlahir sebagai putra kedelapan Basudewa putra Raja Surasena dan Dewaki keponakan Raja Ugrasena Orang tuanya termasuk kaum Yadawa atau keturunan Yadu putra raja legendaris Yayati Raja Kangsa kakak sepupu Dewaki 39 mewarisi tahta setelah menjebloskan ayahnya sendiri ke penjara yaitu Ugrasena Pada suatu ketika ia mendengar ramalan yang menyatakan bahwa ia akan mati di tangan salah satu putra Dewaki Karena mencemaskan nasibnya ia mencoba membunuh Dewaki namun Basudewa mencegahnya Basudewa menyatakan bahwa mereka bersedia dikurung dan berjanji akan menyerahkan setiap putra mereka yang baru lahir untuk dibunuh Setelah enam putra pertamanya terbunuh dan Dewaki kehilangan putra ketujuhnya maka lahirlah Kresna Karena hidup Kresna terancam bahaya maka ia diselundupkan keluar penjara oleh Basudewa dan dititipkan pada Nanda dan Yasoda sahabat Basudewa di Vrindavan Dua saudaranya yang lain juga selamat yaitu Baladewa alias Balarama putra ketujuh Dewaki dipindahkan secara ajaib ke janin Rohini istri pertama Basudewa dan Subadra putri dari Basudewa dan Rohini yang lahir setelah Baladewa dan Kresna Menurut kitab Bhagawatapurana Kresna lahir tanpa hubungan seksual melainkan melalui transmisi mental dari pikiran Basudewa ke rahim Dewaki Umat Hindu meyakini bahwa pada masa itu jenis ikatan tersebut dapat dilakukan oleh makhluk makhluk yang mencapainya 36 40 41 Tempat yang dipercaya oleh para pemujanya untuk memperingati hari kelahiran Kresna kini dikenal sebagai Krishnajanmabhumi di mana sebuah kuil didirikan untuk memberi penghormatan kepadanya Masa kanak kanak dan remaja Sunting nbsp Lukisan Kresna mengangkat bukit Gowardhana karya Shahadin dari India dibuat sekitar akhir abad ke 17 Kresna dibesarkan oleh Nanda dan Yasoda anggota komunitas penggembala sapi yang ada di Vrindavana Kisah masa kanak kanak dan remaja Kresna menceritakan bagaimana ia menjadi seorang penggembala sapi 42 tingkah nakalnya sebagai makhan chor pencuri mentega kegagalan Kangsa dalam membunuhnya dan perannya sebagai pelindung rakyat Vrindavana Pada masa kecilnya Kresna telah melakukan berbagai hal yang menakjubkan Ia membunuh berbagai raksasa di antaranya Putana raksasa wanita Kesi raksasa kuda Agasura raksasa ular yang diutus oleh Kangsa untuk membunuh Kresna Ia juga menjinakkan naga Kaliya yang telah meracuni air sungai Yamuna dan menewaskan banyak penggembala Dalam kesenian Hindu sering kali Kresna digambarkan sedang menari di atas kepala naga Kaliya yang bertudung banyak Jejak kaki Kresna memberi perlindungan kepada Kaliya sehingga Garuda musuh para naga tidak akan berani mengganggunya Kresna dipercaya mampu mengangkat bukit Gowardhana untuk melindungi penduduk Vrindavana dari tindakan Indra pemimpin para dewa yang semena mena dan mencegah kerusakan lahan hijau Gowardhana Indra dianggap sudah terlalu besar hati dan marah ketika Kresna menyarankan rakyat Vrindavana untuk merawat hewan dan lingkungan yang telah menyediakan semua kebutuhan mereka daripada menyembah Indra setiap tahun dengan menghabiskan sumber daya mereka 43 44 Gerakan spiritual yang dimulai oleh Kresna memiliki sesuatu di dalamnya yang melawan bentuk ortodoks penyembahan dewa dewa Weda seperti Indra 45 Kisah permainannya dengan para gopi wanita pemerah susu di Vrindavana khususnya Radha putri Wresabanu Gubernur Barsana sekaligus kepala suku dan juga seorang penduduk asli Vrindavana dikenal sebagai Rasa lila dan diromantisir dalam puisi karya Jayadeva penulis Gita Govinda Hal ini menjadi bagian penting dalam perkembangan tradisi bhakti Kresna yang memuja Radha Krishna Dalam Brahmawaiwartapurana dan Garga Samshita dikisahkan jika Kresna menikahi Radha di Hutan Bhandirvan dihadapan semua Dewa dan Dewi Dewa dan Dewi juga yang menyiapkan pernikahan mereka dengan bahagia Dewa Siwa dan Dewi Parwati langsung yang mendandani Radha Kresna lalu Radha Kresna juga dinikahkan oleh Dewa Brahma selain itu Api suci pernikahan Radha Kresna juga dari Dewa Agni Langsung karna Radha telah menikah dengan Kresna Radha memiliki nama Nitya gehini yang artinya Istri Abadi Kresna dalam beberapa Purana Radha diberi status Istri Pertama kresna walaupun Purana lain memberi status Istri Pertama ke Rukmini karna Radha mendapat kutukan berpisah dengan Kresna selama 100 tahun Radha dan Kresna memiliki dua jenis hubungan yaitu Svakiya rasa dan Parakriya rasa yang satu artinya adalah ikatan pernikahan dan yang satu lagi artinya cinta abadi atau cinta tanpa batasan sosial 46 Sang Pangeran Sunting nbsp Kresna membunuh Kangsa sementara Baladewa membunuh seorang pegulat Lukisan dari Rajasthan India dibuat sekitar abad ke 17 Kresna beserta Baladewa yang masih muda diundang ke Mathura untuk mengikuti pertandingan gulat yang diselenggarakan Kangsa Tujuan sebenarnya adalah membunuh Kresna dengan dalih pertandingan gulat Setelah mengalahkan para pegulat Kangsa Kresna menggulingkan kekuasaan Kangsa sekaligus membunuhnya Kresna menyerahkan tahta kepada ayah Kangsa Ugrasena sebagai raja para Yadawa Ia juga membebaskan ayah dan ibunya yang dikurung oleh Kangsa Kemudian ia sendiri menjadi pangeran di kerajaan tersebut Kunti bibi Kresna menikah dengan Pandu dari kerajaan Kuru dan memiliki tiga putra Beserta dua putra dari Madri istri kedua Pandu kelima putra Pandu disebut Pandawa Maka dari itu Kresna memiliki hubungan keluarga dengan para Pandawa dan memiliki hubungan yang istimewa dengan Arjuna salah satu Pandawa Sebelum berdirinya kerajaan Dwaraka kota Mathura kediaman keluarga Kresna Yadawa diserbu oleh Jarasanda Raja Magadha karena dendam pribadi Penyerbuan tersebut berhasil diredam berkali kali namun Jarasanda tidak menyerah Kemudian Jarasanda dibantu oleh Kalayawana yang memiliki dendam pribadi terhadap klan Yadawa Persekutuan tersebut memaksa Kresna mengungsikan para Yadawa ke suatu wilayah di India Barat yang menghadap Laut Arab pada masa sekarang disebut Gujarat dan mendirikan sebuah kerajaan di sana bernama kerajaan Dwaraka 47 secara harfiah berarti kota banyak gerbang 48 Setelah Dwaraka didirikan Kresna mengalahkan Kalayawana dengan suatu jebakan Kresna menikah dengan Rukmini putri dari kerajaan Widarbha dengan cara kawin lari Di tempat lain Sisupala sepupu Kresna yang berencana melamar Rukmini menjadi kecewa setelah mengetahui berita tersebut sehingga ia membenci Kresna Dari pernikahannya dengan Rukmini Kresna memiliki putra bernama Pradyumna Permata Syamantaka Sunting Pada suatu ketika Satrajit kerabat jauh Kresna menerima permata Syamantaka dari Dewa Surya Kresna menyarankan agar permata itu diserahkan kepada Ugrasena raja kaum Yadawa namun Satrajit menolaknya Prasena saudara Satrajit membawa permata itu saat berburu dan tidak pernah kembali lagi Satrajit menuduh Kresna telah membunuh Prasena karena menginginkan permata itu Untuk membersihkan nama baiknya Kresna melacak jejak Prasena Akhirnya ia mendapati bahwa Prasena telah dibunuh seekor hewan buas dan permata Syamantaka tidak ditemukan pada jenazahnya Ia mengikuti jejak hewan yang membunuh Prasena hingga mendapati bangkai seekor singa Ia tidak menemukan permata Syamantaka ada pada bangkai tersebut Akhirnya ia mengikuti jejak pembunuh singa tersebut dan sampai di kediaman seekor beruang bernama Jembawan Di tempat tersebut ia mendapati bahwa permata Syamantaka tersimpan di sana Kresna meminta Jembawan menyerahkan permata Syamantaka namun permintaannya ditolak sehingga mereka berkelahi Setelah Jembawan menyadari siapa sesungguhnya Kresna ia menyerah dan menjelaskan bahwa ia mendapatkan permata itu dari seekor singa Ia pun menyerahkan permata Syamantaka beserta putrinya yang bernama Jambawati untuk dinikahi Kresna Setelah Kresna kembali dari penyelidikannya dan menyerahkan Syamantaka kepada Satrajit maka Satrajit merasa malu karena sudah berprasangka buruk terhadap Kresna Untuk memperbaiki hubungan di antara mereka ia menikahkan putrinya yang bernama Satyabama kepada Kresna Para istri Kresna Sunting nbsp Kresna mengalahkan pasukan Narakasura Lukisan dari naskah Bhagawatapurana dari abad ke 16 Dalam kitab Bhagawatapurana diceritakan bahwa Narakasura dari kerajaan Pragjyotisha mengalahkan Indra pemimpin para dewa Indra mengadukan hal tersebut kepada Kresna sehingga Kresna menyerbu Pragjyotisha dengan angkatan perangnya Kresna berhasil mengalahkan Narakasura dan membebaskan 16 100 putri yang ditawan oleh Narakasura Menurut kitab Bhagawatapurana Kresna menikahi 16 108 putri 49 50 dan delapan di antaranya adalah yang terkemuka dan disebut dengan istilah Ashta Bharya yaitu Rukmini Satyabama Jambawati Kalindi Nagnajiti Mitravinda Charuhasini dan bhadra tapi dalam Hariwangsa tidak mencakup bhadra melainkan Rohini Ratu kepala 16 100 putri dari berbagai kerajaan yang menjadi tawanan narakasura lalu diselamatkan kresna dikatakan di hariwangsa Rohini lah yang menjadi anggota asthabarya ke 8 bukan Bhadra sedangkan menurut Wisnu Purana Subhima atau dipanggil Madri adalah asthabharya ke 8 bukan Bhadra ataupun Rohini disisi lain kresna masih memiliki istri lagi yang menjadi Ratu dan memerintah Vrindavan dan Barsana dia itu Radha 51 52 Kresna menikahi 16 100 putri yang merupakan tawanan raksasa Narakasura untuk mengembalikan kehormatan mereka Kresna berjasa karena membunuh raksasa tersebut dan membebaskan mereka Menurut adat sosial yang ketat pada masa itu seluruh wanita tawanan memiliki martabat rendah dan tidak memungkinkan untuk menikah karena mereka di bawah kendali Narakasura Akan tetapi Kresna menikahi mereka untuk mengembalikan status mereka di masyarakat Pernikahan dengan 16 100 putri tawanan tersebut kurang lebih merupakan rehabilitasi wanita massal 53 Dalam tradisi Waisnawa dipercaya bahwa seluruh istri Kresna merupakan manifestasi Dewi Lakshmi pasangan Dewa Wisnu atau ada juga yang mengatakan 16 100 istri merupakan jiwa istimewa yang melewati kualifikasi setelah menghabiskan banyak masa hidup dalam tapasya sedangkan Satyabama merupakan ekspansi dari Radha Kresna dianggap memiliki beberapa Istri Utama atau bisa dibilang sebagai Ratu Utama dia itu Radhika Rukmini Satyabama Jembawati Kalindi Nagnajiti Mitravinda Charuhasini Bhadra Rohini Subhima Tulsi 54 Upacara Rajasuya Sunting nbsp Kresna memenggal Sisupala dengan cakranya saat upacara Rajasuya diselenggarakan oleh Yudistira Lukisan karya Jnananjana Dasa Dalam kitab Mahabharata Yudistira sepupu Kresna dari kerajaan Kuru ingin mengadakan upacara Rajasuya Atas saran Kresna ia mengerahkan saudara saudaranya para Pandawa untuk menaklukkan para raja di Bharatawarsha India Di antara para raja yang sulit ditaklukkan adalah Jarasanda raja Magadha Bima salah satu Pandawa menantangnya untuk bertarung dengan gada Mereka bertarung selama 27 hari Setiap kali matahari terbenam mereka beristirahat untuk melanjutkan pertarungan pada hari berikutnya Jarasanda sulit dibunuh Pada hari ke 28 atas petunjuk Kresna Bima membelah tubuh Jarasanda menjadi dua bagian kanan kiri dan melemparkannya ke arah berlawanan Dengan demikian Jarasanda dapat dibunuh Setelah Jarasanda dikalahkan upacara Rajasuya diselenggarakan oleh Yudistira dan para raja yang ditaklukkannya diundang untuk menghadirinya Untuk menghormati para undangannya Yudistira memutuskan untuk memberi hadiah kepada orang orang yang paling utama di antara mereka Ia meminta saran Bisma kakeknya untuk menentukan siapa yang berhak diberikan hadiah terlebih dahulu Bisma menyarankan agar hadiah diberikan kepada Kresna dan Yudistira pun menyetujuinya Akan tetapi keputusan tersebut ditolak oleh Sisupala Sisupala menghina Kresna secara bertubi tubi namun Kresna tetap bersabar Sesuai janji Kresna kepada ibu Sisupala ia tidak akan membunuh Sisupala kecuali bila makian yang diterimanya dari Sisupala sudah lebih dari seratus kali Setelah Sisupala menghina Kresna lebih dari seratus kali Kresna mengeluarkan senjata cakranya kemudian memenggal kepala Sisupala Menurut legenda Sisupala beserta Dantawaktra rekannya adalah reinkarnasi Jaya dan Wijaya penjaga pintu gerbang Waikuntha kediaman Wisnu Karena melarang Catursana memasuki Waikuntha mereka dihukum untuk turun ke bumi dan atas keinginan mereka sendiri mereka dilahirkan sebagai musuh Wisnu dan dibunuh oleh Wisnu sendiri Tindakan Kresna sebagai awatara Wisnu membunuh Sisupala telah membebaskan jiwa Sisupala dari reinkarnasi yang harus dialaminya sehingga jiwanya kembali menuju Waikuntha 55 Baratayuda dan Bhagawadgita Sunting nbsp Lukisan Kresna sebagai juru damai karya Raja Ravi Varma Dalam lukisan Kresna mencegah Satyaki rekannya yang hendak menghadapi para Korawa yang tidak menyetujui usulan damai yang diberikan Kresna Artikel utama Perang di Kurukshetra Lihat pula Bhagawadgita Perselisihan antara para Pandawa dan Korawa sepupu mereka dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan para Pandawa atas sikap para Korawa yang menghalalkan segala cara agar tahta kerajaan Kuru tidak jatuh ke tangan Yudistira yang tersulung di antara Pandawa sebagai putra mahkota tertua Kresna bertindak sebagai juru damai namun upaya perundingan gagal karena para Korawa yang dipimpin Duryodana tidak mau mengalah Di samping itu Duryodana senantiasa dihasut oleh pamannya Sangkuni Saat keputusan perang tidak terelakkan lagi hampir seluruh raja di Bharatawarsha India diminta untuk berpartisipasi dan akhirnya semuanya menjadi dua pihak yaitu pihak Pandawa dan Korawa Kresna menawarkan kesempatan kepada dua pihak untuk memilih pasukannya atau dirinya sendiri namun dengan kondisi tidak membawa senjata apapun Arjuna yang mewakili Pandawa memilih agar Kresna berada di pihaknya sedangkan Duryodana pemimpin para Korawa memilih pasukan Kresna Saat tiba waktunya untuk berperang Kresna bertindak sebagai kusir kereta perang Arjuna karena sesuai dengan perjanjian bahwa ia tidak akan membawa senjata apapun nbsp Kresna sebagai kusir kereta perang Arjuna dalam perang di Kurukshetra Lukisan dari India dibuat sekitar abad ke 18 dan ke 19 Masehi Saat meninjau angkatan perang dan mengamati pihak yang akan berperang Arjuna menjadi ragu setelah menyaksikan keluarga sepupu kerabat serta kawan kawan yang dicintainya bersiap siap untuk membunuh satu sama lain Kemudian Kresna menasihati Arjuna tentang perang yang akan dihadapinya Percakapan tersebut meluas menjadi suatu wacana dan menjadi kitab tersendiri dikenal sebagai Bhagawadgita Kidung Ilahi 56 Dalam Bhagawadgita Kresna menguraikan ajaran Iswara ketuhanan jiwa dharma kewajiban prakerti alam semesta dan kala waktu 57 Kresna juga menjelaskan bahwa tujuannya berada di dunia adalah untuk menyelamatkan orang saleh dan membinasakan orang jahat Kutipan yang terkenal adalah Kapanpun dan dimanapun kebajikan merosot dan kejahatan merajalela pada saat itulah aku menjelma wahai keturunan Bharata Arjuna Untuk menyelamatkan orang saleh dan menghukum orang jahat serta menegakkan kebenaran aku lahir dari zaman ke zaman Bhagawadgita 4 7 8 Saat Yudistira merasa tertekan atas kekalahan yang diterima pihaknya pada hari pertama Kresna tetap optimis bahwa kemenangan sudah pasti akan diraih Yudistira karena ia bertindak di jalan yang benar dan telah mendapat restu dari Bisma kakeknya sendiri sekaligus kesatria tua yang harus dihadapinya dalam perang itu sesaat sebelum perang dimulai Seperti halnya Kresna Bisma juga berkata bahwa kemenangan pasti akan diraih Yudistira dan ia mendoakan cucunya itu agar mencapai kejayaan meskipun mereka harus saling menyerang dalam perang Seringkali Kresna meminta Arjuna agar segera mengalahkan Bisma kakek para Pandawa dan Korawa Keraguan Arjuna membuat Kresna marah sehingga ia mencopot roda keretanya sebagai pengganti cakram untuk membunuh Bisma Akan tetapi tindakannya segera dicegah oleh Arjuna yang berjanji bahwa ia akan mengalahkan kesatria tua tersebut pada hari berikutnya Setelah para Pandawa mengetahui kelemahan Bisma pada hari berikutnya Kresna menginstruksikan Srikandi putra Raja Drupada agar menghadapi Bisma dengan ditemani oleh Arjuna Bisma yang merasa bahwa Srikandi telah dilahirkan untuk membunuhnya sulit menghindari serangan Arjuna yang bersembunyi di belakang Srikandi Akhirnya Bisma dikalahkan pada hari kesepuluh Kresna juga membantu Arjuna dalam membunuh Jayadrata kesatria Korawa yang menahan para Pandawa dalam usaha menyelamatkan Abimanyu putra Arjuna yang terkurung dalam formasi Cakrabyuha dan terbunuh oleh serangan serentak yang dilancarkan delapan kesatria Korawa Kresna juga meruntuhkan semangat Drona komandan tentara Korawa pengganti Bisma setelah ia memberi isyarat pada Bima untuk membunuh seekor gajah perang bernama Aswatama nama yang serupa dengan nama putra semata wayang Drona Pandawa berteriak bahwa Aswatama mati namun Drona enggan mempercayainya sebelum ia mendengar langsung dari Yudistira yang dikenal sebagai orang yang tidak pernah berbohong Kresna tahu bahwa Yudistira tidak akan berdusta maka ia mengatur siasat agar Yudistira tidak berbohong namun Drona menganggap putranya telah gugur Saat ditanya oleh Drona Yudistira berkata Aswatama mati Entah gajah entah manusia Tetapi setelah Yudistira mengucapkan kalimat pertama tentara Pandawa yang telah diperintah oleh Kresna segera membuat kegaduhan dengan membunyikan genderang perang dan sangkakala sehingga Drona tidak mendengar kalimat kedua yang diucapkan Yudistira dan percaya bahwa putranya telah gugur Setelah dilanda dukacita Drona meletakkan senjatanya dan kesempatan itu dimanfaatkan oleh Drestadyumna untuk memenggal kepalanya Saat Arjuna bertarung melawan Karna roda kereta Karna terperosok ke dalam genangan lumpur Saat Karna mencoba mengangkat keretanya dari lumpur Kresna mengingatkan Arjuna tentang tindakan Karna dan Korawa lainnya yang telah melanggar peraturan dalam peperangan saat menyerang dan membunuh Abimanyu secara serentak dan ia meyakinkan Arjuna untuk menempuh cara yang sama untuk membunuh Karna Maka Arjuna memenggal kepala Karna saat kesatria itu sedang berusaha mengangkat keretanya dari lumpur Menjelang hari puncak peperangan Duryodana menemui Gandari ibunya untuk meminta anugerah agar seluruh tubuhnya kebal dari segala serangan Untuk itu ia harus datang dalam keadaan telanjang bulat Kresna mengolok oloknya sehingga ia menjadi malu Ia memutuskan untuk menutupi selangkangannya dengan kulit pisang saat menemui ibunya Setelah Duryodana tiba Gandari membuka penutup matanya dan mencurahkan kekuatan dari matanya ke tubuh Duryodana tetapi ia kecewa setelah mengetahui bahwa Duryodana menutupi selangkangan dan paha sehingga daerah itu tidak akan kebal Ketika Duryodana bertarung dengan Bima serangan Bima tidak berpengaruh bagi Duryodana Untuk menyelesaikannya Kresna mengingatkan Bima akan janjinya untuk membunuh Duryodana dengan cara memukul pahanya Bima pun melakukannya meskipun melanggar peraturan mengingat bahwa Duryodana sendiri telah melanggar dharma pada perbuatannya pada masa lalu Dengan demikian strategi Kresna telah membantu Pandawa memenangkan perang dengan menjatuhkan seluruh pemimpin tentara Korawa tanpa perlu mengangkat senjatanya Ia juga menghidupkan kembali Parikesit cucu Arjuna yang diserang dengan senjata Brahmastra oleh Aswatama saat berada di dalam janin ibunya Di kemudian hari Parikesit menjadi penerus Pandawa Kehidupan di kemudian hari Sunting nbsp Kehancuran Wangsa Yadawa lukisan karya M V Dhurandhar 1922 Lihat pula Mosalaparwa Setelah perang usai Yudistira diangkat sebagai Raja Kuru dengan pusat pemerintahan di Hastinapura Ia memerintah selama 36 tahun Sementara itu Kresna tinggal bersama kaumnya di Dwaraka Karena Samba putra Kresna dan beberapa pemuda Yadawa telah mengolok olok para resi yang mengunjungi Dwaraka maka kaum Yadawa dikutuk agar hancur dengan menggunakan senjata gada yang dikeluarkan dari perut Samba Atas perintah Ugrasena senjata tersebut dihancurkan hingga menjadi debu lalu dibuang ke laut Debu tersebut hanyut ke tepi pantai Prabasha dan tumbuh menjadi semacam tanaman rumput disebut eruka Pada suatu perayaan kaum Yadawa mengunjungi Prabasha dan berpesta pora di sana Karena pengaruh minuman keras mereka mabuk dan saling hantam Perkelahian pun berubah menjadi pembunuhan massal Saat menyaksikan kaumnya saling bunuh Kresna menggenggam rumput eruka dan melemparkannya ke tengah percekcokan tersebut yang mengakibatkan ledakan hebat sehingga membunuh hampir seluruh kaum Yadawa yang ada di sana Setelah kehancuran kaumnya Baladewa meninggalkan tubuhnya dengan cara melakukan Yoga Sementara itu Kresna memasuki hutan dan duduk di bawah pohon untuk bermeditasi Mahabharata menyatakan bahwa seorang pemburu bernama Jara mengira sebagian kaki kiri Kresna yang tampak sebagai seekor rusa sehingga ia menembakkan panahnya menyebabkan Kresna terluka secara fana sampai berujung ke kematiannya Saat jiwa Kresna mencapai surga tubuhnya dikremasi oleh Arjuna 58 59 60 Menurut sumber sumber dari Purana 61 kepergian Kresna menandai akhir zaman Dwaparayuga dan dimulainya Kaliyuga yang dihitung jatuh pada tanggal 17 18 Februari 3102 SM 62 Para guru aliran Waisnawa misalnya Ramanuja dan aliran Gaudiya Waishnawa memandang bahwa tubuh Kresna seutuhnya merupakan tubuh spiritual sehingga tidak akan pernah membusuk karena hal ini tampaknya merupakan perspektif dalam Bhagawatapurana Kresna tidak pernah disebut menua atau menjadi uzur dalam penggambaran secara historis dalam berbagai Purana meskipun telah melewati beberapa dasawarsa tetapi ada alasan untuk sebuah perdebatan apakah ini menunjukkan bahwa ia tidak memiliki tubuh material karena pertempuran dan deskripsi lain dari wiracarita Mahabharata jelas menunjukkan indikasi bahwa ia tampaknya tunduk pada keterbatasan alam 63 Sementara kisah pertempuran tampaknya menunjukkan keterbatasan Mahabharatha juga menceritakan berbagai kisah saat Kresna tidak tunduk pada keterbatasan seperti cerita ketika Duryodana mencoba untuk menangkap Kresna namun tubuhnya memancarkan api yang menunjukkan semua ciptaan ada dalam dirinya 64 Pemujaan SuntingAliran Waisnawa Sunting Artikel utama Waisnawa dan Kresnaisme Pemujaan terhadap Kresna merupakan suatu bagian dari aliran Waisnawa Waisnawisme aliran agama Hindu yang menganggap Wisnu sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dan memuliakan berbagai awatara penjelmaan yang terkait dengannya termasuk pasangan sakti dewi dewa itu sendiri serta orang suci maupun guru yang menyebarkan ajarannya Secara istimewa Kresna dipandang sebagai penjelmaan Wisnu seutuhnya atau sebagai wujud Wisnu itu sendiri 65 Bagaimanapun juga hubungan yang pasti antara Kresna dan Wisnu terasa kompleks dan bermacam macam 66 Kadang kala Kresna dianggap sebagai dewa tersendiri yang memiliki kekuasaan penuh tanpa ketergantungan 67 Di antara berbagai macam dewa Kresna sangat penting dan tradisi dalam garis perguruan Waisnawa biasanya terpusat kepada Wisnu maupun Kresna sebagai dewa yang dipuja Istilah Kresnaisme digunakan untuk meyebut sekte pemuja Kresna sementara istilah Waisnawisme untuk sekte yang terpusat kepada Wisnu dan Kresna dianggap sebagai awatara daripada Tuhan Yang Mahakuasa 68 Seluruh tradisi Waisnawa menganggap Kresna merupakan awatara Wisnu kadang kala Kresna disamakan dengan Wisnu sementara beberapa tradisi lainnya misalnya Gaudiya Waisnawa 69 70 Wallabha Sampradaya dan Nimbarka Sampradaya menganggap Kresna sebagai Swayam Bhagawan wujud asli Tuhan atau Tuhan itu sendiri 71 72 73 74 75 Swaminarayan pendiri aliran Swaminarayana Sampradaya juga memuja Kresna sebagai Tuhan Kresnaisme Raya Greater Krishnaism merupakan bentuk Waisnawa yang kedua atau dominan berkisar antara penyembahan Basudewa Kresna dan Gopala pada Zaman Weda Akhir 76 Pada masa sekarang kepercayaan tersebut memiliki pengikut yang cukup banyak termasuk di luar India 77 Tradisi awal Sunting nbsp Arca Baladewa atau Balarama kiri dan Kresna kanan di Vrindavan India Secara historis Dewa Kresna Basudewa kṛṣṇa vasudeva Kresna putra Basudewa merupakan salah satu bentuk pemujaan tertua dalam aliran Kresnaisme dan Waisnawa 78 79 Dipercaya bahwa pemujaan tersebut merupakan tradisi penting pada sejarah awal pemujaan Kresna pada zaman kuno 80 81 Tradisi ini dianggap sebagai yang terawal di antara tradisi lainnya yang kemudian bergabung pada tahap selanjutnya dalam perkembangan sejarah Tradisi lainnya meliputi Bhagawatisme dan penyembahan Gopala yang bersama penyembahan Balakresna Bala Krishna membentuk dasar tradisi pemujaan yang terpusat pada Kresna pada masa sekarang 82 83 Beberapa ahli kuno akan menyamakannya dengan Bhagawatisme 80 dan dipercaya bahwa pendiri tradisi religius ini adalah Kresna yang merupakan putra Basudewa sehingga namanya adalah Basudewa Vasudeva termasuk ke dalam anggota suku Satvata dan pegikutnya menyebut diri mereka sendiri sebagai Kaum Bhagawata dan agama ini terbentuk pada abad ke 2 SM zaman Resi Patanjali atau sekurang kurangnya pada abad ke 4 SM menurut bukti bukti Megastenes dan dalam kitab Arthasastra karya Kautilya ketika Basudewa dipuja sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dengan cara monoteistik yang kuat di mana Yang Mahakuasa adalah sempurna kekal dan penuh karunia 80 Dalam berbagai sumber di luar pemujaan pemuja atau bhakta dianggap sebagai Basudewaka Vasudevaka 84 Kitab Hariwangsa menggambarkan hubungan yang rumit antara Kresna Basudewa Sangkarsana Pradyumna dan Aniruda yang kemudian akan membentuk konsep Waisnawa tentang empat manifestasi yang utama atau awatara 85 Tradisi Bhakti Sunting Artikel utama Bhakti Yoga Bhakti berarti ketaatan yang tidak terbatas pada satu dewa saja Akan tetapi Kresna merupakan dewa yang penting dan populer dalam aspek kebaktian dan sukacita dalam agama Hindu khususnya di antara sekte sekte Waisnawa 69 86 Penyembah Kresna menganut konsep lila yang berarti sandiwara ilahi sebagai prinsip pokok di Alam Semesta Para lila Kresna dengan ungkapan kasih sayang mereka yang melampaui batas batas cara penghormatan secara resmi berfungsi sebagai pengiring aksi kasi yang dilakukan awatara Wisnu lainnya Rama 70 Gerakan Bhakti yang menyembah Kresna menjadi terkemuka di India Selatan selama abad ke 7 sampai ke 9 Masehi Karya karya tertua meliputi syair syair yang ditulis para Alvar orang suci di negara negara berbahasa Tamil 87 Kumpulan utama dari karya karya mereka adalah Divya Prabandham Kumpulan lagu terkenal karya Alvar Andal yaitu Tiruppavai saat ia membayangkan dirinya sebagai seorang gopi wanita pemerah susu adalah karya terkenal di antara karya karya tertua dalam genre ini 88 89 90 Mukundamala karya Kulasekaraazhvaar adalah karya terkenal lainnya pada masanya Penyebaran Gerakan Bhakti Kresna Sunting nbsp Ilustrasi dalam naskah Gita Govinda karya Jayadeva Gerakan Bhakti menyebar secara cepat dari India Utara ke Selatan dengan syair berbahasa Sanskerta Gita Govinda karya Jayadeva abad ke 12 M sebagai pertanda karya sastra dalam pemujaan Kresna Syair tersebut menguraikan legenda Kresna tentang gopi istimewa yang menjadi kekasihnya dan permaisurinya yakni Radha yang kurang dibahas dalam kitab Bhagawatapurana namun dibahas sebagai tokoh penting dalam kitab lainnya misalnya Brahmawaiwartapurana Dengan pengaruh Gita Govinda Radha menjadi aspek yang tak terpisahkan dalam pemujaan Kresna 4 nbsp Arca Kresna kiri yang sedang memainkan seruling didampingi Radha Dari Bhaktivedanta Manor Watford Inggris Saat sebagian masyarakat terpelajar yang fasih dalam bahasa Sanskerta bisa menikmati karya karya seperti Gita Govinda atau Krishna Karnamritam karya Bilwanggala massa juga menyanyikan lagu lagu lain karya penyair pemuja Kresna yang terdiri dalam berbagai bahasa daerah di India Lagu lagu ini mencerminkan pengabdian pribadi yang kuat yang ditulis oleh pemuja Kresna dari seluruh lapisan masyarakat Lagu lagu karya Meera dan Surdas menjadi pertanda dari penyembahan Kresna di India Utara Pada abad ke 11 Masehi aliran Waisnawa Bhakti dengan kerangka teologi yang rumit tentang penyembahan Kresna didirikan di India Utara Nimbarka abad ke 11 M Wallabhacharya abad ke 15 M dan Caitanya Mahaprabhu abad ke 16 M adalah pendiri aliran yang paling berpengaruh Aliran aliran ini yaitu Nimbarka Sampradaya Wallabha Sampradaya dan Gaudiya Waisnawa memandang Kresna sebagai dewa tertinggi bukan awatara seperti pada umumnya Di Deccan khususnya di Maharashtra penyair dari sekte Varkari seperti Dnyaneshwar Namdev Janabai Eknath dan Tukaram mempromosikan pemujaan Witoba 23 wujud Kresna di daerah tertentu dari awal abad ke 13 sampai akhir abad ke 18 4 Di India Selatan Purandara Dasa dan Kanakadasa dari Karnataka menggubah lagu yang didedikasikan untuk citra Kresna di Udupi Rupa Goswami dari aliran Gaudiya Waisnawa telah menyusun ringkasan umum tentang bhakti yang disebut Bhakti rasamrita sindhu 86 Di Dunia Barat Sunting Sejak tahun 1966 Gerakan Bhakti Kresna telah menyebar keluar India Penyebab utamanya adalah misi yang dilakukan oleh organisasi Masyarakat Internasional Kesadaran Krishna International Society for Krishna Consciousness ISKCON lebih dikenal sebagai Gerakan Hare Krishna 91 Gerakan tersebut didirikan oleh Bhaktivedanta Swami Prabhupada yang diinstruksikan oleh guru Dia Bhaktisiddhanta Sarasvati Thakura untuk menulis tentang Kresna dalam bahasa Inggris dan menyebarkan filsafat Gaudiya Waisnawa kepada masyarakat di Dunia Barat 92 Dalam kesenian Sunting nbsp Para penari Rasa Lila yang menggambarkan sosok Kresna dan Radha Dalam mendiskusikan asal mula seni pertunjukkan India Horwitz menyinggung adanya kisah tentang Kresna dalam Mahabhashya karya Patanjali sekitar 150 SM yaitu saat episode terbunuhnya Kangsa Kamsa Vadha dan pengikatan raksasa penyerbu surga Bali Bandha dijelaskan 93 Balacharitam dan Dutavakyam karya Bhasa sekitar 400 SM adalah lakon berbahasa Sanskerta yang terpusat pada Kresna Mulanya hanya pembeberan masa kecilnya dan kemudian lakon satu babak yang berdasarkan satu episode dalam Mahabharata saat Kresna berusaha mendamaikan dua sepupu yang bertikai 94 nbsp Tokoh Kresna yang diperankan dalam Yakshagana seni pertunjukkan dari Karnataka India Sejak abad ke 10 M dengan berkembangnya Gerakan Bhakti Kresna menjadi subjek favorit dalam kesenian Lagu lagu Gita Govinda menjadi terkenal di antero India dan terdapat banyak imitasi Lagu tersebut disusun oleh penyair gerakan Bhakti dimasukkan ke dalam kelompok lagu rakyat maupun klasik Dalam legenda Hindu tarian yang dilakukan Kresna bersama Permaisuri abadinya Radha dan para gadis pemerah susu dikenal sebagai Rasa lila atau Tarian Kasih Sayang Ilahi 95 Rasa lila menjadi tema populer dalam tari Bharatanatyam Odissi dan Kuchipudi Rasa lila menjadi bentuk seni pertunjukkan rakyat populer di Mathura Vrindavan di Uttar Pradesh khususnya selama hari raya Krishna Janmashtami dan Holi dan di antara berbagai pengikut Gaudiya Waisnawa di wilayah tersebut Rasa lila juga dihormati sebagai salah satu Fetival Nasional di Assam Dalam kitab Bhagawatapurana dinyatakan bahwa siapapun yang mendengarkan atau menggambarkan Rasa lila dengan penuh keyakinan maka akan mencapai pengabdian atas rasa cinta sejati dari Kresna Suddha bhakti 96 Tarian Sattriya yang diciptakan oleh tokoh suci Waisnawa dari Assam Sankardeva memuliakan kebajikan dari Kresna Pada Abad Pertengahan di Maharashtra tercipta suatu bentuk seni bercerita yang dikenal sebagai Hari Katha yang menceritakan kisah kisah dan ajaran Waisnawa melalui musik tarian dan urutan narasi dan kisah tentang Kresna adalah salah satu bagiannya Tradisi ini berkembang hingga ke Tamil Nadu dan negara bagian India lainnya di sebelah selatan dan kini populer di seluruh India Krishnalila Tarangini karya Narayana Tirtha abad ke 17 M yang menyediakan unsur unsur dari lakon musikal Bhagavata Mela menceritakan kisah Kresna semenjak lahir hingga pernikahannya dengan Rukmini Tyagaraja abad ke 18 M menulis beberapa karya yang sama tentang Kresna disebut Nauka Charitam Penuturan Kresna dari berbagai Purana dipentaskan dalam Yakshagana seni pertunjukkan asli dari daerah Karnataka India Banyak film dalam berbagai bahasa di India telah dibuat berdasarkan cerita ini Adaptasi dalam budaya Indonesia Sunting nbsp Sosok Kresna yang diadaptasi menjadi tokoh pewayangan Jawa Wiracarita Mahabharata yang memuat sebagian riwayat Kresna terdiri dari delapan belas buku yang disebut Astadasaparwa 18 parwa Wiracarita tersebut tidak hanya terkenal di Asia Selatan namun juga menyebar ke Asia Tenggara antara lain Indonesia Di Indonesia beberapa bagiannya seperti Adiparwa Wirataparwa Bhismaparwa dan mungkin juga beberapa parwa yang lain diketahui telah digubah dalam bentuk prosa berbahasa Kawi Jawa Kuno semenjak akhir abad ke 10 Masehi pada masa pemerintahan raja Dharmawangsa Teguh 991 1016 M dari Kediri Pada masa itu dikenal pula proyek penerjemahan dengan istilah mangjawaken byasamata yang bermakna membuat latar dalam cerita tersebut seolah olah di pulau Jawa 97 nbsp Wayang Kresna dalam seni pewayangan Bali yang digambarkan sebagai sosok raja berkulit hijau Di Indonesia kisah Kresna yang bersumber dari Mahabharata Hariwangsa maupun Purana telah diadaptasi lalu digubah menjadi kakawin antara lain Kakawin Kresnayana dan Kakawin Hariwangsa Keduanya menceritakan kisah pernikahan Kresna dengan Rukmini putri dari kerajaan Widarba Selain itu terdapat pula Kakawin Bhomantaka yang menceritakan perang antara Kresna dengan raksasa Bhoma Di Indonesia Mahabharata juga diangkat ke dalam pertunjukkan wayang dengan adaptasi dan perubahan seperlunya Dalam budaya pewayangan Jawa tokoh Kresna dikenal sebagai raja Dwarawati Dwaraka kerajaan para keturunan Yadu dan merupakan titisan Dewa Wisnu Kresna muda bernama Narayana adalah putra Basudewa Raja Mandura Mathura Ia dilahirkan sebagai putra kedua dari tiga bersaudara dalam versi Mahabharata ia merupakan putra kedelapan Kakaknya bernama Baladewa Balarama alias Kakrasana dan adiknya dikenal sebagai Sembadra Subadra yang dinikahi oleh Arjuna sepupunya dari pihak ibu Kresna memiliki tiga orang istri dan tiga orang anak Para istrinya yaitu Dewi Jembawati Dewi Rukmini dan Dewi Satyabama Menurut pewayangan anak anaknya adalah Raden Boma Narakasura Raden Samba dan Siti Sundari Pada lakon Baratayuda yaitu perang antara Pandawa melawan Korawa dia berperan sebagai Pujangga Pandawa di tegal Khurukasetra lapangan tempat terjadinya perang Bharatayuddha dia menjadi sais atau kusir kereta perang Arjuna Ia juga merupakan salah satu penasihat utama pihak Pandawa Sebelum perang melawan Karna atau dalam babak yang dinamakan Karna Tanding dia memberikan wejangan panjang lebar kepada Arjuna Wejangan dia dikenal sebagai Bhagawadgita yang berarti Kidung Ilahi Dalam budaya pewayangan Kresna dikenal sebagai tokoh yang sangat sakti Ia memiliki kemampuan untuk meramal berubah bentuk menjadi raksasa atau biasa disebut Triwikrama dan memiliki bunga Wijaya Kusuma yang dapat menghidupkan kembali orang mati Ia juga memiliki senjata yang dinamakan Cakrabaswara yang mampu digunakan untuk menghancurkan dunia Pusaka pusaka sakti yang dimilikinya antara lain senjata cakra terompet kerang sangkakala bernama Pancajahnya Kaca Paesan Aji Pameling dan Aji Kawrastawan Dalam agama lain Sunting nbsp Arca Neminatha Tirthankara ke 22 dalam Jainisme Menurut pandangan Jainisme Neminatha adalah sepupu Kresna dari Sauripura Ia lahir di kalangan Dinasti Hariwangsa Jainisme Sunting Menurut ajaran Jainisme terdapat tiga serangkai yaitu seseorang yang bergelar Basudewa bersama kakaknya yang bergelar Baladewa dan musuh mereka yang bergelar Pratibasudewa Tiga serangkai tersebut lahir pada setiap zaman dan dengan nama yang berbeda beda Baladewa adalah penegak prinsip Jainisme tentang tindak tanpa kekerasan Akan tetapi Basudewa harus mengabaikan prinsip itu untuk membunuh Pratibasudewa demi menyelamatkan dunia Kemudian Basudewa harus turun ke Naraka dunia bawah sebagai hukuman atas tindak kekerasan yang dilakukannya Setelah menjalani hukuman ia dilahirkan sebagai seorang Tirthankara 98 99 Dalam daftar 63 Shalakapursha atau tokoh termasyhur Jainisme termasuk di antaranya adalah 24 Tirthankara dan 9 tiga serangkai tersebut Salah satu tiga serangkai tersebut adalah Kresna sebagai Basudewa Balarama sebagai Baladewa dan Jarasanda sebagai Pratibasudewa Menurut Jainisme ia merupakan sepupu Neminatha Tirthankara ke 22 Kisah kisah tiga serangkai tersebut dapat disimak dalam Hariwangsa karya Jinasena bukan kitab Hariwangsa pendukung Mahabharata dan Trishashti shalakapurusha charita karya Hemachandra 100 Agama Buddha Sunting Kisah Kresna muncul dalam cerita Jataka dalam agama Buddha 101 terutama dalam Ghatapandita Jataka sebagai seorang pangeran dan penakluk legendaris dan Raja India 102 Dalam versi agama Buddha Kresna disebut Basudewa Kanha dan Kesawa dan Balarama merupakan adiknya disebut pula Baladewa Detailnya menyerupai cerita yang dimuat dalam kitab Bhagawatapurana Basudewa beserta sembilan saudaranya yang lain semuanya merupakan pegulat yang kuat beserta kakak perempuannya Anjana merebut seluruh Jambudwipa India setelah memenggal paman mereka yang dianggap kejam yakni Raja Kangsa kemudian seluruh raja di Jambudwipa dengan menggunakan Cakra Sudarsana miliknya Sebagian besar cerita yang memuat kekalahan Kangsa mengikuti cerita yang terkandung dalam Bhagawatapurana 103 Seperti yang diceritakan dalam Mahabharata semua saudaranya pada akhirnya tewas karena kutukan Resi Kanhadipayana Byasa juga dikenal sebagai Kresna Dwipayana Kresna sendiri tertusuk oleh senjata pemburu karena suatu kesalahpahaman meninggalkan Anjanadewi satu satunya anggota keluarganya yang masih hidup Setelah itu riwayatnya tidak disebutkan lagi 104 Karena Jataka merupakan cerita yang diberikan menurut sudut pandang Buddha Gautama di kehidupan sebelumnya serta kehidupan sebelumnya dari para pengikut Buddha maka kisah Kresna pun dianggap sebagai salah satu kehidupan Sariputra salah satu murid Buddha yang terkemuka dan Dhammasenapati atau Panglima Dharma dan biasanya digambarkan sebagai tangan kanan Buddha dalam kesenian dan ikonografi Buddha 105 Sang Bodhisattva yang lahir dalam cerita ini sebagai salah satu adiknya bernama Ghatapandita menyelamatkan Kresna dari dukacita karena kehilangan putranya 102 Kresna sebagai manifestasi kebijaksanaan dan tukang kelakar yang disayangi juga disertakan dalam panteon agama Buddha di Jepang 106 Agama Baha i Sunting Umat Baha i meyakini bahwa Kresna adalah seorang Manifestasi Tuhan atau salah seorang dalam rangkaian para nabi yang telah mengungkapkan Firman Tuhan untuk umat manusia pada waktunya Maka dari itu Kresna berada pada posisi yang mulia bersama Nabi Ibrahim Musa Zarathustra Buddha Muhammad Yesus Kristus Sang Bab dan pendiri agama Baha i Baha u llah 107 Ahmadiyyah Sunting nbsp Mirza Ghulam Ahmad pendiri Ahmadiyyah yang mengakui Kresna sebagai seorang Nabi Di Asia Selatan anggota komunitas Ahmadiyyah meyakini Kresna sebagai utusan Tuhan seperti yang diungkapkan oleh pendiri aliran tersebut Mirza Ghulam Ahmad Ghulam Ahmad juga mengaku memiliki kesamaan dengan Kresna sebagai pembangkit agama dan moralitas pada zaman modern yang misinya adalah mendamaikan umat manusia dengan Tuhan 108 Pengikut Ahmadiyyah mempertahankan istilah avatar awatara yang dianggap sama dengan istilah nabi dalam tradisi agama di Timur Tengah sebagai campur tangan Tuhan dengan manusia seperti Tuhan yang menunjuk manusia sebagai khalifah Nya di muka bumi Dalam Kuliah Sialkot Ghulam Ahmad menulis Jelaslah bahwa Raja Krishna sesuai dengan apa yang telah diwahyukan kepadaku adalah orang yang benar benar agung yang sulit untuk menemukan orang sepertinya di antara para Resi dan Awatara dalam Hindu Dia adalah seorang Awatara yaitu Nabi besar pada masanya yang kepadanya Roh Kudus turun dari Tuhan Dia berasal dari Tuhan jaya dan sejahtera Ia membersihkan tanah Arya dari dosa dan ternyata Nabi pada zamannya yang kemudian ajarannya diubah dalam berbagai cara Dia penuh kasih kepada Tuhan seorang teman kebajikan dan musuh kejahatan 108 Lainnya Sunting Pemujaan atau penghormatan kepada Kresna telah diangkat dalam berbagai gerakan keagamaan baru sejak abad ke 19 dan kadang kadang diikutsertakan dalam panteon eklektik dalam kitab kitab okultisme bersama tokoh tokoh dari mitologi Yunani Buddha Alkitab dan bahkan tokoh sejarah 109 Sebagai contoh Edouard Schure tokoh berpengaruh dalam filsafat abadi dan gerakan okultisme menganggap Kresna sebagai Inisiasi Agung sementara itu para ahli teosofi menghormati Kresna sebagai inkarnasi Maitreya salah satu dari para Ahli Kebijaksanaan Kuno guru spiritual umat manusia yang terpenting setelah Buddha 110 111 Kresna dikanonisasi oleh Aleister Crowley dan dihormati sebagai orang suci dalam Misa Gnostik dari Ordo Kuil Timur 112 113 Silsilah SuntingArtikel utama Silsilah Dinasti Candra KlanAndakaBangsaYadawaKlanWresniPunarbasuNandiniSwapalkaSiniHerdikaAhukaAkruraSatyakaMandisaDewamidaWesyawarnaSatadanwaKertawarmaUgrasenaDewaka2 putraSatyakiSurasenaMarisaRaja ChediParjanyaKangsaDewakiBasudewaRohiniKuntiPanduSrutakertiDamagosaNandaKresnaBaladewaSubadraYudistiraBimaArjunaSisupalaLihat pula Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Krishna Awatara Mahabharata Bhagawadgita Perang di KurukshetraCatatan kaki Sunting Who is Krishna Bhag P 1 3 28 Diarsipkan 2013 01 23 di Wayback Machine All of the above mentioned incarnations are either plenary portions or portions of the plenary portions of the Lord but Lord Sri Krishna is the original Personality of Godhead Richard Thompson Ph D Desember 1994 Reflections on the Relation Between Religion and Modern Rationalism Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 01 04 Diakses tanggal 2008 04 12 a b c Mahony W K 1987 Perspectives on Krsna s Various Personalities History of Religions American Oriental Society 26 3 333 335 doi 10 2307 599733 JSTOR 10 2307 599733 Selengut Charles 1996 Charisma and Religious Innovation Prabhupada and the Founding of ISKCON ISKCON Communications Journal 4 2 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 10 Diakses tanggal 2010 12 06 Bryant 2007 hlm 17 Hiltebeitel Alf 2001 Rethinking the Mahabharata a reader s guide to the education of the dharma king Chicago University of Chicago Press hlm 251 53 256 259 ISBN 0 226 34054 6 B M Misra Orissa Shri Krishna Jagannatha the Mushali parva from Sarala s Mahabharata Oxford University Press USA ISBN 0 19 514891 6 in Bryant 2007 hlm 139 a b Indian Divinity com Artikel fakta dan mitologi Hindu Gyandev Nayaswami Why Is Krishna Blue Ananda org a b c Jain P C September 2004 Iconographic Perception of Krishna s Image Exotic India com Sri Krishna The One with the Attributes of God Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 06 19 Diakses tanggal 2010 12 15 The Encyclopedia Americana s l Grolier 1988 hlm 589 ISBN 0 7172 0119 8 Benton William 1974 The New Encyclopaedia Britannica Encyclopaedia Britannica hlm 885 ISBN 0852292902 9780852292907Periksa nilai invalid character isbn bantuan Konflik URL wikilink bantuan D D Kosambi 1962 Myth and Reality Studies in the Formation of Indian Culture New Delhi CHAPTER I SOCIAL AND ECONOMIC ASPECTS OF THE BHAGAVAD GITA paragraf 1 16 Harle J C 1994 The art and architecture of the Indian Subcontinent New Haven Conn Yale University Press hlm 410 ISBN 0 300 06217 6 figure 327 Manaku Radha s messenger describing Krishna standing with the cow girls from Basohli Datta Amaresh 1994 Encyclopaedia of Indian Literature Sahitya Akademi hlm 4290 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan The penny cyclopaedia ed by G Long 1843 hal 390 1 Ramesh M Dave K K A Venkatachari The Bhakta bhagawan Relationship Paramabhakta Parmeshwara Sambandha Sya Go Mudgala Bochasanvasi Shri Aksharpurushottama Sanstha 1988 hal 74 Valpey 2006 hlm 52 Hoiberg Dale 2000 Students Britannica India Popular Prakashan hlm 251 ISBN 0852297602 9780852297605Periksa nilai invalid character isbn bantuan Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Satsvarupa dasa Goswami 1998 The Qualities of Sri Krsna GNPress 152 pages ISBN 0911233644 a b Witoba tidak hanya dipandang sebagai perwujudan Kresna Ia juga dianggap sebagai awatara Wisnu Siwa dan Gautama Buddha tergantung tradisi Lihat Kelkar Ashok R 2001 1992 Sri Vitthal Ek Mahasamanvay Marathi oleh R C Dhere Encyclopaedia of Indian literature 5 Sahitya Akademi hlm 4179 Diakses tanggal 2008 09 20 dan Mokashi Digambar Balkrishna 1987 Palkhi a pilgrimage to Pandharpur translated from the Marathi book Palakhi by Philip C Engblom Albany State University of New York Press hlm 35 ISBN 0887064612 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Wendy Doniger 2008 Britannica Mahabharata encyclopedia Encyclopaedia Britannica Online Diakses tanggal 2008 10 13 Matapariksha An examination of religions Volume 1 By John Muir The Religions of India Volume 1 Volume 1 By Edward Washburn Hopkins Indian Hist Opt By Reddy http kurukshetra nic in museum website archeologicaltreasure html III i 23 Ularo so Kaṇho isi ahosi Hastings 2003 hlm 540 42 Bryant 2007 hlm 5 Barnett Lionel David 1922 Hindu Gods and Heroes Studies in the History of the Religion of India J Murray hlm 93 Puri B N 1968 India in the Time of Patanjali Bhartiya Vidya Bhavan Page 51 The coins of Raj uvula have been recovered from the Sultanpur District the Brahmi inscription on the Mora stone slab now in the Mathura Museum Barnett Lionel David 1922 Hindu Gods and Heroes Studies in the History of the Religion of India J Murray hlm 92 Elkman S M 1986 Jiva Gosvamin s Tattvasandarbha A Study on the Philosophical and Sectarian Development of the Gaudiya Vaisnava Movement Motilal Banarsidass Pub Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan a b Knott 2000 hlm 61 Astrology Notes Diarsipkan 2007 07 04 di Wayback Machine Sri Krishna His Birth and Activities N S Rajaram menetapkan tanggal tanggal tersebut sebesar nilai nominal ketika ia berpendapat bahwa Kami memiliki bukti yang luar biasa yang menunjukkan bahwa Kresna adalah tokoh sejarah yang pernah ada pada abad di kedua sisi dari tanggal tersebut yaitu pada periode 3200 3000 SM Search for the Historical Krishna 1999 Lihat horoskop nomor 1 dalam Dr B V Raman 1991 Notable Horoscopes Delhi India Motilal Banarsidass ISBN 8120809017 Menurut kitab Bhagawatapurana dan Wisnupurana Kangsa adalah kakak kandung Dewaki atau paman dari Krishna Pernyataan ini juga dapat ditemukan dalam Purana lainnya seperti Dewibhagawatapurana Baca Wisnupurana Buku V Bab 1 diterjemahkan oleh H H Wilson 1840 kitab Srimad Bhagavatam diterjemahkan oleh A C Bhaktivedanta Swamiprabhupada 1988 hak cipta Bhaktivedanta Book Trust Bryant 2004 hlm 425 Note 4 Bryant 2004 hlm 16 Bh P X Ch 2 18 2 Tripurari Swami Gopastami Diarsipkan 2011 07 18 di Wayback Machine Sanga Diarsipkan 2009 12 10 di Wayback Machine 1999 Lynne Gibson 1844 Calcutta Review India University of Calcutta Dept of English hlm 119 Parameter access date membutuhkan url bantuan Lynne Gibson 1999 Merriam Webster s Encyclopedia of World Religions Merriam Webster hlm 503 Parameter access date membutuhkan url bantuan The English Writings of Rabindranath Tagore ed Sisir Kumar Das 1996 A Vision of Indias History Sahitya Akademi Sahitya Akademi hlm 444 ISBN 8126000945 line feed character di author pada posisi 62 bantuan Parameter access date membutuhkan url bantuan Schweig G M 2005 Dance of divine love The Rasa Lila of Krishna from the Bhagavata Purana India s classic sacred love story Princeton University Press Princeton NJ Oxford ISBN 0691114463 Bryant 2007 hlm 28 29 Mythfolklore net Dwaraka Diakses tanggal 2010 12 14 Carudewa Sastri Suniti Kumar Chatterji 1974 Charudeva Shastri Felicitation Volume hlm 449 David L Haberman 2003 Motilal Banarsidass The Bhaktirasamrtasindhu of Rupa Gosvamin hlm 155 ISBN 81 208 1861 X Bryant 2007 hlm 152 Aparna Chatterjee 10 Desember 2007 The Ashta Bharyas American Chronicle Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 12 06 Diakses tanggal 21 April 2010 Bryant 2007 hlm 130 133 Rosen 2006 hlm 136 Deities Krishna amp Shishupal Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 10 02 Diakses tanggal 2010 12 15 Kresna dalam Bhagawadgita oleh Robert N Minor dalam Bryant 2007 hlm 77 79 A C Bhaktivedanta Swami Prabhupada Bhagavad gita Menurut Aslinya Pendahuluan Bhaktivedanta VedaBase Network ISKCON Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 01 22 Diakses tanggal 2008 01 14 Subjek Bhagavad gita membawa pemahaman lima kebenaran dasar Bryant 2007 hlm 148 Kisari Mohan Ganguli 2006 digitalisasi Mahabharata aslinya diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896 book Sacred Texts Diakses tanggal 2008 10 13 Periksa nilai tanggal di date bantuan Parameter chapter akan diabaikan bantuan Mani Vettam 1975 Puranic Encyclopaedia A Comprehensive Dictionary With Special Reference to the Epic and Puranic Literature Delhi Motilal Banarsidass hlm 429 ISBN 0842 60822 2 Bhagawatapurana 1 18 6 Wisnupurana 5 38 8 dan Brahmapurana 212 8 menyatakan bahwa hari ketika Kresna meninggal adalah saat Dwaparayuga berakhir dan Kaliyuga dimulai Baca Matchett Freda The Puranas hlm 139 dan Yano Michio Calendar astrology and astronomy dalam Flood Gavin Ed 2003 Blackwell companion to Hinduism Blackwell Publishing ISBN 0 631 21535 2 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Sutton 2000 hlm 174 175 Kisari Mohan Ganguli 2006 digitalisasi Mahabharata Buku 5 Udyoga Parwa Bhagawata Yana Parwa bagian CXXXI aslinya diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896 book Sacred Texts Diakses tanggal 2008 10 13 Periksa nilai tanggal di date bantuan John Dowson 2003 Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion Geography History and Literature Kessinger Publishing hlm 361 ISBN 0 7661 7589 8 pranala nonaktif permanen See Beck Guy Introduction in Beck 2005 hlm 1 18 Knott 2000 hlm 55 Flood 1996 hal 117 a b McDaniel June Folk Vaishnavism and Ṭhakur Pancayat Life and status among village Krishna statues dalam Beck 2005 hlm 39 a b Kennedy M T 1925 The Chaitanya Movement A Study of the Vaishnavism of Bengal H Milford Oxford university press K Klostermaier 1997 The Charles Strong Trust Lectures 1972 1984 Crotty Robert B Brill Academic Pub hlm 109 ISBN 90 04 07863 0 Bagi pemujanya Dia bukanlah awatara dalam pengertian biasa namun sebagai swayam bhagawan Tuhan itu sendiri Philosophy Vrindavan India Institute of Oriental vrindavan Institute of Oriental Philosophy India Institute Vaishnava Research 1975 Indian Philosophy amp Culture Vrindavan India Institute of Oriental Philosophy hlm 148 On the touch stone of this definition of the final and positive characteristic of Sri Krsna as the Highest Divinity as Svayam rupa Bhagavan Delmonico N The History Of Indic Monotheism And Modern Chaitanya Vaishnavism dalam Ekstrand 2004 De S K 1960 Bengal s contribution to Sanskrit literature amp studies in Bengal Vaisnavism KL Mukhopadhyaya hal 113 The Bengal School identifies the Bhagavat with Krishna depicted in the Shrimad Bhagavata and presents him as its highest personal god Bryant 2007 hlm 381 Vaishnava encyclopedia Division of Religion and Philosophy University of Cumbria Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 02 05 Diakses tanggal 2008 10 13 line feed character di publisher pada posisi 36 bantuan Graham M Schweig 2005 Dance of Divine Love The Rڄasa Lڄilڄa of Krishna from the Bhڄagavata Purڄa na India s classic sacred love story Princeton N J Princeton University Press Front Matter ISBN 0 691 11446 3 Bryant 2007 hlm 4 Hein Norvin A Revolution in Kṛṣṇaism The Cult of Gopala History of Religions Vol 25 No 4 May 1986 hal 296 317 www jstor org Diakses tanggal 2008 05 24 a b c Hastings James Rodney 2nd edition 1925 1940 reprint 1955 2003 1908 26 Encyclopedia of Religion and Ethics John A Selbie edisi ke Volume 4 of 24 Behistun continued to Bunyan Edinburgh Kessinger Publishing LLC hlm 476 ISBN 0 7661 3673 6 Diakses tanggal 2008 05 03 The encyclopedia will contain articles on all the religions of the world and on all the great systems of ethics It will aim at containing articles on every religious belief or custom and on every ethical movement every philosophical idea every moral practice Periksa nilai tanggal di year bantuan hal 540 42 Bhattacharya Gouriswar Vanamala of Vasudeva Krsna Visnu and Sankarsana Balarama In Vanamala Festschrift A J Gail Serta Adalberto Joanni Gail LXV diem natalem celebranti ab amicis collegis discipulis dedicata Klostermaier Klaus K 2005 A Survey of Hinduism State University of New York Press 3 edition hlm 206 ISBN 0791470814 Present day Krishna worship is an amalgam of various elements According to historical testimonies Krishna Vasudeva worship already flourished in and around Mathura several centuries before Christ A second important element is the cult of Krishna Govinda Still later is the worship of Bala Krishna the Child Krishna a quite prominent feature of modern Krishnaism The last element seems to have been Krishna Gopijanavallabha Krishna the lover of the Gopis among whom Radha occupies a special position In some books Krishna is presented as the founder and first teacher of the Bhagavata religion Basham A L Review Krishna Myths Rites and Attitudes by Milton Singer Daniel H H Ingalls The Journal of Asian Studies Vol 27 No 3 May 1968 hal 667 670 www jstor org Diakses tanggal 2008 05 24 Singh R R 2007 Bhakti And Philosophy Lexington Books ISBN 0739114247 hal 10 Panini s term Vasudevaka explained by the second century B C commentator Patanjali as referring to the follower of Vasudeva God of gods Couture Andre 2006 The emergence of a group of four characters Vasudeva Samkarsana Pradyumna and Aniruddha in the Harivamsa points for consideration Journal of Indian Philosophy 34 6 571 585 doi 10 1007 s10781 006 9009 x a b Klostermaier K 1974 The Bhaktirasamrtasindhubindu of Visvanatha Cakravartin Journal of the American Oriental Society American Oriental Society 94 1 96 107 doi 10 2307 599733 JSTOR 10 2307 599733 Diakses tanggal 2008 04 12 Vaudeville C 1962 Evolution of Love Symbolism in Bhagavatism Journal of the American Oriental Society American Oriental Society 82 1 31 40 doi 10 2307 595976 JSTOR 10 2307 595976 Diakses tanggal 2008 06 20 Bowen Paul 1998 Themes and issues in Hinduism London Cassell hlm 64 65 ISBN 0 304 33851 6 Radhakrisnasarma C 1975 Landmarks in Telugu Literature A Short Survey of Telugu Literature Lakshminarayana Granthamala Sisir Kumar Das 2005 A History of Indian Literature 500 1399 From Courtly to the Popular Sahitya Akademi hlm 49 ISBN 8126021713 Selengut Charles 1996 Charisma and Religious Innovation Prabhupada and the Founding of ISKCON ISKCON Communications Journal 4 2 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 10 Diakses tanggal 2010 12 06 Srila Prabhupada He Built a House in which the whole world can live Satsvarupa dasa Goswami Bhaktivedanta Book Trust 1983 ISBN 0 89213 133 0 page xv Varadpande hlm 231 Varadpande hlm 232 3 Schweig G M 2005 Dance of divine love The Rasa Lila of Krishna from the Bhagavata Purana India s classic sacred love story Princeton University Press Princeton NJ Oxford ISBN 0691114463 Bhag P 10 33 39 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 06 18 Diakses tanggal 2010 12 10 Simbolisme dalam Budaya Jawa Hindu edisi ke 451 Warta Hindu Dharma pranala nonaktif permanen Jaini P S 1993 Jaina Puranas A Puranic Counter Tradition Journal of the American Oriental Society 94 96 doi 10 2307 599733 Cort J E 1993 An Overview of the Jaina Puranas Journal of the American Oriental Society 94 96 doi 10 2307 599733 Baca Jerome H Bauer Hero of Wonders Hero in Deeds VasudevaKrishna dalam Sejarah Jainisme dalam Beck 2005 hlm 167 169 Andhakavenhu Puttaa www vipassana info Diakses tanggal 2008 06 15 a b Law B C 1941 India as Described in Early Texts of Buddhism and Jainism Luzac Jaiswal S 1974 Historical Evolution of the Ram Legend Social Scientist 94 96 doi 10 2307 599733 Hiltebeitel A 1990 The Ritual of Battle Krishna in the Mahabharata State University of New York Press The Turner of the Wheel Kehidupan Sariputta disusun dan diterjemahkan dari bahasa Pali oleh Nyanaponika Thera Guth C M E Monumenta Nipponica Vol 42 No 1 Spring 1987 hal 1 23 www jstor org Diakses tanggal 2008 07 02 Esslemont J E 1980 Baha u llah and the New Era edisi ke 5th Wilmette Illinois USA Baha i Publishing Trust hlm 2 ISBN 0 87743 160 4 a b Ahmad Mirza Ghulam 2007 Lecture Sialkot PDF Tilford Islam International Publications Ltd ISBN 1 85372 917 5 Harvey D A 2003 Beyond Enlightenment Occultism Politics and Culture in France from the Old Regime to the Fin de Siecle The Historian Blackwell Publishing 65 3 665 694 doi 10 1111 1540 6563 00035 Schure Edouard 1992 Great Initiates A Study of the Secret History of Religions Garber Communications ISBN 0893452289 Lihat contoh pada Hanegraaff Wouter J 1996 New Age Religion and Western Culture Esotericism in the Mirror of Secular Thought Penerbit Brill hlm 390 ISBN 9004106960 Hammer Olav 2004 Claiming Knowledge Strategies of Epistemology from Theosophy to the New Age Penerbit Brill hlm 62 174 ISBN 900413638X dan Ellwood Robert S 1986 Theosophy A Modern Expression of the Wisdom of the Ages Quest Books hlm 139 ISBN 0835606074 Crowley menghubungkan Kresna dengan dewa Romawi Dionisos dan Magickal formulae IAO AUM dan INRI Baca Crowley Aleister 1991 Liber Aleph Weiser Books hlm 71 ISBN 0877287295 dan Crowley Aleister 1980 The Book of Lies Red Wheels hlm 24 25 ISBN 0877285160 Apiryon Tau 1995 Mystery of Mystery A Primer of Thelemic Ecclesiastical Gnosticism Berkeley CA Red Flame ISBN 0971237611 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Daftar pustaka SuntingBeck Guy L 1993 Sonic theology Hinduism and sacred sound Columbia S C University of South Carolina Press ISBN 0 87249 855 7 Bryant Edwin H 2004 Krishna the beautiful legend of God Penguin ISBN 0 14 044799 7 Bryant Edwin H 2007 Krishna A Sourcebook Oxford University Press AS ISBN 0 19 514891 6 The Mahabharata of Krishna Dwaipayana Vyasa diterjemahkan oleh Kisari Mohan Ganguli diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896 The Vishnu Purana diterjemahkan oleh H H Wilson 1840 The Srimad Bhagavatam diterjemahkan oleh A C Bhaktivedanta Swami Prabhupada 1988 hak cipta Bhaktivedanta Book Trust Knott Kim 2000 Hinduism A Very Short Introduction Oxford University Press USA hlm 160 ISBN 0192853872 The Jataka or Stories of the Buddha s Former Births disunting oleh E B Cowell 1895 Ekstrand Maria 2004 Bryant Edwin H ed The Hare Krishna movement the postcharismatic fate of a religious transplant New York Columbia University Press ISBN 0 231 12256 X Goswami S D 1998 The Qualities of Sri Krsna PDF GNPress ISBN 0911233644 pranala nonaktif permanen Garuda Pillar of Besnagar Archaeological Survei of India Annual Report 1908 1909 Calcutta Superintendent of Government Printing 1912 129 Flood G D 1996 An Introduction to Hinduism Cambridge University Press ISBN 0521438780 Beck Guy L Ed 2005 Alternative Krishnas Regional and Vernacular Variations on a Hindu Deity SUNY Press ISBN 0791464156 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Rosen Steven 2006 Essential Hinduism New York Praeger ISBN 0 275 99006 0 Valpey Kenneth R 2006 Attending Kṛṣṇa s image Caitanya Vaiṣṇava murti seva as devotional truth New York Routledge ISBN 0 415 38394 3 Sutton Nicholas 2000 Religious doctrines in the Mahabharata Motilal Banarsidass Publ hlm 477 ISBN 8120817001 History of Indian Theatre Oleh M L Varadpande Bab Theatre of Krishna hlm 231 94 Terbit tahun 1991 Abhinav Publications ISBN 81 7017 278 0 Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Krishna Inggris Segala hal tentang Kresna di situs krishna com Inggris Mencari Kresna sebagai tokoh sejarah oleh Prof N S Rajaram Inggris Artikel Sri Krishna oleh Stephen Knapp Inggris Riwayat Sri Kresna dalam Bhagawatapurana Srimad Bhagavatam Diarsipkan 2013 01 23 di Wayback Machine Inggris Kehidupan Kresna Diarsipkan 2016 05 19 di Wayback Machine Inggris Kronologi kehidupan Kresna Inggris Kisah kepahlawanan Sri KresnaKresnaSebelumnya Rama Awatara Wisnuke 8 Berikutnya Buddha Gautama1atauBaladewa2Catatan 1 versi India Utara 2 versi India Selatan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kresna amp oldid 24038160