www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam agama Hindu Buddha Gautama muncul dalam kitab Purana Susastra Hindu sebagai awatara inkarnasi kesembilan di antara sepuluh awatara Dasawatara Dewa Wisnu Dalam Bhagawatapurana Dia disebut sebagai awatara kedua puluh empat di antara dua puluh lima awatara Wisnu Kata buddha berarti Dia yang mendapat pencerahan dan dapat mengacu kepada Buddha lainnya selain Buddha Gautama pendiri Buddhisme yang dikenal pada masa sekarang Siddhartha Gautama Buddha Gautama Awatara Wisnu sebagai Sang BuddhalbsBerbeda dengan ajaran Hindu ajaran Buddha Gautama tidak menekankan keberadaan Tuhan sang Pencipta 1 sehingga agama Buddha termasuk bagian dari salah satu aliran nastika heterodoks secara harfiah berarti Itu tidak ada menurut aliran aliran agama Dharma lainnya seperti Dwaita Namun beberapa aliran lainnya seperti Adwaita sangat mirip dengan ajaran Buddhisme baik bentuk maupun filsafatnya 2 Daftar isi 1 Buddha dalam Sastra Hindu 2 Buddha Gautama sebagai awatara Wisnu 3 Perspektif opini dan reaksi 4 Kontradiksi dengan agama Hindu 5 Lihat pula 6 Catatan kaki 7 Referensi 8 Pranala luarBuddha dalam Sastra Hindu SuntingSang Buddha disebutkan dalam beberapa kitab Hindu termasuk dalam hampir seluruh Purana Bagaimanapun tidak semuanya mengacu kepada orang Buddha yang sama mengingat bahwa Buddha tidak hanya satu beberapa di antaranya mengacu kepada orang lain dan beberapa penyebutan kata buddha hanya berarti seseorang yang memiliki buddhi Kebanyakan dari penggunaan kata buddha tersebut mengacu kepada pendiri Buddhisme Siddhartha Gautama 3 Purana mendeskripsikannya dengan dua peran menyebarkan ajaran palsu untuk menyesatkan kaum asura makhluk sesat penentang dewa dan semacamnya dan mengkritik pengorbanan binatang seperti yang sudah ditentukan dalam Weda 4 Kitab Purana yang menyatakan Buddha termasuk dalam daftar awatara yaitu Hariwangsa 1 41 Linggapurana 2 71 Naradapurana 2 72 Padmapurana 3 252 Bhagawatapurana 1 3 24 2 7 37 11 4 23 Garudapurana 2 30 37 3 15 26 Wisnupurana 3 18 Dalam kitab Purana biasanya Buddha disebut sebagai awatara kesembilan di antara sepuluh awatara Wisnu Seringkali Buddha disebut sebagai seorang yogi atau yogacarya dan sebagai sanyasin petapa Biasanya ayahnya disebut Suddhodhana sama dengan tradisi Buddhisme sementara dalam kitab lainnya ayah Sang Buddha disebut Anjana atau Jina Sang Buddha digambarkan sebagai sosok rupawan devasundara rupa dengan kulit putih atau merah pucat dan memakai jubah merah atau merah coklat 5 Dalam berbagai Purana Sang Buddha dijelaskan sebagai seorang penjelmaan Wisnu yang turun ke dunia untuk menyesatkan kaum asura maupun manusia dari ajaran dharma Weda Kitab Bhawishyapurana menyatakan sebagai berikut Pada masa ini mengingat saatnya Zaman Kali kegelapan Dewa Wisnu menjelma sebagai Gautama seorang Shakyamuni dan mengajarkan dharma Buddha selama sepuluh tahun Kemudian Shuddhodana memerintah selama dua puluh tahun dan Shakyasimha selama dua puluh tahun Pada tahap pertama Zaman Kali jalan Weda dihancurkan dan seluruh pria menjadi umat Buddha Orang orang yang mencari perlindungan kepada Wisnu telah menjadi sesat 6 Menurut Wendy Doniger Buddha awatara yang muncul dalam versi berbeda beda dalam berbagai Purana mungkin menggambarkan usaha kaum Brahmanisme Ortodoks untuk memfitnah kaum Buddhis dengan menyamakan mereka dengan kaum asura raksasa makhluk sesat 7 Helmuth von Glasenapp menghubungkan perkembangan ini dengan niat umat Hindu untuk menyerap Buddhisme dengan cara yang damai baik untuk mengarahkan kaum Buddhis menuju Waisnawa maupun untuk menceritakan fakta bahwa tindakan bidah semacam itu dapat terjadi di India 8 Buddha Gautama sebagai awatara Wisnu Sunting nbsp Buddha muncul sebagai salah satu awatara Wisnu yang tercatat dalam Purana Dalam lukisan sepuluh awatara Wisnu ini Buddha di sebelah bawah dilukiskan dengan banyak lengan Karena keragaman tradisi dalam agama Hindu tidak ada sudut pandang tertentu atau kesepakatan tentang peran Sang Buddha yang resmi Sudut pandang bahwa Buddha sebagai awatara yang menganjurkan tindakan tanpa kekerasan ahimsa masih menjadi kepercayaan populer di antara sejumlah organisasi Waisnawa masa kini termasuk ISKCON 9 Pada bagian Dasavatara sotra dalam Gita Govinda seorang penyair Waisnawa mahsyur Jayadeva Goswami 1200 M memasukan Buddha di antara sepuluh awatara utama Wisnu dan menulis sebuah doa tentang Dia sebagai berikut Oh Kesawa Wisnu Wahai Tuhan alam semesta Wahai Dewa Hari yang telah menjelma sebagai Buddha Semua kemuliaan milik Mu Oh Buddha berhati penuh kasih Engkau menentang penyembelihan hewan malang yang dilakukan menurut aturan Weda 10 Ada sekte Waisnawa di Maharashtra yang dikenal sebagai Warkari yang menyembah Dewa Witoba juga dikenal sebagai Witala Pandurangga Meskipun umumnya Witoba dianggap sebagai manifestasi Kresna kecil ada keyakinan yang mendalam sejak berabad abad bahwa Withoba adalah suatu manifestasi Buddha Banyak penyair suci Maharashtra seperti Eknath Namdev Tukaram dll secara eksplisit menyebutnya sebagai Buddha walaupun banyak kaum neo Buddhis Ambedkari dan sarjana barat yang cenderung menolak pendapat tersebut Sosok Witoba sebagai awatara Wisnu mungkin telah disamakan dengan Buddha dalam upaya untuk mengasimilasi Buddhisme ke dalam tradisi Hindu Ajaran Buddha juga telah dimasukkan dalam Waisnawa Warkari dan telah terintegrasi dengan filosofi tradisional Weda secara unik Salah satu kitab Hindu yang menyebutkan kehadiran Buddha sebagai penjelmaan Tuhan Wisnu adalah Bhagawatapurana Dalam kitab tersebut diuraikan penjelmaan Tuhan dari zaman ke zaman dan kehadiran Sang Buddha disebut setelah kemunculan Balarama dan Kresna Seperti yang disebutkan dalam kitab tersebut Sang Buddha terlahir pada Zaman Kali zaman kegelapan untuk menyesatkan musuh para pemuja Tuhan tataḥ kalau sampravṛtte sammohaya sura dviṣam buddho namnanjana sutaḥ kikaṭeṣu bhaviṣyati Srimadbhagawatam 1 3 24 TerjemahanMaka pada permulaan Kaliyuga Dia akan terlahir sebagai Buddha putra Anjana di Kikata Bihar untuk menyesatkan siapa saja yang menjadi musuh para pemuja Tuhan nbsp Patung Buddha sebagai awatara Wisnu di suatu kuil di Dwaraka Tirumala Andhra Pradesh Stephen Knapp penulis buku The Secret Teachings of the Vedas menyatakan bahwa sloka tersebut tidak akurat bila disimak secara harfiah mengingat bahwa Siddhartha Gautama lahir di Taman Lumbini Nepal dan ibunya bernama Mahamaya Sesungguhnya Siddhartha menjadi Buddha di Bodh Gaya negara bagian Bihar Ibunya wafat saat ia masih kecil sehingga ia diasuh neneknya Anjana Maka dari itu prediksi dalam sloka dari Bhagawatapurana dapat dibenarkan 11 Menurut kepercayaan Hindu populer pada zaman Kaliyuga masyarakat menjadi bodoh akan nilai nilai rohani dan kehidupan Ada suatu kepercayaan bahwa pada kedatangan Sang Buddha banyak brahmana di India yang menyalahgunakan upacara Weda demi kepuasan nafsunya sendiri dan melakukan pengorbanan binatang yang sia sia dan tiada berguna Maka dari itu Buddha muncul sebagai seorang awatara untuk memulihkan keseimbangan Buddha Gautama lahir sebagai Pangeran Siddhartha Gautama putra Raja Suddhodana sekitar abad ke 6 SM Suddhodana sangat mengharapkan Siddhartha menjadi Cakrawarti Maharaja Dunia tetapi pikirannya dibayang bayangi oleh ramalan petapa Kondanna yang mengatakan bahwa Siddhartha akan menjadi Buddha karena melihat empat hal orang sakit orang tua orang mati dan pertapa Karena tidak mau anaknya menjadi Buddha keempat hal tersebut selalu berusaha ditutupi olah Suddhodana Ia tidak akan membiarkan sesuatu yang bersifat sakit tua mati dan pertapa suci dilihat oleh Siddhartha Siddhartha sudah ditakdirkan untuk menjadi seorang Buddha sehingga ramalan pertapa Kondanna menjadi kenyataan Keinginan Siddhartha untuk mendapat pencerahan yang mengantarnya menjadi Buddha terlintas ketika ia melihat empat hal tersebut Pikirannya terbuka untuk mencari obat penawar sakit tua dan mati Akhirnya ia memutuskan untuk menjadi pertapa dan berkeliling mencari pertapa pertapa terkenal dan mengikuti ajaran mereka tetapi semuanya tidak membuat Siddhartha puas Akhirnya ia menemukan pencerahan ketika bertapa di bawah Pohon bodhi di Bodh Gaya pada malam Purnama Sidhi bulan Waisak Oleh umat Hindu Siddhartha dihormati dan diyakini sebagai salah satu penjelmaan awatara Wisnu Dalam beberapa tradisi Hinduisme Rama dan Kresna yang merupakan awatara juga dipuja sebagai dewa bahkan sebagai Tuhan tetapi Sang Buddha yang juga merupakan awatara tidak dipuja dalam Hindu selayaknya awatara yang lain Sang Buddha menolak diterapkannya lembaga kasta dan upacara upacara dalam Weda serta tidak mengakui kewenangan kitab Weda sehingga ajaran Dia menjadi agama tersendiri Perspektif opini dan reaksi Sunting nbsp B R Ambedkar Menteri Hukum dan Keadilan India pertama menolak doktrin yang menyatakan Buddha adalah penjelmaan Wisnu Pada tahun 1956 ia mengajak ribuan orang dalit kasta terendah di India agar berpindah ke agama Buddha untuk bebas dari masyarakat berbasis kasta Sejumlah tokoh revolusioner modern Hindu termasuk Gandhi telah terinspirasi oleh kehidupan dan ajaran Buddha dan reformasi yang diusahakannya 12 Buddhisme mendapat perlakuan baik dalam gerakan Hindutva kontemporer dengan dihormatinya Dalai Lama ke 14 dalam acara acara Hindu seperti Konferensi Hindu Dunia Vishva Hindu Parishad kedua di Allahabad pada tahun 1979 13 Aktivis Hindu modern yang menonjol seperti Sarvepalli Radhakrishnan dan Vivekananda menganggap Buddha sebagai guru kebenaran universal yang sama yang mendasari semua agama dunia 14 15 Banyak sarjana Hindu yang beranggapan bahwa agama Buddha dipandang sebagai Brahmanisme yang direformasi 16 dan banyak umat Hindu yang percaya bahwa agama Buddha seperti halnya Waisheshika dan Lokayata merupakan salah satu sekte dalam Sanatana Dharma Menurut Sarvepalli Radhakrishnan Buddha tidak menganggap dirinya sebagai seorang inovator tetapi hanya seorang yang memperbaiki jalan Upanishad 17 B R Ambedkar yang membangun kembali Buddhisme di India menolak bahwa Buddha adalah penjelmaan Wisnu Di antara 22 sumpah yang ia berikan kepada kaum neo Buddhis sumpah kelima berbunyi Saya tidak dan tak akan percaya bahwa Sang Buddha adalah penjelmaan Wisnu Saya meyakini doktrin itu sebagai pemikiran sesat dan propaganda belaka 18 Tahun 1999 dalam Masyarakat Maha Bodhi lembaga umat Buddha Asia Selatan di Sarnath Jagadguru Sankaracharya Jayendra Saraswati dari Kanchi matha dan Vipassana Acharya S N Goenka memberikan pengumuman yang menyepakati tiga poin berikut ini setelah melakukan diskusi 19 Karena alasan tertentu beberapa sastra yang ditulis di India pada zaman dahulu menganggap Buddha sebagai reinkarnasi Wisnu dan berbagai anggapan keliru mengenai Dia hal ini sangat tidak menyenangkan Dalam upaya mengembangkan hubungan yang lebih akrab antara umat Hindu dan Buddha kami memutuskan bahwa apapun yang terjadi pada masa lalu mesti dilupakan dan keyakinan tersebut tidak boleh disebarkan Untuk menghapus kekeliruan ini selamanya kami mengumumkan bahwa baik Weda maupun Samana merupakan tradisi kuno di India Wisnu termasuk tradisi Weda sedangkan Buddha termasuk tradisi Samana Usaha yang dilakukan suatu tradisi untuk menunjukkan bahwa ia lebih mulia dibandingkan tradisi lainnya hanya memupuk kebencian dan sakit hati antara keduanya Maka dari itu hal tersebut tidak boleh dilakukan untuk selanjutnya dan dua tradisi harus saling menghormati dan menghargai Siapa pun mampu mencapai derajat tinggi di masyarakat dengan cara melakukan perbuatan baik Seseorang mendapat derajat yang buruk di masyarakat jika melakukan perbuatan buruk Maka dari itu siapa pun yang melakukan perbuatan baik dan melenyapkan niat kotor seperti nafsu amarah kebodohan ketamakan kecemburuan dan ego dapat mencapai derajat tinggi di masyarakat dan menikmati kedamaian dan kebahagiaan Kontradiksi dengan agama Hindu Sunting nbsp Lukisan Parinirvana Sang Buddha dihadiri oleh Dewa Sakra dan Brahma Meskipun ada pandangan dalam Hinduisme yang menganggap Buddha sebagai seorang awatara kadang kala ajarannya bertolak belakang dengan agama Hindu dan dianggap sebagai suatu bentuk nonteisme karena mengajarkan bahwa dunia tidak diciptakan oleh Tuhan Sang Pencipta Meskipun agama Buddha meyakini adanya para dewa tetapi para dewa tersebut bukanlah makhluk mahakuasa tidak menciptakan alam semesta 20 Meskipun ajaran Buddha menyatakan adanya Brahma tetapi Brahma tersebut berbeda dengan Brahma dalam agama Hindu yang menciptakan alam semesta Brahma dalam agama Buddha tidak hanya satu mereka hanyalah suatu golongan dewa seperti yang dijelaskan dalam Brahmajala Sutta Ajaran Buddha juga mengakui adanya Sakra atau pemimpin para dewa sama seperti Indra alias Sakra dalam ajaran Hindu tetapi karakteristik dan kisah kehidupan keduanya berbeda Agama Buddha juga menekankan bahwa segala hal tidak kekal anicca tetapi yang membedakannya dengan agama lainnya yang berasal dari India adalah agama Buddha menyatakan tidak ada inti diri yang kekal atau tiada jiwa dalam makhluk hidup anatma atau anatta tiada atma 21 22 23 Keyakinan tentang sesuatu yang bersifat kekal atau ada jiwa dalam makhluk hidup dianggap sebagai pandangan atau keyakinan yang keliru menurut agama Buddha dan merupakan sumber utama kemelekatan dan penderitaan dukkha 24 25 26 Agama Buddha mengajarkan keyakinan tentang tumimbal lahir atau kelahiran berulang ulang Menurut keyakinan ini setiap makhluk terlahir berulang ulang di antara 31 alam kehidupan dan melalui proses kematian 27 Namun menurut ajaran agama Buddha kelahiran berulang ulang tersebut bukanlah perpindahan jiwa atman ke tubuh yang baru berbeda dengan keyakinan dalam agama Hindu dan Jainisme 28 Menurut ajaran agama Buddha keyakinan tentang atman tidaklah benar itu keyakinan yang keliru 29 Salah satu dari Mahayana Sutra yaitu Sutra Lankawatara berisi dialog antara Sang Buddha dengan Mahamati Dalam dialog tersebut Sang Buddha menyatakan bahwa konsep Tuhan yang berdaulat atau atman adalah imajinasi belaka atau perwujudan dari pikiran dan bisa menjadi halangan menuju kesempurnaan karena ini membuat kita menjadi terikat dengan konsep Tuhan Maha Pencipta Kutipan dari sutra tersebut sebagai berikut Semua konsep seperti penyebab suksesi atom unsur unsur dasar yang membuat kepribadian jiwa pribadi roh tertinggi Tuhan Yang Mahakuasa Sang Pencipta adalah imajinasi belaka dan perwujudan dari pemikiran manusia Tidak Mahamati doktrin Tathagata dari rahim ke Tathagata an tidaklah sama dengan filosofi Atman 30 Ajaran Buddha tidak mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta sedangkan ajaran Hindu meyakini bahwa Tuhan menciptakan alam semesta Selain itu agama Hindu menganggap Buddha sebagai inkarnasi Tuhan Pengikut filsafat Buddha tidak mengakui adanya makhluk duniawi maupun surgawi yang setara maupun lebih hebat daripada Siddhartha Gautama yang dikenal sebagai Sang Buddha Hal ini bertentangan dengan pandangan Hindu yang menganggap Buddha adalah penjelmaan dari Tuhan Yang Mahakuasa Tradisi Hindu menganggap ajaran Buddha sebagai salah satu ajaran nastika tidak hanya karena menolak adanya Tuhan Sang Pencipta tetapi juga tidak mau mengakui kewenangan kitab Weda 31 Seperti yang tercatat dalam Cankki Sutta Majjhima Nikaya Sang Buddha berkata kepada sekelompok brahmana O Vasettha para pendeta yang memahami sastra Weda tersebut seperti barisan orang buta yang terikat bersama sama di mana orang yang pertama tidak melihat apapun yang di tengah tidak melihat apapun dan yang terakhir tidak melihat apapun Walpola Rahula seorang rahib Buddhis menulis Selalu menjadi pertanyaan tentang tahu dan melihat bukan meyakini Ajaran Sang Buddha bersifat ehipassiko mengajak Anda untuk datang dan melihat bukan datang dan percaya Selalu melihat dengan pengetahuan atau kebijaksanaan bukan meyakini dengan iman 32 Lihat pula SuntingAwatara Buddha Buddhisme Siddhartha Gautama Tuhan dalam agama BuddhaCatatan kaki Sunting Buddhist attitude to God Enlightenment in Buddhism and Advaita Vedanta Are Nirvana and Moksha the Same oleh David Loy National Univ of Singapore 69 70 The similarities between Mahayana and Advaita Vedanta have been much noticed they are so great that some commentators conceive of the two as different stages of the same system Curiously both Shankara and his predecessor Gaudapada were accused of being crypto Buddhists while on the other side Theravadins criticized Mahayana for being a degeneration back into Hinduism Terjemahan Kemiripan antara Mahayana dan Adwaita Wedanta sering kali diperhatikan hal ini sungguhlah besar sehingga beberapa komentator menyatakan bahwa keduanya merupakan stadium berbeda dari sistem yang sama Anehnya baik Shankara maupun pendahulunya Gaudapada dituduh sebagai kaum kripto Buddhis sementara itu di sisi lain kaum Theravada mengkritik Mahayana sebagai sebuah degenerasi kembali ke Hinduisme Singh 1997 hlm 260 275 Singh 1997 hlm 264 Singh 1997 hlm 262 264 O Flaherty 1976 hlm 203 O Flaherty 1976 hlm 200 Von Glasenapp 1962 113 dikutip dalam O Flaherty 1976 hlm 206 A C Bhaktivedanta Swami Prabhupada Pendiri ISKCON Kuliah 1974 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 27 Diakses tanggal 2011 09 12 Because people were addicted so much in violence in killing the animals therefore Buddha philosophy was needed karena orang orang gemar melakukan kekerasan membunuh hewan maka filsafat Buddha diperlukan Dasavatara stotra Stephen Knapp Buddhism and Its Vedic Connections Diakses tanggal 2011 9 12 Parameter site yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Mahatma Gandhi and Buddhism PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 07 10 Diakses tanggal 2011 09 11 McKean Lise Divine Enterprise Gurus and the Hindu Nationalist Movement Chicago University Press 1996 Elst Koenraad Who is a Hindu 2001 Barrows J H 1893 Hinduism in The World s Parliament of Religions Vol II Chicago hlm 978 Eastern Religions and Western Thought New York 1969 pp 326 7 Christian Lindtner From Brahmanism to Buddhism Asian Philosophy 1999 John Woodroffe Arthur Avalon Shakti and Shakta Koenraad Elst Who is a Hindu 2001 Radhakrishnan Indian Philosophy vol 2 hal 469 Ucko Hans 2002 The people and the people of God LIT Verlag Munster hlm 101 ISBN 9783825855642 Fostering Friendly Relations Dr V A Gunasekara The Buddhist Attitude to God Statement made to a Multi religious Seminar Diakses tanggal 2007 04 27 Anatta Buddhism Encyclopaedia Britannica 2013 a Christmas Humphreys 2012 Exploring Buddhism Routledge hlm 42 43 ISBN 978 1 136 22877 3 b Gombrich 2006 page 47 Quote Buddha s teaching that beings have no soul no abiding essence This no soul doctrine anatta vada he expounded in his second sermon a Anatta Encyclopaedia Britannica 2013 Quote Anatta in Buddhism the doctrine that there is in humans no permanent underlying soul The concept of anatta or anatman is a departure from the Hindu belief in atman the self b Steven Collins 1994 Religion and Practical Reason Editors Frank Reynolds David Tracy State Univ of New York Press ISBN 978 0791422175 page 64 Central to Buddhist soteriology is the doctrine of not self Pali anatta Sanskrit anatman the opposed doctrine of atman is central to Brahmanical thought Put very briefly this is the Buddhist doctrine that human beings have no soul no self no unchanging essence c John C Plott et al 2000 Global History of Philosophy The Axial Age Volume 1 Motilal Banarsidass ISBN 978 8120801585 page 63 Quote The Buddhist schools reject any Atman concept As we have already observed this is the basic and ineradicable distinction between Hinduism and Buddhism d Katie Javanaud 2013 Is The Buddhist No Self Doctrine Compatible With Pursuing Nirvana Philosophy Now e David Loy 1982 Enlightenment in Buddhism and Advaita Vedanta Are Nirvana and Moksha the Same International Philosophical Quarterly Volume 23 Issue 1 pages 65 74 Brian Morris 2006 Religion and Anthropology A Critical Introduction Cambridge University Press hlm 51 ISBN 978 0 521 85241 8 Quote anatta is the doctrine of non self and is an extreme empiricist doctrine that holds that the notion of an unchanging permanent self is a fiction and has no reality According to Buddhist doctrine the individual person consists of five skandhas or heaps the body feelings perceptions impulses and consciousness The belief in a self or soul over these five skandhas is illusory and the cause of suffering Richard Francis Gombrich Cristina Anna Scherrer Schaub 2008 Buddhist Studies Motilal Banarsidass hlm 209 210 ISBN 978 81 208 3248 0 Frank Hoffman Deegalle Mahinda 2013 Pali Buddhism Routledge hlm 162 165 ISBN 978 1 136 78553 5 Keown Damien 1996 Buddhism A Very Short Introduction Oxford University Press hlm 107 Oliver Leaman 2002 Eastern Philosophy Key Readings Routledge hlm 23 27 ISBN 978 1 134 68919 4 a Christmas Humphreys 2012 Exploring Buddhism Routledge hlm 42 43 ISBN 978 1 136 22877 3 b Brian Morris 2006 Religion and Anthropology A Critical Introduction Cambridge University Press hlm 51 ISBN 978 0 521 85241 8 Quote anatta is the doctrine of non self and is an extreme empiricist doctrine that holds that the notion of an unchanging permanent self is a fiction and has no reality According to Buddhist doctrine the individual person consists of five skandhas or heaps the body feelings perceptions impulses and consciousness The belief in a self or soul over these five skandhas is illusory and the cause of suffering c Gombrich 2006 page 47 Quote Buddha s teaching that beings have no soul no abiding essence This no soul doctrine anatta vada he expounded in his second sermon Lankavatara sutra bab VI Bhattacharyya 1999 hlm 174 Rahula Walpola 1959 What The Buddha Taught ISBN 0 8021 3031 3 Referensi SuntingDowson John 1879 A Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion Geography History and Literature O Flaherty Wendy 1976 Origins of Evil in Hindu Mythology University of California Press E Swarnasanti 1991 Riwayat Hidup Bhuddha Gautama Bandung Penerbit Karaniya Madrasuta Ngakan Made 1996 Saya beragama Hindu Denpasar Warta Hindu Dharma Singh Nagendra Kumar 1997 Buddha as depicted in the Puraṇas Encyclopaedia of Hinduism Volume 7 Anmol Publications PVT LTD ISBN 9788174881687 pranala nonaktif permanen Bhattacharyya N N 1999 History of the Tantric Religion edisi ke Second Revised New Delhi Manohar ISBN 81 7304 025 7 Pranala luar SuntingBuddha dalam Hinduisme Diarsipkan 2007 02 05 di Wayback Machine Buddha sebagai Awatara Dewa Wisnu pranala nonaktif permanen artikel ditulis oleh A Seshan Buddha GautamaSebelumnya Kresna Awatara Wisnuke 9 Berikutnya Kalki Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Siddhartha Gautama dalam Hinduisme amp oldid 23064182