www.wikidata.id-id.nina.az
Galaksi beralih ke halaman ini Untuk kegunaan lain lihat Galaksi disambiguasi Galaksi serapan dari bahasa Yunani gala3ias artinya semacam susu merujuk kepada Bimasakti adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang dengan segala bentuk manifestasinya antara lain bintang neutron dan lubang hitam gas dan debu medium antarbintang dan materi gelap komponen yang penting namun belum begitu dimengerti 1 2 Galaksi berbentuk spiral NGC 4535 Letaknya berada di konstelasi Virgo dan jaraknya sekitar 54 juta tahun cahaya dari bumiGalaksi yang ada berkisar dari galaksi katai dengan hanya sepuluh juta 107 bintang 3 hingga galaksi raksasa dengan seratus triliun 1014 bintang 4 yang semuanya mengorbit pada pusat massa galaksi masing masing Matahari adalah salah satu bintang dalam galaksi Bima Sakti tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus bintang yang beragam demikian juga jenis awan antarbintangnya Di antara galaksi galaksi ini tersebar medium antarbintang berupa gas debu dan sinar kosmis Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki setidaknya satu lubang hitam supermasif 5 Secara historis galaksi dikelompokkan berdasarkan bentuk terlihatnya atau biasa disebut morfologi visualnya Bentuk yang umum adalah galaksi eliptis 6 yang memiliki profil cahaya berbentuk elips Galaksi spiral adalah galaksi berbentuk cakram dengan lengan galaksi yang melengkunng dan berisi debu Galaksi dengan bentuk yang tak beraturan atau tidak biasa disebut galaksi tak beraturan dan biasanya disebabkan karena gangguan oleh tarikan gravitasi galaksi tetangga Interaksi yang demikian antara galaksi galaksi yang berdekatan dapat menyebabkan penggabungan yang terkadang meningkatkan jumlah pembentukan bintang hingga menghasilkan galaksi dengan pembentukan bintang yang cepat 7 Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar 1 7 1011 galaksi dalam alam semesta teramati 8 Sebagian besar berdiameter 1000 hingga 100 000 parsec 9 dan biasanya dipisahkan oleh jarak beberapa juta parsec atau megaparsec 10 Ruang antargalaksi diisi oleh gas tipis dengan kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah hierarki himpunan yang disebut kelompok dan gugus yang pada gilirannya membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut gugus raksasa Dalam skala terbesar himpunan himpunan ini umumnya tersusun dalam lapisan dan untaian yang dikelilingi oleh kehampaan yang sangat luas 11 Meskipun belum dipahami secara menyeluruh materi gelap kemungkinan menyusun sekitar 90 dari massa sebagian besar galaksi butuh rujukan Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada di pusat dari banyak kalau tidak semua galaksi Daftar isi 1 Etimologi 2 Sejarah pengamatan 2 1 Bima Sakti 2 2 Pembedaan dari nebula lainnya 2 3 Penelitian modern 3 Jenis dan bentuk 3 1 Eliptis 3 2 Spiral 3 3 Bentuk lain 3 4 Katai 4 Dinamika dan aktivitas luar biasa 4 1 Interaksi 4 2 Starburst 4 3 Inti aktif 5 Pembentukan dan evolusi 5 1 Pembentukan 5 2 Evolusi 5 3 Kecenderungan pada masa depan 6 Struktur skala besar 7 Pengamatan dalam berbagai panjang gelombang 8 Galaksi dalam fiksi ilmiah 9 Galeri foto 10 Lihat pula 11 Catatan 12 Referensi 13 Daftar pustaka 14 Pranala luarEtimologi SuntingKata galaksi berasal dari istilah bahasa Yunani untuk menyebut galaksi kita galaxias gala3ias atau kyklos galaktikos kyklos galaktikos Masing masing berarti sesuatu yang menyerupai susu dan lingkaran susu 12 sesuai dengan penampakannya di angkasa berupa pita putih samar Dalam mitologi Yunani Zeus menempatkan anak laki lakinya yang dilahirkan oleh manusia biasa bayi Heracles pada payudara Hera ketika Hera sedang tidur sehingga bayi tersebut meminum susunya dan karena itu menjadi manusia abadi Hera terbangun ketika sedang menyusui dan kemudian menyadari ia sedang menyusui bayi yang tak dikenalnya ia mendorong bayi tersebut dan air susunya menyembur mewarnai langit malam menghasilkan pita cahaya tipis yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Milky Way jalan susu 13 14 Ketika William Herschel menyusun katalog nebula miliknya pada tahun 1786 dia menggunakan istilah nebula spiral untuk objek objek tertentu seperti objek M31 Di kemudian waktu akan disadari bahwa objek tersebut sebenarnya merupakan kumpulan dari banyak bintang dan dipakailah istilah island universe alam semesta pulau untuk merujuk pada objek yang demikian Namun kemudian disadari bahwa kata universe alam semesta berarti keseluruhan jagad raya sehingga istilah ini tidak dipakai lagi dan objek yang demikian kemudian dikenal sebagai galaksi 15 Sejarah pengamatan SuntingPengetahuan bahwa kita hidup di dalam sebuah galaksi dan bahwa terdapat banyak galaksi lainnya diperoleh seiring dengan penemuan penemuan kita tentang Bima Sakti dan nebula nebula lainnya di langit malam Bima Sakti Sunting Artikel utama Bima Sakti Pusat galaksi Bima SaktiFilsuf Yunani Democritus 450 370 SM mengemukakan bahwa pita kabut putih di langit malam hari yang dikenal sebagai Bima Sakti kemungkinan terdiri dari bintang bintang yang sangat jauh jaraknya 16 Namun Aristoteles 384 322 SM memercayai bahwa pita tersebut disebabkan oleh kobaran hembusan napas yang menyala nyala dari banyak bintang besar yang berjarak dekat satu sama lain dan bahwa kobaran ini terjadi di bagian atas atmosfer yaitu di wilayah dunia yang selalu diisi dengan gerakan surgawi 17 Filsuf neoplatonis Olympiodorus Junior 495 570 kritis terhadap pandangan ini secara ilmiah beralasan bahwa jika memang benar Bima Sakti berada di wilayah sublunar terletak antara bumi dan bulan maka harusnya ia terlihat berbeda pada waktu dan tempat yang berbeda di bumi dan ia seharusnya memiliki paralaks yang ternyata tidak Dalam pandangannya Bima Sakti terletak jauh di angkasa Pendapat ini akan sangat berpengaruh nantinya di dalam dunia Islam 18 Menurut Mohani Muhammad astronom Arab Ibnu Haitham 965 1037 adalah orang yang melakukan usaha usaha pertama dalam mengamati dan mengukur paralaks Bima Sakti 19 dan ia menjadi berkeyakinan kuat bahwa karena Bima Sakti tidak memiliki paralaks pastilah jaraknya sangat jauh dari bumi dan bukannya berada dalam atmosfer 20 Astronom Persia Al Biruni 973 1048 mengemukakan bahwa Bima Sakti merupakan kumpulan yang tak terhitung jumlahnya dari bagian bagian yang bersifat seperti bintang nebula 21 22 Astronom Andalusia Ibnu Bajjah dikenal di barat dengan nama latin Avempace meninggal 1138 mengemukakan bahwa Bima Sakti dibentuk oleh banyak bintang yang saling hampir bersentuhan satu dengan yang lain sehingga tampak menjadi seperti gambar sinambung akibat pengaruh pembiasan dari material sublunar 17 23 mengutip hasil pengamatannya terhadap konjungsi antara Jupiter dan Mars sebagai bukti bahwa hal tersebut dapat terjadi jika dua objek saling berdekatan 17 Pada abad ke 14 ilmuwan kelahiran Suriah Ibnu Qayyim mengemukakan bahwa Bima Sakti merupakan bintang bintang kecil yang tak terhitung jumlahnya saling berdesakan dalam alam bintang bintang tetap 24 Bukti nyata bahwa Bima Sakti terdiri atas banyak bintang datang pada tahun 1610 ketika astronom Italia Galileo Galilei menggunakan sebuah teleskop untuk mempelajari Bima Sakti dan menemukan bahwa Bima Sakti tersusun atas bintang bintang redup dalam jumlah yang luar biasa banyaknya 25 Pada tahun 1750 astronom Inggris Thomas Wright dalam bukunya An original theory or new hypothesis of the Universe Teori asli atau hipotesis baru tentang Alam Semesta berspekulasi namun benar bahwa Bima Sakti kemungkinan adalah sebuah badan berputar dari bintang bintang dalam jumlah besar yang diikat oleh gaya gravitasi serupa dengan tata surya namun dalam skala yang jauh lebih besar Piringan bintang yang dihasilkan dapat terlihat sebagai pita di langit dari sudut pandang kita dalam piringan tersebut 26 Dalam risalah pada tahun 1755 Immanuel Kant mengembangkan ide Wright tentang struktur Bima Sakti Bentuk Bima Sakti yang disimpulkan dari hitungan bintang oleh William Herscel pada tahun 1785 tata surya dianggap berada di dekat pusat galaksi Usaha pertama untuk menggambarkan bentuk Bima Sakti dan letak matahari di dalamnya dilakukan oleh William Herschel pada tahun 1785 dengan cara menghitung secara hati hati jumlah bintang yang ada di berbagai wilayah langit yang beda Dia menghasilkan sebuah diagram bentuk Bima Sakti dengan tata surya terletak dekat dengan pusatnya 27 Menggunakan pendekatan yang lebih baik Jacobus Kapteyn pada tahun 1920 sampai pada kesimpulan berupa sebuah gambar galaksi elipsoid kecil dengan garis tengah kira kira 15 kiloparsec dengan matahari terletak dekat dengan pusat galaksi Metode yang berbeda oleh Harlow Shapley berdasarkan pengatalogan gugus bola menghasilkan gambar yang sangat jauh berbeda sebuah piringan pipih dengan garis tengah kira kira 70 kiloparsec dan matahari terletak jauh dari pusat galaksi 26 Kedua analisis tersebut gagal memperhitungkan penyerapan cahaya oleh debu antarbintang yang ada di bidang galaksi namun setelah Robert Julius Trumpler menghitung efek ini pada tahun 1930 dengan mempelajari gugus terbuka gambaran terkini galaksi tuan rumah kita Bima Sakti terlahir 28 Pembedaan dari nebula lainnya Sunting Sketsa Messier 51 oleh Lord Rosse pada tahun 1845 yang kemudian dikenal sebagai Galaksi PusaranPada abad ke 10 astronom Persia As Sufi membuat pengamatan yang tercatat paling awal terhadap galaksi Andromeda menggambarkannya sebagai awan kecil 29 As Sufi yang menerbitkan temuannya dalam Kitab Bintang Bintang Tetap pada tahun 964 juga mengenali Awan Magellan Besar yang dapat dilihat dari Yaman walau bukan dari Isfahan dan galaksi ini tidak akan dilihat oleh orang Eropa hingga perjalanan Magellan pada abad ke 16 30 31 Galaksi Andromeda ditemukan kembali secara terpisah oleh Simon Marius pada tahun 1612 29 Hanya kedua galaksi inilah galaksi di luar Bima Sakti yang mudah dilihat dengan mata telanjang menjadikan keduanya sebagai galaksi galaksi pertama yang diamati dari bumi Pada tahun 1750 Thomas Wright dalam bukunya An original theory or new hypothesis of the Universe Teori asli atau hipotesis baru tentang Alam Semesta berspekulasi namun benar bahwa Bima Sakti adalah sebuah badan berputar dari bintang bintang dan bahwa beberapa nebula yang tampak di malam hari bisa jadi merupakan Bima Sakti yang lain 26 32 Menuju akhir abad ke 18 Charles Messier menghimpun sebuah katalog yang berisi 109 nebula objek angkasa dengan tampilan berkabut yang paling terang yang kemudian diikuti dengan sebuah katalog yang lebih besar yang berisi 5 000 nebula disusun oleh William Herschel 26 Pada tahun 1845 Lord Rosse membangun sebuah teleskop baru yang mampu membedakan nebula elips dan spiral Dia juga berhasil membedakan titik titik sumber cahaya tunggal di beberapa nebula ini 33 Pada tahun 1912 Vesto Slipher membuat penelitian dengan spektrografi terhadap nebula nebula spiral paling terang untuk menentukan apakah mereka terbuat dari bahan bahan kimia yang diharapkan ada dalam sebuah sistem planet Namun Slipher menemukan bahwa nebula spiral memiliki geseran merah yang tinggi menunjukkan bahwa mereka sedang bergerak menjauh dengan kecepatan yang lebih tinggi dari kecepatan lepas Bima Sakti Karena itu disimpulkan bahwa galaksi galaksi tersebut tidak terikat secara gravitasi pada Bima Sakti dan kecil kemungkinannya merupakan bagian dari Bima Sakti 34 35 Pada tahun 1917 Heber Curtis mengamati bahwa terdapat sebuah bintang baru S Andromedae dalam Nebula Andromeda Besar sebagaimana Galaksi Andromeda Objek Messier M31 dikenal saat itu Dengan mencari rekaman foto dia menemukan 11 bintang baru lainnya Curtis memperhatikan bahwa bintang bintang baru ini rata rata 10 magnitudo lebih redup dibandingkan dengan bintang bintang baru yang muncul di galaksi kita Sebagai hasilnya dia dapat menghitung perkiraan jaraknya adalah 150 000 parsec Dia menjadi pendukung hipotesis yang disebut island universes yang beranggapan bahwa nebula spiral sebenarnya adalah galaksi tersendiri 36 Foto Nebula Andromeda Besar dari tahun 1899 yang kemudian dikenal sebagai Galaksi AndromedaPada tahun 1920 apa yang disebut Debat Besar terjadi antara Harlow Shapley and Heber Curtis mengenai sifat Bima Sakti nebula spiral dan dimensi alam semesta Untuk mendukung klaimnya yang menyatakan Nebula Andromeda Besar merupakan sebuah galaksi luar Curtis menunjukkan bukti berupa munculnya jalur jalur gelap menyerupai awan debu yang terdapat pada Bima Sakti dan juga pergeseran Doppler yang cukup besar 37 Permasalahan tersebut terselesaikan dengan pasti pada tahun 1922 ketika astronom Estonia Ernst Opik memberikan penentuan jarak yang mendukung teori bahwa Nebula Andromeda adalah benar merupakan sebuah objek luar galaksi yang jauh 38 Dengan menggunakan teleskop 100 inci baru milik Observatorium Gunung Wilson Edwin Hubble berhasil menentukan bahwa bagian luar sebagian nebula spiral merupakan kumpulan dari bintang bintang tunggal dan mengidentifikasi beberapa Bintang variabel Chepeid yang memungkinkannya memperkirakan jarak nebula nebula tersebut mereka terlalu sangat jauh untuk dapat menjadi bagian dari Bima Sakti 39 Pada tahun 1936 Hubble menciptakan sebuah sistem klasifikasi untuk galaksi yang masih dipergunakan hingga saat ini yakni urutan Hubble 40 Penelitian modern Sunting Kurva rotasi galaksi spiral biasa perkirakan berdasarkan materi terlihat A dan kecepatan teramati B Sumbu vertikal mewakili kecepatan rotasi dan sumbu horizontal mewakili jarak objek dari pusat galaksi Galaksi terjauh saat ini GN z11Pada tahun 1944 Hendrik van de Hulst memperkirakan akan adanya radiasi gelombang mikro dengan panjang gelombang 21 cm yang berasal dari gas antarbintang yang berisi atom hidrogen 41 radiasi ini diamati pada tahun 1951 Radiasi ini memungkinkan penelitian yang jauh lebih baik terhadap galaksi Bima Sakti karena radiasi tersebut tidak terpengaruh penyerapan oleh debu antarbintang dan pergeseran Doppler nya dapat digunakan untuk memetakan pergerakan gas tersebut di dalam galaksi Pengamatan ini mendorong terciptanya postulat tentang struktur batang yang berputar pada pusat galaksi 42 Dengan teleskop radio yang ditingkatkan gas hidrogen dapat juga dilacak pada galaksi galaksi lain Pada tahun 1970 berdasarkan penelitian Vera Rubin terhadap kecepatan rotasi gas dalam galaksi ditemukan bahwa total massa terlihat bintang dan gas tidak sesuai dengan kecepatan berputar gas tersebut Masalah perputaran galaksi ini dikira dapat dijelaskan dengan adanya sejumlah besar materi gelap yang tak terlihat 43 44 Sejak tahun 1990 an Teleskop Angkasa Hubble menghasilkan pengamatan yang lebih baik Di antaranya hasil pengamatan dengan Teleskop Hubble membuktikan bahwa materi gelap yang hilang dalam galaksi kita tidak mungkin pada dasarnya hanya terdiri dari bintang bintang redup atau kecil 45 Hubble Deep Field sebuah foto dengan eksposur yang sangat panjang wilayah langit yang relatif kosong memberikan bukti bahwa terdapat kira kira 125 miliar 1 25 1011 galaksi di alam semesta 46 Peningkatan dalam teknologi pendeteksian spektrum spektrum tak kasatmata teleskop radio kamera inframerah dan teleskop sinar x memungkinkan pendeteksian galaksi galaksi lain yang tidak terdeteksi sebelumnya oleh teleskop Hubble Secara khusus survei galaksi dalam zona langka galaksi wilayah langit yang terhalang oleh Bima Sakti berhasil menunjukkan sejumlah galaksi baru 47 Jenis dan bentuk SuntingArtikel utama Klasifikasi bentuk galaksi Jenis jenis galaksi berdasarkan sistem klasifikasi Hubble E merupakan tipe galaksi eliptis S merupakan galaksi spiral dan SB merupakan galaksi spiral berbatang note 1 Galaksi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis utama eliptis spiral dan tak beraturan Gambaran yang lebih lengkap mengenai jenis galaksi berdasarkan bentuknya bisa didapatkan dalam sistem klasifikasi Hubble Karena sistem klasifikasi Hubble hanya berdasarkan pada pengamatan visual klasifikasi ini mungkin melewatkan beberapa karakteristik penting dari galaksi seperti laju pembentukan bintang di galaksi starburst dan aktivitas inti galaksi di galaksi aktif 7 Eliptis Sunting Artikel utama Galaksi eliptis Galaksi eliptis raksasa Messier 87 Sistem klasifikasi Hubble membedakan galaksi eliptis berdasarkan tingkat keelipsannya dari E0 yang hampir berupa lingkaran hingga E7 yang sangat lonjong Galaksi dalam kategori ini memiliki bentuk dasar elipsoid sehingga tampak elips dari berbagai sudut pandang Galaksi tipe ini tampak memiliki sedikit struktur dan sedikit materi antarbintang sehingga galaksi demikian memiliki sedikit gugus terbuka dan laju pembentukan bintang yang lambat Galaksi tipe ini didominasi oleh bintang tua yang beredar mengelilingi pusat gravitasi dengan arah yang acak Bintang bintang dalam galaksi ini memiliki sedikit unsur unsur berat karena pembentukan bintang sudah berhenti setelah lonjakan awalnya Dalam hal tersebut galaksi tipe ini mirip dengan gugus bola 48 Galaksi galaksi terbesar di alam semesta berbentuk galaksi eliptis raksasa Kebanyakan galaksi eliptis dipercayai terbentuk akibat interaksi antar galaksi yang menyebabkan tabrakan atau penggabungan 49 Galaksi starburst merupakan akibat dari tabrakan yang demikian dan dapat menyebabkan pembentukan galaksi eliptis Spiral Sunting Artikel utama Galaksi spiral dan Galaksi spiral berbatang Galaksi Pusaran kiri sebuah galaksi spiral tanpa batang Galaksi spiral terdiri dari sebuah piringan bintang bintang yang berotasi materi antarbintang serta sebuah tonjolan pusat yang terdiri dari bintang bintang tua Selain itu terdapat lengan lengan spiral terang yang menjulur dari tonjolan pusat Dalam sistem klasifikasi Hubble galaksi spiral digolongkan sebagai tipe S diikuti sebuah huruf a b atau c yang menunjukkan tingkat kerapatan dari lengan spiral dan ukuran dari tonjolan pusat Galaksi Sa memiliki lengan spiral yang samar dan bergulung rapat serta tonjolan pusat yang relatif besar Sedangkan galaksi Sc memiliki lengan spiral yang jelas dan melebar serta tonjolan pusat yang relatif kecil 50 Galaksi spiral dengan lengan yang tidak jelas terkadang disebut galaksi spiral flocculent Sedang galaksi dengan lengan yang jelas dan menonjol disebut galaksi spiral grand design Dalam galaksi spiral lengannya membentuk pola seperti spiral logaritmis pola yang secara teoretis terbentuk karena adanya gangguan terhadap massa bintang yang berputar seragam Dalam teori gelombang kepadatan lengan spiral ini diperkirakan berisi materi berkepadatan tinggi 51 Saat bintang melewati salah satu lengan galaksi kecepatannya dipengaruhi oleh gaya gravitasi daerah yang kepadatan materinya lebih tinggi dan kembali normal saat bintang sudah melewatinya Efek ini mirip dengan gelombang pelambatan mobil di jalan raya yang penuh mobil Lengan galaksi terlihat jelas karena kepadatan materi yang tinggi memungkinkan pembentukan bintang sehingga terdapat banyak bintang muda dan terang di sana 52 NGC 1300 contoh galaksi spiral berbatang Sebagian besar galaksi spiral memiliki kumpulan bintang berbentuk batang lurus yang memanjang keluar dari sisi daerah inti dan kemudian bergabung dengan struktur lengan spiral 53 Dalam sistem klasifikasi Hubble galaksi ini dikategorikan sebagai SB dan diikuti huruf a b atau c yang mengindikasikan bentuk lengan spiralnya serupa dengan penggolongan galaksi spiral biasa Batang galaksi diperkirakan merupakan struktur sementara yang disebabkan oleh gelombang materi berkepadatan tinggi dari inti galaksi atau karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain 54 Banyak galaksi spiral berbatang yang berinti aktif kemungkinan karena adanya gas yang menuju ke inti melalui lengan spiral 55 Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi spiral berbatang ukuran besar 56 dengan diameter sekitar 30 kiloparsec dan ketebalan sekitar satu kiloparsec Bima Sakti memiliki sekitar 200 miliar 2 1011 57 bintang dengan massa total sekitar 600 miliar 6 1011 kali massa Matahari 58 Bentuk lain Sunting Objek Hoag merupakan galaksi cincin Galaksi ganjil peculiar galaxy merupakan galaksi yang memiliki sifat sifat yang tidak biasa karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain Contohnya adalah galaksi cincin yang memiliki struktur mirip cincin berisi bintang dan materi antarbintang yang mengelilingi inti kosong Galaksi cincin diperkirakan terbentuk saat galaksi kecil melewati inti galaksi yang lebih besar 59 Kejadian tersebut mungkin pernah dialami galaksi Andromeda yang memiliki beberapa struktur mirip cincin jika diamati pada spektrum inframerah 60 NGC 5866 merupakan galaksi lentikular NASA ESAGalaksi lentikular merupakan bentuk pertengahan yang memiliki sifat baik dari galaksi eliptis maupun galaksi spiral dan dikategorikan sebagai tipe S0 dan memiliki lengan spiral yang samar samar serta halo berisi bintang yang berbentuk eliptis 61 Galaksi lentikular berbatang masuk dalam klasifikasi Hubble SB0 Selain yang disebutkan dalam klasifikasi di atas terdapat beberapa galaksi yang tidak dapat langsung digolongkan ke dalam bentuk eliptis atau spiral Kelompok ini digolongkan sebagai galaksi tak beraturan Galaksi tak beraturan tipe Irr I memiliki semacam struktur namun tidak jelas masuk dalam salah satu klasifikasi Hubble Galaksi tak beraturan tipe Irr II tidak memiliki struktur apapun yang mirip klasifikasi Hubble dan kemungkinan pernah terganggu oleh galaksi lain 62 Contoh terdekat galaksi katai iregular adalah Awan Magellan Katai Sunting Artikel utama Galaksi katai Meski galaksi eliptis dan spiral terlihat sangat menonjol namun sepertinya sebagian besar galaksi di alam semesta merupakan galaksi katai Galaksi katai tampak relatif kecil jika dibandingkan dengan galaksi lain kira kira hanya seperseratus dari ukuran Bima Sakti dan hanya berisi beberapa miliar bintang Bahkan beberapa galaksi katai ultra kompak baru baru ini ditemukan yang hanya berukuran 100 parsec panjangnya 63 Beberapa galaksi katai dapat mengitari sebuah galaksi tunggal yang lebih besar Bima Sakti sendiri memiliki sedikitnya selusin satelit yang demikian dengan perkiran 300 500 lagi belum ditemukan 64 Galaksi katai dapat juga diklasifikasikan lagi menjadi eliptis spiral atau tak beraturan Karena galaksi katai eliptis kecil hanya memiliki sedikit kemiripan dengan galaksi eliptis besar maka mereka lebih sering disebut galaksi sferoid katai Sebuah penelitian terhadap 27 galaksi tetangga Bima Sakti menemukan bahwa setiap galaksi katai memiliki massa pusat kurang lebih 10 juta massa matahari terlepas dari apakah galaksi tersebut memiliki seribu atau sejuta bintang Hal ini mendorong pada kesimpulan bahwa galaksi sebagian besarnya terdiri dari materi gelap dan bahwa ukuran minimumnya mungkin menunjukkan keberadaan semacam materi gelap hangat yang tak mampu melakukan peleburan gravitasi dalam skala kecil 65 Dinamika dan aktivitas luar biasa SuntingInteraksi Sunting Artikel utama Galaksi yang berinteraksi Jarak antar galaksi jika dibandingkan dengan ukurannya tidaklah terlalu besar Jarak rata rata antar galaksi dalam sebuah gugus hanyalah beberapa puluh kali diameternya bandingkan dengan jarak antar bintang dalam galaksi yang bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan kali ukurannya 66 Karena itu interaksi antar galaksi cukup sering terjadi dan memainkan peranan penting dalam evolusinya Galaksi galaksi yang berpapasan namun tidak benar benar bersinggungan akan menyebabkan terganggunya bentuk galaksi yang terlibat akibat tarik menarik gravitasinya dan dapat menyebabkan pertukaran gas dan debu 67 68 Galaksi Antena sedang mengalami tabrakan yang akhirnya akan menyebabkan penggabungan kedua galaksi Tabrakan terjadi jika dua galaksi saling menembus tubuh masing masing namun masih memiliki momentum relatif yang cukup untuk tidak menyebabkan keduanya menyatu Bintang bintang dalam kedua galaksi ini biasanya bergerak lolos tanpa bertabrakan Namun gas dan debu dari kedua galaksi akan berinteraksi Hal ini dapat memicu lonjakan pembentukan bintang bintang baru ketika medium antarbintang terganggu dan terpampatkan Tabrakan dapat mengubah secara radikal bentuk salah satu atau kedua galaksi dan menciptakan struktur struktur baru seperti batang cincin atau ekor galaksi 67 68 Interaksi antar galaksi yang paling ekstrem adalah penggabungan galaksi Dalam kasus ini momentum relatif kedua galaksi tidak cukup untuk kedua galaksi dapat saling menembus Yang terjadi malah kedua galaksi tersebut perlahan bergabung membentuk galaksi tunggal yang lebih besar Penggabungan dapat menyebabkan perubahan luar biasa terhadap bentuk galaksi jika dibandingkan dengan bentuk kedua galaksi asal Namun jika salah satu galaksi jauh lebih besar dari yang lainnya penggabungan demikian disebut kanibalisme Dalam kasus ini galaksi yang lebih besar akan tetap relatif tak terganggu akibat penggabungan tersebut sementara galaksi yang lebih kecil tercabik cabik Galaksi Bima Sakti saat ini sedang dalam proses penganibalan Galaksi Eliptis Katai Sagitarius dan Galaksi Katai Canis Major 67 68 Starburst Sunting Artikel utama Galaksi starburst M82 contoh utama galaksi starburst mengalami peningkatan 10 kali lipat 69 dalam laju pembentukan bintang dibandingkan dengan galaksi yang normal Bintang diciptakan dalam galaksi dari cadangan gas dingin yang berbentuk awan molekul raksasa Galaksi galaksi yang membentuk bintang dengan laju yang luar biasa dikenal sebagai galaksi starburst Namun galaksi galaksi yang demikian akan memakan habis cadangan gasnya dalam rentang waktu yang jauh lebih pendek dari umur galaksi itu sendiri Karena itu aktivitas pembentukan bintang biasanya hanya berlangsung selama sekitar 10 juta tahun sebuah jangka waktu yang relatif pendek dalam sejarah hidup sebuah galaksi Galaksi starburst lebih sering dijumpai dalam masa masa awal alam semesta 70 dan saat ini masih menyumbang sebesar sekitar 15 dari total laju pembentukan bintang 71 Galaksi starburst ditandai oleh adanya konsentrasi gas penuh debu dan kemunculan bintang bintang yang baru dibentuk termasuk bintang bintang masif yang mengionisasi awan awan molekul di sekitarnya dan membentuk wilayah wilayah H II 72 Bintang bintang masif ini menghasilkan ledakan supernova yang mengakibatkan menyebarnya sisa sisa supernova dan berinteraksi dengan kuat dengan gas gas di sekitarnya Hal ini memicu reaksi berantai pembentukan bintang yang menyebar ke seluruh wilayah galaksi yang berisi gas Hanya ketika gas yang tersedia sudah hampir habis atau menyebar maka aktivitas pembentukan bintang berhenti 70 Galaksi starburst sering diasosiasikan dengan galaksi galaksi yang sedang bergabung atau berinteraksi Contoh dasar dari interaksi yang menghasilkan galaksi starburst adalah M82 yang tadinya berpapasan dengan galaksi M81 yang lebih besar Galaksi tak beraturan sering kali memiliki titik titik aktivitas pembentukan bintang yang tersebar 73 Inti aktif Sunting Artikel utama Inti aktif galaksi Sebagian dari galaksi yang dapat kita amati tergolong aktif Maksudnya di dalam galaksi tersebut terdapat sebuah sumber tunggal selain bintang debu atau medium antarbintang yang memancarkan energi dalam jumlah yang signifikan dari keseluruhan energi keluarannya Model standar inti aktif galaksi terdiri atas sebuah lubang hitam supermasif pada wilayah inti galaksi dan piringan akresi yang mengelilingi lubang hitam tersebut Radiasi dari inti aktif galaksi diakibatkan oleh energi gravitasi materi yang terjatuh dari piringan akresi ke dalam lubang hitam 74 Kira kira 10 inti aktif galaksi menghasilkan sepasang semburan berenergi tinggi dengan arah yang berlawanan yang melontarkan partikel partikel dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya Mekanisme penghasilan semburan ini masih belum dimengerti dengan baik 75 Sebuah semburan partikel partikel sedang dipancarkan dari inti sebuah galaksi radio eliptis M87 Galaksi galaksi aktif yang memancarkan radiasi tinggi energi dalam bentuk sinar x diklasifikasikan sebagai Galaksi Seyfert atau kuasar tergantung kecemerlangannya Dapat juga berupa Blazar yang dipercaya merupakan galaksi aktif yang salah satu semburan relativistis nya mengarah ke bumi Ada juga galaksi radio yang memancarkan frekuensi radio dari semburan relativistis Sebuah model terpadu dari jenis jenis galaksi aktif ini menjelaskan bahwa perbedaan tiap jenis didasarkan pada sudut pandang pengamat 75 Daerah garis emisi inti rendah ionisasi LINER kemungkinan ada hubungannya dengan inti aktif galaksi dan juga daerah starburst Emisi dari galaksi tipe LINER didominasi oleh unsur unsur yang terionisasi dengan lemah 76 Sekitar sepertiga dari galaksi yang ada di sekitar kita tergolong memiliki inti LINER 74 76 77 Pembentukan dan evolusi SuntingArtikel utama Pembentukan dan evolusi galaksi Studi tentang pembentukan dan evolusi galaksi berusaha untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana galaksi terbentuk dan jalur evolusi yang ditempuhnya sepanjang sejarah alam semesta Beberapa teori di bidang ini telah dapat diterima secara luas tetapi bidang ini masih merupakan bidang yang aktif berkembang dalam astrofisika Pembentukan Sunting Gambaran seniman tentang sebuah galaksi muda sedang menarik bahan pembentuknya Kredit ESO L CalcadaModel kosmologi yang ada saat ini mengenai alam semesta awal didasarkan pada teori Dentuman Besar Sekitar 300 000 tahun setelah peristiwa Dentuman Besar atom atom hidrogen dan helium mulai terbentuk dalam sebuah peristiwa yang disebut rekombinasi Hampir semua hidrogen adalah netral tidak terionisasi dan dengan mudah menyerap cahaya serta belum ada bintang yang terbentuk Akibatnya periode ini disebut Zaman Kegelapan Dari fluktuasi kepadatan atau ketidakseragaman anisotropi dalam materi purba inilah struktur struktur yang lebih besar mulai muncul Hasilnya massa materi barionik mulai memadat dalam cincin cahaya materi gelap dingin 78 79 Struktur struktur primordial inilah yang akhirnya menjadi galaksi yang kita lihat hari ini Bukti tentang kemunculan awal galaksi ditemukan pada tahun 2006 ketika diketahui bahwa galaksi IOK 1 memiliki geseran merah yang luar biasa tinggi sebesar 6 96 setara dengan jangka waktu hanya 750 juta tahun setelah Dentuman Besar Hal ini menjadikannya sebagai galaksi terjauh dan paling purba yang pernah dilihat 80 Meskipun beberapa ilmuwan mengklaim objek lainlah misalnya galaksi Abell 1835 IR1916 yang memiliki geseran merah lebih tinggi dan karena itu sudah ada pada tahap yang lebih awal dalam evolusi alam semesta namun usia dan komposisi IOK 1 ditentukan dengan cara yang lebih dapat diandalkan Adanya protogalaksi yang seawal itu kemunculannya menunjukkan bahwa protogalaksi tersebut pastilah berkembang dalam apa yang disebut Zaman Kegelapan 78 Namun pada bulan Desember 2012 para astronom melaporkan bahwa galaksi UDFj 39546284 adalah galaksi terjauh yang diketahui dengan nilai geseran merah 11 9 Galaksi tersebut diperkirakan sudah ada sejak sekitar 380 juta tahun 81 setelah Dentuman Besar setara dengan sekitar 13 8 miliar tahun yang lalu 82 dan berjarak kira kira 13 42 miliar tahun cahaya Bagaimana proses rinci terbentuknya galaksi seawal itu berlangsung masih merupakan sebuah pertanyaan pokok yang belum terjawab dalam astronomi Teori yang ada dapat dibagi dalam dua kategori dari atas ke bawah top down atau dari bawah ke atas bottom up Dalam teori top down seperti model Eggen Lynden Bell Sandage ELS protogalaksi terbentuk dalam sebuah runtuhan serentak berskala besar yang berlangsung selama kira kira seratus juta tahun 83 Dalam teori bottom up seperti model Searle Zinn SZ struktur kecil seperti gugus bola terbentuk dahulu lalu kemudian sejumlah struktur tersebut bergabung untuk membentuk galaksi yang lebih besar 84 Begitu protogalaksi mulai terbentuk dan mengerut bintang bintang halo pertama pun disebut bintang Populasi III muncul di dalamnya Bintang bintang ini tersusun hampir seluruhnya oleh hidrogen dan helium dan kemungkinan berukuran masif Jika memang benar demikian maka bintang bintang yang sangat besar ini akan menghabiskan pasokan bahan bakarnya dengan cepat dan menjadi supernova melepaskan unsur unsur berat ke medium antarbintang 85 Bintang bintang generasi pertama ini mengionisasi ulang hidrogen netral sekitarnya menciptakan gelembung ruang yang mengembang yang bisa dengan mudah dilalui cahaya 86 Evolusi Sunting Dalam masa satu miliar tahun pembentukan galaksi struktur struktur kunci mulai muncul gugus gugus bola lubang hitam supermasif pusat dan sebuah tonjolan galaksi yang terdiri dari bintang Populasi II yang miskin logam sudah terbentuk Terciptanya sebuah lubang hitam supermasif tampaknya memainkan peranan penting dalam mengatur pertumbuhan galaksi secara aktif dengan membatasi jumlah materi tambahan yang ditambahkan 87 Sepanjang epos awal ini galaksi mengalami lonjakan besar pembentukan bintang 88 Selama dua miliar tahun berikutnya akumulasi materi mengendap menjadi piringan galaksi 89 Sepanjang hidupnya sebuah galaksi akan terus menyerap materi yang tertarik dari awan kecepatan tinggi dan galaksi katai 90 Materi tersebut kebanyakan adalah hidrogen dan helium Siklus kelahiran dan kematian bintang perlahan lahan meningkatkan kelimpahan unsur unsur berat yang akhirnya memungkinkan pembentukan planet 91 Evolusi galaksi dapat secara signifikan dipengaruhi oleh interaksi dan tabrakan Penggabungan galaksi merupakan hal yang biasa terjadi selama epos awal dan kebanyakan galaksi dalam masa ini memiliki bentuk yang aneh 92 Mengingat jarak antara bintang bintang yang berjauhan sebagian besar sistem bintang pada galaksi yang bertabrakan tidak akan terpengaruh Namun pelucutan gravitasional yang dialami gas dan debu antarbintang pada lengan spiral galaksi akan menghasilkan deretan panjang bintang bintang yang dikenal sebagai ekor tidal Contoh formasi ini dapat dilihat pada NGC 4676 93 atau Galaksi Antena 94 Sebagai contoh untuk interaksi yang demikian adalah galaksi Bima Sakti dan galaksi Andromeda di dekatnya Keduanya saling bergerak menuju satu sama lain dengan kecepatan kira kira 130 km s dan tergantung pada pergerakan menyisinya keduanya dapat bertabrakan dalam waktu sekitar lima sampai enam juta tahun Meskipun Bima Sakti tidak pernah bertabrakan dengan galaksi sebesar Andromeda sebelumnya bukti akan tabrakan Bima Sakti dengan galaksi katai yang lebih kecil pada masa lalu semakin banyak 95 Interaksi skala besar semacam itu jarang terjadi Seiring dengan berjalannya waktu penggabungan dari dua sistem yang berukuran sama menjadi semakin jarang terjadi Kebanyakan galaksi terang secara fundamental tetap tidak berubah selama beberapa miliar tahun terakhir dan laju bersih pembentukan bintang mungkin mencapai puncaknya juga pada kira kira sepuluh miliar tahun yang lalu 96 Kecenderungan pada masa depan Sunting Saat ini kebanyakan pembentukan bintang terjadi pada galaksi yang lebih kecil di mana gas dingin belum begitu terkuras 92 Galaksi spiral seperti Bima Sakti hanya memproduksi bintang bintang generasi baru selama mereka masih memiliki awan molekul padat berisi hidrogen antarbintang di lengan spiralnya 97 Galaksi galaksi eliptis hampir tidak memiliki gas ini lagi sehingga tidak membentuk bintang baru lagi 98 Persediaan bahan pembentuk bintang di alam semesta terbatas Begitu bintang bintang selesai mengubah persediaan yang ada dari hidrogen menjadi unsur yang lebih berat pembentukan bintang baru akan berakhir 99 Era pembentukan bintang yang sedang berlangsung saat ini diperkirakan akan terus berlanjut sampai 100 miliar tahun ke depan Kemudian zaman bintang akan berangsur angsur memudar setelah sekitar 10 100 triliun tahun 1013 1014 tahun saat bintang terkecil dan terlama hidup katai merah kecil mulai meredup Pada akhir zaman bintang galaksi hanya akan terdiri dari objek objek kompak katai coklat katai putih yang sedang mendingin atau yang sudah dingin katai hitam bintang neutron dan lubang hitam Akhirnya sebagai hasil dari relaksasi gravitasi semua bintang akan terjatuh ke pusat lubang hitam supermasif atau dapat terlempar ke ruang antargalaksi sebagai akibat dari tabrakan 99 100 Struktur skala besar SuntingArtikel utama Alam semesta teramati Struktur skala besar dan Kelompok dan gugus galaksi Survei terhadap langit jauh menunjukkan bahwa galaksi sering kali ditemukan relatif berdekatan dengan galaksi lain Galaksi terasing yang selama satu miliar tahun terakhir tidak berinteraksi secara signifikan dengan galaksi lain yang bermassa sebanding relatif langka Hanya sekitar 5 dari galaksi yang disurvei ditemukan benar benar terpencil Namun formasi terpencil ini mungkin pernah berinteraksi atau bahkan bergabung dengan galaksi lain pada masa lalu dan mungkin masih diedari oleh beberapa galaksi satelit yang lebih kecil Galaksi terpencil note 2 bisa menghasilkan bintang dengan laju yang jauh di atas normal karena gas dalam galaksi yang demikian tidak terlucuti oleh gravitasi galaksi lain 101 Sekstet Seyfert contoh dari kelompok kompak galaksi Dalam skala terbesar alam semesta ini terus mengembang mengakibatkan jarak antara tiap galaksi rata rata bertambah lihat hukum Hubble Hubungan antar galaksi dapat menghambat pengembangan ini dalam skala lokal melalui tarikan gravitasi timbal balik mereka Hubungan ini terbentuk di awal alam semesta saat gumpalan materi gelap tiap galaksi menarik galaksinya masing masing untuk saling mendekat Kelompok kelompok galaksi yang berdekatan kemudian bergabung untuk membentuk gugus gugus berskala lebih besar Proses penggabungan yang berlangsung serta aliran gas yang tertarik memanaskan gas antar galaksi dalam gugus galaksi ke suhu yang sangat tinggi mencapai 30 100 juta derajat celsius 102 Sekitar 70 80 massa sebuah gugus galaksi berada dalam bentuk materi gelap sedang 10 30 terdiri dari gas panas ini dan beberapa persen sisanya dalam bentuk galaksi 103 Kebanyakan galaksi di alam semesta terikat secara gravitasi ke sejumlah galaksi lain Hal ini menciptakan sebuah hierarki yang berbentuk seperti fraktal dari struktur struktur alam semesta dengan gabungan terkecil dinamakan kelompok galaksi Kelompok galaksi adalah jenis kumpulan galaksi yang paling umum serta kelompok kelompok tersebut mengandung sebagian besar galaksi serta sebagian besar massa barionik di Alam Semesta 104 105 Untuk tetap terikat secara gravitasi dalam kelompok yang seperti itu masing masing galaksi anggota harus memiliki kecepatan yang cukup rendah untuk mencegahnya terlepas lihat teorema Virial Namun jika energi kinetik tidak mencukupi sebuah kelompok galaksi dapat berubah menjadi kelompok dengan jumlah galaksi lebih sedikit dengan penggabungan galaksi 106 Struktur yang lebih besar berisi ribuan galaksi yang berkumpul dalam suatu daerah yang panjangnya beberapa megaparsec disebut gugus galaksi Gugus galaksi sering kali didominasi oleh sebuah galaksi eliptis berukuran raksasa yang dapat dikenali sebagai galaksi paling terang dalam gugus tersebut Galaksi ini dari waktu ke waktu dengan gaya pasang surut gravitasi akan menghancurkan galaksi galaksi satelitnya dan menyerap mereka ke dalam dirinya sendiri 107 Gugus raksasa supercluster berisi puluhan ribu galaksi yang dapat berupa gugus galaksi kelompok galaksi atau kadang kadang galaksi tersendiri Dalam skala gugus raksasa galaksi tersusun dalam lapisan lapisan dan untaian untaian yang mengelilingi sebuah kehampaan yang luas 108 Di atas skala ini alam semesta tampak sama di semua arah isotropis dan homogen 109 Galaksi Bimasakti sendiri merupakan anggota kelompok galaksi yang disebut Kelompok Lokal Local Group sebuah kelompok galaksi yang relatif kecil dan memiliki diameter sekitar satu megaparsec Galaksi Bima Sakti dan Andromeda adalah dua galaksi paling terang dalam kelompok ini kebanyakan galaksi anggota lainnya merupakan galaksi katai satelit dari kedua galaksi 110 Kelompok Lokal sendiri merupakan bagian dari sebuah struktur seperti awan yang berada dalam gugus raksasa Virgo Virgo supercluster sebuah struktur luas berukuran besar dari kelompok kelompok dan gugus gugus galaksi yang terpusat pada gugus Virgo 111 Pengamatan dalam berbagai panjang gelombang SuntingLihat pula Astronomi pengamatan Gambar ultraungu Galaksi Andromeda ini menunjukkan wilayah berwarna biru yang memuat bintang bintang masif muda Setelah diketahui bahwa terdapat galaksi galaksi di luar Bima Sakti pengamatan pengamatan awal yang dilakukan kebanyakan menggunakan cahaya kasatmata Radiasi puncak kebanyakan bintang memang berada dalam spektrum ini sehingga pengetahuan yang berhubungan dengan pengamatan terhadap bintang bintang pembentuk galaksi merupakan bagian penting dari bidang astronomi optik Spektrum ini juga cocok digunakan untuk mengamati wilayah wilayah H II yang terionisasi dan untuk memeriksa distribusi lengan debu galaksi Debu yang ada dalam medium antarbintang sulit ditembus oleh cahaya kasatmata namun lebih transparan terhadap cahaya inframerah jauh Sebab itu cahaya inframerah jauh dapat digunakan untuk mengamati dengan rinci daerah dalam awan molekul raksasa dan daerah inti galaksi 112 Inframerah juga digunakan untuk mengamati galaksi jauh yang mengalami geseran merah yang terbentuk pada masa awal alam semesta Uap air dan karbon dioksida menyerap sebagian dari spektrum inframerah yang dapat dimanfaatkan sehingga teleskop yang terletak di dataran tinggi atau di ruang angkasa digunakan untuk astronomi inframerah Penelitian pertama terhadap galaksi dalam spektrum cahaya tak kasatmata khususnya galaksi aktif dilakukan menggunakan frekuensi radio Atmosfer bumi hampir transparan terhadap gelombang antara 5 MHz sampai 30 GHz Ionosfer menghalangi sinyal di bawah rentang ini 113 Interferometer radio berukuran besar digunakan untuk memetakan semburan semburan aktif yang dipancarkan dari inti galaksi aktif Teleskop radio dapat juga digunakan untuk mengamati atom atom hidrogen netral di luar angkasa lewat radiasi gelombang 21 cm kemungkinan termasuk materi tak terionisasi di alam semesta awal yang kemudian runtuh membentuk galaksi 114 Sinar ultraungu dan teleskop sinar x dapat digunakan untuk mengamati fenomena tinggi energi galaksi Sebuah suar ultraungu teramati ketika sebuah bintang di galaksi yang jauh tercabik cabik akibat gaya pasang surut gravitasi sebuah lubang hitam 115 Distribusi gas panas dalam gugus galaksi dapat dipetakan dengan menggunakan sinar x Keberadaan lubang hitam supermasif pada inti galaksi juga dibuktikan dengan astronomi sinar x 116 Galaksi dalam fiksi ilmiah Sunting Peta galaksi Star Wars Pada abad ke 20 seiring dengan perkembangan ilmu astronomi dan pengetahuan bahwa alam semesta sebenarnya berisi jutaan galaksi 117 bidang fiksi ilmiah juga mengalami semacam perkembangan paralel Penemuan penemuan baru merangsang khayalan para penulis dan sutradara yang kemudian menciptakan galaksi galaksi fiktif tempat berlangsungnya berbagai cerita kepahlawanan perang galaksi dan peradaban makhluk asing 118 Galaksi fiktif yang paling terkenal adalah galaksi Star Wars Galaksi Star Wars kira kira berbentuk spiral atau paling tidak berbentuk antara spiral dan eliptis 119 diisi oleh banyak peradaban dengan bahasanya masing masing dan juga suatu bahasa pemersatu Basic Galactic Beberapa daerah dalam galaksi ini belum tereksplorasi baik karena sulit dijangkau atau karena anomali magnetis yang kuat sementara lengan luar galaksi dan daerah berjarak menengah dari inti galaksi sudah dikenal dengan baik dan berpenduduk 119 Dalam film Stargate sebuah galaksi yang terletak di daerah terpencil alam semesta bernama Galaksi Kalium memiliki sebuah planet yang dapat dicapai melalui sebuah alat spesial berbentuk seperti cincin raksasa bernama Stargate gerbang bintang Di planet ini terdapat sebuah peradaban manusia yang mirip dengan Mesir kuno dan memuja dewa yang merupakan seorang makhluk asing bernama Ra 120 Dalam serial televisi Stargate setelah itu ditemukan beberapa sistem koordinat lainnya untuk Stargate yang menuju ke dunia dunia lain berjarak jauh 121 Dalam serial Stargate Atlantis terdapat koordinat spesial kedelapan bukannya tujuh seperti dalam serial sebelumnya yang memungkinkan penggunanya mencapai sebuah galaksi jauh yang terletak di rasi bintang Pegasus Di situ terdapat kota hilang Atlantis sebuah kota besar berteknologi ultra tinggi yang ditinggalkan sebuah peradaban kuno yang disebut The Ancients 121 122 Terdapat perbedaan dalam cerita latar belakang antara film dan serial televisinya Dalam serial televisinya Planet Ra berada dalam galaksi kita dan untuk mendapat akses ke galaksi luar kepada penonton dinyatakan bahwa stargate memiliki delapan simbol bukannya tujuh 123 Dalam permainan video Spore menu utamanya berupa sebuah galaksi spiral dengan lima lengan dan permainan yang tersimpan diindikasikan dengan lingkaran yang mana bila lingkarannya berwarna kuning berarti tidak terdapat permainan yang tersimpan dan biru berisi permainan yang tersimpan Lingkaran tersebut juga menunjukkan posisi bintang di dalam galaksi tersebut di mana terdapat planet awal yang bisa dipilih pemain Galeri foto Sunting Galaksi Triangulum NGC 253 NGC 4414 ESO 510 G13 NGC 1300 Galaksi Andromeda dalam inframerah Galaksi Sombrero NGC 6050 M74 Galaksi Pusaran NGC 1672 NGC 1316Lihat pula SuntingGalaksi gelap Orientasi galaksi Pembentukan dan evolusi galaksi Daftar galaksi Daftar galaksi terdekat Galaksi inframerah terang Objek Hoag Lubang hitam supermasif Garis waktu pengetahuan tentang galaksi gugus galaksi dan struktur skala besar Portal AstronomiCatatan Sunting Galaksi pada sisi kiri skema klasifikasi Hubble sering disebut sebagai tipe awal sedangkan pada sisi kanan sebagai tipe akhir Istilah galaksi medan field galaxy terkadang digunakan untuk merujuk pada galaksi terpencil meskipun istilah tersebut juga digunakan untuk menggambarkan galaksi yang tidak termasuk dalam gugus galaksi tapi merupakan anggota dari sebuah kelompok galaksi Referensi Sunting Sparke amp Gallagher III 2000 hlm i Hupp E Roy S Watzke M 12 Agustus 2006 NASA Finds Direct Proof of Dark Matter NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 03 28 Diakses tanggal 17 April 2007 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Unveiling the Secret of a Virgo Dwarf Galaxy ESO 3 Mei 2000 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 01 09 Diakses tanggal 3 Januari 2007 Uson J M Boughn S P Kuhn J R 1990 The central galaxy in Abell 2029 An old supergiant Science 250 4980 539 540 Bibcode 1990Sci 250 539U doi 10 1126 science 250 4980 539 Finley D Aguilar D 2 Nopember 2005 Astronomers Get Closest Look Yet At Milky Way s Mysterious Core National Radio Astronomy Observatory Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 12 20 Diakses tanggal 10 Agustus 2006 Periksa nilai tanggal di date bantuan Hoover A 16 Juni 2003 UF Astronomers Universe Slightly Simpler Than Expected Hubble News Desk Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 07 20 Diakses tanggal 4 Maret 2011 Didasarkan pada Graham A W Guzman R 2003 HST Photometry of Dwarf Elliptical Galaxies in Coma and an Explanation for the Alleged Structural Dichotomy between Dwarf and Bright Elliptical Galaxies Astronomical Journal 125 6 2936 2950 arXiv astro ph 0303391 Bibcode 2003AJ 125 2936G doi 10 1086 374992 a b Jarrett T H Near Infrared Galaxy Morphology Atlas California Institute of Technology Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 08 02 Diakses tanggal 9 Januari 2007 Deutsch David 2011 The Fabric of Reality Penguin Books Limited hlm 234 ISBN 978 0 14 196961 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 28 Diakses tanggal 2013 09 21 Hubble s Largest Galaxy Portrait Offers a New High Definition View NASA 28 Februari 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 08 04 Diakses tanggal 3 Januari 2007 Gilman D The Galaxies Islands of Stars NASA WMAP Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 08 02 Diakses tanggal 10 Agustus 2006 Galaxy Clusters and Large Scale Structure University of Cambridge Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 24 Diakses tanggal 15 Januari 2007 Harper D galaxy Online Etymology Dictionary Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 27 Diakses tanggal 11 Nopember 2011 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Waller amp Hodge 2003 hlm 91 Konean Lubomir Emblematics Agriculture and Mythography in The Origin of the Milky Way PDF Academy of Sciences of the Czech Republic Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2006 07 20 Diakses tanggal 5 Januari 2007 Rao J 2 September 2005 Explore the Archer s Realm Space com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 10 31 Diakses tanggal 3 Januari 2007 Plutarch 2006 The Complete Works Volume 3 Essays and Miscellanies Chapter 3 Echo Library hlm 66 ISBN 978 1 4068 3224 2 a b c Montada J P 28 September 2007 Ibn Bajja Stanford Encyclopedia of Philosophy Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 28 Diakses tanggal 11 Juli 2008 Heidarzadeh 2008 hlm 23 25 Mohamed 2000 hlm 49 50 Bouali H E Zghal M Lakhdar Z B 2005 Popularisation of Optical Phenomena Establishing the First Ibn Al Haytham Workshop on Photography PDF The Education and Training in Optics and Photonics Conference Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2011 05 24 Diakses tanggal 8 Juli 2008 John J O Connor and Edmund F Robertson Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad al Biruni di MacTutor archive Al Biruni 2004 hlm 87 Heidarzadeh 2008 hlm 25 Table 2 1 Livingston J W 1971 Ibn Qayyim al Jawziyyah A Fourteenth Century Defense against Astrological Divination and Alchemical Transmutation Journal of the American Oriental Society 91 1 96 103 99 doi 10 2307 600445 JSTOR 600445 O Connor J J Robertson E F November 2002 Galileo Galilei University of St Andrews Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 30 Diakses tanggal 8 Januari 2007 a b c d Evans J C 1998 11 24 Our Galaxy George Mason University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 04 14 Diakses tanggal 2007 01 04 Paul 1993 hlm 16 18 Trimble V 1999 Robert Trumpler and the Non transparency of Space Bulletin of the American Astronomical Society 31 31 1479 Bibcode 1999AAS 195 7409T a b Kepple amp Sanner 1998 hlm 18 Abd al Rahman Al Sufi December 7 903 May 25 986 A D Observatoire de Paris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 04 16 Diakses tanggal 2007 04 19 The Large Magellanic Cloud LMC Observatoire de Paris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 06 22 Diakses tanggal 2007 04 19 Lihat teks quoted from Wright s An original theory or new hypothesis of the Universe in Dyson F 1979 Disturbing the Universe Pan Books hlm 245 ISBN 0 330 26324 2 Abbey L The Earl of Rosse and the Leviathan of Parsontown Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 04 Diakses tanggal 2007 01 04 Slipher V M 1913 The radial velocity of the Andromeda Nebula Lowell Observatory Bulletin 1 56 57 Bibcode 1913LowOB 2 56S Slipher V M 1915 Spectrographic Observations of Nebulae Popular Astronomy 23 21 24 Bibcode 1915PA 23 21S Curtis H D 1988 Novae in Spiral Nebulae and the Island Universe Theory Publications of the Astronomical Society of the Pacific 100 6 Bibcode 1988PASP 100 6C doi 10 1086 132128 Weaver H F Robert Julius Trumpler US National Academy of Sciences Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 12 24 Diakses tanggal 2007 01 05 Opik E 1922 An estimate of the distance of the Andromeda Nebula Astrophysical Journal 55 406 Bibcode 1922ApJ 55 406O doi 10 1086 142680 Hubble E P 1929 A spiral nebula as a stellar system Messier 31 Astrophysical Journal 69 103 158 Bibcode 1929ApJ 69 103H doi 10 1086 143167 Sandage A 1989 Edwin Hubble 1889 1953 Journal of the Royal Astronomical Society of Canada 83 6 351 362 Bibcode 1989JRASC 83 351S Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 30 Diakses tanggal 2007 01 08 Tenn J Hendrik Christoffel van de Hulst Sonoma State University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 29 Diakses tanggal 2007 01 05 Lopez Corredoira M 2001 Searching for the in plane Galactic bar and ring in DENIS Astronomy and Astrophysics 373 1 139 152 arXiv astro ph 0104307 Bibcode 2001A amp A 373 139L doi 10 1051 0004 6361 20010560 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Rubin V C 1983 Dark matter in spiral galaxies Scientific American 248 6 96 106 Bibcode 1983SciAm 248 96R doi 10 1038 scientificamerican0683 96 Rubin V C 2000 One Hundred Years of Rotating Galaxies Publications of the Astronomical Society of the Pacific 112 772 747 750 Bibcode 2000PASP 112 747R doi 10 1086 316573 Hubble Rules Out a Leading Explanation for Dark Matter Hubble News Desk 17 Oktober 1994 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 08 01 Diakses tanggal 8 Januari 2007 How many galaxies are there NASA 2002 11 27 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 11 Diakses tanggal 2007 01 08 Kraan Korteweg R C Juraszek S 2000 Mapping the hidden Universe The galaxy distribution in the Zone of Avoidance Publications of the Astronomical Society of Australia 17 1 6 12 arXiv astro ph 9910572 Bibcode 1999astro ph 10572K doi 10 1071 AS00006 Barstow M A 2005 Elliptical Galaxies Leicester University Physics Department Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 29 Diakses tanggal 8 Juni 2006 Galaxies Cornell University 20 Oktober 2005 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 06 29 Diakses tanggal 10 Agustus 2006 Smith G 6 Mei 2000 Galaxies The Spiral Nebulae University of California San Diego Center for Astrophysics amp Space Sciences Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 10 Diakses tanggal 30 Nopember 2006 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Bertin amp Lin 1996 hlm 65 85 Belkora 2003 hlm 355 Eskridge P B Frogel J A 1999 What is the True Fraction of Barred Spiral Galaxies Astrophysics and Space Science 269 270 427 430 Bibcode 1999Ap amp SS 269 427E doi 10 1023 A 1017025820201 Bournaud F Combes F 2002 Gas accretion on spiral galaxies Bar formation and renewal Astronomy and Astrophysics 392 1 83 102 arXiv astro ph 0206273 Bibcode 2002A amp A 392 83B doi 10 1051 0004 6361 20020920 Knapen J H Perez Ramirez D Laine S 2002 Circumnuclear regions in barred spiral galaxies II Relations to host galaxies Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 337 3 808 828 arXiv astro ph 0207258 Bibcode 2002MNRAS 337 808K doi 10 1046 j 1365 8711 2002 05840 x Alard C 2001 Another bar in the Bulge Astronomy and Astrophysics Letters 379 2 L44 L47 arXiv astro ph 0110491 Bibcode 2001A amp A 379L 44A doi 10 1051 0004 6361 20011487 Sanders R 2006 01 09 Milky Way galaxy is warped and vibrating like a drum UCBerkeley News Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 01 18 Diakses tanggal 24 Mei 2006 Bell G R Levine S E 1997 Mass of the Milky Way and Dwarf Spheroidal Stream Membership Bulletin of the American Astronomical Society 29 2 1384 Bibcode 1997AAS 19110806B Gerber R A Lamb S A Balsara D S 1994 Ring Galaxy Evolution as a Function of Intruder Mass Bulletin of the American Astronomical Society 26 911 Bibcode 1994AAS 184 3204G European Space Agency 14 Oktober 1998 ISO unveils the hidden rings of Andromeda Siaran pers Diakses pada 24 Mei 2006 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 1999 08 28 Diakses tanggal 2011 09 30 Spitzer Reveals What Edwin Hubble Missed Harvard Smithsonian Center for Astrophysics 31 Mei 2004 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 09 07 Diakses tanggal 6 Desember 2006 Barstow M A 2005 Irregular Galaxies University of Leicester Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 02 27 Diakses tanggal 2006 12 05 Phillipps S Drinkwater M J Gregg M D Jones J B 2001 Ultracompact Dwarf Galaxies in the Fornax Cluster Astrophysical Journal 560 1 201 206 arXiv astro ph 0106377 Bibcode 2001ApJ 560 201P doi 10 1086 322517 Groshong K 24 April 2006 Strange satellite galaxies revealed around Milky Way New Scientist Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 11 15 Diakses tanggal 10 Januari 2007 Schirber M 27 Agustus 2008 No Slimming Down for Dwarf Galaxies ScienceNOW Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 13 Diakses tanggal 27 Agustus 2008 Strobel Nick Galaxy Collisions and Mergers Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 09 11 Diakses tanggal 2013 09 15 a b c Galaxy Interactions University of Maryland Department of Astronomy Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 05 09 Diakses tanggal 2006 12 19 a b c Interacting Galaxies Swinburne University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 07 Diakses tanggal 2006 12 19 Happy Sweet Sixteen Hubble Telescope NASA 24 April 2006 Diakses tanggal 10 Agustus 2006 a b Starburst Galaxies Harvard Smithsonian Center for Astrophysics 29 Agustus 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 03 16 Diakses tanggal 10 Agustus 2006 Kennicutt Jr R C 2005 Demographics and Host Galaxies of Starbursts Starbursts From 30 Doradus to Lyman Break Galaxies Springer hlm 187 Bibcode 2005sdlb proc 187K Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Smith G 13 Juli 2006 Starbursts amp Colliding Galaxies University of California San Diego Center for Astrophysics amp Space Sciences Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 07 Diakses tanggal 10 Agustus 2006 Keel B 2006 Starburst Galaxies University of Alabama Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 04 Diakses tanggal 11 Desember 2006 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Keel W C 2000 Introducing Active Galactic Nuclei University of Alabama Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 27 Diakses tanggal 6 Desember 2006 a b Lochner J Gibb M A Monster in the Middle NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 10 Diakses tanggal 20 Desember 2006 a b Heckman T M 1980 An optical and radio survey of the nuclei of bright galaxies Activity in normal galactic nuclei Astronomy and Astrophysics 87 152 164 Bibcode 1980A amp A 87 152H Ho L C Filippenko A V Sargent W L W 1997 A Search for Dwarf Seyfert Nuclei V Demographics of Nuclear Activity in Nearby Galaxies Astrophysical Journal 487 2 568 578 arXiv astro ph 9704108 Bibcode 1997ApJ 487 568H doi 10 1086 304638 a b Search for Submillimeter Protogalaxies Harvard Smithsonian Center for Astrophysics 18 Nopember 1999 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 03 25 Diakses tanggal 10 Januari 2007 Periksa nilai tanggal di date bantuan Firmani C Avila Reese V 2003 Physical processes behind the morphological Hubble sequence Revista Mexicana de Astronomia y Astrofisica 17 107 120 arXiv astro ph 0303543 Bibcode 2003RMxAC 17 107F McMahon R 2006 Journey to the birth of the Universe Nature 443 7108 151 2 Bibcode 2006Natur 443 151M doi 10 1038 443151a PMID 16971933 Wall Mike 12 Desember 2012 Ancient Galaxy May Be Most Distant Ever Seen Space com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 05 04 Diakses tanggal 12 Desember 2012 Cosmic Detectives The European Space Agency ESA 2 April 2013 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 02 11 Diakses tanggal 15 April 2013 Eggen O J Lynden Bell D Sandage A R 1962 Evidence from the motions of old stars that the Galaxy collapsed Reports on Progress in Physics 136 748 Bibcode 1962ApJ 136 748E doi 10 1086 147433 Searle L Zinn R 1978 Compositions of halo clusters and the formation of the galactic halo Astrophysical Journal 225 1 357 379 Bibcode 1978ApJ 225 357S doi 10 1086 156499 Heger A Woosley S E 2002 The Nucleosynthetic Signature of Population III Astrophysical Journal 567 1 532 543 arXiv astro ph 0107037 Bibcode 2002ApJ 567 532H doi 10 1086 338487 Barkana R Loeb A 1999 In the beginning the first sources of light and the reionization of the Universe Physics Reports 349 2 125 238 arXiv astro ph 0010468 Bibcode 2001PhR 349 125B doi 10 1016 S0370 1573 01 00019 9 Simulations Show How Growing Black Holes Regulate Galaxy Formation Carnegie Mellon University 9 Februari 2005 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 04 Diakses tanggal 7 Januari 2007 Massey R 21 April 2007 Caught in the act forming galaxies captured in the young Universe Royal Astronomical Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 07 16 Diakses tanggal 20 April 2007 Noguchi M 1999 Early Evolution of Disk Galaxies Formation of Bulges in Clumpy Young Galactic Disks Astrophysical Journal 514 1 77 95 arXiv astro ph 9806355 Bibcode 1999ApJ 514 77N doi 10 1086 306932 Baugh C Frenk C Mei 1999 How are galaxies made PhysicsWeb Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 04 26 Diakses tanggal 16 Januari 2007 Gonzalez G 1998 The Stellar Metallicity Planet Connection Proceedings of a workshop on brown dwarfs and extrasolar planets hlm 431 Bibcode 1998bdep conf 431G a b Conselice C J 2007 The Universe s Invisible Hand Scientific American 296 2 35 41 doi 10 1038 scientificamerican0207 34 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ford H 30 April 2002 Hubble s New Camera Delivers Breathtaking Views of the Universe Hubble News Desk Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 09 07 Diakses tanggal 8 Mei 2007 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Struck C 1999 Galaxy Collisions Physics Reports 321 1 arXiv astro ph 9908269 Bibcode 1999PhR 321 1S doi 10 1016 S0370 1573 99 00030 7 Wong J 14 April 2000 Astrophysicist maps out our own galaxy s end University of Toronto Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 01 08 Diakses tanggal 11 Januari 2007 Panter B Jimenez R Heavens A F Charlot S 2007 The star formation histories of galaxies in the Sloan Digital Sky Survey Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 378 4 1550 1564 arXiv astro ph 0608531 Bibcode 2007MNRAS 378 1550P doi 10 1111 j 1365 2966 2007 11909 x Kennicutt Jr R C Tamblyn P Congdon C E 1994 Past and future star formation in disk galaxies Astrophysical Journal 435 1 22 36 Bibcode 1994ApJ 435 22K doi 10 1086 174790 Knapp G R 1999 Star Formation in Early Type Galaxies Astronomical Society of the Pacific Bibcode 1998astro ph 8266K ISBN 1 886733 84 8 OCLC 41302839 a b Adams Fred Laughlin Greg 13 Juli 2006 The Great Cosmic Battle Astronomical Society of the Pacific Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 31 Diakses tanggal 16 Januari 2007 Pobojewski S 21 Januari 1997 Physics offers glimpse into the dark side of the Universe University of Michigan Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 04 Diakses tanggal 13 Januari 2007 McKee M 7 Juni 2005 Galactic loners produce more stars New Scientist Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 09 11 Diakses tanggal 15 Januari 2007 Groups amp Clusters of Galaxies NASA Chandra Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 07 Diakses tanggal 15 Januari 2007 Ricker P When Galaxy Clusters Collide San Diego Supercomputer Center Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 08 05 Diakses tanggal 27 Agustus 2008 Dahlem M 24 Nopember 2006 Optical and radio survey of Southern Compact Groups of galaxies University of Birmingham Astrophysics and Space Research Group Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 06 13 Diakses tanggal 15 Januari 2007 Periksa nilai tanggal di date bantuan Ponman T 25 Februari 2005 Galaxy Systems Groups University of Birmingham Astrophysics and Space Research Group Archived from the original on 2009 02 15 Diakses tanggal 15 Januari 2007 Pemeliharaan CS1 Url tak layak link Girardi M Giuricin G 2000 The Observational Mass Function of Loose Galaxy Groups The Astrophysical Journal 540 1 45 56 arXiv astro ph 0004149 Bibcode 2000ApJ 540 45G doi 10 1086 309314 Dubinski J 1998 The Origin of the Brightest Cluster Galaxies Astrophysical Journal 502 2 141 149 arXiv astro ph 9709102 Bibcode 1998ApJ 502 141D doi 10 1086 305901 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 05 14 Diakses tanggal 2013 09 17 Bahcall N A 1988 Large scale structure in the Universe indicated by galaxy clusters Annual Review of Astronomy and Astrophysics 26 1 631 686 Bibcode 1988ARA amp A 26 631B doi 10 1146 annurev aa 26 090188 003215 Mandolesi N 1986 Large scale homogeneity of the Universe measured by the microwave background Letters to Nature 319 6056 751 753 Bibcode 1986Natur 319 751M doi 10 1038 319751a0 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan van den Bergh S 2000 Updated Information on the Local Group Publications of the Astronomical Society of the Pacific 112 770 529 536 arXiv astro ph 0001040 Bibcode 2000PASP 112 529V doi 10 1086 316548 Tully R B 1982 The Local Supercluster Astrophysical Journal 257 389 422 Bibcode 1982ApJ 257 389T doi 10 1086 159999 Near Mid amp Far Infrared IPAC NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 12 30 Diakses tanggal 2 Januari 2007 The Effects of Earth s Upper Atmosphere on Radio Signals NASA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 29 Diakses tanggal 10 Agustus 2006 Giant Radio Telescope Imaging Could Make Dark Matter Visible ScienceDaily 14 Desember 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 29 Diakses tanggal 2 Januari 2007 NASA Telescope Sees Black Hole Munch on a Star NASA 5 Desember 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 04 Diakses tanggal 2 Januari 2007 Dunn R An Introduction to X ray Astronomy Institute of Astronomy X Ray Group Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 07 17 Diakses tanggal 2 Januari 2007 Glen Mackie 1 Februari 2002 To see the Universe in a Grain of Taranaki Sand Swinburne University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 30 Diakses tanggal 20 Desember 2006 Periksa nilai tanggal di date bantuan Sterling Bruce 2008 Science fiction Encyclopaedia Britannica Diakses tanggal 26 Juni 2008 a b The Star Wars Nav Computer Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 04 12 Diakses tanggal 22 Juni 2008 THE STARGATE OMNIPEDIA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 09 15 Diakses tanggal 22 Juni 2008 a b Stargate Seasons Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 09 26 Diakses tanggal 22 Juni 2008 Sharon Gosling 2005 Titan Books ed Stargate Atlantis The Official Companion Season 1 London hlm 10 19 ISBN 1 84576 116 2 GateWorld THE STARGATE FAQ What differences are there between the movie and the TV series FAQ at GateWorld Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 07 20 Diakses tanggal 2013 09 22 Daftar pustaka SuntingAl Biruni 2004 The Book of Instruction in the Elements of the Art of Astrology R Ramsay Wright transl Kessinger Publishing ISBN 0 7661 9307 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 28 Diakses tanggal 2013 09 20 Belkora L 2003 Minding the Heavens the Story of our Discovery of the Milky Way CRC Press ISBN 0 7503 0730 7 Bertin G Lin C C 1996 Spiral Structure in Galaxies a Density Wave Theory MIT Press ISBN 0 262 02396 2 Heidarzadeh T 2008 A History of Physical Theories of Comets from Aristotle to Whipple Springer ISBN 1 4020 8322 X Kepple G R Sanner G W 1998 The Night Sky Observer s Guide Volume 1 Willmann Bell ISBN 0 943396 58 1 Mohamed M 2000 Great Muslim Mathematicians Penerbit UTM ISBN 983 52 0157 9 OCLC 48759017 Paul E R 1993 The Milky Way Galaxy and Statistical Cosmology 1890 1924 Cambridge University Press ISBN 0 521 35363 7 Sparke L S Gallagher III J S 2000 Galaxies in the Universe An Introduction Cambridge University Press ISBN 0 521 59740 4 Waller W H Hodge P W 2003 Galaxies and the Cosmic Frontier Harvard University Press ISBN 0 674 01079 5 Pranala luar Sunting Lihat informasi mengenai galaksi di Wiktionary Wikimedia Commons memiliki media mengenai Galaksi Indonesia Artikel artikel mengenai galaksi Diarsipkan 2021 05 11 di Wayback Machine Inggris Halaman galaksi pada seds org Diarsipkan 2011 08 12 di Wayback Machine Inggris Atlas alam semesta Diarsipkan 2015 07 18 di Wayback Machine Inggris Galaksi Informasi dan pengamatan amatir Diarsipkan 2015 09 12 di Wayback Machine Inggris Galaksi tertua yang ditemukan Diarsipkan 2006 04 11 di Wayback Machine Inggris Proyek klasifikasi galaksi mendayagunakan tenaga internet dan otak manusia Diarsipkan 2018 03 09 di Wayback Machine Inggris Ada berapa banyak galaksi di alam semesta Diarsipkan 2015 08 21 di Wayback Machine Inggris Galaksi terindah di Astronoo Diarsipkan 2015 07 15 di Wayback Machine Inggris 3 D Video 01 46 Over a Million Galaxies of Billions of Stars each BerkeleyLab animated Diarsipkan 2023 07 21 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Galaksi amp oldid 23914765