www.wikidata.id-id.nina.az
artikel mengandung terlalu banyak istilah teknis Tolong bantu mengembangkannya agar dapat dipahami oleh orang awam tanpa harus menghilangkan aspek teknisnya Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Strok adalah kondisi medis akibat buruknya aliran darah ke otak sehingga terjadi kematian sel 1 Hal ini dapat terjadi karena iskemia berkurangnya aliran darah akibat penyumbatan trombosis embolisme arteri atau adanya pendarahan 2 Strok iskemik yang biasanya disebabkan oleh diabetes menjadi mayoritas pada penderita strok dan bisa mencapai 85 persen sedangkan strok pendarahan hanya 15 persen tetapi strok pendarahan dapat menyebabkan kematian pada 40 persen pasiennya Yang perlu diperhatikan juga adalah strok iskemik ringan yang gejalanya mirip strok tetapi akan hilang dengan sendirinya dalam 24 jam transient ischemic attacks TIA Hal ini terjadi karena penyumbatan pembuluh darah hanya terjadi sementara Tetapi bagaimanapun jika hal ini terjadi maka kemungkinan terjadinya strok berikutnya yang lebih berat dapat terjadi Di Indonesia strok terjadi pada 12 dari 1 000 orang dan satu dari 7 pasien yang mengalami strok akan meninggal 3 StrokCT scan menunjukkan adanya iskemik di penampang melintang otakInformasi umumSpesialisasiNeurologi Bedah saraf Hasil otopsi otak yang mengalami strok Karenanya daerah yang terkena strok tidak dapat berfungsi seperti seharusnya Gejala gejalanya termasuk hemiplegia ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan dari salah satu sisi badan aphasia ketidakmampuan untuk mengerti atau berbicara atau tidak mampu untuk melihat salah satu sisi dari luas pandang 4 Strok memerlukan tindakan darurat medis pada masa emasnya golden period yang maksimum hanya berlangsung beberapa jam saja setelah terjadinya strok Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan tetap atau kerusakan yang lebih parah Dan jika tidak ditangani bahkan bisa mengakibatkan kematian Strok adalah penyebab ketiga terbesar kematian dan yang pertama dalam menyebabkan kecacatan pada dewasa di Amerika Serikat dan Eropa Faktor faktor yang meningkatkan risiko terjadinya strok adalah usia tekanan darah tinggi strok sebelumnya diabetes kolesterol tinggi merokok fibrilasi atrium migrain dan trombofilia kekurangan trombosis Dari semua faktor faktor tersebut yang paling mudah dikendalikan adalah tekanan darah tinggi dan merokok 80 persen strok dapat dihindari dengan pengelolaan faktor faktor risiko 3 Daftar isi 1 Klasifikasi 1 1 Strok hemoragik 1 2 Strok iskemik 1 2 1 Sistem klasifikasi etiologis 1 2 1 1 Sistem TOAST 1 2 1 2 Sistem CCS 1 2 1 3 Sistem ASCO 1 2 1 4 Sistem UCSD Stroke DataBank 1 2 1 5 Sistem HCSR 1 2 1 6 Sistem NINCDS Stroke Data Bank 1 2 2 Sistem lain 2 Patofisiologi 2 1 Eksitotoksisitas asam glutamat 2 2 Stres oksidatif 2 3 Peroksidasi lipid 2 4 Disfungsi sawar darah otak 2 5 Infiltrasi leukosit 2 6 Pendarahan 3 Faktor risiko 3 1 Hipertensi 3 2 Fibrilasi atrial 3 3 Aterosklerosis 3 4 Diabetes mellitus 3 5 Transient Ischemic Attack TIA 3 6 Cardiac papillary fibroelastoma CPF 3 7 Cryptogenic cerebral infarction CCI 3 8 Patent foramen ovale PFO 4 Deteksi dini 5 Diagnosis 5 1 Simtoma klinis 5 2 Simtoma paraklinis 5 2 1 S100 b 5 2 2 Glial fibrillary associated protein GFAP 5 2 3 Myelin basic protein MBP 5 2 4 Fatty acid binding proteins FABPs 5 2 5 Neuron specific enolase NSE 5 2 6 Protein tau TP 6 Penanganan 6 1 Pemulihan 7 Pencegahan 8 Penelitian 8 1 Angioplasty dan stenting 8 2 Thrombectomy mekanis 8 3 Neuroprotection 9 Referensi 10 Pranala luarKlasifikasi SuntingStrok dibagi menjadi dua jenis yaitu strok iskemik maupun strok hemoragik Sebuah prognosis hasil sebuah penelitian di Korea menyatakan bahwa 5 75 2 strok iskemik diderita oleh kaum pria dengan prevalensi berupa hipertensi kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol Berdasarkan sistem TOAST komposisi terbagi menjadi 20 8 LAAS 17 4 LAC 18 1 CEI 16 8 UDE dan 26 8 ODE Deteksi secepatnya dalam masa Golden Period beberapa jam setelah serangan strok sangat berarti bagi kesehatan pasien pascastrok Strok iskemik karena penyumbatan harus diberikan obat pengencer darah untuk melancarkan sumbatan dalam waktu tidak lebih dari 3 jam setelah serangan strok sedangkan strok hemoragik dimana terjadi pendarahan harus segera dilakukan pembedahan untuk membersihkan darah dari otak Jika terlambat penangannya maka pasien akan menderita pascastrok yang lebih berat 6 Strok hemoragik Sunting Dalam strok hemoragik pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya Pendarahan dapat terjadi di seluruh bagian otak seperti caudate putamen talamus hipokampus frontal parietal dan occipital cortex hipotalamus area suprakiasmatik cerebellum pons dan midbrain 7 Hampir 70 persen kasus strok hemorhagik menyerang penderita hipertensi 8 Strok hemoragik terbagi menjadi subtipe intracerebral hemorrhage ICH subarachnoid hemorrhage SAH 9 cerebral venous thrombosis dan spinal cord stroke 10 ICH lebih lanjut terbagi menjadi parenchymal hemorrhage hemorrhagic infarction dan punctate hemorrhage 7 Strok iskemik Sunting Dalam strok iskemik penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis Arteri carotis interna merupakan cabang dari arteri carotis communis sedangkan arteri vertebralis merupakan cabang dari arteri subclavia Sistem klasifikasi etiologis Sunting Beberapa sistem klasifikasi yang didasarkan pada pertimbangan etiologi telah diterapkan kepada strok iskemik 11 Beberapa sistem tersebut gagal mengikuti perkembangan zaman dan tidak lagi dipergunakan beberapa sistem yang lain masih dapat diterima oleh sebagian masyarakat dan dipergunakan dalam lingkup yang terbatas Berikut adalah sistem klasifikasi yang paling mutakhir dan paling banyak digunakan Sistem TOAST Sunting Sistem TOAST bahasa Inggris Trial of ORG 10172 in Acute Stroke Treatment pertama kali dikembangkan kepada terapi strok iskemik akut pada awal tahun 1990 Sistem ini didasarkan pada sebagian besar fitur klinis namun tetap mempertimbangkan informasi diagnostik dari CT MRI transthoracic echocardiography extracranial carotid ultrasonography dan jika memungkinkan cerebral angiography Sistem TOAST membagi strok menjadi 5 subtipe yaitu 12 13 large artery atherosclerosis LAAS cardiaoembolic infarct CEI small artery occlusion lacunar infarct LAC stroke of another determined cause origin ODE dan stroke of an undetermined cause origin UDE Sistem CCS Sunting Klasifikasi sistem CCS bahasa Inggris Causative Classification of Stroke System mirip dengan sistem TOAST dengan perbedaan dalam subtipe large artery atherosclerosis dibedakan menjadi occlusive dan stenotic Sebagai contoh penurunan diameter 50 atau penurunan diameter lt 50 disertai plaque ulceration atau trombosis Dan subtipe undetermined cause dibedakan lebih lanjut menjadi unknown incomplete evaluation unclassified stroke more than one etiology dan cryptogenic embolism Sistem ASCO Sunting ASCO merupakan akronim dari atherothrombosis small vessel disease cardiac causes and other uncommon causes Sistem ASCO merupakan klasifikasi berdasarkan sistem fenotipe Tiap fenotipe masih terbagi menjadi jenjang 0 1 2 3 atau 9 Jenjang 0 berarti disease is completely absent 1 berarti definitely a potential cause of the index stroke 2 untuk causality uncertain dan 3 untuk unlikely a direct cause of the index stroke but disease is present 9 bagi grading is not possible due to insufficient work up 14 Dalam sistem ini penderita dapat dikategorikan menjadi lebih dari satu subtipe etiologis misalnya penderita dengan ateroma karotid yang menyebabkan stenosis 50 dan fibrilasi atrial dengan aterosklerosis dan emboli kardiak atau dijabarkan menjadi seperti A1 S9 C0 O3 Sistem UCSD Stroke DataBank Sunting Sistem UCSD mengklasifikan strok iskemik menjadi large vessel stenotic large vessel occlusive Small vessel stenotic small vessel occlusive embolic dan unknown cause Sedangkan klasifikasi strok hemoragik terbagi menjadi subtipe yang sama yaitu tipe intracerebral dan subarachnoid Sistem HCSR Sunting Sistem HCSR bahasa Inggris Harvard Cooperative Stroke Registry membuat klasifikasi menjadi subtipe strok yang disertai trombosis di arteri atau dengan infark lakunar cerebral embolism intracerebral hematoma subarachnoid hemorrhagedari malformasianeurysmatauarteriovenous 15 Sistem NINCDS Stroke Data Bank Sunting Dalam Stroke Data Bank of the National Institute of Neurological and Communicative Disorders and Stroke mengklasifikasi menjadi subtipe diagnostik berdasarkan riwayat klinis penderita pemeriksaan test laborat meliputi tomografi noninvasive vascular imaging dan saat memungkinkan dan relevan angiografi Dari diagnosa tersebut subtipe infarcts of undetermined cause IUC dapat diklasifikasi ulang menjadi subtipe embolisme idiopatik stenosis atau trombosis di pembuluh nadi infark lakunar infarksi superfisial dan sindrom nonlakunar 16 Sistem lain Sunting Beberapa ahli lain mempertimbangan klasifikasi berdasarkan fenotipe seperti keberadaan internal carotid artery plaque intima media thickness leukoaraiosis cerebral microbleeds CMB atau multiple lacunae 10 CMB adalah deposit hemosiderin intraserebral yang terdapat di ruang pervaskular 17 Ekspresi CMB sangat tinggi di infark lakunar dan infark aterotrombotik dan berekspresi rendah di infarksi kardioembolik CMB dan leukoaraiosis sangat berkaitan erat Hasil prognosis menunjukkan bahwa CMB ditemukan dalam 47 80 kasus primary intracerebral haemorrhage dan 0 78 dalam kasus ischaemic cerebrovascular disease 18 Patofisiologi SuntingHingga saat ini patofisiologi strok didasarkan pada serangkaian penelitian 19 terhadap berbagai proses yang saling terkait meliputi kegagalan energi hilangnya homeostasis ion sel asidosis peningkatan kadar kalsium Ca2 sitosolik eksitotoksisitas toksisitas dengan radikal bebas produksi asam arakidonat sitotoksisitas dengan sitokin aktivasi sistem komplemen disrupsi sawar darah otak aktivasi sel glial dan infiltrasi leukosit 20 Pusat area otak besar yang terpapar iskemia akan mengalami penurunan aliran darah yang dramatis menjadi cedera dan memicu jenjang reaksi seperti lintasan eksitotoksisitas yang berujung kepada nekrosis yang menjadi pusat area infark dikelilingi oleh penumbra zona peri infarksi Menurut morfologi nekrosis merupakan bengkak seluler akibat disrupsi inti sel organel membran plasma dan disintegrasi struktur inti dan sitoskeleton Di area penumbra apoptosis neural akan berusaha dihambat oleh kedua mekanisme eksitotoksik dan peradangan 21 oleh karena sel otak yang masih normal akan menginduksi sistem kekebalan turunan untuk meningkatkan toleransi jaringan otak terhadap kondisi iskemia agar tetap dapat melakukan aktivitas metabolisme Protein khas CNS seperti pancortin 2 akan berinteraksi dengan protein modulator aktin Wiskott Aldrich syndrome protein verprolin homologous 1 WAVE 1 dan Bcl xL akan membentuk kompleks protein mitokondrial untuk proses penghambatan tersebut Riset terkini menunjukkan bahwa banyak neuron di area penumbra dapat mengalami apoptosis setelah beberapa jam hari sebagai bagian dari proses pemulihan jaringan pascastrok dengan dua lintasan yaitu lintasan ekstrinsik dan lintasan intrinsik Iskemia tidak hanya mempengaruhi jaringan parenkima otak namun berdampak pula kepada sistem ekstrakranial Oleh karena itu strok akan menginduksi imunosupresi yang dramatis melalui aktivasi berlebih sistem saraf simpatetik sehingga memungkinkan terjadinya infeksi bakterial seperti pneumonia Eksitotoksisitas asam glutamat Sunting Asam glutamat merupakan neurotransmiter asam amino eksitatorial utama di otak akan menumpuk di ruang ekstraselular dan mengaktivasi reseptornya 20 Aktivasi pencerap glutamat akan memengaruhi konsentrasi ion intraselular terutama ion natrium Na dan kalsium Ca2 Peningkatan influx ion Na dapat membuat sel menjadi cedera pada awal mula terjadinya iskemia namun riset menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan sel yang ditimbulkan oleh toksisitas asam glutamat saat terjadi iskemia lebih disebabkan oleh peningkatan berlebih influx ion kalsium intraselular yang kemudian menimbulkan efek toksik Stres oksidatif Sunting Sepanjang proses strok terjadi peningkatan radikal bebas seperti anion superoksida radikal hidroksil dan NO Sumber utama senyawa radikal bebas turunan oksigen yang biasa disebut spesi oksigen reaktif dalam proses iskemia adalah mitokondria Sedangkan produksi senyawa superoksida saat pasca iskemia adalah metabolisme asam arakidonat melalui lintasan siklo oksigenase dan lipo oksigenase Radikal bebas juga dapat diproduksi oleh sel mikroglia yang teraktivasi dan leukosit melalui sistem NADPH oksidase segera setelah terjadi reperfusi di jaringan iskemik Oksidasi tersebut akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut di jaringan dan merupakan molekul yang penting untuk memicu apoptosis setelah strok iskemik NO umumnya dihasilkan dari L arginina dengan salah satu isoform NO sintase dan merupakan kluster diferensiasi neuron di seluruh bagian otak dengan sebutan nNOS Aktivasi nNOS memerlukan kalsium kalmodulin Di sisi lain ekspresi iNOS bahasa Inggris inducible NOS terdapat di sel radang seperti sel mikroglia dan monosit Kedua isoform nNOS dan iNOS memiliki peran yang merusak otak pada rentang waktu iskemia Namun isoform yang ketiga eNOS bahasa Inggris endothelial NOS memiliki efek vasodilasi dan tidak bersifat merusak Aktivasi pencerap NMDA saat iskemia akan menstimulasi produksi NO oleh nNOS NO yang terbentuk akan masuk ke dalam sitoplasma dan bereaksi dengan superoksida dan menghasilkan sejenis spesi oksigen yang sangat reaktif yaitu peroksinitrita ONOO Pasca iskemia kedua jenis spesi oksigen reaktif dan spesi nitrogen reaktif kemudian berperan untuk mengaktivasi beberapa lintasan metabolisme seperti radang apoptosis dan penurunan pasokan oksigen yang berdampak kepada peningkatan asam laktat melalui glikolisis anaerobik atau asidosis Selain itu akan tampak ekspresi gen iNOS di sel vaskular maupun sel yang mengalami peradangan dan ekspresi gen COX 2 di sel saraf di area antara infark dan penumbra Kedua gen radang ini akan meningkatkan kerusakan iskemik 22 Peroksidasi lipid Sunting Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar Selain menghasilkan berbagai senyawa ROS lintasan asidosis juga turut serta dalam proses sintesis protein intraselular Peroksidasi lipid di membran sel yang menginduksi apoptosis terhadap neuron akan menghasilkan senyawa aldehida yang disebut 4 hidroksinonenal 4 HNE yang akan bereaksi dengan transporter membran seperti Na K ATPase transporter glutamat dan transporter glukosa Kerusakan di transporter membran yang menyebabkan influx berlebih ion Ca2 dan radikal bebas lebih lanjut akan mengaktivasi faktor transkripsi neuroprotektif seperti NF kB HIF 1 dan IRF 1 Aktivasi faktor transkripsi ini akan menginduksi produksi sitokina radang seperti IL 1 IL 6 TNF a kemokina seperti IL 8 MCP 1 molekul adhesi sel seperti selektin ICAM 1 VCAM 1 dan gen pro radang lainnya seperti IIP 10 Disfungsi sawar darah otak Sunting Sawar darah otak yang merupakan jaringan endotelium di otak akan merespon kondisi cedera akibat strok dengan meningkatkan permeabilitas dan menurunkan fungsi sawarnya bersamaan dengan degradasi lamina basal di dinding pembuluhnya Oleh sebab itu pada kondisi akut strok akan meningkatkan interaksi antara sel endotelial otak dengan sel ekstravaskular seperti astrosit mikroglia neuron dengan sel intravaskular seperti keping darah leukosit dan memberikan kontribusi lebih lanjut pada proses peradangan disamping perubahan sirkulasi kadar ICAM 1 trombomodulin faktor jaringan dan tissue factor pathway inhibitor 23 Disfungsi endotelial yang menyebabkan defisiensi sawar darah otak impaired cerebral autoregulation dan perubahan protrombotik dipercaya merupakan penyebab cerebral small vessel disease SVD Penderita SVD dapat mengalami infark lakunar atau dengan disertai leukoaraiosis Dari 594 penderita strok leukoaraiosis ditemukan dalam 55 4 cerebral large vessel disease LVD atau ateroskeloris 30 3 dalam SVD dan 14 3 dalam cardioembolic disease Dalam pronosis LVD leukoaraiosis memiliki kecenderungan ke arah grup stenosis intrakranial dengan 40 3 untuk grup intrakranial 26 9 untuk grup ekstrakranial dan 45 5 untuk grup kombinasi keduanya Tidak ditemukan korelasi antara leukoaraiosis dengan diabetes mellitus hiperlipidemia merokok hipertensi dan penyakit jantung 24 Infiltrasi leukosit Sunting Di jaringan otak terdapat beberapa populasi sel dengan kapasitas untuk mensekresi sitokina setelah terjadi stimulasi iskemia yaitu sel endotelial astrosit sel mikroglia dan neuron Peran respon peradangan pasca iskemia dilakukan oleh sel mikroglia terutama di area penumbra dengan sekresi sitokina pro radang metabolit dan enzim toksik Selain itu sel mikroglia dan astrosit juga mensekresi faktor neuroprotektif seperti eritropoietin TGFb1 dan metalotionein 2 Terdapat banyak bukti yang menunjukkan peran leukosit terhadap patogenesis cedera akibat strok seperti cedera di jaringan akibat reperfusi dan disfungsi mikrovaskular Bukti bukti tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian pokok yaitu terjadi akumulasi leukosit pasca iskemia hingga terjadi cedera jaringan simtoma iskemia direspon dengan peningkatan neutrofil 25 Dalam percobaan dengan tikus rendahnya populasi neutrofil dalam sirkulasi darah menunjukkan volume infark yang lebih kecil pencegahan adhesi sel antara leukosit dengan sel endotelial pada sawar darah otak dengan antibodi monoklonal terbukti dapat memberikan perlindungan terhadap cedera akibat strok Akumulasi sel T terjadi pasca iskemia 25 dan diperkirakan merupakan penyebab terjadinya reperfusi Sel T CD8 dapat menginduksi cedera otak dengan molekul dari granula sitotoksik Sel TH1 CD4 dengan sekresi sitokina pro radang termasuk IL 2 IL 12 IFN g dan TNF a dapat memperburuk efek yang ditimbulkan strok sedangkan Sel TH2 CD4 dengan sitokina anti radang seperti IL 4 IL 5 IL 10 dan IL 13 lebih mempunyai peran protektif Pendarahan Sunting Pada percobaan terhadap hewan kelinci setidaknya sitokina TNF a atau antibodinya berperan atas terjadinya pendarahan setelah terjadi strok iskemik yang diinduksi oleh klot 26 Dalam hal ini terjadi peningkatan prognosis terjadinya pendarahan dari 18 5 menjadi 53 3 dan peningkatan volume pendarahan hingga 87 Disamping itu penggunaan tissue plasminogen activator tPA dengan dosis standar 3 3 mg kg akan meningkatkan kemungkinan pendarahan dari 18 5 menjadi 76 5 efek tPA ini dapat diredam dengan penggunaan antibodi anti TNFa Pemberian EPO setelah 6 jam serangan strok akan memperburuk pendarahan yang diinduksi tPA dengan mediasi MMP 9 NF kB dan interleukin 1 receptor associated kinase 1 IRAK 1 27 Pada hewan tikus TNF a akan menginduksi ekspresi MMP 9 yang menurunkan kadar protein dalam sawar darah otak seperti okludin 28 dan meningkatkan permeabilitas pada pembuluh kapiler otak 29 MMP 9 kemudian memodulasi 30 Gelatinase A untuk membuka sawar darah otak Pendarahan yang terjadi kemudian direspon tubuh dengan memproduksi urokinase type plasminogen activator uPA Ekspresi MMP 9 juga dapat diinduksi oleh lipopolisakarida 30 Faktor risiko SuntingMerokok Alkohol Diet tingginya kadar kolesterol Riwayat keluarga 31 Hipertensi Sunting Hipertensi akan merangsang pembentukan plak aterosklerotik di pembuluh arteri dan arteriol dalam otak serta menginduksi lintasan lipohialinosis di pembuluh ganglia basal hingga menyebabkankan infark lakunar atau pendarahan otak 32 Fibrilasi atrial Sunting Fibrilasi atrial merupakan indikasi terjadinya kardioembolisme sedangkan kardioembolisme merupakan 20 penyebab stok iskemik 33 Kardioembolisme terjadi akibat kurangnya kontraksi otot jantung di bilik kiri disebut stasis yang terjadi oleh penumpukan konsentrasi fibrinogen D dimer dan faktor von Willebrand 34 Hal ini merupakan indikasi status protrombotik dengan infark miokardial yang pada gilirannya akan melepaskan trombus yang terbentuk dengan konsekuensi peningkatan risiko embolisasi di otak Sekitar 2 5 penderita infark miokardial akut akan mengalami strok dalam kurun waktu 2 hingga 4 minggu 8 pria dan 11 wanita akan mengalami strok iskemik dalam waktu 6 tahun oleh karena disfungsi dan aneurysm bilik kiri jantung Aterosklerosis Sunting Penelitian mengenai lintasan aterogenesis yang memicu aterosklerosis selama ini terfokus kepada pembuluh nadi koroner namun proses serupa juga terjadi di otak dan menyebabkan strok iskemik 35 Aterosklerosis dapat menyerang pembuluh nadi otak seperti pembuluh karotid pembuluh nadi di otak tengah dan pembuluh basilar atau kepada pembuluh arteriol otak seperti pembuluh lenticulostriate basilar penetrating dan medullary Beberapa riset menunjukkan bahwa mekanisme aterosklerosis yang menyerang pembuluh nadi dapat sedikit berbeda dengan mekanisme kepada pembuluh arteriol Aterosklerosis intrakranial dianggap sebagai kondisi yang sangat jarang terjadi Hasil otopsi infark otak dari 339 penderita strok yang meninggal akibat aterosklerosis intrakranial ditemukan 62 2 plak intrakranial dan 43 2 stenosis intrakranial 36 Hasil otopsi oleh National Cardiovascular Center Osaka Jepang terhadap 142 penderita strok yang meninggal dalam waktu 30 hari sejak terhitung sejak terjadi serangan iskemia menunjukkan bahwa kedua jenis trombus yang kaya akan keping darah dan yang kaya akan fibrin berkembang di culprit plaque di dalam pembuluh nadi otak merupakan faktor utama penyebab strok aterotrombotik 37 70 kasus strok kardioembolik menunjukkan keberadaan trombus sebagai sumber potensial terbentuknya emboli di jantung atau pembuluh balik terhadap penderita patent foramen ovale dan tetralogy of Fallot Umumnya trombus yang kaya akan keping darah yang mengendap di pembuluh balik jantung akan terlepas dan membentuk emboli di pembuluh nadi otak Diabetes mellitus Sunting Berdasarkan studi hasil otopsi penderita diabetes mellitus rentan terhadap infark lakunar dan cerebral small vessel disease Studi epidemiologi menunjukkan bahwa diabetes merupakan faktor risiko bagi strok iskemik Patogenesis strok yang dipicu tampaknya dimulai dari reasi berlebih glikasi dan oksidasi disfungsi endotelial peningkatan agregasi keping darah defisiensi fibrinolisis dan resistansi insulin 38 Dalam hewan tikus strok iskemik yang terjadi dalam diabetes mellitus akan memicu strok hemoragik yang disertai dengan peningkatan enzim MMP 9 di otak yang memperburuk kondisi leukoaraiosis 39 Transient Ischemic Attack TIA Sunting Transient ischemic attack TIA disebut juga acute cerebrovascular syndrome ACVS 40 adalah salah satu faktor risiko dari strok iskemik 41 TIA dapat dijabarkan sebagai episode singkat disfungsi neurologis yang biasanya terjadi akibat gangguan vaskular 42 berupa simtoma iskemia di otak atau retina yang berlangsung kurang dari 24 jam atau kurang dari 1 jam 43 tanpa meninggalkan bekas berupa infark serebral 44 akut 45 Dari sudut pandang lain oleh karena strok merupakan defisiensi neurologis akibat perubahan aliran darah di jaringan otak maka TIA dapat dikatakan sebagai indikasi atau simtoma yang ditimbulkan dari perubahan aliran darah otak yang tidak dapat dideteksi secara klinis dalam waktu 24 jam 46 TIA tidak selalu menjadi indikasi akan terjadinya strok di kemudian hari dan jarang sekali dikaitkan dengan strok hemoragik primer Dalam populasi manusia yang telah beranjak tua TIA diinduksi oleh terhalangnya aliran darah di pembuluh darah besar terutama akibat aterotrombosis namun dalam penderita yang berusia di bawah 45 tahun TIA umumnya disebabkan oleh robeknya pembuluh darah bahasa Inggris arterial dissection migrain dan obat obatan sympathomimetic TIA juga dapat disebabkan oleh Large artery atherothrombosis with distal flow reduction Arteriosklerosis di pembuluh darah kecil lacunar TiAs Emboli Kardiogenic dan emboli antar arteri Vasospasma Vaskulitis Sludging polycythemia sickle cell anemia Trombositemia dan sejenisnya Hypercoaguable states puerperium oral contraceptive use sticky platelet syndrome dan sejenisnya Meningitis Cortical vein thrombosis dehydration Puerperium Infection Neoplasma dan sejenisnya Displasia fibromuskular Sindrom Moyamoya Arteritis TakayasuNamun beberapa kondisi lain dapat menimbulkan gejala yang sangat serupa dengan TIA seperti focal seizure activity migraine spreading depression compressive mononeuropathies carpal tunnel syndrome ulnar elbow compression and so forth sindrom Adams Stokes tumor otak dengan gejala neurologik transien hematoma subdural Demyelinating disease hipoglisemia hiperglisemia primary ocular disease glaucoma vitreal hemorrhage floaters and the like functional disorders conversion hysteria malingering hiperventilasi Cardiac papillary fibroelastoma CPF Sunting Dari 725 kasus CPF 55 merupakan penderita pria dengan lokasi tumor umumnya ditemukan di permukaan valvular terutama di katup trikuspidalis aortik selain katup mitralis Tumor juga ditemukan di permukaan non valvular seperti di bilik kiri Ukuran tumor bervariasi dari 2 mm hingga 70 mm 47 Manifestasi klinis CPF meliputi strok infark miokardial emboli paru gagal jantung congestive dan serangan jantung mendadak 48 Meskipun demikian tidak semua penderita menunjukkan simtoma demikian Cryptogenic cerebral infarction CCI Sunting CCI paling banyak ditemukan dalam penderita patent foramen ovale baik yang disertai maupun tidak disertai septal aneurysm 49 50 Sejak tahun 1989 CCI merupakan penyebab 40 kasus strok iskemik 4 9 pria dan 2 4 wanita mengalami mutasi genetik galaktosidase alfa yang merupakan indikasi penyakit Fabry sedangkan studi lain menunjukkan keterkaitan dengan trombofilia 51 Lintasan patogenesis CCI diperkirakan meliputi aterosklerosis di pembuluh nadi otak baik yang bersifat intrakranial seperti moderate middle cerebral artery stenosis ekstrakranial seperti vertebral artery origin stenosis atau proksimal seperti thick plaques in the aortic arch yang selama ini dianggap tidak berkaitan dengan patogenesis strok 52 Patent foramen ovale PFO Sunting Sindrom platipnea ortodeoksia merupakan kondisi yang jarang terjadi dengan simtoma berupa dispnea dan desaturasi arterial PFO merupakan salah satu bentuk sindrom platipnea ortodeoksia dengan peningkatan ortostatik di area defisiensi atrial septal 53 Hasil diagnosa PFO yang sering ditemukan pada CCI dan migrain juga diperkirakan sebagai penyebab emboli pada penderita tromboembolisme arterial Deteksi dini SuntingDeteksi dini kemungkinan terjadinya strok bukanlah diagnosis tetapi merupakan cara untuk mengetahui kemungkinan terjadinya strok yang harus ditindak lanjuti dengan pemeriksaan lanjutan Jika seseorang tidak dapat berdiri dengan satu kaki selama 20 detik maka ada kemungkinan akan terjadinya strok atau kemunduran kognitif karena untuk melakukan tugas itu diperlukan keseimbangan yang memerlukan peredaran darah yang prima ke otak Hal ini telah diungkapkan pada jurnal Stroke American Heart Association Semakin sulit berdiri dengan hanya satu kaki semakin tinggi akan kemungkinan terjadinya strok 54 Diagnosis SuntingDiagnosis strok adalah secara klinis beserta pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain CT scan kepala MRI Untuk menilai kesadaran penderita strok dapat digunakan Skala Koma Glasgow Untuk membedakan jenis strok dapat digunakan berbagai sistem skor seperti Skor Strok Siriraj Algoritme Strok Gajah Mada atau Algoritme Junaedi Simtoma klinis Sunting Fitur strok iskemik yang sangat umum menurut Uniformed Services University of the Health Sciences masih berdasar kepada banyaknya hasil diagnosis pemeriksaan fisik terhadap penderita yang dirangkum dalam satu kurun waktu USUHS merangkumnya menjadi tabel berikut agar dapat digunakan masyarakat awam untuk mengenali gejala klinis strok sedini mungkin Dan bagi tenaga medis profesional The National Institute of Health telah membuat tabel skala strok Diarsipkan 2011 09 11 di Wayback Machine sebagai panduan guna melakukan diagnosis dalam waktu kurang dari sekitar 5 hingga 10 menit Simtoma paraklinis Sunting Beberapa senyawa biokimiawi di dalam serum darah yang dapat dijadikan dasar diagnosis dan prognosis terjadinya nekrosis otak antara lain 55 S100 b Sunting Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar S100 b adalah peptida yang disekresi astrosit pada saat terjadi cedera otak proses neurodegenerasi dan kelainan psikiatrik S100 b merupakan senyawa pengikat kalsium secara in vitro pada kadar rendah interaksi dengan sistem kekebalan di otak akan meningkatkan kelangsungan hidup bagi neuron yang sedang berkembang namun pada kadar yang lebih tinggi S100 b akan menstimulasi produksi sitokina pro peradangan dan apoptosis Studi terhadap hewan menunjukkan efek neuroprotektif S100 b dengan teraktivasinya proses seluler di neuron yang menahan eksitotoksisitas yang diinduksi NMDA Peningkatan serum S100 b selalu terjadi pada strok iskemik dan terjadi pula pada kondisi yang lain seperti traumatic brain injury TBI Alzheimer dan schizophrenia Saat terjadi strok iskemik konsentrasi serum S100 b mencapai titik maksimum pada hari ke 2 hingga 4 Nilai konsentrasi maksimum S100 b berkaitan dengan skala strok NIH ukuran dan patofisiologi infark sehingga semakin tinggi nilai maksimum S100 b semakin tinggi pula risiko terjadinya transformasi hemoragik Peningkatan S100 b juga ditemukan dalam strok hemoragik primer yang menunjukkan volume hematoma awal Peningkatan kadar S100 b tidak harus terjadi dengan cepat dan masih banyak sel selain astrosit dan sel Schwann yang menhasilkan S100 b sehingga penggunaan nilai serum S100 b sebagai salah satu dasar diagnosis strok masih cukup rentan Namun beberapa studi telah menunjukkan bahwa serum S100 b lebih terkait dengan kondisi integritas sawar darah otak Glial fibrillary associated protein GFAP Sunting Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar GFAP merupakan monomeric intermediate filament protein yang terdapat di astrosit dan sel ependimal otak yang berfungsi sebagai bagian sitoskeleton Kadar serum S100 b dan GFAP akan meningkat tajam pada hari 1 2 sesuai dengan ukuran infark dan kembali normal sekitar 3 minggu kemudian Serum GFAP merupakan indikator yang lebih peka daripada S100 b pada strok minor maupun guratan kecil namun waktu tunda peningkatan serum ini membuat aplikasi diagnostiknya menjadi terbatas Myelin basic protein MBP Sunting Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar MBP adalah protein hidrofilik penting bagi struktur selubung mielin Kadar MBP dalam CSF sering digunakan sebagai indikasi aktivitas patogen dalam sklerosis multipel Strok juga disertai dengan peningkatan kadar MBP dalam CSF sekitar 1 minggu setelah terjadinya serangan dan kembali normal setelah minggu ketiga Fatty acid binding proteins FABPs Sunting Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar FABP adalah kelompok molekul intraselular yang berperan dalam menyangga dan sebagai transportasi asam lemak berantai panjang yang akan segera disekresi ke dalam sirkulasi darah sesaat setelah terjadi kerusakan sel Di tubuh manusia terdapat 9 jenis FABP yang tersebar dalam masing masing jenis jaringan yang berbeda Empat jenis FABP terdapat di sistem saraf dua diantaranya hanya ditemukan di sistem saraf pusat orang dewasa yaitu brain type B FABP di glia dan heart type H FABP di neuron Ditemukannya H FABP dalam berbagai jenis jaringan merupakan tanda tanda infak miokardial akut B FABP berada dalam jaringan di dalam sistem saraf pusat dan tidak dapat dideteksi dalam serum darah manusia sehat Serum H FABP dan B FABP akan tajam dalam 2 3 jam sejak terjadi serangan strok B FABP merupakan indikasi yang sangat peka terhadap infark lakunar dan infark subkortikal namun tidak menunjukkan tingkat kerusakan yang terjadi di neuron dan bukan merupakan indikasi spesifik terjadinya strok Sebaliknya peningkatan H FABP berbanding lurus dengan ukuran infark dan tingkat kerusakan saraf Neuron specific enolase NSE Sunting Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar NSE merupakan salah satu dari tiga bentuk enolase sebuah enzim yang terdapat di lintasan glikolisis Walaupun cukup spesifik di neuron NSE juga dapat ditemukan di kultur sel neuroendokrin dan bentuk sel kanker terkait Konsentrasi NSE di dalam CSF akan meningkat seiring terjadinya strok iskemik dan sejumlah cedera otak lain seperti subarachnoid hemorrhage ICH dan lain lain hingga mulai dapat dideteksi setelah 4 8 jam setelah terjadinya serangan Konsentrasi tertinggi setelah terjadi strok iskemik memiliki korelasi dengan nilai pada skala strok NIH Protein tau TP Sunting Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar Otak memiliki 6 isomer TP yang memungkinkan terbentuknya mikrotubula dengan interaksi tubulin Peningkatan kadar TP terjadi dengan sangat lambat dan hanya 27 total konsentrasi yang mengalami peningkatan di luar batas atas ambang normal dalam waktu 24 jam setelah serangan strok iskemik namun nilai konsentrasi ini menunjukkan ukuran infark dan strata serangan strok Peningkatan kadar TP dalam CSF pascastrok juga merupakan indikasi ukuran infark Akan tetapi strok tidak mempengaruhi kadar b amyloid ApoE dan klusterin dalam CSF Penanganan SuntingPenderita strok akut biasanya diberikan SM 20302 56 atau microplasmin 57 oksigen dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan kemudian diberikan manitol atau kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak 58 akibat infiltrasi sel darah putih Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika recombinan tissue plasminogen activator rtPA atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan emboli diberikan dalam waktu 3 jam 59 setelah timbulnya strok Trombolisis dengan rtPA terbukti bermanfaat pada manajemen strok akut walaupun dapat meningkatkan risiko pendarahan otak 60 terutama pada area sawar darah otak yang terbuka 61 Beberapa senyawa yang diberikan bersamaan dengan rtPA untuk mengurangi risiko tersebut antara lain batimastat BB 94 dan marimastat BB 2516 62 yang menghambat enzim MMP senyawa spin trap agent seperti alpha phenyl N t butylnitrone PBN dan disodium tert butylimino methyl benzene 1 3 disulfonate N oxide NXY 059 63 dan senyawa anti ICAM 1 64 Metode perawatan hemodilusi dengan menggunakan albumin masih kontroversial 65 namun penelitian oleh The Amsterdam Stroke Study memberikan prognosis berupa penurunan angka kematian dari 27 menjadi 16 peningkatan kemandirian aktivitas dari 35 menjadi 48 saat 3 bulan sejak terjadi serangan strok akut Pemulihan Sunting Serangan strok terkait dengan keterbatasan pulihnya fungsi otak meskipun area peri infark menjadi lebih bersifat neuroplastik sehingga memungkinkan perbaikan fungsi sensorimotorik melakukan pemetaan ulang di area otak yang mengalami kerusakan Di tingkat seluler terjadi dua proses regenerasi dalam korteks peri infark akson akan mengalami perubahan fenotipe dari neurotransmiter ke dalam status regeneratif 66 dan menjulurkan tangkainya untuk membuat koneksi baru di bawah pengaruh trombospondin 67 laminin dan NGF hasil sekresi sel Schwann 68 dan terjadi migrasi sel progenitor neuron ke dalam korteks peri infark 69 Hampir sepanjang 1 bulan sejak terjadi serangan strok daerah peri infark akan mengalami penurunan molekul penghambat pertumbuhan Pada rentang waktu ini neuron akan mengaktivasi gen yang menstimulasi pertumbuhan dalam ritme yang bergelombang Neurogenesis saling terkait dengan angiogenesis juga terjadi bergelombang yang diawali dengan migrasi neuroblas dengan ekspresi GFAP 70 yang berada dalam zona subventrikular ke dalam korteks peri infark Migrasi ini dimediasi oleh beberapa senyawa antara lain eritropoietin 71 stromal derived factor 1 SDF 1 dan angiopoietin 1 hingga menghasilkan neuroblas dengan jarak tempuh migrasi yang lebih panjang dan rentang waktu sitokinesis yang lebih pendek 72 Terhambatnya fungsi pencerap GABA ekstrasinaptik di area peri infark yang terjadi akibat oleh disfungsi transporter GABA GAT 3 GAT 4 dalam hewan tikus dapat dipulihkan dengan pemberian benzodiazepina 73 Pencegahan SuntingDalam manusia tanpa faktor risiko strok dengan umur di bawah 65 tahun risiko terjadinya serangan strok dalam 1 tahun berkisar pada angka 1 74 Setelah terjadinya serangan strok ringan atau TIA penggunaan senyawa anti koagulan seperti warfarin salah satu obat yang digunakan untuk penderita fibrilasi atrial 75 akan menurunkan risiko serangan strok dari 12 menjadi 4 dalam satu tahun Sedangkan penggunaan senyawa anti keping darah seperti aspirin umumnya pada dosis harian sekitar 30 mg atau lebih hanya akan memberikan perlindungan dengan penurunan risiko menjadi 10 4 76 Kombinasi aspirin dengan dipyridamole memberikan perlindungan lebih jauh dengan penurunan risiko tahunan menjadi 9 3 Cara yang terbaik untuk mencegah terjadinya strok adalah dengan mengidentifikasi orang orang yang berisiko tinggi dan mengendalikan faktor risiko strok sebanyak mungkin seperti kebiasaan merokok hipertensi dan stenosis di pembuluh karotid 77 mengatur pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol jahat LDL serta olaraga secara teratur Stenosis merupakan efek vasodilasi endotelium yang umumnya disebabkan oleh turunnya sekresi NO oleh sel endotelial dapat diredam asam askorbat yang meningkatkan sekresi NO oleh sel endotelial melalui lintasan NO sintase atau siklase guanilat mereduksi nitrita menjadi NO dan menghambat oksidasi LDL 78 di lintasan aterosklerosis Beberapa institusi kesehatan seperti American Heart Association atau American Stroke Association Council Council on Cardiovascular Radiology and Intervention memberikan panduan pencegahan yang dimulai dengan penanganan saksama berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan oleh aterosklerosis penggunaan senyawa anti trombotik untuk kardioembolisme dan senyawa anti keping darah bagi kasus non kardioembolisme 79 diikuti dengan pengendalian faktor risiko seperti arterial dissection patent foramen ovale hiperhomosisteinemia hypercoagulable states sickle cell disease cerebral venous sinus thrombosis strok saat kehamilan strok akibat penggunaan hormon pasca menopause penggunaan senyawa anti koagulan setelah terjadinya cerebral hemorrhage hipertensi 80 hipertensi kebiasaan merokok diabetes fibrilasi atrial dislipidemia stenosis karotid obesitas sindrom metabolisme konsumsi alkohol berlebihan konsumsi obat obatan berlebihan konsumsi obat kontrasepsi mendengkur migrain peningkatan lipoprotein dan fosfolipase Biasanya di Indonesia CT Scan dan MRI baru dilakukan setelah terjadinya strok Jarang angiography menggunakan kedua alat itu untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya strok dilakukan Sekarang ini sudah mulai banyak laboratorium klinik klinik strok pembuluh darah dan penyakit kardiovaskular yang memiliki Transcranial Doppler 81 karena alatnya kecil portabel dan relatif murah dengan biaya pemeriksaan menggunakan alat itu hanya sekitar Rp 500 000 atau seperempat sampai seperdelapan biaya penggunaan CT Scan atau MRI Transcranial doppler tidak seakurat kedua alat yang mahal tersebut tetapi salah satu keuntungannya yaitu tidak mengandung radiasi sehingga dapat dilakukan secara berulang misalnya untuk pamantauan selama dan sesudah pascastrok dan juga dapat dilakukan pada pasien yang kritis tidak sadar di ruang ICU 82 Mengingat biayanya yang relatif murah maka pemantauan kemungkinan terjadinya strok juga sudah banyak dilakukan menggunakan Transcranial doppler terutama di Amerika Serikat Penelitian SuntingAngioplasty dan stenting Sunting Angioplasty dan stenting telah mulai dilirik sebagai kemungkinan pencegahan yang menjanjikan dalam penanganan strok iskemik akut Intra cranial stenting yang diterapkan pada gejala penyumbatan intracranial arterial stenosis boleh dikatakan sukses mengurangi penyumbatan lt 50 dengan tingkat keberhasilan 90 98 dan tingkat komplikasi utama pada peri procedural berkisar antara 4 10 Tingkat penyumbatan kembali dan atau strok yang mengikutinya juga boleh dikatakan minim Data ini menganjurkan untuk melakukan randomized controlled trial untuk evaluasi lebih lengkap kemungkinan keuntungan perawatan dari usaha pencegahan ini 83 Thrombectomy mekanis Sunting nbsp MERCI Retriever L5 Menghilangkan gumpalan penyumbatan clot dapat dicoba jika ini terjadi pada pembuluh darah besar dan merupakan suatu pilihan bagi mereka yang tidak mempan atau tidak ada perbaikan dengan intravenous thrombolytics 84 Komplikasi komplikasi yang mencolok timbul sekitar 7 85 Hingga Oktober 2013 update percobaan percobaan ini tidak menunjukkan hasil hasil yang positif 86 Neuroprotection Sunting Obat obatan yang memakan reactive oxygen species menolak apoptosis atau menolak inhibit excitatory neurotransmitters telah memperlihatkan secara eksperimentatif pengurangan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh iskemia Zat zat yang bekerja dengan cara ini disebut neuroprotective Hingga akhir akhit ini percobaan pada manusia dengan zat neuroprotective telah gagal dengan kemungkinan perkecualian barbiturate coma yang mendalam Bagaimanapun yang terkini NXY 059 derivatif dari disulfonyl yang merupakan the radical scavengin phenylbutylnitrone dilaporkan bersifat neuroprotective pada strok 87 Zat ini tampaknya bekerja pada pelapis pembuluh darah atau endothelium Sayangnya setelah percobaan yang pertama berhasil yang kedua tidak berhasil 88 Sehingga manfaat NXY 059 masih dipertanyakan 89 Hyperbaric oxygen therapy telah dipelajari sebagai kemungkinan perlindungan tetapi akhir akhir ini dipikirkan bahwa terapi ini tidak memberikan manfaat yang cukup 90 Referensi Sunting Stroke National Heart Lung and Blood Institute NHLBI www nhlbi nih gov Diakses tanggal 2020 03 30 Sims NR Muyderman H September 2009 Mitochondria oxidative metabolism and cell death in stroke Biochimica et Biophysica Acta 1802 1 80 91 doi 10 1016 j bbadis 2009 09 003 PMID 19751827 a b Niken Prathivi July 1 2014 Detecting and dealing with strokes Donnan GA Fisher M Macleod M Davis SM May 2008 Stroke Lancet 371 9624 1612 23 doi 10 1016 S0140 6736 08 60694 7 PMID 18468545 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris Ischemic stroke in Korean young adults Department of Neurology University of Ulsan Asan Medical Center Kwon SU Kim JS Lee JH Lee MC Diakses tanggal 2011 08 21 Alami Stroke Harus Segera Dibawa Ke Dokter Tribunnews com 26 Agustus 2014 a b Inggris A New Embolus Injection Method to Evaluate Intracerebral Hemorrhage in New Zealand White Rabbits Cedars Sinai Medical Center Department of Neurology Paul A Lapchak Ph D FAHA Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Variants of the Matrix Metalloproteinase 2 but not the Matrix Metalloproteinase 9 genes significantly influence functional outcome after stroke Instituto Gulbenkian de Ciencia Departamento Promocao da Saude e Doencas Cronicas Instituto Nacional de Saude Dr Ricardo Jorge Center for Biodiversity Functional amp Integrative Genomics BIOFIG Clinical Neurology Research Unit Instituto de Medicina Molecular Faculdade de Medicina da Universidade de Lisboa Servico de Neurologia Hospital de Santa Maria Helena Manso Tiago Krug Joao Sobral Isabel Albergaria Gisela Gaspar Jose M Ferro Sofia A Oliveira dan Astrid M Vicente Diakses tanggal 2011 09 08 History of hypertension although not associated in the univariate analysis became significant in the multivariate model before inclusion of genetic variants and was therefore included in the final regression model Inggris Influence of stroke subtype on quality of care in the Get With The Guidelines Stroke Program Calgary Stroke Program E E S Hotchkiss Brain Institute University of Calgary Canada Duke Clinical Research Institute L L A H Department of Epidemiology M J R Michigan State University Division of Cardiology C P C Brigham amp Women s Hospital Division of Cardiology G C F University of California Stroke Service L H S Massachusetts General Hospital E E Smith MD MPH L Liang PhD A Hernandez MD M J Reeves PhD C P Cannon MD G C Fonarow MD dan L H Schwamm MD Diakses tanggal 2011 07 25 a b Inggris Classification of stroke subtypes Department of Neurology and Stroke Center INSERM U 698 and Paris Diderot University Bichat University Hospital Amarenco P Bogousslavsky J Caplan LR Donnan GA Hennerici MG Diakses tanggal 2011 08 01 Inggris Advances in the Diagnosis of Etiologic Subtypes of Ischemic Stroke Stroke Service and A A Martinos Center for Biomedical Imaging Departments of Neurology and Radiology Massachusetts General Hospital Harvard Medical School Hakan Ay Diakses tanggal 2011 07 25 Inggris Classification of subtype of acute ischemic stroke Definitions for use in a multicenter clinical trial TOAST Trial of Org 10172 in Acute Stroke Treatment Department of Neurology University of Iowa Adams HP Jr Bendixen BH Kappelle LJ Biller J Love BB Gordon DL Marsh EE 3rd Diakses tanggal 2011 08 01 Inggris Cerebrovascular risk factors and clinical classification of strokes Department of Internal Medicine and Cardioangiology University of Palermo Pinto A Tuttolomondo A Di Raimondo D Fernandez P Licata G Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris New approach to stroke subtyping the A S C O phenotypic classification of stroke Department of Neurology and Stroke Center INSERM U 698 and Paris Diderot University Bichat University Hospital Amarenco P Bogousslavsky J Caplan LR Donnan GA Hennerici MG Diakses tanggal 2011 08 01 Inggris The Harvard Cooperative Stroke Registry a prospective registry Mohr JP Caplan LR Melski JW Goldstein RJ Duncan GW Kistler JP Pessin MS Bleich HL Diakses tanggal 2011 08 01 Inggris Infarks of undetermined cause the NINCDS Stroke Data Bank Neurological Institute Columbia Presbyterian Medical Center Sacco RL Ellenberg JH Mohr JP Tatemichi TK Hier DB Price TR Wolf PA Diakses tanggal 2011 08 01 Inggris Silent cerebral microbleeds on susceptibility weighted imaging of patients with ischemic stroke and leukoaraiosis Department of Neurology Capital Medical University Beijing Anzhen Hospital Gao T Wang Y Zhang Z Diakses tanggal 2011 08 01 Inggris Cerebral microbleeds old leaks and new haemorrhages Department of Neuroradiology University Medical Centre Hamburg Eppendorf Fiehler J Diakses tanggal 2011 08 01 Inggris Pathophysiology of stroke lessons from animal models Department of Experimental Neurology Charite Humboldt University Mergenthaler P Dirnagl U Meisel A Diakses tanggal 2011 07 28 a b Inggris Pathophysiology treatment and animal and cellular models of human ischemic stroke School of Biomedical Sciences University of Queensland Department of Neurology and Stroke Center National Taiwan University Hospital and National Taiwan University College of Medicine Department of Pharmacology Monash University Trent M Woodruff John Thundyil Sung Chun Tang Christopher G Sobey Stephen M Taylor dan Thiruma V Arumugam Diakses tanggal 2011 07 30 Inggris Pathobiology of ischaemic stroke an integrated view Dept of Neurology Charite Hospital Dirnagl U Iadecola C Moskowitz MA Diakses tanggal 2011 07 28 Inggris Molecular pathology of cerebral ischemia delayed gene expression and strategies for neuroprotection Department of Neurology University of Minnesota Medical School Iadecola C Ross ME Diakses tanggal 2011 07 28 Inggris Markers of endothelial dysfunction in lacunar infarction and ischaemic leukoaraiosis Department of Clinical Neurosciences St George s Hospital Medical School Department of Haematology Guy s and St Thomas s Trust St Thomas s Hospital Institute of Neurology National Hospital for Neurology and Neurosurgery Department of Neurology St James s Hospital Department of Neurology Stoke Mandeville Hospital Thames Valley Nuffield Hospital Ahamad Hassan Beverley J Hunt Michael O Sullivan Kiran Parmar John M Bamford Dennis Briley Martin M Brown Dafydd J Thomas dan Hugh S Markus Diakses tanggal 2011 08 02 Inggris The leukoaraiosis is more prevalent in the large artery atherosclerosis stroke subtype among Korean patients with ischemic stroke Department of Neurology Department of Radiology The Catholic University of Korea Department of Neurology National Cancer Center Seung Jae Lee Joong Seok Kim Kwang Soo Lee Jae Young An Woojun Kim Yeong In Kim Bum Soo Kim dan So Lyung Jung Diakses tanggal 2011 08 02 a b Inggris Stroke and T cells Laboratory of Neurosciences National Institute on Aging Intramural Research Program Arumugam TV Granger DN Mattson MP Diakses tanggal 2011 07 28 Inggris Tumor necrosis factor alpha is involved in thrombolytic induced hemorrhage following embolic strokes in rabbits Department of Neuroscience University of California San Diego Lapchak PA Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Erythropoietin in combination of tissue plasminogen activator exacerbates brain hemorrhage when treatment is initiated 6h after stroke Department of Neurology Department of Biostatistics and Research Epidemiology Henry Ford Hospital Department of Physics Oakland University Longfei Jia Michael Chopp Li Zhang Mei Lu dan Zheng Gang Zhang Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Effects of matrix metalloproteinase 9 gene knock out on the proteolysis of blood brain barrier and white matter components after cerebral ischemia Neuroprotection Research Laboratory Departments of Neurology and Radiology Massachusetts General Hospital and Program in Neuroscience Harvard Medical School Asahi M Wang X Mori T Sumii T Jung JC Moskowitz MA Fini ME Lo EH Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Tumor necrosis factor alpha induced gelatinase B causes delayed opening of the blood brain barrier an expanded therapeutic window Department of Neurology and Physiology University of New Mexico School of Medicine Rosenberg GA Estrada EY Dencoff JE Stetler Stevenson WG Diakses tanggal 2011 09 08 a b Inggris Gelatinase B modulates selective opening of the blood brain barrier during inflammation Department of Neurology University of New Mexico School of Medicine Mun Bryce S Rosenberg GA Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Flossmann Enrico Ursula G R Schulz Peter M Rothwell 2004 Systematic Review of Methods and Results of Studies of the Genetic Epidemiology of Ischemic Stroke Stroke 35 212 227 Diakses tanggal 13 November 2010 Inggris Hypertension and Cerebrovascular Dysfunction Costantino Iadecola Division of Neurobiology Department of Neurology and Neuroscience Weill Cornell Medical College Costantino Iadecola dan Robin L Davisson Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris Prevention Strategies for Cardioembolic Stroke Present and Future Perspectives Department of Neurology Institute of Experimental Neurology INSPE IRCCS San Raffaele Department Neurology Sohag University Hospital Unita Gravi Cerebrolesioni Acquisite UGCA Ospedale San Giovanni Battista Giacomo Giacalone Mohammed Abballa Abbas dan Francesco Corea Diakses tanggal 2011 08 08 Inggris Cardioembolic Stroke Clinical Features Specific Cardiac Disorders and Prognosis Cerebrovascular Division Department of Neurology Hospital Universitari del Sagrat Cor Universitat de Barcelona CIBER de Enfermedades Respiratorias CB06 06 Instituto Carlos III Department of Cardiology Hospital Universitari de Bellvitge L Hospitalet de Llobregat Adria Arboixab dan Josefina Alioc Diakses tanggal 2011 09 02 Inggris Atherosclerosis and Thrombus Formation Stroke Center at University of Washington in Saint Louis School of Medicine Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 09 16 Diakses tanggal 2011 07 28 Inggris Autopsy prevalence of intracranial atherosclerosis in patients with fatal stroke Assistance Publique Hopitaux de Paris Mazighi M Labreuche J Gongora Rivera F Duyckaerts C Hauw JJ Amarenco P Diakses tanggal 2011 08 02 Inggris Heart and vessel pathology underlying brain infarction in 142 stroke patients Department of Pathology National Cardiovascular Center Ogata J Yutani C Otsubo R Yamanishi H Naritomi H Yamaguchi T Minematsu K Diakses tanggal 2011 08 02 Inggris Diabetes mellitus and cerebrovascular disease Department of Neurological Sciences Rush Presbyterian St Luke s Medical Center Lukovits TG Mazzone TM Gorelick TM Diakses tanggal 2011 08 07 Inggris White Matter Damage and the Effect of Matrix Metalloproteinases in Type 2 Diabetic Mice After Stroke Department of Neurology J C X C A Z Y C C R M C Henry Ford Hospital Department of Physics M C Oakland University Jieli Chen MD Xu Cui PhD Alex Zacharek MS Yisheng Cui MD Cynthia Roberts BS and Michael Chopp PhD Diakses tanggal 2011 08 08 Inggris Transient ischemic attack a medical emergency Department of Neurology Tokyo Women s Medical University School of Medicine Uchiyama S Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris Short term and long term risk of incident ischemic stroke after transient ischemic attack Department of Epidemiology Cardiovascular Health Research Unit Department of Medicine Department of Biostatistics Department of Neurology University of Washington Group Health Research Institute Seattle Epidemiologic Research and Information Center Department of Veterans Affairs Office of Research and Development Evan L Thacker SM Kerri L Wiggins MS RD Kenneth M Rice PhD WT Longstreth Jr MD MPH Joshua C Bis PhD Sascha Dublin MD PhD Nicholas L Smith PhD Susan R Heckbert MD PhD dan Bruce M Psaty MD PhD Diakses tanggal 2011 07 27 Transient ischemic attack TIA is a risk factor for ischemic stroke and clinically diagnosed TIA is an opportunity for stroke prevention Inggris Transient ischemic attacks a new definition Moonen G Delcourt C Lievens I Hans G Diakses tanggal 2011 07 27 Inggris Transient ischemic attack definition and natural history Cerebrovascular Disease Service Palmer 127 West Campus Beth Israel Deaconess Medical Center Caplan LR Diakses tanggal 2011 07 27 Inggris Wu Caren M Kevin McLaughlin Dianne L Lorenzetti Michael D Hill Braden J Manns William A Ghali Desember 2007 Early Risk of Stroke After Transient Ischemic Attack Arch Intern Med 167 22 2417 2422 Diakses tanggal 12 November 2010 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris Definition and evaluation of transient ischemic attack a scientific statement for healthcare professionals from the American Heart Association American Stroke Association Stroke Council Council on Cardiovascular Surgery and Anesthesia Council on Cardiovascular Radiology and Intervention Council on Cardiovascular Nursing and the Interdisciplinary Council on Peripheral Vascular Disease The American Academy of Neurology affirms the value of this statement as an educational tool for neurologists American Heart Association American Stroke Association Stroke Council Council on Cardiovascular Surgery and Anesthesia Council on Cardiovascular Radiology and Intervention Council on Cardiovascular Nursing Interdisciplinary Council on Peripheral Vascular Disease Easton JD Saver JL Albers GW Alberts MJ Chaturvedi S Feldmann E Hatsukami TS Higashida RT Johnston SC Kidwell CS Lutsep HL Miller E Sacco RL Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris Clinical Evaluation and Management of Transient Ischemic Attacks Division of Neurology Department of Neurosciences University of California John F Rothrock MD Director UCSD Stroke Program Diakses tanggal 2011 07 27 Inggris Cardiac papillary fibroelastoma a comprehensive analysis of 725 cases Division of Cardiology Long Island College Hospital Gowda RM Khan IA Nair CK Mehta NJ Vasavada BC Sacchi TJ Diakses tanggal 2011 08 02 Inggris Papillary Fibroelastoma of the Aortic Valve as a Cause of Transient Ischemic Attack Department of Cardiovascular Surgery Texas Heart Institute at St Luke s Episcopal Hospital Mehmet H Akay MD Moritz Seiffert BS dan David A Ott MD Diakses tanggal 2011 08 02 Inggris Patent foramen ovale as a risk factor for cryptogenic stroke Columbia Presbyterian Medical Center Di Tullio M Sacco RL Gopal A Mohr JP Homma S Diakses tanggal 2011 08 02 Inggris Cryptogenic stroke and patent foramen ovale Inselspital Bern Universitatsspital Windecker S Nedeltchev K Wahl A Meier B Diakses tanggal 2011 08 02 Inggris Cryptogenic cerebral infarction from classification to concept SourceCHU de la Cavale Blanche Service de neurologie Timsit S Breuilly C Diakses tanggal 2011 08 01 Inggris Underlying pathology of stroke of unknown cause cryptogenic stroke INSERM U 698 and Paris Diderot University Amarenco P Diakses tanggal 2011 08 02 Inggris Transhepatic Approach to Closure of Patent Foramen Ovale Cardiology Department Arizona Heart Hospital amp Institute Internal Medicine Department Banner Good Samaritan Medical Center Jamal Hussain MD FACC Robert Strumpf MD Aslan GhandForoush DO Ayman Jamal MD dan Edward Diethrich MD Diakses tanggal 2011 08 02 Oktaviano Lucky 27 Juli 2015 Tanda Stroke Sulit Berdiri dengan Satu Kaki Tribunnews com Lebih dari satu parameter author dan last yang digunakan bantuan Inggris Molecular biomarkers in stroke diagnosis and prognosis Department of Neurology Massachusetts General Hospital Harvard Medical School Matthew B Maas dan Karen L Furie Diakses tanggal 2011 09 02 Inggris The nonpeptide glycoprotein IIb IIIa platelet receptor antagonist SM 20302 reduces tissue plasminogen activator induced intracerebral hemorrhage after thromboembolic stroke Department of Neuroscience University of California at San Diego Lapchak PA Araujo DM Song D Zivin JA Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Microplasmin a novel thrombolytic that improves behavioral outcome after embolic strokes in rabbits Department of Neuroscience University of California at San Diego Lapchak PA Araujo DM Pakola S Song D Wei J Zivin JA Diakses tanggal 2011 09 08 Indonesia Misbach H Jusuf Harmani Kalim Penanganan Stroke Medicastore Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 01 01 Diakses tanggal 2010 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Inggris Tissue plasminogen activator for acute ischemic stroke The National Institute of Neurological Disorders and Stroke rt PA Stroke Study Group Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Reducing bleeding complications after thrombolytic therapy for stroke clinical potential of metalloproteinase inhibitors and spin trap agents Department of Neuroscience University of California San Diego Lapchak PA Araujo DM Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Rapid breakdown of microvascular barriers and subsequent hemorrhagic transformation after delayed recombinant tissue plasminogen activator treatment in a rat embolic stroke model Neuroprotection Research Laboratory Department of Radiology Massachusetts General Hospital Harvard Medical School Dijkhuizen RM Asahi M Wu O Rosen BR Lo EH Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Matrix metalloproteinase inhibitors Georgetown University Hospital Vincent T Lombardi Cancer Center Division of Medical Oncology Wojtowicz Praga SM Dickson RB Hawkins MJ Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Effects of the spin trap agent disodium tert butylimino methyl benzene 1 3 disulfonate N oxide generic NXY 059 on intracerebral hemorrhage in a rabbit Large clot embolic stroke model combination studies with tissue plasminogen activator Department of Neuroscience University of California at San Diego Lapchak PA Araujo DM Song D Wei J Purdy R Zivin JA Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Thrombolysis with tissue plasminogen activator alters adhesion molecule expression in the ischemic rat brain Department of Neurology Henry Ford Health Sciences Center Zhang RL Zhang ZG Chopp M Zivin JA Diakses tanggal 2011 09 08 Inggris Custom tailored hemodilution with albumin and crystalloids in acute ischemic stroke Department of Rheology St Lucas Hospital Goslinga H Eijzenbach V Heuvelmans JH van der Laan de Vries E Melis VM Schmid Schonbein H Bezemer PD Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris Neural plasticity after peripheral nerve injury and regeneration Group of Neuroplasticity and Regeneration Institute of Neurosciences and Department of Cell Biology Physiology and Immunology Universitat Autonoma de Barcelona Navarro X Vivo M Valero Cabre A Diakses tanggal 2011 09 04 Inggris Thrombospondins 1 and 2 are necessary for synaptic plasticity and functional recovery after stroke Department of Neurosurgery Stanford University School of Medicine Liauw J Hoang S Choi M Eroglu C Choi M Sun GH Percy M Wildman Tobriner B Bliss T Guzman RG Barres BA Steinberg GK Diakses tanggal 2011 09 04 Inggris Peripheral nerve regeneration Department of Anatomy and Neurobiology Eastern Virginia Medical School Liuzzi FJ Tedeschi B Diakses tanggal 2011 09 04 Inggris Cellular and molecular mechanisms of neural repair after stroke making waves Department of Neurology David Geffen School of Medicine at the University of California Carmichael ST Diakses tanggal 2011 09 04 Inggris A neurovascular niche for neurogenesis after stroke Department of Neurology University of California Ohab JJ Fleming S Blesch A Carmichael ST Diakses tanggal 2011 09 04 Inggris Poststroke neurogenesis emerging principles of migration and localization of immature neurons David Geffen School of Medicine at UCLA Ohab JJ Carmichael ST Diakses tanggal 2011 09 04 Inggris Neuroblast division during migration toward the ischemic striatum a study of dynamic migratory and proliferative characteristics of neuroblasts from the subventricular zone Neurology Department Henry Ford Health Sciences Center Zhang RL LeTourneau Y Gregg SR Wang Y Toh Y Robin AM Zhang ZG Chopp M Diakses tanggal 2011 09 04 Inggris Reducing excessive GABA mediated tonic inhibition promotes functional recovery after stroke Department of Neurology The David Geffen School of Medicine at UCLA Clarkson AN Huang BS Macisaac SE Mody I Carmichael ST Diakses tanggal 2011 09 04 Inggris Atrial fibrillation and apoplexy risks and prevention Kobenhavns praktiserende laegers laboratorium AFASAK 2 Center Koefoed BG Gullov AL Petersen P Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris Stroke risk factors and stroke prevention Department of Neurology College of Physicians and Surgeons Columbia University Elkind MS Sacco RL Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris Dipyridamole for preventing stroke and other vascular events in patients with vascular disease Julius Center for General Practice and Patient Oriented Research Univ Department of Neurology University Medical Center Utrecht De Schryver EL Algra A van Gijn J Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris Primary stroke prevention Department of Neurology University of Cincinnati Sauerbeck LR Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris How does ascorbic acid prevent endothelial dysfunction Department of Medicine Vanderbilt University School of Medicine May JM Diakses tanggal 2011 08 24 Inggris Guidelines for prevention of stroke in patients with ischemic stroke or transient ischemic attack a statement for healthcare professionals from the American Heart Association American Stroke Association Council on Stroke co sponsored by the Council on Cardiovascular Radiology and Intervention the American Academy of Neurology affirms the value of this guideline American Heart Association American Stroke Association Council on Stroke Council on Cardiovascular Radiology and Intervention American Academy of Neurology Sacco RL Adams R Albers G Alberts MJ Benavente O Furie K Goldstein LB Gorelick P Halperin J Harbaugh R Johnston SC Katzan I Kelly Hayes M Kenton EJ Marks M Schwamm LH Tomsick T Diakses tanggal 2011 08 21 Inggris Primary prevention of ischemic stroke a guideline from the American Heart Association American Stroke Association Stroke Council cosponsored by the Atherosclerotic Peripheral Vascular Disease Interdisciplinary Working Group Cardiovascular Nursing Council Clinical Cardiology Council Nutrition Physical Activity and Metabolism Council and the Quality of Care and Outcomes Research Interdisciplinary Working Group American Heart Association American Stroke Association Stroke Council Goldstein LB Adams R Alberts MJ Appel LJ Brass LM Bushnell CD Culebras A DeGraba TJ Gorelick PB Guyton JR Hart RG Howard G Kelly Hayes M Nixon JV Sacco RL Diakses tanggal 2011 08 21 TRANSCRANIAL DOPPLER TCD Diakses tanggal 3 April 2015 Rizaldi Pinzon Penggunaan Trans Cranial Doppler untuk Deteksi Perubahan Hemodinamik Serebral pada Pasien Kritis Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 04 06 Diakses tanggal 3 April 2015 Derdeyn CP Chimowitz MI Chimowitz August 2007 Angioplasty and Stenting for Atherosclerotic Intracranial Stenosis Rationale for a Randomized Clinical Trial Neuroimaging Clin N Am 17 3 355 63 viii ix doi 10 1016 j nic 2007 05 001 PMC 2040119 nbsp PMID 17826637 Tenser MS Amar AP Mack WJ Amar Mack December 2011 Mechanical thrombectomy for acute ischemic stroke using the MERCI retriever and penumbra aspiration systems World neurosurgery 76 6 Suppl S16 23 doi 10 1016 j wneu 2011 07 003 PMID 22182267 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ortega Lopez Y Llanos Mendez A 2010 Mechanical thrombectomy with MERCI device Ischaemic stroke Andalusian Agency for Health Technology Assessment Tansy AP Liebeskind DS Liebeskind Oct 21 2013 The Goldilocks Dilemma in Acute Ischemic Stroke Frontiers in neurology 4 164 doi 10 3389 fneur 2013 00164 PMC 3801149 nbsp PMID 24155740 Lees KR Zivin JA Ashwood T Davalos A Davis SM Diener HC Grotta J Lyden P Shuaib A Hardemark HG Wasiewski WW Zivin Ashwood Davalos Davis Diener Grotta Lyden Shuaib Hardemark Wasiewski Stroke Acute Ischemic NXY Treatment SAINT I Trial Investigators February 2006 NXY 059 for acute ischemic stroke The New England Journal of Medicine 354 6 588 600 doi 10 1056 NEJMoa052980 PMID 16467546 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris National Institute of Neurological Disorders and Stroke NINDS 1999 Stroke Hope Through Research National Institutes of Health Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 10 04 Diakses tanggal 2015 07 27 Koziol JA Feng AC Feng October 2006 On the analysis and interpretation of outcome measures in stroke clinical trials lessons from the SAINT I study of NXY 059 for acute ischemic stroke Stroke a journal of cerebral circulation 37 10 2644 7 doi 10 1161 01 STR 0000241106 81293 2b PMID 16946150 Bennett MH Weibel S Wasiak J Schnabel A French C Kranke P 12 November 2014 Hyperbaric oxygen therapy for acute ischaemic stroke The Cochrane database of systematic reviews 11 CD004954 PMID 25387992 Pranala luar SuntingPredictors of Hospital Readmission After Stroke Consent of thrombolysis IV in Acute stroke Imaging CVA Diarsipkan 2011 05 14 di Wayback Machine CT MR Angiografi Strok Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Strok amp oldid 23966995