www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam logika matematika aksioma Peano juga dikenal sebagai aksioma Dedekind Peano atau postulat Peano adalah aksioma aksioma untuk bilangan asli yang disampaikan oleh matematikawan Italia abad ke 19 Giuseppe Peano Aksioma aksioma tersebut telah digunakan hampir tanpa diubah dalam beberapa penyelidikan metamatematika termasuk penelitian mengenai pertanyaan fundamental mengenai apakah teori bilangan bersifat konsisten dan lengkap Keperluan untuk memformalkan aritmetika tidak terlalu dipikirkan hingga karya Hermann Grassmann yang menunjukkan pada 1860 an bahwa banyak fakta dalam aritmetika yang bisa diperoleh dari fakta lebih mendasar mengenai operasi penerus dan induksi 1 Pada tahun 1881 Charles Sanders Peirce memberikan pengaksiomaan dari aritmetika bilangan asli 2 Pada tahun 1888 Richard Dedekind mengusulkan pengaksiomaan aritmetika bilangan asli lainnya dan pada tahun 1889 Peano menerbitkan versi sederhana dari mereka sebagai kumpulan aksioma dalam bukunya The principles of arithmetic presented by a new method bahasa Latin Arithmetices principia nova methodo exposita Aksioma Peano berisi tiga jenis pernyataan Aksioma pertama menegaskan keberadaan paling tidak satu anggota dari himpunan bilangan asli Empat aksioma berikutnya adalah pernyataan umum mengenai kesamaan dalam penafsiran modern aksioma aksioma ini tidak dianggap sebagai bagian dari aksioma Peano melainkan sebagai aksioma aksioma dari logika yang mendasarinya 3 Tiga aksioma berikutnya merupakan pernyataan tingkat pertama mengenai bilangan asli mengekspresikan sifat sifat mendasar dari operasi penerus Aksioma kesembilan dan yang terakhir adalah pernyataan tingkat kedua mengenai prinsip induksi matematika pada bilangan asli Sebuah sistem tingkat pertama yang lebih lemah dan disebut aritmetika Peano diperoleh dengan secara eksplisit menambahkan simbol operasi penambahan dan perkalian serta menggantikan aksioma induksi tingkat kedua dengan sebuah skema aksioma tingkat pertama Daftar isi 1 Perumusan 2 Aritmetika 2 1 Penambahan 2 2 Perkalian 2 3 Pertidaksamaan 3 Teori aritmetika orde pertama 3 1 Aksiomatisasi setara 4 Konsistensi 5 Lihat pula 6 Catatan kaki 7 Referensi 7 1 Kutipan 7 2 Sumber 8 Bacaan lanjutan 9 Pranala luarPerumusan suntingKetika Peano merumuskan aksiomanya bahasa logika matematika masih dalam masa pertumbuhannya Sistem notasi logika yang dia buat untuk menyampaikan aksiomanya tidak menjadi populer walaupun sistem tersebut merupakan asal mula dari notasi modern untuk keanggotaan himpunan yang berasal dari e dari Peano dan implikasi yang berasal dari C dari Peano yang dibalik Peano menjaga perbedaan antara simbol matematika dan logika yang pada saat itu belum sering dijumpai dalam matematika pemisahan seperti itu pertama kali diperkenalkan dalam Begriffsschrift oleh Gottlob Frege diterbitkan pada tahun 1879 4 Peano tidak mengetahui tentang karya Frege dan secara terpisah membuat ulang peraltan logikanya berdasarkan karya Boole dan Schroder 5 Aksioma Peano mendefinisikan sifat sifat aritmetis dari bilangan asli biasanya dilambangkan sebagai sebuah himpunan N displaystyle mathbf N nbsp atau N displaystyle mathbb N nbsp Simbol taklogis untuk aksiomanya terdiri dari simbol tetapan 0 dan simbol fungsi uner S displaystyle S nbsp Aksioma pertama menyatakan bahwa tetapan 0 adalah bilangan asli 0 adalah sebuah bilangan asli Empat aksioma berikutnya menjelaskan relasi kesamaan Karena mereka secara logika valid dalam logika predikat tingkat pertama dengan kesamaan mereka tidak dianggap sebagai bagian dari aksioma Peano dalam penafsiran modern 5 Untuk setiap bilangan asli x displaystyle x nbsp x x displaystyle x x nbsp Artinya kesamaan bersifat refleksif Untuk semua bilangan asli x displaystyle x nbsp dan y displaystyle y nbsp jika x y displaystyle x y nbsp maka y x displaystyle y x nbsp Artinya kesamaan bersifat simetrik Untuk semua bilangan asli x displaystyle x nbsp y displaystyle y nbsp dan z displaystyle z nbsp jika x y displaystyle x y nbsp dan y z displaystyle y z nbsp maka x z displaystyle x z nbsp Artinya kesamaan bersifat transitif Untuk semua a displaystyle a nbsp dan b displaystyle b nbsp jika b displaystyle b nbsp merupakan sebuah bilangan asli dan a b displaystyle a b nbsp maka a displaystyle a nbsp juga merupakan bilangan asli Artinya bilangan bilangan asli bersifat tertutup terhadap kesamaan Aksioma berikutnya mendefinisikan sifat sifat aritmetis dari bilangan asli Bilangan asli diasumsikan tertutup di bawah sebuah fungsi penerus dengan satu nilai yang disebut S displaystyle S nbsp Untuk setiap bilangan asli n displaystyle n nbsp S n displaystyle S n nbsp adalah bilangan asli Artinya bilangan asli tertutup terhadap S displaystyle S nbsp Untuk semua bilangan asli m displaystyle m nbsp dan n displaystyle n nbsp m n displaystyle m n nbsp jika dan hanya jika S m S n displaystyle S m S n nbsp Artinya S displaystyle S nbsp bersifat injektif Untuk setiap bilangan asli n displaystyle n nbsp S n 0 displaystyle S n 0 nbsp bernilai salah Artinya tidak ada bilangan asli yang penerusnya adalah 0 Perumusan Peano yang asli menggunakan 1 bukannya 0 sebagai bilangan asli pertama 6 Pilihan ini dilakukan semaunya karena aksioma 1 tidak memberikan tetapan 0 sifat tambahan apapun Akan tetapi karena 0 merupakan identitas penambahan dalam aritmetika kebanyakan perumusan aksioma Peano modern memulai dari 0 Aksioma 1 6 7 8 mendefinisikan sebuah representasi uner dari ide intuitif bilangan asli bilangan 1 bisa didefinisikan sebagai S 0 displaystyle S 0 nbsp 2 sebagai S S 0 displaystyle S S 0 nbsp dan seterusnya Namun mempertimbangkan ide bilangan asli sebagaimana didefinisikan oleh aksioma aksioma tersebut aksioma 1 6 7 8 tidak mengimplikasikan bahwa fungsi penerus menghasilkan semua bilangan asli yang berbeda dari 0 Dengan kata lain mereka tidak menjamin bahwa setiap bilangan asli selain nol harus meneruskan suatu bilangan asli lainnya Ide intuitif bahwa setiap bilangan asli bisa diperoleh dengan menerapkan penerus pada nol memerlukan aksioma tambahan yang terkadang disebut aksioma induksi Jika K displaystyle K nbsp merupakan sebuah himpunan sehingga 0 merupakan anggota K displaystyle K nbsp dan untuk setiap bilangan asli n displaystyle n nbsp n displaystyle n nbsp merupakan anggota K displaystyle K nbsp mengimplikasikan S n displaystyle S n nbsp merupakan anggota K displaystyle K nbsp maka K displaystyle K nbsp berisi setiap bilangan asli Aksioma induksi terkadang dinyatakan dalam bentuk berikut Jika f displaystyle varphi nbsp adalah predikat uner sehingga f 0 displaystyle varphi 0 nbsp bernilai benar dan untuk setiap bilangan asli n displaystyle n nbsp f n displaystyle varphi n nbsp bernilai benar mengimplikasikan f S n displaystyle varphi S n nbsp bernilai benar maka f n displaystyle varphi n nbsp bernilai benar untuk setiap bilangan asli n displaystyle n nbsp Dalam perumusan asli dari Peano aksioma induksi merupakan sebuah aksioma tingkat kedua Sekarang prinsip tingkat kedua ini kerap diganti dengan skema induksi tingkat pertama yang lebih lemah Terdapat perbedaan perbedaan penting antara perumusan tingkat kedua dan tingkat pertama sebagimana didiskusikan di bagian Model di bawah Aritmetika suntingAksioma Peano dapat ditambah dengan operasi penambahan dan perkalian dan urutan total linear biasa pada N Fungsi dan relasi masing masing dibangun dalam teori himpunan atau logika orde kedua dan dapat ditampilkan unik menggunakan aksioma Peano Penambahan sunting Penambahan adalah fungsi yang memetakan dua bilangan asli dua elemen N ke bilangan lain Ini didefinisikan secara rekursif sebagai a 0 a 1 a S b S a b 2 displaystyle begin aligned a 0 amp a amp textrm 1 a S b amp S a b amp textrm 2 end aligned nbsp Sebagai contoh a 1 a S 0 menggunakan definisi S a 0 menggunakan 2 S a menggunakan 1 a 2 a S 1 menggunakan definisi S a 1 menggunakan 2 S S a menggunakan a 1 S a a 3 a S 2 menggunakan definsi S a 2 menggunakan 2 S S S a menggunakan a 2 S S a dst displaystyle begin aligned a 1 amp a S 0 amp mbox menggunakan definisi amp S a 0 amp mbox menggunakan 2 amp S a amp mbox menggunakan 1 a 2 amp a S 1 amp mbox menggunakan definisi amp S a 1 amp mbox menggunakan 2 amp S S a amp mbox menggunakan a 1 S a a 3 amp a S 2 amp mbox menggunakan definsi amp S a 2 amp mbox menggunakan 2 amp S S S a amp mbox menggunakan a 2 S S a text dst amp end aligned nbsp struktur N displaystyle mathbb N nbsp adalah monoid komutatif dengan elemen identitas 0 N displaystyle mathbb N nbsp juga merupakan pembatalan magma dan dengan demikian dapat dibenamkan dalam grup Grup terkecil yang membenamkan N displaystyle mathbb N nbsp adalah bilangan bulat Perkalian sunting Demikian pula perkalian adalah fungsi yang memetakan dua bilangan asli ke bilangan lain Diberikan tambahan itu didefinisikan secara rekursif sebagai a 0 0 a S b a a b displaystyle begin aligned a cdot 0 amp 0 a cdot S b amp a a cdot b end aligned nbsp Sangat mudah untuk melihat bahwa S 0 displaystyle S 0 nbsp atau 1 dalam bahasa familiar representasi desimal adalah perkalian identitas kanan a S 0 a a 0 a 0 a displaystyle a cdot S 0 a a cdot 0 a 0 a nbsp Untuk menunjukkan bahwa S 0 displaystyle S 0 nbsp juga merupakan identitas perkalian kiri memerlukan aksioma induksi karena cara perkalian didefinisikan S 0 displaystyle S 0 nbsp adalah identitas kiri 0 S 0 0 0 displaystyle S 0 cdot 0 0 nbsp Jika S 0 displaystyle S 0 nbsp adalah identitas kiri dari a displaystyle a nbsp yaitu S 0 a a displaystyle S 0 cdot a a nbsp maka S 0 displaystyle S 0 nbsp juga merupakan identitas kiri S a displaystyle S a nbsp S 0 S a S 0 S 0 a S 0 a a S 0 S a 0 S a displaystyle S 0 cdot S a S 0 S 0 cdot a S 0 a a S 0 S a 0 S a nbsp Oleh karena itu dengan aksioma induksi S 0 displaystyle S 0 nbsp adalah identitas kiri perkalian dari semua bilangan asli Selain itu dapat ditunjukkan bahwa perkalian bersifat komutatif dan penjumlahan distributif a b c a b a c displaystyle a cdot b c a cdot b a cdot c nbsp Jadi N 0 S 0 displaystyle mathbb N 0 cdot S 0 nbsp adalah komutatif semigelanggang Pertidaksamaan sunting Relasi urutan total biasa pada bilangan asli dapat didefinisikan sebagai berikut asumsi 0 adalah bilangan asli Untuk semua a b N displaystyle a b in mathbb N nbsp a b displaystyle a leq b nbsp jika dan hanya jika terdapatu suatu c N displaystyle c in mathbb N nbsp sehingga a c b displaystyle a c b nbsp Hubungan ini stabil terhadap penjumlahan dan perkalian untuk a b c N displaystyle a b c in mathbb N nbsp jika a b displaystyle a leq b nbsp maka a c b c displaystyle a c leq b c nbsp dan a c b c displaystyle a cdot c leq b cdot c nbsp Jadi struktur N 1 0 displaystyle mathbb N cdot 1 0 leq nbsp adalah semigelanggang terurut karena tidak ada bilangan asli antara 0 dan 1 ini adalah semiring terurut diskrit Teori aritmetika orde pertama suntingSemua aksioma Peano kecuali aksioma kesembilan aksioma induksi adalah pernyataan dalam logika orde pertama 7 Operasi aritmetika penjumlahan dan perkalian dan hubungan urutan juga dapat ditentukan menggunakan aksioma orde pertama Aksioma induksi ada di orde kedua karena mengkuantifikasi melebihi predikat setara kumpulan bilangan asli daripada bilangan asli tetapi dapat diubah menjadi induksi orde pertama skema aksioma Skema seperti itu mencakup satu aksioma per predikat yang dapat didefinisikan dalam bahasa orde pertama aritmetika Peano membuatnya lebih lemah daripada aksioma orde kedua 8 Alasan yang lebih lemah adalah bahwa jumlah predikat dalam bahasa orde pertama dapat dihitung sedangkan jumlah himpunan bilangan asli tidak dapat dihitung Jadi ada himpunan yang tidak bisa dideskripsikan dalam bahasa urutan pertama pada kenyataannya sebagian besar himpunan memiliki sifat ini Aksiomatisasi orde pertama aritmetika Peano memiliki batasan teknis lain Dalam logika orde kedua dimungkinkan untuk menentukan operasi penjumlahan dan perkalian dari operasi penerus tetapi ini tidak dapat dilakukan dalam pengaturan logika orde pertama yang lebih ketat Oleh karena itu operasi penjumlahan dan perkalian secara langsung dimasukkan dalam tanda tangan aritmetika Peano dan aksioma dimasukkan yang menghubungkan ketiga operasi satu sama lain Daftar aksioma berikut bersama dengan aksioma persamaan yang biasa yang berisi enam dari tujuh aksioma aritmetika Robinson cukup untuk tujuan ini 9 x 0 S x displaystyle forall x 0 neq S x nbsp x y S x S y x y displaystyle forall x y S x S y Rightarrow x y nbsp x x 0 x displaystyle forall x x 0 x nbsp x y x S y S x y displaystyle forall x y x S y S x y nbsp x x 0 0 displaystyle forall x x cdot 0 0 nbsp x y x S y x y x displaystyle forall x y x cdot S y x cdot y x nbsp Selain daftar aksioma numerik ini aritmetika Peano berisi skema induksi yang terdiri dari dapat dihitung secara rekursif dari aksioma Untuk setiap rumus f x y 1 y k displaystyle varphi x y 1 dots y k nbsp dalam bahasa aritmetika Peano aksioma induksi orde pertama untuk f displaystyle varphi nbsp adalah kalimat y f 0 y x f x y f S x y x f x y displaystyle forall bar y varphi 0 bar y land forall x varphi x bar y Rightarrow varphi S x bar y Rightarrow forall x varphi x bar y nbsp dimana y displaystyle bar y nbsp adalah singkatan dari y 1 y k displaystyle y 1 dots y k nbsp Skema induksi orde pertama menyertakan setiap contoh aksioma induksi orde pertama yaitu menyertakan aksioma induksi untuk setiap rumus f Aksiomatisasi setara sunting Ada banyak aksiomatisasi aritmetika Peano yang berbeda tetapi setara Sementara beberapa aksioma seperti yang baru saja dijelaskan menggunakan tanda tangan yang hanya memiliki simbol untuk 0 dan operasi penerus penjumlahan dan perkalian aksiomatisasi lain menggunakan bahasa semiring terurut termasuk simbol hubungan ketertiban tambahan Salah satu aksiomatisasi tersebut dimulai dengan aksioma aksioma berikut yang menggambarkan semiring terurut diskrit 10 x y z x y z x y z displaystyle forall x y z x y z x y z nbsp yaitu penambahan adalah asosiatif x y x y y x displaystyle forall x y x y y x nbsp yaitu penambahan adalah komutatif x y z x y z x y z displaystyle forall x y z x cdot y cdot z x cdot y cdot z nbsp yaitu perkaliannya adalah asosiatif x y x y y x displaystyle forall x y x cdot y y cdot x nbsp yaitu perkalian bersifat komutatif x y z x y z x y x z displaystyle forall x y z x cdot y z x cdot y x cdot z nbsp yaitu perkalian mendistribusikan atas penambahan x x 0 x x 0 0 displaystyle forall x x 0 x land x cdot 0 0 nbsp yaitu nol adalah identitas untuk penambahan dan elemen penyerap untuk perkalian sebenarnya berlebihan note 1 x x 1 x displaystyle forall x x cdot 1 x nbsp yaitu satu adalah identitas untuk perkalian x y z x lt y y lt z x lt z displaystyle forall x y z x lt y land y lt z Rightarrow x lt z nbsp yaitu operator lt displaystyle lt nbsp adalah transitif x x lt x displaystyle forall x neg x lt x nbsp yaitu operator lt displaystyle lt nbsp adalah tidak refleksif Konsistensi suntingInformasi lebih lanjut Masalah kedua Hilbert dan Konsistensi logika Ketika aksioma Peano pertama kali diusulkan Bertrand Russell dan yang lainnya setuju bahwa aksioma tersebut secara tersirat mendefinisikan apa yang dimaksud sebagai bilangan asli 11 Henri Poincare lebih hati hati mengatakan bahwa aksioma tersebut hanya mendefinisikan bilangan asli apabila mereka konsisten jika terdapat bukti yang dimulai hanya dari aksioma itu dan menghasilkan kontradiksi seperti 0 1 maka aksioma itu tidak konsisten dan tidak mendefinisikan apapun 12 Pada tahun 1900 David Hilbert mengajukan masalah membuktikan konsistensi aksioma Peano hanya menggunakan metode finitis sebagai masalah kedua dari kedua puluh tiga masalahnya 13 Pada tahun 1931 Kurt Godel membuktikan teorema ketaklengkapan keduanya yang menunjukkan bahwa bukti konsistensi seperti itu tidak bisa diformalisasikan dalam aritmetika Peano itu sendiri 14 Meskipun kerap dikatakan bahwa teorema Godel menunjukkan bahwa bukti konsistensi finistis untuk aritmetika Peano tidak mungkin dibuat ini bergantung pada apa yang dimaksud dengan bukti finistis Godel sendiri mengatakan bahwa bisa saja dibuat bukti konsistensi finistis untuk aritmetika Peano atau sistem yang lebih kuat dengan menggunakan metode finistis yang tidak bisa diformalisasikan dalam aritmetika Peano dan pada tahun 1958 Godel menerbitkan sebuah metode untuk membuktikan konsistensi aritmetika menggunakan teori tipe 15 Pada tahun 1936 Gerhard Gentzen memberikan bukti konsistensi aksioma Peano menggunakan induksi transfinit hingga bilangan ordinal yang disebut e0 16 Gentzen menjelaskan Tujuan dari karangan ini adalah untuk membuktikan konsistensi dari teori bilangan dasar atau lebih tepatnya untuk mereduksi pertanyaan konsistensi ke prinsip prinsip dasar tertentu Bukti Gentzen bisa jadi finitis karena ordinal transfinit e0 bisa dituliskan dalam bentuk objek objek terhingga contohnya sebagai mesin Turing yang menggambarkan urutan yang cocok pada bilangan bulat atau lebih abstraknya sebagai terdiri dari pohon yang terhingga yang diurutkan linear sehingga cocok Apakah bukti Gentzen memenuhi syarat yang Hilbert berikan atau tidak bukanlah hal yang jelas tidak ada definisi yang diterima secara umum mengenai apa yang dimaksud bukti finistis dan Hilbert sendiri tidak pernah memberikan definisi yang saksama Mayoritas matematikawan percaya bahwa aksioma Peano bersifat konsisten atas dasar intuisi mereka atau menerima bukti konsistensi seperti yang diberikan Gentzen Sebagian kecil filsuf dan matematikawan yang sebagian mendukung ultrafinitisme menolak aksioma Peano karena menerimanya berarti menerima kumpulan bilangan asli yang tak berhingga Khususnya penambahan termasuk fungsi penerus dan perkalian diasumsikan bersifat total Menariknya terdapat teori self verifying yang mirip dengan aksioma Peano tetapi terdiri dari pengurangan dan pembagian bukannya penambahan dan perkalian yang diaksiomakan sedemikian rupa sehingga tidak membuktikan bahwa penambahan dan perkalian bersifat total tetapi masih bisa membuktikan semua teorema P 1 displaystyle Pi 1 nbsp yang benar dari aksioma Peano dan bisa diperluas menjadi teori konsisten yang membuktikan konsistensinya sendiri dalam arti tidak bisa dibuat bukti 0 1 17 Lihat pula sunting nbsp Portal Filsafat nbsp Portal Matematika Aritmetika Presburger Aritmetika Robinson Aritmetika tingkat kedua Fondasi matematika Model non standar aritmetika Neo logisisme Teorema Frege Teorema Goodstein Teorema Paris Harrington Typographical Number TheoryCatatan kaki sunting x x 0 0 displaystyle forall x x cdot 0 0 nbsp dapat dibuktikan dari aksioma lainnya pada logika orde pertama sebagai berikut Pertama x 0 x 0 x 0 0 x 0 x 0 0 displaystyle x cdot 0 x cdot 0 x cdot 0 0 x cdot 0 x cdot 0 0 nbsp dengan distribusi dan identitas aditif Kedua x 0 0 x 0 gt 0 displaystyle x cdot 0 0 lor x cdot 0 gt 0 nbsp dengan Aksioma 15 Jika x 0 gt 0 displaystyle x cdot 0 gt 0 nbsp kemudian x 0 x 0 gt x 0 0 displaystyle x cdot 0 x cdot 0 gt x cdot 0 0 nbsp dengan penambahan elemen dan komutativitas yang sama dan karenanya x 0 0 gt x 0 0 displaystyle x cdot 0 0 gt x cdot 0 0 nbsp dengan substitusi bertentangan dengan ketakrefleksifan Oleh karena itu ini harus bahwa x 0 0 displaystyle x cdot 0 0 nbsp Referensi suntingKutipan sunting Grassmann 1861 Peirce 1881 Shields 1997 van Heijenoort 1967 hlm 94 van Heijenoort 1967 hlm 2 a b van Heijenoort 1967 hlm 83 Peano 1889 hlm 1 Partee Ter Meulen amp Wall 2012 hlm 215 Harsanyi 1983 Mendelson 1997 hlm 155 Kaye 1991 hlm 16 18 Fritz 1952 p 137An illustration of interpretation is Russell s own definition of cardinal number The uninterpreted system in this case is Peano s axioms for the number system whose three primitive ideas and five axioms Peano believed were sufficient to enable one to derive all the properties of the system of natural numbers Actually Russell maintains Peano s axioms define any progression of the form x 0 x 1 x 2 x n displaystyle x 0 x 1 x 2 ldots x n ldots nbsp of which the series of the natural numbers is one instance Gray 2013 p 133So Poincare turned to see whether logicism could generate arithmetic more precisely the arithmetic of ordinals Couturat said Poincare had accepted the Peano axioms as a definition of a number But this will not do The axioms cannot be shown to be free of contradiction by finding examples of them and any attempt to show that they were contradiction free by examining the totality of their implications would require the very principle of mathematical induction Couturat believed they implied For in a further passage dropped from S amp M either one assumed the principle in order to prove it which would only prove that if it is true it is not self contradictory which says nothing or one used the principle in another form than the one stated in which case one must show that the number of steps in one s reasoning was an integer according to the new definition but this could not be done 1905c 834 Hilbert 1902 Godel 1931 Godel 1958 Gentzen 1936 Willard 2001 Sumber sunting Fritz Charles A Jr 1952 Bertrand Russell s construction of the external world nbsp Gentzen Gerhard 1936 Reprinted in English translation in his 1969 Collected works M E Szabo ed Die Widerspruchsfreiheit der reinen Zahlentheorie Mathematische Annalen 112 132 213 doi 10 1007 bf01565428 Godel Kurt 1931 See On Formally Undecidable Propositions of Principia Mathematica and Related Systems for details on English translations Uber formal unentscheidbare Satze der Principia Mathematica und verwandter Systeme I PDF Monatshefte fur Mathematik 38 173 198 doi 10 1007 bf01700692 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2018 04 11 Diakses tanggal 2013 10 31 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Godel Kurt 1958 Reprinted in English translation in 1990 Godel s Collected Works Vol II Solomon Feferman et al eds Uber eine bisher noch nicht benutzte Erweiterung des finiten Standpunktes Dialectica Oxford University Press 12 280 287 doi 10 1111 j 1746 8361 1958 tb01464 x Grassmann Hermann 1861 Lehrbuch der Arithmetik A tutorial in arithmetic PDF Enslin Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 11 03 Diakses tanggal 2020 06 25 Gray Jeremy 2013 The Essayist Henri Poincare A scientific biography Princeton University Press hlm 133 ISBN 0 691 15271 3 Hilbert David 1902 Diterjemahkan oleh Winton Maby Mathematische Probleme Mathematical Problems Bulletin of the American Mathematical Society 8 437 479 doi 10 1090 s0002 9904 1902 00923 3 nbsp Peirce C S 1881 On the Logic of Number American Journal of Mathematics 4 85 95 doi 10 2307 2369151 JSTOR 2369151 MR 1507856 Shields Paul 1997 3 Peirce s Axiomatization of Arithmetic Dalam Houser Nathan Roberts Don D Van Evra James Studies in the Logic of Charles Sanders Peirce nbsp Indiana University Press hlm 43 52 ISBN 0 253 33020 3 van Heijenoort Jean 1967 From Frege to Godel A Source Book in Mathematical Logic 1879 1931 Harvard University Press ISBN 9780674324497 Berisi terjemahan dari dua makalah berikut dilengkapi komentar Dedekind Richard 1890 Letter to Keferstein On p 100 he restates and defends his axioms of 1888 hlm 98 103 Peano Giuseppe 1889 Arithmetices principia nova methodo exposita The principles of arithmetic presented by a new method An excerpt of the treatise where Peano first presented his axioms and recursively defined arithmetical operations hlm 83 97 Willard Dan E 2001 Self verifying axiom systems the incompleteness theorem and related reflection principles PDF The Journal of Symbolic Logic 66 2 536 596 doi 10 2307 2695030 MR 1833464 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2020 11 09 Diakses tanggal 2020 07 16 Bacaan lanjutan suntingRaymond M Smullyan 19 September 2013 The Godelian Puzzle Book Puzzles Paradoxes and Proofs Courier Corporation ISBN 978 0 486 49705 1 Pranala luar suntingPodnieks Karlis 2015 01 25 3 First Order Arithmetic What is Mathematics Godel s Theorem and Around hlm 93 121 Inggris Weisstein Eric W Peano s Axioms MathWorld Burris Stanley N 2001 What are numbers and what is their meaning Dedekind Komentar mengenai karya Dedekind Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Aksioma Peano amp oldid 24129921