www.wikidata.id-id.nina.az
Tengkoe Amir Hamzah yang bernama lengkap Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indra Poetera atau lebih dikenal hanya dengan nama pena Amir Hamzah 28 Februari 1911 20 Maret 1946 a adalah sastrawan Indonesia angkatan Poedjangga Baroe dan Pahlawan Nasional Indonesia Lahir dari keluarga bangsawan Melayu Kesultanan Langkat di Sumatera Utara ia dididik di Sumatra dan Jawa Saat berguru di SMA di Surakarta pada sekitar 1930 Amir muda terlibat dengan gerakan nasionalis dan jatuh cinta pada teman sekolahnya Ilik Soendari Bahkan setelah Amir melanjutkan studinya di sekolah hukum di Batavia sekarang Jakarta keduanya tetap dekat hanya berpisah pada 1937 ketika Amir dipanggil kembali ke Sumatra untuk menikahi putri sultan dan mengambil tanggung jawab di lingkungan keraton Meskipun tidak bahagia dengan pernikahannya dia memenuhi tugas kekeratonannya Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 1945 ia menjabat sebagai wakil pemerintah di Langkat Namun pada tahun pertama negara Indonesia lahir ia meninggal dalam peristiwa konflik sosial berdarah di Sumatra yang disulut oleh faksi dari Partai Komunis Indonesia dan dimakamkan di sebuah kuburan massal Amir HamzahLahirTengkoe Amir 1911 02 28 28 Februari 1911Tanjung Pura Langkat Sumatra Timur Hindia BelandaMeninggal20 Maret 1946 1946 03 20 umur 35 Kwala Begumit Binjai Langkat IndonesiaMakamMasjid Azizi Tanjung Pura Langkat Sumatra Timur IndonesiaPekerjaanSastrawan Penyair Pejabat Pemerintahan DaerahBahasaIndonesiaMelayuKebangsaanIndonesiaGenreSimbolismeTemaCinta AgamaKarya terkenalBoeah Rindoe 1937 Njanji Soenji 1941 PasanganTengkoe Poeteri KamiliahAnakTengkoe TahoeraAmir mulai menulis puisi saat masih remaja meskipun karya karyanya tidak bertanggal yang paling awal diperkirakan telah ditulis ketika ia pertama kali melakukan perjalanan ke Jawa Menggambarkan pengaruh dari budaya Melayu aslinya Islam Kekristenan dan Sastra Timur Amir menulis 50 puisi 18 puisi prosa dan berbagai karya lainnya termasuk beberapa terjemahan Pada 1932 ia turut mendirikan majalah sastra Poedjangga Baroe Setelah kembali ke Sumatra ia berhenti menulis Sebagian besar puisinya diterbitkan dalam dua koleksi Njanji Soenji EYD Nyanyi Sunyi 1937 dan Boeah Rindoe EYD Buah Rindu 1941 awalnya dalam Poedjangga Baroe kemudian sebagai buku yang diterbitkan Puisi puisi Amir sarat dengan tema cinta dan agama dan sering mencerminkan konflik batin yang mendalam Diksi pilihannya yang menggunakan kata kata bahasa Melayu dan bahasa Jawa dan memperluas struktur tradisional dipengaruhi oleh kebutuhan untuk ritme dan metrum serta simbolisme yang berhubungan dengan istilah istilah tertentu Karya karya awalnya berhubungan dengan rasa rindu dan cinta baik erotis dan ideal sedangkan karya karyanya selanjutnya mempunyai makna yang lebih religius Dari dua koleksinya Nyanyi Sunyi umumnya dianggap lebih maju Karena puisi puisinya Amir disebut Raja Penyair Zaman Poedjangga Baroe EYD Raja Penyair Zaman Pujangga Baru dan satu satunya penyair Indonesia berkelas internasional dari era pra Revolusi Nasional Indonesia 1 Daftar isi 1 Riwayat hidup 1 1 Masa kecil 1 2 Belajar di Jawa 1 3 Kembali ke Langkat 1 4 Pasca kemerdekaan dan kematian 2 Pengaruh 3 Karya sastra 3 1 Njanji Soenji 3 2 Boeah Rindoe 4 Gaya penulisan 5 Penghargaan dan pengakuan umum 6 Referensi 7 Catatan kaki 8 Bacaan lanjutan 9 Pranala luarRiwayat hidupMasa kecil Amir lahir dengan nama Tengkoe Amir di Tanjung Pura Langkat Sumatera Utara putra bungsu dari Wakil Sultan Tengkoe Moehammad Adil dan istri ketiganya Tengkoe Mahdjiwa Tengkoe Moehammad Adil merupakan Wakil Sultan untuk Luhak Langkat Hulu yang berkedudukan di Binjai Berdasarkan silsilah keluarga istana Kesultanan Langkat Amir Hamzah adalah generasi ke 10 dari Sultan Langkat Melalui ayahnya ia terkait dengan Sultan Langkat kala itu Machmoed Kepastian tanggal lahir Amir diperdebatkan tanggal resmi yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah 28 Februari 1911 tanggal yang digunakan Amir sepanjang hidupnya Namun kakaknya Abdoellah Hod menyatakan bahwa Amir lahir pada tanggal 11 Februari 1911 Amir kemudian mengambil nama kakeknya Tengkoe Hamzah sebagai nama keduanya sehingga ia disebut sebagai Amir Hamzah Meskipun seorang anak bangsawan dia sering bergaul dalam lingkungan non bangsawan 2 Amir Hamzah menghabiskan masa kecil di kampung halamannya Oleh teman sepermainannya Amir kecil biasa dipanggil dengan sebutan Tengku Busu tengku yang bungsu Said Hoesny sahabat Amir pada masa kecilnya menggambarkan bahwa Amir adalah anak manis yang menjadi kesayangan semua orang Diketahui bahwa Amir dididik dalam prinsip prinsip Islam seperti mengaji fikih dan tauhid dan belajar di Masjid Azizi di Tanjung Pura dari usia muda 3 Dia tetap seorang Muslim yang taat sepanjang hidupnya Periode di mana ia menyelesaikan studi formal juga diperdebatkan Beberapa sumber termasuk pusat bahasa pemerintah Indonesia menyatakan bahwa ia mulai bersekolah pada tahun 1916 4 sementara biografer M Lah Husny menulis bahwa tahun pertama sekolah formal penyair ini adalah pada tahun 1918 5 Di sekolah dasar berbahasa Belanda di mana Amir pertama kali belajar ia mulai menulis 6 dan mendapat penilaian penilaian yang bagus 7 dalam biografi yang ditulisnya tentang Amir penulis Nh Dini menulis bahwa Amir dijuluki abang oleh teman teman sekelasnya karena ia jauh lebih tinggi daripada mereka 3 Pada tahun 1924 8 atau 1925 9 Amir lulus dari sekolah dasarnya di Langkat dan pindah ke Medan untuk belajar di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO sekolah menengah pertama di sana 10 Setelah menyelesaikan studinya sekitar dua tahun kemudian ia memasuki hubungan formal dengan sepupunya dari pihak ibunya Aja b Bun 11 Husny menulis bahwa keduanya sengaja dipertemukan dan dijodohkan untuk menikah oleh orang tua mereka 12 namun Dini menganggap hubungan tersebut sebagai sumpah untuk menjadi selalu setia 13 Karena orang tuanya mengizinkannya untuk menyelesaikan studinya di Jawa Amir kemudian pergi ke ibu kota kolonial Hindia Belanda di Batavia sekarang Jakarta untuk menyelesaikan studinya 12 Belajar di Jawa Amir pergi ke Pulau Jawa sendirian dalam perjalanan di laut selama tiga hari di kapal Plancus 14 15 Setelah tiba di Batavia ia masuk di Christelijk MULO Menjangan di mana ia menyelesaikan tahun SMP terakhirnya 12 Anthony H Johns dari Australian National University menulis bahwa di sekolah ini Amir mempelajari beberapa konsep dan nilai nilai Kekristenan 16 Di Batavia Amir juga terlibat dalam organisasi sosial Jong Sumatra 17 Saat periode ini pemuda Amir menulis puisi pertamanya Husny menulis bahwa Amir patah hati setelah menemukan Aja Bun telah menikah dengan pria lain tanpa sepengetahuan Amir mereka berdua tidak pernah berbicara lagi 18 sementara Dini berpendapat bahwa puisi Tinggallah ditulis tidak lama setelah Amir naik kapal Plancus saat ia sangat rindu dengan ayah bundanya 19 nbsp nbsp Amir mendirikan Poedjangga Baroe dengan Armijn Pane atas dan Sutan Takdir Alisjahbana Setelah menyelesaikan sekolah menengah dan kepulangan singkat ke Sumatra Amir melanjutkan sekolahnya ke Algemene Middelbare School AMS sekolah menengah atas yang dioperasikan Boedi Oetomo di Surakarta Jawa Tengah di mana ia mempelajari Sastra Timur dan bahasa termasuk bahasa Jawa Sanskerta dan Arab 20 Lebih suka menyendiri ketimbang hiruk pikuknya asrama Amir lebih memilih menyewa kamar di sebuah rumah pribadi yang dimiliki oleh residen Surakarta 21 Kemudian ia bertemu dengan beberapa orang yang kelak menjadi penulis termasuk Armijn Pane dan Achdiat Karta Mihardja 22 mereka segera menemukan bahwa Amir adalah seorang pelajar yang ramah rajin dan dengan catatan lengkap dan kamar tidur bersih selimut dilipat dengan baik Mihardja kemudian bercerita bahwa lalat jang kesasar akan dapat tergelintjir atasnja tetapi juga seorang romantis cenderung berpikir sedih di bawah cahaya lampu dan mengisolasi diri dari teman teman sekelasnya 23 Di Surakarta Amir bergabung dengan gerakan nasionalis Dia akan bertemu dengan sesama perantau dari Sumatra dan mendiskusikan masalah sosial rakyat Melayu Nusantara di bawah kekuasaan kolonial Belanda Meskipun pemuda berpendidikan kala itu pada umumnya lebih memilih berbicara menggunakan bahasa Belanda dia bersikeras bercakap dengan bahasa Melayu 24 Tahun 1930 Amir menjadi kepala cabang dari Indonesia Moeda di Surakarta menyampaikan pidatonya dalam Kongres Pemuda 1930 dan mengabdi sebagai editor majalah organisasi itu Garoeda Merapi 25 Di sekolah dia kemudian bertemu dan jatuh cinta dengan Ilik Soendari seorang gadis Jawa yang hampir seusia dengannya 26 Soendari putri Raden Mas Koesoemodihardjo adalah salah satu dari sedikit siswa perempuan di sekolah tersebut dan rumahnya berada di dekat salah satu yang pernah ditinggali Amir Menurut Dini keduanya semakin dekat Amir mengajari Soendari bahasa Arab dan Soendari mengajarinya bahasa Jawa 27 Mereka segera bertemu setiap hari bercakap cakap tentang berbagai topik 28 Ibunda Amir meninggal pada tahun 1931 dan ayahnya setahun setelahnya pendidikan Amir pun tidak bisa dibiayai lagi Setelah studi AMS nya rampung ia ingin terus belajar di sekolah hukum di Batavia Karena itu ia menulis kepada saudaranya Jakfar yang mengatur agar biaya sisa studinya dibayar oleh Sultan Langkat Pada tahun 1932 Amir mampu kembali ke Batavia dan memulai studi hukumnya 29 mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai guru 30 Pada awalnya hubungannya dengan Soendari dilanjutkan melalui surat meskipun Soendari segera melanjutkan studinya di Lembang sebuah kota yang jauh lebih dekat jaraknya ke Batavia daripada Surakarta hal ini memungkinkan keduanya untuk bertemu diam diam 31 ketika orang tua Soendari mengetahui hubungan mereka Amir dan Soendari pun dilarang untuk bertemu 32 Tahun tersebut dua puisi pertama Amir Soenji EYD Sunyi dan Maboek EYD Mabuk diterbitkan dalam edisi Maret majalah Timboel Delapan karyanya yang lain dipublikasikan tahun itu termasuk sebuah syair berdasarkan Hikayat Hang Tuah 33 tiga puisi lainnya dua potong puisi prosa dan dua cerita pendek puisi itu kembali diterbitkan dalam Timboel sementara prosa tersebut terbit dalam majalah Pandji Poestaka 34 Sekitar September 1932 Armijn Pane atas dorongan dari Sutan Takdir Alisjahbana editor rubrik Memadjoekan Sastera EYD Memajukan Sastra rubrik sastra Pandji Poestaka mengundang Amir untuk membantu mereka mendirikan majalah sastra independen 35 Amir menerima dan ditugasi menulis surat untuk meminta kiriman tulisan 35 Sejumlah lima puluh surat dikirimkan Amir kepada penulis penulis yang sudah dikenal kala itu termasuk empat puluh dikirimkan ke para kontributor Memadjoekan Sastera 36 Setelah beberapa bulan persiapan edisi awal diterbitkan pada bulan Juli tahun 1933 37 dengan judul Poedjangga Baroe Majalah baru ini ada di bawah kendali editorial Armijn dan Alisjahbana 38 sementara Amir menerbitkan hampir semua tulisan tulisannya yang berikutnya di sana 34 Pada pertengahan 1933 Amir dipanggil kembali ke Langkat di mana Sultan Langkat memberitahukan dua syarat yang harus Amir penuhi untuk melanjutkan studinya yaitu menjadi siswa yang rajin dan meninggalkan gerakan kemerdekaan Indonesia 39 Meskipun menghadapi penolakan Sultan Langkat Amir menjadi terlibat lebih jauh dalam gerakan nasionalis membawa dia ke bawah pengawasan Belanda yang semakin meningkat 40 Ia terus melanjutkan untuk menerbitkan karyanya dalam Poedjangga Baroe termasuk serangkaian lima artikel tentang Sastra Timur dari bulan Juni sampai Desember 1934 dan terjemahan dari Bhagawad Gita dari 1933 sampai 1935 34 Namun studi hukumnya menjadi tertunda bahkan belum merampungkan studinya pada tahun 1937 41 Kembali ke Langkat nbsp Amir dan Kamiliah di upacara pernikahan mereka 1937 nbsp Hajat Soedirdjo kiri Amir Hamzah tengah dan Mohammad Lawit kanan foto diambil tahun 1932 Belanda khawatir tentang kecenderungan nasionalistik Amir meyakinkan Sultan Langkat untuk menarik dia kembali ke Langkat sebuah perintah yang tidak dapat ditolak oleh penyair pemula Amir Tahun 1937 Amir bersama dengan dua pengikut Sultan Langkat yang bertugas mengawal dia naik di kapal Opten Noort dari Tanjung Priok dan kembali ke Sumatra Setelah tiba di Langkat ia diberitahu bahwa ia akan menikah dengan putri tertua Sultan Langkat Tengkoe Poeteri Kamiliah seorang wanita yang hampir tak pernah ia temui sebelumnya 41 Sebelum pernikahannya Amir kembali ke Batavia untuk menghadapi ujian kuliah terakhirnya dan mengatur sebuah pertemuan terakhir dengan Soendari 42 Beberapa minggu kemudian ia kembali ke Langkat di mana ia dan Kamiliah menikah dalam sebuah upacara mewah 41 Sepupunya Tengkoe Boerhan kemudian menyatakan bahwa ketidakpedulian Amir sepanjang upacara adat tujuh hari tersebut adalah karena Amir terus memikirkan Soendari 43 Sekarang seorang pangeran di Langkat Hilir 41 Amir diberi gelar Tengkoe Pangeran Indra Poetera 44 Dia tinggal bersama Kamiliah di rumah mereka sendiri Dalam semua kesaksian Kamiliah adalah seorang istri yang taat dan penuh kasih dan pada tahun 1939 pasangan ini memiliki anak tunggal mereka yang bernama Tengkoe Tahoera c 45 Menurut Dini Amir mengaku pada Kamiliah bahwa dia tidak pernah bisa mencintainya karena ia telah memiliki Soendari dan bahwa ia merasa berkewajiban untuk menikahinya pengakuan yang kabarnya diterima oleh Kamiliah Amir menyimpan sebuah album dengan foto foto Soendari kekasih Jawanya di rumahnya 46 dan sering mengisolasi dirinya dari keluarganya tenggelam dalam pikirannya 47 Sebagai seorang pangeran Langkat Amir menjadi seorang pejabat keraton menangani masalah administrasi dan hukum dan kadang kadang juga menghakimi kasus pidana 48 Ia sempat mewakili Kesultanan Langkat di pemakaman Pakubuwono X di Jawa pada tahun 1939 sebuah perjalanan terakhir Amir ke pulau Jawa 49 Meskipun Amir hanya melakukan sedikit korespondensi dengan teman temannya di Jawa 50 puisi puisinya yang sebagian besar ditulis di Jawa terus diterbitkan dalam Poedjangga Baroe Koleksi puisi pertamanya Njanji Soenji diterbitkan dalam edisi November 1937 Hampir dua tahun kemudian pada Juni 1939 majalah tersebut menerbitkan kumpulan puisi yang telah diterjemahkan Amir berjudul Setanggi Timoer Dupa dari Timur Pada Juni 1941 koleksi terakhirnya Boeah Rindoe diterbitkan 34 Semuanya kemudian diterbitkan sebagai buku 51 Sebuah buku terakhir Sastera Melajoe Lama dan Radja Radjanja EYD Sastra Melayu Lama dan Raja Rajanya diterbitkan di Medan pada tahun 1942 terbitan ini didasarkan pada pidato radio yang disampaikan Amir 34 Setelah invasi Jerman ke Belanda pada tahun 1940 pemerintah Hindia Belanda mulai mempersiapkan diri untuk kemungkinan invasi Jepang Di Langkat divisi Stadswacht Angkatan Garda dibentuk untuk membela Tanjung Pura di Langkat Amir dan sepupunya Tengkoe Haroen bertanggung jawab atas angkatan garda ini kaum bangsawan dipercaya oleh masyarakat umum dipilih untuk memastikan perekrutan rakyat jelata yang lebih mudah Ketika invasi Jepang menjadi kenyataan pada awal tahun 1942 Amir adalah salah satu tentara yang dikirim ke Medan untuk mempertahankannya Dia dan pasukan lainnya yang bersekutu dengan Belanda dengan cepat ditangkap oleh Tentara Jepang Dia ditahan sebagai tawanan perang sampai tahun 1943 ketika pengaruh dari Sultan memungkinkan dia untuk dibebaskan Sepanjang sisa masa pendudukan yang berlangsung sampai 1945 tersebut Amir bekerja sebagai komentator radio dan sensor di Medan 52 Dalam posisinya sebagai pangeran ia ditugasi untuk membantu mengumpulkan beras dari petani untuk memberi makan tentara pendudukan Jepang 50 Pasca kemerdekaan dan kematian Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 keseluruhan Pulau Sumatra dinyatakan sebagai bagian de facto dari negara Republik Indonesia yang baru lahir Pemerintah pusat menetapkan Teuku Muhammad Hasan sebagai gubernur pertama pulau Sumatra dan pada 29 Oktober 1945 Hasan memilih Amir sebagai wakil pemerintah Republik Indonesia di Langkat di kemudian hari disamakan dengan bupati dengan kantornya di Binjai 53 Amir menerima posisi tersebut dengan siap sedia 54 kemudian menangani berbagai tugas yang ditetapkan oleh pemerintah pusat termasuk meresmikan divisi lokal pertama dari Tentara Keamanan Rakjat yang kelak menjadi Tentara Nasional Indonesia 53 membuka pertemuan berbagai cabang lokal dari partai politik nasional 55 dan mempromosikan pendidikan terutama keaksaraan alfabet Latin 54 Revolusi Nasional Indonesia sedang berkobar dengan berbagai pertempuran di Jawa dan Republik Indonesia yang baru didirikan tidak stabil 56 Pada awal 1946 rumor menyebar di Langkat bahwa Amir telah terlihat bersantap dengan perwakilan pemerintah Belanda yang kembali ke Sumatra 57 dan bangsawan daerah menyadari tumbuhnya benih benih kerusuhan dalam populasi jelata Langkat 58 Pada tanggal 7 Maret 1946 selama revolusi sosial yang dipimpin oleh faksi faksi dari Partai Komunis Indonesia sebuah kelompok Pemuda Sosialis Indonesia dengan kukuh menentang feodalisme dan kaum bangsawan kekuasaan Amir dilucuti darinya dan ia ditangkap 59 sementara Kamiliah dan Tahoera lolos 60 Bersama dengan anggota anggota keluarga keraton Langkat yang lain Amir dikirim ke sebuah perkebunan yang dikuasai faksi Komunis di Kwala Begumit sekitar 10 kilometer di luar Binjai 59 Kesaksian yang muncul di kemudian hari menunjukkan bahwa para tahanan tersebut termasuk Amir diadili oleh penculik mereka dipaksa untuk menggali lubang dan disiksa 61 Potongan tulisan Amir terakhir sebuah fragmen dari puisi 1941 nya Boeah Rindoe kemudian ditemukan di selnya 62 Wahai maut datanglah engkau Lepaskan aku dari nestapa Padamu lagi tempatku berpaut Di saat ini gelap gulita Pada pagi hari 20 Maret 1946 Amir tewas dengan 26 orang tahanan lainnya dan dimakamkan di sebuah kuburan massal yang telah digali para tahanan tersebut d 63 beberapa saudara Amir juga tewas dalam revolusi tersebut 64 65 Setelah dilumpuhkan oleh pasukan nasionalis pemimpin revolusi tersebut diinterogasi oleh tim yang dipimpin oleh Adnan Kapau Gani Adnan dilaporkan telah berulang kali menanyakan Di mana Amir Hamzah selama penyelidikan seputar peristiwa tersebut 66 Pada tahun 1948 sebuah makam di Kwala Begumit digali dan jenazah yang ditemukan diidentifikasi oleh anggota keluarga tulang belulang Amir berhasil diidentifikasi karena gigi palsu yang hilang 67 Pada November 1949 jenazahnya dikuburkan di Masjid Azizi di Tanjung Pura Langkat 68 Atas jasa jasanya Amir Hamzah diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 106 tahun 1975 tanggal 3 November 1975 PengaruhAmir dibesarkan dalam lingkungan keraton Langkat di mana ia selalu bercakap dalam bahasa Melayu sehingga bahasa tersebut telah mendjadi darah daging baginja EYD menjadi darah dan daging baginya 69 Sejak usia muda ia telah diperkenalkan pada sastra lisan pantun tertulis dan syair baik mendengarkan maupun menciptakannya sendiri dengan improvisasi 70 Seperti ayahnya sebelum dia Amir menggemari tulisan Melayu tradisional seperti Hikayat Hang Tuah Syair Siti Zubaidah Perang Cina dan Hikayat Panca Tanderan Dia akan mendengarkan tulisan tulisan tersebut ketika dibacakan dalam upacara umum 69 dan setelah dewasa ia menyimpan koleksi besar tulisan tersebut meskipun koleksinya tersebut hancur saat revolusi komunis Sumatra Timur yang merenggut nyawanya 70 Sepanjang pendidikan formalnya Amir membaca karya sastra Arab Persia dan sastra Hindu 71 Ia juga dipengaruhi oleh karya karya dari negara negara Timur lainnya 72 puisi puisi terjemahan dalam Setanggi Timoer misalnya memasukkan karya karya Umar Khayyam Persia Du Fu Tiongkok Fukuda Chiyo ni Jepang dan Rabindranath Tagore India 34 Karya karya ini tidak dibacanya dalam bahasa aslinya tetapi dalam terjemahan berbahasa Belanda 73 Kritikus sastra Muhammad Balfas menulis bahwa tidak seperti rekan sezamannya Amir menunjukkan hanya sedikit pengaruh dari soneta dan penyair neo romantis Belanda para Tachtigers 74 Johns menyimpulkan hal yang sama 75 Namun pakar sastra Australia Keith Foulcher mencatat bahwa penyair dikutip Lenteavond dari Willem Kloos dalam artikelnya tentang pantun menunjukkan bahwa Amir sangat mungkin dipengaruhi oleh Tachtigers 76 Banyak penulis telah berkomentar tentang pengaruh yang didapat Amir dari doktrin Islam Pencatat sastra Indonesia H B Jassin 77 dan penyair Arief Bagus Prasetyo 78 adalah termasuk dari beberapa yang berpendapat bahwa Amir adalah seorang Muslim ortodoks murni dan itu ditunjukkan dalam karyanya Prasetyo berpendapat bahwa hal ini terlihat jelas dalam perkataan Amir tentang Tuhan ia tidak memandang Tuhan sebagai sesamanya sebuah tema yang ditemukan dalam karya penyair sufi seperti Hamzah Fansuri tetapi sebagai tuan untuk hamba Amir 78 Johns menulis bahwa meskipun Amir bukanlah seorang mistik Amir juga bukan seorang penulis renungan murni namun mempromosikan suatu bentuk Humanisme Islam 79 Pengamat lain seperti pakar sastra Indonesia dari Belanda A Teeuw dan pakar sastra Indonesia Abdul Hadi WM berpendapat bahwa Amir dipengaruhi oleh Sufisme 78 Aprinus Salam dari Universitas Gadjah Mada dari posisi yang sama menunjuk ke contoh di mana Hamzah memperlakukan Tuhan sebagai kekasih sebagai indikasi pengaruh Sufi 80 Pada akhirnya penyair Chairil Anwar menulis bahwa Nyanyi Sunyi karya Amir bisa disebut puisi terselubung karena pembaca tidak dapat memahami karya Amir tanpa pengetahuan tentang sejarah Melayu dan Islam 81 Beberapa upaya juga telah dilakukan untuk menghubungkan karya Amir dengan perspektif Kekristenan Dalam menganalisis Padamu Jua kritikus Indonesia Bakri Siregar menunjukkan bahwa beberapa pengaruh dari Alkitab Kristen dapat ditemukan menunjuk ke beberapa aspek dari puisi yang tampaknya mendukung pandangan tersebut termasuk penggambaran Tuhan yang antropomorfik tidak diperbolehkan dalam Islam ortodoks dan pandangan tentang Tuhan yang cemburu Dia menulis bahwa konsep tentang Tuhan yang cemburu tidak ditemukan dalam Islam tetapi dalam Alkitab mengutip Keluaran 20 5 dan Keluaran 34 14 82 Dalam puisi lain Permainanmu Hamzah menggunakan kalimat Kau keraskan kalbunya Jassin menarik kesejajaran dengan Tuhan yang mengeraskan hati Firaun dalam Kitab Keluaran e 83 Jassin menulis bahwa puisi Amir juga dipengaruhi oleh cintanya pada satu atau lebih wanita dalam Buah Rindu disebut sebagai Tedja dan Sendari Dewi Jassin beropini bahwa wanita satu atau lebih tak pernah disebutkan namanya karena cinta Amir pada mereka adalah kunci 84 Husny menulis bahwa setidaknya sembilan karya di Buah rindu f terinspirasi oleh kerinduannya untuk Aja Bun menggambarkan rasa kecewa setelah pertunangan mereka dibatalkan 85 Mengenai dedikasi tiga bagian dalam buku tersebut Kebawah peduka Indonesia Raya Kebawah debu Ibu Ratu Kebawah kaki Sendari Dewi g 86 Mihardja menulis bahwa Soendari telah dikenali setiap teman sekelas Amir ia menganggap Soendari sebagai inspirasi Amir layaknya Laura terhadap Petrarch Mathilde terhadap Jacques Perk 87 Kritikus Zuber Usman juga menemukan pengaruh Soendaripada Nyanyi Sunyi berpendapat bahwa perpisahan Amir dari Soendari membawa Amir lebih dekat dengan Tuhan 88 sebuah pendapat yang diulang oleh Dini 89 Burton Raffel menghubungkan sebuah kuplet di akhir buku membaca Sunting Sanggul melayah rendah sekaki sajak seni sedih 90 sebuah bunga mengambang di simpul rambut longgar melahirkan puisi sedih saya sebagai panggilan untuk sebuah cinta terlarang 91 Dini berpendapat bahwa cinta Amir pada Soendari menyebabkan penggunaan istilah Jawa yang sering dalam tulisan Amir 43 Karya sastraArtikel utama Daftar karya Amir Hamzah nbsp Sampul Poedjangga Baroe tahun 1937 majalah yang menerbitkan sebagian besar karya Amir Secara keseluruhan Amir telah menulis lima puluh puisi delapan belas potongan puisi prosa dua belas artikel empat cerita pendek tiga koleksi puisi dan satu buku karya asli Dia juga menerjemahkan empat puluh empat puisi satu bagian dari puisi prosa dan satu buku 34 Johns menulis bahwa terjemahan ini umumnya mencerminkan tema penting dalam karya karya aslinya 92 Sebagian besar tulisan Amir diterbitkan dalam Poedjangga Baroe meskipun beberapa karya sebelumnya diterbitkan dalam Timboel dan Pandji Poestaka 34 Tidak ada karya kreatif nya yang bertanggal dan tidak ada konsensus mengenai kapan setiap individual puisi ditulis 93 Meskipun demikian terdapat konsensus umum bahwa karya karya yang termasuk dalam Nyanyi Sunyi ditulis setelah karya yang termasuk dalam Buah Rindu meskipun Buah rindu diterbitkan terakhir 94 Johns menulis bahwa puisi dalam koleksi tersebut muncul seperti diatur dalam urutan kronologis ia menunjuk ke berbagai tingkat kematangan yang ditunjukkan Amir kala tulisannya berkembang 95 Jassin menulis bahwa Amir mempertahankan identitas Melayu di seluruh karya karyanya meskipun menghadiri sekolah yang dikelola oleh orang Eropa Berbeda dengan karya karya rekan sezamannya Alisjahbana atau Sanusi Pane puisi puisi Amir tidak memasukkan simbol simbol modernitas Eropa seperti listrik kereta api telepon dan mesin yang memungkinkan Alam dunia Melaju masih utuh dalam puisinya Pada akhirnya ketika membaca puisi Amir Membatja sadjaknja diruang fantasi kita tidak terbajang lukisan seorang jang berpantalon berdjas dan berdasi melainkan seorang muda jang berpakaian setjara Melaju dalam imajinasi kita tidak melihat seorang pria bercelana jaket dan dasi namun pemuda dalam pakaian tradisional Melayu 96 Mihardja mencatat bahwa Amir menulis karya karyanya pada saat teman teman sekelas mereka dan banyak penyair lain mentjurahkan isi hati dan buah pikiran mencurahkan hati atau pikiran mereka dalam bahasa Belanda atau jika melepaskan dirinja dari belenggu Bahasa Belanda mampu membebaskan diri dari belenggu Bahasa Belanda dalam bahasa lokal Nusantara 97 Karya Amir sering berurusan dengan cinta baik erotis dan ideal dengan pengaruh agama ditunjukkan dalam banyak puisinya 74 Mistisisme adalah penting dalam banyak karyanya dan puisinya sering mencerminkan konflik batin yang mendalam 98 Pada setidaknya satu cerita pendek ia mengkritik pandangan tradisional bangsawan dan merongrong representasi tradisional karakter wanita 99 Ada beberapa perbedaan tematik di antara dua koleksi puisi aslinya 100 dibahas lebih lanjut di bawah ini Njanji Soenji Artikel utama Njanji Soenji Njanji Soenji EYD Nyanyi Sunyi koleksi puisi pertama Amir diterbitkan dalam Poedjangga Baroe edisi bulan November 1937 101 kemudian diterbitkan sebagai buku oleh Poestaka Rakjat pada tahun 1938 51 Koleksi ini terdiri dari dua puluh empat potong puisi berjudul dan sajak empat baris tanpa judul 102 termasuk puisi Hamzah paling terkenal Padamu Jua Jassin mengklasifikasikan delapan karya karya ini sebagai puisi prosa dengan tiga belas yang tersisa sebagai puisi biasa 101 Meskipun ini adalah koleksi pertamanya yang diterbitkan berdasarkan watak dan pembawaan yang baik dalam puisi ini 103 konsensus umum adalah bahwa karya karya dalam Buah Rindu di ditulis sebelumnya 104 Penyair Laurens Koster Bohang menganggap puisi puisi dalam Nyanyi Sunyi termasuk yang ditulis antara 1933 dan 1937 105 sementara Teeuw menanggali puisi tersebut antara tahun 1936 dan 1937 106 Pembacaan Nyanyi Sunyi cenderung fokus pada nada nada agama Menurut Balfas agama dan Tuhan terlihat di mana mana di seluruh koleksi tersebut dimulai dengan puisi pertama Padamu Jua 107 Jassin menulis di dalamnya Amir menunjukkan perasaan ketidakpuasan atas kurangnya kemampuan dirinya dan memprotes kemutlakan Tuhan 108 tetapi tampak menyadari kecilnya dirinya di hadapan Tuhan bertindak sebagai boneka untuk kehendak Tuhan 109 Teeuw merangkum bahwa Amir mengakui bahwa ia tidak akan ada jika Tuhan tidak ada 110 Jassin menemukan bahwa tema agama tersebut dimaksudkan sebagai sebuah pelarian dari penderitaan duniawi Amir 111 Namun Johns menunjukkan bahwa pada akhirnya Amir menemukan sedikit penghiburan dalam Tuhan karena Amir tidak memiliki iman transenden yang dapat membuat sebuah pengorbanan besar dan dengan tegas menerima konsekuensinya sebaliknya ia tampak menyesali pilihannya untuk kembali ke Sumatra dan kemudian memberontak melawan Tuhan 112 Boeah Rindoe Artikel utama Boeah Rindoe Koleksi puisi kedua Amir Boeah Rindoe EYD Buah Rindu diterbitkan dalam Poedjangga Baroe edisi Juni 1941 113 kemudian diterbitkan sebagai buku oleh Poestaka Rakjat di akhir tahun itu 51 Koleksi ini terdiri dari dua puluh lima puisi berjudul dan sajak empat baris tanpa judul satu Buah Rindu terdiri dari empat bagian sementara yang lain Bonda terdiri dari dua Setidaknya sebelas karya dalam koleksi ini telah dipublikasikan sebelumnya baik di Timboel atau dalam Pandji Poestaka 113 Koleksi ini meskipun diterbitkan setelah Nyanyi Sunyi umumnya dianggap telah ditulis sebelumnya 104 Puisi puisi dalam Buah Rindu juga bertanggal di periode antara 1928 dan 1935 tahun tahun pertama Amir di Jawa 105 Koleksi ini memberikan dua tahun tersebut serta lokasi penulisannya yaitu di Jakarta Solo Surakarta Jakarta 17 Teeuw menulis bahwa koleksi ini disatukan oleh sebuah tema kerinduan 114 yang diperluas oleh Jassin merindukan ibunya merindukan kekasihnya baik satu yang di Sumatra dan satu yang di Jawa dan kerinduan untuk tanah airnya Semua yang disebutnya sebagai kekasih 115 Teeuw menulis bahwa kerinduan ini tidak seperti nuansa religius dalam Nyanyi Sunyi mereka lebih duniawi didasarkan pada realitas 100 Jassin mencatat perbedaan tematik lain di antara keduanya tidak seperti Nyanyi Sunyi dengan penggambaran yang jelas dari tuhan yang satu Buah Rindu dengan eksplisit mengedepankan beberapa dewa termasuk dewa Hindu Dewa Siwa dan Dewi Parwati dan dewa abstrak seperti dewa dan dewi cinta 115 Gaya penulisanDiksi Amir dipengaruhi oleh kebutuhan untuk ritme dan metrum serta simbolisme yang berhubungan dengan istilah istilah tertentu 116 Diksi yang berhati hati ini menekankan kata kata sederhana sebagai unit dasar dan sesekali menggunakan aliterasi dan asonansi 117 Pada akhirnya dia lebih bebas dalam penggunaan bahasanya ketimbang penyair tradisional 107 Jennifer Lindsay dan Ying Ying Tan menyororti daya cipta lisan nya menyuntikkan kemewahan ekspresi kemerduan suara dan makna ke dalam puisinya 118 Siregar menulis bahwa hasilnya adalah permainan kata jang indah 119 Teeuw menulis bahwa Amir memiliki pemahaman lengkap tentang kekuatan dan kelemahan dari Bahasa Melayu mencampurkan pengaruh sastra timur dan barat 117 sementara Johns menulis bahwa kejeniusannya sebagai seorang penyair terletak dalam kemampuannya yang luar biasa untuk menghidupkan kembali bara puisi Melayu yang kala itu telah terbakar habis dan untuk menanamkan ke dalam bentuk dan kosakata Melayu tradisional yang kaya sebuah kesegaran yang tak terduga dan jelas dan kehidupan 120 Pilihan kata kata Amir sangat bergantung pada istilah Bahasa Melayu lama yang hanya sedikit menggunakan istilah kontemporer Amir juga banyak meminjam dari bahasa Nusantara lainnya terutama jawa dan Sunda 121 pengaruh yang lebih dominan di Nyanyi Sunyi 122 Dengan demikian cetakan awal Nyanyi Sunyi dan Buah Rindu disertai dengan catatan kaki yang menjelaskan kata kata tersebut 74 Teeuw menulis bahwa puisi puisi Amir mencakup berbagai klise yang umum dalam pantun yang tidak akan dimengerti oleh pembaca asing 123 Menurut penerjemah John M Echols Amir adalah seorang penulis yang memiliki kepekaan sangat besar yang bukan seorang penulis produktif tetapi prosa dan puisinya berada pada tingkat yang sangat tinggi meskipun karyanya sulit bahkan bagi orang Indonesia 98 Echols menyanjung Amir karena menbangkitkan kembali bahasa Melayu memberikan napas kehidupan baru ke dalam sastra Melayu pada 1930 an 124 Secara struktural karya karya awal Amir sangat berbeda dari karya karyanya di kemudian hari Karya yang disusun dalam Buah Rindu umumnya mengikuti pantun tradisional dan gaya syair empat baris dengan rima ekor termasuk banyak dengan kuplet berima 117 namun beberapa karyanya menggabungkan keduanya atau memiliki baris baris tambahan atau kata kata lebih dari yang diterima umum secara tradisional sehingga menghasilkan ritme yang berbeda 125 Meskipun karya karya awal Amir tidak sedetail karya karyanya di kemudian hari Teeuw menulis bahwa karya karya tersebut telah mencerminkan penguasaan penyair itu dari bahasa dan dorongan untuk menulis puisi 126 Karya karya dalam antologi ini mengulangi istilah istilah kesedihan seperti menangis duka rindu dan air mata serta kata kata seperti cinta asmara dan merantau 127 Pada kala Amir menulis karya karyanya yang kemudian disusun dalam Nyanyi Sunyi gayanya telah bergeser Dia tak lagi membatasi dirinya pada bentuk bentuk tradisional melainkan menjelajahi kemungkinan kemungkinan yang berbeda Delapan karyanya mendekati puisi prosa dalam segi bentuk 128 Chairil Anwar menggambarkan penggunaan bahasa pendahulunya tersebut dalam koleksi ini sebagai bersih dan murni dengan kalimat kalimat keras tajam tetapi singkat yang berangkat dari daya rusak puisi tradisional Melayu yang berbunga bunga 129 Transformasi ini juga terdapat dalam Jejak Amir menuliskan karya karya yang bernas dan tajam Penghargaan dan pengakuan umum nbsp Monumen Tengku Amir Hamzah di Stabat Sumatera UtaraAmir telah menerima pengakuan yang luas dari pemerintah Indonesia dimulai dengan pengakuan dari pemerintah Sumatera Utara segera setelah kematiannya 130 Pada tahun 1969 ia secara anumerta dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni 131 Pada tahun 1975 ia dinyatakan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia 132 Sebuah taman dinamakan untuknya Taman Amir Hamzah yang berlokasi di Jakarta di dekat Monumen Nasional 71 Sebuah masjid di Taman Ismail Marzuki yang dibuka untuk umum pada tahun 1977 juga dinamakan untuknya 133 Beberapa jalan diberi nama untuk Amir termasuk di Medan 134 Mataram 135 dan Surabaya 136 Teeuw menganggap Amir sebagai satu satunya penyair Indonesia berkelas internasional dari era sebelum Revolusi Nasional Indonesia 1 Anwar menulis bahwa penyair ini adalah puncak gerakan Pudjangga Baru mengingat Nyanyi Sunyi telah menjadi cahaya terang yang disinarkan dia Amir di atas bahasa baru 129 namun Anwar tidak menyukai Buah Rindu menganggapnya terlalu klasik 137 Balfas menggambarkan karya Amir sebagai karya sastra terbaik yang mengungguli era mereka 138 Karya Hamzah khususnya Padamu Jua diajarkan di sekolah sekolah Indonesia Karyanya juga salah satu inspirasi untuk drama panggung posmodern 1992 Afrizal Malna Biografi Yanti setelah 12 Menit 139 Jassin telah menyebut Amir Raja Penyair Zaman Poedjangga Baroe nama yang dia digunakan sebagai judul bukunya tentang penyair tersebut 1 Sebagai penutup bukunya tersebut Jassin menulis Amir bukanlah seorang pemimpin bersuara lantang mengerahkan rakjat baik dalam puisi maupun prosanja Ia adalah seorang perasa dan seorang pengagum djiwanja mudah tergetar oleh keindahan alam sendu gembira silih berganti seluruh sadjaknja bernafaskan kasih kepada alam kampung halaman kepada kembang kepada kekasih Dia merindu tak habis2nja pada zaman jang silam pada bahagia pada hidup bertentu tudju Tak satupun sadjak perdjuangan sadjak adjakan membangkit tenaga seperti begitu gemuruh kita dengar dari penjair2 Pudjangga Baru jang lain Tapi laguan alamnja adalah peresapan jang mesra dari orang jang tak diragukan tjintanja pada tanah airnja H B Jassin Jassin 1962 hlm 41 Referensi a b c Teeuw 1980 hlm 123 Husny 1978 hlm 14 16 a b Dini 1981 hlm 20 Pusat Bahasa Amir Hamzah Musa 1955 hlm 9 Husny 1978 hlm 17 Husny 1978 hlm 18 Musa 1955 hlm 13 Language Center Amir Hamzah Husny 1978 hlm 20 Pusat Bahasa Amir Hamzah Husny 1978 hlm 21 Husny 1978 hlm 24 Dini 1981 hlm 17 a b c Husny 1978 hlm 24 Dini 1981 hlm 22 Dini 1981 hlm 24 Dini 1981 hlm 21 Johns 1979a hlm 125 a b Husny 1978 hlm 29 Husny 1978 hlm 32 33 Dini 1981 hlm 29 30 Dini 1981 hlm 33 34 Dini 1981 hlm 38 Husny 1978 hlm 38 Mihardja 1955 hlm 115 17 Dini 1981 hlm 36 37 Dini 1981 hlm 74 Jassin 1962 hlm 40 Mihardja 1955 hlm 122 Dini 1981 hlm 44 46 Dini 1981 hlm 49 Husny 1978 hlm 42 43 Dini 1981 hlm 83 Dini 1981 hlm 82 Dini 1981 hlm 85 Teeuw 1980 hlm 126 27 Balfas 1976 hlm 61 a b c d e f g h Jassin 1962 hlm 211 19 a b Foulcher 1991 hlm 14 17 Siregar 1964 hlm 77 Foulcher 1991 hlm 20 Teeuw 1980 hlm 50 Siregar 1964 hlm 75 Husny 1978 hlm 47 49 Husny 1978 hlm 63 a b c d Husny 1978 hlm 74 75 Dini 1981 hlm 105 a b Dini 1981 hlm 109 Dini 1981 hlm 112 Husny 1978 hlm 78 79 Dini 1981 hlm 114 Dini 1981 hlm 124 Husny 1978 hlm 81 82 Dini 1981 hlm 121 a b Dini 1981 hlm 129 a b c Husny 1978 hlm 83 Husny 1978 hlm 84 89 a b Husny 1978 hlm 90 91 a b Dini 1981 hlm 132 Musa 1955 hlm 12 Dini 1981 hlm 133 Dini 1981 hlm 139 Dini 1981 hlm 142 a b Husny 1978 hlm 96 97 Dini 1981 hlm 147 Dini 1981 hlm 149 50 Jassin 1962 hlm 214 Husny 1978 hlm 97 Dini 1981 hlm 151 53 Husny 1978 hlm 16 17 Pembunuhan Amir Hamzah dan Sejarah Revolusi Sosial di Sumatra Timur Tirto id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 05 30 Diakses tanggal 2020 02 22 Hadi 1955 hlm 37 Dini 1981 hlm 159 Musa 1955 hlm 9 Husny 1978 hlm 102 03 a b Musa 1955 hlm 10 a b Musa 1955 hlm 11 a b Pemerintah Kota Jakarta Amir Hamzah Teeuw 1980 hlm 124 Johns 1979a hlm 30 a b c Balfas 1976 hlm 61 Johns 1979a hlm 136 Foulcher 1991 hlm 102 Jassin 1962 hlm 33 a b c Kurniawan 2010 Puisi Amir Hamzah Johns 1979b hlm 154 156 Salam 2004 hlm 50 Raffel 1970 hlm 175 Jassin 1962 hlm 33 34 Jassin 1962 hlm 36 Jassin 1962 hlm 39 40 Husny 1978 hlm 133 Mihardja 1955 hlm 120 Mihardja 1955 hlm 122 Usman 1959 hlm 231 50 Dini 1981 hlm 110 Hamzah 1949 hlm 31 Raffel 1968 hlm 15 Johns 1979b hlm 158 Jassin 1962 hlm 9 Teeuw 1980 hlm 125 26 Johns 1979a hlm 126 Jassin 1962 hlm 15 16 Mihardja 1955 hlm 117 18 a b Echols 1956 hlm 14 Siapno 2002 hlm 72 a b Teeuw 1980 hlm 132 a b Jassin 1962 hlm 212 Hamzah 1949 hlm 5 30 Jassin 1962 hlm 14 a b Balfas 1976 hlm 62 64 a b Jassin 1962 hlm 8 Teeuw 1980 hlm 126 a b Balfas 1976 hlm 64 Jassin 1962 hlm 29 Jassin 1962 hlm 26 Teeuw 1955 hlm 116 Jassin 1962 hlm 31 Johns 1979a hlm 131 32 a b Jassin 1962 hlm 213 Teeuw 1955 hlm 110 a b Jassin 1962 hlm 28 Rosidi 1976 hlm 46 a b c Teeuw 1980 hlm 130 Lindsay amp Tan 2003 hlm 49 Siregar 1964 hlm 116 Johns 1979a hlm 124 Rosidi 1976 hlm 45 Johns 1979a hlm 133 Teeuw 1980 hlm 133 Echols 1956 hlm 200 Jassin 1962 hlm 14 22 Teeuw 1980 hlm 126 27 Jassin 1962 hlm 11 Jassin 1962 hlm 12 a b Raffel 1970 hlm 174 75 Dini 1981 hlm 179 Husny 1978 hlm 8 Pusat Bahasa Amir Hamzah Dini 1981 hlm 180 Google Maps Medan Google Maps Mataram Google Maps Surabaya Teeuw 1980 hlm 136 Balfas 1976 hlm 60 Bodden 2002 hlm 306 Catatan kaki Ada dua versi untuk tanggal lahir ini Tanggal resmi yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah 28 Februari 1911 tanggal yang digunakan Amir sepanjang hidupnya Namun kakak Amir Abdoellah Hod menyatakan bahwa penyair ini lahir pada tanggal 11 Februari 1911 Artikel ini menggunakan tanggal yang paling umum yaitu yang diakui pemerintah Atau juga Aje Kehamilan lain berakhir dengan keguguran Dini 1981 hlm 113 Dua anak selanjutnya lahir mati Dini 1981 hlm 122 sedangkan kehamilan terakhir pasangan itu berakhir dengan keguguran setelah kematian Amir Dilaporkan bahwa Amir dibunuh oleh seorang mantan pengawas yang bernama Yang Wijaya yang kemudian diadili karena perannya dalam revolusi tersebut dan dihukum dua puluh tahun penjara Kemudian diberikan amnesti Wijaya meninggalkan penjara dalam keadaan kesehatan mental yang buruk Dini 1981 hlm 160 61 Dalam Islam Firaun mengeraskan sendiri hatinya Jassin 1962 hlm 36 Haroem Ramboetmoe Dalam Matamoe Maboek Soenji Koesangka Boeah Rindoe Toehankoe Apatah Kekal Tjempaka dan Berdiri Akoe dalam versi Indonesia dari Ramayana Sendari juga Sundari adalah istri pertama Abimanyu Bacaan lanjutan Amir Hamzah Ensiklopedia Jakarta dalam bahasa Indonesia Pemerintah Kota Jakarta Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 12 26 Diakses tanggal 26 Desember 2011 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Amir Hamzah dalam bahasa Indonesia National Language Centre Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 12 26 Diakses tanggal 26 Desember 2011 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Balfas Muhammad 1976 Sastra Indonesia Modern Secara Singkat Dalam L F Brakel Handbuch der Orientalistik 1 Leiden E J Brill ISBN 978 90 04 04331 2 Diakses tanggal 13 Agustus 2011 Parameter trans title yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bodden Michael 2002 Satuan Satuan Kecil and Uncomfortable Improvisations Dalam Foulcher Keith Day Tony Clearing a Space Postcolonial Readings of Modern Indonesian Literature Leiden KITLV Press hlm 293 324 ISBN 978 90 6718 189 1 Parameter trans title yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter trans chapter yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dini Nh 1981 Amir Hamzah Pangeran dari Seberang dalam bahasa Indonesia Jakarta Gaya Favorit Press OCLC 8777902 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Echols John 1956 Indonesian Writing in Translation Ithaca Cornell University Press OCLC 4844111 Parameter trans title yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Foulcher Keith 1991 Pujangga Baru Kesusasteraan dan Nasionalisme di Indonesia 1933 1942 dalam bahasa Indonesia Jakarta Girimukti Pasaka OCLC 36682391 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Peta Google Mataram Peta Kartografi oleh Google Inc Google Inc Diakses tanggal 24 Juli 2013 Peta Google Medan Peta Kartografi oleh Google Inc Google Inc Diakses tanggal 24 Juli 2013 Peta Google Surabaya Peta Kartografi oleh Google Inc Google Inc Diakses tanggal 24 Juli 2013 Hadi Karlan 1955 Amir Hamzah Tjatatan tjatatan tentang Amir Hamzah dalam bahasa Indonesia Yogyakarta Djawatan Kebudajaan hlm 35 42 OCLC 220483628 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Hamzah Amir 1949 Njanji Sunji dalam bahasa Indonesia Jakarta Pustaka Rakjat OCLC 65112881 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Husny M Lah 1978 Biografi Sejarah Pujangga dan Pahlawan Nasional Amir Hamzah dalam bahasa Indonesia Jakarta Department of Education and Culture OCLC 18582287 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Jassin H B 1962 Amir Hamzah Radja Penjair Pudjangga Baru dalam bahasa Indonesia Jakarta Gunung Agung OCLC 7138547 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Johns Anthony H 1979a Amir Hamzah Malay Prince Indonesian Poet Cultural Options and the Role of Tradition A Collection of Essays on Modern Indonesian and Malaysian Literature Canberra Faculty of Asian Studies in association with the Australian National University Press hlm 124 140 ISBN 978 0 7081 0341 8 Parameter trans title yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter trans chapter yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Johns Anthony H 1979b Cultural Options and the Role of Tradition Fecundation of a New Malay Poetry Cultural Options and the Role of Tradition A Collection of Essays on Modern Indonesian and Malaysian Literature Canberra Faculty of Asian Studies in association with the Australian National University Press hlm 141 187 ISBN 978 0 7081 0341 8 Parameter trans title yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kurniawan 28 June 2010 Puisi Amir Hamzah Bukan Sastra Sufi Tempo co Jakarta Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 09 25 Diakses tanggal 21 September 2013 Lindsay Jennifer Tan Ying Ying 2003 Babel Or Behemoth Language Trends in Asia Singapore NUS Press ISBN 978 981 04 9075 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 22 Diakses tanggal 2013 10 31 Mihardja Achdiat K 1955 Amir Hamzah dalam Kenangan dalam bahasa Indonesia Yogyakarta Djawatan Kebudajaan hlm 113 122 OCLC 220483628 Tidak memiliki atau tanpa title bantuan Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Musa 1955 Asal Usul Keturunan Amir Hamzah Tjatatan tjatatan tentang Amir Hamzah dalam bahasa Indonesia Yogyakarta Djawatan Kebudajaan hlm 7 13 OCLC 220483628 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Raffel Burton 1968 1967 Development of Modern Indonesian Poetry edisi ke 2nd Albany State University of New York Press ISBN 978 0 87395 024 4 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 22 Diakses tanggal 2013 10 31 Raffel Burton 1970 Complete Prose and Poetry of Chairil Anwar dalam bahasa Inggris Albany State University of New York Press ISBN 978 0 87395 061 9 Parameter trans title yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Rosidi Ajip 1976 Ikhstisar Sejarah Sastra Indonesia dalam bahasa Indonesia Bandung Binacipta OCLC 609510126 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Salam Aprinus 2004 Oposisi Sastra Sufi dalam bahasa Indonesia Yogyakarta LKiS OCLC 978 979 3381 64 0 Periksa nilai oclc bantuan Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Siapno Jacqueline Aquino 2002 Gender Islam Nationalism and the State in Aceh The Paradox of Power Co Optation and Resistance London Routledge ISBN 978 0 7007 1513 8 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 22 Diakses tanggal 2013 10 31 Siregar Bakri 1964 Sedjarah Sastera Indonesia dalam bahasa Indonesia 1 Jakarta Akademi Sastera dan Bahasa Multatuli OCLC 63841626 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Teeuw A 1955 Pokok dan Tokoh dalam bahasa Indonesia 1 Jakarta Pembangunan OCLC 428077105 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Teeuw A 1980 Sastra Baru Indonesia dalam bahasa Indonesia 1 Ende Nusa Indah OCLC 222168801 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 22 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Usman Zuber 1959 Kesusasteraan Baru Indonesia dari Abdullah Bin Albdalkadir Munshi sampai kepada Chairil Anwar dalam bahasa Indonesia Jakarta Gunung Mas OCLC 19655561 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Pranala luar nbsp Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini Amir Hamzah Indonesia Biografi Amir Hamzah di situs web Tokoh Indonesia Diarsipkan 2013 05 25 di Wayback Machine Indonesia Sang Pangeran yang Selalu Berada di Tengah 100 Tahun Tengku Amir Hamzah Diarsipkan 2011 07 12 di Wayback Machine Indonesia Biodata singkat sastrawan Indonesia Indonesia Beberapa sajak dari Buah Rindu Indonesia Portal web Tengku Amir Hamzah Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Amir Hamzah amp oldid 25384125