www.wikidata.id-id.nina.az
Letnan Jenderal Tit Sri Susuhunan Pakubuwana X sering disingkat sebagai PB X 29 November 1866 20 Februari 1939 adalah susuhunan kesembilan dari Kesunanan Surakarta Ia memerintah dari tahun 1893 1939 menjadikannya sebagai susuhunan yang paling lama memerintah dalam sejarah Surakarta Pakubuwana Xꦦꦑ ꦨ ꦮꦟ ꧑꧐ Sri Susuhunan Pakubuwana XSusuhunan SurakartaBertakhta30 Maret 1893 22 Februari 1939 46 tahun berkuasa Penobatan30 Maret 1893PendahuluPakubuwana IXPenerusPakubuwana XIPatihKRA Sasradiningrat IVKPAA JayanagaraInformasi pribadiKelahiranGusti Raden Mas Sayyidin Malikul Kusna 1866 11 29 29 November 1866 Surakarta Hindia BelandaKematian22 Februari 1939 1939 02 22 umur 72 Surakarta Hindia BelandaPemakamanAstana Girimulya Imogiri Bantul YogyakartaWangsaMataramNama lengkapSri Susuhunan Pakubuwana X ꦯ ꦱ ꦱ ꦲ ꦤꦤ ꦥꦏ ꦨ ꦮꦤ ꧑꧐ Nama takhtaLuitenant generaal Zijne Vorstelijke Hoogheid Sri Maharaja Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Ingkang Minulya saha Ingkang Wicaksana Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Ingkang Jumeneng kaping Sadasa ing Nagari Surakarta Hadiningrat 1 2 AyahPakubuwana IXIbuKRAy Kustiyah GKR Pakubuwana PasanganGKR Pakubuwana GKR Hemas dan 39 istri selir AnakSusuhunan Pakubuwana XIKGPH KusumayudhaKGPH HadiwijayaJenderal GPH JatikusumaMayjen GPH PurbanegaraGKR PembayunBrigjen GPH Harya MataramGPH Suryahamijaya dan 56 putra putri lainnya AgamaIslamPahlawan Nasional Indonesia S K Presiden No 113 TK 2011 tanggal 7 November 2011 Pakubuwana X menggantikan ayahnya Pakubuwana IX sebagai susuhunan Surakarta ketika Pakubuwana IX meninggal pada 16 Maret 1893 Dua minggu setelahnya Pakubuwana X resmi dilantik sebagai Susuhunan pada 30 Maret 1893 Pakubuwana X ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia atas jasa dan peran aktif dalam perjuangan pergerakan nasional pelopor pembangunan sosial ekonomi pendidikan rakyat pembentukan jati diri bangsa dan integrasi nasional 3 Dalam pergerakan nasional Pakubuwana X mendukung para pelopor perjuangan nasional melalui pemberian fasilitas materi keuangan dan moral Selain itu ia berperan serta membantu pergerakan Boedi Oetomo dan pendirian Sarekat Dagang Islam 4 5 Daftar isi 1 Awal kehidupan 2 Kehidupan pribadi 3 Masa pemerintahan 3 1 Perubahan birokrasi 4 Politik 5 Mobil 6 Kehormatan 6 1 Pahlawan nasional 6 2 Penghargaan 6 3 Penghargaan Lainnya 7 Galeri 8 Lihat juga 9 Referensi 10 KepustakaanAwal kehidupan SuntingPakubuwana X memiliki nama lahir asma timur sebagai Gusti Raden Mas Sayyidin Malikul Kusna putra Pakubuwana IX yang lahir pada tanggal 29 November 1866 dari permaisuri Kanjeng Raden Ayu KRAy Kustiyah kemudian bergelar GKR Pakubuwana 6 Pada usia 3 tahun ia telah ditetapkan sebagai putra mahkota bergelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom KGPAA Amangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram VI 7 Kisah kelahirannya menjadi cermin kurang harmonisnya hubungan antara Pakubuwana IX dengan R Ng Ranggawarsita pujangga kenamaan keraton Pada saat KRAy Kustiyah baru mengandung Pakubuwana IX bertanya kepada Ranggawarsita kelak anaknya akan lahir laki laki atau perempuan Ranggawarsita menjawab kelak akan lahir hayu Pakubuwana IX kecewa mengira anaknya akan lahir cantik alias perempuan Padahal ia berharap bisa mendapat putra mahkota dari KRAy Kustiyah 8 Selama berbulan bulan Pakubuwana IX menjalani puasa atau bertirakat berharap anaknya tidak lahir perempuan Akhirnya KRAy Kustiyah melahirkan seorang bayi laki laki Pakubuwana IX dengan bangga menuduh ramalan Ranggawarsita meleset 8 Ranggawarsita menjelaskan bahwa istilah hayu bukan berarti ayu atau cantik tetapi singkatan dari rahayu yang berarti selamat Mendengar jawaban Ranggawarsita Pakubuwana IX merasa dipermainkan karena selama berbulan bulan ia terpaksa menjalani puasa berat Kurang harmonisnya hubungan Pakubuwana IX dengan Ranggawarsita sebenarnya dipicu oleh fitnah dari Belanda yang sengaja mengadu domba keturunan Pakubuwana VI dengan keluarga Yasadipura 8 Kehidupan pribadi SuntingPakubuwana X dikenal memiliki banyak selir tetapi ia memiliki dua permaisuri garwa padmi adalah GKR Pakubuwana putri Mangkunagara IV dan GKR Hemas putri Hamengkubuwana VII Dari kedua permaisurinya Pakubuwana X tidak memiliki putra laki laki pernikahannya dengan GKR Hemas ia hanya dikaruniai seorang putri yang bernama GRAj Sekar Kedhaton Koestijah yang kelak bergelar GKR Pambayun Pakubuwana X juga memiliki 39 istri selir dengan keseluruhan istrinya baik selir maupun permaisuri Pakubuwana X memiliki 63 orang putra dan putri Banyak dari putra putri Pakubuwana X nantinya berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia antara lain KGPH Hangabehi kemudian bergelar Susuhunan Pakubuwana XI yang pernah menjabat sebagai pelindung Sarekat Islam KGPH Hadiwijaya politisi mantan anggota Volksraad budayawan serta pencetus kerisologi ilmu tentang keris Mayjen TNI GPH Purbanegara penasehat militer pemerintah Indonesia dalam Perjanjian Renville Jenderal TNI Purn GPH Jatikusuma Kepala Staf TNI Angkatan Darat pertama Brigjen TNI Purn Prof GPH Harya Mataram S H rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta pertama GPH Suryahamijaya yang menjadi anggota BPUPKI dan PPKI serta ketua Pekan Olahraga Nasional 1948 Masa pemerintahan Pakubuwana X ditandai dengan kemegahan tradisi dan suasana politik kerajaan yang stabil Pada masa pemerintahannya yang cukup panjang Kesunanan Surakarta mengalami transisi dari kerajaan tradisional menuju era modern Masa pemerintahan Sunting nbsp Potret studio Sri Susuhunan Pakubuwana X Pada masa pemerintahannya Pakubuwana X melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi kesehatan dan keterampilan Pada bidang ekonomi Pakubuwana X membangun Pasar Gede Harjonagoro dan mendirikan Bank Bandhalumaksa yang berperan memberi pinjaman kepada abdi dalem untuk perbaikan rumah ketika wabah pes melanda Surakarta butuh rujukan Di bidang pendidikan Pakubuwana X mendirikan Sekolah Pamardi Putri dan HIS Ksatriyan untuk kepentingan kerabat keraton serta mendirikan sekolah pertanian di Tegalgondo Klaten Selain mengembangkan pendidikan umum Pakubuwana X juga mengembangkan pendidikan islam Kebijakan kebijakan yang dilakukan untuk mengembangkan pendidikan islam seperti mendirikan madrasah Mambaul Ulum dan menghidupkan kembali Pesantren Jamsaren 9 Di bidang kesehatan Pakubuwana X membangun klinik kesehatan Panti Raga kelak berkembang menjadi Rumah Sakit Kadipala dan apotek Panti Husada yang berada di bawah pengelolaan Dinas Kridha Nirmala Infrastruktur modern banyak dibangun pada masa pemerintahannya seperti bangunan Stasiun Solo Jebres Stasiun Solo Kota Sangkrah Taman Sriwedari Stadion Sriwedari Kebun Binatang Jurug Jembatan Jurug yang melintasi Bengawan Solo di timur kota gapura gapura di batas Kota Surakarta Griya Wangkung rumah singgah bagi tunawisma rumah pemotongan hewan ternak di Jagalan dan rumah perabuan pembakaran jenazah bagi warga Tionghoa Pada tanggal 21 Januari 1932 Pakubuwana X mendapatkan bintang kehormatan Sri Maharaja dari Ratu Wilhelmina dari Belanda berupa Grootkruis in de Orde van de Nederlandse Leeuw dengan sebutan raja dalam bahasa Belanda Zijne Vorstelijke Hoogheid Meskipun berada dalam tekanan politik pemerintah kolonial Hindia Belanda Pakubuwana X memberikan kebebasan berorganisasi dan penerbitan media massa Ia mendukung pendirian organisasi Sarekat Dagang Islam salah satu organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia Kongres Bahasa Indonesia I di Surakarta 1938 diadakan pada masa pemerintahannya Di bidang kesenian Pakubuwana X menciptakan Gendhing Panembrama sebuah gending yang sering dipertunjukkan dalam acara pemberian penghargaan tanda jasa dari negara negara sahabat Selain itu gending ini juga sebagai wujud legitimasi kekuasaan Pakubawana X sebagai penguasa Kesunanan Surakarta di tengah pembatasan kekuasaan raja oleh pemerintah Hindia Belanda dan juga sebagai wujud perlawanan melalui seni karawitan 10 Perubahan birokrasi Sunting Pada masa Pakubuwana X berkuasa birokrasi pemerintahan di Kasunanan Surakarta mengalami perubahan Fungsi dari masing masing institusi yang berada di keraton mengalami tersebut yaitu 11 Reh Kasentanan bertugas melayani raja permaisuri serta anak raja Reh Kanayakan bertugas melayani para abdi dalem kerajaan Lembaga yang mengurusi keuangan istana Lembaga yang mengurusi yayasan rumah tinggi istana perlengkapan istana dan kegiatan istana yang lain Misalnya wisudan dan manten Lembaga yang mengurusi tanah pamijen keraton dan pembangunan di lingkungan istanaPada masa pemerintahannya juga dibentuk sebuah Dewan Pertimbangan raad yang bertugas mendampingi raja beserta para abdi dalem dalam menjalankan pemerintahan Ketiga dewan tersebut adalah sebagai berikut Dewan Bale Agung bertugas memberikan pertimbangan dan saran terhadap rancangan peratura yang hendak dikeluarkan Dewan Karaton dewan ini dibentuk khusus untuk kepentingan raja yang bertugas mengajukan usul dan mempertimbangkan hasil keputusan Dewan Kepatihan bertugas memberi pertimbangan atas segala keputusan Dewan Bale Agung yang telah mendapat peninjauan dari Dewan KaratonI Gelar Penobatan Pakubuwana X sebagai susuhunan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 30 Maret 1893 tahun Jawa Kemis Wage 12 Pasa 1882 Ia memiliki berbagai gelar kebangsawanan diantaranya Nama lahir Gusti Raden Mas Sayyidin Malikul Kusna Sebagai putra mahkota Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom KGPAA Amangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram VI Sebagai Susuhunan Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Ingkang Minulya saha Ingkang Wicaksana Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Ingkang Jumeneng kaping Sadasa ing Nagari Surakarta HadiningratPakubuwana X menyandang nama dan gelar yang berbeda dalam setiap fase hidupnya seperti kebiasaan di kalangan bangsawan Jawa yang tinggi Ketika statusnya meningkat gelar disesuaikan dengan perubahan status Berikut adalah gelar yang pernah disandang oleh PB X diantaranya Luitenant kolonel 1884 1890 Kolonel 1890 1893 Generaal majoor Zijne Hoogheid 1893 1923 Luitenant generaal Zijne Hoogheid 1923 1932 Luitenant generaal Zijne Prinselijke Hoogheid dan Zijne Vorstelijke Hoogheid 1932 1939 12 Pakubuwana X menjadi raja Kesunanan yang paling banyak menerima penghargaan dari pemerintah Hindia Belanda Pemberian gelar ini tidak lepas dari jasa jasa Pakubuwana untuk pemerintah kolonial seperti membantu residen dan gubernur dalam melaksanakan tugas di wilayah koloninya Bantuan yang diberikan tentu saja mempertimbangkan manfaat yang didapat bagi Kesunanan Surakarta Intensitas pemberian gelar kepada Pakubuwana X yang lebih banyak dibandingkan elit lainnya di Jawa menyebabkan Pakubuwana X sering mengadakan tedhak loji dengan megah Prosesi khusus dari keraton ke rumah residen yang sangat mewah tersebut menjadi sorotan masyarakat Pakubuwana X tampil dengan megah melakukan tedhak loji disertai dengan medali medali keluarga kerajaan dan beberapa abdi dalem Kesunanan Hubungan khusus antara Pakubuwana X dengan pemerintah kolonial menyebabkan pemerintah kolonial memberikan perlakuan khusus terhadap Pakubuwana sesuai dengan kontribusi yang diberikan 13 J F W van Nes seorang dewan perwakilan kerajaan Belanda untuk wilayah Hindia Belada mengkritisi pemberian gelar ini Ia khawatir bahwa pemberian tanda penghormatan kepada Susuhunan akan mengacaukan hierarki yang telah terbangun Di sisi lain pemberian gelar ini mendapat pujian dari sesama bangsawan dari India Jagatjit Singh Selain itu ia juga mengkritisi pemerintah Inggris yang tidak memperkenankan bangsawan India menerima dan memakai medali kehormatan yang berasal dari Inggris atau negara lainnya 13 Politik Sunting nbsp Sri Susuhunan Pakubuwana X bersama Rama V dari Siam sekarang Thailand di Keraton Surakarta ca 1895 1910 Selama pemerintahannya yang panjang Pakubuwana X mampu menjauhkan pertentangan yang serius bahkan tampil seolah sebagai teman pemerintah Hindia Belanda Hal ini tak lepas dari cara berpolitik Pakubuwana X yang oportunistik Pakubuwana X cenderung berhati hati dalam bertindak dan menjauhi hal hal buruk yang dapat mengancam kekuasaannya Dengan strategi politik ini Pakubuwana X dapat melaksanakan kewajibannya sebagai raja Surakarta sekaligus taat terhadap pemerintah Hindia Belanda sedangkan pada waktu yang bersamaan ia juga membantu organisasi pergerakan nasional dengan memberikan berbagai bentuk dukungan terhadap Budi Utomo dan SI tanpa mendapat halangan dari pemerintah Hindia Belanda 14 Petunjuk bahwa Pakubuwana X mempunyai kecenderungan terlibat dalam aktivitas politik dilaporkan oleh Residen Sollewijn Gelpke 1914 1918 kepada atasannya Secara teratur ia mendapati Pakubuwana X memerlukan terjemahan berita berita penting dari De Locomotief surat kabar berbahasa Belanda yang terbit di Semarang Khususnya berita mengenai Perang Dunia I Gelpke mendapati Pakubuwana X bersimpati pada Jerman sebagaimana banyak orang pribumi saat itu termasuk orang orang Sarekat Islam Peranan Pakubuwana X sebagai imam bagi masyarakat Muslim di Surakarta juga sangat diperhitungkan Belanda nbsp Sri Susuhunan Pakubuwana X bersama Sri Sultan Hamengkubuwana VII KGPAA Paku Alam VII dan putra mahkota Kesultanan Yogyakarta di Keraton Surakarta ca 1901 1921 Sementara itu Residen L Th Schneider 1905 1908 berpendapat bahwa potensi subversif Pakubuwana X patut diperhitungkan Schneider merupakan salah seorang yang pertama kali mencurigai pengaruh perjalanan Pakubuwana X ke luar daerah Walaupun perjalanan dan kunjungan itu secara teoretis bersifat incognito kunjungannya ke Semarang Surabaya dan Salatiga antara tahun 1903 dan 1906 benar benar dapat disebut sebagai kunjungan resmi Kunjungan itu dapat dianggap sebagai pencerminan tujuan politik Pakubuwana X yang hendak memperluas pengaruhnya sebagai raja Jawa Di luar Jawa ia juga melawat ke Bali Lombok serta Lampung Pada bulan Desember 1921 Pakubuwana X melakukan perjalanan ke daerah Priangan diiringi oleh 52 bangsawan dan abdi dalem Setelah singgah di Semarang Pekalongan dan Cirebon Pakubuwana X menetap cukup lama di Garut dan Tasikmalaya Di Garut ratusan orang berkumpul menanti kehadiran Pakubuwana X sehingga merepotkan polisi Hindia Belanda Pada bulan Februari 1922 Pakubuwana X mengadakan perjalanan lagi ke Madiun disertai oleh 58 bangsawan dan abdi dalem Perjalanan itu resminya sekali lagi disebut incognito tetapi justru benar benar membuat citra Pakubuwana X semakin meningkat Ia mengobral banyak hadiah tanda mata dengan lambang monogram PB X Bupati bupati menerima keris dengan hiasan permata serta para wedana dan asisten wedana memperoleh berbagai arloji emas Demi mendukung dan membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Jawa Pakubuwana X terus mengadakan perjalanan ke daerah daerah Belanda keberatan dengan alasan biaya Padahal sebenarnya Belanda hendak membatasi popularitas Pakubuwana X Sekalipun perjalanannya bersifat incognito tetapi Pakubuwana X selalu mengesankan di mata rakyat sebagai Kaisar Tanah Jawa Setelah perjalanannya ke Jawa Barat dan Jawa Timur pada tahun 1922 yang bersamaan dengan meningkatnya semangat radikalisme Budi Utomo Pakubuwana X tidak mengadakan perjalanan lagi pada tahun 1923 Baru pada tahun berikutnya ia mengadakan kunjungan besar ke Malang Penampilannya yang mengalihkan perhatian rakyat disana menyebabkan Gubernur Jenderal Dirk Fock bahkan menyuruh Residen Nieuwenhuys mempersilakan Pakubuwana X untuk segera pulang Alasannya persyaratan incognito telah dilanggar Setelah Nieuwenhuys pindah dari Surakarta Pakubuwana X mengadakan perjalanan lagi pada tahun 1927 Diiringi 44 orang bangsawan dan abdi dalem ia mengadakan kunjungan ke Gresik Surabaya dan Bangkalan selama seminggu Jumlah pengiringnya kala itu bahkan mencapai tiga kali lipat dari jumlah dalam persyaratan yang dibuat oleh Belanda Mobil SuntingPada tahun 1894 Pakubuwana X menjadi orang sekaligus raja Jawa pertama yang memiliki mobil Mobil yang dibeli adalah Benz Victoria Phaeton karya Karl Benz Jerman Mobil itu dipesan melalui perusahaan Prottle amp Co yang berkantor di Passer Besar Surabaya Harganya pada saat itu 10 000 Gulden 15 yang kalau sekarang dirupiahkan sekitar Rp 83 juta Mobil ini baru diterima oleh Pakubuwana X setahun setelah pemesanan Mobil tiba di pelabuhan laut Semarang Pada era 1800 an sebagian besar transportasi darat di dunia terutama di Jawa masih berbentuk gerobak yang ditarik kuda Bahkan ada yang ditarik oleh sapi atau pun kerbau Umumnya mendapat sebutan kereta Masuknya Benz Victoria Phaeton ke tanah Jawa dianggap sebagai sesuatu yang unik makanya disebut Kereta Setan karena ada kereta yang berjalan tanpa ditarik kuda 16 Kendaraan milik Pakubuwana X 1866 1939 ini pernah diikut sertakan dalam pameran RAI Amsterdam Motor Show tahun 1924 Jadi setelah di tangan PB X mobil tersebut dibawa ke Belanda dari pulau Jawa dan kini menghuni di sebuah museum di Amsterdam 16 Sebelum masuk jadi koleksi museum pernah dimiliki oleh Royal Dutch Automobile Club KNAC selama bertahun tahun Mobil juga selalu hadir regular di acara London to Brighton Veteran Car 16 Setelah memesan Benz Victoria Phaeton selang 13 tahun kemudian Pakubuwana X kembali memesan mobil baru asal Jerman Pada tahun 1907 mobil bernama Britz Daimler tiba di tanah Jawa sekaligus menjadi mobil Daimler pertama yang hadir di Jawa Pada saat itu mobil merek ini termasuk dalam kategori mobil mahal dan hanya dimiliki oleh orang orang yang memiliki kedudukan tinggi 16 Kehormatan SuntingGelar bangsawan untuk Pakubuwana XGaya referensiSusuhunanGaya penyebutanSahandhap Dalem Sampeyan DalemGaya alternatifSinuhunPahlawan nasional Sunting Pada tahun 2009 karena kontribusinya terhadap kesejahteraan dan kepentingan penduduk pribumi di dalam kesunanan selama pemerintahannya serta telah menjadi pelindung besar bagi banyak proyek ekonomi dan budaya lokal Pakubuwana X ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia Penghargaan Sunting nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Baris ke 1 Bintang Mahaputera Adipradana 2009 Anumerta Knight Grand Cross of the Order of the Netherlands Lion Belanda 21 Januari 1932 Knight Grand Cross of the Order of Orange Nassau Belanda 10 Mei 1922 Baris ke 2 Officers Cross Belanda Knight Grand Cross of the Most Exalted Order of the White Elephant K C E Thailand 1929 Knight Grand Cross of the Most Noble Order of the Crown of Thailand G C C T Thailand 6 Juli 1896 Baris ke 3 Grand Cross of the Royal Order of Cambodia G C C Kamboja Grand Cross of the House Order of the Wendish Crown Dinasti Mecklenburg 1910 Grand Cordon of the Order of Glory TunisiaBaris ke 4 Grand Cross of the Military Order of Christ G C C Portugal 5 Januari 1929 Grand Cross of the Order of the Dragon of Annam Kekaisaran Annam Dinasti Nguyễn Grand Cordon of the Order of Leopold Belgia 1935 Baris ke 5 Grand Cross of the Order of Leopold II Belgia 1920 Grand Star of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria Austria 1926 Grand Cross of the Imperial Austrian Order of Franz Joseph Kekaisaran AustriaBaris ke 6 Commander Grand Cross of the Order of the Polar Star KmstkNO Swedia 1932 Grand Cross of the Order of the Star of Anjouan Kesultanan Komoro 1936 Knight Grand Cross of the Order of the Crown of Italy ItaliaBaris ke 7 Order of Brilliant Jade Republik Tiongkok 1933 Grand Cordon of the Order of Ouissam Alaouite Maroko 1936 Knight Grand Cross of the Order of Saint Michael BavariaBaris ke 8 Grand Cross of the Order of the Red Eagle Prussia Commander 1st Class of the Order of Henry the Lion Kadipaten Braunschweig 1910 Commander of the Order of the Dannebrog S K DenmarkBaris ke 9 Commander of the Order of the Black Star Benin Grand Officer of the Liberator Venezuela Imperial Order of the Double Dragon First Class Second Grade Dinasti QingPenghargaan Lainnya Sunting nbsp First Class of the Order of Kim Khanh Kekaisaran Annam Dinasti NguyễnGaleri Sunting nbsp Lukisan GRM Sayyidin Malikul Kusna saat berusia 9 tahun hasil karya pelukis Jacob Taanman koleksi Tropenmuseum Amsterdam nbsp Potret studio Sri Susuhunan Pakubuwana X ketika masa masa awal bertakhtanya nbsp Sri Susuhunan Pakubuwana X bersama GKR Hemas putra putri dan cucunya di Karaton Surakarta pada 27 Oktober 1915 nbsp Sri Susuhunan Pakubuwana X bersama istrinya GKR Hemas dan putrinya GRAj Sekar Kedhaton GKR Pambayun nbsp Para pangeran Yogyakarta dan kerabat Sri Sultan Hamengkubuwana VII bersama kerabat Sri Susuhunan Pakubuwana X dan para pangeran Surakarta pada sebuah acara resmi di Karaton Surakarta nbsp Para pangeran Surakarta putra dari Sri Susuhunan Pakubuwana X Dari kiri ke kanan KGPH Kusumayudha KGPH Kusumadilaga KGPH Kusumadiningrat KGPH Prabuningrat KGPH Hangabehi kemudian bergelar Sri Susuhunan Pakubuwana XI KGPH Purbadiningrat KGPH Hadiwijaya dan KGPH Suryabrata nbsp Kakak ipar dan saudari dari Sri Susuhunan Pakubuwana X Lihat juga SuntingPakubuwana Wangsa Mataram Pahlawan Nasional IndonesiaReferensi Sunting Anonim 1915 Lampah Lampah Kramadalem P B X sastra org Diakses tanggal 14 November 2022 Wangsaleksana 1936 Biwaddha Nata Surakarta sastra org Diakses tanggal 14 November 2022 Mirnawati 2012 Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap dalam bahasa Indonesia Jakarta CIF ISBN 978 979 788 343 0 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Fatimah Susi 2011 Paku Buwono X Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional nasional okezone com Diakses tanggal 16 Agustus 2021 Govt Gives Posthumous Honor to Heroes The Jakarta Post 16 Agustus 2021 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 02 18 Diakses tanggal 19 Februari 2013 Hermanu Joebagjo 2015 Politik Simbolis Kasunanan Jurnal Sejarah dan Budaya Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang 9 2 185 187 ISSN 1979 9993 Kuntowijoyo 2003 Lari Dari Kenyataan Raja Priyayi dan Wong Cilik Biasa di Kasunanan Surakarta 1900 1915 Humaniora Faklutas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada 15 2 200 ISSN 0852 0801 a b c Iswara N Raditya 2017 Strategi Dua Muka Pakubuwana X Menghadapi Belanda Tirto id Diakses tanggal 25 Januari 2021 Mulyanto Mulyanto Saefuddin Didin Husaini Adian Bachtiar Tiar Anwar 2021 03 01 Kebijakan pendidikan Pakubuwana X dan pengaruhnya terhadap pengembangan pendidikan Islam di Surakarta tahun 1893 1939 Ta dibuna Jurnal Pendidikan Islam LPPM Universitas Ibn Khaldun Bogor 10 1 4 5 doi 10 32832 tadibuna v10i1 1977 ISSN 2622 7215 Daryanto Joko Rustopo Rustopo Sunarto Bambang 2021 06 07 Gendhing King and Events The Creation of Gendhing Panembrama During Pakubuwana X Harmonia Journal of Arts Research and Education dalam bahasa Inggris 21 1 23 34 doi 10 15294 harmonia v21i1 29099 ISSN 2541 2426 Prasadana Muhammad Anggie Farizqi Gunawan Hendri 2019 06 17 Keruntuhan Birokrasi Tradisional di Kasunanan Surakarta Handep Jurnal Sejarah dan Budaya 2 2 193 doi 10 33652 handep v2i2 36 ISSN 2684 7256 http www royalark net Indonesia solo8 htm a b Lestari Siska Nurazizah Sumarno Sumarno Surindra Bayu 2020 08 30 Medali Belanda Dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Sosial Elit Jawa Abad Xix Xx Studi Kasus Pemberian Medali Kepada Pakubuwana X Patra Widya Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Budaya Balai Pelestarian Nilai Budaya D I Yogyakarta 21 2 165 178 doi 10 52829 pw 304 ISSN 2598 4209 Aryoningprang Banyu 2021 04 20 Pakubuwono X Politik Oportunisme Raja Jawa 1893 1939 ISTORIA Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta 17 1 6 7 doi 10 21831 istoria v17i1 36786 ISSN 2615 2150 F F Habnit KRETA SETAN s Gravenhage Tong Tong 1977 a b c d Febrian Raju 2020 Benz Victoria Phaeton Mobil Pertama Masuk Indonesia Tahun 1894 zigwheels co id Diakses tanggal 16 Agustus 2021 Kepustakaan Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Pakubuwono X nbsp Portal Indonesia nbsp Portal Surakarta Miksic John general ed et al 2006 Karaton Surakarta A look into the court of Surakarta Hadiningrat central Java First published By the will of His Serene Highness Paku Buwono XII Surakarta Yayasan Pawiyatan Kabudayan Karaton Surakarta 2004 Marshall Cavendish Editions Singapore ISBN 981 261 226 2 Gelar kebangsawananDidahului oleh Pakubuwana IX Susuhunan Surakarta30 Maret 1893 20 Februari 1939 Diteruskan oleh Pakubuwana XI Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pakubuwana X amp oldid 24462473