www.wikidata.id-id.nina.az
Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme dengan penggunaan energi yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP dan mereduksi gas oksigen menjadi air 1 Rantai transpor elektron dalam mitokondria merupakan tempat terjadinya fosforilasi oksidatif pada eukariota NADH dan suksinat yang dihasilkan pada siklus asam sitrat dioksidasi melepaskan energi untuk digunakan oleh ATP sintase Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien hampir semua organisme menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP oleh karena efisiensi proses mendapatkan energi dibandingkan dengan proses fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik Menurut teori kemiosmotik yang dicetuskan oleh Peter Mitchell energi yang dilepaskan dari reaksi oksidasi pada substrat pendonor elektron baik pada respirasi aerobik maupun anaerobik perlahan akan disimpan dalam bentuk potensial elektrokemis sepanjang garis tepi membran tempat terjadinya reaksi tersebut yang kemudian dapat digunakan oleh ATP sintase untuk menginduksi reaksi fosforilasi terhadap molekul adenosina difosfat dengan molekul Pi 2 Elektron yang melekat pada molekul sisi dalam kompleks IV rantai transpor elektron akan digunakan oleh kompleks V untuk menarik ion H dari sitoplasma menuju membran mitokondria sisi luar disebut kopling kemiosmotik 3 yang menyebabkan kemiosmosis yaitu difusi ion H melalui ATP sintase ke dalam mitokondria yang berlawanan dengan arah gradien pH dari area dengan energi potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju matriks dengan energi potensial lebih tinggi Proses kopling kemiosmotik juga berpengaruh pada kombinasi gradien pH dan potensial listrik di sepanjang membran yang disebut gaya gerak proton Dari teori ini keseluruhan reaksi kemudian disebut fosforilasi oksidatif Awal lintasan dimulai dari elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat yang ditransfer ke senyawa NAD yang berada di dalam matriks mitokondria Setelah menerima elektron NAD akan bereaksi menjadi NADH dan ion H kemudian mendonorkan elektronnya ke rantai transpor elektron kompleks I 4 dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron kompleks II 5 FAD akan menerima dua elektron kemudian bereaksi menjadi FADH2 melalui reaksi redoks Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme ia menghasilkan spesi oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida pada kompleks I 6 Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan radikal bebas merusak sel tubuh dan kemungkinan juga menyebabkan penuaan Enzim enzim yang terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga merupakan target dari banyak obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim Daftar isi 1 Tinjauan transfer energi melalui kemiosmosis 2 Molekul pemindah elektron dan proton 3 Rantai transpor elektron eukariotik 3 1 Kompleks I 3 2 Kompleks II 3 2 1 Flavoprotein transfer elektron Q oksidoreduktase 3 3 Kompleks III 3 4 Kompleks IV 3 5 Reduktase dan oksidase alternatif 3 6 Pengorganisasian kompleks kompleks 4 Rantai transpor elektron prokariotik 5 ATP sintase kompleks V 6 Spesi oksigen reaktif 7 Inhibitor 8 Referensi 9 Bacaan lebih lanjut 10 Pranala luarTinjauan transfer energi melalui kemiosmosis SuntingInformasi lebih lanjut Kemiosmosis dan Bioenergetika Fosforilasi oksidatif bekerja dengan cara menggunakan reaksi kimia yang menghasilkan energi untuk mendorong reaksi yang memerlukan energi Kedua set reaksi ini dikatakan bergandengan Hal ini berarti bahwa salah satu reaksi tidak dapat berjalan tanpa reaksi lainnya Alur elektron melalui rantai transpor elektron adalah proses eksergonik yakni melepaskan energi manakala sintesis ATP adalah proses endergonik yakni memerlukan energi Baik rantai transpor elektron dan ATP sintase terdapat pada membran dan energi ditransfer dari rantai transpor elektron ke ATP sintase melalui pergerakan proton melewati membran ini Proses ini disebut sebagai kemiosmosis 7 Dalam praktiknya ini mirip dengan sebuah sirkuit listrik dengan arus proton didorong dari sisi negatif membran ke sisi positif oleh enzim pemompa proton yang ada pada rantai transpor elektron Enzim ini seperti baterai Pergerakan proton menciptakan gradien elektrokimiawi di sepanjang membran yang sering disebut gaya gerak proton Gradien ini mempunyai dua komponen 8 perbedaan pada konsentrasi proton gradien pH dan perbedaan pada potensi listrik Energi tersimpan dalam bentuk perbedaan potensi listrik dalam mitokondria dan juga sebagai gradien pH dalam kloroplas 9 ATP sintase juga dapat memompa ion H keluar dari dalam matriks apabila terjadi hidrolisis ATP pada kutub kompleksnya 10 Pada kasus hipertiroidisme pada hepatosit model tikus juga ditemukan pemompaan ion H dari dalam matriks di luar mekanisme rantai transpor elektron 11 hal ini ditengarai terjadi oleh sebab peran hormon T3 12 yang dapat menyisip pada membran mitokondria sebelah dalam sebagai pompa ion 13 Enzim ini seperti motor listrik yang menggunakan gaya gerak proton untuk mendorong rotasi strukturnya dan menggunakan pergerakan ini untuk mensintesis ATP Energi yang dilepaskan oleh fosforilasi oksidatif ini cukup tinggi dibandingkan dengan energi yang dilepaskan oleh fermentasi anaerobik Glikolisis hanya menghasilkan 2 molekul ATP sedangkan pada fosforilasi oksidatif 10 molekul NADH dengan 2 molekul suksinat yang dibentuk dari konversi satu molekul glukosa menjadi karbon dioksida dan air dihasilkan 30 sampai dengan 36 molekul ATP 14 Rendemen ATP ini sebenarnya merupakan nilai teoretis maksimum pada praktiknya ATP yang dihasilkan lebih rendah dari nilai tersebut 15 Molekul pemindah elektron dan proton SuntingInformasi lebih lanjut Koenzim dan Kofaktor nbsp Reduksi koenzim Q dari bentuk ubikuinon Q menjadi ubikuinol yang tereduksi QH2 Rantai transpor elektron membawa baik proton maupun elektron mengangkut proton dari donor ke akseptor dan mengangkut proton melawati membran Proses ini menggunakan molekul yang larut dan terikat pada molekul transfer Pada mitokondria elektron ditransfer dalam ruang antarmembran menggunakan protein transfer elektron sitokrom c yang larut dalam air 16 Ia hanya mengangkut elektron dan elektron ini ditransfer menggunakan reduksi dan oksidasi atom besi yang terikat pada protein pada gugus heme strukturnya Sitokrom c juga ditemukan pada beberapa bakteri di mana ia berlokasi di dalam ruang periplasma 17 Dalam membran dalam mitokondria koenzim Q10 pembawa elektron yang larut dalam lipid membawa baik elektron maupun proton menggunakan siklus redoks 18 Molekul benzokuinon yang kecil ini sangat hidrofobik sehingga ia akan berdifusi dengan bebas ke dalam membran Ketika Q menerima dua elektron dan dua proton ia menjadi bentuk tereduksi ubikuinol QH2 ketika QH2 melepaskan dua elektron dan dua proton ia teroksidasi kembali menjadi bentuk ubikuinon Q Akibatnya jika dua enzim disusun sedemikiannya Q direduksi pada satu sisi membran dan QH2 dioksidasi pada sisi lainnya ubikuinon akan menggandengkan reaksi ini dan mengulang alik proton melewati membran 19 Beberapa rantai transpor elektron bakteri menggunakan kuinon yang berbeda seperti menakuinon selain ubikuinon 20 Dalam protein elektron ditransfer antar kofaktor flavin 10 21 gugus besi sulfur dan sitokrom Terdapat beberapa jenis gugus besi sulfur Jenis paling sederhana yang ditemukan pada rantai transfer elektron terdiri dari dua atom besi yang dihubungkan oleh dua atom sulfur ini disebut sebagai gugus 2Fe 2S Jenis kedua disebut 4Fe 4S mengandung sebua kubus empat atom besi dan empat atom sulfur Tiap tiap atom pada gugus ini berkoordinasi dengan asam amino biasanya koordinasi antara atom sulfur dengan sisteina Kofaktor ion logam menjalani reaksi redoks tanpa mengikat ataupun melepaskan proton sehingga pada rantai transpor elektron ia hanya berfungsi sebagai pengangkut elektron Elektron bergerak cukup jauh melalui protein protein ini dengan cara meloncat disekitar rantai kofaktor ini 22 Hal ini terjadi melalui penerowongan kuantum yang terjadi dengan cepat pada jarak yang lebih kecil daripada 1 4 10 9 m 23 Rantai transpor elektron eukariotik SuntingInformasi lebih lanjut Rantai transpor elektron dan Kemiosmosis Banyak proses katabolik biokimia seperti glikolisis siklus asam sitrat dan oksidasi beta menghasilkan koenzim NADH Koenzim ini mengandung elektron yang memiliki potensial transfer yang tinggi Dengan kata lain ia akan melepaskan energi yang sangat besar semasa oksidasi Namun sel tidak akan melepaskan semua energi ini secara bersamaan karena akan menjadi reaksi yang tidak terkontrol Sebaliknya elektron dilepaskan dari NADH dan dipindahkan ke oksigen melalui serangkaian enzim yang akan melepaskan sejumlah kecil energi pada tiap tiap enzim tersebut Rangkaian enzim yang terdiri dari kompleks I sampai dengan kompleks IV ini disebut sebagai rantai transpor elektron dan ditemukan dalam membran dalam mitokondria Suksinat juga dioksidasi oleh rantai transpor elektron namun ia terlibat dalam lintasan yang berbeda Pada eukariota enzim enzim pada sistem transpor ini menggunakan energi yang dilepaskan dari oksidasi NADH untuk memompa proton melewati membran dalam mitokondria Hal ini menyebabkan proton terakumulasi pada ruang antarmembran dan menghasilkan gradien elektrokimia di sepanjang membran Energi yang tersimpan sebagai energi potensial ini kemudian digunakan oleh ATP sintase untuk menghasilkan ATP Mitokondria terdapat pada hampir semua eukariota dengan pengecualian pada protozoa anaerobik seperti Trichomonas vaginalis yang mereduksi proton menjadi hidrogen menggunakan hidrogenosom 24 Enzim pernapasen dan substrat yang umum pada eukariota Sistem pernapasen Pasangan redoks Potensial tengah Volt NADH dehidrogenase NAD NADH 0 32 25 Suksinat dehidrogenase FMN atau FAD FMNH2 atau FADH2 0 20 25 Kompleks sitokrom bc1 Koenzime Q10ox Koenzime Q10red 0 06 25 Kompleks sitokrom bc1 Sitokrom box Sitokrom bred 0 12 25 Kompleks IV Sitokrom cox Sitokrom cred 0 22 25 Kompleks IV Sitokrom aox Sitokrom ared 0 29 25 Kompleks IV O2 HO 0 82 25 Kondisi pH 7 25 Pada dasarnya terdapat dua mekanisme katalitik yang dilakukan tiap kompleks enzim agar transfer elektron dapat menciptakan potensial membran yaitu mekanisme iterasi redoks dan mekanisme pemompaan ion H 2 Pada mekanisme iterasi redoks sendiri reaksi reduksi akan mengikat ion H sedangkan reaksi oksidasi akan melepaskannya Pada respirasi anaerobik mekanisme yang sederhana ditunjukkan oleh format dehidrogenase dan nitrat reduktase yang terikat pada membran sel Pada respirasi aerobik mekanisme yang terjadi adalah sebagai berikut Kompleks I Sunting nbsp Kompleks I atau NADH Q oksidoreduktase Matriks berada pada bagian bawah sedangkan ruang antar membran berada di bagian atas Kompleks I merupakan protein pertama pada rantai transpor elektron 26 berupa kompleks enzim yang disebut NADH koenzim Q oksidoreduktase Pada hepatosit hewan sapi kompleks I adalah enzim raksasa dengan 46 sub unit dan massa molekul sekitar 1 000 kilodalton kDa 27 Hanya struktur enzim kompleks I dari bakteri yang diketahui secara mendetail 28 pada kebanyakan organisme kompleks ini menyerupai sepatu but dengan bola yang besar menyeruak keluar dari membran ke dalam mitokondria 29 30 Gen yang mengkode protein ini terdapat pada baik inti sel maupun genom mitokondria Reaksi redoks yang dikatalisis oleh enzim ini adalah oksidasi NADH dan reduksi koenzim Q10 diwakilkan dengan Q NADH Q 4H m a t r i x NAD QH 2 4H c y t o s o l displaystyle mbox NADH Q 4H matrix rightarrow mbox NAD mbox QH 2 mbox 4H cytosol nbsp Oksidasi NADH akan menghasilkan NAD yang diperlukan untuk siklus asam sitrat dan oksidasi asam lemak NADH NAD H 2 e displaystyle mbox NADH rightarrow mbox NAD mbox H 2 mbox e nbsp Reaksi oksidasi NADH di atas dikopling oleh reaksi deiodinasi hormon tiroksin dengan promoter berupa peroksidase dan H2O2 31 sedangkan reduksi Q akan mentranspor elektron ke kompleks berikutnya hingga pada akhirnya digunakan untuk mereduksi oksigen menjadi air 32 Q 2 H 2 e QH 2 displaystyle mbox Q 2 mbox H 2 mbox e rightarrow mbox QH 2 nbsp Awal mula reaksi terjadi ketika NADH berikatan dengan kompleks I dan menyumbang dua elektron Elektron tersebut kemudian memasuki kompleks I via FMN suatu gugus prostetik yang melekat pada kompleks Tambahan elektron ke FMN mengubahnya menjadi bentuk tereduksi FMNH2 Elektron kemudian ditransfer melalui rangkaian gugus besi sulfur 28 Kemudian elektron ditransfer ke Q mengubahnya menjadi QH2 dan menyebabkan 4 ion H terpompa keluar 33 menuju ke dalam sitoplasma bukan ke dalam ruang antarmembran oleh karena kompleks I terikat oleh 3 lapisan membran mitokondria 34 Pada sel prokariota Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae kompleks I tidak meletupkan ion H melainkan ion Na 35 Terdapat baik jenis gugus besi sulfur 2Fe 2S maupun 4Fe 4S dalam kompleks I Kopling yang terjadi dengan siklus asam sitrat 04 NAD Isositrat Oksalosuksinat NADH H displaystyle mbox 04 mbox NAD mbox Isositrat rightarrow mbox Oksalosuksinat mbox NADH mbox H nbsp 10 NAD Malat Oksaloasetat NADH H displaystyle mbox 10 mbox NAD mbox Malat rightarrow mbox Oksaloasetat mbox NADH mbox H nbsp Kompleks II Sunting nbsp Kompleks II Suksinat Q oksidoreduktase Kompleks II merupakan kompleks enzim yang disebut suksinat kuinon oksidoreduktase EC 1 3 5 1 adalah titik masuk kedua pada rantai transpor elektron 36 yang terdiri dari kompleks enzim suksinat dehidrogenase aerobik 37 dan fumarat reduktase anaerobik 37 38 39 Kompleks II adalah satu satunya kompleks enzim yang merupakan bagian dari kedua lintasan metabolisme siklus asam sitrat maupun respirasi seluler pada rantai transpor elektron dan terdiri dari empat subunit protein dan mengantung sebuah kofaktor flavin adenina dinukleotida yang terikat pada enzim gugus besi sulfur dan sebuah gugus heme yang tidak berpartisipasi pada transfer elektron ke koenzim Q namun dipercayai penting dalam penurunan produksi spesi oksigen reaktif 40 41 Enzim ini mereduksi fumarat menjadi suksinat dan meoksidasi hidrokuinon Karena reaksi ini melepaskan energi lebih sedikit daripada oksidasi NADH kompleks II tidak mentranspor proton melewati membran dan tidak berkontribusi terhadap gradien proton Reaksi redoks pada modus anaerobik oleh fumarat reduktase oksidasi QH 2 Q 2 H 2 e displaystyle mbox QH 2 rightarrow mbox Q 2 mbox H 2 mbox e nbsp reduksi 2 H 2 e Fumarat Suksinat displaystyle 2 mbox H 2 mbox e mbox Fumarat rightarrow mbox Suksinat nbsp Kopling yang terjadi dengan siklus asam sitrat 08 Suksinat FAD Fumarat FADH 2 displaystyle mbox 08 mbox Suksinat mbox FAD rightarrow mbox Fumarat mbox FADH 2 nbsp Pada beberapa eukariota seperti cacing parasit Ascaris suum terdapat enzim yang mirip dengan kompleks II yaitu fumarat reduktase menakuinol fumarat oksidoreduktase atau QFR Kerja enzim ini terbalik dengan kerja kompleks II yaitu mengoksidasi ubikuinol dan mereduksi fumarat Hal ini mengizinkan cacing ini bertahan hidup dalam lingkungan anaerobik di usus besar dan menjalankan fosforilasi oksidatif anaerobik dengan fumarat sebagai akseptor elektron 42 Fungsi tak lazim kompleks II lainnya dapat dilihat pada parasit malaria Plasmodium falciparum Pada organisme ini fungsi kompleks II yang terbalik sebagai oksidase berperan penting dalam pemulihan ubikuinol yang oleh parasit digunakan untuk biosintesis pirimidina 43 Flavoprotein transfer elektron Q oksidoreduktase Sunting Pada kompleks II terdapat kompleks enzim ETF QO dengan tiga domain pencerap masing masing mengikat FAD kluster 4Fe 4S 1 2 dan ubikuinon 44 ETF QO mempercepat reaksi redoks reduksi senyawa Q 1 dengan elektron dari senyawa flavoprotein ET yang dapat berasal dari 11 macam flavoprotein dehidrogenase yang terdapat di dalam matriks mitokondria 45 Pada lintasan alternatif elektron dapat mengalir dari kluster 4Fe4S dan dikatalitik oleh ETF QO untuk mereduksi ubikuinon menjadi ubikuinol dengan koenzim FAD 44 Lintasan reaksi yang terjadi reduksi ETF r e d Q 2 H 2 e ETF o x QH 2 displaystyle mbox ETF red mbox Q 2 mbox H 2 mbox e rightarrow mbox ETF ox mbox QH 2 nbsp oksidasi kofaktor FADH 2 FAD 2 H 2 e displaystyle mbox FADH 2 rightarrow mbox FAD 2 mbox H 2 mbox e nbsp oksidasi dengan substrat berupa asam lemak yang disebut lintasan oksidasi ss katabolisme beberapa asam amino dan kolina 46 kemudian mentransfer elektronnya ke dalam kompleks II 47 Pada mamalia lintasan metabolisme ini sangat penting dan enzim yang berperan adalah asil KoA dehidrogenase 48 49 Reaksi yang terjadi oksidasi asam lemak Asetil KoA 2 H 2 e displaystyle mbox asam lemak rightarrow mbox Asetil KoA 2 mbox H 2 mbox e nbsp reduksi kofaktor FAD 2 H 2 e FADH 2 displaystyle mbox FAD 2 mbox H 2 mbox e rightarrow mbox FADH 2 nbsp Pada tumbuhan ETF QO juga penting dalam respon metabolik demi kelangsungan hidup tumbuhan pada periode lingkungan gelap yang berkepanjangan yang tidak memungkinkan terjadinya fotosintesis sehingga terjadi simtoma hipoglisemia Kompleks III Sunting nbsp Dua langkah transfer elektron pada kompleks II Q sitokrom c oksidoreduktase Pada akhir tiap langkah Q berada pada bagian atas gambar meninggalkan enzim Kompleks III juga dikenal sebagai kompleks enzim UCCR yang memiliki 11 berkas genetik UQCR 50 51 Pada mamalia enzim ini berupa dimer dengan tiap kompleks subunit mengandung 11 subunit protein satu gugus besi sulfur 2Fe 2S dan tiga sitokrom yang terdiri dari satu sitokrom c1 dan dua sitokrom b 52 Sitokrom adalah sejenis protein pentransfer elektron yang mengandung paling tidak satu gugus heme Atom besi dalam gugus heme kompleks III berubah dari bentuk tereduksi Fe 2 menjadi bentuk teroksidasi Fe 3 secara bergantian sewaktu elektron ditransfer melalui protein ini Reaksi yang dikatalisis oleh kompleks III adalah oksidasi satu molekul ubikuinol dan reduksi dua molekul sitokrom c Tidak seperti koenzim Q yang membawa dua elektron sitokrom c hanya membawa satu elektron QH 2 2Cyt c o x 2H m a t r i k s Q 2Cyt c r e d 4H s i t o s o l displaystyle mbox QH 2 mbox 2Cyt c ox mbox 2H matriks rightarrow mbox Q mbox 2Cyt c red mbox 4H sitosol nbsp Oleh karena hanya satu elektron yang dapat ditransfer dari donor QH2 ke akseptor sitokrom c mekanisme reaksi kompleks III lebih rumit daripada kompleks lainnya dan terjadi dalam dua langkah yang disebut siklus Q 53 Pada langkah pertama enzim mengikat tiga substrat pertama QH2 yang akan dioksidasi kemudian dengan satu elektron dipindahkan ke sitokrom c yang merupakan substrat kedua Dua proton yang dilepaskan dari QH2 dilepaskan ke dalam ruang antarmembran Substrat ketiga adalah Q yang menerima dua elektron dari QH2 dan direduksi menjadi Q yang merupakan radikal bebas ubisemikuinon Dua substrat pertama dilepaskan namun zat antara ubisemikuinon ini tetap terikat Pada langkah kedua molekul kedua QH2 terikat dan kemudian melepaskan satu elektronnya ke akspetor sitokrom c Elektron kedua dilepaskan ke ubisemikuinon yang terikat mereduksinya menjadi QH2 ketika ia menerima dua proton dari matriks mitokondria QH2 ini kemudian dilepaskan dari enzim 54 Karena koenzim Q direduksi menjadi ubikuinol pada sisi dalam membran dan teroksidasi menjadi ubikuinon pada sisi luar terjadi transfer proton di membran yang menambah gradien proton 10 Mekanisme dua langkah ini sangat penting karena ia meningkatkan efisiensi transfer proton Jika hanya satu molekul QH2 yang digunakan untuk secara langsung mereduksi dua molekul sitokrom c efisiensinya akan menjadi setengah dengan hanya satu proton yang ditransfer per sitokrom c yang direduksi 10 Kompleks IV Sunting nbsp Kompleks IV sitokrom c oksidase Kompleks IV adalah protein terakhir pada rantai transpor elektron yang dikenal sebagai kompleks enzim COX 55 Dari penelitian pada hepatosit hewan sapi enzim ini memiliki struktur kompleks yang mengandung 13 subunit antara lain 5 fosfatidil etanolamina 3 fosfatidil gliserol 2 asam kolat 2 gugus heme A dan beberapa kofaktor ion logam meliputi tiga atom tembaga satu atom magnesium dan satu atom seng Dua lintasan peletup ion H ditemukan membentang dari matriks hingga sitoplasma 56 Pada model hepatosit hewan sapi ion H dengan energi potensial elektrostatik berkisar antara 635meV 57 tampak dilepaskan dari sitokrom c oksidase 58 59 fosfolipid vesikel COV pada kedua fase oksidatif dan reduktif 60 setelah dikirimkan dari proton loading site PLS pada saat ion H berikutnya tiba di PLS 57 61 Mekanisme yang ditunjukkan oleh peletupan ion H pada kompleks IV ini disebut efek Bohr redoks 62 63 64 Peletupan ion H bahasa Inggris deprotonation terjadi bersamaan dengan perubahan gugus karboksil asam aspartat yang berada pada permukaan intermembran menjadi aspargina 65 Enzim ini memediasi reaksi terakhir pada rantai transpor elektron dan mentransfer elektron ke oksigen manakala memompa proton melewati membran Oksigen yang menerima elektron juga dikenal sebagai akseptor elektron terminal direduksi menjadi air Baik pemompaan proton secara langsung maupun konsumsi proton matriks pada reduksi oksigen berkontribusi kepada gradien proton Menurut Keilin reaksi yang dikatalisis oleh sitokrom c dan reduksi oksigennya adalah 14 4Cyt c 2 O 2 8H m a t r i k s 4Cyt c 3 2H 2 O 4H s i t o p l a s m a displaystyle mbox 4Cyt c 2 mbox O 2 mbox 8H matriks rightarrow mbox 4Cyt c 3 mbox 2H 2 mbox O mbox 4H sitoplasma nbsp Reduktase dan oksidase alternatif Sunting Enzim enzim yang disebutkan di atas merupakan hasil kajian pada hewan mamalia Sebenarnya banyak organisme eukariotik lainnya yang memiliki rantai transpor elektron yang berbeda Sebagai contoh tumbuhan memiliki NADH oksidase alternatif yang mengoksidasi NADH di sitosol daripada di matriks mitokondria dan ia akan memindahkan elektron ke kolam ubikuinon 66 Enzim enzim ini tidak mentranspor proton sehingga ia mereduksi ubikuinon tanpa mengubah gradien elektronkimia membran dalam 67 Contoh rantai transpor elektron divergen lainnya adalah oksidase alternatif yang ditemukan pada tumbuh tumbuhan beberapa spesies fungi protista dan kemungkinan pula pada beberapa hewan 68 69 Enzim ini secara langsung mentransfer elektron dari ubikuinol ke oksigen 70 Lintasan tranpor elektron yang dihasilkan oleh NADH dan ubikuinon oksidase alternatif ini memiliki rendemen ATP yang lebih rendah Keuntungan dari lintasan yang lebih singkat ini belumlah cukup jelas Namun oksidasi alternatif ini dihasilkan sebagai respon terhadap berbagai tekanan seperti hawa dingin spesi oksigen reaktif infeksi oleh patogen dan faktor faktor lainnya yang menghambat rantai transpor elektron secara penuh 71 72 Lintasan alternatif ini oleh karenanya akan meningkatkan resistansi organisme terhadap luka dengan menurunkan stres oksidatif 73 Pengorganisasian kompleks kompleks Sunting Model awal bagaimana rantai kompleks respiratori ini terorganisasikan adalah bahwa kompleks kompleks ini berdifusi dengan bebas dan terbebas dari membran mitokondria 27 Namun data data terbaru mensugestikan bahwa kompleks kompleks ini kemungkinan membentuk struktur berorde tinggi yang disebut superkompleks ataupun respirasom 74 Berdasarkan model superkompleks ini berbagai jenis kompleks ini terdapat dalam bentuk sehimpunan enzim enzim yang berinteraksi dan terorganisasi 75 Asosiasi ini mengizinkan penyaluran substrat di antara berbagai kompleks enzim sehingga meningkatkan laju dan efisiensi transfer elektron 76 Dalam superkompleks mamalia beberapa komponen kompleks akan lebih banyak daripada yang lainnya dengan beberapa data mensugestikan rasio antara kompleks I II II IV dan ATP sintase kira kira 1 1 3 7 4 77 Walau demikian perdebatan mengenai hipotesis superkompleks ini masihlah belum berakhir karena beberapa data tampaknya tidak sesuai dengan model ini 27 78 Rantai transpor elektron prokariotik SuntingInformasi lebih lanjut Metabolisme mikroba Berbeda dengan banyaknya kemiripan dalam struktur dan fungsi rantai transpor elektron pada eukariota bakteri dan arkaea memiliki banyak jenis enzim transfer elektron yang sangat bervariasi Enzim enzim yang bervariasi ini pula menggunakan senyawa kimia yang bervaruasi sebagai substrat 79 Walau demikian terdapat kesamaan dengan rantai transpor elektron eukarita yaitu transpor elektron prokariotik juga menggunakan energi yang dilepaskan dari oksidasi substrat untuk memompa ion keluar masuk membran dan menghasilkan gradien elektrokimia Fosforilasi oksidatif bakteri utamanya bakteri Escherichia coli telah dipahami secara mendetail manakala pada arkaea hal ini masih belum dipahami dengan baik 80 Perbedaan utama antara fosforilasi eukariotik dengan fosforilasi oksidatif prokariotik adalah bahwa bakteri dan arkaea menggunakan banyak senyawa senyawa yang berbeda untuk menerima dan mendonor elektron Hal ini sebenarnya mengizinkan prokariota untuk hidup dan tumbuh dalam berbagai jenis kondisi dan lingkungan 81 Pada E coli sebagai contohnya fosforilasi oksidatif dapat didorong oleh sejumlah besar pasangan reduktor dan oksidator lihat tabel di bawah Potensial titik tengah suatu senyawa kimia mengukur seberapa banyak energi yang dilepaskan ketika ia dioksidasi maupun direduksi dengan reduktor memiliki potensial negatif dan oksidator positif Enzim dan substrat pernapasen pada E coli 82 Enzim pernapasen Pasangan redoks Potensial titik tengah Volt Format dehidrogenase Bikarbonat Format 0 43 Hidrogenase Proton Hidrogen 0 42 NADH dehidrogenase NAD NADH 0 32 Gliserol 3 fosfat dehidrogenase DHAP Gly 3 P 0 19 Piruvat oksidase Asetat Karbon dioksida Piruvat Laktat dehidrogenase Piruvat Laktat 0 19 Asam D amino dehidrogenase 2 oksoasam amonia Asam D amino Glukosa dehidrogenase Glukonat Glukosa 0 14 Suksinat dehidrogenase Fumarat Suksinat 0 03 Ubikuinol oksidase Oksigen Air 0 82 Nitrat reduktase Nitrat Nitrit 0 42 Nitrit reduktase Nitrit Amonia 0 36 Dimetil sulfoksida reduktase DMSO DMS 0 16 Trimetilamina N oksida reduktase TMAO TMA 0 13 Fumarat reduktase Fumarat Suksinat 0 03Sebagaimana yang ditunjukkan oleh tabel di atas E coli dapat tumbuh dengan menggunakan reduktor seperti format hidrogen ataupun laktat sebagai donor elektron dan nitrat DMSO ataupun oksigen akseptor 81 Semakin besar perbedaan potensial titik tengah antra reduktor dan oksidator semakin banyak pula energi yang dilepaskan ketika bereaksi Dari seluruh pasangan senyawa ini pasangan suksinat fumarat tidak lazim karena potensial titik tengahnya mendekati nol Suksinat oleh karenanya dapat dkoksidasi menjadi fumarat apabila terdapat oksidator kuat seperti oksigen dan fumarat dapat direduksi menjadi suksinat menggunakan reduktor kuat seperti format Reaksi alternatif ini dikatalisis oleh suksinat dehidrogenase untuk oksidasi suksinat dan fumarat reduktase untuk reduksi fumarat 83 Beberapa prokariota menggunakan pasangan redoks yang hanya memiliki perbedaan potensial titik tengah yang kecil Sebagai contohnya bakteri yang melakukan nitrifikasi seperti Nitrobakter mengoksidasi nitrit menjadi nitrat dan mendonarkan elektron ke oksigen Sejumlah kecil energi yang dilepaskan oleh reaksi ini cukup untuk memompa proton dan menghasilkan ATP namun tidak cukup untuk menghasilkan NADH ataupun NADPH secara langsung untuk digunakan dalam anabolisme 84 Permasalahan ini diselesaikan dengan menggunakan nitrit oksidoreduktase untuk menghasilkan gaya gerak proton yang cukup untuk menjalankan sebagai rantai transpor elektron secara terbalik menyebabkan kompleks I memproduksi NADH 85 86 Prokariota mengontrol penggunaan donor dan akseptor elektron ini dengan memproduksi enzim tertentu sesuai dengan kondisi lingkungan 87 Fleksibilitas ini dimungkinkan karena oksidase dan reduktase yang berbeda menggunakan kolam ubikuinon yang sama Ini mengizinkan banyak kombinasi enzim untuk bekerja secara bersamaan yang saling terhubung oleh zat antara ubikuinol 82 Selain beranekaragamnya lintasan metabolisme ini prokariota juga memiliki sejumlah besar isozim yaitu enzim enzim berbeda yang mengkatalisis reaksi yang sama Sebagai contohnya E coli memiliki dua jenis ubikuinol oksidase yang berbeda Di bawah kondisi aerob sel menggunakan oksidase yang berafinitas rendah terhadap oksigen yang dapat mentranspor dua proton per elektron Namun apabila kadar oksigen menurun sel akan menggunakan oksidase yang hanya mentransfer satu proton per elektron namun berafinitas tinggi terhadap oksigen 88 ATP sintase kompleks V SuntingInformasi lebih lanjut ATP sintase ATP sintase juga disebut kompleks V adalah enzim terakhir dalam lintasan fosforilasi oksidatif Enzim ini ditemukan di seluruh organisme hidup dan berfungsi sama pada prokariota maupun eukariota 89 Enzim ini menggunakan energi yang tersimpan pada gradien proton di sepanjang membran untuk mendorong sintesis ATP dari ADP dan fosfat Pi Perkiraan jumlah proton yang diperlukan untuk mensintesis satu ATP berkisar antara tiga sampai dengan empat 90 91 dengan beberapa peneliti yang mensugestikan bahwa sel dapat memvariasikan rasio ini sesuai dengan kondisi 92 A D P P i 4 H s i t o s o l A T P H 2 O 4 H m a t r i k s displaystyle rm ADP P i 4 H sitosol rightleftharpoons ATP H 2 O 4 H matriks nbsp Reaksi fosforilasi ini adalah reaksi kesetimbangan yakni ia dapat digeser dengan mengubah gaya gerak proton Dengan ketiadaan gaya gerak proton reaksi ATP sintase akan berjalan dari sisi kanan ke kiri menghidrolisis ATP dan memompa proton keluar dari matriks melewati membran Namun ketika gaya gerak protonnya tinggi reaks dipaksa untuk berjalan secara terbalik yaitu dari sisi kanan ke kiri mengizinkan proton mengalir dan mengubah ADP menjadi ATP 89 ATP sintase adalah sebuah kompleks protein yang besar dengan bentuk seperti jamur Kompleks enzim ini pada mamalia mengandung 16 subunit dan memiliki massa kira kira 600 kilodalton 93 Bagian yang tertanam pada membran disebut FO dan mengandung sebuah cincin subunit c dan saluran proton Tangkai dan kepala yang berbentuk bola disebut F1 dan merupakan tempat sintesis ATP Kompleks yang berbentuk bola pada ujung akhir F1 mengandung enam protein yang dapat dibagi menjadi dua jenis tiga subunit a dan tiga subunit b manakala bagian tangkai terdiri dari satu protein subunit g dengan ujung tangkai menusuk ke dalam bola subunit a dan b 94 Baik subunit a dan b mengikat nukleotida namun hanya subunit b yang mengkatalisis reaksi sintesis ATP Di samping F1 pula terdapat sebuah subunit berbentuk batang yang menghubungakan subunit a dan b dengan dasar enzim Seiring dengan mengalirnya proton melewati membran melalui saluran ini motor FO berotasi 95 Rotasi dapat disebabkan oleh perubahan pada ionisasi asam amino cincin subunit c menyebabkan interaksi elektrosatik yang menolak cincin subunit c 96 Cincin yang berotasi ini pada akhirnya akan memutar as roda tangkai subunit g Subunit a dan b dihalangi untuk berputar oleh batang samping yang berfungsi sebagai stator Pergerakan ujung subunit g yang berada dalam bola subunit a dan b memberikan energi agar tapak aktif pada subunit b menjalankan siklus pergerakan yang memproduksi dan kemudian melepaskan ATP 9 nbsp Mekanisme ATP sintase ATP ditunjukkan dengan warna merah ADP dan fosfat dalam warna merah jambu dan subunit g yang berputar dalam warna hitam Reaksi sintesis ATP ini disebut sebagai mekanisme perubahan ikatan binding change mechanism dan melibatkan tapak aktif subunit b yang berputar terus dalam tiga keadaan 97 Pada keadaan terbuka ADP dan fosfat memasuki tapa aktif ditunjukkan dalam warna coklat pada diagram Protein kemudian menutup dan mengikat ADP dan fosfat secara longgar keadaan longgar ditunjukkan dalam warna merah Enzim kemudian berubah bentuk lagi dan memaksa kedua molekul ini bersama dengan tapak aktif dalam keadaan ketat ditunjukan dalam warna merah jambu dan mengikat molekul ATP yang terbentuk Tapak aktif kemudian kembali lagi ke keadaan terbuka dan melepaskan ATP untuk kemudian mengikat ADP dan fosfat dan memulai siklus yang baru Pada beberapa bakteri dan arkaea sintesis ATP didorong oleh pergerakan ion natrium yang melalui membran sel daripada pergerakan proton 98 99 Arkaea seperti Methanococcus juga mengandung A1Ao sintase sebuah bentuk enzim yang mengandung protein tambahan dengan kemiripan urutan asam amino yang kecil dengan subunit ATP sintase bakteri dan eukariota lainnya Adalah mungkin bahwa pada beberapa spesies bentuk enzim A1Ao adalah ATP sintase terspesialisasi yang digerakkan oleh natrium 100 namun ini tidaklah benar pada keseluruhan kasus 99 Spesi oksigen reaktif SuntingInformasi lebih lanjut Stres oksidatif dan Antioksidan Oksigen molekuler merupakan akseptor elektron akhir yang ideal karena ia merupakan oksidator kuat Reduksi oksigen melibatkan zat antara yang berpotensi bahaya 101 Walaupun transfer empat elektron dan empat proton akan mereduksi oksigen menjadi air yang tidak berbahaya transfer satu atau dua elektron akan menghasilkan anion superoksida ataupun anion peroksida yang sangat reaktif dan berbahaya e e O 2 O 2 O 2 2 Superoksida Peroksida displaystyle begin matrix quad amp mathrm e amp quad amp mathrm e mbox O 2 amp longrightarrow amp mbox O 2 underline bullet amp longrightarrow amp mbox O 2 2 quad amp quad amp mbox Superoksida amp quad amp mbox Peroksida quad amp quad end matrix nbsp Spesi oksigen reaktif dan produk reaksinya ini seperti radikal hidroksil sangatlah berbahaya bagi sel karena akan mengoksidasi protein dan mengakibatkan mutasi pada DNA Kerusakan ini berkontribusi terhadap penyakit dan diajukan pula merupakan salah satu akibat dari penuaan 102 103 Kompleks sitokrom c sangat efisien mereduksi oksigen menjadi air dan melepaskan hanya sedikit zat antara yang tereduksi secara parsial Namun terdapat sejumlah kecil anion superoksida dan peroksida yang diproduksi oleh rantai transpor elektron 104 Terutama pentingnya adalah pada reduksi koenzime Q pada kompleks III karena radikal bebas ubikuinon yang sangat reaktif terbentuk sebagai zat antara dalam siklus Q Spesi yang tidak stabil ini dapat menyebabkan kebocoran elektron ketika elektron ditransfer secara langsung ke oksigen dan menghasilkan superoksida 105 Karena laju produksi spesi oskigen reaktif oleh kompleks pemompa proton ini tertinggi ketika potensial membran tinggi diajukan bahwa mitokondria meregulasi aktivitas kompleks untuk menjaga potensial membran berada dalam kisaran yang kecil sehingga menyeimbangkan produksi ATP terhadap produksi oksidator 106 Sebagai contohnya oksidator dapat mengaktivasi UCP uncoupling protein yang menurunkan potensial membran 107 Untuk melawan spesi oksigen reaktif ini sel mengandung sejumlah sistem antioksidan meliputi vitamin antioksidan seperti vitamin C dan vitamin E dan enzim antioksidan seperti superoksida dismutase katalase dan peroksidase 101 yang menetralkan spesi reaktif sehingga mengurangi kerusakan sel Gugus anion superoksida senyawa organik yang sangat aktif yang terdapat pada molekul hidrogen peroksida dan jenis ROS lainnya merupakan produk samping reaksi redoks yang terjadi pada rantai transpor elektron 108 Gangguan mekanisme produksi ROS dapat berakibat pada berbagai macam patologi seperti diabetes neurodegenerasi gagal jantung chronic obstructive pulmonary disease Domain produksi anion superoksida terletak pada kompleks I dan kompleks III Dari beberapa senyawa intermediat pengusung satu elektron radikal bebas SQ dianggap merupakan senyawa yang paling berperan aktif dalam mereduksi molekul oksigen menjadi anion superoksida Molekul semikuinon dihasilkan kompleks I dan III sebagai hasil reduksi ubikuinon atau oksidasi ubikuinol Q e SQ displaystyle mbox Q mbox e rightleftharpoons mbox SQ nbsp SQ akan melekat pada kompleks I atau III hingga saat terstimulasi elektron yang kedua dengan reaksi SQ e 2 H QH 2 displaystyle mbox SQ mbox e 2 mbox H rightleftharpoons mbox QH 2 nbsp Semikuinon lebih lanjut dapat berinteraksi langsung dengan molekul oksigen dengan reaksi SQ O 2 Q O 2 displaystyle mbox SQ mbox O 2 rightleftharpoons mbox Q mbox O 2 nbsp Inhibitor SuntingTerdapat beberapa obat dan racun yang dikenal baik menginhibisi fosforilasi oksidatif Walaupun semua racun hanya menginhibisi satu enzim pada rantai transpor elektron inhibisi pada langkah apapun pada proses ini akan menghentikan keseluruhan proses Contohnya jika oligomisin menginhibisi ATP sintase proton tidak dapat mengalir balik ke dalam mitokondria 109 Akibatnya pompa proton tidak dapat bekerja karena gradien konsentrasinya menjadi terlalu kuat untuk diatasi NADH kemudian tidak akan lagi teroksidasi dan siklus asam sitrat berhenti bekerja karena konsentrasi NAD menurun di bahwa kadar yang cukup agar enzim bekerja Senyawa Kegunaan Efek terhadap fosforilasi oksidatifSianidaKarbon monoksida Racun Menghambat rantai transpor elektron dengan terikat lebih kuat daripada oksigen pada pusat Fe Cu dalam sitokrom c oksidase mencegah reduksi oksigen 110 Oligomisin Antibiotik Menghambat ATP sintase dengan memblokir aliran proton ke subunit Fo 109 CCCP2 4 Dinitrofenol Racun Ionofor yang mengganggu gradien proton dengan membawa proton melewati membran Ionofor ini mengawagandengkan uncouple pompa proton dari sintesis ATP karena ia membawa proton melewati membran mitokondria dalam 111 Rotenon Pestisida Mencegah transfer elektron dari kompleks I ke ubikuinon dengan menutup tapak ikat ubikuinon 112 Malonat dan oksaloasetat Inhibitor kompetitif suksinat dehidrogenase kompleks II 113 Tidak semua inhibitor fosforilasi oksidatif bersifat racun Pada jaringan lemak coklat saluran proton yang diregulasi disebut UCP uncoupling protein yang dapat mengawagandengkan respirasi dari sintesis ATP 114 Respirasi cepat ini menghasilkan panas dan proses ini sangat penting dalam menjaga suhu tubuh pada hewan yang berhibernasi walaupun protein ini kemungkinan juga memiliki fungsi umum dalam respon sel terhadap stres 115 Referensi Sunting Inggris Bruce Alberts Alexander Johnson Julian Lewis Martin Raff Keith Roberts and Peter Walter 2002 Molecular Biology of the Cell Fig 2 82 The final stages of oxidation of food molecules edisi ke 4 Garland Science ISBN 0 8153 3218 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 16 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Inggris Experimental support for the E pathway hypothesis of coupled transmembrane e and H transfer in dihemic quinol fumarate reductase Department of Molecular Membrane Biology Max Planck Institute of Biophysics Institut fur Mikrobiologie Institut fur Biophysik Institut fur Organische Chemie Johann Wolfgang Goethe Universitat C Roy D Lancaster Ursula S Sauer Roland Gross Alexander H Haas Jurgen Graf Harald Schwalbe Werner Mantele Jorg Simon dan M Gregor Madej Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 12 Diakses tanggal 2010 11 09 Inggris Bruce Alberts Alexander Johnson Julian Lewis Martin Raff Keith Roberts and Peter Walter 2002 Molecular Biology of the Cell Chemiosmotic coupling edisi ke 4 Garland Science ISBN 0 8153 3218 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 13 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris The Cell The Mechanism of Oxidative Phosphorylation Fig 10 8 Geoffrey M Cooper Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 15 Inggris The Cell The Mechanism of Oxidative Phosphorylation Fig 10 9 Geoffrey M Cooper Diakses tanggal 2010 07 15 Inggris Generation of superoxide by the mitochondrial Complex I Department of Biochemistry School of Biology Moscow State University Grivennikova VG Vinogradov AD Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 27 Diakses tanggal 2010 07 18 Mitchell P Moyle J 1967 Chemiosmotic hypothesis of oxidative phosphorylation Nature 213 5072 137 9 doi 10 1038 213137a0 PMID 4291593 Inggris Bruce Alberts Alexander Johnson Julian Lewis Martin Raff Keith Roberts and Peter Walter 2002 Molecular Biology of the Cell electrochemical proton gradient edisi ke 4 Garland Science ISBN 0 8153 3218 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 13 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Dimroth P Kaim G Matthey U 2000 Crucial role of the membrane potential for ATP synthesis by F 1 F o ATP synthases J Exp Biol 203 Pt 1 51 9 PMID 10600673 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 30 Diakses tanggal 2009 05 17 Parameter day yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d Schultz B Chan S 2001 Structures and proton pumping strategies of mitochondrial respiratory enzymes Annu Rev Biophys Biomol Struct 30 23 65 doi 10 1146 annurev biophys 30 1 23 PMID 11340051 Inggris Hyperthyroidism stimulates mitochondrial proton leak and ATP turnover in rat hepatocytes but does not change the overall kinetics of substrate oxidation reactions Department of Biochemistry University of Cambridge Harper ME Brand MD Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 02 05 Diakses tanggal 2010 07 18 Inggris Gating of the mitochondrial permeability transition pore by thyroid hormone Department of Human Nutrition and Metabolism Hebrew University Medical School Yehuda Shnaidman E Kalderon B Azazmeh N Bar Tana J Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 20 Diakses tanggal 2010 07 22 Inggris Chemiosmotic Gradient Generation and Maintenance Department of Biochemistry amp Cell Biology Rice University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 11 29 Diakses tanggal 2010 07 18 a b Rich PR 2003 The molecular machinery of Keilin s respiratory chain Biochem Soc Trans 31 Pt 6 1095 105 doi 10 1042 BST0311095 PMID 14641005 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 09 12 Diakses tanggal 2009 05 17 Porter RK Brand MD 1995 Mitochondrial proton conductance and H O ratio are independent of electron transport rate in isolated hepatocytes Biochem J 310 Pt 2 379 82 PMC 1135905 nbsp PMID 7654171 Mathews FS 1985 The structure function and evolution of cytochromes Prog Biophys Mol Biol 45 1 1 56 doi 10 1016 0079 6107 85 90004 5 PMID 3881803 Wood PM 1983 Why do c type cytochromes exist FEBS Lett 164 2 223 6 doi 10 1016 0014 5793 83 80289 0 PMID 6317447 Crane FL 2001 Biochemical functions of coenzyme Q10 Journal of the American College of Nutrition 20 6 591 8 PMID 11771674 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 12 16 Diakses tanggal 2009 05 17 Parameter day yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mitchell P 1979 Keilin s respiratory chain concept and its chemiosmotic consequences Science 206 4423 1148 59 doi 10 1126 science 388618 PMID 388618 Soballe B Poole RK 1999 Microbial ubiquinones multiple roles in respiration gene regulation and oxidative stress management PDF Microbiology Reading Engl 145 Pt 8 1817 30 PMID 10463148 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2008 05 29 Diakses tanggal 2009 05 17 Johnson D Dean D Smith A Johnson M 2005 Structure function and formation of biological iron sulfur clusters Annu Rev Biochem 74 247 81 doi 10 1146 annurev biochem 74 082803 133518 PMID 15952888 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Page CC Moser CC Chen X Dutton PL 1999 Natural engineering principles of electron tunnelling in biological oxidation reduction Nature 402 6757 47 52 doi 10 1038 46972 PMID 10573417 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Leys D Scrutton NS 2004 Electrical circuitry in biology emerging principles from protein structure Curr Opin Struct Biol 14 6 642 7 doi 10 1016 j sbi 2004 10 002 PMID 15582386 Boxma B de Graaf RM van der Staay GW et al 2005 An anaerobic mitochondrion that produces hydrogen Nature 434 7029 74 9 doi 10 1038 nature03343 PMID 15744302 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c d e f g h Medical CHEMISTRY Compendium By Anders Overgaard Pedersen and Henning Nielsen Aarhus University 2008 Hirst J 2005 Energy transduction by respiratory complex I an evaluation of current knowledge PDF Biochem Soc Trans 33 Pt 3 525 9 doi 10 1042 BST0330525 PMID 15916556 a b c Lenaz G Fato R Genova M Bergamini C Bianchi C Biondi A 2006 Mitochondrial Complex I structural and functional aspects Biochim Biophys Acta 1757 9 10 1406 20 doi 10 1016 j bbabio 2006 05 007 PMID 16828051 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Sazanov L A Hinchliffe P 2006 Structure of the hydrophilic domain of respiratory complex I from Thermus thermophilus Science 311 1430 1436 Baranova EA Holt PJ Sazanov LA 2007 Projection structure of the membrane domain of Escherichia coli respiratory complex I at 8 A resolution J Mol Biol 366 1 140 54 doi 10 1016 j jmb 2006 11 026 PMID 17157874 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Friedrich T Bottcher B 2004 The gross structure of the respiratory complex I a Lego System Biochim Biophys Acta 1608 1 1 9 doi 10 1016 j bbabio 2003 10 002 PMID 14741580 Inggris Deiodination of L Thyroxine and its Activity on the Oxidation in vitro of Reduced Nicotinamide Adenine Dinucleotide by Peroxidase plus Hydrogen Peroxide PDF Thyroid Research Unit Inttuto G Marani6n Ctentro de Investigaciones Biol6gicas Consejo Superior de Investigaciones Cientlflcas TRINIDAD JOLIN dan GABRIELLA MORREALE DE ESCOBAR Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 11 20 It was found that in the absence of both peroxidase and H202 thyroxine did not affect the concentration of NADH and was not deiodinated Inggris Towards the molecular mechanism of respiratory complex I Medical Research Council Mitochondrial Biology Unit Hirst J Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 10 14 Diakses tanggal 2010 11 04 Inggris The flavoprotein subcomplex of complex I NADH ubiquinone oxidoreductase from bovine heart mitochondria insights into the mechanisms of NADH oxidation and NAD reduction from protein film voltammetry Medical Research Council Dunn Human Nutrition Unit Barker CD Reda T Hirst J Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 08 30 Diakses tanggal 2010 11 04 Inggris Interactions between phospholipids and NADH ubiquinone oxidoreductase complex I from bovine mitochondria Medical Research Council Dunn Human Nutrition Sharpley MS Shannon RJ Draghi F Hirst J Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 05 14 Diakses tanggal 2010 11 04 Inggris Proton pumping by NADH ubiquinone oxidoreductase A redox driven conformational change mechanism Universitat Frankfurt Fachbereich Medizin Institut fur Biochemie I Ulrich Brandt Stefan Kerscher Stefan Drose Klaus Zwicker dan Volker Zickermann Diakses tanggal 2010 11 04 Cecchini G 2003 Function and structure of complex II of the respiratory chain Annu Rev Biochem 72 77 109 doi 10 1146 annurev biochem 72 121801 161700 PMID 14527321 a b Inggris Variation in proton donor acceptor pathways in succinate quinone oxidoreductases Molecular Biology Division 151 S VA Medical Center and Department of Biochemistry and Biophysics University of California Cecchini G Maklashina E Yankovskaya V Iverson TM Iwata S Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 04 09 Diakses tanggal 2010 11 09 Inggris The quaternary structure of the Saccharomyces cerevisiae succinate dehydrogenase Homology modeling cofactor docking and molecular dynamics simulation studies Canadian Institutes of Health Membrane Protein Research Group Department of Biochemistry University of Alberta Oyedotun KS Lemire BD Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 06 07 Diakses tanggal 2010 11 04 Inggris Succinate quinone oxidoreductases new insights from X ray crystal structures Max Planck Institut fur Biophysik Abteilung Molekulare Membranbiologie Lancaster CR Kroger A Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 05 01 Diakses tanggal 2010 11 04 Yankovskaya V Horsefield R Tornroth S Luna Chavez C Miyoshi H Leger C Byrne B Cecchini G Iwata S 2003 Architecture of succinate dehydrogenase and reactive oxygen species generation Science 299 700 704 Horsefield R Iwata S Byrne B 2004 Complex II from a structural perspective Curr Protein Pept Sci 5 2 107 18 doi 10 2174 1389203043486847 PMID 15078221 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kita K Hirawake H Miyadera H Amino H Takeo S 2002 Role of complex II in anaerobic respiration of the parasite mitochondria from Ascaris suum and Plasmodium falciparum Biochim Biophys Acta 1553 1 2 123 39 doi 10 1016 S0005 2728 01 00237 7 PMID 11803022 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Painter HJ Morrisey JM Mather MW Vaidya AB 2007 Specific role of mitochondrial electron transport in blood stage Plasmodium falciparum Nature 446 7131 88 91 doi 10 1038 nature05572 PMID 17330044 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Zhang J Frerman FE Kim JJ 2006 Structure of electron transfer flavoprotein ubiquinone oxidoreductase and electron transfer to the mitochondrial ubiquinone pool Proc Natl Acad Sci U S A 103 44 16212 7 doi 10 1073 pnas 0604567103 PMID 17050691 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris The electron transfer flavoprotein Ubiquinone oxidoreductases Centre for Molecular and Structural Biochemistry School of Biological Sciences University of East Anglia Watmough NJ Frerman FE Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 01 25 Diakses tanggal 2010 11 11 Ishizaki K Larson TR Schauer N Fernie AR Graham IA Leaver CJ 2005 The critical role of Arabidopsis electron transfer flavoprotein ubiquinone oxidoreductase during dark induced starvation Plant Cell 17 9 2587 600 doi 10 1105 tpc 105 035162 PMC 1197437 nbsp PMID 16055629 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris Reactions of electron transfer flavoprotein and electron transfer flavoprotein ubiquinone oxidoreductase Department of Biochemistry and Biophysics University of California Molecular Biology Division Veterans Administration Medical Center Department of Chemical Pathology University of Cape Town Medical School Rona R RAMSAY Daniel J STEENKAMP dan Mazhar HUSAIN Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 11 11 Ikeda Y Dabrowski C Tanaka K 1983 Separation and properties of five distinct acyl CoA dehydrogenases from rat liver mitochondria Identification of a new 2 methyl branched chain acyl CoA dehydrogenase J Biol Chem 258 2 1066 76 PMID 6401712 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 29 Diakses tanggal 2009 05 19 Parameter day yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Ruzicka FJ Beinert H 1977 A new iron sulfur flavoprotein of the respiratory chain A component of the fatty acid beta oxidation pathway PDF J Biol Chem 252 23 8440 5 PMID 925004 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2007 09 27 Diakses tanggal 2009 05 19 Berry E Guergova Kuras M Huang L Crofts A 2000 Structure and function of cytochrome bc complexes Annu Rev Biochem 69 1005 75 doi 10 1146 annurev biochem 69 1 1005 PMID 10966481 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Crofts AR 2004 The cytochrome bc1 complex function in the context of structure Annu Rev Physiol 66 689 733 doi 10 1146 annurev physiol 66 032102 150251 PMID 14977419 Iwata S Lee JW Okada K et al 1998 Complete structure of the 11 subunit bovine mitochondrial cytochrome bc1 complex Science 281 5373 64 71 doi 10 1126 science 281 5373 64 PMID 9651245 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Trumpower BL 1990 The protonmotive Q cycle Energy transduction by coupling of proton translocation to electron transfer by the cytochrome bc1 complex PDF J Biol Chem 265 20 11409 12 PMID 2164001 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2007 09 27 Diakses tanggal 2009 05 19 Hunte C Palsdottir H Trumpower BL 2003 Protonmotive pathways and mechanisms in the cytochrome bc1 complex FEBS Lett 545 1 39 46 doi 10 1016 S0014 5793 03 00391 0 PMID 12788490 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Calhoun M Thomas J Gennis R 1994 The cytochrome oxidase superfamily of redox driven proton pumps Trends Biochem Sci 19 8 325 30 doi 10 1016 0968 0004 94 90071 X PMID 7940677 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Tsukihara T Aoyama H Yamashita E Tomizaki T Yamaguchi H Shinzawa Itoh K Nakashima R Yaono R Yoshikawa S 1996 The whole structure of the 13 subunit oxidized cytochrome c oxidase at 2 8 A Science 272 5265 1136 44 doi 10 1126 science 272 5265 1136 PMID 8638158 Lebih dari satu parameter work dan journal yang digunakan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Inggris Electrostatic study of the proton pumping mechanism in bovine heart cytochrome C oxidase Department of Chemistry University of California Davis Popovic DM Stuchebrukhov AA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 22 Inggris Combined DFT and electrostatics study of the proton pumping mechanism in cytochrome c oxidase Department of Chemistry University of California Quenneville J Popovic DM Stuchebrukhov AA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 22 Inggris Proton transfer reactions associated with the reaction of the fully reduced purified cytochrome C oxidase with molecular oxygen and ferricyanide Department of Biomedical Science Faculty of Medicine University of Foggia Capitanio N Capitanio G De Nitto E Boffoli D Papa S Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 22 Inggris pH dependence of proton translocation in the oxidative and reductive phases of the catalytic cycle of cytochrome c oxidase The role of H2O produced at the oxygen reduction site Department of Medical Biochemistry Biology and Physics University of Bari Capitanio G Martino PL Capitanio N De Nitto E Papa S Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 22 Inggris Proton pumping mechanism and catalytic cycle of cytochrome c oxidase Coulomb pump model with kinetic gating Department of Chemistry University of California Popovic DM Stuchebrukhov AA Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 22 Inggris Cooperative coupling and role of heme a in the proton pump of heme copper oxidases Institute of Medical Biochemistry and Chemistry University of Bari Papa S Capitanio N Villani G Capitanio G Bizzoca A Palese LL Carlino V De Nitto E Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 09 15 Diakses tanggal 2010 07 22 Inggris Coupling of electron transfer with proton transfer at heme a and Cu A redox Bohr effects in cytochrome c oxidase Studies with the carbon monoxide inhibited enzyme Department of Medical Biochemistry and Biology University of Bari Capitanio N Capitanio G Minuto M De Nitto E Palese LL Nicholls P Papa S Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 22 Inggris Vectorial nature of redox Bohr effects in bovine heart cytochrome c oxidase Institute of Medical Biochemistry and Chemistry University of Bari Capitanio N Capitanio G De Nitto E Papa S Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 07 22 Yoshikawa S Muramoto K Shinzawa Itoh K et al 2006 Proton pumping mechanism of bovine heart cytochrome c oxidase Biochim Biophys Acta 1757 9 10 1110 6 doi 10 1016 j bbabio 2006 06 004 PMID 16904626 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Rasmusson AG Soole KL Elthon TE 2004 Alternative NAD P H dehydrogenases of plant mitochondria Annual review of plant biology 55 23 39 doi 10 1146 annurev arplant 55 031903 141720 PMID 15725055 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Menz RI Day DA 1996 Purification and characterization of a 43 kDa rotenone insensitive NADH dehydrogenase from plant mitochondria J Biol Chem 271 38 23117 20 doi 10 1074 jbc 271 38 23117 PMID 8798503 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 29 Diakses tanggal 2009 05 23 McDonald A Vanlerberghe G 2004 Branched mitochondrial electron transport in the Animalia presence of alternative oxidase in several animal phyla IUBMB Life 56 6 333 41 doi 10 1080 1521 6540400000876 PMID 15370881 Sluse FE Jarmuszkiewicz W 1998 Alternative oxidase in the branched mitochondrial respiratory network an overview on structure function regulation and role Braz J Med Biol Res 31 6 733 47 doi 10 1590 S0100 879X1998000600003 PMID 9698817 Moore AL Siedow JN 1991 The regulation and nature of the cyanide resistant alternative oxidase of plant mitochondria Biochim Biophys Acta 1059 2 121 40 doi 10 1016 S0005 2728 05 80197 5 PMID 1883834 Vanlerberghe GC McIntosh L 1997 Alternative oxidase From Gene to Function Annual Review of Plant Physiology and Plant Molecular Biology 48 703 34 doi 10 1146 annurev arplant 48 1 703 PMID 15012279 Ito Y Saisho D Nakazono M Tsutsumi N Hirai A 1997 Transcript levels of tandem arranged alternative oxidase genes in rice are increased by low temperature Gene 203 2 121 9 doi 10 1016 S0378 1119 97 00502 7 PMID 9426242 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Maxwell DP Wang Y McIntosh L 1999 The alternative oxidase lowers mitochondrial reactive oxygen production in plant cells Proc Natl Acad Sci U S A 96 14 8271 6 doi 10 1073 pnas 96 14 8271 PMID 10393984 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 05 16 Diakses tanggal 2009 10 28 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Heinemeyer J Braun HP Boekema EJ Kouril R 2007 A structural model of the cytochrome C reductase oxidase supercomplex from yeast mitochondria J Biol Chem 282 16 12240 8 doi 10 1074 jbc M610545200 PMID 17322303 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Schagger H Pfeiffer K 2000 Supercomplexes in the respiratory chains of yeast and mammalian mitochondria EMBO J 19 8 1777 83 doi 10 1093 emboj 19 8 1777 PMC 302020 nbsp PMID 10775262 Schagger H 2002 Respiratory chain supercomplexes of mitochondria and bacteria Biochim Biophys Acta 1555 1 3 154 9 doi 10 1016 S0005 2728 02 00271 2 PMID 12206908 Schagger H Pfeiffer K 2001 The ratio of oxidative phosphorylation complexes I V in bovine heart mitochondria and the composition of respiratory chain supercomplexes J Biol Chem 276 41 37861 7 doi 10 1074 jbc M106474200 PMID 11483615 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 29 Diakses tanggal 2009 10 28 Gupte S Wu ES Hoechli L et al 1984 Relationship between lateral diffusion collision frequency and electron transfer of mitochondrial inner membrane oxidation reduction components Proc Natl Acad Sci U S A 81 9 2606 10 doi 10 1073 pnas 81 9 2606 PMC 345118 nbsp PMID 6326133 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Nealson KH 1999 Post Viking microbiology new approaches new data new insights Origins of life and evolution of the biosphere the journal of the International Society for the Study of the Origin of Life 29 1 73 93 doi 10 1023 A 1006515817767 PMID 11536899 Schafer G Engelhard M Muller V 1999 Bioenergetics of the Archaea Microbiol Mol Biol Rev 63 3 570 620 PMC 103747 nbsp PMID 10477309 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Ingledew WJ Poole RK 1984 The respiratory chains of Escherichia coli Microbiol Rev 48 3 222 71 PMID 6387427 a b Unden G Bongaerts J 1997 Alternative respiratory pathways of Escherichia coli energetics and transcriptional regulation in response to electron acceptors Biochim Biophys Acta 1320 3 217 34 doi 10 1016 S0005 2728 97 00034 0 PMID 9230919 Cecchini G Schroder I Gunsalus RP Maklashina E 2002 Succinate dehydrogenase and fumarate reductase from Escherichia coli Biochim Biophys Acta 1553 1 2 140 57 doi 10 1016 S0005 2728 01 00238 9 PMID 11803023 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Freitag A Bock E 1990 Energy conservation in Nitrobacter FEMS Microbiology Letters 66 1 3 157 62 doi 10 1111 j 1574 6968 1990 tb03989 x Starkenburg SR Chain PS Sayavedra Soto LA et al 2006 Genome sequence of the chemolithoautotrophic nitrite oxidizing bacterium Nitrobacter winogradskyi Nb 255 Appl Environ Microbiol 72 3 2050 63 doi 10 1128 AEM 72 3 2050 2063 2006 PMID 16517654 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 10 13 Diakses tanggal 2009 10 28 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Yamanaka T Fukumori Y 1988 The nitrite oxidizing system of Nitrobacter winogradskyi FEMS Microbiol Rev 4 4 259 70 PMID 2856189 Iuchi S Lin EC 1993 Adaptation of Escherichia coli to redox environments by gene expression Mol Microbiol 9 1 9 15 doi 10 1111 j 1365 2958 1993 tb01664 x PMID 8412675 Calhoun MW Oden KL Gennis RB de Mattos MJ Neijssel OM 1993 Energetic efficiency of Escherichia coli effects of mutations in components of the aerobic respiratory chain PDF J Bacteriol 175 10 3020 5 PMID 8491720 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2007 09 27 Diakses tanggal 2009 10 28 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Boyer PD 1997 The ATP synthase a splendid molecular machine Annu Rev Biochem 66 717 49 doi 10 1146 annurev biochem 66 1 717 PMID 9242922 Van Walraven HS Strotmann H Schwarz O Rumberg B 1996 The H ATP coupling ratio of the ATP synthase from thiol modulated chloroplasts and two cyanobacterial strains is four FEBS Lett 379 3 309 13 doi 10 1016 0014 5793 95 01536 1 PMID 8603713 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Yoshida M Muneyuki E Hisabori T 2001 ATP synthase a marvellous rotary engine of the cell Nat Rev Mol Cell Biol 2 9 669 77 doi 10 1038 35089509 PMID 11533724 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Schemidt RA Qu J Williams JR Brusilow WS 1998 Effects of carbon source on expression of F0 genes and on the stoichiometry of the c subunit in the F1F0 ATPase of Escherichia coli J Bacteriol 180 12 3205 8 PMC 107823 nbsp PMID 9620972 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Rubinstein JL Walker JE Henderson R 2003 Structure of the mitochondrial ATP synthase by electron cryomicroscopy EMBO J 22 23 6182 92 doi 10 1093 emboj cdg608 PMC 291849 nbsp PMID 14633978 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Leslie AG Walker JE 2000 Structural model of F1 ATPase and the implications for rotary catalysis Philos Trans R Soc Lond B Biol Sci 355 1396 465 71 doi 10 1098 rstb 2000 0588 PMC 1692760 nbsp PMID 10836500 Noji H Yoshida M 2001 The rotary machine in the cell ATP synthase J Biol Chem 276 3 1665 8 doi 10 1074 jbc R000021200 PMID 11080505 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 29 Diakses tanggal 2009 10 28 Capaldi R Aggeler R 2002 Mechanism of the F 1 F 0 type ATP synthase a biological rotary motor Trends Biochem Sci 27 3 154 60 doi 10 1016 S0968 0004 01 02051 5 PMID 11893513 Gresser MJ Myers JA Boyer PD 1982 Catalytic site cooperativity of beef heart mitochondrial F1 adenosine triphosphatase Correlations of initial velocity bound intermediate and oxygen exchange measurements with an alternating three site model J Biol Chem 257 20 12030 8 PMID 6214554 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 29 Diakses tanggal 2009 10 28 Parameter day yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Dimroth P 1994 Bacterial sodium ion coupled energetics Antonie Van Leeuwenhoek 65 4 381 95 doi 10 1007 BF00872221 PMID 7832594 a b Becher B Muller V 1994 Delta mu Na drives the synthesis of ATP via a delta mu Na translocating F1F0 ATP synthase in membrane vesicles of the archaeon Methanosarcina mazei Go1 J Bacteriol 176 9 2543 50 PMC 205391 nbsp PMID 8169202 Muller V 2004 An exceptional variability in the motor of archaeal A1A0 ATPases from multimeric to monomeric rotors comprising 6 13 ion binding sites J Bioenerg Biomembr 36 1 115 25 doi 10 1023 B JOBB 0000019603 68282 04 PMID 15168615 a b Davies K 1995 Oxidative stress the paradox of aerobic life Biochem Soc Symp 61 1 31 PMID 8660387 Rattan SI 2006 Theories of biological aging genes proteins and free radicals Free Radic Res 40 12 1230 8 doi 10 1080 10715760600911303 PMID 17090411 Valko M Leibfritz D Moncol J Cronin MT Mazur M Telser J 2007 Free radicals and antioxidants in normal physiological functions and human disease Int J Biochem Cell Biol 39 1 44 84 doi 10 1016 j biocel 2006 07 001 PMID 16978905 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Raha S Robinson B 2000 Mitochondria oxygen free radicals disease and ageing Trends Biochem Sci 25 10 502 8 doi 10 1016 S0968 0004 00 01674 1 PMID 11050436 Finkel T Holbrook NJ 2000 Oxidants oxidative stress and the biology of ageing Nature 408 6809 239 47 doi 10 1038 35041687 PMID 11089981 Kadenbach B Ramzan R Wen L Vogt S 2009 New extension of the Mitchell Theory for oxidative phosphorylation in mitochondria of living organisms Biochim Biophys Acta doi 10 1016 j bbagen 2009 04 019 PMID 19409964 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Echtay KS Roussel D St Pierre J et al 2002 Superoxide activates mitochondrial uncoupling proteins Nature 415 6867 96 9 doi 10 1038 415096a PMID 11780125 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris The Role of External and Matrix pH in Mitochondrial Reactive Oxygen Species Generation Department of Biochemistry and Molecular Biology Associated Unit to Consejo Superior de Investigaciones Cientificas Institute of Biomedicine of the University of Barcelona and Catalan Theoretical and Computational Chemistry Reference Network Faculty of Biology A N Belozersky Institute of Physico Chemical Biology Moscow State University Department of Pediatrics University of Pittsburgh School of Medicine and The Children s Hospital of Pittsburgh Hospital Clinic Ciberes Institut d Investigacions Biomedic August Pi i Sunyer IDIBAPS University of Barcelona Diabetes Institute Rangos Research Center University of Pittsburgh Vitaly A Selivanov Jennifer A Zeak Josep Roca Marta Cascante Massimo Trucco dan Tatyana V Votyakova Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 24 Diakses tanggal 2010 11 13 a b Joshi S Huang YG 1991 ATP synthase complex from bovine heart mitochondria the oligomycin sensitivity conferring protein is essential for dicyclohexyl carbodiimide sensitive ATPase Biochim Biophys Acta 1067 2 255 8 doi 10 1016 0005 2736 91 90051 9 PMID 1831660 Tsubaki M 1993 Fourier transform infrared study of cyanide binding to the Fea3 CuB binuclear site of bovine heart cytochrome c oxidase implication of the redox linked conformational change at the binuclear site Biochemistry 32 1 164 73 doi 10 1021 bi00052a022 PMID 8380331 Heytler PG 1979 Uncouplers of oxidative phosphorylation Meth Enzymol 55 462 42 doi 10 1016 0076 6879 79 55060 5 PMID 156853 Lambert AJ Brand MD 2004 Inhibitors of the quinone binding site allow rapid superoxide production from mitochondrial NADH ubiquinone oxidoreductase complex I J Biol Chem 279 38 39414 20 doi 10 1074 jbc M406576200 PMID 15262965 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 29 Diakses tanggal 2009 10 29 Dervartanian DV Veeger C 1964 Studies on succinate dehydrogenase I Spectral properties of the purified enzyme and formation of enzyme competitive inhibitor complexes Biochim Biophys Acta 92 233 47 PMID 14249115 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ricquier D Bouillaud F 2000 The uncoupling protein homologues UCP1 UCP2 UCP3 StUCP and AtUCP Biochem J 345 Pt 2 161 79 doi 10 1042 0264 6021 3450161 PMC 1220743 nbsp PMID 10620491 Borecky J Vercesi AE 2005 Plant uncoupling mitochondrial protein and alternative oxidase energy metabolism and stress Biosci Rep 25 3 4 271 86 doi 10 1007 s10540 005 2889 2 PMID 16283557 Bacaan lebih lanjut SuntingPengenalan Nelson DL 2004 Lehninger Principles of Biochemistry edisi ke 4th W H Freeman ISBN 0 716 74339 6 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Schneider ED 2006 Into the Cool Energy Flow Thermodynamics and Life edisi ke 1st University of Chicago Press ISBN 0 226 73937 6 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Lane N 2006 Power Sex Suicide Mitochondria and the Meaning of Life edisi ke 1st Oxford University Press USA ISBN 0199205647 Lanjutan Nicholls DG 2002 Bioenergetics 3 edisi ke 1st Academic Press ISBN 0 125 18121 3 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Haynie D 2001 Biological Thermodynamics edisi ke 1st Cambridge University Press ISBN 0 521 79549 4 Rajan SS 2003 Introduction to Bioenergetics edisi ke 1st Anmol ISBN 8 126 11364 2 Wikstrom M Ed 2005 Biophysical and Structural Aspects of Bioenergetics edisi ke 1st Royal Society of Chemistry ISBN 0 854 04346 2 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Pranala luar SuntingInformasi umum Animated diagrams illustrating oxidative phosphorylation Diarsipkan 2013 11 08 di Wayback Machine Wiley and Co Concepts in Biochemistry Oxidative phosphorylation Diarsipkan 1999 10 12 di Wayback Machine Metabolic Pathways of Biochemistry the online reference of metabolism for students and teachers at George Washington University ATP synthase the rotary engine in the cell Diarsipkan 2010 10 25 di Wayback Machine Brief introduction including videos of microscope images of the enzyme rotating at Tokyo Institute of Technology On line biophysics lectures Diarsipkan 2009 05 02 di Wayback Machine Antony Crofts University of Illinois at Urbana ChampaignInformasi struktural Animations of the ATP synthase Diarsipkan 2009 01 20 di Wayback Machine Hongyun Wang and George Oster University of California Berkeley PDB molecule of the month ATP synthase Diarsipkan 2020 07 24 di Wayback Machine Cytochrome c Diarsipkan 2020 07 24 di Wayback Machine Cytochrome c oxidase Diarsipkan 2020 07 24 di Wayback Machine Interactive molecular models at Universidade Fernando Pessoa NADH dehydrogenase Diarsipkan 2009 01 12 di Wayback Machine succinate dehydrogenase Diarsipkan 2009 01 11 di Wayback Machine Coenzyme Q cytochrome c reductase Diarsipkan 2009 01 12 di Wayback Machine cytochrome c oxidase Diarsipkan 2009 01 11 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Fosforilasi oksidatif amp oldid 23896358