www.wikidata.id-id.nina.az
Proteasom adalah kompleks protein yang mendegradasi suatu protein yang tidak dibutuhkan atau rusak dengan cara proteolisis reaksi kimia yang memutuskan ikatan peptida Enzim yang membantu reaksi tersebut disebut protease Proteasom merupakan bagian dari mekanisme utama di dalam sel yang mengatur konsentrasi protein tertentu dan mendegradasi protein yang gagal melipat Untuk bisa didegradasi protein perlu ditandai dulu oleh protein kecil yang disebut ubiquitin dengan bantuan katalisis enzim ubiquitin ligase Setelah protein ditandai hal ini memberi sinyal ke ligase lain untuk menempelkan molekul ubiquitin tambahan membentuk rantai poliubiquitin Selanjutnya kompleks akan didegradasi oleh proteasom menghasilkan peptida dengan panjang sekitar tujuh hingga delapan asam amino Peptida peptida dapat didegradasi lebih lanjut menjadi rangkaian asam amino yang lebih pendek dan digunakan dalam mensintesis protein baru 1 Proteasom ditemukan pada semua eukariota dan arkea dan beberapa bakteri Pada eukariota proteasom terletak di dalam nukleus dan sitoplasma 2 Secara struktur proteasom adalah kompleks silindris yang mengandung inti dari empat cincin bertumpuk yang membentuk pori pusat Setiap cincin terdiri dari tujuh protein tunggal Dua cincin bagian dalam terbuat dari tujuh subunit b yang mengandung tiga hingga tujuh situs aktif protease Situs situs ini terletak pada permukaan interior cincin sehingga protein target harus masuk ke pori pusat sebelum terdegradasi Dua cincin luar masing masing berisi tujuh subunit a yang berfungsi untuk mempertahankan gerbang melalui protein protein yang memasuki tabung Subunit ini dikendalikan dengan mengikat struktur tutup atau partikel pengatur yang mengenali penanda tag poliubiquitin yang melekat pada substrat protein dan memulai proses degradasi Sistem keseluruhan ubiquitinasi dan degradasi proteasomal dikenal sebagai sistem ubiquitin proteasom ubiquitin proteasome system UPS 3 Jalur degradasi proteasomal sangat penting untuk banyak proses seluler termasuk siklus sel regulasi ekspresi gen dan respons terhadap stres oksidatif Pentingnya degradasi proteolitik di dalam sel dan peran ubiquitin dalam jalur proteolitik diakui dalam Penghargaan Nobel Kimia 2004 kepada Aaron Ciechanover Avram Hershko dan Irwin Rose 4 Daftar isi 1 Penemuan 2 Struktur dan organisasi 2 1 Partikel inti 20S 2 2 Partikel pengatur 19S 2 3 Perubahan konformasi dari 19S 2 4 Regulasi 20S oleh 19S 2 5 Partikel pengatur lainnya 3 Perakitan 4 Proses degradasi protein 4 1 Ubiquitinasi dan penargetan 4 2 Pembukaan dan translokasi 4 3 Proteolisis 4 4 Degradasi tidak tergantung ubiquitin 5 Evolusi 6 Peran pada proses seluler 6 1 Kontrol siklus sel 6 2 Pengaturan pertumbuhan tanaman 6 3 Apoptosis 6 4 Respons pada stres seluler 6 5 Peran pada sistem imun 7 Peran pada penyakit 8 Inhibitor proteasom 9 ReferensiPenemuan suntingSebelum penemuan sistem ubiquitin proteasom degradasi protein dalam sel diperkirakan bergantung pada lisosom suatu organel terikat membran dengan interior asam dan berisi protease yang dapat mendegradasi dan kemudian mendaur ulang protein eksogen dan organel tua atau rusak 5 Namun publikasi Joseph Etlinger dan Alfred L Goldberg pada 1977 tentang degradasi protein yang bergantung pada ATP dalam retikulosit yang tidak terdapat lisosom menyarankan adanya mekanisme degradasi intraseluler kedua 6 Pada 1978 ditunjukkan bahwa sistem terdiri dari beberapa rantai protein yang berbeda ini merupakan hal baru pada saat itu 7 Penelitian selanjutnya pada modifikasi histon mengarah pada identifikasi modifikasi kovalen yang tidak terduga dari protein histon oleh ikatan antara rantai samping lisin histon dan terminal C residu glisin dari ubiquitin protein yang tidak diketahui fungsinya 8 Kemudian ditemukan bahwa protein yang sebelumnya diidentifikasi terkait dengan degradasi proteolitik yang dikenal sebagai ATP dependent proteolysis factor 1 APF 1 merupakan protein yang sama dengan ubiquitin 9 Aktivitas proteolitik sistem ini diisolasi sebagai kompleks multi protein yang awalnya disebut kompleks proteinase multikatalitik 10 Kemudian ditemukan kompleks proteolitik bergantung ATP yang bertanggung jawab untuk degradasi protein bergantung ubiquitin dan dinamakan proteasom 26S 11 Sebagian besar pekerjaan awal yang mengarah pada penemuan sistem proteasom ubiquitin terjadi pada akhir 1970 an dan awal 1980 an di laboratorium Avram Hershko Technion Institut Teknologi Israel tempat Aaron Ciechanover menempuh studi pascasarjana Penelitian Hershko selama setahun di laboratorium Irwin Rose Pusat Kanker Fox Chase menghasilkan konsep penting walau Rose kemudian menyatakan perannya kecil dalam penemuan tersebut Ketiganya berbagi Hadiah Nobel Kimia 2004 untuk pekerjaan mereka dalam menemukan sistem UPS ini 4 Meskipun data mikroskop elektron mengungkapkan struktur cincin bertumpuk dari proteasom tersedia pada pertengahan 1980 an struktur pertama dari partikel inti proteasom tidak didapatkan melalui kristalografi sinar X sampai 1994 12 Pada 2018 struktur atom pertama dari holoenzim proteasom 26S manusia dalam kompleks dengan substrat protein ter poliubiquitilasi didapatkan melalui mikroskop elektron kriogenik cryo EM mengungkapkan mekanisme tempat substrat dikenali dideubiquitilasi dibuka dan didegradasi oleh proteasom 26S manusia 13 Struktur dan organisasi suntingSubkomponen proteasom sering dinyatakan dengan koefisien sedimentasi Svedberg dilambangkan S Proteasom yang paling eksklusif digunakan pada mamalia adalah proteasom 26S sitosol memiliki massa molekul sekitar 2000 kilodalton kDa mengandung satu subunit protein 20S dan dua subunit tutup pengatur 19S Inti yang berongga menyediakan rongga tertutup untuk protein terdegradasi bukaan di kedua ujung inti memungkinkan protein target masuk Setiap ujung partikel inti berasosiasi dengan subunit pengatur 19S yang berisi beberapa situs aktif ATPase dan situs pengikatan ubiquitin struktur inilah yang mengenali protein ter poliubiquitinasi dan mentransfernya ke inti katalitik 13 Bentuk alternatif dari subunit pengatur yang disebut partikel 11S dapat diasosiasikan dengan inti dasar dengan cara yang sama seperti partikel 19S 11S mungkin memainkan peran dalam degradasi peptida asing seperti yang dihasilkan setelah infeksi oleh virus 14 Partikel inti 20S sunting Jumlah dan keragaman subunit yang terkandung dalam partikel inti 20S tergantung pada organisme Jumlah subunit yang berbeda dan spesifik pada organisme multiseluler adalah lebih besar daripada uniseluler dan lebih besar pada eukariota daripada pada prokariota Semua partikel 20S terdiri dari empat struktur cincin heptamer bertumpuk yang terdiri dari dua jenis subunit yang berbeda subunit a bersifat struktural sedangkan subunit b sebagian besar bersifat katalitik Subunit a merupakan pseudoenzim yang homolog dengan subunit b Mereka dirakit dengan N terminal berdekatan dengan subunit b 15 Dua cincin terluar dalam tumpukan masing masing terdiri dari tujuh subunit yang berfungsi sebagai domain penambatan untuk partikel pengatur dan subunit alfa N terminal Pfam PF10584 membentuk gerbang yang menghalangi akses substrat yang tidak diatur ke rongga interior 16 Dua cincin bagian dalam masing masing terdiri dari tujuh subunit b dan di N terminalnya mengandung situs aktif protease yang melakukan reaksi proteolisis 17 18 Tiga aktivitas katalitik yang berbeda diidentifikasi dalam kompleks yang dimurnikan hidrolisis seperti kimotripsin seperti tripsin dan peptidilglutamil peptida 12 Ukuran proteasom relatif dipertahankan dan sekitar 150 angstrom A kali 115 A Ruang interior setidaknya pada lebar 53 A meski pintu masuknya bisa 13 A menunjukkan bahwa protein substrat harus setidaknya sebagian dibuka untuk masuk 19 Pada arkea seperti Thermoplasma acidophilum semua subunit a dan subunit b adalah identik sedangkan proteasom eukariotik seperti pada ragi mengandung tujuh jenis berbeda dari setiap subunit Pada mamalia subunit b1 b2 dan b5 bersifat katalitik meskipun mereka memiliki mekanisme yang sama mereka memiliki spesifisitas substrat yang berbeda yakni serupa kimotripsin serupa tripsin dan peptidyl glutamyl peptide hydrolyzing PHGH 20 Bentuk alternatif yang dilambangkan b1i b2i dan b5i dapat diekspresikan dalam sel hematopoietik sebagai respons terhadap paparan sitokin proinflamasi khususnya interferon gamma Proteasom yang dirakit dengan subunit alternatif ini dikenal sebagai imunoproteasom 21 yang spesifisitas substratnya diubah relatif terhadap proteasom normal 22 Baru baru ini proteasom alternatif diidentifikasi dalam sel manusia yang tidak memiliki subunit inti a3 23 Proteasom ini dikenal sebagai proteasom a4 a4 membentuk partikel inti 20S yang mengandung subunit a4 tambahan sebagai pengganti subunit a3 yang hilang Proteasom alternatif a4 a4 ini telah diketahui sebelumnya terdapat dalam ragi 24 Meskipun fungsi pasti dari isoform proteasom ini masih belum diketahui sel sel yang mengekspresikan proteasom tersebut menunjukkan peningkatan resistensi terhadap toksisitas yang disebabkan oleh ion logam seperti kadmium 23 Partikel pengatur 19S sunting Partikel 19S pada eukariota terdiri dari 19 protein tunggal dan dapat dibagi menjadi dua sub rakitan basis 9 subunit yang mengikat langsung ke cincin dari partikel inti 20S dan penutup 10 subunit Enam dari sembilan protein pada basis merupakan subunit ATPase dari Famili AAA dan homolog evolusioner dari ATPase ini ada di arkaea yang disebut PAN Proteasome Activating Nucleotidase 25 Asosiasi partikel 19S dan 20S membutuhkan pengikatan ATP ke subunit 19S ATPase dan hidrolisis ATP diperlukan untuk kompleks yang dirakit untuk mendegradasi protein yang terlipat dan ter ubiquitinasi Langkah pembukaan substrat membutuhkan energi dari hidrolisis ATP sedangkan pengikatan ATP dapat mendukung semua langkah lain yang diperlukan untuk degradasi protein misalnya perakitan kompleks pembukaan gerbang translokasi dan proteolisis 26 27 Faktanya pengikatan ATP ke ATPase dengan sendirinya mendukung degradasi cepat protein yang tidak dilipat Namun sementara hidrolisis ATP diperlukan untuk pembukaan saja belum jelas apakah energi ini dapat digunakan dalam penggabungan beberapa langkah ini 27 Pada 2012 dua penelitian terpisah telah berhasil menjelaskan arsitektur molekul proteasom 26S dengan mikroskop elektron partikel tunggal 28 29 Pada 2016 tiga penelitian terpisah telah menentukan struktur resolusi dekat atomik pertama dari proteasom 26S manusia tanpa adanya substrat dengan cryo EM 30 31 32 Pada 2018 temuan besar berhasil menjelaskan mekanisme terperinci dari deubiquitilasi inisiasi translokasi dan prosesi pembukaan substrat dengan menentukan tujuh struktur atom proteasom 26S yang melibatkan substrat secara bersamaan 13 Pada pusat 19S yang berbatasan langsung dengan 20S terdapat AAA ATPase protein AAA yang berkumpul menjadi cincin heteroheksamerik dengan urutan Rpt1 Rpt2 Rpt6 Rpt3 Rpt4 Rpt5 Cincin ini merupakan trimer dari dimer Rpt1 Rpt2 Rpt6 Rpt3 dan Rpt4 Rpt5 yang berdimer melalui terminal N gulungan melingkar Gulungan melingkar ini menonjol dari cincin heksamerik Partikel pengatur terbesar non ATPase Rpn1 dan Rpn2 mengikat ujung masing masing Rpt1 2 dan Rpt6 3 Reseptor ubiquitin Rpn13 berikatan dengan Rpn2 dan melengkapi kompleks cub dasar Bagian tutup menyelimuti setengah dari heksamer AAA ATPase Rpt6 Rpt3 Rpt4 dan langsung kontak dengan 20S melalui Rpn6 dan pada tingkat lebih rendah dengan Rpn5 Subunit Rpn9 Rpn5 Rpn6 Rpn7 Rpn3 dan Rpn12 yang secara struktural terkait satu sama lain dan dengan subunit dari kompleks COP9 dan eIF3 karenanya disebut subunit PCI berkumpul menjadi struktur seperti tapal kuda yang melingkupi heterodimer Rpn8 Rpn11 Rpn11 suatu enzim deubiquitinasi ditempatkan di mulut heksamer AAA ATPase diposisikan secara ideal untuk menghilangkan bagian ubiquitin segera sebelum translokasi substrat ke dalam 20S Reseptor ubiquitin kedua yang diidentifikasi hingga saat ini Rpn10 diposisikan pada pinggiran tutup dekat subunit Rpn8 dan Rpn9 Perubahan konformasi dari 19S sunting Partikel pengatur 19S dalam holoenzim proteasom 26S telah diamati pada enam konformasi yang sangat berbeda tanpa adanya substrat hingga saat ini 33 34 Ciri dari konfigurasi AAA ATPase dalam keadaan energi rendah yang dominan ini yaitu susunan domain AAA seperti tangga atau lockwasher 35 36 Dengan adanya ATP tetapi tidak adanya substrat dari tiga alternatif konformasi maka konformasi 19S yang kurang melimpah disetujui berbeda pada posisi tutup sehubungan dengan modul AAA ATPase 37 34 Dengan keberadaan ATP gS atau substrat lebih banyak konformasi telah diamati yang menunjukkan perubahan struktural dramatis dari modul AAA ATPase 13 33 38 39 Beberapa konformasi terikat substrat memiliki kemiripan yang tinggi dengan yang bebas substrat tetapi konformasi tidak sepenuhnya identik khususnya dalam modul AAA ATPase 13 33 Sebelum perakitan 26S partikel pengatur 19S dalam bentuk bebas juga telah diamati di tujuh konformasi 40 Secara khusus semua konformer ini agak berbeda dan menunjukkan fitur yang berbeda Dengan demikian partikel pengatur 19S dapat mengambil sampel setidaknya 20 konformasi pada kondisi fisiologis yang berbeda Regulasi 20S oleh 19S sunting Partikel pengatur 19S bertanggung jawab untuk memicu 20S untuk mendegradasi protein Fungsi utama dari 19S regulator ATPase yaitu membuka gerbang di 20S yang menghalangi masuknya substrat ke dalam ruang degradasi 41 Mekanisme bagaimana ATPase proteasomal membuka gerbang ini baru baru ini telah diungkap 42 Pembukaan gerbang 20S dan dengan demikian degradasi substrat membutuhkan C terminal dari ATPase proteasomal yang berisi motif tertentu yaitu motif HbYX ATPase C terminal mengikat ke dalam kantong di bagian atas 20S dan menambatkan kompleks ATPase ke kompleks proteolitik 20S sehingga menggabungkan peralatan pembuka substrat dengan mesin degradasi 20S Pengikatan C terminal ke dalam kantong 20S ini dengan sendirinya merangsang pembukaan gerbang di 20S dengan cara yang sama seperti membuka pintu dengan kunci 42 Mekanisme yang tepat di mana fungsi mekanisme kunci dalam gembok ini telah dijelaskan secara struktural dalam konteks proteasom 26S manusia pada resolusi mendekati atom menunjukkan bahwa penyisipan lima C terminal dari subunit ATPase Rpt1 2 3 5 6 ke dalam kantong permukaan 20S diperlukan untuk membuka gerbang 20S sepenuhnya 43 13 44 Partikel pengatur lainnya sunting Proteasom 20S juga dapat berasosiasi dengan tipe kedua dari partikel pengatur partikel pengatur 11S suatu struktur heptamerik yang tidak mengandung ATPase dan dapat mendorong degradasi peptida pendek tetapi tidak protein lengkap Hal ini diduga karena kompleks tidak dapat membuka substrat yang lebih besar Struktur ini juga dikenal sebagai PA28 REG atau PA26 45 Mekanisme yang mengikat partikel inti melalui ekor C terminal dari subunitnya dan menginduksi perubahan konformasi cincin a untuk membuka gerbang 20S menunjukkan mekanisme serupa untuk partikel 19S 46 Ekspresi partikel 11S diinduksi oleh interferon gamma dan berperan dalam hubungannya dengan subunit imunoproteasom untuk pembentukan peptida yang mengikat kompleks histokompatibilitas utama 47 Jenis partikel pengatur non ATPase lainnya adalah Blm10 ragi atau PA200 PSME4 manusia Partikel ini hanya membuka satu subunit a di gerbang 20S dan lalu terlipat menjadi kubah dengan pori yang sangat kecil di atasnya 48 Perakitan suntingPerakitan proteasom merupakan proses yang kompleks karena jumlah subunit yang harus bergabung untuk membentuk kompleks aktif Subunit disintesis dengan propeptida N terminal yang dimodifikasi pasca translasi selama perakitan partikel 20S untuk memaparkan situs aktif proteolitik Partikel 20S dirakit dari dua setengah proteasom yang masing masing terdiri dari cincin pro b beranggota tujuh yang melekat pada cincin beranggota tujuh Asosiasi cincin dari dua setengah proteasom memicu autolisis propeptida yang bergantung pada treonin untuk memaparkan situs aktif Interaksi ini diperantarai terutama oleh jembatan garam dan interaksi hidrofobik antara alfa heliks yang terganggu oleh mutasi yang merusak kemampuan proteasom untuk berkumpul 49 Perakitan setengah proteasom diinisiasi oleh perakitan subunit ke dalam cincin heptameriknya membentuk cetakan untuk asosiasi cincin pro b yang sesuai Baru baru ini proses perakitan partikel pengatur 19S telah dideskripsikan dengan baik Partikel pengatur 19S berkumpul sebagai dua subkomponen yang berbeda alas dan tutupnya Perakitan kompleks dasar difasilitasi oleh empat pendamping perakitan Hsm3 S5b Nas2 p27 Rpn14 PAAF1 dan Nas6 gankirin masing masing nama pada ragi dan mamalia 50 Pendamping perakitan ini mengikat subunit AAA ATPase dan fungsi utamanya tampaknya untuk memastikan perakitan yang tepat dari cincin AAA ATPase heteroheksamerik Sampai saat ini masih dalam perdebatan apakah kompleks dasar dirakit secara terpisah apakah perakitan dibuat oleh partikel inti 20S atau apakah ada jalur perakitan alternatif Selain empat pendamping perakitan enzim deubiquitinasi Ubp6 Usp14 juga mempromosikan perakitan dasar tetapi itu tidak esensial 51 Penutup dirakit secara terpisah dalam urutan tertentu dan tidak memerlukan pendamping perakitan 52 Proses degradasi protein suntingUbiquitinasi dan penargetan sunting nbsp Jalur ubiquitinasiProtein ditargetkan untuk degradasi oleh proteasom dengan modifikasi kovalen dari residu lisin yang memerlukan reaksi terkoordinasi dari tiga enzim Pada langkah pertama enzim pengaktif ubiquitin dikenal sebagai E1 menghidrolisis ATP dan adenilat molekul ubiquitin Kemudian ditransfer ke residu sistein situs aktif E1 bersama dengan adenilasi ubiquitin kedua 53 Ubiquitin ter adenilasi ini kemudian ditransfer ke sistein enzim konjugasi ubiquitin E2 Pada langkah terakhir anggota kelas enzim yang sangat beragam yang dikenal sebagai ubiquitin ligase E3 mengenali protein spesifik untuk di ubiquitin dan mengkatalisis transfer ubiquitin dari E2 ke protein target Protein target harus diberi label dengan setidaknya empat monomer ubiquitin rantai poliubiquitin sebelum dikenali oleh tutup proteasom 54 Oleh karena itu E3 yang memberikan kekhususan substrat pada sistem ini 55 Jumlah protein E1 E2 dan E3 yang diekspresikan tergantung pada organisme dan jenis sel tetapi ada banyak enzim E3 berbeda yang ada pada manusia menunjukkan bahwa ada sejumlah besar target untuk sistem proteasom ubiquitin Mekanisme bagaimana protein ter poliubiquitinasi ditargetkan ke proteasom tidak sepenuhnya dipahami Beberapa cuplikan resolusi tinggi dari proteasom yang terikat pada protein ter poliubiquitinasi menunjukkan bahwa reseptor ubiquitin mungkin dikoordinasikan dengan deubiquitinase Rpn11 untuk penargetan dan keterlibatan substrat awal 13 Protein reseptor ubiquitin memiliki domain N terminal ubiquitin like UBL dan satu atau lebih domain ubiquitin associated UBA Domain UBL dikenali oleh tutup proteasom 19S dan domain UBA mengikat ubiquitin melalui bundel tiga heliks Protein reseptor ini dapat mengawal protein ter poliubiquitinasi ke proteasom meskipun interaksi ini dan regulasinya secara spesifik masih belum jelas 56 Protein ubiquitin itu sendiri memiliki panjang 76 asam amino dan dinamai demikian karena sifatnya yang ada di mana mana karena memiliki urutan yang sangat lestari dan ditemukan di semua organisme eukariotik yang dikenal 57 Gen yang menyandi ubiquitin pada eukariota diatur dalam pengulangan tandem bisa dikarenakan tuntutan transkripsi yang berat pada gen ini untuk menghasilkan ubiquitin yang cukup untuk sel 58 Telah diusulkan bahwa ubiquitin merupakan protein yang paling lambat berevolusi yang diketahui hingga saat ini Ubiquitin mengandung tujuh residu lisin dimana ubiquitin lain dapat diikat menghasilkan berbagai jenis rantai poliubiquitin 59 60 Rantai tempat setiap ubiquitin tambahan terkait dengan lisin 48 dari ubiquitin sebelumnya memiliki peran dalam penargetan proteasom sementara jenis rantai lain mungkin terlibat dalam proses lain 61 62 Pembukaan dan translokasi sunting Setelah protein diubikitinasi protein tersebut dikenali oleh partikel pengatur 19S dalam langkah pengikatan yang bergantung pada ATP 13 63 Protein substrat kemudian harus memasuki bagian dalam partikel 20S untuk bersentuhan dengan situs aktif proteolitik Karena kanal pusat partikel 20S sempit dan dibatasi oleh ekor N terminal dari subunit cincin substrat setidaknya harus dibuka sebagian sebelum memasuki inti 13 Bagian dari substrat yang tidak dilipat ke dalam inti disebut translokasi dan harus terjadi setelah de ubiquitinasi 13 63 Namun urutan substrat di deubiquitinasi dan dibuka belum jelas 64 65 Proses mana yang merupakan tahap pembatas laju dalam reaksi proteolisis keseluruhan bergantung pada substrat spesifik untuk beberapa protein proses pembukaannya membatasi kecepatan sementara deubiquitinasi merupakan langkah paling lambat untuk protein lain 66 Sejauh mana substrat harus dibuka sebelum translokasi disarankan menjadi sekitar 20 residu asam amino oleh struktur atom proteasom 26S yang terikat substrat dalam keadaan kompatibel deubiquitilasi 13 tetapi struktur tersier bersifat penting dan khususnya interaksi nonlokal seperti ikatan disulfida cukup untuk menghambat degradasi 67 Kehadiran segmen protein yang tidak teratur secara intrinsik dengan ukuran yang cukup baik pada terminal protein atau secara internal juga telah diusulkan untuk memfasilitasi inisiasi degradasi yang efisien 68 69 Gerbang yang dibentuk oleh subunit mencegah peptida yang lebih panjang dari sekitar empat residu memasuki bagian dalam partikel 20S Molekul ATP yang terikat sebelum langkah pengenalan awal dihidrolisis sebelum translokasi Sementara energi dibutuhkan untuk membuka substrat itu tidak diperlukan untuk translokasi 70 71 Proteasom 26S yang dirakit dapat mendegradasi protein yang tidak dilipat dengan adanya analog ATP yang tidak dapat dihidrolisis tetapi tidak dapat menurunkan protein yang terlipat menunjukkan bahwa energi dari hidrolisis ATP digunakan untuk membuka substrat 70 Lewatnya substrat yang tidak dilipat melalui gerbang yang terbuka terjadi melalui difusi terfasilitasi jika tutup 19S dalam keadaan terikat ATP 70 Mekanisme untuk pembukaan protein globular bersifat umum tetapi agak tergantung pada urutan asam amino Urutan panjang glisin dan alanin bergantian telah terbukti menghambat pembukaan substrat menurunkan efisiensi degradasi proteasomal hal ini menghasilkan pelepasan produk sampingan yang terdegradasi sebagian mungkin karena pemisahan hidrolisis ATP dan langkah langkah pembukaan 72 Pengulangan glisin alanin seperti itu juga ditemukan di alam misalnya dalam fibroin sutra khususnya produk gen virus Epstein Barr tertentu yang mengandung urutan ini dapat menghentikan proteasom membantu virus menyebar dengan mencegah presentasi antigen pada kompleks histokompatibilitas utama 73 Proteolisis sunting Proteasom berfungsi sebagai endoprotease 74 75 76 77 Mekanisme proteolisis oleh subunit b dari partikel inti 20S adalah melalui serangan nukleofilik yang bergantung pada treonin Mekanisme ini mungkin bergantung pada molekul air untuk deprotonasi hidroksil treonin reaktif Degradasi terjadi di dalam ruang tengah yang dibentuk oleh asosiasi dua cincin dan biasanya tidak melepaskan produk yang terdegradasi sebagian sebaliknya mereduksi substrat menjadi polipeptida pendek yang biasanya memiliki panjang 7 9 residu meskipun dapat berkisar dari 4 hingga 25 residu tergantung pada organisme dan substrat Mekanisme biokimia yang menentukan panjang produk tidak sepenuhnya diketahui 78 Meskipun ketiga subunit katalitik memiliki mekanisme yang sama subunit subunit memiliki spesifisitas substrat yang sedikit berbeda yakni substrat serupa kimotripsin serupa tripsin dan peptidyl glutamyl peptide hydrolyzing PHGH Variasi dalam spesifisitas ini merupakan hasil dari kontak interatomik dengan residu lokal di dekat situs aktif setiap subunit Setiap subunit katalitik juga memiliki residu lisin yang diperlukan untuk proteolisis 79 Meskipun proteasom biasanya menghasilkan fragmen peptida yang sangat pendek dalam beberapa kasus produk ini merupakan molekul yang aktif secara biologis dan fungsional Faktor transkripsi tertentu yang mengatur ekspresi gen spesifik termasuk satu komponen kompleks mamalia NF kB disintesis sebagai prekursor tidak aktif yang ubiquitinasi dan degradasi proteasomal selanjutnya mengubahnya menjadi bentuk aktif Aktivitas tersebut membutuhkan proteasom untuk membelah protein substrat secara internal daripada secara proses menurunkannya dari satu terminal Telah disarankan bahwa loop panjang pada permukaan protein ini berfungsi sebagai substrat proteasomal dan memasuki rongga pusat sementara sebagian besar protein tetap berada di luar Efek serupa telah diamati pada protein ragi mekanisme degradasi selektif ini dikenal sebagai regulated ubiquitin proteasome dependent processing RUP 80 Degradasi tidak tergantung ubiquitin sunting Meskipun sebagian besar substrat proteasomal harus ada ubiquitinasi sebelum didegradasi terdapat beberapa pengecualian untuk aturan umum ini terutama ketika proteasom memainkan peran normal dalam pengolahan protein pasca translasi Contohnya aktivasi proteasomal NF kB dengan memproses p105 menjadi p50 melalui proteolisis internal 81 Beberapa protein yang dihipotesiskan menjadi tidak stabil karena daerah yang tidak terstruktur secara intrinsik 82 terdegradasi secara tidak bergantung ubiquitin Contoh paling terkenal dari substrat proteasom yang tidak bergantung pada ubiquitin yaitu enzim ornitin dekarboksilase 83 Mekanisme tidak bergantung ubiquitin yang menargetkan regulator siklus sel utama seperti p53 juga telah dilaporkan meskipun p53 juga sasaran pada degradasi yang bergantung pada ubiquitin 84 Akhirnya protein yang secara struktural abnormal salah lipatan atau sangat teroksidasi juga sasaran pada degradasi tidak bergantung ubiquitin dan tidak bergantung 19S dalam kondisi stres seluler 85 Evolusi sunting nbsp Kompleks perakitan hslV biru dan hslU merah dari E coli Kompleks protein kejut panas ini diperkirakan menyerupai nenek moyang proteasom modern Proteasom 20S ada di mana mana dan penting dalam eukariota dan arkaea Ordo bakteri Actinomycetales juga berbagi homolog dari proteasom 20S sedangkan sebagian besar bakteri memiliki gen kejutan panas hslV dan hslU yang produk gennya adalah protease multimerik yang tersusun dalam cincin dua lapis dan ATPase 86 Protein hslV telah dihipotesiskan menyerupai nenek moyang proteasom 20S 87 88 Secara umum HslV tidak esensial pada bakteri sedangkan beberapa protista memiliki sistem 20S dan hslV 86 Banyak bakteri juga memiliki homolog lain dari proteasom dan ATPase terkait terutama ClpP dan ClpX Redundansi ini menjelaskan mengapa sistem HslUV tidak esensial Analisis urutan menunjukkan bahwa subunit katalitik menyimpang lebih awal dalam evolusi daripada subunit yang dominan struktural Pada bakteri yang mengekspresikan proteasom 20S subunit memiliki identitas urutan yang tinggi terhadap subunit arkea dan eukariotik sedangkan identitas urutan jauh lebih rendah Adanya proteasom 20S pada bakteri dapat berasal dari transfer gen horizontal sedangkan diversifikasi subunit di antara eukariota dianggap berasal dari beberapa peristiwa duplikasi gen 86 Peran pada proses seluler suntingKontrol siklus sel sunting Progresi siklus sel dikendalikan oleh aksi berurutan dari cyclin dependent kinase CDK diaktifkan oleh siklin spesifik yang membatasi fase fase siklus sel Siklin mitosis yang bertahan di dalam sel hanya beberapa menit memiliki salah satu rentang hidup terpendek dari semua protein intraseluler Setelah kompleks CDK siklin menjalankan fungsinya siklin tersebut dipoliubiquitinasi dan dihancurkan oleh proteasom yang memberikan arah untuk siklus sel Secara khusus sel keluar dari fase mitosis membutuhkan disosiasi yang tergatung proteasom yaitu komponen regulator siklin B dari maturation promoting factor MPF 89 Pada sel vertebrata sel dapat keluar dari fase mitosis tanpa pemisahan kromosom yang tepat mitotic slippage meskipun spindle assembly checkpoint SAC telah menundanya 90 Pos pemeriksaan siklus sel sebelumnya seperti pemeriksaan titik pasca pembatasan antara fase G1 dan fase S juga melibatkan degradasi proteasomal dari siklin A yang ubiquitinasinya dipromosikan oleh kompleks pemacu anafase APC sebuah ligase ubiquitin E3 91 APC dan kompleks protein Skp1 Cul1 F box kompleks SCF merupakan dua pengatur utama degradasi siklin dan kontrol pos pemeriksaan SCF sendiri diatur oleh APC melalui ubiquitinasi protein adaptor Skp2 yang mencegah aktivitas SCF sebelum transisi G1 S 92 Komponen individu dari partikel 19S memiliki peran pengaturannya sendiri Gankirin suatu onkoprotein yang baru baru ini diidentifikasi merupakan salah satu subkomponen 19S yang juga mengikat erat CDK4 kinase yang bergantung pada siklin dan memainkan peran kunci dalam mengenali p53 melalui afinitasnya terhadap ubiquitin ligase MDM2 Gankirin bersifat anti apoptosis dan telah terbukti diekspresikan secara berlebihan pada beberapa jenis sel tumor seperti karsinoma hepatoseluler 93 Seperti eukariota beberapa arkea juga menggunakan proteasom untuk mengontrol siklus sel khususnya dengan mengontrol pembelahan sel yang diperantarai ESCRT III 94 Pengaturan pertumbuhan tanaman sunting Pada tumbuhan pensinyalan oleh auksin atau fitohormon yang mengatur arah dan tropisme pertumbuhan tanaman akan menginduksi penargetan kelas penekan faktor transkripsi yang dikenal sebagai protein Aux IAA untuk degradasi proteasomal Protein ini diubikitinasi oleh SCFTIR1 atau SCF dalam kompleks dengan reseptor auksin TIR1 Degradasi protein Aux IAA berikutnya menekan faktor transkripsi dalam keluarga faktor respons auksin auxin response factor ARF dan menginduksi ekspresi gen yang diregulasi oleh ARF 95 Konsekuensi seluler dari aktivasi ARF tergantung pada jenis tanaman dan tahap perkembangan tetapi terlibat dalam mengarahkan pertumbuhan akar dan urat daun Respons spesifik terhadap derepresi ARF diperkirakan diperantarai oleh spesifisitas dalam penyatuan protein ARF dan Aux IAA individu 96 Apoptosis sunting Baik sinyal internal maupun eksternal dapat menyebabkan induksi apoptosis atau kematian sel terprogram Dekonstruksi komponen seluler yang dihasilkan terutama dilakukan oleh protease khusus yang dikenal sebagai caspase tetapi proteasom juga memainkan peran penting dan beragam dalam proses apoptosis Keterlibatan proteasom dalam proses ini ditunjukkan oleh peningkatan ubiquitinasi protein dan enzim E1 E2 dan E3 yang diamati jauh sebelum apoptosis 97 98 99 Selama apoptosis proteasom yang terlokalisasi pada nukleus juga telah diamati bertranslokasi ke lekukan membran luar yang merupakan karakteristik dari apoptosis 100 Penghambatan proteasom memiliki efek yang berbeda pada induksi apoptosis pada jenis sel yang berbeda Secara umum proteasom tidak diperlukan untuk apoptosis meskipun menghambatnya pro apoptosis pada sebagian besar jenis sel yang telah dipelajari Apoptosis diperantarai melalui gangguan degradasi diatur protein siklus sel pro pertumbuhan Namun beberapa sel khususnya kultur primer sel fase G0 dan sel berdiferensiasi seperti timosit dan neuron dicegah dari menjalani apoptosis pada paparan inhibitor proteasom Mekanisme untuk efek ini tidak jelas tetapi dihipotesiskan spesifik untuk sel dalam keadaan fase G0 atau sebagai hasil dari aktivitas diferensial JNK pro apoptosis kinase 101 Kemampuan inhibitor proteasom untuk menginduksi apoptosis pada sel yang membelah dengan cepat telah dimanfaatkan dalam beberapa agen kemoterapi yang dikembangkan baru baru ini seperti bortezomib dan salinosporamide A Respons pada stres seluler sunting Sebagai respons terhadap tekanan seluler seperti infeksi sengatan panas atau kerusakan oksidatif diekspresikan protein kejutan panas yang mengidentifikasi protein yang salah lipatan atau tidak dilipat dan menargetkannya untuk degradasi proteasomal Baik Hsp27 dan Hsp90 protein pendamping telah terlibat dalam meningkatkan aktivitas sistem ubiquitin proteasom meskipun mereka bukan peserta langsung dalam proses tersebut 102 Hsp70 di sisi lain mengikat tambalan hidrofobik yang terbuka pada permukaan protein yang salah lipatan dan merekrut ligase ubiquitin E3 seperti CHIP untuk menandai protein untuk degradasi proteasomal 103 Protein CHIP carboxyl terminus dari protein yang berinteraksi dengan Hsp70 sendiri diatur melalui penghambatan interaksi antara enzim E3 CHIP dan mitra pengikatan E2 nya 104 Mekanisme serupa ada untuk mempromosikan degradasi protein yang rusak secara oksidatif melalui sistem proteasom Secara khusus proteasom yang terlokalisasi pada nukleus diatur oleh PARP dan secara aktif menurunkan histon yang teroksidasi secara tidak tepat 105 Protein teroksidasi yang sering membentuk agregat amorf besar di dalam sel dapat didegradasi langsung oleh partikel inti 20S tanpa tutup pengatur 19S dan tidak memerlukan hidrolisis ATP atau penandaan dengan ubiquitin 106 Namun tingkat kerusakan oksidatif yang tinggi meningkatkan tingkat ikatan silang antara fragmen protein membuat agregat tahan terhadap proteolisis Jumlah dan ukuran yang lebih besar dari agregat yang sangat teroksidasi tersebut berhubungan dengan penuaan 107 Disregulasi sistem proteasom ubiquitin dapat berkontribusi pada beberapa penyakit saraf Hal ini dapat menyebabkan tumor otak seperti astrositoma 108 Pada beberapa penyakit neurodegeneratif awitan lambat yang berbagi agregasi protein yang gagal melipat sebagai fitur umum seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer agregat besar protein yang gagal melipat dapat terbentuk dan kemudian mengakibatkan neurotoksisitas melalui mekanisme yang belum dipahami dengan baik Penurunan aktivitas proteasom telah disarankan sebagai penyebab agregasi dan pembentukan badan Lewy pada Parkinson 109 Hipotesis ini didukung oleh pengamatan bahwa model ragi Parkinson lebih rentan terhadap toksisitas dari a sinuklein komponen protein utama badan Lewy dalam kondisi aktivitas proteasom rendah 110 Gangguan aktivitas proteasomal dapat mendasari gangguan kognitif seperti gangguan spektrum autisme dan penyakit otot dan saraf seperti miopati tubuh inklusi 108 Peran pada sistem imun sunting Proteasom memainkan peran langsung tetapi penting dalam fungsi sistem imun adaptif 111 Antigen peptida disajikan oleh protein kompleks histokompatibilitas utama MHC kelas I pada permukaan sel penyaji antigen Peptida ini adalah produk degradasi protein proteasomal yang berasal dari patogen Meskipun proteasom yang diekspresikan secara konstitutif dapat berpartisipasi dalam proses ini kompleks khusus yang terdiri dari protein yang ekspresinya diinduksi oleh interferon gamma merupakan produsen utama peptida yang optimal dalam ukuran dan komposisi untuk pengikatan MHC Protein ini yang ekspresinya meningkat selama respons imun termasuk partikel pengatur 11S yang peran biologis utamanya yaitu mengatur produksi ligan MHC dan subunit khusus yang disebut b1i b2i dan b5i dengan spesifisitas substrat yang berubah Kompleks yang dibentuk dengan subunit b khusus dikenal sebagai imunoproteasom 112 Subunit varian b5i lainnya b5t diekspresikan dalam timus yang mengarah ke timoproteasom spesifik timus yang fungsinya masih belum jelas 113 Kekuatan ikatan ligan MHC kelas I tergantung pada komposisi ligan C terminal karena peptida terikat oleh ikatan hidrogen dan dengan kontak dekat dengan daerah yang disebut kantong B pada permukaan MHC Banyak alel MHC kelas I lebih menyukai residu C terminal hidrofobik dan kompleks imunoproteasom lebih cenderung menghasilkan C terminal hidrofobik 114 Karena perannya dalam menghasilkan bentuk aktif NF kB pengatur ekspresi sitokin anti apoptosis dan proinflamasi aktivitas proteasomal telah dikaitkan dengan penyakit inflamasi dan autoimun Peningkatan tingkat aktivitas proteasom berkorelasi dengan aktivitas penyakit dan telah terlibat dalam penyakit autoimun termasuk lupus eritematosus sistemik dan artritis reumatoid 115 Proteasom juga terlibat dalam proteolisis yang dimediasi antibodi intraseluler dari virion yang terikat antibodi Dalam jalur netralisasi ini TRIM21 protein dari keluarga motif tripartit berikatan dengan imunoglobulin G untuk mengarahkan virion ke proteasom di mana protein ini terdegradasi 116 Peran pada penyakit suntingProteasom dan subunitnya memiliki signifikansi klinis karena adanya gangguan perakitan kompleks atau proteasom disfungsional dapat dikaitkan dengan patofisiologi yang mendasari penyakit tertentu dan proteasom dapat dimanfaatkan sebagai target obat untuk terapi Baru baru ini juga banyak upaya telah dilakukan untuk mempertimbangkan proteasom untuk pengembangan penanda dan strategi diagnostik baru Proteasom membentuk komponen penting untuk sistem ubiquitin proteasom UPS 117 dan kontrol kualitas protein seluler yang sesuai Ubiquitinasi protein dan proteolisis dan degradasi selanjutnya oleh proteasom merupakan mekanisme penting dalam regulasi siklus sel pertumbuhan dan diferensiasi sel transkripsi gen transduksi sinyal dan apoptosis 118 Selanjutnya perakitan dan fungsi kompleks proteasom yang dikompromikan menyebabkan berkurangnya aktivitas proteolitik dan akumulasi spesies protein yang rusak atau salah lipat Akumulasi protein tersebut dapat berkontribusi pada patogenesis dan karakteristik fenotipik pada penyakit neurodegeneratif 119 120 penyakit kardiovaskular 121 122 respons inflamasi dan penyakit autoimun 123 124 dan respons kerusakan DNA sistemik yang mengarah pada keganasan 125 Beberapa penelitian eksperimental dan klinis telah menunjukkan bahwa penyimpangan dan deregulasi UPS berkontribusi pada patogenesis beberapa gangguan neurodegeneratif dan myodegeneratif termasuk penyakit Alzheimer 126 penyakit Parkinson 127 dan penyakit Pick 128 129 sklerosis lateral amiotrofik ALS 128 penyakit Huntington 73 penyakit Creutzfeldt Jakob 130 dan penyakit neuron motorik penyakit poliglutamin PolyQ distrofi otot 131 dan beberapa bentuk penyakit neurodegeneratif yang jarang terkait dengan demensia 128 Sebagai bagian dari sistem ubiquitin proteasom UPS proteasom mempertahankan homeostasis protein jantung dan dengan demikian memainkan peran penting dalam cedera iskemik jantung 132 hipertrofi ventrikel 133 dan gagal jantung 134 Selain itu bukti terakumulasi bahwa UPS memainkan peran penting dalam transformasi keganasan Proteolisis UPS memainkan peran utama dalam respons sel kanker terhadap sinyal stimulasi yang sangat penting untuk perkembangan kanker Oleh karena itu ekspresi gen melalui degradasi faktor transkripsi seperti p53 c jun c Fos NF kB c Myc HIF 1a MATa2 STAT3 protein pengikat elemen yang diatur sterol dan reseptor androgen semuanya dikendalikan oleh UPS dan dengan demikian terlibat dalam perkembangan berbagai keganasan 135 136 Selain itu UPS mengatur degradasi produk gen supresor tumor seperti adenomatous polyposis coli APC pada kanker kolorektal retinoblastoma Rb dan penekan tumor von Hippel Lindau VHL serta sejumlah proto onkogen Raf Myc Myb Rel Src Mos ABL UPS juga terlibat dalam regulasi respon inflamasi Aktivitas ini biasanya dikaitkan dengan peran proteasom dalam aktivasi NF kB yang selanjutnya mengatur ekspresi sitokin pro inflamasi seperti TNF a IL b IL 8 molekul adhesi ICAM 1 VCAM 1 P selektin prostaglandin dan nitrogen monoksida NO 123 Selain itu UPS juga berperan dalam respons inflamasi sebagai pengatur proliferasi leukosit terutama melalui proteolisis siklin dan degradasi inhibitor CDK 137 Terakhir pasien penyakit autoimun dengan SLE sindrom Sjogren dan rheumatoid arthritis RA secara dominan menunjukkan proteasom yang bersirkulasi yang dapat diterapkan sebagai biomarker klinis 138 Inhibitor proteasom sunting nbsp Sruktur kimia dari bortezomib bentuk terboronasi dari MG132 suatu inhibitor proteasom yang digunakan pada kemoterapi kanker multiple myelomaInhibitor proteasom memiliki aktivitas anti tumor yang efektif dalam kultur sel yaitu menginduksi apoptosis dengan mengganggu degradasi yang diatur dari protein siklus sel pro pertumbuhan Pendekatan selektif menginduksi apoptosis dalam sel tumor telah terbukti efektif dalam model hewan dan percobaan manusia Laktasistin suatu produk alami yang disintesis oleh bakteri Streptomyces merupakan inhibitor proteasom non peptida pertama yang ditemukan 139 dan digunakan secara luas sebagai bahan penelitian dalam biokimia dan biologi sel Laktasistin secara kovalen memodifikasi treonin terminal amino dari subunit katalitik dari proteasom khususnya subunit b5 yang bertanggung jawab atas aktivitas proteasom serupa kimotripsin Penemuan ini membantu menetapkan proteasom sebagai kelas protease baru yang mekanistik protease treonin terminal amino Bortezomib Boronated MG132 sebuah molekul yang dipasarkan sebagai Velcade adalah inhibitor proteasom pertama yang dalam penggunaan klinis sebagai agen kemoterapi 140 141 Bortezomib digunakan dalam pengobatan multiple myeloma 142 Khususnya multiple myeloma telah diamati menghasilkan peningkatan kadar peptida turunan proteasom dalam serum darah yang menurun ke tingkat normal sebagai respons terhadap kemoterapi yang berhasil 143 Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa bortezomib dapat juga memiliki efek klinis yang signifikan pada kanker pankreas 144 Penelitian pra klinis dan klinis awal telah dimulai untuk menguji efektivitas bortezomib dalam mengobati kanker terkait sel B lainnya 145 khususnya beberapa jenis limfoma non Hodgkin 146 147 Hasil klinis juga tampaknya membenarkan penggunaan inhibitor proteasom yang dikombinasikan dengan kemoterapi untuk leukemia limfoblastik akut sel B 148 Inhibitor proteasom dapat membunuh beberapa jenis sel leukemia yang resisten terhadap glukokortikoid 149 Ritonavir dikembangkan sebagai inhibitor protease dan digunakan untuk menargetkan infeksi HIV Namun telah terbukti menghambat proteasom serta protease bebas secara spesifik aktivitas proteasom serupa kimotripsin dihambat oleh ritonavir sedangkan aktivitas serupa tripsin agak meningkat 150 Studi pada model hewan menunjukkan bahwa ritonavir mungkin memiliki efek penghambatan pada pertumbuhan sel glioma 151 Inhibitor proteasom juga menjanjikan dalam mengobati penyakit autoimun pada model hewan Misalnya penelitian pada tikus yang membawa cangkok kulit manusia menemukan pengurangan ukuran lesi dari psoriasis setelah pengobatan dengan inhibitor proteasom 152 Inhibitor juga menunjukkan efek positif pada model asma tikus 153 Bahan bahan dari alam saat ini juga dilirik karena potensi aksinya sebagai inhibitor proteasom 154 Pelabelan dan inhibitor proteasom juga menarik dalam laboratorium untuk studi aktivitas proteasomal dalam sel in vitro dan in vivo Inhibitor proteasom yang paling umum digunakan yaitu laktasistin dan peptida aldehid MG132 yang awalnya dikembangkan oleh laboratorium Goldberg Inhibitor fluoresen juga telah dikembangkan untuk secara khusus memberi label pada situs aktif dari proteasom yang dirakit 155 Referensi sunting Bard Jared A M Goodall Ellen A Greene Eric R Jonsson Erik Dong Ken C Martin Andreas 2018 06 20 Structure and Function of the 26S Proteasome Annual Review of Biochemistry dalam bahasa Inggris 87 1 697 724 doi 10 1146 annurev biochem 062917 011931 ISSN 0066 4154 PMC 6422034 nbsp PMID 29652515 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 15 Diakses tanggal 2022 02 22 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Peters J M Franke W W Kleinschmidt J A 1994 03 11 Distinct 19 S and 20 S subcomplexes of the 26 S proteasome and their distribution in the nucleus and the cytoplasm The Journal of Biological Chemistry 269 10 7709 7718 ISSN 0021 9258 PMID 8125997 Nassif Nicholas D Cambray Samantha E Kraut Daniel A 2014 05 Slipping up partial substrate degradation by ATP dependent proteases IUBMB life 66 5 309 317 doi 10 1002 iub 1271 ISSN 1521 6551 PMID 24823973 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b The Nobel Prize in Chemistry 2004 NobelPrize org dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 02 18 Lodish H Berk A Matsudaira P Kaiser CA Krieger M Scott MP Zipursky SL Darnell J 2004 3 Molecular cell biology edisi ke 5th New York W H Freeman and CO hlm 66 72 ISBN 978 0 7167 4366 8 Etlinger JD Goldberg AL January 1977 A soluble ATP dependent proteolytic system responsible for the degradation of abnormal proteins in reticulocytes Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 74 1 54 8 Bibcode 1977PNAS 74 54E doi 10 1073 pnas 74 1 54 PMC 393195 nbsp PMID 264694 Ciechanover A Heller H Katz Etzion R Hershko A 1981 02 01 Activation of the heat stable polypeptide of the ATP dependent proteolytic system Proceedings of the National Academy of Sciences dalam bahasa Inggris 78 2 761 765 doi 10 1073 pnas 78 2 761 ISSN 0027 8424 PMC 319882 nbsp PMID 6262770 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Goldknopf IL Busch H March 1977 Isopeptide linkage between nonhistone and histone 2A polypeptides of chromosomal conjugate protein A24 Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 74 3 864 8 Bibcode 1977PNAS 74 864G doi 10 1073 pnas 74 3 864 PMC 430507 nbsp PMID 265581 Ciechanover A September 2005 Early work on the ubiquitin proteasome system an interview with Aaron Ciechanover Interview by CDD Cell Death and Differentiation 12 9 1167 77 doi 10 1038 sj cdd 4401691 PMID 16094393 Djaballah H Rowe A J Harding S E Rivett A J 1993 06 15 The multicatalytic proteinase complex proteasome structure and conformational changes associated with changes in proteolytic activity Biochemical Journal dalam bahasa Inggris 292 3 857 862 doi 10 1042 bj2920857 ISSN 0264 6021 PMC 1134193 nbsp PMID 8318014 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Hough R Pratt G Rechsteiner M June 1987 Purification of two high molecular weight proteases from rabbit reticulocyte lysate The Journal of Biological Chemistry 262 17 8303 13 doi 10 1016 S0021 9258 18 47564 3 PMID 3298229 a b Tanaka Keiji 2009 The proteasome overview of structure and functions Proceedings of the Japan Academy Series B Physical and Biological Sciences 85 1 12 36 doi 10 2183 pjab 85 12 ISSN 1349 2896 PMC 3524306 nbsp PMID 19145068 a b c d e f g h i j k Dong Y Zhang S Wu Z Li X Wang WL Zhu Y Stoilova McPhie S Lu Y Finley D Mao Y November 2018 Cryo EM structures and dynamics of substrate engaged human 26S proteasome Nature 565 7737 49 55 doi 10 1038 s41586 018 0736 4 PMC 6370054 nbsp PMID 30479383 Wang J Maldonado MA August 2006 The ubiquitin proteasome system and its role in inflammatory and autoimmune diseases Cellular amp Molecular Immunology 3 4 255 61 PMID 16978533 Stadtmueller BM Hill CP 7 January 2011 Proteasome activators Molecular Cell 41 1 8 19 doi 10 1016 j molcel 2010 12 020 PMC 3040445 nbsp PMID 21211719 Smith DM Chang SC Park S Finley D Cheng Y Goldberg AL September 2007 Docking of the proteasomal ATPases carboxyl termini in the 20S proteasome s alpha ring opens the gate for substrate entry Molecular Cell 27 5 731 44 doi 10 1016 j molcel 2007 06 033 PMC 2083707 nbsp PMID 17803938 Kumar Deshmukh Fanindra Yaffe Dana Olshina Maya Ben Nissan Gili Sharon Michal 2019 05 16 The Contribution of the 20S Proteasome to Proteostasis Biomolecules dalam bahasa Inggris 9 5 190 doi 10 3390 biom9050190 ISSN 2218 273X PMC 6571867 nbsp PMID 31100951 Pemeliharaan CS1 Format PMC link MEROPS Family T1 EMBL EBI Diakses tanggal 16 February 2019 Nandi D Tahiliani P Kumar A Chandu D March 2006 The ubiquitin proteasome system PDF Journal of Biosciences 31 1 137 55 doi 10 1007 BF02705243 PMID 16595883 Heinemeyer W Fischer M Krimmer T Stachon U Wolf DH October 1997 The active sites of the eukaryotic 20 S proteasome and their involvement in subunit precursor processing The Journal of Biological Chemistry 272 40 25200 9 doi 10 1074 jbc 272 40 25200 PMID 9312134 Kumar Deshmukh Fanindra Yaffe Dana Olshina Maya Ben Nissan Gili Sharon Michal 2019 05 16 The Contribution of the 20S Proteasome to Proteostasis Biomolecules dalam bahasa Inggris 9 5 190 doi 10 3390 biom9050190 ISSN 2218 273X PMC 6571867 nbsp PMID 31100951 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Nandi D Tahiliani P Kumar A Chandu D March 2006 The ubiquitin proteasome system PDF Journal of Biosciences 31 1 137 55 doi 10 1007 BF02705243 PMID 16595883 a b Padmanabhan A Vuong SA Hochstrasser M March 2016 Assembly of an Evolutionarily Conserved Alternative Proteasome Isoform in Human Cells Cell Reports 14 12 2962 74 doi 10 1016 j celrep 2016 02 068 PMC 4828729 nbsp PMID 26997268 Velichutina I Connerly PL Arendt CS Li X Hochstrasser M February 2004 Plasticity in eucaryotic 20S proteasome ring assembly revealed by a subunit deletion in yeast The EMBO Journal 23 3 500 10 doi 10 1038 sj emboj 7600059 PMC 1271798 nbsp PMID 14739934 Zwickl P Ng D Woo KM Klenk HP Goldberg AL September 1999 An archaebacterial ATPase homologous to ATPases in the eukaryotic 26 S proteasome activates protein breakdown by 20 S proteasomes The Journal of Biological Chemistry 274 37 26008 14 doi 10 1074 jbc 274 37 26008 PMID 10473546 Smith DM Kafri G Cheng Y Ng D Walz T Goldberg AL December 2005 ATP binding to PAN or the 26S ATPases causes association with the 20S proteasome gate opening and translocation of unfolded proteins Molecular Cell 20 5 687 98 doi 10 1016 j molcel 2005 10 019 PMID 16337593 a b Liu CW Li X Thompson D Wooding K Chang TL Tang Z Yu H Thomas PJ DeMartino GN October 2006 ATP binding and ATP hydrolysis play distinct roles in the function of 26S proteasome Molecular Cell 24 1 39 50 doi 10 1016 j molcel 2006 08 025 PMC 3951175 nbsp PMID 17018291 Lander Gabriel C Estrin Eric Matyskiela Mary E Bashore Charlene Nogales Eva Martin Andreas 2012 01 11 Complete subunit architecture of the proteasome regulatory particle Nature 482 7384 186 191 doi 10 1038 nature10774 ISSN 1476 4687 PMC 3285539 nbsp PMID 22237024 Lasker Keren Forster Friedrich Bohn Stefan Walzthoeni Thomas Villa Elizabeth Unverdorben Pia Beck Florian Aebersold Ruedi Sali Andrej 2012 01 31 Molecular architecture of the 26S proteasome holocomplex determined by an integrative approach Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 109 5 1380 1387 doi 10 1073 pnas 1120559109 ISSN 1091 6490 PMC 3277140 nbsp PMID 22307589 Chen Shuobing Wu Jiayi Lu Ying Ma Yong Bei Lee Byung Hoon Yu Zhou Ouyang Qi Finley Daniel J Kirschner Marc W 2016 11 15 Structural basis for dynamic regulation of the human 26S proteasome Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 113 46 12991 12996 doi 10 1073 pnas 1614614113 ISSN 1091 6490 PMC 5135334 nbsp PMID 27791164 Chen Shuobing Wu Jiayi Lu Ying Ma Yong Bei Lee Byung Hoon Yu Zhou Ouyang Qi Finley Daniel J Kirschner Marc W 2016 11 15 Structural basis for dynamic regulation of the human 26S proteasome Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 113 46 12991 12996 doi 10 1073 pnas 1614614113 ISSN 1091 6490 PMC 5135334 nbsp PMID 27791164 Huang Xiuliang Luan Bai Wu Jianping Shi Yigong 2016 09 An atomic structure of the human 26S proteasome Nature Structural amp Molecular Biology dalam bahasa Inggris 23 9 778 785 doi 10 1038 nsmb 3273 ISSN 1545 9993 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c Zhu Y Wang WL Yu D Ouyang Q Lu Y Mao Y April 2018 Structural mechanism for nucleotide driven remodeling of the AAA ATPase unfoldase in the activated human 26S proteasome Nature Communications 9 1 1360 Bibcode 2018NatCo 9 1360Z doi 10 1038 s41467 018 03785 w PMC 5893597 nbsp PMID 29636472 a b Unverdorben P Beck F Sledz P Schweitzer A Pfeifer G Plitzko JM Baumeister W Forster F April 2014 Deep classification of a large cryo EM dataset defines the conformational landscape of the 26S proteasome Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 111 15 5544 9 Bibcode 2014PNAS 111 5544U doi 10 1073 pnas 1403409111 PMC 3992697 nbsp PMID 24706844 Beck F Unverdorben P Bohn S Schweitzer A Pfeifer G Sakata E Nickell S Plitzko JM Villa E Baumeister W Forster F September 2012 Near atomic resolution structural model of the yeast 26S proteasome Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 109 37 14870 5 Bibcode 2012PNAS 10914870B doi 10 1073 pnas 1213333109 PMC 3443124 nbsp PMID 22927375 Lander GC Estrin E Matyskiela ME Bashore C Nogales E Martin A February 2012 Complete subunit architecture of the proteasome regulatory particle Nature 482 7384 186 91 Bibcode 2012Natur 482 186L doi 10 1038 nature10774 PMC 3285539 nbsp PMID 22237024 Chen S Wu J Lu Y Ma YB Lee BH Yu Z Ouyang Q Finley DJ Kirschner MW Mao Y November 2016 Structural basis for dynamic regulation of the human 26S proteasome Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 113 46 12991 12996 doi 10 1073 pnas 1614614113 PMC 5135334 nbsp PMID 27791164 Sledz P Unverdorben P Beck F Pfeifer G Schweitzer A Forster F Baumeister W April 2013 Structure of the 26S proteasome with ATP gS bound provides insights into the mechanism of nucleotide dependent substrate translocation Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 110 18 7264 7269 Bibcode 2013PNAS 110 7264S doi 10 1073 pnas 1305782110 PMC 3645540 nbsp PMID 23589842 Matyskiela ME Lander GC Martin A July 2013 Conformational switching of the 26S proteasome enables substrate degradation Nature Structural amp Molecular Biology 20 7 781 788 doi 10 1038 nsmb 2616 PMC 3712289 nbsp PMID 23770819 Lu Y Wu J Dong Y Chen S Sun S Ma YB Ouyang Q Finley D Kirschner MW Mao Y July 2017 Conformational Landscape of the p28 Bound Human Proteasome Regulatory Particle Molecular Cell 67 2 322 333 e6 doi 10 1016 j molcel 2017 06 007 PMC 5580496 nbsp PMID 28689658 Kohler A Cascio P Leggett DS Woo KM Goldberg AL Finley D June 2001 The axial channel of the proteasome core particle is gated by the Rpt2 ATPase and controls both substrate entry and product release Molecular Cell 7 6 1143 52 doi 10 1016 S1097 2765 01 00274 X PMID 11430818 a b Smith DM Chang SC Park S Finley D Cheng Y Goldberg AL September 2007 Docking of the proteasomal ATPases carboxyl termini in the 20S proteasome s alpha ring opens the gate for substrate entry Molecular Cell 27 5 731 44 doi 10 1016 j molcel 2007 06 033 PMC 2083707 nbsp PMID 17803938 Zhu Y Wang WL Yu D Ouyang Q Lu Y Mao Y April 2018 Structural mechanism for nucleotide driven remodeling of the AAA ATPase unfoldase in the activated human 26S proteasome Nature Communications 9 1 1360 Bibcode 2018NatCo 9 1360Z doi 10 1038 s41467 018 03785 w PMC 5893597 nbsp PMID 29636472 Chen S Wu J Lu Y Ma YB Lee BH Yu Z Ouyang Q Finley DJ Kirschner MW Mao Y November 2016 Structural basis for dynamic regulation of the human 26S proteasome Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 113 46 12991 12996 doi 10 1073 pnas 1614614113 PMC 5135334 nbsp PMID 27791164 Stadtmueller BM Hill CP 7 January 2011 Proteasome activators Molecular Cell 41 1 8 19 doi 10 1016 j molcel 2010 12 020 PMC 3040445 nbsp PMID 21211719 Forster A Masters EI Whitby FG Robinson H Hill CP May 2005 The 1 9 A structure of a proteasome 11S activator complex and implications for proteasome PAN PA700 interactions Molecular Cell 18 5 589 99 doi 10 1016 j molcel 2005 04 016 PMID 15916965 Wang J Maldonado MA August 2006 The ubiquitin proteasome system and its role in inflammatory and autoimmune diseases Cellular amp Molecular Immunology 3 4 255 61 PMID 16978533 Stadtmueller BM Hill CP 7 January 2011 Proteasome activators Molecular Cell 41 1 8 19 doi 10 1016 j molcel 2010 12 020 PMC 3040445 nbsp PMID 21211719 Witt S Kwon YD Sharon M Felderer K Beuttler M Robinson CV Baumeister W Jap BK July 2006 Proteasome assembly triggers a switch required for active site maturation Structure 14 7 1179 88 doi 10 1016 j str 2006 05 019 PMID 16843899 Xie Y 2010 12 01 Structure Assembly and Homeostatic Regulation of the 26S Proteasome Journal of Molecular Cell Biology dalam bahasa Inggris 2 6 308 317 doi 10 1093 jmcb mjq030 ISSN 1674 2788 Sakata E Stengel F Fukunaga K Zhou M Saeki Y Forster F Baumeister W Tanaka K Robinson CV June 2011 The catalytic activity of Ubp6 enhances maturation of the proteasomal regulatory particle Molecular Cell 42 5 637 649 doi 10 1016 j molcel 2011 04 021 PMID 21658604 Bai Minghui Zhao Xian Sahara Kazutaka Ohte Yuki Hirano Yuko Kaneko Takeumi Yashiroda Hideki Murata Shigeo 2019 05 31 In depth Analysis of the Lid Subunits Assembly Mechanism in Mammals Biomolecules dalam bahasa Inggris 9 6 213 doi 10 3390 biom9060213 ISSN 2218 273X PMC 6627463 nbsp PMID 31159305 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Haas AL Warms JV Hershko A Rose IA March 1982 Ubiquitin activating enzyme Mechanism and role in protein ubiquitin conjugation The Journal of Biological Chemistry 257 5 2543 8 doi 10 1016 S0021 9258 18 34958 5 PMID 6277905 Thrower JS Hoffman L Rechsteiner M Pickart CM January 2000 Recognition of the polyubiquitin proteolytic signal The EMBO Journal 19 1 94 102 doi 10 1093 emboj 19 1 94 PMC 1171781 nbsp PMID 10619848 Risseeuw EP Daskalchuk TE Banks TW Liu E Cotelesage J Hellmann H Estelle M Somers DE Crosby WL June 2003 Protein interaction analysis of SCF ubiquitin E3 ligase subunits from Arabidopsis The Plant Journal 34 6 753 67 doi 10 1046 j 1365 313X 2003 01768 x PMID 12795696 Su Vivian Lau Alan F 2009 09 Ubiquitin like and ubiquitin associated domain proteins significance in proteasomal degradation Cellular and molecular life sciences CMLS 66 17 2819 2833 doi 10 1007 s00018 009 0048 9 ISSN 1420 9071 PMC 2725189 nbsp PMID 19468686 Periksa nilai tanggal di date bantuan Sadanandom A Bailey M Ewan R Lee J Nelis S October 2012 The ubiquitin proteasome system central modifier of plant signalling The New Phytologist 196 1 13 28 doi 10 1111 j 1469 8137 2012 04266 x PMID 22897362 Finley Daniel Ulrich Helle D Sommer Thomas Kaiser Peter 2012 10 The ubiquitin proteasome system of Saccharomyces cerevisiae Genetics 192 2 319 360 doi 10 1534 genetics 112 140467 ISSN 1943 2631 PMC 3454868 nbsp PMID 23028185 Periksa nilai tanggal di date bantuan Suryadinata Randy Roesley Siti Nur Ain Yang George Sarcevic Boris 2014 07 01 Mechanisms of generating polyubiquitin chains of different topology Cells 3 3 674 689 doi 10 3390 cells3030674 ISSN 2073 4409 PMC 4197637 nbsp PMID 24987835 Li W Ye Y 2008 08 Polyubiquitin chains functions structures and mechanisms Cellular and molecular life sciences CMLS 65 15 2397 2406 doi 10 1007 s00018 008 8090 6 ISSN 1420 682X PMC 2700825 nbsp PMID 18438605 Periksa nilai tanggal di date bantuan Xu P Duong DM Seyfried NT Cheng D Xie Y Robert J Rush J Hochstrasser M Finley D Peng J April 2009 Quantitative proteomics reveals the function of unconventional ubiquitin chains in proteasomal degradation Cell 137 1 133 45 doi 10 1016 j cell 2009 01 041 PMC 2668214 nbsp PMID 19345192 Akutsu Masato Dikic Ivan Bremm Anja 2016 01 01 Ubiquitin chain diversity at a glance Journal of Cell Science dalam bahasa Inggris jcs 183954 doi 10 1242 jcs 183954 ISSN 1477 9137 a b Liu CW Li X Thompson D Wooding K Chang TL Tang Z Yu H Thomas PJ DeMartino GN October 2006 ATP binding and ATP hydrolysis play distinct roles in the function of 26S proteasome Molecular Cell 24 1 39 50 doi 10 1016 j molcel 2006 08 025 PMC 3951175 nbsp PMID 17018291 Reyes Turcu Francisca E Ventii Karen H Wilkinson Keith D 2009 Regulation and cellular roles of ubiquitin specific deubiquitinating enzymes Annual Review of Biochemistry 78 363 397 doi 10 1146 annurev biochem 78 082307 091526 ISSN 1545 4509 PMC 2734102 nbsp PMID 19489724 Reyes Turcu Francisca E Wilkinson Keith D 2009 04 Polyubiquitin binding and disassembly by deubiquitinating enzymes Chemical Reviews 109 4 1495 1508 doi 10 1021 cr800470j ISSN 1520 6890 PMC 2734106 nbsp PMID 19243136 Periksa nilai tanggal di date bantuan Smith DM Kafri G Cheng Y Ng D Walz T Goldberg AL December 2005 ATP binding to PAN or the 26S ATPases causes association with the 20S proteasome gate opening and translocation of unfolded proteins Molecular Cell 20 5 687 98 doi 10 1016 j molcel 2005 10 019 PMID 16337593 Majumder Parijat Baumeister Wolfgang 2019 12 18 Proteasomes unfoldase assisted protein degradation machines Biological Chemistry dalam bahasa Inggris 401 1 183 199 doi 10 1515 hsz 2019 0344 ISSN 1437 4315 Inobe T Fishbain S Prakash S Matouschek A March 2011 Defining the geometry of the two component proteasome degron Nature Chemical Biology 7 3 161 7 doi 10 1038 nchembio 521 PMC 3129032 nbsp PMID 21278740 van der Lee R Lang B Kruse K Gsponer J Sanchez de Groot N Huynen MA Matouschek A Fuxreiter M Babu MM September 2014 Intrinsically disordered segments affect protein half life in the cell and during evolution Cell Reports 8 6 1832 44 doi 10 1016 j celrep 2014 07 055 PMC 4358326 nbsp PMID 25220455 a b c Smith DM Kafri G Cheng Y Ng D Walz T Goldberg AL December 2005 ATP binding to PAN or the 26S ATPases causes association with the 20S proteasome gate opening and translocation of unfolded proteins Molecular Cell 20 5 687 98 doi 10 1016 j molcel 2005 10 019 PMID 16337593 Liu CW Li X Thompson D Wooding K Chang TL Tang Z Yu H Thomas PJ DeMartino GN October 2006 ATP binding and ATP hydrolysis play distinct roles in the function of 26S proteasome Molecular Cell 24 1 39 50 doi 10 1016 j molcel 2006 08 025 PMC 3951175 nbsp PMID 17018291 Hoyt MA Zich J Takeuchi J Zhang M Govaerts C Coffino P April 2006 Glycine alanine repeats impair proper substrate unfolding by the proteasome The EMBO Journal 25 8 1720 9 doi 10 1038 sj emboj 7601058 PMC 1440830 nbsp PMID 16601692 a b Zhang M Coffino P March 2004 Repeat sequence of Epstein Barr virus encoded nuclear antigen 1 protein interrupts proteasome substrate processing The Journal of Biological Chemistry 279 10 8635 41 doi 10 1074 jbc M310449200 PMID 14688254 Dick TP Nussbaum AK Deeg M Heinemeyer W Groll M Schirle M Keilholz W Stevanovic S Wolf DH Huber R Rammensee HG Schild H October 1998 Contribution of proteasomal beta subunits to the cleavage of peptide substrates analyzed with yeast mutants The Journal of Biological Chemistry 273 40 25637 46 doi 10 1074 jbc 273 40 25637 PMID 9748229 Rubin David M Finley Daniel 1995 08 Proteolysis The proteasome a protein degrading organelle Current Biology dalam bahasa Inggris 5 8 854 858 doi 10 1016 S0960 9822 95 00172 2 Periksa nilai tanggal di date bantuan Glickman Michael H Ciechanover Aaron 2002 04 01 The Ubiquitin Proteasome Proteolytic Pathway Destruction for the Sake of Construction Physiological Reviews dalam bahasa Inggris 82 2 373 428 doi 10 1152 physrev 00027 2001 ISSN 0031 9333 Sahu Indrajit Glickman Michael H 2021 04 30 Proteasome in action substrate degradation by the 26S proteasome Biochemical Society Transactions dalam bahasa Inggris 49 2 629 644 doi 10 1042 BST20200382 ISSN 0300 5127 Sahu Indrajit Glickman Michael H 2021 01 24 Structural Insights into Substrate Recognition and Processing by the 20S Proteasome Biomolecules dalam bahasa Inggris 11 2 148 doi 10 3390 biom11020148 ISSN 2218 273X PMC 7910952 nbsp Pemeliharaan CS1 Format PMC link Heinemeyer W Fischer M Krimmer T Stachon U Wolf DH October 1997 The active sites of the eukaryotic 20 S proteasome and their involvement in subunit precursor processing The Journal of Biological Chemistry 272 40 25200 9 doi 10 1074 jbc 272 40 25200 PMID 9312134 Hoppe Thorsten Matuschewski Kai Rape Michael Schlenker Stephan Ulrich Helle D Jentsch Stefan 2000 09 Activation of a Membrane Bound Transcription Factor by Regulated Ubiquitin Proteasome Dependent Processing Cell dalam bahasa Inggris 102 5 577 586 doi 10 1016 S0092 8674 00 00080 5 Periksa nilai tanggal di date bantuan Moorthy Anu K Savinova Olga V Ho Jessica Q Wang Vivien Ya Fan Vu Don Ghosh Gourisankar 2006 05 03 The 20S proteasome processes NF kappaB1 p105 into p50 in a translation independent manner The EMBO journal 25 9 1945 1956 doi 10 1038 sj emboj 7601081 ISSN 0261 4189 PMC 1456938 nbsp PMID 16619030 Lata Sneh Mishra Ritu Banerjea Akhil C 2018 11 21 Proteasomal Degradation Machinery Favorite Target of HIV 1 Proteins Frontiers in Microbiology 9 2738 doi 10 3389 fmicb 2018 02738 ISSN 1664 302X PMC 6262318 nbsp PMID 30524389 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Zhang M Pickart CM Coffino P April 2003 Determinants of proteasome recognition of ornithine decarboxylase a ubiquitin independent substrate The EMBO Journal 22 7 1488 96 doi 10 1093 emboj cdg158 PMC 152902 nbsp PMID 12660156 Asher G Shaul Y August 2005 p53 proteasomal degradation poly ubiquitination is not the whole story Cell Cycle 4 8 1015 8 doi 10 4161 cc 4 8 1900 PMID 16082197 Shringarpure R Grune T Mehlhase J Davies KJ January 2003 Ubiquitin conjugation is not required for the degradation of oxidized proteins by proteasome The Journal of Biological Chemistry 278 1 311 8 doi 10 1074 jbc M206279200 PMID 12401807 a b c Gille Christoph Goede Andrean Schloetelburg Cord Preissner Robert Kloetzel Peter Michael Gobel Ulf B Frommel Cornelius 2003 03 07 A comprehensive view on proteasomal sequences implications for the evolution of the proteasome Journal of Molecular Biology 326 5 1437 1448 doi 10 1016 s0022 2836 02 01470 5 ISSN 0022 2836 PMID 12595256 Fuchs Adrian C D Alva Vikram Maldoner Lorena Albrecht Reinhard Hartmann Marcus D Martin Jorg 2017 06 06 The Architecture of the Anbu Complex Reflects an Evolutionary Intermediate at the Origin of the Proteasome System Structure London England 1993 25 6 834 845 e5 doi 10 1016 j str 2017 04 005 ISSN 1878 4186 PMC 5666114 nbsp PMID 28479063 Valas Ruben E Bourne Philip E 2008 05 Rethinking proteasome evolution two novel bacterial proteasomes Journal of Molecular Evolution 66 5 494 504 doi 10 1007 s00239 008 9075 7 ISSN 0022 2844 PMC 3235984 nbsp PMID 18389302 Periksa nilai tanggal di date bantuan Chesnel Franck Bazile Franck Pascal Aude Kubiak Jacek Z 2006 08 Cyclin B dissociation from CDK1 precedes its degradation upon MPF inactivation in mitotic extracts of Xenopus laevis embryos Cell Cycle Georgetown Tex 5 15 1687 1698 doi 10 4161 cc 5 15 3123 ISSN 1551 4005 PMID 16921258 Periksa nilai tanggal di date bantuan Brito Daniela A Rieder Conly L 2006 06 20 Mitotic checkpoint slippage in humans occurs via cyclin B destruction in the presence of an active checkpoint Current biology CB 16 12 1194 1200 doi 10 1016 j cub 2006 04 043 ISSN 0960 9822 PMC 2749311 nbsp PMID 16782009 Havens Courtney G Ho Alan Yoshioka Naohisa Dowdy Steven F 2006 06 Regulation of late G1 S phase transition and APC Cdh1 by reactive oxygen species Molecular and Cellular Biology 26 12 4701 4711 doi 10 1128 MCB 00303 06 ISSN 0270 7306 PMC 1489138 nbsp PMID 16738333 Periksa nilai tanggal di date bantuan Bashir Tarig Dorrello N Valerio Amador Virginia Guardavaccaro Daniele Pagano Michele 2004 03 11 Control of the SCF Skp2 Cks1 ubiquitin ligase by the APC C Cdh1 ubiquitin ligase Nature 428 6979 190 193 doi 10 1038 nature02330 ISSN 1476 4687 PMID 15014502 Higashitsuji Hiroaki Liu Yu Mayer R John Fujita Jun 2005 10 The oncoprotein gankyrin negatively regulates both p53 and RB by enhancing proteasomal degradation Cell Cycle Georgetown Tex 4 10 1335 1337 doi 10 4161 cc 4 10 2107 ISSN 1551 4005 PMID 16177571 Periksa nilai tanggal di date bantuan Tarrason Risa Gabriel Hurtig Fredrik Bray Sian Hafner Anne E Harker Kirschneck Lena Faull Peter Davis Colin Papatziamou Dimitra Mutavchiev Delyan R 2020 08 07 The proteasome controls ESCRT III mediated cell division in an archaeon Science New York N Y 369 6504 eaaz2532 doi 10 1126 science aaz2532 ISSN 1095 9203 PMC 7116001 nbsp PMID 32764038 Dharmasiri Sunethra Estelle Mark 2002 06 The role of regulated protein degradation in auxin response Plant Molecular Biology 49 3 4 401 409 ISSN 0167 4412 PMID 12036263 Periksa nilai tanggal di date bantuan Weijers Dolf Benkova Eva Jager Katja E Schlereth Alexandra Hamann Thorsten Kientz Marika Wilmoth Jill C Reed Jason W Jurgens Gerd 2005 05 18 Developmental specificity of auxin response by pairs of ARF and Aux IAA transcriptional regulators The EMBO journal 24 10 1874 1885 doi 10 1038 sj emboj 7600659 ISSN 0261 4189 PMC 1142592 nbsp PMID 15889151 Haas A L Baboshina O Williams B Schwartz L M 1995 04 21 Coordinated induction of the ubiquitin conjugation pathway accompanies the developmentally programmed death of insect skeletal muscle The Journal of Biological Chemistry 270 16 9407 9412 doi 10 1074 jbc 270 16 9407 ISSN 0021 9258 PMID 7721865 Schwartz L M Kosz L Kay B K 1990 09 01 Gene activation is required for developmentally programmed cell death Proceedings of the National Academy of Sciences dalam bahasa Inggris 87 17 6594 6598 doi 10 1073 pnas 87 17 6594 ISSN 0027 8424 PMC 54583 nbsp PMID 2395862 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Low P Bussell K Dawson S P Billett M A Mayer R J Reynolds S E 1997 01 06 Expression of a 26S proteasome ATPase subunit MS73 in muscles that undergo developmentally programmed cell death and its control by ecdysteroid hormones in the insect Manduca sexta FEBS letters 400 3 345 349 doi 10 1016 s0014 5793 96 01413 5 ISSN 0014 5793 PMID 9009228 Pitzer F Dantes A Fuchs T Baumeister W Amsterdam A 1996 09 23 Removal of proteasomes from the nucleus and their accumulation in apoptotic blebs during programmed cell death FEBS letters 394 1 47 50 doi 10 1016 0014 5793 96 00920 9 ISSN 0014 5793 PMID 8925925 Orlowski R Z 1999 04 The role of the ubiquitin proteasome pathway in apoptosis Cell Death and Differentiation 6 4 303 313 doi 10 1038 sj cdd 4400505 ISSN 1350 9047 PMID 10381632 Periksa nilai tanggal di date bantuan Garrido C Brunet M Didelot C Zermati Y Schmitt E Kroemer G November 2006 Heat shock proteins 27 and 70 anti apoptotic proteins with tumorigenic properties Cell Cycle 5 22 2592 601 doi 10 4161 cc 5 22 3448 PMID 17106261 Park SH Bolender N Eisele F Kostova Z Takeuchi J Coffino P Wolf DH January 2007 The cytoplasmic Hsp70 chaperone machinery subjects misfolded and endoplasmic reticulum import incompetent proteins to degradation via the ubiquitin proteasome system Molecular Biology of the Cell 18 1 153 65 doi 10 1091 mbc E06 04 0338 PMC 1751312 nbsp PMID 17065559 Dai Q Qian SB Li HH McDonough H Borchers C Huang D Takayama S Younger JM Ren HY Cyr DM Patterson C November 2005 Regulation of the cytoplasmic quality control protein degradation pathway by BAG2 The Journal of Biological Chemistry 280 46 38673 81 doi 10 1074 jbc M507986200 PMID 16169850 Boguszewska Mankowska Dominika Nykiel Malgorzata Zagdanska Barbara 2015 11 11 Gowder Sivakumar Joghi Thatha ed Protein Oxidation and Redox Regulation of Proteolysis dalam bahasa Inggris InTech doi 10 5772 61182 ISBN 978 953 51 2200 5 Shringarpure R Grune T Mehlhase J Davies KJ January 2003 Ubiquitin conjugation is not required for the degradation of oxidized proteins by proteasome The Journal of Biological Chemistry 278 1 311 8 doi 10 1074 jbc M206279200 PMID 12401807 Grune T Shringarpure R Sitte N Davies K 2001 11 01 Age Related Changes in Protein Oxidation and Proteolysis in Mammalian Cells The Journals of Gerontology Series A Biological Sciences and Medical Sciences dalam bahasa Inggris 56 11 B459 B467 doi 10 1093 gerona 56 11 B459 ISSN 1079 5006 a b Lehman NL September 2009 The ubiquitin proteasome system in neuropathology Acta Neuropathologica 118 3 329 47 doi 10 1007 s00401 009 0560 x PMC 2716447 nbsp PMID 19597829 McNaught KS Jackson T JnoBaptiste R Kapustin A Olanow CW May 2006 Proteasomal dysfunction in sporadic Parkinson s disease Neurology 66 10 Suppl 4 S37 49 doi 10 1212 01 wnl 0000221745 58886 2e PMID 16717251 Zondler Lisa Kostka Marcus Garidel Patrick Heinzelmann Udo Hengerer Bastian Mayer Benjamin Weishaupt Jochen H Gillardon Frank Danzer Karin M 2017 Proteasome impairment by a synuclein PloS One 12 9 e0184040 doi 10 1371 journal pone 0184040 ISSN 1932 6203 PMC 5612461 nbsp PMID 28945746 Lecker Stewart H Goldberg Alfred L Mitch William E 2006 07 Protein Degradation by the Ubiquitin Proteasome Pathway in Normal and Disease States Journal of the American Society of Nephrology dalam bahasa Inggris 17 7 1807 1819 doi 10 1681 ASN 2006010083 ISSN 1046 6673 Periksa nilai tanggal di date bantuan Wang J Maldonado MA August 2006 The ubiquitin proteasome system and its role in inflammatory and autoimmune diseases Cellular amp Molecular Immunology 3 4 255 61 PMID 16978533 Murata Shigeo Sasaki Katsuhiro Kishimoto Toshihiko Niwa Shin ichiro Hayashi Hidemi Takahama Yousuke Tanaka Keiji 2007 06 Regulation of CD8 T Cell Development by Thymus Specific Proteasomes Science dalam bahasa Inggris 316 5829 1349 1353 doi 10 1126 science 1141915 ISSN 0036 8075 Periksa nilai tanggal di date bantuan Cascio P Hilton C Kisselev AF Rock KL Goldberg AL May 2001 26S proteasomes and immunoproteasomes produce mainly N extended versions of an antigenic peptide The EMBO Journal 20 10 2357 66 doi 10 1093 emboj 20 10 2357 PMC 125470 nbsp PMID 11350924 Wang J Maldonado MA August 2006 The ubiquitin proteasome system and its role in inflammatory and autoimmune diseases Cellular amp Molecular Immunology 3 4 255 61 PMID 16978533 Mallery DL McEwan WA Bidgood SR Towers GJ Johnson CM James LC November 2010 Antibodies mediate intracellular immunity through tripartite motif containing 21 TRIM21 Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 107 46 19985 19990 Bibcode 2010PNAS 10719985M doi 10 1073 pnas 1014074107 PMC 2993423 nbsp PMID 21045130 Kleiger Gary Mayor Thibault 2014 06 Perilous journey a tour of the ubiquitin proteasome system Trends in Cell Biology 24 6 352 359 doi 10 1016 j tcb 2013 12 003 ISSN 1879 3088 PMC 4037451 nbsp PMID 24457024 Periksa nilai tanggal di date bantuan Goldberg A L Stein R Adams J 1995 08 New insights into proteasome function from archaebacteria to drug development Chemistry amp Biology 2 8 503 508 doi 10 1016 1074 5521 95 90182 5 ISSN 1074 5521 PMID 9383453 Periksa nilai tanggal di date bantuan Penke Botond Bogar Ferenc Fulop Livia 2017 10 10 b Amyloid and the Pathomechanisms of Alzheimer s Disease A Comprehensive View Molecules dalam bahasa Inggris 22 10 1692 doi 10 3390 molecules22101692 ISSN 1420 3049 PMC 6151811 nbsp PMID 28994715 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Ortega Zaira Lucas Jose J 2014 Ubiquitin proteasome system involvement in Huntington s disease Frontiers in Molecular Neuroscience 7 77 doi 10 3389 fnmol 2014 00077 ISSN 1662 5099 PMC 4179678 nbsp PMID 25324717 Sandri Marco Robbins Jeffrey 2014 06 Proteotoxicity an underappreciated pathology in cardiac disease Journal of Molecular and Cellular Cardiology 71 3 10 doi 10 1016 j yjmcc 2013 12 015 ISSN 1095 8584 PMC 4011959 nbsp PMID 24380730 Periksa nilai tanggal di date bantuan Wang Zhao V Hill Joseph A 2015 02 03 Protein quality control and metabolism bidirectional control in the heart Cell Metabolism 21 2 215 226 doi 10 1016 j cmet 2015 01 016 ISSN 1932 7420 PMC 4317573 nbsp PMID 25651176 a b Hoesel Bastian Schmid Johannes A 2013 The complexity of NF kB signaling in inflammation and cancer Molecular Cancer dalam bahasa Inggris 12 1 86 doi 10 1186 1476 4598 12 86 ISSN 1476 4598 PMC 3750319 nbsp PMID 23915189 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Liu Ting Zhang Lingyun Joo Donghyun Sun Shao Cong 2017 12 NF kB signaling in inflammation Signal Transduction and Targeted Therapy dalam bahasa Inggris 2 1 17023 doi 10 1038 sigtrans 2017 23 ISSN 2059 3635 PMC 5661633 nbsp PMID 29158945 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Ermolaeva Maria A Dakhovnik Alexander Schumacher Bjorn 2015 09 Quality control mechanisms in cellular and systemic DNA damage responses Ageing Research Reviews 23 Pt A 3 11 doi 10 1016 j arr 2014 12 009 ISSN 1872 9649 PMC 4886828 nbsp PMID 25560147 Periksa nilai tanggal di date bantuan Checler F da Costa C A Ancolio K Chevallier N Lopez Perez E Marambaud P 2000 07 26 Role of the proteasome in Alzheimer s disease Biochimica Et Biophysica Acta 1502 1 133 138 doi 10 1016 s0925 4439 00 00039 9 ISSN 0006 3002 PMID 10899438 Zheng Qiuyang Huang Timothy Zhang Lishan Zhou Ying Luo Hong Xu Huaxi Wang Xin 2016 12 15 Dysregulation of Ubiquitin Proteasome System in Neurodegenerative Diseases Frontiers in Aging Neuroscience 8 doi 10 3389 fnagi 2016 00303 ISSN 1663 4365 PMC 5156861 nbsp PMID 28018215 Pemeliharaan CS1 Format PMC link a b c Jansen Anne H P Reits Eric A J Hol Elly M 2014 08 08 The ubiquitin proteasome system in glia and its role in neurodegenerative diseases Frontiers in Molecular Neuroscience 7 doi 10 3389 fnmol 2014 00073 ISSN 1662 5099 PMC 4126450 nbsp PMID 25152710 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Opattova Alena Cente Martin Novak Michal Filipcik Peter 2015 10 The ubiquitin proteasome system as a potential therapeutic target for treatment of neurodegenerative diseases General Physiology and Biophysics 34 4 337 352 doi 10 4149 gpb 2015024 ISSN 0231 5882 PMID 26221742 Periksa nilai tanggal di date bantuan Deriziotis Pelagia Tabrizi Sarah J 2008 12 Prions and the proteasome Biochimica et Biophysica Acta BBA Molecular Basis of Disease dalam bahasa Inggris 1782 12 713 722 doi 10 1016 j bbadis 2008 06 011 Periksa nilai tanggal di date bantuan Zhu Ting Hayat Khan Sher Zhao Deming Yang Lifeng 2014 07 Regulation of proteasomes in prion disease Acta Biochimica et Biophysica Sinica dalam bahasa Inggris 46 7 531 539 doi 10 1093 abbs gmu031 ISSN 1745 7270 Periksa nilai tanggal di date bantuan Calise Justine Powell Saul R 2013 02 01 The ubiquitin proteasome system and myocardial ischemia American Journal of Physiology Heart and Circulatory Physiology 304 3 H337 349 doi 10 1152 ajpheart 00604 2012 ISSN 1522 1539 PMC 3774499 nbsp PMID 23220331 Predmore Jaime M Wang Ping Davis Frank Bartolone Sarah Westfall Margaret V Dyke David B Pagani Francis Powell Saul R Day Sharlene M 2010 03 02 Ubiquitin proteasome dysfunction in human hypertrophic and dilated cardiomyopathies Circulation 121 8 997 1004 doi 10 1161 CIRCULATIONAHA 109 904557 ISSN 1524 4539 PMC 2857348 nbsp PMID 20159828 Powell Saul R 2006 07 The ubiquitin proteasome system in cardiac physiology and pathology American Journal of Physiology Heart and Circulatory Physiology 291 1 H1 H19 doi 10 1152 ajpheart 00062 2006 ISSN 0363 6135 PMID 16501026 Periksa nilai tanggal di date bantuan Almond Jb Cohen Gm 2002 04 The proteasome a novel target for cancer chemotherapy Leukemia dalam bahasa Inggris 16 4 433 443 doi 10 1038 sj leu 2402417 ISSN 0887 6924 Periksa nilai tanggal di date bantuan Bunn Paul A 2004 06 15 The Potential Role of Proteasome Inhibitors in the Treatment of Lung Cancer Clinical Cancer Research dalam bahasa Inggris 10 12 4263s 4265s doi 10 1158 1078 0432 CCR 040011 ISSN 1078 0432 Zhu Bo Zhu Lihua Xia Lin Xiong Yuyun Yin Qing Rui Ke 2020 11 16 Roles of Ubiquitination and Deubiquitination in Regulating Dendritic Cell Maturation and Function Frontiers in Immunology 11 586613 doi 10 3389 fimmu 2020 586613 ISSN 1664 3224 PMC 7717991 nbsp Pemeliharaan CS1 Format PMC link Egerer Karl Kuckelkorn Ulrike Rudolph Paul E Ruckert Jens C Dorner Thomas Burmester Gerd R Kloetzel Peter M Feist Eugen 2002 10 Circulating proteasomes are markers of cell damage and immunologic activity in autoimmune diseases The Journal of Rheumatology 29 10 2045 2052 ISSN 0315 162X PMID 12375310 Periksa nilai tanggal di date bantuan Ōmura Satoshi Crump Andy 2019 04 Lactacystin first in class proteasome inhibitor still excelling and an exemplar for future antibiotic research The Journal of Antibiotics dalam bahasa Inggris 72 4 189 201 doi 10 1038 s41429 019 0141 8 ISSN 0021 8820 PMC 6760633 nbsp PMID 30755736 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Roeten Margot S F Cloos Jacqueline Jansen Gerrit 2018 02 Positioning of proteasome inhibitors in therapy of solid malignancies Cancer Chemotherapy and Pharmacology dalam bahasa Inggris 81 2 227 243 doi 10 1007 s00280 017 3489 0 ISSN 0344 5704 PMC 5778165 nbsp PMID 29184971 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Richardson Paul G Mitsiades Constantine Hideshima Teru Anderson Kenneth C 2005 02 19 Proteasome Inhibition in the Treatment of Cancer Cell Cycle dalam bahasa Inggris 4 2 289 295 doi 10 4161 cc 4 2 1414 ISSN 1538 4101 Fisher Richard I Bernstein Steven H Kahl Brad S Djulbegovic Benjamin Robertson Michael J de Vos Sven Epner Elliot Krishnan Amrita Leonard John P 2006 10 20 Multicenter phase II study of bortezomib in patients with relapsed or refractory mantle cell lymphoma Journal of Clinical Oncology Official Journal of the American Society of Clinical Oncology 24 30 4867 4874 doi 10 1200 JCO 2006 07 9665 ISSN 1527 7755 PMID 17001068 Jakob Christian Egerer Karl Liebisch Peter Turkmen Seval Zavrski Ivana Kuckelkorn Ulrike Heider Ulrike Kaiser Martin Fleissner Claudia 2007 03 01 Circulating proteasome levels are an independent prognostic factor for survival in multiple myeloma Blood 109 5 2100 2105 doi 10 1182 blood 2006 04 016360 ISSN 0006 4971 PMID 17095627 Shah S A Potter M W McDade T P Ricciardi R Perugini R A Elliott P J Adams J Callery M P 2001 Apr 2 27 26S proteasome inhibition induces apoptosis and limits growth of human pancreatic cancer Journal of Cellular Biochemistry 82 1 110 122 doi 10 1002 jcb 1150 ISSN 0730 2312 PMID 11400168 Periksa nilai tanggal di date bantuan Liu Wei Chen Juan Tamayo Archito T Ruan Changgeng Li Li Zhou Shouhao Shen Chan Young Ken H Westin Jason 2018 01 02 Preclinical efficacy and biological effects of the oral proteasome inhibitor ixazomib in diffuse large B cell lymphoma Oncotarget dalam bahasa Inggris 9 1 346 360 doi 10 18632 oncotarget 20378 ISSN 1949 2553 PMC 5787470 nbsp PMID 29416618 Pemeliharaan CS1 Format PMC link O Connor Owen A Wright John Moskowitz Craig Muzzy Jamie MacGregor Cortelli Barbara Stubblefield Michael Straus David Portlock Carol Hamlin Paul 2005 02 01 Phase II clinical experience with the novel proteasome inhibitor bortezomib in patients with indolent non Hodgkin s lymphoma and mantle cell lymphoma Journal of Clinical Oncology Official Journal of the American Society of Clinical Oncology 23 4 676 684 doi 10 1200 JCO 2005 02 050 ISSN 0732 183X PMID 15613699 Mato Anthony R Feldman Tatyana Goy Andre 2012 05 01 Proteasome Inhibition and Combination Therapy for Non Hodgkin s Lymphoma From Bench to Bedside The Oncologist dalam bahasa Inggris 17 5 694 707 doi 10 1634 theoncologist 2011 0341 ISSN 1083 7159 PMC 3360909 nbsp PMID 22566373 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Messinger Yoav H Gaynon Paul S Sposto Richard van der Giessen Jeannette Eckroth Elena Malvar Jemily Bostrom Bruce C Therapeutic Advances in Childhood Leukemia amp Lymphoma TACL Consortium 2012 07 12 Bortezomib with chemotherapy is highly active in advanced B precursor acute lymphoblastic leukemia Therapeutic Advances in Childhood Leukemia amp Lymphoma TACL Study Blood 120 2 285 290 doi 10 1182 blood 2012 04 418640 ISSN 1528 0020 PMID 22653976 Pufall Miles A 2015 Glucocorticoids and Cancer Advances in Experimental Medicine and Biology 872 315 333 doi 10 1007 978 1 4939 2895 8 14 ISSN 0065 2598 PMC 5546099 nbsp PMID 26216001 Schmidtke G Holzhutter H G Bogyo M Kairies N Groll M de Giuli R Emch S Groettrup M 1999 12 10 How an inhibitor of the HIV I protease modulates proteasome activity The Journal of Biological Chemistry 274 50 35734 35740 doi 10 1074 jbc 274 50 35734 ISSN 0021 9258 PMID 10585454 Laurent Nathalie de Bouard Sophie Guillamo Jean Sebastien Christov Christo Zini Roland Jouault Helene Andre Patrice Lotteau Vincent Peschanski Marc 2004 02 Effects of the proteasome inhibitor ritonavir on glioma growth in vitro and in vivo Molecular Cancer Therapeutics 3 2 129 136 ISSN 1535 7163 PMID 14985453 Periksa nilai tanggal di date bantuan Zollner Thomas M Podda Maurizio Pien Christine Elliott Peter J Kaufmann Roland Boehncke Wolf Henning 2002 03 Proteasome inhibition reduces superantigen mediated T cell activation and the severity of psoriasis in a SCID hu model The Journal of Clinical Investigation 109 5 671 679 doi 10 1172 JCI12736 ISSN 0021 9738 PMC 150886 nbsp PMID 11877475 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Elliott P J Pien C S McCormack T A Chapman I D Adams J 1999 08 Proteasome inhibition A novel mechanism to combat asthma The Journal of Allergy and Clinical Immunology 104 2 Pt 1 294 300 doi 10 1016 s0091 6749 99 70369 6 ISSN 0091 6749 PMID 10452747 Periksa nilai tanggal di date bantuan Hubbell Grace E Tepe Jetze J 2020 Natural product scaffolds as inspiration for the design and synthesis of 20S human proteasome inhibitors RSC Chemical Biology dalam bahasa Inggris 1 5 305 332 doi 10 1039 D0CB00111B ISSN 2633 0679 Verdoes Martijn Florea Bogdan I Menendez Benito Victoria Maynard Christa J Witte Martin D van der Linden Wouter A van den Nieuwendijk Adrianus M C H Hofmann Tanja Berkers Celia R 2006 11 A fluorescent broad spectrum proteasome inhibitor for labeling proteasomes in vitro and in vivo Chemistry amp Biology 13 11 1217 1226 doi 10 1016 j chembiol 2006 09 013 ISSN 1074 5521 PMID 17114003 Periksa nilai tanggal di date bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Proteasom amp oldid 23744082