www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kegunaan lain lihat Medan disambiguasi Lapangan atau medan juga disebut bidang dalam matematika adalah suatu struktur aljabar dengan operasi seperti penambahan pengurangan perkalian dan pembagian yang memenuhi aksioma tertentu Lapangan yang kerap kali dijumpai adalah lapangan bilangan riil lapangan bilangan kompleks dan bilangan rasional Segi tujuh biasa tidak dapat dibangun hanya dengan menggunakan konstruksi garis lurus dan kompas ini dapat dibuktikan menggunakan bidang bilangan konstruksibel Medan yang paling dikenal adalah medan bilangan rasional bidang bilangan riil dan medan bilangan kompleks Terdapat medan lainnya seperti medan fungsi rasional medan fungsi aljabar medan bilangan aljabar dan Medan p adik umumnya digunakan dan dipelajari dalam matematika terutama dalam teori bilangan dan geometri aljabar Sebagian besar protokol kriptografi mengandalkan Medan hingga yaitu bidang dengan banyak elemen Relasi dua medan diekspresikan dengan gagasan tentang ekstensi medan Teori Galois yang diprakarsai oleh Evariste Galois pada tahun 1830 an dikhususkan untuk memahami kesimetrian perluasan medan Di antara hasil lainnya teori ini menunjukkan bahwa segitiga tiga sudut dan mengkuadratkan lingkaran tidak dapat dilakukan dengan kompas dan garis lurus Selain itu ini menunjukkan bahwa persamaan kuintik secara umum tidak berpenyelesaian secara aljabar Medan berfungsi sebagai gagasan dasar dalam beberapa ranah matematika Ini mencakup berbagai cabang analisis matematika yang didasarkan pada medan dengan struktur tambahan Teorema dasar dalam analisis bergantung pada sifat struktural medan bilangan riil Yang terpenting untuk tujuan aljabar medan yang digunakan sebagai skalar untuk ruang vektor yang merupakan konteks umum standar untuk aljabar linear Medan bilangan bagian dari medan bilangan rasional dipelajari secara mendalam di teori bilangan Medan fungsi dapat membantu mendeskripsikan sifat objek geometris Daftar isi 1 Definisi 2 Contoh 2 1 Bilangan rasional 2 2 Bilangan riil dan kompleks 2 3 Bilangan konstruksibel 2 4 Bidang dengan empat elemen 3 Gagasan dasar 3 1 Konsekuensi dari definisi 3 2 Aditif dan grup perkalian dari sebuah medan 3 3 Karakteristik 3 4 Submedan dan medan utama 4 Medan hingga 5 Sejarah 6 Medan dengan struktur tambahan 6 1 Medan tatanan 6 2 Medan topologi 6 3 Medan diferensial 7 Gagasan terkait 7 1 Gelanggang pembagian 8 Catatan 9 ReferensiDefinisi SuntingContoh sebuah lapangan adalah himpunan bilangan rasional Q Dalam Q terdapat empat operasi dasar penjumlahan bersama dengan pengurangan dan perkalian dengan pembagian Secara intuitif suatu lapangan adalah himpunan bilangan yang memiliki empat operasi seperti itu Agar memenuhi syarat sebagai lapangan operasi operasi tersebut harus memenuhi aksioma tertentu Sebuah lapangan adalah sebuah himpunan misalkan dinamakan F bersama dengan dua operasi biner yang biasanya dinamakan sebagai penambahan dan perkalian masing masing dilambangkan sebagai dan sehingga aksioma berikut berlaku Tertutup terhadap penambahan dan perkalian Untuk semua a b anggota F baik a b dan a b ada dalam F atau dengan rumusan lebih formal dan adalah operasi biner terhadap F Sifat asosiatif penambahan dan perkalian Untuk semua a b and c dalam F persamaan berikut berlaku a b c a b c dan a b c a b c Sifat komutatif penjumlahan dan perkalian Untuk semua a dan b dalam F kesamaan berikut berlaku a b b a dan a b b a Unsur identitas dalam penambahan dan perkalian Terdapat anggota atau unsur F yang dinamakan unsur identitas penambahan yang dilambangkan sebagai 0 sehingga untuk semua a dalam F a 0 a Begitu pula terdapat anggota yang dinamakan sebagai unsur identitas perkalian yang dilambangkan dengan 1 sehingga untuk semua a dalam F a 1 a Unsur identitas penambahan dan perkalian disyaratkan berbeda untuk alasan teknis Invers penambahan dan perkalian Untuk setiap a dalam F terdapat sebuah anggota a dalam F sehinggaa a 0 Dengan cara yang sama untuk setiap a dalam F selain 0 terdapat anggota a 1 in F sehingga a a 1 1 Unsur a b dan a b 1 masing masing dinamakan a b and a b Dengan kata lain terdapat operasi pengurangan dan pembagian Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan Untuk semua a b dan c dalam F kesamaan berikut berlaku a b c a b a c Contoh SuntingBilangan rasional Sunting Artikel utama Bilangan rasional Bilangan rasional telah banyak digunakan jauh sebelum elaborasi konsep lapangan Itu adalah bilangan yang dapat ditulis sebagai pecahan a b dimana a dan b adalah bilangan bulat dan b 0 Kebalikan aditif dari pecahan tersebut adalah a b dan pembalikan perkalian asalkan a 0 adalah b a yang bisa dilihat sebagai berikut b a a b b a a b 1 displaystyle frac b a cdot frac a b frac ba ab 1 nbsp Aksioma bidang yang diperlukan secara abstrak direduksi menjadi sifat standar bilangan rasional Misalnya hukum distributivitas dapat dibuktikan sebagai berikut 1 a b c d e f a b c d f f e f d d a b c f d f e d f d a b c f e d d f a c f e d b d f a c f b d f a e d b d f a c b d a e b f a b c d a b e f displaystyle begin aligned amp frac a b cdot left frac c d frac e f right 6pt amp frac a b cdot left frac c d cdot frac f f frac e f cdot frac d d right 6pt amp frac a b cdot left frac cf df frac ed fd right frac a b cdot frac cf ed df 6pt amp frac a cf ed bdf frac acf bdf frac aed bdf frac ac bd frac ae bf 6pt amp frac a b cdot frac c d frac a b cdot frac e f end aligned nbsp Bilangan riil dan kompleks Sunting nbsp Perkalian bilangan kompleks dapat divisualisasikan secara geometris dengan rotasi dan skala Artikel utama Bilangan riil dan Bilangan kompleks Bilangan riil R dengan operasi penjumlahan dan perkalian yang biasa juga membentuk bidang Bilangan kompleks C terdiri dari ekspresi a bi dengan a b dimana i adalah unit imajiner yaitu bilangan non nyata memuaskan i2 1 Penjumlahan dan perkalian bilangan real didefinisikan sedemikian rupa sehingga ekspresi jenis ini memenuhi semua aksioma medan dan karenanya berlaku untuk C Misalnya penegakan hukum distributif a bi c di ac bci adi bdi2 ac bd bc ad i Ini langsung bahwa ini lagi lagi merupakan ekspresi dari tipe di atas dan bilangan kompleks membentuk bidang Bilangan kompleks dapat direpresentasikan secara geometris sebagai titik dalam bidang dengan koordinat kartesius yang diberikan oleh bilangan real dari ekspresi yang mendeskripsikannya atau sebagai panah dari asal ke titik titik ini ditentukan oleh panjangnya dan sudut tertutup dengan beberapa Penambahan kemudian sesuai dengan penggabungan panah ke jajaran genjang intuitif menambahkan koordinat Kartesius dan perkaliannya kurang intuitif menggabungkan putaran dan skala panah menambahkan sudut dan mengalikan panjangnya Bidang bilangan real dan kompleks digunakan di seluruh matematika fisika teknik statistik dan banyak disiplin ilmu lainnya Bilangan konstruksibel Sunting nbsp Teorema rata rata geometris menegaskan bahwa h2 pq Memilih q 1 memungkinkan pembangunan akar kuadrat dari bilangan yang dapat dibangun p Artikel utama Bilangan konstruksibel Di zaman kuno beberapa masalah geometris menyangkut kelayakan dalam konstruksi bilangan tertentu dengan kompas dan garis lurus Misalnya orang Yunani tidak mengetahui bahwa secara umum tidak mungkin untuk membagi dua sudut tertentu dengan cara ini Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan bidang bilangan konstruksibel 2 Bilangan konstruktif riil menurut definisi adalah panjang segmen garis yang dapat dibangun dari titik 0 dan 1 dalam banyak langkah tak terhingga hanya dengan menggunakan kompas dan garis lurus Angka angka ini diberkahi dengan operasi bidang bilangan real terbatas pada bilangan yang dapat dibangun membentuk bidang yang mencakup bidang Q of angka rasional Ilustrasi menunjukkan konstruksi akar kuadrat dari bilangan yang dapat dibangun tidak harus terkandung di dalamnya Q Menggunakan label dalam ilustrasi buat segmen AB BD dan setengah lingkaran berakhir AD pusatkan di titik tengah C yang memotong garis tegak lurus melalui B pada satu titik F pada jarak tepat h p displaystyle h sqrt p nbsp dari B jika BD memiliki panjang satu Tidak semua bilangan real dapat dibangun Dapat ditunjukkan bahwa 2 3 displaystyle sqrt 3 2 nbsp bukanlah bilangan yang dapat dibangun yang menyiratkan bahwa tidak mungkin untuk membangun dengan kompas dan meluruskan panjang sisi sebuah kubus dengan volume 2 masalah lain yang ditimbulkan oleh orang Yunani kuno Bidang dengan empat elemen Sunting Penambahan Perkalian O I A BO O I A BI I O B AA A B O IB B A I O O I A BO O O O OI O I A BA O A B IB O B I ASelain sistem bilangan yang sudah dikenal seperti rasio ada contoh bidang lain yang kurang langsung Contoh berikut adalah bidang yang terdiri dari empat elemen yang disebut O I A dan B Notasi O memainkan peran elemen identitas aditif dilambangkan 0 dalam aksioma di atas dan I adalah identitas perkalian dilambangkan 1 dalam aksioma di atas Aksioma medan dapat diverifikasi dengan menggunakan beberapa teori medan lagi atau dengan perhitungan langsung Sebagai contoh A B A A I A yang sama dengan A B A A I B A seperti yang dipersyaratkan oleh distribusi Bidang ini disebut bidang hingga dengan empat elemen dan dilambangkan F4 or GF 4 3 Bagian terdiri dari O and I disorot dengan warna merah pada tabel di sebelah kanan juga merupakan bidang yang dikenal sebagai bidang biner F2 atau GF 2 Dalam konteks ilmu komputer dan Aljabar Boolean O dan I masing masing sering dilambangkan dengan false dan true penambahan kemudian dilambangkan XOR eksklusif atau dan perkalian dilambangkan AND Dengan kata lain struktur bidang biner adalah struktur dasar yang memungkinkan dilakukannya komputasi dengan bit Gagasan dasar SuntingDalam bagian ini F menunjukkan medan sembarang dan a serta b elemen sembarang dari F Konsekuensi dari definisi Sunting Satu memiliki a 0 0 dan a 1 a Secara khusus seseorang dapat menyimpulkan kebalikan aditif dari setiap elemen segera setelah dia mengetahui 1 1 Jika ab 0 kemudian a atau b harus 0 karena jika a 0 kemudian b a 1a b a 1 ab a 1 0 0 Ini berarti bahwa setiap bidang adalah domain integral Selain itu properti berikut ini berlaku untuk semua elemen a dan b 0 0 1 1 1 a a a 1 1 a a b a b a b Aditif dan grup perkalian dari sebuah medan Sunting Aksioma sebuah medan F adalah grup abelian di bawah tambahan Grup ini disebut grup aditif pada bidang dan terkadang dilambangkan dengan F ketika hanya menandai sebagai F yang hanya membingungkan Demikian pula elemen bukan nol dari F membentuk grup abelian dalam perkalian yang disebut grup perkalian dan dilambangkan dengan F 0 untuk F 0 atau F Medan didefinisikan sebagai himpunan F dengan dua operasi yang dilambangkan sebagai penjumlahan dan perkalian sehingga F adalah grup abelian dalam penjumlahan F 0 adalah grup abelian dalam perkalian catatan 1 dan perkalian adalah distributif di atas penjumlahan nb 1 Oleh karena itu beberapa pernyataan dasar tentang medan diperoleh dengan menerapkan fakta umum grup Misalnya penjumlahan dan perkalian inversi a dan a 1 ditentukan secara unik oleh a Persyaratan yang mengikuti 1 0 karena 1 adalah elemen identitas grup tidak berisi 0 4 Jadi gelanggang trivial yang terdiri dari satu elemen adalah bukan medan Setiap subgrup hingga dari grup perkalian sebuah bidang adalah siklik lihat Akar kesatuan Grup siklik Karakteristik Sunting Selain perkalian dua elemen F dimungkinkan untuk mendefinisikan produk n a dari elemen arbitrer a dari F dengan bilangan bulat positif n sebagai jumlah lipat n a a a yang merupakan elemen dari F Jika tidak ada bilangan bulat positif maka n 1 0 maka F dikatakan memiliki karakteristik 0 5 Misalnya medan bilangan rasional Q memiliki karakteristik 0 karena tidak ada bilangan bulat positif n adalah nol Sebaliknya jika adalah bilangan bulat positif n yang memenuhi persamaan ini bilangan bulat positif terkecil dapat ditampilkan sebagai bilangan prima Biasanya dilambangkan dengan p dan kemudian medan dikatakan memiliki karakteristik p Misalnya medan F4 memiliki karakteristik 2 dalam catatan 2 I I O Jika F memiliki karakteristik p maka p a 0 untuk semua a dalam F Ini menjelaskan a b p ap bp karena semua koefisien binomial lainnya yang muncul dalam rumus binomial habis dibagi p Maka ap a a a faktor p adalah kuasa p yaitu hasil kali lipat p dari elemen a Oleh karena itu peta Frobenius Fr F F x xpkompatibel dengan penambahan dalam F dan juga dengan perkalian dan merupakan homomorfisme medan 6 Adanya homomorfisme ini membuat medan dengan karakteristik p sangat berbeda dengan bidang dengan karakteristik 0 Submedan dan medan utama Sunting Sebuah submedan E dari medan F adalah himpunan bagian dari F yang merupakan medan yang terkait dengan operasi medan dari F Setara dengan E adalah himpunan bagian dari F yang merupakan 1 dan sebagai penutupan dengan penjumlahan perkalian aditif invers dan perkalian invers dari elemen bukan nol Maka 1 E untuk semua a b E kedua a b dan a b adalah E dan untuk semua a 0 dal5 E kedua a dan 1 a adalah E Medan hingga SuntingArtikel utama Medan hingga Medan hingga juga disebut medan Galois adalah medan dengan elemen hingga dimana jumlahnya yang disebut sebagai urutan medan Contoh pengantar di atas F4 adalah medan dengan empat elemen Submedan F2 adalah medan terkecil karena menurut definisi medan memiliki setidaknya dua elemen berbeda 1 0 nbsp Dalam aritmetika modular 12 9 4 1 karena 9 4 13 dalam Z yang dibagi 12 daun sisa 1 Namun Z 12Z bukan bidang karena 12 bukan bilangan prima Kolom hingga yang sederhana dengan tatanan utama langsung diakses menggunakan aritmetika modular Untuk bilangan bulat positif tetap n aritmetika modulo n artinya melakukan dengan angka Z nZ 0 1 n 1 Penambahan dan perkalian pada himpunan ini dilakukan dengan melakukan operasi yang dimaksud himpunan bilangan bulat Z membagi dengan n dan mengambil sisanya sebagai hasil Konstruksi ini menghasilkan bidang persis jika n adalah bilangan prima Misalnya mengambil bilangan prima n 2 hasil di bidang yang disebutkan di atas F2 Untuk n 4 dan secara lebih umum untuk setiap bilangan komposit yaitu bilangan apa pun n yang dapat diekspresikan sebagai produk n r s dari dua bilangan asli yang lebih kecil Z nZ bukan bidang produk dari dua elemen bukan nol adalah nol karena r s 0 pada Z nZ yang seperti yang dijelaskan di atas dengan Z nZ dari menjadi lapangan Lapangan Z pZ dengan p elemen p menjadi prima dibangun dengan cara ini biasanya dilambangkan dengan Fp Setiap bidang terbatas yang dimiliki F adalah q pn elemen di mana p adalah bilangan prima dan n 1 Pernyataan ini berlaku karena F dapat dilihat sebagai ruang vektor di atas bidang utamanya dimensi dari ruang vektor ini harus terbatas katakanlah n yang menyiratkan pernyataan yang ditegaskan 7 Bidang dengan q pn elemen dapat dibuat sebagai bidang pemisah dari polinomial f x xq x Bidang pemisahan seperti itu merupakan perpanjangan dari Fp di mana polinomial f memiliki q nol Ini berarti f memiliki angka nol sebanyak mungkin karena derajat dari f adalah q Untuk q 22 4 itu dapat diperiksa kasus per kasus menggunakan tabel perkalian di atas yang keempat elemennya F4 memenuhi persamaan x4 x jadi mereka adalah nol f Sebaliknya pada F2 f hanya memiliki dua angka nol yaitu 0 dan 1 jadi f tidak dibagi menjadi faktor linier dalam bidang yang lebih kecil ini Menguraikan lebih lanjut pengertian teori medan dasar dapat ditunjukkan bahwa dua bidang berhingga dengan urutan yang sama adalah isomorfik 8 Oleh karena itu adalah kebiasaan untuk menyebut bidang berhingga dengan elemen q dilambangkan dengan Fq atau GF q Sejarah SuntingSecara historis tiga disiplin ilmu aljabar mengarah pada konsep bidang soal menyelesaikan persamaan polinomial teori bilangan aljabar dan geometri aljabar 9 Langkah pertama menuju gagasan bidang dibuat pada tahun 1770 oleh Joseph Louis Lagrange yang mengamati bahwa mengubah angka nol x1 x2 x3 dari polinomial kubik dalam pernyataan tersebut x1 wx2 w2x3 3 dengan w menjadi akar persatuan ketiga hanya menghasilkan dua nilai Dengan cara ini Lagrange secara konseptual menjelaskan metode solusi klasik Scipione del Ferro dan Francois Viete yang melanjutkan dengan mengurangi persamaan kubik untuk x yang tidak diketahui menjadi persamaan kuadrat untuk x3 10 Bersama dengan pengamatan serupa untuk persamaan derajat 4 Lagrange menghubungkan apa yang akhirnya menjadi konsep bidang dan konsep grup 11 Vandermonde juga pada tahun 1770 dan secara lebih luas Carl Friedrich Gauss dalam karyanya Disquisitiones Arithmeticae 1801 mempelajari persamaan xp 1untuk bilangan prima p dan lagi lagi menggunakan bahasa modern hasil siklik grup Galois Gauss menyimpulkan bahwa regular p gon dapat dibangun jika p 22k 1 Berdasarkan karya Lagrange Paolo Ruffini menyatakan 1799 bahwa persamaan kuintik s persamaan polinomial derajat 5 tidak dapat diselesaikan secara aljabar Namun argumennya salah Celah ini diisi oleh Niels Henrik Abel pada tahun 1824 12 Evariste Galois pada tahun 1832 merancang kriteria yang diperlukan dan cukup agar persamaan polinomial dapat dipecahkan secara aljabar sehingga menetapkan efek yang sekarang dikenal sebagai teori Galois Baik Abel dan Galois bekerja dengan apa yang sekarang disebut bidang angka aljabar tetapi tidak memahami gagasan eksplisit tentang bidang atau pun grup Pada tahun 1871 Richard Dedekind diperkenalkan untuk satu set bilangan real atau kompleks yang ditutup di bawah empat operasi aritmatika kata Jerman Korper yang berarti tubuh atau korpus untuk menyarankan entitas yang tertutup secara organik Istilah Inggris field diperkenalkan oleh Moore 1893 13 Yang kami maksud dengan bidang adalah setiap sistem tak terbatas dari bilangan real atau kompleks yang begitu tertutup dengan sendirinya dan menyempurnakan penjumlahan pengurangan itu perkalian dan pembagian salah satu dari dua bilangan ini lagi lagi menghasilkan bilangan sistem Richard Dedekind 1871 14 Pada tahun 1881 Leopold Kronecker mendefinisikan apa yang dia sebut sebagai domain rasionalitas yang merupakan bidang pecahan rasional dalam istilah modern Gagasan Kronecker tidak mencakup bidang semua bilangan aljabar yang merupakan bidang dalam pengertian Dedekind tetapi di sisi lain lebih abstrak daripada Dedekind karena tidak membuat asumsi khusus tentang sifat elemen suatu bidang Kronecker menafsirkan bidang seperti Q p secara abstrak sebagai bidang fungsi rasional Q X Sebelum ini contoh bilangan transendental telah diketahui sejak karya Joseph Liouville pada tahun 1844 sampai Charles Hermite 1873 dan Ferdinand von Lindemann 1882 membuktikan transendensi e dan p 15 Medan dengan struktur tambahan SuntingSejak medan ada di mana mana dalam matematika dan seterusnya beberapa penyempurnaan konsep telah disesuaikan dengan kebutuhan bidang matematika tertentu Medan tatanan Sunting Artikel utama Medan tatanan Medan F disebut medan tatanan jika terdapat dua elemen yang dapat dibandingkan sehingga x y 0 dan xy 0 dengan x 0 dan y 0 Misalnya bilangan riil membentuk Medan tatanan dengan tatanan seperti biasa Teorema Artin Schreier menyatakan bahwa suatu medan diurutkan jika dan hanya jika itu adalah medan riil secara formal yang berarti bahwa persamaan kuadrat apa pun x 1 2 x 2 2 x n 2 0 displaystyle x 1 2 x 2 2 dots x n 2 0 nbsp hanya solusi x1 x2 xn 0 16 Himpunan semua kemungkinan tatanan pada medan tetap F isomorfik ke himpunan gelanggang homomorfisme dari gelanggang Witt W F dari bentuk kuadrat berakhir dengan F sebagai Z 17 Sebuah medan Archimedean adalah medan yang diurutkan sedemikian rupa sehingga untuk setiap elemen terdapat ekspresi hingga 1 1 1yang nilainya lebih besar dari elemen itu artinya tidak ada elemen tak hingga Sama halnya medan yang tidak digunakan infinitesimal elemen lebih kecil dari semua bilangan rasional atau ekuivalen medan isomorfik ke submedan dari R nbsp Setiap himpunan riil hingga memiliki batas atas terkecil Bidang yang diurutkan adalah Dedekind complete jika semua batas atas batas bawah lihat kelengkapan Dedekind dan batas Secara lebih formal setiap himpunan bagian hingga dari F harus memiliki batas atas terkecil Setiap medan lengkap tetap menggunakan Archimedean 18 karena dalam medan non Archimedean tidak terdapat rasional yang sangat kecil atau paling tidak positif darimana tatanannya 1 2 1 3 1 4 setiap elemen yang lebih besar dari kecil tidak memiliki batas Karena setiap subkolom riil menggunakan celah seperti itu R adalah kolom tatanan lengkap unik hingga isomorfisme 19 Beberapa hasil dasar dalam kalkulus mengikuti langsung dari karakterisasi riil ini Hiperriil R membentuk Medan tatanan yang bukan Archimedean Ini adalah ekstensi dari riil yang diperoleh dengan memasukkan bilangan tak hingga dan infinitesimal tak hingga Ini lebih besar masing masing lebih kecil dari bilangan riil Hiperriil membentuk dasar dasar analisis non standar Medan topologi Sunting Perbaikan lain dari pengertian bidang adalah medan topologi dimana himpunan F adalah ruang topologi maka semua operasi medan penambahan perkalian peta a a dan a a 1 adalah peta kontinu sehubungan dengan topologi ruang 20 Topologi semua medan yang dibahas di bawah ini diinduksi dari metrik yaitu fungsi d F F R yang mengukur jarak antara dua elemen F Pelengkapan dari F adalah medan lain dimana celah di medan asli F Misalnya bilangan irasional x misal x 2 adalah celah dalam rasio Q dalam arti bahwa ini adalah bilangan riil yang didekati secara acak oleh bilangan rasional p q dalam arti jarak x dan p q diberikan nilai mutlak x p q Tabel berikut mencantumkan beberapa contoh konstruksi ini Kolom keempat menunjukkan contoh nol urutan yaitu urutan yang batasnya untuk n adalah nol Medan Metrik Pelengkapan Tatanan nolQ x y biasa nilai absolut R 1 nQ diperoleh dengan menggunakan valuasi p adik untuk bilangan prima p Qp bilangan p adic pnF t F bidang apapun diperoleh dengan menggunakan valuasi t adik F t tnMedan diferensial Sunting Medan diferensial adalah medan yang dilengkapi dengan turunan yaitu memungkinkan untuk mengambil turunan elemen di medan 21 Misalnya medan R X dengan turunan standar polinomial membentuk medan diferensial Medan ini adalah pusat teori Galois diferensial varian dari teori Galois yang berhubungan dengan persamaan diferensial linear Gagasan terkait SuntingSelain struktur tambahan dengan menggunakan medan medan menerima berbagai gagasan terkait lainnya Karena dalam medan 0 1 medan memiliki setidaknya dua elemen Meskipun demikian ada konsep medan dengan satu elemen yang disarankan untuk menjadi batas medan hingga Fp karena p cenderung 1 22 Selain gelanggang pembagian ada berbagai yang lebih lemah lainnya struktur aljabar yang terkait dengan medan seperti medan kuasi medan dekat dan medan semimedan Ada juga kelas kesesuai dengan struktur medan yang terkadang disebut Medan atau Field dengan huruf besar M Bilangan surriil membentuk medan riil dan akan menjadi medan kecuali fakta bahwa mereka adalah kelas yang tepat bukan satu himpunan Angka adalah konsep dari teori permainan untuk medan seperti itu juga 23 Gelanggang pembagian Sunting nbsp Teorema bola berbulu menyatakan bahwa bola tidak bisa disisir Secara formal tidak ada kontinu medan vektor singgung pada bola S2 yang di mana mana bukan nol Menjatuhkan satu atau beberapa aksioma dalam definisi medan mengarah ke struktur aljabar lainnya Seperti disebutkan di atas gelanggang komutatif memenuhi semua aksioma medan kecuali untuk invers perkalian Menjatuhkan kondisi bahwa perkalian bersifat komutatif mengarah ke konsep gelanggang pembagian atau medan miring nb 2 Gelanggang pembagian satu satunya yang berdimensi hingga vektor R ruang R sendiri C yang merupakan medan kuaternion H dimana perkalian tidak komutatif dan oktonion O dimana perkalian tidak bersifat komutatif atau asosiatif Fakta ini dibuktikan dengan menggunakan metode topologi aljabar pada tahun 1958 oleh Michel Kervaire Raoul Bott dan John Milnor 24 Tidak adanya aljabar pembagian berdimensi ganjil lebih klasik Ini dapat disimpulkan dari teorema bola berbulu yang diilustrasikan di sebelah kanan butuh rujukan Catatan Sunting Sama halnya medan adalah struktur aljabar F 1 0 1 dari tipe 2 2 1 1 0 0 sehingga 0 1 tidak ditentukan F 0 dan F 0 1 adalah gro abelian dan bersifat distributif di atas Wallace 1998 Th 2 Secara historis gelanggang pembagian kadang kadang disebut sebagai medan sedangkan medan disebut medan komutatif a b Beachy amp Blair 2006 p 120 Ch 3 Artin 1991 Chapter 13 4 Lidl amp Niederreiter 2008 Example 1 62 Sharpe 1987 Teorema 1 3 2 Adamson 2007 I 2 p 10 Escofier 2012 14 4 2 Lidl amp Niederreiter 2008 Lemma 2 1 Theorem 2 2 Lidl amp Niederreiter 2008 Theorem 1 2 5 Kleiner 2007 p 63 Kiernan 1971 p 50 Bourbaki 1994 pp 75 76 Corry 2004 p 24 Penggunaan Paling Awal dari Beberapa Kata Matematika F Dirichlet 1871 p 42 translation by Kleiner 2007 p 66 Bourbaki 1994 p 81 Bourbaki 1988 Chapter VI 2 3 Corollary 1 Lorenz 2008 22 Theorem 1 Prestel 1984 Proposisi 1 22 Prestel 1984 Teorema 1 23 Warner 1989 Chapter 14 van der Put amp Singer 2003 1 Tits 1957 Conway 1976 Baez 2002 Referensi Sunting nbsp Wikibooks Aljabar abstrak memiliki halaman di Medan Adamson I T 2007 Introduction to Field Theory Dover Publications ISBN 978 0 486 46266 0 Allenby R B J T 1991 Rings Fields and Groups Butterworth Heinemann ISBN 978 0 340 54440 2 Artin Michael 1991 Algebra Prentice Hall ISBN 978 0 13 004763 2 especially Chapter 13 Artin Emil Schreier Otto 1927 Eine Kennzeichnung der reell abgeschlossenen Korper Abhandlungen aus dem Mathematischen Seminar der Universitat Hamburg dalam bahasa Jerman 5 225 231 doi 10 1007 BF02952522 ISSN 0025 5858 JFM 53 0144 01 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ax James 1968 The elementary theory of finite fields Ann of Math 2 88 2 239 271 doi 10 2307 1970573 JSTOR 1970573 Baez John C 2002 The octonions Bulletin of the American Mathematical Society 39 2 145 205 arXiv math 0105155 nbsp doi 10 1090 S0273 0979 01 00934 X Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Banaschewski Bernhard 1992 Algebraic closure without choice Z Math Logik Grundlagen Math 38 4 383 385 doi 10 1002 malq 19920380136 Zbl 0739 03027 Beachy John A Blair William D 2006 Abstract Algebra edisi ke 3 Waveland Press ISBN 1 57766 443 4 Blyth T S Robertson E F 1985 Groups rings and fields Algebra through practice Cambridge University Press See especially Book 3 ISBN 0 521 27288 2 and Book 6 ISBN 0 521 27291 2 Borceux Francis Janelidze George 2001 Galois theories Cambridge University Press ISBN 0 521 80309 8 Zbl 0978 12004 Bourbaki Nicolas 1994 Elements of the history of mathematics Springer doi 10 1007 978 3 642 61693 8 ISBN 3 540 19376 6 MR 1290116 Bourbaki Nicolas 1988 Algebra II Chapters 4 7 Springer ISBN 0 387 19375 8 Cassels J W S 1986 Local fields London Mathematical Society Student Texts 3 Cambridge University Press doi 10 1017 CBO9781139171885 ISBN 0 521 30484 9 MR 0861410 Clark A 1984 Elements of Abstract Algebra Dover Books on Mathematics Series Dover ISBN 978 0 486 64725 8 Conway John Horton 1976 On Numbers and Games Academic Press Corry Leo 2004 Modern algebra and the rise of mathematical structures edisi ke 2nd Birkhauser ISBN 3 7643 7002 5 Zbl 1044 01008 Dirichlet Peter Gustav Lejeune 1871 Dedekind Richard ed Vorlesungen uber Zahlentheorie Lectures on Number Theory dalam bahasa Jerman 1 edisi ke 2nd Braunschweig Germany Friedrich Vieweg und Sohn Eisenbud David 1995 Commutative algebra with a view toward algebraic geometry Graduate Texts in Mathematics 150 New York Springer Verlag doi 10 1007 978 1 4612 5350 1 ISBN 0 387 94268 8 MR 1322960 Escofier J P 2012 Galois Theory Springer ISBN 978 1 4613 0191 2 Fraleigh John B 1976 A First Course In Abstract Algebra edisi ke 2nd Reading Addison Wesley ISBN 0 201 01984 1 Fricke Robert Weber Heinrich Martin 1924 Lehrbuch der Algebra dalam bahasa Jerman Vieweg JFM 50 0042 03 Gouvea Fernando Q 1997 p adic numbers Universitext edisi ke 2nd Springer Gouvea Fernando Q 2012 A Guide to Groups Rings and Fields Mathematical Association of America ISBN 978 0 88385 355 9 Hazewinkel Michiel ed 2001 1994 Field Encyclopedia of Mathematics Springer Science Business Media B V Kluwer Academic Publishers ISBN 978 1 55608 010 4 Hensel Kurt 1904 Uber eine neue Begrundung der Theorie der algebraischen Zahlen Journal fur die Reine und Angewandte Mathematik dalam bahasa Jerman 128 1 32 ISSN 0075 4102 JFM 35 0227 01 Jacobson Nathan 2009 Basic algebra 1 edisi ke 2nd Dover ISBN 978 0 486 47189 1 Jannsen Uwe Wingberg Kay 1982 Die Struktur der absoluten Galoisgruppe 𝔭 adischer Zahlkorper The structure of the absolute Galois group of 𝔭 adic number fields Invent Math 70 1 71 98 Bibcode 1982InMat 70 71J doi 10 1007 bf01393199 MR 0679774 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kleiner Israel 2007 Kleiner Israel ed A history of abstract algebra Birkhauser doi 10 1007 978 0 8176 4685 1 ISBN 978 0 8176 4684 4 MR 2347309 Kiernan B Melvin 1971 The development of Galois theory from Lagrange to Artin Archive for History of Exact Sciences 8 1 2 40 154 doi 10 1007 BF00327219 MR 1554154 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kuhlmann Salma 2000 Ordered exponential fields Fields Institute Monographs 12 American Mathematical Society ISBN 0 8218 0943 1 MR 1760173 Lang Serge 2002 Algebra Graduate Texts in Mathematics 211 edisi ke 3rd Springer doi 10 1007 978 1 4613 0041 0 ISBN 0 387 95385 X Lidl Rudolf Niederreiter Harald 2008 Finite fields edisi ke 2nd Cambridge University Press ISBN 978 0 521 06567 2 Zbl 1139 11053 Lorenz Falko 2008 Algebra Volume II Fields with Structures Algebras and Advanced Topics Springer ISBN 978 0 387 72487 4 Marker David Messmer Margit Pillay Anand 2006 Model theory of fields nbsp Lecture Notes in Logic 5 edisi ke 2nd Association for Symbolic Logic CiteSeerX 10 1 1 36 8448 nbsp ISBN 978 1 56881 282 3 MR 2215060 McCoy Neal H 1968 Introduction To Modern Algebra Revised Edition Boston Allyn and Bacon LCCN 68015225 Mines Ray Richman Fred Ruitenburg Wim 1988 A course in constructive algebra Universitext Springer doi 10 1007 978 1 4419 8640 5 ISBN 0 387 96640 4 MR 0919949 Moore E Hastings 1893 A doubly infinite system of simple groups Bulletin of the American Mathematical Society 3 3 73 78 doi 10 1090 S0002 9904 1893 00178 X nbsp MR 1557275 Prestel Alexander 1984 Lectures on formally real fields Lecture Notes in Mathematics 1093 Springer doi 10 1007 BFb0101548 ISBN 3 540 13885 4 MR 0769847 Ribenboim Paulo 1999 The theory of classical valuations Springer Monographs in Mathematics Springer doi 10 1007 978 1 4612 0551 7 ISBN 0 387 98525 5 MR 1677964 Scholze Peter 2014 Perfectoid spaces and their Applications Proceedings of the International Congress of Mathematicians 2014 ISBN 978 89 6105 804 9 diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 08 25 diakses tanggal 2020 12 29 Schoutens Hans 2002 The Use of Ultraproducts in Commutative Algebra Lecture Notes in Mathematics 1999 Springer ISBN 978 3 642 13367 1 Serre Jean Pierre 1996 1978 A course in arithmetic Translation ofCours d arithmetique nbsp Graduate Text in Mathematics 7 edisi ke 2nd Springer ISBN 9780387900407 Zbl 0432 10001 Serre Jean Pierre 1979 Local fields Graduate Texts in Mathematics 67 Springer ISBN 0 387 90424 7 MR 0554237 Serre Jean Pierre 1992 Topics in Galois theory Jones and Bartlett Publishers ISBN 0 86720 210 6 Zbl 0746 12001 Serre Jean Pierre 2002 Galois cohomology Springer Monographs in Mathematics Translated from the French by Patrick Ion Berlin New York Springer Verlag ISBN 978 3 540 42192 4 MR 1867431 Zbl 1004 12003 Sharpe David 1987 Rings and factorization nbsp Cambridge University Press ISBN 0 521 33718 6 Zbl 0674 13008 Steinitz Ernst 1910 Algebraische Theorie der Korper Algebraic Theory of Fields Journal fur die reine und angewandte Mathematik 1910 137 167 309 doi 10 1515 crll 1910 137 167 ISSN 0075 4102 JFM 41 0445 03 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tits Jacques 1957 Sur les analogues algebriques des groupes semi simples complexes Colloque d algebre superieure tenu a Bruxelles du 19 au 22 decembre 1956 Centre Belge de Recherches Mathematiques Etablissements Ceuterick Louvain Paris Librairie Gauthier Villars hlm 261 289 van der Put M Singer M F 2003 Galois Theory of Linear Differential Equations Grundlehren der mathematischen Wissenschaften 328 Springer von Staudt Karl Georg Christian 1857 Beitrage zur Geometrie der Lage Contributions to the Geometry of Position 2 Nurnberg Germany Bauer and Raspe Wallace D A R 1998 Groups Rings and Fields SUMS 151 Springer Warner Seth 1989 Topological fields North Holland ISBN 0 444 87429 1 Zbl 0683 12014 Washington Lawrence C 1997 Introduction to Cyclotomic Fields Graduate Texts in Mathematics 83 edisi ke 2nd Springer Verlag doi 10 1007 978 1 4612 1934 7 ISBN 0 387 94762 0 MR 1421575 Weber Heinrich 1893 Die allgemeinen Grundlagen der Galois schen Gleichungstheorie Mathematische Annalen dalam bahasa Jerman 43 4 521 549 doi 10 1007 BF01446451 ISSN 0025 5831 JFM 25 0137 01 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kesalahan pengutipan Ditemukan tag lt ref gt untuk kelompok bernama catatan tapi tidak ditemukan tag lt references group catatan gt yang berkaitan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Lapangan matematika amp oldid 22940792