www.wikidata.id-id.nina.az
Ulama Minangkabau merupakan ahli ahli agama Islam yang memiliki kaitan dengan Minangkabau secara genealogis Mereka biasanya dipanggil syekh tuanku buya atau ustaz 1 Interaksi Minangkabau yang intens dengan Islam setidaknya sejak abad ke 13 telah melahirkan tokoh tokoh yang terlibat dalam penyebaran Islam di Nusantara Di Minangkabau ulama begitu populer karena pengaruh mereka dalam perubahan politik dan sosial Mereka menggunakan majalah dan surat kabar serta berbagai bentuk penerbitan dalam penyebarluasan ide ide mereka Seorang militer Belanda bersama tetua adat dan ulama di Sumatera Barat 1926 Belanda berusaha memulihkan hubungan setelah pecahnya Perang Belasting yang dimotori kalangan ulama terutama di Kamang Magek Agam Pada awal abad ke 19 ulama Minangkabau memulai usaha membebaskan praktik Islam yang bercampur dengan praktik adat Intervensi Belanda dalam konflik antara Kaum Padri dengan Kaum Adat berujung perang yang mengakibatkan Minangkabau berada di bawah kolonialisme Belanda Pada awal abad berikutnya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi diikuti oleh murid muridnya mengangkat kembali gagasan pemurnian Islam Mereka belakangan dijuluki sebagai ulama Kaum Muda mencetuskan gerakan pembaruan Islam yang ditandai dengan maraknya penerbitan media massa Islam seperti Al Munir dan pembukaan lembaga pendidikan modern seperti Sumatra Thawalib Gerakan pembaruan Islam sempat ditentang oleh ulama Kaum Tua yang berafiliasi dengan teraket dan Kaum Adat yang bertahan dengan hukum waris adat menurut garis keturunan ibu Ketegangan antara Kaum Muda dengan Kaum Tua dan Kaum Adat segera melebur dalam usaha bersama melawan kolonialisme Belanda kristenisasi dan perjuangan kemerdekaan Indonesia Seiring meleburnya Minangkabau ke dalam wilayah administratif Sumatera Barat pasca kemerdekaan istilah ulama Minangkabau bergeser ke ulama yang lahir maupun berkiprah di Sumatera Barat Daftar isi 1 Masuknya Islam 2 Syiar Islam 2 1 Sulawesi Kalimantan dan Nusa Tenggara 2 2 Jawa 2 3 Filipina 3 Gerakan Padri dan intervensi Belanda 4 Gerakan pembaruan Islam 5 Masa pergerakan hingga kemerdekaan 6 Ulama dan pemikir kontemporer 7 Lihat pula 8 Rujukan 9 Pranala luarMasuknya Islam suntingArtikel utama Islam di Sumatera Barat nbsp Surau Gadang Syekh Burhanuddin di UlakanKapan dan dari mana masuknya Islam di Sumatera Barat masih menjadi perdebatan para ahli sejarah Terdapat indikasi bahwa pantai timur Sumatra telah disinggahi saudagar saudagar Islam sejak abad ke 7 2 sedangkan kronik Tiongkok Xin Tangshu menyebutkan bahwa pada tahun 675 orang orang Ta Shih Arab telah mempunyai perkampungan di pantai barat Sumatra 3 Pihak yang mengatakan Islam masuk ke Minangkabau dari pantai timur Sumatra memperkirakannya masuk dari Siak sementara pihak yang mengatakan masuk dari pantai barat memperkirakannya masuk dari Aceh 4 Budayawan A A Navis berpendapat bahwa Islam telah masuk dari Aceh sejak abad ke 8 5 Para geografer muslim abad ke 9 dan 10 seperti Ibnu Khurdadzbih dan Al Biruni menuliskan bahwa Sumatra yang mereka sebut Zabaj adalah bagian rute perdagangan mereka menuju Tiongkok 6 Pengelana Venesia Marco Polo 1292 7 8 yang singgah di Sumatra menulis bahwa penduduk pedalaman pada umumnya masih belum beragama Islam sedangkan pengelana Maroko Ibnu Batutah 1345 8 menemukan bahwa Mazhab Syafi i telah diamalkan oleh masyarakat Pasai Pengelana Portugis Tome Pires 1512 1515 secara khusus menyatakan bahwa hanya satu dari tiga raja Minangkabau yang saat itu telah memeluk Islam 9 Salah seorang ulama terkemuka pertama Minangkabau ialah Syekh Burhanuddin 1646 1692 yang merupakan pelopor penyebaran Islam di daerah pedalaman Kerajaan Pagaruyung 10 11 Syekh Burhanuddin yang menetap di nagari Ulakan Pariaman merupakan murid dari ulama besar asal Aceh Syekh Abdurrauf Singkil 11 Sebaliknya terdapat pula ulama Minangkabau bernama Syekh Halilullah bahasa Aceh Teungku di Ujong yang turut membantu Kesultanan Aceh dalam menyebarkan Islam di Pulau Simeulue 12 13 Syiar Islam suntingSulawesi Kalimantan dan Nusa Tenggara sunting nbsp Bangunan makam Datuk Ri Bandang di MakassarMasyarakat Sulawesi juga pernah menerima para penyiar Islam Minangkabau ke tanah mereka Lima orang datuk dari Minangkabau Datuk Ri Bandang Datuk Ri Tiro Datuk Patimang Datuk Karama serta Datuk Mangaji telah menyiarkan agama yang mereka anut pada akhir abad ke 16 atau awal abad ke 17 14 Dalam Lontara Gowa Lontara Tallo dan Lontara Sukkuna Wajo Datuk Ri Bandang Datuk Ri Tiro dan Datuk Patimang disebutkan berasal dari Koto Tangah Payakumbuh 14 Agama Islam di Kerajaan Kutai juga disebarkan Datuk Ri Bandang bersama sama Tuan Tunggang Parangan pada masa pemerintahan Raja Aji Mahkota yang memerintah antara tahun 1525 hingga 1589 Sementara Datuk Ri Bandang kembali ke Sulawesi Tuan Tunggang Parangan menetap di sana dan berperan besar dalam menyebarkan Islam sehingga rakyat Kutai Kalimantan Timur akhirnya banyak yang memeluk Islam 15 16 Datuk Ri Bandang dan Datuk Ri Tiro disebutkan juga sebagai dua orang tokoh yang membawa agama Islam ke Bima Nusa Tenggara Barat 17 Masyarakat Bima menyelenggarakan sebuah upacara bernama Hanta Ua Pua untuk memperingati Maulid Nabi dan masuknya Islam ke Bima oleh para penyebar agama tersebut 17 Jawa sunting nbsp Museum Islam Nusantara di Lasem dibangun dengan bentuk rumah gadang untuk mengenang jasa Sultan MinangkabauiTidak tertutup kemungkinan pula bahwa di tanah Jawa terdapat ulama keturunan Minangkabau Masyarakat di kota Lasem Jawa Tengah mengenal seorang tokoh bernama Sultan Mahmud atau juga disebut Sultan Minangkabaui Menurut cerita rakyat Sultan Mahmud terdampar di Lasem dan kemudian menjadi murid Sunan Bonang 1565 1525 Menurut cucu KH Ma shum Muhammad Zaim bin Ahmad kakeknya merupakan keturunan dari tokoh Sultan Mahmud tersebut 18 Filipina sunting Tokoh Minangkabau telah tercatat dalam Tarsilah Sulu pernah sampai ke Sulu di Filipina Selatan di antaranya Raja Bagindo bahasa Sulu Rajah Baguinda yang sampai di Sulu 19 pada sekitar tahun 1397 20 setelah sebelumnya singgah di Zamboanga dan Basilan 21 Selain Filipina Selatan Mindanao Raja Bagindo yang diperkirakan hidup pada akhir abad ke 14 itu disebutkan pula turut menyebarkan Islam ke Kalimantan bagian utara yakni Brunei Serawak dan Sabah Ia juga merupakan pendiri Kesultanan Sulu 22 Antropolog Mochtar Naim menyatakan bahwa seorang tokoh lain bernama Raja Sulaeman yang diperkirakan keturunan Minangkabau telah menyiarkan Islam sampai ke Manila 1570 sebelum kedatangan kolonialis Spanyol di sana 23 Gerakan Padri dan intervensi Belanda suntingArtikel utama Perang Padri Tiga orang ulama yang kembali dari ibadah haji mereka pada tahun 1803 yaitu Haji Miskin Haji Piobang dan Haji Sumanik menjadi penganjur gerakan puritanisme agama Islam di Sumatera Barat 24 Mereka menyerang adat dan kebiasaan lama yang mereka anggap tidak sesuai dan mendesak masyarakat untuk melakukan kewajiban formal agama Islam 24 Terjadilah perang saudara antara Kaum Padri kelompok pendukung dan Kaum Adat kelompok penentang gerakan tersebut 24 nbsp Tuanku Imam Bonjol ulama Minangkabau abad ke 19Tuanku Imam Bonjol 1772 1864 adalah ulama dari Bonjol Pasaman yang kemudian menjadi salah seorang pemimpin dalam Perang Padri 25 Ia menjadi pemimpin setelah wafatnya Haji Miskin dan Tuanku Nan Renceh yang memimpin Kaum Padri sebelumnya 25 Tuanku Imam Bonjol kemudian mendapat gelar Pahlawan Nasional Indonesia atas perjuangannya dalam melawan kolonialisme 26 Selain Tuanku Imam Bonjol dalam pergerakan ini bergabung pula Tuanku Tambusai dan Tuanku Rao yang kemudian menyebarkan Islam di Tapanuli Sumatera Utara Pada tahun 1821 Kaum Adat meminta dukungan Belanda untuk mengatasi Kaum Padri 27 Namun Belanda malah memanfaatkannya untuk memperluas daerah kekuasaannya sendiri sehingga pada tahun 1833 Kaum Adat bergabung bersama Kaum Padri melawan Belanda 27 Meskipun pada akhirnya peperangan ini dimenangkan oleh Belanda sejarawan Merle Ricklefs berpendapat bahwa Perang Padri meninggalkan kesan yang mendalam di tengah tengah masyarakat Minangkabau 28 Masyarakat menjadi berkomitmen terhadap ajaran Islam yang ortodoks serta peranan Islam sebagai bagian dalam adat dan kebiasaan masyarakat menjadi amat kuat 28 Pada abad ke 19 di Malaya banyak pula ulama ulama Minangkabau yang menjabat sebagai kadi dan imam Di antaranya ialah Muhammad Saleh Al Minangkabawi yang diangkat sebagai hakim di Kesultanan Perak serta saudaranya Utsman bin Abdullah yang menjadi kadi pertama Kuala Lumpur Setelah Muhammad Saleh Al Minangkabawi mufti Perak selanjutnya juga datang dari kalangan ulama Minangkabau yakni Muhammad Zain Simabur Selain sebagai mufti ulama Minangkabau lainnya Ismail al Khalidi al Minangkabawi menjadi penyebar ajaran Tarekat Naqsyabandiyah di Penyengat Singapura dan Johor 29 Gerakan pembaruan Islam suntingPara ulama Minangkabau sejak tahun 1900 an cenderung lebih berfokus pada pendidikan dan aktivitas intelektual daripada perlawanan fisik Gerakan modernisme Islam di Timur Tengah yang antara lain digerakkan oleh Syekh Muhammad Abduh dan Syekh Rasyid Ridha juga berimbas pada alim ulama Minangkabau pada masa itu Pada awal abad ke 20 mereka yang mendukung corak reformis disebut sebagai Kaum Muda sedangkan para ulama pendukung tradisi disebut Kaum Tua 24 30 Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi 1860 1916 adalah seorang ulama kelahiran Koto Gadang Agam yang menjadi imam besar non Arab pertama di Masjidil Haram Mekkah 31 Ia merupakan guru bagi ulama ulama besar Nusantara pada zamannya dan sangat kritis terhadap adat istiadat dan praktik tarikat yang dianggapnya bertentangan dengan ajaran agama 31 Seorang sepupunya Syekh Tahir Jalaluddin 1869 1956 juga banyak menganjurkan gagasan pembaharuan dan menerbitkan majalah reformisme Islam Al Imam 1906 di Singapura yang isinya sejalan dengan majalah Al Manar terbitan Rasyid Ridha di Mesir 24 Setelah Ahmad Khatib ulama Minangkabau lainnya yang berkiprah di Masjidil Haram ialah Djanan Thaib Ia ditunjuk sebagai penghulu ma dzun syar i bagi orang orang Nusantara di Mekkah 32 nbsp Duduk dari kanan Syekh Daud Rasyidi Syekh Djamil Djambek Syekh Sulaiman Ar Rasuli Syekh Ibrahim Musa Syekh DR Abdullah AhmadSyekh Muhammad Jamil Jambek 1860 1947 adalah salah seorang pelopor ulama reformis di Minangkabau 30 Ia banyak menganjurkan pembaharuan dan pemurnian Islam melalui ceramah atau dakwah secara lisan serta menulis buku buku yang menentang praktik tarikat yang berlebihan 30 Haji Abdul Karim Amrullah juga dipanggil Haji Rasul atau Inyiak Dotor 1879 1945 berasal dari Sungai Batang Maninjau adalah tokoh lainnya yang mendirikan sekolah Islam modern Sumatra Thawalib 1919 dan bersama Haji Abdullah Ahmad 1878 1933 merupakan orang Indonesia terawal yang mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Al Azhar Mesir 33 Selain itu Haji Abdullah Ahmad juga menerbitkan majalah Al Munir 1911 di Padang yang mengusung ide kesesuaian Islam dengan sains dan rasionalitas modern 24 30 Ulama lainnya Syekh Ibrahim Musa Inyiak Parabek 1882 1963 berasal dari Parabek Bukittinggi turut mendirikan Sumatra Thawalib di mana Syekh Ibrahim Musa mengelola sekolah cabang di Parabek Bukittinggi sedangkan Haji Rasul mengelola cabang di Padangpanjang 30 Syekh Muhammad Saad Mungka 1857 1942 adalah ulama pendukung tradisi tarikat yang pernah dua kali mukim di Mekkah 1884 1900 dan 1912 1915 30 Ia sezaman dengan Syekh Ahmad Khatib dan keduanya terlibat polemik mengenai tarikat 30 Syekh Khatib Ali dan Syekh Muhammad Dalil juga dipanggil Syekh Bayang 1864 1923 adalah tokoh tokoh polemik ulama pendukung tradisi yang cukup menonjol Di sisi lain Syekh Abbas Qadhi dari Ladang Laweh melakukan modifikasi pendidikan surau dengan mendirikan pendidikan dasar bersistem sekolah Arabiyah School 30 Ia meminta Syekh Sulaiman Ar Rasuli juga dipanggil Inyiak Canduang 1871 1970 membuka sekolah pada tingkat yang lebih tinggi sehingga Syekh Sulaiman mendirikan Madrasah Tarbiyah Islamiyah untuk menampung lulusan Arabiyah School 30 Syekh Sulaiman juga mengajak Syekh Abdul Wahid dari Tabek Gadang Syekh Muhammad Jamil Jaho dari Padang Panjang dan Syekh Arifin Al Arsyadi dari Batuhampar untuk mengembangkan pendidikan bersistim sekolah 30 Persatuan Tarbiyah Islamiyah Perti 1930 kemudian menjadi organisasi wadah dalam mengembangkan pendidikan di kalangan mereka 30 Keprihatinan atas kondisi sosial politik dan ekonomi pasca kemerdekaan Indonesia dan di Sumatera Barat pada khususnya membuat ketegangan antara kedua kelompok ulama tersebut kemudian memudar 34 Kedua kelompok kemudian bertemu tanggal 10 Desember 1950 disusul dengan konferensi besar mubaligh dan alim ulama pada 21 23 April 1951 34 Konferensi ini dihadiri wakil wakil ulama dari hampir semua daerah di Sumatera Barat serta sedikit dari Riau dan Jambi yang umumnya adalah ulama yang berasal dari atau pernah belajar di Sumatera Barat 34 Diputuskanlah misi bersama untuk mencerdaskan kehidupan para pemuda melalui pendidikan Islami sehingga mereka bersatu dan mendirikan suatu sekolah tinggi Perguruan Tinggi Islam Sumatra Tengah 34 Para pemuka kedua kelompok seperti Ibrahim Musa Parabek Sulaiman Ar Rasuli Mansoer Daoed Dt Palimo Kayo Darwis Dt Batu Besar Nazaruddin Thaher Sa adoeddin Djambek dan A Malik Sidik bersama sama terlibat dalam kepengurusannya 34 Masa pergerakan hingga kemerdekaan sunting nbsp HamkaMenantu dan anak Haji Rasul yaitu AR Sutan Mansur 1895 1985 dan Abdul Malik Karim Amrullah Hamka 1908 1981 menjadi ulama terkenal pada masa pergerakan hingga setelah kemerdekaan Indonesia AR Sutan Mansur pernah memimpin Muhammadiyah 35 Sementara itu Hamka selain menjadi pemimpin Muhammadiyah 1953 1971 juga dikenal sebagai ulama internasional dan sastrawan Dia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia atas jasa jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia 33 Mohammad Natsir 1908 1993 adalah seorang ulama sekaligus tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia kelahiran Alahan Panjang Lembah Gumanti Kabupaten Solok 36 Ia pernah menjabat sebagai Presiden Liga Muslim se Dunia Ketua Dewan Masjid se Dunia serta pemimpin partai politik Masyumi serta pernah menjadi Perdana Menteri Indonesia 36 Natsir dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia atas jasa jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia meskipun sebelumnya pernah bergabung dengan PRRI tahun 1958 untuk menentang Demokrasi Terpimpin pada masa Orde Lama dan sebagai pembangkang penanda tangan Petisi 50 pada masa Orde Baru 36 37 38 Di Malaysia Burhanuddin al Hilmi merupakan ulama Minangkabau yang terjun ke dalam pergerakan kemerdekaan Selepas Perang Dunia II Burhanuddin mendirikan Parti Kebangsaan Melayu Malaya PKMM Parti ini menuntut kemerdekaan penuh bagi Semenanjung Melayu dan menentang segala bentuk penjajahan Inggris 39 Ulama dan pemikir kontemporer sunting nbsp Syekh Yasin Al Fadani bersama para guru di Darul Ulum MakkahSyekh Yasin Al Fadani 1915 1990 adalah salah seorang ulama keturunan Minangkabau yang lahir di Mekkah Arab Saudi Semasa hidupnya ia aktif memberi kuliah di Masjidil Haram serta ia merupakan penulis buku Islam yang produktif Bukunya banyak dibaca para ulama dan menjadi rujukan lembaga lembaga Islam di Arab Saudi maupun berbagai pondok pesantren di Asia Tenggara Syekh Yasin adalah seorang ahli sanad hadist ilmu falak serta pendiri Madrasah Darul Ulum al Diniyyah Mekkah Karyanya yang paling terkenal Al Fawaid al Janiyyah menjadi materi dalam mata kuliah ushul fiqih di Fakultas Syariah Universitas Al Azhar Kairo 40 Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif adalah ulama abad ke 21 kelahiran Sumpurkudus Sijunjung yang pernah memimpin Muhammadiyah Ia pernah menjabat sebagai President World Conference on Religion for Peace WCRP serta pernah dianugerahi Ramon Magsaysay Award oleh pemerintah Filipina 41 Buya Syafii Maarif menempuh pendidikannya di Universitas Cokroaminoto Surakarta IKIP Yogyakarta Ohio State University serta Chicago University 42 Lihat pula suntingDaftar ulama Minangkabau Majelis Ulama Indonesia Orang MinangRujukan sunting Diradjo Ibrahim Dt Sanggoeno 2009 Tambo alam Minangkabau tatanan adat warisan nenek moyang orang Minang Kristal Multimedia ISBN 978 979 18327 2 4 Djokosurjo 2001 Agama dan Perubahan Sosial Studi antara Islam Masyarakat dan Struktur Sosial Politik di Indonesia LKPSM Yogyakarta hlm 148 ISBN 979 8867 09 2 9789798867095 Tjandrasasmita Uka 2009 Arkeologi Islam Nusantara Kepustakaan Populer Gramedia hlm 72 73 Diakses tanggal 28 Juni 2013 Zakariya Hafiz 2006 Islamic Reform in Colonial Malaya Shaykh Tahir Jalaluddin and Sayyid Shaykh Al Hadi ProQuest hlm 118 054286357X 9780542863578 Diakses tanggal 28 Juni 2013 pranala nonaktif permanen Navis A A 1984 Alam Terkembang Jadi Guru Adat dan Kebudayaan Minangkabau PT Grafiti Pers Jakarta Hlm 24 26 Tagliacozzo Eric 2009 Southeast Asia and the Middle East Islam Movement and the Longue Duree NUS Press hlm 29 30 9971694247 9789971694241 Diakses tanggal 28 Juni 2013 Freeman Grenville G S P 2006 Islam An Illustrated History Continuum hlm 235 ISBN 1 4411 6533 9 9781441165336 Diakses tanggal 28 Juni 2013 a b Lapidus Ira M 2002 A History of Islamic Societies Cambridge University Press hlm 384 ISBN 0 521 77933 2 9780521779333 Diakses tanggal 28 Juni 2013 Graves Elizabeth E 2007 Asal Usul Elite Minangkabau Modern Respons Terhadap Kolonial Belanda Abad XIX XX Yayasan Obor Indonesia hlm 46 ISBN 979 461 661 3 9789794616611 Diakses tanggal 26 Juni 2013 Tuanku Mudo Duski Samad 17 Juli 2012 Perjalanan Syekh Burhanuddin Ulakan Sumbar Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 11 03 Diakses tanggal 1 Juni 2013 a b Boestami dkk 1981 Aspek Arkeologi Islam Tentang Makam dan Surau Syekh Burhanuddin Ulakan Proyek Pemugaran dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sumatera Barat Padang Hlm 20 Makam Tengku di Ujung Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 09 27 Diakses tanggal 2013 06 02 Sanny Teungku Abdullah 2007 The Smong Wafe from Simeulue Awakening and Changing Post Tsunami Strategic Development of Regency of Simeuleu inThe Value of Indigenous Knowledge for Disaster Risk Reduction A Unique Assessment Tool for Reducing Community Vulnerability to Natural Disasters Simeuleu Indonesia Local Goverment of Simeuleu Regency pranala nonaktif permanen a b Ahmad M Sewang Islamisasi Kerajaan Gowa abad XVI sampai abad XVII Ada Tiga Makam Keramat di Desa Kutai Lama Samarinda Pos Online edisi Sabtu 20 November 2010 Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto Sejarah nasional Indonesia Volume 3 Diarsipkan 2015 01 19 di Wayback Machine hlm 167 294 a b http www wisatanews com Tradisi Hanta Ua Pua Bentuk Penghormatan Atas Rasulullah dan Ulama Diarsipkan 2013 10 14 di Wayback Machine Walisongo Ada yang Keturunan Minangkabau Padang Ekspres 25 Juli 2012 Diakses 3 Juni 2013 Shiv Shanker Tiwary amp P S Choudhary Encyclopaedia Of Southeast Asia and Its Tribes 2009 Majul Cesar Adib 1981 1987 Islam in the Philippines Manila University of the Philippines ed ke 4 1981 Terjemahan Indonesia Moro Pejuang Muslim Filipina Selatan Jakarta Al Hilal 1987 The Coming of Islam to Sulu Diarsipkan 2013 12 23 di Wayback Machine The Official Website of the Ranao Council Inc c 2006 Diakses 14 Juni 2013 Kerinduan Orang Orang Moro Tempo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 05 15 Diakses tanggal 23 Juni 1990 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Naim Mochtar 1971 Merantau Causes and Effects of Minangkabau Voluntary Migration Occasional Paper No 5 Institute of Southeast Asian Studies hlm 19 a b c d e f Assyaukanie Luthfi 2009 Islam and the Secular State in Indonesia ISEAS series on Islam Institute of Southeast Asian Studies hlm 35 38 ISBN 981 230 889 X 9789812308894 Diakses tanggal 25 Juni 2013 a b Hadler Jeffrey 2008 Muslims and Matriarchs Cultural Resilience in Indonesia Through Jihad and Colonialism Cornell University Press hlm 26 Diakses tanggal 25 Juni 2013 Radjab M 1964 Perang Paderi di Sumatera Barat 1803 1838 Balai Pustaka a b Sudarmanto J B 2007 Jejak Jejak Pahlawan Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia Grasindo hlm 207 208 Diakses tanggal 25 Juni 2013 a b Wawancara Merle C Ricklefs dengan Rasjidi 7 September 1977 Dalam Assyaukanie Luthfi 2009 Islam and the Secular State in Indonesia ISEAS series on Islam Institute of Southeast Asian Studies hlm 92 Diakses tanggal 25 Juni 2013 Hadi Syofyan 2021 08 10 Naskah al Manhal al Adhb li Dhikr al Qalb Kajian atas Dinamika Perkembangan Ajaran Tarekat Naqshabandiyah al Khalidiyah di Minangkabau Penerbit A Empat ISBN 978 623 6289 18 1 a b c d e f g h i j k Effendi Djohan 2010 Pembaruan Tanpa Membongkar Tradisi Penerbit Buku Kompas hlm 48 61 87 91 ISBN 978 979 709 473 7 a b Oktavika Devi Anggraini 16 January 2012 Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Dari Minang ke Masjidil Haram 1 Republika Online Diakses tanggal 10 April 2013 PhD Dr dr Adi Teruna Effendi SpPD Sumarlan Sutrimo Saptomo Bunyan Jabbar Rahim Yusuf Mukhtar Pharmanegara Lalu Sadikin Prof Dr dr Mohammad Jejak Islam di nusantara PT Penerbit IPB Press ISBN 978 623 256 245 5 a b Shobahussurur 2008 Mengenang 100 tahun Haji Abdul Malik Karim Amrullah Hamka Jakarta Yayasan Pesantren Islam Al Azhar ISBN 979 17785 0 7 a b c d e Asnan Gusti 2007 Memikir Ulang Regionalisme Sumatera Barat Tahun 1950 an Yayasan Obor Indonesia hlm 20 23 ISBN 979 461 640 0 9789794616406 Ahmad Rasyid Sutan Mansur Mengembangkan Muhammadiyah di Sumbar Republika Online 28 September 2008 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 02 15 Diakses tanggal 1 Juni 2013 a b c Luth Thohir 1999 M Natsir Dakwah Dan Pemikirannya dalam bahasa Indonesian Gema Insani Pers hlm 21 27 ISBN 979 561 551 3 9789795615514 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Dzulfikriddin M 2010 Mohammad Natsir dalam Sejarah Politik Indonesia Peran dan Jasa Mohammad Natsir dalam Dua Orde Indonesia Bandung Mizan ISBN 978 979 433 578 9 Sumatera Barat Sambut Gelar Pahlawan Nasional Natsir Majalah Tempo Interaktif 2008 11 05 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 10 29 Diakses tanggal 2012 05 28 Federspiel Howard M 2007 Sultans shamans and saints Islam and Muslims in Southeast Asia University of Hawaii Press hlm 177 ISBN 0824830520 Syekh Yasin Al Fadani Putra Minang yang Jadi Guru di Makkah 2 habis Republika Online 2014 03 22 Diakses tanggal 2022 04 10 Fauzi Gamawan 1 November 2008 Prof Dr H Ahmad Syafii Ma arif Satu Nomor Contoh Produk Merantau Perum LKBN Antara Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 07 07 Diakses tanggal 2013 06 02 Si Anak Kampoeng Gramedia Pustaka Utama 2013 ISBN 978 979 22 5474 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pranala luar sunting Pendiri pendiri kerajaan Islam di Filipina dari Minangkabau VIVAnews 7 Maret 2013 Diakses 24 Mei 2013 Bibliografi Karya Ulama Minangkabau Awal Abad XX pranala nonaktif permanen https www malaysiakini com columns 265033 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ulama Minangkabau amp oldid 24373470