www.wikidata.id-id.nina.az
Kekuasaan diraja di Kerajaan Pagaruyung dipegang oleh sebuah triumvirat yang terdiri atas Raja Alam di Pagaruyung Raja Adat di Buo dan Raja Ibadat di Sumpur Kudus Konsep kekuasaan diraja ini dinamakan rajo tigo selo tiga raja yang duduk bersila Secara historis Raja Alam adalah primus inter pares dari ketiganya dan memiliki gelar Yang Dipertuan Pagaruyung atau Yang Dipertuan Sakti yang kemudian berubah pula menjadi gelar sultan setelah masuknya Islam Sistem ini secara formal berakhir setelah Raja Alam Bagagarsyah dari Pagaruyung ditangkap dan dibuang dari Pagaruyung oleh Belanda pada tahun 1833 Namun pada hari ini terdapat beberapa orang yang mengklaim sebagai pewaris atau pemangku kedaulatan pada salah satu jabatan raja terutama Raja Alam Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Asal mula 1 2 Kesultanan 1 3 Perang Padri 2 Gelar 3 Kekuasaan 3 1 Pembagian kekuasaan 3 2 Wilayah kekuasaan 3 3 Pengaruh dan karisma 3 4 Hubungan luar negeri 3 5 Pergantian kekuasaan 4 Penerusan daulat 5 Daftar 5 1 Maharajadiraja amp Yuwaraja 5 2 Yand Dipertuan Sultan Raja Alam amp Regent Tanah Datar 6 Referensi 6 1 SumberSejarah Sunting nbsp Arca Adityawarman di Museum Gajah Jakarta Asal mula Sunting Secara umum Adityawarman diterima luas sebagai orang pertama yang berkuasa sebagai raja di alam Minangkabau yaitu berdasarkan manuskrip arca Amoghapasa 1347 Ia dipercaya memerintah di Malayapura dari tahun 1347 hingga wafatnya pada tahun 1375 1 2 Adityawarman digantikan oleh puteranya Ananggawarman yang disebutkan pada Prasasti Batusangkar yang beraksara Melayu Ia merupakan putra Adityawarman dengan Puti Reno Jalito dan memerintah antara tahun 1375 hingga 1417 Ananggawarman dipercaya merupakan raja Minangkabau pertama yang memeluk agama Islam dan mengambil gelar Sultan Alif Ia berperan memindahkan pusat kekuasaan dari Malayapura kini sekitar Dharmasraya ke nagari Pagaruyung di pedalaman Luak Tanah Datar 3 Tambo alam Minangkabau secara spesifik menyebutkan beberapa orang yang diyakini sebagai penguasa Pagaruyung setelah Adityawarman dan Ananggawarman namun tidak ada riset modern yang dapat menjelaskan kapan persisnya mereka memerintah Terdapat seorang penguasa perempuan bernama Puti Panjang Rambut seorang perempuan yang dicatat sebagai Bundo Kanduang pertama di Minangkabau yang merupakan putri dari Yang Dipatuan Rajo Nan Sati Ia digantikan oleh putranya yang bergelar Dang Tuanku Sutan Rumanduang 3 Dang Tuanku Sultan Remandung menikahi sepupunya sendiri Puti Bungsu anak sulung Tuanku Rajo Bagindo alias Rajo Megat Raja Pat Petuloi di Renah Sekalawi 4 Tambo juga mencatat seorang penguasa lain bernama Cindua Mato gelar Rajo Mudo dan putranya Sutan Lembak Tuah bernama lain Sutan Aminullah hasil perkawinannya dengan Putri Reno Bulan Menurut Tambo Bundo Kanduang Dang Tuanku dan Puti Bungsu pergi menyelamatkan diri ke negeri Lunang kini di Pesisir Selatan di Kerajaan Inderapura untuk menghindari serangan dari pasukan Kerajaan Sungai Ngiang Pengungsian ini dipercaya melahirkan keturunan Mande Rubiah 3 Kesultanan Sunting Selepas masuknya agama Islam ke pedalaman Minangkabau para Raja Alam mulai mengambil gelar Yang Dipertuan Sakti atau Yang Dipertuan Pagaruyung Catatan sejarah pertama tentang perubahan gelar ini adalah surat Jacob Pits seorang pegawai Kongsi Dagang Hindia Timur kepada Sultan Ahmadsyah Iskandar Zur Karnain Penguasa Minangkabau yang kaya akan emas bertanggal 9 Oktober 1668 Catatan lanjutan Belanda memperkirakan bahwa Ahmadsyah memerintah sampai kematiannya pada tahun 1674 5 Ahmadsyah digantikan sebagai Raja Alam oleh puteranya Indermasyah yang memerintah antara tahun 1670 hingga 1730 Indermasyah juga melakukan korespondensi dengan VOC yang berkedudukan di Padang dan menyebutkan dirinya sebagai raja Suruaso Ia tercatat berbalas surat secara reguler dengan para pegawai Belanda sampai tahun 1730 5 Perang Padri Sunting Artikel utama Perang Padri Perang Padri pecah pada masa kekuasaan Muningsyah dan Bagagarsyah Pada tahap tahap awal Sultan Muningsyah melakukan perundingan dengan kaum Padri yang dipimpin oleh Harimau nan Salapan yang terdiri atas Haji Miskin Haji Sumanik Haji Piobang Tuanku Nan Renceh dan beberapa pemimpin ulama lainnya Kaum Padri mendesak agar Sultan meninggalkan beberapa kebiasaan yang menurut mereka bertentangan dengan agama Islam Namun perundingan tersebut tidak mencapai kata sepakat sehingga pada tahun 1815 Tuanku Pasaman melancarkan serangan atas wilayah Raja Alam di Pagaruyung yang menyebabkan Sultan Muningsyah melarikan diri Bagagarsyah seorang kerabat Sultan Muningsyah melakukan perundingan dengan Belanda yang berkedudukan di Padang Oleh Belanda Bagagarsyah dianggap menyerahkan kedaulatan Pagaruyung dan mengangkatnya sebagai Regent Tanah Datar pada tanggal 10 Februari 1821 6 Beberapa tokoh kaum adat pada saat itu menganggap bahwa Bagagarsyah tidak berhak untuk mengadakan perjanjian dengan Belanda tetapi pada titik ini Belanda sudah terlibat dalam pertempuran melawan kaum Padri 7 Sultan Muningsyah masih memerintah tetapi ia wafat pada tahun 1825 dan dimakamkan di Pagaruyung yang telah direbut kembali dari kaum Padri 5 Bagagarsyah kemudian ditabalkan sebagai pengganti Muningsyah Selepas penaklukan Lintau pada bulan Agustus 1831 seluruh Luak Tanah Datar berada dalam kendali Belanda dan Bagagarsyah dapat kembali ke Pagaruyung di mana ia memerintah sebagai Sultan dan Regent sekaligus 5 Namun pada bulan Mei 1833 ia ditangkap oleh Kolonel Cornelis Elout atas tuduhan pengkhianatan di Batusangkar Kedudukan Regent Tanah Datar diberikan kepada Tuan Gadang di Batipuah salah seorang pembesar kerajaan yang termasuk ke dalam Basa Ampek Balai Bagagarsyah dibuang ke Batavia dan hidup di sana sampai akhir hayatnya pada bulan Februari 1849 5 Gelar SuntingSepanjang sejarahnya para raja Pagaruyung menggunakan berbagai macam gelar Adityawarman tercatat menggunakan gelar Maharajadiraja raja para raja catatan lain menuliskannya sebagai Tuan Janaka Mantrolot Warmadewa dan Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa 8 Putranya Angganawarman mengambil gelar sebagai Yuvaraja putera mahkota pada masa pemerintahan ayahnya dan menyebut ayahnya sebagai Suravasavan penguasa Suruaso 8 Tidak dapat dipastikan kapan nama Yang Dipertuan atau Yang Dipertuan Sakti mulai digunakan namun legenda yang diterima luas memercayai bahwa Raja Alam di Pagaruyung adalah salah satu dari tiga pemimpin dunia yang mewarisi kekuasaan atas alam semesta bersama sama dengan Kaisar Tiongkok dan Kaisar Romawi Timur di Konstantinopel 3 Kekuasaan Sunting nbsp Cap mohor Bagagarsyah Raja Alam pada masa Perang Padri Their government in the abstract however insignificant in itself is there in distant parts an object of veneration Indeed to such an unaccountable excess is this carried that every relative of the sacred family and many who have no pretensions to it assume that character are treated wherever they appear not only with the most profound respect by the chiefs who go out to meet them fire salutes on their entering the dusuns and allow them to level contributions for their maintenance but by the country people with such a degree of superstitious awe that they submit to be insulted plundered and even wounded by them without making resistance which they would esteem a dangerous profanation Their appropriate title is Yang de per tuan literally signifying Tie who ruleth William Marsden History of Sumatra 1783 9 Para raja Pagaruyung adalah salah satu monarki yang berpengaruh di dunia Melayu Meskipun kekuasaan teritorialnya sendiri terbatas kepada nagari Pagaruyung tetapi mereka memiliki kekuasaan yang besar atas wilayah rantau Pagaruyung dengan pengaruh yang mencapai hingga ke Semenanjung Melayu Pembagian kekuasaan Sunting Penjelajah Portugis Tome Pires dipercaya merupakan orang Eropa pertama yang mencatat tentang sistem kerajaan Pagaruyung Dalam karyanya Suma Oriental 1512 Pires mencatat tentang sebuah kerajaan di pedalaman Minangkabau yang memiliki tiga orang raja dan salah seorang dari mereka telah memeluk agama Islam setidaknya lima belas tahun sebelumnya 10 Sarjana modern seperti Drakard Kato dan de Josselin de Jong mencatatkan triumvirat rajo tigo selo sebagai sebuah kesatuan di mana Raja Alam berfungsi sebagai primus inter pares yang paling utama di antara yang utama Navis mencatat bahwa Raja Alam yang berkedudukan di Pagaruyung memegang tampuk kekuasaan secara keseluruhan Urusan adat diserahkan kepada Raja Adat di Buo sedangkan urusah agama Islam diurus oleh Raja Ibadat di Sumpur Kudus 11 Di Buo berkuasa seorang Raja Adat yang bertugas memutuskan masalah masalah tentang adat yang tidak dapat diselesaikan oleh Basa Ampek Balai Dikatakan bahwa jika Raja Adat tidak dapat pula menyelesaikan urusan tersebut maka akan diputuskan oleh Raja Alam 12 Pada tahun 1684 seorang penjelajah berkebangsaan Portugis Thomas Dias melaporkan pertemuannya dengan Raja Adat di Buo Sang Raja dikatakan tinggal pada sebuah rumah adat yang berhalaman luas dan mempunyai pintu gerbang yang dikawal sebanyak 100 orang hulubalang Ia dikawal oleh orang orang yang berpakaian haji Dalam lawatannya Dias mendapatkan gelar Orang Kaya Saudagar Raja Dalam Istana 13 Raja ketiga adalah Raja Ibadat yang berkedudukan di Sumpur Kudus Ia dikatakan bertanggungjawab atas persoalan agama Islam dan pendidikan yang diserahkan oleh Basa Ampek Balai Sama seperti Raja Adat persoalan yang tak dapat diselesaikan oleh Raja Ibadat diserahkan untuk diputuskan oleh Raja Alam di Pagaruyung 12 Wilayah kekuasaan Sunting Struktur kerajaan Pagaruyung berdasarkan atas konfederasi nagari Para raja Pagaruyung kekuasaannya terbatas atas wilayah yang kini menjadi nagari Pagaruyung Tanjung Emas Tanah Datar Di luar itu mereka hanya memiliki kekuasaan simbolis sementara kekuasaan yang sebenarnya dijalankan oleh para datuak dan pangulu di nagari Raja Alam memiliki kekuasaan atas wilayah rantau Minangkabau di mana ia berwenang untuk mengangkat wakil wakilnya yang diberi kewenangan dan gelar urang gadang orang besar atau rajo kaciak raja kecil Mereka setiap tahun mengantarkan ameh manah emas persembahan kepada Raja Alam butuh rujukan Secara umum wilayah rantau Pagaruyung terdiri atas wilayah wilayah di pesisir timur Sumatera yaitu di sepanjang Batang Rokan Batang Kampar Kiri Rantau Tuan Bujang Batang Singingi Rantau Tuan Gadih Batang Tapuang Kiri dan Kanan Batang Kampar Nan Kurang Aso Tigo Puluah Batang Kuantan Rantau nan Kurang Aso Duo Puluah di sepanjang Batang Sangir dan hulu Batang Jujuan Rantau Duo Baleh Koto atau Rantau nan Dipatuan Rajo Bungsu di Batang Hari Pulau Punjuang Sambilan Koto Silago Cati Nan Batigo dan Koto Basa dan Negeri Sembilan Di pesisir barat terdapat wilayah rantau Pasaman Tiku Pariaman Bayang Nan Tujuah Singkil Rantau Rajo Barus Padang Banda Sapuluah dan Ranah Indojati 3 12 11 Pengaruh dan karisma Sunting Pengaruh raja raja Pagaruyung disifatkan sebagai sebuah pengaruh yang simbolis dan magis Sejarah Melayu menceriterakan bahwa raja pertama di alam Minangkabau adalah salah satu dari tiga orang pangeran yang muncul di Bukit Siguntang 14 Garis diraja Pagaruyung dianggap sebagai salah satu yang tertua di antara kerajaan kerajaan Melayu setaraf dengan Kesultanan Melaka Jane Drakard mencatat bahwa banyak keluarga diraja di Sumatera yang berhubungan darah dengan keluarga diraja Pagaruyung seperti Jambi Inderapura dan Siak hingga yang berkuasa di Semenanjung Melayu dan Pulau Kalimantan seperti Kedah Brunei dan lain lain 15 Beberapa sarjana mencatat bahwa raja raja Pagaruyung dipercaya luas memiliki kekuasaan magis yang membuat mereka ditakuti oleh para penguasa lain Pada manuskrip tahun 1825 berjudul Een Nota en statistique bijzonderheden over Padang seorang Belanda bernama van Zuylen van Nijevelt mencatat bahwa seorang raja Pagaruyung mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki kuasa untuk menghukum para raja di rantau yang mengingkari kekuasaannya dengan mengirimkan kutukan gagal panen atau wabah penyakit pada orang dan hewan ternak di wilayah tersebut 16 17 Sarjana lain memperkirakan bahwa kekuasaan raja Pagaruyung adalah sebagai figur pemersatu yang netral atas masyarakat Minangkabau yang terbagi bagi atas lareh suku dan luak Kajian yang sama menempatkan raja Pagaruyung sebagai perwakilan kaum lelaki pada sebuah masyarakat yang matrilineal Sang raja ditempatkan sebagai pemberi daulat kepada negeri dan melambangkan persatuan alam Minangkabau secara keseluruhan 18 Hubungan luar negeri Sunting Beberapa daerah yang berada di bawah pengaruh Pagaruyung tercatat beberapa kali meminta para raja Pagaruyung untuk ikut campur untuk menyelesaikan konflik internal mereka Di Rao misalnya raja Pagaruyung mengirimkan kerabatnya untuk memerintah sebagai Yang Dipertuan Padang Nunang butuh rujukan Di Duo Koto Cubadak raja Pagaruyung mengirimkan Tuanku Rajo Sontang di Kabuntaran Talu Tuanku Bosa di Pasaman Yang Dipertuan Parik Batu di Kinali Yang Dipertuan Kinali Di Tambusai Yang Dipertuan Tambusai di Rokan Yang Dipertuan Rokan juga di Kepenuhan Di Kampar Kiri raja Pagaruyung mengirimkan Yang Dipertuan Gunung Sailan di Kuantan raja Pagaruyung mengirimkan Yang Dipertuan Basarah Raja Kesultanan Kota Pinang juga berasal dari Putra Raja Pagaruyung yang kemudian menurunkan Raja raja Bilah Panai Asahan dan Kualuh Batu Bara juga didirikan oleh putra Raja Pagaruyung setelah menikahi putri Raja Simalungun yang kemudian diberikan tanah yang kelak menjadi negeri Batu Bara Di semenanjung Melayu raja Pagaruyung pernah mengirimkan kerabatnya untuk memerintah wilayah Rembau Sungai Ujong dan Naning Yang paling terkenal barangkali adalah Raja Melewar seorang kerabat diraja Pagaruyung yang dikirimkan untuk berkuasa di Negeri Sembilan pada tahun 1773 setelah para pemimpin setempat gagal untuk bersepakat dalam memilih raja selanjutnya butuh rujukan Pergantian kekuasaan Sunting Pada Prasasti Suruaso Adityawarman disebut menyelesaikan pembangunan sebuah kanal yang dibangun pada masa pemerintahan pamannya yaitu Akarendrawarman Bukti ini dipergunakan oleh beberapa sarjana seperti Uli Kozok untuk menyatakan bahwa pergantian kekuasaan raja raja Pagaruyung pada mulanya bersifat matrilineal yaitu dari mamak paman ke kamanakan keponakan 19 Namun Adityawarman sendiri digantikan oleh putranya Ananggawarman Franz von Benda Beckmann di sisi lain mencatat bahwa pergantian raja diturunkan dari ayah ke putera lelaki tertuanya sehingga bersifat patrilineal 20 Penerusan daulat SuntingSetelah diasingkannya Bagagarsyah kekuasaan Pagaruyung atas wilayah Minangkabau secara resmi digantikan oleh pemerintah kolonial Belanda yang berwujud Keresidenan Pantai Barat Sumatra Sumatra s Westkust dan seterusnya pemerintahan Republik Indonesia yang kini diwakili oleh Provinsi Sumatera Barat Beberapa orang mengklaim sebagai penerus sah kekuasaan Raja Alam Pagaruyung Di Sumatera Barat Sutan Muhammad Taufiq Thaib diterima resmi sebagai pewaris Raja Alam dengan gelar Tuanku Mudo Mangkuto Alam 21 sampai ia wafat pada bulan Februari 2018 22 Saudarinya Puti Reno Raudha Thaib saat ini memegang gelar Bundo Kanduang 23 Setelah Sutan Taufiq Thaib Raja Alam dijabat oleh saudaranya yakni Sutan Muhammad Faris Thaib Tuanku Abdul Fatah yang naik tahta pada 29 September 2018 24 Pada 2009 Muchdan Bakri hadir dalam upacara penobatan Yang di Pertuan Besar Negeri Sembilan Muhriz ibni Munawir di Istana Besar Seri Menanti Kuala Pilah 25 Ia mengklaim bahwa Bagagarsyah diasingkan ke Batavia bersama anak pertamanya Sultan Mangun Tuah Berdasarkan silsilah tersebut menurutnya Sultan Mangun Tuah mempunyai enam orang anak dan ia merupakan merupakan cucu dari anak pertama Sultan Mangun Tuah yang bernama Raja Sabaruddin 25 Ia mengklaim sebagai pewaris yang sah terhadap pemerintahan Raja Alam Minangkabau terakhir dan menyatakan sedang menjejaki cucu Sultan Jamin anak Sultan Mangun Tuah yang dipercayai berada di Batu Kikir Kuala Pilah 25 Daftar SuntingMaharajadiraja amp Yuwaraja Sunting Maharajadiraja Akarendrawarman di Parhyangan k 1316 Maharajadiraja Adityawarman di Malayapura dan Surawasa 1347 1375 Yuwaraja Ananggawarman kemudian Maharajadiraja di Malayapura 1375 1417 Yuwaraja Bijayendrawarman di Parwatapuri abad ke 14 Maharajadiraja Wijayawarman di Malayapura 1417 1440 Yand Dipertuan Sultan Raja Alam amp Regent Tanah Datar Sunting Yang Dipertuan Sultan Ahmadsyah di Pagaruyung 1668 1674 Yang Dipertuan Sultan Indermasyah di Suruaso dan Pagaruyung 1674 1730 Yang Dipertuan Sultan Arifin Muningsyah di Pagaruyung 1780 1821 Yang Dipertuan Sultan Tunggul Alam Bagagarsyah kemudian Regent Tanah Datar di Pagaruyung 1821 1833 Referensi Sunting Kern J H C 1907 De wij inscriptie op het Amoghapaca beeld van Padang Candi Batang Hari districten 1269 Caka Tijdschrift voor Indische Taal Land en Volkenkunde Casparis J G 1990 An ancient garden in West Sumatra Kalpataru 9 40 49 a b c d e Tambo BM Baso Jang Te Bahasa Dan Aksara Rejang Indah Sari Kencanawati Tiga Serangkai Solo 2009 a b c d e Dobbin Stuers Kepper G 1900 Wapenfeiten van het Nederlands Indische Leger 1816 1900 M M Cuvee Den Haag a b Mangkudimedja Marsden Sumatra hlm 206 Pires a b Navis a b c Kato Putri Risa H Kerajaan Misterius di Pulau Sumatra Historia Diakses 12 Juni 2020 Drakard hlm 3 Drakard hlm 4 Dobbin hlm 119 S M Latif De Positie en de Macht van Jang Di Patoean Vorst van Minangkahau en zijne Nakomlingen Vrijzinnig Weekblad No 7 1924 pp 516 9 de Jong Kozok U 2006 Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang Tertua Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 603 6 Benda Beckmann Franz von 1979 Property in Social Continuity Continuity and Change in the Maintenance of Property Relationships through Time in Minangkabau West Sumatra Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde 86 58 Ila Sean 1 Februari 2018 Raja Pagaruyung Sultan Muhammad Taufiq Thaib Tutup Usia Diarsipkan 2020 06 12 di Wayback Machine Covesia com Diakses 12 Juni 2020 Ila Sean 1 Februari 2018 Raja Pagaruyung Taufiq Thaib Tutup Usia Ini Profil Singkatnya Diarsipkan 2020 10 06 di Wayback Machine Covesia com Diakses 12 Juni 2020 Agnes Rita Sulistyawaty 16 April 2009 Kisah Waris Istana Pagaruyung Kompas Diakses 12 Juni 2020 Nugroho Joko 29 September 2018 Farid Thaib raja Alam Pagaruyuang ANTARA News Diakses tanggal 15 Juni 2020 a b c Pewaris Pagaruyung cari keturunan Sultan Jamin Diarsipkan 2009 10 24 di Wayback Machine Utusan Malaysia 22 Oktober 2009 Diakses 12 Juni 2020 Sumber Sunting Cortesao Armando ed 1512 The Suma Oriental of Tome Pires An Account of the East from the Red Sea to Japanome Pires Routledge ISBN 9781315085128 Marsden William 1783 The History of Sumatra London Oxford University Press Stuers Hubert Joseph Jean Lambert 1850 De vestiging en uitbreiding der Nederlanders ter westkust van Sumatra 2 P N van Kampen Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Datuak Batuah A Datuak Madjoindo A 1959 Tambo Minangkabau dan Adatnya Jakarta Balai Pustaka de Jong P E De Josselin 1960 Minangkabau and Negeri Sembilan Socio Political Structure in Indonesia Jakarta Bhratara Mangkudimedja R M 1979 Serat Pararaton Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 06 12 Diakses tanggal 2020 06 12 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Amran Rusli 1981 Sumatera Barat hingga Plakat Panjang Sinar Harapan hlm 652 Kato Tsuyoshi 1981 Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah Balai Pustaka hlm 291 ISBN 9796903601 Dobbin Christine 1983 Islamic Revivalism in a Changing Peasant Economy Central Sumatra 1784 1847 Routledge ISBN 978 1138226074 Navis Ali Akbar 1984 Alam Terkembang Jadi Guru Adat dan Kebudayaan Minangkabau Jakarta Grafiti Pers hlm 298 Drakard Jane 1993 A kingdom of Words Minangkabau Sovereignty in Sumatran History Canberra Australia National University doi 10 25911 5d70f00fc99ad Hadler Jeffrey 2008 Sengketa Tiada Putus Matriarkat Reformisme Islam dan Kolonialisme di Minangkabau Muslims and Matriarchs Cultural Resilience in Indonesia Through Jihad and Colonialism Diterjemahkan oleh Berlian Samsudin Freedom Institute ISBN 9789791946650 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Raja Pagaruyung amp oldid 24485962