www.wikidata.id-id.nina.az
Buya Prof K H Ahmad Syafii Maarif S S M A Ph D bahasa Arab احمد شافعي معارف 31 Mei 1935 27 Mei 2022 2 atau akrab disapa Buya Syafi i adalah seorang ulama dan cendekiawan Indonesia Ia pernah menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Presiden World Conference on Religion for Peace WCRP dan pendiri Maarif Institute 3 Buya Syafii Maarif ialah seorang tokoh yang tidak pernah mengenal istilah lelah untuk berfikir dan berbuat bagi umat dan bangsa sehingga banyak orang yang memberinya gelar Bapak Bangsa 4 Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif wafat pada Jumat 27 Mei 2022 Buya Prof Dr K H Ahmad Syafii Ma arifاحمد شافعي معارفKetua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke 13Masa jabatan 1998 7 Juli 2005PendahuluAmien RaisPenggantiDin SyamsuddinInformasi pribadiLahir31 Mei 1935Sumpur Kudus Sijunjung Sumatera Barat Hindia BelandaMeninggal27 Mei 2022 2022 05 27 umur 86 Gamping Sleman Yogyakarta IndonesiaKebangsaanIndonesiaSuami istriNurchalifah m 1965 2022 wbr 1 Alma materMadrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta 1956 Universitas Cokroaminoto Surakarta 1964 IKIP Yogyakarta 1968 Ohio State UniversityChicago University 1993 PekerjaanUlamadosenaktivissejarawannegarawan Ahmad Syafi i Ma arifPenghargaanRamon Magsaysay Award 2008 Karier ilmiahBidangSejarahInstitusiUniversitas Negeri YogyakartaDisertasiIslam as the Basis of State A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia 1983 TerinspirasiMuhammad IqbalFazlur RahmanMenginspirasiRaja Juli AntoniDenny Siregar Daftar isi 1 Kehidupan 1 1 Kehidupan awal 1 2 Merantau ke Jawa 1 3 Karier 1 4 Aktivitas 1 5 Wafat 2 Kontroversi 2 1 Islam liberal 2 2 Pembelaan kasus Ahok 3 Pendidikan 4 Karya tulis 5 Keterangan 6 Rujukan 7 Pranala luarKehidupan SuntingKehidupan awal Sunting Ahmad Syafii Maarif lahir di Nagari Calau Sumpur Kudus Minangkabau pada 31 Mei 1935 5 Ia lahir dari pasangan Ma rifah Rauf Datuk Rajo Malayu dan Fathiyah a Ia bungsu dari 4 bersaudara seibu seayah dan seluruhnya 15 orang bersaudara seayah berlainan ibu 6 Ayahnya adalah saudagar gambir yang belakangan diangkat sebagai kepala suku di kaumnya 7 Sewaktu Syafii berusia satu setengah tahun ibunya meninggal Syafii kemudian dititipkan ke rumah adik ayahnya yang bernama Bainah yang menikah dengan adik seibu ibunya yang bernama A Wahid 7 Pada tahun 1942 ia dimasukkan ke sekolah rakyat SR setingkat SD di Sumpur Kudus 5 Sepulang sekolah Pi i panggilan akrabnya semasa kecil 8 belajar agama ke sebuah Madrasah Ibtidaiyah MI Muhammadiyah pada sore hari dan malamnya belajar mengaji di surau yang berada di sekitar tempat ia tinggal sebagaimana umumnya anak laki laki di Minangkabau pada masa itu 7 Pendidikannya di SR yang harusnya ia tempuh selama enam tahun dapat ia selesaikan selama lima tahun Ia tamat dari SR pada tahun 1947 tetapi tidak memperoleh ijazah karena pada masa itu terjadi perang revolusi kemerdekaan 9 Namun setelah tamat karena beban ekonomi yang ditanggung ayahnya ia tidak dapat meneruskan sekolahnya selama beberapa tahun 5 Baru pada tahun 1950 ia masuk ke Madrasah Muallimin Muhammadiyah di Balai Tangah Lintau sampai duduk di bangku kelas tiga 6 Merantau ke Jawa Sunting Pada tahun 1953 dalam usia 18 tahun ia meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Jawa Bersama dua adik sepupunya yakni Azra i dan Suward ia diajak belajar ke Yogyakarta oleh M Sanusi Latief 9 Namun sesampai di Yogyakarta niatnya semula untuk meneruskan sekolahnya ke Madrasah Muallimin di kota itu tidak terwujud karena pihak sekolah menolak menerimanya di kelas empat dengan alasan kelas sudah penuh 9 Tidak lama setelah itu ia justru diangkat menjadi guru bahasa Inggris dan bahasa Indonesia di sekolah tersebut tetapi tidak lama Pada saat bersamaan ia bersama Azra i mengikuti sekolah montir sampai akhirnya lulus setelah beberapa bulan belajar 9 Setelah itu ia kembali mendaftar ke Muallimin dan akhirnya ia diterima tetapi ia harus mengulang kuartal terakhir kelas tiga Selama belajar di sekolah tersebut ia aktif dalam organiasi kepanduan Hizbul Wathan dan pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Sinar Kini Dibawahi oleh Lembaga Pers Mu allimin sebuah majalah pelajar Muallimin di Yogyakarta Setelah ayahnya meninggal pada 5 Oktober 1955 kemudian ia tamat dari Muallimin pada 12 Juli 1956 ia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya terutama karena masalah biaya 8 Dalam usia 21 tahun tidak lama setelah tamat ia berangkat ke Lombok memenuhi permintaan Konsul Muhammadiyah dari Lombok untuk menjadi guru Sesampai di Lombok Timur ia disambut oleh pengurus Muhammadiyah setempat lalu menuju sebuah kampung di Pohgading tempat ia ditugaskan sebagai guru 8 Setelah setahun lamanya mengajar di sebuah sekolah Muhammadiyah di Pohgading sekitar bulan Maret 1957 dalam usia 22 tahun ia mengunjungi kampung halamannya 10 kemudian kembali lagi ke Jawa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Surakarta 10 Sesampai di Surakarta ia masuk ke Universitas Cokroaminoto dan memperoleh gelar sarjana muda pada tahun 1964 11 Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya untuk tingkat sarjana penuh doktorandus pada Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP sekarang Universitas Negeri Yogyakarta dan tamat pada tahun 1968 12 Selama kuliah ia sempat menggeluti beberapa pekerjaan untuk melangsungkan hidupnya Ia pernah menjadi guru mengaji dan buruh sebelum diterima sebagai pelayan toko kain pada 1958 10 Setelah kurang lebih setahun bekerja sebagai pelayan toko ia membuka dagang kecil kecilan bersama temannya kemudian sempat menjadi guru honorer di Baturetno dan Solo 10 11 Selain itu ia juga sempat menjadi redaktur Suara Muhammadiyah dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia 12 Karier Sunting Selanjutnya bekas aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini terus meneruskan menekuni ilmu sejarah dengan mengikuti Program Master di Departemen Sejarah Universitas Ohio AS Sementara gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat Universitas Chicago AS dengan disertasi Islam as the Basis of State A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia Selama di Chicago inilah anak bungsu dari empat bersaudara ini terlibat secara intensif melakukan pengkajian terhadap Al Quran dengan bimbingan dari seorang tokoh pembaharu pemikiran Islam Fazlur Rahman Disana pula ia kerap terlibat diskusi intensif dengan Nurcholish Madjid dan Amien Rais yang sedang mengikuti pendidikan doktornya Penulis Damien Dematra membuat sebuah novel tentang masa kecil Ahmad Syafi i Maarif yang berjudul Si Anak Kampung 13 Novel ini telah difilmkan dan meraih penghargaan pada America International Film Festival AIFF 14 Aktivitas Sunting Setelah meninggalkan posisinya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah ia aktif dalam komunitas Maarif Institute Di samping itu guru besar IKIP Yogyakarta ini juga rajin menulis di samping menjadi pembicara dalam sejumlah seminar Sebagian besar tulisannya adalah masalah masalah keislaman dan dipublikasikan di sejumlah media cetak Di harian Republika ia kerap menulis opininya di kolom Resonansi Selain itu ia juga menuangkan pikirannya dalam bentuk buku Bukunya yang sudah terbit antara lain berjudul Dinamika Islam dan Islam Mengapa Tidak kedua duanya diterbitkan oleh Shalahuddin Press 1984 Kemudian Islam dan Masalah Kenegaraan yang diterbitkan oleh LP3ES 1985 dan Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia 1993 Atas karya karyanya pada tahun 2008 Syafii mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina 15 Pada tahun 2017 Buya Syafii diangkat sebagai Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP Melalui BPIP inilah Buya selalu menyumbangkan pemikiran pemikirannya baik melalui tulisan maupun diskusinya dengan pihak pemerintah Wafat Sunting Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta pukul 10 15 WIB Jumat 27 5 2022 Sebelumnya Buya masuk ke rumah sakit itu sejak Sabtu 14 5 karena mengeluh sesak napas akibat jantung Bahkan pada awal Maret lalu Buya Syafii juga sempat menjalani perawatan medis di RS PKU Gamping Buya hampir dua pekan menjalani perawatan sampai kondisinya membaik dan diperkenankan untuk pulang butuh rujukan Jenazah almarhum disemayamkan di Masjid Gede Kauman Yogyakarta sebelum dimakamkan 1 Buya Syafii dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta 16 Kontroversi SuntingIslam liberal Sunting Cendekiawan muslim Adian Husaini mengkategorikan Ahmad Syafii Maarif sebagai tokoh Muhammadiyah pendukung gagasan Islam Liberal neomodernisme yang diusung oleh Fazlur Rahman 17 Adian mencatat bahwa Syafii memuji setinggi tingginya Fazlur Rahman yang merupakan dosennya 18 Ia juga mencatat penyataan Syafii pada 2001 yang menolak kembalinya Piagam Jakarta ke dalam konstitusi 17 19 Zuly Qadir mencatat Syafii dan Hasyim Muzadi menolak pemberlakuan syariat Islam secara formal di Indonesia 20 Dalam buku berjudul 50 Tokoh Islam Liberal Indonesia Pengusung Ide Sekulerisasi Pluralisme dan Liberalisasi Agama karya Budi Handrianto Syafii dikelompokkan sebagai kelompok senior 21 Budi Munawar Rachman mengelompokkan Syafii termasuk ke dalam golongan neo modernis Islam bersama Nurcholish Madjid dan tokoh tokoh lainya 22 Muhamad Afif Bahaf menuliskan bahwa gerakan Islam Liberal tumbuh subur di Muhammadiyah semasa dipimpin Syafii Hal ini ditandai dengan berdirinya tiga komunitas intelektual yaitu Pusat Studi Agama dan Peradaban PSAP Maarif Institute dan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah JIMM 23 Pembelaan kasus Ahok Sunting Pada November 2016 ia membela Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan mengatakan bahwa Ahok tidak melakukan penistaan agama Pandangannya ini melawan pendapat mayoritas tokoh Islam lainnya termasuk Majelis Ulama Indonesia MUI yang telah memfatwakan bahwa Ahok melakukan penistaan agama Islam dan para ulama 24 Dalam pembelaannya Buya Syafii sempat menulis di Koran Tempo dan menyatakan jika dalam proses pengadilan nanti terbukti terdapat unsur pidana dalam tindakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 27 September 2016 itu saya usulkan agar dia dihukum selama 400 tahun atas tuduhan menghina Al Quran kitab suci umat Islam sehingga pihak pihak yang menuduh terpuaskan tanpa batas ia menambahkan biarlah generasi yang akan datang yang menilai berapa bobot kebenaran tuduhan itu sebuah generasi yang diharapkan lebih stabil dan lebih arif dalam membaca politik Indonesia yang sarat dengan dendam kesumat ini 25 Pendidikan SuntingS 3 University of Chicago Amerika Serikat 1983 S 2 Ohio State University Amerika Serikat 1980 S 1 FKIS Universitas Negeri Yogyakarta 1968 Karya tulis SuntingMengapa Vietnam Jatuh Seluruhnya ke Tangan Komunis 1975 Dinamika Islam 1984 Islam Mengapa Tidak 1984 Percik percik Pemikiran Iqbal 1984 Islam dan Masalah Kenegaraan 1985 Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia 1993 Islam Kekuatan Doktrin dan Kegamangan Umat 1997 Titik titik Kisar di Perjalananku Autobiografi Ahmad Syafii Maarif 2009 Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan Sebuah Refleksi Sejarah 2009 Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita 2010 Memoar Seorang Anak Kampung 2013 Fikih Kebhinekaan 2015 Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam 2018 Membumikan Islam 2019 Percaturan Islam dan Politik 2021Keterangan Sunting Ayahnya beberapa kali menikah dan Fathiyah merupakan istri pertama dari tiga istri ayahnya Setahun setelah ibunya meninggal ayahnya kembali menikah dengan dua orang perempuan yakni Maran dan Lamsiah 6 Rujukan SuntingCatatan kaki H Yanuar 2022 05 27 Ali Muhammad Sunariyah ed Kisah Buya Syafii Maarif Menikahi Bunga Desa Tanpa Modal Liputan6 com Liputan6 Diakses tanggal 2022 06 27 Lebih dari satu parameter author dan last yang digunakan bantuan Fauzia Mutia 2022 05 27 Prabowo Dani ed Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia Muhammadiyah dan Indonesia Berduka Kompas com Diakses tanggal 2022 05 27 Tentang Maarif Institute Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 05 11 Diakses tanggal 2013 04 21 https nasional tempo co read 1595739 mengenang buya syafii maarif anwar abbas orang memberinya gelar bapak bangsa full amp view ok pranala nonaktif permanen a b c Maarif 2009 hlm 1 30 a b c Maarif 2009 hlm 71 80 a b c Maarif 2009 hlm 31 70 a b c Maarif 2009 hlm 101 110 a b c d Maarif 2009 hlm 81 100 a b c d Maarif 2009 hlm 111 140 a b Maarif 2009 hlm 141 160 a b Maarif 2009 hlm 161 171 Ismail 2010 Kusumadewi amp Rachmawati 2011 Fauzi 2008 Taman Makam Husnul Khotimah Lokasi yang Dipilih Sendiri Buya Syafii Maarif Republika Online 2022 05 27 Diakses tanggal 2022 05 29 a b https books google co id books id 1EoVNA cWgC amp pg PA6 https books google co id books id 1EoVNA cWgC amp pg PA20 https books google co id books id 1EoVNA cWgC amp pg PA146 https books google co id books id NWxoDwAAQBAJ amp pg PA279 https books google co id books id mNQvEAAAQBAJ amp pg PA4 https books google co id books id 1EoVNA cWgC amp pg PA33 https books google co id books id uNQvEAAAQBAJ amp pg PA7 Ahok Kenang Buya Syafii Maarif Publik Teringat Saat Bela Terkait Penistaan Agama Jogja Suara Diakses 29 Mei 2022 Buya Syafii Maarif Penjarakan Ahok Selama 400 Tahun Daftar pustakaMaarif Ahmad Syafii 2009 Titik titik Kisar di Perjalananku Mizan Publika ISBN 979 433 553 3 Kusumadewi Anggi Rachmawati Rachmawati 2011 04 21 Si Anak Kampoeng Dilema Buya Syafii Cilik VIVAnews Fauzi Gamawan 1 November 2008 Prof Dr H Ahmad Syafii Ma arif Satu Nomor Contoh Produk Merantau Perum LKBN Antara Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 07 07 Diakses tanggal 2009 07 09 Ismail Rachmadin 11 Februari 2010 Peluncuran Si Anak Kampung Syafii Maarif Dihadiri Para Tokoh Detik com Mengenang Prof Dr Ahmad Syafii Maarif https karyakarsa com AjiSetiawan1 me 185487Pranala luar SuntingBiografi di tokohindonesia com Diarsipkan 2010 05 27 di Wayback Machine Jabatan organisasi IslamDidahului oleh Amien Rais Ketua Umum Muhammadiyah1998 2005 Diteruskan oleh Din Syamsuddin Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ahmad Syafi 27i Ma 27arif amp oldid 24342163