Lukas 1 (disingkat Luk 1) adalah pasal pertama dari Injil Lukas pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Disusun oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus. Pasal yang terdiri dari 80 ayat ini merupakan salah satu pasal terpanjang dalam Perjanjian Baru, memuat catatan peristiwa yang terjadi sebelum kelahiran Yesus.
Lukas 1 | |
---|---|
Permulaan Injil Lukas (pasal 1:1-7a), folio 102 pada Minuscule 481, yang dibuat sekitar abad ke-10. | |
Kitab | Injil Lukas |
Kategori | Injil |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 3 |
pasal 2 → |
|
Teks sunting
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani Koine.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Papirus 4 (diperkirakan dibuat sekitar 150-175 M)
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Bezae (~400 M)
- Codex Washingtonianus (~400 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M; ayat 1-2 hilang)
- Papirus 42 (abad ke-6/ke-7; terlestarikan: bahasa Yunani ayat 54-55; bahasa Koptik ayat 46-51)
- Minuscule 481 dari abad ke-10.
- Pasal ini dibagi atas 80 ayat.
- Disusun dengan ketelitian historis yang tinggi dari seorang yang terpelajar dari latar belakang budaya Yunani bukan Yahudi, di mana banyak sarjana melihat paralel antara gaya tulisannya (antara lain, bagian pendahuluan) dengan kitab-kitab sejarah Yunani karya Herodotus dan Thukidides sebagaimana pula buku panduan dan makalah ilmiah dalam dunia Helenistik.
- Injil Lukas ditulis untuk memberi informasi yang teratur dan akurat mengenai kehidupan Yesus Kristus kepada Teofilus (ayat 1). Tidak diketahui jelas siapa orang ini, namun kemungkinan besar dia berhubungan dengan pengadilan Paulus di Roma dan sudah menjadi Kristen dari pemberitaan Injil.
- Penulis Injil rupanya mendapatkan informasi mengenai pasal 1 ini dari Maria yang melahirkan Yesus Kristus, karena peristiwa-peristiwa yang dicatat berhubungan dengan kehadiran Maria (Lukas 2:19 dan 51; lihat Maria sebagai saksi mata)
Struktur isi sunting
Pembagian isi pasal:
- Lukas 1:1–4 = Pendahuluan (kepada Teofilus)
- Lukas 1:5–25 = Pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis
- Lukas 1:26–38 = Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus
- Lukas 1:39–45 = Maria dan Elisabet
- Lukas 1:46–56 = Nyanyian pujian Maria
- Lukas 1:57–66 = Kelahiran Yohanes Pembaptis
- Lukas 1:67–80 = Nyanyian pujian Zakharia
Ayat 1 sunting
Ayat 1 bahasa Yunani sunting
Ayat 1 bahasa Latin sunting
Ayat 1 catatan sunting
- "Teofilus yang mulia": dalam naskah asli bahasa Yunani tidak disebutkan pada ayat 1 melainkan pada ayat 3 yang masih merupakan kesatuan kalimat (ayat 1-4).
- "Banyak orang telah berusaha": Penulis Injil Lukas mengaku bahwa ia bukan orang pertama yang menulis riwayat Yesus Kristus dan bahwa ia tahu sebelumnya sudah ada orang-orang yang menyusun kisah riwayat hidup Yesus. Bapa-bapa gereja mencatat bahwa Injil Lukas ditulis setelah Injil Matius dan Injil Markus beredar, tetapi menurut komentator Alkitab Lutheran, Johann Bengel, Lukas mungkin hanya berpikir mengenai Injil Markus di antara kitab-kitab Injil yang dikenalnya, bukan Injil Matius ataupun Injil Yohanes.
- "Telah terjadi": Kata Yunani "πεπληροφορημένων" (peplēroforēmenōn) mengandung makna "telah tuntas terlaksana atau digenapi". Penulis mengindikasikan bahwa ada suatu rencana Allah yang terlaksana dalam riwayat yang ditulisnya tersebut.
Ayat 2 sunting
Ayat 2 bahasa Yunani sunting
Ayat 2 bahasa Latin sunting
Ayat 2 catatan sunting
- "Saksi mata": Penulis Injil Lukas mendapatkan bahan tulisannya dari "para saksi mata" ("αὐτόπται", dari bentuk tunggal "", autoptés yaitu kombinasi dari kata "auto" ("sendiri") + "opto" ("melihat; penglihatan"), "melihat sendiri"), meskipun penulis bukan termasuk seorang saksi mata.
- "Firman": Kata Yunani "τοῦ λόγου" (tou logou) dalam bentuk kepunyaan "(dari) Sang Firman" menyiratkan perujukan Yesus Kristus sebagai "Logos" (= Firman; kalam; kata; bahasa Arab: kalimah) sebagaimana pada Yohanes 1:1 dan seterusnya.
Ayat 3 sunting
Ayat 3 bahasa Yunani sunting
Transliterasi:
Terjemahan harfiah:
Ayat 3 bahasa Latin sunting
Ayat 3 catatan sunting
- "Termulia Teofilus": Kata-kata Yunani "kratiste Theophile" merujuk kepada nama penerima, kepada siapa Injil Lukas pertama kalinya ditujukan. Sebutan "kratiste" ("termulia", "yang mulia", "yang terhormat") dipakai untuk menyapa pejabat tinggi Romawi, dengan tingkatan sedikit di bawah Senator. Dalam Terjemahan Baru diterjemahkan sebagai "Teofilus yang mulia", tetapi ditempatkan di bagian paling awal ayat 1, di awal kitab Injil ini.
- Metode penulisan Injil Lukas
Dalam ayat ini penulis Injil Lukas menyampaikan empat metode penyusunannya:
- parēkolouthēkoti: berdasarkan "penyelidikan" atau "mengikuti semua kabar yang ada"
- anōthen pasin: "dari awal" atau "dari asal mulanya" (terjemahan harfiah: "dari atas", sebagaimana memeriksa suatu daftar mulai dari depan) "semuanya" atau "segala peristiwa itu". Injil Lukas mencatat mulai dari peristiwa-peristiwa menjelang kelahiran Yesus Kristus, termasuk kelahiran Yohanes Pembaptis yang berhubungan dengan riwayat Yesus, karena Injil-injil sebelumnya (Injil Matius dan Injil Markus) memulai catatan pekerjaan Yesus Kristus dari munculnya Yohanes Pembaptis.
- akribōs: dengan saksama atau teliti, termasuk mendengar langsung dari saksi-saksi mata (lihat ayat 2)
- kathexēs: secara teratur atau berurutan. Ini bukan berarti "kronologis" atau menurut waktu, melainkan lebih bermakna "menurut urutan tema yang jelas". Secara garis besar, Injil Lukas memaparkan kehidupan Yesus dari masa mudanya, pekerjaan di Galilea, pekerjaan di Yudea, akhirnya di Yerusalem.
Ayat 4 sunting
Ayat 5 sunting
- Referensi silang: 1 Tawarikh 24:10 (TB)
- "Rombongan Abia": Pemberitahuan kelahiran Yohanes terjadi saat imam Zakharia dari rombongan Abia, melakukan tugasnya di Bait Allah. Rombongan Abia adalah kelompok ke-8 (1 Tawarikh 24:10) dari 24 rombongan imam yang bergiliran melakukan tugas di Bait Allah (1 Tawarikh 24:7–18). Ada pakar yang berpendapat giliran ini biasanya jatuh pada awal bulan Sivan dalam kalender Yahudi atau sekitar bulan Juni kalender Masehi. Dengan demikian Elisabet mulai hamil pada bulan Juni atau segera setelahnya. Jika kehamilan dimulai bulan Juni, maka Yohanes Pembaptis diperkirakan lahir bulan Maret-April pada tahun berikutnya, menurut kalender Masehi, yaitu sekitar Paskah Yahudi.
Ayat 9 sunting
- "Bait Suci": merujuk kepada Bait Suci kedua yang dibangun oleh Zerubabel setelah kembali dari pembuangan di Babel, dan kemudian diperindah oleh Herodes Agung (Lukas 1:5) yang pada saat terjadinya peristiwa pada pasal ini masih terus dalam perbaikan (Yohanes 2:20). Jadi, Injil Lukas dimulai dan diakhiri dengan catatan peristiwa pada Bait Suci (Lukas 24:53), di mana kebisuan Zakharia dalam menjalankan tugas pelayanannya dikontraskan dengan pemberitaan "kabar baik" yang disampaikan oleh Yesus.
Ayat 13 sunting
Ayat 15 sunting
- Referensi silang: Bilangan 6:3 (TB)
Ayat 17 sunting
- Referensi silang: Maleakhi 4:5-6 (TB)
- "Roh dan kuasa Elia": Dalam banyak hal, Yohanes akan mirip dengan nabi Elia yang berani itu (lihat Maleakhi 4:5). Karena dipenuhi Roh Kudus (Lukas 1:15), Yohanes akan menjadi seorang pengkhotbah yang memberitakan kebenaran moral (Lukas 3:7–14; Matius 3:1–10).
- Ia akan mempertunjukkan pelayanan Roh Kudus dengan berkhotbah tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman (lihat Yohanes 16:8).
- Ia akan membalikkan hati "orang yang tidak taat kepada hikmat orang benar" (lihat Matius 11:7).
- Ia tidak akan berkompromi dengan suara hatinya atau membengkokkan prinsip-prinsip alkitabiah hanya demi jabatan atau keamanan pribadi (Lukas 3:19–20; Matius 14:1–11).
- Ia akan taat kepada Allah dan tinggal setia terhadap seluruh kebenaran. Pendeknya, Yohanes akan menjadi seorang "hamba Allah".
- "Hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya": Salah satu dosa terbesar dari umat Allah dalam Perjanjian Lama adalah kegagalan para bapa untuk mengasihi anak-anak laki-laki dan perempuannya dengan secukupnya untuk mengajarkan jalan dan perintah Allah (lihat Maleakhi 4:6) kepada mereka. Dengan kedatangan Yohanes Pembaptis dan Injil Kristus maka hati bapa-bapa akan berbalik kepada anak-anaknya.
- 1) Ini merupakan suatu pernyataan yang jelas bahwa salah satu sasaran kunci dari Injil adalah meneguhkan kembali kehendak Allah untuk keluarga dengan suatu hubungan yang tepat antara bapa dengan anak mereka. Melalui pemberitaan tentang pertobatan dan ketuhanan Kristus, bapa-bapa akan mengabdikan diri pada anaknya dalam suatu sikap kebenaran.
- 2) Jika gereja masa kini gagal untuk menjadi apa yang Allah inginkan, mungkin salah satu faktornya adalah karena hati bapa-bapa sekali lagi telah mengabaikan anaknya karena lalai untuk mengasihi mereka, untuk meluangkan waktu bersama-sama mereka, dan untuk mengajarkan Firman Allah dan standar kebenaran kepada mereka. Sebagai akibatnya, anak-anak akan menolak jalan Allah (Maleakhi 4:6).
- 3) Berikut ini terdapat ayat-ayat penting yang berkaitan dengan bapa-bapa dan anak-anak:
- (a) mengajar anak-anak agar setia kepada jalan Allah: Keluaran 10:2; Keluaran 13:8; Ulangan 4:9–10; 6:6–25; 11:18–21; Mazmur 78:5–8; Yesaya 38:19; Yoel 1:3; Efesus 6:4; 1 Tesalonika 2:11;
- (b) mengasihi dan mengoreksi anak-anak; Mazmur 103:13; Amsal 3:12; Amsal 13:24; 23:13–14; Maleakhi 4:6; Lukas 11:11–13; 2 Korintus 12:14; Efesus 6:4; Kolose 3:21; 1 Tesalonika 2:11; 1 Timotius 3:4–5,12; 5:8; Titus 2:4; Ibrani 12:7;
- (c) bapa-bapa berdoa bagi anaknya: Kejadian 17:18; 2 Samuel 12:16; 1 Tawarikh 22:11–12; 29:19; Ayub 1:5; Efesus 3:14–19. Lihat Yohanes 17:1 mengenai suatu model doa bapa untuk anaknya.
Ayat 19 sunting
- Referensi silang: Daniel 8:16, Daniel 9:21
Ayat 24 sunting
Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus sunting
Ayat 26-38 sunting
Ayat 26 sunting
Ayat 27 sunting
- Referensi silang: Matius 1:18, 20
Ayat 28 sunting
Ayat 28 bahasa Yunani sunting
Textus Receptus 1550
Transliterasi:
Ayat 28 bahasa Latin sunting
Vulgata Clementina
Ayat 28 bahasa Inggris sunting
Ayat 28 catatan sunting
- "Hai engkau yang dikaruniai": diterjemahkan dari satu kata Yunani κεχαριτωμενη, kekharitōmenē, yang juga berarti "dianugerahi" atau "diberi rahmat", di sini tersirat 'dari Allah'. Sekalipun Maria dikaruniai melebihi semua wanita dalam hal dipilihnya sebagai ibu Yesus, para penulis Perjanjian Baru tidak pernah menyatakan bahwa ia harus disembah, atau harus diberi gelar-gelar khusus atau orang harus berdoa kepadanya. Maria layak dihormati, tetapi hanya Anaknyalah yang layak menerima penyembahan orang percaya.
- 1) Perhatikan bahwa Maria dipilih karena ia telah mendapat kasih karunia di mata Allah (lihat Kejadian 6:8). Hidupnya yang sederhana dan saleh begitu menyenangkan hati Allah sehingga Ia telah memilihnya untuk tugas yang paling penting ini (lihat 2 Timotius 2:21).
- 2) Berkat Maria tidak hanya mendatangkan sukacita yang besar bagi dirinya tetapi juga banyak penderitaan dan kepedihan (lihat Lukas 2:35), sebab Anaknya akan ditolak dan disalibkan. Di dunia ini, panggilan Allah akan selalu meliputi berkat dan penderitaan, sukacita dan dukacita, keberhasilan dan kekecewaan.
- "Hai engkau yang diberkati di antara para wanita": Ada pada Textus Receptus, tetapi tidak dimuat pada Novum Testamentum Graece. Lihat Lukas 1:42.
Ayat 31 sunting
- Referensi silang: Matius 1:21
Ayat 32 sunting
- Referensi silang: 2 Samuel 7:12, 13, 16; Yesaya 9:6 (TB)
- "Anak Allah Yang Mahatinggi": Kesamaan penggunaan istilah "Anak Allah" dan "Anak dari Yang Mahatinggi" dari teks 4Q246 dari Gulungan Laut Mati dengan ayat 32 dan 35 dari Kitab Lukas pasal 1 menunjukkan bahwa orang-orang Eseni dan orang-orang Kristen memiliki konsep yang sama bahwa Mesias (atau bahasa Yunani: Kristus) adalah Anak Allah. Ada pakar yang bahkan menduga bahwa penulis 4Q246 mengutip Injil Lukas.
Ayat 33 sunting
Ayat 35 sunting
Istilah "Anak Allah" dan "Anak dari Yang Mahatinggi" dijumpai pada naskah 4Q246 dari Gulungan Laut Mati untuk menyebut Mesias memiliki kesamaan dengan ayat 32 dan 35 dari Kitab Lukas pasal 1 ini.
Ayat 36 sunting
- "Elisabet, sanakmu": Tersirat di sini bahwa Maria juga keturunan Harun, karena bertalian darah dengan Elisabet yang jelas dicatat adalah keturunan Harun (Lukas 1:5). Namun, dinyatakan bahwa Yesus akan mewarisi tahta "bapa"-Nya, yaitu tahta Daud (Lukas 1:32). Karena Daud (dari suku Yehuda) bukan keturunan Harun (dari suku Lewi) maka mungkin sekali ibu Maria dari keturunan Harun, sedangkan ayahnya dari keturunan Daud.
Ayat 37 sunting
- Referensi silang: Kejadian 18:14 (TB)
Maria dan Elisabet sunting
Ayat 39-45 sunting
Ayat 39 sunting
Ayat 40 sunting
Ayat 41 sunting
- "Melonjaklah anak yang di dalam rahimnya": dapat dikaitkan dengan kejadian pada saat kehamilan Ribka yang tercatat dalam Kejadian 25:22.
Ayat 42 sunting
Ayat 42 bahasa Yunani sunting
Textus Receptus 1550
Transliterasi:
Ayat 42 bahasa Latin sunting
Vulgata Clementina
Ayat 42 bahasa Inggris sunting
Ayat 42 catatan sunting
- "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan": referensi silang: Lukas 1:28
- "Diberkatilah buah rahimmu": menggaungkan perkataan Musa kepada orang Israel pada Ulangan 7:13: "[Allah] akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu".
Nyanyian Pujian Maria sunting
Ayat 46-56 sunting
Sering dipakai dalam liturgi gereja Kristen dan digubah menjadi sejumlah karya musik terkenal dengan judul "Magnificat". Nama ini diambil dari kata pertama terjemahan bahasa Latin nyanyian pujian ini, meskipun aslinya dicatat oleh Lukas dalam bahasa Yunani. Maria dalam Magnificat ini mengangkat pujian kepada Allah: pertama-tama ia bersyukur karena memperhatikan orang yang sedemikian "rendah" seperti dirinya, kemudian memuji Allah karena "belas kasihan" dan "pertolongan" bagi semua orang. Belas kasihan Allah (το ελεος αυτου, to eleos autou) disebut lima kali di dalam Magnificat dan kidung Benedictus Zakharia. Banyak yang melihat Magnificat menggunakan pola Kidung doa Hana dalam 1 Samuel 2:1–10.
Pada ayat 51–53 Injil Lukas menggunakan bentuk kata waktu lampau sebanyak enam kali, menyiratkan bahwa pembuahan Yesus telah menggenapi atau sedang menggenapi perbuatan Allah ini. Ayat-ayat tersebut berbicara mengenai kejatuhan orang angkuh dan kaya, serta perhatian kepada orang tertindas. Ini mungkin adalah pernyataan umum, atau kiasan mengenai Israel dan bangsa asing penjajahnya. Maria kemudian menyebutkan Abraham (ayat 55), mengkaitkan lagi dengan perjanjian Allah semula.
Ayat 46 sunting
Ayat 46 bahasa Latin sunting
Ayat 47 sunting
- "Allah, Juruselamatku"": Dengan perkataan ini Maria mengakui kebutuhannya sendiri akan keselamatan, dialah orang berdosa yang memerlukan Kristus sebagai "Juruselamat". Kepercayaan bahwa Maria sendiri dikandung secara tak bernoda dan hidup tanpa dosa tidak pernah diajarkan di dalam Alkitab (Roma 3:9,23).
Ayat 55 sunting
- Referensi silang: Kejadian 17:7
Ayat 59 sunting
- "Pada hari yang ke-8": Aturan sunat pada hari ke-8 ini pertama kali difirmankan dalam Kitab Kejadian (Kejadian 17:12) dan ditegaskan pada Imamat 12:3. Pelaksanaan aturan ini dalam Alkitab tercatat diterapkan pada:
- "Menyunatkan anak itu": dalam Injil Lukas dicatat baik penyunatan Yohanes Pembaptis ("anak itu" pada ayat ini) maupun penyunatan Yesus dalam Lukas 2:21, yang oleh para sarjana dilihat sebagai cara untuk mengkaitkan Yohanes dengan Yesus, yang berarti pula Kekristenan dengan penggenapan nubuat bagi Israel.
Ayat 60 sunting
Ayat 61 sunting
Ayat 62 sunting
Ayat 63 sunting
Ayat 64 sunting
Ayat 65 sunting
Nyanyian Pujian Zakharia sunting
Ayat 67-80 sunting
Ayat 67 sunting
- "Penuh dengan Roh Kudus": Injil Lukas mencatat bagaimana Roh Kudus menguasai beberapa orang penting yang berkaitan dengan kelahiran Kristus (Lukas 1:15,35,41,67; 2:25). Setelah kenaikan Kristus ke sorga, jalan terbuka bagi semua orang percaya untuk dipenuhi dengan Roh Kudus (Kisah 1:1–2:47).
Ayat 68 sunting
Ayat 68 bahasa Latin sunting
Vulgata Clementina
Ayat 75 sunting
Tujuan utama penebusan manusia adalah pembebasan dari kerajaan Iblis (Kisah 26:18) supaya melayani Allah "dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita" (Efesus 1:4). Setiap anak Tuhan harus berusaha untuk mencapai suatu kehidupan yang kudus dan benar di dalam dunia yang jahat ini. Kehidupan yang kudus ini ada "di hadapan-Nya", yaitu di hadirat Allah.
Ayat 76 sunting
- Referensi silang: Maleakhi 3:1; Matius 11:10; Markus 1:2; Lukas 7:27
Ayat 78 sunting
Ayat 79 sunting
- Referensi silang: Yesaya 9:1
Ayat 80 sunting
Maria sebagai saksi mata sunting
Ramsay mengamati bahwa peristiwa-peristiwa dalam Lukas 1 dan 2 merupakan sejarah keluarga yang sifatnya sangat pribadi. Fakta ini hanya mungkin diketahui oleh segelintir orang saja. Lukas tentunya mendapatkan informasi ini dari otoritas yang tepercaya dan sumber ini telah dicantumkannya supaya tidak menimbulkan keraguan, yaitu Maria.
Namun, ada hal-hal yang hanya diketahui secara pribadi oleh Elisabet tercatat dalam Lukas 1:24 dan Lukas 1:41, dan Lukas dengan cermat memuat bagaimana hal itu dapat diketahui oleh Maria, yaitu dalam Lukas 1:36, 41, dicatat pemberitahuan kepada Maria oleh malaikat dan oleh Elisabet, padahal tidak dikatakan bahwa Maria memberitahukan hal itu kepada Elisabet. Jadi, naratif Injil Lukas hanya terjadi jika Maria menyampaikan apa yang dialaminya sendiri dan apa yang diketahuinya langsung dari sumbernya sebagai orang pertama; apalagi dengan keterangan bahwa hal-hal ini sesungguhnya disimpan oleh Maria dalam hatinya, sehingga kalau bukan dari Maria, tidak ada orang lain yang dapat menjadi otoritas informasi-informasi ini.
Metode Profil Claremont sunting
Metode Profil Claremont (Claremont Profile Method) adalah metode untuk mengelompokkan naskah-naskah kuno Alkitab yang dikembangkan oleh Ernest Cadman Colwell dan murid-muridnya, dan digunakan oleh Frederik Wisse untuk menyusun suatu prosedur akurat dan cepat dalam mengklasifikasi naskah-naskah kuno yang paling banyak ditemukan. Karya Wisse ini membandingkan versi UBS dengan versi Textus Receptus untuk menentukan profil suatu naskah yang dibentuk dengan mencatat nomor-nomor bacaan di mana naskah itu bersesuaian dengan salah satu versi tersebut, tetapi hanya dibatasi untuk tiga pasal dalam Injil Lukas, yaitu pasal 1, 10, dan 20.
Lihat pula sunting
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: 1 Samuel 2, 2 Samuel 7, 1 Tawarikh 17, 1 Tawarikh 24, Daniel 8, Daniel 9, Maleakhi 4, Matius 1, Lukas 2
Referensi sunting
- Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
- Halley, Henry H. Halley's Bible Handbook: an Abbreviated Bible Commentary. 23rd edition. Zondervan Publishing House. 1962.
- ^ Brown, hlm. 227.
- ^ Ramsay, William Mitchell, Sir. Was Christ born at Bethlehem?: a study on the credibility of St. Luke. London: Hodder and Stoughton. 1898. Library of Congress: BT315 R2 1898. Open Library ID: OL23371141M. Halaman 74-75.
- Lukas 1:1 - Sabda.org
- Lukas 1:1–4
- ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
- Bengel's Gnomon of the New Testament on Luke 1, accessed 13 May 2018
- Lukas 1:2 - Sabda.org
- Yohanes 1:1
- Lukas 1:3 - Sabda.org
- Lukas 1:4 - Sabda.org
- Lukas 1:5 - Sabda.org
- Lihat Urutan rombongan imam pelayan Bait Suci dan 1 Tawarikh 24.
- Lukas 1:9 - Sabda.org
- ^ Brown et al., hlm. 680.
- Lukas 1:13 - Sabda.org
- Lukas 1:15 - Sabda.org
- Lukas 1:17 - Sabda.org
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- Lukas 1:19 - Sabda.org
- Lukas 1:24 - Sabda.org
- Lukas 1:26 - Sabda.org
- Lukas 1:27 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:28 - Sabda.org
- ^ Luke 1:28 - Biblehub
- Luke 1:28 - Textus Receptus Bible
- Lukas 1:31 - Sabda.org
- Lukas 1:32 - Sabda.org
- ^ Grant R. Jeffrey. Jesus, the Great Debate, Toronto, Canada: Frontier Research Publications. 1999. ISBN 0-921714-56-4
- Lukas 1:33 - Sabda.org
- Lukas 1:35 - Sabda.org
- Lukas 1:36 - Sabda.org
- Lukas 1:37 - Sabda.org
- Lukas 1:39 - Sabda.org
- Lukas 1:40 - Sabda.org
- Lukas 1:41 - Sabda.org
- ^ Brown et al., hlm. 682.
- Lukas 1:42 - Sabda.org
- ^ Luke 1:42 - Biblehub
- ^ (Latin) "Nova Vulgata, Novum Testamentum - Evangelium Secundum Lucam". Holy See.
- Brown et al., hlm. 681.
- Lukas 1:46 - Sabda.org
- Lukas 1:47 - Sabda.org
- Lukas 1:55 - Sabda.org
- Lukas 1:59 - Sabda.org
- ^ Cambridge Bible for Schools and Colleges. Genesis 17. Diakses 28 April 2018.
- Sarjana Alkitab dan teolog Fransiskan, Robert J. Karris mengembangkan suatu kitab renungan 30 hari, diterbitkan 17 September 2012, diakses 13 Mei 2018
- Lukas 1:60 - Sabda.org
- Lukas 1:61 - Sabda.org
- Lukas 1:62 - Sabda.org
- Lukas 1:63 - Sabda.org
- Lukas 1:64 - Sabda.org
- Lukas 1:65 - Sabda.org
- Lukas 1:67 - Sabda.org
- Lukas 1:68 - Sabda.org
- Lukas 1:75 - Sabda.org
- Lukas 1:76 - Sabda.org
- Lukas 1:78 - Sabda.org
- Lukas 1:79 - Sabda.org
- Lukas 1:80 - Sabda.org
- Wisse, Frederik (1982). The Profile Method for the Classification and Evaluation of Manuscript Evidence, as Applied to the Continuous Greek Text of the Gospel of Luke. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. ISBN 0-8028-1918-4.
Pustaka sunting
- Brown, Raymond E., An Introduction to the New Testament Doubleday 1997 ISBN 0-385-24767-2
- Brown, Raymond E. et al., The New Jerome Biblical Commentary Prentice Hall 1990 ISBN 0-13-614934-0
- Luke 1 NIV Accessed 15 October 2005
- Miller, Robert-Editor The Complete Gospels Polebridge Press 1992 ISBN 0-06-065587-9
Pranala luar sunting
- (Indonesia) Teks Lukas 1 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Lukas 1
- (Indonesia) Referensi silang Lukas 1
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Lukas 1
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Lukas 1