Magnificat (juga disebut Nyanyian pujian Maria atau Kidung Maria) adalah sebuah kantata (himne atau kidung dari teks Kitab Suci selain Mazmur) yang sering dinyanyikan atau didaraskan secara liturgis dalam ibadat-ibadat Kristiani. Kidung ini diambil dari Injil Lukas pasal 1 ayat 46-55, yang tersisip di tengah naskah prosa.
Menurut Injil, setelah peristiwa pewartaan malaikat di saat Maria diberitahu oleh Malaikat Gabriel bahwa dia akan mengandung Yesus, Maria meresponnya dengan mengunjungi sepupunya, yakni Elizabet. Dalam narasi Injil, sesudah menyalami Elizabet, anak dalam kandungan Elizabet (yang kelak menjadi Yohanes Pembaptis) bergerak, dan ketika hal tersebut diberitahukan kepada Maria, dia menyanyikan Kidung Magnificat sebagai balasannya.
Dalam Gereja Katolik, sesuai yang tertulis di Buku Panduan Indulgensi (Enchiridion Indulgentiarum) Conc. 17 § 2, umat yang dengan kesalehan mendaraskan atau menyanyikan Magnificat memperoleh "indulgensi sebagian". Indulgensi hanya dapat diperoleh jika semua syarat yang ditentukan terpenuhi (Lihat: Indulgensi).
Naskah sunting
Bahasa asli dari Magnificat adalah bahasa Yunani Koine, sebagaimana bahasa naskah Perjanjian Baru lainnya. Namun dalam penggunaan liturgis dan devosional di Gereja Barat sering kali dijumpai dalam versi Bahasa Latin atau bahasa setempat. Nama Magnificat diambil dari kata pertama kidung tersebut dalam bahasa Latin; sementara dalam bahasa Inggris dan Indonesia merupakan kata kedua: [My soul] magnifies ([Jiwaku] memuliakan).
Bahasa Yunani sunting
Bahasa Latin sunting
Magnificat dalam Bahasa Latin sesuai yang tertulis dalam Nova Vulgata:
Bahasa Indonesia sunting
Alkitab LAI sunting
Bahasa Indonesia (Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia):
Puji Syukur sunting
"Kidung Maria" untuk penggunaan dalam ibadat resmi Gereja Katolik Roma di Indonesia terdapat dalam Puji Syukur no. 18:
Catatan:
- Dalam Ibadat Harian (Horarium), jika tidak dinyanyikan, ayat didaraskan silih berganti ayat demi ayat oleh dua kelompok umat atau oleh pemimpin dan umat.
- Tanda * menunjukkan jeda di tengah satu ayat, artinya alur pendarasan diputus sejenak.
Magnificat dalam liturgi sunting
(Tonus VIII G in Liber usualis p. 212 [1])
Magnificat merupakan bagian dari Ibadat Harian (Horarium) Vesper (ibadat sore) dalam Gereja Katolik Roma, Gereja Lutheran, dan Gereja Anglikan.
Mungkin Magnificat yang paling tersohor adalah Magnificat yang musiknya diaransemen oleh Claudio Monteverdi Vespers of 1610 atau yang diaransemen oleh Johann Sebastian Bach, BWV 243. Dengan napas yang sama, banyak komposer musik "klasik" (dari Vivaldi sampai Rachmaninoff) telah menulis aransemen musiknya untuk versi orkestra, paduan suara, dan penyanyi solo. Namun, sebagian besar aransemen musik tersebut tidaklah diperuntukkan ataupun nyaman dipergunakan untuk keperluan liturgi.
Dalam ibadat Ortodoks Timur, Magnificat biasanya dinyanyikan dalam ibadat Matins pada hari Minggu sebelum irmos dari ode ke-9 dari kanon. Pada akhir tiap ayat, dinyanyikan troparion sebagai berikut:
Nyanyian Taize sunting
Magnificat juga dikenal dalam Komunitas Taizé; liriknya hanya menggunakan 1 ayat saja dari Vulgata (Lukas 1:46), dan musiknya karya dari Jacques Berthier:
Kontroversi sunting
Pada era 1980-an, para diktator di Guatemala melarang keras pembacaan Magnificat di depan umum karena mengandung nada revolusioner. Di Nikaragua, Magnificat merupakan doa favorit di kalangan petani dan kerap dibawa ke mana-mana sebagai jimat. Selama tahun-tahun kekuasaan Dinasti Somoza, para campesinos (petani atau buruh tani) diwajibkan membawa-bawa surat bukti bahwa mereka telah memberikan suaranya bagi Somoza sehingga dokumen tersebut disindir dengan julukan 'Magnificat'.
Lihat pula sunting
- Maria
- Hana (ibu Samuel)
- Bagian Alkitab yang berkaitan: 1 Samuel 2, Lukas 1
Pranala luar sunting
Referensi sunting
- Lukas 1:46–55
- (Latin) "Enchiridion Indulgentiarum" (edisi ke-16 iulii 1999 - Quarta editio). Libreria Editrice Vaticana. 1999.
- (Latin) "Nova Vulgata, Novum Testamentum - Evangelium Secundum Lucam". Holy See.
- Komisi Liturgi KWI. Puji Syukur (edisi ke-2010). Jakarta: Penerbit OBOR. ISBN 978-979-565-009-6.
- (Inggris) "Magnificat Canon (Taizé)".
- (Inggris) "Magnificat (Berthier)". Hymnary.org.
- Amazing Grace: A Vocabulary of Faith, Kathleen Norris (New York: Riverhead Books, 1998) p. 117.
- 'The Gospel in Solentiname', Ernesto Cardenal (Maryknoll: Orbis Books, 1978) p.25.