www.wikidata.id-id.nina.az
Konferensi Waligereja Indonesia KWI sebelumnya bernama Majelis Agung Waligereja Indonesia atau MAWI adalah konferensi waligereja yang menghimpun uskup uskup Gereja Katolik seluruh Indonesia Sebagai suatu lembaga keagamaan KWI menggalang persatuan dan kerja sama dari Hierarki Gereja Katolik Indonesia dalam tugas pastoral mereka untuk memimpin dan melayani umat Katolik Indonesia 3 Melalui wadah ini para uskup bersama sama merundingkan dan memutuskan hal hal yang berhubungan dengan peribadatan dan kegiatan keagamaan Katolik di Indonesia Konferensi Waligereja IndonesiaLogo KWI sejak tahun 2017SingkatanKWITanggal pendirianNovember 1955StatusOrganisasi massa nirlabaTipeKonferensi waligerejaTujuanDukungan bagi pelayanan uskup uskup IndonesiaKantor pusatKantor Waligereja IndonesiaLokasi IndonesiaWilayah layananSeluruh wilayah IndonesiaJumlah anggotaUskup uskup diosesan petahana di IndonesiaBahasa resmiIndonesiaKetua PresidiumMgr Antonius Subianto Bunjamin O S C 1 Uskup Bandung Sekretaris JenderalMgr Paskalis Bruno Syukur O F M 1 Uskup Bogor Ketua Dewan MoneterMgr Yustinus Harjosusanto M S F 2 Uskup Agung Samarinda Badan utamaSidang KWI Presidium Sekretariat Jenderal dan Dewan MoneterAfiliasiFederasi Konferensi Waligereja AsiaSitus webwww kawali orgNama sebelumnyaMajelis Agung Waligereja IndonesiaAnggota KWI adalah uskup uskup diosesan uskup uskup tituler tertentu serta imam imam yang disamakan dengan uskup yang masih dalam masa tugas di wilayah Indonesia Saat ini anggota KWI berjumlah 35 orang minus Uskup Surabaya dan Uskup Timika yang dalam keadaan sede vacante lowong 4 5 Karena organisasi yang berupa konferensi atau kongres masing masing uskup merupakan anggota otonom yang tidak membawahi atau dibawahi satu sama lain Struktur organisasi hanyalah menjadi suatu pengerak organisasi dan bukanlah badan birokrasi atau hierarki KWI bukanlah sebuah institusi yang membawahi keuskupan keuskupan atau dengan kata lain keuskupan bukan KWI cabang atau KWI daerah karena setiap uskup dalam suatu keuskupan sesungguhnya bertanggung jawab langsung kepada Takhta Suci dan Paus 3 KWI bekerja secara fungsional melalui komisi komisi yang diketuai oleh uskup dan dapat beranggotakan imam imam dan umat awam Daftar isi 1 Tujuan 2 Sejarah 2 1 Pembentukan sidang waligereja 2 2 Pendirian MAWI 2 3 Perubahan struktur fungsional MAWI 2 4 Perubahan menjadi KWI kini 3 Keanggotaan 4 Badan utama 4 1 Sidang Umum Anggota 4 2 Presidium 4 2 1 Daftar ketua 4 3 Sekretariat Jenderal dan Direksi 4 4 Dewan Moneter 5 KLSD 5 1 Komisi 5 2 Lembaga 5 3 Sekretariat 5 4 Departemen 6 Lihat pula 7 Referensi 8 Pranala luarTujuan SuntingKonferensi Waligereja Indonesia bertujuan memadukan kebijakan kebijakan dalam pelaksanaan bersama sama sejumlah tugas pastoral untuk kaum beriman Kristiani untuk mewujudkan peran serta Gereja dalam meningkatkan kesejahteraan manusia terutama lewat bentuk bentuk dan cara cara kerasulan yang disesuaikan dengan keadaan waktu dan tempat menurut norma hukum agar sedapat mungkin berjalan seirama dan berkesinambungan di seluruh Indonesia 6 Sejarah SuntingPembentukan sidang waligereja Sunting Pada tahun 1807 1902 Misi Gereja Katolik di seluruh wilayah Hindia Belanda berada di bawah pimpinan seorang prefek apostolik yang kemudian naik menjadi vikaris apostolik yang berkedudukan di Batavia Sejak tahun 1902 beberapa daerah telah dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia yaitu Prefektur Apostolik Nugini Belanda yang mencakup Maluku dan Papua pada tahun 1902 Prefektur Apostolik Borneo Belanda yang mencakup Kalimantan pada tahun 1905 Prefektur Apostolik Soematera yang mencakup Sumatra pada tahun 1911 Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil yang mencakup Nusa Tenggara pada tahun 1913 dan Prefektur Apostolik Celebes yang mencakup Sulawesi pada tahun 1919 Pada tahun 1913 pihak Pemerintah Kolonial Belanda mengakui prefek prefek dan vikaris vikaris apostolik Gereja Katolik yang ada di Nusantara yang mempimpin masing masing yurisdiksi gerejawi Selama masa tersebut para prefek dan vikaris apostolik tersebut merasa perlu untuk bersama sama berunding agar mencapai kesatuan sikap terhadap Pemerintah Kolonial dalam banyak persoalan terutama hal hal yang berhubungan dengan kebebasan misi Katolik untuk memasuki semua wilayah Hindia Belanda dan juga hal hal yang berhubungan dengan posisi pendidikan Katolik Pertemuan tersebut baru dapat terealisasikan dengan menggunakan momentum upacara penahbisan episkopal Mgr Anton Pieter Franz van Velsen S J sebagai Vikaris Apostolik Batavia pada tanggal 13 Mei 1924 di De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming sekarang Gereja Katedral Jakarta ketika vikaris vikaris dan prefek prefek apostolik seluruh Hindia Belanda berkumpul untuk menghadiri upacara tersebut Beberapa hari kemudian tepatnya pada tanggal 15 16 Mei 1924 sidang para waligereja se Hindia Belanda yang pertama diadakan di gedung yang saat ini menjadi pastoran Gereja Katedral Jakarta Sidang ini diketuai oleh Vikaris Apostolik Batavia Mgr Anton Pieter Franz van Velsen S J yang baru saja ditahbiskan saat itu SIdang ini dihadiri oleh 6 orang waligereja dengan tambahan 2 orang dua orang imam pastor yaitu A H G Brocker M S C dan S Th van Hoof S J sebagai narasumber Beberapa persoalan pokok yang menjadi bahasan dalam sidang pertama itu adalah penentuan sikap Gereja terhadap politik Pemerintah dan soal soal Gereja yang meliputi persoalan seputar imamat dan pendidikan imam pengajaran agama dan penyebarluasan semangat Katolik serta perwakilan sekretariat tetap untuk para waligereja yang dibentuk di Batavia Waligereja yang hadir pada sidang saat itu adalah 3 7 Vikaris Apostolik Batavia Mgr Anton Pieter Franz van Velsen S J sebagai ketua Vikaris Apostolik Borneo Belanda Mgr Jan Pacificus Bos O F M Cap Vikaris Apostolik Kepulauan Sunda Kecil Mgr Arnold Verstraelen S V D Vikaris Apostolik Nugini Belanda Mgr Arnoldus Johannes Hubertus Aerts M S C Prefek Apostolik Padang Mgr Mathias Leonardus Trudon Brans O F M Cap Prefek Apostolik Celebes Mgr Joannes Walter Panis M S C Sidang yang kedua kemudian diadakan setahun kemudian tepatnya pada tanggal 31 Agustus 6 September 1925 dan kembali bertempat di Kota Batavia Sidang ini dipimpin oleh seorang utusan Paus Pius X bernama Mgr B Y Gijlswijk O P yang merupakan seorang delegatus apostolik di Afrika Selatan saat itu Sidang ini dihadiri oleh 8 orang waligereja beserta imam imam seperti Pater Th De Backere C M Pater Cl Van de Pas O Carm dan Pater Y Hoederechts S J serta Pater H Jansen S J dan Pater Y Van Baal S J yang bertugas sebagai sekretaris dalam sidang tersebut Selain membahas masalah keuangan sebagai unsur penting penopang karya misi yang akan dimintakan ke Takhta Suci sidang ini juga membahas tentang masalah penyebaran iman yang diyakini memerlukan kesediaan para imam untuk terus menerus menyelaraskan pewartaannya dengan tradisi dan kesenian setempat serta memerlukan penyusunan katekismus Katolik yang disesuaikan guna menopang pewartaan iman tersebut Masalah pendidikan imam juga dibicarakan semakin intensif di samping masalah koedukasi di sekolah sekolah Katolik Pada sidang ini juga para waligereja membicarakan tentang organisasi organisasi dan perkumpulan perkumpulan Katolik serta menyepakati agar mengadakan sidang waligereja untuk seluruh waligereja Hindia Belanda sekurang kurangnya setiap lima tahun sekali Prefek prefek apostolik dari yurisdiksi baru yang hadir pada sidang saat itu selain vikaris vikaris dan prefek prefek apostolik yang telah hadir di sidang pertama yaitu 3 7 Prefektur Apostolik Benkoeloen Mgr Enrico Smeets S C J Prefektur Apostolik Banka Biliton Mgr Theodosius Jan J Herkenrath SS CC Pada perkembangan selanjutnya sidang sidang waligereja Hindia Belanda kembali diadakan beberapa kali Sidang ketiga diadakan pada tanggal 4 11 Juni 1929 di Muntilan Kabupaten Magelang dan dihadiri oleh 10 waligereja Sidang keempat diadakan pada tanggal 19 27 September 1934 di rumah retret yang saat ini disebut Rumah Retret Girisonta di Bergas Kabupaten Semarang dan dihadiri oleh 10 waligereja serta seorang imam dari Centraal Missie Bureau CMB dibentuk pada tahun 1931 sekarang mirip Kawali Akhirnya sidang kelima diadakan pada tanggal 16 22 Agustus 1939 juga di Girisonta serta dihadiri oleh 15 waligereja 3 orang dari CMB dan seorang delegatus apostolik untuk Australia saat itu Mgr Y Panico Dalam tiga kali sidang tersebut pokok pokok persoalan yang menyangkut masalah hubungan Gereja dan Negara pendidikan dan katekese Undang Undang Perkawinan pers dan radio organisasi organisasi sosial Katolik kolonisasi Pulau Laut dan Rawaseneng Gereja pribumi dan pengurus dana untuk orang papa upacara upacara Tionghoa pendidikan calon calon imam penyesuaian kesenian dan status Gereja di Nusantara sebagai Gereja Misi 3 7 Setelah sidang yang terakhir tersebut sidang sidang waligereja tidak dapat lagi diadakan hingga pada tahun 1954 Hal ini disebabkan oleh Hindia Belanda yang kemudian menjadi Indonesia yang memasuki masa perang dan masa gejolak politik yang tak menentu terutama dalam masa pendudukan Jepang serta masa awal kemerdekaan dan revolusi nasional yang menyebabkan kehidupan pelayanan Gereja Katolik di Indonesia menjadi terhambat Pada tahun 1949 1954 sempat diadakan beberapa pertemuan yang menyatukan beberapa waligereja di Indonesia tetapi pertemuan tersebut tidak pernah bersifat nasional 7 Pendirian MAWI Sunting Pada tanggal 26 30 April 1954 para waligereja se Jawa pada saat itu terdiri dari Vikaris Apostolik Djakarta Prefek Apostolik Sukabumi Vikaris Apostolik Bandung Vikaris Apostolik Semarang Vikaris Apostolik Purwokerto Vikaris Apostolik Surabaia dan Vikaris Apostolik Malang mengadakan pertemuan di Lawang Kabupaten Malang Di dalam pertemuan itu mereka menyatakan keinginan untuk mengadakan sidang atau konferensi baru yang merangkul seluruh waligereja di Indonesia Sebagai tindak lanjut dari pernyataan tersebut rancangan anggaran dasar untuk pelaksanaan konferensi kemudian disusun oleh Mgr Willem Schoemaker M S C Vikaris Apostolik Purwokerto saat itu Rancangan anggaran dasar disetujui oleh internunsius apostolik untuk Indonesia pada saat itu Mgr Georges Marie Joseph Hubert Ghislain de Jonghe d Ardoye M E P di Jakarta pada tanggal 31 Januari 1955 Setelahnya pada tanggal 14 Maret Mgr W Schoemaker M S C Vikaris Apostolik Purwokerto diangkat oleh internunsius apostolik menjadi ketua sidang waligereja yang akan datang 3 Sidang waligereja yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia akhirnya dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2 November 1955 di Bruderan St Louis sekarang menjadi SMA Katolik St Louis 1 Surabaya dan dihadiri oleh 22 orang waligereja dari 25 orang waligereja yang ada pada saat itu Keputusan yang paling penting dalam sidang ini ialah pernyataan bahwa untuk seterusnya sidang para waligereja Indonesia ini dinamakan Majelis Agung Waligereja Indonesia MAWI Selain itu terdapat pula keputusan untuk membentuk suatu dewan tetap yang bersidang mengenai tugas tugas harian sedikitnya setahun sekali yang dinamakan Dewan Waligereja Indonesia Pusat DEWAP yang diketuai oleh Mgr Albertus Soegijapranata S J Vikaris Apostolik Semarang saat itu Untuk menunjang pelaksanaan tugas tugas pelayanan Katolik di Indonesia pula dibentuklah berbagai panitia yang disebut Panitia Waligereja Indonesia PWI yang menjadi anggota DEWAP dan menangani salah satu bidang pelayanan Katolik PWI yang dibentuk pada saat itu adalah PWI Sosial PWI Aksi Katolik dan Kerasulan Awam PWI Seminari dan Universitas PWI Pendidikan dan Pengajaran Agama PWI Katekese Umat dan Penyebaran Iman dan PWI Pers dan Propaganda SIdang ini juga membentuk Kantor Waligereja Indonesia Kantor KWI atau Kawali yang menjadi pelaksana tugas harian MAWI Keputusan keputusan yang dinyatakan dalam sidang ini di luar keputusan mengenai struktur fungsional MAWI adalah keputusan untuk mendukung adanya Partai Katolik dan pengakuan resmi terhadap Organisasi Pemuda Katolik Pandu Putera yang saat ini dikenal sebagai Pemuda Katolik masalah pendidikan seminari keputusan penerjemahan dan penerbitan Kitab Suci Perjanjian Lama secara bertahap jilid demi jilid penerjemahan Rituale Romanum Ritual Romawi serta dikeluarkannya surat edaran mengenai soal soal di bidang politik sosial dan kebudayaan di Asia untuk mendukung resolusi resolusi dari Pan Pacific Conference yang baru diselenggarakan di Melbourne saat itu 3 7 Sebelum Sidang MAWI selanjutnya DEWAP kemudian menyelenggarakan rapat sebanyak dua kali yaitu rapat tanggal 5 9 November 1956 dan rapat tanggal 25 28 Mei 1959 Kemudian Sidang MAWI yang kedua diadakan di Rumah Retret Girisonta Kabupaten Semarang pada tanggal 9 16 Mei 1960 Dari sidang ini para waligereja Indonesia menuliskan surat kepada paus saat itu Paus Yohanes XXIII yang berisikan permohonan resmi agar Sri Paus meresmikan berdirinya Hierarki Gereja Katolik di Indonesia sebagai jawaban atas umat Katolik yang semakin berkembang pesat Selain itu sidang ini juga membahas masalah masalah penting seputar kesatuan dalam Gereja sensus catholicus tentang semangat nasionalisme pentingnya pengadaan Katekismus Indonesia dan penyediaan buku buku pelajaran agama Katolik yang pembuatannya diserahkan kepada PWI Pendidikan dan Pengajaran Agama pemeliharaan rohani tentara dan penegasan akan pentingnya pendidikan liturgi bagi umat 3 7 Surat tersebut akhirnya ditanggapi dengan dikeluarkannya Konstitusi Apostolik Quod Christus Adorandus oleh Paus Yohanes XXIII pada tanggal 3 Januari 1961 Dokumen ini meresmikan berdirinya Hierarki Gereja Katolik di Indonesia dengan menaikkan status sebagian besar yurisdiksi gerejawi di Indonesia dari prefektur vikariat apostolik menjadi keuskupan atau keuskupan agung serta dengan membentuk enam provinsi gerejawi yaitu Provinsi Gerejawi Djakarta Semarang Endeh Medan Pontianak dan Makassar Oleh karena itu status prefek vikaris apostolik juga berubah menjadi uskup atau uskup agung 3 7 Hal ini menjadikan MAWI sebagai lembaga konferensi waligereja yang sejati Sidang para waligereja yang telah menjadi uskup diosesan tersebut selanjutnya terlaksana di sela sela penyelenggaraan Konsili Vatikan II 1962 1965 Selama berada di Roma dan Vatikan para waligereja Indonesia menyelenggarakan rapat tersendiri di Feyor Unitas Rapat rapat para uskup Indonesia tersebut diketuai oleh Mgr A Soegijapranata Uskup Agung Semarang pada tahun 1962 yang kemudian digantikan Mgr A Djajasepoetra Uskup Agung Jakarta pada tahun 1963 dan Mgr Justinus Darmojuwono Uskup Agung Semarang yang baru pada tahun 1964 1965 setelah Mgr A Soegijapranata meninggal dunia pada tanggal 22 Juli 1963 di Steyl Belanda Selain membahas hal hal penting yang umumnya menjadi topik bahasan dalam Konsili Vatikan II uskup uskup Indonesia dalam rapat rapat tersebut juga berbicara masalah penting lainnya misalnya masalah pendidikan Katolik dan pendirian universitas Katolik Di samping itu pula MAWI juga menyelenggarakan sidangnya di Indonesia yaitu pada tanggal 25 30 Mei 1964 dan tanggal 20 28 Agustus 1965 keduanya di Rumah Retret Girisonta 7 Setelah Konsili Vatikan II Sidang MAWI diadakan kembali pada tanggal 15 26 Oktober 1966 di Rumah Retret Girisonta Pada sidangnya kali ini para uskup memberikan resolusi atau seruan kepada umat awam organisasi organisasi Katolik dan para rohaniwan Sidang MAWI menyerukan kepada kaum awam Katolik agar ikut terlibat dalam karya kemasyarakatan sehingga dapat membangun masyarakat sejalan dengan prinsip prinsip ajaran Gereja sehingga kerasulan awam semakin nyata dan dirasakan terutama di bidang politik sosial ekonomi dan sebagainya Para awam dalam keterlibatannya di bidang bidang tersebut tidak harus atas nama Gereja tetapi dapat pula atas nama organisasi atau atas nama perseorangan Organisasi organisasi Katolik khususnya Wanita Katolik dan Pemuda Katolik diharapkan bekerjasama dengan baik dan pertama tama berjuang untuk kepentingan umum menurut norma norma ajaran Gereja Sedangkan kepada para rohaniwan diserukan agar memerankan diri sebagai moderator bagi organisasi organisasi Katolik dengan tugas utamanya mendorong menasihati dan membantu bukan malah sebaliknya yakni menguasai memimpin dan mengambil alih fungsi pengurus 7 Perubahan struktur fungsional MAWI Sunting Sidang MAWI 1968 dilaksanakan di Klaten pada tanggal 14 24 Oktober Dalam sidang ini fokus pembicaraannya adalah menanggapi Ensiklik Humanae Vitae yang dikeluarkan oleh Paus Paulus VI Setelah hasil pembicaraan ini MAWI mengirim tiga buah surat yang masing masing tertuju kepada Sri Paus kepada para imam dan umat Katolik Pada ini pula terjadi perubahan perubahan struktural dalam lembaga lembaga MAWI PWI Seminari dan Universitas dihapuskan dan tugas diambil alih oleh Bagian Pendidikan SIdang ini juga membentuk struktur Sekretariat Jenderal yang mencakup Bagian Umum Bagian Pendidikan dan Bagian Pastoral Dalam tahun tersebut pula dibentuk dua lembaga MAWI baru yaitu Lembaga Penelitian dan Pembangunan Sosial LPPS 3 7 Sidang MAWI 1970 1973 diselenggarakan pada tanggal 19 November 3 Desember 1970 tanggal 22 November 3 Desember 1971 tanggal 13 23 November 1972 dan tanggal 12 22 November 1973 seluruhnya di Gedung MAWI sekarang menjadi Kantor KWI Jakarta 7 Sejak sidang tahun 1970 tersebut terjadi banyak perubahan dalam struktur dan cara kerja penyelenggaraan kelembagaan MAWI Struktur Sekretariat Jenderal MAWI berubah banyak sehingga tersusun atas Kantor Waligereja Indonesia yang terdiri dari Bagian Umum Keuangan Bagian Personalia Bagian Pendidikan dan Bagian Penerangan Panitia Waligereja Indonesia PWI yaitu PWI Oikumene PWI Seminari PWI Komunikasi Sosial PWI Sosial dan Ekonomi PWI Kateketik PWI Kerasulan Awam PWI Liturgi dan PWI Pendidikan Lembaga lembaga yaitu Lembaga Penelitian dan Pembangunan Sosial LPPS dan Lembaga Biblika Indonesia LBI Selain itu Sidang MAWI sejak saat itu diadakan setiap tahun sebagai sidang tahunan dan biasanya jatuh pada bulan November di Jakarta Selain sidang tahunan tersebut terdapat juga sidang sinodal yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali DEWAP juga dihapuskan dan diganti oleh Presidium MAWI yang menjadi tonggak kepemimpinan tertinggi setelah Sidang MAWI 3 Pada tahun tahun selanjutnya beberapa badan baru dibentuk dan struktur dalam Sekretariat Jenderal MAWI mengalami perubahan perubahan Pada tahun 1974 dibentuk suatu lembaga baru bernama Lembaga Katolik untuk Kesejahteraan Keluarga di Indonesia LK3I Pada tahun 1975 PWI Oikumene diganti menjadi PWI Hubungan Antaragama dan Kepercayaan HAK Pada tahun 1976 didirikan satuan tugas task force di dalam MAWI untuk membantu MAWI menanggapi soal soal mendesak yang diajukan oleh instansi instansi sipil militer atau swasta Pada tahun 1979 dibentuk PWI Karya Misioner Pada tahun 1982 dibentuk suatu lembaga baru bernama Sekretariat Keadilan dan Perdamaian SKP Office for Justice and Peace 3 Perubahan menjadi KWI kini Sunting nbsp Logo lama KWI Pada tahun 1982 yang sama istilah Panitia Waligereja Indonesia PWI diganti menjadi komisi Demikian pula istilah bagian dalam Kantor KWI diubah menjadi departemen Pada tahun 1985 MAWI menyetujui pembentukan Komisi Muda Mudi KWI 3 Puncaknya pada tahun 1987 dalam putusan sidang tahunan Majelis Agung Waligereja Indonesia MAWI berganti nama menjadi Konferensi Waligereja Indonesia KWI Presidium MAWI juga beralih menjadi Presidium KWI Istilah Konferensi Waligereja Indonesia tersebut disesuaikan dengan nama lembaga ini dalam bahasa Latin dan mengikuti bahasa bahasa lain di seluruh dunia Perubahan nama ini dilaksanakan bertepatan dengan berlangsungnya proses penyusunan Statuta KWI yang baru yang diselaraskan dengan Kitab Hukum Kanonik 1983 terbaru serta diundangkannya Undang Undang No 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan Statuta KWI yang baru ini disahkan oleh Takhta Suci pada tanggal 24 April 1992 3 Pada tahun 1991 dibentuk Komisi Teologi Pada tahun 1994 Lembaga Katolik untuk Kesejahteraan Keluarga Indonesia LK3I dihapus dan digantikan dengan Komisi Keluarga KWI 3 Kemudian pada sidang tahunan KWI tahun 2001 diputuskan bahwa Sidang KWI tahun 2002 akan dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada bulan April dan bulan November Pada Sidang KWI bulan April 2002 tepatnya pada tanggal 23 26 April 2002 beberapa keputusan penting telah diambil Salah satunya adalah pembubaran Lembaga Penelitian dan Pembangunan Sosial LPPS dan persetujuan Jaringan Mitra Perempuan JMP menjadi sebuah sekretariat dalam struktur KWI bernama Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan SGPP 3 Keanggotaan SuntingLihat pula Daftar keuskupan di Indonesia dan Daftar uskup di Indonesia Seseorang yang memiliki keanggotaan di dalam Konferensi Waligereja Indonesia adalah seorang waligereja yaitu seorang uskup diosesan seorang uskup tituler yang tengah menjalankan tugas membantu uskup diosesan seperti uskup koajutor dan uskup auksilier seorang uskup tituler yang menjalankan tugas dan kewajiban serupa dengan uskup diosesan seperti vikaris apostolik atau seorang imam yang memiliki tugas dan wewenang yang serupa dengan uskup seperti prefek apostolik yang seluruhnya aktif menjabat di suatu keuskupan di Indonesia Keanggotaan tersebut tidak mencakup uskup yang tidak mewakili atau tidak lagi bertugas di seluruh keuskupan di Indonesia seperti uskup emeritus uskup yang telah masuk masa purnatugas pensiun nunsius atau sejenisnya 6 Uskup uskup diosesan aktif yang menjadi anggota KWI adalah sebagai berikut Adrianus Sunarko O F M Uskup Pangkalpinang Agustinus Agus Uskup Agung Pontianak Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka M S F Uskup Palangka Raya Aloysius Murwito O F M Uskup Agats Antonius Subianto Bunjamin O S C Uskup Bandung Benedictus Estephanus Rolly Untu M S C Uskup Manado Christophorus Tri Harsono Uskup Purwokerto Dominikus Saku Uskup Atambua Edmund Woga C SS R Uskup Weetebula Ewaldus Martinus Sedu Uskup Maumere Fransiskus Kopong Kung Uskup Larantuka Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga Uskup Sibolga Henricus Pidyarto Gunawan O Carm Uskup Malang Hilarion Datus Lega Uskup Manokwari Sorong Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo Uskup Agung Jakarta amp Ordinaris Militer Indonesia Johannes Liku Ada Uskup Agung Makassar Kornelius Sipayung O F M Cap Uskup Agung Medan Paskalis Bruno Syukur O F M Uskup Bogor Paulinus Yan Olla M S F Uskup Tanjung Selor Petrus Canisius Mandagi M S C Uskup Agung Merauke Petrus Turang Uskup Agung Kupang Pius Riana Prapdi Uskup Ketapang Robertus Rubiyatmoko Uskup Agung Semarang Samuel Oton Sidin O F M Cap Uskup Sintang Seno Ngutra Uskup Amboina Silvester Tung Kiem San Uskup Denpasar Siprianus Hormat Uskup Ruteng Valentinus Saeng C P Uskup Sanggau Victorius Dwiardy O F M Cap Uskup Banjarmasin Vincentius Sensi Potokota Uskup Agung Ende Vinsensius Setiawan Triatmojo Uskup Tanjungkarang Vitus Rubianto Solichin S X Uskup Padang Yanuarius Teofilus Matopai You Uskup Jayapura Yohanes Harun Yuwono Uskup Agung Palembang Yustinus Harjosusanto M S F Uskup Agung Samarinda Badan utama SuntingTugas pelayanan Konferensi Waligereja Indonesia yang telah diputuskan dalam Sidang KWI dijalankan oleh fungsionaris atau pengurus KWI Susunan pejabat fungsionaris KWI umumnya ditunjuk dalam sidang umum tersebut Struktur badan utama KWI adalah sebagai berikut Sidang Umum Anggota Sunting nbsp Para uskup Indonesia dalam penutupan Sidang KWI 2017 nbsp Para uskup se Indonesia di pembukaan Sidang Sinodal KWI 2022Sidang Umum Anggota KWI adalah sidang umum yang diadakan oleh para waligereja anggota Sidang ini merupakan pemegang kekuasaan dan pembuat keputusan yang tertinggi di dalam KWI 6 Para waligereja anggota mengadakan sidang sebanyak satu kali dalam setahun Selain laporan tahunan mengenai kegiatan Komisi Lembaga Sekretariat dan Departemen KLSD KWI yang disampaikan dalam rapat ini dibicarakan pula hal hal penting yang terkait dengan karya dan reksa pastoral Gereja Katolik Indonesia pada saat itu 6 Beberapa tahun terakhir ini sidang diawali dengan Hari Studi Para Uskup yang membahas topik topik penting dalam karya pastoral Gereja Indonesia misalnya pendidikan kesehatan katekese ekopastoral dan narkoba Hasil Hari Studi Para Uskup disebarluaskan dalam bentuk pendek yang disebut Pesan Pastoral KWI atau dalam bentuk panjang yang dinamakan Nota Pastoral KWI 6 Pada beberapa dekade terakhir ini setiap lima tahun sekali sidang didahului dengan pertemuan bersama umat Katolik seluruh Indonesia yang disebut Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia SAGKI Pada pertemuan itu berkumpul wakil wakil umat awam dari semua keuskupan di Indonesia untuk membicarakan tema tertentu yang dirasakan penting untuk dibahas terkait dengan karya pastoral di Indonesia misalnya pertemuan tahun 2000 berbicara tentang Komunitas Basis Gerejawi KBG pertemuan tahun 2005 tentang keadaban publik pertemuan tahun 2010 tentang pewartaan Yesus dan pertemuan tahun 2015 tentang keluarga Katolik 6 Presidium Sunting Presidium KWI dahulu disebut Dewan Waligereja Indonesia Pusat atau DEWAP adalah suatu dewan tetap di dalam KWI yang berfungsi memimpin KWI secara kolegial Presidium merupakan perangkat pembuat keputusan tertinggi setelah Sidang Umum Anggota KWI 6 Pimpinan Presidium adalah Ketua Presidium yang dibantu oleh beberapa wakil dan bendahara Anggota anggotanya dipilih dari uskup uskup yang masing masing mewakili provinsi gerejawi tertentu Berikut ini merupakan susunan jabatan fungsionaris Presidium KWI saat ini 1 2 Ketua Mgr Antonius Subianto Bunjamin O S C Uskup Bandung Wakil Ketua I Mgr Adrianus Sunarko O F M Uskup Pangkalpinang Wakil Ketua II Mgr Robertus Rubiyatmoko Uskup Agung Semarang Bendahara Mgr Yustinus Harjosusanto M S F Uskup Agung Samarinda Sekretaris Jenderal Mgr Paskalis Bruno Syukur O F M Uskup Bogor Anggota Mgr Kornelius Sipayung O F M Cap Uskup Agung Medan Mgr Dominikus Saku Uskup Atambua Mgr Vincentius Sensi Potokota Uskup Agung Ende Mgr Valentinus Saeng C P Uskup Sanggau Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu M S C Uskup Manado Mgr Aloysius Murwito O F M Uskup Agats Daftar ketua Sunting Berikut ini merupakan daftar Ketua Presidium KWI hingga saat ini 8 No Ketua Masa jabatan Jabatan uskupPotret Nama Mulai SelesaiMajelis Agung Waligereja Indonesia1 nbsp Albertus Soegijapranata S J 1958 1963 Vikaris Apostolik Semarang 1940 1961 Vikaris Militer Indonesia 1949 1963 Uskup Agung Semarang 1961 1963 2 nbsp Justinus Kardinal Darmojuwono 1967 1980 Uskup Agung Semarang 1963 1981 Vikaris Militer Indonesia 1964 1983 3 nbsp Fransiscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta O Carm 1980 1988 Uskup Malang 1973 1988 Uskup Manokwari Sorong 1988 2003 Konferensi Waligereja Indonesia4 nbsp Julius Kardinal Darmaatmadja S J 1988 1997 Uskup Agung Semarang 1983 1996 Vikaris Militer Indonesia 1984 1986 Ordinaris Militer Indonesia 1986 2006 Uskup Agung Jakarta 1996 2010 5 nbsp Joseph Theodorus Suwatan M S C 1997 2000 Uskup Manado 1990 2017 6 lihat di atas Julius Kardinal Darmaatmadja S J 2000 16 November 2006 lihat di atas7 nbsp Martinus Dogma Situmorang O F M Cap 16 November 2006 15 November 2012 Uskup Padang 1983 2019 8 nbsp Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo 15 November 2012 17 November 2022 Uskup Agung Semarang 1997 2009 Vikaris Militer Indonesia sejak 2006 Uskup Agung Koajutor Jakarta 2009 2010 Uskup Agung Jakarta sejak 2010 Administrator Apostolik Keuskupan Bandung 2010 2014 9 nbsp Antonius Subianto Bunjamin O S C 17 November 2022 Petahana Uskup Bandung sejak 2014 Sekretariat Jenderal dan Direksi Sunting Sekretariat Jenderal KWI adalah suatu badan KWI yang mengatur menjalankan dan mengoordinasikan seluruh hasil keputusan sidang dan tugas tugas KWI secara terperinci demi tercapainya tujuan tujuan KWI 6 Pimpinan umum untuk Sekretariat Jenderal adalah Sekretaris Jenderal sementara pelaksana tugas tugas harian kepemimpinan dijalankan oleh Sekretaris Eksekutif Sekretariat Jenderal bermarkas di Kantor Waligereja Indonesia Kantor KWI atau Kawali yang merupakan kantor pusat KWI Kantor KWI dikelola oleh suatu perangkat yang disebut Direksi dengan pimpinan yang disebut Direktur yang merupakan jabatan rangkap yang dipegang oleh Sekretaris Eksekutif Di tempat ini Presidium dan Dewan Moneter dapat bertemu dan berembuk atas suatu masalah dan menghasilkan keputusan tertentu Dalam sejarah KWI Sidang KWI juga telah beberapa kali dilaksanakan di Kantor KWI 6 Sekretariat Jenderal membawahi perangkat perangkat KWI yang mengurusi bidang bidang yang spesifik yang secara kolektif disebut Komisi Lembaga Sekretariat dan Departemen KLSD Sekretariat Jenderal mengawasi dan mengoordinasikan tugas dan metode kerja KLSD Berikut ini merupakan susunan jabatan fungsionaris Sekretaris Jenderal KWI saat ini 1 2 9 Ketua Presidium Mgr Antonius Subianto Bunjamin O S C Uskup Bandung Sekretaris Jenderal Mgr Paskalis Bruno Syukur O F M Uskup Bogor Sekretariat Eksekutif danDirektur Kantor KWI R D Paulus Christian SiswantokoDewan Moneter Sunting Dewan Moneter KWI adalah suatu badan mandiri di dalam KWI yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset aset yang beratasnamakan KWI 6 Dewan Moneter berisikan Ketua Dewan Moneter dan beberapa anggota Berikut ini merupakan susunan jabatan fungsionaris Dewan Moneter KWI saat ini 2 Ketua Mgr Yustinus Harjosusanto M S F Uskup Agung Samarinda Anggota I Mgr Silvester Tung Kiem San Uskup Denpasar Anggota II Mgr Hilarion Datus Lega Uskup Manokwari Sorong KLSD SuntingSelain badan badan utama terdapat perangkat perangkat otonom yang berada dalam naungan KWI dan bertanggung jawab pada Sekretaris Jenderal KWI Perangkat perangkat tersebut secara kolektif disebut Komisi Lembaga Sekretariat dan Departemen KLSD KLSD bertugas untuk menjalankan dan mengatur bidang bidang pastoral dan pelayanan yang spesifik Tugas tugas dari perangkat perangkat KLSD dipertanggungjawabkan setiap tahunnya di dalam Sidang Umum Anggota KWI Berikut ini merupakan perangkat perangkat KLSD Komisi Sunting Komisi dahulu disebut Panitia Waligereja Indonesia atau PWI merupakan suatu perangkat KWI yang bertugas untuk menangani suatu bidang pastoral penggembalaan dan pelayanan tertentu Komisi dipimpin oleh Ketua yang dijabat oleh uskup anggota dan Sekretaris Eksekutif sebagai pelaksana tugas tugas harian kepemimpinan 6 Tugas mereka dipertanggungjawabkan setiap tahunnya di dalam Sidang Umum Anggota KWI Saat ini terdapat 13 komisi yang dibentuk di dalam KWI Komisi komisi beserta ketuanya tersebut adalah sebagai berikut 10 11 2 Daftar komisi dan ketuanya No Komisi KetuaNama SIngkatan Nama Jabatan uskup1 Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan HAK Mgr Christophorus Tri Harsono Uskup Purwokerto2 Komisi Karya Misioner KKM Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka M S F Uskup Palangka Raya3 Komisi Kateketik Komkat Mgr Seno Ngutra Uskup Amboina4 Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau KKPPMP Mgr Siprianus Hormat Uskup Ruteng5 Komisi Keluarga Komkel Mgr Paulinus Yan Olla M S F Uskup Tanjung Selor6 Komisi Kepemudaan Komkep Mgr Pius Riana Prapdi Uskup Ketapang7 Komisi Kerasulan Awam Kerawam Mgr Yohanes Harun Yuwono Uskup Agung Palembang8 Komisi Komunikasi Sosial Komsos Mgr Kornelius Sipayung O F M Cap Uskup Agung Medan9 Komisi Liturgi Komlit Mgr Henricus Pidyarto Gunawan O Carm Uskup Malang10 Komisi Pendidikan Komdik Mgr Ewaldus Martinus Sedu Uskup Maumere11 Komisi Pengembangan Sosial dan Ekonomi PSE Mgr Samuel Oton Sidin O F M Cap Uskup Sintang12 Komisi Seminari Komsem Mgr Robertus Rubiyatmoko Uskup Agung Semarang13 Komisi Teologi Komteo Mgr Adrianus Sunarko O F M Uskup PangkalpinangLembaga Sunting Lembaga adalah bentuk perangkat KWI yang juga bertugas untuk menangani suatu bidang pastoral tertentu Tidak seperti komisi lembaga memiliki hak otonomi dan kebebasan yang lebih luas dan independen Hal ini dapat terlihat dari susunan fungsionaris lembaga yang tidak menempatkan suatu uskup anggota KWI sebagai ketua tetapi sebagai Delegatus Pimpinan dan pelaksana tugas kepemimpinan dijalankan oleh Ketua 6 Saat ini satu satunya lembaga yang masih bertahan di dalam KWI adalah Lembaga Biblika Indonesia LBI 12 13 Sekretariat Sunting Sekretariat merupakan bentuk perangkat KWI lainnya yang menangani suatu bidang pastoral tertentu Sekretariat merupakan perangkat rintisan yang mencoba untuk bergerak di bidang pastoral tersebut Pimpinan dan pelaksana tugas kepemimpinan tidak dijalankan oleh ketua tetapi seluruhnya oleh Sekretaris Eksekutif Uskup anggota KWI ditempatkan sebagai Moderator dalam sekretariat Saat ini satu satunya sekretariat yang ada adalah Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan SGPP 14 Departemen Sunting Departemen adalah suatu perangkat KWI yang khusus bergerak di bidang sarana dan prasarana penunjang KWI Tidak seperti ketiga jenis perangkat yang lainnya yang menunjang bidang bidang eksternal KWI departemen mengurusi urusan urusan internal KWI itu sendiri Selain itu hak otonomi dan kebebasan yang dimiliki oleh departemen juga lebih terbatas Saat ini terdapat 3 departemen yang dibentuk di dalam KWI Departemen Keuangan Depkeu Departemen Dokumentasi dan Penerangan Dokpen Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelayanan Umum dan Tenaga Gereja PSDM PU TG Lihat pula SuntingDaftar keuskupan di Indonesia Daftar persekutuan gereja di Indonesia Lembaga Biblika Indonesia LBI Referensi Sunting a b c d Suryatno Edy 2022 11 17 Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC Gantikan Kardinal Suharyo sebagai Ketua KWI yang Baru HIDUPKATOLIK com Diakses tanggal 2022 11 17 a b c d e Komsos KWI Susunan Fungsionaris Konferensi Waligereja Indonesia 2022 2025 Mirifica News Diakses tanggal 2022 11 18 a b c d e f g h i j k l m n o p Tentang KWI Kantor Waligereja Indonesia Konferensi Waligereja Indonesia Diakses tanggal 2022 05 25 Timika Expres 2021 09 18 Usulan Tiga Pastor Calon Uskup Timika Tunggu Putusan Tahta Suci Vatican Timika Express Diakses tanggal 2022 05 25 Widi Henk 2021 07 11 Sede Vacante Keuskupan Tanjungkarang Diisi Delegatus ad Omnia Cendana News Diakses tanggal 2022 05 25 a b c d e f g h i j k l Mengenal Lebih Dekat KWI Mirifica News Konferensi Waligereja Indonesia 2017 01 06 Diakses tanggal 2022 05 30 a b c d e f g h i j k Perjalanan Sejarah Konferensi Waligereja Indonesia Komisi Kateketik KWI Konferensi Waligereja Indonesia Diakses tanggal 2022 05 26 Konferensi Waligereja Indonesia KWI GCatholic Diakses tanggal 2022 06 22 Chrisyantia Karina 2022 01 06 Romo Paulus Christian Siswantoko Resmi Menjadi Sekretaris Eksekutif KWI yang Baru Hidup Katolik Keuskupan Agung Jakarta Diakses tanggal 2022 05 30 Komisi komisi Kawali Konferensi Waligereja Indonesia Diakses tanggal 2022 05 30 Struktur KWI Kawali Konferensi Waligereja Indonesia Diakses tanggal 2022 05 30 Lembaga Kawali Konferensi Waligereja Indonesia Diakses tanggal 2022 05 30 Struktur Kepengurusan LBI Periode 2021 2025 Lembaga Biblika Indonesia Diakses tanggal 2022 05 30 Sekretariat Kawali Konferensi Waligereja Indonesia Diakses tanggal 2022 05 31 Pranala luar Sunting nbsp Portal Kristen Kantor Waligereja Indonesia Kawali situs web resmi Konferensi Waligereja Indonesia KWI Mirifica News situs berita Konferensi Waligereja Indonesia KWI dikelola oleh Komisi Sosial KWI Komkat KWI situs web resmi Komisi Kateketik KWI Dokpen KWI situs web resmi Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI LBI situs web resmi Lembaga Biblika Indonesia LBI Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Konferensi Waligereja Indonesia amp oldid 23987589