www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini bukan mengenai Teologi tubuh Katolik atau Teologi Tubuh Untuk pembahasan yang lebih luas lihat Peranan seks dan gender dalam Gereja Katolik Teologi seksualitas Katolik sama seperti teologi Katolik pada umumnya bersumber dari hukum alam hukum kodrat kitab suci kanonik wahyu ilahi dan tradisi suci sebagaimana yang ditafsirkan secara otoritatif oleh magisterium Gereja Katolik 1 2 Moralitas seksual mengevaluasi perilaku seksual berdasarkan standar yang ditetapkan oleh teologi moral Katolik dan banyak menyajikan prinsip prinsip umum yang melaluinya umat Katolik dapat mengevaluasi apakah suatu tindakan memenuhi standar tersebut Banyak doktrin terperinci Gereja yang berasal dari prinsip bahwa kenikmatan seksual adalah tidak teratur secara moril apabila dicari demi dirinya sendiri dipisahkan dari tujuan prokreatif dan unitifnya 3 Gereja Katolik mengajarkan bahwa antara kehidupan manusia dan seksualitas manusia adalah tidak dapat dipisahkan 4 Karena umat Katolik meyakini kalau Allah menciptakan umat manusia menurut keserupaan dan citra Nya sendiri serta Allah melihat segala yang dijadikan Nya itu sungguh amat baik 5 Gereja Katolik mengajarkan bahwa seks dan tubuh manusia adalah baik pula Gereja memandang ungkapan cinta antara suami dan istri sebagai suatu bentuk aktivitas manusia yang ditinggikan menyatukan suami dan istri dalam pemberian diri timbal balik yang sepenuhnya dan membuka hubungan mereka akan kehidupan baru Paus Paulus VI menulis dalam ensiklik Humanae vitae Aktivitas seksual yang di dalamnya suami dan istri saling bersatu secara intim dan murni yang melaluinya kehidupan manusia diteruskan adalah luhur dan berharga sebagaimana diingatkan oleh Konsili baru baru ini 6 Dalam kasus di mana ekspresi seksual dicari di luar pernikahan sakramental atau di mana fungsi prokreatif dari ekspresi seksual di dalam pernikahan dihalangi secara sengaja misalnya dengan penggunaan kontrasepsi buatan Gereja Katolik menyatakan keprihatinan moril yang serius Gereja mengajarkan bahwa hubungan seksual memiliki suatu tujuan dan melakukannya di luar pernikahan adalah bertentangan dengan tujuannya Menurut Katekismus Gereja Katolik cinta kasih suami istri dimaksudkan untuk suatu kesatuan personal yang mendalam suatu kesatuan yang melampaui persatuan dalam satu daging serta mengarah pada pembentukan satu hati dan jiwa 7 karena ikatan pernikahan merupakan suatu tanda cinta kasih antara Allah dan manusia 8 Di antara dosa dosa yang dipandang sangat bertentangan dengan kemurnian misalnya masturbasi percabulan pornografi praktik homoseksual 9 dan kontrasepsi artifisial 10 Aborsi langsung yang dikehendaki selain tergolong dalam materi berat mendatangkan hukuman ekskomunikasi yang terjadi dengan sendirinya saat pelanggaran dilakukan berdasarkan kondisi kondisi yang ditetapkan oleh hukum kanon 11 Daftar isi 1 Dasar 1 1 Hukum kodrat 1 2 Kitab Suci 1 3 Teologi patristik 1 4 Teologi abad pertengahan 1 5 Magisterium sejak tahun 1930 2 Ajaran tentang subjek tertentu 2 1 Perzinaan 2 2 Kemurnian 2 3 Kontrasepsi 2 3 1 Penggunaan medis 2 4 Percabulan 2 5 Homoseksualitas 2 6 Hawa nafsu 2 7 Masturbasi 2 8 Pornografi 2 9 Prostitusi 2 10 Pemerkosaan 3 Lihat pula 4 Referensi 5 Pranala luarDasar suntingInformasi lebih lanjut Teologi tubuh Katolik Bagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Hukum kodrat sunting Hukum kodrat bahasa Latin lex naturalis merupakan suatu teori etika yang menempatkan keberadaan suatu hukum yang berisi ketetapan alam dan karenanya memiliki keabsahan dalam segala kondisi 12 Terlepas dari keterkaitan paganisme dengan teori hukum kodrat sejumlah kendati tidak semua Bapa Gereja awal berupaya untuk menerapkan hukum tersebut ke dalam teologi Kristen Dalam salah satu bagian Summa Theologiae St Thomas Aquinas menulis Makhluk rasional tunduk pada penyelenggaraan Ilahi dengan cara yang paling luhur sejauh ia turut ambil bagian dalam penyelenggaraan tersebut dengan bersikap bijaksana akan masa depan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi sesamanya Dengan demikian ia memiliki bagian dalam Daya Pikir Abadi di mana ia memiliki suatu kecenderungan alami pada tindakan dan tujuannya yang sepatutnya dan peran hukum abadi ini di dalam makhluk rasional disebut hukum kodrat 13 Hukum kodrat merupakan salah satu sumber dasar bagi teologi Katolik mengenai seksualitas Kitab Suci sunting Kisah penciptaan menurut Kitab Kejadian memberikan wawasan ke dalam antropologi yang menjelaskan teologi Katolik tentang seksualitas Ayat ayat berikut ini sering dikutip dalam berbagai kajian Katolik mengenai moralitas seksual 1 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar Nya menurut gambar Allah diciptakan Nya dia laki laki dan perempuan diciptakan Nya mereka 14 2 21 25 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak ketika ia tidur TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya lalu menutup tempat itu dengan daging Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu dibangun Nyalah seorang perempuan lalu dibawa Nya kepada manusia itu Lalu berkatalah manusia itu Inilah dia tulang dari tulangku dan daging dari dagingku Ia akan dinamai perempuan sebab ia diambil dari laki laki Sebab itu seorang laki laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya menjadi satu daging Mereka keduanya telanjang manusia dan isterinya itu tetapi mereka tidak merasa malu 15 3 16 Firman Nya kepada perempuan itu Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu 16 Dua perintah dalam Sepuluh Perintah Allah membahas secara langsung moralitas seksual yaitu larangan berzina 17 18 dan keinginan akan istri sesama 19 20 Dalam Injil Matius Yesus mengomentari kedua perintah tersebut Kamu telah mendengar firman Jangan berzinah Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya 21 Dalam kitab yang sama Yesus juga merujuk pada kalimat kalimat dari Kitab Kejadian dalam pengajarannya mengenai pernikahan Jawab Yesus Tidakkah kamu baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki laki dan perempuan Dan firman Nya Sebab itu laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya itu menjadi satu daging Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia Kata orang orang Farisi kepada Nya Jika demikian apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya Kata Yesus kepada mereka Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu tetapi sejak semula tidaklah demikian 22 Teologi patristik sunting Agustinus dari Hippo seorang santo dan Bapa Gereja dalam Gereja Katolik setelah menjalani suatu gaya hidup hedonistik pada awal masa mudanya kemudian berlanjut dengan menganut agama dualistik Manikeisme yang sangat memusuhi dunia materi sempat memandang rendah aktivitas seksual Pada akhirnya karena teladan Monika ibunya yang adalah penganut Kristen Katolik Agustinus memeluk Kekristenan dan kelak menuliskan kisah konversinya yang menyentuh dalam Pengakuan Pengakuan Confessiones yang juga memuat aspek aspek terkait seksualitas Berikut ini adalah kutipan dari otobiografinya yang mendeskripsikan suatu titik balik penting dalam perubahan pandangannya tentang moralitas seksual Dengan cepat aku kembali ke tempat Alypius sedang duduk karena di sana aku telah meletakkan karya karya para rasul ketika aku bangkit dari sana Aku ambil buka dan dalam keheningan membaca paragraf yang pertama dilihat mataku Jangan dalam pesta pora dan kemabukan jangan dalam percabulan dan hawa nafsu jangan dalam perselisihan dan iri hati Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya Roma 13 13 14 Aku tidak ingin membaca lebih lanjut tidak pula membutuhkannya 23 Teologi abad pertengahan sunting Santo Thomas Aquinas membahas moralitas seksual sebagai salah satu aspek kebajikan penguasaan diri dan menyertakan ayat ayat Kitab Suci pada seluruh pembahasannya Dalam Summa Theologiae ia menulis tentang kemurnian Kata kemurnian dipergunakan dalam dua cara Pertama secara tepat dan dengan demikian merupakan suatu kebajikan khusus yang memiliki suatu materi khusus yaitu konkupisensi konkupisensi terkait kenikmatan seksual Kedua kata kemurnian dipergunakan secara metaforis karena sebagaimana percampuran tubuh tubuh menghasilkan kenikmatan seksual yang merupakan materi tepat dari kemurnian dan dari hawa nafsu yang adalah keburukan lawannya demikian pula secara metaforis persatuan rohaniah budi dengan hal hal tertentu menghasilkan suatu kenikmatan yang adalah materi dari suatu kemurnian rohaniah serta dari suatu percabulan rohaniah juga Karena apabila budi manusia bergembira dalam persatuan rohaniah dengan yang diperlukannya untuk dipersatukan yaitu Allah dan menahan diri dari hal hal lain yang bertentangan dengan tuntutan tuntutan dari tatanan yang ditetapkan oleh Allah ini dapat disebut suatu kemurnian rohaniah menurut 2 Kor 11 2 Aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus Di sisi lain apabila budi bersatu dengan hal hal lain apapun itu yang melawan ketetapan dari tatanan Ilahi maka disebut percabulan rohaniah menurut Yer 3 1 Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih Dalam pengertian ini kemurnian merupakan suatu kebajikan umum sebab setiap kebajikan menarik budi manusia dari kegembiraan dalam persatuan dengan hal hal yang tidak halal Bagaimanapun esensi kemurnian ini utamanya meliputi kasih dan kebajikan kebajikan teologal yang lain yang melaluinya budi manusia dipersatukan dengan Allah 24 Magisterium sejak tahun 1930 sunting Casti connubii 1930 oleh Paus Pius XI Salah satu alasan dirilisnya Casti connubii adalah sebagai tanggapan atas keputusan Konferensi Lambeth Anglikan tahun 1930 yang menetapkan legitimasi penggunaan kontrasepsi dalam sejumlah situasi Setiap penggunaan ikatan perkawinan dalam hal apapun yang dilakukan sedemikian rupa supaya tindakannya menghalangi daya alami untuk menghasillkan kehidupan adalah suatu pelanggaran terhadap hukum Allah serta hukum kodrat dan mereka yang terlibat dalam tindakan semacam itu ditandai dengan kebersalahan dari suatu dosa berat Humanae vitae 1968 oleh Paus Paulus VI Persona humana 1975 oleh Kongregasi Ajaran Iman Teologi Tubuh oleh Paus Yohanes Paulus II Evangelium vitae 1995 oleh Paus Yohanes Paulus II Donum Vitae 1987 oleh Kongregasi Ajaran Iman Veritatis splendor 1993 oleh Paus Yohanes Paulus II Katekismus Gereja Katolik 1992 Deus caritas est 2005 Ajaran tentang subjek tertentu suntingLihat pula Sepuluh Perintah Allah dalam teologi Katolik Perintah keenam Bagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Perzinaan sunting Salah satu perintah dalam Sepuluh Perintah Allah menyatakan Jangan berzina 25 Kemurnian sunting Gereja Katolik mendefinisikan kemurnian sebagai kebajikan yang mengendalikan hasrat seksual 26 27 Umat Katolik yang tidak menikah mengekspresikan kemurnian melalui abstinensi seksual Hubungan seksual di dalam perkawinan dipandang murni selama tindakan itu mempertahankan arti penting persatuan dan prokreasi reproduksi 28 Paus Yohanes Paulus II menulis Oleh karena itu pada pusat spiritualitas perkawinan terletak kemurnian yang bukan hanya sebagai suatu kebajikan moral terbentuk oleh cinta tetapi juga sebagai suatu kebajikan yang terhubung dengan karunia karunia Roh Kudus di atas segalanya karunia penghormatan atas apa yang berasal dari Allah donum pietatis Karunia ini terdapat dalam budi sang penulis Surat Efesus ketika ia menasihati para pasangan menikah agar merendahkan diri seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus Ef 5 21 Maka tatanan inti dalam kehidupan perkawinan yang memungkinkan perwujudan perwujudan kasih sayang untuk berkembang sesuai dengan makna dan proporsi yang benar merupakan suatu buah yang bukan hanya dari kebajikan yang dipraktikkan pasangan tetapi juga dari karunia karunia Roh Kudus dengan mana mereka bekerja sama 29 Karena seks dipandang murni hanya di dalam konteks perkawinan seks menjadi sering disebut tindakan perkawinan di dalam diskursus Katolik Dalam ajaran Katolik tindakan perkawinan dipandang sebagai penyatuan seorang laki laki dan seorang perempuan melalui hubungan seksual yang dipandang sebagai suatu tindakan cinta kasih antara dua orang yang telah menikah dan dengan cara demikian dipandang sebagai suatu karunia dari Allah Ketika membahas kemurnian Katekismus Gereja Katolik mendaftar sejumlah pelanggaran dan dosa terhadapnya 30 Kontrasepsi sunting Informasi lebih lanjut Pandangan Kristen tentang kontrasepsi Katolisisme Gereja telah menentang kontrasepsi setidaknya sejak abad kedua 31 32 Banyak Bapa Gereja awal mengeluarkan pernyataan yang mengutuk penggunaan kontrasepsi misalnya Yohanes Krisostomus Hieronimus Klemens dari Aleksandria Hippolitus dari Roma Agustinus dari Hippo dan banyak lagi yang lainnya 33 34 35 Di antara berbagai kecaman tersebut adalah suatu pernyataan oleh Hieronimus yang menyebut satu bentuk kontrasepsi oral Beberapa orang melakukan sedemikian jauh dengan menggunakan ramuan ramuan sehingga memungkinkan mereka memastikan ketidaksuburan dan karenanya membunuh manusia tepat sebelum pembuahan mereka 36 Katekismus Gereja Katolik menyatakan bahwa semua tindakan seksual harus memenuhi kedua tujuannya yaitu prokreatif dan unitif mempersatukan 37 Selain mengecam penggunaan kontrasepsi buatan sebagai sesuatu yang pada hakikatnya adalah jahat 10 tindakan tindakan seksual non prokreatif seperti masturbasi bersama dan seks anal dikesampingkan sebagai cara cara untuk mencegah kehamilan 38 Paus Paulus VI menolak laporan mayoritas dari Komisi Kepausan untuk Pengendalian Kelahiran tahun 1963 66 dan menegaskan ajaran Gereja Katolik sesuai tradisinya dalam hal kontrasepsi Ia mendefinisikan kontrasepsi sebagai setiap tindakan yang baik dalam hal mengantisipasi tindakan perkawinan atau dalam hal pencapaiannya ataupun dalam hal perkembangan konsekuensi konsekuensi alaminya membuat tidak dimungkinkannya prokreasi entah sebagai suatu tujuan ataupun sebagai suatu sarana 39 menyatakannya sebagai kejahatan dan mengesampingkannya Tindakan tindakan dengan efek kontraseptif yang dilarang tersebut misalnya sterilisasi kondom dan metode metode penghalang lainnya spermisida coitus interruptus metode penarikan pil KB serta semua metode lain yang seperti demikian 40 Membatasi hubungan seksual untuk saat saat ketika pembuahan atau fertilisasi tidak memungkinkan metode ritme dan praktik keluarga berencana alami lainnya yang serupa tidak dipandang berdosa 41 tetapi hanya apabila hal itu dipraktikkan karena alasan alasan yang dapat dibenarkan dan bukan karena termotivasi oleh keegoisan 42 Paus Yohanes Paulus II menuliskan dalam Familiaris consortio Maka bahasa kodrati yang mengungkapkan penyerahan diri timbal balik yang seutuhnya antara suami dan istri terselubungi melalui kontrasepsi dengan suatu bahasa yang secara objektif bertentangan yaitu yang tidak menyerahkan diri sepenuhnya kepada pasangannya Hal ini tidak hanya menyebabkan suatu penolakan positif untuk bersikap terbuka kepada kehidupan tetapi juga kepada suatu pemalsuan kebenaran inti cinta kasih suami istri yang diarahkan pada penyerahan diri dalam totalitas personalnya Perbedaan antropologis maupun moril antara kontrasepsi dan pemanfaatan ritme siklus terlibat dalam analisis akhir atas dua konsep yang tidak dapat dipertemukan konsep pribadi manusia dan konsep seksualitas manusia 43 Pada bulan Januari 2015 saat penerbangan kembali dari kunjungannya ke Filipina Paus Fransiskus ditanya oleh seorang jurnalis Jerman mengenai pemikirannya terkait temuan temuan dalam beberapa jajak pendapat kalau kebanyakan orang Filipina berpikir bahwa pertumbuhan penduduk di negara tersebut dengan setiap wanita memiliki rata rata tiga anak merupakan salah satu penyebab utama kemiskinan di negara tersebut dan sepertinya banyak umat di sana yang tidak sepakat dengan ajaran Katolik tentang kontrasepsi Ia menanggapi bahwa kuncinya adalah menjadi orang tua yang bertanggung jawab Beberapa orang berpikir bahwa maafkan pernyataan saya di sini bahwa untuk menjadi penganut Katolik yang baik kita harus menjadi seperti kelinci Tidak Menjadi orang tua yang bertanggung jawab Ini jelas dan itulah sebabnya dalam Gereja terdapat kelompok kelompok suami istri terdapat ahli ahli dalam hal ini terdapat pastor pastor orang dapat mencarinya dan saya tahu begitu banyak cara yang halal dan yang telah membantu ini 44 Ia juga mengatakan bahwa ajaran Paus Paulus VI bersifat kenabian mengingat terjadinya penurunan tingkat kelahiran di beberapa negara saat ini hingga hanya sedikit lebih tinggi dari satu anak per wanita 45 Penggunaan medis sunting Informasi lebih lanjut Gereja Katolik dan HIV AIDS Gereja tidak memandang terlarang sepenuhnya penggunaan sarana terapeutik yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit tubuh sekalipun suatu halangan terhadap prokreasi diperkirakan akan dihasilkan daripadanya selama dampak kontraseptif tersebut tidak diinginkan secara langsung dengan alasan apapun 46 Sebagai contoh penggunaan kontrasepsi hormonal sebagai pengobatan untuk endometriosis bukan dengan maksud kontraseptif tidak dipandang bertentangan dengan ajaran Katolik 47 Penggunaan kondom untuk mencegah penyakit merupakan suatu isu yang lebih kontroversial dan lebih kompleks para teolog saling berargumen dari kedua sisi berbeda 48 49 50 Tidak seperti obat obatan dan prosedur bedah posisi Gereja pada tahun 2013 adalah bahwa menggunakan kondom saat berhubungan intim untuk tujuan apapun adalah kontraseptif secara moril dan karenanya adalah dosa Isu isu seputar Gereja Katolik dan AIDS menjadi cukup kontroversial sejak tahun 1990 terutama karena banyak pemimpin Katolik terkemuka menyatakan secara terbuka penentangan mereka terhadap penggunaan kondom sebagai pencegah penyakit Isu lainnya meliputi partisipasi keagamaan dalam layanan layanan perawatan kesehatan dan kerjasama dengan organisasi organisasi sekuler seperti UNAIDS dan WHO Pada bulan November 2010 Paus Benediktus XVI mengatakan bahwa adalah suatu tindakan yang bertanggung jawab kendati tetap bukan suatu solusi moral yang sesungguhnya dengan menggunakan kondom dalam beberapa kasus yang sangat khusus sebagai suatu perangkat pencegahan penyakit Ia mencontohkan penggunaan kondom oleh para pelacur laki laki yang tujuannya adalah untuk mengurangi risiko infeksi dari HIV 51 Sembari tetap meyakini bahwa alat kontrasepsi merintangi penciptaan kehidupan Sri Paus menyatakan bahwa dalam kasus tertentu penggunaannya mungkin menjadi suatu tindakan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran tentang hakikat dari tindakan semacam itu dan sebagai suatu manfaat untuk menghindari kematian dan menyelamatkan kehidupan meski hanya sebagai suatu langkah pertama bukan suatu solusi moral yang sebenarnya sebelum meyakinkan pelacur laki laki akan adanya suatu solusi moral yang sebenarnya yang berarti menghentikan praktik prostitusi dan aktivitas seksual di luar perkawinan Awalnya terdapat sedikit kebingungan apakah pernyataan tersebut diterapkan hanya untuk prostitusi homoseksual dan karenanya sama sekali bukan untuk persetubuhan heteroseksual Namun Federico Lombardi juru bicara Vatikan mengklarifikasi bahwa hal itu diterapkan pada prostitusi heteroseksual maupun transseksual baik laki laki maupun perempuan 52 Dalam wawancara tersebut ia juga mengklarifikasikan bahwa Sri Paus tidak membalikkan larangan Gereja selama berabad abad mengenai penggunaan kontrasepsi dalam konteks tindakan tindakan seksual heteroseksual yang Gereja nyatakan harus secara normal terbuka pada transmisi kehidupan 51 dan bahwa ia juga tidak membalikkan posisi Gereja mengenai tindakan tindakan homoseksual dan prostitusi Percabulan sunting Gereja Katolik menentang praktik fornikasi hubungan seksual antara dua orang yang tidak terikat perkawinan antara satu dengan yang lainnya yang sering disebut percabulan menyebutnya sangat bertentangan dengan martabat pribadi pribadi tersebut dan martabat seksualitas manusia 53 Homoseksualitas sunting Artikel utama Gereja Katolik Roma dan homoseksualitas Katekismus Gereja Katolik menyajikan suatu bagian tersendiri mengenai homoseksualitas ketika menguraikan perintah keenam Gereja membuat perbedaan antara kecenderungan homoseksual yang tidak dipandang sebagai dosa dengan tindakan homoseksual yang dipandang sebagai dosa Sebagaimana tindakan heteroseksual di luar pernikahan tindakan homoseksual dipandang sebagai pelanggaran terhadap perintah tersebut Katekismus menyatakan bahwa tindakan tindakan itu melanggar hukum kodrat tidak dapat melahirkan anugerah kehidupan dan tidak berasal dari suatu kebutuhan asali untuk saling melengkapi secara seksual dan afektif Dalam situasi apapun juga tindakan tindakan itu tidak dapat dibenarkan 54 55 56 Gereja mengajarkan bahwa kecenderungan homoseksual sesungguhnya merupakan gangguan dan mungkin suatu cobaan berat bagi pribadi yang mengalaminya Gereja mengajarkan bahwa mereka harus diterima dengan rasa hormat kasih sayang dan kepekaan diskriminasi yang tidak adil terhadap mereka perlu dihindari 54 57 56 Menurut Gereja para pribadi homoseksual dipanggil untuk hidup dalam kemurnian Mereka diminta untuk berlatih kebajikan penguasaan diri yang mengajarkan kebebasan batin dengan dukungan dari teman teman doa dan rahmat yang diperoleh dari sakramen sakramen Gereja 54 Sarana sarana tersebut dimaksudkan untuk membantu pribadi yang memiliki kecenderungan homoseksual agar secara bertahap dan pasti bergerak menuju kesempurnaan Kristiani yang adalah panggilan bagi semua umat Kristiani 54 Hawa nafsu sunting Menurut Katekismus Gereja Katolik Hawa nafsu adalah hasrat yang tidak teratur ataupun kenikmatan yang berlebihan atas kesenangan seksual Kesenangan seksual itu secara moril tidak teratur ketika dicari untuk dirinya sendiri dipisahkan dari tujuan prokreatif dan unitifnya 3 Matius 5 28 menuliskan perkataan Yesus berikut Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya Dalam Teologi Tubuh suatu rangkaian pengajaran yang diberikan oleh Paus Yohanes Paulus II dijelaskan kalau perkataan Yesus tersebut berarti bahwa seseorang dapat melakukan perzinaan di dalam hatinya bukan hanya dengan pasangan orang lain tetapi juga dengan pasangannya sendiri apabila ia melihat kepadanya dengan hawa nafsu atau memperlakukannya sekadar sebagai objek untuk memuaskan naluri 58 59 Masturbasi sunting Informasi lebih lanjut Pandangan agama tentang masturbasi Kekristenan Gereja Katolik menentang masturbasi 60 Thomas Aquinas salah seorang Pujangga Gereja terpenting menuliskan bahwa masturbasi adalah suatu cacat cela yang tidak wajar yang merupakan suatu wujud species dari hawa nafsu meski bukan suatu bentuk yang lebih serius daripada bestialitas yang adalah paling serius dan daripada sodomi yang adalah paling serius berikutnya 61 Dengan mengadakan pencemaran yaitu ejakulasi di luar konteks hubungan intim tanpa persetubuhan sama sekali demi kesenangan seksual berkaitan dengan dosa kenajisan yang disebut beberapa orang kebancian Latin mollitiem lit kelembekan ketidakjantanan 62 YOUCAT menuliskan 409 Masturbasi adalah suatu pelanggaran terhadap kasih karena menjadikan kegembiraan dari kesenangan seksual tujuan dari tindakan itu sendiri dan memisahkannya dari pengungkapan yang menyeluruh atas kasih antara seorang laki laki dan seorang perempuan Itulah sebabnya berhubungan seks dengan diri sendiri merupakan suatu kontradiksi Gereja bukan melaknati masturbasi tetapi memperingatkan terhadap penyepeleannya Pada kenyataannya banyak kaum muda dan orang dewasa berada dalam bahaya menjadi terisolasi dengan mengonsumsi layanan Internet film dan gambar tidak senonoh alih alih mencari kasih dalam suatu relasi personal Kesendirian dapat mengarah pada suatu jalan buntu yang di dalamnya masturbasi menjadi suatu adiksi Hidup dengan semboyan Untuk seks aku tidak butuh siapa pun Aku akan mendapatkannya bagi diriku sendiri dengan cara apa pun dan kapan pun aku membutuhkannya tidak menjadikan orang bahagia 63 Menurut ajaran Gereja Katolik Untuk membentuk suatu penilaian yang adil mengenai tanggung jawab moral pelakunya dan untuk menuntun tindakan pastoral orang perlu mempertimbangkan ketidakmatangan afektif tekanan kebiasaan yang dikembangkan kondisi kecemasan atau faktor psikologis maupun sosial lainnya yang dapat mengurangi kesalahan moral atau bahkan menurunkannya ke tingkat minimum 60 Pornografi sunting Informasi lebih lanjut Pandangan agama tentang pornografi Kekristenan Gereja Katolik menentang pornografi serta menyampaikan agar otoritas sipil hendaknya mencegah pembuatan dan penyebaran materi materi pornografi 64 Prostitusi sunting Gereja Katolik mengecam prostitusi atau pelacuran dan memandangnya sebagai suatu penyakit sosial 65 Pemerkosaan sunting Gereja Katolik mengecam pemerkosaan memandangnya selalu merupakan suatu tindakan yang pada hakikatnya jahat 66 Lihat pula suntingKaum perempuan dalam Gereja Katolik Peranan seks dan gender dalam Gereja KatolikReferensi sunting Inggris CCC 74 95 Vatican va Inggris CCC 1953 1955 Vatican va a b Inggris Paragraph 2351 Catechism of the Catholic Church Second Edition Libreria Editrice Vaticana 2012 Inggris CCC 2331 2400 Vatican va Kejadian 1 31 Inggris Paul VI 25 July 1968 Humanae Vitae Encyclical Letter of His Holiness Paul VI on the regulation of birth 25 July 1968 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 03 19 Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris Paragraph 1643 Catechism of the Catholic Church Second Edition Libreria Editrice Vaticana 2012 Inggris Paragraph 1617 Catechism of the Catholic Church Second Edition Libreria Editrice Vaticana 2012 Inggris CCC 2351 2357 Vatican va a b Inggris Paragraph 2370 Catechism of the Catholic Church Second Edition Libreria Editrice Vaticana 2012 Inggris CCC 2272 Vatican va Inggris Natural Law International Encyclopedia of the Social Sciences Inggris Summa Theologica text IntraText CT Diakses tanggal 6 January 2015 Kejadian 1 27 Kejadian 2 21 25 Kejadian 3 16 Keluaran 20 14 Ulangan 5 18 Keluaran 20 17 Ulangan 5 21 Matius 5 27 28 Matius 19 4 8 St Augustine Confessions Book 8 Chapter 12 St Thomas Aquinas Summa Theologiae II II Question 151 Article 2 corp Inggris Paragraph 2072 Catechism of the Catholic Church Second Edition Libreria Editrice Vaticana 2012 Thomas Aquinas Summa Theologia I II q 60 a 5 Catholic Encyclopedia Chastity Humanae vitae 12 Paus Yohanes Paulus II Audiensi Umum Rabu 14 November 1984 Inggris CCC 2337 2350 Vatican va Inggris Fathers Know Best Contraception EWTN Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 05 20 Diakses tanggal 2016 02 14 Inggris Contraception Birth Control Byzantines net Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 04 19 Diakses tanggal 2009 03 20 Inggris This Rock Magazine Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 05 20 Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris Fr Hardon Archives The Catholic Tradition on the Morality of Contraception Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris Dave Armstrong Biblical Evidence for Catholicism Contraception Early Church Teaching William Klimon Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2008 Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris CHURCH FATHERS Letter 22 Jerome Inggris Paragraph 2366 Catechism of the Catholic Church Second Edition Libreria Editrice Vaticana 2012 Inggris Christopher West 2000 Good News about Sex and Marriage Answers to Your Honest Questions about Catholic Teaching Servant Publications hlm 88 91 ISBN 1 56955 214 2 Inggris Paul VI 25 July 1968 Humanae Vitae Encyclical Letter of His Holiness Paul VI on the regulation of birth 25 July 1968 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 03 19 Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris Birth Control Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 11 29 Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris Pope Paul VI 25 July 1968 Humanae vitae Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 03 19 Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris CCC 2368 2369 Vatican va Inggris Familiaris consortio 22 November 1981 Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris Holdren Alan Gagliarducci Andrea Full text of Pope s in flight interview from Manila to Rome Catholic News Agency Diakses tanggal 21 January 2015 Inggris Holdren Alan Pope Responsible parenthood doesn t mean birth control Catholic News Agency Diakses tanggal 21 January 2015 Inggris Paul VI 25 July 1968 Humanae Vitae Encyclical Letter of His Holiness Paul VI on the regulation of birth 25 July 1968 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 03 19 Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris Hardon John 2000 Endometriosis Modern Catholic Dictionary Eternal Life ISBN 0 9672989 2 X Inggris James T Bretzke S J 26 March 2007 The Lesser Evil America Magazine Diakses tanggal 2015 02 02 Inggris Guevin Benedict Martin Rhonheimer Spring 2005 Debate On the Use of Condoms to Prevent Acquired Immune Deficiency Syndrome The National Catholic Bioethics Quarterly 35 48 Inggris May William E Summer Fall 2007 The Theological Significance of Consummation of Marriage Contraception Using Condoms to Prevent HIV and Same Sex Unions Josephinum Journal of Theology Pittsfield Massachusetts Catholic Library Association 14 2 207 217 a b Inggris Jonathan Wynne Jones 20 November 2010 The Pope drops Catholic ban on condoms in historic shift London The Tepegraph Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 08 04 Diakses tanggal 20 November 2010 Inggris Donadio Rachel Goodstein Laurie 23 November 2010 Vatican Confirms Shift on Condoms as AIDS Prevention The New York Times Inggris CCC 2353 Vatican va a b c d Inggris CCC 2357 2359 Vatican va Inggris Schreck Alan 1999 The Essential Catholic Catechism Servant Publications hlm 314 ISBN 1 56955 128 6 a b Inggris Scrimenti Stephen M ed 2005 Catholic Social Ethics Xulon Press hlm 149 150 ISBN 1 597811 19X Inggris Kreeft Peter 2001 Catholic Christianity Ignatius Press hlm 249 ISBN 0 89870 798 6 Inggris Pope John Paul II 8 October 1980 Interpreting the Concept of Concupiscence L Osservatore Romano retrieved from EWTN diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 07 05 diakses tanggal 2017 03 08 Inggris McCormick Richard A 1998 John Paul II and Moral Theology Paulist Press hlm 152 155 ISBN 9780809137978 pranala nonaktif permanen a b Inggris CCC 2352 Vatican va Inggris Summa Theologica IIª IIae q 154 a 12 ad 4 in Latin Inggris Summa Theologica IIª IIae q 154 a 11 co in Latin Inggris FAQ YOUCAT us Diakses tanggal 6 January 2015 Inggris CCC 2354 Vatican va Inggris CCC 2355 Vatican va Inggris CCC 2356 Vatican va Pranala luar sunting Inggris Appendix A Outline of Catholic Church Teaching from the American Life League retrieved from the EWTN Inggris Christianity and Sex from the Applied Ethics section of Religious Studies Online Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Teologi seksualitas Katolik amp oldid 20553059