www.wikidata.id-id.nina.az
Di antara agama agama di seluruh dunia pandangan mengenai masturbasi bervariasi Sebagian agama memandangnya sebagai suatu praktik yang merugikan secara rohani beberapa menganggapnya tidak merugikan secara rohani dan yang lainnya mengambil suatu pandangan situasional Di antara agama agama yang mengambil posisi terakhir beberapa menganggap masturbasi diperbolehkan jika digunakan sebagai suatu sarana kontrol diri secara seksual atau sebagai bagian dari eksplorasi diri yang sehat tetapi melarangnya jika dilakukan dengan motivasi yang dianggap salah ataupun sebagai suatu adiksi Daftar isi 1 Agama Abrahamik 1 1 Keilmuan biblika 1 2 Kekristenan 1 2 1 Gereja perdana 1 2 2 Ortodoksi Timur 1 2 3 Ortodoksi Oriental 1 2 4 Katolisisme Roma 1 2 5 Protestanisme 1 3 Islam 1 4 Yudaisme 2 Hinduisme 3 Buddhisme 4 Taoisme 5 Wicca 6 Lihat pula 7 Referensi 8 Pranala luarAgama Abrahamik suntingKeilmuan biblika sunting Menurut tradisi kisah biblis Onan Kejadian 38 dikaitkan dengan masturbasi dan kecaman daripadanya 1 kendati tindakan seksual yang dideskripsikan oleh kisah itu dipandang sebagai coitus interruptus sanggama terputus bukan masturbasi 2 3 4 5 6 Tidak terdapat pernyataan secara eksplisit di dalam Alkitab bahwa masturbasi adalah dosa 7 8 Menurut James Nelson terdapat tiga tinjauan interpretatif mengapa perbuatan Onan dikutuk kisah Onan mencerminkan karakteristik prokreatif yang kuat dalam penafsiran Ibrani terkait seksualitas suatu pemikiran pra ilmiah yang memandang bahwa anak terkandung di dalam sperma dengan cara yang sama seperti tanaman terkandung di dalam benihnya dan masturbasi sebagaimana tindakan homoseksual oleh kaum pria dikecam lebih keras daripada tindakan tindakan serupa oleh kaum wanita dalam tradisi Kristen Yahudi 9 Menurut The Oxford Handbook of Theology Sexuality and Gender sejumlah akademisi mengemukakan bahwa kata tangan yang tertulis dalam Matius 5 29 30 Markus 9 42 48 dan Matius 18 6 9 kemungkinan mengimplikasikan masturbasi sebagaimana di dalam Mishnah m Nid 2 1 10 204 Mengenai perikop perikop Alkitab tersebut The Oxford Encyclopedia of the Bible and Gender Studies menyatakan pandangan Will Deming Perbuatan dosa oleh mata tangan dan kaki mungkin berasal dari suatu tradisi peringatan peringatan formulais menentang tatapan penuh nafsu dengan mata masturbasi dengan tangan dan perzinaan dengan kaki eufemisme Ibrani untuk alat kelamin 11 Selain mata Deming berpendapat bahwa tangan memainkan suatu peran penting juga dalam hawa nafsu melalui masturbasi 12 Kekristenan sunting Lihat pula Pandangan Kristen tentang kontrasepsi Kristen Katolik dan Ortodoks memandang masturbasi sebagai suatu dosa Gereja perdana sunting Klemens dari Aleksandria ca 150 ca 215 seorang Bapa Gereja Yunani dari Mesir menulis dalam Paedagogus atau Sang Pengajar karyanya Karena institusi ilahi untuk perbanyakan manusia benih bukanlah untuk dipancarkan ke luar secara sia sia bukanlah juga untuk dihancurkan bukanlah juga untuk dibuang secara cuma cuma Para akademisi seperti Raj Bhala dan Kathryn M Kueny mengatakan bahwa pernyataan Klemens mencakup coitus interruptus maupun masturbasi yaitu tindakan tindakan yang merusak kodrat 13 Menurut Kueny penggunaan ramuan ramuan spermisida juga termasuk di dalamnya 14 John G Younger menilai bahwa Klemens berbicara tentang masturbasi serta kaum wanita maskulin dan kaum pria banci di dalam Paedagogus karyanya menyebutnya sebagai pelanggaran kodrat setiap tindakan seksual yang tujuannya selain menghasilkan keturunan 15 Berbicara tentang kaum Gnostik Mesir terkait pengalaman dia sebelumnya dengan mereka Epifanius dari Salamis 310 320 403 seorang Pujangga Gereja dan Bapa Gereja Bizantin menyatakan dalam Panarion atau Tabut Obat obatan karyanya Mereka melakukan tindakan tindakan genital tetapi menghindari perkandungan anak anak Bukan untuk menghasilkan keturunan tetapi untuk memuaskan nafsu mereka asyik dengan penyalahgunaan 16 John T Noonan Jr mengatakan bahwa kaum Gnostik yang dideskripsikan oleh Epifanius mempraktikkan tindakan tindakan seksual non prokreatif sebagai pusat dalam ritus ritus keagamaan mereka Epifanius menyebut praktik praktik tersebut yang meliputi coitus interruptus masturbasi dan tindakan homoseksual sebagai ritus ritus dan upacara upacara iblis 16 Shenoute 348 466 tokoh Bizantin lainnya yang dipandang sebagai seorang santo dalam Gereja Ortodoks Oriental memandang masturbasi sebagai suatu pelanggaran seksual 17 dan suatu aktivitas seksual terlarang yang sesungguhnya 18 Para akademisi seperti Robert Baker dan Simon Lienyueh Wei meyakini bahwa Agustinus dari Hippo 354 430 seorang Pujangga Gereja dan Bapa Gereja Latin memandang masturbasi sebagai suatu dosa 19 20 21 Akademisi lainnya Merry E Wiesner Hanks dan Carly Daniel Hughes mengatakan bahwa Agustinus mengutuk semua aktivitas seksual yang bertentangan dengan prokreasi termasuk tindakan seksual dan masturbasi atau kenikmatan soliter 22 23 Carly mengatakan bahwa Agustinus juga memandang masturbasi bersama sebagai persetubuhan yang tidak alamiah berdasarkan Roma 1 23 Isidorus dari Sevilla Pujangga Gereja dan Bapa Gereja Latin lainnya memandang masturbasi sebagai suatu perilaku banci 24 25 kendati para penulis penitensial awal tampaknya tidak sepenuhnya setuju dengan dia 26 Dalam Etymologiae karyanya ca 600 625 Isidorus berpendapat bahwa melalui masturbasi seseorang mempermalukan energi seksnya dengan tubuhnya yang lemah 25 Namun seorang teolog Katolik pembangkang bernama Charles E Curran mengklaim bahwa para bapa Gereja praktis memilih diam dalam hal pertanyaan sederhana mengenai masturbasi 27 Arthur J Mielke menyatakan pandangan James A Brundage dengan kata kata tema tema mengenai masturbasi dan fantasi seksual tidak penting bagi para penulis pagan ataupun Kristen hingga abad keempat atau kelima saat terjadinya kebangkitan monastisisme 28 Kenyataannya Brundage sendiri menyatakan dalam bukunya bahwa para penulis itu tidak terlalu menaruh banyak perhatian pada hal hal tersebut 29 serta hanya menaruh sedikit perhatian pada praktik praktik masturbasi dan homoseksual 30 tanpa menyatakan tidak penting Giovanni Cappelli sebagaimana ditulis oleh James F Keenan berpendapat bahwa seiring dengan berkembangnya komunitas komunitas monastik kehidupan seksual para rahib menjadi sorotan dua orang teolog Yohanes Kasianus 365 433 dan Sesarius dari Arles 470 543 yang berkomentar tentang berbagai kebiasaan atau perilaku buruk dalam kehidupan soliter Cappelli mengklaim bahwa kekhawatiran mereka bukanlah pada tindakan masturbasi tetapi pada para rahib yang berkaul kemurnian Janji para rahib menjadikan masturbasi suatu tindakan terlarang tindakan itu sendiri tidak dianggap berdosa Keenan menambahkan Bahkan sepengamatan Cappelli Louis Crompton dan James Brundage sebelum Kasianus masturbasi tidak dianggap sebagai suatu pelanggaran seksual bagi siapa saja 31 Bagaimanapun Brundage menulis dalam bukunya bahwa Kasianus memandang masturbasi dan kecemaran nokturnal sebagai isu isu sentral dalam moralitas seksual dan mencurahkan banyak perhatian pada kedua hal itu Kasianus memandang emisi nokturnal sebagai suatu masalah yang sangat penting karena merupakan suatu indikasi adanya nafsu badani dan apabila seorang rahib masih belum berhasil mengatasinya kehidupan rohaninya dan keselamatannya mungkin berada dalam bahaya 29 Dalam Conlationes Kasianus menggunakan kata kenajisan immunditia sebagaimana tertulis dalam Kolose 3 5 sebagai suatu istilah yang setara untuk menyebut masturbasi maupun emisi nokturnal dengan tegas memandang masturbasi sebagai suatu bentuk pelampiasan seksual yang tidak dapat diterima 32 Dalam De institutis coenobiorum ia memberikan penekanan khusus pada dosa percabulan yang mencakup masturbasi dan berfantasi seksual 33 Brundage melihat Sesarius menganut pandangan yang sama seperti Kasianus Dalam Khotbah Khotbah karyanya Sesarius memandang setiap kerinduan seksual untuk mengatakan tidak pada stimulasi diri yang disengaja suatu dosa yang serius dan menempatkannya setara dengan perzinaan ataupun pengumbaran yang berlebihan dalam hubungan seks oleh pasangan suami istri 29 Menurut Simon Lienyueh Wei sebagaimana dikutip oleh beberapa akademisi Yohanes Kasianus dan Agustinus dari Hippo berpendapat bahwa adalah dosa apabila emisi tersebut merupakan akibat dari suatu pengalaman ataupun pembangkitan kenangan menyenangkan yang penuh nafsu apabila di luar hal hal itu maka dipandang sebagai suatu fungsi jasmaniah 20 21 Mark W Elliott mengatakan bahwa Paus Gregorius I ca 540 604 umumnya dikenal sebagai Gregorius Agung seorang Pujangga Gereja dan Bapa Gereja Latin memandang Imamat 15 yang membahas kecemaran ritual menyajikan aturan aturan bagi semua di dalam komunitas gereja dengan menghubungkan emisi dengan yang berasal dari hubungan seksual bukannya interpretasi terdahulu emisi nokturnal monastik Ia bagaimanapun menetapkan bahwa emisi emisi nokturnal apabila disebabkan karena sakit ataupun luapan secara alamiah tidak menjadi soal bagi kekudusan tetapi merupakan persoalan jikalau terdapat persetujuan yaitu masturbasi 34 Dengan menyejajarkan menstruasi pada kaum wanita dengan hilangnya semen tanpa kesengajaan Gregorius menyatakan bahwa luapan secara alamiah tidak menghalangi kaum awam dan klerus untuk berpartisipasi dalam Ekaristi 35 Kanon 8 Sinode Victory dari abad ke 6 memberlakukan silih pada orang yang berhubungan di antara paha pahanya tiga tahun Namun jika dengan tangannya sendiri atau tangan orang lain dua tahun 36 Tindakan tindakan itu mengacu pada masturbasi bersama dan percabulan femoralis 37 Perangkat aturan tertua lainnya yang juga menetapkan penitensi atau silih untuk masturbasi yaitu Petikan petikan dari Kitab St David 38 dan Kanon Kanon dari Yohanes IV 39 40 Setelah itu banyak penitensial awal seperti Penitensial Finnian Penitensial Kolumbanus Penitensial Cummean Paenitentiale Theodori Paenitentiale Bedae dan kedua sinode Santo Patrisius memberlakukan penitensi penitensi dengan kadar berat yang beragam untuk perbuatan masturbasi sendiri ataupun bersama orang lain pada kaum monastik maupun kaum awam 10 299 20 36 38 41 42 Ortodoksi Timur sunting Gereja Ortodoks Timur memandang seksualitas sebagai suatu karunia dari Allah yang menemukan pemenuhannya dalam hubungan suami istri dan karenanya penyalahgunaan karunia seksualitas manusia adalah dosa Karena tindakan masturbasi terarah pada diri sendiri dan berdasarkan hakikatnya tidak mampu mengungkapkan kasih dan perhatian kepada pribadi lainnya maka masturbasi dipandang sebagai suatu distorsi dalam penggunaan karunia seksualitas Hal ini utamanya tampak jelas pada saat masturbasi menjadi suatu adiksi atau kecanduan Pada dasarnya praktik pemuasan diri dipandang tidak menghormati tujuan dari karunia seksualitas yang diberikan Allah 43 Dosa dosa seksual percabulan perzinaan dan masturbasi sebagaimana kebencian iri hati kemabukan dan dosa dosa lainnya dipandang sebagai dosa dalam hati yang setimpal dengan dosa jasmaniah Berpaling dari dosa seksual berarti berpaling dari kesenangan pribadi yang tujuannya pemuasan diri Alih alih berpaling pada keinginan daging umat Kristen Ortodoks perlu berpaling pada Roh Kudus yang buah buahnya diyakini adalah kasih sukacita damai sejahtera kesabaran kemurahan kebaikan kesetiaan kelemahlembutan penguasaan diri 44 Ortodoksi Oriental sunting Gereja Ortodoks Koptik memandang masturbasi sebagai suatu dosa karena perbuatan ini dinilai sebagai suatu bentuk kenikmatan seksual di luar rancangan Allah 45 Katolisisme Roma sunting Lihat pula Teologi tubuh Katolik dan Ajaran Katolik mengenai moralitas seksual Dalam Katekismus Gereja Katolik Gereja Katolik mengajarkan Masturbasi dipahami sebagai rangsangan alat alat kelamin yang disengaja dengan tujuan memperoleh kenikmatan seksual Baik Magisterium Gereja dalam perjalanan tradisinya yang panjang dan tetap sama maupun pengertian moral umat beriman dengan tanpa keraguan dan dengan tegas mempertahankan bahwa masturbasi adalah suatu tindakan yang pada hakikatnya sangat bertentangan dengan keteraturan Untuk alasan apa pun penggunaan kemampuan seksual secara sengaja di luar pernikahan pada dasarnya bertentangan dengan tujuannya Karena dalam hal ini kenikmatan seksual dicari di luar hubungan seksual yang dituntut oleh tatanan moral yang di dalamnya dapat tercapai makna sepenuhnya dari penyerahan diri secara timbal balik dan prokreasi manusia dalam konteks cinta sejati Untuk membentuk suatu penilaian yang adil mengenai tanggung jawab moral pelakunya dan untuk menuntun tindakan pastoral orang perlu mempertimbangkan ketidakmatangan afektif tekanan kebiasaan yang dikembangkan kondisi kecemasan atau faktor psikologis maupun sosial lainnya yang dapat mengurangi kesalahan moral atau bahkan menurunkannya ke tingkat minimum 46 Meskipun dikatakan bahwa psikologi dan sosiologi memperlihatkan bahwa masturbasi adalah suatu fenomena normal dalam perkembangan seksual khususnya di kalangan kawula muda hal ini tidak mengubah kenyataan bahwa masturbasi adalah suatu tindakan yang secara intrinsik sangat bertentangan dengan keteraturan dan bahwa apa pun motif untuk bertindak dengan cara ini penggunaan secara sengaja kemampuan seksual di luar hubungan suami istri yang normal pada dasarnya bertentangan dengan tujuan dari kemampuan itu Karena masturbasi tidak mengandung hubungan seksual yang dituntut oleh tatanan moral yaitu hubungan yang mewujudkan arti sepenuhnya saling memberikan diri dan prokreasi manusia dalam konteks cinta sejati 47 Menurut ajaran Gereja penggunaan secara sengaja kemampuan seksual di luar pernikahan adalah berlawanan dengan tujuan utama prokreasi reproduksi serta penyatuan suami dan istri di dalam Sakramen Perkawinan 48 Selain itu Gereja mengajarkan bahwa semua aktivitas seksual lainnya termasuk masturbasi tindakan homoseksual sodomi segala jenis seks di luar ataupun sebelum perkawinan percabulan dan penggunaan segala bentuk kontrasepsi atau pengaturan kelahiran adalah sedemikian bertentangan dengan keteraturan 47 karena hal hal demikian tidak sesuai dengan tatanan alam tujuan dan akhir dari seksualitas 49 Untuk menyusun suatu penilaian yang seimbang terkait tanggung jawab moral orang yang melakukannya dan untuk melakukan bimbingan pastoral perlu dipertimbangkan faktor faktor seperti emosi yang belum dewasa kekuatan dari kebiasaan masa lalu kondisi kecemasan atau juga faktor faktor psikis maupun sosial lain yang dapat mengurangi tanggung jawab moril bahkan ke tingkatan paling minim 50 Menurut Richard A Spinello Paus Yohanes Paulus II tidak mengatakan bahwa masturbasi adalah selalu amoral karena tindakan fisik itu sendiri adalah salah dan berlawanan dengan keteraturan Ia tidak melihat tindakan fisik sebagai satu satunya dasar untuk penilaian moral Dalam ensiklik Veritatis splendor Paus Yohanes Paulus II menyatakan bahwa moralitas tindakan manusia dinilai dengan mempertimbangkan apa yang dipilih seseorang secara rasional berdasarkan kehendak yang disengaja dan berdasarkan tujuan yang mengiringinya Dalam ensikliknya ia menulis Agar dapat memahami objek suatu tindakan yang mengidentifikasi tindakan itu secara moril perlulah menempatkan diri sendiri dalam perspektif orang yang melakukannya 51 Masturbasi belum tentu mendatangkan dosa yang serius atau dosa berat tetapi tidak dapat dikatakan bahwa masturbasi bukanlah materi serius ataupun sama sekali salah 52 Joseph Farraher berkesimpulan bahwa masturbasi mendatangkan dosa ringan dalam kasus tindakan itu dilakukan dengan hanya kesadaran parsial atau hanya pilihan parsial kehendak atau dalam kata kata Harvey tidak ada dosa yang serius saat tidak dalam keadaan sadar seperti ketika seseorang setengah terjaga atau setengah tertidur atau juga ketika seseorang hanyut dalam hasrat tiba tiba dan mendapati dirinya melakukan perbuatan itu meski kehendaknya melawan 53 Dalam upayanya menjelaskan Teologi Tubuh dari Paus Yohanes Paulus II Anthony Percy menuliskan dalam bukunya bahwa pornografi dan masturbasi merupakan penghancuran makna simbolis dan nupsial dari tubuh manusia Allah memberikan energi erotis kepada semua laki laki dan perempuan Kita menyebutnya gairah seks Hal ini baik serta merupakan bagian dari daya tarik antara laki laki dan perempuan yang dengan sendirinya membentuk bagian dari makna nupsial tubuh Oleh karenanya energi seksual perlu menemukan penyalurannya dalam kasih bukan nafsu Dalam masturbasi energi erotis itu dihidupkan pada diri sendiri Dengan demikian masturbasi merupakan suatu simbol kesendirian bukan kasih 54 Jeffrey Tranzillo menambahkan dengan penjelasannya Setiap kali laki laki dan perempuan memanfaatkan tubuhnya untuk menyimulasikan kasih ataupun autentisitas untuk alasan alasan yang akhirnya melayani diri sendiri dan karenanya merusak diri sendiri maupun orang lain mereka memalsukan bahasa tubuh yang diciptakan untuk berbicara Itulah yang mendasari dosa perzinaan Ia mengatakan bahwa penyalahgunaan tubuh semacam itu juga mendasari dosa dosa seksual lain seperti kontrasepsi masturbasi percabulan dan tindakan tindakan homoseksual 55 Protestanisme sunting Menurut Brian F Linnane sampai abad ke 20 norma norma moral yang sesungguhnya dalam hal perilaku seksual adalah sama bagi kalangan Protestan maupun Katolik Roma kendati justifikasi atas norma norma ini mungkin cukup berbeda Bagi kedua kelompok tersebut ungkapan seksual terbatas pada perkawinan seumur hidup monogami heteroseksual Seks pranikah perzinaan hubungan homoseksual masturbasi dan penggunaan alat pengendalian kelahiran semuanya dilarang oleh gereja gereja Kristen 56 Adrian Thatcher mengatakan bahwa kalangan Protestan secara historis memandang masturbasi sebagai suatu dosa walaupun mereka merujuk langsung pada Alkitab bilamana memungkinkan 57 Para reformis Protestan seperti Martin Luther dan Yohanes Calvin mengutuk masturbasi dalam karya karya tulis mereka 58 Dengan mengacu pada pelanggaran Onan untuk mengidentifikasi bahwa masturbasi adalah dosa dalam Komentar tentang Kitab Kejadian karyanya Calvin mengajarkan bahwa menumpahkan semen secara sengaja di luar persetubuhan antara seorang laki laki dan seorang perempuan adalah suatu hal yang mengerikan Dengan sengaja menarik penis dalam hubungan seks supaya semen tersebut terbuang adalah dua kali lipat mengerikannya 57 59 Luther melihat masturbasi sebagai suatu dosa yang lebih mengerikan daripada pemerkosaan heteroseksual karena tindakan perkosaan tersebut masih dipandang selaras dengan kodrat sedangkan masturbasi adalah tidak wajar atau tidak selaras dengan kodrat manusia 60 Ia juga memandang masturbasi dan coitus interruptus sebagai tindakan tindakan yang setara dengan membunuh anak anak sebelum mereka berkesempatan untuk dilahirkan oleh karena itu baginya masturbasi pada dasarnya sama dengan aborsi 61 Luther berpendapat bahwa tindakan perkawinan adalah suatu cara untuk menghindari dosa masturbasi Kodrat tidak pernah surut kita semua digerakkan menuju dosa tersembunyi tersebut Kasarnya tetapi sejujurnya apabila semen tidak masuk ke dalam seorang perempuan semen masuk ke bajumu 62 John Wesley pendiri Methodisme memegang suatu pandangan yang serupa seperti Calvin Menurut Bryan C Hodge Wesley meyakini bahwa setiap penyia nyiaan semen dalam suatu tindakan seksual yang non produktif entah dalam bentuk masturbasi atau coitus interruptus seperti dalam kasus Onan menghancurkan jiwa jiwa dari individu individu yang mempraktikkannya 63 Wesley memandang masturbasi sebagai suatu cara yang tidak dapat diterima untuk melepaskan ketegangan seksual Sebagaimana orang orang pada zamannya ia meyakini bahwa banyak orang telah menderita sakit parah yang bahkan menyebabkan kematian karena masturbasi habitual 64 Ia berpendapat bahwa gangguan kecemasan bahkan kegilaan bisa disebabkan oleh bentuk lain kelebihan luapan badani masturbasi 65 Ia menuliskan Pemikiran tentang Dosa Onan 1767 yang dipublikasikan ulang dengan judul Sepatah Kata untuk Yang Berkepentingan pada tahun 1779 sebagai suatu upaya untuk menyensor sebuah karya tulis Samuel Auguste Tissot 66 Dalam karyanya itu Wesley memperingatkan akan bahaya bahaya kecemaran diri yakni dampak dampak buruk masturbasi secara fisik dan mental 65 66 menulis banyak kasus demikian bersama dengan rekomendasi rekomendasi penanganannya 64 Islam sunting Artikel utama Islam dan masturbasi Dalam Islam masturbasi Arab استمناء translit istimna dilarang menurut pendapat mayoritas ulama Hal ini dijelaskan dalam Al Qur an Dan orang orang yang memelihara kemaluannya Kecuali terhadap istri istri atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela Barang siapa yang mencari di balik itu maka mereka itulah orang orang yang melampaui batas Al Ma arij 29 31 Kalau seseorang melakukan masturbasi maka puasanya batal Jika seseorang tidak dapat menikah maka dianjurkan untuk berpuasa Mandi wajib ghusl adalah wajib setelah keluarnya air mani apa pun baik melalui hubungan seksual masturbasi atau emisi malam hari mimpi basah 67 Yudaisme sunting Artikel utama Yudaisme dan masturbasi Maimonides menyatakan bahwa Tanakh tidak secara eksplisit melarang masturbasi 68 Menurut tradisi kisah biblis mengenai Onan ditafsirkan oleh kaum Yahudi sebagai pengeluaran sperma di luar vagina dan kecaman daripadanya 69 serta menerapkan kisah ini untuk masturbasi 69 kendati Tanakh tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Onan melakukan masturbasi 69 Berdasarkan kisah Onan tersebut Yudaisme tradisional mengutuk masturbasi yang dilakukan oleh kaum pria 68 Kitab Imamat membahas suatu kenajisan atau kecemaran ritual yang terkait dengan emisi sperma Interpretasi kerabian tradisional atas Imamat 15 adalah bahwa hal itu berlaku untuk semua pengeluaran sperma termasuk pengeluaran sperma karena masturbasi Namun ejakulasi semen hanya menyebabkan satu hari kenajisan yang memerlukan pembasuhan dan pembersihan 15 16 18 terlepas dari apakah tindakan tersebut berlangsung selama persetubuhan yang sah atau oleh diri sendiri masturbasi secara sengaja atau juga emisi nokturnal secara tidak sengaja Jacob Milgrom Leviticus 17 22 pp 1567 1568 apud Robert A J Gagnon A critique of Jacob Milgrom s views on Leviticus 18 22 and 20 13 Milgrom mengakui bahwa para rabi mengutuk masturbasi Namun demikian itu pengundangan mereka bukan dari Kitab Suci 70 Hinduisme suntingMencari kesenangan jasmani hanya dianggap terkutuk bagi mereka yang membaktikan diri pada kesucian Tidak ada referensi dalam teks agama Hindu yang menunjukkan bahwa masturbasi itu sendiri menodai kemurnian seksual Bagi mereka yang berdedikasi pada kesucian dosa ini benar benar kecil dan dapat diampuni baik dengan mandi atau dengan menyembah Matahari atau dengan berdoa tiga kali 71 72 73 Buddhisme suntingLihat pula Etika Buddhis Karma Taṇha dan Vinaya Formulasi etika Buddhis yang paling banyak digunakan adalah Pancasila Sila sila ini berupa usaha usaha pribadi yang dilakukan secara sukarela bukan instruksi atau amanat ilahiah Sila ketiga yaitu melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila 74 Bagaimanapun setiap aliran Buddhisme memiliki interpretasi berbeda dalam hal apa saja yang merupakan perbuatan asusila Buddhisme dikemukakan oleh Buddha Gautama sebagai suatu metode yang melaluinya manusia dapat mengakhiri dukkha penderitaan dan keluar dari samsara putaran eksistensi tanpa akhir Normalnya hal ini memerlukan latihan meditasi serta mengikuti Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Utama Berunsur Delapan sebagai suatu cara untuk menundukkan gairah gairah yang bersama dengan kelima khandha menyebabkan penderitaan dan kelahiran kembali Dengan demikian masturbasi Pali sukkavissaṭṭhi dipandang sebagai masalah bagi orang yang ingin mencapai kebebasan Menurut suatu pengajaran dari Lama Thubten Zopa Rinpoche adalah penting untuk menahan diri dari hubungan seksual termasuk masturbasi segala tindakan yang menyebabkan orgasme dan sebagainya karena hal ini mengakibatkan suatu kelahiran kembali 75 Ia menjelaskan Secara umum tindakan yang merupakan kebalikan dari sila tersebut mendatangkan hasil negatif yang berlawanan menjauhkan kita dari pencerahan dan membuat kita lebih lama berada dalam samsara 75 Taoisme suntingBeberapa pengajar dan praktisi pengobatan tradisional Tionghoa seni bela diri dan meditasi Tao mengatakan bahwa masturbasi dapat menyebabkan penurunan tingkat energi pada pria Mereka mengatakan bahwa ejakulasi dengan cara ini mengurangi qi asal dari dantian pusat energi yang terletak di perut bagian bawah Sejumlah pihak berpandangan bahwa seks dengan seorang pasangan tidak menyebabkan hal ini karena keduanya saling mengisi qi masing masing Oleh karena itu beberapa praktisi mengatakan bahwa kaum pria seharusnya tidak berlatih seni beli diri dalam jangka waktu 48 jam setelah masturbasi kendati yang lainnya mensyaratkan hingga 6 bulan karena hilangnya Qi Asal tidak memungkinkan qi baru diciptakan dalam kurun waktu tersebut butuh rujukan Beberapa Taois sangat tidak menganjurkan masturbasi pada kaum wanita Kaum wanita didorong untuk mempraktikkan teknik teknik memijat pada diri mereka sendiri tetapi juga diminta untuk menghindari berpikir tentang hal hal seksual jika mengalami suatu perasaan senang Jika tidak maka labia akan terbuka lebar dan sekresi seksual akan mengalir Apabila hal ini terjadi wanita tersebut akan kehilangan bagian dari daya kehidupannya dan ini dapat menyebabkan penyakit maupun hidup yang lebih singkat 76 Wicca suntingAgama Neopagan Wicca sebagaimana agama agama lain memiliki penganut penganut dengan suatu spektrum pandangan yang berkisar dari konservatif hingga liberal Wicca umumnya tidak dogmatis dan tidak ada dalam filsafat Wicca yang melarang masturbasi Sebaliknya etika Wicca yang terangkum dalam Rede Wicca Selama tidak membahayakan seorang pun lakukan apa yang kamu kehendaki ditafsirkan oleh banyak pihak sebagai dukungan atas segala jenis aktivitas seksual yang bertanggung jawab Hal ini diteguhkan dalam Tuntutan Sang Dewi suatu bagian penting dalam literatur Wicca yang di dalamnya Sang Dewi mengatakan bahwa semua tindakan cinta dan kesenangan adalah ritual ritualku 77 Lihat pula sunting nbsp Portal Agama Agama dan pengaturan kelahiran Agama dan seksualitas Kemurnian kebajikan Pandangan agama tentang pornografi PercabulanReferensi sunting Inggris Vines Matthew 2014 4 The Real Sin of Sodom God and the Gay Christian The Biblical Case in Support of Same Sex Relationships New York NY Doubleday Religious Publishing Group hlm 72 ISBN 9781601425171 OCLC 869801284 Inggris Coogan Michael October 2010 God and Sex What the Bible Really Says edisi ke 1st New York Boston Twelve Hachette Book Group hlm 110 ISBN 978 0 446 54525 9 OCLC 505927356 Diakses tanggal May 5 2011 Although Onan gives his name to onanism usually a synonym for masturbation Onan was not masturbating but practicing coitus interruptus Inggris http www catholic com tracts birth control Diarsipkan 2016 11 29 di Wayback Machine official Catholic tract declared free from error by a book censor and approved by a bishop Quote The Bible mentions at least one form of contraception specifically and condemns it Coitus interruptus was used by Onan to avoid fulfilling his duty according to the ancient Jewish law of fathering children for one s dead brother Inggris Ellens J Harold 2006 6 Making Babies Purposes of Sex Sex in the Bible a new consideration Westport Conn Praeger Publishers hlm 48 ISBN 0 275 98767 1 OCLC 65429579 Diakses tanggal 2012 01 24 He practiced coitus interruptus whenever he made love to Tamar Inggris The Web Bible Encyclopedia at http www christiananswers net dictionary onan html quote Some have mistakenly assumed that Onan s sin was masturbation However it seems clear that this is not the case Onan was prematurely withdrawing from sexual intercourse with his new wife Tamar This is a form of birth control still practiced today coitus interruptus Inggris Church Father Epiphanius of Salamis agrees according to Riddle John M 1992 1 Population and Sex Contraception and abortion from the ancient world to the Renaissance Cambridge Mass Harvard University Press hlm 4 ISBN 0 674 16875 5 OCLC 24428750 Diakses tanggal 2012 01 24 Epiphanius fourth century construed the sin of Onan as coitus interruptus 14 Inggris Patton Michael S June 1985 Masturbation from Judaism to Victorianism Journal of Religion and Health Springer Netherlands 24 2 133 146 doi 10 1007 BF01532257 ISSN 0022 4197 PMID 24306073 Diakses tanggal 12 November 2011 Nevertheless there is no legislation in the Bible pertaining to masturbation pranala nonaktif permanen Inggris Kwee Alex W David C Hoover 2008 Theologically Informed Education about Masturbation A Male Sexual Health Perspective PDF Journal of Psychology and Theology La Mirada CA USA Rosemead School of Psychology Biola University 36 4 258 269 ISSN 0091 6471 Diakses tanggal 12 November 2011 The Bible presents no clear theological ethic on masturbation leaving many young unmarried Christians with confusion and guilt around their sexuality Inggris Nelson James 2003 Homosexuality and the Church Dalam Laderman Gary Leon Luis D Religion and American Cultures An Encyclopedia of Traditions Diversity and Popular Expressions Santa Barbara CA ABC Clio hlm 884 ISBN 9781576072387 OCLC 773527161 a b Inggris Thatcher Adrian ed 2014 The Oxford Handbook of Theology Sexuality and Gender OUP Oxford ISBN 019164109X Inggris O Brien Julia M ed 2014 The Oxford Encyclopedia of the Bible and Gender Studies Oxford University Press hlm 465 ISBN 019983699X Inggris Osborne Grant R 2010 Arnold Clinton E ed Matthew Exegetical Commentary on the New Testament Zondervan hlm 196 ISBN 0310323703 Inggris Bhala Raj 2011 Understanding Islamic Law LexisNexis hlm 1032 1033 ISBN 1579110428 Inggris Kueny Kathryn M 2013 Conceiving Identities State University of New York Press hlm 251 ISBN 143844785X Inggris Younger John G 2004 Sex in the Ancient World from A to Z Routledge hlm 181 ISBN 1134547021 a b Inggris Noonan Jr John T 2012 Contraception A History of Its Treatment by the Catholic Theologians and Canonists edisi ke Enlarged Harvard University Press hlm 95 98 ISBN 0674070267 Inggris Schroeder Caroline T 2013 Monastic Bodies Discipline and Salvation in Shenoute of Atripe University of Pennsylvania Press hlm 36 ISBN 0812203380 Inggris Krawiec Rebecca 2002 Shenoute and the Women of the White Monastery Egyptian Monasticism in Late Antiquity Oxford University Press hlm 26 189 ISBN 0198029616 Inggris Baker Robert 2012 The Clinician as Sexual Philosopher Dalam Shelp Earl E Sexuality and Medicine Volume II Ethical Viewpoints in Transition Springer Science amp Business Media hlm 101 ISBN 940153943X a b c Inggris Sauer Michelle M 2015 Gender in Medieval Culture Bloomsbury Publishing hlm 76 78 ISBN 1441121609 a b Inggris Cain Andrew 2016 The Greek Historia Monachorum in Aegypto Monastic Hagiography in the Late Fourth Century Oxford University Press hlm 257 ISBN 0191075809 Inggris Wiesner Hanks Merry E 2011 Gender in History Global Perspectives edisi ke 2 John Wiley amp Sons hlm 123 ISBN 1444351729 a b Inggris Daniel Hughes Carly 2012 Same Sex Desire in Early Christianity Dalam Boisvert Donald L Johnson Jay Emerson Queer Religion Volume 1 ABC CLIO hlm 104 111 ISBN 0313353581 Inggris Saint Isidore of Seville Sharpe William D ed Isidore of Seville The Medical Writings edisi ke 1964 American Philosophical Society hlm 33 a b Inggris Salisbury Joyce E 1992 Church Fathers Independent Virgins Verso hlm 22 ISBN 0860915964 Inggris Vern L Bullough 1973 Medieval Medical and Scientific Views of Women Viator Volume 4 University of California Press hlm 496 ISBN 0520023927 Inggris Mielke Arthur J 1995 Chapter 4 Christian Perspectives on Sex and Pornography Christians Feminists and the Culture of Pornography University Press of America hlm 59 ISBN 9780819197658 OCLC 878553779 Mielke 1995 60 a b c Inggris Brundage James A 15 February 2009 Law Sex and Christian Society in Medieval Europe University of Chicago Press hlm 109 ISBN 978 0 226 07789 5 Diakses tanggal 10 October 2016 Brundage 2009 p 174 Inggris James F Keenan 17 January 2010 A History of Catholic Moral Theology in the Twentieth Century From Confessing Sins to Liberating Consciences A amp C Black hlm 45 46 ISBN 978 0 8264 2929 2 Inggris Stewart Columba 1998 Cassian the Monk Oxford University Press hlm 67 185 ISBN 0195354354 Inggris Berry Christopher J 1994 The Idea of Luxury A Conceptual and Historical Investigation Cambridge University Press hlm 97 ISBN 0521466911 Inggris Elliott Mark W 2012 Leviticus 15 Engaging Leviticus Reading Leviticus Theologically with Its Past Interpreters Eugene OR Cascade Books Wipf and Stock Publishers hlm 148 ISBN 9781610974110 OCLC 773015476 Inggris McCracken Peggy 2003 The Curse of Eve the Wound of the Hero Blood Gender and Medieval Literature University of Pennsylvania Press hlm 3 ISBN 0812237137 a b Inggris Crompton Louis 2003 Homosexuality and Civilization Harvard University Press hlm 155 ISBN 0674030060 Inggris Damian Peter 2010 Book of Gomorrah Translated with an Introduction and Notes by Pierre J Payer Wilfrid Laurier University Press hlm 29 ISBN 1554586631 a b Inggris Denton Chad 2014 The War on Sex Western Repression from the Torah to Victoria McFarland hlm 97 99 ISBN 0786495049 Inggris Balmain Colette Drawmer Lois ed 2009 Something Wicked this Way Comes Essays on Evil and Human Wickedness Rodopi hlm 155 160 ISBN 9042025506 Inggris Morris Stephen 2015 When Brothers Dwell in Unity Byzantine Christianity and Homosexuality McFarland hlm 79 80 93 ISBN 0786495170 Inggris Frantzen Allen J 2000 Before the Closet Same Sex Love from Beowulf to Angels in America University of Chicago Press hlm 150 157 158 ISBN 0226260925 Inggris Bitel Lisa 1987 Sex Sin and Celibacy in Early Christian Ireland Proceedings of the Harvard Celtic Colloquium Department of Celtic Languages amp Literatures Harvard University 7 65 Inggris John Matusiak Church s view of masturbation Orthodox Church in America Diakses tanggal 2008 06 26 Inggris Archpriest Joseph F Purpura Antiochian Orthodox Christian Archdiocese Pre marital Sexual Relations Moral and Ethical Issues Confronting Orthodox Youth across North America Author Books and Barnes amp Noble Diakses tanggal 2008 06 26 Inggris A Christian Guide to Ontario s Health and Physical Education Curriculum PDF Coptic Orthodox Patriarchate the Dioecese of Mississauga Vancouver and Western Canada 2015 hlm 20 23 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2017 01 04 Diakses tanggal 2017 01 15 Inggris Paragraph 2352 Catechism of the Catholic Church Second Edition Libreria Editrice Vaticana 2012 a b Inggris Cardinal Seper Franjo 2005 12 29 Persona Humana Declaration on certain questions concerning sexual ethics IX The Roman Curia Diakses tanggal 2008 07 23 Inggris Pope Pius XI 1930 12 31 Casti Connubii Diakses tanggal 2009 07 23 Inggris Pope Paul VI 1968 07 25 Humanae Vitae Diakses tanggal 2009 07 23 Inggris Libreria Editrice Vaticana ed Catechism of the Catholic Church 2352 Diakses tanggal 2009 07 23 Inggris Spinello Richard A 2006 The Genius of John Paul II The Great Pope s Moral Wisdom Sheed amp Ward hlm 194 195 ISBN 1461635403 Inggris Lawler Ronald David Boyle Joseph M May William E 1998 Catholic Sexual Ethics A Summary Explanation amp Defense Our Sunday Visitor Publishing hlm 182 184 ISBN 0879739525 Inggris Genovesi Vincent J 1996 In Pursuit of Love Catholic Morality and Human Sexuality Liturgical Press hlm 322 323 ISBN 0814655904 Inggris Percy Anthony 2005 Theology of the Body Made Simple An Introduction to John Paul II s Gospel of the Body Gracewing Publishing hlm 63 64 ISBN 0852446683 Inggris Tranzillo Jeffrey 2013 John Paul II on the Vulnerable The Catholic University of America Press hlm 169 ISBN 0813220114 Inggris Linnane Brian F 2007 Sexual Ethics Dalam Espin Orlando O Nickoloff James B An Introductory Dictionary of Theology and Religious Studies Liturgical Press hlm 419 ISBN 0814658563 a b Inggris Thatcher Adrian 2011 God Sex and Gender An Introduction John Wiley amp Sons hlm 184 185 ISBN 1405193697 Inggris Clement Priscilla Ferguson Reinier Jacqueline S ed 2001 Boyhood in America A K Volume 1 ABC CLIO hlm 431 ISBN 1576072150 Inggris Reilly Kevin 2014 Masturbation Dalam Laderman Gary Leon Luis Religion and American Cultures Tradition Diversity and Popular Expression edisi ke Second ABC CLIO hlm 770 ISBN 1610691105 Inggris De La Torre Miguel A 2007 A Lily Among the Thorns Imagining a New Christian Sexuality John Wiley amp Sons hlm 119 ISBN 0787997978 Inggris Anderson Judith H Vaught Jennifer C 2013 Shakespeare and Donne Generic Hybrids and the Cultural Imaginary Fordham University Press hlm 75 ISBN 082325125X Inggris Seeman Erik R 1998 Sarah Prentice and the Immortalists Sexuality Piety and the Body in Eighteenth Century New England Dalam Smith Merril D Sex and Sexuality in Early America New York University Press hlm 124 ISBN 0814729363 Inggris Hodge Bryan C 2010 The Christian Case against Contraception Making the Case from Historical Biblical Systematic and Practical Theology amp Ethics Wipf and Stock Publishers ISBN 1621892190 a b Inggris Coe Bufford W 1996 John Wesley and Marriage Lehigh University Press hlm 64 ISBN 0934223394 a b Inggris Madden Deborah 2012 Inward amp Outward Health John Wesley s Holistic Concept of Medical Science the Environment and Holy Living Wipf and Stock Publishers hlm 152 153 ISBN 1620321270 a b Inggris Numbers Ronald L Amundsen Darrel W 1986 Caring and Curing Health and Medicine in the Western Religious Traditions Johns Hopkins University Press hlm 322 ISBN 0801857961 Janabah Oxford Islamic Studies Online oxfordislamicstudies com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2018 07 24 a b Inggris Maimonides Commentary to the Mishnah Sanhedrin 7 4 apud Dorff Elliot N 2003 1998 Chapter Five Preventing Pregnancy Matters of life and death a Jewish approach to modern medical ethics edisi ke First paperback Philadelphia PA Jewish Publication Society hlm 117 ISBN 0827607687 OCLC 80557192 Jews historically shared the abhorrence of male masturbation that characterized other societies 2 Interestingly although the prohibition was not debated legal writers had difficulty locating a biblical based for it and no less an authority than Maimonides claimed that it could not be punishable by the court because there was not an explicit negative commandment forbidding it 3 a b c Inggris Judaism 101 Kosher Sex Jewish law clearly prohibits male masturbation This law is derived from the story of Onan Gen 38 8 10 who practiced coitus interruptus as a means of birth control to avoid fathering a child for his deceased brother G d killed Onan for this sin Although Onan s act was not truly masturbation Jewish law takes a very broad view of the acts prohibited by this passage and forbids any act of ha sh cha tat zerah destruction of the seed that is ejaculation outside of the vagina In fact the prohibition is so strict that one passage in the Talmud states in the case of a man the hand that reaches below the navel should be chopped off Niddah 13a The issue is somewhat less clear for women Obviously spilling the seed is not going to happen in female masturbation and there is no explicit Torah prohibition against female masturbation Nevertheless Judaism generally frowns upon female masturbation as impure thoughts Inggris Gagnon Robert A J 2005 02 07 A critique of Jacob Milgrom s views on Leviticus 18 22 and 20 13 PDF www robgagnon net Pittsburgh hlm 6 Diakses tanggal 2015 06 25 Ramanathan Vijayasarathi Weerakoon Patricia 2012 Sexuality in India Ancient Beliefs Present Day Problems and Future Approaches to Management Dalam Graham Cynthia A Hall Kathryn The Cultural Context of Sexual Pleasure and Problems Psychotherapy with Diverse Clients Online access with subscription Proquest Ebook Central Routledge hlm 177 ISBN 978 0 415 99845 1 Diakses tanggal 21 January 2022 Bullough Vern L 23 January 2003 Masturbation Journal of Psychology amp Human Sexuality Informa UK Limited 14 2 3 17 33 doi 10 1300 j056v14n02 03 ISSN 0890 7064 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan perlu berlangganan Cornog Martha 2003 The Big Book of Masturbation From Angst to Zeal Down There Press hlm 167 181 183 ISBN 978 0 940208 29 2 Diakses tanggal 21 January 2022 I could not locate any Vedic texts or commentary referring to masturbation Inggris Higgins Winton Buddhist Sexual Ethics BuddhaNet Magazine Diakses tanggal 2007 01 15 a b Inggris Lama Thubten Zopa Rinpoche Kopan Course No 03 amp No 04 1972 73 Appendix One The Eight Mahayana Precepts Diakses tanggal January 9 2017 Wile 1994 p 59 Inggris Alternative Sexuality Tangled Moon Coven 2006 08 08 Diakses tanggal 2006 12 30 Pranala luar sunting Inggris Farraher Joseph James Friedrichsen Timothy Fitzgibbons Richard P 2013 Masturbation dalam Fastiggi Robert L et al New Catholic Encyclopedia Supplement 2012 2013 Ethics and Philosophy Retrieved from Catholic Education Resource Center Detroit Gale ISBN 9781414482255 Parameter dates yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Inggris Numbers Ronald L Sex Science and Salvation The Sexual Advice of Ellen G White and John Harvey Kellogg in Right Living An Anglo American Tradition of Self Help Medicine and Hygiene ed Charles Rosenberg 2003 Inggris Wile Douglas The Art of the Bedchamber The Chinese Sexual Yoga Classics including Women s Solo Meditation Texts Albany State University of New York 1992 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pandangan agama tentang masturbasi amp oldid 24509050