www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia Bantulah untuk mengembangkan artikel ini Jika tidak dikembangkan artikel ini akan dihapus Etika Buddhis atau Moralitas Buddhis Sanskerta Sila Pali sila merupakan salah satu dari tiga bagian utama Jalan Utama Berunsur Delapan dalam ajaran agama Buddha Etika Buddhis merupakan pedoman bertingkah laku yang berpegang teguh pada komitmen untuk menjaga dan memelihara keselarasan serta pengendalian diri Dorongan utama dari etika Buddhis adalah semangat antikekerasan atau terbebas dari sebab suatu kerusakan atau kesengsaraan Etika Buddhis ini sering digambarkan sebagai suatu bentuk kebajikan dan kedisiplinan moral 1 2 Di beberapa kesempatan sila dideskripsikan berbeda sebagai prinsip dasar 3 sikap yang benar 4 tanggung jawab moral 5 disiplin moral 6 dan penerimaan Sila merupakan suatu perilaku kesusilaan yang berasal dari dalam diri individu dijalankan dengan penuh kesadaran dan niat dari dalam diri individu serta dilaksanakan berdasarkan komitmen individu untuk menempuh jalur kebebasan dari segala penderitaan dukkha Sila ini pun merupakan suatu bentuk komitmen sepenuh hati dari diri individu terhadap apa yang menjadi kebajikan Sila ini sendiri memiliki dua aspek yang sangat penting yang meliputi kinerja yang tepat caritta dan pantangan yang tepat varitta Selain itu menghormati dan memuliakan ajaran ajaran sila dianggap sebagai hadiah atau pemberian yang agung mahadana terhadap sesama karena hal tersebut dapat menimbulkan suasana kehormatan kepercayaan dan keamanan 7 Pedoman moral dalam agama Buddha terangkum dalam Tipitaka dan tradisi masyarakat awal Buddhisme Sebagian besar ahli agama Buddha menyandarkan dasar moralitas dan etika Buddhisme pada pesan pesan sang Buddha yang tertulis dalam Tipitaka serta bukti bukti antropologis berupa tradisi yang dipegang teguh oleh masyarakat Buddhis 8 Dasar Sila suntingSumber sila atau moralitas agama Buddha di seluruh dunia adalah Tiga Mestika dari sang Buddha Dhamma dan Sangha Sang Buddha dianggap sebagai penemu dari pengetahuan pembebasan sehingga dipandang sebagai sang guru utama Dhamma diakui sebagai bentuk ajaran dari Sang Buddha dan juga bentuk kebenaran dari ajarannya Sangha dipandang sebagai kaum dari orang orang termulia ariya yang mengamalkan Dhamma dan telah meraih pengetahuan sehingga mampu memberikan bimbingan dan melestarikan ajaran sang Buddha Mempunyai pemahaman yang tepat dan benar terhadap ajaran sang Buddha merupakan hal yang sangat penting untuk dapat menjalakan pedoman tingkah laku yang benar Sang Buddha pun mengajarkan bahwa pandangan serta niat yang tepat dan benar merupakan prasyarat dari suatu tindakan yang baik ataupun terpuji Lihat juga suntingPancasila Buddhisme Referensi sunting Gethin 1998 p 170 Harvey 2007 p 199 Naṇ amoli 1999 pp 3 passim Nyanatiloka 1988 entry for sila Diarsipkan June 13 2016 di Wayback Machine Thanissaro 1999 June 1389 Nyanatiloka 1988 entry for sila and Saddhatissa 1987 pp 54 56 Bodhi 2005 p 153 Gethin 1998 p 170 Harvey 2007 p 199 Naṇ amoli 1999 pp 3 passim Nyanatiloka 1988 entry for sila Thanissaro 1999 and Warder 2004 p 100 Gethin 1998 p 170 Gombrich 2002 p 89 Nyanatiloka 1988 entry for sila and Saddhatissa 1987 pp 54 56 Bodhi 2005 p 153 Living This Life Fully Teachings of Anagarika Munindra by Mirka Knaster Ph D Shambhala Publications USA 2010 Pg 67 Damien Keown The Nature of Buddhist Ethics Macmillan 1992 Peter Harvey An Introduction to Buddhist Ethics Cambridge University Press 2000 nbsp Artikel bertopik bahasa ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Etika Buddhis amp oldid 25281043